EVALUASIPROGRAM.PROG RAM PERLINDUNGAN SOSIAL
DOKUMENTASI& ATiSIP
BAPPENAS No.,c.{:1.8./-,.d Acc. checkedt'.:3.i-4..;.."'-tI
DIREKTORAT PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAPPENAS JAKARTA,2006
I I I I I I I I I I T I I I I I I l I I
DAFTARISI Halaman
DAFTARISI
i
DAFTARTABEL DAN GAMBAR
ii
KATAPENGANTAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang 1.2 TujuandanSasaran 1.3 Keluaran 1.4 RuangLingkup 1.5 Sistematika Penulisan
1 1 4 4 4 5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian 2.2 Landasan Teori
6 6 8
BA B I I I
ME T OD OL OGI E V A L UASI............. 3.1 Kerangka DesainEvaluasi 3.2 Pendekatanyang digunakan 3 .2 P e n g u mp u l D a na tadanInfor masi ........... 3.2 FungsidanManfaatIndikator Kinerja
I I I 10 10
BAB IV
ANALISISHASILEVALUASI BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA 4.1 Indikator KinerjaProgramdan K e g i a ta2n0 0 5........ perlindungan 4.2 Indikator KinerjaProgram-program Sosial 4.3 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 4.4 TindakLanjutpelaksanaan Kegiatan
13 14 21
KESIMPULANDAN SARAN 5 . 1 K e s i m p u l a.n. . . . . . . . . . . . 5.2 Saran
24 24 25
BAB V
R EF ER E N S I LAMPlRAN
12 12
DAFTARTABEL
Tabel1 Jumlahorangyanghidupdalamkemiskinan dan pekerja (%) anak,1976-1996 dan 1997-2000 . .... .................... 7 Tabel2 Perkembangan JumlahAnakBermasalah, Tahun2000-2005 Tabel3 JenisAnakPenyandang Masalah Sosial, T a h u n2 0 0 2d a n 2 0 0 4
.......16 . . . . . . . . . . . .1. 8 ...
DAFTARGAMBAR
Gambar1
Persentase Penduduk Umur7-18Tahunyang tidakMelanjutkan SekolahMenurutAlasan TidakMelanjutkan Sekolah, 2003
Gambar2
JumlahAnakTerlantar perProvinsi, Tahun2002dan2004
19
JumlahAnakJalananperProvinsi, Tahun2002dan2004
19
Gambar3
t I
t t I I I I
t I I I I I
t t t I I I
KATA PENGANTAR
Dalam pelaksanaan evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan berbagaikebijakandan programsesuaidenganindikatorkinerjadi dalamrencana jangka menengah(RPJM), kerja pemerintah(RKP) dan rencanapembangunan khususnyadi bidangperlindungan sosial,terdapatkendaladalam hal penyediaan data dan informasi.Beberapadata pencapaian indikatoryang ditetapkandi dalam RKPtidaktersediadalamdokumenstatistikdan harusdiperolehmelaluisurvei. Berbagai program perlindungansosial telah dilakukanuntuk kemajuan pembangunanbidang kesejahteraansosial, namun masih diwarnai aneka permasalahan yang belumterselesaikan. Tantanganpembangunan kesejahteraan sosial yang dihadapi saat ini adalah rendahnyakemampuansosiat-ekonomi sebagianbesar penduduk.Permasalahan tersebutberdampakantaralain kepada munculnyaketerlantaran terhadapanak dan yang lebih buruk adalahanak-anak yangmembantumencarinafkahdijalanan. Evaluasi kinerja program perlindungan sosial dilaksanakan untuk mengevaluasiperkembanganpelaksanaankebijakan,program,dan pencapaian indikatorkinerjayang telah ditetapkansecaralengkapdan cermatsehinggadapat diketahuiakar permasalahan yang dihadapidan tindak lanjut yang diperlukan. Kegiatantersebutdidukungpula denganpertemuandan diskusibersamainstansi terkaitditingkatpusatdan kalanganpengamatdalambidangperlindungan sosial. Hasil yang didapatdari evaluasiini adalahtersedianyadokumenlaporan evaluasidan rekomendasiProgramPerlindungan Sosialyang dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi proses perencanaandan kebijakan program pembangunan Kesejahteraan Sosial. Akhir kata, kami mengucapkanterima kasih dan penghargaansetinggitingginyakepadasemuapihakyang telahbekerjasama dalampenyusunan laporan evaluasiini. Kami harapkandata dan informasiyang tersusundalam laporanini dapatmemenuhikebutuhanpenggunapada saat ini dan dapat disesuaikanuntuk perkembangan masa yang akan datang.Oleh karenaitu, masukandari berbagai pihaksangatkamiperlukanuntukpenyempurnaan dan pengayaan laporanini. Jakarta,Desember2006
I I I I I I I I I I I I I l
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
sosialdirancang bagiandaripembangunan sosialyangmerupakan Perlindungan Berbagaiupayayang dan kerentanan. kemiskinan sebagaiupayauntuk mengurangi antaralain denganpemberianbantuan telah dilakukanuntuk mengatasikemiskinan kepadakelompokmiskin dan kelompokrawan. Upaya lainnyaadalah penguatan dirinyadari berbagaibahayadan gangguan kapasitasmasyarakat dalammelindungi jangkauanterhadappelayanan pendapatan, yang dapatmenyebabkan terganggunya kesehatan danpendidikan. sosialselama di bidangkesejahteraan Seiringdengankemajuanpembangunan tersebutternyatamasih beberapatahun terakhirini, disadaribahwa keberhasilan Sampaisaatini,selain sosialyangbelumterselesaikan. diwarnaianekapermasalahan keterlantaran, kemiskinan, bangsaIndonesiamasihdihadapkanpada permasalahan perilaku,keterpencilan, akibatbencana kecacatan, ketunaansosialdan penyimpangan tersebutbelum sepenuhnyaterjangkauoleh dan tindak kekerasan.Permasalahan prosespembangunan sosial. kesejahteraan pembangunan kesejahteraan sosialyangdihadapisaatini antaralain Tantangan sebagianbesar pendudukIndonesia, adalahrendahnyakemampuansosial-ekonomi rendahnyadaya dorongperekonomian, tingginyakesenjangan antardaerah, dampak konflik horizontalyang belum pulih, dan keterbatasanpenyediaansarana dan prasarana,serta populasipenyandangmasalahsosial yang masih menjadibeban
t
sosial,baikbobotmaupunkompleksitasnya.
I I I I I
Oktober2005 semakinmenambahberatbebanmasyarakat, terutamabagi kelompok
Kenaikanharga bahan bakar minyak(BBM)yang sangattinggi pada bulan miskinyang mengakibatkan daya beli merekamenurun.KenaikanhargaBBM secara padakenaikanhargabarang-barang pokok, yangmenjadikebutuhan nyataberdampak sehinggamasyarakatmiskin tak mampu menjangkaunya. Selain itu, banyakpula anggotamasyarakatyang kehilanganpekerjaan,mengalamikesulitanmemperoleh
I I I T T I
pelayanankesehatandan membelimakananyangsehat,jumlahanak putussekolah peningkatan mengalami karenaketidakmampuan keluargamembayar biayapendidikan, dan berbagaimacam masalahlainnya.Namun,akibat yang lebih buruk adalah jumlahpekerjaanak(childlabor)yang potensialmenimbulkan meningkatnya berbagai jenis kerawanansosial.Kesulitanekonomiyang membelitkeluargamenjadialasan utamamengapaanak-anak terpaksabekerjamembantuorangtuanyamencarinafkah. Pada umumnyamerekabekerjamencarinafkahdi jalan-jalan, misalnya,mengemis, menjualkoran,menyemirsepatu,atau mengamen. DataSusenas2003 menunjukkan bahwamasalahekonomimenjadipenyebabutamamengapabanyakanak tidakbisa bersekolah. Merekayang tidakbisa pergike sekolahdenganalasantidak ada biaya
t
sebanyak67,6 persen,dan yang harusbekerjamembantuorangtua mencarinafkah
I I
bawahini.
