FA GUIDEBOOK BICARA UANG COVER LAYOUT.pdf
2
8/1/17
7:40 PM
#B I C A R A
UANG
GUIDEBOOK FOR COUPLE
SELAMATKAN HUBUNGAN DAN PERNIKAHAN DARI KONFLIK KEUANGAN
PERSEMBAHAN DARI:
Daftar Isi Daftar Isi
i
#BICARAUANG Mission
ii
Tentang PermataBank & WeCan
iii
Pengantar & Cara Menggunakan Guidebook
iv
Tujuan Khusus & Action Plans
v
Disclaimer
vi
Key Learning 1: Money & Relationship
1
Key Learning 2: Bertumbuh Bersama Pasangan
18
Key Learning 3: The Wedding
29
Key Learning 4: Life After Wedding
41
Daftar Pustaka
79
Inspirasi & Sumber Lainnya
80
i
#BicaraUang Mission Tahukah Anda, hanya 1 dari 3 orang Indonesia yang punya pemahaman tentang keuangan? Sebagai akibatnya, tak jarang masalah yang muncul di kemudian hari -dari sifat konsumtif, kesulitan menabung, pertengkaran, perceraian, hingga gagalnya rencana masa depan secara keseluruhan. Sebagai tempat pertama dalam proses sosialisasi seorang anak, keluarga memiliki peranan yang signifikan dalam membangun fondasi pendidikan keuangan. Sayangnya, bahkan di dalam ranah keluarga sendiri, keuangan masih merupakan hal yang paling tabu untuk dibicarakan (nomor 2 setelah masalah seks). Sedari kecil, anak dianggap tidak perlu memahami keuangan -- karena populernya pendapat "Soal uang adalah urusan orangtua, urusan anak adalah sekolah saja yang benar". Dalam lingkup pertemanan dan pasangan pun, keuangan juga merupakan topik yang sering dihindari, karena banyaknya mispersepsi yang melingkupi. Tidak sedikit individu merasa takut dianggap 'matre', 'tidak sopan', atau 'mencampuri urusan orang', ketika berdiskusi tentang keuangan.
Maka dari itu, PermataBank melalui gerakan #BicaraUang bertekad untuk mendobrak mispersepsi yang ada -- demi memberikan pemahaman seputar keuangan bagi keluarga Indonesia. Didukung dengan Guidebooks berisi tips dan worksheet yang dirancang khusus untuk dikerjakan secara individual ataupun bersama pasangan dan keluarga, PermataBank melalui gerakan #BicaraUang memiliki misi untuk mengajak keluarga Indonesia meraih pemahaman finansial yang lebih baik dengan cara yang menyenangkan agar mudah dipahami. Untuk mendukung misi tersebut, #BicaraUang Guidebooks juga dilengkapi dengan informasi komprehensif mengenai produk-produk PermataBank. Ke depannya, PermataBank melalui gerakan #BicaraUang akan terus berinovasi demi memberikan solusi terbaik bagi jutaan keluarga Indonesia.
Mari #BicaraUang, Demi Masa Depan yang Lebih Baik!
Money is not The Root of Evil Lacking Understanding of It, is.
ii
tentang PermataBank PermataBank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking.PermataBank memiliki visi menjadi pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 62 kota di Indonesia, per Desember 2016 PermataBank memiliki 331 kantor cabang, 22 cabang bergerak (Mobile Branch), 6 payment point, 1008 ATM dengan akses di lebih dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus. Pengakuan terkini atas pencapaian PermataBank adalah SME Banking terbaik dan Proyek CRM terbaik dari The Asian Bankers, Indonesia Record Business untuk PermataKTA Speed dan 9 Awards dari AsiaMoney 2015 Award sebagai The Best Overall Domestic Cash Management Services untuk kategori Small/Medium size. Untuk informasi lebih lanjut terkait PermataBank tersedia melalui website di http://www.permatabank.com
tentang WECAN WeCan adalah konsultan psikologi yang berfokus pada aspek pengembangan manusia, baik melalui bidang training, workshop, seminar, maupun konseling. Didirikan pada tahun 2016, WeCan terdiri dari lulusan di bidang Psikologi yang sudah memiliki pengalaman di bidang training dan research, baik di skala perusahaan, sekolah, maupun pemerintahan. Berdasarkan latar belakang kami, WeCan memiliki misi untuk mengembangkan individu dan kelompok dengan menerapkan ilmu Psikologi di seluruh bidang, termasuk di bidang finansial dan keluarga untuk masyarakat Indonesia yang lebih maju.
WeCan Psychology Consultant Jl. Maleo XV JE 5/13, Bintaro 9, Tangerang Email :
[email protected] Instagram : @wecan_vibes
iii
pengantar & cara menggunakan guidebook Sebagai pasangan, baik yang sedang mempersiapkan pernikahan maupun sudah menikah, menjalani kehidupan pernikahan dan keluarga bukanlah hal yang mudah. Anda dan pasangan perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan bahwa untuk menjalani fungsi pernikahan dan keluarga membutuhkan kemampuan untuk terus menyesuaikan diri. Menyesuaikan diri di sini adalah mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan, tanggungjawab, perubahan peran, dan perubahan kebutuhan. Salah satunya adalah aspek finansial.
Program guidebook #BICARAUANG For Couple ini akan membahas mengenai prinsip dasar dalam sistem keuangan keluarga dan financial literacy, seperti misalnya menentukan nilai penting (value), makna (purpose), tujuan (goal), sikap (attitude), perilaku penggunaan uang (financial behaviour), membuat keputusan, dan membuat perencanaan keuangan. How to use this guidebook: Guidebook ini dilengkapi dengan hasil penelitian, bahan bacaan singkat, tips, dan rangkaian worksheet dan reflection sheet untuk membantu Anda dan pasangan dalam proses belajar. Setiap chapter-nya juga disertai dengan keyindicator dan action-checklist untuk membantu memahami apa yang akan dipelajari.
Melalui guidebook #BICARAUANG For Couple ini, Anda dan pasangan akan dibekali dengan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pernikahan dan keluarga. Guidebook ini dihimpun untuk menyajikan berbagai informasi terkait dengan literasi keuangan, pentingnya membahas keuangan dengan pasangan, bagaimana membangun sistem keluarga, hingga dengan langkah-langkah untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan keuangan keluarga.
Things to remember: Semua rangkaian buku ini membutuhkan komitmen dan konsistensi dari Anda dan pasangan untuk memahami dan menerapkan apa yang telah disampaikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun sistem keluarga dimulai dari: Anda dan pasangan. Anda dan pasangan lah yang nantinya akan menjadi nahkoda di dalam kehidupan keluarga Anda. Jadi, mulai dan tentukanlah sekarang.
iv
tujuan khusus & action plans Guidebook #BICARAUANG For Couple ini bertujuan untuk membantu Anda dan pasangan dalam proses penyesuaian diri dalam aspek finansial keluarga. Remember: Adjustment takes time, and it's a dynamic process. Jadi, Anda dan pasangan perlu untuk terus belajar dan saling terbuka. KEY INDICATORS: Memahami pentingnya membicarakan isu-isu finansial di dalam hubungan, baik bagi pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan maupun yang telah menikah. Mampu mengkomunikasikan isu-isu finansial dengan pasangan secara terbuka dan jujur. Memahami hal-hal penting di dalam pernikahan, termasuk membangun sistem keluarga dan penyesuaian di dalam aspek finansial. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pasangan, khususnya di dalam aspek finansial. Mampu menentukan nilai (values), makna (purpose), dan tujuan (goals) dalam aspek finansial sebagai fondasi untuk membangun sistem keluarga. Mampu membuat perencanaan keuangan dan mengambil keputusan bersama pasangan.
v
DISCLAIMER Informasi di dalam buku ini disampaikan dengan benar adanya berdasarkan pendekatan finansial dan Psikologi. Namun pembelajaran atau insight yang diperoleh dari setiap Key Learning kembali lagi kepada pemahaman masing-masing individu. Keberhasilan dalam perubahan perilaku bergantung pada komitmen dan konsistensi Anda. Guidebook ini hanya sebagai panduan untuk membantu proses pembelajaran Anda.
vi
01 MONEY AND RELATIONSHIP
01 1
di akhir key learning ini, Anda dan pasangan akan mampu: Memahami dan menemukan makna dan tujuan membina kehidupan pernikahan. Memahami pentingnya penyesuaian di dalam aspek finansial. Mampu membicarakan isu-isu finansial bersama pasangan dengan terbuka dan jujur. Mampu merefleksikan perilaku finansial pribadi. Memahami pasangan secara lebih mendalam, terutama dalam aspek perilaku finansial.
action check-list Luangkan waktu untuk membicarakan mengenai hubungan kalian saat ini. Bagaimana pandangannya terhadap pernikahan secara keseluruhan. Sudahkah ia memiliki target-target tertentu yang harus dicapai ketika memasuki jenjang pernikahan?
Luangkan waktu untuk membicarakan isu-isu finansial. Ajaklah pasangan Anda ke tempat yang nyaman, tanyakan pendapatnya bagaimana pendapatnya mengenai hal-hal sederhana terkait dengan finansial. Misalnya, pendapatnya antara memilih makanan yang murah dan enak dan makanan yang mahal dan terkenal, tetapi tidak enak. Atau Anda dapat menanyakan pendapatnya mengenai pergi berlibur ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Intinya adalah untuk melatih Anda mampu membicarakan finansial dengan pasangan Anda dengan contoh sederhana.
2
H A P P I L Y
E V E R
A F T E R ?
Mungkin tidak asing bagi Anda untuk menyaksikan banyaknya berita di media cetak ataupun film-film yang menampilkan happy ending dengan bersatunya pasangan di dalam sebuah pernikahan. Bagi kebanyakan dari kita, pernikahan merupakan sebuah akhir yang bahagia. HAPPILY EVERY AFTER. Merupakan harapan dari akhir cerita bahagia bagi kebanyakan orang. But is that really the end of the story? Faktanya, ribuan pasangan menikah setiap tahunnya dan berharap bahwa pernikahan merupakan akhir yang bahagia. Tetapi di balik fakta bahwa ribuan pasangan menikah setiap tahunnya, ribuan pasangan juga memutuskan untuk mengakhiri hubungan penikahannya. Di Indonesia sendiri, angka perceraian meningkat sebesar 16% hingga 20% sejak tahun 2009 - 2016. Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap perceraian di Indonesia adalah faktor ekonomi - dengan persentase sebesar 45% dari jumlah pasangan yang bercerai.
ECONOMIC SIDE OF MARRIAGE Menurut Judson Landis, seorang psikolog dan peneliti keluarga dan pernikahan, faktor ekonomi merupakan salah satu area di dalam pernikahan yang membutuhkan kesepakatan dari pasangan. Beberapa penelitian menemukan bahwa konflik yang muncul dalam pernikahan seringkali disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan uang
3
uang
=
topik tabu Bagi kebanyakan orang, berbicara atau berdiskusi dengan pasangan terkait dengan keuangan dan isu finansial lainnya bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Di berbagai budaya, termasuk di Indonesia - uang dinilai sebagai suatu hal yang tabu. Membicarakan mengenai uang itu sendiri seringkali dinilai tidak sopan. Kebanyakan dari kita bahkan menghindari untuk berdiskusi mengenai uang, meskipun Anda sendiri menyadari bahwa uang adalah suatu hal yang penting. Uang. Sebuah benda yang memiliki banyak makna dan dapat memunculkan berbagai emosi. Mulai dari emosi senang, marah, iri, cemburu, dan lain sebagainya. Sedikit banyak, uang itu sendiri memainkan banyak peran di dalam kehidupan. Mulai dari menentukan pakaian yang digunakan, makanan yang dimakan, hingga status dan kelompok sosial. Di dalam konteks hubungan, Anda dan pasangan mungkin memiliki cara pandang, sikap, pola pikir, harapan, kekhawatiran, dan nilai yang berbeda terkait dengan finansial. Sejak kecil, setiap orang melewati berbagai peristiwa dan pengalaman yang akan memengaruhi dan membentuk diri Anda seperti sekarang ini. Misalnya, sejak kecil Anda sudah dibiasakan untuk menabung setiap bulannya, berapapun jumlahnya. Sedangkan mungkin pasangan Anda tidak dibiasakan untuk berperilaku demikian. Pengalaman-pengalaman tersebut akan turut berperan dalam membentuk bagaimana nilai, sikap, dan perilaku Anda saat ini terhadap keuangan. WHY MOST PEOPLE KEEP SHUT ABOUT IT? Apa saja alasan yang menyebabkan kebanyakan orang cenderung menilai bahwa uang adalah suatu hal yang tabu? Menurut hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab kebanyakan orang enggan untuk berbicara mengenai uang. Kebanyakan orang secara otomatis akan membandingkan kondisi keuangan dirinya dengan orang lain. Kebanyakan orang seringkali merasa malu jika orang lain mengetahui bahwa mereka tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik. Mereka merasa tidak nyaman untuk mengakui kesalahannya di depan orang lain.
