**•
2 'd k a r ia
c ^ lfim a c l
tar K E R A D J X D A L .A M
a
N
A T JE H
-f 5 2 0 - 1 6 7 5
K E R A D d a la in
J A A N
t a h im
A T J E H
1 5 2 0 - 1 6 7 5
K o le k s l P r o f. D r. H a r s ja
W . B a ch tta r
O 1 e h: Drs. ZAKARIA AHMAD ♦ i
/;3
A
ill
MEDAN I f 1.22 248' U S & S & K A A u
n
BuanVA ui
FA»«??.vaf$ ' l v .i * C s' ../JSiTAS INDONfcsiiA
!X - l,a y a
t_ 0
£ *> *< 5
I
.
^
9 -
O Q —
. O Z b ^ O O jL , ■—»•.............................................
—
3 —
D AFT AR
I S I.
Kata Sambutan Dari Bapak W akil Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa A tjeh .................... Kata Sambutan Dari Bapak Athaillah Asisten Bidang Pendidikan pada Perwakilan Dep. P. dan K. Propinsi Daerah Istimewa A tjeh ...................................... Kata Pengantar dari Pengarang ......................................................... B A B B A B
I. P e n d a h u l u a n II.
B. C. B A B
C.
B A B
Letak Geografis A tjeh pada lalu lintas Internasional ............................. ............................. Masuk dan Berkem bangnja Agama Islam ... Kedatangan Portugis dan djatuhnja Malaka
III. Masa Pembinaan Keradjaan A tjeh A. B.
7 8
..............................
Beberapa faktor kondisi Sedjarah jang mendoron g m untjulnja Keradjaan A tjeh .................... A.
5
....................
Pertum buhan Keradjaan A tjeh ................... Terbentuknja Kesatuan Keradjaan Atjeh dan Perlwanan menentang Conquistador Portu gis di Malaka ....................................................... Keradjaan A tjeh berkem bang m endjadi pusat perdagangan ..............................................
IV. Masa Kemenangan Keradjaan A tjeh
....................
Iskandar Muda Meukuta Alam, peranannja dalam perebutan Daerah lada dan Selat M a l a k a ....................................................... B. H ubungan Internasional Keradjaan A tjeh Portugis di Malaka ' ...................................... ' C. Keradjaan A tjeh sesudah Iskandar Muda ...
11
16
16 20 24 28 28
38 49 62
A.
B A B
V. B erbagai kemadjuan dalam masa pembinaan dan kedjajaan Keradjaan A tjeh ........................... A.
Pem erintahan dan Masjarakat .................. 1. W ilajah Keradjaan Avjeh ........................... 2. G a m p o n g .................................... 3. M u k i m ............................. ............ 4. N anggroe dan Sagoe ... .....................
62 68 77
85 85 85 86 87 89
5. 6. 7. 8. B.
A t je h S e ra m b i M ek k a h s e b a g a i p u s a t k e g ia tan A g a m a dan K e b u d a ja a n ..................... 12. 3.
C.
V I.
P
95
97
B eb e ra p a T o k o h U la m a B e sa r ja n g te r k e n a l d alam niasa k e d ja ja a n K e r a d ja a n A t je h ...
110
e li
H am zah F a n su ri ......................................... S ja m s u d d in A s S a m a th ra n i ... ............. N u r u d d in A r R a n iri ............................... A b d u r r a u f S in g k e l ........... .....................
11° H6 118 122
u t u p
126
...........................................................
P em a n d a n ga n dan K e s im p u la n
sd V
D a fta r B ib lio g ta fi
93
97 103 108
Sebuah L a m p iran I
91
K e ra d ja a n A tje h dan A g a m a Isla m ... K e h id u p a n K ea ga m a a n ............................... ..................... B ahasa dan K esu sa stera a n
1. 2. 3. 4. B A B
D a e r a h B ib e u e h .......................................... P e m e rin ta h a n P u sat K e i'a d ja a n ............ S u su n a n P e n g a d ila n dan U n d a n g -u n d a n g K e r a d ja a n A t je h .......................................... B e b e r a p a S egi L a in te n ta n g M a sja ra k a t A t je h p ad a a b a d 16 dan 17 ......................
...........
........... .....................................................................
126
...
141
...........
148
K ata Sambutan Sudah banjak para ahli dari luar negeri mengadakan studi tentang A tjeh setjara sungguh-sungguh dan mendalam. Karya- meveka sudah banjak tersebar luas dimana-mana. Tapi harus kita akui bahwa dikalangan para ahli sedjarah bangsa Indonesia sendiri belum banjak jang menulis tentang ’’Sedjarah Atjeh” . Oleh karena itu kita pudji keberanian sdr. Zakaria Aclimad sebagai putera Tanah Rentjong jang masih muda bail dalam usia maupun pengalaman; jang dengan penuh tekun telah berusaha menghidangkan karyanja ini kepada chalajak ramai. Walaupun jang mendjadi objek jang utama dari pembahasan dalam buku ini masa 155 tahun dari kehidupan Keradjaan Atjeh (tahun 1520 — 1675); suatu masa jang sangat singkat kalau dibandingkan dengan masa sedjarah jang sudah didjalani ole-h rakjat Atjeh, tapi masa jang 155 tahun itu adalah masa jang sangat penting. Penting karena kurun zaman tersebut adalah kurun zaman jang senantiasa memberi pendorong dan inspirasi jang tak habis-habisnja bagi putera-putera Atjeh. Kurun zaman tersebut penuh dengan nilai-nilai pembinaan jang telah mendidik rakjat Atjeh mendjadi putera-puteri Indonesia jang tangguh da lam mengawal pin-tu gerbang sebelah barat dari tanah air kita sepandjang masa.. Ditilik dari ilmu sedjarah, maka tepatlah apa jang dituturkan oleh Dr. Mohd. Hatta dalam kata sambutan beliau pada buku ’’Sedjarah Minangkabau” bahwa : ’ ’Sedjarali maksudnja bukanlah menuliskan selengkap-lengkapnja fakta jang tendjadi pada masa lampau, —jang tidak mungkin terkerdjakan, oleh manusia. Tudjuan sedjarah ialah seperti jang dikemukakan oleh Prof. Huizinga mendiang dalam bukunja ’ ’ Cultuurhistorische Verkeningen” : memberi bentuk kepada masa jang lalu, supaja roman masa jang lalu itu djelas tergambar dimuka kita” . Sedjai-ah haruslah dapat memberi pengertian kepada kita tentang masa jang lampau itu. Sudah tentu tidak seluruh fakta jang pernah terdjadi dalam kurun zaman tersebut dapat dihidangkan dalam buku ini oleh penulisnja, tapi ketekunan dan keteguhan hati dari penjusimnja dalam mentjari dan menggali fakta-fakta dari berbagai-sumber jang mungkin diperoleh patut dihargai. Meskipun penjusun buku ini menginsafi bahwa dalam dunia tulismenulis dan ilmu pengetahuan sedjarah adalah pendatang bavu jang
masih berada dianak tangga jang pertama, tapi karya dari sardjana sedjarah jang masih muda ini dapat mendjadi perangsang dan bahan perbandingan bagi chalajak jang akan mengadakan penelitian tentang sedjarah A tjeh selandjutnja. A chirul kalam kai-ya pertama jang diperkenalkan kepada kita ini, kiranja tidaklah merupakan karya jang pertama dan terachir, tapi hendaknja merupakan karya jang pertama jang akan disu-sul oleh jang kedua dan seterusnja. . N Banda A tjeh, 12 (Djuni 1972.W&kil Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerali Istlmewa A tjeh;
dto.
( l)rs. HIAEZUKI NJAKiMAN )
Kcita Sam buran Dengan rasa gembiva kami menjambut buku ’’Sekitar Keradjaan Atjeh (1520— 1675)” karangan Saudara Drs. Zakaria Ahmad. Dengau muntjulnja buku ini, berarti bertambahnja koleksi sedjarah Atjeh jang berbahasa Indonesia jang selama ini sangat dirasakan kekurangannjn. Dalam kata pendahuluan buku ini: pcngavangnja berpendapat bahwa sedjarah daevah adalah unsur mutlak dalam susunan sedjarah nasional Kami sependapat dengan Saudara Drs. Zakaria Ahmad: maka oleh karena itu karya saudara Drs. Zakaria Ahmad ini merupakan sumbangan jang sangat berharga dalam penjusunan sedjarah nasional kita. Periode sedjarah jang mendjadi objek dari buku ini adalah periode' sedjarah Atjeh jang sangat besar nilainja dalam gerak sedjarah rakjat Atjeh. Dalam periode ini rakjat Atjeh telah mewariskan sedjarah jang paling gemilang dan agung dalam bidang pendidikan, kebudajaan, agama dan patriotisme kepada generasi sekarang. Semua ini ielah turut pula memperkaja dan memperindah' sedjarah bangsa Indonesia. Generasi sekarang perlu mengetahui dan mempeladjari dengan baik, bukan sekedar untuk pelipur lara hati jang duka, tapi hendaklah didjadikan pedoman dan pegangan menudju kepada pembangunan bangsa. Para pendidik dan guru-guru perlu mengetahui dengan baik sedjarah jang indah inL semoga inspirasi jang mendjelma daripadanja dapat meliambah kegairahan dalam mendidik, dan nilai-nilai pembinaan jang dikandung didalamnja dapat diben-tuk dengan sempurjia pada puteraputeri kita sebagai gienerasi penerus dimasa jang akan datang. Selandjutnja kami harapkan agar Kepala-kepala Kabin dan Kepalakepala Sekolah dalam lingkungan Pevwakilan Departemen P. dan K. Propinsi Daerah,Istimewa Atjeh dapat hendakftja menambah pevbendaharaan pcrpustakaannja masing-masing dengan buku ’’Sekitar Kera djaan A tjeh” ini. Achirnja setjava ichlas kami njatakan bahwa Saudara Drs. Zakaria Ahmad telah berhasil dengan tepat sekali menggambarkan sekelumit wadjah dan kepribadian rakjat Atjeh dalam lintasan ^edjarahnja: untuk hal mana patut kami menjampaikan penghargaan dan tevima kasih atas karya Saudara tersebut.Bantla Atjeh, 14 Djuni 19” 2 Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudajaan Propinsi Daerah Istimewa- Atjeh Assisten Bidang Pendidikan, dto. ( A T H A I L L A H ) .
Kaca-Pengancar Setelah melalui dan m enempuh berbagai-bagai kesulitan; achirnja dengan izin Allah djua; penulis dapat m enjelesaikan karya jang tak berarti ini sebagai tanda ketjintaan kepada kampung halaman. Bahan-bahan jang m endjadi materi dari buku ini berasal dari tjatatan-tjatatan jang penulis kumpulkan selama penulis m endjadi maliasiswa IK IP N egeri Jogjakarta dan tjatatan-tjatatan kuliah jang penulis berikan pada mahasiswa djurusan sedjarah di Fakultas Keguruan Unsjiah Darussalam Banda Atjeh. Pada waktu penulis masih m endjadi mahasiswa di IK IP Negeri Jogjakarta, penulis serring didatangi oleh teman-teman 'mahasisvya dan para dosen djurusan sedjarah urituk m em peroleh beberapa inform asi tentang sedjarah Atjeh, terutama dalam rangka mem perdalam studi mereka tentang sedjarah Indonesia. Jang' m endorong m ereka untuk mendatangi penulis tentu sadja karena penulis seorang jan g berasal dari A tjeh dan lagi sebagai seorang mahasiswa djurusan sedjarah m e reka menganggap penulis tentu akan lebih banjak mengetahui tentang sedjarah Atjeh. Informasi jang ingin mereka peroleh terutama sedjarah A tjeh jang agak kuno dan zaman kedjajaan Keradjaan A tjeh, karena sumber untuk itu memang sukar diperoleh. Sedangkan zaman-zaman sesudah itu terutama mengenai Perang Belanda di A tjeh, pada um um nja agak mudah diperoleh sumbernja, asal sadja dapat menguasai bahasa Belanda dan Inggeris. Pengalaman penulis tersebut raerupakan sebuah tantangan jan g membangun kesadaran dan keinsjafan dalam diri penulis, betapa sedikitnja pengetahuan penulis sendiri mengenai sedjarah A tjeh, walaupun penulis berasal daTi daerah tersebut. Djawaban atas tantangan tersebut maka sedjak itu pula setjara teratur penulis melakukan studi tentang sedjarah Atjeh dengan djalan mempergunakan waktu-waktu jan g terluang disela-sela atjara kuliah resmi untuk mengundjungi perpustakaanperpustakaan dan museum-museum di Jogjakarta dan Djakarta dengan tudjuan mentjari-tjari kalau-kalau penulis dapat m endjum pai sumbersumber sedjarah A tjeh ditempat tersebut. Sebenarnja masih banjak ternpat-tempat jang menjimpan sumber-sumber sedjarah A tjeh jang lebih lengkap seperti Museum R affles di Singapore dan lain-lain, tapi sebagai seorang mahasiswa jang selalu didera oleh bermatjam-matjam kesulitan hidup, belumlah mungkin hal itu dapat penulis lakukan, atau dengan kata lain belumlah mampu bagi penulis untuk mengundjungi tempattempat tersebut.
Pada tahun 1970 penulis kembali ke Atjeh. Banjak teman-teman mengharapkan dan mengandjurkan agar tjatatan-tjatatan jang ada pada penulis itu disusun mendjadi sebuah buku untuk memperkaja buku-buku sedjarah Atjeh jang sudah ada. Harapan para teman sedjawat tfersebut tidak segera dapat penulis wudjudkan, karena sedikitnja waktu jang penulis miliki untuk pekerdjaan tersebut. Kemudian sehubungan de ngan maksud Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Atjeh untuk mengadakan Pekan Kebudajaan Atjeh Kedua sekitar bulan Agustus 1972, telah mendorong penulis untuk mempertjepat penjelesaian penjusunan buku ini, sehingg'a dapatlah hendaknja mendjadi sumbangan dan kenang-kenangan dalam memeriahkan Pekan Kebudajaan tersebut. Kemudian penulis menginsafi benar bahwa dalam dunia tulis-menulis dan ilmu sedjarah penulis adalah pendatang baru. Pendatang baru jang sedang berada dianak tangga jang paling bawah dan'jang sedang berusaha menaiki djendjang-djendjang jang masih tjukup tinggi. Karena itu pulalah periulis menginsafi benar betapa banjak tjatjat dan tjela jang terdapat dalam liasil usaha penulis ini. Tegur sapa jang diberikan kepada penulis terutama jang bersifat membangun atas usaha penulis ini, tidak sadja menggembirakan penulis, tapi merupakan sebuah pertanda bagi penulis bahwa sebahagian dari tudjuan buku ini telah tertjapai. Dalam mengumpulkan data-data jang diperlukan untuk menjusun Tbuku ini, penulis telah banjak menerima bantuan dai-i berbagai pihak. Untuk ini semua, pei'tama-tama penulis menjampaikan utjapan terima* kasih kepada : para pengasuh perpustakaan-perpustakaan dan Museum: Perpustakaan Negara Jogjakarta, Perpustakaan Pusat Gadjah Mada, Perpustakaan Hatta Fundation, Perpustakaan Museum Sonobudojo Jogja karta; Perpustakaan Islam Jogjakarta; Perpustakaan Lembaga Adat dan Tjerita Rakjat Tjabang Jogjakarta; Perpustakaan Museum Pusat Djakarta clan Perpustakaan Pusat Unsjiah Darussalam Banda Atjeh. Kedua banjak pula teman-teman jang telah memberikan pengalaman mereka tentang menjusun buku. Pengalaman teman-teman itu telah memberi manfa’at kepada penulis. Untuk itu penulis menjampaikan terimakasih pula. Terimakasih jang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada Penerbit MONORA, Djalan Pandu No. 2Q, jang dalam waktu jang singkat telah menerbitkan buku ini dalam bentuk dan formaat jang memuaskan. Kemudian terimakasih jang sebesar-besamja pula kami sampaikan kepada bapak Drs. Marzuki Njakman Wakil Gubernur Kepala DaeraV Propinsi Daerah Istimewa Atjeh dan bapak Athaillah Asisten Bidanf Pendidikan pada Perwakilan Departemen P. danK. Propinsi Daera]
10 — Istimewa A tjeh, atas kesediaan beliau-beliau itu memberikan kata sam butan dalam buku ini. Kepada Allah jang pengasih lagi penjajang karni pandjatkan d o’ a; mudah-mudahan semua pihak jang telah memberikan djasa-djasa baik kepada penulis itu; selalu dilimpahi rahmat dan karuniaNja.Achirulkalam kami mei-asa sangat berbahagia dapat m enjelesaikaa buku ini sebagai persembahan keharibaan bumi Serambi Mekkah ternpat rindu dan kasih selalu terpaut. Semoga buku ini dapat m endjadi bahan perbandingan bagi putera-putera Atjeh dan chalajak jan g akan mengadakan penelitian dalam sedjarah A tjeh selandjutnja. Banda A tjeh Darussalam. 28 Djuni 1972.dto. ( Drs. Z A K A R IA ACH3TAD )
— 11 — B A B
I.
