Wfua/lr,,,Wl*W operasional,memodali keputusan-keputusan dan membiayai koperasi serta mengawasi jalannya koperasi. Sedangkan sebagai pelangganatau penggunajasa koperasiharus memamfaatkan pelayanan-pelayanan perusahaan koperasi yang memang diselenggarakan demi kepentingananggota. Untuk itu kuantitas dan kulitas anggota harusditingkatkandan dipertahankan dalam upaya meningkatkankinerja koperasi. KoperasiYang MengadakanRapat Anggota Tahunan (RAT) Rapat anggota merupakanpemegang kekuasaan tertinggidalamkoperasi.Menurut UU No. 25 tahun 1992, pasal 23 Rapat Anggota menetapkan: a) Anggaran Dasar, b) Kebijakanumum dibidang organisasi, manajemendan usahakoperasi,c) Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian Pengurusdan Pengawas,d) Rencanakerja, rencanaanggaranpendapatandan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan, e) Pengesahanpertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya,f) Pembagiansisa hasil usaha,g) peleburan,pembagian,dan Penggabungan, Tahun
KoperasiAktif (Unit)
Koperasi Wajib RAT (unit)
pembubarankopaerasi.Selanjutnyapasal26 menyatakanbahwa Rapatanggota dilakukan palingsedikitsekalidalamsatu tahun.Rapat anggota tahunan diadakan sekurangkurangnyasatu kali setiap tahun dan untuk koperasi primer selambat-lambatnya diadakan3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku koperasiyang bersangkutan. Berdasarkandata yang ada, koperasi di Kota Jambi belum semuanyamengadakan RAT sesuaidenganUU di atas. Secararataratapertumbuhankoperasiyang mengadakan RATadalah10,67o/o selamaperiode1999 2OO7dibandingkandenganjumlah koperasi aktif prosentasekoperasiyang mengadakan RAT pada tahun sebelumnyaperiode 1999 - 2OO3 berturut-turut adalah 34,630/o, 25,3Oo/o,45,71o/o,53,O3o/odan 46,370/o. Adapun pada tahun 2OO4 - 2OO7 Dinas PerindagkopKota Jambi menginventarisir koperasi wajib RAI dan dapat diketahui koperasi yang sudah mengadakan RAT tersebut.Datalebihlengkapditampilkanpada tabel 5. berikutini Tabel 5. PerkembanganJumlah Koperasi Yang MengadakanRAT di Kota Jambi Periode1999 - 2OO7. KoperasiRAT (unit)
410 423 455
1999
2000 2001 2002 2003 \4
t42 107
208 245
462 514 509
497
535
519
539 539
521
521
sd '' L /\
'**,{4a.
'qkop Kota Jambi2ooT April 2OO7
r'rsl"fo
% RAT dari KoperasiAktif
%RAT dari Koperasi W ai ibM T
34.63 25.30 45,7| 5? n?
281
54^67
294 311 327 221 t0,67
57-76
s8.13 60.67 41.00 47,88
59 , 19
59.92 62.76 42,41 56,06
wadah mengevaluasi kinerj a koperasi sebelumnyaserta penetapanrencanakerja koperasi untuk masa yang akan datang. Kondisiini perlumenjadiperhatianmengapa penguruskoperasitidak melaksanakanRAT sesuaidenganketentuanyang berlaku.
."I?io:,:l :n,""'^",1,uT"*" ." .oo4 'a..a-'aia,t.-" aoa al seh\'
.*
''ribahwa ri bahw a R Rataata-
-^e\".t"."
,
,,.. ,Z* "Lr-.r, ^.":og sebarva< bzs oa' ,/1\" tercaDa: (ooert
;&
,/"r;lt
,lari
""o ,nJ"n, sebagai
Perkembangan Jumlah Manager dan Karyawan Perangkatorganisasikoperasiterdiri dari RapatAnggota,Pengurusdan Pengawas.
,tf 7t rrrtlr4 ?SS?17/o0852 - 6troI
:ft,t,,0funut/r,36
4,rl to dt I ot
sUK Ya un ts i an iadt l
3 si otl
99 h, %. d5
sir tui AT Ud
as l )l a
Dalam mengelolakoperasi,pengurusselaku kuasa Rapat anggota melakukankegiatan semata-mata untuk kepentingan dan kemanfaatankoperasibeserta anggotanya sesuai dengan keputusan rapat anggota. Dengan demikian pengurus berfungsi sebagai pengelola koperasi sehari-hari. Didalampraktekada dua pola kepengurusan koperasi yaitu (1). Pengurus bertindak sebagaipelaksanakegiatankoperasi(board of executives)dan (2). Pengurusbertindak sebagaipengarahdan pengendalikegiatan koperasi(board of directors), Dalam pola yang pertama, maka pengurus bekerja secara penuh didalam perusahaan koperasi, sebagai satu tim manajer dibantu oleh sejumlah karyawan yang mereka tempatkan. Pengurussecara langsung melaksanakanfungsi kegiatan organisasi dan usaha. Karena itu rapat anggotaperlu mengangkatpengawastetap yang bertugas mengawasi/mengendalikan pengurusagarpengurusselalubekerjasesuai rapatanggota. dengankeputusan-keputusan Dalamhal pola yang kedua,pengurus adalahboardof directorsmaka tugas-tugas operasionalkoperasisehari-haridiserahkan Tahun
