Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
TIM PENYUSUN Pengarah
: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya , M.Sc
Penanggung Jawab
: Ir. Budi Roespandi
Ketua
: Triyogo Amberkahi, ST
Sekretaris
: Yanuar Henry Pribadi, MSi
Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Darman Mardanis, SE Devi Febryan , ST Kusairi, S.Si Yuningsih, ST Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.Kom Sugiyan , SSi Selvy Yolanda, SST Diny Fitriani Mikhson
Laporan - Edisi September 2015
i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia-Nya, Buku Informasi Peta Kekeringan dengan metode SPI Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan September 2015 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juni – Agustus 2015) Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Analisis kekeringan tiga bulanan (Juni – Agustus 2015) memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan tiga bulanan dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan meteorologis yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya. Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (Juli – September 2015) merupakan analisis prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan September 2015. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk memprakirakan wilayah–wilayah di Indonesia yang akan mengalami kondisi kering. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian.
Tangerang Selatan,
September 2015
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI K BETUNG PONDOK
Ir. BUDI DI ROESPANDI ROE O SPANDI NIP. 196007061981031002 19600 07061981031002
Laporan - Edisi September 2015
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR ISI Halaman TIM PENYUSUN .....................................................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................iii DAFTAR TABEL...................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................iv PENGERTIAN .......................................................................................................................................1 KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1 JENIS-JENIS KEKERINGAN .................................................................................................................. 1 STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ...................................................................................... 2 I. RINGKASAN.................................................................................................................................. 4 II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JUNI - AGUSTUS 2015 ................. 4 III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE JULI SEPTEMBER 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ...................................................... 12
LAMPIRAN .........................................................................................................................................14
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ......................................................6 Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ......................................................6 Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Juli - September 2015 ...13
Laporan - Edisi September 2015
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Juni - Agustus 2015 ...........................................................................................................5 Gambar II.2. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi DKI Jakarta Juni - Agustus 2015 ..................................................................................................................................7 Gambar II.3. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Tangerang Juni - Agustus 2015 .......8 Gambar II.4. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Serang Juni - Agustus 2015 .............9 Gambar II.5. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Pandeglang Juni Agustus 2015 .................................................................................................................10 Gambar II.6. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Lebak Juni - Agustus 2015.................................................................................................................................11 Gambar II.7. Prakiraan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Juli - September 2015 ...................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan (Juni - Agustus 2015) di beberapa tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ....................................................................14
Laporan - Edisi September 2015
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
PENGERTIAN KEKERINGAN Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang dak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basahdekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak nega f yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN A. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan ngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan ngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut: 1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga dak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan - Edisi September 2015
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ke nggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ke nggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) Standardized PrecipitaƟon Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, ga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode sta s c probabilitas distribusi gamma. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : •
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
•
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
•
Dapat membantu menilai ngkat keparahan kekeringan
•
SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
Laporan - Edisi September 2015
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori ngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering
: Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah
: Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah
: Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama ga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
Laporan - Edisi September 2015
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
I. RINGKASAN 1. Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan Juni - Agustus 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian wilayah Utara, Timur, Tengah dan Selatan DKI Jakarta, sebagian wilayah Timur dan Selatan Kab.Tangerang, sebagian wilayah Selatan, Tengah dan Barat Laut Kota Tangerang, sebagian besar Kota Tangerang Selatan, sebagian wilayah Timur, Tenggara, Tengah, Barat Daya dan Barat Kab. Serang, sebagian wilayah Utara Kab. Pandeglang, serta sebagian wilayah Utara dan Tengah Kab. Lebak Agak Kering - Sangat Kering. 2. Analisis prakiraan ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan Juli - September 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian besar wilayah Utara, Timur, Selatan, Tengah dan Barat DKI Jakarta, sebagian wilayah Timur, Tenggara, Selatan dan Barat Laut Kab. Tangerang, sebagian wilayah Utara, Timur dan Barat Kota Tangerang, sebagian besar wilayah Barat Kota Tangerang Selatan, sebagian wilayah Utara, Timur, Selatan, Tengah dan Barat Kab. Serang, sebagian wilayah Timur Laut, Tenggara dan Utara Kab. Pandeglang, serta sebagian wilayah Utara, Tengah dan Selatan Kab. Lebak Agak Kering - Sangat Kering.
II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JUNI – AGUSTUS 2015 Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan periode ga bulanan (Juni - Agustus 2015) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis ap wilayah kota/kabupaten dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kecamatan/lokasi pos hujan. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode Juni - Agustus 2015 di seluruh wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta.
