Artikel
: Survei Malariometrik di Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2013
Article :
Malariometric surveys in the Village District Kalumata South Ternate Ternate in North Maluku province in 2013
Oleh: PRIHARDINI ABD AZIS 091511224
Dosen Pembimbing : Dr. dr. Billy J. Kepel, MMedSc Dr. Ir. Reiny A. Tumbol, MAppSc
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013
Abd Azis, Prihardini. Survei Malariometrik di Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 Skripsi. Pembimbing : (I) Dr. dr. Billy J. Kepel, MMedSc., (II) Dr. Ir. Reiny A. Tumbol, MAppSc Bidang Minat Epidemiologi,FakultasKesehatanMasyarakat, Universitas Sam Ratulangi E-mail:
[email protected] ABSTRAK Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok berisiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil berdasarkan Annual Parasite Rate (API) melalui stratifikasi wilayah Indonesia, Indonesia bagian timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi. (Depkes, 2011). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Ternate tahun 2012, angka Annual Malaria Insidence (AMI) sebanyak 39,02% sedangkan Annual Parasite Rate (API) sebanyak 19,38%. Berdasarkan data dari Puskesmas Kalumata tahun 2012, angka AMI sebanyak 51,20% dan angka API sebanyak 2,36% dari jumlah penduduk sebanyak 8456 jiwa. Survei Malariometrik yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas dengan parameter Spleen Rate dan prevalensi dengan parameter Parasite Rate penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013 di Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan Kota Ternate. dengan menggunakan metode penelitian cross sectional secara survei deskriptif dengan 100 sampel mengacu pada buku panduan Departemen Kesehatan RI. Kesimpulan: hasil penelitian Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan pada pemeriksaan Parasite Rate termasuk dalam klasifikasi Low Prevalence Area dan pemeriksaan Spleen Rate termasuk dalam klasifikasi Hipoendemik. Saran dalam penelitian ini adalah lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Kata Kunci: Malaria, Survei Malariometrik, Spleen Rate, Parasite Rate ABSTRACT Malaria is a public health problem that can cause death, especially in high-risk groups are infants, toddlers and pregnant women by Annual Parasite Rate (API) through stratification of Indonesia, eastern Indonesia into the high malaria stratification. (Department of Health, 2011). Based on data from the Health Department of Ternate in 2012, figures Insidence Annual Malaria (AMI) as much as 39.02% while the Annual Parasite Rate (API) as much as 19.38%. Based on data from the health center Kalumata in 2012, as many as 51.20% AMI numbers and figures API as much as 2.36% of the total population of 8456 inhabitants. Malariometric survey conducted aimed to determine the level of endemicity with Spleen Rate parameter and the parameter Parasite prevalence rate of this study was conducted in May-June 2013 in the Village District Kalumata South Ternate Ternate. research using cross sectional descriptive survey with 100 samples refer to the manual the Ministry of Health. In conclusion: the results of research Kalumata District Village South Ternate Rate Parasite examination included in the classification of Low Prevalence Area and Spleen examination Hipoendemik Rate included in the classification. Suggestions in this study is further increase outreach to the community about the importance of health. Keywords: Malaria, malariometric Survey, Spleen Rate, Parasite R
PENDAHULUAN
Malaria
stratifikasi rendah. API dari tahun
merupakan
salah
satu
masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan
kematian
terutama pada kelompok risiko tinggi
2008-2009
salah satu indikator dari target Millenium
Development
Goals
(MDG’s),
ditargetkan
untuk
menghentikan
penyebaran
dan
mengurangi kejadian insiden malaria pada tahun 2015. Global Malaria Programme
(GMP)
menyatakan
bahwa malaria merupakan penyakit yang
terus
menerus
pengamatan,
dilakukan
monitoring
kebijakan dan strategi yang tepat
2011). Prevalensi
ditemukan Indonesia. Parasite
malaria
diseluruh
stratifikasi
(API)
wilayah
masih
provinsi
Berdasarkan Rate
di
Annual melalui Indonesia,
Indonesia bagian timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang
nasional
malaria
adalah 2,85%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai prevalensi malaria diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggore Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Timur, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Provinsi di Jawa-Bali merupakan daerah dengan prevalensi malaria klinis terrendah yaitu ≤0,5% (Kemenkes, 2008). Di luar Jawa dan Bali angka malaria klinis perseribu penduduk menunjukkan
kecenderungan
menurun yaitu dari 31,09 perseribu
(Depkes RI, 2011). Penyakit
2,47
perseribu penduduk (Depkes RI,
dan
evaluasi, serta diperlukan formulasi
dari
perseribu penduduk menjadi 1,85
yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil. Oleh sebab itu malaria merupakan
menurun
dibeberapa
wilayah
di
Kalimantan, Sulawesi dan Sumetra sedangkan di Jwa-Bali masuk dalam
penduduk pada tahun 2000 menjadi 21,2 perseribu penduduk pada tahun 2004.