Jumlah Manaier
kepadamanajeratau direksi.Sebagaimana pasal 32 ayat 1 UU No. 25 Tahun 1992 menyatakan "Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenangndan kuasa untuk mengelola usaha". Pengelola dalam hal ini adalah manajer atau direksi yang diangkat atas persetujuanrapat anggota.Tugaspengurus beralih menjadi tugas mengawasi pelaksanaanwewenang dan kuasa yang dijalanakan oleh manajer atau direksi tersebut. Pengelolaankoperasidi Kota Jambi nampaknyalebih cendrung menganut pola pertama,dimana pada tahun 2OO7dari 537 unit koperasiaktif jumlah manajerkoperasi hanya 183 orang atau sekitar 33,95%, dengan asumsi satu koperasisatu orang manajer. Sedangkanpadaperiode1999 2OO7rata-ratapertumbuhanmanajaeradalah negative3,82o/o,sementarakoperasiaktif tumbuh3,55o/o.Secaralebihlengkapjumlah manajer dan karyawan koperasi disajiakn padatabel .6 dibawahini. Tabel.6.Perkembangan JumlahManajerdan Karyawan Koperasidi Kota Jambi Periode1999 - 2OO7
Jumlah Karyawan
I
t999
: i
2000 2001 2002 2003
2004 2005 2006 2007*) Rerata Pert.(%)
(Orane) 271 274 275
Pert.(o/o)
283
2.91 (36.04) 0.55
t8 l t82 182 183 183
(Orane)
Pert.(%o'l
218 1.1I
0,36
278 .408 476 .401 399
402 0,55
.413 .413
(3,82)
4.93 10,17 4-tt3 (5,08)
(0.r4) 0,21 0"78 1,96
Jumlah Kop.Aktif
(Unit) 410
423 455 462 514 509 535 539 539
o/oManajer dr Kop.Aktif (o/o\
66, 10 64.78 60,44 61.26 35, 21
35.76 34,02 33.95 33.95 47, 27
j
as l rft a
tpa iAT
an diri as.
Sumber: Dinas PerindagkopKota Jambi 2OO7 ") Data sampai dengan bulan April 2OO7 Secara rata-rata terdapat 47,27o/o koperasi yang memiliki manajer selama periode 1999 - 2OO7, hal ini berarti lebih dari separuhkoperasidi Kota Jambi dikelola oleh penguruskoperasi . Dalam hal ini tentu pengurusharusmemilikikualifikasimanajer dalam berbagaibidang sebagai pengelola usahakoperasiantaralain:bidangpersonalia,
bidang pengelola usaha, administrasi, perencanaan serta pengawasan. Adapun karyawan koperasi adalah orangyang bekerjapadaperusahaankoperasi Tersebut dan yang melaksanakanusaha, melayanipelanggan dan membantupengurus kepada dalammembuatpertanggungjawaban pemilik koperasi. Pertumbuhan jumlah karyawankoperasidi Kota Jambi, terlihat padatabeldiatascukuprendahyakni 1,96% selamaoeriode1999 - 2OO7.
1/a{kne7 7/o.2 4e4// - ft/4t Zo?f 7t 7f7441SS7l7h'.0852 - 6807
(
Wfuuftr,,,WL*W secara rata-rata pertumbuhannyanegative O,8Oo/o,modal sendiri juga mengalami penurunan pertumbuhan rata-rata sebesar O,51yo. Akan tetapi modal luar mengalami pertumbuhanyang cukup signifikanyakni sebesar8,57o/o.Adapun kontribusimodal luar terhadap permodalan koperasi menunjukkanperkembanganyang cukup berarti, secara lebih rinci ditampilkanpada tabel 7. dibawahini.
PerkembanganModal Modal dibutuhkan koperasi untukmembiayai usaha dan organisasi koperasi.Modal koperasiterdiri dari modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri bersumberdari: simpananpokok, simpanan wajib,danacadangandan donasi.Sedangkan modal luar atau modal pinjamanbersumber dari : anggota, koperasi, bank, lembaga keuangannon bank, penerbitanobligasidan sumberlain. Pemupukanmodal koperasidi Kota Jambi periode 1999 - 2OO7 nampaknya mengalamipenurunandari tahun ketahun, Tahun
Modal Koperasi
(Rp.Juta) 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007*)
708.s 19 29,338 47.984 48.943 50,235 5 1 .6 8 6 58.944 60.974
6r.s24
Rerata Pert-(o/")
Tabel7.
o/o
(96.78) 76.43 1.95 1,71
3.s2 4.26 3,66
60.31 2.77
98.72 76.78 82.83 82.79 82,04 82.54 75.46 75-62 75.84
Luar
1.28 23-22 t 7. t 7 17. 21 t7 -96 t7.46 24.54 24,38 24.16
8,57
Tabel 8. PerkembanganVolume Usaha Koperasi di Kota Jambi Feriode 1999 - 2007
VolumeUsaha (Rp. Juta)
2s.338
2000 2001 2002 2003 2004
24,381 18,995 34,926 37,439 28,334 68,027 80,462 26,921
RerataPert. Sumber: DinasPerindagkop KotaJambi2OO7
7.r0
7o Modal
Sendiri
setefahturun 24,32olokemudianmengalami kenaikan sebesar 140,O9o/o.Adapun ratarata pertumbuhan volume usaha pada periode diatas sebesar 16,57o/o.Secara lengkap perkembangan volume usaha ditampilkanpada tabel 8 berikutini.
