akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 1
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 2
LAPORAN UTAMA
D A F TA R I S I Salam Redaksi Surat Pembaca Aksesiana Wawancara : Menangkap Peluang Usaha di Australia
3 4 5
10
6
Laporan Utama : - Kiat Sukses Mi Kocok Bandung di Sydney 8 - Australia Dekat di Mata Jauh di Hati 9 - Peluang Dagang di Masyarakat Pecinta Makanan 10 - Sirup Markisa Goes To Australia 12 - Pengaruh Kanguru pada Kehidupan Bisnis di Australia 15 Apresiasi : Kisah Siji Menembus Australia Sorot : Jalur Sutra Asia Tengah Jalan-Jalan : Ketagihan Didjeridoo di Darwin Kiat-Kiat : Agar Tak Buntung di Negeri Kanguru Info Pasar : Produk-produk Indonesia di Pasar Maroko Renungan : Hukum : Merajut Ukhuwah,Menjerat TKI Bursa Kerja : Prospek Tenaga Kerja Indonesia di Australia Figur : Asep Sulaiman Subanda Siapa-Mengapa Agenda Kontak Usaha Alamat Perwakilan
16 18
JALAN-JALAN
20 22
26
24 25 26 28 30 32 34 36 38
WAWANCARA
2 AKSES/EDISI-5/ 2007
6
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 3
DOK.DEPLU
SALAM REDAKSI
Paparan Heddy Lugito, wartawan senior GATRA
Pembaca yang budiman, ebagaimana dituturkan dalam Salam Redaksi terdahulu, sekitar separuh awak AKSES mengalami mutasi. Ada yang rotasi di dalam negeri dalam rangka mengenal lebih jauh kegiatan diplomasi, namun ada pula yang berangkat ke luar negeri untuk bertugas di perwakilan RI. Dampaknya, banyak darah baru yang harus dikucurkan ke tubuh AKSES. Nah, agar bisa tune in dengan dunia media masa, para awak AKSES yang masih gres tersebut terpaksa harus digodok sesaat dalam kawah Condrodimuko yang kami namai “Kursus Singkat Jurnalistik”. Setengah hari pertama, para peserta mendapatkan gambaran secara komprehensif tentang visi, misi serta administrasi AKSES. Diharapkan, mereka yang baru gabung segera tahu seluk beluk majalah yang terbit setahun empat kali ini dari sisi filosofis hingga masalah keuangan. Adapun setengah hari berikutnya diisi dengan metode penulisan pada media masa dan fotografi. Untuk sesi yang terakhir ini, didatangkan seorang wartawan senior Gatra, Heddy Lugito. Pertemuan berakhir dengan sebuah tuntutan: Agar kursus jangan hanya teoritis saja, tapi harus ada unsur praktis-
S
nya. “Untuk itu saya usul agar kegiatan ini dilaksanakan lagi,” ujar mereka. Rupanya, kursus singkat tersebut tidak bisa memberikan kepuasan, namun malah menyulut keinginan tahu yang lebih dalam tentang dunia jurnalistik. Analisa fotografi misalnya, mereka menginginkan agar terdapat acara praktek mengambil gambar dilanjutkan evaluasi bersama. “Ternyata tidak bisa asal jeprat jepret saja. Untuk mendapatkan foto yang “bicara” perlu banyak latihan dan kritik,” aku salah satu peserta. Panitia yang merasa ditodong menyerah saja. Bila ada kesempatan dan segalanya memungkinkan, pelatihan kedua akan dilaksanakan secara lebih komprehensif. Pesertanyapun bisa diperluas. Namun pelatihan kali ini dianggap cukup menjadi bekal menulis untuk edisi kelima AKSES. Dalam terbitan kali ini, atas usulan para awak baru kami, orientasi penulisan sedikit mengalami perubahan, khususnya pada Laporan Utama. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik kepada UKM tentang seluk beluk usaha di Australia, banyak dimuat success story dari masyarakat yang melakukan ekspor maupun membangun usaha di sana. Semoga semua usaha kami tersebut bermanfaat bagi pengembangan UKM di tanah air. Wassalam.
AKSES/EDISI-5/ 2007
3
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 4
S U R AT P E M B A C A
Pelindung : Dirjen Asia Pasifik dan Afrika
Penasehat : Sekretaris Ditjen Asia Pasifik dan Afrika
Pimpinan Umum dan Penanggung Jawab : Garnijanto B. Wahjudi
Pemimpin Redaksi : M. Aji Surya
Dewan Redaksi : Djoko Harjanto Andhika Bambang Supeno
Redaktur Pelaksana : Dicky Fabrian T. Zulkaryadi
Staf Redaksi : Dadang Rahmat Djumara Supriyadi Muhammad Iqbal Maulana M. Rifqi Fikriansyah Nadia Said Noviyanti Nurmala Punjul Setia Nugraha Vahd N. A Mulachela
Administrasi : M. Alimudin Pohan Agus Mardianto Cahyono Rustam
PENGALAMAN PENGUSAHA AKSES
DAN
DISTRIBUSI
Menarik sekali membaca AKSES karena banyaknya informasi berharga yang dimuat, terutama laporan utama edisi terakhir mengenai pasar India, yang potensinya sungguh besar untuk dilewatkan oleh para pengusaha kita. Informasi mengenai pemahaman antar budaya saat berhadapan dengan orang India juga bermanfaat untuk yang ingin memanfaatkan peluang pasar ini. Mungkin kali lain akan lebih baik lagi bila disertakan pula cerita mengenai pengalaman-pengalaman pengusaha kita, baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih baru dalam menembus pasar negara tersebut. Satu pesan, jangan lupa untuk terus mendistribusikan Akses terutama kepada UKMUKM yang berpotensi mengembangkan pasar ke negara-negara seperti India, negara-negara di kawasan Afrika, dan lain-lain. Bravo Akses! Arinta Puspitasari <
[email protected]>
Tanggapan: Terima kasih atas sarannya. Sebagai informasi sejak edisi awal kisah sukses pengusaha UKM sudah dimuat pada rubrik
Apresiasi. Khusus edisi 5 ini Anda dapat menyimak beragam kisah sukses pengusaha Indonesia yang menembus pasar Australia. Semoga menjadi inspirasi bagi pengusaha lain untuk berdagang di Australia. – Redaksi.
EDISI AWAL AKSES Salam Persahabatan, Saya adalah penulis freelance yang tinggal di Jogjakarta. Saya sangat tertarik dengan Majalah AKSES yang diterbitkan Deplu. Saya sangat berharap bilamana Deplu bisa mengirimkan Majalah AKSES dari edisi awal kepada saya (alamat terlampir). Tentu bahan-bahan tersebut akan sangat bermanfaat untuk memperkaya tulisan-tulisan saya kelak. Atas kerjasamanya saya ucapkan matur nuwun. Agung Hartadi Prenggan KG II/938 Kotagede Jogjakarta 55172 Gaung Hartadi
Tanggapan : Matur nuwun atas tanggapannya. Edisi 2 sudah kami kirim via pos. Maaf untuk edisi perdana hanya tersisa untuk keperluan dokumentasi saja. – Redaksi.
RUBRIK INI DARI KITA UNTUK KITA. SILAKAN MENGIRIMKAN TANGGAPAN, SARAN, DAN KRITIK SERTA PERTANYAAN ANDA KE REDAKSI AKSES MELALUI FAKSIMIL (021) 351 3094 ATAU E-MAIL: [email protected]
4
AKSES/EDISI-5/ 2007
6/29/07
3:30 AM
Page 5
AKSESIANA
WWW.POWDERBOMB.COM
Jenazah Hidup Kembali di Pemakaman Pejabat Tebar Perkara Jika akhir-akhir ini kita sering mendengar para pejabat negeri ini melakukan tebar pesona, maka di Canberra, Australia, justru ada pejabat yang tebar perkara. Bagaimana bisa demikian? Menurut Daily Telegraph, Steve Pratt, seorang anggota parlemen (MP) Australia, mengundang wartawan guna meliput penghapusan sebuah graffiti, yang dianggapnya sebagai suatu aksi vandalisme, di sebuah jembatan yang terletak di Canberra dalam kampanye anti-graffiti yang dijalankannya. Namun, setelah berkutat lima jam menghapus menggunakan detergen dan sikat, terlihat petunjuk pada sisa-sisa grafitti. Rupanya pembuatan grafitti telah mendapat izin dari sebuah klub olahraga. Akibat perbuatannya, MP tersebut dilaporkan kepada polisi dan kemungkinan bakal kena sanksi. Alamaaaak! Mau tebar pesona kok malah berujung tebar perkara? Ckckckck.. Ananova.com Dadang Rahma
DOK.DEPLU
akses5
Sabun yang Nendang Kopinya Anda suka minum kopi sebelum berangkat kerja? Tapi seringkali tidak dapat melakukan kebiasaan tersebut karena terlambat bangun atau hal-hal lainnya. Kini Anda tidak perlu khawatir, karena sebuah sabun yang mengandung caffeine telah diluncurkan oleh perusahaan Think Geek untuk membantu mereka yang tidak sempat untuk mengonsumsi kopi di pagi hari. Boleh percaya boleh tidak. Tapi, Jennifer Kuropkat dari Think Geek, seperti dikutip dari majalah Guardian, mengklaim
bahwa sekali mandi menggunakan sabun itu sama dengan mengonsumsi dua cangkir kopi. Caffeine yang terkandung dalam sabun akan terserap oleh kulit dan masuk ke saluran peredaran darah. Efek yang timbul sama dengan ketika seseorang minum kopi. Anda akan merasa terjaga dan segar. Efek tersebut akan bertahan selama empat jam. Menurut Jennifer, hal ini akan menghemat waktu di pagi hari bagi mereka yang tidak sempat membuat kopi. Karena mengandung caffeine, sabun tersebut tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil dan anak-anak. Satu lagi, jangan khawatir kalau habis mandi badan bau kopi, karena sabun ini memiliki aroma peppermint dan sitrus. Sabun ini tersedia dalam ukuran empat ons seharga £3.50 dan dapat dibeli melalui internet.
Bukan sulap bukan sihir apalagi salah satu adegan film horor yang sekarang sedang marak di tanah air. Kejadian nyata ini terjadi di Taiwan. Seorang pria berumur 87 tahun membuat gempar keluarga dan kerabatnya saat hidup kembali di pemakaman sendiri. Bisa dibayangkan betapa kagetnya orang-orang yang melihat peristiwa aneh bin ajaib ini! Seperti dilansir Shanghai Daily, keluarga dan kerabat pria tersebut sedang khidmat memanjatkan doa untuk ’almarhum’ di tempat persemayaman Buddha saat ‘jenazah’ tibatiba menghembuskan nafas dan hidup kembali. Menurut keterangan dari RS yang merawat pria tersebut pada pihak keluarga, satu-satunya yang membuat ia bertahan hidup hanyalah selang oksigen. Jika mereka mencabut selang itu maka dia akan segera meninggal. Keluarganya memutuskan untuk mengeluarkannya dari RS agar dapat meninggal di rumah. Mereka melepaskan selang oksigen, memasangkan baju untuk pemakaman dan menempatkannya di ruang persemayaman, hingga akhirnya dia mulai bernafas dengan tersengal-sengal. Pihak keluarga kemudian langsung mengembalikan pria tersebut ke RS. Para dokter kebingungan kenapa dia bisa begitu cepat pulih kembali. Wah, wah ternyata bukan hanya Frankestein yang bisa bangkit dari kematian?? www.Ananova.com Noviyanti Nurmala
www.Ananova.com Dadang Rahma
AKSES/EDISI-5/ 2007
5
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 6
WAWANCARA
Menangkap Peluang Usaha di Australia Djoko Harjanto
DOK.DEPLU
Neraca perdagangan kita dengan Australia tahun 2005-2006 mencapai A$ 8.537 dan kita surplus A$ 541 juta. Namun kita belum masuk ‘’the big five’’ pengimpor negeri koala tersebut.
Dubes Teuku Mohammad Hamzah Thayeb
ubungan bilateral IndonesiaAustralia memang tidak pernah membosankan untuk dibahas apalagi di bidang perdagangan. Dengan penduduk sekitar 20,5 juta dan gross domestic product (GDP) per kapita sebesar US$ 36.016 (prediksi IMF untuk tahun 2006) menjadikan Australia sebagai salah satu negara kaya di kawasan Asia Pasifik. Untuk mengetahui peluang UKM di negeri koala ini, simak hasil wawancara AKSES dengan Dubes Indonesia untuk Australia merangkap Republik Vanuatu, Teuku Mohammad Hamzah Thayeb, yang didampingi Ratu Silvy Gayatri (Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Canberra) dan Retno Kusumo Astuti (Atase Perdagangan KBRI Canberra).
H
Bagaimana Anda melihat sektor usaha kecil di Australia? Pertumbuhan ekonomi Australia terus mengalami peningkatan, bahkan di tahun 2003-2004 pemerintah Australia mencatat bujet surplus satu persen dari GDP yang US$ 603 milyar. Pendapatan yang demikian besar dicapai juga berkat sumbangan sektor usaha kecil (small
6
AKSES/EDISI-5/ 2007
business). Hal ini diakui oleh Menteri Usaha Kecil dan Turisme Australia, Hon. Fran Bailey, yang menyatakan bahwa ‘’small business is pivotal to the growth of the Australian economy.’’ Sektor usaha kecil menguasai 95% dari keseluruhan bisnis dan mempekerjakan 3,3 juta pekerja industri di seluruh Australia. Di Australia usaha kecil adalah perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 20 orang. Selama 10 tahun ini, Australia berhasil menambah 110.000 usaha kecil baru sebagai akibat kreativitas dalam berwirausaha serta penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan yang dikomersialisasikan. Sehingga ikut menyumbang pada peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Pesatnya pertumbuhan usaha kecil di Australia tidak terlepas dari dukungan pemerintahnya. Menurut laporan World Bank, Australia berada pada peringkat kedua sebagai negara yang memberikan kemudahan untuk memulai usaha, dan peringkat ketiga dalam pemberian kredit kepada sektor usaha. Kesempatan berusaha diperluas dengan dibentuknya Australian Trade Commission (Austrade) yang membantu para pengusaha dalam memasarkan produk dan jasa di luar negeri. Austrade ini menghemat waktu dan biaya serta mengurangi resiko usaha. B a g a i m a n a A n d a m e m a n d a n g p e re k o n o m i a n A u s t r a l i a d a n p e l u a n gnya bagi UMKM Indonesia? Australia merupakan salah satu negara tetangga terdekat kita. Karena itu ada potensi untuk mengembangkan hubungan perdagangan, khususnya UMKM yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan pendapatan per tahun A$ 32.127, penduduk Australia memiliki daya beli yang sangat tinggi. Dewasa ini perdagangan Australia dengan China, Amerika Serikat, Jepang, Korea ataupun dengan beberapa negara
anggota ASEAN, bahkan dengan Eropa sekalipun, menunjukkan angka yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Indonesia, yang jaraknya lebih dekat. Saat ini lima negara pengimpor terbesar dari Australia adalah Cina (13,8%), Amerika Serikat (13,6%), Jepang (10,3%), Singapura (6,3%) dan Jerman (5,2%). Sementara dengan Indonesia hanya 2,6%. Untuk 20052006 nilai total perdagangan Indonesia dan Australia A$ 8.537 juta dengan rincian: ekspor Australia ke Indonesia sebesar A$ 3.983 juta, dan impor Australia dari Indonesia sebesar A$ 4.554 juta. Walaupun dari angka itu kita surplus A$ 571 juta, Indonesia masih belum termasuk dalam daftar ‘’the big five’’. Ini tantangan kita untuk meningkatkan ekspor ke Australia. Produk-produk dari Indonesia yang telah memasuki pasar di Australia, diantaranya adalah furniture, kerajinan tangan (handicrafts), bahan makanan/makanan olahan, paper dan paperboard, barang-barang elektronik, pakaian jadi, crude petroleum, non-monetary gold, kayu. Tidak tertutup kemungkinan memasukkan produk-produk lain seperti buah-buahan tropis yang saat ini masih dikuasai Thailand.
Bagaimana citra pengusaha kita di Australia? Masih terjadi kasus-kasus yang sedikit banyak mempengaruhi citra pengusaha kita. Tidak jarang kami menerima keluhan dari perusahaan Australia yang mengaku dirugikan oleh pengusaha kita. Seperti pembayaran sudah dikirim tapi barang yang dipesan tidak kunjung tiba. Mereka tidak berhasil menghubungi perusahaan Indonesia karena nomor telpon dan alamatnya tidak dapat dilacak kembali. Kasus lain, seorang pengusaha Australia meminta kami mengklarifikasi legitimasi sebuah perusahaan Indonesia yang telah memperkenalkan diri secara
6/29/07
3:30 AM
Page 7
WAWANCARA
langsung dengan melampirkan copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Ternyata SIUP diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, akan tapi alamat perusahaannya di Medan, Sumatera Utara. Ketika dihubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Sumatera Utara, ternyata alamat tersebut tidak ada. Kejadiankejadian tersebut tentu saja menodai citra eksportir Indonesia di mata pebisnis Australia. Sebaliknya pernah terjadi kasus di mana perusahaan Indonesia melaporkan bahwa pihaknya telah dirugikan oleh perusahaan Australia. Oleh sebab itu, kiranya perlu menjaga kehati-hatian di kedua belah pihak serta senantiasa meningkatkan kesiapan perusahaan dan eksportir Indonesia dalam memahami secara benar prosedur ekspor dan impor.
A p a y a n g p e r l u d i l a k u k a n p e n gusaha kita untuk mencari peluang masuk ke pasar Australia? Dalam era digital ini, untuk mencari peluang masuk ke pasar Australia maupun untuk memperkenalkan produkproduk UMKM dapat memanfaatkan sarana website dengan mengakses situs Departemen Perdagangan maupun dengan membuat situs produk sendiri. Cara lain yang dapat dimanfaatkan pengusaha UMKM memperkenalkan produknya melalui keikutsertaan pada pameran dagang yang berskala internasional, seperti Pameran Produk Ekspor (Resource Indonesia Exhibition) yang diselenggarakan bulan Oktober setiap tahun di Arena Pekan Raya Jakarta oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), atau melalui media pameran lainnya seperti Inacraft. Untuk memperkenalkan produkproduk UMKM Indonesia kepada khalayak di Australia, juga dapat melalui kantor-kantor perwakilan Indonesia di Australia, yaitu Kedutaan Besar RI di Canberra (www.kbri-canberra.org.au) dan Konsulat Jenderal RI di Sydney (www.indosyd.org.au), Konsulat Jenderal RI di Melbourne (www.kjri-melbourne.org.au), Konsulat RI di Perth (www.kri-perth.org.au) serta Konsulat RI di Darwin ([email protected]). Bagaimana strategi untuk masuk ke pasar Australia? Pertama, pengusaha perlu
WWW.GOOGLE.COM
akses5
mengerti karakteristik pasar Australia. Antara kedua pihak yang akan melakukan transaksi harus punya pemahaman yang sama mengenai barang dan jasa yang akan diperjualbelikan, komitmen atas ketepatan waktu pengiriman barang, dan jaminan akan kesinambungan pasokan. Kedua, memilih mitra usaha yang mendapatkan legitimasi pemerintah. Ini bisa dilihat dari kepemilikan Australian Business Number (ABN) dan Australian Business Register (ABR). Perusahaan di Australia wajib mempunyai nomor registrasi ABN, yang merupakan deretan angka sebelas digit dan terdaftar pada kantor pajak. ABN diperoleh setelah pengusaha mendaftarkan perusahaannya untuk mendapatkan ABR, yang merupakan informasi rinci dan identitas mengenai perusahaan tersebut dan terdaftar pada Departemen Industri, Turisme dan Sumber Daya Alam. Ketiga, yang tidak kalah penting yakni pemahaman mengenai regulasi setempat, khususnya yang berkaitan dengan mutu dan standar yang ditetapkan Australia. Perlu diingat Australia merupakan negara anggota World Trade Organization (WTO) yang telah menandatangani perjanjian mengenai pengaturan pelaksanaan dan kebijakan di
bidang Sanitary dan Phytosanitary (SPS). Karenanya, Australia menerapkan aturan yang ketat terhadap pengapalan (shipment), seperti impor bahan makanan, makanan olahan, tumbuhan, hewan/ternak, kemasan (packaging), produk pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan mesin-mesin konstruksi. Di samping itu pemahaman UMKM mengenai regulasi ekspor/impor Indonesia diperlukan juga. Keempat, aspek yang juga perlu diketahui menyangkut karantina. Australian Quarantine and Inspection Service (AQIS) menerapkan aturan yang ketat untuk melindungi konsumen dan masyarakat di Australia. Ini tidak jarang menghambat masuknya beberapa produk makanan dan makanan olahan yang diimpor Australia, termasuk dari Indonesia. Tindakan yang biasa dilakukan berupa perintah penahanan barang (holding order) atas bahan makanan atau makanan olahan, karena tidak memenuhi persyaratan AQIS. Untuk menghindari pengenaan holding order, akan sangat membantu jika perusahaan atau eksportir Indonesia menjalin kerjasama dengan importir di Australia dengan memperhatikan ABR dan ABN yang mereka miliki. AKSES/EDISI-5 2007
7
6/29/07
3:30 AM
Page 8
LAPORANUTAMA
Kiat Sukses Mi Kocok Bandung di Sidney Muhammad Iqbal Maulana
Mengadu nasib di negeri seberang tidaklah mudah. Salah satu peluang adalah membuka restoran, sebagai obat penawar rindu kampung halaman masyarakat Indonesia
DOK DEPLU
akses5
Dukungan keluarga membulatkan tekad Sugainto membuka restoran di Australia
entari bulan April bersinar cerah di Shop 1, Maroubra Road, Sidney. Sugianto Halim (32) tersenyum ceria menyambut AKSES di depan rumah makan “Mie Kocok Bandung (Indonesian Noodle Bar)’’ miliknya. “Buka usaha di Australia tidak mudah,’’ ujar pria kelahiran Makassar ini membuka percakapan. Ia membuka usaha hanya berbekal tekad dan keberanian. Tantangan pertama dimulai dengan kebutuhan modal yang cukup besar, sekitar A$ 100.000. Sugianto harus mengorek tabungan pribadi dan meminjam modal dari perbankan Australia. Selanjutnya, ia harus membereskan persyaratan izin usaha yang cukup ketat.