Proposi
kematian
karena
malaria berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 adalah sebesar 2%. Jumlah kabupaten endemis di
Indonesia
adalah 424 kabupaten dari 576 kabupaten yang ada dan diperkirakan 42,4% penduduk Indonesia berisiko tertular (Kemenkes, 2008).
Provinsi
Maluku
Utara
paling tinggi angka kejadian malaria
merupakan salah satu di antara 15
terdapat pada Kelurahan Kalumata
provinsi
yang
tergambar angka AMI tahun 2011
mempunyai angka malaria tinggi.
sebanyak 45,88% dan API sebanyak
Provinsi Maluku Utara khususnya
5,9%, sedngakan pada tahun 2012
Kota Ternate merupakan wilayah
angka AMI sebanyak 51,20% dan
endemis
API sebanyak 2,36% dari jumlah
di
Indonesia
malaria.
berdasarkan
berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan
Kota
Ternate
penduduk sebanyak 8456 jiwa.
jumlah
penderita malaria klinis tahun 2010
METODE PENELITIAN
sebanyak 7.698 orang dan malaria positif sebanyak 7.618 orang dari jumlah
penduduk
Kota
Ternate
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan menggunakan deain cross
185.705 jiwa. Angka ini cenderung
sectional
meningkat bila dibandingkan dengan
sampling.
Survey
dan
simple
random
tahun 2009 (jumlah malaria klinis 6.484 dan malaria positif 1.089
a.
Kriteria Inklusi
orang). Dari 9 Puskesmas yang ada
1.
Orang tua bersedia
di Kota Ternate yang paling tinggi
2.
Umur 0-9 tahun
angka kejadian malaria terdapat di
3.
Responden yang tinggal di tempat
wilayah kerja Puskemas Kalumata,
penelitian (Kelurahan Kalumata)
berdasarkan data tiga tahun terakhir
4.
dari Dinas Kesehatan Kota (2010-
Belum
ada
penyemprotan
program pembasmi
2012) menunjukkan angka AMI (Annual
Malaria
Incidence)
wilayah kerja Puskesmas Kalumata berturut-turut 39,02% angka
dan API
serangga.
di b.
Kriteria Eksklusi
adalah
33,38%,
1.
Orang tua tidak bersedia
31,49%
sedangkan
2.
Terdapat kelainan darah
berturut-turut
adalah
HASIL
11,17%, 28,43% dan 19,38%. Dari
Karakteristik Responden
13 Kelurahan yang ada di wilayah
Hasil
kerja Puskesmas Kalumata yang
penelitian
menunjukkan
bahwa
respoden berjenis kelamin perempuan yang
lebih banyak yaitu 57 orang
(57%) dari
pada jenis kelmani laki-laki yaitu sebanyak 43
orang
(43%),
sedangkan
respoden
menurut kelompok umur lebih banyak pada
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah sampel yang diperoleh untuk pemeriksaan sedian darah tebal yang lebih banyak adalah kelompok umur 5-9 tahun (jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 anak dan perempuan sebanyak 43 anak).
umur 5-9 tahun yaitu 73 anak (73%) kemudian umur ≥1-4 tahun sebanyak 24 anak (24%) dan paling sedikit pada umur 0<1 tahun sebanyak 3 anak (3%). 1.
Karakteristik sampel berdasarkan Spleen Rate
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur 2-4 5-9 tahun tahun 9 30 10 43 19
73
Total
39 53 92
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah sampel pemeriksaan limpa pada
3.
Hasil pemeriksaan Spleen Rate dan Parasite Rate
Parasite Rate Hasil Hasil Positif negatif 2 98
Spleen Rate Hasil Hasil Positif negatif 8 84
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui Parasite Rate pada anak usia 0-9 tahun diperoleh hasil positif yaitu 2 orang anak dan hasil negatif yaitu 98 orang anak. Hal ini menunjukkan bahwa ada 2 orang anak ditemukan parasit malaria dalam sedian darah , sedangkan Spleen Rate pada anak usia 2-9 tahun diperoleh hasil positif yaitu 8 orang anak dan hasil negatif yaitu 84 orang anak. Hal ini menunjukkan bahwa ada 8 anak yang ditemukan terjadi pembesaran limpa.
kelompok umur 2-4 tahun sebanyak 19
PEMBAHASAN
orang (jenis kelamin laki-laki sebanyak 9
Berdasarkan
orang dan perempuan sebanyak 10 orang),
Malariometrik yang telah dilakukan
kelompok umur 5-9 tahun sebanyak 73
di Kelurahan Kalumata Kecamatan
orang (jenis kelamin laki-laki sebanyak 30
Kota Ternate Selatan menunjukan
orang dan perempuan sebanyak 43 orang). 2.
