Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
TIM PENYUSUN Pengarah
: Dr. Widada Sulistya DEA
Dra. Nurhayati, M.Sc
Penanggung Jawab
: Ir. Budi Roespandi
Ketua
: Triyogo Amberkahi, ST
Sekretaris
: Yanuar Henry Pribadi, MSi
Anggota :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Darman Mardanis, SE Devi Febryanti, ST Kusairi, S.Si Yuningsih, ST Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.Kom Sugiyanti, SSi Selvy Yolanda, SST Diny Fitriani Mikhson
Laporan - Edisi Agustus 2015
i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia-Nya, Buku Informasi Peta Kekeringan dengan metode SPI Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2015 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Mei – Juli 2015) Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Analisis kekeringan tiga bulanan (Mei – Juli 2015) memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan tiga bulanan dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan meteorologis yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya. Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (Juni – Agustus 2015) merupakan analisis prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Agustus 2015. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk memprakirakan wilayah–wilayah di Indonesia yang akan mengalami kondisi kering. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian.
Tangerang Selatan,
Agustus 2015
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG
Ir. BUDI ROESPANDI NIP. 196007061981031002
ii
Laporan - Edisi Agustus 2015
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR ISI Halaman TIM PENYUSUN......................................................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL.................................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................................... iv PENGERTIAN........................................................................................................................................1 KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1 JENIS-JENIS KEKERINGAN................................................................................................................... 1 STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI)....................................................................................... 2 I. RINGKASAN................................................................................................................................... 4 II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MEI - JULI 2015 ............................ 4 III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE JUNI - AGUSTUS 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ........................................................... 12
LAMPIRAN ..........................................................................................................................................14
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ......................................................6 Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI .......................................................6 Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Juni - Agustus 2015.......13
Laporan - Edisi Agustus 2015
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Mei - Juli 2015 ..................................................................................................................5 Gambar II.2. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi DKI Jakarta Mei - Juli 2015 ...................................................................................................................................7 Gambar II.3. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Tangerang Mei - Juli 2015 ................8 Gambar II.4. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Serang Mei - Juli 2015 .....................9 Gambar II.5. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Pandeglang Mei - Juli 2015 ...........................................................................................................................10 Gambar II.6. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Lebak Mei - Juli 2015.................................................................................................................................11 Gambar II.7. Prakiraan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Juni - Agustus 2015........................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan (Mei - Juli 2015) di beberapa tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ..................................................................................14
Laporan - Edisi Agustus 2015
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
PENGERTIAN KEKERINGAN Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basahdekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN A. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut: 1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan - Edisi Agustus 2015
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistic probabilitas distribusi gamma. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : • SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda • Dapat memberikan peringatan dini kekeringan • Dapat membantu menilai tingkat keparahan kekeringan • SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
Laporan - Edisi Agustus 2015
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering
: Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah
: Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah
: Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
Laporan - Edisi Agustus 2015
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
I. RINGKASAN 1. Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan tiga bulanan Mei - Juli 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali hampir seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian besar wilayah Barat dan Selatan Kab. Tangerang, sebagian besar wilayah Barat Kota Tangerang Selatan, sebagian besar wilayah Tengah, Selatan dan Timur Kab. Serang, serta sebagian wilayah Utara Kab.Lebak Agak Kering - Kering. 2. Analisis prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan tiga bulanan Juni - Agustus 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Utara dan Tengah, sebagian wilayah Selatan Kab. Tangerang, sebagian wilayah Barat Kota Tangerang Selatan, sebagian kecil wilayah Tengah dan Barat Daya Kab. Serang, sebagian kecil wilayah Utara Kab. Pandeglang, sebagian kecil wilayah Utara dan Tengah Kab. Lebak Agak Kering - Kering.
II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MEI – JULI 2015 Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan periode tiga bulanan (Mei – Juli 2015) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis tiap wilayah kota/kabupaten dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kecamatan/lokasi pos hujan. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode Mei – Juli 2015 di seluruh wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta.
