MEDIA CETAK (PRINT MEDIA)
Menu Media bagi pengiklan BROADCAST TV Nasional, Lokal, Cable RADIO Network, Lokal INTERACTIVE MEDIA CDCD-ROMS INTERNET
PRINT MEDIA KORAN Nasional, Regional, Lokal MAJALAH berdasar coverage, atau konten DIRECT MAIL Brosur, catalog NEW MEDIA AMBIENT UNCONVENTIONAL ….???NEW NEW… NEW… …unknown yet...
SUPPORT MEDIA OUTDOOR billboard, transit, poster DIRECTORIES Yellow Pages Electronic directories PREMIUMS merchandize POP DISPLAYS FILM/PROGRAM SPONSOR EVENT
kini kategori media semakin kabur karena bentuknya digabung atau ditambahkan (karena adanya teknologi baru) sehingga menciptakan media-media baru: koran/majalah online, megatron, SMS, balon udara,
PRINT MEDIA KORAN MAJALAH DIRECT MAIL walaupun media cetak adalah media konvensional, perannya masih sangat penting dan masih mempunyai pengaruh yang kuat. Yang akan kita bicarakan di sini (seperti halnya pada dunia periklanan ketika mengatakan “print media”) adalah: KORAN & MAJALAH
Media Cetak adalah media statis yang menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk verbal dan visual secara tertata, satu topik per satu topik, pada lembaran cetak. fungsinya untuk memberi informasi dan menghibur
KORAN
/Surat Kabar
KORAN
Surat Kabar masih tetap sebagai media yang mendapatkan pendapatan signifikan dari iklan, selain televisi berarti masih sering menjadi media utama untuk beriklan (di Indonesia, selain murah & dapat dibeli eceran di jalanan, 1 koran seringkali dibaca lebih dari 1 orang)
BENTUK & JENIS SURAT KABAR dibagi menjadi: - Frekuensi harian, mingguan, dst. - Ukuran tabloid (biasanya 5-6 kolom) broadsheet (biasanya 7-8 kolom) - Sirkulasi/Peredaran oplah - Demografi Pembaca kelas ekonomi, sosbud - Penekanan/Format Isi umum, bisnis, …
Dari sisi sosial budaya, Surat Kabar dibedakan menjadi 2 jenis, yakni: - Highbrow Newspaper - Boulevard (Popular) Newspaper
Highbrow Newspaper Gaya bahasa tidak langsung, halus, harus dicerna, dibaca oleh orang berpendidikan memadai, disajikan sopan dan runtut, tidak banyak ilustrasi.
Boulevard (Popular) Newspaper Gaya bahasa gamblang, kasar, terlalu berani membeberkan sesuatu, latar belakang pendidikan dasar dan menengah, emosional, kejadiankejadian yang dekat dengan sekitar, banyak ilustrasi, gambar dan isi sedikit.
JENIS-JENIS IKLAN DI SURAT KABAR
1. Iklan Baris, pertama kali dikenal masyarakat, pesan-pesan komersial yg berhubungan dgn kebutuhan pengiklan, ukuran kecil, disingkat-singkat. Jenis ini punya potensi pemasukan 30-50% dari total pendapatan iklan.
2. Iklan Display, iklan paling dominan, ukuran min. 100 mmk s/d full page, biaya tergantung dari lokasi penempatannya. Tambahan biaya sampai 500% dari tarif standar. Secara layout dibagi: Iklan Display Reguler, iklan display standar. Adjacancy, iklan display yang berhubungan dengan tema artikel yang diangkat.
Iklan Pulau (island ad), iklan display yang secara komposisi bentuk/susunan terpecah-pecah mirip sebuah pulau. Iklan Advetorial, iklan display yang secara layout mirip artikel. Iklan ini biasanya dipakai untuk menjelaskan secara panjang lebar tentang produk.
Faktor yang menentukan besar kecilnya biaya iklan display: Ukuran iklan, makin besar ukuran makin mahal. Letak iklan, letak juga mempengaruhi biaya. Iklan kuping, dengkul, color dihalaman bw, dihalaman nasional, iklan kreatif, dll.
