( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa disertasi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka disertasi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum. Makassar, 27 Juli 2011 Penyusun,
Hamzah K NIM. 80100307058
PENGESAHAN DISERTASI Disertasi dengan judul “Istih}sa>n Sebagai Metode Pembaruan Hukum dalam Kompilasi Hukum Islam” yang disusun oleh Saudara Hamzah K NIM. 80100307058, telah diujikan dan dipertahankan dalam Sidang Ujian Promosi Doktor yang diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Juli 2011 M., bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 H., dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang Hukum Islam pada Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. PROMOTOR: 1. Prof. Dr. H. Minhajuddin, M.A.
(………………..)
2. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah
(………………..)
CO PROMOTOR: - Prof. Dr. M. Irfan Idris, M. Ag.
(………………..)
PENGUJI : 1. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A.
(…………….. ...)
2. Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, M.A.
(…………….. ...)
3. Prof. Dr. H. Ali Parman, M.A.
(..………………)
4. Dr. H. Abd. Rauf M.Amin, Lc., M.A.
(..………………)
5. Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A.
(…………….. ...)
6. Prof. Dr. H. Minhajuddin, M.A.
(..………………)
7. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah
(..………………)
8. Prof. Dr. M. Irfan Idris, M. Ag.
(..………………) Makassar, 27 Juli 2011
Ketua Program Studi Dirasah Islamiyah,
Diketahui oleh Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,
Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M. Ag. NIP. 196210161990031003
Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A. NIP. 195408161983031004
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمح رلا هللا مسب ألا فرشا ىلع مالسلاو ةالصلاو نيمل اعلا بر هلل دمحلا ءايبن نيعمجا هباحصاو هلا ىلعو نيلس رملاو Puji syukur dengan tulus dipersembahkan kehadirat Allah swt. Dialah Tuhan yang menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan kepada Rasul pilihan-Nya, Muhammad saw. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Salawat dan salam semoga tercurah keharibaan Rasulullah saw., keluarganya dan para sahabatnya. Perampungan disertasi ini tidak dapat terlaksana tanpa keterlibatan berbagai pihak. Olehnya itu penulis menyampaikan penghargaan yang tak terhingga dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Pertama-tama ucapan terima kasih disampaikan kepada : 1. Prof. Dr. H. Abd. Qadir Gassing, M.Si. sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar atas jasa dan jerih payahnya dalam mengatur, menyiapkan sarana dan prasarana belajar, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UIN Alauddin Makassar ini. 2. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A. sebagai Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar dengan jasa-jasa beliau yang begitu besar dalam membina dan meningkatkan mutu perguruan tersebut selama penulis menimbah ilmu pengetahuan. 3. Prof. Dr. H. Baso Midong, M.A. selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr. H. Nasir A. Baki, M.A. selaku Asisten Direktur II serta mantan Asisten Direktur I Prof. Dr. H. Moeh. Qasim Mathar, M.A, dan Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.A. Asisten Direktur II PPs UIN Alauddin Makassar yang telah bersusah payah membina, dan menyiapkan berbagai
4.
5.
6.
7.
8.
9.