t I I I I I I I
t t t
untukmenghidupi keluarga sebanyak 8,7 persen,sepertidapatdilihatpadagambardi
Gambar1: PersentasePendudukUmur7 - 18 Tahunyang TidakMelanjutkanSekolah MenurutAlasanTidakMelanjutkanSekolah,2003
Keberadaan anak di jalanandan ketidakmampuan keluargadalammemenuhi kebutuhan hidupnyaakanberdampak luaspadatumbuh-kembang anak-anak tersebut,
I T I I I I I I I I I I
t T T
t I I I
t
pendidikan, baikdarisisikesehatan, maupundarisisimoraldan mentalterutamakarena kehidupan dijalananyangkeras Permasalahan lainnyaadalahkesulitan dalampengumpulan datadan informasi jumlah,lokasidan karakteristik yangakuratdan terkiniuntukmengetahui penyandang jenisanak-anak masalah,karenaberdasarkan yangtergolong datayangada,sebagian perlindungan membutuhkan khususbanyakterdapatdi Indonesia. Belumadanyaperlindungan sosialyang khususdiperuntukkan bagi anak-anak juga menimbulkan yangtinggi.Merekatergolongkelompokyangrentandan kerentanan potensialmenjadikorbantindakkekerasandan eksploitasi, ancamanputussekolah, gizidan layanankesehatan yangburuk.Selainitu,merekajuga kehilangan kekurangan yanghangatsebagai suasana kehidupan keluarga mediumpenanaman nilai-nilai sosial, yangtidakmenentu moral,danspiritual. Masadepananak-anak yang dandalamkondisi tidak aman, serta tidak sehat merupakanpermasalahanyang perlu mendapat penanganan. Pelaksanaan kegiatan perlindungansosial tercantum dalam rencana pembangunanjangka menengah (RPJM 2004-2009),terutama diarahkanbagi pendudukmiskindan rentan.Karakteristik pendudukmiskindan rentanmemerlukan perlindungan sosial karenaadanyaresikososialdan ekonomiyang menyebabkan mereka menjadi semakin miskin. Dalam salah satu kegiatan pokoknyaadalah peningkatan pembinaan, pelayanan dan perlindungan sosialdan hukumbagi anak terlantar.Berbagaiprogramyangada ditujukanuntukmenyelamatkan dan melindungi anak-anak, khususnya anak terlantardan anakjalananmasihmengalami kendala, misalnya, keberadaan rumahsinggahyangbelumdigunakan secaraefektif. Denganditetapkannya RKPsebagaidokumenperencanaan tahunandan RPJM jangkamenengah, sebagaidokumenperencanaan maka Bappenas(dalamkaitanini Direktorat Perlindungan perlumelakukan dan Kesejahteraan Masyarakat) suatuevaluasi terhadappelaksanaan berbagaikebijakandan programagar outputyang diharapkan tidak menyimpangdari tujuan RencanaKerja Pemerintah(RKP) dan Rencana Pembangunan (RPJM). JangkaMenengah
1.2
Tujuan dan Sasaran perkembangan pelaksanaan Tujuandarikegiatanini adalahuntukmengevaluasi
kebijakan,programdan pencapaianindikatorkinerjayang telah ditetapkansecara identifikasi hasilpemantauan lengkapdan cermat.Selainitu, perlutersusunnya awal program-program perlindungan sosial,khususnyabagi anak-anakterlantardan anak jalanan,sehinggadapatdiketahuipermasalahan yangakandihadapisertatindaklanjut yangdiperlukan.
1.3
I I I T I I I I I I I I I I
Keluaran Hasilyang diharapkandari evaluasiini adalahtersedianya dokumenlaporan
program-program perlindungan evaluasidan rekomendasi sosialyangdapatbermanfaat bagi prosesperencanaan sosial,dan sebagai dan kebijakanprogrampembangunan pemerintah bahanmasukanpenyempurnaan kebijakan baikdi pusatmaupundaerah.
1.4
RuangLingkup
perlindungan Evaluasiprogram-program sosiallingkupnyaadalahmelakukan perlindungan identifikasi hasil pemantauanawal program-program sosial,khususnya bagi anak-anakterlantartermasukdi dalamnyaadalah anak jalanan.Selain itu, yang dikeluarkanpemerintahdalam dilakukanpula identifikasikebijakan-kebijakan pelaksanaankegiatan perlindungansosial, termasuk beberapa peraturanyang pelaksanaan mendukungnya program dananalisis dandampakyangdicapai. Kegiatanyang akan dilakukanadalah telaah tentang kegiatanyang telah dilaksanakan, faktorpenghambat dan penunjang dalampelaksanaan, dan pencapaian indikator kinerjaprogram-program tersebut.Kegiatantersebutdidukungdengandiskusi bersamainstansiterkait di tingkat pusat dan kalanganpengamatdalam bidang perlindungan sosial. a. MetodePelaksanaan Pelaksanaankegiatandilaksanakanmelalui beberapatahapan sebagai berikut:(1) mengumpulkan yangdiperoleh datadaninformasi, melaluidatasekunder
terkait, maupundata primer;(2) melakukandiskusidenganmitra kerja/instansi Sosial,serta Panti-pantisosial, khususnyaDepartemenSosialdan Dinas-dinas program;dan (3) mengadakan dalam rangkasinkronisasi dan pengembangan kunjungan lapangan. Lokasilapangan Pemilihanlokasipelaksanaan kegiatanevaluasiadalahpada kantorDinas Sosialdan Instansiterkaitlainnya,sertalokasiyang memilikisaranadan fasilitas pelayanan sosialbagianak,khususnya anak-anak terlantar dananakjalanan,yaitu:
I I I I I I
t I I I
t I
-
KotaBandung,ProvinsiJawaBarat,yangmemilikifasilitaspelayanan sosial bagianak,khususnya anak-anak terlantar dananakjalanan.
-
yangmemilikisaranadan fasilitas KotaYogyakarta, ProvinsiDl Yogyakarta, pelayanan sosialbagianakanakjalanan, termasuk anakjalananperempuan.
-
KotaMakassar, ProvinsiSulawesiSelatan,yangmemilikifasilitaspelayanan sosialbagianak,khususnya anak-anak terlantar dananaknakal.
1.5
Sistematika Penulisan Laporanyang dihasilkandari pelaksanaan kegiatanevaluasiakan mencakup
beberapa topiksebagaiberikut: Bab l, Pendahuluan (mencakup: LatarBelakang; TujuandanSasaran;Keluaran; RuangLingkup, danSistematika Penulisan). Babll, Landasan Teori(mencakup: Pengertian, dan Landasan Teori). Bablll, Metodologi (mencakup: Evaluasi Kerangka DesainEvaluasi, Pendekatan yangdigunakan, Pengumpulan Datadan Informasi, dan Fungsidan ManfaatIndikator Kinerja). Bab lV, Analisis Hasil EvaluasiberdasarkanIndikatorKinerja (mencakup: IndikatorKinerjaProgramdan Kegiatantahun 2005, PenyusunanIndikatorKinerja Program-program Perlindungan Sosial,EvaluasiPelaksanaan Kegiatan,dan Tindak Lanjutpelaksanaan Kegiatan). BabV, Kesimpulan danSaran(mencakup: Kesimpulan danSaran).
I I I
BAB II LANDASANTEORI
t I I I I I I I I I I I I I I I I
2.1 Pengertian banyak selamaini telahmenunjukkan Pembangunan sosialyang dilaksanakan keberhasilandan peningkatan.Namun berbagaipermasalahanyang ditimbulkan sosial(PMKS)dan masalahkesejahteraan menyebabkan timbulnyapara penyandang perhatian masyarakat rentanlainnya.Permasalahan tersebuttentusaja membutuhkan yanglebihkomprehensif danmenyeluruh dariberbagaipihakterkait. dan penanganan keluargaataukelompok MenurutDepartemen Sosial,PMKSadalahseseorang, masyarakatyang karena suatu hambatan,kesulitanatau gangguan,tidak dapat yang hubungan melaksanakan fungsisosialnya danolehkarenanya tidakdapatmenjalin sehinggatidak dapatterpenuhikebutuhan serasidan kreatifdenganlingkungannya, hidupnya(jasmani,rohanidan sosial)secaramemadai,layakdan wajar. Kelompok masyarakat tersebutantara lain adalahkeluargafakir miskin,wanita rawan sosial yangtinggaldi daerahkumuh(slumarea). ekonomi, danwargamasyarakat lain sepertiketerlantaran Selainitu, permasalahan meliputiwargamasyarakat yangkarenasesuatuhal mengalami keterlantaran fisik,mentaldan sosialsepertibalita terlantar, anakremajaterlantartermasukanakjalanandan pekerjaanak,orangdewasa terlantar, keluargabermasalah sosialpsikologis, danlanjutusiaterlantar. Keterlantaran terjadiantaralainkarenakelalaian dan ketidakmampuan orangtua dalam melaksanakan kewajibannya memenuhikebutuhanjasmaniah,rohaniahdan sosial.Masalahketerlantaran semakinnampakdalamsituasiterbatasnya ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga dan masyarakatuntuk mengatasi permasalahan sosialyangtimbul,Permasalahan-permasalahan yangakanberpengaruh jumlahketerlantaran terhadapmeningkatnya yang dialamioleh bayi, anak-anakdan remaja. pada anak perlu mendapatperhatianyang serius.Kita semua Keterlantaran sependapat bahwaanak merupakanaset dan generasipenerusbangsayang perlu
6
I I I I I
t I I I I I I I T I I I I I I
Pengabaian atau ditingkatkan kualitasnya agarmampubersaingdalamera globalisasi. penelantaran anak-anakbisa terjadioleh berbagaisebab.Cukupbanyakanak-anak yang mengalamiketerlantaran karenaketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kewajibannya atau memang merekamelalaikankewajibansebagaimanamestinya dalammemenuhi kebutuhan danhakanakbaiksecarajasmani, rohanimaupunsosial. Masalahketerlantaran dialamioleh banyakanak sejakusia balitasampaiusia sekolah,remajadan pemuda.Fenomena laindarianakterlantaradalahmunculnya anak jalananyangsaatini diperkirakan berjumlah lebihdarigB ribuanak,yangmenyebabkan permasalahan yangbekerjamembantuorangtuanya timbulnya barusepertianak-anak yangmemadai,yangpadaumumnya dalammencarinafkahnamuntanpaketerampilan merekaturun ke jalanan,mencarinafkahdenganmengemis,mengamen,menyemir sepatu,dan sebagainya. Selainitu, adanyakenyataanyang harusdihadapidengan populasianak yang mendapatperlakuansalah,yaitu anak-anakyang meningkatnya yangmemilikirisikotinggi.Di luaranakjalananyang terpaksabekerjadi tempat-tempat pengamen, yang menjadipengemis, dan penyemir sepatutersebut,ada pulaanak-anak yang terpaksabekerjadi berbagaisektorproduksilantaranterbelitmasalahkemiskinan jelas berkaitan akut.Kemiskinan eratdenganmunculnya masalahpekerjaanakseperti terlihatpadatabeldi bawahini.
