Nama
: Johanes Susanto
NIM
: 2021-21-046
Tugas online 2 1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas. Sebagai upaya untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, memelihara, dan meningkatkan kesehatan dan gizi para tenaga kerja, merawat dan meningkatkan efesiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja.
2. Jelaskan manfaat dari penerapan sistem manajemen K3. Jawab : Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Manfaat dari penerapan sistem manajemen K3, diantaranya : Perlindungan karyawan.
Pekerja merupakan asset perusahaan yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya.
Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatannya akan bekerja lebih optimal dibandingkan karyawan yang terancam K3-nya.
Johanes Susanto (2012-21-046)
Dengan adanya jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan selama bekerja, mereka tentu akan memberikan kepuasan dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan undang-undang. Banyak organisasi yang telah mematuhi peraturan menunjukkan eksistensinya dalam beberapa tahun. Dengan menerapkan Sistem Manajemen K3, setidaknya sebuah perusahaan telah menunjukkan itikad baiknya dalam mematuhi peraturan dan perundang-undangan sehingga mereka dapat beroperasi normal tanpa menghadapi kendala dari segi ketenagakerjaan. Mengurangi biaya. Sistem Manajemen K3 juga melakukan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja. Sehingga dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Membuat sistem manajemen yang efektif. Tujuan perusahaan beroperasi adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini akan dapat dicapai dengan adanya sistem manajemen perusahaan yang efektif. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya akan bekerja lebih optimal dan ini tentu berdampak pada produk yang dihasilkan. Akan meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, sehingga citra organisasi terhadap kinerjanya akan semakin meningkat, dan tentu ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori domino dalam manajemen K3. Jawab : Teori domino (H.W Heinrich) 1931, kecelakaan terjadi melalui hubungan mata-rantai sebabakibat dari beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang saling berhubungan sehingga menimbulkan kecelakaan kerja (cidera ataupun penyakit akibat kerja) serta beberapa kerugian lainnya. Terdapat lima faktor secara berurutan yang digambarkan sebagai ilmu domino yang berdiri sejajar, yaitu : kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman (hazard), kecelakaan, cidera. Johanes Susanto (2012-21-046)
Menurut teori efek domino (H.W Heinrich) juga bahwa kontribusi terbesar penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar 88%. Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan 2% faktor lain-lain. Gambar di bawah ialah ilustrasi dari teori domino effect kecelakaan kerja (H.W. Heinrich).
Teori Penyebab Kecelakaan Kerja
Birds (1967), Memodifikasi teori Domino Heinrich dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu : manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak dan kerugian. Bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Gambarkan bagan prinsip penerapan sistem manajemen K3 menurut Permenaker 05/Men/1996 dan / atau PP No. 50/2012. Jawab :
Johanes Susanto (2012-21-046)
Prinsip Penerapan Sistem Manajemen K3 Menurut Permenaker 05/Men/1996
Peningkatan Berkelanjutan
Peninjauan Ulang & Peningkatan oleh Manajeman
Komitemen & Kebijakan
Perencanaan SMK3
Pengukuran & Evaluasi
Penerapan SMK3
5. Sebutkan perbedaan SMK 3 menurut Permenaker / PP dan OHSAS. Jawab : Menurut Permenaker 05/Men/1996 :
Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Menurut PP No. 50 Tahun 2012 :
Tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Menurut OHSAS 18000 :
OHSAS – Occupational Health and Safety Management Systems.
OH&S management system
Johanes Susanto (2012-21-046)
Part of an organization’s management system used to develop and implement its OH&S policy and manage its OH&S risks. Definisi tambahan OHSAS :
Company, corporation, firm, enterprise, authority or institution, or part or combination thereof, whether incorporated or not, public or private, that has its own functions and administration.
Overall intentions and direction of an organization related to its OH&S performance as formally expressed by top management.
Combination of the likelihood of an occurrence of a hazardous event or exposure(s) and the severity of injury or ill health that can be caused by the event or exposure(s).