r999
2007*)
14.863
(24,85\ 2l l l 2.11
14.863
l.l9
PerkembanganVolume Usaha Perkembanganvolume usaha selama periode1999 - 2OO7 mengalamifluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2OO1ke 2OO2 mengafami penurunan sebesar 22,O9o/o, padatahun berikutnyanaik menjadi83,87o/o, begitu juga pada tahun 2OO4 dan 2OO5
2005 2006
9.064 6.812 8.250 8.424 9,022 9.022 14.463
(0,51)
Sumber: Dinas Perindagkop Kota Jambi, 2OO7 *) Data sampai dengan bulan April 2OO7
Tahun
Modal Luar (Ro.Juta) Vo
Modal Sendiri
(Rp.Juta) 699.455 (9s.86) 22.526 63-56 39-743 2.00 40" 519 2,64 4t-213 2,89 42-664 t4.04 44.481 3.44 46,111 46.661 0.90 (0,80) o/o
Perkembangan Jumlah Modal ModalSendiridan Modalluar Koperasi, di KotaJambi turiode 1999 - 2OO7
(%) Pertumbuhan
(3,76) (22,09) 83,87 7,20 (24,32) 140,09 18,28 (66,67\ 16,57
*) Data sampaidenganbulanApril 2007
1/d4.tz7 72a,. 2 4/a4 - /,a. 20Og 7e ?C7t/4 rSSAt7/o.O852- 68A7
(
e ri tr tl tl
rl ;i p a
-
I
l
:
I
I'
-l
-1 !
I
l l .l I
PerkembanganSisa Hasil Usaha (SHUI Ditinjaudari aspekekonomimanajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaantotal (Total Revenue)dengan biaya-biayaatau biayatotal (TotalCost) dalam satu tahun buku. Adapun dari aspek legalistic,pengertianSHU menurut UU No. 25 Tahun1992 pasal45 adalah(1) SisaHasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasiyang diperolehdalam satu tahun buku dikurangidengan biaya, penyusutan dan kewajibanlainnyatermasukpajakdalam (2) Sisa satu tahunbuku yang bersangkutan, Hasilusahasetelahdikurangidanacadangan, dibagikankepadaanggotasebandingdengan jasa usaha yang dilakukan oleh masingmasing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi,sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. (3) Besarnya pemupukan dana Tahun
j
ni ta 'a o
ra le
1999
2000
200r 2002 2003 2004
200s 2006 2007*'l Rerata Pert.
SHU (Rp. Juta)
766.4 2-807 l-2 9 3 4.339 4.399 3.439 tt.717 13.233 4.41|
cadangan ditetapkan oleh Rapat Anggota. PenetapanbesarnyapembagianSHU kepada paraanggotadan jenis sertajumlahnyauntuk kepeluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART koperasi Sepertihalnyavolume usahakoperasi, perkembanganSHU Koperasidi Kota Jambi juga mengalamifluktuasiyang cukup tajam. Dari tahun1999 - 2OOOSHU mengalami pertumbuhansebesar266,260/o,kemudian pada tahun 2OO1 mengalami penurunan sebesar53,94o/o,padatahun 2OO2naik lagi menjdi 235,58o/o,pada tahun 2OO4 turun 21 ,B2o/o dan tahun 2OO5 mengalami pertumbuhansebesar24O,717o.Sehingga rata-ratapertumbuhanSHU selama periode 1999 - 2OO7 adalah sebesar 76,800/o. PerkembanganSHU selengkapnyadisajikan pada tabel.9. berikutini. Tabel.9. PerkembanganSisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi di Kota Jambi Periode1999 - 2OO7 Pertumbuhan (o/")
266,25 (53-94\ 235.58 1,38
40 o/o SHU (Rp.Juta)
306,56 t . t 22 . 8 5 17 - 2
r .735.6 1.759,6
(2r.82',,
t . 3 75 - 6
240-71
4.686.8
12.94
(66,67) 76-80
5.293,2 1 . 76 4 - 4
Sumber: Dinas PerindagkopKota Jambi2OOT x) Data sampai dengan bulan April 2OO7
.j I
l
transaksi(usahadan modal)anggotadengan koperasinya, maka semakinbesarpula SHU yang akan diterima.Hal ini sejalandengan PerolehanSHU sebagai salah satu prinsipidentitasgandaanggotakoperasiyakni indicatorkeberhasilan koperasimenunjukkan anggotaadalahsebagaipemilikdan sekaligus pertumbuhanyang cukup signifikan,dengan sebagai pelanggan atau pengguna jasa demikianbesarnyaSHU yang akan diterima koperasi,maka untuk memperolehbagian anggotajuga akan mengalamipeningkatan. SHU yang lebih besar anngota harus Dalam hal pembagian SHU kepada para berpartisipasi secaraaktif memodalikoperasi anggota mencakup transaksi usaha dan (partisipasikontributif)dan memanfaatkan partisipasimodal, sehinggabesarnyaSHU pelayanankoperasi (partisipasi insentif). yang diterima oleh setiap anggota akan Apabila diasumsikan4Oo/odari SHU dibagi berbeda. Dalam pengertian ini dapat untukdanacadangankoperasidan 40% untuk dijelaskan ada hubungan linear antara jasa anggota,makabesarnyaSHU untukdua transaksiusahaanggotadengankoperasinya komponentersebut masing-masingseperti dalamperolehanSHU, artinyasemakinbesar pada kolomakhirtabel 9 di atas. 1/alu'*e7 7/r.,2 4/"r/ - k'.t 20Of 7t ?t744 ?55117".0852 - 6807