Tabel1: Jumlahorangyang hidupdalamkemiskinandan pekerjaanak, 1976-1996dan 1997-2000 (%) O r a n gy a n g h i d u p d a l a m k e mi s k i n a n
A n a k - a n a ky a n g b e r u s i a l 0 - 1 4 Yang ada dalam pasar kerja
Tahun % Jumlah 1976 19 8 0 19 8 6 19 9 0 19 9 6 1 9 9 8D e s . 1 9 9 9F e b . 1 9 9 9A g t . 2000*
4 0 . 10 28.00 21.60 15.10 11 . 3 0 24.20 23.50 18.20 19.00
Angka (Juta) 54.2 42.3 35.0 27.2 22.5 49.5 48.4 37.5 37.3
J u ml a h a n a k anak (juta)
Jum lah anakanak pada pasar kerja
% kelompok umur
15.1 1 7. 6 21.0 21.5 zz.o 21.7
2.10 1.98 2,72 2,24 1, 9 2 1.79
13.00 1 1. 2 7 12.94 1 0. 4 1 8.51 7.91
20.9 20.2
1.52 L06
6.86 4.71
Sumber: DiolahdaridataBPS(berbagai tahunterbitan).
I I
t I I I
t I I I I I I
t I I I I I I
2.2
Landasan Teori
jumlahanakterlantar Padatahun2004,datatentangketerlantaran khususnya di Indonesia jumlahnya mencapai sekitar3,3jutaanak.Untukanakjalanan, mencapai 98 jumlahanakrawanterlantartercatatsebesar10,3juta. Jumlah ribu anak,sedangkan yang mengalamimasalahsosialini, mencapaisekitar17,6 persendari anak-anak jumlahseluruhanak(58,7juta)di Indonesia. Anakjalanan,berdasarkan definisiDepartemen Sosial,melaluibuku Datadan Informasi Penyandang Masalah KesejahteraanSosial, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial,tahun2004,adalahanakyang berusiasekitar5-18tahunyang menghabiskan sebagianbesarwaktunyauntukmencarinafkahatau aktivitaslaindan atau berkeliarandi jalanan maupundi tempat-tempat umum lainnya.Berdasarkan definisitersebut,perludiperhatikan anakdengankelompokumurdi bawahlimatahun, misalnyatigatahun.Karenabanyakdari anak-anak yangberusiadi bawahlimatahun tersebutmelakukan aktifitasdi jalanan. Permasalahan utamadalamperlindungan anak,sepertihalnyapermasalahan anakterlantar, adalahpemenuhan hakdankebutuhan anak.Sesuaidenganketentuan Undang-Undang No:4 tahun1979tentangKesejahteraan Anakmengamanatkan bahwa orang tua adalah orang pertama yang bertanggungjawab atas tenruujudnya kesejahteraan anak baik jasmani,rohani maupunsosial melaluipemberiankasih sayang,perlindungan, asuhan,perawatan,dan pendidikan.Demikianpula dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang PerlindunganAnak, anak berhak mendapatkanperlindungandari berbagai kegiatan yang dapat mengganggu pertumbuhannya, baiksecarafisik,mentalmaupunsosial.Kondisitersebuttentusangat berkaitan dengankualitassumberdayamanusialndonesiadan di masadepanharus persaingan global. menghadapi Berbagaikebijakandan programyang telah ada perlu ditumbuhkembangkan secaraberkelanjutan agarterciptasituasidankondisiyangkondusifbagiperkembangan anak,yangmerupakan amanahkonstitusi untukmencerdaskan kehidupan bangsadan dalammembangun masadepanbangsa.
I I I I I I I T I I I I I I I I I I I I
BAB III METODOLOGI EVALUASI Evaluasiprogramdan kegiatandilaksanakan denganmenggunakan kerangka desain evaluasidengan berbagaipendekatanyang digunakanuntuk mengetahui pencapaian hasil,kemajuan dan berbagai kendalayangdijumpaidalampelaksanaan kegiatan.Selain itu, akan ditentukanpula pengumpulan data dan informasi,serta pengukuran indikatorkinerjayangmerupakan programdan acuandalampelaksanaan kegiatan, danmenjadiacuanpokokdaripemantauan danevaluasi. 3.1
Kerangka Desain Evaluasi Evaluasiprogramdilaksanakan pada pencapaianindikatordan berdasarkan
sasarankinerjaRencanaKerjaPemerintah tahun2005.Evaluasiyangakandilaporkan adalahmerupakanex-postevaluationyaituevaluasisetelahprogram/kegiatan selesai dilaksanakan. Pada tahap perencanaan telah disusundan ditetapkanindikatordan sasarankinerjabidangperlindungan sosialselamatahun2005.Penyusunan indikator dan kinerjaberdasarkanpada ruang lingkupyang mencakuptujuan,sasaran,dan kegiatanpokok. 3.2
Pendekatan yang Digunakan
Evaluasiadalahsuatucara untukmengetahui secarapastiapakahpencapaian hasil,kemajuandan kendalayangdijumpaidalampelaksanaan kegiatan,untukdapat dilakukanperbaikanpelaksanaannya di masayangakan datang.Pengertian evaluasi sering digunakanuntuk menunjukkantahapansiklus pengelolaanprogramyang mencakup:(i) Evaluasipada tahap Perencanaan (Ex-ante),yaitu untuk memilihdan menentukan skala prioritasdari berbagaialternatifdan kemungkinan cara mencapai tujuanyangtelahdirumuskan sebelumnya; (ii) EvaluasipadatahapPelaksanaan (ongoing evaluation), yaitu untuk menentukantingkatkemajuanpelaksanaan program dibandingkan denganrencanayang telahditetapkan sebelumnya; dan (iii) Evaluasi pada tahap Pasca-Pelaksanaan (Ex-post),yaitu untuk melihatapakahpencapaian (keluaran/hasil/dampak) programmampumengatasi masalahpembangunan yangingin dipercahkan. Evaluasiini dilaksanakan setelahprogramberakhiruntukmenilaiefisiensi 9
I I I I I I I I I I I I I I I I I I
t I
(keluarandan hasildibandingkan masukkan), efektifitas(hasildan dampakterhadap sasaran), ataupunmanfaat(dampakterhadapkebutuhan) darisuatuprogram. Pendekatanyang digunakandalam melakukanevaluasi kinerja programprogrampembangunan perlindungan sosialadalahex-posfevaluationyaitu evaluasi setelahprogram/kegiatan selesaidilaksanakan. Padatahapperencanaan telahdisusun dan ditetapkan indikatordan sasarankinerjabidangperlindungan sosialselamatahun 2005. Kegiatan ini dilaksanakanmelalui evaluasi beberapa studi yang telah pertemuan dilaksanakan olehberbagaiinstansidan hasilbeberapa secaraintensif, serta masukandari nara sumberdenganmengacukepadaindikator-indikator yang telah tercantum di RPJM(2004-2009). 3.3
Pengumpulan Data dan lnformasi Teknikpengumpulan datadaninformasidilaksanakan denganbeberapacara
antaralain:(1) pengumpulan berbagaidata sekunderdan primer;(2) melaksanakan kunjungan lapangan; dan (3)melaksanakan diskusidenganmitrakerjaterkait. Pengumpulan data sekunderberasaldari berbagaidokumenantaralain: (a) AnalisisDeskriptifPenyandang MasalahKesejahteraan Sosialtahun2000,kerjasama BPS dan DepartemenSosial; (b) Analisis Data Makro PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial Hasil Susenastahun 2000, kerjasamaBPS dan Departemen Sosial;dan (c) Datadan Informasi Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial,Potensi danSumberKesejahteraan Sosial,tahun2004. 3.4
Fungsi dan Manfaat lndikator Kinerja
Menurutbuku PedomanPenyusunan Indikator,Pemantauan dan evaluasi AnggaranBerbasisKinerja,Bappenas2004,indikator kinerjaberfungsi melengkapi dan memperjelas informasimengenaisuatukegiatandalambentukkebijakandan program dalam menciptakankesepakatandan menghindarikesalahan interpretasidan perbedaanpendapatselama pelaksanaankegiatan.Selain itu, indikatorkinerja berfungsisebagaidasar bagi pemantauandan evaluasikinerjapada tahaptahap perencanaan, pelaksanaan, dan kegiatan selesaidilaksanakan. Sedangkanmanfaatdari indikatorkinerjayang ingin dihasilkanadalah:1) keefektifan dalammengukurpencapaian kemajuan targetdariwaktuke waktu,sehingga
10
I
t T I I I I I
dapatdilakukanlangkah-langkah korektifyangdiperlukan; 2) penggunaannya sebagai benchmarking untukmembandingkan kinerjaantarunitorganisasi,antar daerah,dan antanrvaktu. Dalam Kegiatanevaluasitersebut,pelaksanaankegiatandilakukandengan program-program perlindungan mengevaluasi sosialyang didasarkanpada kegiatan pokok yang tercantumdalam dokumenRKP. Dalam prosespenyusunanindikator, kegiatandikaitkandenganketerlibatan stakeholders dan penerimamanfaat.Selainitu, kegiatanini dikaitkanpula denganmekanismepelaksanaannya, termasukkoordinasi danhubungan kerjaantarunit.
