1. BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah
Kuliah
Kerja
Nyata
Pembelajaran
Pemberdayaan
Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia diawali di Universitas Gadjah Mada dan dilaksanakan sejak tahun 1971 hingga sekarang. Berdasar Buku Panduan KKN-PPM (DPkM, 2014), perkembangan periode pelaksanaan KKN dapat dibagi dalam tujuh periode. Pertama, periode perintisan kegiatan Kuliah Kerja Nyata terjadi pada tahun 1971-1976. Direktur Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan, dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1971 menunjuk UGM sebagai universitas pembina untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Universitas Gadjah Mada bersama Universitas Andalas, Padang dan Universitas Hasanudin, Ujung Pandang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi mahasiswa sebagai proyek perintis. Kedua, periode peralihan terjadi pada tahun 1977-1979 ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor UGM Nomor 28 Tahun 1976 tanggal 27 Oktober 1976 tentang KKN sebagai kegiatan intrakurikuler terbatas. Berdasarkan Keputusan Rapat Kerja Universitas Gadjah Mada pada tanggal 30 Maret 1977, diadakan 2 model KKN, yaitu KKN Lapangan dan KKN Teori. Selanjutnya
1
2
berdasarkan Keputusan Rapat Kerja Universitas Gadjah Mada pada tanggal 28 Januari 1978, KKN Teori disebut KKN Kampus. Ketiga, periode pemantapan terjadi pada tahun 1979-1990 dan ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Rektor UGM Nomor 17 Tahun 1979 Tanggal 6 Juni 1979 tentang perubahan status KKN yang baru, yaitu sebagai intrakurikuler wajib. Antara tahun 1979 sampai dengan tahun 1990, pelaksanaan kegiatan KKN mengalami perkembangan signifikan. KKN Teori (KKN Kampus) mulai tahun akademik 1979/1980 dihapuskan. Keempat, periode pengembangan pada tahun 1990-1997 meliputi, pertama, pada tahun akademik 1990/1991 UGM mulai mengembangkan KKN ke luar Jawa. Kedua, tahun akademik 1991/1992 UGM mulai merintis pelaksanaan kegiatan KKN Semester Genap secara terpadu bersama Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ketiga, pada tahun akademik 1994/1995 UGM mulai menyelenggarakan pola KKN Ekstensi, di samping pola KKN Reguler. Keempat, tahun akademik 1997/1998 UGM mulai menyelenggarakan KKN UGM pada Semester Pendek (Antar semester), Semester Gasal dan Semester Genap. Kelima, periode pransformasi KKN terjadi pada tahun 1998 – 2005. Setelah terjadinya gejolak politik, sosial dan ekonomi pada tahun1998, kegiatan KKN mengalami perubahan. Pada periode ini terdapat berbagai varian baru pola pelaksanaan kegiatan KKN yang diselenggarakan untuk melengkapi pola KKN Reguler dan KKN Ekstensi, antara lain: KKN Alternatif (1999), KKN Sibermas (2000), dan KKN Tematik (2002).
3
Keenam, periode KKN Tematik Kontekstual muncul pada 2004-2006. Istilah tematik-kontekstual mengacu kepada perencanaan program kegiatan KKN yang mengikutsertakan masyarakat dalam penentuan kegiatan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat. Proses ini diharapkan memberikan jaminan keberlanjutan karena program kegiatan KKN disusun, direncanakan dan dilaksanakan bersama masyarakat. Wacana ini dapat direalisasikan dengan adanya hibah KKN Tematik dari proyek universitas yang didanai oleh DIKTI melalui program Percepatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) DUE-Like Batch IV UGM. Ketujuh, periode KKN-PPM (2006-Sekarang) adalah periode perubahan paradigma
KKN
Pemberdayaan
Tematik
Masyarakat
Kontekstual (KKN-PPM).
menjadi KKN-PPM
KKN-Pembelajaran merupakan
proses
pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus wahana pemberdayaan masyarakat. Pola ini direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis berdasarkan tema yang digali dari potensi masyarakat, dirumuskan, dan dilaksanakan bersama masyarakat sehingga dapat memacu kemampuan masyarakat dalam pengembangan diri dan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Setiawan et al. (2010), tingkat pemberdayaan masyarakat melalui KKN dapat berjalan sukses karena KKN dan masyarakat merancang kegiatan secara bersama-sama dan melaksanakannya secara bersama-sama. 1.1.2. Dasar Pelaksanaan KKN-PPM di UGM Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan realisasi dari falsafah pendidikan tinggi berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 2
4
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia
No.