wfua/'{""w1*3 Analisis PenyebabKoperasi tidak aktif di Kota Jambi pembahasanterdahuludi Berdasarkan ketahui bahwa pada bulan April 2OO7 terdapat sebanyak90 unit koperasitidak aktif di Kota Jambi atau 14,310/odari total koperasi yang ada. Jumlah koperasiyang tidak aktif ini berdasarkanjenis koperasi meliputi koperasi produsen 29 unit (32,22o/o), koperasi konsumen 40 unit (44,44o/o), koperasi pemasaran 7 unit (7,78o/olserta koperasisekunder sebanyak 2 unit 12,22o/ol. Adapun penyebabbanyaknyakoperasi yangtidak aktif ini, dapatdilihatdari berbagai faktor antara lain: kelembagaankoperasi, kegiatanusaha,pengurusdan anggota.Dari sisi kelembagaan dapat dilihat dari awal pendiriankoperasi,koperasididirikankarena mengejartarget kuantitas artinya pendirian koperasi tidak sesuai dengan nilai-nilai koperasiyakni koperasi berdasarkannilai menolong diri sendiri, tanggung jawab sendiri,demokrasi,persamaan,keadilandan kesetiakawanan(lCA, 1995). Kondisi ini diperparah lagi bahwa pada awal era reformasiadanyakeputusanmentri koperasi yang pada intinya memberikankemudahan dalam pendiriankoperasi,sehinggakelayakan pendiriansuatu koperasi tidak diteliti lagi lebih mendalam.Banyakkoperasiyang didirikan,yang kemudianmenjaditidak aktif atau beku. Di Kota Jambi misalnya kelompok koperasiprodusenjenis KSU (KoperasiSerba Usaha)hampir50% tidak aktif, yakni22 unit dari 44 unit KSU karena pendiriannya mengejarbantuan pemerintah,dengan kata lain ada program ada koperasi, koperasi hanya jadi alat yang dimanfaatkan oleh segelintirorang. Kondisi ini terjadi hampir disemuadaerah,sehinggasecara nasional terdapat sebanyak 43.7O3 unit atau 31,57o/okoperasitidakaktif (Depkop,2OO7l. sebagai contoh adalah yang terjadi di Sulawesi Utara, menurut Kepala Dinas Koperasidan UsahaKecilMenengahterdapat 2OOOkoperasidi daerahnyamasuk dalam daftar hitam dan sulit berkembang.Jumlah ini hampir mencapai 4Oo/o dari jumlah koperasidi SulawesiUtara yang terdaftar sebanyak52OOunit. (Kompas, 9 Agustus 2OO7'). Diantararibuankoperasiyang masuk 1/ola".c7 7h,.2 t4/rr/ - k"i
?OOf 7t W/4
daftar hitam tersebutterdapatjuga sejumlah koperasifiktif, atau koperasidi atas kertas. ada tetapi anggotaserta usaha Pengurusnya tidak ada, merekahanya mengejarbantuan dari pemerintah.Koperasimasukdaftarhitam karena adanya pelanggaran hukum, manajementidak beresserta ketidakaktifan dalam waktu panjang. Adapun dari kegiatanusaha atau unit bisnis, banyaknyakoperasiyang tidak aktif antara lain karena potensi usaha kurang Di KotaJambi ada 12 unit menguntungkan. dari 15 unit atau 8O7o kelompok koperasi jasa yangtergolongtidak aktif. Darikelompok ini jenis koperasiperumahan 1OO%tidak aktif , koperasi angkutan 80o/o. Untuk koperasi angkutan ini usahanya tidak berkembangkarenasejaklima tahun terakhir ini maraknyamunculpangkalan"ojek'yang dapat mengantardan temput penumpang dimana dan kemana saja lokasi yang bisa dilalui kendaraanbermotor roda dua dengan ongkos yang lebih murah, hal ini berdampak pada pengguna angkutan taxi menjadi berkurang,karenatidak semualokasidengan kendaraanroda empat serta ongkos yang relativelebih mahal, hal ini merupakansalah satu penyebab tidak aktifnya koperasi angkutan. Sedangkan dari sisi pengurus koperasi, ditemukanbahwa padakebanyakan pekerjaansebagai pengurus dan pengelola koperasiadalahpekerjaansampinganbukan sebagai pekerjaan utama. Hal ini menyebabkanberkurangnyakesempatandan waktu untuk mengurus dan memajukan koperasi. Di samping itu pengurus dan pengelola kurangn mempunya kemampuan manajerial dan kewirausahaan,sehingga koperasitidak mampu melakukaninovasi usaha, penguatandan pemupukkanmodal dan pengembangansumber daya manusia (SDM) anggotanya. Sebagaidampakkomulatifdari semua kelemahan yang ada adalah koperasi ditinggalkanoleh anggota, anggota tidak antara berpartisipasi aktif dalamberkoperasi, lain karena:jaminan masa depan yang tidak ada, nilai tambah yang diharapkandari koperasi masih kurang serta keuntungan (SHU) yang diterimaanggotasangatkecil, maka jaditah koperasitidak aktif bertambah dari tahun ke tahun.
Esal7/o.0852 - 6807
:l I
I
t + J t ii k k k k I
s I d
n k ti
s h
ii
s a n ti n
n n n o
;i ll
a a ii k a k ,i n t, h
Koperasiyang sudah tidak aktif lagi lagi menjal ankan f ungsi dan tidak dan perananya sebagai lembaga ekonomi sebaiknyapemerintah atau instansi terkait memberikan peringatan, dan selanjutnya membubarkan koperasi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, agar pembinaandan pemberdayaanlebih fokus dan terarah pada koperasiaktif sehingga koperasiyang berkualitasdapat dicapai.
d. Pengembangancakupan dan skala usaha koperasiyang layak, berdaya guna dan berdayasaing tinggi.