t I
t I I I
t I I I I I
11
I I I I I
t I I I T I I I
BAB IV ANALISISHASILEVALUASI BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA
4.1
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan 2005 Penyusunanindikatorkinerjasecaraideal menunjukkan hierarkiyang umum
yaituindikatorpemasukan digunakan, (input),proses(process), keluaran(output),hasil (outcome),manfaat(benefit),dan dampak (impact).Dalam pelaksanaankegiatan pembangunan di bidangkesejahteraan sosialselamainiadalah: lndikatorinput, misalnyadengan mengidentifikasi kebutuhananak jalanan, menyebarluaskan informasimengenairesiko dan bahaya hidup di jalanan, menyediakan fasilitasdasar di jalan, misalnyapendidikan khususbagi anak jalanan,melengkapianak dengan bakat dan keterampilan, dan kesempatan mencariuangdengancarayanghalal. Indikatorprocess,antara lain adalah memberikanpendampingan di jalanan, memberikanlayananterpadu baik dari aspek perlindungan, rehabilitasidan pembelaanhukum (advokasi),dan memperhatikan kebutuhananak jalanan disertaipemecahannya. jumlahanakjalananyangdapatterlayani Indikator output,dilihatdaripencapaian sesuairencana.
t t
d,
I I I I I
f.
jumlah anak berintegrasi lndikatoroutcomedilihatdari pencapaian kembalidi dalamkeluarga dan masyarakatnya. lndikatorbenefitmerupakan manfaatyangditunjukkan dari pelaksanaan kegiatan, jumlahanakyangberkeliaran misalnya berkurangnya dijalanan. fndikatorimpact,dapatdilihatdari pengaruhyangditimbulkan oleh pelaksanaan kebijakan atauprogram,yaitumenurunnya minatanak-anak untukberkeliaran dan mencarinafkahdi jalanan,dan meningkatnya kemampuan keluargadan anggota masyarakat dalammelindungi, mengasuh, danmemenuhi kebutuhan anak-anak.
t2
I I I I
t I I I
t I I I I I I I I I I I
Dalamkegiatanevaluasiini, indikatoryangakandievaluasi akandibatasipada indikator input,proses,outputdanoutcome.Padaindikator input,yangdimaksudadalah berbagaiindikatoryang menggambarkan segalasesuatuyang dibutuhkan,misalnya denganmengidentifikasi kebutuhan anakjalanan,sehinggapelaksanaan kegiatan dapat berjalanuntuk menghasilkan keluaran.Sedangkanindikatorproses,indikatoryang menggambarkan upaya dalam mengolahmasukanmenjadikeluaran,yaitu dengan pendampingan memberikan di jalanan,memberikan layananterpadubaik dari aspek perlindungan, rehabilitasidan pembelaanhukum (advokasi),dan memperhatikan kebutuhan anakjalanandisertaipemecahannya. Kegiatan-kegiatan tersebut,tentusaja dilaksanakan bersama-sama instansiterkait,termasuklembaga-lembaga yang ada di masyarakat. Indikator outputdimaksudkan yangdiharapkan denganindikator langsung dapat dicapaidari suatukegiatan,baik berupafisik maupunnon fisik.Sedangkanindikator outcomeadalahindikatoryangdiharapkan dapatmencerminkan berfungsinya keluarga jumlah anak yang berintegrasi kegiatanpada jangka menengah,yaitu pencapaian kembalidi dalamkeluargadan masyarakatnya.
4.2
IndikatorKinerjaProgram-program PerlindunganSosial Penyusunan indikatorKinerjaprogram-program perlindungan sosialdidasarkan
pada kegiatanpokokdalamdokumenRencanaKerjaPemerintah (RKP)tahun2005. Dalamprosespenyusunan indikator,khususnya indikatorproses,umumnyadikaitkan denganketerlibatan (dalamhal ini pelaksanaan stakeholders kegiatanpada berbagai instansiterkait)dan penerimamanfaat(anakjalanan).Selainitu, kegiatanini dikaitkan pula denganmekanismepelaksanaannya, termasukkoordinasidan hubungankerja antarunit. Dari berbagaiprogramyang tercantumdi RKP 2005,terdapatsuatu program untukpeningkatan kesejahteraan, pembinaan, pelayanan dan perlindungan anak,yaitu: ProgramPeningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, dengantujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anakdan mewujudkan anakIndonesia yangsehat,cerdas, dan ceria;dan melindungi anak terhadapberbagaibentukkekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya
13
I I I T I I I I I I I I I I I I I I I I
kesejahteraan dan perlindungan anak sebagaibentuk pemenuhanhak-hakanak, terutama di bidang pendidikan,kesehatan,kesejahteraansosial, hukum, dan ketenagakerjaan; penuhbagianakuntukberpartisipasi dan meningkatnya kesempatan dalamprosespembangunan sesuaidenganusiadantahapanperkembangan anak. ProgramlainnyaadalahProgramPelayanandan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial,yangditujukanuntukmemulihkan fungsisosialdan memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosialbagiparaPMKS,termasukanakterlantar, untukkelangsungan hidup dantumbuhkembangnya dansasarannya antaralainadalahpembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosialanak.Salahsatu kegiatanpokokyang dilaksanakan antaralain adalahmeningkatkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan sosialdan hukumbagi korban eksploitasi,perdaganganperempuandan anak, dan melakukanpelatihan keterampilan dan praktikbelajarkerjabagianakterlantartermasukanakjalanan,anak cacat,dananaknakal. Dalam menyusunindikatorkinerja program-program yang ditujukanuntuk perlindungan sosial,dilaksanakan prosesdiskusiinteraktif. melaluiberbagai Selainitu, pulaketersediaan dipertimbangkan data yangakuratdan mudahdiperoleh. 4.3
Evaluasi PelaksanaanKegiatan
Lahirnyaanak jalanan merupakangejala kemiskinanyang meluas dan ketidaksetaraan ditengah-tengah masyarakat, dalamhal ini memburuknya kondisiorang tua yangmiskinyang mengakibatkan ketidakmampuan dalammemberikan kebutuhan minimalkepadaanak-anaknya sehingga terpaksamerelakannya beradadijalanmenjadi pengemis,pengamenbahkan hidup terlantaratau sengajaditerlantarkan. Namun demikian,kemiskinanbukan satu-satunya faktor yang mendorongtimbulnyaanak jalanandan tidak dapatdigunakanuntukmembenarkan keberadaan anak jalanan. Dalambanyakkasus,anak-anak memilihmenjadianakjalanansetelahmengetahui kebutuhan akanuangatauakibatpengaruh dariteman-teman untukbergabung dengan merekadijalanataulokasiumumlain. Berdasarkankondisi hubungannyadengan keluarga,anak jalanan dapat dibedakan menjadisebagaiberikut: 1. Anakyangmasihberhubungan teraturdantinggaldengankeluarga, tetapiberadadi jalananuntukmencarinafkahdalambeberapa jam perharinya,
l4
I I I I
t
2. Anakyangmasihstatusbersekolah maupunputussekolah, 3. Anakyangberhubungan tidakteraturdengankeluarganya dan sudahputussekolah, 4. anakyangtidakberhubungan lagidengankeluarganya dan hidupdi jalanantanpa pendamping, yangtinggaldijalanan. termasuk di antaranya berasal darikeluarga Anak jalanan, berdasarkandefinisiDepartemenSosial, adalah anak yang berusiasekitar5-18tahunyangmenghabiskan sebagianbesarwaktunyauntukmencari nafkahatau aktivitaslain dan atau berkeliaran di jalananmaupundi tempat-tempat umumlainnya.Namunperludiperhatikan yangberusiadi bawah5 tahun, anak-anak
I I I I I I I I
Mataram, Makassar, Ambon,Medan,Padang, Palembang, yang dan BandarLampung), terdiridari32 ribuanaklaki-laki dantujuhribuanakperempuan.
t
HasilSurveitersebutmenunjukkan bahwaalasanekonomikeluargamerupakan pendorong utamaanak-anak bekerjadi jalanan.Padatahun2002jumlahanakjalanan
I I I I I I
misalnya 3 tahun,yangjugabanyakmelakukan aktivitas dijalanan. Sebagian besardari anak-anakberusiadi bawah 5 tahun dibawaoleh orang tua atau kakaknyauntuk mencari nafkahatauaktivitas laindijalanan(mengemis, ngamen, danlain-lain.) Gejalasosialanakjalanansebagaiakibatlangsung darikrisisdi berbagaibidang masihmenjadifenomenasosialdi kota-kotabesar.Padatahun 1999,UnikaAtmajaya Jakartamelaksanakan Surveidan Pemetaan SosialAnakJalananyangdilakukan di 12 Kota besar di Indonesia(Jakarta,Bandung,Semarang,Yogyakarta,Surabaya,
Dari sejumlahanak jalananyang mendekatiangka40 ribu anak tersebut,48 persendi antaranyaadalahanak-anakyang baruturun ke jalanansejaktahun1998 atau setelahterjadinyakrisis.Anak jalanantelah menjadisimbol kasat mata dari keterlantaran atau penelantaran anak sebagaidampakdari terjadinyaberbagaikrisis. Dari hasilsurveiterungkapbahwaalasandari sebagianbesar anak-anakturundan bekerjadi jalananpascaterjadinyakrisisekonomitersebutadalahkarenamembantu penghasilan menambah keluarga, danmenambah biayasekolah.