6. Jelaskan maksud dari perbuatan sub-standar dan kondisi sub-standar, serta berikan contohnya masing-masing 5 (lima). Jawab : Sumber penyebab dasar, dibagi menjadi dua kelompok : a) Faktor perorangan, antara lain : kurang pengetahuan, kurang keterampilan, motivasi kurang baik, masalah fisik dan mental. b) Faktor pekerjaan, antara lain : standar kerja yang kurang baik, standar perencanaan yang kurang tepat, standar perawatan yang kurang tepat, standar pembelian yang kurang tepat, aus dan retak akibat pemakaian setelah lama dipakai, pemakaian abnormal.
Dari penyebab dasar inilah timbul keadaan yang disebut substandard (un safe), yang berupa gejala-gejala dari kondisi dan perbuatan substandard. Dengan memakai istilah standar kita dapat memberikan ukuran tertentu yang standar, ukuran yang digunakan. Yang tidak memenuhi standar tersebut disebut substandar. Kondisi dan perbuatan substandar ini timbul sebagai akibat adanya penyebab dasar (basic causes).
Contoh Perbuatan substandar, antara lain : 1. Menjalankan yang bukan tugasnya, gagal memberikan peringatan. 2. Menjalankan pesawat melebihi kecepatan. Johanes Susanto (2012-21-046)
3. Melepaskan alat pengaman atau membuat alat pengaman tidak berfungsi. 4. Membuat peralatan yang rusak. 5. Tidak memakai alat pelindung diri.
Contoh Kondisi substandar, anatara lain : 1. Pengaman tidak sempurna. 2. Alat pelindung diri yang tidak memenuhi syarat. 3. Bahan atau peralatan kerja yang rusak. 4. Sistem tanda bahaya tidak memenuhi syarat. 5. Gerak tidak leluasa karena tumpukan benda.
7. Jelaskan definisi dari kebijakan K3 Jawab : Kebijakan K3 adalah suatu persyaratan tertulis yang ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus yang memuat , a/l : Keseluruhan visi dan tujuan perusahaan. Komitmen dan tekad melaksanakan K3. Kerangka dan program kerja, yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional.
8. Sebutkan tujuan dari initial review K3. Mengetahui adanya kesenjangan (gap) antara kondisi aktual dalam organisasi dengan persyaratan standar. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan agar penerapan Sistem Manajemen K3 berjalan efektif.
Sumber daya yang direncanakan a/l. : waktu, biaya, material, pelatihan, dan manusia.
9. Jelaskan persyaratan dokumentasi sistem manajemen K3 menurut OHSAS 18001 dan Permenaker 05/Men/1996. Jawab : Johanes Susanto (2012-21-046)
OHSAS 18001 : Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasi dengan media yang sesuai, baik dalam bentk kertas maupun elektronik, dan :
Menjelaskan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksinya.
Menyediakan petunjuk pada dokumen yang terkait.
Permenaker 05/Men/1996 :
Pendokumentasian merupakan unsur utama dari setiap sistem manajemen dan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pendokumentasian Sistem Manajemen K3 mendukung kesadaran tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan dan evaluasi terhadap sistem dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
10. Sebutkan dan jelaskan jenis dokumentasi dalam SMK3. Manual :
Dalam satu sistem cuma ada satu manual.
Merupakan interaksi proses-proses organisasi melibatkan semua pihak/fungsi dalam organisasi.
Lebih umum.
Prosedur :
Dalam satua manual terdapat beberapa prosedur.
Merupakan
tahapan
aktivitas
melibatkan
banyak
orang
dari
beberapa
pihak/fungsi.
Lebih rinci dari manual.
Instruksi Kerja :
Dalam satu prosedur terdapat beberapa instruksi kerja.
Merupakan tahapan aktivitas yang hanya dilakukan oleh satu orang/fungsi.
Lebih rinci dari prosedur.
11. Jelaskan persyaratan pengendalian dokumen menurut OHSAS 18001 dan Permenaker 05/Men/1996. Jawab : Johanes Susanto (2012-21-046)
Persyaratan OHSAS 18001 : Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen dan data yang dipersyaratkan oleh spesifikasi OHSAS untuk memastikan, bahwa :
Dokumen-dokumen dapat ditunjukkan.
Dokumen-dokumen ditinjau secara periodic, direvisi sesuai kebutuhan dan disetujui penggunaannya oleh personel yang berwenang.
Versi mutakhir dari dokumen dan data yang relevan terdapat pada semua lokasi operasi penting untuk penggunaan yang efektif dari sistem K3 yang dilakukan.