Programutama yang akan dilakukan berdasarkan renstgradi atas, bidangKoperasi adalah: a. Pendirian koperasi atas inisiatif masyarakatdan penataan koperasi beku. b. Peningkatankualitas sumberdaya Analisis Upaya dan ProgramPemberdayaan manusia,rapatanggotatahunan,dan Koperasidi Kota Jambi. sistem pengendalianinteren (SPl) Sesuaidenganvisi DinasPerindustrian, koperasi. Perdagangan dan KoperasiKota Jambi yakni c. Peningkatansumberdayapengelola "Terwujudnyasektor industri, perdagangan dan penataanadministrasiusaha. dan koperasisebagaitulang punggungdan d. Pengembangansystem informasi, jaringan pasar dan permodalan penggerakutama pembangunanekonomidi koperasi. Kota Jambi, maka salah satu kebijakanyang harus dilaksanakanadalah memberdayakan e. Pengembangan skim bantuan pembinaan. ekonomikerakyatanmelaluikoperasimenuju masyarakatyang tangguh. Adapun misi yang dirumuskanadalah Dalam melaksanakanprogram dan kegiatan di atas pedoman kerja adalah sebagaiberikut: 1. Pemberdayaanekonomi kerakyatan Kebijakanumum keuangandaerahdan skala melalui sektor industri, perdangan prioritasserta kemampuankeuangan.Disisi dan koperasibaik formal maupun lainkegiatanpembinaandan pengembangan non formal dengan meningkatkan koperasijuga diupayakanmelaluikerjasama daya saing produk,barangdan jasa instansi/lembagaterkait seperti BUMN, menujuterwujudnyaUKM mandiri. Perbankan,Perusahaan berskalabesar dan 2. Peranan industri, perdangan dan lain-lain. koperasi adadalah berperan aktif Programdan kegiatanmelalui APBD sebagai dunia usaha/ekonomi KotaJambitahun2OOObidangkoperasiyang kerakyatanyang tangguh, ulet, dan dilaksanakan antaralain: mandiri dalam uapaya percepatan 1. Penilaiandan pemilihan koperasi berprestasi . pembangunan ekonomi untuk terwujudnya peningkatankesejah2. Monitoring evaluasidan pelaporan pemeriksaansisa tunggakanKUT teraan masyarakat. 3. Pendataankoperasi Strategi yang dilakukan dalam 4. Temu usaha UKMK dengan BUMN/ mewujudkanvisi dan misi di atas, mengacu BUMS kepada perencanaan strategis (Renstra) 5. Temu usaha koperasi ritel dengan tahun 2OO4 - 2OOB,khususnyadibidang distributor koperasiadalahsebagaiberikut: 6. Pelatihanakuntansi bagi pengurus a. Memfasilitasi pelayanan badan koperasi hukum koperasi masyarakatserta 7 . Penilaiankoperasiberkualitas strukturisasikoperasibeku. 8. Penilaian kesehatankoperasisimpan pinjam/USP b. Penguatan kelembagaan dan manajemenkoperasimenujukoperasi 9. Penyampaianedaran RAT secara mandiri. langsungmelaluimedia cetak c. Pemberdayaankelompok potensial 10. Penyuluhankelompokpra koperasi/ ekonomimasytarakat sebagaiembrio embrio koperasi koperasi. ?a/4,& 7 7/'. 2 ,4p4// - /44t 2008 7t ?fi2/'4'2557t7k.0852
- 6807
(
Adapun rencana kegiatan melalui APBD Kota Jambi tahun 2OO7bidang pemberdayaan koperasidan UKM antaralain: 1. Pelatihanmanajemenpengelolaan koperasi/KUD 2. Pelatihankewirausahaan 3. SosialisasiHAKI kepadaUMKM 4, Pembinaan,pengawasan, dan penghargaankepada koperasi berprestasi. 5. Penyebaran model-model pengembangankoperasi pema6. Sosialisasiprinsip-prinsip haman perkoperasian Perkembangan berbagai indicator koperasiyang telah dicapai sampai tahun 2006 sebagaimana telah diuraikanpada sub bab 4.1. tentu saja tidak terlepas dari berbagaiprogram, kegiatandan pembinaan yangtelahdilakukanoleh pemerintahdaerah khususnyaDinas PerindustrianKota Jambi, antaralain: Pembinaan sumberdaya manusia koperasi (anggota,pengurus,pengawas), pengelolaan usaha, penguatan struktur permodalandan lain-lain. Upaya pemberdayaankoperasiterus ditingkatkansehingga dapat terwujudnya koperasi yang tangguh, professionaldan mandiri yang ditopang secara kuat dan konsisten oleh kegiatan usaha anggotanya.Salah satu target dari pemberdayaan koperasiadalah peningkatankoperasiyang berkualitasdi KotaJambi yaitu koperasiyang memilikiklasifikasiA, B, dan C. Padatahun 2006 telah dilakukan pembinaan dan penilaiankoperasiberkualitassebanyak1O8 koperasisepertiterlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 10. HasilPenilaianKoperasiBerkualitas Tahunm2006 No I