peningkatan mengalami febihdari 100 persenbila dibandingkan angkatahun1998. Menuruthasil Susenasyang diselenggarakan atas kerjasamaBPS dan Pusdatin Departemen Sosialtahun 2004,jumlahanakjalananmeningkatmenjadisebanyak98 ribuanak.Selaindataanakjalanan,terdapatdataanakterlantaryangberdasarkan data yangadasebanyak 3,4jutajiwa,jumlahbalitaterlantarsebanyak 1,1juta,anakrawan terlantar sebanyak10,3juta,jumlahanaknakaladalahsebanyak189 ribuanak,dan anakcacatsebanyak366 ribuanak.Sedangkan menurutdataILOIPEC(2000)terdapat 15
I I I I I T I I I I I
t I T
t I I I
t I
8.000 pekerjaanak dan korbaneksploitasiseksualkomersialanak sekitar40.00070.000anak. Yanglebihmemprihatinkan adalahnasibanakjalananperempuan. Anakjalanan perempuan yangsecarasubstansial yangberbeda,lebihbanyak memilikipermasalahan menanggung risikojika dibandingkan dengananak jalananlaki-laki.Anak jalanan perempuan padaumumnyamengalami perlakuan salahdan diskriminasi, sertakasus pelecehanseksual, pemerkosaan,penjerumusanke prostitusi,dan pembuatan pornografi. Selainitu, merekamemilikiketerbatasan pelayanan untuk mendapatkan kesehatandan pendidikan.Terutamaanak jalanan perempuan,yang seharusnya mendapatkanpelayanankesehatanyang terkaitdengan kodrat sebagaiperempuan (misalnya sakitsaatmenstruasi, hamil,dsb.). Penanganan anakjalananperempuanpernahdilaksanakan padatahun2000, dengandukunganpendanaandari Japan Fund for PoveftyReduction(JFPR).Pada penanganan tahun2001-2003, untukperlakuan salahsecaraseksualpadaanakjalanan perempuantelah dilaksanakan secarakhususmelaluisuatu proyekuji coba yang dilaksanakan di Yogyakarta.Kegiatanyang diberikanantara lain, pendampingan, penyuluhan dan bimbingan sosial,pelayanan kesehatan, pelatihan bantuanbeasiswa, advokasi, dansebagainya. Data mengenaijumlahanak jalananpada periodetahun sebelumnya(tahun 2000dan 2001)tidakdiperoleh, namundalam2 (dua)tahunterakhir(tahun2002dan 2004),terdapatkenaikanjumlahanakjalanandari sejumlah45J08 jiwa padatahun 2002meryadi48.526orangpadatahun2004.
Tabel2: Perkembangan JumlahAnakBermasalah, Tahun2000-200s dalam
AnakTerlantar BalitaTerlantar AnakRawan Terlantar AnakNakal
AnakCacat AnakJalanan Anakkorban kekerasan/ diperlakukan salah
2000r) 3,060,079 10,094.812
,vvc
2001x 200221 200421 3.171,673 3.488.309 3.308.642 1.178.824 1.138.126 10.337.307 NA 10.322.674 193.155 189,075 367.520 365.958 94.674 98,113 43.708 48.526
Sumber data: 1) Analisis Deskriptif PMKS2003(Survei SosialEkonomi Nasional), BPSdanDepsosRl,2003. 2) DatadanInformasi PMKSdanPSKSTahun20M,pusdatin,Depsos2004.
t6
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Kegiatanlaindalampenanganan anakjalanandilakukanpelayanan sosialbagi anakdenganberbasispanti.Salahsatu kegiatanyangdilaksanakan adalahpelayanan dan perlindungan anak jalananmelaluimodelrumahsinggah,suatu saranayang dipersiapkan sebagaiperantara anakjalanandenganpihak-pihak yangakanmembantu mereka.Rumahsinggahmerupakan tahapawalbagiseoranganakuntukmemperoleh pelayanan selanjutnya. Meskipunpenanganan anakterlantar atauanakjalananberbasis pantiini mulaidikembangkan ke arahyangberbasiskeluargadan masyarakat ataudi luarpanti,namunpelaksanaannya masihsangatterbatas. PadaTabel3, adalahrincianberbagaijenis anak penyandang masalahsosial padatahun2002dan2004terlampir, dengansumberdataberasaldari: 1. Datadan Informasi PMKStahun2002,DepsosRl, 2003. 2. Datadan Informasi PMKSdanPSKStahun2004,DepsosRl, 2005.
t7
I I I I I I I I I T I I I I I I I I I I
Ta bel 3: JenisAnak PenvandanqMasalah No.
Propinsi
1
NAD
z
Sumut
3
Sumbar
4
Riau Jambi
Sumsel
6
Bengkulu I
Lampung Kep.Babel
10
DKIJakarta
11
Jabar
tz
Jateng
1e
Dl Yogyakarta
14
Jatim
15
Banten
16
Bali
17
NTB
18
NTT
19
Kalbar
20
Kalteng
21
Kalsel
22
Kaltim
23
Sulut
24
Sulsel
25
Sulteng
26
Sultera
27
Gorontalo
28
Maluku
29
MalukuUtara
?n
Papua Jumlah (Jiwa)
AnakTerlantar 2002 2004 61.743 303,477
40.016 244,885
ahun2002dan 2004.
Anak Jalanan
2002
2004
AnakBalitaTerlantar 2002 2004
514
719
26,'103
25,339
5.025
5.445
60,141
57,498
Anak Nakal
2002 726
2004 1.040
18,682 1 7 . 9 1 1
56.700
53.352
4.640
6,040
35.600
35,257
2,786
2,875
54.773
46,453
1. 1 7 1
1,308
11.435
't1.718
5,288
5,036
21,298
29,381
105
ara
14,499
14,560
5.960
5.931
66,326
't49,735
3,846
4.177
33,958
34,276
8.841
10.401
39,111
10.800
18.483
1 2 5 , 5 1 5 125.047 5,240
7,291
20,239
64,123
382.443
373.150
3 1 1 . 9 9 0 214.949 22,993
13,991
522,466
366,008
136.991 105.395
86
15.509
3,053
14.676 3J24
7,713
8,235
41.520
1.282
1, 5 1 8
1,428
2.421
818
8 . 1 5 8 8.651
23.576
22,993
4,369
4.445
181,772 16,274
15.302
6,267
6,595
195.121
10,740 1 1 , 1 8 9 't92.737 1 . 0 7 4 1.254 6.975
7.373
1 , 0 9 3 1.226
18.743 188,049
14,372
13,885 1j26
180.65s 25,211 23.743 18.503
910
940
175.757 1 2 . 9 1 4 '12.342
13.763
14,425
3,851
3,960
946
975
1 8 , 851
11.914
318
423
17.564
16.861
321.071
160,321
5,631
5.982
46,092
43,905
204.680
318.712
136
282
57.998
54,963
2.753
2.843
43,573
105.714
25.462
24,195
1,964
2,287
27.313
21.498
354
8.369
9,963
1, 9 1 5
1.879
37,411
56,896
2.125
2,345
21.690
21.240
491
911
37.976
40,343
533
786
13,202
14.451
2.489
2,778
17.435
70.1 83
183
378
15.432
17,070
2.591
2,872
55,888
47.029
130
181
17.328
17,189
3.608
3,553
7.300
7.666
36,653
36,779
5,274
5.201
8.902
9.327
10,491
11.385
1,874
2,113
196
533
2.136
1.131
1.238
16,118
13.448
12.751
224,740
180,192
1 , 0 0 6 1,245 205
11.959 11.538
160.546
35,536
11,148
24.552
73,074
12.789
1 . 0 3 8 1,263
16.763
23.540
41,870
2.467
2.793
153
2,878
7,193
7.175
1 0 1 , 1 0 5 328.834
433
28,580
24.307
4,756
4.625
54
3,488,309 3,308,642 94.674
AA?