Adanya budaya keluarga yang tidak melibatkan anggota keluarganya di dalam diskusi dan pengambilan keputusan terkait dengan finansial.
3
4
the couple must arrive at some kind of feasible arrangement concerning money and its use. or they can expect this basic, recurrent matter to cause friction. LANDIS & LANDIS (1970)
5
facts sheet
47%
Konflik yang muncul di dalam pernikahan disebabkan oleh isu finansial, termasuk perilaku penggunaan uang dan tidak adanya kesepakatan dalam membangun sistem keluarga terkait dengan finansial.
49%
Pasangan yang bertengkar karena isu finansial merasa bahwa pasangannya terlalu mengontrol dan dominan dalam manajemen keuangan.
65%
Pasangan yang akan menikah tidak pernah membicarakan atau berdiskusi tentang isu-isu finansial - karena merasa bahwa keuangan adalah hal yang tabu.
6
Mengapa Uang Menyebabkan Masalah? Uang adalah topik yang tabu bagi kebanyakan budaya. Pasangan cenderung memiliki ekspektasi yang tidak realistis dalam hal finansial. Kebanyakan pasangan tidak membuat perencanaan keuangan. Pasangan memiliki cara yang berbeda dalam perilaku menabung dan penggunaan uang. Salah satu pasangan menggunakan uang sebagai cara untuk mengontrol dan mengambil kendali atas pasangannya.
Pasangan memiliki pendapat / pandangan yang berbeda mengenai makna uang. Landis & Landis, 1970
7
Pasan ya
Siapa sih yang tidak mendambakan bahwa suatu hari nanti Anda bisa menikah dengan orang yang Anda cintai. Tetapi, apa sebenarnya pernikahan itu? Menurut Duffy dan Atwater (2004), pernikahan adalah sebuah kesatuan yang legal dan sah antara dua individu, dan merupakan legitimasi hubungan seksual, serta pengasuhan anak yang di dalamnya memiliki fungsi sosial dan pembagian peran sebagai suami dan istri. Terkait dengan itu, pernikahan sesungguhnya memiliki makna yang lebih dalam. Ketika Anda memutuskan untuk menikah dengan pasangan Anda, berarti Anda juga memutuskan untuk 'menikah' dengan hal apapun yang melekat dengan diri pasangan Anda. Mulai dari pandangannya akan suatu hal, sifat, keyakinan (belief), pola pikir, persepsi, prinsip, ekspektasi, kepribadian, sikap, dan perilaku - termasuk sikapnya di dalam hal-hal yang berkaitan dengan finansial. Pasangan Anda mungkin memiliki pandangan, pola pikir, nilai, sikap, dan persepsi yang berbeda dengan Anda. Kenapa? Setiap individu memiliki keunikannya masing-masing. Setiap individu berasal dari latar sosiodemografis yang berbeda, baik dari suku, agama, budaya, pendidikan, pengalaman masa lalu, maupun pola asuhnya. Dimana halhal tersebut akan memengaruhi dan membentuk keunikan dari setiap individu. Singkatnya, diri Anda yang sekarang adalah hasil dari proses interaksi lingkungan dan pembelajaran yang terjadi di dalam fase kehidupan Anda.
WHAT IT MEANS TO BE MARRIED 8
Menjalani pernikahan dan membangun sebuah keluarga itu seperti membangun sebuah rumah. Anda dan pasangan perlu membangun fondasinya terlebih dahulu. Fondasi yang dimaksud adalah sistem keluarga. Untuk membangun sebuah sistem keluarga, Anda perlu membuat sebuah kesepakatan. Termasuk sepakat mengenai perilaku finansial di dalam aktivitas finansial keluarga. Sistem keluarga adalah segala hal yang berkaitan dengan interaksi anggota keluarga dan dampaknya terhadap keluarga tersebut (Olson & DeFrain, 2002). Kesalahan yang banyak dilakukan oleh pasangan yang baru menikah adalah mereka tidak menyadari pentingnya sebuah sistem keluarga. Padahal, sistem ini lah yang nantinya akan sangat memengaruhi bagaimana seseorang akan bersikap dan berperilaku, termasuk di dalam aspek finansial. Tanpa adanya sistem keluarga yang dibangun dan disepakati oleh pasangan, Anda dan keluarga akan cenderung lebih sulit untuk mencapai tujuan keluarga dan mengambil keputusan di dalam keluarga.
the thing you need to have a happy marriage 9
Who doesn't want a happy and satisfying marriage? Ofcourse we all do. Lalu harus bagaimana? Untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan pernikahan, perlu adanya usaha-usaha untuk menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut, salah satunya adalah melalui penyesuaian pernikahan. Melalui penyesuaian pernikahan, Anda dan pasangan dapat saling memahami apa yang Anda dan pasangan yakini, apa yang disukai, apa yang tidak disukai, dan lain sebagainya – termasuk di dalam perilaku keuangan. Penyesuaian pernikahan itu sendiri bukanlah suatu hal yang absolut, artinya Anda dan pasangan perlu belajar terus menerus mengenai hal-hal yang perlu disepakati di dalam keluarga. Mengapa? Di dalam kehidupan keluarga, Anda dan pasangan akan terus menerus dihadapkan pada berbagai perubahan peran, tanggungjawab, dan kebutuhan seiring dengan semakin berjalannya fase kehidupan keluarga. Tetapi, proses penyesuaian itu akan menjadi lebih sulit jika Anda dan pasangan tidak mau saling terbuka dan jujur satu sama lain. Komunikasi adalah hal yang penting di sini. Jika sebelum menikah Anda dan pasangan sama-sama saling menyimpan rahasia dan enggan untuk terbuka satu sama lain, kalau sudah menikah hal-hal tersebut akan membuat kehidupan pernikahan Anda jadi lebih sulit. Intinya, Anda harus percaya dengan pasangan Anda. Ingat bahwa pernikahan itu team-work. Anda dan pasangan perlu bersikap saling mendukung, saling membantu, saling terbuka, dan yang terpenting saling percaya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh para psikolog di bidang pernikahan dan keluarga menemukan bahwa masa 5 tahun pertama adalah masa paling sulit untuk menyesuaikan diri. Kenapa? Bayangkan saja, Anda selama ini terbiasa hidup sendiri dan memenuhi kebutuhan sendiri. Kemudian ketika menikah, Anda punya peran, tanggungjawab, dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai seorang suami atau istri. Keputusan yang diambil pun sekarang bukan hanya tentang Anda, tetapi juga mempertimbangkan dampak positifnya bagi keluarga Anda nantinya. Well, adjustment takes time, and it's a lifetime process. Setiap pasangan memiliki caranya masing-masing. You just need to believe that everything will works out - tentunya selama Anda dan pasangan sama-sama belajar ya!
But to have a happy & satisfying marriage, you'll need MARITAL ADJUSTMENT 10
couple talk Apa makna pernikahan bagi Anda? Dan mengapa pernikahan menjadi suatu hal yang penting?
Apa alasan Anda untuk menikah dengan pasangan Anda?
Apa tujuan yang ingin Anda capai saat menikah dengan pasangan Anda? Mengapa tujuan tersebut penting bagi Anda?
11
THE GOAL IN MARRIAGE IS NOT TO THINK ALIKE, BUT TO THINK TOGETHER. ROBERT C. DODDS
12
Money Talk Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini bersama dengan pasangan Anda. Kemudian berikan tanda (x) pada pilihan jawaban yang tersedia. Psst.... Anda dan pasangan mungkin memiliki jawaban yang berbeda. Pasangan Anda membeli saham ketika saham tersebut sedang dalam kondisi baik. Anda menyimpan seluruh uang Anda di tabungan berbunga rendah. Anda dan pasangan lebih baik menjaga investasi tetap terpisah.
Anda perlu membicarakan kondisi finansial Anda secara detail dengan pasangan Anda sebelum memutuskan untuk menikah. BENAR
SALAH
Anda akan segera menikah, lalu salah satu rekan Anda menawarkan asuransi kesehatan. Anda berpikir bahwa tidak ada salahnya untuk mendaftar asuransi dan menunda rencana lainnya. BENAR
BENAR
Anda dan pasangan setuju bahwa Anda perlu menambah uang untuk keperluan darurat dan menabung untuk DP rumah. Tetapi, target menabung setiap bulan Anda selalu kurang - dimana hal itu memicu pertengkaran dengan pasangan. Anda dan pasangan memutuskan untuk tidak membahas masalah tersebut karena Anda tidak ingin bertengkar.
SALAH
Pasangan Anda memiliki hutang kartu kredit sebesar 10 juta rupiah. Ia membayar tagihannya setiap bulan. Setelah Anda menikah, maka Anda juga bertanggungjawab untuk membayar tagihan kartu kredit pasangan Anda. BENAR
BENAR
SALAH
SALAH
Saat memiliki uang tunai, Anda ingin menyimpannya di dalam tabungan. Sedangkan pasangan Anda ingin menggunakannya untuk membeli kamera baru. Cara terbaik yang dapat Anda berdua lakukan agar tidak bertengkar adalah dengan tidak membicarakannya. BENAR
SALAH
Anda ingin menabung untuk keperluan pendidikan anak Anda nantinya dan juga untuk tabungan hari tua. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Anda memutuskan untuk menabung untuk hari tua dibandingkan menabung untuk pendidikan anak.
Kunci utama dari pernikahan yang bahagia adalah dengan menggabungkan semua rekening Anda dan pasangan sejak awal. BENAR
SALAH
BENAR
SALAH 13
SALAH
Jika sudah, hitunglah berapa banyak jawaban Anda yang sesuai dengan jawaban pasangan Anda.
Money Talk (debrief) Jumlah jawaban yang sama: Jumlah jawaban yang beda: Kuis di atas bertujuan untuk secara tidak langsung mengajak Anda berbicara mengenai isu finansial dengan pasangan. Melalui kuis tersebut, Anda dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang mungkin tidak pernah Anda ketahui sebelumnya, atau bahkan belum pernah Anda diskusikan sebelumnya. Anda juga dapat mengenali bagaimana pandangan Anda sesungguhnya terhadap isu finansial dan merefleksikannya kembali. Kuis di atas merupakan kasus-kasus yang umumnya ditemui pada pasangan yang baru menikah dan seringkali memicu konflik di dalam pernikahan jika tidak dibicarakan sesegera mungkin. Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan finansial sedini mungkin dengan pasangan merupakan hal yang baik dilakukan. Mengapa? Semakin awal Anda dan pasangan mengetahui bagaimana pandangan, sikap, dan pendapat pasangan Anda - semakin awal juga Anda dapat memperoleh insight yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui area mana yang perlu disesuaikan dan disepakati. Dengan demikian, kemungkinan Anda dan pasangan untuk mengalami konflik saat menikah terkait dengan isu finansial dapat diminimalisir.
The best time for couples to begin discussing money is before the wedding so both know what the other expects and how they will spend their money Sissy R. Osteen, Ph.D.
14
lebih cepat lebih baik Semua pasangan perlu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan finansial, termasuk Anda yang sedang berpacaran dan memutuskan untuk segera menikah. Anda perlu tahu bagaimana pandangan dan sikap pasangan Anda di dalam finansial. Tetapi sebelum itu, Anda pun perlu mengenali bagaimana pandangan dan sikap Anda di dalam finansial. Ketika Anda memutuskan menikah, Anda perlu mencapai kesepakatan dengan pasangan Anda di dalam seluruh aktivitas finansial, termasuk perilaku penggunaan uang, perilaku menabung, investasi, menentukan tujuan finansial keluarga, pengambilan keputusan, hingga pembagian peran di dalam keluarga - termasuk siapa yang bertugas untuk membayar tagihan listrik dan air. Kurangnya kemampuan literasi keuangan dan pandangan bahwa membicarakan uang adalah hal yang tabu seringkali memicu masalah di dalam hubungan, tak terkecuali hubungan berpacaran dan pernikahan. Ingat yang disamapaikan di atas sebelumnya, bahwa isu finansial merupakan salah satu penyebab perceraian terbesar secara global, termasuk di Indonesia.