Dokuem dan data yang sudah tidak berlaku lagi harus dipisahkan dari semua tempat penggunaan atau dengan kata lain memastikan adanya penggunaan yang tidak disengaja.
Tempat penyimpanan dokumen dan data untuk tujuan pengawetan peraturan dan pengetahuan, atau keduanya, terindentifikasi.
Persyaratan Permenaker 05/Men/1996 : Pengendalian Dokumen :
Dokumen dapat diindentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di perusahaan.
Dokumen dapat ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan, dapat direvisi.
Dokumentasi sebelum diterbitkan haru lebih dulu disetujui oleh personel yang berwenang.
Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu.
Pengendalian Administratif : Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala, terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan.
12. Sebutkan kriteria minimum dari sebuah dokumen sistem manajemen K3. Jawab : 1. Tanggal terbit 2. Tanggung jawab 3. Persetujuan Johanes Susanto (2012-21-046)
4. Judul dokumen 5. Nomor dokumen 6. Nomor revisi 7. Tujuan pembuatan dokumen 8. Ruang lingkup 9. Referensi 10. Definisi 11. Halaman 12. Uraian dokumen
13. Sebutkan prinsip pengelolaan sumber daya manusia pada manajemen K3. Jawab : 1. Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset atau kekayaan perusahaan yang utama. 2. Tenaga kerja dikelola sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya. 3. Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan pada perusahaannya. 4. Tenaga
kerja
dikelola
dengan
orientasi
pada
pencapaian
hasil
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. 5. Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja untuk mencapai kepentingan bersama. 6. Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking). 7. Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya innovator-inovator yang mampu memberikan nilai tambah bagi kemajuan perusahaan.
14. Sebutkan pertimbangan dalam menyusun kompetensi terkait SMK3. Jawab : 1. Definisi dari tanggung jawab dan wewenang masing-masing personel. 2. Uraian kerja. Johanes Susanto (2012-21-046)
3. Penilaian kinerja personel 4. Hasil identifikasi bahaya potensial,penilaian dan pengendalian resiko. 5. Prosedur dan instruksi kerja. 6. Kebijakan dan sasaran K3. 7. Program K3.
15. Sebutkan bukti nyata penerapan klausul pengendalian rekaman. Jawab : Bentuk nyata penerapan klausul ini : Prosedur pengendalian rekaman Rekaman-rekaman kegiatan dalam lingkup sistem manajemen K3
Rekaman-rekaman pelatihan
Laporan inspeksi K3
Lapoaran-laporan audit
Bukti-bukti konsultasi
Laporan kecelakaan/insiden
Laporan-laporan tindak lanjut kecelakaan atau insiden
Minutes meeting dari K3
Hasil tes medis
Rekaman pemeliharaan PPE
Latihan tanggap darurat
Tinjauan manajemen
Rekaman identifikasi bahaya
Rekaman penilaian risiko
Rekaman pengendalian risiko
16. Jelaskan definisi dari pertolongan pertama (first aids). Jawab : Pertolongan pertama (first aids) dapat didefinisikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada seseorang yang telah terluka atau telah jatuh sakit. Pertolongan pertama juga mencakup membantu diri sendiri karena tidak adanya petugas medis. Johanes Susanto (2012-21-046)
17. Sebutkan ketentuan untuk pintu darurat (emergency exit). Jawab : Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat ketentuan untuk pintu darurat (emergency exit), antara lain: 1. Setiap personel yang terlibat dalam organisasi harus memahami lokasi, dan rute pintu darurat (emergency exit). 2. Memiliki minimum dua rute darurat yang digunakan untuk menjadi jalan untuk ke tempat evakuasi personel. 3. Rute pintu darurat (emergency exit) harus berada pada lokasi yang permanen dan sepanjang rute tidak terdapat bahan/peralatan yang mudah terbakar. 4. Rute pintu darurat (emergency exit) harus menuju daerah yang mudah di akses dari luar perusahaan seperti jalan raya, tempat evakuasi atau tempat terbuka. 5. Rute pintu darurat (emergency exit) harus menyediakan tanda yang dapat menyala sepanjang rute sebagai panduan bagi personel bila keadaan gelap. 6. Rute ini harus selalu dipelihara untuk memastikan kelayakannya.
Johanes Susanto (2012-21-046)