P E X D A H U L U A N. Buku ini adalah salah satu usaha penulis untuk memberikan sum bangan bagi perbendaharaan pengetahuan dalam bidang sedja rah. Banjaklah alasan jang m endorong penulis untuk menulis ” Sekitar Keradjaan A tjeh Dalam tahun 1520 — 1675” ini, tapi alasanalasan jang terpenting perlu djugalah kiranja penulis kemukakan disini. Penulis beranggapan bahwa '’ Sedjarah Daerah adalah unsur m utlak dalam susunan ’’ Sedjarah Nasional” dan oleh karena itu kem am puan kita untuk meneliti. m enjelidiki dan menjusun ’’Se djarah Daerah” akan besar faedahnja dalam usaha penjusunan ’ ’Se djarah Nasional” . Tiap usaha baik berupa studi. penulisan; penelitian dan penjusunan ’’ Sedjarah Daerah” ; menurut pendapat penulis adalah sumbangan jang sangat berharga dalam penjusunan ’’ Sedja rah N asional” . Anggapan dan kejakinan penulis jang ’ demikianlali ja n g m endorong penulis untuk menuliskan buku ini. Sudah barang tentu penulis djuga m em punjai alasan-alasan ja n g sifatnja subjektif. Pertama penulis sendiri merasa senang dan tertarik kepada thema jang penulis pilih untuk thesis ini. Kedua penu lis sendiri merasa kagum dan bangga melihat Daerah Atjeh, bu k a n sadja karena penulis dilahirkan didaerah ini, tetapi jang te ru tam a sesudah m em peladjari sedjarah jang telah didjalani oleh d aerah ini. Tidaklah salahnja kalau disini penulis sebutkan sebalia- <*ian nama-nama djulukan jang diberikan oleh bangsa kita kepada daerah ini. baik nama resm ivataupun nama jang tidak resmi. Dalam zam an kemerdekaan umpamanja setjara resmi pemerintah menam akan daerah ini dengan tambahan kata ’’Istimewa” jaitu Daerah I s t i m e w a A tjeh .’ Waktu petjahnja Aksi Kolonial Belanda pada tanggal 19 Desem ber 1948, seluruh Indonesia-sebahagian besar did u d u k i, ketjuali daerah Atjeh, sehingga pem im pin2 kita menamakan pula daerah ini ’ ’Daerah Modal” . Baik pemerintah ataupun pemimp i n - p e m i m p i n kita tentulah tidak bermaksud untuk membedakan atau mengistim ewakan Daerah A tjeh dengan daerah-daerah lain di In d o n esia dengan pem berian nama-nama djulukan tersebut, tetapi a d alah sebagai penghargaan jang sudah sewadjarnja diterima oleh setiap daerah atau setiap patriot tanah air atas danna — baktinja ja n g diberikannja dalam m em bela kehormatan nusa dan bangsa. K alaupun ada terasa perbedaannja, maka perbedaannja itu dapatla h dikem balikan pada sem bojan jang tertjantum dalam lambang negara kita jang b e r b u n ji; ' ’Bhinneka Tunggal Eka” .
— 12 — Pada m asa ja n g silam ia telah m e m p e ro le h .pula nam a d ju lu k a n ’ S eram b i M ek k a h ” atau d en g an istilah asin g lazim d isebu t ’ ’T h e ia te o f th e H oly L a n d ” .1 Sudah baran g tentu, ketaatan p e n d u d u k n ja lep a d a agam a Islam dan p era n ja n g d id ja la n k a n n ja dalam p e n je >aran agam a Islam k eselu ru h In d on esia ch u su sn ja dan A sia T en glara u m u m n ja sep a n d ja n g gerak sedjarah lah , ja n g telah m e n je b a b :an A tje h m en erim a nam a k eh orm atan terseb u t. D ilih at dari su du t 'e o g ra fis , daerah A tje h adalah p in tu g e rb a n g sebelah barat dari anah a ir kita. S ebagai p in tu g erb a n g tanah air kita, dalam g era k ed ja ra h -bangsa kita daerah A tje h telah m en u n dju k k a n p e ra n n ja ang sangat p en tin g itu. D alam usaha m e m b e n te n g i In d on esia lari antjam an im p eria lism e Barat, A tje h telah m em b erik a n sum langannja ja n g sangat m engagum kan. B eribu -ribu pahlaw an telah u g u r dalam m em p ertah an k an tiap d jen gk a l tanah air kita dari en g g u ta n im p eria lism e Barat. Nam a-nam a se p e rti Iskandar M uda, 'ju t N ja k D ien, T ju t M eutia, T eu k u U m ar, D joh a n Pahlaw an dan "eu n gk u T jh ik D i T iro hanja m erupakan sebahagian k e tjil sadja [ari d eretan nam a-nam a pahlaw an ja n g m enghiasi bum i p ersada n don esia. Perasaan kagum inilah pula ja n g m e n d o ro n g p en u lis ntuk m em ilih sedjarah A tje h sebagai bahan untuk buk u ini. D ew asa in i tjerita S edjarah In don esia belu m ban jak m en u tu r:an hal ihw al tentang A tjeh , tapi hasil p en jelidik n n sedjarah ja n g esuai d en g an ilm u sedjarah sekaran g tidak pula m en getjew a k a n lenar. M eskipun deretan nam a-nama sardjana ja n g m en u lis ten tan g Vtjeh sebahagian besar bangsa asing s e p e r t i : D.A. R inkes, J. D ooenbos, Dr. V oorh oev e, V an d er Tuuk, Juin boll, Van R on kel, V an [en B erg; C. Sn ou ck H u rgron je, D rew es dan lain-lain, terselip d ju ga eora n g sardjana bangsa kita P ro f. Dr. H oesein D ja ja d in in g ra t.2 Bahkan hasil p en jelid ik an P rof. Dr. H oesein D ja ja d in in g ra t ten ang A tje h m erupakan standard penu lisan S edjarah A tje h dew asa ii. Sebagai bangsa ja n g sudah m erdeka, kita sadar akan k e p in tja n g n ini dan m erupakan t^ntangan ja n g dihadapkan k epa d a kita. uku inipun p enu lis m aksudkan sebagai salah satu usaha m ela tih iri, agar k elak dapat turut serta m elen jap k an k ep in tja n ga n -k eintjangan ini. D jud u l buk u in i ialah : ’’ Sekitar K eradjaan A tje h D alam T ah u n 5 20 — 1675” . Dalam buku ja n g b e rd ju d u l sebagai te rse b u t diatas, ada h akekatnja p enu lis m en tjob a m en gu raikan b e b e ra p a s e g i p en ng tentang k eradjaan itu baik m en gen ai k elah iran n ja, perkembagannja dan kem adju an-kem adjuan ja n g d ip e ro le h n ja dalam m asa ’ B. Schrieke, Indonesian Sosiological Siudies, Part Two, W. Van oeve Ltd., The Haque and Bandung, 1957, hal. 247. -Moli. Said., A tjeh Sepandjang Abad, d jilid I, ditevbitkan oleh ngarang sendin, Medan, J961, hal. 175.
— 13 — antara tahun 1520 — 1675. Didalam buku ini akin beberapa faktor dan kondisi sediarah Penulis uraikan dan berkem bangnja keradjaan A tjeh PenuIiqehnUnSki!nkan niunt->ul gam barkan perubahan-perubahaiT dan j?.uIa “ en* d ip eroleh keradjaan itu antara tahun 1 5 2 0 __ J“ an_keniadjuan ja n g sultan-sultan jan g memerintah Keradiaan A r k Peranan daripada tu sangat besar dan bersifat menentukan. Oleh k a r e n ^ T Uu ' T tidak memisahkan diri dari su ltan -sn it^ , Karena ltu penuhs nulis m engem ukakan djuga dalam hnWn • adj aan itu. Peradjaan A tjeh dengan S L fuar serta hubun® n K e m enerus dengan Portugis di Malaka gannja ja n g teru<3 selesai diantara kedua belah Dihalf i10 i ■)ang tak k u n <3jung le b ih itu, sebenarnja be^sumber p a d a ^ S S6lama 120 tahuS m uara dalam persaingan politik — ekonomi San a^ama dan berkem adjuan-kem adjuan dilapangan politik • , e d j a l a n dengan dialam i Keradjaan Atjeh dalam kurun i m a n T ’ m iliter jan g telah berkem bang pula usaha-usaha pem bahar.!™ h i d ' ataS’ maka
pemerintahan. sosial, agama dan kebud” aa?
D ata, h T I T " ? "
p un penulis berusaha menguraikannja T o k o h t n i l u ini' lapangan agama, kebudajaan, militer dan , eSar dalam tu ru t m em beri arah kepada kem adjuan-kenfadinS. 5 hanJ an8 lelah pada masa itu, tidak mungkin pula dapat peniilk f eradjaan A tJeh Untuk m enjusun buku ini penulis m em n lro luPakanbatjaan ja n g terdiri dari : m e™ P^gunakan bahan-bahan P ertam a :
Kedua
:
Madjallah , Penerbitan Ilmiah iano t San para ahli seper.l: Royal Asiatic Society (J.m .B R A <s / aIay . Branch dan Singapore dan lain-lain sebagainja 33118 dlterbltkan di cop y dan fotocop y dari naskah-naskah buku-buku lama ada jang dimuat h,,i ’ , , t' surat dan madjallah-madjallah ilmiah seperti • h 'T “ k“ ' buku daa
Pasai. Sedjarah Melaju, Bustanussalati, ^ baganvja.
K e “ ga
S
S
T
aunam ac
:
-
ensiBoped,, t , m„ 5-kamu5, a,la,atlas t n
gainja.
Sem ua bahan-bahan jan g tersebut dint™ ^ m uat dalam daftar bibliografi dari buku ini1 p e S cop e daripada buku ini sesuai dengan
S la ilT S u Penuils ^ ,
tentu meliputi Keradjaan Atjeh dalam tahun 1520 IB-* ? * 3, mengenai Keradjaan Atjeh sesudah lta W a ^ ^ d l T b S *R. Mohd. Ali, Peranan Bangsa Tenggara, Bhratara c.v., Djakarta, 1963, haf
, iio
™ Sed^arah Asia
— 14 — p em bah asan pen u lis. B atasan in ip u n m asih terasa oleh p enu lis sangat luas seh in gga men im bu lk an k ech aw atiran dalam diri penulis, apakah p enu lis m am pu m e n je le s a ik a n buk u ini dengan batasan terseb u t diatas, sedangkan sum ber'- ja n g d ip erlu ka n untuk itu sangat terbatas ? U ntuk m en ghin d ari d iri dari k esu litan - ja n g m u n gk in tim bu l dan baran gk ali tak dapat pula diatasi, m aka p en u lis m enam bahkan perkataan ’ ’S ek itar” . pada d ju d u l b u k u ini. D en gan m em pergu nak an perkataan tersebut, p e n u lis m e m p e ro le h sebu ah batasan ja n g lebih sem pit dan leb ih baik. seh in gga m em u n gk in k a n p en u lis dapat pula m elam paui b eb era p a segi ja n g m en ja n gk u t k eradjaan itu, baik karena sifatnja ja n g kura n g p en tin g untuk dikem ukakan disini, m aupun karena su m b er u n tu k itu sangat sukar d ip eroleh . K e m u d ia n m engapa p enu lis m en gam bil batasan waktu antara tahun 1520 — 1675 ? S ebabnja ialah : P ertam a :
Oleh karena pada tahun 1520 itu Sultan A li M ughajat Sjah m elepaskan diri dari kekuasaan Sultan P idie dan m en gu m u m k an A tje h sebuah k eradjaan ja n g m erdek a. S em en d ja k itu pula tim bul tjita-tjita m em persatu kan A tje h dan m en gu sir orang-orang Portugis..
K ed u a
:
Dalam tahun 1520 itu pula keradjaan -k eradjaan k etjil ja n g terletak di A tjeh B esar sekarang, berh asil disatukan oleh Sultan A li M ughajat Sjah dan m en d ja d i daerah inti K eradjaan A tjeh.
K etiga
:
Tahun 1675 adalah tahun m en in gga ln ja Sultanah Safiatuddin Sjah T adjul A lam , sultan w anita ja n g perta m a dari K eradjaan A tjeh . Sesudah ia m en in gga l K eradjaan A tjeh m erosot dengan tjepat. Ia m asih d igolon gk a n s e bagai seoran g radja ja n g tjakap dalam K eradjaan A tje h , m eskipu n tidak dapat d isedjad ja rk a n dengan a jah n ja Sultan Iskandar Muda.
K eem pat:
A ntara tahun 1520 — 1675 adalah suatu p e rio d e ja n g sangat p en tin g bagi K erad jaan A tje h . Dalam ku ru n zaman itulah A tje h b erk em b a n g dengan p esat sekali dan dalam kurun zaman ini pula A tje h m en tja p ai puntjak k em egahannja.
Data-data ja n g diperlu kan sebagai bahan untuk menjusun buku ini dikum pulkan m elalu i studi dan p en elitia n d ip erp u stak aa n perpustakaan dan m elalu i batjaan-batjaan dari buku -bu ku ja n g p e nulis p eroleh dilu ar g e d u n g perpustakaan. Tjara in i p en u lis p ilih ,
— 15 — karena penulis terbentur pada waktu dan pem biajaan , sehingga iid a k m em ungkinkan penulis dapat m em pergunakan tjara lain. M engadakan wawantjara jang lazim dilakukan dju ga untuk m endapatkan data-data tidak penulis pergunakan, karena kedjadian jan g m en d jad i ob jek dari buku ini telah berlangsung kira-kira tiga atau em pat abad jan g lampau, sehingga m enurut pendapat penulis tjara tersebut sudah kurang tepat. D isam ping itu perlu pula kiranja penulis kemukakan disini, bahwa sudah m endjadi kelaziman jan g ham pir m endekati keharusan dimana tiap studi dan penelitian jang m em pergunakan adjektiva ilm u pengetahuan selalu diachiri dengan sebuah kesim pulan dari hasil studi dan penelitian tersebut. Tidak semua aspek jan g disinggung dalam buku ini dapat disimpulkan. Hal ini disebabkan karena data-data jan g penulis perlukan untuk itu belum berhasil penulis p eroleh lagi. Meskipun demikian dalam bab V I dari buku ini penulis kem ukakan djuga sedikit pemandangan dan kesimpulan jang dapat ditarik^daripadanja sebagai hasil studi dan penelitian penulis tenlang Keradjaan A tjeh Dalam tahun 1520 — 1675 it.u-
— 16 — b a b
n.
BEBERAPA FAKTOR DAN KONDISI SEDJARAH JANG MENDO RONG MUNTJULNJA KERADJAAN ATJEH. A.
Letak geografis A tjeh pada lalu lintas Internasional.
