29 Maret 2017
BALADA KULIAH KERJA NYATA Dalam awal kemunculannya yang ke-43 banyak polemik hadir. Ketidakjelasan hingga potensi masalah KKN yang mungkin terulang.
MENGIDENTIFIKASI BOROK KKN 42 DEMI KKN 43
ANEKA PROBLEMATIKA KKN 43
SHOFI COPY MURAH, LENGKAP, dan BERSAHABAT Kontak Kami :
0853 3006 7056 0821 5709 5586 Memberikan jasa fotokopi, print, scan, jilid, dan percetakan stiker, kartu nama, kalender, buku, serta menyediakan alat tulis kantor (ATK) lengkap dengan harga terjangkau. Menerima kerjasama untuk kegiatan mahasiswa. Kirim proposal anda ke: sho
[email protected]
Alamat: Jl. Perjuangan (dekat Unmul) No.3, Samarinda
DAFTAR ISI 1 SALAM REDAKSI STRUKTUR LPM SKETSA 2
LAPORAN UTAMA
Mengidentikasi Borok KKN 42 Demi KKN 43 KKN di Mata Kepala Desa dan Lembaga
5 8 11
Komparasi KKN Unmul VS Universitas Lain
14
Melewatkan KKN: Salah Informasi Hingga Kesibukan di Luar Jam Kuliah
16
Kiat-kiat Merancang Proker KKN
22
3
WAWANCARA KHUSUS
NENI MOERNIANI, WALIKOTA BONTANG Konsistensi Menerima Mahasiswa KKN Unmul
KENDENG DALAM DUKA, MAHASISWA JANGAN TUTUP MATA
26
LIFESTYLE
ANEKA PROBLEMATIKA KKN 43 Menanti Selimut Kepastian KKN 43
OPINI
22
ADAPTASI DAN BERTAHAN HIDUP SELAMA KKN
28
LITBANG RISET KELAYAKAN KKN UNMUL
30
IPTEK HIDUP BERSAMA KECERDASAN BUATAN
32
KOMUNITAS
RUMAH BOTOL BERBASIS BAHASA INGGRIS
34
PUISI
SOSOK
ORANG PINGGIRAN
36
CERPEN MIMPI TERAKHIR
MEREKA YANG MENANTI KKN PENYETARAAN
22
37
LENSA POTRET KEGIATAN KKN 42
40
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sketsa Universitas Mulawarman ALAMAT Gedung Student Center Unmul Lt. 2 Jl. Barong Tongkok, Samarinda 75123 EMAIL
[email protected] WEBSITE sketsaunmul.co
TWITTER @SketsaUnmul LINE @sev9744k YOUTUBE sketsaunmuldotco INSTAGRAM @sketsaunmul
Januari 2017
Salam Persma! Secara konsisten Unmul menjadikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai satu mata kuliah wajib. Artinya selama 42 tahun terakhir ini tak pernah ada sarjana yang ditelurkan Unmul tanpa mengabdi terlebih dahulu kepada masyarakat. Seakan Tridarma Perguruan Tinggi telah digigit dengan baik oleh gerahamnya. Kamar Juli nanti KKN 43 akan dihelat. Sejak mulai kemunculannya KKN 43 sudah memberi kejut yang tak diduga. Mahasiswa diharuskan membayar dan UKT disebut-sebut tidak menopang biaya KKN. Kebijakan itu membuat protes mahasiswa merebak di seluruh fakultas. Para organisatoris pun mulai bergerak mengadvokasi mahasiswa agar tak digilas. Kendati kebijakan berbayar itu akhirnya telah dicabut, KKN 43 masih menyimpan kerumitannya sendiri. Seperti KKN Penyetaraan yang hari ini masih membingungkan mahasiswa.
FB LPM Sketsa Unmul
28
EDISI #29
Download Majalah PDF Sketsa edisi #28 di: sketsaunmul.co
Asing lubuk, asing ikannya. Di tempat lain KKN tidak selalu dijunjung. Beberapa universitas hanya menjadikannya sebagai mata kuliah pilihan, bahkan ada yang sempat menghentikan pelaksanaan KKN. Lepas dari itu semua, KKN milik Unmul masih teramat dinanti. Dari desa hingga lembaga menanti kedatangan mahasiswa. Para pemuda ini akan turun dan melihat langsung apa guna mereka bagi masyarakat sekitar. KKN 42 lalu cukup memiliki bopeng yang perlu diperbaiki demi gelaran 43 yang lebih baik. Masih ada waktu untuk berbenah sekaligus memperlihatkan komitmen Unmul terhadap KKN. Tentu saja, kecuali kesalahan memang adalah sesuatu yang gemar dipelihara.
MENYINGKAP TABIR DOSEN PROYEK PORSELEN DALAM TRIDARMA DOSEN
Layouter Majalah: Rizky Rachmadiani, Nur Elisha, Fernanda Fadhila, Hafidzaki, dan Eka Rizki Prabowo.
Illustrator Majalah: Fernanda Fadhila
GIUR FENOMENA DOSEN PROYEK
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
1
Le m b
a Pe
rs Ma
ha wa si s
ag
STRUKTUR LEMBAGA PERS MAHASISWA SKETSA UNMUL 2017
Pelindung
Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P
Pembina
Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H, M.H Nurliah Simollah, S.Sos, M.I.kom
Ketua Umum
Khajjar Rohmah
Sekertaris
Uswatun Hasanah
Bendahara
Rizky Rachmadiani
Ketua Redaksi
Wahid Tawaqal
Redaktur Pelaksana
Amelia Rizky Yunianty
Redaktur TV
Jati Dwi Juwitaningrum
Redaktur Foto
Muhammad Faqih Hendrian Hutomo
Redaktur Online
Nur Elisha Fadiah Adlina
Staff
Denny, Rosmi, Adnin, Aisyah, Novita, Meru, Zaki, Mayang, Irma, Fajar
Ketua Divisi Litbang
Mayang Indryani Risna Biru
Staff
Darul Asmawan Innaya Tiara Puspa
Ketua Biro Iklan dan Pemasaran
Achmad Syahrif
Staff
Lutfi Hidayat Fitia Nur Salsabila Monika Wibisono Putri
Kru Magang
Tika, Dido, Eka, William, Ninis, Linda, Selin, Anggi, Echa, Hilda, Mitra, Rahmat, Galih, Adi, Ria, Suci, Alvionita, Majid, Aisy, Khusairi, Sita, Asyifa, Fernan, Delina, Nawar Hayyu, Vira, Ariani, Gita, Dyah, Dina, Akmal, Eqi, Mahmudah, Lea, Siti, Ubeng, Nani, Yusuf, Ichan, Putra, Aini, Ayu, Ahmad, Nana, Amar, Suti, Syifa
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
2
LAPORAN UTAMA
ANEKA PROBLEMATIKA
KKN 43 T
iada yang mengira KKN 43 akan bermasalah bahkan sejak awal kabar kemunculannya. Lama dinanti mahasiswa, KKN 43 langsung mencuatkan info awal bakal berbayar k a r e n a Pe m e r i n t a h Daerah (Pemda) tak lagi membiayai KKN sebagaimana biasa. Terang saja, ini membuat SUMBER: FREEPIK mahasiswa mendadak bersuara keras. Diwakili BEM KM Unmul bersama Jaringan Advokasi Mulawarman, LP2M jadi bulan-bulanan setidaknya selama satu bulan di Februari. Terhitung sejak 9 Februari, Ketua LP2M Susilo mengeluarkan pernyataan itu kepada Sketsa. Berbekal SK Rektor nomor 197/SK/2017 tertanggal 13 Februari 2017, Susilo berani berkata bahwa kebijakan berbayar ini tidak melanggar aturan. “Pemda hanya mengurus tempat saja. Untuk kebutuhan yang selama ini ditanggung, tahun ini mahasiswa menggunakan biaya sendiri. Karena memang harus bayar dan kami tidak melanggar aturan. KKN itu di luar UKT,” ungkapnya. Mahasiswa mulai resah. Pro dan kontra merebak. Kejelasan KKN belum didapat, malah ditambah dengan keharusan membayar. Keresahan ini kemudian diperparah manakala LP2M enggan melayani tanya mahasiswa yang datang tanpa membawa pimpinan lembaga. Kertas bertuliskan “close information” sempat terpampang
sketsaunmul.co
pertanda bungkamnya LP2M. Hal ini bukannya tanpa alasan, LP2M melakukan itu dengan dalih mengurangi simpang siur informasi yang beredar. “Mereka ingin informasi itu satu pintu saja,” ucap Indra Cahya Pramukti, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM Unmul. Simpang siur informasi jadi keluhan sekaligus serangan BEM KM Unmul untuk LP2M. Informasi yang datang berbeda, kota tujuan KKN belum pasti, sementara mahasiswa mulai bergerak membentuk kelompok KKN. Tak cuma itu, mahasiswa kian dibuat resah dengan beredarnya informasi palsu alias hoax yang juga sempat mewarnai hari-hari jelang lahirnya Prosedur Operasional Baku (POB) KKN 43. "Kami mengimbau kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa untuk selalu bisa menerima informasi dengan secara bijaksana, melihat dari sumber dan keakuratannya. Untuk akun-akun atau grup-grup yang telah beredar bukan menjadi tanggung jawab kami, karena itu bukan buatan dari kami. Pastikan teman-teman mengikuti akun-akun resmi baik BEM KM Unmul maupun BEM fakultas dari masing-masing kampusnya," ucap Norman Iswahyudi, Presiden BEM KM Unmul. Menanggapi aneka problema itu, pergerakan mahasiswa yang digawangi Jaringan Advokasi Mulawarman tak tinggal diam. Mereka tercatat dua kali menggelar pertemuan audiensi dan membuahkan hasil. SK Rektor tentang KKN berbayar berhasil dicabut dan POB KKN 43 yang dijanjikan kini telah terbit. Hasil ini menyiratkan syukur di dada mahasiswa. KKN jadi gratis, informasi pun terang benderang. Mahasiswa senang dan semangat kembali untuk mempersiapkan KKN.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
3
LAPORAN UTAMA “Saya setuju fungsi BEM adalah menyambung lidah. Tapi, semangat untuk bersama apa salahnya. Maksud kami jika BEM punya ide untuk nanti jadi kebijakan kami. Bukannya kami mengajak sengsara di sini. Kalau kebijakan tidak mengajak BEM takutnya nanti tidak nyambung. BEM ini diajak bicara, jangan disalahartikan bahwa kami diam dan BEM disuruh berpikir. Ini cara kami,” jawab Susilo.
"Adanya lokasi KKN di Berau membuat saya lebih lega dan bersemangat. Apalagi semua jenis KKN tidak berbayar alias gratis," tutur Nurhakiki Pebrianti, mahasiswi Pembangunan Sosial. Kendati begitu, kisruh KKN 43 belum sepenuhnya usai. Yang masih mengganjal adalah ada tidaknya KKN yang ditangani sejumlah fakultas. Adalah Fahutan, FPIK, FKIP, Hukum, Teknik, dan FKTI yang hingga kini belum menentukan sikap. Apakah KKN mereka akan diselenggarakan juga di fakultas atau seutuhnya diserahkan ke LP2M. Pihak LP2M hanya bisa sabar menanti kabar. Dari KKN 43 juga mengemuka masalah KKN Penyetaraan yang sebelumnya sempat dikabarkan akan termasuk dalam salah satu jenis KKN, namun mendapat penolakan dari Jaringan Advokasi Mulawarman. Sekumpulan BEM fakultas itu satu suara menolak, sebab dikatakan tidak adanya spesifikasi terkait KKN Penyetaraan ini. Setelah gelut-gelut itu sampai pula pada keputusan final bahwa KKN Penyetaraan tahun ini resmi ditiadakan. KKN Penyetaraan termasuk jenis baru dan langsung menuai polemik. Kendati digempur suara minor, Susilo mengatakan kebijakan ini bertujuan baik. Yakni untuk mendata prestasi mahasiswa dan itu berkaitan dengan kinerja r e k t o r. M e n u r u t Kemenristekdikti, semakin banyak prestasi mahasiswa di tingkat nasional, maka semakin baik kinerja rektor di hadapan pusat. Berulang kali Susilo mencoba meyakinkan mahasiswa bahwa KKN ini adalah kebijakan bagus walau tak cocok. Bukan hanya soal spesifikasi, KKN Penyetaraan ternyata juga punya buntut lain, yakni ranah kerja. Norman menuding pihak LP2M melempar tanggung jawab dengan meminta BEM KM merumuskan teknis penyelenggaraan KKN Penyetaraan. Norman menolak, baginya, BEM adalah perpanjangan tangan, bukan penyelenggara KKN. Pernyataan itu ditanggapi lapang dada Susilo.