Para psikolog dan konselor pernikahan menunjuk aktivitas keuangan sebagai stresor utama di dalam hubungan pernikahan dan keluarga. Namun yang menarik, keuangan yang dimaksud bukan karena jumlah pendapatan yang diperoleh, tetapi banyaknya argumen yang muncul di dalam keluarga terkait dengan tidak adanya kesepakatan tentang siapa yang memiliki tanggungjawab untuk mengelola keuangan, perbedaan tujuan dan visi keuangan, dan ekspektasi atas penggunaan uang itu sendiri. 15
kunci utama Berbicara dengan pasangan mengenai finansial merupakan hal yang Anda butuhkan untuk hubungan yang sehat. Banyak pasangan yang merasa bahwa finansial merupakan akar dari segala masalah yang muncul di dalam hubungan, khususnya pernikahan. But often it's not about money that causes problems, it's actually our avoiding behaviour. Kebanyakan orang merasa tidak nyaman untuk membicarakan finansial dengan pasangannya karena tidak mau dinilai egois dan 'mata duitan'. Ya, norma sosial yang dianut oleh kebanyakan penduduk di Indonesia seakan memberikan "judgement" tersendiri akan perilaku tersebut. Tetapi, jika faktanya finansial menyumbangkan persentase terbesar pada meningkatnya tingkat perceraian di Indonesia, apakah Anda dan pasangan tetap ingin "tutup mata" dengan isu finansial di dalam hubungan?
money issues that you need to talk about: WHAT YOU EXPECT Ekspektasi memainkan peran yang besar dalam proses penyesuaian antara Anda dan pasangan di dalam aspek finansial. Jika Anda berasal dari keluarga yang terbiasa untuk berdiskusi mengenai isu finansial, sedangkan keluarga pasangan Anda tidak terbiasa - maka perbedaan tersebut dapat memberikan ekspektasi yang berbeda antara Anda dan pasangan. Ekspektasi seseorang akan hal yang berkaitan dengan finansial berasal dari pembelajaran yang diperoleh dari sistem keluarganya. Ingat bahwa setiap keluarga memiliki sistem yang berbeda.
GOALS ABOUT MONEY Pastikan untuk saling terbuka dan jujur saat berbicara mengenai finansial. Cobalah untuk selalu menghargai apapun tujuan pasangan Anda. Tujuan finansial akan berubah sejalan dengan perjalanan hubungan Anda dan pasangan. Penting bagi Anda untuk mendiskusikan ide-ide yang dimiliki dan memahami perbedaanperbedaan yang dimiliki oleh pasangan Anda. It's okay to disagree - tetapi berusahalah untuk menjembatani ketidaksepakatan ataupun perbedaan yang ada sehingga keputusan yang diambil dapat menguntungkan Anda dan pasangan.
16
What is Your
Financial Compatibility? Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini bersama dengan pasangan Anda. Kemudian tuliskan huruf (S) jika menurut Anda pernyataan tersebut SALAH - dan huruf (B) jika menurut Anda pernyataan tersebut BENAR. Kemudian jumlahkan pernyataan yang Anda jawab BENAR.
Kami menyadari dan nyaman dengan sikap masing-masing terkait dengan finansial.
Kami sudah berdiskusi tentang rencana jangka pendek (short-term goals) dan rencana jangka p goals) di dalam finansial.
Saya dan pasangan saya tahu banyak tentang kondisi finansial masing-masing.
Saya dan pasangan sudah berdiskusi tentang bagaimana pengelolaan finansial kami nantinya.
Kami sudah berdiskusi mengenai pembagian peran dalam aktivitas keuangan nantinya, termas akan bekerja atau tidak.
Kami sudah memutuskan bagaimana pembagian tugas dalam manajemen keuangan nantinya.
Kami paham pentingnya membuat perencanaan keuangan yang realistis.
Kami sepakat untuk membuat rekening gabungan untuk membiayai segala kebutuhan rumaht nantinya. Saya tahu berapa banyak jumlah hutang yang dimiliki oleh pasangan saya sebelum menikah.
Kami sudah berkomitmen untuk membahas seluruh aktivitas finansial secara rutin.
≥ 8 pernyataan Anda dan pasangan Anda cenderung mampu mencapai finansial yang stabil nantinya. 5 - 7 pernyataan Anda dan pasangan perlu meluangkan waktu untuk merencanakan aktivitas finansial kalian nantinya di dalam pernikahan. < 5 pernyataan Anda dan pasangan perlu segera mungkin meluangkan waktu untuk berdiskusi mengenai aktivitas finansial kalian nantinya. Hubungi psikolog pernikahan dan financial planner jika Anda membutuhkan bantuan dan bimbingan.
17
02 BERTUMBUH BERSAMA PASANGAN
02 18
di akhir key learning ini, Anda dan pasangan akan mampu: Mengidentifikasi dan merefleksikan ekspektasi pribadi dan pasangan di dalam pernikahan. Menemukan waktu-waktu yang tepat untuk berbicara mengenai finansial dengan pasangan. Memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pasangan.
action check-list Ajak pasangan untuk pergi ke swalayan. Perhatikan bagaimana perilakunya saat membeli barang dan memilih barang. Apakah berdasarkan modelnya? Merknya? Harganya? Ataukah kualitasnya? Refleksikan di dalam diri Anda, bagaimana hal tersebut berbeda atau sama dengan Anda?
Luangkan waktu untuk membicarakan isu-isu finansial. Ajaklah pasangan Anda ke tempat yang nyaman, tanyakan pendapatnya bagaimana pendapatnya mengenai hal-hal sederhana terkait dengan finansial. Misalnya, pendapatnya antara memilih makanan yang murah dan enak dan makanan yang mahal dan terkenal, tetapi tidak enak. Atau Anda dapat menanyakan pendapatnya mengenai pergi berlibur ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Intinya adalah untuk melatih Anda mampu membicarakan finansial dengan pasangan Anda dengan contoh sederhana.
19
Common Financial Pitfalls Familiar dengan kisah Derry dan Della? Sebelum menikah, umumnya pasangan muda memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai isu finansial, termasuk berapa banyak uang yang dapat mereka peroleh dan berapa uang yang harus dikeluarkan. Kebanyakan pasangan juga tidak mempersiapkan keuangannya dengan matang membuat anggaran keuangan (budgeting). Meskipun membuat budget membutuhkan detil yang mungkin melelahkan dan merepotkan bagi para pasangan muda, namun budget itu sendiri dapat membantu Anda dan pasangan untuk meminimalisir terjadinya konflik akibat isu finansial. Ingat bahwa setiap individu memiliki keunikannya sendiri. Anda dan pasangan pun mungkin memiliki perbedaan-perbedaan, termasuk di dalam perilaku finansial. Ketika berbicara mengenai perilaku penggunaan uang (spend) dan menabung (save), Anda dan pasangan pun mungkin memiliki pandangan yang berbeda. Idealnya, Anda dan pasangan perlu membicarakan mengenai bagaimana perilaku finansial masing-masing. Sayangnya, banyak pasangan yang tidak pernah membicarakan hal tersebut dan baru menyadari bahwa mereka memiliki perbedaan dalam perilaku finansial tersebut ketika sudah menikah. Menurut Olson & DeFrain (2001), semakin besar perbedaan antara Anda dan pasangan dalam perilaku finansial, semakin besar pula kemungkinannya Anda akan mengalami konflik dengan pasangan Anda.
Savers Individu tipe savers sangat cermat dalam penggunaan uang. Mereka akan menghitung secara detail apa saja yang perlu dibeli dengan harga semurah mungkin - meskipun barang yang dibeli memiliki kualitas yang buruk. MURAH ITU LEBIH PENTING!
Spenders Kebalikan dari savers, individu tipe spenders senang untuk membeli barang yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan. Mereka juga suka membeli barang untuk orang lain, loh!
20
ARE YOU A SPENDER OR A SAVER? 1
YEAY IT'S PAYDAY! Apa yang pertama kali Anda pikirkan?
2
Anda memutuskan untuk pergi berlibur. Pikirian yang lebih membebani Anda adalah ...
A. Langsung cek saldo rekening untuk transfer sebagian gaji Anda ke rekening tabungan. B. Browsing online shop favorit dan order saat itu juga.
5
Anda ingin mengganti handphone Anda. Rencana apa yang Anda bayangkan? A. Mungkin dalam 3 bulan ini, jadi Anda bisa menabung terlebih dahulu. B. Nanti sore langsung beli handphone baru.
6
Saat belanja pakaian, rak mana yang Anda kunjungi? A. Sale B. New arriaval
7
Anda menemukan uang Rp. 100 ribu di kantong celana Anda. Apa yang Anda lakukan?
A. Langsung segera menabung. B. "Waktu liburan nanti, enaknya ngapain ya?"
3
Minggu ini adalah minggu yang melelahkan untuk Anda, dan malam ini Anda akan pergi makan malam dengan pasangan Anda. Saat di restaurant, apa yang Anda lakukan?
A. Menyimpannya. B. "Makan siang di luar deh!"
A. Mencari makanan yang enak tapi harganya masuk akal. Sesuatu yang bisa Anda bawa pulang untuk makan siang besok hari. B. Menanyakan pasangan Anda apakah ia mau makan makanan pembuka atau dessert juga. Atau keduanya.
4
Saat lagi browsing internet, Anda menemukan voucher potongan harga makan di restaurant baru yang saat ini sedang eksis. Reaksi Anda ...
8
A. "Worth it gak ya? Dengan harga segitu, masuk budget gak ya?" B. "Wah kebetulan saya belum pernah coba makan di restaurant itu." CLICK!
21
Anda sedang menyisihkan uang untuk keperluan darurat hingga sebesar Rp. 5 juta rupiah. Semakin dekat dengan goal Anda tersebut, apa yang Anda pikirkan? A. Anda terlalu bersemangat untuk mencapai goal Anda dan ingin segera meningkatkan tabungan darurat Anda. B. Tidak sabar untuk segera membelanjakan uang tersebut segera setelah Anda mencapai target.
Della: "Kalau pergi ke swalayan, ia langsung memasukan barang ke dalam troley tanpa melihat harganya lebih dulu. Asalkan kemasannya menarik, pasti ia langsung beli." Derry: "Kalau pergi ke swalayan, ia pasti selalu membawa daftar belanja. Ia juga selalu lama kalau memilih barang. Belum lagi dibandingkan dulu antara barang A dan barang B."
22
Natural Savers (Mostly A's)
Natural Spenders (Mostly B's)
WOW! Anda adalah seseorang yang sabar, cermat, dan sangat berorientasi pada tujuan Anda. Mungkin orang lain menilai Anda "pelit" - tetapi tenang, Anda adalah seseorang yang memikirkan jauh ke depan dan ingin lebih efisien dalam penggunaan uang. That's good!
Anda adalah seseorang yang senang untuk melakukan apapun yang Anda suka dan membuat Anda senang. Anda juga tahu bagaimana caranya bersenang-senang. It means you might be a Budgeting Free-Spirit. Tetapi akan lebih baik lagi jika Anda lebih bersikap sabar dan bertanggungjawab terhadap pengeluaran Anda, terutama untuk membeli barang-barang yang mungkin tidak terlalu Anda butuhkan. Spenders are often impulsive buyers. Yuk pelan-pelan dulu kalau mau beli sesuatu. Utamakan kebutuhan dibandingkan keinginan Anda.
Tetapi sebenarnya Anda juga bisa loh bersenang-senang sedikit dan biarkan diri Anda untuk mendapat 'reward' dari usaha yang selama ini Anda lakukan. It's okay to enjoy the fruits of your effort. Karena Anda adalah natural saver, yakin deh selain Anda bisa menabung dengan bijak, Anda juga bisa bijak dalam mengeluarkan uang.