Daerah A tjeh terletak diudjung sebelah utara pulau Sumatera., merupakan bahagian jang paling kebarat dan paling keutara dan kepulauan Indonesia. Disebelah barat terbentang Lauian H ’-nd'.s. sedang disebelah utara . dan timurnja terletak Selat Malaka. M l; lai dari Salahadji dipantai timur terus keudjung utara, sclandjutnja ke Singkel dan Barus dipantai barat, adalahjnerupakan batas. areal daerah Atjeh, jang luasnja lebih kurang 21.448 mil persegi atau lebih kurang 55.392 kilometer persegi.’ Bahagian pesisirnja sebahagi an tjuram dan sebahagian lagi berawa2. Pegunungannja m em andjang sedjadjar dengan garis pantai pulau Sumatera. Bahagian Tengah me* rupakan dataran tinggi. Diudjung utara terbentang dataran rendah jang sempit, m elebar kepantai, dipagari oleh pegunungan disebelah timur, barat dan selatan. Beberapa buah pulau disekelilingnja termasuk kedalam daerah Atjeh. Jang terpenting dan terkenal ialah pulau W eh dimana terletak Sabang dengan teluknja jang indah dan dalam. Letak geografisnja sangallah strategisnja, sehingga merupakan pintu gerbang sebelah barat kepuIauanJndonesi'aTaSi karena' lpfaV nja ditepi Seiat Malaka pula, maka daerah ini penting. pula dilihat dari sudat lalu lintas Internasional. Sedjak Zaman N eolitjicum Selat Malaka merupakan terusan penting dalam gerak migrasi bangsabangsa di Asia; dalam gerak ekspansi kebudajaan dari India dan sebagai djalan niaga dunia: Selat Malaka adalah djalan penghubun* utama antara dua pusat kebudajaan jaitu Tjiria dan India Semes tinjalah apabila wilajah sekitar Selat Malaka selalu m em puniai peranan pentm g sepandjang gerak sedjarah Indonesia. M untjul dan berkem bangnja keradjaan Atjeh selama abad 16 dan 17 itu tali mungkin kita pisahkan dari letak geografisnja jang sangat strate
Untuk menindjau peranan A tjeh dalam posisi geografisnja pad' lalu-lintas isternasional sepandjang gerak sedjarahnja, maka serfc
T_ The Encyclopaedia of B-ritanica, Volume I IQRO- u i l.S.G. Muha Atjeh” , Ensiklopedi Umura Indonesia diu’iri ada angka tahun); hal. 129. ’ djuid I;
V
m
,
a
(tidal
— 17 — sedikit akan dibentangkan disini tentang djalan niaga internasional m elalui Selat Malaka. Sedjak zaman purbakala di Asia terdapat dua djalan perniagaan internasional jaitu melalui darat dau m elalui laut. Djalan jang m elalui darat disebut : '-'djalan sutera’ ’ mulai dari Tjina melalui A sia Tengah dan Turkestan sampai Laut Tengah. Djalan ini berhubungan dengan jdjalaiTKaf ilah India. Perhubungan Tjina dan India dengan Erop.ah sudah terkenal sem endjak tahun 500 _S.M._dan merupakan djalan perhubungan ja ng paling tua. Djalan jang melalui laut ialah dari Tjina._dan. Indonesia, m elalui SelaTM alaka k3..lurlia, dari sini ada ja n g lalu keteluk Persia, i;:c!alui Suriah Lauf~T engah. ada jan g kelaut Merah melalui .Mesir dan sampai djuga di L m L T g a g a h . Perhubungan laut antara •L?.ut Merah, India. Tjina dan In don esia.in i barangkali sudah iazim dilalui dalam abad pertama sesudahJJasehi.Djaring-djaring lalu iim as internasional ‘ ini tidak hanja m em jjerhubungkan Asia dan Eropah tetapi djuga A frika Tim ur sampai ke Mozambiq." sehingga dapatlah kita katakan bahwa djalan jan g betul-betul ditemui oleh V asco da Gama adalah dari Lisboa sampai M ozam biq sadja. Djalan lalu lintas antar Indonesia jan g dimulai di Maluku seterusnja ke Makassar, kepulauan ■Nusatenggara, pantai Utara Djawa, Sumatera bersatu dengan lalu lintas internasional di Selat Malaka. Perdagangan antar Indonesia ini sudah lazim dilakukan sedjak bangsa Indo nesia mulai menetap dikepulauan Indonesia dan bertam bah ramai dengan adanja perdagangan rem pah jang dihasilkan oleh kepulauan Maluku, jan g sangat disukai oleh Tjina. India dan E ro p a . E&patlah difahami bahwa Selat Malaka dem ikian pentingnja sebagai tem pat bertem unja djaring-djaring lalu lintas dari barat, timur dan Indonesia. Tem pat-tem pat disepandjang perairan Selat Malaka, bergsnti-ganti telah m enem pati kedudukannja diperairan internasional ini sebagai pelabuhan transito atau sebagai pelabuhan-pelabuhan te n p a t m engam bil air minum dan perbekalan. Dalam posisi geografisnja ja n g sangat penting itu maka Atjeh sed.iak zaman perm ulaan terbentuknja djaring-djaring lalu-lintas in ternasional itu agaknja sudah dikenal. Berita Dinasti Han (abad 1 — 6 M.) tentang H uangtche. banjak ja n g mengindentikkan dengan A tjeh .' Begitu djuga Barosai jang disebut oleh Claudius Piolem aeus -D.H. Burger clan Prajudi, Sedjarah Ekonomis Sosiologis Indonesia. Pisdnjapramita, Djakarta, 1962, hal. 14: • J.A.E: Morley, ’’The Arabs and the Eastern Tvade” J. M. 3>. R. A. S. Vc], XXII, Pt. 1, 1949. hal. 143. . Krom, Zainan Hindu, -terdjemahan Arief Effendi. P.T. Pera^ ::^ m a n , Djakarta, 1956. hal. 9 dan 10: lihat djuga B.H.M. Ylekka. -Misantara, A History of Indonesia. Les Editions A. Manteau 5.A. Bi"J 1961, hal. 17 dan D.G.E. I-Iall, A History of South East Asia; -fcEcmillan & Co Ltd., London. .1960; hal: 15:-
— 18 — -
mi sebagai negeri-negeri jang terletak ditepi djalan m enudju Tiina dapat diidentikkan dengan Barus sekarang. baik mengenai ijiiici. f ________ j , „ ;i notfpri tersebut. dan seterus-
daerah-daerah disepandjang Selat Malaka dikuasai, sehingga penga-
• nsan terhadap lalii.lintas internasional berada sepenuhnja ditangan S -iwidiaja- Atjeh.pada saiat itu bei’ada dibawah kekuasaan Sriwidjaja dlu"a dan bandar-bandar di Atjeh berperanan sebagai bandar-bandar oen^lnibung. bandar perbekalan dan pangkalan angkatan laut, semua -Delalaran keluar negeri untuk daerah-daerah sebelah barat Sriwi4 ;aja dinmlai di A tjeh.: Pada waktu ekspedisi chola menghantjur:-an t e m p a t -'ie m p a t jang dikuasai Sriwidjaja dssebutkan bahy/a di Illamaridesam mempur.jai kekuatan jang tiada terhingga jang di^undjukkan oleh perlawanannja jang hebat." Illamuridesam ini terletuk di Atjeh dan oleh Sriwdjaja telah didjadikan pangkalan ang katan lautnja jang kuat dalam rangka pengawasannja terhadap lalu lintas internasional di Selat Malaka. Ibukota Sriwidjaja sendiri mendjr.di bandar internasional tempat pertcmuan pedagang-pedagang dan orarig-orang jang melalui lalu lintas internasional lewat Selat Malaka. baik jang datang dari timur, barat dan Indonesia. Disanv ping itu djuga merupakan bandar transito dan entrepot dalam ke^alan perdagangan internasional pada masa itu. Sampai permulaan -bad 12. Sriwidjaja masih menguasai sepenuhnja perairan Selat Malaka. kemudian serangan-serangan Radja Chola dan perselisihan dengan keradjaan-keradjaan di Djawa jang menguasai Indonesia bahagian timur. san ^ t melemahkan Sriwidjaja. Pada abad 13 kexijatan Sriwidjaja sudah sangat. djauh berkurang. Satu persatu cla-^h-daen.h kekuasao.nija direbut oleh keradjaan lain ataupun niesicrdekakrirr diri. »m ijvanla]] jJiHk kil'a*kira tahun 130(1 inulat W ••■>'" kered.inan-k: i-aajujn Reijii jang merdeka dipantai utara ■•‘ ich, antara Jain PerJak. Sarmidera Pasai dan Lajnuri IJada tahun -•-5 poranyji Sriwidjaja sobagui pusat kegiatan internasional sudah : -'latJiir.
•!. Kroin. op.tit., hid.
12.-
’ •* -»iJi le b ih ia n d ju t m en gen a i P o li da n le t a k n ja lih a t b a b . L I T .. R. •'•Iohd. A li. o p .tU ., hal. 116.
•VJ. Krom. op.fit.. lml. 130. '^ .H . liuv.gor dan P r a ju d i, o p .e if., hal. 32.
i — 19 — M ula-m ula k ed u d u k a n S riw id ja ja diganti oleh M elayu (D ja m b i), jan g d ju g a b erk u a sa d ise m e n a n d ju n g M alaka. tetapi k gm u d ia n p u sa t k e ra d ja a n ini d ip in d ah k an k ep ed a la m c^ ja itu M i,n a n gk _a j 5a.ut .seh in gga p en g aw asan terh a d a p Selat Malaka' b erk ur an g^\_ P asa L. m e n g g a n tik a n k ed u d u k a n M alayu dan m erupakan k eradjaan Islam p e rta m a di Ind on e s ia ._ T a h u n 1292 M arco P o lo dan Jtahun 1323 O dorigcT sin gg ah d ik era d ja a n ini. Ib n u B attutah tah un _1345 dan ta h u n ''1346' h ia in p ir d ju g a d ik era d ja a n terseb u t dan ia m en tjeritak an k em a d ju a n -k em a d ju a n , b en tu k p em erin tah a n dan k eh id u pa n agam a di S a m u d era Pasai. S tu tterh eim m en gatakan . bahwa b e rd a sa rk a n in sk rip si P asai ja n g b erta h u n 1380 M: dapatlah diam bil k esim p u la n bah w a Pasai dan K ed a h d is e m e n a n d ju n g M alaka, p ad a w aktu itu m eru p a k a n satu k esa tu a n. ' A ra h p erk em b a n g a n S am u dera Pasai p ad a p erten ga h a n abad 14 itu, dapat d ilih a t m en u d ju k earah p enguasaan~gelar~M ataicadan h en d a k m e n d ja d ikan Sam u dera P asai “seba ga i pusat p e rd a g a n gan in tern a sion a l di Selat Malaka seperti ja n g p e r n ah d ialai-ni~oIeH S ri w id ja ja p ad a m asa__djajanja. K ecludukan.^pografLSXuaJtj'ifkup^m ernb e ri k em u n g k in a n un tu k m ew u d ju d k a n tjita -tjita _ terseb u t. M o d jo . p a h it ja n g m u n tju l ham pir b e rsaTna a n \vakTunfa b e rk e m b a n g d e n gan p esa t sek a li a ^ ^ T ^ b a r ia m .^ s a ja p n ja ..d e n g a n /fle p a f, sjh 'in g g a p ad a kira-k ira tahun__1365 ia telah b e ra d a d ip u n tja k k em ega h a n n ja . M en u ru t N ega ra Kerta5am ar'Samu3era . Pasai i danjxetierap_a k e ra d jaa n k e tjil lain n ja di A tje h , sekitar p e rte n g a h a n abad 14 itu su dah m e n d ja d i vazal k era d ja a n M od jop ja h it.'P e rk e m b a n g a n S am u dera Pasai te r h e n li dan p e rw u d ju d a n tjita -tjita n ja seba ga i p e n g u a sa tu n ggal di S elat M alaka b e lu m sem p a t m e n tja p a i b e n tu k ja n g pasti. X o n tr o l atas Selat M alaka o le h M o d jo p a h it dipu satk an _di__Tumasik (S in ga p u ra sekaran g). T u m a sik d id ja d ik a n p e la b u h a n in tern a sion a l. P ada p e n n u la a n abad 15 kekuasaan M o d jo p a h it b e rk u ra n g . M a lak a ja n g p ad a m u la n ja m e r u p a k a n _ se b u a h k a m p u n g rielajan dan b era d a d ib a w a h kekuasaan Siam , sek a ra n g _ tu m b uh d engan tje p a t seb a ga i b a n d a r . in tern a tion a l d a n . d en gan p e rlin d u n g a n T io n g k o k m e le p a s k a n d iri dari Siam m e n d ja d i k e rad faan janft m e r d e ka. S a m u dera P asaipu n Jlielsn ask ^ 1}.. d T ri^ a riT \ T o d jo p a h it dan k em b a li j'rtOlldjndi p ela b u h a n ja n g p o u tin g di Solat Mulnka-p&cla.--pp¥mi
in te r n a sio n a l, s e b a g a i
intrepot, sebagai uelabiilianJLruiiaiLQ, 'pu^L_keb.udaiaaiT dair penje"D .H . Burper
L oc.cit.
1 L:rai;in lebih landjut mengenai Sanmdern Pasai lihat bab III -B. Schrieke. op.cit., Part one, Sumur-Baiulung. I960, hal. 10 dan L'U hd. Y 'im m , Gtidjah .Muda, J’ ubt; ka. Djakarta, 1S56 . hal =v.j clan 31, ’ "B. Schrieke, op.cit. Part one, hal. 17.
— 2C — baran agama Islam ke Asia Tenggara serta berkuasa atas perairan di Selat Malaka.11
Deniikianlah peranan A tjeh pada lalu lintas internasional sampai m endjelang terbentuknja Keradjaan Atjeh. Letak geografisnja tjukup tampan pada lalu lintas internasional, hanja gerak dan kondisi s e djarahlah jang belum memungkinkan A tjeh mendjadi pusat kegiatan internasional diperairan Selat Malaka, meskipun usaha-usaha untuk itu selalu diperdjuangkan. Tjita-tjita untuk mendjadikan A tjeh m en djadi penguasa tunggal diperairan Selat Malaka tetap hidup terus. Muntjulnja Keradjaan A tjeh dan berkembangnja keradjaan ini d e ngan pesat dalam abad-abad selandjutnja tak mungkin dapat kita pisahkan dari faktor letaknja jang sangat strategis itu.
B.
Masuk dan Berkembangnja Agama Islam. Sebeium masuknja agama Islam ke Atj^h, maka kebudajaan daerah ini telah berabad-abad Iamanja dipengaruhi oleh agama H in du dan Budha terutama didaerah-daerah pantai jang terletak ditepi lalu lintas internasional: sedangkan dipedalaman pengaruh animisme clan dinamisme masih kuat. Keterangan jang dapat dipertjaja tentang Islam di A tjeh jan^ mula-mula ialah tjatatan Marco Polo ian.g_menjebutEaii bahwa~~penduduk Perlak telah di Islamkan olej^ pedagan g^ edagan g Islam S Z fu L
31 jang dikundjungi kemudian belum Islam.15
D S a s a ^ ^ ™ T rap be^ ah’ kai'6na ^ r a p a 't a h u n 'k iH m d ia n diadl Islam n ^ Jang bernama Marah Silu telah mendian ieivj.znit fn 5a; niakamnja jang diketemukan kemu-
Suitan MaJk ^ s X V 30! - 111^ 6? 11^ 311’ bahwa radja al Mulakkab (1297 M.).17 n i l bawa radja SaninH jang telah masuk Malik al Saleh."
Ja janS ulus itu wafat Pada tahun 696 H 3 PUn ada SUatu riwaJat -ianS m enjatakan, tpertama itu se°ra n g penjem bah berhala ara tahun 1270 dan 1275 dan bergelar
ninggal JSng masJhur- Ibnu Battutah im eke Tjina dalam tahun ” d^unS1 Samudera dalam perdjalanannja al Zahir. seoran® tiuHu ’«■ u am Zaman pemerintahan Sultan Malik Ibnu Battutah menjatakan h i ]anTg hidup sem asa, Marco P olo.1" — ----------------------- bahwa Islam sudah ham pjr seabad la" i o c .c i t . K e n n e th W . M orga n (e d )
ija «
oleh Abusalainah, Cbaidir Anwar d a n 'w V ^ '" -'h,Uak' d'terd jemahkan ngiwan. Djakarta, 1963. hal. i l l . 3n Harun Al Raijid. P.T. PembaNo. 66:J' m t l S l i t ’ ' Ka(1^ ^ j a ^Kenneth IV. Morgan (e.d.), i oc cit f!>t. Cit.
‘ “ibid; hal 120.
Pasai", J.M .B.B.A.S,
— 21 — m a n ja disiarkan disana. D iriw a ja tk a n n ja te n ta n g k e sa le h a n , k e re n dahan hati sem angat, keagam aan d ari ra d ja , ja n g s e p e r ti r a k ja tn ja m e n g ik u ti m azh ab S ja fi’ i. Sultan M alik al Z a h ir itu b ia sa m e n g a d a xa n p ertem u a n -p e rte m u a n d en gan p ara u lam a u n tu k m e n g u p a s soalsoal k ea g a m a a n dan untuk p e n g a d jia n A l Q u ran d an tia p -tia p h ari D ju m ’ at b eliau p e r g i ke M esd jid b e r d ja la n kak i d an b e b e r a p a k a li telah m e m e r a n g i ora n g -ora n g k a fir d id a e ra h p e d a la m a il. P e rte la a n Ib n u B attu tah m en g en a i p erk aw in a n salah s e o ra n g p u te ra su ltan m e m b e rik a n p e rin tjia n ten ta n g u p a tja ra p e rk a w in a n dan p e rib a datan ra k ja t. ja n g m em b erik a n kesan te n ta n g k e b e s a ra n dan k e m e gah an ja n g lu a r biasa diistana S a m u d era .20 T en ta n g sed ja ra h p erk em b a n g a n a gam a Isla m d id a e ra h A t je h p ad a zam an-zam an p e rm u ]a a _ ii_ itu _ ^ £ tu iid ju k _ ja o g ada s e la m ~ ja n g te r s e b u t diatas adalah ’ ’K itab Sed ja ra h TMelaju” j i t a u o le h p e n g a ra n g n ja k ita b itu d in a m a X a iC d ju g a 3 rllla l atus_Salatina atau p e ra tu ra n sega la ra d ja -ra d ja dan K itab H ik ajat Radja-TJadja .P a s a i.-1 M e n u ru t k ed u a k ita b ini, seoran g~ m u balligh ja n g _ b e m a m a .S ie c h Ism a ’il te la h d a ta n g d a ri M ek k a h sen gad ja m e n u d iu k e S a m u d e ra u n tu k m e n g Isla m k a n p e n d u d u k disana. K em u d ia n _sin g g a h di L a m u ri dan m e n g Isla m k an p e n d u d u F n e .g e r T te r s e b u t-S e te r us n ja P e r la k d an k e m u d ia n b a ru la h tiba d i Sam ud era — Pasai dan b e r t e m u d e n g a n ra d ja . S esu da h a n en g em b a n gk a n Islam s e p e r lu n ja . S je c h Ism a’ ilp u n p u la n g k e M ek k ah k em b a li. B erd asa rk an k e te r a n g an d iatas Tlapatiah d ik irak irak a n b ah w a seba h agia n Tem paf~' dT~~Atj e h te ru ta m a d ib ah a gia n b a h a g ia n "paTTTinTija’ sifdah m e r a ilu k -^ g a m a -- Isla m . S e b u a h _ m a k a m p u a la m ja n g indaH d ik etem u k a n p u la d is e b u a h p e k u b u r a n "d e k a t Pasai. M akanftersebutTTeFdasarka'lFsTlsTTah le n g k a p ja n g k e d a p a ta n d ia tasn ja , adalah m akam s e o ra n g k etiiru n a n cKaTif.ah A b b a sia h , A l M u sta n sir ja n g m e n d ja d i ctialTpali c l a n t a h u n .1 £ 2 6 ,— 1242. T u lisan itu m e n ja ta k a n bah w a p c r ia j a n g d im a k am k a n d a la m k u b u ra n itu ja n g m e n in g g a l dalam tahun 1 4 0 7 'a d a la h 'b u ju t d a r i salah. s e o ra n g p a n g e r a n ja n g d ap at m e lo lo sk a n d iri dari p e m b u n u h a n ; k e tik a o ra n g M o n g o l d ib aw a h p im p in a n H u la gu m em b in a sa k a n B a g h d a d d alam la h u n 1 2 5 8 .-B e rita - T jin a ada d ju g a m e n je b u tk a n , b a h w a ra d ja dan se m u a ra k ja t n e g e r i A r u ja n g k em u d ia n hari te r m asu k b a h a g ia n ~ 3 a ri A tje h , adalah p en g a n u t-p en g a n u T~5ggTfla I s l a m J an g m e n d ja d i ra d ja n ja d alam ta h u n 1411 ialah Sultan H u sin . B e g itu ~ d lu g a M a lak a ja n g p ad a aw al a b a d 15 te r u s m en d ja d i'ra h w T . k a re n a b a n ja k n ja p e d a g a n g -
-“lo c.cii. Tard.ian H adidjaja (ed .), Sedjarah MeJaju, Firm a P enei’bitan S cptadanna, D jakarta, J951, hal. 71 sy d. 73 dan lihat djuga J.P. Mead (e d .), op.cit., hal. 9 s / d 14.; K trinelh Vv. M ortal) (e d .); loc.rii.