M
PENAWAR RINDU Hal utama yang membuat Sugianto yakin adalah tempat usahanya akan mendapatkan tempat di hati konsumen. Ia menuturkan banyak pembeli yang penasaran sejak hari pertama rumah
8
AKSES/EDISI-5/ 2007
makan dibuka. “Sambutan pembeli, terutama dari Indonesia, sangat baik. Hari pertama buka banyak sekali orang datang untuk mencoba,’’ tuturnya. Selanjutnya, ia terus memelihara pelanggan tetapnya. Salah satu rahasia dari larisnya masakan khas Bandung ini berasal dari bahan makanan. Sugiarto tidak hanya menggunakan bahan baku lokal, melainkan juga mengimpor langsung dari Bandung dan Jawa Tengah. Ini yang membuat masakan yang disajikan dapat mengobati kerinduan masyarakat Indonesia pada kampung halaman. “Banyak pelanggan yang sengaja datang, meski harus menempuh minimal dua jam perjalanan.” Hal ini juga diakui oleh Arief, 28 tahun, salah satu pelanggan. “Saya makan di sini kalo pas lagi kangen masakan Indonesia. Sekalian di sini ketemu sesama orang Indonesia,’’ tuturnya. Tidak hanya itu, menurut Sugianto sekitar 20% pelanggannya berasal dari
Australia, Malaysia, Cina, India, dan Yunani. Mereka datang ke rumah makan Mie Kocok Bandung sebagai pelanggan tetap, dan tidak jarang mereka mengajak teman-temannya untuk mencoba. Sugianto tinggal di Australia sejak 1994 atau lebih dari 13 tahun. Alasan utama tinggal di Australia karena tuntutan keluarganya. “Keluarga saya dan istri hampir semuanya telah bertempat tinggal di Australia, berat rasanya kalau harus kembali ke Indonesia untuk membuka usaha,’’ katanya. Sugianto menjalankan bisnis bersama istrinya, Magdalena Zakaria, 31 tahun, yang mojang Bandung. Sugianto mengaku sangat enjoy melakoni usaha kuliner karena membuatnya selalu dekat dengan keluarga. “Ini small family business, jadi sukanya adalah kita bisa bekerja bersama istri dan anak. Kita bisa ngobrol sambil jaga anak di saat toko lagi tidak ada pengunjung,’’ ungkapnya. Untuk tetap bertahan, mereka berdua harus bekerja keras dan dibarengi semangat juang tinggi. Alhasil usaha mereka sekarang perlahan-lahan mulai berkembang dan membawa keuntungan. “Dalam sebulan saya dapat meraup pemasukan sebesar A$ 20.000 dengan laba bersih minimal A$ 3.000,’’ ujarnya. Keuntungan tersebut sudah cukup untuk menghidupi keluarganya, namun untuk mengembangkan usahanya lebih besar ia masih harus bersabar mengumpulkan modal.
KERASAN DI AUSTRALIA Situasi ini membuat Sugianto kurang berminat kembali ke Indonesia. Walau biaya di Australia lebih mahal, tapi ia tidak menutup kemungkinan pulang kampung. “Mungkin saja pulang, tapi hampir 90% menetap di sini,’’ katanya. Sugianto juga mempersilakan orang Indonesia untuk mengikuti jejaknya. “Sekarang ini sudah banyak orang Indonesia membuka usaha atau business di sini, khususnya restoran. Tapi buka usaha di sini jauh berbeda dengan di Indonesia, semuanya harus dilakukan sendiri,’’ tuturnya. Di akhir perbincangan, ia menyampaikan harapan agar pemerintah Indonesia tetap memberikan perhatian pada warganya yang membuka usaha di Australia. Bantuan dapat berupa promosi dan publikasi. “Alangkah baiknya bila pemerintah mengimbau travel agent untuk membawa grup turnya yang berwisata ke Australia untuk makan di restoran-restoran Indonesia. Sambil melepas rasa kangen dengan masakan Indonesia,’’ tandasnya.
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 9
LAPORANUTAMA
Australia:
DOK. DEPLU
Dekat di Mata Jauh di Hati
Ungkapan “terbaik”, “terhebat”, atau “terbesar” mungkin biasa bagi orang Amerika. Tapi orang Australia tidak terlalu suka dianggap berlebihan. Berikut beberapa tips berhubungan dengan orang ‘’benua kanguru’’ itu.
XXXXX AUSTRALIA kerap dikenal sebagai benua yang “dekat di peta, jauh di hati’’. Ia adalah benua terkecil, yang letaknya bersebelahan dengan negara kita. Tapi, Australia sering lebih dianggap sebagai bagian dari dunia Barat. Latar belakang historis Australia memang banyak dipengaruhi pendatang asal benua Eropa, sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia. Penduduk asli Australia, bangsa Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres, tentu sudah menghuni tempat ini jauh sebelum pendatang dari Eropa hadir. Namun kini jumlah mereka hanya sedikit. Mayoritas warga Australia merupakan campuran keturunan bangsabangsa lain. Ada dari Italia, Yunani, juga dari Asia seperti Cina dan Vietnam. Banyaknya warga keturunan Asia menimbulkan reaksi beragam. Sebagian warga ingin memelihara warisan budaya Inggris sebagai identitas mereka. Sementara lainnya lebih menghendaki Australia menjadi negara multikultur. Karena itu, pada tahun 1973 Pemerintah Aus-
tralia membatalkan Kebijakan Australia Putih untuk mengalakkan dan mempromosikan keamanan budaya berdasarkan multikularisme. Lantas, apa yang membedakannya dari negara berbahasa Inggris lain? Bahasa selain Inggris yang paling umum ialah Mandarin , Italia , Yunani , dan Arab. Ada juga 45 bahasa Aborigin yang digunakan penduduk asli benua koala ini. Secara geografis, letak Australia berada di selatan khatulistiwa. Nama negara ini pun mirip dengan kata dalam bahasa Latin, Australis, yang artinya ‘’selatan’’. Nama yang pas jika dilihat dari sudut pandang negara-negara di Eropa.
ETIKA BISNIS Dalam melakukan bisnis, ada beberapa perbedaan antara orang Australia dan Inggris. Orang Inggris dikenal sangat menghormati etika dan berharap orang lain melakukan hal yang sama. Karena itu bila Anda akan melakukan kerja sama bisnis dengan mereka, ada baiknya untuk melakukannya dengan penuh kehati-
Vahd Mulachela
hatian dan keramahtamahan yang sesuai etika di negara mereka. Seperti juga Asia, masyarakat Inggris sangat menghormati orang-orang yang lebih tua dan sangat memperhatikan pakaian. Pada umumnya warga Australia memiliki etika bisnis yang cenderung lebih terbuka. Namun saat Anda datang ke Australia, ada baiknya mempersiapkan diri dengan bahasa yang berbeda dari bahasa Inggris Amerika. Selain itu, orang Australia tidak terlalu suka dengan berbagai ungkapan berlebihan, seperti “yang terbaik”, “terhebat”, atau “yang besar”. Perlu diperhatikan, bahasa Inggris yang digunakan di Inggris, Amerika, dan Australia memiliki sejumlah perbedaan. Misalnya, orang Amerika mengenal istilah elevator, tapi di Australia yang dipakai adalah lift. Untuk itu, ada dua hal yang bisa Anda lakukan: (1) bila di saat perbincangan Anda menemukan kata yang jarang dipakai atau pembicaraan yang tak Anda mengerti, jangan ragu untuk meminta maaf dan menanyakan maksudnya pada mereka; (2) sempatkan mencari kamus tentang istilah atau idiom yang umum digunakan. Membuat janji sebelum meeting juga merupakan hal penting. Dan penuhilah sesuai waktu. Ini akan memberi kesan bahwa Anda terorganisasi dengan baik dan menghargai agenda kerja mereka.
MINAT SENI PENDUDUK AUSTRALIA Bila Anda ingin mengajak rekan bisnis Australia mengunjungi acara pertunjukan seni, ini adalah ide yang baik. Masyarakat Australia adalah penggemar seni. Bentuk seni yang paling populer adalah film, konser musik populer. Pilihan lain yang tak kalah digemari adalah bertandang ke galeri seni atau museum, menonton opera atau pertunjukan musikal, melihat teater dan mengunjungi pertunjukan tari serta konser musik klasik. Dengan memahami budaya dan etika bisnis secara tepat, komunikasi bisnis bisa menjadi lancar. Karena pengetahuan tersebut bisa menjauhkan kita dari salah tingkah dan salah paham. AKSES/EDISI-5/ 2007
9
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 10
LAPORANUTAMA
Peluang Dagang di Masyarakat Pecinta Makan Nadia Said
Bagi sebagian orang, Australia digambarkan sebagai daerah pedalaman, luas, dan indah; sementara ada yang menggambarkan pantai berpasir yang asli; dan sebagian lagi menganggapnya sebagai kota kosmopolitan yang besar.
Jawabannya kembali kepada niat dan semangat berusaha kita. Ada banyak cara untuk kita mengembangkan sayap usaha ke Australia, diantaranya dengan mengetahui gambaran umum perekonomiannya dan gaya hidup masyarakatnya. Hal ini penting karena langsung menyangkut pada target utama kita yakni konsumen Australia.
WWW.GOOGLE.COM
EKONOMI
ejak datang dan menetapnya orang-orang Eropa sekitar 200 tahun yang lalu, orang-orang dari berbagai bangsa telah menjadikan Australia sebagai rumah mereka. Lebih dari 100 kelompok etnik telah bergabung dengan penduduk Aborigin asli, yang membuat Australia sebagai salah satu negara dengan budaya paling beragam di dunia. Australia adalah satu-satunya bangsa yang menempati seluruh benua. Bila melihat ukurannya, penduduk Australia hanya sedikit. Oleh karena itu, tingkat kepadatan penduduknya sangat rendah. Negara Koala ini juga merupakan salah satu tujuan wisata terdekat bagi
S 10
AKSES/EDISI-5/ 2007
orang-orang Asia, khususnya Indonesia untuk merasakan suasana Eropa/Barat. Australia ini adalah benua yang terletak di paling selatan belahan bumi dan yang terkecil pula. Akan tetapi, benua ini memiliki sejuta pesona dan kekuatan yang membuat negara ini menjadi salah satu negara maju di dunia. Image apa yang kira-kira langsung pop-up di pikiran masyarakat Indonesia jika mendengar nama Australia ini? Beberapa pikiran yang mungkin muncul adalah:’ teman tapi ngga’ mesranya Indonesia, Sydney Opera House, Kanguru dan hal-hal umum lainnya. Lalu, bagaimana dengan peluang bisnis pengusaha Indonesia di Australia?
Australia memiliki salah satu sistem perekonomian yang terkuat di dunia, sangat kompetitif, terbuka dan penuh tantangan. Sekadar informasi, negara yang terletak di kawasan Oceania ini menganut paham kapitalis liberal dalam sistem perekonomiannya. Tahukah Anda apa yang menjadi pendukung utama kemajuan perekonomian Australia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah UKM. Australia sadar akan betapa vitalnya keberadaan UKM ini. Tercatat terjadi peningkatan 58% jumlah tenaga kerja dalam kurun waktu 6 tahun dan 30% peningkatan hasil produksi Australia.Sebanyak 1, 2 juta UKM di Australia mempekerjakan 3,3 juta orang. Peningkatan munculnya UKM ini adalah 3,5% setiap tahun.
MASYARAKAT PECINTA MAKAN Dengan perekonomian yang kuat Australia mempunyai standar kehidupan yang tinggi. Pendapatan penduduknya yang setaraf negara maju mempengaruhi pola makan dan kesehatan masyarakat. Apa yang dilakukan di negara lain, dilakukan pula oleh Australia. Citarasa Vietnam, India, Fiji, Italia, dari manapun asalnya, pasti ada ekspatriat dan penduduk lokal yang suka memasaknya dan menikmati hidangannya. Berkat ukuran
6/29/07
3:30 AM
Page 11
LAPORANUTAMA negeri ini yang sangat luas, iklim pun sangat bervariasi dari utara ke selatan. Ini berarti, sepanjang tahun selalu ada berbagai variasi musim buah dan sayuran, ditambah dengan hidangan laut Australia yang terkenal itu. Wisata boga dan festival makanan bermunculan di mana-mana. Di Melbourne misalnya, memiliki festival makanan dan anggur yang berlangsung sebulan penuh dalam bulan Maret. Ada pula festival panen di wilayah anggur, serta berbagai masyarakat mengadakan acara tahunan, seperti Gourmet Weekend di Clare Valley (South Australia). Masyarakat Australia pada umumnya dalam merayakan Natal yang jatuh di pertengahan musim panas tidak mengadakan santap malam panggangan tradisional ala Eropa. Mereka justru menggantinya dengan ‘barbie’ (barbekyu), penuh dengan hidangan laut dan steak berkualitas. Berbagai kelompok etnik memiliki perayaan masing-masing. Masyarakat India menyajikan kue-kue manis yang nikmat saat Diwali; Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek) tahunan masyarakat Cina menghadirkan pesta makan yang lezat dan berlimpah; sedangkan masyarakat Muslim di Australia menandai akhir bulan Ramadhan dengan festival Idul Fitri (di sini disebut sebagai Eid al-Fitr). Umumnya, hidangan restoran di Australia berlangsung santai. Setiap meja yang Anda pesan merupakan hak Anda sepanjang malam, kecuali Anda informasikan lain. Tempat makan dengan harga bersaing adalah klub atau pub yang menawarkan ‘counter meal’ atau hidangan di konter. Di sini, Anda memesan di dapur, mengambil nomor dan menunggu sampai dipanggil. Lalu Anda mengambil makanan sendiri, yang berarti menghemat biaya restoran untuk staf, serta pada Anda dalam jumlah tagihan bon Anda. Keunikan lain di restoran yang juga dapat menghemat biaya makan adalah ‘BYO’ (Bring Your Own) atau ‘bawa sendiri’. Jika suatu restoran mengatakan mereka BYO, itu berarti Anda boleh membawa minuman beralkohol sendiri. Jika tempat tersebut juga menjual minuman beralkohol, BYO biasanya terbatas untuk satu botol anggur saja (tidak boleh bir atau cask) dan biaya bawa minuman ini (corkage charge) biasanya ditambahkan dalam bon Anda.
DOK DEPLU
akses5
PELUANG DAGANG Australia adalah salah satu tempat paling dinamis di dunia untuk soal santap menyantap, berkat pengaruh kuliner internasional dan masyarakat pecinta makan yang siap mendukung semua tawaran baru. Peluang apa yang bisa kita cermati dari ini? Dari sifat umum konsumen Australia ini, pengusaha Indonesia dapat menawarkan produk-produk domestik Indonesia seperti bahan makanan, bumbu masakan, dan lain sebagainya. Pasar untuk produk-produk ini masih terbuka lebar. Bagi Indonesia ini sangat menguntungkan karena negeri ini kaya dengan beragam rempah-rempah. Hingga kini ekspor Indonesia ke Australia masih didominasi bahan mentah seperti minyak bumi dan emas non moneter. Padahal, sesungguhnya potensi potensi pangsa pasar Australia untuk barang jadi Indonesia masih sangat besar. Seperti kita tahu, eskpor barang jadi punya nilai tambah tinggi daripada bahan mentah. Indonesia sebagai salah satu bangsa Asia yang letaknya sangat berdekatan dengan Australia, sangat berpeluang untuk menawarkan kekayaan cita rasa masakan nusantara kepada mereka. Restoran dengan cita rasa Indonesia di Australia memang tidak sebanyak restoran negara Asia lainnya seperti Cina
dan Vietnam. Konsumen utama restoran khas Indonesia tentu saja WNI yang ada di Australia. Inilah yang perlu digarap secara maksimal disamping mempromosikan masakan Indonesia seperti rendang, gudeg dan sebagainya pada orang Australia. Menurut catatan Departemen Pendidikan Australia jumlah mahasiswa yang belajar di Australia untuk tahun 2005 sebesar 18.102 orang dan menempati urutan 7 terbesar dari semua negara. Dari jumlah mahasiswa Indonesia sebanyak ini saja sudah merupakan pangsa pasar yang menggiurkan untuk membuka restoran Indonesia. Nah, untuk urusan promosi bisa dilakukan antara lain melalui media massa. Australia memiliki enam negara bagian dan hampir di setiap negara bagian tersebut terdapat kumpulan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya seperti di New South Wales memiliki tabloid khusus untuk masyarakat Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Siapa tahu beragam masakan khas Indonesia yang terkenal akan kelezatannya dan kaya akan cita rasa itu tidak hanya dinikmati mahasiswa ataupun WNI di sana yang kangen Indonesia tapi juga seluruh orang Australia. Rasanya ini bukan impian kosong di tengah hari bolong, kan? Selamat berdagang. AKSES/EDISI-5/ 2007
11
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 12
LAPORANUTAMA
Sirup Markisa Goes To AUSTRALIA Djumara Supriyadi
FOTO-FOTO DOK DEPLU
Menembus pasar Australia lewat berbagai pameran, modal nekat, dan coba-coba. Kini kewalahan menerima order. Butuh modal untuk pengembangan usaha, tapi bunga bank masih memberatkan.
Salah satu partisipasi Markisa Cemerlang dalam stand Sul Sel pada suatu pameran
erdasarkan survei pasar dan referensi dari para pengusaha Indonesia, salah satu komoditas yang telah berhasil menembus dan berkembang di Australia adalah makanan dan minuman. Sirup markisa adalah salah satunya. Cukup banyak orang Austalia kini akrab dengan minuman khas Makassar, Sulawesi Selatan, ini. Perkenalan orang Australia dengan minuman khas Makasar ini tidak dapat dipisahkan dengan kiprah Chairul A. Halim. Bapak dua putri itu menjalankan CV Surya Lestari, perusahaan penghasil sirup markisa merek Cemerlang. Chairul ditemui di pabriknya pada Minggu 13 Mei lalu. Pada hari kerja, Chairul biasanya sibuk di kantor atau melakukan perjalan-
B 12
AKSES/EDISI-5/ 2007
an bisnis ke daerah-daerah pusat penghasil buah markisa seperti Toraja dan Gowa. Kepada wartawan kami, Halim menuturkan pengalamannya mengakses pasar Australia. Berikut cuplikan wawancaranya:
Bagaimana Anda mendirikan pabrik sirup markisa ini? Surya Lestari didirikan pada tahun 1996, karena kami melihat Sulawesi Selatan memiliki sumber daya
alam buah markisa yang sangat berlimpah. Saya memulai industri rumah tangga ini bersama istri dan kedua anak saya. Saya sebut industri rumah tangga karena dari dulu hingga sekarang yang mengelola (pegawai tetap bidang produksi) perusahaan ini hanya tujuh orang (dengan Chairul menjadi delapan orang). Tapi saya berkecimpung di dunia sirup markisa jauh sebelum kami mendirikan Surya Lestari, yaitu pada 1989. Dulu saya menjadi pegawai perusahaan milik orang. Saya dirikan perusahaan ini, selain karena perusahaan tempat saya bekerja bangkrut, juga karena kreativitas serta jiwa dagang istri saya. Ketika masih berkecimpung di dunia markisa, sering saya membawa pulang buah markisa. Istrilah yang mulai membuat sirup markisa. Itulah yang kemudian dikenal sebagai sirup markisa merek Cemerlang, produk andalan kami. Awalnya sirup markisa buatan istri kami bagi-bagikan kepada saudara, tetangga, kolega, bahkan tukang becak di sekitar rumah kami. Ini sengaja kami lakukan sebagai survei pasar kecilkecilan terhadap sirup markisa kami. Dari sinilah kami mulai berkembang.
B e r a p a b e s a r k a p a s i t a s p r o d u k s inya dulu? Jumlah produksi perusahaan kami tidak menentu. Karena kapasitas produksi kami masih mengikuti permintaan pasar lokal. Namun sebagai gambaran, di awal usaha, kami dapat memproduksi sekitar 1.000 liter per bulan. Produksi kami dahulu belum optimal karena persaingan antara perusahaan sejenis di Makassar sangat ketat. Ada 60-70 perusahaan yang memproduksi minuman khas Makassar ini. Berapa besar kapasitas produksi sekarang? Seperti saya katakan tadi, ini industri rumah tangga. Kami masih melakukan produksi di rumah kami dan bukan di pabrik. Karena itu, besaran produksi kami masih tergantung permintaan pasar. Tapi kami dapat memproduksi sirup markisa dalam jumlah besar. Bisa sampai 10.000 liter per bulan. Sekarang, seiring adanya permin-
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 13
LAPORANUTAMA taan Australia, kami menambah tenaga kerja tidak tetap sekitar 35 orang.