fasilitas, sehingga banyak membantu penulis di dalam menyelesaikan studinya di UIN Alauddin Makassar. Prof. Dr. H. Minhajuddin, M.A, Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah dan Prof. Dr. Irfan Idris, M. Ag, selaku promotor dan co-promotor, yang telah banyak meluangkan waktunya yang sangat berharga dalam rangka memberikan bimbingannya kepada penulis selama menyelesaikan disertasi ini, serta para Guru Besar dan Dosen Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kontribusi ilmiah sehingga membuka cakrawala berpikir penulis dalam menghadapi berbagai persoalan. Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M. Ag. selaku Ketua Program Studi Dirasah Islamiyah Program Pascasarjan UIN Alauddin Makassar yang telah banyak membina Program Studi tersebut dengan penuh dedikasi, banyak membantu penulis di dalam menyelesaikan studinya di UIN Alauddin Makassar ini. Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, M.A., Prof. Dr. H. Ali Parman, M.A., Dr. H. Abd. Rauf M. Amin, Lc., M.A. masing-masing sebagai penguji 1, 2 dan 3 dan Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A., sebagai penguji eksternal yang telah bersusah payah mengoreksi, membenarkan dan meluruskan disertasi ini bila terdapat hal-hal yang diperlukan. Kepala Perpustakaan Pusat UIN Alauddin beserta segenap stafnya, juga para karyawan perpustakaan Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan bantuan dan pelayanan yang baik. Prof. Dr. H. Nihaya M., M. Hum Ketua STAIN Palopo dan Prof. Dr. H. M. Said Mahmud, Lc., M.A. mantan Ketua STAIN Palopo periode 2004-2009 yang banyak memberikan bantuannya baik berupa moril maupun materil, kepada beliau mudah-mudahan diberikan pahala oleh Allah swt. yang berlipat ganda. Amin ! ! ! Kedua orang tua penulis (Kamma dan Nurinaga keduanya telah almarhum dan almarhumah) yang telah berhasil dan berjasa mengasuh, mendidik dan menyayangi penulis sejak kecil yang penuh tulus dan ikhlas, jasa dan pengorbanan, serta restu keduanya menjadi sumber kesuksesan penulis, semoga Allah memberikan pahala yang berlipat ganda dan melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka.
10. Terkhusus kepada istri tercinta Halijah Yusuf, S. Pd.I yang telah memberikan motivasi dan dengan segala pengertian dan kesabarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Begitu pula putra putriku tercinta Muhammad Akram, Musyahidah, Nurul Hidayah dan Muhammad Khaerul Zaky yang senantiasa mendukung dan mengorbankan tenaga, perasaan dan ketabahan dalam berbagai hal dengan penuh harapan agar penulis dapat menyelesaikan studi S3 ini dalam waktu yang tidak lama. 11. Segenap rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam suka dan duka selama menjalani masa studi. Penulis menyadari bahwa masih banyak pihak yang terkait dalam penyelesaian disertasi ini yang belum sempat disebutkan namanya satu persatu. Olehnya itu, penulis mendo’akan semoga Allah swt. memberikan pahala yang berlipat ganda. Amin. Palopo, 27 Juli 2011 Penulis Hamzah K NIM. 80100307058
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......... .......................................................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI......... ....................... HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
i ii
iii
KATA PENGANTAR ........ ........................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................... v
iv
DAFTAR TRANSLITERASI .......
.............................................................
vii
...........................................................................................
ix
ABSTRAK ....... BAB
I
PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1 B. Rumusan dan Batasan Masalah …………………………… 19 C. Pengertian Judul, Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………………….. 19 D. Kajian Pustaka………. …………………………………… 24 E. Kerangka Pikir …….. ……………………………………… 31 F. Metodologi Penelitian ……………………….…………….34 G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………...………………..38 H. Garis Besar Isi Disertasi...………………………………… 40 BAB
II
TINJAUAN UMUM TENTANG ISTIH{SA