— 22 — pedagang Hindu jang terdesak oleh pedagang-pedagang Islam di Pasai. berpindah kesana. Tapi achirnja Malakapun mendjadi Islam pula pada awal abad 15 itu dan mendjadi pusat propaganda Islam keseluruh Indonesia-3 Keradjaan Malaka dengan pesat~s£bali melebarkan sajapnja. Seluruh semenandjung Malaja serta Sumatera Tengah dikuasainja dan pada tahun ± 1450 telah m endjadi pengganti Sriwidjaja. Melalui Malaka agama Islani berkem bang k eseluruh Indonesia mengikuti djalan perdagangan. Antara tahun 1450 dan 1500 agama Islam menguasai daerah pesisir utara"Djawa~Tiniur clan Tengah. serta- berkembang mendjadi keradjaan-keradjaan merdeka dan sebahagian besar tak suka lagi mengakui pemerintahan M odjo pahit.-' Pada tahun 1440 agama Islam sudah sampai di Ternate. Sebelum tahun 1500 di Maluku sudah terdapat negara Islam ketjil jang merdeka, jaitu Djailolo, Tidore. Ternate clan Batjar;, kesemuanja terletak dekat Halmahera dan mempunjaiopengikut banjak di~ pulau- Banda.-" Mendjelang abaci ke 16, Islam telah tersebar luas di Indonesia mengikuti djaring-djaring djalan perdagangan. Islam jang masuk ke Atjeh chususnja dan Indonesia umumnja. pada mulanja mengikuti djalan-djalan d a g a n g d a n ^ kota dagang dipantai, kemudian menjebar kepedahrrrrarr--Pttla«an«pedagang dan muballigh-muballigh telah meWegang-'peraTran R e n ting dalam penjebaran itu. Perkawinan pedagang;pHdat»ang isiam dengan wanita Bumi putera, jang belum Islam telah mempertiepat berkembangnja agama Islam. Prof. Dr. P.A. Hoesein Djajadininsrat Tnengatakan : ’Setelah sampai di Indonesia, Islam kpiimriinn i i -i luas lagi terutama olcli usaha-usaha. pedagane M uslim hi ' ngawini wanita-wanita diteinnat D ip Jin ,5 ,, . .. JanS ,,le' tuk sementara. Sebelum dilangsunekni n e il/* 6 ap -aU ,lSgal un‘ wanita-wanita itu di Islantkan duln r?" '’ v ’ 8 d ? n,ikialV m enjebabkan anggota-anggota k eh m
cluk a s aina hagian dunia ja n g belum d ju m n a i d * * Bentuk agam a Islam itu sendiri lnem np’r tion n t
lagi sebelum m asuk ke ta d m e sl. Mengenai ini seorang sardjana Islam » f,i , Dr- A. Mukti AJi m e„gatak,„ ™ a11' *......ba,,i,a js,am
•V
■^
.fT I" d“\ le b 'h aal:u ' J a g a m a.
,|ataiie 113 t"-
daihiaH-i 1 , ! wa dari India: dimana Islam tidak lepss eleineneh-n a» r J enga™ 11 IIiluluTjam purnja Islani dengan ------- Hindu menambah mudahnja tersiar agama Itu di-
plied From C h i n ^ I o S i c e f Notes 011 l!,donesia- Maiaya Com«5. ources, C.V. Bhratara, Djakarta, 1960, hal. 94 dan L'IDbiJ'.,Bhalge34dan Prajudi- °P-cU-. hal. 32. -Kenneth W.' Morgan, (ed.), op.cit.. hal. 124.-
kalangan tnasjarakat In d on esia, iaiim cw a m csjarakat D jaw a, kareua sudah lam a kenal dengan adjaran-adiaian Iliiu iu itu. S eb a hagian besar daripada tersiarn ja Islam di Indonesia ini atfai.ih liasil p e k erd ja a n kaum sut'i dan m istik. Ivita m cn g erti baiiw.'. golon ga n siifi dan m istik ini dalam beberapa segi bersikap tolKran terhadap adjaran asli dap adat kebiasaan jr.ng hidup dan b erd jalan d iiem p a t itu ." B aran gk ali b oleh la h kita berkata; baluva sukses dari pada penjiaran Islam di In d on esia, selain m cm an g adjaran-adjaran Islam itu ga m p an g d im en g erti. ujuga ktroiu'. kesang; 5upan pem baw a-pem ba. wa Islam t e m p o hari dalam m em bevi konsesi terhadap adat k e biasaan ja n g ada dan hrrliip dalam m asjarakat. -7 D a la m m e n in d ja u la ta r b e la k a n g d a ri tje p a t n ja b erk em ba n c Isla m k e t im u r u m u m n ja dan In d o n e s ia 'c h u s u s n ja . s e su d a h a b a d a b a d k e 11,, P r o f. D r. B- S c h r ie k e m e lih a t a d a n ja liu b u n g a n a n ta ra k e m a d ju a n -k e m a d ju a n itu d e n g a n k e d ja d ia r i-k e d ja d ia n di B arat. D ita h u n 1096 m u la i tgjfd ja d i p e r a n g salib . k e tik a K r is te n in g in m & ng h a m b a t k e m a d ju a n -k e m a d ju a n l sla n i. P e p e r a n g a n -p e p e ra n g a n in i b e r a b a d -a b a d la m a n ja dan p e ris tj.wa ini m e n im b u lk a n b e r b a e a i e f fe k , le r m a s u k lapan'gun e k o n o m i. D ju g a m e n g e n a i arah d an a ru s k em a d ju a ii p e r k e m b a n g a n agam a Isla m . D.iika ta d in ja a ru s itu tid a k terh r.m b a l. m a d ju k e B arat, m a k a d e n g a n p e r a n g itu. s jia r Isla m m e n e m p u li d.iu ru san lam . D ia n ta ra n ja ta m p a k p u la aru s k e m a d ju a n itu le b ih m a d ju d ja la n n ja k e s e b e la h t i m u r .- ' D a la m p e r k e m b a n g a n a gam a Isla m itu p e r a n a n m u b a U ig li-m u b a llig h itu a d a la h sa n ga t b e sa r. M e r e k a itu a d a ja n g b e r a s a l d a ri In d ia . P e r s ia , A r a b d an p e n d u d u k a sli s e n d ir i. B a ik d a la m H ik a ja t R a d ja -R a d ja P a sa i d an S e d ja r a h M e la ju ada m e n je b u t k a n h al itu .-' P a d a w a k tu P asai te la h d id u d u k i P o r tu g is , k ita d e n g a r s e o r a n g m u b a llig h ja n g b e r a s a l d a ri P a sa i m e n in g g a lk a n n e g e r in ja p e r g i k e D ja w a (D e m a k ). Ia b e r n a m a F a ta illa h (F a le ta h a n ). ia la h s e o r a n g ja n g le r m a s u k W a li S a n g a ; p e n je b a r a g a m a Isla m di D ja w a .:‘" M e n d je la n g a b a d k e 16, a g a m a Isla m s u d a h b e r u s ia dua s e te n g a h a b a d d i A t i e h. S ela m a m a sa itu a g a m a t e r s e b u l .'tid a k b a n iak te r s ia r s a m p a i Ir e p e lo s o k -p e lo s o k A tje h , te ta p i d ju g .a _ k e s e lu r u h I n d o n esia .. A g a m a Is la m d a la m m a sa dua s e te n g a h a b a d itu , su dah m e m p u n ja i a k a r ja n g k u a t d a la m m a s ja r a k a t. A t je h . A d ja r a n a g a m a t e r s e b u t te la h m e n d ja d i w a y o f Hte d a r i m a s ja r a k a t A t je fiT T p ir e n a F e n e a r nh H in d u tid a k la h b e g it u m e n d a lam "3TT5aii3mglc'an- H e n g a n d a e r a h - d a e ra h In d o n e s ia la in n ja , m a k a “ sisa-sisa H in d u is m e itu ~ tjep at* le n ja p d a n a d ja r a n -a d ja r a n Is la m o r t o d o x d an m u r m taln’p a k T e b i i r rn g lio n - :A . M ukti A li. A lam P ikiran M odern di Indon esia, P e n e rb it T;in*tamas, D ja k a rta ' 1964, hal. 3 s d 6. -'B . S ch rie k e , o p .cit., P art one, hal. 7,15. -"T a rd ja n H a d id ja ja ( e d .) , o p .cit., hal. 72,73. clan J.P. M ead ( e d .) , o p .cit, hal. 9 s . d . 14. “"K en n eth W . M organ ( e d .) , op. cit., hal. 121.
— 24 — rjjol, apalagi sesudah adanja perhubungan langsung dengan negeri Arab iMekkah). Akibatnja sifat-sifat militan dan solidantas sesama Isl«un fouh dengan subur dalam masjarakat A t j e h . A g a m a _Islam__jda am perkembangannja selama dua setengah abad di Atieh. telah pu a merupakan unsur pemersatu jang kuat dalam in asjarakat,. A t Je n ■ Faktor agama ini sangatlah pentingnja sebagai sala_h__salu faktor pendorong dari kebangkitan dan perkembangan Keradjaan A tjeh dalam abad-abad ke 16 dan ke 17 itu. C.
Kedatangan Portugis dan djatuhnja Malaka.
I
Pada tahun 1498 telah tiba di Calicut bangsa Portugis dibawah pimpinan Vasco da Gama. Sebelum kedjadiai^janglpgnting ini terdjadi, telah berlangsun'g serangkaian usaha^ dari bangsa Portugis untuk menemui sendiri djalan ketimur itu. Pada abad ke 10 per dagangan di Eropah dipegang oleh pedagang-pedagang Islam jang berporos di Byzantium, djuga kota-kota Venetia, Florensa, Genoa dan Antwerpen mendjadi pusat-pusat perdagangan. Setelah perang salib berachir dengan kemenangan orang-orang Kristen, maka per dagangan berpasar di Laut Tengah. Meskipun demikian peranan pe dagang-pedagang Islam masih besar djuga karena kuntji perhubu ngan dagang Barat dan Timur masih dikuasai oleh mereka. Lebihdengan dikuasainja Konstantinopel oleh Sultan Muhammad II pada tahun 1453, pedagang-pedagang Islam makin memegang peranan penting. Perdagangan antara Timur dan Barat mendjadi sereV'dan terganggu. Timbul idea-idea baru untuk mentjari djalan sendiri ke Timur, terutama idea tersebut sangat berkembang "pada orang^rang Spanjol dan Portugis. — Orang Spanjol dan Portugis jang masih meneruskan pei’ang salib dinegerinja untuk mengusir orang-orang Islam, mendapat kemenangan-kemenangan besar. Orang Portugis dalam abad ke 14 berhasil mengusir orang Islam keseberang Selat Gibraltar dan bahkan menduduk. Ceuta diseberang selat tersebut pnda baliaeian A fr ik T n Kr r r r ; r ga\ JangK ini merupakan doro5 , Jdng u a ! 1 gsa Portugis untuk menga'dakan perlawatan keberbaga. tempat didunia. Pada mulanja tudjuan pokok dan perlawatan orang-orang Portugis masih tetajp 'bersifat agama, mengedjar dan memerangi orang-orang Islam dimana 5adja mereka Pknnom- i I f pada pertengahan abad ke-15, tudjuan-tudjuan ekonom, dan perh.tungan-perlntungan komersil termasuk dalam tu djuan dan maksud perlawatan dan pendjeladjahan mereka. Hal ini
D .H .
I»urger
clan P v ;iju d i, O p .cit.. ha]
-*0
— 25 — d is e b a b k a n k a r e n a d a la m p e rla w a ta n -p e rla w a ta n itu m e r e k a m e n d ju m p a i b a r a n g -b a r a n g b a r u te r u ta m a di A fr ik a B arat, ja n g sa n g a t ]a k u d ip a s a ra n E r o p a s e p e r ti e m a s p a sir, b in a ta n g -b in a ta n g k e ra , sin g a dan b u r u n g n u r i.32. P e n d a p a ta n -p e n d a p a ta n b a r u d a la m b id a n g ilm u p e n g e ta h u a n di E rop a s e p e r t i k e p a n d a ia n m e m b u a t k o m p a s , k e m a d ju a n d a la m llm u B u m i (te r u ta m a d a la m p e r p e ta a n te m p a t-te m p a t d id u n ia ) sa n g a t b e s a r a r tin ja d a la m k e m a d ju a n p e la ja r a n o r a n g -o r a n g P o r tu g is d a n S p a n jo l. P a d a p e r m u la a n a b a d k e-1 5 itu p u la P o r tu g is d ip e r in ta h o le h s e o r a n g r a d ja ja n g m e n a r u h p e rh a tia n b e s a r te r h a d a p p e la ja r a n . D ja s a n ja d a la m la p a n g a n t e r s e b u t m e n je b a b k a n ia d ib e r i g e la r ’ ’ H e n r y N a v ig a t o r ” . S e s u d a h ia m e n a k lu k k a n C eu ta p a d a ta h u n 141 5, H e n r y m e n g a tu r p e r s ia p a n ja n g s is te m a tis u n tu k p e n d je la d ja h a n b a n g s a P o r tu g is k e b e b e r a p a te m p a t d id u n ia . B e rtu r u t-tu r u t m e r e k a m e n d ju m p a i M a d eira p ad a ta h u n 1419, k e p u la u a n A z o r e s 1 43 2, T e lu k V e r d i 1456, dan B a r to la m iu z D ia z m e n e m u k a n u d ju n g s e la ta n A fr ik a p a d a ta h u n 1487. P a d a ta h u n 1498 s a m p a ila h V a s c o da G a m a d i C a lic u t ja n g te r le ta k d ip a n ta i b a r a t In d ia . P e r is tiw a t e r a c h ir in i sa n g a tla h p e n tin g d a la m s e d ja r a h d u n ia , s e h in g g a d en g a n p e n e m u a n V a s c o da G a m a itu d im u la ila h satu k u r u n s e d ja r a h ja n g d in a m a k a n o le h P a n n ik a r ” d a G a m a e p o c h ” :::1 A k ib a t ja n g s a n g a t lu a s o le h k e d ja d ia n itu ia la h t e r d ja d in ja r e v o lu s i d a la m la lu lin ta s p e r d a g a n g a n d a n d id a la m stru k trtr p e r n ia g a a n d i A s ia .8i. ja n g m e m b a w a e f f e k p u la d a la m la p a n g a n s o sia l. e k o n o m i. p o litik , a g a m a d i A s ia dan h u b u n g a n a n ta ra B a r a t d e n g a n T im u r s e la n d ju tn ja . U r a ia n p e n u lis d a la m h a l in i akan d ititik b e ra tk a n p a d a k e d ja d ia n -k e d ja d ia n ja n g era t h u b u n g a n n ja d e n g a n f a k t o r -fa k t o r ja n g m e n je b a b k a n m u n t ju l dan b e r k e m b a n g n ja k e r a d ja a n A t je h d a la m a b a d k e -1 6 d a n k e-1 7 sa d ja , te r u ta m a p e r te n ta n g a n tr a d is io n il a n ta ra P o r t u g is d an o r a n g -o r a n g Isla m ja n g te ru s b e r la n g s u n g p u la s e s u d a h m e r e k a b e r h a d a p -h a d a p a n d ite m p a t la in ja it u d i A sia , A t je h ja n g s u d a h d u a s e te n g a h a b a d m e m e lu k a gam a Is la m sa m p a i d e n g a n k e d a ta n g a n o r a n g -o r a n g P o r tu g is d i A sia tela h m e lib a tk a n d ir i p u la d a la m p e r t e n ia n g a n in i. K o n d is i dan g e r a k s e d ja r a h p a d a w a k tu itu s a n g a tla h b e r s ifa t m e n e n tu k a n , d a la m k e la h ir a n d a n p e r k e m b a n g a n k e r a d ja a n A tje h - D a ri h a sil-h a sil p e la ja r a n V a s c o d a G a m a ja n g s a m p a i di C a lic u t p a d a ta h u n 1498 ta d i d an h a sil-h a sil p e la ja ra n ' D ie g o L o p e z d e S e q u e ir a s e la n d ju tn ja ja n g m e n e m u i te m p a t-te m p a t
"-ib id .; hal. 41. "P annikar, A sia and W e i tern D om in an ce, A lle n L o n d o n . 1955, hal. 12. 'D .H . B u rg e r clan Pra.iucli. (o p .c it ..), lie], 42.