B i c a r a t e n t a n g A u s t r a l i a , b a g a imana awalnya Anda masuk ke pasar Australia? Seperti saya katakan tadi, keadaan pasar lokal sudah berdesak-desakan. Makanya kami mencoba-coba mencari informasi ke Dinas Koperasi (Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah) untuk mengakses pasar luar negeri. Karena, jujur saja, brand kami kalah dari merek lain karena mereka duluan lahir dan telah dikenal masyarakat. Untuk menyiasati keadaan itu, kami berusaha bergandengan dengan berbagai instansi pemerintah. Salah satunya Dinas Perdagangan agar mengikutsertakan kami dalam berbagai pameran. Terus terang, terkadang dalam pameran yang kami ikuti, hasil penjualan tidak menutupi seluruh biaya pameran. Karena pameran merupakan pembiayaan sendiri. Tapi alhamdulillah, seiring doa istri dan anak, ceritanya produk saya ditaksir orang Australia. Pada akhir 2005, saya berhasil melakukan ekspor perdana pulp sirup markisa ke Australia sebanyak satu kontainer (sekitar 20 ton). Ekspor ini baru dilakukan setelah kami melakukan penawaran dan komunikasi sejak tahun 2003 pada lima sampai enam calon buyer Australia. Jawaban penawaran dari Australia baru kami terima pada awal 2005. Itu setelah kami melakukan penawaran yang kelima. Satu hal yang unik adalah saat pengiriman sampling produk, saya mengirimkan produk nomor dua. Itu karena pada bulan April 2005 persediaan buah markisa mulai berkurang. Tapi syukurlah, walau dengan kadar kemanisan di bawah 12 brick (standar), buyer Australia mau membeli produk saya sebanyak 20 kontainer per tahun (6 kontainer pulp sirup markisa dan 14 kontainer sirup markisa murni). Menurut Anda, seberapa penting peranan pameran itu? Pameran menurut saya, paling penting dan paling manjur dalam memperkenalkan serta menjual produk kita. Karena pameran adalah tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Selain itu, keikutsertaan kita dalam pameran juga menunjukkan kepada para calon konsumen dan calon pembeli
Keluarga Chairul yang setia mendukung usaha Markisa Cemerlang berbuah kesuksesan
tentang keseriusan kita. Apabila kita telah mengikuti pameran kemudian sekali saja tidak ikut, maka orang-orang akan mempertanyakan, “Wah, Pak Chairul tidak serius nih (mengembangkan usahanya --Red.)”. Dalam pameran belum lama ini (Semanggi Expo Agrofood 2007), kami saja menerima permintaan dari pengusaha Shanghai/Cina untuk mengirimkan sekitar lima kontainer per bulan. Bahkan dari Belanda dan Prancis, ada juga permintaan sari buah markisa, yang belum dapat kami garap.
Apakah permintaan dari Australia telah stabil dan terpenuhi? Terus terang kami sekarang kesulitan bahan baku untuk memenuhi pasar Australia yang 20 kontainer per tahun. Bahkan pada 2006, kami tidak banyak melakukan ekspor karena kemarau panjang menyebabkan persediaan buah berkurang. Puncak panen markisa memang terjadi di musim penghujan, yaitu sekitar Desember-Januari. Terakhir kami mengekspor pada April 2006.
Bagaimana Anda mengatasi m a s a l a h k ur a n g n y a p a s o k a n b a h a n baku ini? Mau tidak mau kami mulai menjalin kemitraan dengan beberapa kelompok tani di Gowa dan Toraja. Lewat kemitraan itu, saya membagikan kepada para kelompok tani tersebut bibit markisa untuk mereka semaikan di lahan mereka. Sebagai feedback, para petani kami minta memperhatikan kualitas buah yang akan kami olah menjadi sari markisa kualitas ekspor. Berapa banyak kelompok tani yang Anda ajak bekerja sama? Di Kabupaten Gowa ada sekitar sembilan kelompok tani dan di Toraja ada sekitar 15 kelompok tani. Masing-masing kelompok tani sedikitnya memiliki sekitar 10-20 orang anggota. Jadi, paling tidak, saya mampu menjalin kerja sama dengan sekitar 240 orang petani. Terus terang, Pak, dengan adanya pasar ekspor, sekarang ini para petani kembali bergairah menanam buah markisa. Karena selama ini buah markisa AKSES/EDISI-5/ 2007
13
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 14
LAPORANUTAMA masih menjadi tanaman selingan petani di Sulawesi Selatan, dari sayuran yang biasa mereka tanam.
Bagaimana peran pemerintah dalam membantu Anda mengakses pasar luar negeri? Wah, peranannya besar sekali. Tanpa support dan dukungan dari instansi terkait, mungkin sampai sekarang saya belum bisa ekspor. Tanpa kehendakNya, istilahnya “kaki jadi kepala, kepala jadi kaki’’ pun usaha kita belum tentu akan sukses. Saat ini, alhamdulillah, Pemerintah Kota Makassar telah memberikan pinjaman sebanyak Rp 25 juta tanpa bunga dan tanpa jaminan. Namun kebutuhan modal kerja kami dalam memenuhi permintaan luar/pasar ekspor jauh lebih besar. Hambatan apa yang Anda alami dalam mengakses pasar di Australia? Tidak ada tuh. Bagaimana pendapat Anda tentang keluhan para pengusaha Indonesia dalam menembus pasar Australia (luar negeri) yang selalu terhambat oleh berbagai peraturan lingkungan dan standar mutu? Yang penting adalah komunikasi sebaik-baiknya dengan buyer kita. Ini utama sekali. Dulu, sebelum mengekspor, saya minta tolong kepada buyer untuk memberitahu peraturan-peraturan apa saja yang harus kami patuhi supaya kita bisa masuk pasar Australia. Kemudian dia beritahu, peraturan ini, ini, dan ini. Dia berikan petunjuk, kami ikuti dan hasilnya adalah barang saya bisa masuk ke Australia. Tidak ada masalah. Karena logikanya buyer yang membeli barang, tentunya berpikir bagaimana caranya mempermudah barang masuk dan bukan mempersulitnya. Walaupun selama ini hubungan saya dengan buyer hanya sebatas hubungan via faks, hubungan kami cukup baik. Terus terang saya belum kenal orangnya. Perihal sertifikat keamanan produk, ternyata dapat kami atasi dengan melampirkan sertifikat P3ED (Pusat Pelatihan Promosi Ekspor Daerah) yang kami dapat dari PPEI (Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia) Grogol, Jakarta. Padahal, itu merupakan sertifikat
14
AKSES/EDISI-5/ 2007
pelatihan dan bukan sertifikat produknya. Karena kalau sertifikasi produk yang diminta yang berasal dari Sucofindo atau Unggul Lestari, itu biayanya cukup mahal, bisa mencapai Rp 20 juta-Rp 25 juta. Yang penting, kita harus berani, harus nekat-lah. Kita harus berani menawarkan produk kepada pasar luar negeri dan jangan sampai belum apa-apa sudah takut terkena peraturan lingkunganlah, standar mutu-lah, atau keamanan pangan. Masalah aturan-aturan itu masih bisa kita usahakan.
Berbicara tentang pasar ekspor, seberapa besar perbedaan m a r g i n k e u n t u n g a n n y a j i k a d ibanding pasar lokal? Jujur berbicara tentang margin keuntungan, kita lebih baik melakukan ekspor. Selain itu, kendala pasar lokal adalah arus perputaran uang sangat lama. Sebagai perbandingan, jika kita bermain di pasar lokal, margin keuntungan kita berada di kisaran 10%15%-lah, sedangkan jika kita bermain di pasar luar negeri, margin keuntungan kita lebih dari 25%. Dengan keuntungan yang besar tersebut, bagaimana rencana A n d a m e m p e r t a h a n k a n a t a u m eningkatkan pangsa pasar di Australia? Saya bersama istri dan anak-anak komit untuk selalu menggunakan bahan baku terbaik. Karena apa gunanya mesin canggih jika bahan baku yang dipakai masih mentah atau sisa. Ini sudah menjadi prinsip kami kepada konsumen. Kami tidak ingin konsumen yang mengonsumsi produk kami merasakan perbedaan di setiap produk yang kami hasilkan. Karena itu, sejak awal usaha, saya sudah mengatur putri-putri untuk dapat berperan. Putri pertama kami saya sekolahkan ke teknik pertanian, malah dia baru lulus S-2 dari IPB, Februari 2007. Putri kedua saya masukkan ke sastra Inggris. Jadi, ceritanya putri pertama yang di dapur, sedangkan putri kedua yang jualan. Dengan pengetahuan yang mereka miliki, upaya kami untuk selalu menjaga kualitas produksi dan jalur komunikasi yang baik dapat kami laksanakan sendiri. Tapi yang jelas, dengan permintaan satu buyer dari Australia ini saja,
kami sudah kewalahan memenuhi permintaannya. Alhamdulillah, walaupun ekspor kami terhambat akibat kekurangan bahan baku, mereka tetap menekankan bahwa “our customers prefer your products”. Untuk pengembangan usaha kami membutuhkan lahan yang luas. Untuk itu, kami butuh dana besar. Dana yang kami dapat dari pemerintah (skema pembiayaan KUKM –Red.) masih terbatas dan belum dapat mempercepat pengembangan usaha kami. Jika kami ke bank, maka terhambat oleh masalah jaminan dan suku bunga yang tinggi (sekitar 18%20% per tahun –Red.). Ke depan kami juga masih butuh komitmen dari dunia perbankan untuk membantu pengembangan KUKM dengan meringankan masalah penjaminan dan menurunkan suku bunga sekitar 10%-12% per tahun masih oke-lah.
Produk atau usaha lain apa y a n g d a p a t d i p a s a r k a n s e r t a b e rkembang di Australia? Semua buah-buahan. Sebetulnya dia (buyer Australia-red) minta banyak buah-buahan, misalnya jambu batu yang berwarna pink itu. Mereka juga minta kita untuk menyediakannya. Untuk daerah Makassar, selain markisa, saya menyebutkan potensi buah mangga dan jambu batu pink. Bahkan tahun lalu dia sempat mengundang saya untuk datang ke Australia, untuk membicarakan peluang-peluang apa yang bisa digarap. Last question, pesan atau tips apa yang dapat Anda sampaikan kepada para pengusaha KUKM kita untuk bisa menembus pasar luar negeri? Aktif di pameran, kita jangan jadi penjaga gawang, yaitu diam menunggu permintaan datang ke kita. Rajin-rajin dan harus berani menawarkan barang layaknya pedagang asongan. Kita jangan takut dengan peraturan-peraturan, memang jangan sampai dilanggar. Tapi komunikasi yang baik dengan buyer terbukti dapat mengatasi berbagai kendala di lapangan. Yang penting jalan saja dulu, kurang ini kurang itu dapat kita perbaiki sambil jalan. Ibaratnya, kapan kita bisa diberitahu oleh buyer jika kita sendiri tidak memulainya.
6/29/07
3:30 AM
Page 15
LAPORANUTAMA
Pengaruh Kanguru pada Kehidupan Bisnis di Australia Djoko Harjanto
Kekuatan ekonomi Australia cukup diperhitungkan dalam bisnis global. Padahal, yang menjadi kekuatan utama perekonomian negeri kanguru itu justru small business (usaha kecil dan menengah — UKM). Yang cukup menarik, negeri ini malah sangat terkenal dengan produk pertanian dan peternakannya selain pariwisata. Namun, seberapa jauh kanguru ini mempengaruhi kehidupan bisnis di Australia?
DOK DEPLU
akses5
Maskot Australia
inatang kangguru sungguh menakjubkan dengan tubuh besarnya, kanguru dapat menempuh jarak delapan meter dalam satu detik. Sepintas, tampangnya mirip dengan rusa tetapi kaki belakangnya lebih besar dan lebih panjang dan yang menarik adalah induk kangguru selalu membawa anaknya yang masih bayi dalam sebuah kantong di perutnya. Boleh dikatakan bahwa Kanguru yang memang sudah menjadi maskot “tetangga Eropa’’ di timur Indonesia itu mempunyai sifat khas sangat memproteksi anaknya, bahkan telah mengilhami dunia kedokteran dengan metode “kangguru’’ dalam hal pemeliharaan anak yang baru dilahirkan. Sifat seperti itu pula yang melekat dalam penataan negeri dengan penduduk sekitar 20 juta jiwa itu. Proteksi ketat itu, paling tidak terlihat ketika seseorang akan masuk ke negeri tetangga yang berada dibawah pimpinan PM. John Howard itu. Segala jenis flora dan fauna dan produk olahan yang dibawa seseorang baik warga negara Austalia maupun orang asing akan mendapatkan pemeriksaan sangat ketat di pintu masuk bandara. Ini tentunya menjadi suatu peringatan bagi semua pihak untuk tidak membawa apalagi menyelundupkan produk jenis itu, meski hanya berupa barang remeh seperti bijibijian ke negara tersebut. “Pengalaman ini pula yang pernah menimpa seorang tokoh Australia yang harus membayar
B
denda ribuan dolar gara-gara membawa tiga biji kentang mentah di pesawat saat kembali dari luar negeri”. Seperti yang diungkapkan oleh Barbara seorang instruktur di Bali, sebelum keberangkatannya ke Australia. Jelaslah bawa proteksi ketat itu tidak lain adalah untuk melindungi tanaman dan hewan Australia agar tidak terjangkit pelbagai macam penyakit yang datang dari luar. Itu pula kelihatannya Australia menjadi terkenal akan produk pertanian dan peternakannya. Penggarap sektor pertanian di Australia, kebanyakan dari UKM. Kenyataan ini diakui konsultan UKM Australia Greg Hayes. “Kebanyakan UKM Australia telah berumur atau beroperasi lebih dari 50 tahun dan khusus untuk di sektor pertanian usianya lebih dari 57 tahun. “Hampir 98 persen bisnis di Australia dijalankan oleh small business (UKM-red), dan small business ini menyumbang hampir 40 persen GDP Australia,’’ jelasnya sembari menambahkan, UKM ini mempekerjakan rata-rata 10 orang. Menurut peneliti UKM Emma Alberici, “Kebanyakan UKM di Australia diawali dari usaha rumah tangga dengan modal awal dari uang sendiri ataupun uang keluarga. Meskipun berawal dari usaha rumah tangga, kebanyakan usaha besar Australia justru menapak dari UKM. Yang jelas, sebagian besar saham-saham UKM di Australia kini dipasarkan di bursa.” Masyarakat Australia, menurut Alberici, sangat percaya terhadap pasar
bursa. Kepercayaan ini berkat adanya transparansi dan penegakan hukum secara baik di negeri tersebut. Dituturkannya lagi, “Investor sangat memerlukan itu. Mereka akan tertarik dan mau menanamkan modalnya kalau ada kepercayaan terhadap pemerintah. Kuncinya, pemerintahan harus bersih dan transparan diimbangi dengan penegakan hukum secara baik,’’ jelas Alberici. Apakah ada kemudahan dari pemerintah terhadap UKM ini, misalnya ada bantuan kredit khusus bahkan subsidi? Baik Greg Hayes maupun Emma Alberici mengatakan tidak ada sama sekali. Termasuk kucuran kredit dari perbankan, tidak ada istilah kredit UKM atau sejenisnya, semua diperlakukan sama dengan usaha lain. “Bank tidak akan pernah mau mengucurkan kredit tanpa tahu track record usaha yang akan dibiayainya,’’ tegas Emma Alberici yang menulis buku “Pinguin Small Business”. Bagaimana dengan trend pasar bebas? Baik Greg Hayes maupun Emma Alberici berpendapat sama. Pasar bebas merupakan peluang besar bagi UKM Australia. Dibukanya pasar bebas memberi kesempatan dan peluang UKM memasarkan produknya maupun menjalin hubungan bisnis secara internasional. Itu bisa dimaklumi, UKM di Australia memiliki sumber daya manusia, penerapan teknologi dan informasi yang sangat kuat. Bahkan, sektor pertanian yang kuat dan maju ini juga dikelola dan dikembangkan sebagai objek wisata penarik devisa. AKSES/EDISI-5/ 2007
15
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 16
APRESIASI
Achmad Kurnia. Pria lajang berumur 32 tahun ini akrab dipanggil Achmad. Dia adalah pemilik dan desainer dari perusahaan “Siji’’ yang ditemui AKSES di sela-sela pameran Inacraft 2007, 22 April, lalu di Jakarta. Di stand Siji yang mungil, tampak beberapa lampu meja berbentuk persegi panjang terbuat dari serat daun kering dengan warna-warna yang tergolong berani seperti merah menyala dan hijau muda. Siji juga menampilkan sarung bantal dari sutra, taplak piring dari anyaman serta pajangan yang terbuat dari keramik. Rak-rak pajangan dicat dengan warna coklat yang pucat. Pokoknya semuanya ditata untuk memanjakan setiap mata yang menyukai keindahan. Tapi yang paling mengejutkan AKSES adalah hampir semua barang yang dipajang sudah dipasang tanda ‘sold’ alias laku!
FOTO-FOTO DOK DEPLU
KREATIVITAS YANG TERPENDAM
Beragam produk-produk Siji yang dipajang saat Inacraft 2007
Kisah Siji Menembus Australia Noviyanti Nurmala
ara pengusaha UKM sudah selayaknya melirik Australia. Meski hanya berpenduduk sekitar 20 juta jiwa, dengan pendapatan perkapita (GDP) US$ 36.000, daya beli penduduk Australia setara dengan negara maju lain. Apalagi letaknya jauh lebih dekat dibandingkan dengan Amerika dan Eropa. Hal ini pasti bakal menghemat biaya pengiriman. Data DFAT (Deplunya AustraliaRed) tahun 2006 menunjukkan persen-
P
16
AKSES/EDISI-5/ 2007
tase ekspor Indonesia hanya menempati urutan ke 12 (2.7% dari total impor Australia). Hal ini seharusnya menjadi pemicu untuk lebih semangat mengekspor ke negeri Kangguru ini. Menurut Kementerian UKM, produk Indonesia yang paling banyak menembus pasar ekspor Australia adalah kerajinan tangan dari Yogyakarta. Salah satu pengusaha UKM dari kota Gudeg yang sukses mengekspor homeware (mebel) ke Australia adalah
Ketika AKSES menanyai latar belakang perusahaan Siji (berarti satu dalam bahasa Jawa), Achmad sangat antusias. “Saya bukan pemain baru. Selama 10 tahun, saya bekerja di beberapa negara pada sejumlah perusahaan interior design asing. Siji adalah hasil kreativitas terpendam saya selama dua tahun,’’ ujarnya. Pengalaman kerja Achmad memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia pernah bekerja di berbagai perusahaan asing yang terkenal di bidang interior design seperti Out of Asia, Ethnicraft/Basicraft, dan Oishi Interiors. Sebelum memutuskan berwirausaha sendiri, ia menjabat sebagai General Manager (GM) di David Smith & Co Indonesia. Di perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini dia sukses meningkatkan kapasitas produksi dari 24 kontainer menjadi 60 kontainer/tahun. Meski demikian, sosok pria penggemar tenis ini tetap bersahaja. Penampilannya di pameran sore itu santai. Intonasi bahasa Achmad lembut, tetapi pilihan kata dan kalimatnya selalu lugas, menyiratkan pribadinya yang bersemangat tinggi. Meskipun sudah mencapai posisi mapan di David Smith & Co Indonesia, pria kelahiran Jakarta ini menyadari bahwa potensi handicraft Indonesia sangat besar, terutama di Yogyakarta. “Masalahnya para pengrajin hanya ter-
6/29/07
3:30 AM
Page 17
paku pada desain yang itu-itu saja (tradipelajari selera pasar,’’ ujarnya. Salah satu sional) dan belum mampu merambah ke kendala dalam handicraft Indonesia adagaya kontemporer,’’ katanya. lah kurangnya kreatifitas. Pengrajin IndoKetika menghadiri pameran di nesia enggan mencari desain baru Sydney, Achmad melihat suatu konsep di karena biaya untuk research & developmana gaya kontemporer/modern yang ment mahal. Untuk mengikuti pameransederhana dipadu dengan bahan-bahan pameran internasional tentu butuh biaya alami (natural resources) sehingga bisa banyak apalagi untuk proses trial & error masuk ke ruang minimalis yang sedang hingga mendapatkan desain yang cocok dengan selera pasar. Akibatnya produkngetren saat ini. Setelah melihat pamerproduk pengrajin hanya berkutat pada an itu, ia yakin peluang pasarnya di luar desain tradisional. “Padahal dari segi negeri cukup menjanjikan. material, Indonesia tidak kalah dari neSekitar lima bulan lalu, dia nekad gara-negara lain,” tambahnya. membuka usaha sendiri dengan 10 Berkat pengalaman bertahunkaryawan, mengandalkan jejaringan kerja/network yang sudah dimilikinya. “Sejak awal buyer sudah merasa aman bekerja sama karena sudah mengetahui latar belakang saya,’’ katanya. Khusus mengenai volume ekspor Siji ke Australia, Achmad menjelaskan, “Karena koleksi Siji bukan mass production, kami selalu melakukan pengiriman LCL (less container loaded). Siji baru menginjak usia lima bulan, maka order yang datang masih bersifat trial order, tapi kami optimis dalam tahun ini bisa mendapatkan FCL order.’’ Produk-produk Siji yang bergaya kontemporer dan memakai serat alami disukai tidak hanya konsumen luar negeri, tapi juga dari dalam negeri. Di hari pertama Inacraft, Siji mendapat sambutan meriah dari para pengunjung, Asephi (Asosiasi Pengusaha Handicraft Indonesia) dan Kementrian Perdagangan. Dalam keikutsertaannya yang pertama di Inacraft, Siji langsung mendapat dua piala sekaligus: stand terbaik Dalam penampilan perdananya di Inacraft 2007, Siji langsung dan Merit Prize untuk serat alami.