n ............................................................... 42 B. Macam-macam Istih}sa>n......................................................... 49 C. Dasar Pertimbangan Istih}sa>n.................................................. 59 D. Pandangan Ulama tentang Istih}sa>n....................................... 67 E. Istih}sa>n dalam Ijtihad al-Syafi’i............................................. 86 F. Perbedaan Metode Istih}sa>n dengan Metode Ijtihad Yang Lain … 93
BAB
III PEMBARUAN HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM ...................................................................... 105 A. Pembaruan Hukum Islam..….……………………………… 105 C. Kompilasi Hukum Islam ………………………………….. 174
BAB IV BENTUK-BENTUK PENERAPAN METODE ISTIH{SAn di bidang perkawinan .............206 B. Penerapan Metode Istih}sa>n di bidang kewarisan ............... 236 C. Penerapan Metode Istih}sa>n di bidang perwakafan ............ 243 D. Prospek Penerapan Metode Istih}sa>n Pada Pembaruan
Hukum dalam Kompilasi Hukum Islam .............................256 BAB
V
PENUTUP ……..……………………………………………. 294 A. Kesimpulan ….…………………………………………… 294 B. Implikasi Penelitian ……………………………………... 299
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 302 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 319 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………….... 326
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi adalah pengalihhurufan dari abjad yang satu ke abjad lainnya. Yang dimaksud dengan transliterasi Arab-Latin dalam pedoman ini adalah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin serta segala perangkatnya. Ada beberapa sistem transliterasi Arab-Latin yang selama ini digunakan dalam lingkungan akademik, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Namun, dengan sejumlah pertimbangan praktis dan akademik, tim penyusun pedoman ini mengadopsi “Pedoman Transliterasi Arab Latin” yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I., masing-masing Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Tim penyusun hanya mengadakan sedikit adaptasi terhadap transliterasi artikel atau kata sandang dalam sistem tulisan Arab yang dilambangkan dengan huruf( لاalif lam ma‘arifah). Dalam pedoman ini, al- ditransliterasi dengan cara yang sama, baik ia diikuti oleh alif lam Syamsiyah maupun Qamariyah. Dengan memilih dan menetapkan sistem transliterasi tersebut di atas sebagai acuan dalam pedoman ini, mahasiswa yang menulis karya tulis ilmiah di lingkungan UIN Alauddin Makassar diharuskan untuk mengikuti pedoman transliterasi Arab-Latin tersebut secara konsisten jika transliterasi memang diperlukan dalam karya tulis mereka. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pedoman tersebut. 1. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada halaman berikut: 1. Konsonan Huruf-huruf bahasa Arab ditranslitrasi ke dalam huruf latin sebagai berikut :
ا : A ب : B ط : T{ ت : T ظ : Z{ ٍ ث : S| ع : ‘ ج : J غ : G ح : H{ ف : F خ : KH ق : Q د : D ك : K ذ : Z| ل : L ر : R م : M ز : Z ن : N س : S ه : H ش : SY و : W ص : S{ ي : Y ض : D{ Hamzah ( )ءyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’). 2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
َا
fath}ah
a
a
ِا
kasrah
i
i
ُا
d}ammah
u
u
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
ْىَـ
fath}ah dan ya
ai
a dan i
ْوَـ
fath}ah dan wau
au
a dan u
Contoh: َفـْيـَك : kaifa َل ْوـَه: haula 3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Harkat dan
Huruf dan
Nama
fath}ah
a>
a dan garis di
ِ ىــ
kasrah dan
i>
i dan garis di
وــُـ
d}ammah
u>
u dan garis di
... َ | ا... َ ى
Nama
Contoh: َت اَـم: ma>ta ىـَمَر: rama> َلـْيـِق: qi>la ُت ْوُـمـَي : yamu>tu 4. Ta marbu>t}ah Transliterasi untuk ta marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harkat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marbu>t}ah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h]. Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh: ِلاَفْط ألا ُ ةـَضْوَر : raud}ah al-at}fa>l
ُ ةَلــِضاَـفـْلَا ُ ةـَنـْيِدـَمـْلَا : al-madi>nah al-fa>d}ilah ُ ةــَمـْكـِحْـلَا : al-h}ikmah 5. Syaddah (Tasydi>d) Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydi>d ( ّ ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.
