Produksi Media PR Cetak Modul ke:
07 Fakultas
FIKOM Program Studi
HUMAS
Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom
Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas melaksanakan kegiatan komunikasi. Baik dalam bentuk komunikasi lisan ataupun non lisan, yang bertujuan untuk menjalin long-term relationship dengan stakeholder perusahaan/organisasi, maupun dalam bentuk tulisan. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dalam ruang lingkup manajemen perusahaan (internal stakeholder), serta komunikasi dari organisasi ke khalayak (eksternal stakeholder), dimana tujuan komunikasi tersebut adalah untuk membangun citra perusahaan, memperoleh pemahaman publik, dan menjalin kerjasama.
Produksi Media PR Cetak Humas dan Audiens Peranan Program Komunikasi membentuk Positioning kepada Khalayak
Tujuan Public Relations Tujuan dari adanya Public Relation (PR) didalam sebuah Organisasi keterkaitannya dengan Program Komunikasi
PR mengandalkan strategi, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-pihak yang berhubungan. Pihak yang berhubungan dengan organisasi ini dalam PR disebut stake holders atau mereka yang mempertaruhkan hidupnya pada dan untuk organisasi. Mereka pun disebut target publik organisasi. Mereka semua membentuk opini di dalam masyarakat dan dapat mengangkat atau menjatuhkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan.
Public Relations dalam Organisasi Public relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termaksud para staf pengawainya.
Ke dalam mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budayaperusahaan) Sedangkan keluar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan (corporate imange) yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra produknya (product and brand image).
Public dalam Public Relations Corporate Public Relations, khalayak sasarannya mencakup semua stakeholder (misal : karyawan beserta keluarganya, pemegang saham, konsumen, masyarakat sekitar, pelaku media massa, pemerintah, kelompok kepentingan dan sebagainya). Secara Corporate Public Relations untuk membangun citra atau reputasi korporasi (baik di mata publlik internal maupun eksternal). Dengan posisi Corporate Public Relations yang unik dan idealnya dekat dengan pengambilan keputusan atau pimpinan puncak korporasi, maka fungsinya diuntut mengembang peran ganda.
Public dalam Public Relations
Nilai-nilai budaya perusahaan kepada publik internal, namun dipihak lain secara bersamaan juga mengibarkan panji-panji budaya korporasi ini menjadi identitas korporasi (corporate identity) dengan badan usaha lain kepada publik eksternal “Martani Huseini, “membangun nilai-nilai dan budaya korporasimelalui komunikasi”,
Program Komunikasi Chris Fill (1995:256–267) membagi strategi komunikasi menjadi 3 teori, sebagai berikut : 1. Pull strategi adalah strategi komunikasi dimana proses komunikasi menekankan pada keberhasilan meraih khalayak sebanyak mungkin. 2. Push strategi adalah strategi komunikasi yang menitikberatkan pada jaringan kemampuan kerja. Proses komunikasi tidak hanya mengandalkan pada pemberian informasi persuasif, tetapi juga mampu meningkatkan koordinasi dan partisipasi aktif karyawan serta integritas seluruh karyawan
Program Komunikasi
3. Profile strategi adalah strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan. Proses komuikasi menekankan pada pengolhan identitas perusahaan melalui komunikasi perusahaan yang bertujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan stakeholder perusahaan. PR membutuhkan perjuangan keras untuk mengubah opinion public yang selama ini tidak mengenal dan tidak menyukai menarik perhatian (pull strategy) yang mampu mengubahnya, yaitu dari posisi “nothing” menjadi “something”.
Strategi Kampanye PR (PR Campaign)
Kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisir dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran berkelanjutan secara dalam periode waktu tertentu.
Kampanye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasif) dan mendidik (edukatif), yaitu berupaya untuk mengubah perilaku, sikap dalam bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini publik yang positif dan mendukung atau yang menguntungkan
Strategi Kampanye PR (PR Campaign) Adanya strategi sangatlah penting untuk dipikirkan, disusun, dan dirancang dengan sedemikian rupa agar segala sesuatu hal yang diharapkan oleh perusahaan dapat dicapai dengan baik. Penyusunan strategi harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuannya. Melihat pentingnya sebuah strategi public relations dalam kampanye PR sebuah perusahaan. Strategi yang baik merupakan keberhasilan untuk pencapaian tujuannya, dalam jangka waktu panjang dan memerlukan program terencana, terkoordinasi yang melibatkan tim kerja, memiliki prinsip-prinsip, dan termasuk gagasan, kegiatan, alokasi dana besar serta dengan taktik pelaksanaan pencapaian tujuan program (tactical prorgramme) yang terukur secara rasional atau spesifik.