23
mengelola ekspektasi Menurut para psikolog, pernikahan pada masa 5 tahun pertama memang akan dibumbui oleh banyaknya perbedaan-perbedaan, khususnya dalam aktivitas finansial yang mungkin pada saat Anda masih berpacaran tidak disadari ATAU bahkan sudah Anda sadari sebelumnya tetapi Anda enggan untuk membicarakannya. Nah, menurut para psikolog di bidang pernikahan dan keluarga, ketika menikah, setiap individu pasti memiliki ekspektasi masing-masing yang akan dibawa ke dalam pernikahan. Umumnya, pasangan akan berekspektasi bahwa pernikahan nantinya akan mudah dan tidak jauh berbeda dengan fase pacaran. Singkatnya, fase pacaran itu biasanya berisi khayalan atau fantasi yang seringkali tidak realistis. Iya, misalnya Anda membayangkan kalau sudah menikah nanti ingin memiliki rumah 3 lantai di kawasan Pondok Indah dan punya mobil mewah. Tetapi realitanya, untuk membeli rumah di kawasan Pondok Indah dan punya mobil mewah membutuhkan uang milyaran rupiah. Sedangkan Anda tidak bekerja, dan pasangan Anda adalah freshgraduate yang baru memulai pekerjaannya. Kalau menurut Anda, ekspektasi tersebut realistis atau tidak? Misalnya lagi, Anda memiliki ekspektasi bahwa setelah menikah seluruh kebutuhan dan keinginan keluarga merupakan tanggungjawab suami Anda nantinya, jadi Anda memutuskan untuk tidak bekerja lagi. Faktanya, biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga tidaklah murah. Belum lagi untuk membayar cicilan mobil, cicilan rumah, biaya listrik, membeli perlengkapan anak, dan lain sebagainya. Memiliki ekspektasi terhadap pasangan Anda bukanlah sesuatu yang salah. Tentu saja Anda ingin meyakinkan diri Anda bahwa Anda bisa mencapai suatu hal bersama dengan pasangan Anda. Tetapi Anda perlu menyadari bahwa ekspektasi tersebut juga perlu bersifat realistis. Mengapa? Ekspektasi yang tidak realistis akan menyebabkan stres di dalam hubungan Anda. Akibatnya, kualitas hubungan Anda menurun. Di dalam banyak kasus bahkan berakhir pada perceraian. Tentunya Anda tidak ingin membawa khayalan atau fantasi Anda ke dalam hubungan pernikahan, kan? Lalu harus bagaimana? Tentu saja Anda dan pasangan perlu saling terbuka dan jujur mengenai ekspektasi masing-masing. Kuncinya dalah KOMUNIKASI. Untuk membantu Anda mengenali ekspektasi masing-masing, yuk isi lembar refleksi di halaman selanjutnya.
24
OUR EXPECTATIONS Ekspektasi Ku terhadap pasangan
Ekspektasi Pasangan terhadap Aku
25
there is hardly any activity, any enterprise, which is started with such tremendous hopes and expectations, and which fails so regularly called love. erich fromm (1956)
26
the talk before the walk ☐
Tentukan waktu setiap minggunya untuk membicarakan mengenai isu finansial. Lakukan sambil melakukan review pengeluaran selama seminggu terakhir. Lakukan di tempat yang nyaman.
☐
It is okay to disagree, karena hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan Anda. Tetapi ingat, diskusi ini muncul karena Anda dan pasangan saling peduli satu sama lain. Jangan biarkan ketidaksepakatan tersebut membuat Anda jadi bertengkar.
☐
☐ ☐
Lakukan diskusi yang sehat. Sampaikanlah pendapat dan pikiran Anda dengan jelas tanpa menyinggung perasaan atau menyalahkan pasangan Anda. Gunakan kalimat pernyataan "Saya merasa..." dan "Saya butuh...". Cobalah untuk memahami dan menghargai perasaan pasangan Anda dengan mendengarkan pendapatnya. Katakan pada pasagan Anda, "Saya mengerti.." sehingga pasangan Anda mengetahui bahwa Anda menghargainya. Ingatlah, saling menyalahkan hanya akan menyebabkan masalah baru. Jika Anda belum menemukan keputusan yang tepat bagi Anda dan pasangan, lakukan brainstorming untuk menemukan jalan tengah. Berjalan bersama pasangan Anda di ruangan terbuka. Udara segar akan membuat Anda lebih rileks sesudah berbicara mengenai finansial.
27
Good communication is the key to a lasting relationship. Talking about money goes a long way toward helping established goals, understanding priorities, and working toward practices that will insure a financially healthy and stable future. SISSY R. OSTEN, PHD
28
03 THE WEDDING
03 29
di akhir key learning ini, Anda dan pasangan akan mampu: Mampu mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan pernikahan. Mampu membuat perencanaan keuangan terkait dengan perencanaan keuangan.
action check-list Luangkan waktu bersama pasangan untuk berdiskusi mengenai pernikahan yang diinginkan. Tanyakan kepada pasangan Anda, pernikahan seperti apa yang diinginkan dan mengapa. Buatlah sebuah daftar sederhana. Apa saja yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan. Setelah itu, diskusikan kembali dengan pasangan Anda.
Mengunjungi vendor pernikahan. Carilah informasi yang Anda butuhkan untuk membuat pesta pernikahan yang Anda inginkan. Buatlah daftar pertanyaan agar Anda ingat apa saja yang perlu dipastikan kepada vendor Anda. Buatlah tabel perbandingan sederhana antara satu vendor dengan vendor lain. Tentunya Anda menginginkan pernikahan dengan budget yang efisien.
30
Whether a wedding is simple or extravagant, it is a milestone in the lives of two families. Decisions about the date, the place, the kind of ceremony, the size of wedding party, the guest list, and the reception often require negotiation among the couple and their relatives - so that everyone will feel that their preferences have been considered.
31
Terlepas dari besarnya pengeluaran keuangan untuk keperluan pesta pernikahan, pesta pernikahan bukanlah pernikahan itu sendiri. Di Indonesia, jumlah pengeluaran untuk keperluan pesta pernikahan berkisar antara puluhan hingga ratusan juta. Belum lagi jika Anda dan pasangan ingin melangsungkan bulan madu. Tentunya biayanya akan semakin membengkak. Ketika mengadakan resepsi pernikahan, berarti Anda perlu menyepakati berbagai macam hal di dalam resepsi itu. Mulai dari mau diadakan di mana, di hotel atau di gedung, mau menggunakan catering apa, mau mengundang berapa banyak orang dan siapa saja, belum lagi memikirkan biaya untuk medical checkup, membayar KUA, belum lagi butuh transport untuk bertemu dengan vendor pernikahan. Terbayang kan rumitnya mempersiapkan pernikahan? Jika Anda ingin mempersiapkan pernikahan Anda dengan biaya yang efektif tetapi dengan hasil yang maksimal, yuk mulai membuat rencana keuangan dari sekarang. Simak dulu tips mempersiapkan pesta pernikahan dari Arond dan Pauker (1987).
Mulailah merencanakan pernikahan Anda 1 tahun sebelumnya. Cobalah untuk memahami pendapat dan perasaan anggota keluarga Anda. Pertimbangkan hal apa yang penting bagi Anda dan pasangan Anda terkait dengan budget. Jadilah asertif - it's your wedding. Gunakan waktu persiapan ini sebagai cara untuk berlatih mengambil keputusan sebagai pasangan. Cobalah untuk merencanakan resepsi pernikahan yang simpel dan dapat Anda nikmati.
Biaya KUA = Rp. 600.000 Tes Medical Checkup = Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000 Sewa Gedung = Rp. 30 juta - Ratusan juta Catering = Rp. 30 Juta - Rp. 50 juta Kostum = Rp. 5 Juta - Puluhan Juta
32
Meminimalisir Wedding-Stress Perbedaan pendapat dan ketidaksepakatan merupakan hal yang umunya ditemui dalam merencanakan pesta pernikahan - demikian pula saat Anda dan pasangan menyelami kehidupan pernikahan itu sendiri. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Anda dan pasangan untuk bersam-sama belajar untuk menghadapi dan mengatasi perbedaan pendapat dan ketidaksepakatan tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda dan pasangan lakukan:
Perhatikan dan pertimbangkan gambaran besar yang akan dicapai. Beberapa keputusan yang Anda dan pasangan ambil akan turut memengaruhi hal lainnya. Misalnya, jumlah tamu dan siapa saja yang akan diundang sebaiknya ditentukan di awal - karena akan turut memengaruhi tempat dan fasilitas yang akan Anda pilih, total biaya yang dikeluarkan, jumlah makanan yang akan dipesan, akomodasi keluarga, dan lain sebagainya. Dengan melihat gambaran besarnya, Anda dan pasangan dapat mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil dan menjembatani perbedaan yang ada. Buatlah daftar kebutuhan pesta pernikahan, progress dari setiap kebutuhan, dan siapa yang bertanggungjawab atas hal tersebut. Ingatlah bahwa pesta pernikahan ini merupakan acara Anda dan pasangan - pastikan bahwa Anda dan pasangan memiliki proporsi tanggungjawab yang sama. Dengan membuat daftar tersebut, Anda dapat mengetahui hal apa saja yang masih memerlukan perhatian atau rencana yang lebih matang. Jika pasangan Anda kesulitan dalam memenuhi tugasnya, tawarkan bantuan dengan sopan. Misalnya, "Saya tertarik dengan fotografi untuk pernikahan kita nantinya, dan kebetulan saya tidak terlalu sibuk minggu depan. Apakah kamu keberatan jika saya membantu kamu untuk mencari fotografer?". Kuncinya adalah untuk sama-sama setuju dengan pengalihan tanggungjawab.
33
Meminimalisir Wedding-Stress Mau belajar dan mengajari, bukan berasumsi bahwa "Nanti juga ia paham..". Ingatlah bahwa ketika menikah, Anda memutuskan untuk 'menikah' juga dengan keluarga pasangan. Berikanlah informasi kepada pasangan Anda terkait dengan tradisi keluarga. Menyadari isu yang Anda dan pasangan miliki. Terkadang ketidaksepakatan di dalam mempersiapkan pernikahan bukan seperti apa yang terlihat di permukaan. Contohnya, pasangan Anda mungkin menginginkan pernikahan yang megah - tetapi isu sebenarnya bukan besaran dari pernikahan itu sendiri. Tetapi mungkin disebabkan karena adanya perasaan 'tidak ingin kalah' dari anggota keluarga lainnya karena ia memiliki jumlah keluarga yang besar dan tradisi keluarga yang biasanya selalu melangsungkan pernikahan yang megah pula. Sometimes the issue is not between the two of you, but between one of you and your family members.
"Couples should set aside time each week to talk about how they are feeling about the weddingplanning process, both the good and the bad. Getting into the habit of open and honest communication is good practice for marriage." Dr. Jocelyn Charnas, Ph.D 34
Yuk Lakukan Tes Kesehatan Sebelum Menikah! Hal ini adalah hal yang paling sering terlewatkan oleh pasangan yang akan menikah. Kebanyakan pasangan melewatkan hal ini karena terlalu sibuk dengan persiapan pesta pernikahan dan kurangnya informasi mengenai pentingnya tes kesehatan sebelum menikah. Tes kesehatan ini bukan hanya digunakan ketika Anda mau masuk kerja atau saat sedang sakit aja loh. Ternyata Anda dan pasangan perlu melakukan tes kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan. Kenapa? Nah, menurut para dokter dan psikolog, tes kesehatan sebelum menikah penting dilakukan untuk mengetahui status kesehatan Anda dan pasangan secara keseluruhan. Termasuk apakah Anda memiliki sejarah penyakit bawaan, resus darah, apakah ada kelainan pada rahim dan prostat, kemungkinan terjangkitnya penyakit menular seksual, dan lain sebagainya. Mengetahui status kesehatan diri Anda dan pasangan tentunya dapat bermanfaat, Anda dan pasangan dapat memikirkan alternatif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko kesehatan di kemudian hari - dan juga memungkinkan Anda dan pasangan untuk mencari perawatan medis yang tepat lebih awal untuk mencegah stress di dalam pernikahan. Ingatlah bahwa pernikahan itu seumur hidup. Tentunya Anda dan pasangan ingin meminimalisir hal-hal yang dapat memunculkan stres atau konflik di dalam pernikahan nantinya. Intinya lebih baik tahu sekarang daripada terlambat. Umumnya tes kesehatan sebelum menikah meliputi tes-tes berikut: Tes HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya. Tes darah (termasuk golongan darah dan rhesus darah). Tes penyakit turunan (possible genetic / chronic medical conditions). Tes kesuburan. Tes untuk mendeteksi kemungkinan penyakit kronis (sickle cell gene) 35
Bagaimana dengan Perjanjian Pra-Nikah Perjanjian pra-nikah (prenups agreement) juga tidak kalah pentingnya sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Perjanjian pra-nikah ini mencakup penetapan hak properti dan kekayaan jika terjadi perceraian, tanggungjawab pihak suami-istri terkait dengan kepemilikan harta, perlindungan aset, pengalihan properti dan harta benda jika salah satu pihak ada yang meninggal, dan lain sebagainya. Selain membahas mengenai kepemilikan aset properti, perjanjian ini juga membahas mengenai hak pengasuhan anak dan tanggungjawab orangtua apabila terjadi perceraian. Konsultasikan hal ini dengan ahli hukum di daerah Anda. Tentunya tidak ada yang berharap pernikahan berujung dengan perceraian. Namun ada baiknya Anda mendiskusikan hal apa saja yang perlu disepakati jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum Anda memutuskan untuk menikah. Ingatlah bahwa perjanjian pra-nikah ini bukanlah hal yang dianggap ringan. Anda dan pasangan mungkin dapat mengalami konflik saat mendiskusikan hal ini - terlebih untuk mencapai kesepakatan. Jika Anda dan pasangan mengalami kesulitan untuk berdiskusi mengenai hal ini, konsultasikan dengan psikolog pernikahan dan keluarga.