30
tahun
1990
tentang Pendidikan
Tinggi).
Penyelenggaraan KKN di UGM merupakan realisasi statuta UGM yang berasaskan kerakyatan sehingga diwajibkan untuk diikuti mahasiswa di semua fakultas. Dasar hukum pelaksanaan KKN sebagai mata kuliah wajib sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Statuta Universitas Gadjah Mada, sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 271). Kuliah Kerja Nyata dengan jelas dimaktubkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 67 Tahun 2013, Bab III. tentang Penyelenggaraan Tridharma, Bagian Kesatu “Pendidikan”, Paragraf 1 “Kurikulum”, Pasal 17, Ayat (6) Kurikulum UGM wajib memuat materi ke-Universitas Gadjah Mada-an dan pendalaman pengabdian kepada masyarakat melalui kuliah kerja nyata. Kedudukan KKN sebagai mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa S1 diperkuat dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 245/P/SK/HT/2008 tentang Perubahan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 283/P/SK/HT/2006 tentang Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada “Kegiatan wajib belajar bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada dengan bobot 3 SKS yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah menempuh
5
kuliah dan praktikum minimum 100 SKS dan dilakukan dalam waktu minimum 2 bulan untuk setiap mahasiswa tanpa nilai E”. 1.1.3. Tujuan
dan
Sasaran
Kuliah
Kerja
Nyata
Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat. Berdasarkan Buku Panduan KKN-PPM UGM (DPkM, 2014) Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada menetapkan tujuan dan sasaran KKN-PPM. Tujuan dari pelaksanaan KKN-PPM di Universitas Gadjah Mada meliputi: a.
Peningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
b.
Penerapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.
c.
Penanaman nilai kepribadian yaitu (1). Nasionalisme dan jiwa Pancasila, (2). Keuletan, etos kerja dan tangung jawab dan (3). Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d.
Peningkatan daya saing nasional.
e.
Penanaman jiwa peneliti yaitu eksploratif dan analisis serta mendorong learning community dan learning society. Sasaran pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM diarahkan kepada 3
sasaran, yaitu: a.
Mahasiswa 1) Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang: (a). Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral, (b). Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya, dan (c).
6
Kesulitan
yang
dihadapi
masyarakat
dalam
pembangunan
serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah. 2) Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam setiap menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah. 3) Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. 4) Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa
untuk
melaksanakan
program-program pengembangan dan pembangunan. 5) Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan problem solver. 6) Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan. b.
Masyarakat (Mitra dan Pemerintah) 1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat. 2) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan. 3) Memperoleh
pembaharuan-pembaharuan
yang
diperlukan
dalam
pemberdayaan daerah. 4) Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat. c.
Perguruan Tinggi 1) Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
7
mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika masyarakat. 2) Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan IPTEKS. 3) Perguruan Tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat. 1.1.4. Pengelolaan
Kegiatan
Kuliah
Kerja
Nyata-Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Pengelolaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dilaksanakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPkM UGM), yaitu Sub Direktorat Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengguna layanan pengelolaan KKNPPM meliputi mahasiswa, dosen fakultas dan mitra. Pengelolaan kegiatan KKNPPM meliputi proses pendaftaran, pembekalan, tes kesehatan, penempatan mahasiswa, operasional kegiatan, pelaporan dan penilaian. KKN-PPM diikuti oleh mahasiswa D4 Sekolah Vokasi, S-1 UGM dan mahasiswa profesi UGM dengan syarat telah menempuh minimal 100 SKS dan tanpa nilai E. KKN-PPM diselenggarakan tiga kali dalam setahun, yaitu pada Semester Genap (April-Mei), antar semester (Juli – Agustus), dan Semester Gasal (November – Desember). Khusus untuk merespon terjadinya bencana, UGM menyelenggarakan KKN Peduli Bencana yang dapat diselenggarakan sewaktuwaktu diluar jadwal yang telah ditetapkan. Mahasiswa KKN-PPM ditempatkan dalam unit KKN-PPM yang beranggotakan 20 – 30 mahasiswa dan dibimbing
8
oleh seorang dosen yang disebut sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Setiap unit masih dibagi lagi menjadi sub unit-sub unit yang beranggotakan 5 – 8 orang. Tugas DPL pada tingkat unit menurut Buku Panduan KKN-PPM UGM (DPkM, 2014) adalah: a.
