Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
TIM PENYUSUN Pengarah
: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya , M.Sc
Penanggung Jawab
: Ir. Budi Roespandi
Ketua
: Triyogo Amberkahi, ST
Sekretaris
: Yanuar Henry Pribadi, MSi
Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Darman Mardanis, SE Devi Febryan , ST Kusairi, S.Si Yuningsih, ST Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.Kom Diny Fitriani Mikhson
Laporan - Edisi Desember 2014
i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia-Nya, Buku Informasi Peta Kekeringan dengan metode SPI Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Desember 2014 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (September – Nopember 2014) Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Analisis kekeringan tiga bulanan (September – Nopember 2014) memberikan gambaran mengenai
tingkat
kekeringan
berdasarkan
nilai
curah
hujan
tiga
bulanan
dengan
menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan meteorologis yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya. Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (Oktober – Desember 2014) merupakan analisis prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Desember 2014. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk memprakirakan wilayah–wilayah di Indonesia yang akan mengalami kondisi kering. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian.
Tangerang Selatan,
Desember 2014
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PO OND N OK BETUNG BETUNG PONDOK
Ir. BUDI ROESPANDI ROE ESPANDI NIP. 1960070 196007061981031002 061 6 981031002
Laporan - Edisi Desember 2014
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR ISI Halaman TIM PENYUSUN .....................................................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................iii DAFTAR TABEL...................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................iv PENGERTIAN .......................................................................................................................................1 KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1 JENIS-JENIS KEKERINGAN .................................................................................................................. 1 STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ...................................................................................... 2 I. RINGKASAN.................................................................................................................................. 4 II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE SEPTEMBER - NOPEMBER 2014 ... 4 III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE OKTOBER DESEMBER 2014 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ....................................................... 12
LAMPIRAN .........................................................................................................................................14
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ......................................................6 Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ......................................................6 Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober-Desember 2014 .....................................................................................................................................13
Laporan - Edisi Desember 2014
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta September - Nopember 2014............................................................................................5 Gambar II.2. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi DKI Jakarta September Nopember 2014 ...............................................................................................................7 Gambar II.3. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Tangerang September - Nopember 2014 ..................................................................................................................................8 Gambar II.4. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Serang September - Nopember 2014 ..................................................................................................................................9 Gambar II.5. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Pandeglang September Nopember 2014 .............................................................................................................10 Gambar II.6. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Lebak September Nopember 2014 .............................................................................................................11 Gambar II.7. Prakiraan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta September - Nopember 2014 ......................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan (September - Nopember 2014) di beberapa tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ....................................................14
Laporan - Edisi Desember 2014
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
PENGERTIAN KEKERINGAN Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang dak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basahdekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak nega f yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN A. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan ngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan ngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut: 1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga dak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan - Edisi Desember 2014
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ke nggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ke nggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) Standardized PrecipitaƟon Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, ga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode sta s c probabilitas distribusi gamma. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : •
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
•
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
•
Dapat membantu menilai ngkat keparahan kekeringan
•
SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
Laporan - Edisi Desember 2014
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori ngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering
: Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah
: Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah
: Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama ga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
Laporan - Edisi Desember 2014
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
I. RINGKASAN 1. Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan September - Nopember 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian besar wilayah Timur Laut DKI Jakarta, sebagian kecil wilayah Barat DKI Jakarta, sebagian kecil wilayah Selatan Kab. Tangerang dan sebagian kecil wilayah Tengah dan Selatan Kab. Serang Agak Kering-Sangat Kering. 2. Analisis prakiraan ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan Oktober - Desember 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian kecil wilayah Tengah DKI Jakarta dan sebagian kecil wilayah Barat DKI Jakarta Agak Kering-Kering.
II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE SEPTEMBER – NOPEMBER 2014 Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan periode ga bulanan (September - Nopember 2014) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis ap wilayah kota/kabupaten dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kecamatan/lokasi pos hujan. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode September - Nopember 2014 di seluruh wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta.
Laporan - Edisi Desember 2014
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.1
Laporan - Edisi Desember 2014
5
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
SANGAT KERING
DKI Jakarta
Pulogadung
Tangerang
Serang
Pandeglang
Lebak
KERING -
AGAK NORMAL KERING Kemayoran, Halim(TNI AU) , Tanjung Priok, Depok, Karet, Pakubuwono Rorotan.
-
Curug
Cengkareng, Pondok Betung, Tangerang, Jatiwaringin Mauk, Balaraja, Benda Sukamulya, Bendung Ciputat, Cipondoh Sambidoyong, Kresek, Sepatan, Serpong, Tegal Kemiri.
-
-
Ciruas, Pabuaran
Serang, Carenang, Cinangka, Ciomas, Kasemen Kilasah, Kragilan Kalenpetung, Kramatwatu Pegadigan, Padarincang, Pamarayan, Ragas Hilir.