9 8 , 1 3 1,178,824 1,138,126 1 9 3 . 1 5 5 189.075
Sumber: Pusdatin Departemen SosialTahun 2003; danPusdatin Departemen SosialTahun 200b.
l8
Berdasarkan kegiatanevaluasiyangdilaksanakan terhadapanakterlantardan anak jalanan, maka penyusunandiagram didasarkanpada kedua jenis anak penyandang masalahkesejahteraan sosialpadatahun2002dan2004. Gambar2: JumlahAnak Terlantarper Provinsi,Tahun2002dan 2004. JumlahAnakTerlantarper Provinsi 600,000 500,000 400,000 .c g E -t
300,000 200,000 100,000
E $*$+ iE €L$ g 9 g i;fm iEg 4roro63HE * 0 E
qgg E Ad
sd
$se$EcE
EE$E$gn$rEgF Hetf;gg'iiflu E
@F
xExPq
il
*. e '
* -E
€ E F€;EE g YEEY66E
oo FF oo
S
$e-
=
YY6
zz
z
Sumber: Pusdatin Departemen Sosial Tahun 2003; danPusdatin Departemen Sosial Tahun 2005. Gambar 3: Jumlah Anak Jalanan per Provinsi, Tahun 2002 dan 2004. JumlahAnakJalananperProvinsi 12,000 10,000
s .E E
8,000
6,000
? 4,000 2,000
Eg6:EEEq)o
f4i sEFee E $ g655 E F E
g O 6 x66hi: :EE*
'sEE
<6 gv
odJ
H
$se$E*E$ Es E, hP. 'E, d :o;:
-
E
E o +* o= B > l+ 6 t
fl
>od F
o
z
Egs*geEsF l9Ei:-::.o,1+
$E F E FE gq;" .b.EFE Edgg;
E-EE
v
e
668 a
o z
Provinsi
Sumber: Pusdatin Departemen Sosial Tahun 2003;danPusdatin D6;r.t.r* SosialTahun2005.
___l l9
I I I I I I I I I I I I I I I
t I I I I
Menurutdata Departemen Sosialtahun 2004,keberadaan anakjalananlebih tinggidi kota-kotabesardan persebarannya antar pulau lebih banyakditemukandi pulau-pulau Indonesia bagianbaratyaitu,di Jawasekitar36.29persenSumatera27.92 persensedangkansisanyadi Sulawesi17.75persen,Bali dan NusaTenggaraBarat dan NusaTenggaraTimursekitar6.69 persen,Kalimantan 4.73 persen,sertaMaluku danPapua4.74persen. yangdihadapipemerintah Salahsatu kesulitan dalampenanganan anakyang perlindungan membutuhkan khususadalahkurangnya datadan informasi akuratdan terkinitentangjumlah,lokasi,dan karakteristik penyandang masalah.Akurasidatadan informasiini memangmenjadimasalahseriusdan pelik, karenakeberadaananak jalananmemilikisifatantaralain"mobilitas tinggi,"cairdan terbuka,datangdan pergi silihberganti. Merekatidakterikatolehsuatuaturantertentu, sehinggamudahberpindah dari satu perkumpulan ke perkumpulan yang lain,Karenasifatnyayang demikianitu, pencatatan makaagaksulitdilakukan anakjalanan, Saat ini pemerintah, telah membangunrumah-rumah singgahdan panti-panti bagianakterlantardi berbagaidaerahdandi kabupaten/kota. Rumahsinggahdibangun dengantujuanagaranak-anak tersebut,nantinyabisamampirberistirahat di tempatitu. Pada saat itulahpara pekerjasosialakan memberikan pembinaankepadamereka. Setelahpembinaan cukup,anak-anak tersebutakandipindahkan ke panti.Pembinaan perlu dilakukanuntuk penyesuaianbagi anak jalanan,karena merekatidak bisa langsung dimasukkan ke panti.Kebiasaan hidupsebagaianakjalananmasihmelekat, sehingga,apabilamerekaakan masukke panti,merekajustrubisa merusaktatanan yangsudahadadi panti. Para pekerjasosialumumnyaberasaldari masyarakat, yang disebutsebagai pekerjasosialmasyarakat (PSM).Salahsatupermasalahan yangdihadapi, sebagiandi antaraPSM tersebutjuga termasukpenyandang masalahsosial.Hal ini diakibatkan adanya kekeliruandaerah dalam menafsirkanPSM, Banyak pemimpinwilayah, termasuklurahdan camat,menganggap PSMakanmendapathonorataugaji.lmbalan kadangmemangdiberikanapabilaada program-program yang dilaksanakan dengan melibatkan mereka,lalu merekamengambilorang-orang yang berasaldari golongan ekonomilemah.Padahal, pendampingan untukmelakukan anakjalanan,seorangpSM harusmasukke duniaanak-anak binaannya, tanpaharusmemikirkan berbagaikegiatan
20
I I I I I I I I I I I I I I
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan pendampingantersebut, tentu pula berbagairisikotermasukkeselamatan, mengandung sehinggabanyakdi antara PSMtersebutyangmengundurkan dirikarenamerasatidakbetah. Menguatnyaisu-isu nasional dan internasionaldapat dipahami karena berdasarkan data, sebagiananak-anakyang tergolongmembutuhkan perlindungan khususbanyakterdapat di lndonesia. Selainitu,belumadanyaperlindungan sosialbagi anak-anakjalanan menimbulkankerentananyang tinggi sebagai korban tindak putussekolah,gizi buruk,kehilangan kekerasan, eksploitasi, hubungandenganorang penanaman tua,diskriminasi, terbatasnya nilaisosialspiritual. Masadepananakjalanan yang tidak menentudalam kondisiyang tidak aman dan tidak sehat merupakan permasalahan yangperlumendapat penanganan dantidakdapatditoleransi. Di sampingitu, penangananmasalahanak yang masih terbataskarena kurangnyaalokasianggaranuntuk sektorini, mengakibatkan semakinkompleksnya permasalahanyang muncul di kalangananak seperti penyalahgunaannapza, perdagangan anak,pekerjaseksanak,perilakuanakmelanggar hukum,sertatindakan kekerasan terhadapanak. 4.4
Tindak Lanjut PelaksanaanKegiatan
Anak jalanan menjadi entry point dalam intervensi pelayanansosial. Perlindungan anakdilakukan denganmemberikan advokasimelaluipenanganan yang ada,pendampingan anakuntukmendapathak-haknya, sertamenumbuhkan kesadaran masyarakat pelayanan dalammendukung bagianak.Selainitu,pemberdayaan keluarga menjadibagianpentingdi dalamprogramdan kegiatanpenanganan anak-anakyang perlindungan memerlukan khususini, Keluargasebagaiunit sosialterkecildi dalam perludiperkuatdan diberdayakan, masyarakat sehinggadapatmenjalankan dua fungsi utamabagi anak yakni rekreasidan proteksi.Dalamkonteksfungsi rekreasi,suatu
t
keluargaharus dapat memberikenyamanan dan ketenteraman bagi semua anak, sehinggamerekamerasabetahdan kerasantinggaldi rumah.Setiapkeluargaharus
I I I I
mampumenciptakan iklimrumahyangmenyenangkan bagisetiapanak;rumahharus
t
menjaditempat rekreasiyang melahirkankegembiraandan keceriaanbagi para penghuninya. Dalam konteksfungsi proteksi,suatu keluargaharus dapat memberi perlindungan kepadasemuaanak,sehingga merekamerasaamantinggaldi rumahdan terbebasdarikemungkinan perlakuan dan tindakankekerasan. yang Polapengasuhan
2l
I I I I I I I I I I I I I
t I I I I I I
baik adalahbagiandari fungsi proteksi,karenaitu rumah harus dijadikansebagai bentengperlindungan bagi anak-anakagar merekatidak sampaiterbawaarus atau tertarikolehkekuatan-kekuatan negatifyangberasaldariluarrumah. Di samping itu, agar programpelayanansosialterutamaperlindungan anak perlumelibatkan dapatberjalandenganbaik,dipandang berbagaiunsurmasyarakat dan membangun kerjasamasertakemitraan denganlembagaswadayamasyarakat (LSM) baiklokalmaupuninternasional. Informasikeberadaan anakjalanan,apabilaakan dilakukanpendataan, dapat diberikan olehpetugaspolisilalulintasyangsedangbertugasdan/ataupekerjasosialdi rumahsinggahterdekat.Atas dasar informasitersebut,pekerjasosialpada rumah pendekatan singgahakanmengadakan agaranakbersediadibawake rumahsinggah. Anakjalananyangberadadi jalananakandirekrutdenganpendekatan persuasifuntuk dibawake rumahsinggah.Olehkarenaitu,rumahsinggahperludioptimalkan fungsinya sebagaifembagarecruitmenf, assessmenf, rujukandanbimbingan. Selainitu, dalam mengembangkan programada beberapaprinsipintervensi. Pertama,programintervensibagi anakjalanansebaiknya diarahkanuntukmemenuhi hak-hakdasaranak,seperti,hal kelangsungan perlindungan hidup,tumbuhkembang, hukumdan sosial,partisipasidan rekreasi.Pola ini dibutuhkanagar anak jalanan potensidirinya mampumengembangkan menujukemandirian di kemudian hari. Kedua,keikutsertaan anakjalanandalamprogramyang ditawarkansebaiknya dilakukanatas dasarsukarela,tanpaunsurpaksaan.Selainitu, perludijaga,jangan sampaitimbulkompetisiantarprogram yang menjuruskepadalabelisasiinstitusiyang menimbulkan kesananakjalananmiliklembaga tertentu. Ketiga,meskipun anakjalananhidupnya sebagian besardijalanan,namunpada umumnyamerekamemilikijiwa kemandirian yang tinggi.Jiwa kemandirian ini harus jangan justru mati karena adanya intervensiprogram.Selain itu, dipertahankan, pekerjaan sosialbagianakjalananharusdilakukan denganprofesionalisme yangtinggi bukanpekerjaan sambilan. Tidaksemuaanakjalanangagaldalamkehidupan, banyakyangtelahberhasil dalam kehidupanmereka.Belajardari pengalamanhidupnya,anak jalananpunya potensidan padadasarnyajauh lebihmatangdan berpengalaman dalambanyakhal. Olehkarenaitu,dalammelaksanakan pembinaan bagianakjalanan,jangandianggap
merekamenjadibeban,tapi bagaimanamengarahkan anak jalananmenjadipotensi pembangunan. Selainitu, upayapemberdayaan anakjalananperludukungansemua pihak,khususnya darilintassektorterkait, termasuk LSM.Perludicarijalan keluaryang terbaikbuatmereka,dan mengarahkan merekaagar memahamihukumdan aturan yangberlaku.