Bertindak sebagai anggota tim pengelola program KKN-PPM di tingkat unit kerja.
b.
Mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi KKN-PPM serta membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi KKN-PPM.
c.
Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program KKN-PPM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapinya agar program KKN-PPM dapat terlaksana.
d.
Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa KKN-PPM dan antara mahasiswa KKN-PPM dengan perangkat pemerintahan dan instansi terkait.
e.
Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKN-PPM.
f.
Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa dan kepuasan penerima manfaat dalam rangka evaluasi.
g.
Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN-PPM yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuk keberlanjutan kegiatan khusus.
9
1.2. Permasalahan Penelitian Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa UGM dengan bobot 3 SKS. Dosen Pembimbing Lapangan memberikan penilaian KKN kepada mahasiswa berdasarkan delapan komponen kegiatan yang terangkum dalam laporan kegiatan KKN. Untuk mendapatkan sumber informasi penilaian melalui laporan kegiatan KKN tersebut terdapat beberapa masalah yaitu: a.
Keterlambatan penyerahan laporan dari mahasiswa kepada DPL dan pengelola.
b.
Keterbatasan jangkauan dan transportasi DPL. Lokasi KKN-PPM tersebar luas. Pada tahun 2015, lokasi KKN-PPM berjumlah 272 unit dan tersebar di 27 propinsi, 107 kabupaten, 210 kecamatan dan 310 desa. Keterbatasan transportasi dan komunikasi menjadi kendala bagi mahasiswa dan DPL untuk dapat bertatap muka.
c.
Keterbatasan komunikasi dan konsultasi pembimbingan. DPL tidak dapat berada di lokasi KKN selama 2 bulan pelaksanaan operasional kegiatan, sehingga tidak dapat mengawal perencanaan, mengawasi pelaksanaan dan mengevaluasi kegiatan KKN-PPM secara langsung di lapangan.
d.
Keterbatasan ruang simpan laporan dan akses untuk mendapatkan laporan tersebut bagi DPL. Pelaporan KKN-PPM dilakukan dalam bentuk hardcopy sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen di ruang arsip. Apabila permasalahan di atas tidak ditindaklanjuti maka akan
menimbulkan permasalahan baru, antara lain:
10
a.
Tujuan dan target KKN-PPM tidak dapat tercapai karena perencanaan dan pelaksanaan kegiatan KKN-PPM mahasiswa tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga tujuan dan sasaran pelaksanaan kegiatan KKN-PPM yang sudah ditetapkan sejak awal tidak dapat tercapai.
b.
Pembimbingan kegiatan KKN-PPM oleh DPL tidak dapat dilakukan secara optimal karena keterbatasan komunikasi dan transportasi.
c.
Proses penilaian kinerja mahasiswa tidak terlaksana dengan baik karena DPL kekurangan informasi cepat dan akurat mengenai kegiatan dan capaian mahasiswa. Akibatnya, DPL dimungkinkan mengalami kesalahan dalam pemberian skor nilai.
d.
Keterlambatan
pengeluaran
nilai
mahasiswa
karena
keterlambatan
penyerahan berkas laporan oleh mahasiswa kepada DPL dan pengelola. e.
Dokumen laporan KKN-PPM hardcopy tidak dapat ditampung di ruang arsip karena berkas dokumen laporan melebihi kapasitas daya tampung ruang simpan.
f.
Terjadi kehilangan data bahan acuan penilaian, atau pengelola KKN harus mencari ruang pengganti untuk menyimpan laporan KKN. Secara ringkas dapat dituliskan bahwa rumusan masalah dari kajian ini
adalah a.
Perlunya evaluasi metode pelaporan, pemantauan dan evaluasi pembelajaran mahasiswa peserta KKN-PPM.
11
b.
Perlunya pengembangan sistem informasi yang mempermudah proses pelaporan KKN yang dapat mendukung proses pemantauan dan evaluasi pembelajaran kegiatan KKN-PPM
1.3. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai sistem informasi yang mendukung pendidikan telah dilakukan oleh Munir (2009) mengenai “Kontribusi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan”. Utama, dkk. (2009) melakukan penelitian mengenai “Panduan Evaluasi Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Melalui Proses Pembelajaran”. Selain itu, penelitian mengenai online reporting juga telah dilakukan oleh Garrison (1995), “Online Services as Reporting Tools: Daily Newspaper Use of Commercial Databases in 1994”; Hung-Lian et al. (1998), “An investigation on developing Web-based executive information systems”; Mathews (2001), “Web-based online reporting”; Venter (2002), “A survey of current online reporting practices in South Africa”; Topazio (2008), “Online Reporting”; dan Shih et al. (2009), “Information Technology Facilitates Cost-Effectiveness Analysis in Developing Countries: An Observational Study of Breast Cancer Chemotherapy in Taiwan”Al-Htaybat (2011), “E-Readiness Framework for Corporate Online Reporting”; Smyth dan Lodge (2012), “Orientation Online: Introducing commencing students to university study. A Practice Report”; dan Lo (2013), “Design of Online Report Writing Based on Constructive and Cooperative Learning for Experiments”.
a Course on Traditional
General Physics
12
Penelitian mengenai pengembangan sistem informasi pelaporan online untuk mendukung pemantauan dan evaluasi pembelajaran bagi mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata merupakan penelitian awal yang dilaksanakan di Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan penelitian untuk melakukan pengembangan sistem informasi melalui model pelaporan online untuk mendukung proses pemantauan dan evaluasi pembelajaran kegiatan KKN-PPM. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian pengembangan sistem informasi pelaporan KKN bertujuan untuk merancang sistem informasi pelaporan online yang dapat mendukung proses pemantauan dan evaluasi pembelajaran KKN-PPM 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pengembangan sistem informasi evaluasi pembelajaran KKN-PPM ini adalah: a.
Bagi mahasiswa. Dapat mempermudah proses pelaporan kegiatan KKN-PPM dan mempercepat proses komunikasi dengan DPL.
b.
Bagi dosen. Dapat mempermudah proses pembimbingan dan pemantauan pelaksanaan KKN. Selain itu dosen juga memperoleh data kegiatan sebagai bahan evaluasi kegiatan lebih cepat dan akurat.
c.
Bagi pengelola. Dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan KKN-PPM dari segi kapasitas ruang penyimpanan dan merapikan data terdokumentasi.
13
1.6. Lingkup Penelitian Ruang lingkup studi penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi pelaporan online untuk kegiatan KKN-PPM. Penelitian dilaksanakan di Sub Direktorat KKN DPkM UGM dengan materi penelitian berupa laporan rencana kegiatan, logbook mahasiswa, laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan DPL. Penelitian dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Jadwal penelitian Kegiatan Pengumpulan data Perancangan database Perancangan SIKKa 1.0 Simulasi SIKKa 1.0 FGD I Pengembangan SIKKa 2.0 Simulasi SIKKa 2.0 FGD II Pengembangan SIKKa 3.0
April Mei Juni Juli Agust Sept
Okt
Nov
Penelitian ini meliputi dua periode kegiatan KKN-PPM 2015 yaitu KKN-PPM periode Semester Genap (April – Mei 2015) dan KKN-PPM Periode Antar Semester (Juli – Agustus 2015).