36
Do not spoil what you have by desiring what you have not; remember that what you now have was once among the things you only hoped for. –Epicurus
37
my wedding WHAT I NEED FOR MY WEDDING
DATE
SCHEDULE FOR THIS WEEK
1 2 3 4 5 6
NOTES
38
your wedding budget Perencanaan keuangan di bawah ini merupakan referensi yang dapat Anda gunakan untuk persiapan pernikahan Anda. Pastikan Anda dan pasangan sepakat dalam menentukan perencanaan keuangan.
Sumber: https://www.realsimple.com/static/pdfs/budget_worksheet.pdf
39
your wedding budget Perencanaan keuangan di bawah ini merupakan referensi yang dapat Anda gunakan untuk persiapan pernikahan Anda. Pastikan Anda dan pasangan sepakat dalam menentukan perencanaan keuangan.
Sumber: https://www.realsimple.com/static/pdfs/budget_worksheet.pdf
40
04 LIFE AFTER THE WEDDING
04 41
di akhir key learning ini, Anda dan pasangan akan mampu: Mengidentifikasi dan menemukan nilai (value) dan makna (purpose) pribadi dan pasangan. Merefleksikan bagaimana nilai (value) dan makna (purpose) tercermin di dalam perilaku sehari-hari. Menemukan, menentukan, dan menyepakati tujuan (goals) pribadi dan pasangan di dalam pernikahan. Menentukan langkah yang tepat untuk mencapai tujuan (goals). Membuat perencanaan keuangan sederhana. Memahami langkah-langkah pengambilan keputusan di dalam hubungan pernikahan.
action check-list Luangkan waktu untuk membicarakan isu finansial setiap bulannya Tentukan kapan Anda dan pasangan perlu untuk duduk berdua dan membicarakan apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan di dalam aktivitas finansial.
Berikan dukungan dan kepercayaan kepada pasangan untuk bersama-sama membangun sistem keluarga. Berikan keyakinan kepada pasangan Anda bahwa finansial adalah isu yang penting di dalam keluarga. Ajak pasangan Anda untuk bersamasama berdiskusi mengenai ide-idenya dalam membangun sistem keluarga.
42
membangun sistem keluarga dDi chapter 1, Anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem keluarga. Para psikolog di bidang pernikahan dan keluarga sepakat bahwa membentuk keluarga berarti juga membentuk sistem keluarga. Untuk dapat membangun sistem keluarga, Anda dan pasangan perlu mengetahui value (nilai), purpose (makna), dan goal (tujuan) untuk dapat mengarahkan attitude (sikap) dan membentuk behaviour (perilaku) keluarga Anda nantinya. Sekarang mari kita bahas satu persatu.
Ketika Anda berpikir mengenai hal yang paling penting di dalam kehidupan Anda, serta tujuan yang ingin Anda capai – apakah tujuan tersebut menggambarkan nilai (value) yang Anda miliki? Apakah Anda menyadari nilai yang Anda miliki? Apakah Anda seringkali memikirkan nilai tersebut? Value adalah keyakinan pribadi mengenai apa yang Anda anggap penting, bermakna – refleksi dari nilai yang Anda miliki akan tergambar dari keputusan apa yang Anda ambil, pandangan Anda akan suatu hal, serta perilaku di dalam kehidupan sehari-hari – termasuk di dalam perilaku finansial. Ada banyak hal yang memengaruhi pembentukan nilai (value) yang kita miliki, termasuk lingkungan, agama, budaya, pola asuh orangtua, pendidikan, dan pengalaman masa lalu. Menyadari nilai yang Anda miliki akan membantu Anda untuk lebih memahami orang lain, termasuk pasangan Anda.
43
financial value inventory Untuk dapat membantu Anda dan pasangan mengetahui nilai (value) yang Anda miliki di dalam keuangan, bacalah pernyataan berikut. Kemudian lingkarilah salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda apabila Anda diberikan pertanyaan, “Jika Anda memiliki uang tambahan sebesar Rp. 10.000.000, item manakah yang akan Anda pilih?” Rumah (rumah impian / rumah berlibur) Tabungan pensiun / investasi Tabungan pensiun / investasi Hobi Aktivitas sosial / Makan-makan Mobil Aktivitas sosial / Makan-makan Penampilan pribadi / perawatan kecantikan / pakaian Pendidikan: Pribadi / Orang lain Rumah (rumah impian / rumah berlibur) Liburan / Travelling Sumbangan / Amal Mobil Penampilan pribadi Perawatan kecantikan / pakaian Tabungan pensiun / investasi Hobi Hobi Mobil Rumah (rumah impian / rumah berlibur) Liburan / Travelling
Hobi Sumbangan / Amal Sumbangan / Amal Aktivitas sosial / Makan-makan Rumah (rumah impian / rumah berlibur) Tabungan pensiun / investasi Penampilan pribadi / perawatan kecantikan / pakaian. Liburan / Travelling Hobi Rumah (rumah impian / rumah berlibur) Penampilan pribadi / perawatan kecantikan / pakaian. Pendidikan: Pribadi / Orang lain Pendidikan: Pribadi / Orang lain Mobil Tabungan pensiun / investasi Aktivitas sosial / Makan-makan Penampilan pribadi / perawatan kecantikan / pakaian. Liburan / Travelling
Sumbangan / Amal Aktivitas sosial / Makan-makan
Sekarang jumlahkan masing-masing kategori yang sudah Anda pilih pada kolom di bawah ini: ___ Mobil ___ Hobi ___ Tabungan pensiun ___ Dana sosial / Sumbangan ___ Travelling
___ Rumah / Tempat tinggal ___ Aktivitas sosial ___ Pendidikan ___ Perawatan pribadi 44 Diadaptasi dari: High School Financial Planning Program (NEFE@, 1992)
Jika Anda sudah mengisi lembar kerja di atas, silakan Anda urutkan lima value sesuai dengan jumlahnya. Kemudian tuliskan kembali sesuai dengan urutannya pada daftar berikut: 1) ____________________________________ 2) ____________________________________ 3) ____________________________________ 4) ____________________________________ 5) ____________________________________
value Anda
1) ____________________________________ 2) ____________________________________ 3) ____________________________________ 4) ____________________________________ 5) ____________________________________
value pasangan value pasangan Anda
Anda
some questions to be faced Jika sudah mengisi lembar kerja di atas, isilah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Nilai (value) finansial apa yang Anda miliki? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 2) Nilai (value) finansial apa yang dimiliki pasangan Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 3) Insight apa yang Anda pelajari mengenai diri Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 4) Insight apa yang Anda pelajari mengenai pasangan Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 45
THE THING THAT CREATES THE REAL DIFFICULTY IS THAT MOST OF US DO NOT QUESTION THE VALUES WITH WHICH WE GROW UP. WE HAVE NO REASON TO EXAMINE OUR VALUES CRITICALLY. WE ACCEPT THEM AS RIGHT & PROPER, SINCE WE HAVE LIVED THEM ALL OF OUR LIVES. WE DON'T EVEN REALIZE HOW MUCH DIFFERENCES CAN EXIST BETWEEN OUR OWN IDEAS CONCERNING RELATIVE VALUES AND THE IDEAS OF OUR ASSOCIATES IN EVERYDAY LIFE. (Landis & Landis, 1970)
46
MAKNA UANG Seperti halnya dengan nilai (value), makna (purpose) finansial bagi setiap orang bisa saja berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh bagaimana latar belakang sosiodemografis masing-masing individu. Bagi Anda, mungkin finansial bermakna sebagai sebuah status, tetapi bagi pasangan Anda mungkin finansial bermakna sebagai rasa aman (security). Makna (purpose) finansial adalah persepsi atau pandangan pribadi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan finansial, yaitu sebagai status, rasa aman (security), kesenangan (enjoyment), dan sebagai kontrol. Di dalam hubungan, Anda dan pasangan kemungkinan dapat memiliki makna (purpose) yang berbeda mengenai finansial. Misalnya, bagi Anda memiliki tabungan untuk pendidikan merupakan hal yang penting dan bermakna bagi Anda – uang sebagai rasa aman (security). Tetapi mungkin bagi pasangan Anda, menabung untuk keperluan jalan-jalan ke luar negeri bersama teman-teman adalah yang lebih penting dan bermakna – uang sebagai kesenangan (enjoyment). Nah, pertanyaannya adalah: Apakah Anda dan pasangan sudah mengetahui dan menyadari perbedaan-perbedaan makna keuangan tersebut? Yuk cari tahu bersama, apa makna keuangan bagi Anda dan pasangan.
47
MONEY PURPOSE
Diadaptasi dari: PREPARE - ENRICH (Olson & DeFrain, 2001)
Untuk mengetahui makna (purpose) yang Anda dan pasangan miliki, masingmasing dari Anda perlu mengisi lembar kerja berikut. Iisilah pernyataanpernyataan berikut sesuai dengan nomor yang paling menggambarkan diri Anda.
1 = SANGAT SETUJU 2 = TIDAK SETUJU 3 = RAGU-RAGU 4 = SETUJU 5 = SANGAT SETUJU ____ Saya mengaggumi orang-orang yang sukses secara finansial. ____ Dalam membeli barang yang mahal, saya mempertimbangkan pandangan orang lain terhadap pilihan saya. ____ Memiliki barang berharga menunjukkan bahwa saya kaya. ____ Penting bagi saya untuk mempertahankan gaya hidup saya yang sama atau lebih dari teman-teman saya. ____ Menabung merupakan hal yang penting bagi saya. ____ Saya lebih memilih untuk menabung yang saya di bank, daripada untuk membelanjakannya. ____ Saya lebih memilih untuk melakukan investasi yang aman, dibandingkan dengan investasi yang memiliki risiko lebih tinggi. ____ Saya merasa aman ketika saya memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan saya. ____ Saya sangat menikmati belanja dan membeli barang-barang baru. ____ Orang-orang yang memiliki banyak uang, memiliki kesenangan yang lebih juga. ____ Saya sangat menikmati dalam menghabiskan uang untuk diri saya dan juga orang lain. ____ Uang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi tentu saja sangat membantu. ____ Siapapun yang mengelola keuangan, ia lah yang akan mengambil keputusan. ____ Saya merasa tidak nyaman jika saya harus menabung dalam akun bersama. ____ Salah satu manfaat penting dari uang yaitu kemampuan untuk dapat memengaruhi orang lain. ____ Saya pikir masing-masing orang harus dapat mengelola uang yang mereka hasilkan sendiri.