Contoh: َانـَـّبَر : rabbana> َانــْيَـّجـَن: najjai>na> ُ ّقـَحـْـلَا : al-h}aqq ُ ّجـَحـْـلَا : al-h}ajj َمـِـّعُن: nu“ima ٌّوُدـَع: ‘aduwwun Jika huruf ىber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ()ّىـِــــ, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i>). Contoh: ٌّىـِلـَع : ‘Ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly) ُّىـِـبَرـَع : ‘Arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby) 6. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf لا (alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contohnya: ُسـْمَـّّشلَا: al-syamsu (bukan asy-syamsu) ُ ةـَـلَزـْـلَّزلَا: al-zalzalah (az-zalzalah) ُ ةَفـسْلـَفـْـلَا : al-falsafah ُدَالـِــبـْـلَا: al-bila>du 7. Hamzah Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif. Contohnya: َنْوُرـُمأَـت: ta’muru>na ُءْوَـّنـْـلَا : al-nau’ ٌءْيـَش: syai’un ُت ْرـِمُُ أ : umirtu 8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Al-Qur’an (dari al-Qur’a>n), Sunnah, khusus dan umum. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh: Fi> Z{ila>l al-Qur’a>n Al-Sunnah qabl al-tadwi>n Al-‘Iba>ra>t bi ‘umu>m al-lafz} la> bi khus}u>s} al-sabab 9. Lafz} al-Jala>lah ()هللا Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransli-terasi tanpa huruf hamzah. Contoh: ِهللا ُنْـيِدdi>nulla>h ِهللا ِاِبbilla>h Adapun ta marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh: ِهللا ِةَمـْــحَر ْيِف ْمـُهhum fi> rah}matilla>h 10. Huruf Kapital Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri
didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh: Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l Inna awwala baitin wud}i‘a linna>si lallaz\i> bi Bakkata muba>rakan Syahru Ramad}a>n al-laz\i> unzila fi>h al-Qur’a>n Nas}i>r al-Di>n al-T{u>si> Abu>> Nas}r al-Fara>bi> Al-Gaza>li> Al-Munqiz\ min al-D}ala>l Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abu> (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contohnya: Abu> al-Wali>d Muh}ammad ibnu Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibnu) Nas}r H{a>mid Abu> Zai>d, ditulis menjadi: Abu> Zai>d, Nas}r H{a>mid (bukan: Zai>d, Nas}r H{ami>d Abu>)
swt. saw. a.s. H M SM l.
DAFTAR SINGKATAN Beberapa singkatan yang dibakukan adalah: = subh}a>nahu> wa ta‘a>la> = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam = ‘alaihi al-sala>m = Hijrah = Masehi = Sebelum Masehi = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)
w. = Wafat tahun Q.S. …(…): 4 = Quran, Surah …, ayat 4
ABSTRAK Nama Penulis NIM Judul
: Hamzah K. : 80100307058 : Istih}sa>n Sebagai Metode Pembaruan Hukum dalam Kompilasi Hukum Islam
Fokus pengkajian disertasi ini adalah istih}sa>n sebagai metode pembaruan hukum dalam kompilasi hukum Islam. Pokok kajian tersebut dielaborasi dalam tiga sub permasalahan yaitu; bagaimana eksistensi Istih}sa>n sebagai salah satu metode ijtihad dapat menemukan hukum Islam ?, bagaimana implementasi istih}sa>n sebagai metode pembaruan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) ?, dan bagaimana prospek metode istih}sa>n sebagai metode pembaruan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam ? Tujuan penelitian ini adalah; untuk mengkaji, dan mengidentifikasi konsep istih}sa>n sebagai salah satu metode ijtihad dalam menemukan hukum Islam, untuk mengkaji dan memahami implementasi metode istih}sa>n pada pembaruan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam, untuk mengkaji dan memahami prospek motode istih}sa>n pada pembaruan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam. Prinsip dasar penelitian ini adalah penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan teologis normatif, yuridis, filosofis dan sosiologis. Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder melalui studi pustaka (library research). Untuk analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan analitis kritis atau analisis deskriptif dan content analysis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode istih}sa>n dalam menemukan hukum adalah berpindah dari suatu ketentuan hukum kepada ketentuan hukum yang lain karena ada dalil syara’ yang menyuruh atas perpindahan itu. Perpindahan itu harus ditopang/bersandar/bersanad kepada suatu dalil syara’. Hal ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan istih}sa>n qiya>s dan istih}sa>n istisnai>. Sedang penerapan metode istih}sa>n pada pembaruan hukum dalam Kompilasi Hukum Islam terdapat pada bidang perkawinan, kewarisan dan perwakafan. Di bidang perkawinan, yaitu 1). Perceraian harus di lakukan di muka Sidang Pengadilan; 2). Poligami perlu izin dari Pengadilan
Agama; 3). Pembatasan umur nikah bagi pria dan wanita; 4). Harta bersama diatur secara baik (dibagi dua) jika terjadi perceraian; 5). Ditetapkan ketentuan nikah wanita hamil; 6). Perkawinan beda agama dilarang. Penerapan metode Istih}sa>n di bidang kewarisan, yaitu 1). Wasiat wajibah dalam pembagian waris; 2). Di kenal adanya ahli waris pengganti; 3). Perjanjian harta bawaan yang tidak termasuk harta waris. Sedang Penerapan Istih}sa>n di bidang wakaf, yaitu 1). Harta wakaf dapat dialihfungsikan kepada yang lebih bermanfaat; 2). Dikenal adanya wakaf produktif. Prospek metode istih}sa>n pada pembaruan hukum dalam KHI terdapat banyak hal akibat perkembangan masyarakat dewasa ini disebabkan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat berpengaruh pada semua lini kehidupan manusia, termasuk umat Islam, terlebih pada bidang hukum Islam, baik pada bidang perkawinan, kewarisan, perwakafan, zakat, ekonomi syariah maupun pada bidang-bidang yang lain, seperti bayi tabung dan inseminasi buatan, bank Asi, bank sperma dan lain-lainnya. Dalam perkawinan di antaranya perkawinan melalui telepon, nikah sirri (nikah dibawah tangan), dalam perwakafan adanya mengemuka akhir-akhir ini mengenai wakaf tunai atau wakaf uang yang sangat menjanjikan untuk kesejahteraan umat, jika dikelola secara profersional dan amanah, masalah zakat dan pengelolaannya yang merupakan dana umat yang sangat besar, masalah ekonomi syariah dengan segala aktivitasnya berdasarkan prinsip-prinsip wahyu (al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw.) dan ijtihad para ulama. Demikian pula dengan masalah bayi tabung dan inseminasi buatan, bank Asi, bank sperma boleh tidaknya dilakukan oleh umat Islam dan akibat hukumnya. Bayi tabung dan inseminasi buatan boleh dilakukan apabila sperma suami dan ovun istri dipertemukan, jika hal itu sangat dibutuhkan, selain dari itu diharamkan hukumnya dalam ajaran Islam. Sedang bank asi diperbolehkan apabila hal itu sangat diperlukan. Adapun inseminasi buatan antara seorang laki-laki dan perempuan dengan pemanfaatan bank sperma diharamkan oleh agama Islam secara mutlak, maka pengadaan bank sperma diharamkan juga hukumnya olah agama, dan anak yang lahir sama dengan anak zina, karena itu banyak menimbulkan masalah hukum, khusunya yang menyangkut dengan nasabnya, kemahraman, perwalian dalam pernikahan bagi anak wanita dan kewarisannya.