Terakhir, meski tak begitu tampak bermasalah atau membuat resah, ihwal prasyarat KKN tentang jumlah SKS juga tak bisa diabaikan dari daftar panjang aneka problema KKN 43. Wakil Rektor I Mustofa Agung Sardjono dan Susilo ternyata melihat angka 110 SKS dengan persepsi berbeda. Dikatakan Susilo, WR I mengira mahasiswa baru bisa KKN ketika sudah menempuh utuh 110 SKS. Sedangkan dari kacamatanya sendiri, 110 SKS itu termasuk yang sedang dijalani mahasiswa bersangkutan. Kendati demikian, problema ini telah teratasi. Cara pandang yang kemudian disepakati adalah cara Susilo. Empat ribu mahasiswa kini tengah bersiap menanti April untuk lekas mendaftar KKN. Kuliah Kerja Nyata memang bukan satusatunya jalan mengabdi kepada masyarakat. Sekalipun resah dan gelisah tak lagi terlihat, pejuang KKN benar-benar diharapkan daerah mampu memberikan sumbangsih bermanfaat. Setidaknya begitu evaluasi yang diingini Pemda kepada LP2M. “Pemda mau kelompok-kelompok KKN lebih berkontribusi nyata ikut membangun daerah,” tukas Syaifudin, bagian helpdesk KKN LP2M. PENULIS: AMELIA RIZKY YUNIANTY EDITOR: WAHID TAWAQAL
SUMBER: FREEPIK
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
4
LAPORAN UTAMA
MENANTI SELIMUT KEPASTIAN
KKN 43
P
erjalanan KKN 43 tahun ini menyimpan banyak cerita. Beberapa polemik sempat mengiringi KKN seiring dengan beragam proses untuk menyelesaikannya. Napas mahasiswa dibuat naik turun bersamaan dengan kabar-kabar terbaru seputar KKN. Kini, LP2M sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini telah membuka pintu informasinya bagi seluruh mahasiswa yang akan megikuti KKN 43. Segala hal yang berkaitan dengan program wajib ini dapat ditanyakan langsung kepada bagian helpdesk LP2M. Mendekati April, yang menjadi rencana dibukanya pendaftaran KKN, Sjaifudin, selaku bagian helpdesk KKN, LP2M, menyatakan terdapat dua kendala yang kini menjadi penghalang pergerakan LP2M. Kendala yang dimaksud ialah belum finalnya koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam hal belum ada keputusan resmi dari Pemda terkait kesediaan dan juga kuota. Kendala lainnya ialah minimnya jumlah fakultas yang telah menyerahkan surat tanggapan kepada pihak LP2M. Sejauh ini, tercatat ada enam fakultas yang belum memberikan surat tanggapan, terkait penyerahan pengelolaan KKN ke LP2M di antaranya Fahutan, FPIK, FKIP, Hukum, Teknik, dan FKTI. Jika LP2M dalam waktu dekat membuka pendaftaran di portal, kemungkinan fakultas lain baru akan menyerahkan laporannya. Terhalang dengan kendala tersebut, pihak Sjaifudin belum dapat melakukan banyak hal.
sketsaunmul.co
SUMBER: DOK
Sjaifudin Bagian Helpdesk LP2M
"Rumit, sampai sekarang jadinya tidak bisa bergerak," ujarnya. Hingga kini, tanggal pendaftaran KKN belum pasti. Karena syarat untuk dapat membuka pendaftaran ialah jika koordinasi dengan pihak Pemda telah selesai dan jelas. Disampaikan oleh Sjaifudin, bahwa Pemda tiap daerah sekarang ada yang telah menetapkan lokasi dan ada yang tidak, serta ada yang telah menetapkan kuota, ada juga yang belum. Namun, hingga kini pembahasan tersebut belum final. Sejauh ini, baru Samarinda dan Kukar yang memiliki kejelasan, sedang lainnya masih menunggu. "Ada yang Pemda usulkan, ada yang tidak. Jika Pemda usulkan, maka di portal nama daerah tersebut harus muncul. Jika tidak maka bebas untuk milih," katanya. Untuk tahun ini, kuota tiap daerah juga tidak dapat ditentukan. "Sekarang tidak bisa diukur. Tahun lalu karena ada anggaran, jadi open kuota. Sekarang tidak bisa," ujarnya. Sebagai salah satu kota yang menjadi tempat KKN, Samarinda menyiapkan 58 titik kelurahan, 10 kecamatan, dengan total kuota untuk 1290 untuk peserta Reguler Mandiri. Sedangkan untuk daerah yang lainnya masih belum dapat menentukan wilayah. Jika pendaftaran dan kuota sampai saat ini belum dapat dipastikan, sama halnya dengan pembekalan KKN. Kabarnya masih tiada pasti. Pada KKN sebelumnya, kegiatan pembekalan lebih
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
5
LAPORAN UTAMA diisi dengan masalah etika dan masalah kewirausahaan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pihak LP2M dan dalam prosesnya, kata Sjaifudin, anggaran menjadi salah satu faktor untuk dapat memberikan pembekalan yang maksimal. Hal lain yang dinanti adalah dikeluarkannya Prosedur Operasional Baku (POB). POB KKN 43 keluar terlambat. Sjaifudin menjelaskan keterlambatan itu karena adanya perubahan pola KKN tahun ini terkait dengan permasalahan dalam pemungutan dana. Selain itu, ada perubahan lain KKN tahun ini hanya untuk Kalimantan Timur, Kalimantan Utara tak termasuk. Basis KKN tahun ini juga berpindah langsung kepada walikota dan bupati. Itu sebabnya, LP2M sebelumnya harus melakukan koordinasi terlebih dahulu. "Tanggal 17 kemarin sudah ada rancangan POB dan itu hasil dari komunikasi kami dengan kota-kota yang memberi respons,"katanya. KKN tahun ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Regular Mandiri acak dan non acak, KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Tematik Kompetensi, serta KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (P2M)
sketsaunmul.co
Tematik Profesi. Untuk menampung mahasiswa KKN yang tidak perlu mencari kelompok, ada KKN acak. Daerah KKN jenis ini berlokasi di Bontang, Samarinda, Balikpapan, PPU. Sedangkan untuk jenis KKN non acak, di luar dari pada daerah itu, seperti Berau, Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur. "Sebenarnya kami ingin acak semua, tapi permasalahannya, mahasiswa mau tidak mengisi," selorohnya. Untuk Kompetensi dan Profesi akan mencari kelompok sendiri setelah masa pendaftaran. Dalam kelompoknya bisa terdiri dari 5-10 orang. Ia meminta kerja sama dengan seluruh pihak yang terlibat dalam KKN 43 ini. Ia mengimbau kepada mahsiswa untuk jangan dulu melakukan pergerakan apa pun, demi kenyamanan LP2M dalam mengatur segalanya. "Semua ke bagian helpdesk saja dulu, jangan membuat pergerakan sendiri,"pungkasnya. PENULIS: FADIAH ADLINA, ROSMI RAHMA EDITOR: WAHID TAWAQAL
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
6
SKEMA PENDAFTARAN ONLINE KKN 43 UNMUL 02
01
Melakukan pendaftaran di: http://kkn.unmul.ac.id menggunakan NIM & Password Akademik Mahasiswa
KKN P2M Reguler Mandiri (acak) KKN P2M Reguler Mandiri (non-acak) KKN P2M Tematik Kompetensi
Print Out Surat Pernyataan dari Website
KKN P2M Tematik Profesi
03
04
Penetapan kuota kelompok minimal 5-10 orang. Ketua Kelompok meminta kuota dengan helpdesk KKN P2M untuk dibukakan kuota kelompok. Pengumuman Kelompok KKN Reguler Mandiri (acak) dan KKN Tematik Profesi setelah masa pendaftaran KKN ditutup
Tahap selanjutnya adalah melakukan proses administrasi
Diolah dari POB KKN 43 LP2M Unmul
LAPORAN UTAMA
MENGIDENTIFIKASI BOROK KKN 42 DEMI KKN 43
SUMBER: FREEPIK
EVALUASI KK
N 42
K
aca untuk KKN 42 diperlukan untuk mengecek bagaimana gelaran 43 kali ini akan berjalan. SK Rektor KKN berbayar, ketidakjelasan daerah hingga sempat tutupnya informasi dari LP2M dirasa cukup menjadi kejut di awal kabar KKN 43. Dengan komitmen mengawal KKN 43, BEM KM Unmul lewat Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) melakukan sejumlah evaluasi dalam pelaksanaan KKN 42 tahun 2016 silam. Tahun lalu, jenis KKN Unmul tak dibagi sebanyak sekarang—juga tak semembingungkan sekarang. Hanya ada dua jalur, yakni P2M-Desa Kelurahan (Reguler) dan P2M-Bina Mitra (Mandiri). LP2M pun tak menjadi satu-satunya penanggung jawab, ada KKN Tematik Kompetensi yang berlokasi di instansi pemerintahan dan lembaga-lembaga profesional dan semua itu difasilitasi oleh fakultas. Beberapa hal menjadi sorotan BEM KM Unmul dalam
sketsaunmul.co
pelaksanaan KKN 2016 kemarin, seperti dimuat dalam rilis notulensi evaluasi KKN Angkatan 42 pada 12 Februari lalu. Menyebutkan masalah seperti tidak meratanya distribusi penempatan setiap kelompok di desa/kelurahan. Ada beberapa desa yang mendapat lebih dari satu kelompok KKN, sementara ada desa lain yang justru tidak mendapat jatah kelompok KKN. Untuk mengantisipasi hal itu LP2M sudah mewanti-wanti tidak boleh ada lebih dari satu kelompok tiap desa/kelurahan dalam KKN angkatan 43 tahun ini. Jangka waktu pendaftaran mahasiswa KKN juga dinilai BEM KM Unmul terlalu singkat sehingga banyak mahasiswa yang belum bisa mengikuti KKN pada tahun 2016 lalu. Distribusi pembagian buku pedoman KKN juga terlalu cepat sehingga mahasiswa tidak optimal dalam mempelajarinya. Pembekalan KKN pun ikut jadi sorotan karena setelah di evaluasi, pembekalan hanya berisi penjabaran secara umum. Tidak ada bimbingan teknis
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
8
LAPORAN UTAMA daerah. Pemerintah daerah hanya menanggung mobilitas KKN yang ada di lokasinya masing-masing. Selain anggaran, menurut Sjaifudin yang selalu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga dirasa menjadi evaluasi pemerintah daerah kepada LP2M yakni kurang optimal dalam melakukan pembinaan terhadap sumbangsih KKN terhadap daerah. "Evaluasi mau 42, 41 dan perancangan hingga eksekusi program kerja kelompok KKN sebelumnya dari pemda dituntut untuk meningkatkan hasil di lapangan. Bahkan beberapa DPL hanya hadir di masa-masa kinerja kelompok KKN," ucap Sjaifudin yang akrab disapa akhir KKN untuk memberikan penilaian. Kesehatan Nanang ini. mahasiswa selama menjalani KKN pun kurang mendapat Cara meningkatkan hal tersebut ia titikberatkan di perhatian. Asuransi yang dibayar mahasiswa sebelum anggaran. Di mata Nanang anggaran satu-satunya kunci. berangkat tak banyak membantu ketika mahasiswa sakit di Pihaknya pun sebenarnya menginginkan adanya wilayah KKN. Sehingga layak dipertanyakan, apa manfaat pendampingan maksimal dari DPL. Namun, ia mengaku semua itu. anggaran yang ada untuk DPL hanya cukup untuk Menteri Adkesma BEM KM Unmul, Indra Cahya memberangkatkan dan menilai. Nanang pun Pramukti mengatakan akan mengusulkan hasil evaluasi KKN membandingkan dengan universitas lain yang memiliki dana 42 kepada LP2M. "Agar LP2M tahu kondisi KKN di lapangan. pengembangan program KKN. Sebut saja Universitas Gadjah Tidak hanya sebagai lembaga yang mengurusi pendaftaran, Mada (UGM), Universitas Hasanudin (Unhas) dan tapi juga ikut mengawal teman-teman yang sudah terjun ke Universitas Negeri Semarang (UNS). "UNS 1 juta lapangan," ujarnya saat ditemui Sketsa pada Rabu bayar biaya operasional KKN," sebutnya. (22/3). Evaluasi terkait kesehatan mahasiswa Saat ini Indra masih menunggu proses di lokasi KKN, Nanang lagi-lagi mengembalikan pembuatan Prosedur Operasional Baku (POB), ke masalah anggaran. Diketahui pada KKN 42 pembukaan pendaftaran, beberapa fakultas yang tahun lalu, mahasiswa pendidikan Bahasa belum menyerahkan KKN ke LP2M, dan daerah yang Indonesia yang KKN di Kabupaten Tanah Tidung belum menetapkan rekomendasi lokasi (KTT) meninggal dunia karena sakit. Nanang penempatan KKN. mengatakan pihaknya bersama "Fakultas yang mengusulkan Pemerintah Provinsi Kalimantan (KKN) ke LP2M atau tidak, itu masih Utara telah menangani urusan itu n ga m b a n g d a n p e m d a b e l u m dengan maksimal. menyatakan sikapnya apakah kotanya "Peristiwa teman kita menjadi lokasi KKN apa enggak," meninggal di KTT tertangani ucapnya. dengan bagus. Kerja sama pemda Dikonfirmasi ke pihak LP2M, Bulungan dan atensi pemprov Sjaifudin helpdesk KKN tinggi, dibantu mobilitasnya," mengatakan, baginya hanya ada terangnya. satu yang menjadi evaluasi KKN, Saat itu asuransi yakni minimnya kondisi anggaran. kematian juga langsung Ia mengatakan selama ini KKN diserahkan kepada pihak keluarga. tidak pernah mendapat SUMBER: INT Ke t i ka d i ta nya te r ka i t d ata pendanaan dari pemerintah Indra Cahya Pramuk mahasiswa yang meninggal selama Menteri Adkesma BEM KM Unmul 2017 penerapan KKN di lapangan, perumusan program kerja, pun penulisan format laporan akhir.