& U nw in
Ltd..
f
— 26 — di A tjeh serta Malaka pada tahun 1509, m ereka mengetahui tentang djalan perdagangan jan g sudah berdjalan sedjak zaman kuno dari Tjina melalui Selat Malaka dan m enjusur pantai selatan Asia atau pantai utara Atjeh — Ceylon, kelaut Merah dan keteluk Persia pulang pergi. Kuntji dari djalan perdagangan ini m ereka ketahui pula ialah. Selat Malaka, Teluk Persia dan Laut Merah. Didjalan perdagangan ini pedagang-pedagang Islam sebagai musuh tradisionil mereka m em egang peranan penting sudah sedjak beratus-ratus tahun jang lampau. Untuk dapat menguasai perdagangan dan djalan perdagangan tersebut diatas dan m em erangi m usuh m ereka orangorang Islam dan pedagang-pedagang Islam, maka kuntji dari lalu lintas dagang seperti sudah disebutkan diatas harus dikuasai seper.uhnja dengan bantuan gerakan-gerakan m iliter. Tahun 1511 m e reka berhasil menduduki Malaka. tahun 1514 kota Ormuz dipantai Teluk Persia. Kota A den dan pulau Sokotra dsserang djuga. H anja pulau Sokotra jan g berhasil diduduki, sedangkan penjeran gan ke Aden gagal. sehingga impian bangsa Portugis untuk m enaklukkan kota Mekkah pusat agama Islam, dapat digagalkan pula."'. Sebagai gubernur pertama mereka ialah Fransisco de A lm eida (1504).:"'fransisco de Alm eida berusaha menguasai perdagangan dipantai Malabar, sehingga mengakibatkan tim bulnja bentrokan-bentrokan dengan pedagang-pedagang Islam, tetapi dapat dipatahkan pada ta hun 1507.r,: .
Pada dasarnja perang, terbuka m elawan kekuatan Islam telah culantjarkan oleh orang-orang Portugis. Tudjuan m ereka dengan Perlawatan mereka jaitu berdagang, m entjari keuntungan. ekspansi politik dan agama mulai direalisir dalam bentuk ja n g se-lengkap-nja. ilusuh utama jang dihadapi ialah negara-negara Islam. Sedjak perga:nian pimpinan perwakilan dari tangan de A lm eida ketangan A l fonso de A lbuquerque pada tahun 1509, siasat perang b e ru b a lv :v kikap pemimpin baru itu sangat agressip- Tentera Portugis harus nienjerang, .tidak boleh hanja menahan serangan sadja. Goa didjadi'an markas besar. Dari sini tentera P ortugis dapat membu&t sera ngan setjara teratur terhadap lawannja. Goa diduduki Potugis pada tahun 1510. Untuk membiajai tentera Portugis, tidak tjukup dengan p erd a gangan sadja. Kadang-kadang djuga m elakukan peram pokan terhadagane ,slam
dari Pe,nbunuhan tar-
Mekkah, m e n S , Is,“ m . 1™ L hadjl ke lebabkan Mesir atas penm ntaan keradjaan Gudjarat Mid., hul: 41: 01)1 cit-> hal- 197Ibid., hal. 198. Joe. cit.
dan Jaman Selatan menjampaikan protes kepada Paus dan mengantjam akan melakukan Unclakan jang sama terhadap orang-orang Kristen jang m engundjungi Palestina. Akibatnja Paus mengirimkan peringatan kepada Radja Manuel dari Portugal, tapi hasilnja sedikit sadja m engalami perubahan.31' Akibat penaklukan Malaka pada tahun 1511 itu sangat luas. Portugis dengan demikian memegang kuntji perdagangan di Selat Malaka chususnja dan Asia Tenggara pada umumnja. Meskipun pendudukan Malaka dimaksudkan semata-mata bersifat komersil, tapi tudjuan jang bersifat agama tak pernah dilupakan. Karena itu pedagang-pedagang Islam Malaka tak disukai banjak diantara mereka jang berpindah kepelbagai tempat diantaranja djuga ke Atjeh, jaitu ke Pasai, Pidie, dan lain-lain tempat lagi. Pedagang-pedagang Islam jang melalui Selat Malaka djuga tidak aman lagi, antjaman pem badjakan oleh orang-orang Portugis makin sangat mentjemaskan. Usaha pedagang-pedagang Islam untuk membangun Pidie dar. Pasai sebagai pusat perdagangan Islam menggantikan Malaka, segera digagalkan oleh Portugis dengan m enduduki kedua tempat itu berturul-turut tahun 1520 dan tahun 1521. Pedagang-pedagang Islam m enjin gkir ke Banda A tjeh Darussalam sebuah kota pelabuhan jan g terletak diudjung paling utara pulau Sumatera. Dari kota inilah semangat djihad kaum muslimin melawan Portugis dikobarkan dan dari sini pula serangan balasan terhadap Portugis dilaiitjarkan dengan teratur dan sistematis. Dari kota ini pula ditjiptakan lalu lintas baru pedagang-pedagang Islam melalui pantai barat Sumatera, ke Selat Sunda jang kemudian bersatu dengan lalu lintas internasi onal m enudju Tiongkok. Sa’at ini pulalah sa'at jang sangat penting dari perm ulaan perkem bangan keradjaan Atjeh- Dari sudut inilali. kita dapat memahami arti kedatangan Portugis dan penaklukan Ma laka oleh Portugis bagi perkenvbangan dan pertumbuhan keradjaar A tjeh.
3 E. Schrieke, op. cit., Part two, hal. 234.
— 28 — B A B
III
M ASA PEMBINAAN KERADJAAN A.
ATJEH.
Pertumbuhan Keradjaan Atjeh.
Djauh sebelum Keradjaan A tjeh m u n tju l, didaerah ja n g sekara n g dinam akan Propinsi D aerah Istim ewa A tje h , telah ada h erita berita tentang tem patJ dan keradjaan-keradjaan didaerah ini. B erita Jang tertua ja n g berasal dari Dinasti H an, dim ana dalam tam bo D inasti Han itu disebutkan n egeri ja n g b ern am a H uan g-T che. Men urut tam bo itu penduduk tanah ini, ja n g sama d en gan p e n d u d u k Hainan, hidup dari perdagangan dan p era m pok a n , telah dim in ta o leh Kaisar Wang M ang (1 — 6 M) untuk m engj-rim kan se e k o r badak. T em pat ini identik dengan A tje h berdasarkan hadiah ra d ja itu .1 D alam buku Claudius Ptolom aeus seoran g ahli ilm u burni, ja n g ditulis dalam tahun 165 M., m enjebutkan satu p ersatu nam a-nam a n egeri jang terletak pada djalan dagang India-T jina, d ian taran ja disebu tk an (BarousaLyjang m ungkin letak n ja di A tje h dan iden tik dengan Barus sekarang. Kapur barus m erupakan hasil utam a n e g e ri jtu hingga m endjadikan negeri itu m asjhur. O ran g A ra b m e n je b u t n egeri itu Fansur.? 6rin- tentanS p oli untuk pertam a kali kita d ju m pai dalam tjatatan Dinasti Leang di Tjina (502, — 556 M.) k em u dian dari DiTane (fiVa 1 ^17 ^ ^an Der^ a terach ir dari tjatatan D inasti senakat ~~ M engenai letak n egeri itu b elu m ada kata Batkan j tetapi banjak para ahli tjo n d o n g untuk m en em nevelt di Atj eh’ seperti ja n g dikem ukakan oleh : G roediatac n 3 I]rr*u 'B u m i Tjina. S edjalan dengan p en d apat cle Casparis mengatakan : m a k t m i * ; ^ ° ' tidak kurang menggeniparkan. Ada jang menjaSumaf „ „ v Brunei (Kalimantan Utara) dan dengan e erangan Cowan pada tahun 1933 kami anggap paling Tionshm ,i; c mentjari Poli jang sering disebut dalam berita Iengkanni-11£*- utara- poli daPat disamakan dengan Puri, rab dan imh i u'” jang disebut Lamuri oleh orang-orang AS r i ) n i k ? ^ 0lf h Marco Pol° (nama daerah A tieh dikemudian pendanat k J > apaiY lnl besar (kemungkinan benar menuriit njrtut n l w uesar; hania ad* satu berita Tionghoa jang mebertentangan dengan lebar dan Pand3angnja sama jang g n dengan kesimpulan Cowan, tetapi ini munekin keHal1’ op- cit- hnl- 15. •w p V ° m’ op- vit-> hal- 12w .i . Groeneveldt, op. cit., hal. G2, O CO CM u»5 , G T. ■“
— 29 — keliruan berita Tionghoa rhi); kita meaipunjai suatu pegangan jang penting” Ada sebuah keradjaan jang penting kita bitjarakan djuga disini jan2 berkem bang sebelum Keradjaan A tjeh terbentuk .laitu K eradjaan Samudera. Berdasarkani p eninggalanj ^ r a d j ^ n J5aniQji£ra_iailu- jang berupa k uburan- dari radja~nja.iiapa.tlah d'ki.rar-kmi-l fitak .pusat ke radjaan ini jaitu dekat kota Lhok Seumawe sekarang, diclesa jang sampai sekarang masih bernam a Samudera dan _Pasai. K ei adjaan inipun biasanja disebut Saimidera^JPasai. Ini bukan berarti adanja dua keradjaan Jaitu Samudera dan Pasai, tetapi hanja merupakan p ergeseran tempat dari pusat keradjaan itu jaitu dan Samudera _ii£ --E asai.L etak kedua tempat itupun tidak begitu djauh. Mungkin_pergeseran te mpat inipun menundjukkan tambahan nama pula dari keradjaan ini.5 Untuk m em peroleh keterangan kfeterangan_mfiQgenai Samudera dapat diperoleh dari pem beritaan-pem beritaan Marco P olo jan g m engundjungi dae rah ini sekitar tahun 1292, pem beritaan Ibnu Battutah jan g berdiam didaerah ini sekitar tahun 1345 dan 1346, sedikit pem beritaan dari O dorico o f P ordenon e ja n g ^ a iiL ia E u x i_1 3 2 1 berada di A tjeh. buku X e °a ra Kertagam a (1365;, buku Silsilah Radja-Radja Pasai. buku Sedjarah Melaju,, sebuah inskripsi ja n g bertahun 781 H. (1380 M j Tjatatan Tjina, makam radja-radja Samudera dan mata uang Kera djaan Samudera. Dalam perdjalanannja kem bali ke V enetia dalam tahun 1292, M arco P olo setelah bekerdja pada K ubilai Khan di Tjina, singgali di Perlak, sebuah kota dipantai utara Sumatera: m enurut Marco P olo penduduk Perlak ketika itu telah di Islamkan oleh pedagangpedagang jan g diberikan sebutan olehnja kaum S siu ccu • M enurut pem beritaannja wilajah-wilajah Pangeran disekitar Perlak didiam i oleh penjem bah berhala jang belum beradab. Di Samara M arco P olo menanti angin jang baik selama lim a bulan. Disitu ia dan anggota-anggotanja serom bongan harus menjelam atkan diri dari serangan orang-orang biadab didaerah itu dengan m endirikan becv teng jan g dibuatnja dari pantjang-pantjang. K ota Samara menuruc pem beritaan M arco Polo dan tem pat ja n g tak djauh dari situ, jang disebutnja Basma, kem udian dikenal dengan nama Samudera dan Pasai, dua buah kota jang dipisahkan oleh Sungai Pasai, jang tak djauh letaknja disebelah utara Prelak." Seperti telah disebutkau
‘ J.G. de Casparis, Perkembangan Pengetahuan Sedjarah Indo nesia Lama; terdjemahan Said Raksakusumalr. Teratai: Bandung: 1961, hal. 32. D.G.E. Hall, op. cit., hal. 177.‘ Keunet-h W. Morgan (ed .), op. cit., hal. 119.-
-A 30 — bahwa radja pertama Keradjaan Samudera adalah Malik as Sa e i. la diganti oleh anaknja Sultan Muhammad Malik al Thahir ta iun "'326- Penggantinja adalah Sultan Ahmad Malik al Thahir pada ta un 1345. Dalam masa pemerintahan Sultan Ahmad inilah Ibnu Battuta ■jerkundjung ke Samudera. Ibnu Battutah disamping mentjatat soa soal agama di Samudera, ia mentjatat pula berbagai hal lainnja. Dari tjatatan jang dibuat oleh Ibnu Battutah itu dapat diketahui seluk beluk istana Samudera, jang diatur setjara India dan diantaranja disebutkan para pembesarnja ada jang berasal d a r i Persia dengan djabatan Patih dan gelarnja amir. Mata uang jang dipergunakan ialah kepingan timah dan emas jang berasal dari Tjina jang dilebur. Disamping itu djuga ada mata uang sendiri jang dilebur. hal ini diketahui dari hasil penemuan-penemuan kemudian: jang sekarang berada dimuseum Djakarta/ Tentang hubungannja de ngan negeri-negeri lain baik dalam kebudajaan ataupun perdagangan dapat dibuktikan dengan adanja batu-batu nisan radja-radja itu jang berasal dari Gudjarat India. Bahkan batu-batu itu didatangkan dari India sudah ternjata, sebab dalam suatu hal tertentu dipakai sebuah batu tua dari kuil Hindu dan pada bahagian dalamnja dapat dikenal kembali kepingan dari sebuah gambaran timbul Gudjarat.' Perhubungan antara India dan Samudera ini sebagai sudah kita kemukakan dalam bab-bab jang lalu, dapat kita anggap sebagai salah satu titik keluar jang terpenting dalam penjiaran agama Islam di Indonesia. Hubungannja dengan Modjopahit ternjata sebagaimana ;ang disebutkan oleh Prapantja dalam bukunja Negara Kartagama (1365) tentang daerah-daerah jang mendjadi bahagian dari Modjopahit dimana ditjantumkan Samudera disamping nama-nama tempat jang lain di Atjeh seperti Tamiang, Perlak, Barat (Atjeh Barat) Lawas (Atjeh Tengah), Lamuri (Atjeh Besar), Barus (Atjeh Selatan).” Sekitar tahun 1365 itu dapatlah dikatakan bahwa Samudera telah mendjadi vazal Keradjaan Modjopahit. Adanja bahagian dari Mo djopahit jang sudah memeluk agama Islam tidak mendjadi halanean jang menandakan bahwa sikap Modjopahit dalam soal-soal agama adalah toleran. Sesudah kekuasaan Modjopahit men-irun terutama pada achir abad 15. maka Samudera melepaskan diri dari kekuasaan Modjopahit. Mengenai hubungan denpm Kedah r u . Kekuasaan
febut-sebut ilslon, inskripsi 1‘aai 2
Stutferheim a,
‘E n t o m b
i i
i
J ‘ alaia >s " s
„ tahw X *, k " V' 11380 wiiwd jasai dan Kedah waktu itu me-
kcsatuan.-
Hubungannja dengan Tjina dapat kita
'N.J. Krom, op. cit., hal 223 ‘Ibid., hal 224. ‘Mohd. Yamin, op. cit., hal. 48, 50, 51. ‘J.G. de Caspans; op. cit.; hal: 32:
— 31 — ik u ti d a ri tja ta ta n ta h u n 1416 ja n g d ib u a t o le h e x p e d itie C h e n g -H o , tja ta ta n F ei-H sin (14 36 ) d an tja ta tan D in asti M in g (1368 — 1 6 4 3 )." D a ri p e m b e r ita a n itu d a p a t d ik e ta h u i bah w a S a m u d e ra d is a m p in g tu n d u k k e p a d a M o d jo p a h it d ju g a tu n d u k k e p a d a T jin a dan h al ini d ila k u k a n b a r a n g k a li u n tu k m e n g h in d a ri d iri dari s e ra n g a n Siam , s e p e r ti tela h d ila k u k a n d ju g a k e m u d ia n o le h M alaka. S a m u d e ra b e r t u r u t-tu r u t m e n g ir im k a n u tu san b e s e r ta u p e tin ja k e T jin a p ad a Tahun 1404. 1426 dan 1433-'-' A n ta ra ta h u n 1409 sam p a i d e n g a n 1415 te r d a p a t k e k a tja u a n -k e k a tja u a n d id a la m n e g e r i S a m u d ei'a ja n g ■.nemaksa C h e n g PIo m e n g irim ten ta ra u n tu k m e m b e r e s k a n n ja . B e r b a g a i m a tja m k ea d a a n di S a m u d era d a p a t d ik e ta h u i dari tja ta tan T jin a itu. M is a ln ja te n ta n g b a n ja k n ja o r a n g ja n g d ih in g g a p i m a la r ia . te n ta n g k ea d a a n m a sja ra k a tn ja , h asil-h asil n e g e r i S a m u d e ra se rta m a ta p e n t ja h a r a n .p e n d u d u k n ja . S a m u d e ra b a n ja k d ik u n d ju n g i o le h p a ra p e d a g a n g . dan k a p a l-k a p a l. P e rd a g a n g a n b e g itu p en lin g . m a ta u a n g d is e b u t d in a r serta b e n tu k n ja , b e r a tn ja dan tan da ta n d a n ja ja n g lain d ise b u tk a n d ju g a . D alam p e rd a g a n g a n b a n ja k d ip e r g u n a k a n u a n g lim a h . S e b e lu m M a lak a b e r d i r i S a m u d e r a m e r u p a k a n sebu a h k e ra d ja a n p e n t in g b a g i k e p e n tin g a n lalu -lin ta s in te rn a s io n a l m e la lu i S e la t M a lak a. S e s u d a h M alaka b e r d ir i, m a k a p e r a n a n n ja agak b e r k u r a n g . P a d a ta h u n 1511 M alaka d ja tu h k e ta n g a n P o r tu g is dan p a d a tah un 1521 S a m u d e r a ikut d ju g a d id u d u k in ja . P u s a t p e r d a g a n g a n p in d ali iveib u k ota K e r a d ja a n A t je h , m e n g g a n tik a n k e d u a tem p a t te r se b u t d an p a d a ta h u n 1526 S a m u d e r a d ip e rs a tu k a n d a la m K ei-a d jaa n A tje h . s e s u d a h b a n g s a P o r tu g is d iu s ir d a ri sana. S e d ja la n d e n g a n p e r k e m b a n g a n K e r a d ja a n S a m u d e ra m a k a di A t je h t e r d a p a t p u la s e b u a h k e r a d ja a n la in ja n g b e r n a m a L a m u ri. ]a n g m e n u r u t p e m b e r ita a n T jin a ta h u n 1416, le ta k n ja di S u m a tera U tara b a h a g ia n b a ra t, tit,a h ari p e la ja r a n d a ri S a m u d e ra . A r a h keiita r a d an k e b a r a t b e rb a ta sa n d e n g a n la u t, s e d a n g k e se la ta n b e r’oa ta sa n d e n g a n p e g u n u n g a n ja n g tin g g i d a n s e b a h a g ia n bata s sela tan -tu b e r b a ta s a n d e n g a n la u t lagi. H a n ja bata s s e b e la h tim u r sad ja ia n g b e r s is ia n d e n g a n s e b u a h n e g e r i ja n g b e r n a m a L ita i.'3 K e r a d ja a n ja n g d im a k s u d d e n g a n te p a t d a p a t k ita p a stik a n le ta k n ja di A t je h b e s a r s e k a ra n g . L e ta k A t je h B e sa r m e m a n g t jo t jo k d e n g a n situ a si d a e r a h m e n u r u t p e m b e r ita a n T jin a itu. K a la u k ita ik u ti p e n J a p a t C o w a n d an d is o k o n g p u la o le h J.G . d e C a s p a ris s e p e r ti jam-* su d a h p e n u lis u ra ik a n d a la m p e m b a h a s a n m e n g e n a i P o li dan pendapal ” W .P . G roen ev eld t, op. cit., hal. 85 s / d 9 3 . '-'M engenai antjam an K eradjaan Siam terhadap Pasai =e