23
I I I I I I I I I I
t I I I I I I I I I
BAB V DANSARAN KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
sosialdirancang bagiandaripembangunan sosialyangmerupakan Perlindungan anakjalanandiyakini Munculnya dankerentanan. kemiskinan dalamupayamengurangi kondisiorang yangmeluas,dalamhal ini memburuknya gejalakemiskinan merupakan kebutuhandasarkepada dalammemberikan tua yang miskinakibatketidakmampuan faktorutamayang mendorong bukanmerupakan Namun,kemiskinan anak-anaknya. keberadaan timbulnyaanak jalanandan tidak dapatdigunakanuntukmembenarkan memilihmenjadianakjalananakibat kasus,anak-anak anakjalanan.Dalambeberapa pengaruh denganmerekadijalanataulokasiumum untukbergabung dariteman-teman mereka adalahnasibanakjalananperempuan, lainnya.Yang lebihmemprihatinkan anak jalananlaki-laki.Mereka risikoyang lebih berat dibandingkan menanggung perkosaan, ke perlakuan dijerumuskan salahdan diskriminasi, umumnyamengalami prostitusi, seksual, dan pelecehan yangdihadapi pemerintah anakjalanan dalampenanganan Salahsatukesulitan adalah kurangnyadata dan informasiyang akurat tentang jumlah, lokasi, dan penyandang masalahsosial. karakteristik Belum adanya perlindungan sosial bagi anak-anakjalanan menimbulkan putussekolah,gizi yangtinggisebagaikorbantindakkekerasan, eksploitasi, kerentanan penanaman terbatasnya denganorangtua, diskriminasi, hubungan buruk,kehilangan Masadepananakjalananyangtidakmenentudalamkondisiyang nilaisosialspiritual. tidak aman dan tidak sehat merupakanpermasalahanyang perlu mendapat penanganan dantidakdapatditoleransi. Di samping itu, penangananmasalahanak yang masih terbataskarena kurangnyaalokasianggaranuntuk sektorini, mengakibatkan semakinkompleksnya permasalahanyang muncul dikalangananak seperti penyalahgunaannapza, perdagangan anak,pekerjaseksanak,perilakuanakmelanggar hukum,sertatindakan kekerasan terhadapanak.
5.2
Saran
berbagaikebijakandan kegiatananak yang bermasalah, Dalampenanganan agar terciptasituasidan programperlu ditumbuhkembangkan secaraberkelanjutan anak. kondisiyangkondusifbagiperkembangan melaluipenanganan advokasi denganmemberikan anakdilakukan Perlindungan yang ada, pendampingan anak untuk mendapathak-haknya,serta menumbuhkan keluarga dalammendukungpelayananbagi anak. Melibatkan kesadaranmasyarakat lingkungan fisikdan sosialyang untukmenciptakan sangatdiperlukan dan masyarakat karenalingkungan tempattinggalanakperlupenanganan, kondusif.Faktorlingkungan yangtidaknyamanuntukbermaindantidakmemberiruanggerakyangcukupbagianak bisa menjadipendoronganak bermainke jalanan.Selainitu, perlunyakerja sama (LSM)baiklokalmaupuninternasional. denganlembagaswadayamasyarakat pelayanankesehatandan pendidikan. Selainitu, merekaperlu mendapatkan Terutamaanak jalanan perempuan,yang seharusnyamendapatkanpelayanan
I I T
t I I I I I I I
(misalnya sakitsaat yangterkaitdengankodratmerekasebagaiperempuan kesehatan menstruasi, hamil,dsb.). program yangdapatdilakukan prinsipintervensi untukpengembangan Beberapa untukmemenuhihak-hakdasaranak, anakjalanan,yaitudiarahkan dalampenanganan hukumdan sosial, hidup,tumbuhkembang,perlindungan seperti,hal kelangsungan yangdimaksudkan partisipasi agaranakjalananmampumengembangkan dan rekreasi, potensidirinyauntuk mandiri.Selainitu, keikutsertaan anak jalanandalamprogram pelayanansosial ini dilakukanatas dasar sukarela,tanpa unsur paksaan,dan jiwa yangdimiliki anakjalanantetapdipertahankan. kemandirian
25
I I I
t I I I I T I I I
t I I I I I I I
REFERENSI
2004,BPS,Jakarta,2004 EkonomiNasionalTahun BadanPusatStatistik,Surueisosra/ BadanPusat Statistik,SfafisfrkKesejahteraanRakyat2004, WelfareSfafisfics,BPS, 2004 Jakarta,Desember Bappenas, Pedoman Penyusunan lndikator, Pemantauan dan Evaluasi Berbasls Knerja, Tim PenyusunPedomanPemantauandan EvaluasiAnggaran BerbasisKinerja,Jakarta2004. DepartemenSosial Rl, Data dan lnformasiPenyandangMasalahKeseiahteraanSosia/ (PMKS), Potensidan SumberKesejahteraan Sosla/(PSKS) Tahun2004, PusdatinDepsos,Jakarta,Januari2005 DepartemenSosial Rl, PedomanPenangananAnak Jalanan Perempuan,Jakarta, 2004 Desember Anak yang Bekeriadi luar HubunganKeria,Paper lryanti,Rahma,Penanggulangan padaseminar 2006 September di Makassar, disampaikan KelompokKerja PenyusunanPNBAI2015,ProgramNasionalBagi Anak lndonesia (PNBAI)2015,Bukull Naskah Akademik, Jakarta,Juni2004 NegaraRepubliklndonesia,LampiranPidatoKenegaraanPresidenR/ seda Sekretariat tentangAnggaran KeteranganPemerintahatasRancanganUndang-Undang Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007, Jakarta, 16 Agustus2006 Suryadi,Menguak Tabir PermasalahanPekerja Anak, Institutefor Researchand - YBIBanjarmasin, Development Juli2406. htmI ives/ppi/07-2006/ms900260. http://www.freelists.org/arch
26
:,::.=':..:!ff"$f ffiffi ',.*illl , FtrJEt@SWs{#hM
..S .{J,,f'f,;5.'+$
. .' ;::=:=i;-l:i:€;?tl *b-&*i.-. .
&'
Gambar1: RumahSinggahGIRLANNUSANTARA PRAMBANAN, Provinsi Yogyakarta
Gambar2: Kegiatan AnakJalanan di RumahsinggahGIRLANNUSANTARA PRAMBANAN, Provinsiyogyakarta
fisik,RPTCA,Yogyakarta kekerasan Gambar1:Anakmengalami
seksual,RPTCA,Yogyakarta Gambar2: Korbankekerasan
RPTCA,Yogyakarta makanbersama, Gambar3: Dalamtahaprehabilitasi,
T I I I I I
t I I I I
t I I I I I I I I
NOTULENSI EVALUASIPROGRAM-PROGRAM PERLINDUNGANSOSIAL DI KOTABANDUNG,PROVINSIJAWA BARAT : 5-6April2006 : KotaBandung, JawaBarat Pimpinan Rapat: Direktur BinaPelayanan SosialAnak PesertaRapat : Departemen Sosial,Departemen TenagaKerjadanTransmigrasi, Dinas-Dinas terkaitdi Provinsi JawaBarat,Bappenas, LSM
Tanggal Tempat
HasilRapatKoordinasi Diskusidalam rangkareviewprogrampelayanansosial anak jalananlintas pertemuan perencanaan programtingkatregionalyangdilaksanakan sektor,merupakan di KotaBandung,PropinsiJawaBarat,tanggal5-6 April 2006.Pertemuan dibukadan dipimpinoleh DirekturBina PelayananSosialAnak,Departemen Sosial,dihadirioleh Departemen Sosial,Departemen TenagaKerjadan Transmigrasi, Dinas-Dinas terkait JawaBarat,Bappenas dan LSM.HasilPemaparan dandiskusiadalahsebagaiberikut: 1. Maksuddan tujuanpertemuan, "ReviewProgramPelayanan SosialAnak Jalanan LintasSektor"untuk melaksanakan perencanaan dan pelaksanaanpenanganan anakjalananyang ada di ProvinsiJawa Barat.Selainitu, adanyakondisiaktual pelayanansosial anak jalanan di Indonesia,yang memerlukanpenyelesaian permasalahan mendesak, yangdiperlukan. dan langkahpenanganan 2. Beberapainformasiyang disampaikan terkaitdengankondisiaktualanakjalanan, antaralainadalah: a. Adanyafaktabahwajumlahanakjalanandi Indonesia cenderung bertambah. b. Populasianak jalanan,menunjukkan variasikelompokusia, latar belakang, pendidikan, jenis penyebab motif,aktor yangdilaksanakan. dan kegiatan c. Permasalahananak jalanan menjadi masalah yang kompleks yang penanganannya bersifatkomprehensif, peran terpadu,multidisiplin, melibatkan sertamasyarakat danstakeholder lainnya. pada anak perlu mendapatperhatianyang serius, karena anak 3. Keterlantaran merupakan assetdan generasipenerusbangsayangperluditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaingdalam era globalisasi.Banyak anak yang mengalami keterlantaran akibatketidakmampuan orangtua dalammemenuhikebutuhan dasar anak,baiksecarajasmani,rohanimaupunsosial. 4. Fenomenadari keterlantaranadalah munculnyaanak jalanan yang saat ini jumlahnyalebihdarig8 ribuanak.Kegiatananak-anak diperkirakan tersebutadalah bekerjamencarinafkahataubermain.Kegiatanhidupmerekasehari-hari, misalnya berjualan asongan(makanan, minuman, koran),menyemir sepatu,mengelap mobil, mengemis,pengamen,dan bermain.Lokasikegiatanmerekaadalahdi trotoar, perempatan jalan, shelterbus kota, stasiunkeretaapi, pasar tradisional,pusat perbelanjaan dantamankota.