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
9
LAPORAN UTAMA penyelengaraan KKN, Nanang mengaku tak punya. "Enggak ada, begitu ada peristiwa, ya, ditangani saja," imbuhnya. Sementara itu Khairul Anwar, mahasiswa KKN angkatan 42 di Desa Tanjung Labu Kecamata Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur (Kutim) turut memberikan evaluasinya kepada LP2M terkait masalah transportasi. Saat masa kepulangan KKN, ia bersama delapan kelompok KKN lainnya harus rela terdampar berjam-jam karena tidak tersedia transportasi untuk kembali menuju Samarinda. Setelah di klarifikasi ternyata terjadi miss komunikasi antara pihak kabupaten dengan LP2M. "Dari kecamatan itu nyuratkan (ke LP2M) kalau
transportasi pulang itu enggak ada, dari LP2M ternyata suratnya enggak dibaca sampai mau pelepasan," kisah mahasiswa jurusan Kimia FMIPA ini. Sedang, bagi Nanang transportasi adalah tanggung jawab pemerintah setempat. Tiba-tiba pihaknya menerima surat intruksi dari bupati bahwa dana transportasi tidak tersedia. Sementara LP2M juga tidak memiliki dana untuk penjemputan mahasiswa. Semua itu melengkapi kerumitan KKN 42. Bukan tidak mungkin, tanpa ada perbaikan berarti, KKN 43 akan bernasib jauh lebih kelam.
PENULIS: KHAJJAR ROHMAH EDITOR: WAHID TAWAQAL
EVALUASI KK
N 42
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
10
LAPORAN UTAMA
KKN DI MATA DESA DAN
LEMBAGA
SUMBER: DOK
Foto Kepala Desa Keluang Paser Jaya (KPJ) bersama mahasiswa kelompok KKN 42 Unmul
P
engimplementasian salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan Unmul, KKN telah menjadi agenda yang membudaya di setiap tahun selama 42 tahun terakhir. Mahasiswa dituntut untuk memberi pengabdian juga mengeksplor kompetensi diri serta membawa nama baik almamater yang disandangnya. Kerja sama yang dipilin Unmul dengan pemerintah di berbagai daerah Kalimantan Timur itu menoreh kesan tersendiri bagi masing-masing pemerintah daerah yang menerimanya. Mengulik kembali salah satu cerita KKN angkatan 42, pertengahan Juli hingga Agustus 2016 silam. Serah terima mahasiswa KKN Unmul di Pendopo Kabupaten Paser pada tanggal 13 Juli 2016 lalu diterima oleh Wakil Bupati Paser, M. Mardikansyah. Tercatat sebanyak 155 mahasiswa, yang terdiri dari 100 orang KKN Reguler dan 55 orang KKN Mandiri. Kala itu LP2M, menempatkan mahasiswa KKN Unmul di penjuru Kabupaten Paser. Sebanyak 5 Kecamatan dan 10 desa menjadi sasaran penempatan. Beberapa di antaranya adalah Desa Keluang Paser Jaya, Desa Janju, Desa Sempulang, Desa Pondong, Desa Padang Jaya, Desa Damit, dan Desa Kayungo. Darmawan Kepala Desa Keluang Paser Jaya (KPJ) mengutarakan bahwa mahasiswa yang KKN di desanya sangat diterima dengan baik. Disediakannya pula fasilitas semampunya jika mahasiswa tersebut meminta bantuan pihak desa. “Ya, kami (jajaran desa) berupaya memberikan fasilitas sebaik mungkin guna menyambut para tamu yang
sketsaunmul.co
datang ke desa ini, selalu ikhlas dengan tangan terbuka kami menyambutnya ”tuturnya. Desa KPJ merupakan desa yang terbilang cukup maju dalam pembangunannya, setelah mengalami pemekaran pada 2010 lalu. Memiliki 12 RT dengan 7 blok. Mayoritas penduduknya beragama Islam dan bermata pencaharian sebagai pekerja sawit. Total jumlah penduduk Desa KPJ sebanyak 3.256 jiwa dengan 879 kepala keluarga. “Dulu masih bernama Desa Keluang Lolo, sekarang sudah berdiri sendiri tidak lagi menjadi bagian dari desa Lolo. Sudah dipecah seperti sekarang berubah nama menjadi Keluang Paser Jaya,”ucapnya. Kesan saat mahasiswa KKN yang datang, kata dia, sangat memberikan bantuan bagi Desa KPJ. Baik bagi masyarakatnya maupun bagi proses pembelajaran siswa sekolah yang ada di desa itu. Desa KPJ memiliki 3 Paud, 2 TK, 4 SD, dan 1 SMP. Para mahasiswa yang KKN di sana pun memberikan pengajaran berupa bimbingan belajar dan atau langsung bersosialisasi ke sekolah yang bersangkutan. Pria yang sudah lima tahun menjabat sebagai kepala desa ini menambahkan bahwa mahasiswa yang datang untuk KKN tak cuma dari Unmul saja. Tetapi, datang dari berbagai perguruan tinggi lainnya. Seperti Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
11
LAPORAN UTAMA “Tahun ini desa kami kembali mendapatkan kuota m a h a s i s wa K K N ya n g s u d a h p a st i d a r i ST I P E R Muhammadiyah. Kalau dari Unmul kan terakhir kali datang tahun lalu (2016) dan sepertinya ada lagi untuk tahun ini, namun belum mendapat pemberitahuan resmi dari pemkab, mungkin masih di LPMD (Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa),” imbuhnya. Senada dengan Darmawan, sekretaris Desa KPJ, Suyatno menambahkan bahwa kuota KKN cukup memenuhi kebutuhan desa dalam membantu kegiatankegiatan yang ada di desa selama ini. “Dulu mahasiwa KKN datang saat nama desa masih Ke l u a n g L o l o s a n gat b a nya k , s u d a h b e r p u l u h puluhbanyaknya. Tahun 2013 mahasiswa KKN Unmul beranggotakan 10 orang dalam satu kelompok. Dan memang biasanya 10 hingga 11 orang tiap tahun, tetapi tahun lalu hanya 7 orang. Jadi mungkin tahun depan kuotanya bisa ditambah lagi,” terang sarjana Pertanian ini. Yatno, sapaan akrabnya juga memaparkan kesan saat mahasiswa KKN membantunya dalam kepanitiaan 17 Agustus. Ia merasa senang dengan adanya tambahan anggota untuk menggarap Hari Kemerdekaan itu. “ Ya , t e r b a n t u d i p ro g ra m s o s i a l kemasyarakatannya dalam kegiatan-kegiatan. Mengingat untuk desa KPJ ini dekat dengan kota jadi untuk kehidupan masyarakatnya sudah seperti kota. Untuk perubahan itu standar saja, kecuali pada tahun 80-90-an dulu mungkin kegiatan masih minim jadi partisipan juga pasif. Berbeda dengan sekarang sudah berubah dan terbilang aktif,” ungkap bapak tiga anak ini. Ia berharap ketika mahasiswa KKN kembali datang untuk melaksanakan pengabdiannya, akan ada inovasi baru yang bisa digagas ke masyarakat. “Harapannya dapat membawa teknologi-teknologi tepat guna bagi masyarakat. Walau teknologi yang biasanya sudah pernah diterapkan pada masyarakat desa, dan saat mahasiswa KKN datang (hal itu) diterapkan lagi, pasti mereka (penduduk) berpikir bahwa ia sudah pernah membuat itu dan paham akan hal itu. Jadi antusiasme masyarakat ditakutkan akan menurun,” tandasnya. Bank Indonesia Masih Jadi Favorit Salah satu jenis KKN tahun ini adalah KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Tematik Kompetensi. Lokasi yang diambil bukan di daerah, KKN jenis ini berlokasi di instansi pemerintahan, perbankan,
sketsaunmul.co
Harapannya dapat membawa teknologi-teknologi tepat guna bagi masyarakat. perusahaan, atau lembaga profesi dan pendidikan. Dalam lima tahun terakhir salah satu lembaga yang aktif menerima KKN Mahasiswa Unmul adalah Bank Indonesia (BI). BI adalah bank sentral Indonesia yang bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Kantor perwakilan BI Kaltim beralamat di Jalan Gajah Mada Nomor 1, Samarinda Ulu. Kepada Sketsa, Asisten Manajer Tim Pengembangan Ekonomi, Dirwanta Firsta mengatakan, BI Kaltim menerima tiga kelompok KKN Unmul setiap tahunnya. Bukan asal terima, namun harus melewati tahap seleksi. “KKN di BI lumayan favorit, tahuh lalu yang daftar sebelas kelompok. Tahun ini sudah ada lima yang masuk, sedangkan kita cuma terima tiga. Karena yang daftar banyak jadi harus seleksi,” ujarnya. Selama ini mahasiswa Unmul yang melakukan KKN di BI mayoritas dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Menurut Dirwan hal tersebut dipengaruhi oleh jurusan di mana ilmu ekonomi memang dipelajari di FEB. Namun, pihaknya tak menutup diri jika ada mahasiswa dari fakultas lain yang ingin mendaftar. “BI kan memang core-nya ekonomi, tapi sebenarnya KKN kan enggak cuma itu aja yang penting dapat pengalaman suasana dunia profesional,” ujar alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu. Kehadiran mahasiswa KKN Unmul diakui Dirwan sangat bermanfaat dalam membantu pekerjaan operasional BI. Bahkan beberapa kelompok memberikan kontribusi melalui program kerja yang mereka laksanakan. Salah satu yang disebutnya adalah survei penggunaan uang rupiah di masyarakat. Yang mana dari hasil survei tersebut diolah menjadi kajian data.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
12
LAPORAN UTAMA Mahasiswa KKN Unmul yang diterima akan ditempatkan di beberapa bagian. Di antaranya Bagian Ekonomi Moneter; Tim Pengembangan Ekonomi dan Tim Advisor Ekonomi-Keuangan. Bagian Sistem Pembayaran; Operasional Sistem Pembayaran dan Operasional Cash. Bagian Umum Satuan Layanan Administrasi; Personalia dan Logistik. Masing-masing mahasiswa KKN akan dimutasi tiap dua atau tiga minggu sekali. Kemudian di akhir masa KKN tiap mahasiswa itu diwajibkan untuk persentasi ke pihak BI. Ritme mahasiswa KKN di BI mengikuti jam dan hari kerja pegawai. Dibuka oleh Senin hingga Jumat dari pukul 07.40 pagi hingga 16.45 sore. Di awal-awal Dirwan akan berpesan kepada mahasiswa bahwa pihaknya tidak akan menoleransi banyaknya izin, apalagi dengan alasan kegiatan kemahasiswaan dan organisasi kampus. “Kita bakal karifikasi di awal kalau teman-teman memang sibuk, silakan cari tempat KKN lain yang sesuai
dengan itu,” tegasnya. Ia menegaskan bahwa KKN di BI harus menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalitas, disiplin, dan bersikap baik. Jika dalam evaluasi BI mahasiswa KKN gagal memenuhi itu, pihaknya tidak segan untuk mengembalikan kelompok KKN tersebut ke kampus. Tetapi sejauh ini, Dirwan cukup puas dengan kinerja mahasiswa KKN Unmul baik dari segi sikap dan efektivitas proker. Ia berpesan kepada mahasiswa Unmul yang akan KKN di BI untuk memahami tugas dan peran BI serta mempersiapkan diri bekerja secara profesional, disiplin, dan siap berkontribusi.