Laporan - Edisi September 2015
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.1
Laporan - Edisi September 2015
5
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
DKI Jakarta
Tangerang
Serang
Pandeglang
Lebak
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
NORMAL
Karet
Kemayoran, Manggarai, Pulogadung, Sunter Rawabadak, Sunter Kodamar
Tanjung Priok
Halim, Pakubuwono, Rorotan
Curug, BPP Caringin
Pondok Betung, UPTD Cipondoh Sambidoyong, UPTD Bendung Ciputat, UPTD Kresek, UPTD Serpong, UPTD Tegal Kemiri
Cengkareng, Tangerang, Jatiwaringin Mauk, UPTD Balaraja, UPTD Benda Sukamulya, UPTD Sepatan
Padarincang
Anyer, Serang, Cinangka, Mancak, Pamarayan, Walantaka
Carenang, Ciomas, Ciruas, Kasemen Kilasah, Kramatwatu Pegadingan
-
-
-
-
Menes
Bd Ciliman, Cibaliung, Cilemer, Cimanuk, Labuhan, Pandeglang
-
Cisalak Baru, Pasir Ona Rangkasbitung
Bojongleles, Cilaki Ciminyak, Lebak Parahiang
Banjar Irigasi Cipanas, BPP Sajira, Kec. Cimarga, Malingping Utara, Panyaungan
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN DAERAH AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
Jakarta
-
-
-
Tangerang
-
-
-
Serang
-
-
-
Pandeglang
-
-
-
Lebak
-
-
-
Laporan - Edisi September 2015
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.2
Laporan - Edisi September 2015
7
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.3
Laporan - Edisi September 2015
8
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.4
Laporan - Edisi September 2015
9
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.5
Laporan - Edisi September 2015
10
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.6
Laporan - Edisi September 2015
11
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE JULI - SEPTEMBER 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Juli - September 2015 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan September 2015 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar II.7
Laporan - Edisi September 2015
12
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Juli - September 2015 TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
DKI Jakarta
Tangerang
Serang
Pandeglang
Lebak
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
-
Halim, Kemayoran, Karet, Manggarai, Pakubuwono, Pulogadung, Sunter Rawabadak, Sunter Kodamar
BPP Caringin
Cengkareng, Curug, Pondok Betung, Tangerang, UPTD Balaraja, UPTD Kresek, UPTD Sepatan, UPTD Serpong, UPTD Tegal Kemiri
Anyer
-
Baros, Carenang, Cinangka, Kramatwatu Pegadingan, Mancak, Pabuaran, Padarincang, Walantaka
-
-
Bd Ciliman, Pandeglang
-
Bojongleles, Cisalak Baru, Lebak Parahiang, Panyaungan, Pasir Ona Rangkasbitung
-
-
-
Laporan - Edisi September 2015
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATA CURAH HUJAN DAN INDEKS SPI TIGA BULANAN DI BEBERAPA TEMPAT DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA CURAH HUJAN (mm) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 27 28 29 30
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
KABUPATEN/KOTA
KAB.TANGERANG KAB.TANGERANG Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR Kemayoran JAKARTA PUSAT Pondok Betung TANGERANG SELATAN Serang SERANG Tangerang KOTA TANGERANG Tanjung Priok JAKARTA UTARA Depok DEPOK Karet JAKARTA PUSAT Manggarai JAKARTA SELATAN Pakubuwono JAKARTA SELATAN Pulogadung JAKARTA TIMUR Rorotan JAKARTA UTARA Sunter III Rawa Badak JAKARTA UTARA Sunter Kodamar JAKARTA UTARA BPP Caringin KAB.TANGERANG Jatiwaringin Mauk KAB.TANGERANG UPTD Balaraja KAB.TANGERANG UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG UPTD Kresek KAB.TANGERANG UPTD Sepatan KAB.TANGERANG UPTD Serpong KAB.TANGERANG UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG Anyer SERANG Baros SERANG Carenang SERANG Cinangka SERANG Ciomas SERANG Ciruas SERANG Cengkareng Curug
Agt 2015
INDEKS SPI
Jun 2015
Jul 2015
106
0
11
-0.31
33
0
10
-1.90
47
0
3
-0.74
15
0
5
-1.70
54
0
10
-1.30
62
5
12
-0.81
89
0
0
-0.67
20
3
24
-0.99
175
0
2
-0.70
6
0
0
-2.20
19
0
0
-1.70
69
4
22
-0.69
0
0
8
-1.80
13
7
3
-0.61
8
0
10
-1.80
8
0
1
-1.90
32
0
0
-1.80
76
0
11
-0.25
86
0
4
-0.66
39
0
12
-0.77
30
0
0
-0.98
30
0
0
-1.10
15
0
0
-1.30
86 49
0 0
0 35
-0.37 -1.30
29
0
0
-0.89 -0.80
67
0
0
108
66
15
-0.55
86
2
0
-0.53 -0.95
51
15
0
170
31
41
-0.22
56
5
45
-0.24
Laporan - Edisi September 2015
14
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN 1. (lanjutan) CURAH HUJAN (mm) NO 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
Kasemen Kilasah Kramatwatu Pegadigan Mancak Pabuaran Padarincang Pamarayan Walantaka Bd Ciliman Cibaliung Cilemer Cimanuk Labuhan Menes Pandeglang Banjar Irigasi Cipanas Bojong Leles BPP Sajira Cilaki_Ciminyak Cisalak Baru Kec.Cimarga Lebak Parahiang Malingping Utara Panyaungan Pasir Ona Rangkasbitung
KABUPATEN/KOTA
SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK
Jun 2015
Jul 2015
52
0
Agt 2015 0
128
0
4
INDEKS SPI -0.42 -0.21
0
0
0
-1.20
112
23
20
-0.78
34
0
44
-1.50
62
47
4
-0.91
39
0
0
-1.30
112
0
0
-0.13
284
13
0
0.12
90
2
5
-0.45
150
61
31
-0.24
42
45
24
-0.60
31
38
0
-1.30
229
35
47
-0.40
186
57
103
-0.14
79
32
9
-1.20
92
71
62
-0.47
62
30
46
-1.10
26
0
0
-1.50
126
0
48
-0.62
77
12
68
-1.30
60
32
0
-0.74
98
12
0
-0.65
38
8
19
-1.80
Laporan - Edisi September 2015
15