48
SKOR DAN INTERPRETASI Setelah Anda mengisi pernyataan di atas, jumlahkan jawaban tersebut dengan di sesuaikan pada item yang tertera pada 4 kategori di bawah ini. Skor untuk setiap kategori berkisar dari 4 – 20. Anda mungkin saja memiliki angka yang tinggi pada lebih dari satu kategori. KATEGORI Uang sebagai Status Uang sebagai Rasa Aman Uang sebagai Kesenangan Uang sebagai Kontrol
ITEM
SKOR ANDA
INTERPRETASI
SKOR
INTERPRETASI
1-4
17 - 20
Sangat tinggi
5-8
13 - 16
Tinggi
9 - 12
9 – 12
Rata-rata
13 - 16
4-8
Rendah
Jika sudah mengisi lembar kerja di atas, isilah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Makna (purpose) finansial apa yang Anda miliki? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 2) Makna (purpose) finansial apa yang dimiliki pasangan Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 3) Insight apa yang Anda pelajari mengenai diri Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________ 4) Insight apa yang Anda pelajari mengenai pasangan Anda? __________________________________________________________ __________________________________________________________
Kesulitan finansial di dalam pernikahan muncul karena Anda dan pasangan sebagai sistem tidak mengetahui dan menyadari makna (purpose) apa yang dimiliki. Kebanyakan dari kita mungkin tidak pernah mempertanyakan secara kritis makna (purpose) tersebut. Di dalam beberapa kasus, ada pula beberapa orangtua yang tidak mengetahui apa makna nya finansial di dalam sistem keluarga – sehingga seringkali perilaku finansialnya menjadi tidak terarah. Di dalam pernikahan dan di dalam keluarga, perbedaan-perbedaan tersebut tidak dapat terelakan. Namun, bagaimana Anda dan pasangan sebagai sebuah sistem dapat saling menyesuaikan dan membentuk sebuah sistem yang disepakati bersama untuk masa depan keluarga Anda. 49
lalu harus bagaimana? Sekarang Anda dan pasangan sudah mengetahui nilai (value) dan makna (purpose) finansial. Ambil waktu sejenak untuk merenungkan dan mendiskusikan hal berikut bersama dengan pasangan Anda. Bagaimana Anda dan pasangan dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan dampak positif bagi kualitas hubungan Anda? ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ Nilai (value) dan makna (purpose) apa yang akan disepakati saat Anda membangun kehidupan keluarga nantinya? Mengapa? ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________
50
menentukan tujuan Setiap individu tentunya memiliki
Singkatnya, usaha dan upaya untuk
tujuan (goals) masing-masing –
mencapai tujuan Anda akan lebih
beberapa merupakan hal yang penting,
maksimal ketika tujuan tersebut benar-
beberapa mungkin hanya sebagai
benar mewakili nilai (values) dari dalam
sebuah pelengkap. Jika sebelumnya
diri Anda – untuk memenuhi
tujuan (goal) yang Anda miliki saat
kebutuhan pengembangan kualitas
sebelum menikah hanyalah untuk
diri. Terlebih jika menghadapi
tujuan pribadi, tetapi saat Anda
tantangan. Lain halnya jika tujuan yang
membangun keluarga nantinya, Anda
Anda tentukan hanya berdasarkan
berada di dalam sebuah sistem
motivasi eksternal, misalnya sekedar
keluarga yang baru dibangun –
untuk mendapatkan status sosial.
sehingga tujuan (goal) yang dimiliki kini Individu yang tujuannya hanya didasari
harus berfokus pada keluarga Anda.
oleh motivasi eksternal cenderung Sebelum Anda membuat perencanaan
akan lebih cepat menyerah saat
keuangan, Anda dan pasangan perlu
menghadapi tantangan yang dihadapi.
menyepakati tujuan (goals) apa yang
Kepuasan yang diperoleh saat
ingin dicapai. Anda perlu menentukan
mencapai tujuan tersebut juga akan
tujuan jangka pendek (short term
jauh berbeda dengan individu yang
goals) dan tujuan jangka panjang (long
tujuannya didasari oleh motivasi
term goals).
internal. Beberapa hasil penelitian juga menemukan bahwa individu yang
Hal pertama yang harus Anda lakukan
tujuannya dimotivasi oleh faktor
adalah tentukan terlebih dahulu tujuan
internal akan lebih bahagia, lebih puas,
(goals) pribadimu. Tetapi ingat, tujuan
lebih bersyukur, dan lebih menghargai
yang ingin Anda capai harus
dengan apa yang ia capai. Sedangkan
berdasarkan motivasi yang berasal dari
individu yang tujuannya dilandasi
dalam diri Anda sendiri. Menurut
faktor eksternal cenderung lebih tidak
Eccles dan Wigfield (2002), tujuan Anda
puas dan cenderung terus berusaha
akan lebih mudah tercapai apabila
mencari hal lain hingga ia dapat
tujuan tersebut menggambarkan nilai
merasa puas.
(value) pribadi Anda.
51
SMART TO SET YOUR GOALS S = Specific
Artinya tujuan yang ingin Anda capai harus jelas dan fokus. Karena nantinya Anda harus menentukan langkah apa yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Jika tujuannya tidak jelas, Anda akan kesulitan untuk mencapai tujuan itu. Misalnya, Anda ingin membeli rumah, tetapi rumah di sini masih sangat luas. Anda dapat membuatnya lebih spesifik dengan menuliskan, “Membeli rumah tingkat 2 di daerah Pondok Indah.”
M = Measurable Berarti tujuan Anda harus terukur – misalnya berupa waktu, kualitas, uang. Berdasarkan contoh sebelumnya, Anda bisa merinci kembali keinginan tersebut menjadi: “Menabung Rp.10.000.000 per bulannya untuk membeli rumah tingkat 2 di daerah Pondok Indah.”
A = Attainable
Pastikan bahwa tujuan yang ingin Anda capai merupakan hal yang dapat Anda capai. Sehingga Anda akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh. Hindari menetapkan tujuan yang kecil kemungkinannya untuk Anda capai. Misalnya, Anda ingin membeli rumah tingkat 2 di daerah Pondok Indah tetapi saat ini Anda tidak memiliki pekerjaan dan tabungan apapun.
R = Relevant Tentukanlah tujuan yang mewakili nilai (value) yang Anda miliki dan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Anda. Dengan demikian, Anda menjadi benar-benar termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, Anda ingin membeli rumah tingkat 2 di daerah Pondok Indah tetapi sebenarnya biaya pendidikan anak Anda untuk masuk SMA lebih penting.
T = Time Bound Anda harus menetapkan kapan tujuan tersebut harus dicapai. Dengan menentukan target waktu, Anda akan terpacu untuk segera memulainya. Misalnya, “Membeli rumah tingkat 2 di daerah Pondok Indah pada tahun 2020.”
52
MENGIDENTIFIKASI TUJUAN KELUARGA Jika Anda dan pasangan sudah mengetahui bagaimana menentukan tujuan (goals) dengan SMART, isilah kolom di bawah ini dengan tujuan (goals) keluarga yang telah Anda dan pasangan sepakati bersama.
Tujuan Jangka Pendek (6 bulan – 1 tahun) ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
Tujuan Jangka Panjang (1 tahun - 5 tahun) ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
53
GOOD TALK Nah, sudahkah Anda menemukan goals pribadi Anda dan pasangan? Sekarang waktunya Anda dan pasangan bersamasama membahas tujuan masing-masing dan bagaimana Anda dapat berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Kesamaan tujuan apa yang Anda dan pasangan miliki?
Tujuan jangka pendek apakah yang telah Anda sepakati bersama pasangan?
Tujuan jangka panjang apakah yang telah Anda sepakati bersama pasangan?
Apa yang dapat Anda lakukan bersama dengan pasangan untuk dapat mencapai tujuan tersebut?
The goal isn't more money. The goal is living life on your terms. 54
Setelah Anda dan pasangan mengisi lembar kerja dan refleksi di atas, apa yang dapat Anda pelajari mengenai diri Anda dan pasangan? Apakah Anda sudah sepakat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut? Di dalam membangun sistem keluarga, kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama merupakan hal yang penting. Singkatnya, sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) yang Anda lakukan di dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan dari nilai (value) dan makna (purpose) yang Anda miliki – untuk membantu mengarahkan pada tujuan (goals) yang ingin dicapai. Yuk isi lembar kerja di bawah untuk mempermudah Anda merefleksikan nilai (value) dan makna (purpose) dan mengarahkan tujuan (goals) Anda.
Financial Value Pendidikan
Short-Term Goals
Purpose Security
Rara les bahasa Inggris di awal tahun pelajaran (Bulan Agustus 2017).
55
Long-Term Goals Tabungan untuk Rara sekolah di Columbia University, Amerika mencapai 300 juta rupiah di akhir tahun 2020.
UNSUCCESSFUL PERSON MAKE DECISIONS BASED ON THEIR CURRENT SITUATIONS. SUCCESSFUL PERSON MAKE DECISIONS BASED ON WHERE THEY WANT TO BE. Pada bagian sebelumnya, Anda dan keluarga telah menemukan dan menyepakati tujuan (goals) yang ingin dicapai, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang. Nah, sekarang waktunya Anda untuk membuat perencanaan keuangan. Menurut Chin Family – sebuah organisasi yang bergerak di bidang edukasi keuangan keluarga – perencanaan keuangan (financial planning) adalah sebuah proses untuk merencanakan, mencapai, dan mengkaji ulang tujuan (goals) Anda melalui manajemen keuangan yang tepat. Perencanaan keuangan itu sendiri tidak hanya mencakup perencanaan investasi keuangan dan meningkatkan kekayaan Anda, tetapi juga mencakup pengeluaran sehari-hari, perencanaan tabungan keluarga, tabungan pendidikan anak, simpanan hari tua – termasuk asuransi. Singkatnya, perencanaan keuangan merupakan life-skill penting yang harus Anda kuasai untuk membantu Anda merencanakan masa depan dan mempermudah Anda untuk mencapai tujuan (goals) yang telah disepakati.
GETTING TO KNOW Apabila sebelumnya Anda telah menentukan tujuan (goals), perencaan keuangan merupakan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah Anda menentukan rencana yang realistis, memunculkan rencana atau langkah alternatif, dan mengukur pencapaian tujuan (goals) tersebut. Sebelum Anda membuat perencanaan keuangan bersama dengan keluarga Anda, yuk kenali lebih dalam mengenai perencanaan keuangan dan kemampuan lain yang mendukung kemampuan perencanaan keuangan! 56
MISCONCEPTIONS & FACTS tentang perencaan keuangan Facts
Misconception Perencanaan keuangan penting dilakukan saat akan memasuki masa pensiun.
Perencanaan keuangan merupakan proses yang panjang dan dinamis. Anda dan keluarga perlu terus belajar untuk menyesuaikan perencanaan keuangan sesuai dengan fase kehidupan keluarga (family life-cycle). Semakin awal Anda memulai, semakin cepat pula Anda dapat menikmati manfaatnya – semakin banyak pula waktu yang Anda miliki untuk meningkatkan simpanan Anda.
Perencanaan keuangan = investasi
Perencanaan keuangan lebih dari sekedar investasi. Sebaliknya, perencanaan keuangan merupakan sebuah gambaran besar – yang mencakup keuangan pribadi dan keuangan keluarga untuk mencapai tujuan (goals) Anda.
Jika sudah selesai membuat perencanaan keuangan, berarti perencanaan tersebut tidak perlu dipikirkan lagi.
Anda perlu terus menerus meninjau kembali perencanan keuangan yang telah dibuat – untuk memastikan bahwa Anda mengambil langkah yang tepat untuk mencapai tujuan (goals) Anda.
Butuh banyak uang untuk mulai membuat perencanaan keuangan.
Siapapun dapat memperoleh manfaat dari perencanaan keuangan, bukan hanya miliarder. Berapapun pendapatan atau tabungan yang Anda miliki, Anda dapat selalu memperoleh keuntungan dengan membuat perencanaan keuangan. 57
Saat Anda membuat perencanaan keuangan, Anda perlu menyadari bahwa perencanaan keuangan akan selalu berubah seiring dengan berjalannya fase kehidupan keluarga (family-life cycle). Di dalam kehidupan berkeluarga, Anda dan pasangan akan dihadapkan dengan berbagai tantangan, kebutuhan, tanggungjawab, dan peran baru – sehingga Anda perlu bersikap dinamis, mau terus belajar, terus menyesuaikan diri, dan mau terbuka – termasuk di dalam aktivitas finansial keluarga. Yuk coba belajar dari kasus Angga di bawah ini:
2000 Menikah
2005
Kelahiran anak kedua
2009
Anak pertama masuk SD
2 0 1 5 Menabung untuk biaya kuliah anak-anak
ANGGA'S FNANCIAL PLAN
2 0 2 0 Mempersiapkan
Angga adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun. Ia telah menikah sejak tahun 2000 dan sudah memiliki 2 orang anak. Sebagai seorang kepala keluarga, Angga bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan keluarganya.
pernikahan anak.