PENULIS: MAYANG SARI, KHAJJAR ROHMAH EDITOR: WAHID TAWAQAL
SUMBER: IST
Dirwanta Firsta, Asisten Manajer Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kpw Kal m
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
13
LAPORAN UTAMA
KOMPARASI KKN UNMUL VS UNIVERSITAS LAIN
SUMBER: INT
Gedung rektorat Universitas Mulawarman
4
3 tahun sudah Unmul melepas ribuan mahasiswa untuk pergi KKN. Jejak-jejaknya masih bisa dijangkau mata. Mulai dari papan nama jalan, bangunan, hingga gambar senyum sumringah beberapa pemuda mengenakan jaket almamater yang terbingkai dalam ruang-ruang kerja kepala desa atau kepala kantor. Di Unmul, KKN adalah mata kuliah wajib tempuh. Umumnya dilakukan saat memasuki semester tujuh. Dengan jumlah besaran 3 SKS, tinggal beberapa langkah lagi setelah itu, mahasiswa akan mendapatkan gelar kesarjanaannya. Kendati banyak suara sumbang dari sejumlah pihak terkait sistem KKN Unmul yang belum baik, Unmul nyatanya tetap mantap melaksanakan KKN. Realita ini agaknya berbeda dengan situasi di kampus ternama di Indonesia yang tidak menjadikan KKN sebagai mata kuliah wajib. Ini terjadi di Universitas Sumatera Utara (USU). Dilansir dari laman usu.ac.id pada 19 Februari 2017, dituliskan bahwa KKN masih menjadi mata kuliah pilihan di USU. Hal itu dikatakan Wakil Rektor II Muhammad Fidel Ganis Siregar. USU sudah melaksanakan KKN sejak 1972-1999, namun sempat dihentikan pada 1999 karena sesuatu dan lain hal yang tidak disebutkan. KKN tahun 2017 adalah KKN tahun ketiga pasca 1999. KKN kembali dilakukan pada 2015 berangkat dari imbauan Kemenristekdikti, yang mengaharuskan setiap universitas harus mengadakan KKN. Adapun, KKN USU telah bertransformasi dari orientasi top down dan tidak hanya mengabdi sekadar mengabdi. Kini KKN USU lebih kepada orientasi bottom up dan mahasiswa bersama
sketsaunmul.co
masyarakat berupaya untuk melakukan perbaikan dan perubahan. Sekalipun mata kuliah pilihan, Fidel menyebut peminat KKN cukup tinggi. Hampir seirama dengan USU, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pun dikabarkan akan mengikuti jejak USU dengan menjadikan KKN sebagai mata kuliah pilihan. Meski baru sekadar dengar-dengar, Helmina Mutia, mahasiswi Sosiolog menulis gelisahnya di laman unjkita.com. Di laman itu dia luapkan kekhawatirannya apabila KKN menjadi mata kuliah pilihan benar-benar diterapkan. Kabar itu mulai berembus saat angkatan 2013 sedang menjalani masa KKN, yakni pada 2016 lalu. Di UNJ, KKN tahun lalu dilihat Helmina berjalan dengan sistem yang belum matang sehingga proses pelaksanaannya pun berantakan. Walhasil, menjadikan KKN sebagai mata kuliah pilihan mungkin bisa jadi pilihan. “Ada kabar bahwa KKN ini akan jadi mata kuliah pilihan yang artinya bebas bisa dipilih atau tidak. Bukankah menjadi tanda tanya besar ada apa dengan KKN?” tulisnya. KKN di Universitas Negeri Makassar (UNM) pun sempat dikabarkan bakal dihapuskan. Namun, kabar itu ternyata buru-buru dibantah Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat, Muhammad Ardi. Menurutnya, adanya program KKN justru dapat mendongkrak akreditasi UNM dan meluluskan mahasiswa dalam jumlah banyak. Lain cerita dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ismail Sunni, mahasiswa ITB terang-terangan merasa iri kepada mahasiswa universitas lain yang memiliki mata kuliah KKN. Sebab hal itu tak dapat dirasakannya karena
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
14
LAPORAN UTAMA ketika dia menulis waktu itu, ITB tak menerapkan KKN sebagai salah satu mata kuliah. Namun, KKN di ITB sejak 2015 kembali mulai diadakan. “Nah, ada satu hal yang mengganjal di hati saya. Kok di ITB, di kampus saya ini enggak ada mata kuliah mirip KKN? Semoga ketiadaan KKN ini tidak berarti Pak Rektor dan kawan-kawan tidak menganggap penting arti dari ketemu masyarakat secara langsung,” tulis Ismail dalam blog pribadinya. KKN yang juga agak berbeda dengan KKN Unmul adalah KKN di Universitas Indonesia (UI) yang menerapkan
Gedung Gelora 27 September Universitas Mulawarman
m
Meski berbeda dan rata-rata berpolemik, KKN di universitas manapun tetap saja memiliki esensi yang sama, yakni interdisipliner dan komprehensif, berdimensi luas, pragmatis, dan praktis. Selain itu, bermaksud untuk mencapai keterpaduan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang termanifestasikan dalam Tridarma Perguruan Tinggi. Adapun, harapan dari terselenggaranya KKN adalah menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis serta membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berpikir yang komprehensif.
PENULIS: AMELIA RIZKY YUNIANTY EDITOR: WAHID TAWAQAL
ers Mah ga P asi ba s
wa
Le
FOTO: RIZKY RACHMADIANI
syarat menulis esai dengan tema yang ditentukan, surat keterangan sehat, tidak merokok dan penyalahgunaan narkoba, serta beberapa syarat lain yang ditetapkan Direktorat Kemahasiswaan UI. UI juga sempat tidak mengadakan KKN.
LPM SKETSA UNMUL PRODUCTION
SKETSAUNMULDOTCO WATCH AND SUBSCRIBE TO OUR YOUTUBE CHANNEL!
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
15
LAPORAN UTAMA
MELEWATKAN KKN DARI SALAH INFORMASI HINGGA KESIBUKAN DI LUAR JAM KULIAH
K
KN termasuk di antara salah satu syarat bagi mahasiswa untuk bisa melanggengkan senyum di acara wisuda. Program KKN dilaksanakan minimal sekali dalam masa satu tahun ajaran. Sama seper tahun sebelumnya, tahun ini Unmul kembali melangsungkan KKN angkatan 43 yang dijadwalkan akan mulai mengabdi kepada masyarakat di rentan waktu Juli hingga Agustus 2017. KKN 43 ini lazimnya akan diiku oleh mahasiswa angkatan 2014. Namun, masih ada angkatan di atas itu yang belum melaksanakannya. Alasannya beragam, mulai dari kesibukan antara kuliah dan pekerjaan hingga salah menerima informasi. Seper cerita dari Aji Nas Rizky Fiqriyah, mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Poli k (FISIP) angkatan 2013. Riris, begitu ia disapa, mengaku jika ia dan teman-teman sekelompoknya baru bisa mengiku KKN tahun ini. Tahun lalu, sekitar Maret atau April, FISIP sama halnya dengan beberapa fakultas lainnya, mengadakan program KKN fakultas. Dari keterangan Riris, untuk bisa mengiku KKN itu persyaratannya adalah jumlah satuan kredit semester (SKS) harus sudah mencapai 110 dengan batas indeks prestasi kumula f (IPK) minimal 2,0. Ia mengatakan bahwa jumlah SKS-nya saat itu baru mencapai 108. “Kalau dengan SKS berjalan mungkin bisa, tapi ternyata enggak bisa. Aku kurang dua SKS,” katanya kepada Sketsa. Ia pun memutuskan untuk dak mengiku KKN fakultas pada bulan Maret-April. Sampai akhirnya ia mendapat informasi dari LP2M tentang dibukanya penda aran KKN bulan Juli-Agustus. Syarat mengiku nya SKS minimal masih tetap 110, tetapi itu bisa dihitung termasuk dengan SKS berjalan. SKS berjalan diar kan SKS yang dihitung ke ka perkuliahan masih berlangsung. Masalah Riris tak berhen di situ, adalah persyaratan dari LP2M yang menyebutkan bahwa dalam satu kelompok harus berasal dari ga fakultas yang berbeda. Sementara ia kadung sudah membentuk kelompok KKN yang semua anggotanya berasal dari fakultas dan prodi sama, yakni FISIP dan Ilmu Komunikasi. Kelompoknya sudah matang, telah membuat program kerja yang akan fokus pada pertelevisian dan public rela on. Ia berencana KKN di Dinas Komunikasi atau
sketsaunmul.co
di Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda. Ia mulai memikirkan kemungkinan dak mengiku KKN dari LP2M, lantaran jikalau tetap ikut, Riris mengaku akan susah menyesuaikan program kerja dengan disiplin ilmu kelompok beda fakultas tersebut. Namun, sebelum memas kan dak mengiku KKN dari LP2M, Riris dan kawan-kawan memas kan kembali ke bagian kemahasiswaan FISIP. Dari kemahasiswaan, ia mendapat informasi jika KKN dari fakultas seper FISIP dalam setahun pas ada dua atau lebih program KKN dalam setahun. Informasi makin memperjelas langkah yang akan diambil Riris. Ia merasa KKN dari fakultas, meski kabarnya berbayar, lebih mudah mengurus segala sesuatunya, beda dengan LP2M yang menurutnya agak dipersulit. “Kita mikirnya kalau fakultas dan LP2M ngadain KKN, kita pas lebih milihnya di fakultas dong. Karena lebih enak juga berurusan, enggak seribet di LP2M. Ya, walaupun di LP2M gra s tapi tuh kayak urusan itu susah aja gitu kalau di LP2M. Ini kalau menurut pendapatku, ya,”ujarnya. Merasakan Kecewa Dengan begitu ia bulat memutuskan dak mengiku KKN dari LP2M. Riris menunggu program KKN fakultas, yakni sekitar bulan Juli-Agustus dan September-November. Hari bergan hari, bulan bergan bulan, hingga balah di September. Tetapi, kabar KKN yang dijanjikan itu tak kunjung sampai di tangan Riris. Rasa khawa r Riris membuatnya berangkat menuju Dekanat FISIP. Sampai di kemahasiswaan, akhirnya Riris tahu kalau program KKN fakultas sudah dihapuskan. Endang Erawan selaku Wakil Dekan Bidang Akademik mengatakan dak berani mengambil risiko, karena KKN fakultas berbayar sedangkan KKN dari LP2M dak berbayar. “Karena 'kan yang KKN dari fakultas ini berbayar, sedangkan LP2M itu gra s, dan sudah termasuk UKT katanya yang kita KKN ini. Ya sudah akhirnya Pak Endang menyerahkan ke LP2M. Pas nyerahin ke LP2M semua itu kan, kita mikirnya ya sudah kita nger mungkin Pak Endang enggak mau didemo atau gimana ya, makanya diserahkan semuanya ke LP2M,” ungkap Riris. Betapa Riris kecewa karena hal itu. Ia mengarahkan kekecewaannya kepada pihak LP2M yang dianggapnya
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
16
LAPORAN UTAMA memberikan informasi dengan dak rinci sehingga membuatnya bingung. Baginya bayar atau dak bukan masalah, akan tetapi sistem KKN harus diperbaiki. Lewat pengalaman itu, di KKN 43 mendatang Riris ingin KKN-nya dilaksanakan di kantor di Samarinda saja. Karena saat ini ia tengah mengerjakan skripsi dan hal itu membuatnya harus tetap nggal di Samarinda karena mes melakukan bimbingan skripsi. Riris mengatakan dak pernah mempermasalahkan KKN yang akan ia ambil jenis apa. Ia cuma mau informasi KKN seper alur penda aran, pembayaran, dan pembagian kelompoknya lebih diperjelas oleh pihak LP2M. Rencananya ia akan mengambil KKN Tema k Kompetensi. “Kalau soal KKN-nya aku enggak masalah mau KKN apa aja. Cuma sistemnya saja kadang itu buat bingung,” ungkapnya. Dijepit Waktu Kerja Berbeda dengan Riris, Muhammad Arie Wijanarko, mahasiswa Teknik Informa ka Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi dan Informasi angkatan 2013 mengaku terlambat mengiku program KKN tahun lalu dikarenakan ada beberapa masalah di luar kampus yang mengharuskannya mengeyampingkan kuliah untuk sementara waktu. Hal tersebut berakibat pada absensi dan kurangnya nilai, sehingga SKS-nya dak mencukupi persyaratan KKN. Arie yang sehari-harinya kuliah sambil bekerja ini mengaku dak pernah mengambil cu , hanya saja jarang hadir di perkuliahan. “Iya, Insyaallah tahun ini ikut KKN. Mungkin ambil Mandiri biar bareng sama mahasiswa angkatan 2013 yang belum KKN,” ungkap Arie yang kini berprofesi sebagai Disc Jockey di salah satu kafe di Samarinda. Arie lalu mengungkapkan keresahannya atas simpang siur informasi KKN sebelum skema penda aran online dan pengumuman pemberitahuan pelaksanaan KKN 43 yang dikeluarkan LP2M, Rabu (15/3) lalu. Karena dak ada kepas an informasi KKN membuatnya resah, sedangkan waktu yang semakin mepet. Arie mengungkapkan angkatan 2013 isunya hanya
sketsaunmul.co
Arie Wijanarko Mahasiswa Teknik Informa ka 2013 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman
lima tahun dan bukan lagi tujuh tahun, jadi harus segera lulus. Informasi tersebut menjadi patokan baginya untuk cepat menyelesaikan studinya. Belum lagi, masih ada beberapa mata kuliah wajib yang harus ia selesaikan. “Kalau saya pribadi lumayan resah dan gregetan, karena dak ada kepas annya KKN. Ya, mungkin bagi angkatan di bawah saya tahun depan masih bisa ngambil. Selain itu, juga masih ada beberapa matkul wajib yang harus diselesaikan dengan cepet, jadi beban pikiran sih sebenarnya sama ba n,” keluhnya. PENULIS: NUR ELISHA, FITIA NURIL SALSABILA EDITOR: WAHID TAWAQAL
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
17
LAPORAN UTAMA
KIAT-KIAT MERANCANG PROKER
B
masyarakat. icara tentang KKN tidak akan lepas dari yang “Bisa berupa ceramah, taklim, atau khotbah,” jabar namanya program kerja (proker). Bagaimana Fadli yang sempat menjabat sebagai Gubernur BEM membuat proker yang sesuai dengan FKIP 2016. masyarakat kadang menjadi sebuah perkara Keempat, menumbuhkan kepekaan sendiri. Dalam kurun waktu satu setengah sosial masyarakat terhadap lingkungan. Hal itu b u l a n , m a h a s i s wa d i h a r u s ka n u nt u k direalisasikan dengan mengajak masyarakat beradaptasi dengan masyarakat. Dalam hariuntuk menanam pohon dan menyosialisasikan hari itu, prokerlah yang akan jadi pedoman terkait kebersihan atau pencemaran lingkungan. mahasiswa. Kelima, menumbuhkan kemandirian dalam diri RIZAL Bersama Fadli Idris dari Ilmu Pendidikan prodi masyarakat dengan cara memberikan pelatihanPendidikan Olahraga, Bella Sapriliani dari Pendidikan pelatihan. "Pelatihannya bisa berupa pelatihan Bahasa Ing gris dan Muhammad Rizal wirausaha, pelatihan budidaya, dan lain-lain," Sapriansyah Jurusan Manajemen, Fakultas tambahnya. Ekonomi dan Bisnis (FEB), ketiga mahasiswa Keenam, mengajarkan dan mendidik ini membagi beberapa tips dalam merancang masyarakat, seperti membuka bimbingan proker KKN. belajar dan posko bina baca Alquran. Fadli yang melakukan KKN di “Dukungan terhadap program pemerintah kota Samarinda pada 2015 lalu menyebut ada enam juga bisa dimasukkan,” ucapnya. FADLI hal yang harus diperhatikan dalam merancang S e d i k i t b e r b e d a d e n g a n Fa d l i , B e l l a proker KKN. Pertama, mahasiswa harus berupaya mengungkapan untuk membuat proker hal penting untuk merealisasikan program yang jadi yang perlu dimiliki terlebih dahulu adalah outline kebutuhan masyarakat. Untuk hal ini sewaktu atau garis besar. Berisi tentang kegiatan apa KKN Fadli melakukannya pula, yakni dengan saja yang ingin dilakukan. membuat plang jalan dan mengadvokasi “Tapi, cukup satu saja minimal karena jalanan yang rusak. "Melakukan advokasi takutnya enggak terealisasikan semua,” katanya. semenisasi jalan di Samarinda ke pemkot di Dari outline itu nantinya mulai untuk daerah KKN," katanya. BELLA dikembangkan lagi sesuai kebutuhan ataupun K e d u a , m e n c i p t a k a n p r o g ra m y a n g permasalahan di mana lokasi KKN dilakukan. Selain itu, mengutamakan keterlibatan serta kerja sama antara yang tak kalah perlu adalah mulai bermain kisar mengenai warga di lokasi KKN. Kerja sama tersebut direalisasikan bujet. Menurut Bella, itu penting agar bujet dapat oleh Fadli melalui gotong-royong dan menyalurkan dipersiapkan sejak dini. “Kendala sih enggak ada, paling sumbangan untuk penyediaan alat-alat kebersihan kepada harus siap di finansialnya,” ucap gadis yang KKN di Bontang masyarakat. Ketiga, meningkatkan rasa religius
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
18
LAPORAN UTAMA narkoba ke SMA di daerah tersebut.