— 32 — N.J. Krom jang mengatakan bahwa Illamuride'sam jang tertera dalam laporan ekspedisi Chola dalam tahun 1015 dapat diidentikkan dengan Lamuri.11 maka tentulah keradjaan Lamuri itu sudah berdiri sedjak abad keenam atau ketudjuh dan dalam tahun 1015 mendapat serangan dari Radja Chola dari India. Waktu sedang djajanja Snwidjaja daerah ini merupakan bahagian penting dari Keradjaan Sriwidjaja. Mengenai tempat-tempat atau keradjaan jang dibawah Sriwidjaia disebut satu persatu oleh Chau Dju Kwa dalam bukunja Chu-fan-chi jang terbit dalam tahun 1225 diantaranja terdapat Lamuri.,;' Marco Polo dalam perdjalanannja tahun 1292 singgah djuga dikeradjaan ini dan ia menjebutnja keradjaan ini Lambri serta mengatakan bahwa pada waktu itu penduduknja belum memeluk agama Islam. Ibnu Battutah disamping mengundjungi Samu dera singgah djuga ai Lamuri, letapi waktu itu penduduknja sudah memeluk agama Islam- Seperti halnja dengan keadaan Samudera, maka sekitar tahun 1365 Lamuri djuga berada dibawah kekuasaan Modjopahit. Berita-berita Tjina dengan djelas mentjatat nama radja Lamuri, keadaan penduduk, penghidupannja, agama, adat istiadat dan lainlain. Dalam pemberitaan Dinasti Ming disebutkan bahwa pada tahun 1412 Lamuri mengirim utusan ke Tjina dan pada tahun 1424 Lamuri djuga menerima perintah-perintah kaisar-kaisar Tjina jang dibawa Clieng-Ho agar tiap tahun diwadjibkan mengirimkan upeti. Waktu dalam tahun 1430 Cheng-Ho membawa hadiah-hadiah untuk bermatjam negeri. maka diantaranja termasuk djuga Lamuri"'. Berdasarkan buku ’’Hikajat Radja-Radja Pasai” dapat diketahui bah wa Lamuri masih berdiri hingga pertengahan abad 15, tidak banjak lagi jang diketahui mengenai negeri ini. Tetapi pada tempat jang sama muntjul pula keradjaan baru jang bernama Keradjaan Atjela. Masih ada beberapa tempat dan keradjaan di Atjeh selain jang sudah ditjeritakan diatas, misalnja nama-nama jang ditjantumkan dalam Negara Kertagama. seperti Lawas. Barat, Taniian® Perlak dan lain-lain. Untuk memberi uraian jang lengkap tentan* ’ daerahdaerah ini memang sukar, karena sumber-sumber uatuk itupun sa ngat sedikit. Lagipula penjelidikan jang intensif mengenai tempat tempat dan keradjaan-keradjaan tersebut belum dilakukan. Lawas terletak di Atjeh Tengah. barangkali didaerah jang sekaran* dina-
Krom. oj). cit., hal 1935,
130
131
A HiSt01'y ° f MaIaya>'Luzak & Company. Londoa, : W.P. Gvoeneveldt. op. cit., hal. 99
— 33 — m a i G a jo Luvvas, B a r a t te r le ta k d i A t je h B a r a t s e k a r a n g ,17 ja n g k e m u d ia n b e r u b a h m e n d ja d i D a ja .38 T a m ia n g te r le t a k di A t je h T im u r d a n s a m p a i s e k a r a n g d a e r a h t e r s e b u t m a sih d in a m a k a n T a m ia n g . P e r la k d ju g a te r le ta k d i A t je h T im u r d a n s a m p a i s e k a r a n g m a s ih a d a ja n g b e r n a m a P e u r e u la k . T e n t a n g k e r a d ja a n t e r a c h ir in i p e r n a h d ik u n d ju n g i d ju g a o le h M a r c o P o l o s e b e lu m ia s in g g a h di S a m u d e r a d an L a m u ri. M e n u r u t t ja ta ta n M a r c o P o lo p e n d u d u k d a e r a h in i su d a h d i Isla m k a n o le h p e d a g a n g - p e d a g a n g isla m . D isin i b a n ja k b e r d ia m p e d a g a n g -p e d a g a n g Isla m ’ d a ri b e r b a g a i n e g e r i m is a ln ja P a rsi, A r a b d an I n d ia ? ”' P er la k p a d a m a sa itu su d a h m e r u p a k a n b a n d a r u ta m a d ip a n ta i tim u r S u m a te r a b a h a g ia n u ta ra u n tu k e k s p o r lad a. O le h k a r e n a e k s p o r la d a m e n d a ta n g k a n b a n ja k k e u n tu n g a n , m a k a p e d a g a n g -p e d a g a n g a s in g d a r i M esir. P a rsi, G u d ja r a t ja n g d a ta n g d ip e la b u h a n P e r la k d a n k e m u d ia n m e n e ta p d isitu . in g in m e n g u a s a i s e lu r u h n ja h a s il la d a ja n g s e d ja k se m u la d ik u a sa i o l e h r a d ja P erlak < ^S alah s e o r a n g p e d a g a n g A r a b b e r h a s il k a w in d e n g a n p u t e r i m a ra h P erla k ^ . D a ri p e r k a w in a n itu la h ir la h S a id A b d u l A z iz . D e n g a n s o k o n g a n p a r a p e d a g a n g a s in g ja n g m e n g a n u t a g a m a Isla m ,. S a id _ A b d u l A z iz b e r h a s il m e r e b u t k e k u a s a a n r a d ja P e r la k d a n k e m u d ia n m e n d ir ik a n k e s iffta n a n ~ P firla k p a a a ta h u n l l 6 l . SaicT A b d u l A z iz d ita b a lk a n m e n d ja d i su ltarT -P e r la k d e n g a n d ju lu k a n A la id in S ja h .2" S u lta n M a lik a l S a le h su lta n p e r ta m a K e r a d ja a n S a m u d e r a k a w in d e n g a n p u T e fT P erla k ^ ja n g b e r n a m a G a n g g a n g S a ri.21 P e r a n a n P e r la k m a k in b e r k u r a n g se su d a h S a m u d e r a b e r k e m b a n g d e n g a n p e sa t. M e n u r u t p e n d a p a t P r o f. D r. S la m e t M u lja n a , n e g a ra Is la m j a n g * p e rfa m a T 'a i I n d o n e s i a ia la h P e r la k , b e r la in a n d a ri k e s im p u la n d a r i p a d a p a r a S a rd ja n a s e d ja r a h s e b e lu m n ja . d im a n a S a m u d e r a -P a sa ila ii, n e g a r a Isla m ja n g tertu a .-'J a n g m e n d ja d i In ti K e r a d ja a n A t je h p a d a m u la n ja ialah d a e r a h ja n g s e k a r a n g d is e b u t A t je h B e s a r atau d a la m b a h a s a A t je h d is e b u t A t je h R a ja atau A t je h R a je u k . D a e ra h in ti in i k e m u d ia n m e lu a s s e h in g g a m e lip u ti d a e r a h -d a e r a h ja n g s u d a h p e n u lis u ra ik a n d ia ta s 1TM ohd. Y am in , op . cit., hal. 50. ,SJ. Paulus, ’ ’A c h e h ” , E n cy clo p a e d ia van N e d erla n sch O ost Indip1, 1917, hal. 73. "D .G .E . H all; op .cit., hal. 176. -°s ia m e t M uljan a, R u n tu h n ja K era d ja a n H in du Djawr- d a « T im b u ln ja N egara-N egara Islam di N usantara, B h ratara D jak arta lQfiK hal. 134 dan lih at d ju g a tentan g. K esultanan P erla k ini uraian H M Z a in u d d m . Ta-ricli A tje h dan N usantara, d jilid IPenerbit Isk-md-u -Muda, M edan, 1963 hal. 94 s d 104. iSKanctai -'J .P . M ead ( e d .) ; o p .c it., hal. 35. --S lom et M uljana, op. cit., hal. 131..
— 34 — jang kelak merupakan daerah pokok Keradjaan Atjeh. Daerah po ' 0 ' Keradjaan Atjeh ini terus dapat dipertahankan sebagai sebuah "esatuan daerah jang dinamakan Atjeh. walaupun penjerbuan Belan a ke Atjeh menjebabkan hantjur dan lenjapnja Keradjaan Atjeh. Da erah pokok Keradjaan Atjeh ini, sekarang dinamakan Propinsi aerah Istimewa Atjeh. ‘ . •1 iPada achir abad 16 dan permulaan abad 17 Keradjaan Atjeh tida sadja meliputi daerah pokok ini, tetapi meluas hingga m elipu ti &ebahagian besar Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Semenandjung Malaja. Tetapi daerah ini tak dapat dipertahankan lama, satu persatu terlepas dari kekuasaan Keradjaan Atjeh sebagai akibat kelemahan dan kemunduran Keradjaan Atjeh serta ekspansi bangsa Barat terutama Inggeris dan Belanda pada pertengahan ke dua abad ke 17. Seperti sudah penulis uraikan diatas, didaerah inti Keradjaan Atjeh jaitu Atjeh Besar sekarang, telah lama sekali ada sebuah keradjaan jang disebut Lamuri.. Demikian tampan letak keradjaan mi pada lalu lintas internasional, sehingga ekspedisi Radja Chola dari In dia , Cheng-Ho. Marco Polo, Odorico de Pardenon dan Ibnu Battutah, dalam tjatatan-tjatatan mereka menjebut-njebut daerah ini dan mentjeritakan telah singgah didaerah ini. Keradjaan Lamuri in i tak pernah dapat menikmati kemerdekaan sepenuhnja, letaknja jang tampan menjebabkan ia dilanda oleh bermatjam-matjam kekuasaan jang mempunjai kesempatan untuk berkembang. Lamuri sendiri dalam sedjarahnja tak pernah mempunjai kesempatan itu. Berturut-turut daerah ini dikuasai oleh Sriwidjaja, Modjopahit dan Tjina. Serbuan Chola pada abad ke 11 , Modjopahit dalam abad ke 14 dan serbuan k e r a d ja a n -k e r a d ja a n tetangga lainnja, menjebabkan daerah ini lambat laun makin lemah, sehingga sesudah tahun 1450 tidak kita dengar lagi namanja-(Mungkin keradjaan ini telah pet j ah mendjadi daerah- ketjil seperti Darulkamal, Meukuta Alajn (Kota Alam). Daruddunia dan lain-lam.Jy — Satu persatu daerah ini men djadi daerah taklukan dan Keradjaan-Sjir Dauli (Pidie) jang sedan" tumbuh dengan pesat sekali sebagai daerah produksi dan pelabuhan disamping Samudera.-' Sedjarah Keradjaan Atjeh pada masa peralihan antara lenjapnja Keradjaan Lamuri dan milntjulnja K e radjaan Atjeh amatlah kaburnja, karena masa ini adalah masa pe nuh kekatjauan dan perpetjahan. Dengan miintinlnia /smicm Ali Mughaja^Sjah, barulah Atjeh memulai sedjarahnja sebagai sebuah keradjaan jang merdeka. Sebagai illustrasi perlu kiranja disini dikemukakan sedikit tenwng asal nama "Atjeh". Orang Portugis dan Italia biasanja menje.Mohd. Said, op. cit., hal. 77. •’H.M. Zainuddin, op. cit.. hal. 78.
— 35 — b u t n ja A c h e m . A c h e n , A c e n d a n o r a n g A r a b m e n je b u t n ja : A s ji, D a c h e m . D a g in. “ B a c in . P e n u lis -p e n u lis P e r a n t jis m e n g a ta k a n : A c h e m , A c h e r i, AcKeTTT o r a n g I n g g e r is m e n je b u t : A t c h e e n , A c h e e n , A c h i n , d a n a e h ir n ja o r a n g B e la n d a m e n je b u t n ja : A c h e m . A c h in , A t c h in , A t c h e m , A t jin . A t s jie m . A t s je h . A t je h . O r a n g A t je h s e n d ir i m e n je b u t n ja A t j e i j . - ' T e n ta n g a sa l n a m a A t je h b e lu m a d a k e te r a n g a n ja n g d je la s b a r u b e r u p a tje r it a -t je r it a ja n g s u k a r d ib u k tik a n k e b e n a r a n n ja . D ia n ta ra tje r it a -tje r ita itu a n ta ra la in : ’’ Sekali peristiwa ada seorang puteri Hindustan Iiilang ditjaritjari oleh saudaranja liingga sampai kepulau Sumatera. Sesampainja di Atjeh tiba-tiba si sa-udara mendjumpai puteri itu. Kepada penduduk didjelaskannja bahwa puteri tersebut adalah ’ ’a-tjinja” jaitu adiknja. Karena puteri itu berkelakuan baik dan terhormat, penduduk mejakininja keturunan bangsawan djuga. Atas mufakat penduduk, puieri ini 'diangkat mendjadi ratu (radja) mereka. Untuk menamai negeri ini diambil kata-ka-ta jang mula-mula terdengar diutjapkan oleh saudaranja. Demikianlah selandjutnja sebutan ’A tji” itu lama kelamaan berubah inendja-di Atjeh.5-'" L a in tjerita ja it u m e n u r u t V a le n tijn (1 6 8 8 ), m e n g a ta k a n b a h w a A t je h a s a ln ja d a r i A t ja i, d ju g a is tila h In d ia ja n g . a r tin ja tja n tik . M e n u r u t d o n g e n g itu istila h in i a tja p k a li d iu tja p k a n o le h p e n g u n d ju n g - p e n g u n d ju n g In d ia , k a r e n a m e r a s a t a k d ju b m e lih a t k e in d a h a n d a e r a h i n i .- T B a n ja k la h d o n g e n g d a n tje r it a la in m e n g e n a i itu ja n g ta k d a p a t d is e b u t sa tu p e r s a tu d is in i. S e b e lu m A li M u g h a ja t S ja h n a ik ta clita , m a k a b e r d a s a r k a n h a sil p e n je lid ik a n p a r a a h li s e d ja r a h , te r u ta m a h a s il p e n je lid ik a n P r o f. D r. H o e s e in D ja ja d in in g r a t ja n g m e m p e r g u n a k a n n a s k a h -n a s k a h asli A t je h d a n tja ta ta n p a d a b a tu n isa n , m a s ih a d a b e b e r a p a n a m a -n a m a r a d ja A t je h , ta p i u m u m n ja a d a la h r a d ja -r a d ja k e t ji l ja n g ta k lu k p a d a k e k u a s a a n P i d i e .- s D ia n ta r a n ja R a d ja In a ja t S ja h a n a k d a r i A l M a lik A l M u b u n . In a ja t S ja h m e m p u n ja i d u a o r a n g a n a k la k i-la k i d a n d u a o r a n g a n a k p e r e m p u a n . S a la h s e o r a n g d a r i a n a k la k i-la k i n ja b e r n a m a S u lta n A la a d d in R ia ja t S ja h m e m e r in t a h d ik e r a d ja a n D a ja d a n ja n g s e o r a n g la g i b e r n a m a M u z a ffa r S ja h m e n d ja d i R a d ja M e u k u ta A la m (K u ta A la m ) ja n g ta k lu k p a d a K e r a d ja a n P id ie . S u lta n S ja m s u S ja h a n a k d a r i M u n a w a r S ja h a d a la h m e n a n tu S u lta n M u z a ffa r S ja h m e n g g a n tik a n m e r t u a n ja m e n d ja d i. r a d ja M e u k u ta A la m . S u lta n S ja m s u S ja h m e m p u n ja i d u a o r a n g a n a k ja it u S u lta n A li M u g h a ja t S ja h d an R a d ja Ib r a h im . S u lta n A li M u g h a ja t S ja h Zainuddin, op. cit., hal. 23. -"Mohd. Said, op.- cit., hal. 78. -I b id , hal. 78, dan H.M. Zainuddin, op. cit hal 23 clan 24 ^Selandjutnja lihat lampiran I dan H.M. Zainuddin; op. cit. hal 392 s d 429.