Karakteristik sampel berdasarkan
hasil
Survei
bahwa dari 92 sampel anak usia 2-9 tahun yang dilakukan pemeriksaan limpa berdasarkan sistem Hacket
Parasite Rate
Jenis Kelamin Laki-laki perempuan Jumlah
0-1 thn 1 2 3
Umur 2-4 thn 12 12 24
diperoleh hasil positif dengan angka total 5-9 thn 30 43 73
8,7%, angka ini memperlihatkan bahwa berdasarkan parameter Spleen
43 57 100
Rate, maka Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan
ditentukan
sebagai
daerah
yang
Hipoendemik. Angka
diperoleh melalui penelitian Survei Malariometrik
Spleen
Rate
di
Kelurahan
yang
Kalumata Kecamatan Kota Ternate
diperoleh melalui penelitian Survei
Selatan tergolong lebih tinggi jika
Malariometrik
dibandingkan dengan angka Parasite
di
Kelurahan
Kalumata Kecamatan Kota Ternate
Rate
Selatan
penelitian Survei Malariometrik di
tergolong
tinggi
jika
yang
melalui
dibandingkan dengan angka Spleen
Desa
Rate
melalui
Sulawesi Utara yang dilakukan oleh
penelitian Survei Malariometrik di
Rumayar (2005), dimana dalam hasil
Kelurahan Sea Kecamatan Pineleng
pemeriksaan sediaan darah tebal
Sulawesi
pada 107 sampel diperoleh hasil
yang
diperoleh
Utara
dilakukan
oleh
Minaesa
diperoleh
Kecamatan
Wori
Kalangit (2006), dimana dalam hasil
positif
penelitiannya menunjukan terdapat 3
dibandingkan dengan angka Parasite
anak
mengalami
Rate melalui Survei Malariometrik di
pembesaran limpa dari 100 anak
Desa Sampiri Kecamatan Airmadidi
sedangkan hasil penelitian Survei
kabupaten Minahasa Utara Provinsi
Malariometrik
Sulawesi Utara yang dilakukan oleh
(3%)
yang
melalui parameter
malaria yaitu 0%. Jika
Spleen Rate ini dengan nilai yang
Lalensang
lebih tinggi
Desa
pemeriksaan darah tebal pada 100
Airmadidi
anak diperoleh hasil positif malaria
Kabupaten Minahasa Utara Provinsi
yaitu 9%. Hasil penelitian melalui
Sulawesi
Lalensang
parameter Parasite Rate ini lebih
(2006), yang menunjukkan 9 anak
rendah jika dibandingkan dengan
(9%) terdapat pembesaran limpa dari
penelitian yang dilakukan oleh Putri
100 anak.
Yuni (2000),
Sampiri
dilakukan di
Kecamatan
Utara
oleh
(2006),
dimana
hasil
diperoleh angka
Parasite Rate pada murid SD 01 Pemeriksaan sediaan darah tebal pada 100 anak usia 0-9 tahun
Sioban Kecamatan Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu 13,42%.
diperoleh hasil positif yaitu 2 orang anak (2%) ditemukan parasit malaria dalam sediaan darah tebal sampel penelitian. Angka Parasite Rate yang
KESIMPULAN
1. Berdasarkan
pada
parameter
Parasite Rate diperoleh angka parasit 2% hal ini menunjukkan bahwa
Kelurahan
Kalumata
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2010. Profil Dinas Kesehatan Kota Ternate, Ternate.
termasuk dalam klasifikasi daerah Low Prevalent Area. 2. Berdasarkan Spleen
pada
Rate
parameter
diperoleh
angka
limpa 8%. Hal ini menunjukkan bahwa
Kelurahan
Kalumata
termasuk dalam klasifikasi daerah Hipoendemik. SARAN
1. Penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
cara
pencegahan
2. Lebih
meningkatkan
kebijakan dalam pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit
malaria
untuk
menurunkan kasus malaria mencegah
terjadinya
wabah. 3. Untuk masyarakat Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate
Kemenkes. 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Balitbang Kemenkes. Kalangit. 2006. Survei Malariometrik di Desa SEA Kecamatan Pineleng Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2006, Skripsi Tidak diPublikasikan. Universitas Sam Ratulangi Manado. (Perpustakaan FKM Universitas Sam Ratulangi Manado).
dan
pemberantasan malaria.
dan
Depkes RI. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan:Epidemiologi Malaria di Indonesia, Jakarta.
Selatan,
lebih
meningkatkan kesadaran dan lebih
meningkatkan
pengetahuan pentingnya kesehatan.
tentang
Lalensang. 2006. Survei Malariometrik di Desa Sampiri Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2006. Skripsi tidak diPublikasikan. Universitas Sam Ratulangi manado. (Perpustakaan FKM Universitas Sam Ratulangi Manado). Putri Yuni. 2000. Frekuensi Malaria Pada Murid SD 01 Sioban Kecamatan Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai. Skripsi di Publikasikan. Universitas Andalas. (Online)http://repository.unand.ac.id/i d/eprint/16434 diakses tgl 14 Juni 2013.
Riyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika Rumayar. 2006. Survei Malariometrik di Desa Minaesa Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, Skripsi Tidak dipublikasikan. Universitas Sam Ratulangi Manado.
(Perpustakaan FKM Universitas Sam Ratulangi Manado). Septory. 2005. Survei Malariometrik di Desa Kema Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2005. Skripsi Tidak diPublikasikan. Universitas Sam Ratulangi Manado. (Perpustakaan FKM Universitas Sam Ratulangi Manado).