Strategi Kampanye PR (PR Campaign) Di dalam kampanye terdapat kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Adanya aktivitas proses komunikasi mempengaruhi khalayak tertentu. 2) Untuk membujuk berpartisipatif,
dan
memotivasi
kampanye
untuk
khalayak
untuk
3) Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang telah direncanakan 4) Dilaksanakan dengan tema spesifik dan narasumber yang jelas
Strategi Kampanye PR (PR Campaign) 5) Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisir dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak Konsep kampanye public relations dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Rosady Ruslan dalam Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations
Strategi Kampanye PR (PR Campaign) 1, PR campaign (kampanye PR) menyampaikan pesan (inform) kepada target audience dan akan menghasilkan feedback 2. Melalui aspek teknis PEN (P: publikasi; E: event; N: news), publikasi (P) yang didukung dengan penyusunan program acaranya(E-events), mengeluarkan berita (N-news) melalui press relase atau news letter, dan sebagainya. 3. Mengangkat suatu “isu” yang ditampilkan melalui agenda setting 4. Kemudian isu tersebut dilemparkan dulu secara individual(lobbying), diperluas ke kelompok masyrakat tertentu (community), seperti pendidik, agamawan, pers, eksekutif, politikus, dan sebagainya, selanjutnya sasaran target audiensinya diperluas ke masyarakat umum melalui berbagai publikasi.
Strategi Kampanye PR (PR Campaign) 5. Kemudian efek atau feedback, setelah melalui proses waktu dan berbagai tangapan dari masyarakat, komunitas, dan pemimpin opini yang kemudian diketahui apakah isu tersebut dapat diterima atau tidak. Ketika kampanye tersebut tidak diterima atau ditolak oleh masyarakat maka kampanye tersebut dapat dihentikan. (Rosady Ruslan, 2008) Agenda setting tersebut merupakan teori komunikasi yang digunakan dalam membuat strategi suatu kampanye. Dalam hal ini, biasanya public relation akan melibatkan media massa. Public relation akan melatih media agar hasil yang ingin dicapai oleh kampanye tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan dan masyarakat akan mengikuti langkahlangkah atau kegiatan yang telah ditetapkan oleh public relations atau perusahaan.
Public Relations Review Public Relations secara keseluruhan dalam manajemen perusahaan dan erat kaitannya dengan reputasi perusahaan (organizational reputation) yang salah satunya harus diaplikasikan dalam bentuk penulisan Public Relations. Public Relations dalam hal ini, memiliki nilai (value) dalam management function terkait dalam hal image building:
Pengertian Audiens (khalayak) Audiens adalah orang-orang yang memperhatikan pesan disampaikan (Smith, 2005). Para ahli komunikasi di awal abad 20 (Blummer, 1939) mendefinisikan audiens media massa sebagai kumpulan dari orang-orang yang yang anonim dengan pesebaran yang luas dan interchangeable, yang secara relatif mudah terkena pengaruh dari media (Nabi & Oliver, 2009). Eksposur sebuah pesan dari media terhadap audiens juga melalui sebuah proses. Proses tersebut mempengaruhi bagaimana dan apa pesan yang diterima diterima. Menurut Nabi & Oliver (2009), tahapan eksposur meliputi :
Pengertian Audiens (khalayak)
1. Filtering: Pada tahap ini audiens menyaring mana pesan yang akan mereka terima/tonton/baca/dengar. 2. Meaning matching: Selanjutnya Simbol-simbol dari pesan tersebut akan dicerna dengan pengetahuan yang dimiliki audiens. 3. Meaning construction: Tahapan terakhir terjadi di saat audiens menginterpretasikan sebuah pesan dan membentuk maknanya sendiri.
Menentukan Audiens dan Sasaran
Pertanyaan penting yang harus dijawab pada tahap penentuan audiens sasaran ini adalah:
Siapa yang menjadi audiens sasaran atau target audiens? Dimanakah target audiens berada? Berapa besar target audiens? Berapa banyak tingkat konsumsi target audiens? Bagaimanakah kinerja merek bersangkutan antara satu wilayah pemasaran dengan wilayah pemasaran lainnya?
Humas dan Audiens
Berdasarkan hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara public relations, komunikasi, dan kampanye saling berhubungan satu sama lain, dimana kampanye dilakukan oleh public relations. Public relations tersebut bertugas untuk menyampaikan infomasi kepada masyarakat, sehingga di dalam kampanye terdapat proses komunikasi.
Terima Kasih Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom