•
-. - - .p -
-
- ' - ': - --
•
-::. .- -.. ~-: =~--~-=~
Media
.
-
•
•
. -
•
-
•
sIte
• •
•
•
OLEH: SETIADI SOPANDI ,
DAE pedaJaman di Indonc ia tclah memancarkan pesona sejak dulu kala, khususnya sejak bangsa Eropa sedang giat menjelajah bumi Nusantara dan . hasil aJa mnya. UNA melarikan diri dari panasnya udara tropis lembab dan dari wutan kota pesisir padat, sekaligus juga sebagai mata rantai disttibusi ekonomi sekolonial (dan bagai pas miJiter), pelJlerintah kolonial kota Bandan ka-
wasan Menteng dengan prinsip kota taman modem yang sedang digan 'di Eropa. Kall:na itu pula, kota-kota diperkaya de-
atau MaJang dalam aset bangunan dan tata kota dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Klaim ini tak berlebihan mengingat Bogor (dahulu Buitenzorg) juga pel'llah sebagai ibu kota kolonial terutama sejak Gubemur Jenderal Van Alting (1780). modem yang ber-
lokal
bermunpada abed ke-19 dan awal abed ke-20, se-
aset
megab dan
daJa,usn Kata
Iah
pobon rin-
kota saw : pe- nel1tiaD di era toitu, takka-
dan lembaga pe-
tunat ... 11
•
per-
~ - .-
-
--. -
-
-
•
----
Media
-
• •
--
•
--
bopis
cwamdan
•
Media
•
•
•
_.
mukiman etnis (Wijkenstelsel, 1835-1915). Meskipun secara resmi diakui bahwa cikal bakal Kota Bogor adalahibukotaKerajaanHindu Pajajaran (pakuan), Bogor sebagai kota modem sebenarnya baru lahir pada kurun waktu 1745-1845. Cikal bakal Bogor dibangun dan berkembang di hamparan tanah Priangan yang sekaligus merupakan , daerah pedalaman Batavia dan sisa-sisa Pakuan, ibu kota Pajajaran.
••• BOGOR mula-mula dibentuk dengan penguasaan dan pengolahan lahan perkebunan yang dikelola tuan tanah yang akhirnya berkembang setelah dihubungkan Jalan Raya Pos (Groote Postweg, dibangun mulai 1811 oleh Daendels) dan belakangan oleh jalur kereta api (jalur Batavia-Buitenzorg, 1873). Momen penting pendirian Bogor modern dimulai pada tahun 1745 setelah rumah peristirahatan bemama Buitenzorg didirikan di atas lahan perkebunan yang terletak di antara Sungai Ciliwung dan Cisadane atas prakarsa Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff (1743-1750).
•
• •
Sesuai namanya, Buitenzorg (yangberarti[reefromcare) berfungsi sebagai temp at peristirahatan dan juga sebagai pos kunjungan ke daerah Priangan. Pada fase embrio ini (khususnya pada masa pemerintahan Daendels, 1811-1816), Bogor dibentuk oleh tanah milik swasta berbentuk kawasan yang digabungkan oleh Vila Buitenzorg sebagai pusat. Bentuk Vila Buitenzorg sempat berubah beberapa kali seiring suksesi kepemimpinan ~o: lonial Belanda. Bangunan 1lll juga sempat berfungsi sebagai kantor resmi Gubemur Jenderal VOC maupun Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga pada akhimya dijadikan Istana Kepresidenan RI. Monumentalitas Buitenzorg ditentukan terutama oleh bentuk dan skalanya, selain oleh letaknya yang dikelilingi halaman luas dan didukung aksis Groote Weg (sekarang Jalan A Yani). Kebun Raya Bogor sendiri pada awalnya berfung~i sebagai halaman Isu,na Bwtenzorg sebelum akhimya dil'esmikan sebagai Kebun Raya Bogor pada tahun 1887 oleh botanis Jerman, Prof Dr CGC Reinwardt.
••• SEPERTI kebanyakan kota kolonial, Kota Bogor tumbuh dari konsentrasi tiga kawasan etnis yang ditentukan pemerintahan kolonial: Eropa, Cma, dan pribumi. Tiap kawasan memiliki kekhasan dan karakter masing-masing. Zona permukiman masyarakat Eropa ditandai dengan berbagai gedung peme~tal;t~ dan fasilitasnya (sebagaJ. CIVIC center), yang didominasi rumah vila yang berluas, dan berbagai umum dan
komersial (kantor, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain). Meskipun memiliki jumlah penduduk sangat ke<.'il. zona Eropa menempati porsi lahan terbesar. Zona Eropa di Bogor dapat kita tandai mulai di sekeliling Kebun Raya Bogor, gedung institusi pemerintah di sepanjang Jalan Ir Juanda, Jalan A Yani (untuk fungsi perkantoran dan pemerintahan), bingga daerah Ciwaringin (ke arah utara) , dan daerah Taman Kencana (timur). Fungsi bimkrasi pemerintahan ditempatkan tepat di sekeliling Istana Bogor. Demikian juga dengan fasilitas seperti gereja, sekolah, rumah sakit, kantor residen, dan hotel. Hotel Belle Vue (sekarang bekas Bioskop Ramayana) merupakan hotel sangat terkemuka saat itu. Dikembangkannya Bogor (dan Kebun Raya) sebagai penelitian tanaman Bogor subur akan lembaga penelitian dan perhutanan Bogor juga menyimpan sejumlah koleksi baperkantoran modern awal abad ke-20 yang masih terpt'Jihara cukup baik.