2 -l
Klasifikasi A B C Jumlah
Jumlah
Prosentase
l3
12-04
65
60.18
30 108
27.78 100,00
yang cukup Salahsatu perkembangan signifikandilihat dari segi kualitas adalah bahwa koperasidi Kota Jambi telah mampu bersaingdi tingkat nasionalyaitu dengan terpilihnya KPN Wajar pada tahun 2OOo menjadi koperasiberprestasipada tingkat 1/ok'ae7 V4'.Z ,W
nasional. Adapun bentuk Program dan pembinaan yang dilakukan dalam rangka pemberdayaankoperasi di Kota Jambi di jelaskansebagaiberikut; Penguatan Struktur Permodalan Dalam rangka memperkuatpermodalan koperasitelah diberikanbantuanfasilitas pembiayaanbaik bersumberdari danaAPBN maupun bersumberdari dana APBD Kota Jambi sampai tahun 2006, bantuan permodalanyang diberikandari tahun 1998/ 1999 sampaitahun 2006 sebagaiberikut: 1. Bantuanpinjamandanabergulirdaridana eks subsidi energi (BBM) selama lima tahun anggarandari tahun 2ooo sampai dengan tahun 20O6 diberikan kepada koperasi dan lembaga keuanganmikro (LKM) Kota Jambi. Secara lebih rinci ditampilkan pada lampiran 6. Jumlah penyalurandana pada periode tersebut adalah sebesar Rp 2.25O.OOO.OOO,OO {Dua milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah). 2. Bantuandana dari APBN untuk koperasi kota Jambi berjumlah sebesar Rp (enamratusjuta rupiah) 600.OOO.OOO,OO yang disalurkankepada tiga koperasi. (Lampiran,T). 3. Bantuanpinjamandana bergulirPemda Kota Jambi sampai dengan Desember 2006 telah disalurkan kepada 27 koperasi, 1 5O pengusahakecil dan 27 kelompokekonomidengantotal piniaman (Tiga ratus tuiuh Rp 378.OOO.OOO,OO puluh delapan juta rupiah) dan telah se besar Rp di kem bal i kan 239.615.000,00 (Dua ratus tiga puluh sembilan juta enaman ratus lima belas ribu rupiah) 4. Dalam rangka untuk mengakses permodalan kepada Perbankan/BUMN diberibantuankepadaUKM berupadana pembuatan sertifikat hak atas tanah sebanyak 30 buah yang dananya bersumberdari dana APBN 5. Memberi pinjaman dari dana APBN kepada2 (dua) KoperasiWanita melalui program P2WUM (Pemberdayaan PerempuanWanita Usaha Mandiri)dan Program Perkasa (Pemberdayaan Perempuan Sehatdan Sejahtera).Dengan jumlah dana Rp 2OO.OOO.OOO,OO yang
- /q,d Z0Og 7e ?n/r4 ?SS'7t71o.0852- 680I
Jur,,ntthV*l*Wr@ 'l 3 I
'l "l
a ti D
n ft J
;l
p I)
i. o tl
7 7 n h h
p h ,s s N o
h o
N Ji n tt
n
s
diberikankepada Kopwan Dharma lbu, dan KopinkraKajangLakomasing-masing sebesarRp 1OO.OOO.OOO,OO. 6. Untukmempermudah akseskoperasidan UKIM mendapatkan pembinaan dari BUMN melalui program PKBL (Pola Kemitraan Bina Lingkungan) selama tahun 2006 telahh dikeluarkan rekomendasi sebanvak5O buah. Simpan Pinjam 1. Programperkuatanpermodalankoperasi dan LKM khususnya yang mengelola simpan pinjam, selain melalui upaya pemupukanmodal sendiri,juga dalam bentuk modal pinjamanyang berasaldari pemerintahmelaluiDisperindagkop Kota Jambi antara lain dana program kompensasipengurangan subsidibahan bakarminyak(PKPSBBM).Tahun2OOO sampai dengan tahun 2OOOdengan jumlah dana yang disalurkansebanyak Rp 6.O5O,OOO.OOO,OO dengan alokasi untuk koperasi 1 9 unit sebesar Rp 5.5O0.0OO.0OO,OO dan LKM 11 unit (lampiran sebesarRp 55O.OOO.OOO,OO 8). Penyaluran danabergulirpolasyariah tahun 2OO5l2006 sebesar Rp 3OO.OOO.OOO,OO untuk empat unit koperasi. pergulirandana kepada 2. Perskembangan anggota koperiasi dan LKM selama periode2OOOsampaidengan2OOOtelah pinjaman diberikan Rp 6. 551. 375.37O,OOdenganmemperoleh SHU sebesar Rp 484.7OO.146,OO (Lampiran9) 3. Perkembanganusaha simpan pinjam yangdilaksanakan oleh 11 buah koperasi simpanpinjam(KSP)dan 140 buah Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi(USP KOP)selamatahun 2006 menghasilkan volume usaha Rp sebesar 50.297.440,00 dan perolehanSHU Rp 3.271.782,00 (Lampiran10). 4. PenilaiankesehatanKSP dan USP KOP penilaian untuktahun2006 dilaksanakan tahunbuku 2OO5denganjumlahkoperasi yang dinilai sebanyak 125 Koperasi dengan rincian dari dana APBN 75 Koperasi dan dari dana APBD 5O Koperasi.