3. Suplemen, ada tiga model suplemen: - Suplemen sindikat, dipublikasikan oleh penerbit independen dan disisipkan pada koran. - Suplemen Lokal, dipublikasikan oleh penerbit surat kabar atau kelompok penerbit surat kabar yg akan disebarkan melalui medianya - Loose Insert, brosur/poster yg dise-lipkan pada penyalur koran
(+) Kekuatan Surat Kabar 1.Market Coverage (menjangkau daerah tertentu sesuai cakupan pasarnya) 2.Comparison Shopping (sebagai katalog informasi/pembanding tentang barang yang akan dibeli)
3. Positive Consumer Attitudes (surat kabar dipandang memuat hal-hal aktual yg perlu segera diketahui khalayak pembacanya) 4. Flexibility (bebas tentukan pasar, ukuran, jenis, frekuensi tayang, warna,..dll)
(-) Kelemahan Surat Kabar 1.Short Life Span (orang baca dlm waktu singkat, cukup sekali saja dan cepat basi 2.Clutter (layout kadang kacau, informasi berlebihan, iklan berlebihan, iklan kacau dgn artikel)
3. Limited Coverage of Certain Groups (beberapa segmen tdk dpt dilayani dgn baik, umumnya pembaca berusia di bawah 20 th, bahasa yg beda tdk dpt dilayani) 4. Product criteria (beberapa produk tdk dpt beriklan di surat kabar, misalnya iklan rokok dan bir, produk yang memerlukan demonstrasi/gerak petunjuk, juga jasa-jasa seperti dokter, tukang listrik, dll. kadang tidak dilihat. 5. Poor reproduction (kualitas cetak tak sebagus majalah atau brosur)
MAJALAH
MAJALAH - Jumlah pembaca jauh lebih sedikit - Pasar lebih mengelompok (segmented) - Usia edar lebih panjang dari surat kabar - Kedalaman isi lebih luas drpd sekedar berita - Penekanan unsur isi serta kejadian (mendidik atau menghibur)
MAJALAH - Diversifikasi oleh media group - Kebanyakan majalah untuk kaum perempuan - Sasaran iklan umumnya menengah ke atas - Tarif iklan di majalah lebih tinggi dari surat kabar
Jenis-jenis majalah dibedakan menurut : 1.Frekuensi penerbitan (seminggu sekali, dua minggu sekali, tiga dan sebulan atau setahun berapa kali).
2.Serta siapa khalayak pembacanya: Majalah Konsumen, yakni majalah yang diarahkan pada konsumen untuk langsung membeli barang-barang konsumsinya
Majalah Bisnis, yakni majalah yang ditujukan untuk kalangan bisnis. trade papers (dibaca kalangan pedagang dan penyalur), majalah industri (dibaca oleh kalangan industrial), dan majalah profesi (dibaca kalangan profesional)
Majalah Pertanian, yakni majalah yang ditujukan pada petani atau peminat pertanian dan perkebunan (agribisnis). Majalah Lain, yakni majalah yang diklasifikasikan menurut segmen geografis, demografis, segmen kebijakan konten editorial (umum, wanita, keluarga, lifestyle, special interest/hobi, seks)
(+) Kekuatan Majalah: 1. Khalayak sasaran (kemampuan menjangkau khalayak lebih segmented) 2. Penerimaan Khalayak (produk diangkat sejajar dgn prestige majalah tsb). 3. Long Life Span, usia edar paling lama, disimpan lama, dibaca selama 60-90 menit, serta berulang-ulang dan disimpan.
4.Format orang membaca secara lambat, sampai lebih dari sehari, memungkinkan memuat info secara detail, dan juga format iklan kreatif 5.Kualitas Visual sangat prima, didukung dengan kertas, pencetakan, jilid, dll 6.Alat Promosi efektif (kupon, sampel, kartu petunjuk produk)
(-) Kelemahan Majalah: 1. Fleksibilitas Terbatas (materi iklan harus jauh hari sebelumnya, halaman menarik sudah laku oleh pengiklan besar) 2. Biaya Tinggi (biaya utk menjangkau tiap khalayak sasaran jadi lebih tinggi, apalagi bila beredar bukan pd TM produk tsb)
3. Tidak cepat, pembaca tidak langsung membaca majalah begitu terbit 4. Distribusi, peredarannya lambat, & kadang daerah tertentu tak terjangkau distribusi atau biaya tinggi utk menjangkau
Perkembangan teknologi terutama web telah merubah media cetak. Media cetak kini tersedia pula online. Tapi media web tidak pernah mengambil alih atau mematikan media cetak seperti yang diprediksi semula.
Ironisnya malah banyak media majalah web yang membuat versi cetaknya. Majalah & Koran dari dulu hingga sekarang sangat portable (mudah dibawa2, bisa langsung dipegang/buka/taruh/lempar, dll.); Web masih belum.
yang menjadi pertanyaan BUKAN media mana yang lebih bagus atau superior tapi yang menjadi pertanyaan adalah media MANA SAJA YANG TEPAT menjadi bagian dari sebuah pengembangan Strategi Media yang cermat dan terpadu.
references: Advertising: Principles and Practice, by Wells, Burnett, & Moriarty Advertising and Integrated Brand Promotion, by O’Guinn, Allen, & Semenik