itu.
Tetapi, buat Rizal proker rancangannya yang paling signifikan adalah saat ia memutuskan membuat Taman Baca Masyarakat (TBM) dan pelatihan Tari Dayak. Supply buku ia banyak dapatkan dari hasil pinta kerja sama dengan dinas pendidikan kabupaten. Kemudian ia memberikan pelatihan tari kepada anak-anak di desa itu. Dan sekarang Tari Dayak selalu ditampilkan dalam penyambutan tamu desa.
Sementara Rizal menyusun proker KKN sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Rizal KKN di desa Babulu Darat, kecamatan Babulu, kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Di desa itu, sebagaian besar masyarakatnya adalah petani. Rizal dan kelompoknya mencoba mengembangkan teknologi pertanian. “Kami membuat sistem fermentasi memanfaatkan limbah kotoran hewan dan jerami padi lalu kita kasih EM4, zat pelebur kompos,” jelasnya. Proker tersebut terbukti berhasil karena setelah diuji, tanaman yang menggunakan fermentasi kotoran hewan lebih subur dibandingkan dengan yang tidak.
Tantangan terbesar bagi Rizal pada masa awal kedatangan adalah beradaptasi. Karena ia dan kelompoknya ditempatkan di posko yang benar-benar kosong tak berpenghuni. “Actually posko kita baru, sebelumnya ada cuma orangnya yang punya sudah nempatin kembali. Jadi kami harus pindah ke posko baru yang masih kosong banget kami gak ada pesiapan barang untuk kehidupan sehari-hari. Enggak ada peninggalan, kita cuma ditinggalin kalender,” kenangnya.
Ketika ia KKN sedang marak isu para pelajar setempat yang mengonsumsi Komix dicampur dengan Kratingdaeng secara berlebihan. Untuk itu ia dan kelompoknya pun berinisiatif mengadakan sosialisasi anti
PENULIS: AISYAH ARIYAMTI, RIZKY RACHMADIANI, KHAJJAR ROHMAH EDITOR: WAHID TAWAQAL
Bisa u g g n ditu
el l p m Ste tempe 5 i Bel tis 1 S Gra
MITRA USAHA Jl. K.S. Tubun (Depan gang 8D) Samarinda Terima pesanan berbagai macam : Stempel flash Stempel trodat Stempel kayu
STEMPEL MURAH
Harga Mulai 40 Ribu
Juga menerima berbagai macam cetakkan (Nota, undangan, sablon kaos, sablon gelas, dll)
Call : 082154254123 sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
19
DAHLIA Florist
Mas Uud +62812 3235 2680
We Are Open 09.00 AM - 11.00 PM
Bouqet Papan Ucapan Potong Segar @dahliaflorist
@dahliaflorist
Jln. W. Mongonsidi ex Pahlawan 1 Swadaya No.15 / 2 Samarinda
WAWANCARA KHUSUS
NENI MOERNIANI, WALIKOTA BONTANG KONSISTENSI MENERIMA MAHASISWA KKN UNMUL
“
Lakukan KKN dengan sungguhsungguh sesuai dengan tujuan dari Tridarma perguruan tinggi.
D
“
SUMBER: INT
alam audiensi yang dilaksanakan LP2M bersama BEM KM Unmul dan BEM se-fakultas pada 24 Februari lalu, baru empat daerah yang dipastikan menjadi destinasi lokasi KKN 43 tahun ini. Di antaranya adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Sedangkan daerah lainnya masih dalam tahap konfirmasi. Salah satu alasan banyaknya daerah yang belum membuka diri untuk menerima mahasiswa KKN Unmul adalah keterbatasan anggaran daerah. Barulah pada 15 Maret kemarin melalui informasi resmi yang dikeluarkan pihak LP2M, daerahdaerah lain menyusul menyatakan diri menjadi destinasi
sketsaunmul.co
lokasi KKN. Yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau dan Paser. Bontang menjadi kota yang konsisten menerima mahasiswa KKN tiap tahunnya, bukan tanpa alasan, walikota Bontang, Neni Moerniani menaruh harap besar pada mahasiswa KKN. Ia percaya kehadiran mahasiswa dapat m e m b a n t u P e m e r i n t a h K o t a ( P e m ko t ) d a l a m memberdayakan masyarakat. Semula Sketsa ingin mendatangi Neni untuk melakukan wawancara secara langsung. Namun, karena kesibukan yang dijalaninya dan pertimbangan jauh perjalanan Samarinda-Bontang, ia dengan ringan hati
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
22
WAWANCARA KHUSUS menginisiasi wawancara melalui Whatsapp. Berikut hasil wawancara Sketsa dengan Neni Moerniani. Di antara beberapa daerah yang tidak membuka kuota KKN Mahasiswa Unmul dengan alasan defisit anggaran, Bontang menjadi daerah pertama yang tetap membuka diri sebagai destinasi lokasi KKN bersama Samarinda, Balikpapan, dan PPU. Alasannya? Bontang tetap menerima KKN ini merupakan bukti konsistensi dan kepedulian dari Pemkot Bontang dalam mendukung dunia pendidikan. Bagaimana persiapan Bontang dalam menyambut KKN Mahasiswa Unmul? Persiapan dengan mengoptimalkan potensi yang ada di Kota Bontang dan bersama-sama dengan stakeholder yang ada, dalam mendukung program ataupun kegiatan dari mahasiswa KKN Unmul dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Apa saja fasilitas yang disediakan untuk KKN Mahasiswa Unmul bagaimana dengan transportasi dan akomodasi? Fasilitas yang disediakan untuk KKN mahasiswa Unmul dengan menyediakan tempat tinggal. Sedangkan fasilitas lainnya seperti transportasi karena keterbatasan anggaran yang ada maka akan ditanggung dari mahasiswa. Ada berapa kecamatan dan kelurahan yang akan menjadi lokasi KKN Mahasiswa Unmul di Bontang? Untuk lokasi kelurahan yang ditempati disesuaikan dengan kebutuhan.
Apa kekurangan maupun potensi Kota Bontang yang harus dioptimalkan oleh KKN Mahasiswa Unmul? Potensi Bontang adanya masyarakat yang bersifat terbuka dan mau bekerja sama dalam membantu program KKN dalam mendukung Pemkot. Di samping itu ada perusahaanperusahaan besar di Bontang yang akan mendukung kegiatan yang akan dilakukan. Kekurangan atau permasalahan Bontang adalah 70 persen wilayah laut dan pesisir yang perlu didukung oleh KKN mahasiswa Unmul untuk memberikan pengabdiannya agar dapat meningkatkan wawasan masyarakat pesisir untuk meningkatkan produkivitas dan kesejahteraan. Bagaimana tanggapan pribadi Anda memandang KKN mahasiswa Unmul di Bontang selama ini? Apa benefit dan evaluasinya? Benefitnya membantu Pemkot memberdayakan masyarakat dan memajukan wilayah di mana mahasiswa tersebut ditempatkan. Inovasi yang diharapkan agar program yang disiapkan inovatif dan tepat sasaran sesuai dengan kultur, sosial ekonomi, serta potensi yang ada di lokasi yang akan ditempati oleh mahasiswa KKN. Apa pesan dan harapan kepada mahasiswa Unmul yang akan melaksanakan KKN di Bontang? Pesan dan harapan kepada mahasiswa agar melakukan KKN dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tujuan dari Tridarma perguruan tinggi. Bersama dengan masyarakat dalam memajukan dan membantu Pemkot untuk mendukung visi misi Kota Bontang smart, green, and creative city. PENULIS: KHAJJAR ROHMAH EDITOR: WAHID TAWAQAL
BIODATA Nama: dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp. OG Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 30 Juli 1960 Umur: 57 tahun Suami: Dr. H. Andi Sofyan Hasdam, Sp. S Riwayat Pendidikan:
Pekerjaan:
- 1967-1973, SD Rawa Kemiri Jakarta - 1973-1975, SMP Negeri 66 Jakarta - 1976-1979, SMA I. Makassar - 1979-1989, Strata 1 Fak. Kedokteran di Universitas Hassanudin Makassar - 1994-1998, Strata 2, OBSGYN di Universitas Hassanudin Makassar
- Fungsional Dokter Umum RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda (1989-1994)
Sumber: dirangkum dari berbagai sumber.
- Fungsional Dokter Spesialis OBGYN RSUD A Wahab Sjahranie (1999-2001) - Wakil Ketua DPRD Kota Bontang (2004-2009)
SUMBER: INT
- Ketua DPRD Kota Bontang (2009-2014) - Anggota DPR RI dari Partai Golkar (20142019), mengundurkan diri pada 2015 untuk mengiku pilkada Bontang - Walikota Bontang 2016-sekarang
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
23
SOSOK SUMBER: IST
MEREKA YANG MENANTI KKN PENYETARAAN
S
enyum merekah sempat tertampang pada wajah tiga pria ini. Tiga pria asal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini mendapati lolos proposal program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-M). “Dari Dikti bilang kalau peluang PKM-M untuk lolos itu lebih besar,” papar salah satu dari ketiga pria itu. Adalah Hendra Saputra yang merupakan ketua kelompok sekaligus pencetus ide PKM-M. Bersama dengan dua anggotanya Dwikie Setiawan dan Rudianto. Kepada Sketsa, mereka berbagi kisahnya. Bermula dari kegelisahan mahasiswa yang kerap disapa Hendra ingin mengikuti PKM-M namun belum mendapati partner, kemudian muncullah dua nama di benaknya. Hendra mengajak kedua temannya Dwikie dan Rudi untuk turut andil dalam ajang itu. Dwikie dan Rudi pada saat itu pun tengah berencana mengikuti PKM-M pula di kelompok yang berbeda, namun apa daya rencana hanya menjadi rencana. Di satu sisi, akhirnya Rudi yang telah menjadi ketua kelompok PKM-M melepaskan kelompok itu dan bergabung bersama Hendra.
sketsaunmul.co
Hendra merupakan mahasiswa berprestasi jurusan Biologi angkatan 2014. PKM ini merupakan tahun kedua bagi Hendra. Ia menyusung judul Desa Wisata Hidroponik. Judul yang lahir dari pertanyaan-pertanyaan kecil Hendra yang ingin membangun desa tempat ia tinggal, tepatnya Desa Sidomulyo di Anggana. “Kepikiran saja yang berkaitan dengan disiplin ilmu saya sebagai mahasiswa Biologi, kira-kira apa yang bisa diterapkan untuk pengabdian masyarakat,” tutur mahasiswa peraih IP 3,9 itu. Dengan PKM-M yang mereka terapkan itu kiranya bisa membuat desa tersebut menjadi selangkah lebih baik, paling tidak ada perubahan-perubahan yang signifikan. “Dari bantuan kami bertiga insyaallah memberikan dampak positif bagi perubahan desa di Anggana untuk perbaikan desa tersebut,” ucap Dwikie. Mereka mulai menuangkan ide-idenya dalam lembaran yang akan menjadi seberkas proposal, tepatnya dua minggu sebelum penutupan pengiriman proposal. Adalah waktu yang sangat singkat bagi mereka yang tengah disuguhkan sebobrok jadwal kuliah. Mereka tidak
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
24
SOSOK Kecewa Tak Ada KKN Penyetaraan
sendiri, tetap ada orang-orang yang turut membantu mereka dalam menyukseskan program itu. Bertanya kepada rekan yang pernah lolos adalah hal yang tepat, pun juga konsul ke dosen pembimbing telah mereka lakukan. Berbicara mengenai kelompok, ada banyak kepala maka tak jauh pula dari sebuah konflik. Entah itu cara berpikir yang berbeda antar individu, atau bahkan dalam pelaksanaan tanggung jawab masing-masing anggota. Namun, konflik akan tetap berlanjut lebih serius tergantung dari bagaimana orang-orang yang bersangkutan memandang konflik itu. Sama halnya, tiga pria ini sudah pasti dibubuhkan serangkaian kendala dalam melakoni apa yang dituju. Salah satunya hingga saat ini dana dari rektorat pun belum cair. “Kalau cekcok tidak ada di antara kami, paling ya masalah waktu, bagaimana kita mengatur waktu yang berbeda-beda,” ucap Rudi. Pun Hendra mamaparkan bahwa tahun ini terhitung sudah tiga tahun mereka bersama satu angkatan. Hal itu pun kerap menjadi poin utama mereka agar tetap bisa saling menjaga kerukunan, sebab telah mengenal satu sama lain. “Ini tahun ketiga kami dari angkatan yang sama, kalau seperti cekcok itu kurang karena sudah paham satu sama lain,” kata Hendra menambahkan.