Laporan - Edisi Agustus 2015
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.1
Gambar II.1
Laporan - Edisi Agustus 2015
5
5
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
DKI Jakarta
Tangerang
Serang
Pandeglang
Lebak
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
NORMAL
-
Halim, Karet, Pulogadung, Sunter Rawabadak
Kemayoran, Manggarai, Pakubuwono, Sunter Kodamar
Tanjung Priok, Rorotan
-
Curug, BPP Caringin, UPTD Serpong
Pondok Betung, UPTD Benda Sukamulya,UPTD Cipondoh Sambidoyong, UPTD Kresek
Tangerang, Jatiwaringin Mauk, UPTD Balaraja,UPTD Bendung Ciputat, UPTD Sepatan, UPTD Tegal Kemiri
Ciruas
Kragilan Kalenpetung, Padarincang, Pamarayan, Petir
Carenang, Cinangka, Ciomas, Kasemen Kilasah, Kramatwatu Pegadingan, Petir
Menes
Bd Ciliman, Cibaliung, Cilemer, Cimanuk, Labuhan, Pandeglang
Cisalak Baru
Banjar Irigasi Cipanas, Bojongleles, BPP Sajira, Cilaki Ciminyak, Lebak Parahiang, Malingping Utara, Panyaungan
-
-
-
-
Pasir Ona Rangkas
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
Jakarta
-
-
-
Tangerang
-
-
-
Serang
-
-
-
Pandeglang
-
-
-
Lebak
-
-
-
Laporan - Edisi Agustus 2015
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.2
Gambar. II.2
Laporan - Edisi Agustus 2015
7
7
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.3
Gambar II.3
Laporan - Edisi Agustus 2015
8
8
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.4
Gambar II.4
Laporan - Edisi Agustus 2015
9
9
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.5
Gambar II.5
Laporan - Edisi Agustus 2015
10
10
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.6
Gambar II.6
Laporan - Edisi Agustus 2015
11
11
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE III.JUNI PRAKIRAAN TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN - AGUSTUSINDEKS 2015 DI PRESIPITASI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA PERIODE JUNI – AGUSTUS 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Juni - Agustus 2015 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Agustus SPI 20153disajikan Gambar Wilayah propinsi yang diprakirakandata akan prakiraan mengalami Prakiraan Bulanandalam periode JuniII.7. – Agustus 2015 menggunakan kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3. curah hujan bulan Agustus 2015 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang
diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3. Gambar II.7 Gambar II.7
12
Laporan - Edisi Agustus 2015
12
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Juni – Agustus 2015 TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
DKI Jakarta
-
Karet
Kemayoran, Tanjung Priok, Manggarai, Pulogadung, Sunter Rawabadak, Sunter Kodamar
Tangerang
-
-
Curug, Pondok Betung, BPP Caringin, UPTD Kresek, UPTD Serpong
Serang
-
-
Padarincang, Petir
Pandeglang
-
-
Menes
Lebak
-
-
Cilaki Ciminyak, Cisalak Baru, Pasir Ona Rangkasbitung
13
Laporan - Edisi Agustus 2015
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATA CURAH HUJAN DAN INDEKS SPI TIGA BULANAN DI BEBERAPA TEMPAT DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA CURAH HUJAN (mm) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
May 2015
Jun 2015
Jul 2015
INDEKS SPI
Cengkareng
43
106
0
-0.56
Curug
96
33
0
-1.90
63
47
0
-1.50 -1.30
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
KABUPATEN/KOTA
KAB.TANGERANG KAB.TANGERANG Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR Kemayoran JAKARTA PUSAT Pondok Betung TANGERANG SELATAN Serang SERANG Tangerang KOTA TANGERANG Tanjung Priok JAKARTA UTARA Depok DEPOK Karet JAKARTA PUSAT Manggarai JAKARTA SELATAN Pakubuwono JAKARTA SELATAN Pulogadung JAKARTA TIMUR Rorotan JAKARTA UTARA Sunter III Rawa Badak JAKARTA UTARA Sunter Kodamar JAKARTA UTARA BPP Caringin KAB.TANGERANG Jatiwaringin Mauk KAB.TANGERANG UPTD Balaraja KAB.TANGERANG UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG UPTD Kresek KAB.TANGERANG UPTD Sepatan KAB.TANGERANG UPTD Serpong KAB.TANGERANG UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG Carenang SERANG Cinangka SERANG Ciomas SERANG Ciruas SERANG
94
15
0
130
54
0
-1.40
39
62
5
-1.50
91
89
0
-0.60
75
20
3
-0.92
137
175
0
-0.80
72
6
0
-1.50
167
19
0
-1.10
90
69
4
-1.40
85
0
0
-1.60
68
13
7
-0.63
63
8
0
-1.70
62
8
0
-1.40
139
32
0
-1.60 -0.58
18
76
0
100
86
0
-0.46
67
39
0
-1.00
189
30
0
0.07
63
30
0
-1.00
50
15
0
-1.20
18 124
86 49
0 0
-0.97 -1.50
31
29
0
-0.83
6
86
2
-0.96
86
51
15
-0.77
171
170
31
-0.18
3
56
5
-1.50
14
Laporan - Edisi Agustus 2015
14
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN 1. (lanjutan)
CURAH HUJAN (mm) NO 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
NAMA STASIUN/ POS HUJAN
Kasemen Kilasah Kragilan Kalenpetung Kramatwatu Pegadigan Padarincang Pamarayan Petir Bd Ciliman Cibaliung Cilemer Cimanuk Labuhan Menes Pandeglang Banjar Irigasi Cipanas Bojong Leles BPP Sajira Cilaki_Ciminyak Cisalak Baru Kec.Cimarga Lebak Parahiang Malingping Utara Panyaungan Pasir Ona Rangkasbitung
Jul 2015
INDEKS SPI
52
0
-0.78
51
35
128
0
-1.20 -0.16
KABUPATEN/KOTA
SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG SERANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK
May 2015
Jun 2015
8 5 54 152
34
0
-1.30
36
62
47
-1.20
91
0
66
-1.20
65
112
0
-0.29
72
284
3
-0.21
214
90
2
0.37
213
150
61
0.33
99
42
45
-0.71
134
31
38
-1.00
184
229
35
-0.30
533
186
57
0.73
290
79
32
0.28
210
92
71
-0.41
212
62
30
-0.90
77
26
0
-1.30
224
126
0
-0.11
290
77
12
-0.56
68
60
32
-0.94
156
98
12
-0.39
97
38
8
-1.80
15
Laporan - Edisi Agustus 2015
15