صخلم بلاطلا مسا .ك ةزمح : بلاطلا ديق مقر : 80100307058 ناونعلا يف نوناقلا حالصإل جهنم ناسحتسالا : ةيمالسإلا نيناوقلا ةعومجم ينوناقلا حالصإلا جهانم نم جهنمك ناسحتسالا لوح ةحورطألا هذه تزكرت ةحورطألا هذهل ةيسيئرلا ةساردلا تعضو دقو .ةيمالسإلا نيناوقلا ةعومجم يف جهانم نم جهنمك ناسحتسالا ةقيقح تناك فيك :يهو ،ةيعرف تالكشم ثالث يف ناسحتسالا ذيفنت ناك فيكو ؟ ةيمالسإلا ةعيرشلا نع ثحبلا يف داهتجالا ناك فيكو ؟ ةيمالسإلا نيناوقلا ةعومجم يف ينوناقلا حالصإلا جهانم نم جهنمك نيناوقلا ةعومجم يف ينوناقلا حالصإلا جهانم نم جهنمك ناسحتسالا لبقتسم بولسأك ناسحتسالا موهفم ديدحتو ةسارد وه ثحبلا اذه نم ضرغلاو ؟ ةيمالسإلا ذيفنت مهفو ضارعتساو ؛ةيمالسإلا ةعيرشلا داجيإ يف داهتجالا بيلاسأ نم ضارعتساو ؛ةيمالسإلا نيناوقلا ةعومجم يف ينوناقلا حالصإلا ىلع ناسحتسالا .ةيمالسإلا نيناوقلا ةعومجم يف ينوناقلا حالصإلل ناسحتسالا لبقتسم مهفو جهنلا عم يفصولا يعونلا ثحبلا وه ثحبلا اذهل يساسألا أدبملاو تانايبلا لصحتو .يجولويسوسلاو يفسلفلاو ينوناقلاو ىدئاقعلا يرايعملا جهن مادختساب تانايبلا ليلحت متو .ةيبتكم تانايب لالخ نم ةيوناثلاو ةيلوألا .ىوتحملا ليلحتو ةيفصو وأ يدقن يليلحت روثعلا يف ناسحتسالا جهنم نأ ىلإ ريشت ثوحبلا جئاتن ىلع ءانبو كانه نأل ،نوناقلا نم ىرخأ ماكحأل ينوناقلا مكحلا نم لاقتنالا وه نوناقلا ىلع كلذ متيو .ةيعرش ةجح ىلإ دمتعي لاقتنالا نإو .كلذ ىلإ ريشت ةيعرش اججح امأو .ىعانطصالا ناسىحتسالاو ىسايقلا ناسحتسالا لالخ نم :نيتقيرطب نيناوقلا ةعومجم يف متيف ينوناقلا حالصإلا ىف ناسحتسالا قيبطت نأ يغبني : 1).جاوزلا لاجم يفف .فقولاو ،ثاريملاو ،جاوزلا لاجم يف ةيمالسإلا ، 3).ةيعرشلا ةمكحملا نم نذإ ىلإ ةجاحب تاجوزلا ددعت ، 2).ةمكحملا مامأ قالطلا متي اميظنت نيجوزلا ةيكلم مظنت ، 4).ءاسنلاو لاجرلل ةبسنلاب جاوزلا نس دييقت ةبسنلاب طورشلا ددحت 5).؛قالطلا ةلاح يف )نيفرطلا الك ىلع مسقت( اديج لاجم يفو .ةفلتخملا نايدألا باحصأ نيب جاوزلا رظحي 6).؛لماوحلا ءاسنلل ،ةثرولا نم ليدب دوجو ، 2).ثاريملا ميسقت يف ةبجاولا ةيصولا : 1).ثاريملا : 1).فقولا لاجم يفو .ةثارولا لمشت ال ةيراقعلا تاكلتمملا نأب قافتالا (3). .ةفورعم ةيجاتنإلا فاقوألا ، 2).هنم ةدئاف رثكأ وه ام ىلإ فقولا ليوحت نكمي ةعومجم يف ينوناقلا حالصإلا ىلع بحر ناسحتسالا جهنمل لبقتسملاو لظ يف مويلا عمتجملا ومنل ةدرطم رومألا نم ريثكلا كانه نأل ،ةيمالسإلا نيناوقلا امب ،ةيرشبلا ةايحلا ىحاون عيمج ىلع رثؤت نأ نكميو ايجولونكتلاو ملعلا مدقت جاوزلا لاجم يف ءاوس ،ةيمالسإلا ةعيرشلا لاجم يف ةصاخو ،نيملسملا كلذ يف لثم ،ىرخأ تالاجم يف كلذكو ،يمالسإلا داصتقالاو ،ةاكزلاو ،فقولاو ،ثاريملاو تاناويحلا كونبو ،ناسنإلا بيلح كونبو يعانطصالا حيقلتلاو بيبانألا لافطأ .اهريغو ،ةيونملا
لاجم يفو .يرسلا جاوزلاو ،فتاهلا قيرط نع جاوزلا رهظي ،جاوزلا لاجم يفو ريدي ام اذإ بعشلا ةيهافر لجأ نم ادج دعاو رمأ وهو يدقنلا فقولا ارخؤم رهظ فقولا لكاشملاو ،ادج ريبك لام وهو اهترادإو ةاكزلا كلذكو ؛ةنامأبو ةنقتم ةرادإب ميركلا نآرقلا( ةيمالسإلا ةعيرشلا ئدابم ساسأ ىلع اهتطشنأ عم ةيداصتقالا بيبانألا لافطأ لكاشم نإف ،اضيأو .ءاملعلا داهتجاو )،فيرشلا ثيدحلاو كلذ لك ،ةيونملا تاناويحلا كونبو ،ناسنإلا بيلح كونبو يعانطصالا حيقلتلاو بيبانألا لافطأ رمأ متي نأ نكميو .نيملسملل اهزاوج لوح ثحبلا ديق ىلع مزل اذإ ،هتجوز نم ةضيوبلاو جوزلل يونملا لئاسلا ناك اذإ يعانطصالا حيقلتلاو ناسنإلا بيلح كونبو .مالسإلا يف مرحم هنإف كلذ ريغ ناك اذإو ،كلذ ىلإ رمالا لجر نيب يعانطصالا حيقلتلل ةبسنلاب امأو .اهيلإ ةحلملا ةجاحلا دنع حمست نمو ،مالسإلا ىف اقلطم هنع ىهنم وهف ةيونملا تاناويحلا كونب مادختسا عم ةأرماو اهنم اودلو نيذلا لافطألاو ،اضيأ روظحم ةيونملا تاناويحلا كونب مايق نإف مث اميف اميس الو ،ةريثك ةيعيرشت اياضق ريثي هنأل ،انزلا لافطأ مكح لثم .نهتثاروو ءاسنلل ةبسنلاب جاوزلا يف ةيالولاو مهمرحمو ،مهبسن عم قلعتي