•
-
- ~
-
-. - ----- ----'-'~•
-
-
Media
"
-
• •
m
-
- .
•
•
•
•
Pennukiman Eropa di bagian utara tersebar dan terkelompok berdasarkan tingkatan ekonominya. Rumah Belanda bertipe besar dan luas untuk kaum elite banyak terdapat di tepi jalan utama, sedangkan rumah yang lebih kecil untuk tingkatan karyawan/pengusaha bias a tersebar di jalan sekunder. Banyak dari rumah tersebut keadaan fisiknya bertahan baik hingga kini, meskipun akhir-akhir ini ada kecenderungan peralihan fungsi dan perombakan menjadi bangunan komersial (restoran, kantor,/actory outlet, kafe, dan lain-lain). S kawasan pecinan Bogor terbentuk di sepanjang Jalan Suryakencana (dulu dinamakan Handelstraat atau Jalan Perniagaan sesuai dengan fungsinya sebagai sentra ekonomi kota) yang terletak tepat di antara dua sungai (Ciliwung di timur dan Cipakancilan di barat). Masyarakat Cina yang terkotak-kotak dalam kelas sosial menempati hunian sesuai kelas mereka. Golongan pedagang . berkumpul di sekitar Pasar Ba-gor, sedangkan golongan bawah menghuni ruko sewa dan rumah petak di balik ruko. Golongan elite cenderung menghuni bagian selatan. Rumah mereka biasanya mencirikan gaya hidup yangkebal'at-baratan: menggunakan ragam .bentukan bangunan Belanda dan menghuni rumah tipe vila. Berkembang akibat pertumbuhan ekonomi seperti halnya kawasan strategis lain, banyak b-ansformasi ben~ mulai dari perubahan fisik bingga pemadatan di balik
peBogor ,
sendiri memudar seiring dengan perkembangan zaman. Peran institusi sosial budaya masyarakat Tionghoa juga menghilang, terutama pada era Qrde Barn; seperti fisik Hok Tek Bio yang semakin tenggelam dengan keramaian dan perkembangan fisik lingkungan pasar. Masyarakat pribumi sebenarnya tidak memiliki konsentrasi atau domain khusus seperti halnya masyarakat Eropa dan Cina
karena absennya kekuasaan 10kal di kawasan partikelir im meleluasakan pemerintah kolonial untuk mengembangkan daerah ini sesuai dengan keinginan mereka. Akan tetapi , Demang Wiranata (1749-1758) mengajukan pennohonan kepada Gubemur Jenderal untuk membuka lahan di Sukahati (Empang, dahulu masih pekarangan Istana Bogor) untuk dikelola.
•
Dengan letak yang rendah dan membelakangi Sungai Cisadane, daerah ini ditandai oleh Alun-alun Empang dikelilingi Istana Residen dan masjid, dan ditanami beberapa pohon beringin dilengkapi aksis jalan mengarah ke Istana Bogor. Kawasan ini kemudian berkembatlg sebagai konsentrasi permukiman pribumi dan Arab (pelll1ukiman Arab ditandai dengan masjidnya sendiri). •
Selain tumbuh sebagai pasar dan pusat keramaian, kawasan ini akhimya tumbuh pesat sebagai kawasan komersial dan perdagangan yang unik karena diramaikan kios yang menjual peralatan shalat maupun diramaikan penjual hewan kurban jika menjelang Idul Adha. SETIADI SOPANDI. ST. MAC ARCH)
A/'sitek,
di Bogor
,.
-.
,
--
.
--•
!
-- -- c C~ -
-
-
£
--.
Media
• •
•
•
- --
-
.-
JAVA. BALl. SUMATRA: PHOIOGRAPHIE DE d!6o A 19'0- PARI'" I ES mmONS DU PAUFQJF.
Kelenteng Hok Yek BioBogor,
•
,
•
•
I
I
I
I
,o I
1
, ,
. .,, , •
,
•
3
.. ••
.
-
- _.. . •
•
-
-
' .
•
•
Media
-
•
-
•
•
• •
-
. =
,
•
- Salah satu gedung penelitian 08' ikultur peninggalan Hindia Belanda Ir F J L Ghijsels, sekarang berfungsi sebagai Unit Penelitian Bioteknologi Per tanian I
arsitek ,