Di sisi lain, Dwikie dan Rudi yang merupakan mahasiswa asal Samarinda ini mengaku pernah gagal dalam ajang PKM di tahun sebelumnya. Namun berkat gigihnya mereka yang ingin menapakkan kakinya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), mereka tetap tak gentar untuk terus mencoba dan mencoba. Salah satu motivasi yang membuat mereka tertarik pada PKM-M ini adalah adanya kebijakan KKN Penyetaraan, yakni diperbolehkannya tidak mengikuti KKN karena lolos PKM-M. Namun kebijakan itu sampai sekarang pun tidak ada kejelasan. Kecewa, sudah pasti mereka rasakan ketika mendapati informasi bahwa KKN Penyetaraan tidak diberlakukan. “Harapannya ada kejelasan tentang KKN Penyetaraan, kalau seandainya sudah diumumkan KKN penyetaraan enggak ada, jadi kita bisa mencaricari lokasinya, jadi enggak terlalu berharap pada PKMM juga,” pungkas Hendra.
PENULIS: USWATUN HASANAH, MAHAMERU PRIMANTORO EDITOR: WAHID TAWAQAL
@yuwanstuff
Yuwanstuff Jilbab Murah Samarinda
@vcy8158m
Harga Mulai
25 K
Menjual Berbagai Macam Jilbab Murah dan Berkualitas WA / Text : 0812 5034 4917 sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
25
OPINI
Kendeng dalam Duka, Mahasiswa Jangan Tutup Mata
SUMBER: INT
I
ndonesia sedang darurat keadilan. Rakyat Kendeng adalah salah satu contoh bagaimana hegemoni kekuasaan telah meluluhlantahkan serta menggerus kehidupan rakyat kecil yang semakin termarginalkan. Ibu Patmi adalah contoh kartini masa kini yang harus membayar mahal sebuah keadilan dengan nyawa sebab ikut berjuang melakukan perlawanan dengan mengecor kaki di depan Istana terhadap pendirian dan pengoperasian pabrik semen oleh PT. Semen Indonesia di kawasan pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Pasalnya, dampak negatif yang ditimbulkan bersinggungan langsung dengan warga sekitar serta ancaman rusaknya kehidupan ekologis di daerah tersebut. Dapat dikatakan bahwa kawasan karst Kendeng Utara merupakan kawasan yang cukup kaya dengan sumber air bawah tanah, yang berisiko bisa tersedot akibat aktivitas
sketsaunmul.co
penambangan pabrik semen. Selain itu, ancaman lainnya yakni terhentinya kegiatan pertanian karena lahan yang semakin sempit serta ketersediaan pengairan sawah yang kurang memadai. Hal ini tentu tidak sejalan dengan janji presiden Jokowi yang ingin negeri ini berdikari dan berdaulat pangan. Dalam kajian oleh Semarang Caver Association (SCA) dan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) serta dukungan Acintyacunyata Speological Club (ASC) dan Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN Veteran Yogyakarta pada Oktober 2013 menunjukkan bahwa di kawasan karst pegunungan Kendeng Utara terdapat jejak karst dalam bentuk ponor, gua dan mata air. Perusakan ekosistem ini akan memicu risiko bencana ekologis berupa banjir dan kekeringan bagi kawasan tersebut. Terdapat 33 mata air di wilayah Grobogan, 79 mata
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
26
OPINI air di wilayah Sukolilo Pati dengan debit relatif konstan, dan mata air tersebut merupakan sumber air bagi 8000 kepala keluarga dan lebih dari 4000 hektare sawah di Sukolilo, yang seluruhnya berada dalam bentang alam karst Kendeng. Selain itu, penelitian ASC menyebutkan, kawasan karst juga berfungsi terhadap penyerapan karbon di udara sebagai penyebab pemanasan global. Berdasarkan penelitian dari Yuan Duaxian (2006), kawasan karst di dunia mampu menyerap karbon 6,08 x 108 ton/annual. Sehingga penambangan batu gamping di kawasan karst berisiko meningkatkan emisi karbon di kawasan tersebut dan sekitarnya. Fakta dan berbagai kajian cukup membuat hati miris ketika pemerintah tidak bergeming dan bahkan terkesan tutup mata dengan tuntutan rakyat untuk mempertahankan fungsi-fungsi ekologis demi kehidupan yang lestari dan dapat dinikmati oleh generasi masa depan. Padahal secara jelas diatur dalam konstitusi Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 H ayat 1 mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) yang menyatakan bahwa "setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memp eroleh pelayanan kesehatan". Seme ntara itu, dalam UU No. 39 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pen ge l o l a a n L i n g ku n ga n H i d u p , menyatakan bahwa "lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan. Dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu s e n d i r i , ke l a n g s u n ga n kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain". Hak atas lingkungan hidup yang baik dan s e h a t
SUMBER: INT
sebagaimana tertera dalam berbagai konstitusi dikaitkan dengan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup. Ini berarti lingkungan hidup dengan sumber-sumber dayanya adalah kekayaan bersama yang dapat digunakan setiap orang, yang harus terus dijaga untuk kepentingan generasigenerasi mendatang. Gelora perjuangan yang terus disuarakan melalui kajian bahkan aksi masyarakat dengan gimik menyemen kaki merupakan bentuk kepedulian rakyat akan nasib masa depan Indonesia. Namun kini, Indonesia sedang berduka. Tuntutan keadilan harus dibayar mahal dengan hilangnya satu nyawa pejuang. Dialah ibu Patmi. Seorang petani dan ia adalah seorang perempuan. Kendeng adalah Indonesia. Kita adalah Indonesia. Sudah sepatutnya kita ikut resah dengan kondisi sakit yang sedang dialami negeri ini. Bergeraklah bersama! Sebab yakin saja bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Bergeraklah seirama! Sebab sendiri aku takkan sanggup mengubahnya.
Karena aku, kamu, dia, dan mereka adalah INDONESIA. Ditulis oleh: Jamiah, mahasiswi Fakultas Pertanian 2015, Dirjen Kajian Strategis dan Jaringan Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unmul 2017.
SUMBER: INT
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
27
LIFESTYLE
ADAPTASI DAN BERTAHAN HIDUP SELAMA KKN
SUMBER: IST
M
enjalani hari-hari sebagai mahasiswa KKN tentunya memiliki sekelumit kisah. Apalagi bagi mahasiswa yang memilih KKN di desa, merupakan tantangan untuk beradaptasi dengan daerah baru. Mulai dari terbatasnya akses komunikasi, harga bahan pokok yang lebih mahal hingga interaksi dengan masyarakat setempat. Risky Setiawan, mahasiswa prodi Pembangunan Sosial yang melaksanakan kegiatan KKN di desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser tahu benar apa yang dimaksud akan itu. “Kalau buat tempat tinggal, kami di Paser disediakan oleh pihak desa. Untuk listrik di tempat kami alhamdulillah sudah masuk, tapi untuk jaringan telepon tidak merata,” katanya. Akses menuju lokasi Desa Padang Jaya juga jadi salah satu hal yang menarik. Jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke desa itu, kurang lebih 30 menit dengan medan yang sebagian beraspal dan sebagian berbatu. Sementara untuk ketersediaan air didapatkan dari waduk yang dimiliki oleh desa Padang Jaya. Waduk itu memiliki air yang jernih dan dialirkan untuk satu desa. Satu kekurangan yang cukup mencolok di desa tersebut ialah minimnya tempat sampah. “Masih banyak warga yang buang sampah sembarangan dan buang sampah ke hutan,” ujarnya. Untuk kebutuhan pokok, Risky dan kawan-kawan cukup dapat terpenuhi. Tetapi, kadang-kadang mereka tetap perlu pergi ke kecamatan terlebih dahulu untuk membeli beberapa kebutuhan pokok. Harga bahan makanan di sana pun jauh lebih mahal dibanding harga di
sketsaunmul.co
kota. Sebagai contoh untuk telur bisa berharga lebih mahal Rp500-1000 per butir dibanding harga di kota. Hal yang sedikit berbeda dirasakan oleh Neneng Yunita yang menjalani KKN di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang. Ia mengaku lokasinya KKN-nya cukup susah karena bahan makanan pokok yang sedikit mahal dan jaringan internet yang sulit didapat. “Jadi pas kami KKN banyak makanan dari hasil kebun samping posko, untuk toilet alhamdulillah tidak susah, mandi enak aja. Kebetulan selama KKN air ngalir terus. Kalau untuk jaringan susah, pas di kantor lurah aja ada penguat sinyal,” kata perempuan prodi Pembangunan Sosial ini. Menariknya, kata Neneng, warga di kampung itu jarang tersentuh dengan hiburan. Sehingga manakala ada seorang banci bernyanyi, seisi kampung jadi heboh dibuatnya. Wajah-wajah warga terlihat sangat bahagia. Kerumitan MCK dan Ketiadaan Internet Lain lagi kisah yang dialami Bulan ketika KKN di Kampung Besiq Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat. Pemilik nama lengkap Rona Maria Priscilla Bulan Ngo ini mengaku mendapat banyak pengalaman berkesan selama menjalani KKN. “Banyak kejadian tak terduga di sana. Semua hal yang aku dapat selama KKN itu berkesan karena jadi pengalaman dan pelajaran baru yang gak pernah kita dapat di kampus,” kisahnya. Interaksi dengan masyarakat kampung termasuk hal tersulit yang dialami Bulan. Ia pribadi yang introvert,
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
28
LIFESTYLE acap kali merasa takut untuk bergaul dengan orang baru. Akibat hal itu terkadang ia dianggap sombong dan tidak
Lokasi KKN yang jauh dari pusat kota juga berdampak pada mahalnya kebutuhan pokok. Bulan dan kelompoknya harus memutar otak bagaimana cara bertahan hidup selama 45 hari dengan uang kas seadanya.
“Mau enggak mau harus mandi di air, yang (baru) bangun tidur, mata langsung segar garagara lihat ‘batangan emas’,”
Ia bersama tujuh orang lain di kelompoknya melakukan iuran sebesar Rp500 ribu untuk kebutuhan pangan. Dalam dua minggu sekali ia dan kelompoknya akan pergi ke ibukota kabupaten untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula. Namun, jika uang kas mulai menipis dan persediaan sudah hampir habis, terpaksalah ia dan kelompoknya bertahan hidup dengan mengandalkan alam. Tak sekali dua kali ia menjala ikan di sungai dan mencari sayur di hutan atau di perkebunan warga.
mau bergaul dengan masyarakat. Tantangan lain yang dirasakan mahasiswi prodi Hubungan Internasional itu juga berasal dari kondisi lingkungan. Daerah Kampung Besiq terletak di tepi sungai dan untuk kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK) masyarakat dilakukan di sungai itu. Tak pelak keadaan itu membuat Bulan harus beradaptasi.
Masalah sinyal komunikasi juga sama tak baiknya. Tak usahlah sinyal, di kampung Besiq listrik pun tak ada-warga sekitar menggunakan mesin diesel untuk penerangan di malam hari. Untuk sekadar mengirim pesan singkat, Bulan harus mencari dataran tinggi di kampung tersebut. Dan otomatis selama masa KKN itu pula, Bulan harus rela tak menyentuh internet.
“Mau enggak mau harus mandi di air, yang (baru) bangun tidur, mata langsung segar gara-gara lihat ‘batangan emas’,” kenangnya.