— 36 — inilah ja n g dapat dianggap sultan ja n g pertam a dari K eradjaan A tje h dan ia pulalah jan g m eletakkan dasar ja n g kuat bagi p e r k em ban gan K eradjaan A tjeh selandjutnja. Bantuan ja n g b e sa r aiterim an ja dari adiknja R adja Ibrahim. K edua kakak b era d ik m i telah didjadikan pem bantu ajahnja dan m enundjukkan ,ketjakapan ja n g luar biasa dalam lapangan pem erintahan, politik dan m iliter.Sultan A li Mughajat Sjah m en gin sjafi betapa situasi sedjarah pada perm ulaan abad ke 16 itu. Kedatangan oran g-oran g P ortu gis telah membawa perubahan-perubahan jan g sangat besar, terutam a disekitar Selat Malaka. Pada tahun 1511 Malaka diduduki P ortu gis dan m ereka berusaha m em blokir seluruh lalu lintas internasional diselat itu. Tem pat-tempat disekitar Selat Malaka term asuk A tje h berada dalam antjaman bahaja penaklukan Portugis. Seperti telah diuraikan dalam bab II. kedatangan oran g2 P o r tugis tidak sadja m em punjai tudjuan-tudjuan jan g b ersifat ekonom is. tetapi diiringi pula dengan tudjuan-tudjuan jan g bersifat agama, jaitu m enjebarkan agama Kristen dan m eneruskan perang salib m engedjar dan m enghantjurkan orang-orang Islam. Pedagang-peda gang Islam di Malaka banjak ja n g berpindah ke A tjeh . Selat Malaka tak aman lagi bagi pedagang-pedagang Islam. Pasai dan P id ie m ulai berkem bang lagi akibat djatuhnja Malaka dan saudagar Islam dari Malaka banjak pula berpindah kesana. Portugis tidak akan m em biarkan kedua pelabuhan ini berkem ban g sebagai saingan M a laka. Satu persatu pelabuhan ini dapat dikuasai dan m ereka m en dirikan benteng-benteng pengawasan disana. A chirnja p ed a ga n g2 Islam m enjingkir ke A tjeh Besar. Pada waktu itu A tjeh Besar ja n g merupakan inti Keradjaan A tjeh, keadaannja masih terpetjah-petjah dalam beberapa keradjaan ketjil dan sebahagian daripadanja berada dibawah kekuasaan Pidie. Insjaf akan situasi jang berbah aja ini A li Mughajat Sjah m engam bil alih kekuasaan dari ajahnja Sultan Sjamsu Sjah dan bersama-sama adiknja mengatur sebuah p rogram pem erintahan jang kira-kira dapat kita runmskan sebagai b erik u t : -'Dalam urutan sultan-sultan Keradiaan Atiph , Prof. Hoesein Djajadiningrat jang dikutip oleh pelba^ai a h if1' ” r nii jang menulis tentang Atjeh, menempatkan Ali Muehaiat ^ sedjaiah sultan Keradjaan Atjeh jang pertama. Selandintni-f r i ' * sebagai op. cit., hal, 747, Th. W. Yuinboll, ’’Atieh” T h i i? hhat: D.G.E. Hall: Volume I, 1960, hal. 743, J. Paulus, op. cit hai 70:yclopa* dia of Islam; Bus-tanussalatin jang dikarang oleh’ seorano’ .-Dalam buku Sjeh Nuvuddin ar Raniri pada tahun Ifi'ta lllam}i Atjeh jang terkenal,
H M K ms::. ¥»/<* « * S t a l E g
tin Jo-
fill
,
karyanja.,jang Jain bol« h difeatakan telah m en d tm atn ilai * para sardjana Barat- Selandjutnja lihat • G K Nieman fed )
— 37 — a.
M em persatukan keradjaan-keradjaan k etjil di A tjeh Besar ja n g akan didjadikan inti K eradjaan A tjeh jan g kuat dan m erdeka, jan g selandjutnja akan diperluas dengan daerahdaerah ditepi Selat Malaka.
b-
M engusir bangsa Portugis dari daerah-daerah sepandjang Selat Malaka dan selandjutnja m erebut Malaka dari tangan P ortugis agar kekuasaan Tunggal atas lalu-lintas internasional di Selat Malaka berada sepenuhnja ditangan K eradjaan A tjeh .
c.
U ntuk m engim bangi sem angat conquistador Portugis jan g bernjala-njala, maka dikalangan rakjat A tjeh dibangun dan dibangkitkan semangat djihad dengan m em perhebat pengadjaran agama Islam dikalangan rakjat.
Satu persatu keradjaan-keradjaan k etjil di A tjeh B esar dipersatukan dan terachir ia berhasil m enaklukkan K eradjaan Daja pada tahun 1520.3" Penaklukan Daja m endapat reaksi dari K eradjaan Pidie dan akibatnja A li M ughajat Sjah pada tahun 1520 itu m elepaskan diri setjara resm i dari kekuasaan P id ie.31 Sedjak itu K e radjaan A tje h berdirilah sebagai sebuah keradjaan ja n g m erdeka dan berdaulat jan g daerahnja m eliputi A tjeh. Besar sekarang ditambah dengan Daja ja n g terletak di A tje h Barat. D aerah inilah jan g m erupakan daerah inti K eradjaan A tje h , seperti telah diuraikan diatas. Sedjak sa’ at itu A tjeh sudah m endapat nama tam bahan ’ 'Darussalam ” . Setahun sebelum A tjeh dinjatakan sebagai keradjaan m erdeka, pada tahun 1519 A tjeh telah m engalam i djuga antjam an penjerangan P ortu gis dibawah pim pinan Gaspar de Costa, tetapi usaha ini dapat digagalkan oleh A li M ughajat Sjah. Pada tahun 1521 jaitu setahun sesudah A tje h m endjadi K eradjaan m erdeka, kem bali Portugis bersama-sama dengan Pidie m entjoba m enghantjurkan keradjaan jang m asih sangat m uda itu. Tetapi kali ini A tjeh sudah siap sehingga usaha P ortu gis inipun gagal djuga dan panglim a P ortugis sendiri Joge de B rito tewas dalam pertem puran. Sisa arm ada P ortugis k em bali ke Pidie. K em enangan ini dipergunakan A li M ughajat Sjah untuk m em ulai program nja m en gu sir P ortugis dari A tjeh . Sisa ar m ada P ortu gis tadi terus d iu b er sam pai k e P id ie dan dalam tahun Hu dju ga kekuasaan Portugis di P idie dapat dihantjurkan. P id ie diniasukkan dalam K eradjaan A tje h dan Sultan P idie ja n g terachir
,0Th. W. Juinboll, op. cit., hal. 742 danJ. Paulus, op. cit., hal 74 ■Mohd. Said, op. cit., hal. 83. '
— 38 — jaitu Sultan A hm ad m en jingkir ke Pasai.22 P en gu beran terhadap Portugis dari A tjeh dan penaklukan daerah-daerali ja n g akan dipersatukan dalam Keradjaan A tjeh dilantjarkan oleh A li M ughajat Sjah dan dibantu oleh adiknja Radja Ibrahim . Ekspedisi ke Pasai dibawah pim pinan R adja Ibrah im telah m em punjai perlengkapan sendjata ja n g lebih kuat, hasil dari r a m pasan perlengkapan Portugis dalam p eperangan-peperangan terse but diatas. Pada tahun 1524 seluruh Pasai dapat diduduki. Ibukota Pasai dikepung oleh tentera K eradjaan A tje h dan m en girim kan u l timatum untuk menjerah. Sesudah enam hari kota tersebu t dikepung, maka kota tersebut bersam a b enteng P ortugis dapat diduduki oleh tentera Radja Ibrahim. Sabastian de Sausa ja n g m enggantikan D on Sancho Henrique untuk m em pertahankan ben ten g P ortu gis di Pasai itu mengalami kegagalan total, malah ia harus m en jin gk irk an diri dari Pasai dengan terburu-buru dengan m eninggalkan p erlen gk ap an jang tjukup banjak, jang tak sempat dibawa lari. U ntuk sem entara Portugis m enjingkir ke Aru, tetapi dalam tahun itu d ju ga A tje h m engubernja kesana dan dihantjurkan. R adja A ru m e n jin g k ir k e Malaka bersama-sama dengan Portugis.05 Sam udera Pasai disatukan dengan A tjeh dan disana ditem patkan seoran g w akil sultanPemerintahan A li Mughajat Sjah tidaklah dapat dikatakan lama. Pada tanggal 7 Augustus 1930 (12 Z u lh idjdjah 936) ia m eninggalKuburannja sampai sekarang masih dapat kita dju m pai tidak b erapa djauh dari bekas kraton Keradjaan A tjeh . M eskipun pem erin tah an nja hanja berlangsung 10 tahun dihitung sedjak ia m em bebaskan A tjeh dari penguasaan Pidie dan tjita-tjita jan g digariskannja tidak dapat ditjapai seluruhnja, tetapi landasan ja n g dibinanja sudah tju kup kuat. Ia telah berhasil m engusir Portugis dari A tjeh , m em p ersatukan daerah inti Keradjaan A tjeh dan m em perlu asn ja k eb eb erapa daerah diluar inti Keradjaan A tjeh jaitu Daja, P idie dan Pasai ja n g kelak merupakan daerah pokok K eradjaan A tjeh . K em ungkinan p enjem purnaannja telah terbuka luas bagi angkatan ja n g m en ju sulnja dibelakang. Ia mempunjai putera dua orang jaitu Salahuddin dan A lauddin Riajat Sjah. Jang m enggantikan A li M ughajat Sjah ialah Salahuddin, sedang Alauddin Riajat Sja'h ditugaskan m em erintah di Sam udera Pasai." B.
T erbcn tu kn ja kcsatuan Keradjaan A tjeh dan p erla w in a n m cjientaiig Conquistador Portugis di Malaka.
Ali Mughajat Sjah digantikan oleh anaknja Sultan Salahuddin daxi adiknja A lauddin Riajat Sjah m endjadi R adja Muda di Pasai.
"Ibid., hal. 95 dan 105. "‘Ibid., hal. 97.
— 39 — Ia bukanlah seorang radja jan g tjakap jan g raampu m eneruskan landasan jang dibina oleh ajahnja. Salahuddin seorang radja jang tidak begitu m engatjuhkan pem erintahan dan hanja m em ikirkan kesenangai; peribadi melulu. Urusan pemerintahan diserahkan bulatbulat kepada pem bantu-pem bantunja."'’ A diknja Alauddin Riajat Sjah m engetahui kelemahan-kelemahan saudaranja dan menanti d e ngan sabar agar saudaranja m endjadi sadar terhadap bahaja-bahaja sebagai akibat kelalaian memerintah. Namun perubahan *itu tak k u ndiung tiba djuga... Tidaklah heran djika adiknja A lauddin tidak dapat m endiam kan lagi kelalaian saudaranja. Alauddin pun datang ke A tjeh dan m engam bil alih kekuasaan dari tangan Salahuddin pada tahun 1539- Salahuddin m eninggal sembilan tahun kem udian jaitu pada tanggal 25 N opem ber 1548 (23 Sjawal 955).:"‘ Alauddin Riajat Sjah m engum um kan perubahan dan pembaharuan p em erin tahan. Ia naik tachta dengan gelaran Sultan Alauddin R iajat Sjah; setelah ia m angkat lebih dikenal dengan nama ringkas A l Kahhar (aslinja A gu n g):,; A lauddin Riajat Sjah m eneruskan tjita-tjita ajahnja. Alauddin m enginsafi bahwa untuk m endjadikan Keradjaan A tjeh sebagai ke radjaan ja n g kuat jan g mampu mengatasi segala mat jam tantangan dari dalam dan luar negeri haruslah disusun suat.u pem erintahan ja n g kuat pula, m em persatukan tiap bahagian dari w ilajah K eradja an A tje h dalam kesatuan jang kokoh, m em perluas wilajah keradjaan A tjeh dengan m enakklukan tempat-tem pat disekitar K eradjaan A tjeh ja n g m em punjai arti penting dipandang dari sudut ekonom i politik dan m iliter. Untuk melaksanakan tjita-tjita tersebut harus lah dibangun sebuah armada dan angkatan perang jan g besar dan kuat. Usahanja ja n g pertam a ialah memusatkan pem erintahan jan§ beribukotakan Banda-Atjeh Darussalam'"' dan usaha m entjapai ke satuan ja n g kokoh atas tiap tiap bahagian keradjaan keradjaan. Pada masa hidup ajahnja baru ditjapai kesatuan ja n g kokoh didaeral inti K eradjaan A tjeh sedangkan bahagian-bahagian lain jan g sudal ditaklukkan kesatuan itu masih gojah (Jan m asih tampak gedjala gedjala ingin m em isahkan diri. K eradjaan A ru m isalnja jan g be rusaha m em isahkan diri dengan bantuan Portugis dan D johor, di :'rG.K. Niemann, op. cit., hal. 120. 3”J.Paulus (ed .), op. cit., hal. 72 dan G.K. Niemann ( e d j , op. cil aTMohd. Said, Op. cit., hal. 100.' “"Mengenai nama ibukota Keradjaan A-tjeh sampai sekarang masi’ merupakan sebuah masaalah dan belum mendapat kesimpulan jang mar tap jang dapat didjadikan pegangan jang kokoh. Untuk djelasnja li-hat Anthony Reid, The Contest For North Sumatera (Atjeh, the Netherlantl and Britain 1858 -— 1898). Oxford University Press and University c Malaya Press, London, New York, Kualalumpur; 1969; hal. XIII.-
— 40 — s e ra n g n ja lagi pada tahun loM-.™ Ratu K eradjaan A ru m e n jin g k ir
k e D joh or. Usaha m engintegi'asikan A ru dengan djalan p erk aw in an gagal, maka terpaksa A lauddin m enem patkan anaknja R ad ja A b dullah sebagai radja Muda K eradjaan A ru. Bagi A tje h K erad ja an A ru ini adalah sangat penting sebagai pangkalan untuk m eluaskan daerahnja ke Siak dan Batak. D juga sebagai pangkalan untuk m en jeran g Malaka, karena letaknja berhadap-hadapan seb era n g-m en jebera ng Selat Malaka. Lagi pula K eradjaan Batak w aktu itu b e lu m Islam, sehingga banjak m u balligh-m uballigh Islam dari A tje h , India, A ra b dan Turki didatangkan kesana..kamon!inTe,,in^ ' an AlautMin ia ™ cngiiim utusan utusan dan ahli , i ^ ba" tl|a»- Sultan Turki m enghim utusandan meriam meriam’v - a" S ang’ l' ntuk ,ncmbuat a,at scndjaia R.O. « e d , *°Ibid., hal. 77.
h£
2845 M0hd' Said’* * 10
hal. m / K- Niemann ' eCU> °'P- eit" haI- 121 clan Mohd. Said, op. cit.; ;-B Schrieke, op. cit., Part two> hal. 245. O.K. Aicmarm (ed.), op, eit,, hsi. i*?i /
— 41 — M enurut P in to seorang Portugis jan g m entjatat hasil-hasil perdjalanannja ke Tim ur, bahwa A tjeh telah mendapat sumbangan dari T u rki sebanjak 300 orang ahli dan alat-alat sendjata jang dibawa oleh kapal-kapal A tjeh sendiri jan g sengadja datang ke Turki untuk m em inta bantuan alat-alat sendjata perang dan pem bangunan.\ M engenai pengirhnan utusan ke Turki ini jan g didasarkan pada su m ber-su m ber ja n g disebutkan diatas, tidak pulalah berapa bedanja d engan sum ber-sum ber A tjeh sendiri jaitu m engenai ’ ’Kisah Lada S itju pak ” .15 Kisah ini m eskipun sudah m erupakan dongeng, tapi teru s h idu p. ditengah m asjarakat A tjeh sampai sekarang, m eskipun peristiw an ja sen diri terdjadi 400 tahun jang silam. W alaupun demikian disana sini dalam kisah itu dapat ditjari inti kebenarannja. Salah satu dari bait-bait sja’ir jan g dinjanjikan dalam tarian seudati, sebuah tarian rakjat jan g sangat digem ari sampai sekarang, jan g b erh u bu n ga n dengan peristiwa itu kita kutip sebagai beriku t : ’’Deungo Ion kisah Panglima Njok Dom, U nanggro Rum troih geubungka; Muriam sitjupak troih geupuwoe, Geupeudjaroe bak po meukuta”."'. Jndonesianja : Dengarkan kisah Panglima Njak Dum, Berlajar sampai kenegeri Rum, Meriam Sitjupak dibawa pulang, Diseralikan kepada paduka Ma-hkota.