2 0 2 5 Investasi
58
Apa yang dapat dilakukan Angga ya? Melanjutkan diskusi tentang penting
Pada setiap hari lainnya, transaksi ini
nya menabung, Angga perlu untuk
tetap mendapatkan cashback
mengetahui berbagai jenis tabungan
sejumlah 5 persen. Tidak hanya itu,
sesuai dengan kebutuhannya.
PermataTabungan Bebas juga memberikan bebas biaya tarik tunai di
1. Tabungan Transaksional
seluruh ATM, tanpa ada syarat apa
Tabungan transaksional adalah
pun (tidak ada syarat saldo minimum),
tabungan yang akan kita gunakan
bebas biaya administrasi, dan bebas
sehari-hari misalnya untuk kebutuhan
biaya transfer online melalui
tarik tunai di ATM, penggunaan debit
PermataMobile dan PermataNet bagi
card untuk belanja sehari-hari,
nasabah yang memiliki saldo rata-rata
transfer kemana-mana, dan lain-lain.
Rp 5 juta per bulan.
Yang perlu diperhatikan adalah pastikan tabungannya membuat uang
Nah, coba Anda perhatikan ilustrasi
kita bertambah, dan bukannya
penghematan yang bisa didapat dari
berkurang karena dipotong biaya
PermataTabungan Bebas:
admin dan biaya-biaya lainnya. Karena walaupun ini merupakan tabungan transaksional bukan berarti kita tidak bisa mendapatkan keuntungan lebih. Pertimbangkan untuk membuka PermataTabungan Bebas, tabungan transaksional dari PermataBank yang memberikan cashback 10 persen saat berbelanja di supermarket, mengisi bahan bakar di SPBU, menggunakan transportasi online, dan berbelanja di toko online mana saja, setiap tanggal 20 dan 17 setiap bulannya hingga Oktober 2017.
Untuk mengetahui infromasi lebih lanjut tentang PermataTabungan Bebas, Anda dapat mengunjungi http://bit.ly/2uNyMmJ. 59
2. Tabungan Berjangka Tentu saja kebutuhan menabung kita tidak terbatas pada tabungan transaksional saja. Ada banyak rencana-rencana baik sebagai pasangan maupun rencana personal masing-masing yang membutuhkan biaya dan perencanaan keuangan yang matang. Misalnya sebagai pasangan yang berencana menikah perlu mempersiapkan biaya pernikahan. Bagi yang sudah menikah ada kebutuhan untuk membeli rumah, mobil dan kebutuhan lainnya. Untuk rencana-rencana seperti ini, pertimbangkan untuk membuka tabungan berjangka, seperti PermataProteksi Masa Depan+. PermataProteksi Masa Depan+ merupakan tabungan berjangka yang diterbitkan oleh PermataBank dengan setoran awal, setoran bulanan dan jangka waktu menabung yang disesuaikan dengan kebutuhan Nasabah, serta dilengkapi dengan manfaat perlindungan Asuransi Jiwa GRATIS. PermataProteksi Masa Depan+ ditawarkan dengan jangka waktu menabung minimal 1 tahun (12 bulan) dan maksimal 18 tahun (216 bulan) atau maksimal hingga Nasabah mencapai usia di bawah 66 tahun pada saat jatuh tempo. Setoran awal mulai dari Rp100.000,- dan setoran bulanan minimal Rp100.000,- dan berlaku selanjutnya untuk kelipatan Rp 50.000,- serta tidak ada batasan maksimal. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi http://bit.ly/2hhcZ22.
60
Kita membuat keputusan setiap hari. Misalnya, Anda membuat keputusan setiap kali Anda membeli sebuah barang. Anda mungkin bisa segera mengambil keputusan ketika akan membeli secangkir kopi atau sekantong minyak goreng. Namun ketika Anda ingin membeli sebuah mobil atau apartemen, Anda membutuhkan waktu beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan untuk dapat mencapai sebuah keputusan. Tantangan: Ketika berbicara di dalam konteks hubungan pernikahan, proses pengambilan keputusan untuk membeli sebuah barang atau jasa dengan nilai yang besar pada umumnya akan memakan waktu beberapa lama. Pengambilan keputusan di dalam pernikahan juga tidak hanya melibatkan keinginan pribadi Anda, tetapi juga bagaimana mempertimbangkan berbagai hal untuk hubungan Anda. Di dalam hal ini, tentunya Anda dan pasangan perlu memikirkan matang-matang, mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang diperoleh, berdiskusi untuk mencapai kesepakatan keluarga, dan bagaimana keputusan yang diambil dapat berpengaruh pada hubungan Anda nantinya. Anda dapat memulainya dengan menerapkan kelima langkah berikut:
Identifikasi masalah / isu yang dihadapi.
Mengumpulkan informasi dan pilihan. Mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang Anda peroleh berdasarkan informasi dan pilihan yang ada. Membuat keputusan dan segera bertindak.
Mengevaluasi keputusan
61
Randy: "Aku membeli mobil A karena mobil itu adalah mobil impianku sejak dulu.." Sheeren: "Kami tidak akan bisa menabung untuk keperluan lainnya hingga cicilan mobil selesai."
62
Pendapatan & Pengeluaran keluarga Ketika Anda membangun pernikahan dengan pasangan Anda, ingatlah bahwa pendapatan yang rendah dan kesalahan dalam budgeting seringkali memicu masalah di dalam pernikahan. Banyak pasangan yang kaget ketika mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Di Indonesia sendiri, banyak pasangan muda yang ingin segera memiliki rumah dan mobil ketika menikah. Beberapa bahkan segera membeli atau bahkan mencicil mobil ataupun rumah - yang tentu saja kita tahu harganya tidaklah murah. Bagaimana dengan pengelolaan keuangannya? Ingat bahwa konflik yang seringkali muncul di dalam pernikahan terkait dengan finansial disebabkan oleh ketidakmampuan pasangan untuk mengelola keuangannya. Budgeting adalah sistem yang dapat membantu Anda dan pasangan menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk membuat budgeting, Anda dan pasangan perlu mengetahui value (nilai) dan tujuan (goals) yang ingin dicapai. Dengan demikian Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang Anda perlukan dan pengeluaran mana yang perlu Anda kurangi. Pastikan Anda membuat budgeting di awal bulan dan melakukan review di akhir bulan. Dengan demikian Anda dapat berdiskusi kembali dengan pasangan Anda area mana yang perlu diperbaiki dan disesuaikan.
63
Membuat Perencanaan Keuangan Berikut adalah referensi yang dapat Anda gunakan untuk membuat daftar perencanaan keuangan.
Sumber: PREPARE - ENRICH Book (2016) 64
Menabung Kesalahan yang banyak dilakukan oleh pasangan saat menikah adalah tidak memiliki tabungan. Kesalahan lainnya adalah tabungan merupakan "sisa" dari pendapatan yang belum habis digunakan. Kesalahan persepsi tersebut membuat kebanyakan orang cenderung lebih "sulit" untuk menabung. Thomas Garman dan Raymond Forgue (1997), ahli di bidang manajemen keuangan, memberikan beberapa tips bagi Anda yang ingin menabung dengan efektif. Hindari belanja dengan impulsif. Ketahui apa yang perlu Anda beli dan hindari membeli barang yang tidak Anda butuhkan. Sedapat mungkin, hindari membeli barang dengan kredit yang memiliki bunga. Tingginya bunga kredit yang ditawarkan membuat harga barang yang Anda beli lebih mahal dari harga aslinya. Membeli barang di waktu yang tepat. Hindari membeli barang saat sedang high-season, misalnya membeli tiket pesawat untuk liburan di akhir tahun atau momen highseason lainnya. Hindari membayar ekstra hanya karena barang yang bermerk. Look for quality, not brand.
Kredit
Perlu Anda ketahui bahwa menggunakan kartu kredit tidak selalu menguntungkan. Membeli barang dengan kartu kredit memang mudah, tetapi penting bagi Anda untuk mengontrol penggunaan kartu kredit - terutama ketika menikah. ADVANTAGE
DISADVANTAGE
Mudah digunakan. Memberikan peluang untuk mendapatkan barang tanpa harus membayar saat itu juga. Adanya diskon pada produk atau waktu tertentu. Dapat digunakan pada saat darurat. Memiliki fasilitas cicilan dengan bunga 0% di tempat-tempat tertentu.
Bunga kartu kredit yang cukup tinggi, yaitu sekitar 3%, saat tidak bisa membayar tepat waktu. Hutang yang menumpuk. Perilaku konsumtif berlebihan.
65
Membeli Rumah / Apartemen Pasangan yang baru menikah umumnya akan mengontrak atau menyewa rumah atau apartemen terlebih dahulu. Idealnya, biaya sewa dari rumah atau apartemen tidaklah lebih dari 1/4 pendapatan suami. Tetapi tentu saja memiliki rumah atau apartemen sendiri adalah idaman setiap pasangan. Namun membeli rumah atau apartemen memerlukan perhitungan yang cermat seiring dengan semakin meningkatnya harga bangunan. Informasi di bawah ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh pasangan yang baru menikah maupun yang akan menikah. Melalui informasi ini, Anda dapat mempertimbangkan kembali apa saja yang dibutuhkan di dalam kehidupan berkeluarga. Menurut psikolog pernikahan (Landis, 1970), sebelum memutuskan untuk membeli rumah atau apartemen, pertimbangkan halhal berikut terlebih dahulu: Harga beli rumah sebaiknya tidak 3 kali lebih besar dari gaji tahunan suami. Anggaplah jika Anda akan menjual rumah Anda beberapa tahun ke depan. Perhatikan fitur rumah atau apartemen Anda yang akan mempersulit penjualan Anda. Perhatikan sertifikatnya, keadaan jalan, lingkungan sekitar, jumlah ruangan, dll. Jika Anda ingin membangun rumah baru, perhatikan kondisi sekitar rumah Anda. Apakah ada potensi banjir, kondisi dan akses jalan, apakah dekat dengan rumah sakit, swalayan, dll. Cermati berapa biaya yang Anda butuhkan untuk merenovasi rumah atau apartemen Anda terlepas dari harga yang ditawarkan.
Gaji per bulan: Rp. 20.000.000 Gaji selama 3 tahun: Rp. 20 juta x 36 bulan = 720 juta Maka idealnya rumah atau apartemen yang Anda beli tidaklah lebih dari 720 juta.
66
Mau beli rumah tapi bingung? Tenang! PermataBank memiliki program PermataKPR. Dengan PermataKPR, Anda bisa mewujudkan rumah idaman bersama dengan keluarga. Mulai dari mempermudah Anda untuk punya rumah pertama, investasi rumah, dan juga renovasi rumah. Nikmati bunga KPR hingga 0% dengan menambah saldo tabungan Anda. KPR pun bisa lunas lebih cepat dan Anda tetap fleksibel menggunakan tabungan Anda. Anda juga bisa mengatur waktu lunasnya sehingga keinginan untuk memiliki rumah sendiri dengan cepat dapat menjadi kenyataan. Caranya mudah dan pastinya Anda tidak perlu pusing jika melihat hitungan di bagian sebelumnya. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi http://bit.ly/2ujy7dG
67
Financial attitude. Apa pentingnya ya? Attitude atau sikap adalah refleksi dari opini, pandangan, ataupun penilaian individu terhadap lingkungan sekitarnya (Pankow, 2012). Attitude itu sendiri merupakan refleksi dari nilai (value) yang dimiliki, tetapi sifatnya lebih fleksibel dibandingkan nilai (value). Contohnya, keluarga Anda memiliki value (nilai) terhadap anak-anak, sehingga Anda memiliki attitude (sikap) yang positif untuk mengasuh dan memberikan kesempatan anak Anda untuk berkembang dengan sebaik-baiknya. Seperti halnya nilai (value), sikap (attitude) terhadap finansial Anda pun dipengaruhi oleh latar belakang sosiodemografis – termasuk pendidikan, budaya, status ekonomi, pengalaman masa kecil terkait dengan keuangan, kebiasaan-kebiasaan, dan lain sebagainya. Belajar dari gambar di bawah, misalnya meskipun Anda dan pasangan Anda memiliki nilai (value) yang sama – yaitu pendidikan dan memiliki tujuan yang sama – namun Anda dan pasangan bisa saja memiliki sikap (attitude) yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, Anda dan pasangan memiliki tujuan untuk anak-anak Anda kelak harus menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi – tetapi pasangan Anda ingin anakanak Anda nantinya berkuliah di Universitas Indonesia, sedangkan Anda ingin nantinya mereka berkuliah di ITB.