TIGA KUNCI UTAMA
menyabet dua piala untuk stand terbaik dan Merit Prize untuk serat alami.
Untuk menerobos pasar Australia, Achmad mengaku sudah membina hubungan dengan beberapa retailers di Australia saat bekerja di perusahaan interior design asing. Inilah yang membuat dia memiliki link ke pasar Australia. Namun selain link, Achmad juga memaparkan tiga kunci utama yang perlu diperhatikan oleh pengusaha UKM, khususnya di bidang kerajinan tangan.
PERTAMA, adalah berani tampil beda. “Carilah model/desain sendiri dan
tahun mengikuti pameran di luar negeri, Achmad memperoleh banyak pengetahuan tentang selera pasar furniture dan handicraft internasional. Pameran internasional yang pernah diikutinya antara lain Sydney (2002-2003), Paris (2005), Seattle (2005),Manila (2004 -2005), Chebu (2005), dan Ho Chi Minch (2005). Untuk SDM, pengusaha muda lulusan University of South Wales, Australia, ini memilih untuk merekrut lulusan baru langsung dari kampus agar lebih mudah
membentuk cara kerja mereka. “Saya tidak pernah memasang iklan lowongan kerja di koran karena perusahaan saya bukan perusahaan besar,’’ tuturnya.
KEDUA, cara berpikir (mindset) yang maju dan terbuka agar dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Banyak perusahaan UKM kita yang masih berpikir pada keuntungan jangka pendek. Kendala yang dihadapi pada proses produksi dan distribusi hampir tak pernah dikonsultasikan pada konsumen sampai akhirnya barang tersebut ditolak karena kualitasnya buruk atau terlambat dikirim. “Mereka berasumsi mungkin konsumen akan maklum dengan kualitas barang yang diterima,’’ kata Achmad. Jelas ini akan mengurangi kepercayaan konsumen ke depannya. “Konsumen luar negeri malah lebih menghargai jika kita memberitahu kalau ada masalah. Namun tentunya harus diimbangi dengan inisiatif memberikan solusi dan kesediaan berdiskusi dengan konsumen,’’ imbuhnya. KETIGA, pengusaha juga harus memiliki kemampuan administrasi yang memadai. “Jika sudah memiliki website sebaiknya terus diperbarui dengan katalog produk-produk terbaru,’’ katanya. Siji mempunyai website www.sijilifestyle.com yang tampilannya menarik dan informatif mengenai visi misi serta koleksi terbaru Siji. “Kami selalu berusaha memberikan informasi terkini tentang Siji kepada siapa pun yang mengakses website kami,’’ imbuhnya. Calon konsumen Australia perlu diberikan informasi terkini mengenai kategori, harga serta cara perawatan produk. Jangan sampai sudah mempunyai website, tetapi tidak pernah diperbarui selama bertahun-tahun. “Itu ibarat pisau tumpul yang tak pernah diasah,’’ katanya. Tentu ada banyak hal lain yang harus dilakukan agar sukses mengekspor ke negeri Kangguru. Seperti kata pepatah, “Ada banyak jalan menuju Roma’’. Yang terpenting adalah para UKM Indonesia harus meningkatkan kualitas dan berani membuat terobosan baru. “Pertanyaannya mau menjadi pengikut atau menjadi pemimpin?’’ ujar Achmad seraya tersenyum mengakhiri pertemuan kami. AKSES/EDISI-5/ 2007
17
DOK.GATRA
akses5
akses5
6/29/07
3:30 AM
Page 18
SOROT
Jalur Sutra Asia Tengah
FOTO-FOTO DOK DEPLU
T. Zulkaryadi
Kemegahan Registan Ensemble di kota Samarkand, Uzbekistan
sia Tengah: terlalu kecil, terlalu jauh, terlalu sulit untuk dimasuki, terlalu banyak hambatannya atau terlalu sedikit insentif pasarnya. Namun justru dibalik itu semua terletak potensi keuntungan tinggi. Jalur Sutra (The Great Silk Road) merupakan alur perdagangan para pedagang sejak abad ke-2 sebelum Masehi sampai dengan abad 16 Masehi. Jalur yang sangat terkenal ini menghubungkan Cina dan Kerajaan Romawi sepanjang 7.000 kilometer lebih. Dinamakan jalur sutra karena barang utama yang diperdagangkan lewat jalur ini awalnya adalah sutra Cina. Namun seiring waktu barang yang diperdagangkan berkembang perhiasan, emas, besi, dan lainnya. Rute utama jalur ini melalui bagian tengah Cina melalui pegunungan Thien San, Asia Tengah, Afghanistan, Iran, bagian pantai Mediterrania, Afrika Utara, menuju Eropa. Para pedagang melewati jalur ini dengan kereta kuda. Merekalah yang diyakini memberikan pengaruh penting bagi perkembangan kehidupan modern Asia dan Eropa di segala bidang. Jalur ini begitu penting sebagai urat
A
18
AKSES/EDISI-5/ 2007
nadi ekonomi, budaya, bahkan politik pada Abad Pertengahan. Namun Kawasan Asia Tengah yang tak pernah sepi konflik-konflik senantiasa menghantui jalur sutra. Kawasan tersebut merupakan bagian dari kerajaan Rusia dan Cina sampai menjelang abad 20. Selanjutnya negara-negara Asia Tengah yang meliputi Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan, serta 10 negara sekitarnya sempat menjadi negara bagian dari Uni Sovyet selama lebih dari 70 tahun. Ketika Glasnost dan Perestroika berhembus dan mengakibatkan jatuhnya Sovyet pada awal 1990an, negara-negara bagian tersebut satu demi satu memerdekakan diri. Asia Tengah yang sangat kaya dengan sumber daya alam (khususnya untuk energi seperti minyak, gas, uranium, batubara) membuat
secara geostrategis posisi mereka menjadi penting. Rusia dan Cina terus berupaya menjalin persahabatan dengan negaranegara baru merdeka itu demi mempertahankan pengaruh di sana. Negara Barat lain seperti Eropa dan Amerika Serikat pun tidak mau ketinggalan. Dengan berbagai alasan (seperti perang terhadap terorisme dan kejahatan lintas batas) AS dan EU membangun berbagai pangkalan militer di kawasan tersebut. Karena masih muda dan sebagai akibat 70 tahun dibawah kekuasaan Sovyet, negara-negara Asia Tengah juga mengalami pergolakan. Tekanan penguasa atau pemerintah pada sendisendi kehidupan masyarakat masih sangat terasa. Perjalanan menuju demokrasi juga membuat berbagai gejolak sosial politik dan menimbulkan berbagai masalah ekonomi. Tiap pemerintah terus mencari model dan strategi perekonomian yang tepat demi mensejahterakan masyarakatnya. Berdasarkan data World Bank, tingkat perekonomian Kazakhstan dan Turkmenistan berada di bawah rata-rata dunia, Uzbekistan dan Kyrgyzstan masuk kelompok negara dengan tingkat pembangunan ekonomi rendah, sedangkan Tajikistan termasuk negara termiskin di dunia. Namun secara umum, perekonomian seluruh negara Asia Tengah tumbuh rata-rata 8% pada 2006. Ini cukup fantastis dan menunjukkan arah yang tepat dari seluruh proses reformasi perekonomian kelima negara tersebut. Dengan total GDP US$ 100 milyar dan jumlah penduduk sekitar 90 juta orang, pasar Asia Tengah menjanjikan potensi keuntungan yang besar bagi pebisnis. Kawasan tersebut juga mulai bebenah untuk saling mengintegrasikan diri
Keanekaragaman suku bangsa di Kazakhstan
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 19
AS mulai mensuplai Asia Tengah terutama dengan komoditi pertanian dan mesin serta peralatan industri. Analisa yang dilakukan Asian Development Bank (ADB) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat potensi perdagangan yang sangat besar dengan negara-negara Asia Selatan dan Timur serta negara-negara Barat lainnya. Studi ADB juga mengungkapkan bahwa ada banyak hambatan perdagangan yang timbul di kawasan tersebut. Hambatan utama berasal dari kondisi geografis Asia Tengah yang tidak memiliki lautan (landlocked) sebagai Keindahan ibukota Kazakhstan, Astana, di musim dingin jalur utama perdagangan. pasar di Asia. Pada kunjungan delegasi Ini mengakibatkan mahal dan Pemerintah dan Kadin Uzbekistan bulan lamanya pengiriman barang karena harus April lalu, Kepala Pusat Pengembangan melalui negara-negara transit yang tak Pasar Wilayah Asia Badan Pengemsepenuhnya dapat dikontrol oleh Asia bangan Ekspor Nasional (BPEN) meTengah. Selain itu, tiap negara memiliki nyampaikan bahwa pasar Uzbekistan kebijakan perdagangan yang ketat atas khususnya dan Asia Tengah umumnya banyak produk untuk melindungi pasar belum banyak diketahui pengusaha Indalam negeri. Produk pertanian mengdonesia, padahal diakui potensi yang ada hadapi tarif yang sangat sangat besar. Kepala Badan Koordinasi tinggi di seluruh negara Pasar Modal (BKPM) menyampaikan Asia Tengah. Tarif yang perlu peningkatan kerjasama ekonomi sering berubah juga dan perdagangan Indonesia di kawasan merupakan masalah tersebut. lain yang harus dihaSalah satu kendala yang juga didapi para calon pebisnis hadapi ialah tidak adanya transaksi di Uzbekistan, Kazakhlangsung dengan pedagang di sana. stan, dan Tajikistan. Hampir semua transaksi perdagangan Masalah berikutnya yang melalui pihak ketiga. Untuk itu Pemeperlu diwaspadai ialah rintah RI dan negara-negara Asia Tengah adanya kendala pendaperlu meningkatkan kerjasama untuk naan melalui sektor permembuka jalur penerbangan langsung bankan. Kendala ini dan memfasilitasi perdagangan langsung membuat transaksi perke kawasan tersebut. dagangan dengan neNamun di pihak lain diperlukan gara-negara Asia Tengah Permadani Uzbekistan terkenal akan desainnya yang indah dan juga keberanian para pebisnis Indonesia seringkali terhambat. warna yang tidak mudah pudar untuk menjadi pelopor dalam menerobos Bagi Indonesia, pasar tradisional di sana. Uzbekistan Asia Tengah merupakan pasar non trasutera (Uzbekistan, Tajikistan dan Kyrgyzyang telah memiliki sarana dan prasarana disional yang sangat prospektif. Ini stan). lebih baik dapat menjadi pintu gerbang mengingat ada kesamaan latar belakang Sebaliknya, mereka mengimpor masuknya produk kita ke wilayah lainnya. agama Islam yang dianut penduduk Asia dalam jumlah besar beberapa mesin dan Strategi untuk memasuki pasar di sana Tengah dan melimpahnya sumber daya peralatan untuk pengembangan industri perlu disesuaikan dengan karakteristik alam. Sektor ekonomi yang dapat dikemdalam negeri mereka. Mereka juga banyak tiap negara. bangkan lebih lanjut antara lain tekstil, membutuhkan bahan-bahan kimia untuk Mungkin banyak yang berkata: hasil pertanian dan perkebunan, inforpenambangan dan pengolahan mineral. pasar Asia Tengah terlalu kecil, terlalu masi dan teknologi, otomotif, furnitur, Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan jauh, terlalu sulit untuk dimasuki, terlalu makanan halal, real estate, perhotelan, rumah tangga, negara-negara Asia banyak hambatannya atau terlalu sedikit pariwisata khususnya wisata sejarah, Tengah banyak mengimpor bahan insentif pasarnya. Namun justru dibalik migas dan bahan mineral lainnya. Para makanan serta produk kayu dan kertas. itu semualah terletak potensi keuntungpengusaha Indonesia yang bergerak Sampai saat ini Asia Tengah banyak an yang tinggi. Hukum besi ekonomi pada bidang-bidang tersebut perlu mengmelakukan perdagangan dengan negara “risiko tinggi, profit besar’’ masih tetap antisipasi peluang pasar di kawasan ini. yang secara geografis berdekatan seperti berlaku. Semua hanya perlu keberanian Pemerintah Indonesia juga mulai Rusia, Cina, dan Turki. Jerman, Korea untuk memulainya. melirik ke Asia Tengah sebagai alternatif Selatan, Switzerland, Uni Emirat Arab dan demi memperlancar arus komunikasi dan transportasi. Terlihat dari semakin banyaknya infrastruktur berupa jalan, rel kereta, dan jembatan. Jalur penerbangan juga dibuka untuk saling menghubungkan kelima negara dan dengan negara bekas jajahan Uni Sovyet lain. Kegiatan produksi lima negara Asia Tengah didominasi oleh pengolahan sumber daya mineral dan hasil pertanian. Dua kegiatan ini mendominasi ekspor dari kawasan. Produksi terbesar atas minyak, batubara, dan mineral lainnya dilakukan oleh Kazakhstan. Sedangkan industri ringan, bahan-bahan kimia dan proses mekanik banyak dilakukan Uzbekistan. Turkmenistan lebih banyak memproduksi gas alam dan pengolahan kapas, sedangkan Kyrgyzstan dan Tajikistan memfokuskan diri pada produksi tenaga listrik, penambangan emas, serta pengolahan aluminium. Untuk produk pertanian, kelima negara memiliki hasil olahan buah dan sayuran. Juga ada kekhususan untuk produk tertentu seperti biji-bijian (Kazakhstan), serta kapas dan
AKSES/EDISI-5/ 2007
19
6/29/07
3:31 AM
Page 20
JALAN-JALAN masyarakat Darwin dan wilayah Indonesia Timur, setiap tahun diadakan lomba kapal layar Ambon - Darwin Yacht Race. Pusat kota Darwin hanya ditempuh 20 menit dari bandara. Kesan pertama waktu tiba di Darwin, adalah kota yang tidak padat penduduknya, rapi, dan teratur, tapi udaranya panas menyengat. Dengan jumlah penduduk sekitar 111 ribu, Darwin tergolong berpenduduk terbesar di Negara Bagian Northern Territory, tapi terkecil dibandingkan jumlah penduduk di Ibukota Negara Bagian Australia lain. Hiruk pikuk kendaraan sepanjang jalan tidak nampak ramai apalagi sampai bikin macet seperti di Jakarta. Suasana lengang sangat terasa di jalan, apalagi kalau di hari libur. Biar jalan raya sepi tapi tidak ada yang kebut-kebutan. FOTO-FOTO DOK DEPLU
akses5
Ketagihan Didjeridoo di Darwin D.A. Rahardjo
KALAU menyebut nama Darwin, orang mungkin akan teringat pada teori asal usul manusia yang dicetuskan Charles Robert Darwin pada 1930. Tapi yang ini adalah kota Darwin di benua Australia. Mungkin banyak orang Indonesia yang mengenal Australia, namun belum banyak yang mengenal Darwin. Sebelum bangsa Eropa masuk benua Australia, penduduk asli yakni Aborigin yang berbahasa Larrakia hidup dan tinggal di Darwin. Mereka memiliki rute dan melakukan perdagangan termasuk mengimpor barang dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan bagian selatan serta barat Australia. Dulu Darwin adalah pelabuhan yang diambil dari nama Charles Darwin. Seorang naturalis bangsa Inggris yang turut berlayar pada ekspedisi kedua bersama kapten kapal Clements Wickham. Ekpedisi ini diberi nama “Beagle’’ diambil dari nama kapal HMS Beagle yang ditumpanginya pada 1839. Dibawah admi-
nistrasi Commonwealth Inggris, pada 1911, Darwin menjadi nama resmi kota di utara benua Australia tersebut. Ibukota Negara Bagian Northern Territory ini dapat dikatakan kota yang paling dekat dengan Indonesia. Dari Kupang, Nusa Tenggara Timur dapat ditempuh kurang lebih satu setengah jam dengan pesawat. Kalau dari Denpasar, Bali, dapat ditempuh dalam 4 jam. Karena kedekatan jarak dan hubungan
Pemusik Australia menunjukkan kemahirannya memainkan alat tiup didjeridoo di Mindil Market
20 AKSES/EDISI-5/ 2007
Suasana pasar malam Mindil
Suasana sedikit ramai, terasa di downtown (pusat kota). Cobalah menelusuri jalan antara Smith Street dan Mitchel Sreet, dua jalan utama di pusat kota, dan dibatasi Bennett Street dan Daly Street. Disepanjang jalan ini terdapat toko suvenir, rumah makan, pusat informasi pariwisata, tempat nongkrong anak-anak muda sambil minum kopi dan bir, pusat perbelanjaan dan keperluan lainnya. Kalau ingin suasana yang alami, coba berjalan-jalan ke Darwin Botanic Garden, seperti Kebun Raya Bogor. Di sini bisa dijumpai berbagai jenis tumbuhtumbuhan di Australia yang rindang dan alami. Letaknya tidak jauh dari Garden Park Golf Link. Kalau ingin sedikit jauh, bisa juga pergi Taman Nasional Charles Darwin. Bagi yang senang menonton film sambil menikmati suasana alam terbuka dan melihat laut lepas, bisa pergi ke Deckchair Cinema. Letaknya tidak jauh dari pelabuhan Darwin dan Gedung Parlemen. Tapi bagi yang tidak punya kendaraan, untuk sampai ke Deckchair Cinema sebaiknya naik taksi. Disarankan para
6/29/07
3:31 AM
Page 21
Darwin dalam dua gelombang. Pesawat yang digunakan menyerang Darwin, adalah pesawat yang sama dengan yang membom Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Hawaii. Serangan Jepang ini mengakibatkan 243 orang Australia tewas dan kerusakan kota yang parah. Untuk mengenang pemboman dan menghormati arwah warga yang meninggal akibat serangan Jepang tersebut, Pemerintah Australia membuat monumen yang ter-
letak di Esplanade, tidak jauh dari Gedung Parlemen dan Government House (tempat tinggal resmi Gubernur). Kalau beruntung dan waktunya tepat berkunjung ke Darwin, setiap Jum’at dan Sabtu malam pada akhir bulan April sampai bulan Oktober, biasanya warga Darwin berbondong-bondong ke Mindil Markets. Pasar malam Mindil tidak jauh dari pantai Mindil dan Skycity Darwin Casino Hotel. Pembukaan biasanya pada sore hari, masyarakat penuh sesak dan jalan raya sekitarnya yang biasanya sela (sepi lancar) menjadi pamer (padat merayap). Di tengah pasar malam tersebut, orang berdesakkan seperti haus hiburan sambil menikmati makanan yang dijual. Di pasar malam ini, masyarakat menjual berbagai barang hasil kerajinan tangan, seperti cincin, gelang, bumerang (sejenis senjata tradisional suku Aborigin) maupun kebutuhan sehari lainnya dan makanan siap saji. Malam juga dimeriahkan kesenian dan hiburan rakyat serta alat musik didjeridoo. Ini adalah alat musik tiup tradisional masyarakat Aborigin yang terbuat dari cabang pohon pinus yang dilubangi sampai tembus dan diberi dekorasi serta biasanya ada satu atau lubang untuk menentukan jenis nada yang diinginkan. Untuk dapat terampil memainkan jenis alat musik ini perlu waktu dan keahlian. Didjeridoo seringkali membuat orang ketagihan untuk kembali ke Darwin.
Travel Card). Untuk sementara kartu ini berlaku untuk masuk ke 16 negara APEC antara lain Australia, New Zealand, Jepang, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Hongkong, RRC, Taiwan, PNG, Peru, Chili, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Pemegang KPP APEC dapat menikmati multiple short-term entry selama 3 tahun atau selama masa berlaku paspor. Adapun jangka waktu maksimum tinggal adalah 2-3 bulan untuk tiap entry. Tidak perlu mengajukan visa di masingmasing perwakilan negara APEC. Di berbagai bandara internasional di 16 ekonomi APEC termasuk Amerika Serikat disediakan jalur khusus di bandara sehingga tidak perlu antri di pemeriksaan keimigrasian. Tapi khusus Amerika Serikat tetap harus mengajukan permohonan visa dan dan punya paspor
yang masih berlaku. Keluar negeri hanya perlu bawa tiket pesawat, paspor, bayar fiskal dan kartu KPP APEC. Enak bukan? Permohonan dapat diajukan dengan mengisi formulir ABTC, surat permohonan dari perusahaan/instansi, surat rekomendasi dari KADIN atau Asosiasi Bisnis Indonesia, fotokopi paspor yang berlaku minimum 2 tahun & bukti pernah melakukan perjalanan bisnis (cap kedatangan/visa), fotokopi KTP, pas foto berwarna ukuran 3x4 paspor 1 lembar, fotokopi rekening koran/ rekening tabungan pribadi min. Rp.500.000.000, Surat Keterangan Catatan Kepolisian dan membayar biaya imigrasi sebesar Rp 2.000.000. Bagi yang berminat bisa menghubungi Direktorat Doklan, Vis & Faskim, Subdit Faskim. Ditjen Imigrasi. Telp/ fax:021-522-9962,Website: www.imigrasi.go.id
Monumen Pemboman Jepang ke Darwin 19 Februari 1942
penonton siap bawa payung untuk jagajaga, karena gedung bioskopnya misbar, gerimis bubar.