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
yangdihadapidalampenanganan 5. Permasalahan anakjalananadalah: - faktorpenyebab anakturunke jalananantaralainkarenatingginyaangkaputus sekolah,karenaorangtua tidakmampumenyekolahkan anakdan memberikan biayapendidikan. - akibatkemiskinan dalamkeluarga,menyebabkan banyakanak yang terpaksa bekerjamembantuorangtua mencarinafkah. - kesulitan dalampengumpulan datadan informasiyang akuratdan terkiniuntuk mengetahuijumlah, lokasi dan karakteristikpenyandangmasalah,karena berdasarkandata yang ada, anak-anakyang tergolong membutuhkan perlindungan khususbanyakterdapatdi Indonesia. - data yangada cenderungtidakakuratdan kurangmutakhir,karenapembaruan datamasihseringterabaikan dantidakdapatdiaksessecaraterprogram. - kesenjangan antarinstansidalampelaksanaan penanganan anakjalanan,yang dilaksanakan baikolehpemerintah maupunLSM. 6. Tindaklanjutyangdilaksanakan dalampenanganan anakjalanan: a. Meningkatkanpelayananpemenuhankebutuhandasar, seperti bantuan permakanandan kebutuhansosial lainnya.Meningkatkan dan memperkuat prosespelayanan akselerasi bagianakjalanan,misalnyadenganmelaksanakan pembinaan di rumahsinggah,danmemberikan berbagaipelatihan. b. Meningkatkan pelayanandalam penanganan mutu dan profesionalisme anak jalanan. Meningkatkan kemampuandan pemberdayaan ekonomilingkungankeluarga (orangtua) anakjalanan,sebagaicontohdenganmemberikan bantuanmodal usahaekonomisproduktif, sehingga penghasilan. merekamempunyai Masalahanak jalananmerupakanmasalahyang complicated, dan sulit untuk dipecahkansecaraparsial,oleh karenaitu akanditingkatkan keterlibatan semua unsur masyarakat,baik instansi pemerintah,LSM, maupun unsur-unsur kemasyarakatan lainnya. 7. Kesimpulan dansarandalampenanganan anakjalanan: a . Anak jalanan menjadi entry point dalam intervensi pelayanan sosial. Perlindungan anakdilakukan denganmemberikan advokasimelaluipenanganan yang ada, pendampingananak untuk mendapat hak-haknya, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat pelayanan dalammendukung bagianak. b. Pemberdayaan keluargamenjadibagianpentingdi dalamprogramdan kegiatan penanganan yangmemerlukan anak-anak perlindungan khususini. Perlunya keterlibatanunsur masyarakatdan kerjasamadengan lembagalembagaswadayamasyarakat, baiklokalmaupuninternasional.
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Notulensi lgview Program PenangananAnak Jalanan perempuan di provinsi DI Yogyakarta 10-12Desember2006 Di KotaYogyakarta, ProvinsiDl yogyakarta Diskusi dalam rangka review program penanganananak jalanan perempuan di ProvinsiDl Yogyakarta, dilaksanakan tanggal11 Desember 2006, pukul 09'00-12.00WlB, di ruang MalioboroBallro-omlt.5 Hotel Saphir, Yogyakarta. Pertemuan dibukadan dipimpinoleh KepalaDinasSosialprovinsi Dl Yogyakarta,dihadirioleh pejabatdan staf DepartemenSosial,staf Dinas pordaDl yogyakarta, sosialProvinsi pemprovDly, Dinas DlY,Dinaskesehatan, Pendidikan, wakil-wakil daripantisosial(PSBR,PSKW,PSAA)sertaLSMterkait bidangpenanganan anakjalananperempuan di DlY, dan Bappenas: Staf Dit. Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat. Beberapa informasi hasilpemaparan dandiskusiadalahsebagaiberikut: 1. Maksud dan tujuan pertemuanadalah berkenaandengan agenda perencanaan pembangunan yangberkaitan denganmasalah-misalah iosial, kondisiumumdan permasalahan anakjalanan(anjal)padaumumnya, serta anjal perempuanpada khususnya,peraturanpeiundangandan liebijakan yangdiarahkan untukmengatasi permasalahan anjalperempuan. 2' Anakjalanandi Dl Yogyakarta ) 9 LSMyangmembentuk 3 Kaukus(Bidang kesehatan,pendidikandan tindak kekerasan). LSM tersebutmerupakai jejaringyang melakukantugasspesialisasi masing-masing, yaitu:Humana (data),LSPAA_ yin (pemberdayaan), (training), pKBl Mitrawacana(humas), (kesehatan), Ghifari(pendidikandasar),Rifka Annisa (tindakkekerasan), Sayaplbu (kekerasan seksualdan kehamilan), dan LPA (advokasi: kriminal danhukum). 3' Dalampertemuan disampaikan bahwapenanganan anakjalananperempuan perlumendapatperhatianyangserius,kareni merekamerupakan assetdan generasipenerus bangsa. Banyak anak jalanan yang menghabiskan sebagianbesar.waktunya di jalanan,untukmembantumencarinalkahbagi kelangsungan ekonomikeluarga, akibatkemiskinan. 4. Beberapa permasalahan yangdihadapi anakjalananperempuan, adalah: - Lingkungan yang buruk dan mobilitasanjal,menempatkan anak-anak jalanan rawan terhadapaksi kejahatan,termasukeksploitasiseksual (terutama anjalperempuan). - alasanekonomikeluarga yangmiskin,menyebabkan anakdiharuskan ikut menanggung kelangsungan ekonomikeluarga. - keberadaanmereka seringkaliditolak masyarakat,karena alasan melanggar ketentraman dan ketertiban. - keterbatasan mendapatkan perayanan kesehatan dan pendidikan.
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
pula hal-halsebagaiberikut:(1) 5 . Pada pertemuantersebutdidiskusikan definisianak dan anak jalanansebagaimana tercantumdalam peraturan perundangan;(2) peraturandaerah (perda) yang mengaturpelarangan pemberianuang kepadaanakjalanan,sepertiyang telah dilaksanakan di provinsi perda beberapa tertentu,sertarancangan yangsamadi provinsiDl Yogyakarta;(3) penanggulangan anak jalanansecaraterintegrasidengan keterlibatankeluarga,stakeholder,pemerintahdaerah setempat,institusi sosial,dan tokoh masyarakatsetempat;(4) alternatifpemberdayaan anjal perempuanuntuk mengalihkanmereka dari kegiatandi jalanan; (S) advokasi/pembelaan hak-hakanjal perempuanyang wajib dipenuhidan pemerintah kemampuan dalampemenuhan hak-haktersebut. 6 . Kesimpulan dansaranhasildiskusidalampenanganan anakjalanan: - Anakjalanan,terutamaanjalperempuanrawanterhadapaksi kejahatan, termasuk eksploitasi seksual. - Anak-anak jalananmemilikiketerbatasan pelayanan dalammendapatkan kesehatan dan pendidikan.Terutama anjal perempuan, perlu pelayanankesehatanyang terkaitdengankodratsebagai mendapatkan perempuan (misalnya sakitsaatmenstruasi, hamil,dsb.). - Perlunyapeningkatan koordinasi pelaksanaan dan keterpaduan kegiatan pelayanananakjalananantarinstansiterkait,termasukketerlibatan unsur masyarakat dan kerjasama dengan lembaga-lembagaswadaya masyarakat, baiklokalmaupuninternasional. 7. Tindak lanjutyang akan dilaksanakan dalam penanganananak jalanan perempuan: -
Membentuk suatuhubungan antarakaukus(ke 9 LSM yangmenangani anjalperempuan) denganDinas-dinas Provinsiyangterkait(pendidikan, kesehatan, dsb).
- Adanyaforum pertemuanantarastakeholders yang akan dimotorioleh DinasSosial,yangakandilaksanakan secararutin. -
"pengasuhan Penyusunan alternatif" olehpihak-pihak yangterkaitdalam penanganan anakjalanansesuaikebutuhan anak-anak, tidaksemuaanak dilayanisecara sama, karena mereka mempunyaikeunikanmasingmasing.
Demikiankami sampaikan, atas petunjukBapakselanjutnya diucapkan terimakasih.