68
What's Your Financial Attitude Bacalah pernyataan berikut, kemudian berikan tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. Jika sudah, jumlahkan pernyataan yang Anda berikan jawaban (YA) untuk mengetahui berapa besar uang mengendalikan hidup Anda. Semakin tinggi skor yang Anda peroleh, semakin besar pula pengaruh uang di dalam mengendalikan hidup Anda. Nilai (value) dan sikap (attitude) finansial Anda akan memengaruhi bagaimana Anda akan berusaha dan berupaya untuk mencapai tujuan (goals) finansial Anda. Diadaptasi dari: NDSU (North Dakota State University – http://ag.ndsu.edu Saya merasa mengeluarkan uang adalah hal yang sulit karena berbagai alasan.
Saya membutuhkan uang lebih banyak daripada yang bisa saya gunakan. YA
TIDAK
YA
Saya khawatir saya tidak memiliki cukup uang untuk menikmati hidup saya ketika sudah pensiun.
Saya merasa kesal saat mengetahui saya bisa mendapatkan barang yang sama dengan harga yang lebih murah di tempat lain. YA
TIDAK
YA
Saya merasa bahwa uang adalah simbol kesuksesan seseorang. YA
TIDAK
YA
TIDAK
Ketika saya kecil, saya merasa uang adalah hal yang paling penting di dalam hidup saya.
TIDAK
YA
Saya bermimpi suatu hari nanti saya akan kaya raya. YA
TIDAK
Uang mengendalikan hal-hal yang saya lakukan ataupun yang tidak saya lakukan di dalam hidup saya.
Saya merasa cemas ketika saya tidak punya cukup uang. YA
TIDAK
TIDAK
Saya berargumen atau mengeluh tentang harga suatu barang.
TIDAK
YA
TIDAK
Mengetahui sikap (attitude) finansial keluarga merupakan hal yang penting untuk Anda ketahui sebagai sebuah sistem. Melalui hal ini, Anda dapat mengarahkan bentuk perilaku (behaviour) yang dapat mengarahkan Anda mencapai tujuan (goals) keluarga. 69
ONE STEP AT A TIME: ATTITUDE & FINANCIAL BEHAVIOUR Di dalam worksheet ini, cobalah untuk meluangkan waktu berdiskusi dengan keluarga Anda untuk menentukan perilaku apa yang dapat dilakukan untuk membantu keluarga Anda mencapai tujuan (goals) finansial keluarga. Ingat kembali nilai (value), makna (purpose) dan tujuan (goals) yang Anda miliki di dalam keluarga. Setelah itu, barulah Anda tentukan perilaku yang dapat dilakukan. Nilai dan Makna (Value & Purpose)
Tujuan (goals)
Sikap (attitude)
70
Perilaku yang dapat dilakukan
budgeting tools
Untuk mempermudah Anda dan pasangan dalam pengelolaan keuangan, coba download dan install aplikasi dengan tag "BUDGETING" dari smartphone Anda.
71
berikan anak Anda pendidikan #bicarauang sejak dini Memberikan edukasi literasi keuangan
Penelitian di Canada menunjukkan
kepada anak sejak usia dini ternyata
bahwa sebesar 43% penduduk Canada
memiliki manfaat jangka panjang. Hasil
percaya bahwa anak di bawah usia 9
penelitian menunjukkan bahwa anak
tahun sudah seharusnya memiliki
yang tidak diberikan edukasi mengenai
pengetahuan dasar mengenai literasi
literasi keuangan cenderung tidak bijak
keuangan. Faktanya, hanya sebesar 18%
di dalam penggunaan uang di masa
orangtua yang mau meluangkan
depannya – misalnya kecenderungan
waktunya untuk memberikan edukasi
seseorang untuk memiliki banyak hutang
ataupun sekedar berdiskusi mengenai
dan perilaku belanja yang impulsif
keuangan bersama dengan anak mereka.
cenderung lebih tinggi pada individu
Kenapa? Topik tentang keuangan itu
yang tidak mendapatkan edukasi literasi
sendiri merupakan hal yang tabu untuk
keuangan dibandingkan individu yang
dibicarakan. Anggapan yang beredar di
mendapat edukasi mengenai keuangan.
masyarakat global, termasuk Indonesia – seringkali “mengkotakkan” bahwa uang
IF YOU DON'T TEACH YOUR KIDS CHARACTER, THE WEIGHT OF WEALTH CAN RUIN THEIR LIFE.
adalah topik orang dewasa. Penelitian terkait menunjukkan bahwa 94% di Amerika percaya bahwa memberikan pendidikan literasi keuangan sejak dini dapat membantu anak untuk menjadi lebih bertanggungjawab dan bijak dalam penggunaan uang. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa membaca Guidebook #BICARAUANG Parents with Youngchildren.
- DAVE RAMSEY -
72
Reno dan Clara sudah menikah selama 5 tahun. Mereka juga sudah dikaruniai 2 orang anak berusia 2 dan 1 tahun. Selama membina keluarga, keduanya sudah banyak membaca mengenai fasefase keluarga yang akan mereka lalui nantinya. Dengan mengetahui apa saja yang akan mereka lalui nantinya, Reno dan Clara dapat mempersiapkan hal-hal yang dapat menunjang keluarga mereka nantinya, khususnya di dalam aspek finansial.
73
siklus kehidupan keluarga BEGINNING (Young Couple without Children) Tantangan: Banyaknya pengeluaran keuangan dan hutang. Munculnya konflik dengan keluarga. Munculnya rasa tidak puas terhadap pekerjaan. Perubahan pengeluaran keuangan.
CHILDBEARING Tantangan: Meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan anak, terutama setelah fase melahirkan. Meningkatnya rasa tidak puas terhadap pekerjaan. Meningkatnya kekhawatiran terhadap finansial keluarga.
Aktivitas Finansial: Pengeluaran untuk kebutuhan seharihari. Home furnishings. Menabung untuk kebutuhan pendidikan anak. Membayar pinjaman dan hutang. Beberapa mulai menyicil atau menabung untuk membeli rumah dan mobil
Aktivitas Finansial: Pengeluaran untuk kebutuhan kesehatan anak, baik masa sebelum melahirkan hingga sesudah melahirkan. Pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan anak, mulai dari pakaian, makanan, maupun furnitur. Kebutuhan merawat anak.
PARENTING (Family with School-age Children & Adolescents) Tantangan: Meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan anak, termasuk pendidikan dan kebutuhan ekstra lainnya. Bertambahnya hutang dan pinjaman untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Meningkatnya ekspektasi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Aktivitas Finansial: Pemenuhan kebutuhan & tabungan anak. Pemenuhan jaminan kesehatan. Asuransi tambahan. Peningkatan kebutuhan bulanan. Tabungan kebutuhan jangka panjang.
LAUNCHING Tantangan: Kebanyakan akan mengeluh dengan semakin bertambahnya kebutuhan rumahtangga. Biaya pendidikan terus menjadi sumber stres. Orangtua mempersiapkan anaknya untuk memasuki pernikahan. Aktivitas Finansial: Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak (kuliah). Pemenuhan kebutuhan keluarga lainnya. Tabungan jangka panjang. Asuransi tambahan. Pendampingan kebutuhan anak untuk hidup mandiri. 74
Siklus Kehidupan Keluarga MID-YEARS (Empty Nest Family)
RETIREMENT
Tantangan: Pemenuhan kebutuhan untuk perawatan kesehatan. Adanya perubahan peran dan sebagian mengalami kehilangan pasangannya. Keinginan untuk bekerja kembali atau memulai aktivitas baru.
Tantangan: Memasuki usia pensiun. Berfokus pada aktivitas diri sendiri untuk menjalani hobi. Muncul masalah dengan kesehatan.
Aktivitas Finansial:
Aktivitas Finansial: Pemenuhan kebutuhan untuk rekreasi. Kebutuhan untuk merawat orangtua. Tabungan dan investasi hari tua. Hadiah untuk anak-anak dan cucu.
Pemenuhan kebutuhan untuk rekreasi. Asuransi kesehatan. Pemenuhan kebutuhan kesehatan. • Biaya pensiun. Tabungan hari tua.
pertimbangkan hal-hal ini! Anda dapat mengetahui berbagai perubahan peran, tanggungjawab, tantangan, dan kebutuhan di dalam fase kehidupan keluarga. Sebagai keluarga, Anda dan pasangan perlu mendiskusikan apa saja yang perlu dilakukan untuk memenuhi tanggungjawab dan kebutuhan tersebut.
Apakah Anda perlu melakukan pinjaman kepada bank? Kapan Anda harus mulai menabung untuk mempersiapkan kelahiran anak pertama? Berapa banyak yang harus Anda sisihkan per bulannya untuk mencapai target menabung yang sudah Anda tentukan? Lalu, bagaimana Anda akan mendidik anak Anda dalam perilaku finansial? 75
The happiest type of adjustment is to be found in marriages in which both members of the couple have been able to understand & sympathize with each other viewpoints on most important matters. Olson & DeFrain (2001) 76
What I've Learned Nama
Date:
Nama Pasangan
Tuliskanlah hal-hal yang telah Anda pelajari selama membaca buku ini, baik mengenai diri Anda, pasangan Anda, maupun mengenai literasi keuangan dan pernikahan.
77
What I've Learned Nama
Date:
Nama Pasangan
Tuliskanlah hal-hal yang telah Anda pelajari selama membaca buku ini, baik mengenai diri Anda, pasangan Anda, maupun mengenai literasi keuangan dan pernikahan.
78
daftar pustaka Olson, D & DeFrain, J. (2001). Marriages and Families: Intimacy, Diversity, and Strengths. Boston: McGrew Hill. ______________________. (2017). Couple's Workbook. Landis, J. T & Landis, M. G. (1970). Personal adjustment, Marriage and Family Living. New Jersey: Prentice Hall. Atwater, E & Duffy, K. G. (2004). Psychology for Living Adjustment, Growth, and Behaviour. New Jersey: Prentice Hall. "Spender and Saver". t.th. Diakses dari https://www.everydollar.com/blog/spender-orsaver-quiz pada Juli 2017. Osteen, S. R. (t. th). Couples and Money: Let's Talk About It. Pankow, D. (t. th). Financial Values, Goals, and Attitude. The Chin Family Financial Planning. Diakses dari https://www.thechinfamily.hk/web/common/pdf/publication/en/IEC-financialplanning-booklet.pdf pada Juli 2017. "Your Wedding Budgeting" (t.th). Diakses dari https://www.realsimple.com/static/pdfs/budget_worksheet.pdf pada Juli 2017.
79
sumber & informasi tambahan Film: Why Did I Get Married Menceritakan mengenai empat orang pasangan menikah dengan isu pernikahannya masing-masing, mulai dari pasangan yang tidak suportif hingga tidak seimbangnya kehidupan keluarga dan rumahtangga.
Revolutionary Road Menceritakan mengenai sepasang suami istri yang menjalani kehidupan pernikahan dengan berbagai perubahan di dalamnya.
Buku: The 7 Principles of Making Marriage Work (1999). Ditulis oleh John Gottman, PhD - psikolog dan konselor pernikahan. Membahas mengenai prinsip dasar dalam membangun sistem keluarga dan menciptakan pernikahan yang memuaskan.
Men are From Mars, Women are From Venus (1992). Ditulis oleh John Gray, PhD psikolog dan konselor pernikahan. Membahas bagaimana kebanyakan masalah di dalam hubungan muncul karena perbedaan yang fundamental secara psikologis antara laki-laki dan perempuan.
Things I Wish I'd Known Before We Got Married (2010). Ditulis oleh Gary Chapman konselor pernikahan. Membahas mengenai langkah-langkah praktis untuk mencapai kepuasan pernikahan, termasuk dari aspek finansial. Ia menemukan bahwa kebanyakan disfungsi pernikahan terjadi karena kurangnya persiapan dan ketidakmampuan pasangan untuk bekerjasama di dalam pernikahan.
Financially Ever After: The Couples' Guide to Managing Money (2009). Ditulis oleh Jeff D. Opdyke financial planner & coloumnist di WallStreet Journal. Membahas mengenai langkah-langkah praktis dalam mengelola finansial yang dialami oleh pasangan yang menikah.
80