MONUMEN PEMBOMAN JEPANG Darwin juga dikenal sebagai kota perjuangan bangsa Australia melawan Jepang pada Perang Pasifik tahun 1942. Pada pagi hari tanggal 19 Februari 1942, di pagi hari, 183 pesawat tempur Jepang menyerang dan membom pertama kali
Kartu Perjalanan Pebisnis APEC Djoko Harjanto
W W W. I M M I . G O . AU
akses5
BUAT pengusaha Indonesia yang sering pergi bisnis keluar negeri ada kabar menggembirakan. Sekarang untuk masuk ke negara-negara APEC sudah tidak membutuhkan visa lagi, cukup pakai kartu elektronik yakni KPP APEC (Kartu Perjalanan Pebisnis APEC/APEC Business
AKSES/EDISI-5/ 2007
21
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 22
K I AT - K I AT
Agar Tak Buntung di Negeri Kanguru M. Rifqi Fikriansyah
WWW.GOGGLE.COM
Jika kurang paham akan kondisi negara setempat, jangan heran kalau bukan untung tapi malah buntung yang diraih.
elebarkan sayap ke luar negeri merupakan salah satu pilihan dalam mengembangkan usaha. Australia merupakan salah satu negara tetangga yang patut diperhitungkan untuk mengembangkan usaha. Dengan pendapatan perkapita US$ 32.900, Australia merupakan pasar yang menggiurkan. Namun negeri berpenduduk 20 juta jiwa ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha kita. Data Departemen Perdagangan menunjukkan nilai ekspor non-migas ke Australia (US$ 1,6 milyar) masih berada dibawah. Ekspor non-migas ke Belanda, Thailand, Taiwan dan Jerman bernilai di atas US$2 milyar. Sedangkan Jepang dan Amerika Serikat tetap menjadi primadona ekspor non-migas kita dengan nilai US$ 12 milyar dan US$ 10 milyar. Fakta itu menunjukkan pengusaha kita belum sepenuhnya dapat menggali potensi pasar Australia. Namun agar tak gagal saat memasuki rimba usaha negeri kanguru,
M
22 AKSES/EDISI-5/ 2007
sebelum memasuki pasar Australia, sebaiknya pengusaha kita melakukan riset pasar kecil-kecilan. Persiapan dan pengetahuan yang baik tentang kondisi pasar akan sangat menentukan kesuksesan usahawan kita.
PAHAMI KONDISI PASAR Market research ataupun market intelligence yang sedang naik daun saat ini menjadi hal wajib dilakukan. Mungkin tak perlu menyewa konsultan ternama ataupun datang sendiri ke Australia. Dengan dana terbatas pun urusan membedah isi pasar dapat dilakukan. Meski harus diakui akurasinya kalah bila pengusaha mau menguras koceknya bila langsung bertandang ke Australia. Idealnya, sebelum melakukan ekspor atau membuka usaha di Australia pengusaha sudah memiliki gambaran umum. Dengan demikian mereka tidak akan salah dalam memasukkan produk yang sesuai dengan permintaan dan selera orang Australia. Pengetahuan mengenai produk serupa yang sudah ada
akan menjadi referensi yang cukup berharga. Membuka-buka buku, majalah dan internet perlu dilakukan untuk membuka wawasan tentang masyarakat dan konsumen Australia secara umum. Akan lebih baik lagi apabila telah menjalin komunikasi dan hubungan dengan kalangan bisnis Australia. Bertanya-tanya pada komunitas Indonesia di negeri kanguru juga suatu cara yang patut dicoba. Hal ini setidaknya dapat memberikan masukan tentang cara hidup dan pola konsumsi orang Australia dari kacamata orang Indonesia. Ada baiknya pengusaha juga berkonsultasi dengan instansi-instansi terkait seperti BPEN, KADIN, Asosiasi Pengusaha, ataupun Perwakilan RI mengenai peluang usaha di Australia. Keterangan maupun data yang diperoleh dari instansi-instansi tersebut dapat dijadikan pedoman sebelum memasarkan produknya. Menjalin hubungan baik dengan calon mitra bisnis juga dapat menjadi aset tersendiri. Akan lebih baik lagi
6/29/07
3:31 AM
Page 23
apabila komunikasi dilakukan dengan KADIN di Australia maupun Asosiasi pengusaha/importir di Australia. Tuntutan konsumen Australia terhadap kualitas sebuah produk cukup tinggi. Berbagai faktor mereka jadikan acuan sebelum mengkonsumsi produk tertentu. Faktor kesehatan dan keamanan produk menjadi sorotan utama. Segala hal yang berkaitan dengan dua hal tersebut menjadi penting, seperti bahan baku suatu produk, proses pembuatan sampai dengan pengemasan. Kepastian bahwa proses pengerjaan sebuah produk memenuhi standar kesehatan dan keselamatan bagi konsumennya. Tingginya standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah Australia hendaknya dipahami betul oleh pengusaha. Sosialisasi mengenai hal ini dirasa perlu lebih ditingkatkan. Di masa lalu produk makanan dari Indonesia sering mengalami kendala dalam masalah kualitas. Misalnya untuk produk makanan olahan, seringkali harus dikarantina dahulu sebelum dapat diedarkan. Produk yang masuk ke Australia harus disertai dengan label keterangan dalam bahasa Inggris. Hal ini kerap kali terlewatkan oleh pengusaha/eksportir Indonesia. Meskipun terlihat sepele, namun pemberian label bahasa Inggris merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi.
(AQIS) atau dikenai Holding Order/HO. Tentu saja hal itu menjadi kendala yang selalu dihadapi dalam perdagangan Indonesia dengan Australia. Penyebabnya adalah kurangnya informasi dan pemahaman para pengusaha dan eksportir Indonesia terhadap ketentuan karantina yang sangat ketat di Australia. Untuk mengetahui kondisi produk yang diperkenankan masuk Australia, pengusaha dapat mengakses situs Australian Quarantine and Inspection Service (AQIS) di www.aqis.gov.au. Situs ini memuat berbagai informasi mengenai import condition yang diperbolehkan. Informasi yang disediakan situs ini cukup lengkap dan dapat menjadi panduan bagi usahawan yang akan memasarkan produknya ke Australia. Terdapat lebih dari 20.000 import conditions bagi tanaman, hewan, microbial, mineral dan human commodities yang diperbolehkan
memahami peraturan secara jelas, diharapkan pengusaha /UKM tidak akan mengalami kesulitan ketika mulai memasuki pasar Australia.
MEMPERTAHANKAN PASAR Pepatah mengatakan mempertahankan lebih sulit dari pada meraih atau merebut sesuatu. Inipun berlaku dalam bisnis. Keberhasilan menembus pasar Australia jangan sampai membuat pengusaha kita menjadi terlena. Banyak tantangan yang harus dihadapi pengusaha/eksportir kita di Australia. Pengamatan terus menerus terhadap pasar harus senantiasa dilakukan. Perubahan perilaku konsumen serta trend pasar harusdisikapi dengan cepat. Gerak-gerik dan manuver para pesaing pun harus terus diawasi. Kurang jeli dalam mengamati pesaing bisa ber-
PERATURAN DAN ADMINISTRASI Salah satu kelemahan yang kerap kali ditemukan pada pengusaha Indonesia adalah keengganan mempelajari peraturan negara setempat. Padahal berbagai peraturan mau tidak mau harus dipahami untuk dapat masuk ke Australia. Mulai dari prosedur impor, urusan kepabeanan, sampai masalah yang teknis seperti kualitas produk dan karantina produk. Apabila kurang teliti dalam memahami peraturan di Australia, bisa-bisa pengusaha kita sudah harus menanggung rugi sebelum produknya masuk pasaran Australia. Pemerintah Australia dikenal dengan kebijakannya yang ketat dalam urusan impor produk-produk biologis. Tak sembarangan produk hasil pertanian, perkebunan, peternakan, makanan, kimia dan sejenisnya bisa masuk ke Australia. Banyak produk asal Indonesia yang ditahan oleh Australian Quarantine and Inspection Service
masuk ke Australia. Informasi ini sangat penting, khususnya bagi produk pertanian Indonesia. Begitu juga untuk pengrajin Indonesia yang menggunakan bahan-bahan dari alam seperti kayu, bambu, kulit hewan, dll. Mengenai prosedur impor dan kepabeanan, informasinya dapat diakses di situs www.custom.gov.au. Berbagai macam keterangan terdapat dalam situs ini, mulai dari prosedur impor, barangbarang yang tidak boleh diimpor, pajak, dan peraturan teknis lainnya. Dengan
DOK.GATRA
akses5
akibat kehilangan pasar. Usahawanusahawan dari negara berkembang lainnya siap mencaplok pasar apabila pengusaha kita kurang waspada. Untuk menghindari hal tersebut, pengusaha Indonesia harus terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam usahanya. AKSES/EDISI-5 2007
23
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 24
WWW.GOOGLE.COM
I N F O PA S A R
Produk-produk Indonesia Di Pasar Maroko Dicky Fabrian
Hubungan bilateral Indonesia – Maroko telah berlangsung lebih dari 40 tahun. Pada tahun 1965, Indonesia telah membuka KBRI di Rabat. Namun karena kondisi keuangan negara yang tidak memungkinkan, pada tahun 1967 KBRI Rabat ditutup sementara. Setelah melewati kurun waktu 19 tahun, KBRI Rabat dibuka kembali dan beroperasi penuh sejak tahun 1986 hingga kini. aroko, yang terletak di belahan Utara Benua Afrika, merupakan negara yang berbentuk Monarki Konstitusional. Kepala Negara dipegang oleh Raja secara turun temurun. Raja memilih, mengangkat dan memberhentikan Perdana Menteri dan para Menteri. Raja juga dapat membubarkan Parlemen. Sejak meraih kemerdekaan pada tahun 1956, 3 (tiga) raja dinasti Alawi dipercaya merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW telah memimpin Maroko yaitu Raja Mohammad V, Raja Hasan II, dan Raja Mohammad VI.
M
NILAI PERDAGANGAN RI – MAROKO Data neraca perdagangan kedua negara selalu surplus untuk Indonesia, dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun 2005, nilai perdagangan RI-Maroko tercatat mencapai angka US$76,28 juta. Dari jumlah tersebut, impor RI adalah sebesar US$25,20 juta. Angka di tahun 2005 ini menunjukkan peningkatan 26% dibanding tahun 2004 yang baru mencapai angka US$60,54 juta. Perdana Menteri Maroko, Driss Jettou, dalam pertemuan dengan Ketua dan Wakil Ketua MPR RI di Rabat pada akhir Juli 2006 menyampaikan harapan-
24 AKSES/EDISI-5/ 2007
nya agar peningkatan perdagangan kedua negara terus berlanjut. Dikatakan bahwa produk-produk Indonesia seperti makanan, minuman, kopi, rempah-rempah, kerajinan kaca, minyak kelapa sawit, tekstil, TV, radio, kayu, kertas, ban mobil, karton, plastik, furniture, benang, karet, kabel listrik dan tembakau, sangat disukai oleh
Kreativitas para pengrajin kaca Indonesia sangat disukai oleh masyarakat Maroko
masyarakat Maroko. Dengan demikian, kedua negara sangat potensial untuk menjalin kerja-sama ekspor impor secara lebih insentif. PM Driss Jettou juga mengemukakan pentingnya Indonesia memanfaatkan posisi strategis negaranya
yang secara geografis dekat dengan Eropa dan telah melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa serta dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Turki, Jordania, Tunisia, Mesir, dan Uni Emirat Arab. Menurutnya, Indonesia dapat menjadikan Maroko sebagai batu loncatan bagi pemasaran produk-produk Indonesia ke negara-negara tersebut. Adapun dari Maroko, Indonesia mengimpor produk pospat dan asam pospat. Walaupun belum besar secara angka, produk-produk Indonesia yang telah berjaya masuk ke pasar Maroko dapat dikategorikan dalam 5 (lima) kelompok yaitu sebagai berikut: - Produk makanan dan minuman - Produk mentah hewani/nabati - Produk jadi peralatan industri - Produk jadi siap pakai (konsumsi) - Produk setengah jadi Untuk produk makanan dan minuman, kopi menduduki peringkat teratas dengan nilai US$7,42 juta. Urutan kedua adalah rempah-rempah dengan nilai US$592 ribu. Untuk produk mentah hewani/nabati, produk minyak sawit mentah menduduki peringkat pertama dengan nilai US$7,75 juta, diikuti minyak sawit olahan dengan total US$1,08 juta. Untuk produk jadi peralatan industri, perangkat mesin otomotif dan perlengkapannya mendominasi dengan angka US$4,69 juta. Peringkat selanjutnya ditempati oleh ban mobil dan pipa untuk industri mobil yang mencapai angka US$309 ribu. Sementara itu produk konsumsi dipuncaki oleh perangkat radio dan TV yang mencapai angka US$5,86 juta. Setelah itu, kain sintetis dan serat buatan dengan angka US$1,83 juta. Adapun untuk produk setengah jadi, bahan pewarna kimia menduduki peringkat atas dengan angka US$850 ribu. Hingga tahun 2004, Indonesia merupakan mitra dagang utama Maroko di Asia Tenggara, yaitu RI berada di urutan 35, diatas Thailand (39), Malaysia (42), Singapura (64), Philipina (69), dan Brunei Darrusalam (130). Dengan kehadiran Indonesia di Maroko yang telah melewati 4 dekade tersebut, tidaklah aneh jika banyak produk Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat negara ini. Sekarang tinggal bagaimana dunia usaha kita menangkap peluang yang telah terpampang di depan mata itu, sehingga produk-produk Indonesia dapat lebih banyak lagi masuk di Maroko, yang pada gilirannya akan meningkatkan devisa negara.
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 25
RENUNGAN M. Aji Surya
adar atau tidak, cellular phone atau yang sering keren disebut hape, telah menggerus waktu, energi dan menguras isi kantong kita. Boleh dibilang, benda mungil itu berhasil melakukan penjajahan jutaan masyarakat Indonesia. Fenomena ini cocok seperti istilah yang pernah diteriakkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno: “neo-kolonialisme”. Suatu pergeseran model penjajahan, dari bentuk langsung, eksploitatif, tanpa kemanusiaan, menjadi teratur, tidak terasa dan berdasarkan hukum. Persamaannya jelas: kerugian dalam jumlah yang massif. Masih segar di ingatan, betapa banyak kerugian yang diderita nenek moyang kita semasa penjajahan. Dengan cara yang tidak manusiawi, sumber daya manusia dan alam Indonesia digaruk sebanyak mungkin. Alam kita jadi rusak, sementara Belanda menjadi makmur dan maju. Jutaan rakyat kita mati kelaparan akibat kerja paksa, sedangkan orang Belanda duduk manis sambil makan roti dan keju. Tidak heran, para pejuang marah besar terhadap kaum penjajah dan mengobarkan perlawanan “merdeka atau mati”. Nah, di zaman serba global saat ini, penjajahan tetap saja eksis. Amerika Serikat mengemasnya dengan sebutan penyebaran “pop culture”. Tidak melulu menggunakan pasukan perang dengan senjata super canggih. Batalyon tentara itu telah berubah bentuk menjadi multinational company seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, Texas Fried Chicken dan lainnya. Bahkan dalam dunia film, kita disuguhi pahlawan ajaib dan tidak masuk akal seperti Rambo hingga Spiderman. Eloknya, bak makanan lezat saat perut kita keroncongan. Kita lalap habis semua, tanpa ampun. Terasa betul-betul gurih, renyah, pas dengan lidah kita. Pokoknya “mak nyus” lah. Lihat saja berapa banyak orang yang ngantri di McDonald dan Kentucky yang tersebar di Jakarta saat makan siang. Tanyakan anak kita, mana yang lebih enak, nasi padang atau steak. Lebih suka nonton film nasional atau made in Hollywood? Atau bahkan kita tanya diri kita, seberapa
S
NEO-KOLONIALISME HAPE “LoTgguAqDKfeYao”, “OkAqJgOtwKk.TarGwSmsAsap”, “Imu.Tx”
jauh kita masih bangga terhadap produk nasional?
FENOMENA HAPE Hape adalah sebuah “Tuhan” baru di era teknologi informasi. Ia adalah simbol jatidiri dan bukan lagi sekadar alat telekomunikasi. Para pembantu rela tidak membawa uang ketika pulang kampung lebaran asal ada hape di tangan. Meskipun, pembantu saya misalnya, tidak bisa dikontak saat mudik karena tidak mampu beli pulsa. Tidak hanya itu, setelah menyelesaikan satu proyek bangunan, barang utama yang dibeli semua tukang batu dan kayu adalah hape. Mereka bisa tidak peduli terhadap keperluan uang sekolah anaknya. “Malu bos, kalau pulang tidak ada hape” katanya. Inilah hebatnya kaum kapitalis. Biar lebih menarik sesuai dengan sifat pop culture, hape dibuat demikian ragam. Pertama keluar, hape adalah alat komunikasi an sich. Lalu ditambahi dengan fitur lain, mulai radio, kamera, alat rekam, bahkan perangkat searching internet. Kini, hape tercanggih bisa untuk nonton teve dan film. Kamera yang dipasang juga membius konsumen agar terus melakukan penggantian hape. Kemampuan pikselnya bertambah setiap tahun, mulai dari ribuan hingga beberapa mega. Di kalangan pegawai krah putih, adu hape adalah hal yang biasa. Bagi mereka, hape yang paling canggih dengan fitur-fitur mutakhir yang memudahkan untuk melakukan berbagai hal secara simultan, merupakan kebanggaan. “Communicator” merek tertentu adalah simbol kebonafidan, apalagi memorinya bisa ditingkatkan menjadi sekian giga. Tidak heran, kalau semua fitur difungsikan, kehebatan hape model tertentu melebihi sebuah PC. Harganya-pun bisa di atas Rp 10 juta. Padahal jujur saja, 90 persen fungsinya hanya dua: menelpon dan sms-an. Bagi kalangan mahasiswa dan remaja, yang menjadikan hape kebanggaan adalah seberapa besar mega piksel kamera photo dan seberapa bening suara radio atau musik yang dihasilkan. Bahkan, bentuk dan warnanya menjadi sangat penting. Dengan kebutuhan semacam ini, maka hape bisa didapat
dengan range harga antara Rp 4-5 juta. Bagi kalangan ekonomi pas-pasan yang menjadikan hape adalah simbol keberhasilan,yang terpenting bisa mejeng dengan hape di tangan. Akan ada nilai tambahnya bila bisa untuk jeprat-jepret, meskipun lebih sering pulsanya zero. Bukan hanya itu, para ibu rumah tangga juga sangat mencintai hape. Walau sudah ada telepon fiks di rumah, rasanya tidak afdol bila ke warung dan pasar becek sebelah tidak bawa handphone. “Rasanya ada yang kurang, gitu lho,” akunya. Yang agak aneh adalah anak-anak yang masih katagori ingusan tapi dibekali hape di sekolah dengan alasan mempermudah komunikasi. Karena belum tahu sulitnya mencari uang, mereka menuntut hape yang mewah dengan harga yang mahal. Kelompok ini paling suka kirim sms dengan jatah pulsa yang terbatas. Nah, ketika pulsanya sudah habis, pulsa di hape bokap dan nyokap-nya pun kadang diembat. Bagi kalangan eksekutif, pulsa sebulan dua juta rupiah kein problem, sedangkan masyarakat kelas pembantu rumah tangga, harus memangkas seperlima dari gajinya. Dari sisi waktu, bisa jadi Tuhan marah dengan perlakuan manusia terhadap hape. Bagaimana tidak, waktu kutak kutik hape jauh lebih lama dibanding waktu shalat 5 waktu. Tidak hanya itu, waktu belajar bagi anak-anak pun semakin menyempit. Tangan mereka tak pernah bisa dihentikan dari mengirim sms dengan tema yang tak jelas juntrungnya. Meskipun tidak pernah dihitung secara jelas, tetapi terdapat perkiraan bahwa biaya gonta ganti hape dan pembelian pulsa rata-rata perbulan pada kisaran Rp 500 ribu per-orang. Atau Rp 2 juta, bila dalam satu rumah terdapat 4 hape. Adapun penggunaan rata-rata perhari bisa mencapai lebih setengah jam. Tidak terasa memang, sebagian kita terus dan terus saja terjajah. Pertanyaannya, apabila nenek moyang kita dengan gagah gempita mengangkat senjata melawan penjajahan Belanda, mampukah kini kita melawan penjajahan hape yang sia-sia? “TnySjPd RmptYgBrgyng…”
AKSES/EDISI-5/ 2007
25
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 26
HUKUM
Merajut Ukhuwah, Menjerat TKI Andhika Bambang Supeno
DOK.GATRA
Terhitung tanggal 1 Juni 2007 semua warga negara asing yang overstay di Arab Saudi dan majikan yang menyediakan penampungan dikenakan sanksi berupa denda Sr, 10.000,- (Rp 25 juta ) dan penjara 6 (enam) bulan. Terdapat sekitar 8 juta warga negara asing di antara 27,6 juta total jumlah penduduk Saudi. Setiap tahun pemerintah Saudi mendeportasi sekitar 700 ribu warga negara asing, sekitar 20.000 orang diantaranya adalah buruh migran asal Indonesia (TKI).
Ikatan Ukhuwah Islamiyah saja tidak bisa melindungi TKI di Arab Saudi
ari perspektif sosial budaya, negara-negara Arab cukup strategis, karena menjadi orientasi dan referensi utama dalam kehidupan sosial budaya dan keagamaan bagi masyarakat Indonesia. Dengan kenyataan ini maka situasi sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan agama yang tumbuh dan berkembang di Arab akan sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
D
Rp 30, 6 trilliun. Sekaligus mengurangi angka pengangguran yang relatif masih tinggi di dalam negeri. Selain TKI, setiap tahun jemaah haji Indonesia berkunjung ke Arab Saudi jumlahnya lebih dari 205.000 orang. Sedangkan umroh jumlahnya sekitar 70.000 orang pertahun. Belum termasuk para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Saudi diperkirakan sekitar 3.000 orang.
NASIB TKI DI SAUDI, ANTARA REMITANSI DAN DEPORTASI
SIAPA OVERSTAYER ?
Negara-negara Arab petro dollar (GCC) menjadi negara tujuan pengiriman tenaga kerja Indonesia. Jumlahnya diperkirakan sekitar 1,4 juta TKI dari total 2,7 juta TKI di luar negeri. Mereka telah berjasa memberikan devisa dan remitansi yang signifikan bagi kepentingan ekonomi rakyat Indonesia. Jumlahnya cukup fantastis, tahun 2006 diperkirakan sekitar US$ 30 milyar atau setara dengan
26 AKSES/EDISI-5/ 2007
Paling sedikit ada 4 kategori overstayer. Secara umum pengertiannya adalah semua warga negara asing termasuk WNI. Visa dan ijin tinggal mereka di Arab Saudi sudah kadaluarsa atau tidak berlaku lagi. Pertama, WNI yang tidak mempunyai dokumen perjalanan baik berupa paspor atau dokumen perjalanan lainnya. Kedua, WNI yang masuk Saudi sebelum Musim Haji dengan menggunakan Visa Umrah dengan tiket sekali jalan.
Ketiga, WNI yang bekerja secara ilegal dengan menggunakan Visa Umrah. Dan ke-empat adalah TKI bermasalah, bekerja illegal atau semula legal tetapi kemudian kabur/lari dari majikan resmi. Jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 40 ribu menurut perhitungan kasar perwakilan RI di Jeddah. Sebagai illustrasi pada tahun 2004 jumlah TKI bermasalah di Arab Saudi yang berada di Tarlhil (Karantina-Deportasi) sebanyak 13.888 orang dan di Sijjin (penjara) sebanyak 278 orang. Dari jumlah tersebut, dilihat dari ijin masuk visa yang digunakan WNI bermasalah pada paspor sebanyak 59% adalah mereka benar-benar TKI yang memperoleh working permit. Selebihnya sebanyak 41% adalah mereka yang menyalahgunakan visa umrah dan sebagian kecil visa haji. Selama 6 tahun terakhir, periode tahun 2000-2006 trend jumlah TKI bermasalah di Saudi meningkat dari tahun 2000 sekitar 14.000 orang menjadi 23.000 orang pada tahun 2006.
KENAPA PERSOALAN INI MASIH TERULANG KEMBALI ? Logikanya rambu-rambu hukum sudah cukup banyak memberikan persyaratan yang ketat bagi penempatan seorang TKI. Misalnya PPTKIS harus memiliki hal-hal sebagai berikut: dokumen legalitas usaha, job order dan recruitment agreement yang telah dilegalisir oleh Perwakilan RI dan perjanjian kerjasama dengan agen di luar negeri. Di samping itu, TKI sendiri harus memiliki jati diri yang jelas. Bukti dari keseriusan Pemerintah RI dalam masalah TKI ini bisa dilihat dari perangkat hukum yang dikeluarkan. Tidak cukup dengan hanya UU no. 39 tahun 2004, Presiden RI juga mengeluarkan Instruksi no. 6 tahun 2006 sebagai wujud kepedulian untuk melakukan reformasi sistem penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Melalui
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 27
Penetapan Presiden RI no. 81 tahun 2006 dibentuk BNP2TKI untuk mempermudah dan mempercepat penempatan dan perlindungan TKI. Kalau realita di lapangan masih banyak terjadi pelanggaran, itu artinya law enforcement lemah. Kebijaksanaan masih tumpul. Karena itu semua sistem dan prosedur harus dibenahi lagi, baik dari hulu maupun hilir. Tidak hanya persoalan TKI, tetapi juga penertiban para penyelenggara biro perjalanan Umroh. Masalahnya apabila eksodus overstayer tidak dipersiapkan mekanisme penyelesaian dengan baik bisa timbulkan kerawanan sosial maupun gangguan keamanan. Yang jelas, akan menguras tenaga, pikiran, waktu dan uang dalam jumlah yang cukup besar. Baik untuk biaya akomodasi, konsumsi maupun tiket kembali ke Indonesia. Selama ini kasus deportasi biasa dibiayai oleh pemerintah Saudi. Dalam kasus overstayer siapa yang akan membiayai? PJTKI/PPTKIS hanya akan membiayai kalau sudah jelas perusahaan mana yang bertanggung jawab. Artinya kecil sekali kontribusinya. Perusahaan Biro Perjalanan yang mengirimkan jemaah Haji dan Umroh dengan tiket sekali jalan tidak merasa berdosa. Muaranya tanggung jawab di tangan pemerintah yang harus mengeluarkan koceknya. Di sinilah diperlukan kearifan bagi semua pemangku kepentingan TKI. Siapa pemangku kepentingan ini? Cukup banyak, dari hulu sampai ke hilir ! Sebut saja, antara lain PPTKIS/PJTKI, mitrakerjanya di Saudi, Depnakertras, BNP2TKI, Deplu, Dephub, Depdagri, Depsos, Imigrasi, Kepolisian, Pemprov/Kota, Perusahaan Asuransi, LSM dan Perwakilan RI. Saatnya bekerja sama secara sinergis tanpa menyalahkan salah satu pihak. Mengedepankan lobby dan negosiasi dengan pihak berwenang Saudi untuk memperoleh keringanan atau pembebasan bayar denda sekaligus memberdayakan pilar-pilar hubungan kerjasama bilateral kedua negara. KOMITMEN BISU PERJANJIAN PERSAHABATAN (AQDUN WIDDIYUN) RI-SAUDI “Pada waktu yang dianggap tepat, akan mengadakan perundingan dan persetujuan khusus mengenai hal-hal yang dianggap perlu bagi kemaslahatan kedua belah pihak, ........menyetujui untuk menyelesaikan segala perselisihan dan persengketaan yang mungkin timbul antara mereka dengan secara damai dan persaudaraan...” (Perjanjian Persahabat-
an RI-Arab Saudi 1970). Antara Indonesia dengan Arab Saudi mempunyai hubungan kedekatan emosional yang dalam dan berlangsung cukup lama. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, negara-negara Arab merupakan negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Republik Indonesia antara lain Mesir, Suriah, Yaman dan Saudi Arabia. Negara-negara Arab berpenduduk mayoritas muslim senantiasa menjunjung tinggi nilai persaudaraan yang didasarkan pada persamaan agama atau ‘ukhuwah Islamiyyah’. Sebagai wujud ‘ukhuwah Islamiyyah’ hubungan kerjasama antara kedua negara diekspresikan melalui penandatanganan suatu “Perjanjian Persahabatan”, pada tanggal 24 Nopember 1970 di kota Jeddah. Pemerintah RI diwakili oleh Dubes Aminuddin Aziz dan Kerajaan Saudi oleh Menlu Omar Sakkaf. Perjanjian Persahabatan ini berlaku untuk jangka waktu tidak terbatas, kecuali salah satu pihak mempunyai keinginan membatalkannya. Sangat dimungkinkan persoalan TKI di Saudi dapat dijadikan suatu agenda khusus untuk dibahas dan dicarikan solusinya. Dalam Perjanjian Persahabatan pasal 3 disebutkan bahwa “... pada waktu yang dianggap tepat, akan mengadakan perundingan dan persetujuan khusus mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan pengaturan urusan haji, urusan dagang, ekonomi, kebudayaan, penerbangan sipil dan lainlain yang dianggap perlu bagi kemaslahatan kedua belah pihak...”. Sedangkan pasal 5 antara lain menyatakan bahwa “... menyetujui untuk menyelesaikan segala perselisihan dan persengketaan yang mungkin timbul antara mereka dengan secara damai dan persaudaraan...”. Namun dalam realitanya ikatan ukhuwah ini, tidak cukup sebagai leverage untuk mencari terobosan baru memecah kebuntuan persoalan TKI di Saudi. Selama 37 tahun keberadaan perjanjian persahabatan tersebut hanya sebatas “excellent on paper” saja, menjadi janji kosong dan komitmen bisu. Perjanjian saja bukan merupakan solusi terhadap kompleksitas masalah tenaga kerja migrasi Indonesia. Karena instrumen perjanjian memiliki keterbatasan juridis untuk bisa menyentuh akar masalah. Alhasil bukannya merajut ukhuwah, tapi malah hanya menjerat TKI.
PERBEDAAN PERSEPSI HUKUM Dilihat dari aspek yuridiksi hukum
nasional Saudi, terdapat dikotomi pekerja migran profesional dan domestic workers. Tidak ada persamaan persepsi Indonesia dengan Saudi mengenai kompetensi dan yuridiksi tenaga kerja non formal dalam UU Perburuhan Arab Saudi. Menurut UU Perburuhan no. 745 tanggal 3 Nopember 1969 yang disahkan dengan Dekrit Raja nomor M/21 tanggal 15 Nopember 1969 pasal 3 ayat c menyatakan bahwa “ by way of exception, the provision of this law shall not apply to domestic servants and persons regarded as such.” Inilah yang menimbulkan kompleksitas persoalan TKI yang tak kunjung datang solusinya. Lemahnya perangkat hukum Perburuhan di Arab Saudi khususnya klausul pengaturan “domestic servants” diserahkan kepada pihak swasta dan user, sehingga tidak ada kebijaksanaan nasional penanganan domestic servants (TKW). Domestic Workers atau Pekerja Migran Informal (seperti PRT, tukang kebun, sopir) hak dan kewajibannya tidak tercantum dalam Labour Law tetapi diatur dalam Foreigner Resident Law. Intinya domestic workers hanya boleh bekerja di rumah tinggal dimana hak dan kewajibannya ditentukan sepenuhnya oleh majikannya. Oleh karena itu kalau ada kasus yang menyangkut TKI, aparat yang berwenang tidak mempunyai “kemampuan memaksa” terhadap majikan yang tidak bersedia memenuhi panggilan polisi. Di Saudi dan negara Arab lainnya, masalah perlindungan pekerja migran seringkali diklaim sepenuhnya merupakan domain hukum perburuhan nasional negara penerima TKI. Kebijakan ketenagakerjaan itu sangat kompleks. Menyangkut banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Karena itu perlu melibatkan semua komponen pemangku kepentingan TKI, baik di hulu maupun di hilir. Dari aspek yuridis saling terkait antara perangkat hukum Indonesia dan negara tujuan TKI. Kita bisa memanfaatkan ketentuan konvensi ILO agar bisa melahirkan suatu sistem hukum yang juga melindungi para migrant workers, termasuk TKI. Hal ini mengingat TKI sering dijadikan obyek trafficking in person, termasuk perbudakan, korban kekerasan dan perlakuan yang melanggar HAM. Sesuai amanat konstitusional (UUD 1945 dan UU no. 39 tahun 2004) Pemerintah wajb melindungi HAM para TKI. Baik TKI formal maupun illegal, harus dilindungi berdasarkan prinsip persamaan hak, keadilan sosial dan kesetaraan gender. AKSES/EDISI-5 2007
27
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 28
BURSA KERJA
Prospek Tenaga Kerja Indonesia Di Australia Djoko Harjanto dan Noviyanti nurmala
DOK. DEPLU
Apabila mendengar nama Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mungkin pikiran kita akan melayang ke negara-negara di Asia dan Timur Tengah. Kenyataannya menunjukan pahlawan devisa ini lebih banyak bekerja di sana ketimbang kawasan lainnya di dunia. Memang ada TKI di Eropa, Amerika atau negaranegara lain, tapi secara kuantitas jumlahnya tidak signifikan. Lalu bagaimana dengan peluang TKI di tetangga kita sebelah selatan, Australia?
ustralia merupakan salah satu negara yang prospektif sebagai tujuan pasar TKI. Setidaknya ada 3 (tiga) alasan yang cukup menjadi pertimbangan. Pertama, negara Koala ini dengan luas wilayah daratan 7.692.000 km2 hanya memiliki jumlah penduduk 20.410.923 (Oktober 2005). Tidaklah mengherankan jika Australia membutuhkan banyak tenaga asing (migrant) untuk mengisi lapangan pekerjaan yang mengalami kekurangan tenaga kerja. Kedua, secara ekonomi Australia merupakan negara yang tergolong maju dengan pendapatan perkapita yang tinggi. Ketiga, Australia memiliki kebijakan imigrasi untuk mendatangkan tenaga kerja asing sebagai bagian dari kebijakan meningkatkan jumlah populasi secara berkala. Pemerintah Australia melaku-
A
28 AKSES/EDISI-5/ 2007
kannya untuk mendukung strategi jangka panjang yang memperkirakan seluruh sektor perekonomian Australia akan sangat berkembang pada tahun 2025. Untuk mengantisipasi perkiraan tersebut, pemerintah Australia melakukan reformasi di bidang ketenagakerjaan dan menerapkan kebijakan pemberian kesempatan bagi tenaga kerja asing yang terampil untuk mengisi lowongan kerja. Hal ini tidak terlepas dari perkiraan bahwa negeri Commonwealth ini akan mengalami peningkatan jumlah penduduk berusia tua. Sebagai akibatnya, Australia berpotensi mengalami kekurangan tenaga kerja sebanyak 195.000 orang pekerja dalam kurun waktu 5 tahun. Prospek ketenagakerjaan Australia terbuka lebar bagi para pencari kerja profesional dari luar Australia. Untuk beberapa profesi seperti akuntan, apoteker,
penata rambut dan praktisi spesialis kesehatan memiliki prospek yang sangat bagus hingga tahun 2011. Oleh karena itu, TKI yang terlatih dan terampil (skilled workers) berpeluang besar untuk unjuk gigi di negara bekas jajahan Inggris ini. Nah, bagi Anda yang berminat untuk berkiprah di Australia, ada baiknya menyimak gambaran umum tenaga kerja asing termasuk TKI di Australia berikut peluang kerja yang bisa dimanfaatkan oleh TKI yang terampil.
KATEGORI PROSES PEREKRUTAN TENAGA KERJA ASING Menurut Departement of Imigration and Multicultural Affairs ada 2 (dua ) kategori proses perekrutan tenaga kerja asing. Proses ini terkait dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan di Australia dan tercantum dalam formulir 1121i. Kedua kategori proses perekrutan tersebut adalah sebagai berikut: I. Tenaga Kerja Asing yang Mempunyai Keterampilan Umum (General Skilled Migration). Jika seseorang berminat untuk mendaftar di bawah general skilled migration, maka yang bersangkutan harus mempunyai keahlian dalam pekerjaan yang dibutuhkan oleh Australia. Ada dua jenis yakni: a. Offshore General Skilled, diperuntukan untuk tenaga kerja asing yang memiliki keterampilan umum dimana visa dapat diberikan hanya saat tenaga kerja tersebut berada di luar Australia. Dalam hal ini, tenaga kerja tersebut harus membuktikan bahwa ia telah memperoleh penilaian dari instansi penilai terkait yang menerangkan bahwa keahlian yang dimilikinya sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan. b. Onshore General Skilled, adalah untuk tenaga kerja asing dimana visa dapat diberikan saat yang bersangkutan berada di Australia. Tenaga kerja asing tersebut harus membuat pernyataan bahwa ia telah mendaftar diri untuk mendapat penilaian dari instansi terkait ketika mengisi formulir aplikasi. Perlu diperhatikan bahwa jika seseorang mendaftarkan pekerjaan dengan visa yang mencantumkan sponsor dari Australia dan sponsor tersebut tinggal di salah satu kota di Australia, maka pekerjaan yang dipilihnya harus yang tercantum dalam daftar kekurangan tenaga ahli di kota tersebut. II. Skema Nominasi oleh Pemberi Kerja (The Employer Nomination Scheme).
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 29
Jika seseorang mendaftar dibawah skema nominasi oleh pemberi kerja, yang bersangkutan harus dinominasikan oleh pemberi kerja di Australia untuk mengisi suatu posisi dalam pekerjaan yang dibutuhkan. Calon tenaga kerja asing ini juga harus dapat menunjukan memiliki kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut dengan bukti kelayakan memegang ijin kerja kepada instansi terkait. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk kategori ini ada tiga alternatif, yakni: a. Bekerja di Australia pada pekerjaan dimana yang bersangkutan dinominasikan selama 2 tahun sebelum mendaftar ENS visa (termasuk sedikitnya 12 bulan dengan calon pemberi kerja) atau, b. Meminta untuk diuji keahliannya pada instansi yang sesuai dengan pekerjaannya dengan standar Australia atau, c. Dinominasikan pada posisi dimana upah minimumnya sekurangkurangnya sesuai yang diusulkan oleh Gazette Notice untuk posisi eksekutif yang berpendapatan tinggi. Jika seorang tenaga kerja asing ingin menunjukkan keahlian yang dibutuhkan dengan melakukan tes uji pada instansi penguji yang terdaftar, maka yang bersangkutan harus melakukannya sebelum mendaftarkan aplikasi visanya dan memperlihatkan hasil penilaian tersebut kepada Departemen Imigrasi saat mendaftarkan aplikasi visanya. Lain halnya dengan pekerja asing sebagai peneliti akademis atau sains yang dinominasikan oleh suatu universitas di Australia atau oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO). Mereka tidak perlu melewati proses pengujian oleh instansi penguji terkait yang tercantum pada form 1121i. Instansi penguji bertanggung jawab melakukan pengujian untuk calon tenaga kerja asing dan bukan sebagai agen pencari tenaga kerja. Instansi ini tidak akan menjawab permintaan penempatan tenaga kerja. Tenaga kerja asing yang ingin diuji harus menghubungi instansi penguji dan bukan sebaliknya. TENAGA KERJA INDONESIA DI AUSTRALIA Tenaga kerja terampil Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bekerja di berbagai sektor industri di Australia. Untuk mendukung hal ini, Kedutaan Besar RI (KBRI) Canberra telah menjalin kerja sama dengan Kabo Lawyers dari Melbourne yang bertindak
sebagai pihak yang akan mempertemukan permintaan tenaga kerja asing di Australia dengan penawaran tenaga kerja terampil dari Indonesia. Tentu saja aspek perlindungan terhadap TKI yang terampil tersebut tetap diperhatikan dalam kerja sama tersebut. Salah satu sektor yang telah diberi perhatian khusus adalah tenaga kerja kesehatan. Sejak kedatangan mahasiswa perawat Indonesia di Sydney pada tahun 2005, saat ini telah bekerja sebanyak 74 perawat Indonesia di berbagai rumah sakit di New South Wales. Sebelum bekerja para pekerja tersebut sebelumnya telah mengikuti pendidikan lanjutan di University of Technology Sydney (UTS) pada Faculty of Nursing untuk mendapatkan sertifikat Registered Nurse (RN). Sertifikat ini merupakan persyaratan utama untuk bekerja di berbagai rumah sakit dan pusat-pusat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku di Australia. Para perawat Indonesia saat ini bekerja di berbagai rumah sakit modern yang dikenal memiliki standar dan reputasi internasional seperti Royal Prince of Wales Hospital, Prince Alfred Hospital, St. Vincent Hospital dan Canteburry Hospital. Terkait dengan penyiapan tenaga perawat ini, sebenarnya persiapan dan pelatihan untuk bekerja di luar negeri telah dilakukan terlebih dahulu di tanah air. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Binawan/Binawan Institute of Health Sciences (BHIS) merupakan penyelenggara pendidikan Sarjana Keperawatan pertama di Indonesia yang menggunakan kurikulum internasional. Sekedar informasi, penempatan bekerja di luar negeri merupakan satu paket program pendidikan di STIKes yang terletak di Blitar tersebut. Selama mengikuti pendidikan di Australia, para mahasiswa telah mulai bekerja (part time job) dengan penghasilan Rp 7 juta/bulan. Setelah lulus Bachelor of Nursing (BN) Registered Nurse (RN) diwajibkan dan dijamin untuk bekerja sebagai perawat profesional di Australia dengan kontrak kerja minimum 2 tahun dengan penghasilan bersih sebesar Rp 16 juta/bulan. Ketika sudah selesai kontrak kerja maka yang bersangkutan dapat melanjutkan kontraknya di Australia atau di negaranegara lain yang membutuhkan. Selain di bidang kesehatan ada bidang pekerjaan di sektor industri yang berpeluang dan sangat potensial untuk diisi oleh tenaga kerja terampil Indonesia yakni industri pariwisata (perhotelan).
Surat Kabar The West Australia pada 1 Januari 2007 pernah menurunkan artikel berjudul “500 Bali Workers for West Australia Job Crisis”. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa dalam waktu dekat akan dikirimkan lebih kurang 500 tenaga koki, pelayan, kitchenhands dan pegawai hotel dari Bali untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja bidang perhotelan di Western Australia. Tenaga kerja tersebut direkrut oleh PT Mega Global Prima.
KENDALA-KENDALA TKI DI AUSTRALIA Jika memang TKI yang terampil berpotensi besar dalam mengisi lowongan kerja di Australia, kenapa jumlah TKI di negara kangguru ini masih sedikit? Hambatan utama TKI adalah kemampuan dan kemahiran berbahasa Inggris. Faktor lain yang menjadi kendala adalah standar akreditasi dari pekerja terampil. Sistem pengajaran dan kurikulum lembaga pendidikan di Indonesia tidak sama seperti di Australia, akibatnya pekerja terampil lulusan Indonesia sulit diakui secara langsung oleh lembaga penguji di Australia. Di samping itu tingkat keterampilan dan pengalaman kerja TKI yang terbatas menjadikan mereka dipandang kurang mahir dan tidak kompetitif dibanding tenaga kerja asing lainnya. Seiring dengan semakin terbukanya Australia bagi tenaga kerja asing, banyak tenaga kerja dari berbagai negara mulai melirik Australia sebagai pasar bagi pengiriman tenaga kerja. Kenyataan ini dengan sendirinya memunculkan persaingan tenaga kerja antar negara. Pesaing utama Indonesia untuk mengisi lapangan kerja di Australia antara lain Filipina, Cina, India, Hong Kong, Selandia Baru, Irlandia, Inggris dan Afrika Selatan. Pekerja dari negaranegara tersebut tidak saja menjadi pesaing TKI untuk pekerjaan di luar ruang (outdoor) seperti konstruksi dan pertambangan tapi juga pekerjaan di dalam ruang (indoor) seperti perbankan, jasa keuangan, kesehatan, retail trade dan teknologi informasi. Meskipun persaingannya ketat, tapi TKI yang terampil masih bisa berpeluang menembus pasar tenaga kerja Australia atau bahkan mendominasi. Yang terpenting masing-masing pihak di dalam negeri mau berbenah diri meningkatkan mutu TKI. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri asalkan ada niat dan mau bekerja keras. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam berkarir di Australia! Sumber : KBRI CANBERRA
AKSES/EDISI-5 2007
29
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 30
F I G U R
ASEP SULAIMAN SABANDA
Si Nyuut Bangkit dari Keterpurukan Luqman Hakim Arifin
Ia bibit unggul yang disemai di lahan subur. Peraih penghargaan “Young Entrepreneur of the Year 2006” dari Ernst & Young ini mengajak semua orang membuka tabir sukses. da guyonan berbahasa Arab di kalangan alumnus Pondok Gontor: “Kullu Asep nyuut illa Asep Sulaiman Sabanda.” Kebanyakan santri yang bernama Asep itu nyuut alias “cantik” kecuali Asep Sulaiman Sabanda. Nyuut adalah istilah seksis di 1990-an dalam kehidupan homogenestik santri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah penanda bagi santri yang memiliki daya tarik seksual tinggi, yang biasanya ditandai dengan wajah ganteng, berkulit putih-bersih, dan berperilaku lemah gemulai. Entah kebetulan atau tidak, para santri bernama depan “Asep” identik dengan streotipe seksis ini. Dan Asep Sulaiman Sabanda adalah pengecualian. Ia berkulit gelap, tinggi kurang dari 165 sentimeter, dengan jidat lebar dan rahang yang kokoh. Asep memang tidak nyuut dalam arti fisik. Tapi kini, dialah Asep yang paling nyuut dalam arti sukses bisnis. Ia menjadi pengusaha ayam broiler yang sukses, menjadi buah bibir para alumni Gontor. Lelaki 29 tahun itu kini memimpin kelompok bisnis bernama Santika Group, yang membawahkan enam perusahaan. PT Santika Duta Nusantara, bisnis inti Santika yang menghasilkan sekitar 2 juta ekor ayam per siklus (1,2 juta ekor per bulan) dan dilakukan bersama 600 peternak binaan atau plasma. PT Metrovet Anugerah Lestari, yang menyediakan kebutuhan obat hewan ternak. Serta PT Aufa Duta Wisata, yang bergerak di sektor tour & travel. Baru-baru ini, Asep pun membeli ruko di daerah Tebet, Jakarta Selatan, seharga Rp 1,75 milyar. Santika Berlian Motor, yang bergerak di bidang penjualan, penyewaan mobil dan alat-alat berat. Juga PT Santika Plastindo Utama, yang menyediakan peralatan peternakan dan plastik serta konstruksi bangunan. Di Al-Aliim Santika Sdn Bhd —perusahaan ini berada di Brunei Darussalam— Asep pun menanamkan sahamnya. Perusaha-
A
30
AKSES/EDISI-5/ 2007
an itu bergerak di biang peternakan ayam, trading, dan konstruksi. Selain itu, Asep juga mendirikan Yayasan Al-Ihyaa sebagai salah satu bentuk kepedulian sosialnya. Yayasan ini memiliki sekolah TK dan madrasah, semuanya gratis. Untuk alokasi kegiatan sosial, Asep mengambil kurang lebih 5% dari total keuntungan perusahaannya. Terletak di Dusun Karang Cegak, Desa Cidahu, sekitar tujuh kilometer dari kota Subang, Jawa Barat, omset perusahaan Pak Haji Asep mencapai Rp 200 milyar per tahun. Atas kerja kerasnya itu, Asep dinobatkan sebagai “Young Entrepreneur of the Year 2006” oleh Ernst & Young. Ia juga masuk finalis kategori social entrepreneur. Tentu saja, perjalanan Asep mencapai puncak sukses tidak dicapai dalam sekejap. Lulus dari Gontor pada 1995, ia “nyantri’’ di Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat, sebuah lembaga pelatihan entrepreneur yang ada di bawah payung Pondok Modern Gontor. Di sini, suami Vina Nuriyanti itu belajar bisnis dan manajemen. Asep pernah berjualan gantungan kunci, gesper, dan kaus di emperen Jalan Malioboro, Yogyakarta. Memulai bisnisnya secara mandiri pada 1998. Sebelumnya, ia ikut dalam bisnis ayahnya, Haji Shobur Tadjudin, yang juga peternak ayam. Awalnya, ia menyewa lahan ternak milik orangtuanya untuk beternak ayam sebanyak 10.000 ekor. Dari sini meraup keuntungan Rp 10 juta. Selajutnya ia melabarkan kandangnya untuk memelihara 60 ribu ekor ayam. Tapi bukannya untung, Asep malah buntung Rp 70 juta. Lantaran banyak ayamnya yang mati terserang penyakit. Toh, dia tak patah arang. Asep menambah ayamnya menjadi 80 ribu ekor. Lagai-lagi ia tekor Rp 90 juta. Asep yang pada waktu itu baru berumur 20 tahun ia punya beban utang Rp 180 juta. “Saya bingung saya melakukan apa. Saya tibatiba menjadi pemuda yang tadinya tidak punya apa-apa, tapi karena angan-
6/29/07
3:31 AM
Page 31
angannya, berhutang sebanyak itui” tutur Asep mengenang masa pahitnya. Setiap hari pergi di pagi hari dan pulang setelah jam 10 malam untuk menghindari kejaran para kreditornya. Untunglah, ada sang bapak, Haji Shobur, kini sudah almarhum, menyemangaiti putranya agar bangkit dari keterpurukan. Mendengar anaknya punya hutang Rp 180 juta, ia bukannya kaget atau marah. Sang ayah justru berkata, “Utang segitu saja, kok kamu bilang banyak, “ tutur Haji
saya, kata Asep. Akhirnya utang Rp 180 juta itu hanya Rp 11 juta yang dibayar orang tuanya. “Sisanya saya bayar sendiri. Tapi, kalau Bapak tidak memebri semangat, saya tidak bisa bangkit seperti saat ini,” ujar Asep. Jika H. Shobur Tajudin masih hidup, pastilah ia tersenyum bahagia melihat prestasi anak keduanya itu. Setelah berhasil melunasi utangnya pada 2001, perkembangan bisnis ayam Asep melesat bak meteor. Hal ini karena pada tahun 2001 ia menerapkan sistem intiplasma—membawahi 600 petani plasma yang tersebar di Subang, Purwakarta, Indramayu, Sumedang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Mojokerto, Malang dan sekitarnya. Perusahaan inti milik Asep menyediakan bibit, pakan, obat-obatan dan pembinaan teknis. Ia juga bertanggung jawab untuk pemasaran dan pembagian hasil penjualan ayam. “Sistem ini solusi yang tepat untuk problem kesenjangan ekonomi dan pengangguran,’’ ujar Asep. Berdiri di lahan seluas 32 hektare, dengan kandang di tujuh lokasi, dua diantaranya menerapkan closed house system. Dua kandang itu mampu memproduksi 3,4 juta ekor ayam per siklus dan sekarang baru 700 ribu ekor. Konon, kandang ini yang terbesar kedua di Asia Tenggara setelah milik Charoeon Pokphand di Thailand. Ditemui GATRA Sabtu pekan lalu di kantornya yang sederhana, Asep, Si Nyuut itu, terlihat sangat sibuk. Beberapa tamu mengantri bertemu dengannya. Ketika azan lohor berkumandang, pengemar tulisan Hermawan Kertajaya ini menghentikan wawancara. “Kita salat dulu ya,” katanya. Rezeki, kata Asep, adalah takdir jatah. Semua orang sudah ada jatahnya. Kalaupun kita harus tetap berikhtiyar, kata Asep, karena itu untuk mendapatkan jatah kita. Melebihi jatah tidak bisa, tapi tidak berusaha juga tidak dapat. “Tapi jangan serakah, karena kita tidak bisa ambil jatah orang lain. Dan jangan takut, karena jatah kita nggak bakal diambil oleh orang lain!” Asep menegaskan.
Shobur. “Dibanding masa depanmu, itu nggak ada artinya. Jangan kamu jual masa depanmu. Bahkan kalau semua kekayaan bapak habis, itu tetap tidak artinya dibanding masa depanmu,” Ucapan sang bapak itu membangkitkan rasa percaya diri Asep dan menancap hingga sekarang. Selanjutnya, Asep dibawa bapaknya untuk menemui orang-orang yang duitnay dipincam Asep. “Mereka kaget. Orang dicari susah, kok malah datang. Disitulah timbul kepercayaan diri
Sumber MAJALAH GATRA
DOK.GATRA
akses5
Biodata Asep Sulaiman Sabanda Pemilik kelompok bisnis Santika Group Lahir : Subang, 16 Januari 1977 Istri : Vina Nuriyanti Anak : 3 orang Pendidikan : - Pondok Modern Gontor Ponorogo (1995) - Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Subang (Drop out) Penghargaan : “Young Entrepreneur of the Year 2006 (Ernst & Young)
AKSES/EDISI-5 2007
31
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 32
S I A PA M E N G A PA
Melantun Reggae Bermisi Perdamaian
DOK. DEPLU
M. Aji Surya
Ras Muhammad in action
wal tahun 2007, sebuah album musik reggae bertajuk “Reggae Ambassador” menyeruak di pasaran. Beberapa pekan kemudian, salah satu lagunya, Run Dat, bertengger di 60 besar tangga lagu reggae internasional yang berjumlah 9650. Menyusul kemudian Runaway di tangga 62, sedangkan Leaving Babylon dan J-Town Rock berkejaran di peringkat 75 dan 76. Siapa gerangan penyanyi reggae itu, dialah putra salah satu satu pejabat Deplu. Adalah Ras Muhammad, 24, yang memilih jalur musik ketimbang mengikuti kemauan sang ibu menjadi birokrat. Pekerjaan adalah pilihan hidup yang harus cocok dengan hati nurani.
A 32
AKSES/EDISI-5/ 2007
Tidak bisa dipaksakan. Jalur musik asal Jamaika ini didalaminya setiap waktu sampai akhirnya Ras fasih bertutur sepak terjang Bob Marley, aliran Roots, Dubb, Rock Lovers hingga Dancehall yang merupakan genre terbaru reggae. Keberaniannya mengambil aliran reggae di tengah-tengah kepungan musik mainstream dengan lirik cengeng saat ini, boleh diacungi jempol. Semua itu karena menurut Ras, reggae membawa misi mulia. “Jiwa Reggae adalah hembusan nafas perdamaian, persatuan dan kesetaraan umat manusia di depan sang Khalik,” ujarnya. “Ia juga media ungkapan jeritan kaum papa terhadap ketidakadilan dan ketimpangan sosial,” imbuhnya mantap. Pria kurus yang suka mengguna-
kan atribut aneka macam ini rupanya tidak salah pilih jalur. Berani berbeda justru menciptakan peluang. Tidak heran, jadwal manggungnya kini cukup padat. Kadang Ras berduet dengan artis lain seperti Glenn. Ia terus bermimpimimpi meniru sang ikon, Bob Marley yang menyebut “reggae music is the king” sehingga harus dimainkan dengan profesional dan mengemban misi luhur. Ras menolak bila reggae identik dengan rambut gimbal dan stigma ganja. Bahkan, pelantun aliran Dancehall reggae ini berani bertaruh, musiknya bisa menjadi aset pemersatu bangsa. Kok? “Kalau ga percaya, simak saja lagu saya yang berjudul Live Upright dan Awas Lintah Darat,” celetuknya mengakhiri percakapan dengan AKSES.
6/29/07
3:31 AM
Page 33
Kedekatan Sang Sekjen dengan Anak-Anak
DOK. DEPLU
akses5
M. Aji Surya
Kunjungan Sekjen ke Aceh
aat bertemu pertama kali, tangan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, Imron Cotan dengan cekatan membopong anak terkecil salah satu tersangka gembong teroris paling dicari, Ammar bin Usman alias Dulmatin. Dalam sekejap, keakraban tercipta. Sang Sekjen sudah main lempar bola dan asyik ngobrol dengan 4 anak yang terpisah dari orang tuanya tersebut. Tiba-tiba, kriiing. Telepon genggamnya sudah sambung dengan ibu anak-anak yang berjarak ribuan kilometer. Merekapun lalu melepaskan rasa kangen, lupa berapa pulsa harus dihabiskan. Repotnya lagi, ketika mau pulang, anak perempuan paling kecil itu tetap menggelayut. Emoh ditinggal. Itulah salah satu aktivitas Sekjen Deplu di sela-sela padatnya acara ‘ASEAN Senior Officials’ Meeting di Manila beberapa waktu lalu. Mengetahui anakanak Dulmatin yang nota bene warga Indonesia kesulitan pulang ke tanah air, meluncurkan sang Sekjen begitu usai pertemuan. “Saya juga seorang Bapak yang sangat tahu perasaan anak. Apalagi
S
mereka kan saudara kita sebangsa juga,” ujarnya. Eloknya, tanpa banyak ba-bi-bu, sehari kemudian keempat anak tersebut sudah terbang ke Indonesia dan bisa banyak cerita dengan ibu mereka, Istiada Oemar Sovie, di Solo. Kesukaan Imron Cotan bermain dengan anak-anak bukan hal yang baru. Hampir setiap akhir pekan, ketika pekerjaan sudah longgar, Sekjen Deplu ini hobby naik sepeda keliling kampung dan dengan akrab menyapa tukang bakso, mie ayam, penjual ikan hingga anak-anak yang bermain bola di jalanan. Bahkan, kadang sepeda motor sopirnya tidak segan-segan dipinjam. Sekat-sekat penghalang dengan masyarakat umum hendak dirobohkannya. Tidak jarang, ketika tiba di rumah, dompetnya sudah mengempis. “Kita harus berbagi kebahagiaan. Toh, sebagian harta kita ini adalah hak mereka.” Membantu anak-anak korban tsunami di Aceh sebagai bagian program peduli kemanusiaan Deplu, Sekjen juga hadir di “tanah rencong” menggeluti beberapa proyek seperti pembangunan
sekolah dan rumah-rumah korban bencana. Tidak heran bila pria yang pernah tinggal di Sabang tahun 1970 -1972 itu tampak meresmikan sejumlah proyek di Desa Bakoy, Ingin Jawa Aceh Besar, Sp Lima Pidie dan Banda Aceh. Dipesankan, agar anak-anak yang berada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempertahankan perdamaian yang dicapai dengan susah payah, sebagai hikmah dari ke-islah-an serta hikmah bencana tsunami, sehingga kejayaan Aceh sebagai pusat perdagangan di Nusantara dan kawasan Asia Tenggara, dapat diraih kembali. Mantan Duta Besar RI untuk Australia ini berkeyakinan, untuk mencapai kemajuan bangsa, kerjasama antar manusia harus dikedepankan. Kata kuncinya: Saling membantu, menjauhkan permusuhan dan bekerja keras. Bila semua anak bangsa melakukan yang sama, maka Indonesia pasti akan berprospek cerah. “Jangan lupa juga, hablun minallah mesti dijalani,” nasehatnya mengakhiri pembicaraan dengan AKSES. AKSES/EDISI-5/ 2007
33
6/29/07
3:31 AM
Page 34
AGENDA
Promosi di Pameran Berskala Internasional Noviyanti Nurmala
FOTO-FOTO. WISNU PRABOWO
akses5
Pameran Teknologi Komunikasi dan Informasi di JCC
engikuti pameran berskala internasional memang dapat menjadi sarana promosi yang ampuh untuk sebuah perusahaan memasuki pasar luar negeri. Namun pengusaha harus jeli melihat pameran mana yang menguntungkan tapi berbiaya murah. Di rubrik ini Anda bisa menemukan berbagai pameran berskala internasional di mancanegara yang patut dipertimbangkan, baik sebagai peserta atau sekadar menemukan ide-ide baru untuk mengembangkan bisnis.
M
AUSTRALIA *Fine Food & Hotel Australia, 24-27 September 2007, di Sydney Convention &
34 AKSES/EDISI-5/ 2007
Exhibition Center, Darling Harbour. Produk yang dipamerkan: aneka macam minuman, makanan, produk daging, seafood, wine, bakery equipment, dan sebagainya. Biaya masuk A$30. Jika register online lewat http//www.finefood.com.au antara 1 Januari-17 September 2007, tidak dikenakan biaya alias gratis. Hanya untuk kalangan professional yang bekerja di bidang ritel, jasa boga atau industri jasa. Anak-anak tidak diperkenankan masuk. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Michele Carlon (Exhibition Sales), Diversified Exhibitions Australia Pty Ltd, Telp: +61 3 9261 4500, fax: +61 3 9261 4545, email: mcarlon@divex-
hibition.com.au. *Furnitex, 19-22 Juli 2007, di Melbourne Exhibition Centre, Southbank. Merupakan pameran furnitur dan furnishings Australia terbesar. Perusahaan manufaktur, wholesaler, distributor dan supplier utama Australia akan memamerkan produk terbaru dan terbaik. Keterangan lebih lanjut lihat di www.decorationdesign.com.au *Red Gift Fairs, diselenggarakan di beberapa kota di Australia. 14-17 Juli 2007 di Brisbane Convention & Exhibition Centre, 4-8 Agustus 2007, di Melbourne Convention & Exhibition Centre, dan 1518 September 2007, di Sydney Convention & Exhibition Centre. Pameran terkemuka untuk grosir produk-produk
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 35
cinderamata, perabotan rumah tangga, aksesoris fesyen, perlengkapan dapur dan industri perhiasan. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 02 9422 2529 atau email: [email protected] *Australian Jewellery Fair, 12-14 Agustus 2007. Banyak supplier Australia dan asing berpartisipasi dalam pameran perhiasan terbesar di wilayah Asia Pasifik ini. Hanya terbuka untuk anggota perdagangan perhiasan. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi [email protected], telp : +61 2 9452 7575, fax: +61 2 9975 3707.
CHINA *Beijing International Tourism Expo 2007, 21-23 Juni 2007, di Beijing Exhibition Centre, diselenggarakan oleh Beijing Tourism Bureau. Terbuka untuk kalangan profesional dan masyarakat umum. Batas akhir pendaftaran peserta Juni 2007. Keterangan lebih lanjut bisa diakses di http://bitewww.china.com.cn atau menghubungi Atase Perdagangan KBRI Beijing, Dong Zhi Men Wai da Jie No.4, Chaoyang District, Beijing. Telp: (86-10) 6532-5486 s/d 6532-5489, Fax: (86-10) 6532-5368, 6532 5782, Email: [email protected] *China International Footwear Expo 2007. 10-12 Oktober 2007, di China Int’l Trade Centre, Exhibition Hall, Beijing. Pameran berfokus pada produk alas kaki pria/wanita/anak-anak. Batas akhir pendaftaran peserta 1 Agustus 2007. Informasi selengkapnya dapat menghubungi Zhang Li. Telp: 086-10-65050204/65051012, email:[email protected], website http//:www.shoeschina.cn *The 12th China International Furniture Exhibition, 12-15 September 2007, di Shanghai New International Expo Center, Shanghai Mart, Intex Shanghai. Produk-produk yang dipamerkan berupa mebel, beragam dekorasi, dan mesin-mesin manufaktur. Batas akhir pendaftaran peserta Agustus 2007. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi Zhong Beihong, telp: 021-643711982, email: [email protected] dan website: www.cmpsinoexpo.com
JEPANG The 64th Tokyo International Gift Show Autumn 2007, 4 - 7 September 2007 di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight). Produk-produk yang dipamerkan adalah design-led
goods, fancy goods/character goods, hobby items, stationery/cards/posters,home furnishing, cosmetics, imported goods, interior decorations goods, party & wrapping goods, housewares, fragrance, jewelry & fashion, accessory, arts & crafts, floral accessories, gardening goods, pet gift, table wares. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Departemen Perdagangan, akan mengkoordinir para pengusaha Indonesia yang berminat berpartisipasi. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Melvin Siahaan, Pusat Pengembangan Pasar Wilayah Asia, Australia dan New Zealand, Gedung BPEN-Lantai VI, Jl. Kramat Raya No. 172, Jakarta Pusat. Telp : (62-21) 3190 4554, 310 0569 pst. 610, 613. Fax: (62-21) 3190 1524, 3190 4914.
PAKISTAN
NIGERIA West African Health 2007: The 2nd International Medical Exhibition & Conference, 5-7 September di Eko Hotel & Suites, Lagos. Menurut Abdul Nazar (pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Lagos) pameran dagang ini merupakan kesempatan baik bagi investor dan pengusaha untuk saling mempromosikan produk kesehatan sekaligus melakukan kerjasama perdagangan dan investasi. Bagi pengusaha yang berminat dapat menghubungi Global Resources Ltd. Telp: 234 1 4800305, 4048726, 234-805 1444457, 802 353 7519, email: [email protected] atau Event & Projects International Ltd. Telp: +234 21 234382/2, fax: +234 21 258 702/255750, email: [email protected], website:www.westafricanhealth.com
Beauty & Fitness Asia, 18-20 Agustus 2007, di Karachi Expo Centre. Ini merupakan ajang bagi perusahaan asing untuk memamerkan produk mereka pada konsumen potensial dari Pakistan dan negara-negara lain. Acara ini akan memberikan kesempatan kepada para peserta pameran untuk mengetahui potensi pangsa pasar, menunjuk distri-
The 1st International ‘’Hospital Industry’’ dan The 3rd National Exhibition ‘’Wedding of Year’’, pada 21-23 Agustus 2007 di Hotel Intercontinental, Taskhent. Produk yang ditampilkan adalah makanan dan minuman (termasuk peralatan makanan, minuman dan perlengkapan
butor, dealer dan agen penjual. Keterangan lebih lanjut harap hubungi Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Islamabad, Diplomatic Enclave I Street 5, Ramna G5/4, Islamabad. Telp: (92-51) 2206 656-9 (sentral), fax: (92-51) 2821-981, 2829145. Email:[email protected]
dapur), produk kecantikan, kosmetik, parfum dan gaya rambut, pakaian, sepatu, tekstil, baju pengantin, interior dan perlengkapan rumah. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Olim Yusupov, telp: (998-71) 132 2621, email: [email protected].
