BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan memanajemen maka daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan ditingkatkan. Dalam upaya menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan teknologi, maka sebagai perusahaan yang berkeinginan untuk maju hendaklah perusahaan mempunyai konsep dan tujuan yang ingin dicapai, tujuan suatu perusahaan pada prinsipnya sama yaitu memaksimalkan laba dan meminimalkan pengeluaran dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seperti manusia, modal, metode (teknologi), bahan baku dan pasar sehingga diharapkan dapat memberikan kepuasan yang optimal berupa harga ataupun kualitas bagi konsumen. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar dapat efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Hasibuan, 2009). Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja yang ada. Kinerja karyawan ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan kinerja terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah keselamatan kesehatan kerja (K3). Menurut Hariandja (2007), K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta kinerja karyawan. Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan sehingga berakibat pada kinerja yang menurun. Motivasi dalam kaitannya sebagai pembinaan karyawan untuk mencapai kinerja dapat ditetapkan sebagai kebijakan perusahaan dalam pengambilan keputusan sehingga arah dan kinerja diperusahaan menjadi jelas dan terarah. Motivasi dapat diindentifikasikan kedalam faktor-faktor pemuas dan penguat sebagai unsur yang mempengaruhi harapan dari karyawannya, dengan demikian motivasi dapat menentukan dan mengetahui arah kebijakan perusahaan dalam menetapkan kinerjanya, dan dapat menyebabkan seseorang melakukan perbuatan yang bermanfaat dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi penting dilakukan secara kontiniu dan berkesinambungan dengan harapan agar hasil motivasi ini dapat dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya. Motivasi menurut Robbins (2008) merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi setiap orang adalah merealisasikan konsep dirinya yaitu hidup dengan suatu cara yang
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sesuai dengan peran yang lebih disukai yang mencerminkan penghargaan seseorang atas kemampuannya. Seorang manajer selalu bekerja dengan bawahannya, ia tidak bekerja sendirian, tetapi meminta bantuan kepada orang lain untuk menjalankan pekerjaannya. Dengan demikian motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan kinerja merupakan semua tindakan atau perilaku yang dikontrol oleh individu dan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan dari organisasi (Ratundo dan Sackett dalam Wibowo (2010)). Jadi kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan peran tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan. Fenomena yang terjadi di BALITBANG KEMHAN dalam kegiatan sehari-harinya para karyawan mempunyai tanggung jawab dalam pekerjaannya dan mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Namun, dari hasil wawancara terhadap salah
satu
karyawan
BALITBANG
KEMHAN
mengungkapkan
bahwa
keselamatan kesehatan kerjanya dari pimpinan organisasi, hal ini menyebabkan karyawan bersemangat dalam bekerja dan terlihat berenergi dalam menjalankan pekerjaannya mereka tidak takut akan keselamatan kesehatan kerjanya karena itu semua sudah ditanggung oleh organisasi, itu yang membuat para karyawan BALITBANG KEMHAN berani bekerja sampai lembur karena semuanya sudah ditanggung oleh organisasi dimana dia bekerja.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Motivasi kerja yang terjadi pada BALITBANG KEMHAN bahwa karyawan masih merasa kurang puas atas kebijakan dan administrasi didalam balitbang sehingga karyawan kurang bekerja dengan semaksimal mugkin atas kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh BALITBANG KEMHAN. Kinerja karyawan yang terjadi pada balitbang kemhan menunjukkan bahwa karyawan pada BALITBANG KEMHAN masih kurang merasa atas kesalahannya selama ia bekerja di BALITBANG KEMHAN atau menutupi kesalahan kinerja yang pernah dilakukan sahingga karyawan tidak bekerja maksimal pada pekerjaannya. Berdasarkan fenomena yang telah dibahas diatas dan perbandinganperbandingan tentang keselamatan kesehatan kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan yang beda-beda (research gap). Maka hasil penelitian ini tertuangkan oleh penulis ke dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada BALITBANG KEMHAN”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh Keselamatan Kesehatan kerja (K3) dan Motivasi
kerja
terhadap
Kinerja
karyawan
pada
BALITBANG
KEMHAN? 2. Apakah terdapat pengaruh Keselamatan Kesehatan kerja (K3) terhadap Kinerja karyawan pada BALITBANG KEMHAN?
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Apakah terdapat pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan pada BALITBANG KEMHAN? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Peneliti 1) Untuk mengetahui pengaruh Keselamatan Kesehatan kerja (K3) dan Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di BALITBANG KEMHAN. 2) Untuk mengetahui pengaruh Keselamatan Kesehatan kerja (K3) terhadap Kinerja karyawan di BALITBANG KEMHAN. 3) Untuk mengetahui pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di BALITBANG KEMHAN. 2. Kontribusi Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1) Bagi Penulis Penelitian ini memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis mengenai sumber daya manusia khususnya tentang keselamatan kesehatan kerja (K3), terhadap motivasi kerja, serta terhadap kinerja karyawan.
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Bagi Organisasi Penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi dalam membuat dan menentukan kebijakan yang akan diambil, guna melihat apakah keselamatan kesehatan kerja, motivasi kerja, terhadap kinerja karyawan di organisasi itu sendiri. 3) Bagi Penelitian Sendiri Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti sebelumnya yang akan mengadakan penelitian dengan judul yang sama.
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/