PerkembanganKredit Program (KUT dan Pangan) Upaya penagihan KUT dan kredit pangan pada tahun 2006 terus dilakukan denganlangkah-langkah sebagaiberikut: r Melakukan penyuluhankekoperasi dan kelompoktani . Melakukanpenagihanlangsungke pengguna KUT dengan instansi terkait sepoertiDinas Pertaniandan BagianPerekonomian. r Melakukanrapat koordinasidengan instansiterkait Dari kegiatantersebut telah berhasil dilakukan pengembalian KUT dan kredit pangandenganjumlahyangcukupsignifikan. (Lampiran11). Hubungan Kemitraan. Sampai dengan 31 Desember2006 Koperasi,UKM dan kelompokyang menjalin hubungankemitraansebagaiberikut: 1. JumlahBUMNyangsiapbermitradengan Koperasi,UKM dan Kelompokpadatahun 20O6 adalah18 BUMN 2. Jumlah pengusaha kecil yang telah bermitradenganBRIdan un it STM dalam pemberian modal kerja dan biaya pembuatan sertifikat tahun 2OO6 sebanyak25 pengusahakecil. 3. Jumlah pengusahakecil yang bermitra dengan PT. Pertamina(Pesero)dalam pemberian modal kerja dan modal investasi. Promosidan Latihan Selamatahun2006 DinasPerindagkop Kota Jambi telah mengikutkan pengurus koperasi,anggotadan pengusahakeciluntuk mengikutipelatihanAPBD KotaJambi, APBD Prov.Jambi dan APBNdenganrinciansebagai berikut: A. Dana APBN dan APBD ProvinsiJambi o Pelatihan kewirausahaan dan manajemenusaha kecil o Pelatihanmanajamen usaha kecil bagi KUKM r PelatihanPerkoperasian bagi aparatur dan gerakankoperasi . Pelatihan persiapan RAT bagi aparaturdan auditorbagi pengawas kooerasi
?a/4'4.a 7 7/i', 2 44H/ - /4'd 2OOg7e ryA
BS7/7/t.O852 - 6807
Wfunll-w1*3 r o o
o o o
2. Pelatiahnakuntansi koperasi bagi pengurus PelatiahnpersiapanRATbagigerakan koperasi Pelatihankewirausahaanbagi KUKM dan manajemen waserda bagi pengurus Pelatihanklasifikasi koperasi bagi gerakan koperasi Pelatihanklasifikasi koperasi bagi 3. aparatur Pelatihan kewirausahaan bagi aparaturdan manajemenKSP/USP pola syariahbagi pengurs/pengelola koperasi.
B. Dana APBD Kota Jambi o Pelatihanakuntansi bagi pengurus/ pengelola koperasi Kota Jambi sebanyak3O orang. , Penghargaan Yang Dicapai Tahun 2006 Pembinaanyang dilakukanoleh Dinas PerindagkopKota Jambi selamatahun 2OO6 telah dapat meningkatkan kredibilitas pemerintah kota baik ditingkat propinsi maupun ditingkat nasional. Penghargaan diperoleh koperasi Saimpan Pinjam Wajar, peringkatsatu untuk kota dan propinsidan berprestasitingkat nasional.Untuk koperasi anaka usaha diperoleh Kopkar Energi, peringkat 1 kota dan pringkat 2 propinsi. Disisi lain sektor koperasi telah mampu menyeraptenagakerjasebanyak1596 orang, atau sekitar 67o, sedangkansektor industri sebanyak11.605 orangatau 44o/odansektor perdagangansebanyak13.172 orang atau 5Oo/o. KESIMPULANDAN SARAN Kesimpulan Berdasarkanhasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulansebagaiberikut: 1 . Fengelompokan koperasidi KotaJambisejak tahun 2OO1terdiri dari dua yakni koperasi primerdan sekunder.Koperasiprimerterdiri dari 5 jenis koperasi yaitu: koperasi produsen,konsumen,pemasaran,jasa dan koperasisimpanpinjam.Koperasikonsumen merupakanjenis koperasiterbanyakyakni 80,60% diikuti oleh koperasiprodusen sebanyak12,600/opadatahun 2OO7.
4.
5.
6.
7.
Perkembanganjumlah koperasi periode 1999 - 2OO7 diketahui bahwa sacara total jumlah koperasitumbuh rata'rata 4,37o/oper tahunnya, jumlah koperasi aktif 3,55% dan koperasi tidak aktif . Adapun jumlah anggota 13,57 o/o koperasi untuk periode yang sama t mengalami pertumbuhan sebesar 2,29o/o. Koperasiyang mengadakanRAT hanya 47,88o/odari koperasiyang aktif secara rata-rata periode 1999 - 2OO7, pertumbuhan per tahunnya mencapai 10,670/o.Untuk periode 2OO4 -2407, rata-ratakoperasiyang mengadakanRAT 56,06% dari koperasiyang wajib RAT. Jumlah manajer koperasi mengalami pertumbuhanyang negative pertahunnya yakni 3,82o/o.Selama periode 1999 2OO7 persentase rata-rata manajer dibanding koperasi yang aktif adalah 47,27o/o,artinya kurang dari separuh koperasidi Kota Jambitidak mempunyai manajer. Adapun jumlah karyawan koperasipadaperiodeyang samatumbuh sebesar1 ,960/opertahunnya. Perkembanganmodal koperasisecara total mengalami pertumbuhan yang negative O,8Oo/o,modal sendiri juga penurunan O,51o/o, mengalami sedangkan modal luar mengalami pertumbuhanyang signifikan sebesar 8,57o/o.Kontribusimodal luar terftadap struktur permodalan koperasi juga mengalamipeningkatandari waktu ke waktu. volumae usaha dan SHU Perkembangan koperasimengalamifluktuasi dari tahun ke tahun. Secararata-ratavolumeusaha tumbuh sebesar 16,57o/opada periode 1999 - 2OO7.AdapunSHU padaperiode yang sama tumbuh cukup signifikan yakni sebesar7 6,8Oo/o. Terdapat beberapa faktor penyebab koperasitidak aktif di kota Jambi, altara lain: (a) kelembagaankoperasi,yakni pendirian koperasi yang tidak sesuai dengannilai-nilaikoperasi,(b) kegiatmdan potensi usaha yang tidak mengungtungkan, (c) penguruskurang memiliki kemampuanmanajerialdan kewirausahaan, (d) dari sisi anggota, masih rendahnyatingkat partisipasianggota.