UZBEKISTAN
AKSES/EDISI-5/ 2007
35
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 36
K O N TA K U S A H A
Rivage, membutuhkan produk perawatan kulit/produk Laut Mati. Kontak Marketing Dept. Telp: 009-6265621767, fax: 009-626-56211774, email: [email protected] Assosiation of Printing Press Coorporation, berminat pada produk kertas. Kontak Mr. Walid Ibrahim Abul Ragheb. Telp: 009-626-4637771, fax: 009-626-4637773. Lina Hygienic Paper Co.Ltd. Membutuhkan hygienic product. Telp: 009626-65853745, fax: 0009-626-5853759, email: [email protected] Al-Bahith Co., mencari importer di bidang CDMA products. Kontak Ms. Nisreen Al-Disi. Telp : 009-926-560-5440, Fax : 009-626-569-3306 eli melihat peluang usaha dan cerdik mencari mitra usaha yang tepat mutlak diperlukan seorang pengusaha agar dapat sukses mengembangkan perusahaannya. Di rubrik Kontak Usaha ini Anda dapat melihat daftar mitra usaha di luar negeri yang siap berbisnis dengan pengusaha Indonesia. Nah, apa lagi yang Anda tunggu? Semoga sukses….
J
NIGERIA Stanley Greenfield Ltd, PO Box 74134, Victoria Island, Lagos, ingin mengimpor produk elektronik. Kontak Mr. Patrick Esho, telp: 234-1-4619429, 4715002,0802-2235688,fax:234-1-4619429, email:[email protected] Cocoa Farmers Progressive Union Of Nigeria, PO Box 121, Osogbo, Osun State, membutuhkan biji coklat/kokoa. Kontak Special Apostle Prophet (Engr)s A. Adekunle. Email: [email protected]. Golden Wallet Industries Ltd, PO Box 13204, Dudbe, Ibadan, Nigeria, membutuhkan bahan baku ‘2 ply bleached’ tisu toilet dalam gulungan besar. Kontak Mr. Dele Olupitan. Grandspark Ventures Ltd, PO Box 13145, Ikeja Lagos, ingin mengimpor beragam produk seperti produk kertas, penyejuk ruangan, elektronik, computer
36 AKSES/EDISI-5/ 2007
dan aksesoris, produk pertanian (agro), dan bahan-bahan untuk menjahit. Kontak Mr. Emma Nwosu. Telp: 014977173, 234803 302 4566, email: [email protected]
LEBANON Meztex, PO Box 6220/47 Hazmieh – Fayadieh, Lebanon. Membutuhkan Yarn Lycra Spandex, 40 denier, 10x40’ FLC, harga CIF Venezuella. Kontak Mr Youssef Mouzannar. Telp: +9615459659-452687/8, fax: +961-5454024, email: [email protected]
JORDANIA Petrana Iris Sawsana. Berminat pada produk kosmetik, kimia, obatobatan, fesyen dan makanan. Kontak Mr. Sameer Owais. Telp: 0092665531179, fax: 009-626-5519938, email: [email protected] Gulf International Exhibitions, membutuhkan minyak kelapa sawit. Kontak Mr. Jamal Lattouf. Telp: 009-6265627546, fax: 009-626-5627257, email: [email protected] Lattouf International Trading Co., membutuhkan mebel taman. Kontak Mr. Jamal Lattouf, fax: 009-626-5529107. Jordan Clothing Co. Ltd., membutuhkan kertas. Kontak Sales Dept. Telp: 009-626-4203814, fax: 009-6264201153, email: [email protected]
Waraa Al-Bihar Co.LLC, berminat pada ban. Kontak Mr. Yasser Fannoun. Telp : 009-626-416-5540, Fax : 009-626416-3910 Integrated Co. For Foodstuff Trading Ltd., berminat pada mie dan makanan kaleng. Kontak Mr. Hamzeh Ramadan. Telp : 009-626-461-5504, Fax : 009-626-461-5504 Sunrise Export Development Est., berminat pada segala macam suku cadang elevators. Kontak Mr. Bassam Nazzal. Telp : 009-626-568-5787, Fax : 009-626-568-5789
BANGLADESH Petrola Trading Corp. Ltd, Dilkusha Commercial Area, membutuhkan pupuk urea. Kontak Mr. Syed Jahangir. Telp: 880-2-9566458, fax: 880-2-9569937, email: [email protected]
SAUDI ARABIA Eng A. Khokhar, Global Automatic Door, PO Box 18607 Jeddah 21425, membutuhkan alumunium composite panel. Telp: +966-2-675 0412, fax: +966-2-673 683, email: [email protected] Samir Abdulmuin Tungkar, PO Box 12429 Makkah, membutuhkan ban kendaraan. Telp & Fax:+966-2-5565418. Ghayaz Abdulbagi Alsherafy, PO
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 37
Box 80200 Jeddah 21589, membutuhkan bahan bangunan dan dekorasi. Telp: +966-2-629 1482, fax: +966-2-640 1607, HP: 050 953 1554.
Box 2320 Jeddah 21451, membutuhkan karet latex. Telp: +966-2-667 9071, fax: +966-2-667 9025, HP: 0501-37673.
National Adhesive Tape Factory, PO Box 102200 Jeddah 21321, membutuhkan BOPP Film Materials. Telp: +966-2-624 4655, fax: +966-2-620 6341, email: [email protected]
Munassar Husein M. Alamoudi, PO Box 16627 Jeddah 21474 KSA, membutuhkan kranji/rempah. Telp: +9662643 8000, fax: +966-2-645 2223, email: [email protected]
Al Reef Establishment for Supply & Import, PO Box 3476 Riyadh 11471, membutuhkan desiccated coconut (kelapa yang dikeringkan). Kontak Mr. Misfer F Al Ghamdi. Telp: 966-1-411 0822, 411 0338, fax:+966-1411 0355, email: [email protected]
Shyarif Hamdan Almahdi, PO Box 127 Madina Munawarah, membutuhkan kertas dan alat tulis. Telp: +966-4-834 4942, fax: +966-4-838 3904, HP: 0505308208.
Syafie Alquraishy, membutuhkan garmen dan kabel listrik. Fax: +9661-245 0169, HP: 0551-044 301.
Al-Reedh for Export-Import, PO Box 10208 Dammam 31911, membutuhkan kertas dan alat tulis. Kontak Mr. Ali Ar-Reedh. Telp: +966-3-852 0102, fax: +966-3-854 8106.
Al-Mishkat International For Trd., PO Box 4107 Jeddah 21491, membutuhkan informasi teknologi. Kontak Mohammad Bilal. Telp:+966-2-652 3037, fax:+966-2-651 3436, email: [email protected]
Al-Mina Trading & Contra. Est., PO Box 1256 Riyadh 1431, membutuhkan kertas copy. Kontak Ekie Emile Alnims. Telp:+966-1-476 2337, fax:+966-1-478 3311, email: [email protected]
Absolute Solutions, PO Box 29971 Riyadh 11467, membutuhkan informasi teknologi. Kontak Mr. Faisal Mughal. Telp:+966-1-492 7818, HP: +966-508 250090, FAX: +966-1-492 7305, website: www.ab-sol.net.
Alshurouk Printing Press, PO Box 21114 Riyadh 11475 KSA, membutuhkan kertas dan alat tulis. Kontak Mr. Ubais Sulaiman,. Telp: +966-1-11475, +966-1459 0555, fax:+966-1-459 35555.
Ahmad Mohammad Naghi, PO Box 273 Jeddah 21411 KSA, membutuhkan pengemudi bus. Telp : +966-2-622 3623, Fax : +966-2-622 3610 Al-Yaf Industrial Co.Ltd., PO Box Dammam 31443 KSA, membutuhkan fiber. Kontak Mr. Fawzi Bawazir. Telp : +966-1-473-1817 Fax : +966-1-4731308, email : [email protected] Abdurrahaman Al Abdul Kader Est, PO Box 5747 Riyadh 11432, membutuhkan lampu elektrik. Kontak Mr. Abdurrahman Al-Abdulqadir. Telp: +9661-405 7666, fax:+966-1-403 9658, email: [email protected] Rokn Al-Khidmah Est, PO Box 381996 Riyadh 11345, membutuhkan lampu listrik. Kontak Adulmuhsein Al Qatani. Telp:+966-1-425 1871, fax:+9661-425 1871. Mohammad Saleh Bakoban, PO
Omar Husein Mohammad Alamoudi, PO Box 18689 Jeddah 21425, membutuhkan kertas copy. Telp:+9662-644 5555, fax:+966-2-697 6978. Maher Mahmood Al-Rashit, PO Box 104222 Jeddah 21331, membutuhkan kertas copy. Telp & fax:+966-2-668 9368. Ajwa Alasema, PO Box 33405 Riyadh 11448, membutuhkan bahan makanan. Kontak Mr. Ezeldin Abdu Na’em. Telp:+966-1-455 5728, fax:+966-1-455 5729, email: [email protected] Alebra Alfediya Est., PO Box 22006 Jeddah 21415, membutuhkan mie. Telp:+966-2-648 4175, fax:+966-2-648 5125, email: [email protected] Ahmad Al-Hunaishel Trd. Est, PO Box 281678 Riyadh, membutuhkan sepatu. Kontak Faris Al-Hunaishel. Telp:+966-1-447 1711, fax:+966-1-485
6641, email: [email protected] Faisal Rasyid Alharithy, PO Box 104334 Jeddah 21331 KSA. membutuhkan pakaian dan sepatu olahraga, Telp: +966-2-693 5140, fax: +966-2-678 0257, HP: 0505-707820. Al-Rakan Trading & Contr. Est, PO Box 20535 Jeddah 21465, membutuhkan tekstil. Kontak Mr. Nayef A. Nucho. Telp: +966-2-642 4208, fax: +966-2-644 9206, email: [email protected] Touk Al-Zohoor Est. Branch, PO Box 19122 Jeddah 21435, mencari bahan tekstil. Kontak Mr. Ahmed Ullah. Telp: +966-2-643 3341, fax: +966-2-645 5337. Al-Awaji, PO Box 34399 Riyadh 11458, membutuhkan gaharu. Kontak Saad Al-Awaji. Telp: +966-1-411 2604, HP: 0505 419 507. Zohal Clothes Factory, PO Box 241661 Riyadh 11312, membutuhkan tekstil dan aksesoris. Kontak Mr. Mohamed Mansur Kadasah. Telp:+9661-487 0531, fax: +966-1487 0528, email: [email protected] Ezaldin Aledab, Alhekazi Tils Ceramic & Marble Jeddah, membutuhkan ubin keramik. Telp:+966-2-252 2575, fax:+966-2-252 1465. Khalid M. Yusuf, PO Box 109746 Jeddah 21351, membutuhkan mebel. Telp:+966-2-657 9570, fax:+966-2-657 9510. Hisham Ali Bahabri, PO Box 3574 Jeddah 21481, membutuhkan handuk, kain ranjang, selimut. Telp:+966-2644 2345 fax:+966-2-642 0104. International Co. For Petroleum Waste, Jeddah, membutuhkan petrokimia. Kontak Mr. Abdullah Al Harbi. Fax:+966-2-275 2788.
AUSTRALIA Stick and Stones, 332 Glen Huntly Road, Elsternwick VIC 3185, mencari mebel dari kayu jati, mango wood dan mahogani, patung Budha dari keramik dan batu serta vas dari Yogyakarta. Kontak Kim Biggar. Telp: 61-3-9528 3185, HP: 0416-264-700, email: [email protected] AKSES/EDISI-5/ 2007
37
6/29/07
3:31 AM
SUPLEMENT
Page 38
CSR
A L A M AT P E R W A K I L A N
Alamat Perwakilan RI di Wilayah Asia Timur dan Pasifik
Simpang 528, Lot. 4498, Kg. Sungai Hanching Baru, Jalan Muara, Bandar Seri Begawan BC 2115 Negara Brunei Darussalam, P.O. Box 3013 Telp. (673) 233 0180, 233 0358 Fax. (673) 233 0646 Website: www.indonesia.org.bn E-mail: [email protected]
D.A. Rahardjo
DOK. DEPLU
akses5
1. AUSTRALIA: * Kedutaan Besar RI Canberra 8 Darwin Avenue, Yarralumla ACT 2600 Telp. (61-2) 6250 8600 Fax. (61-2) 6273 6017, 6273 3545 Website: http://www.kbri-canberra.org.au E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Melbourne 72 Queens Road, Melbourne, VIC 3004 Telp. (61-3) 9525 2755 Fax. (61-3) 9525 1588 Website: http://www.kjri-melbourne.org E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Sydney 236-238 Maroubra Road Maroubra, NSW 2035 Sydney - Australia Telp. (61-2) 9344 9933
38 AKSES/EDISI-5/ 2007
Fax. (61-2) 9349 6854, 9349 3366 Website: http://www.indosyd.org.au E-mail : [email protected] * Konsulat RI Darwin 20 Harry Chan Avenue, Darwin GPO Box 1953 Northern Territory 0801 Telp. (61-8) 8941 0048, 8941 0451 Fax. (61-8) 8941 2709 E-mail: [email protected] * Konsulat RI Perth 134 Adelaide Terrace East Perth, WA 6004 PO. Box 6683, East Perth, WA 6892 Telp. (61-8) 9221 5858 Fax. (61-8) 9221 5688 E-mail: [email protected] 3.BRUNEI DARUSSALAM: Kedutaan Besar RI Bandar Seri Begawan
4. CINA: * Kedutaan Besar RI Beijing Dong Zhi Men Wai da Jie No. 4 Chaoyang District Beijing, PRC 100600 Telp. (86-10) 6532-5486 s/d 6532-5488 Fax. (86-10) 6532-5368, 6532-5782 E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Guangzhou Dong Fang Hotel, West Building 2/F Room 1201-1223, 120 Liu Hua Road Guangzhou-510016, Guangdong - PRC Telp. (86-20) 8601 8772 Fax. (86-20) 8601 8773 E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Hong Kong 127-129 Leighton Road, 6-8 Keswick Street Causeway Bay, Hong Kong - SARC Telp. (852) 2890 4421 s/d 2890 4428 Fax. (852) 2895 0139 E-mail: [email protected] 5. FIJI: Kedutaan Besar RI Suva 6th Floor, RA Marama Building 91 Gordon Street Suva, Fiji Islands P.O Box 878 SUVA Telp. (679) 331-6697 Fax. (679) 331-6696 E-mail: [email protected] [email protected] 6. JEPANG: * Kedutaan Besar RI Tokyo 5-2-9 Higashi Gotanda, Shinagawa-Ku Tokyo 141 - JAPAN P.O. Box 11365/4564 Telp. (81-3) 3441-4201 Fax. (81-3) 3447-1697 * Konsulat Jenderal RI Osaka Daiwa Bank Semba Bldg. 6th Floor 4-21, Minami Semba 4-Chome Chuo-Ku Osaka 542-0081 JAPAN 7. KAMBOJA: Kedutaan Besar RI Phnom Penh No. 1, ST. 466 Corner Norodom Boule-
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 39
vard Sangkat Tonle Bassac, Khan Chamcar Mon P.O. Box 894 Phnom Penh, Cambodia Telp. (855-23) 217 934, 216 148 Fax. (855-23) 217 566 Website: www.indonesia-phnompenh.org E-mail : [email protected] 8. KOREA SELATAN: Kedutaan Besar RI Seoul #55, Youido-dong, Youngdeungpo-ku Seoul, Republic Korea Telp. (82-2) 783 5675, 783 5676, 783 5677 Fax. (82-2) 780 4280 Website: www.indonesiaseoul.org 9. KOREA UTARA: Kedutaan Besar RI Pyongyang 5 Foreigner’s Building, Moon So Dong Taedonggang District Pyongyang - Democratic People’s Republic of Korea Telp. (850-2) 381 7425 Fax. (850-2) 381 7620 E-mail: [email protected] 10. LAOS: Kedutaan Besar RI Vientiane Phone Kheng Road P.O. Box 277 Vientiane R.D.R. LAOS Telp. (856-21) 413 900, 413 909, 413 910 Fax. (856-21) 214 828, 218 527. E-mail: [email protected] 11. MALAYSIA: * Kedutaan Besar RI Kualalumpur No. 233 Jalan Tun Razak 50400 Kualalumpur P.O. Box 10889, Malaysia Telp. (603) 2145 2011, 2142 1151, 2142 1354, 2141 5228, 2141 1421 Fax. (603) 2141 7908, 2142 3878. Website: www.kbrikl.org.my E-mail : [email protected] [email protected] * Konsulat Jenderal RI Johor Bahru 723, Jl, Ayer Molek 80000 Johor Bahru, Malaysia Telp. (607) 2212000, 2223396, 2229301 Fax. (607) 224 8309 222 3397. E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Lorong Kemajuan, Karamunsing Peti Surat 11595, 88817 Kota Kinabalu Sabah - Malaysia Telp. (60-88) 218 600, 218 258, 218 518 Fax. (60-88) 215 170
E-mail: [email protected] * Konsulat RI Penang 467, Jl. Burma, 10350 Penang, Malaysia Telp. (604) 2274686, 2276281, 2276278 Fax. (604) 227 5887 E-mail: [email protected] [email protected] [email protected]
E-mail: [email protected] 15. SINGAPURA: Kedutaan Besar RI Singapura 7 Chatsworth Road Singapore-249761 Telp. (65) 6737 7422 Fax. (65) 6737 5037, 6235 5783 E-mail: [email protected]
12. MYANMAR: Kedutaan Besar RI Yangon 100, Pyidaungsu Yeiktha Road Yangon, Union of Myanmar Telp. (95-1) 254 465, 254 469, 229 750 (873) 762 031 460 (satelit) Diplomatic Compound Fax. (95-1) 254 468 E-mail: [email protected]
16. THAILAND: * Kedutaan Besar RI Bangkok 600-602 Petchburi Road Phayathai, Bangkok 10400 THAILAND Telp. (66-2) 252 3135 s/d 252 3140 Fax. (66-2) 255 1267 Website: www.kbri-bangkok.com E-mail : [email protected] * Konsulat RI Songkhla 19 Sadao Road, Muang District, Songkhla 90000 - THAILAND Telp. (66-74) 311 544, 312 219, 441 867 Fax. (66-74) 441 094 E-mail: [email protected]
13. PAPUA NUGINI: * Kedutaan Besar RI Port Moresby Lot 1 & 2 Section 410, Kiroki Street Gordons 5, N C D, Papua New Guinea P.O. Box 7165 Boroko, N.C.D Telp. (675) 3253116, 3253544, 3253435 Fax. (675) 325 0535 E-mail: [email protected] * Konsulat RI Vanimo Sandaun Province P.O. Box 39, Vanimo Telp. (675) 857 1371, 857 1372 Fax. (675) 857 1373, 857 1298 E-mail: [email protected] 14. Selandia Baru: Kedutaan Besar RI Wellington 70 Glen Road, Kelburn P.O. Box 3543 Wellington, New Zealand Telp. (64-4) 475 8697, 475 8698, 475 8699 Fax. (64-4) 475 9374. Website: www.indonesianembassy.org.nz E-mail: [email protected] 14. FILIPINA: * Kedutaan Besar RI Manila 185 Salcedo Street, Legaspi Village Makati City, Philippines P.O. Box 1671 MCPO Telp. (632) 892 5061 s/d 892 5068 Fax. (632) 892 5878, 894 4561 E-mail: [email protected] * Konsulat Jenderal RI Davao Ecoland Subdivision P.O. Box 81038, Matina Davao City, Philippines Telp. (63-82) 299 2930 s/d 299 2934 Fax. (63-82) 297 3462
17. VIETNAM: * Kedutaan Besar RI Hanoi 50, Ngo Quyen Street Hanoi, Republic Sosialist Vietnam Telp. (84-4) 825 3353, 825 7969 Fax. (84-4) 825 9274 E-mail: [email protected] [email protected] * Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City 18, Phung Khac Khoan Street District !, Ho Chi Minh City S.R. Vietnam Telp. (84-8) 825 1888, 825 1889 Fax. (84-8) 829 9493 E-mail: [email protected] 18. TIMOR LESTE: Kedutaan Besar RI Dili P.O. Box 207, Farol, Palapaso Dili, Timor Leste Telp. (670) 331 7107, 331 1109 Fax. (670) 332 3684, 331 2332 E-mail: [email protected] 19. KALEDONIA BARU: Konsulat Jenderal RI Noumea 2, Rue Lamartine - Orphelinat B.P. 26, 98845 Noumea Cedex Nouvelle Caledonie Telp. (687) 232 880, 232 881 Fax. (607) 278 435 Telex. 3068 INDNOUM AKSES/EDISI-5/ 2007
39
akses5
6/29/07
3:31 AM
Page 40