ABSTRACT : Hamzah K. : 801003307058 : Istihsan Sebagai Metode Pembaruan Hukum dalam Kompilasi Hukum Islam
Name NIM Title
The research deals with Istihsan as renewal and compilation of Islamic law. The main focus of this research is entailed into three research questions. First, how does the existence of Istihsan as one of methods of Ijtihad which could find Islamic law. Second, how is the implementation of Istihsan as a renewal method in the Compilation of Islam Law (KHI). Third, how is the prospect of Istihsan as a renewal method in the Compilation of Islam Law (KHI). The objectives of this research are designed to study and identify the concept of Istihsan as one of methods in the finding of Islamic Law, to understand the implementation of Isitihsan in the renewal law and compilation of Islamic law. This research is a qualitative descriptive research by using theological-normative, juridical, philosophical and sociological approaches. The primary and secondary data are gained from library research. In addition, the research uses critical analysis (descriptive analysis) and content analysis. The research shows that method of Istihsan moves and changes from law decision to another in the finding of Law as the syariah argumentation (dalil syara”) supported to do so. This changing position must be based on certain argumentation (dalil syara’) with two ways; Istihsan Qiyas and Istihsan Istisnai. The application of Istihsan in the compilation of Islamic law are in the marriage sphere, legacy, and donated property for religious use. In the marriage cases; 1) divorce should be legalized by the court, 2) polygamy should be permitted by the court (Pengadilan Agama), 3) age restriction to the bride and bridegroom, 4) wealth should be divided fairly when divorcing, 5) marriage with pregnant woman, 6) prohibition of interfaith marriage. The implementation of istihsan in legacy as follows: 1) obligatory testament (wasiat) in distributing legacy, 2) successor of legacy members, 3) marriage portion is not a part of wealth of legacy. The implementation of Istihsan in waqaf such as; 1) wealth of waqaf could be used in more useful field, 2) productive waqaf. The prospect of istihsan in renewal law and compilation of Islamic Law develops and it is in line with the development of science, knowledge, technology and society. The advance of it has influenced in the formulation of Islamic law in marriage, legacy, alms giving (zakat), waqaf, wasiat, synthetic insemination, bank of sperma and ASIH and the such. The method of Istihsan also deals with marriage trough phone, secret marriage, cash and money waqaf, zakat, and syariah economy. Furthermore, this also copes with whether or not synthetic insemination, bank of sperma and ASIH are allowed in Islam. The synthetic insemination and tube baby (bayi tabung) are permitted only if done by her husband. Also, bank of ASIH (natural feeds from
mother) is allowed in case of emergency. In contrast, the synthetic insemination by using bank of sperma is totally forbidden at all in Islam and the child born from this is considered as zina child. Therefore, bank of sperma is also not allowed in Islam because this can blur out the lineage of family and guardianship in marriage for woman and her legacy.