'l/o&t'ia7 7/',. 2 Apdl - /4". 2008 7t ?0t/t4 rss7t?h..0852 - 6807
e a a ii +I d
(
+
8. Upaya dan program pemberdayaan koperasi yang telah dan akan dilakukan pemerintah antara lain meliputi: penguatan struktur permodalan, simpan pin jam, hubungan kemitraan,promosi dan pelatihan, dengan dana yang bersumber dariAPBN,APBDProvinsi Jambi, dan APBD Kota Jambi.
d
d
Li
r i a
r 'l
ti I
'l
Saran - saran 1. Kepada Pemeri ntah, Dinas dan lnstansiterkait a) Pembangunan dan pengembangan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat memerlukan keberpihakan dan pembinaan '' secara terus menerus dan berkelanjutan,perlu sosialisasi mengenai ni lai-nilai, prinsipprinsip,perandan fungsi koperasi agar kesadaran berkoperasi tumbuh dari masyarakatsendiri. b) Melakukan pembinaan dalam rangka pemberdayaankoperasi dengan berbagai program dan kegiatan untuk : penguatan kelembagaankoperasi melalui pelatihanmanajemenpenguatan struktur permodalan, SDM (Pengurus,Pengeloladan Anggota), kewirausahaan agar tercapaikoperasiyang berkualitas. c) Melakukan pembinaan secara langsung kepada pengurus, pengelola,pengawasdan anggota agar koperasimenga-dakan RAT sesuai ketentuan yang berlaku, bisnis dan pengembangan usaha secara rutin dan berkelanjutan. d) Membubarkan koperasi yang tidak aktif sesuai dengan Undang-Undangdan peraturan yang berlaku dan pembinaan lebih terfokus kepada koperasi aktif dan berkualitas. e) Khusus kepada dinas Perindagkop Kota Jambi, diharap-kan dapat menginventarisir data perkoperasianatau menyusun databasekoperasisehinggadata
dan informasi tersebut dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan. 2. Kepada Pengurus, Pengelola dan Anggota Koperasi a) Agar pengurus dan pengelola dapat meningkatkankinerjadan profesionalisme dalammengembangkan koperasi,serta dapat memanfaatkanberbagaiprogram dan fasilitas dari pemerintah semaksimalmungkin sehingga mampu bersaing dengan lembaga ekonomilainnya. b) Agar pengurus melaksanakan RAT setiap tahunnya sebagai bentuk pertanggung jawaban pengurus c) Anggota harus berpartisipasi secara aktif baik partisipasi kontributif maupun partisipasi insentif. 3. Kepada Para Peneliti,Peminat dan PencintaKoperasi Agar penelitianini dapat dijadikan acuan bagi penelitian lebih lanjut dalamanalisisyang lebihdalamserta variabelyang lebih banyaksehingga dapat melahirkankeragaanperkoperasian di Kota jambi yang lebih lengkapdan sempurna DAFTAR PUSTAKA Arifin, Ramudi, 2OO2. Manfaat Harga Koperasi. Landasan Teoritis Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah,Laboratorium Manajemen Koperasi.lKOPlN,Bandung. Arifin, Ramudi, 2044. Nilai-Nilai Koperasi Sebagai Landasan Pengelolaan Koperasi. Infokop, Nomor 24 Tahun XX, 2OO4.KementrianKoperasidan UKM Jakarta. Atmadja, Prijadi,2OO4.Model Pemeringkatan Koperasi, lnstrumen Penilaian Hasil dan Deteksi Keperluan Pemberdayaan Koperasi. Infokop, Nomor 24 Tahun XX, 2OO4,KementrianKoperasidan UKM Jakarta. Dinas Perindagkop Kota Jambi, 2OO5. Laporan Tahunan.
'l/o/44.a7 7/o.2 4rzl - /442 2008 7t ryA
?SS"/7/o..0852 - 6807
Wfua/lr,,,W/*W DinasKoperasidanPKM Pemerintah Propinsi Jambi, 2005. Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Tahun 2006-2009.
Panggabean,Riana, 2OO4,ProspekKoperasi Pasca Pemilu. Infokop, Nomor 24 Tahun XX, 2OO4. Kementrian Koperasidan UKM, Jakarta
Duffer, Eberhard,1994. Structural TVpesof Cooperative Dalam Internasional Handbook of CooperativeOrganization. Vandenhoeckand Ruprecth, Gottingen.
Rachmad, R, 2005. EksposeHasil Analisis Peranan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi dalam Pembangunan Ekonomi di Propinsi Jambi. Dinas Koperasidan PKM, PropinsiJambi
Kuncoro, Mudrajad, 2OO3. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Bagaimana Meneliti dan Menulis Iesrc. PenerbitErlangga,Jakarta.
Setio, A dan Tamba H, 2001 . KoperasiTeori dan Praktek. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Maya Mujawati, 2OO3. Penelitian Tingkat Perkembangan Koperasi (Development Ladder Ascessment). Bunga Rampai PemikiranBuletin PSP-IPB, Transformasi2OO2-2OO4,Bogor. Novizon, 2005. Analisis Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Perkembangan Koperasi dan Hubungannya dengan Pendapatan Anggota Koperasi di Kota Jambi, Tesis, Program MEP Universitas Jambi. Tidak dipublikasikan.
Soetriono, 2OO4. Model Pengembangan Koperasi yang Berorientasi Pada Usaha yang Kuat. Infokop, Nomor 24 Tahun XX, 2OO4. Kementrian Koperasidan UKM, Jakarta Zulfanetti,RahmahNurjanah,I%rmadi,2OO4. Analisis Perkembangan Koperasi di Propinsi Jambi Periode | 99O-2OO4. Lembaga Penelitian Universitas Jambi.
7 7/o.2 4/i// - /<1d 2008 7t 7,t7r/4,155'7e?/o.08SZ 'l/o/4'4a - 6907