-
-
-
Bendung Ciliman, Cibaliung, Cilemer, Cimanuk, Labuhan, Menes,Pandeglang.
-
-
-
Banjar Irigasi Cipanas, Bojong Leles, Cilaki Ciminyak, Cisalak Baru, Kec.Cimarga, Lebak Parahiang, Malingping Utara, Panyaungan, Pasir Ona Rangkasbitung.
BPP Sajira
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN DAERAH AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
Jakarta
-
-
-
Tangerang
-
-
-
Serang
-
-
-
Pandeglang
-
-
-
Lebak
-
-
-
Laporan - Edisi Desember 2014
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.2
Laporan - Edisi Desember 2014
7
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.3
Laporan - Edisi Desember 2014
8
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.4
Laporan - Edisi Desember 2014
9
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.5
Laporan - Edisi Desember 2014
10
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.6
Laporan - Edisi Desember 2014
11
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2014 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Oktober - Desember 2014 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Desember 2014 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar II.7
Laporan - Edisi Desember 2014
12
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 3. PrakiraanTingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober Desember 2014 TINGKAT KEKERINGAN DAERAH SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
DKI Jakarta
-
Pulogadung
Pakubuwono
Tangerang
-
-
-
Serang
-
-
-
Pandeglang
-
-
-
Lebak
-
-
-
Laporan - Edisi Desember 2014
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATACURAHHUJANDANINDEKSSPITIGABULANAN DIBEBERAPATEMPATDIPROPINSIBANTENDANDKIJAKARTA CURAH HUJAN (mm) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
Sep 2014
Okt 2014
Nop 2014
INDEKS SPI
42
17
89
-0.35
KABUPATEN/KOTA
KAB.TANGERANG Curug KAB.TANGERANG Halim (TNI AU) JAKARTATIMUR Kemayoran JAKARTAPUSAT Pondok Betung TANGERANGSELATAN Serang SERANG Tangerang KOTATANGERANG Tanjung Priok JAKARTAUTARA Depok DEPOK Karet JAKARTAPUSAT Pakubuwono JAKARTASELATAN Pulogadung JAKARTATIMUR Rorotan JAKARTAUTARA JatiwaringinMauk KAB.TANGERANG UPTDBalaraja KAB.TANGERANG UPTDBendaSukamulya KAB.TANGERANG UPTDBendungCiputat KAB.TANGERANG UPTDCipondohSambidoyong KAB.TANGERANG UPTDKresek KAB.TANGERANG UPTDSepatan KAB.TANGERANG UPTDSerpong KAB.TANGERANG UPTDTegalKemiri KAB.TANGERANG Carenang SERANG Cinangka SERANG Ciomas SERANG Ciruas SERANG Cengkareng
5
3
250
-1.20
24
0
312
-0.17
0
52
65
-1.00
33
29
265
-0.47
21
21
157
-0.35
22
36
140
-0.33
0
6
84
-0.99
69
36
451
-0.59
4
14
61
-1.00
49
32
94
-1.30
0
2
71
-2.20
0
6
99
-0.48
21
12
50
-0.73
0
34
205
-0.42
0
47
228
0.49
20
33
282
0.37
91
74
81
-0.08
0
9
87
-0.60
16 30
66 67
57 176
-0.52 -0.73
13
16
41
-0.74 -0.64
5
39
78
14
39
438
0.37
24
138
224
-0.26
3
16
89
-1.10
Laporan - Edisi Desember 2014
14
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN 1. (lanjutan) CURAH HUJAN (mm) NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
KasemenKilasah KragilanKalenpetung KramatwatuPegadigan Pabuaran Padarincang Pamarayan RagasHilir BdCiliman Cibaliung Cilemer Cimanuk Labuhan Menes Pandeglang BanjarIrigasiCipanas BojongLeles BPPSajira Cilaki_Ciminyak CisalakBaru Kec.Cimarga LebakParahiang MalingpingUtara Panyaungan PasirOnaRangkasbitung
Sep 2014
Okt 2014
Nop 2014
INDEKS SPI
51
9
58
-0.31
35
15
215
10
35
92
0.23 -0.58
49
73
175
-1.00
KABUPATEN/KOTA
SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK
0
0
417
-0.40
24
51
279
-0.23
0
20
162
-0.19
0
30
216
-0.28
0
130
454
0.19
20
182
300
0.56
73
341
397
0.67
12
278
515
0.49
0
359
385
0.06
58
247
261
-0.74
24
127
253
-0.95
15
165
317
-0.06
14
175
231
-1.00
84
168
212
-0.70
0
144
362
0.16
30
245
228
0.01
50
170
317
-0.19
16
73
296
-0.74
0
171
573
0.29
0
192
401
0.23
Laporan - Edisi Desember 2014
15