Terlepas dari semua itu, ketiganya tetap menikmati masa-masa KKN. Sesuatu yang tak barangkali akan terulang dua kali. PENULIS: NOVITA RAHMAN, ANISA NUR ADNIN, KHAJJAR ROHMAH EDITOR: WAHID TAWAQAL
SUMBER: IST
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
29
LITBANG
RISET KELAYAKAN
KKN UNMUL
K
uliah Kerja Nyata (KKN) sebagai realisasi kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Unmul mewajibkan mahasiswanya mengikuti KKN. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, KKN kali ini menimbulkan berbagai polemik. Mulai dari KKN berbayar, tidak adanya subsidi dari pemerintah daerah, pembatasan daerah tujuan, hingga
ketidakpastian informasi. Survei yang diadakan Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) LPM Sketsa Unmul ini juga berangkat dari polemik tersebut. Bagaimana pandangan mahasiswa soal KKN? Mari kita simak hasilnya di bawah ini! Diagram di samping menjelaskan tempat tujuan yang dipilih atau diinginkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN. Dari 145 responden, 50% nya memilih KKN di Samarinda. 18% KKN di Kukar, sisanya memilih KKN di Kubar, Kutim, BPP, Bontang, Berau, PPU dan Paser. Yang paling jauh, ada yang memilih KKN di Kalimantan Utara. Namun demikian, tahun ini KKN 43 melalui pengumuman LP2M tidak lagi mengadakan KKN di luar Kalimantan Timur. Berkaitan dengan dosen proyek yang pergi melebihi dari batas kewajaran yakni 40 hari berturut-turut maupun akumulasi, akan mendapatkan sanksi berdasarkan PP Nomor 37 Tahun 2009 pasal VI yang mengatur tentang sanksi terhadap dosen. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa dosen yang tidak dapat memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi, dan kemampuan yang wajib ditaati oleh dosen, maka sanksinya dapat berupa dialihtugaskan, diberhentikan dari tunjangan dan jabatan sebagai dosen, penundaan kenaikan pangkat, hingga diberhentikan pelayanan fasilitas kepemerintahan. Ragam sanksi disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan dan jabatan dosen bersangkutan. Adapun alasan mahasiswa memilih tempat KKN antara lain: 60 responden menjawab karena dekat dengan kampus, tempat tinggal, dan mudah dijangkau. 25 responden menjawab karena tempat yang dituju membutuhkan sentuhan mahasiswa dengan pengabdian. 21 mahasiswa ingin mencari pengalaman di tempat yang berbeda, yang lainnya karena menghemat biaya, dipilihkan, ada tanggungan lain yang tidak bisa ditinggal, dan lain-lain.
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
30
LITBANG Pelajaran yang didapat Mahasiswa selama mengiku KKN, antara lain: 36 responden menyatakan bahwa dengan KKN, mereka bisa lebih dekat dengan masyarakat. 23 responden mendapat pelajaran tentang kerja sama
m dan pelajaran hidup lainnya. 12
responden mendapat pengalaman baru, dan sisanya mendapat wawasan keprofesian, aplikasi ilmu selama kuliah, dan lain-lain. Menurut 118 responden, KKN wajib diadakan. 28 responden sangat setuju dan 27 responden setuju jika KKN di adakan. Opsi lain dengan di adakannya KKN, 35 responden mengatakan digan
dengan Prak k Kerja
Lapangan (PKL), Prak l Belajar Lapangan (PBL), Program Pengalaman Lapangan (PPL), dan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM). 6 responden mengusulkan adanya penambahan mata kuliah yang bisa menggan posisi KKN, 5 responden mengusulkan dengan memperbanyak prak kum, mewajibkan dan memaksimalkan organisasi. Ada juga yang mengusulkan program bina desa, dan lain-lain. Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) merupakan lembaga internal kampus yang menjadi pusat informasi, salah satunya tentang KKN. Berikut pendapat mahasiswa terkait kinerja LP2M. 96 responden mengatakan kinerja LP2M cukup baik, 28 mengatakan baik, sedangkan 48 responden mengatakan kinerja LP2M buruk.
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
31
IPTEK
SUMBER: INT
Hidup Bersama Kecerdasan Buatan
P
erkembangan teknologi kian hari kian berkembang. Teknologi selalu ditujukan untuk mempermudah pekerjaan manusia, namun bagaimana jadinya jika teknologi yang dibuat manusia justru balik memusnahkan manusia itu sendiri? Artificial Intelligence atau AI adalah kemampuan dari sebuah komputer untuk berpikir seperti manusia, bahkan bisa dikatakan lebih baik dibandingkan manusia. Artificial Inteligence dapat diartikan sebagai kecerdasan buatan. Sebuah sistem AI memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi baru yang dapat diinput lagi ke dalam sistem. Melalui kemampuan itu AI bisa terus berkembang menjadi lebih cerdas. AI biasanya berbentuk mesin atau software. Tujuan diciptakannya AI adalah untuk menggantikan peran manusia dalam pekerjaan atau pemecahan suatu masalah. AI dibayangkan mampu menyelesaikan tiap duduk perkara menjadi lebih mudah dan efisien. Jika nanti AI semakin massal dipakai sebagaimana smartphone di masa sekarang, maka dapat dipastikan ia akan mengubah masa depan. Kehidupan di muka bumi tidak lagi bisa sama. Adalah John McCarthy yang disebut-sebut sebagai
sketsaunmul.co
bapak Artificial Intelligence dunia. Ia pertama kali menggunakan kata "artificial intelligence" pada 1956 di Dartmouth Conference . Maka, untuk memulai perkenalan awal dengan AI setidaknya ada enam hal yang perlu Anda ketahui tentang kecerdasan buatan ini. Ia bisa jadi sangat baik atau sangat mengerikan. 1. AI Berkembang Lebih Cepat dari yang Bisa Manusia Bayangkan Perlu Anda pahami sebelumnya bahwa semua hal tentang dunia teknologi mempunyai sifat berkembang dengan sangat pesat, termasuk AI. Dunia teknologi mulai memperlihatkan perkembangan signifikan sejak tahun 2000 hingga sekarang. Jika dalam rentan waktu itu belum cukup cepat untuk membuktikan bahwa teknologi telah berkembang pesat, maka tunggu saja 2021. Di tahun itu diramalkan akan ada ledakan teknologi baru yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan, termasuk AI.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
32
IPTEK 2. Sudah Ada AI di Sekitar Kita Google Search, Google Now di Android lalu Siri di iPhone. Google Search dengan search terms suggestion-nya dan Google Now lalu Siri dengan penerimaan proses perintah lewat suara. Semua itu adalah bagian dari Artificial Intelligence. Aplikasi tersebut dengan mudah diberi perintah untuk melakukan sebuah proses sangat pintar dalam kerja waktu yang sangat cepat. Meski termasuk AI, sedikit pengguna yang mau menyebut tiga aplikasi itu sebagai AI. Untuk hal ini John McCarthy pada 1956 telah meramalkannya. "Setelah sistem AI bekerja , tidak akan ada yang menyebutnya AI," katanya. 3. Manusia Tersaingi oleh Robot Canggih Menurut professor Moshe Vardi dari Rice University, robot akan mengambil alih pekerjaan manusia dalam waktu 30 tahun ke depan. Ketika itu terjadi angka pengangguran akan meningkat hingga 50 persen . Meski begitu, tidak semua pekerjaan saat itu serta merta akan diselesaikan oleh robot . Robot biasanya akan mengerjakan jenis pekerjaan yang berat dan membutuhkan ketelitian dalam siklus yang terus berulang. Kebanyakan pabrik di negara maju seperti Jepang dan negara-negara lain di Eropa dan Amerika saat sudah mulai ada proses produksi yang dikerjakan oleh robot. 4. Pada 2040 Robot Akan Lebih Pintar Dibanding Manusia Pada 2013, sebuah survei dilakukan pada beberapa expert di bidang kecerdasan buatan mengenai kemungkinan terjadinya hal ini. Dan jawabannya cukup bervariasi, namun jika dirata-rata maka kemungkinan besar pada 2040 robot memang akan memiliki kepintaran yang jauh lebih hebat dibanding manusia. Jika itu benar artinya hanya tersisa 24 tahun lagi bagi manusia untuk mengaku sebagai makhluk paling pintar di muka bumi. 5. Tidak Ada Sistem AI Jahat dan Dibuat untuk Merusak Ada beberapa film sci-fi yang menampilkan AI sebagai sosok jahat dan memiliki misi untuk menghancurkan dunia, tapi tenang itu tak akan terjadi. Sesederhana karena AI tidak bisa jahat. Jahat merupakan konsep manusia. AI dapat melakukan hal-hal di luar dugaan dan mengerikan, tetapi tidak melakukannya untuk kejahatan-sistem AI tidak dibuat atau di program untuk sengaja melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Stephen Hawking baru-baru ini menjelaskan tentang konsep AI dalam sebuah AMA di Reddit. "Sebuah sistem AI super-cerdas akan sangat baik
sketsaunmul.co
SUMBER: INT
dalam mencapai tujuannya," ujarnya. "Dan jika tujuan tersebut tidak selaras dengan kita, maka kita dalam kesulitan." Jadi hal paling bahaya yang mungkin terjadi adalah ketika sebuah sistem AI tak berjalan dengan tujuan awalnya. Jadi bukan karena sengaja untuk membahayakan dan bertindak jahat seperti digambarkan dalam film-film Hollywood. 6. Bahwa Pada Suatu Hari Nanti Manusia Mungkin Akan Punah Dunia penelitian AI terbagi menjadi dua kubu yaitu optimis dan pesimis. Mereka yang optimis memiliki harapan bahwa pada suatu hari manusia akan menemukan sebuah super-intelligence yang mampu memecahkan setiap masalah. Itu akan membawa manusia ke masa depan yang utopis (bersifat khayalan) di mana semua kebutuhan manusia terpenuhi dan semua orang hidup bahagia selamanya. Sedangkan mereka yang pesimis prihatin bahwa satu kesalahan kecil di sepanjang jalan nanti akan mengarah pada akhir zaman manusia. Sebagai contohnya jika AI di program untuk memecahkan perubahan iklim. Pada akhirnya inilah teknologi yang disebut canggih. Manusia hanya bisa berteori dan berencana, sedang hasil akhirnya tak pernah milik mereka. Sebuah sistem AI pun akan sulit jika disuruh meramal bagaimana perkembangan teknologi di dunia 50 tahun yang akan datang. PENULIS: MUHAMMAD FAQIH HENDRIAN EDITOR: WAHID TAWAQAL
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
33
KOMUNITAS
RUMAH BOTOL BERBASIS BAHASA INGGRIS FOTO: AISYAH ARIYANTI
B
anyak cara bisa ditempuh untuk belajar bahasa Inggris. Dari mulai secara otodidak maupun mengikuti lembaga pendidikan bahasa Inggris yang sekarang sudah menjamur. Seperti salah satu lembaga pendidikan yang terletak di Jalan Manunggal RT 19 Mangkupalas, Samarinda Seberang yang memiliki cara unik dalam mengajarkan bahasa Inggris. Dennis Laba Kelen membangun tempat tinggalnya sebagai Kampung Inggris pertama yang ada di Samarinda. Pria asal Flores ini mendampingi Sketsa menyusuri jalan kampung yang lebih dikenal dengan “rumah botol”. Dari satu langkah kaki ke langkah kaki yang lain, ia mulai menceritakan tentang Kampung Inggris. Tak jarang saat berjalan ia dijumpai muridnya yang sedang asyik bermain sepeda. Murid itu akan menyapa Dennis dalam kalimat bahasa Inggris sambil memperkenalkan diri. “Good afternoon, Mister!” sapa anak perempuan yang bertemu Dennis Selasa (7/3) sore itu. Entah di langkah kaki yang ke berapa, ia lantas mulai memperkenalkan pohon penghasil tuak dan ijuk. “Tuak ini tidak hanya dikonsumsi warga sini, kami juga menyuguhkannya ke turis asing,” ujarnya. Dennis memang memiliki banyak kenalan turis
sketsaunmul.co
asing. Pekerjaan di Dinas Parawisata Kota Samarinda sebagai pemandu wisata memungkinkan ia mengenal turis asing. Dari situ kemudian ia membangun jaringan memperkenalkan tempat tinggalnya sebagai kawasan Kampung Inggris. Turis yang datang tidak ia perlakukan istimewa. Malah ia ajarkan keseharian warga selama di Mangkupalas. Tak tampak rasa risi dari diri turis asing tersebut. Malah mereka cenderung senang berbaur dengan masyarakat Mangkuplas. Bahkan, tak jarang turis asing itu diajak untuk menginap di rumah warga. Kampung Inggris yang Dennis beri nama “Dennis Lontara” ini semakin unik dengan ruang kelas yang terbuat dari botol-botol bekas yang dikumpulkan. Tak jarang ia melibatkan murid-muridnya untuk mengumpulkan botolbotol bekas tersebut. “Saya ingin menanamkan cinta dan peduli lingkungan kepada murid-murid,” paparnya. Untuk dapat belajar di ruang kelas itu, Dennis mematok tarif. Mulanya masih gratis, anak-anak hanya perlu mengumpulkan botol bekas untuk bisa belajar. Semakin waktu ia mulai memungut biaya Rp50 ribu untuk warga sekitar Mangkupalas dan Rp100 ribu untuk warga luar.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
34
LAPORAN UTAMA KOMUNITAS Memperoleh Banyak Dukungan Sore makin menjelang, murid-murid Dennis pun mulai memasuki rumah botol yang dirakit dari botol bekas itu. Sudah ada hampir puluhan murid yang belajar di Kampung Inggris. Salah satunya gadis kelas 3 SD bernama Vien Pailaken. Yang lucu dari Vien, ia kerap merasa salah tingkah jika bertemu turis asing dan berbicara dengannya. “Yes, I Like English!” ungkapnya dengan nada riang. Di kesempatan itu juga, Muhammad Assang salah satu pengajar di Kampung Inggris bercerita pertemuan awalnya dengan Dennis. Dimulai dari istri mereka yang saling kenal, hingga keduanya saling menemukan dan bersepakat soal ketertarikan mewujudkan Kampus Inggris. “Di samping anak-anak belajar bahasa inggris, dengan adanya botol-botol seperti ini secara tidak langsung mengajari orang tuanya langsung untuk peduli lingkungan,” ujar Assang yang juga mengajar di SMKN 8 Samarinda. Warga sekitar turut andil membantu Dennis dan Assang dalam memajukan Kampung Inggris. Dukungan tersebut disampaikan oleh Petrus Patima selaku Ketua RT 19. “Seluruh warga mendukung, tinggal ke depannya dikembangkan lebih lanjut,” ungkap Petrus. Tidak cuma di lingkungan sekitar, tetapi dukungan mengalir pula dari Pemerintah Kota Samarinda. Dukungan itu berupa pemberian spanduk Kampung Inggris sebagai media promosi. Walaupun sudah didukung pemerintah dan warga lingkungannya, Dennis masih kerap mendengar suara sumbang. “Orang dewasa itukan keras kepala, paling mudah memang mengajarkan anak bahasa Inggris,” tukasnya. Kendati begitu, ia terus jalan karena harapan telah dipelihara. Bahwa ada hari di waktu depan ia bisa melihat semua warga lancar berbahasa Inggris dan pandai dalam memberdayakan sampah di sekitar. PENULIS: MONIKA WIBISONO PUTRI, AISYAH ARIYAMTI EDITOR: WAHID TAWAQAL
FOTO: AISYAH ARIYANTI
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
35
PUISI
Orang Pinggiran Tak jarang kami lapar, Tak jarang pula menahan dahaga, Peluh yang menetes bak air hujan di kota Bogor, Mengasong, memulung bahkan mengemis, Akan kami lakukan tuk memanjakan perut yang kosong,
Aditya Ramadhan Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Langkah penuh darah, Menyusuri jalan beraspal di siang bolong, Mencari kehidupan di antara orang besar, Menundukan kepala di pinggiran bangunan megah, Membuat kami menahan diri dari kejamnya kehidupan, Pakaian compang-camping, Simbol kebanggaan kami, Wajah kusam, Bukti kerja keras kami, Tak banyak hasil yang kami dapatkan, Hanya tatapan yang terbayang di pikiran kami, Terus berjalan, itulah yang kami lakukan, Melewati hari-hari tanpa belas kasih, Memohon kepada pemberi hidup, Agar membukakan mata untuk setiap orang besar, Yang tak henti-hentinya membesarkan perut sendiri.
ILUSTRASI/FERNAN
sketsaunmul.co
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
36
CERPEN ILUSTRASI/FERNAN
Mimpi Terakhir I
bu, ini yang aku janjikan kemarin. Melanjutkan cerita mimipimu yang belum selesai, tentang bagaimana aku berada dalam kebahagiaan, menurutku. Aku mestinya tidak ingin membuat ibu kacau dengan pikiran-pikiran tentangku, tapi, adakah seorang anak yang tidak pernah merepotkan ibunya? Setidaknya itu yang terakhir dalam pikiranku, ibu. Mestinya seseorang harus tahu bagaimana semuanya terjadi padaku, namun ibu tahu sendiri? Kita hanya orang-orang biasa, kekuasaan apa yang kita punya? Selain kesabaran pada kenyataan. Kemarin malam aku hadir dalam tidurmu, sebentar mengingatkanmu bahwa aku belum sepenuhnya hilang, ibu tahu sendiri. Wangi parfumku masih memenuhi segala ruangan, sering kau tegur untuk jangan menggunakan parfum berlebihan. Sebenarnya aku tidak memakai parfum yang banyak, bu, hanya saja kepekaanmu terhadapku yang membuat begitu, kekhawatiranmu, juga rasa sayangmu. Kemarin, sebelum ibu tidur, ibu masih menggambarkan wajahku di udara, membentuk pola, seperti kedua mataku, bibirku yang sering kau sentuh, dan rambut yang sering kau rapikan, semuanya dalam bentuk angan-angan. Sayang sekali bapak tidak melihat semua itu, bu. Kemarin malam, sepotong cerita yang sepenuhnya nyata aku kisahkan. Mulai dari pagi itu, ibu tahu, aku tidak pernah ingin telat ke sekolah. Secepat mungkin aku harus hadir, karena jarak ke sekolah terlalu jauh untuk bersantai. Hutan yang rimbun penuh dengan kabut yang dingin,
sketsaunmul.co
burung-burung belum berani berkicau, sebab anakanaknya masih butuh pelukan. Seperti biasa, aku tidak pernah lupa memcium tanganmu. Aku menganggap itu sebagai doa, karena ibu selalu meninggalkan kesibukan untuk waktu yang singkat itu. Dan aku tahu, doa harus khusyuk, seperti yang ibu lakukan. Aku sayang ibu. Hati-hati, Rin, katamu. Aku berbalik seperti biasa, menjawab dengan senyuman. Andai bapak ada. Ibu, aku tidak pernah sehati-hati seperti pada pagi itu, pikiranku kacau, dan pandanganku seperti ingin berputar. Separuh jalan aku menepikan motorku, memijit kepala, lalu menyalakan motor lagi. Setidaknya agak mendingan. Pagi ini berbeda dengan pagi yang pernah kulalui, amat hening juga dingin. Pelan-pelan aku menyelinap dalam kabut, berharap cepat-cepat sampai. Ibu, sebenarnya terlalu sulit untuk kuceritakan selanjutnya, namun kemarin malam aku mengakhiri ceritaku itu dengan isyarat melanjutkannya di mimpi esok. Yah, kupikir ini terakhirnya membuat ibu repot. Selanjutnya ibu, aku masih hati-hati menarik gas motor, menabrak kabut jalan sesempit ini amatlah sulit. Aku sudah hafal jalan ini, sekitar 20 meter di depan ada tikungan ke kanan. Maka aku menyipitkan mata, berharap mataku segera menangkap tikungan itu. Namun apa yang terjadi. bu? Aku terlempar, mobil terlalu kuat untuk diadu dengan motor. Kepalaku amat sakit, aku berharap tidak terlalu parah, sebab aku tidak pernah lupa memakai helm. Andai bapak ada. Ibu, seperti apakah kehidupan yang pahit itu? Kita memang hidup tanpa bapak, juga tanpa uang yang lebih.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
37
CERPEN Tapi kenyataan tidak pernah terlihat pahit, atau sia-sia. Dan, apa yang perlu ditangisi d a l a m h a l kematian? Karena ke h i l a n ga n ? I t u terlalu berlebihan, menurutku. Kematian juga tidak perlu dirayakan, bu, seperti kata mereka. Kematian itu hanya untuk melupakan. Kematian juga u n t u k mengingatkan, bahwa ada tempat lain yang harus kita kunjungi. Ibu yang mengajariku. Satu menit mungkin telah berlalu, aku masih pada posisi awal. Rasanya amat sakit, tapi aku tidak bisa teriak. Jalanan masih lengang, mobil hitam di sebelah kiri jalan masih diam, begitu juga pintu dan kacanya. Sopirnya ragu-ragu untuk turun, suara mesinnya samarsamar kudengar, lampu di bagian belakang masih menyala merah. Ibu, pada saat itu juga aku ingin bangun dan berdiri dan menyalakan motor, aku tidak ingin terlambat. Tapi, aku menangis, seragamku basah. Andai bapak ada. Jalanan masih saja lengang, akhirnya sopir mobil hitam itu turun. Aku dipanggil–aku ingin menyahut “Saya tidak apa-apa, om”. Seorang petani berlari menuju arahku, sedangkan sopir itu menelpon seseorang. “Apa yang terjadi, pak?” tanya petani. “Sebentar, pak,” sopir itu masih menelepon. Dari jauh terdengar suara kendaraan, rasanya motor. Makin pagi kendaraan semakin ramai. Mereka berhenti, melihat keadaanku. “Anak siapa?” “Orang mana?” suara orang-orang makin ribut, aku tidak bisa mendengar lagi, telingaku rasanya kemasukan air, hidungku juga, baunya amis. “Siapa yang menabrak?” tanya petani lainnya. “Dia menabrak mobil saya yang sedang parkir di sana, ini karena kabut yang tebal. Sepertinya ia tidak bisa melihat jalan.” Sopir itu menunjuk mobilnya.
sketsaunmul.co
“Berarti salah dia sendiri.” “Tapi, cepat segera tolongin dia, di dekat sini ada puskesmas. Cepat angkut dia.” “Sebentar pak, saya sudah telepon mobil.” “Pakai mobil bapak aja.” “Jangan pak, itu mobil dinas. Nanti anggota dewan akan menaiki mobil itu.” Ibu, aku mendengar apa saja yang mereka katakan, terlebih apa yang sopir itu katakan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa bu. Aku tenggelam dalam tuduhan sopir itu. Tentu saja siapa yang tidak percaya dengan orang yang memakai baju seragam seperti itu. Sopir itu terlalu sibuk jika harus mengurus aku yang sekarat, bu. Ia punya pekerjaan untuk menyelamatkan penduduknya. Memberantas kemiskinan dan kriminal yang paling penting, katanya. Kalau ditanya masalah korupsi, tentu dia juga akan jawab dengan semangat “koruptor harus dimusnahkan”. Sopir itu pergi, bu, ia menitip uang untuk merawatku katanya. Ia juga menyuruh untuk menunggu jemputan mobil yang sudah ia telepon. “Tolong bawa anak ini ke puskesmas, sepertinya lukanya tidak terlalu parah. Cuman pendarahan biasa seperti anak-anak jatuh dari sepeda. Nanti saya kabari desa sebelah, sepertinya anak ini dari desa sebelah.” Sopir itu pergi. Ia memperhatikan lecet pada bagian kanan mobilnya. Orang-orang ribut karena aku sudah tidak sadarkan diri, seorang nenek memegang tanganku. Sabar nak, sebentar lagi mobil itu datang. Rasanya tiga puluh menit berlalu, mobil pik up datang. Aku dimuat di mobil itu bersama seorang nenek dan dua orang petani, petani lainnya pergi setelah mendapat uang rokok dari sopir tadi. Segera aku sampai di puskesmas, petugas di sana berlari menjemputku. “Cepat, kondisinya kritis,” kata salah seorang perawat. “Mana dokter?” “Sebentar dia ke sini, dia masih ngobrol dengan tamunya.” Beberapa perawat itu membersihkan darah di kepalaku, aku masih tidak sadarkan diri. Beberapa waktu kemudian, dokter itu datang. Ia memeriksa kepalaku “Siapa keluarganya?” tanya dokter itu. Nenek dan para petani tadi menggeleng, tentu saja petani itu benar. “Ia pendarahan di dalam kepala, segera harus di bawa ke rumah sakit.” “Tapi, keluarganya mana, dok? Siapa yang tanggung jawab?” “Kasihan dia kalau harus menunggu keluarganya, saya ada uang buat tanggungin dia,” kata salah seorang petani.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
38
CERPEN “Tidak bisa, pak, kita harus mengikuti peraturan yang ada.” “Tapi kasihan dia.” “Bapak mau membawa dia ke rumah sakit atas nama bapak?” Petani itu menggeleng. Tentu saja dia benar kan, bu? Akhirnya kita dipaksa percaya pada peraturan dan prosedur akan menjadi jalan lurus untuk hidup dalam tenteram, tanpa tahu ada hal yang lebih dipentingkan dari itu semua bu, yaitu sisi kemanusiaan. Benar kan, bu? Dulu bapak yang mengajarkanku. Tapi, ibu jangan anggap apa yang kuceritakan itu sebagai penyesalan, bu, aku sudah bahagia, bu, bahkan lebih.
sketsaunmul.co
Tentang Penulis Dijuluki Arila Kasipahu, lahir di Bima dua puluh tahun yang lalu. Berasal dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2014 dan menjabat sebagai Menteri Sosial Masyarakat BEM FIB.
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
39
LENSA
POTRET KEGIATAN
KKN 42 Foto: Ayu Aditriya Kegiatan Aksi Gizi Kelompok KKN P2M-DK Desa Babulu Darat Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara
Foto:Eka Darmayanti Penanaman Bibit Pohon. Kelompok 1 KKN P2M-DK Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan
Kelompok KKN Samarinda 54, bersama BKKBN Samarinda saat sosialisasi kampung KB di Kelurahan Tanah Merah Foto: Muhammad Nabawi
sketsaunmul.co
Kelompok KKN Balikpapan 16, saat menjadi panitia lomba 17 Agustus Foto: Sri Nurliyanti
Maret 2017
LPM SKETSA UNMUL
40
le b a l i a v A
N A IKL mul
a Un s t e k S LPM
PUBLISH ACARA, KEGIATAN DAN BISNIS KALIAN DI : Website (sketsaunmul.co)
Majalah Cetak LPM Sketsa Unmul
Majalah Online LPM Sketsa Unmul
+ Broadcast di akun Line dan Facebook
S
Biro Iklan Pemasaran @sev9744k
sketsaunmul.co
sketsaunmul
LPM Sketsa Unmul
Le m b
a Pe
rs Ma
ha wa si s
ag
SKETSAUNMUL.CO Semangat Berbagi dan Menginspirasi