(
M engenai hubungan dengan Turki ini agaknja sudah lam a berlangsung dan terus berdjalan dengan baik selama abad ke 16 dan ke 17. Selandju tn ja baiklah kita kutip uraian B. Schrieke selan d ju tn ja : -------------------------------- ' 4
’ ’In this connection it must be recalled tlia* as eail\ a 1538 a Turkish fleet from Egypt was operating in the India Ocean, that the Turkish admiral Sidi Ali Celebi was in India fror 1 5 5 4 to 1556 and that in the 1570 ’s the Turks again made l attempt to obtain control of the Indian control of the Indian sea: W e have already mentioned the trade carried on with Achin b Turkish vessels from Egypt. In seventeenth century there wei still Turks living in Achin”. 17 Perluasan Keradjaan A tjeh kedaerah-daerah diluar daeral pokok keradjaan A tjeh , m isalnja kepantai barat Sum ater serta m enem patkan anaknja ja n g bernam a R adja M ughal sebaga penguasa di Pariaman dan kepantai tim ur Sum atera dengan me r.empatkan pula R adja A bdullah sebagai Penguasa di A r u ,15' tid a l sadja m engantjam kedudukan P ortugis di Malaka, tetapi telah m en ° gelisahkan pula tetangga-tetangga K eradjaan A tjeh di Sum ater; dan di Sem enandjung Malaja. W in stedt m engatakan bahw a akiba dari politik ekspansi Keradjaan A tje h telah m en jeb ab k an Siak, A ru Perak, Pahang dan D joh or m em bantu Portugis, m eskipun P ortugi; sendiri tidak djuga m ereka sukai."’ Baik K eradjaan A tje h m aupm K eradjaan D joh or dan Demak di Djawa adalah m usuh-m usuh Portu gis, tapi karena kepentingan-kepentingan m ereka ja n g b erb eda -b e da m enjebabkan tak pernah dapat dibina suatu persatuan ja n g koni pak untuk m enghantjurkan Portugis. Bahkan keadaan ja n g dem ikiai sangat m enguntungkan kedudukan Portugis di Malaka. Kegagalar penjerangan Alauddin ke Malaka baik dalam tahun 1547 ataupui tahun 1568, sedikit banjaknja adalah akibat dari ketjakapan P o r tugis m em pergunakan politik B alance o f P ow er antara k era djaa n keradjaan itu. Musuh utama Portugis jaitu K eradjaan D jo h o r b e r hasil didjadikan tem annja melawan ?ieradjaan A tjeh. Seperti kita ketahui s'esudah Malaka djatuh ketangan Portugis tahun 1511, maka Sultan Malaka ja n g bernam a Sultan M ahm ud pin dah dari satu tempat ketem pat lain, baik untuk m en gh in dari buruan Portugis, maupun untuk m engadakan p enjeran gan m elaw an P ortu gis. Mula-mula Sultan Mahmud dan anaknja A lau ddin pindah ke Pahang, dari sini ke Bintan (1513).’ " Disini ia diserang Portugis, pindah ke D joh or Lama, dari sini ke Kam par. Sultan M ahm ud m angkat diganti oleh anaknja A lauddin Riajat Sjah. Ia pindah dari K a m par ke D johor. Dalam tahun 1536 Estavao de Gama m em im p in pepenggem puran benteng A lauddin dan dapat dirusakkannja, tapi angkatan laut Sultan A lauddin tetap m engganggu P ortugis. A la u d d in
— 43 — terus dikedjar-kedjar dan achirnja Alauddin m engadjukan perm intaan damai pada Portugis. Alauddin mendirikan ibukota baru di M uar tidak djauh dari Malaka. Sem endjak itu perdamaian dengan P ortugis mulai berlangsung. Masa pindah ke Muar itu terdjadi da lam tahun 1536.'1 Peristiw a penjerangan A tjeh terhadap Aru, D johor menentukan sikapnja m em ihak Aru. Begitu djuga tentang sikapnja terhadap P ortu gis jan g sangat menguntungkan Portugis itu, D johor selalu m em pergunakan politik opportunis. Politik ini m em perkuat k edu d u k a n 'P ortu gis di Malaka. Sikap dan politik D johor jan g demikian, telah m enjebabkan A tjeh dan D johor bermusuhan. D joh or m em ang tak dapat m erelakan A tjeh m em egang posisi jang bersifat m enen tukan didaerah-daerah sekitar Selat Malaka. D johor ingin m em iliki kem bali kekuasaan tunggal di Selat Malaka, seperti pernah dim ilik inja waktu keradjaan itu bernama Malaka. B egitu djuga keradjaan-keradjaan di Djawa seperti ditundjukkan oleh sedjarah, maka setjara tradisionil tiap-tiap keradjaan itu selalu berusaha menguasai Selat Malaka dan mengawasi lalu lintas perdagangan internasional jang m elalui selat itu. Sedjak zaman , Dharm awangsa, seterusnja zaman Kertanegara jan g terkenal dengan ekspedisi Pamalayunja, zaman M odjopahit dengan penaklukan tempat-tem pat strategis diselat tersebut seperti Tumasik, Pasai dan laintem pat, pada hakekatnja ditudjukan untuk penguasaan lalu lintas internasional di Selat Malaka itu. Begitu djuga pada waktu m untjul dan berk em bangn ja keradjaan-keradjaan Islam di Djawa, maka keinginan untuk m endjadi penguasa dan pengawas tunggal di Selat Malaka tetap m endjadi tudjuan penting dari keradjaan-keradjaan itu. K on on kabarnja ekspedisi Patih Unus jan g m en jeran g Portugis di Malaka pada tahun 1512, sebenarnja telah lama dipersiapkan un tuk m erebu t Malaka, tetapi telah didahului oleh P o r tu g is/Konkurensi antara A tjeh -D joh or dan keradjaan-keradjaan di Djawa, setjara tidak langsung membawa ketenteram ari'.bagi Portugis jang b e rtjo k o l di Malaka. Karena situasi jan g dem ikianlah jang memaksa A tjeh . merapergiat hubungan dengan keradjaan-keradjaan Islam diluar Indonesia dan Malaja jaitu India, T urki, Mesir, A rab dan lain-lain. Pem bangunan kapal-kapal digiatkan, Banjak tenaga-tenaga ahli didatangkan dari Turki, India, m alah adavpula seorang P ortu gis-ja n g sudah m asuk Islam ja n g bernam a Chodja Zainal Abidin. PadcPmasa p em e rintahan Sultan A lauddin Riajat Sjah A l Kahliar itu ham pir semua r,1Ibid., hal. 51 s/d 61. MSlamet Muljana, op. cit., hal. 190.
— 44 — fcarang-barang jan g dibuat diluar negeri sudah dapat dibuat se n diri di A tjeh . Kapal-kapal jan g m odern m enurut ukuran w aktu itu sudah berhasil dibuat di A tjeh. Industri alat-alat sendjata dan m eriam telah sedem ik ian m e ningkatnja, sehingga pesanan-pesanan dari negeri lain d ian taran ja dari Dem ak dan Banten dapat dipenuhi."3 Dalam tahun 1547 Malaka mulai digem pur oleh K eradjaan A tjeh. Dua buah kapal Portugis jan g berlabuh dipelabuhan M alaka dihantjurkan. A tjeh mendaratkan tenteranja dan sepera m e n d u d u k i kam pung Upeh, termasuk salah satu bahagian dari B andar M alaka bersebelahan dengan Kam pung Djawa, terletak disebelah kiri sungai Malaka. Portugis hanja bertahan dibenteng sadja dan tak m a m p u m em beri perlawanan diluar benteng. Praktis seluruh Malaka d id u duki A tjeh, ketjuali benteng pertahanan jan g m em ang sangat ta n g' guh. A tjeh m engirim ultimatum kepada G ubernur P ortugis di M a laka jang berada didalam benteng jaitu Simao de M ello, supaja m e njerah. Surat ultimatum itu ditulis dengan darah orang P o rtu g is sendiri jang sempat dibunuh oleh tentara A tjeh waktu m e n tjo b a melarikan diri. Simao de Mello tidak m em beri djawaban dan teru g bertahan d iben ten gn ja/'4 Meskipun dem ikian usaha A tjeh m en gi*. sir Portugis dari Malaka belum berhasil. Hal ini disebabkan k a ren a berhasilnja usaha Portugis m em etjah belah D joh or dan A tje h Kabar jang diterima oleh pasukan A tjeh tentang datangnja b a la bantuan untuk Portugis serta pertem puran antara pasukan A tje h jang lain dengan Portugis jang dibantu oleh D joh or di Perlis, m 6. maksa pasukan A tjeh menarik diri dari Malaka dengan m aksu ^ akan menghadang pasukan bantuan Portugis itu dilautan sadja. T e tapi pasukan jan g hendak dihadang itu tidak didjumpai.,,Walaupun penjerangan tersebut diatas gagal, A tjeh terus d ju g a memperteguh kedudukannja. Laporan ja n g disam paikan oleh p e n ibesar Portugis kepada radjanja di Lissabon m em buktikan b eta p a kekuatiran Portugis terhadap A tjeh terus bertam bah besar. S e d ja ly . tahun 1564 — 1585 armada-armada perang A tjeh m eningkatkan kegiatannja diperairan Selat Malaka. Dalam tahun 1564 A tjeh m enjerang D joh or dan berhasil didudukinja. Sultan D jo h o r terbu n u h dalam pertem puran ini dan sedjum lah tawanan diangkut ke A tje h . Untuk beberapa tahun D johor m endjadi vazal K eradjaan A tjeh ."" Tindakan ini dilakukan Keradjaan A tjeh sebagai persiapan m e n je •■"Mohd. Said, op. cit., hal. n o . ■‘R.O. Winstedt, op. cit., lial: 78: -„-,Loc. cit. I.A. Macgregor, A Portuguese Sea F ig h t near o f S in g a p o re ” J.3I.B.K.A.S., Vol. XXIX, P.-rt 3 , 1057, hr!. C.
— 45 — ra n g P ortu gis lagi di Malaka, agar D joh or tidak m endapat kesem patan m em bantu Portugis seperti pada penjeran gan A tje h tahun 1547 dahulu. Sem entara itu Portugispun m erentjanakan m em perbesar kekuatannja di Malaka dan m engatur persiapan untuk men jeran g A tjeh . D on A ntonio de N oronda gubern u r Portugis jang baru untuk Malaka, ketika berada di Goa dalam tahun 1564 telah m endapat kabar pula bahwa A tjeh telah m em bentuk suatu fron t persatuan negara-negara Islam untuk m enentang con qu istador P or tugis. Dari Sultan Turki A tjeh m enerim a sumbangan 500 m eriam dan sedjum lah besar alat-alat perlengkapan p erang la in n ja .Dalam tahun 1568 barulah terdjadi lagi serangan A tje h terhadap Portugis. Serangan ini adalah serangan ja n g paling hebat jan g p er nah dilakukan Sultan Alauddin Riajat Sjah A l Kahhar. Pasukan A tje h dalam p enjeran gan ini terdiri dari seperangkatan armada jan g m en gan gku t sedjum lah 15.000 peradjurit, 400 orang Turki dan 200 p u tju k m eriam tem baga. Penjerangan ini dipim pin langsung oleh Sultan A lau dd in Riajat Sjah A l Kahhar."* Tapi untuk m enghadapi penjerangan A tjeh ini Portugis sendiri telah siap sedia. Bala bantuan baru dari Goa dan Portugal sudah sam pai leb ih dahulu. Selain itu Portugis dju ga sem pat m em beri chab ar kepada D joh or dan Kedah supaja m em bantunja. Posisi Portugisp un pada masa itu agak baik, karena walaupun armada D em ak m em an g tidak djau h dari Malaka telah m enolak adjakan A tje h untuk m e n je ra n g P ortugis di Malaka.'" Penolakan itu m ungkin disebabkan. karena perbedaan kepentingan masing-masing seperti ja n g telah pe nulis uraikan diatas. Pertem puran berlangsung dengan seru baik didarat m aupun dilautan. Banjak djatuh korban pada kedua belah pihak. Dalam p ertem puran tanggal 16 P ebruari 1568, Sultan A laud din R iajat Sjah A l K ahhar kehilangan puteranja ja n g m em erintah di Aru. Pada p enjeran gan sekali inipun A tjeh belu m berhasil m enghantjurkan P ortugis di Malaka. Portugis banjak m em peroleh bantuan dari D jo h o r dan Kedah dalam penjerangan ini. Karena gemas ter hadap D joh or, A tjeh m engalihkan penjeran gann ja ke D joh or serta m en gh an tju rk an sedjum lah desa-desa. Sesudah itu barulah pasukan A tje h kem bali k e A tje h .”" . <* Tiga tahun sesudah peristiw a diatas jaitu pada tahun 1571, Sultan A lau ddin Riajat Sjah A l Kahhar m angkat. Makamnja diketem ukan di K andang XII, bertanggal 8 D jum adil AwaA. 979 hidjrah , 6rIbid „ hal. 7 dan lihat djuga : D.G.E. Hall. op. ci t, hal 284 “ I.A. Macgregor, loc. cit., dan Mohd. Said op cit hal i l l ““Ibid., hal. 112. ’ ’’ 1D.G.E. Hall, op. cit., hal. 285, I.A. Alacgregor, loc. cit.
— 46 — atau 28 September 1571 Masehi."' Ia diganti oleh a n a k n ja Hush dengan gelar Sultan Ali Riajat Sjah. Peristiwa jang penting djug; disebutkan disini pada masa pemerintahan Husin ialah datangnj; seorang ulama terkemuka dari Mekkah jaitu Muhammad A z h a r i jan< bergelar Sjech Nuruddin. Ia berasal dari Mesir dan bermazhat Sjafi’i. Ia mengadjar di Darussalam dan meninggal disana djuga la banjak membawa pengaruh dalam kehidupan keagamaan di Atjel pada masa itu. Husin meneruskan haluan politik jang ditempuh oleh ajahnja hal ini terbukti dimana selama enam tahun ia memerintah, pepe rangan dengan Portugis terus berlangsung. Pertempuran jang sen berlangsung pada tahun 1573, tapi gagal dan diteruskan pula pad 1ahun 1575- Jang terachirlmpun mengalami kegagalan. Dalam tahui 1579 Ali Riajat Sjah mangkat. Dia digantikan oleh anaknja Sultar SJntfalang masih berumur ?"bulan. Sesudah 7 bulan mendjadi radj; dia mangkat pula dan digantikan oleh saudara Sultan Husin sendir atau anak Sultan Alauddin Riajat Sjah al Kahhar jang mendjad radja di Pariaman jaitu Sultan Sri Alam. Menurut buku Bustanus salatin. Sri Alam tidak disukai karena ganas (zalim). Tidak berap lama ia memerintah, iapun terbunuh.02 Dia digantikan oleh Sultaj Zainal Abidin anak Sultan Abdullah jang tewas di Malaka tahun 156f Zainal Abidinpun kemudian terbunuh pula pada tanggal 15 Oktobe 1579.”3 Semendjak pertempuran A tjeh — Portugis di Malaka tahu 1568, Portugis menginsafi betjjljbetuir~bahwa' jmem ^rT
i
— 47 — m e n a k lu k k a n A tje h ., ja n g se la lu m e n g a n tja m P o r tu g is di M alaka."'’ M e n u r u t p e r h it u n g a n P o r tu g is w a k tu itu , b ila A t je h d a p a t d ik u a sa i, s e lu r u h S u m a te r a akan t e r g e n g g a m d e n g a n s e n d ir in ja d a la m k e k u a s a a n n ja . T a p i B a r e to ja n g k e tik a itu b e r tu g a s d i G oa , tid a k p e r n a h d a la n g k e M a la k a k e k o ta m a n a dia h a ru s p in d a h u n tu k m e la k s a n a k a n tu g a s n ja ja n g b a r u dan s e k a lig u s p u la s e b a g a i b a s is p e n je r a n g a n n ja k e A t je h . A d a ta n d a -ta n d a ja n g m e n u n d ju k k a n b a h w a d ia m e n g a n g g a p b a h w a r e n tja n a itu r e n tja n a g ila ja n g ta k m u n g k in d ilak san aik aa M e s k ip u n ia tak m e m a tu h i p e r in ta h a ta sa n n ja , d ia tid a k d ju g a dib e r h e n t ik a n . H a l in i m e n u n d ju k k a n b a h w a p e m e r in ta h P o r tu g a l sen d ir i m e n g in s a fi p u la b a h w a r e n tja n a ja n g d ib u a tn ja s e n d ir i m e m a n g ta k m u n g k in d a p a t d ilak san a k a n ."" D a la m ta h u n 1576, r a d ja Pox-tugal m e r u b a h r e n tja n a te r s e b u t d ia ta s d a n m e m u tiis k a n m e m b e r i tu ga s ch u s u s k e p a d a M a th ias d e A lb u q u e r q u e (k e tu r u n a n d ’A lb u q e r q u e ja n g m e n a k lu k k a n M alak a) u n tu k b e r a n g k a t k e M alak a d e n g a n d u a k a p a l p e r a n g . ja it u Santa C a th a rin a d a n S a o Y o r g e , b e r ik u t s e g a la te n te r a dan k e le n g k a p a n n ja d e n g a n tu g a s m e m p e r ta h a n k a n M a lak a d an m e n a k lu k k a n A t je h . D ia b e r a n g k a t ta n g g a l 2 M a re t 1576 d an d ip e rin ta h k a n h a r u s te r u s s a d ja k e M a lak a, ta n p a s in g g a h d im a n a p u n . T a p i p e r in t a h itu tid a k s e m u a d a p a t d id ja la n k a n , m u n g k in s e m a n g a t p e r a n g k u ra n g , m u n g k in d ju g a k a r e n a s e b a b -s e b a b lain. K e n ja ta a n n ja d ia b a r u tibia di M a la k a b u la n D e s e m b e r 1 57 6."7 A r m a d a A t je h p u n su d a h b e rs ia p -s ia p p u la d a n m u n d a r m a n d ir m e n g a d a k a n p a t r o li d ip e r a ir a n S e la t M a lak a, ta p i a rm a d a M ath ias d e A lb u q u e r q u e tid a k p e r n a h d ite m u i d ite n g a h d ja la n . B a r u d ik e ta h u i s e s u d a h sa m p a i d i M alak a. K a re n a itu a rm a d a A t je h m e m b u r u k e M a la k a . P a d a ta n g g a l 1 D ja n u a r i 1577 a rm a d a A t je h ja n g d ip im p in o le h L a k s a m a n a S ri M a h a ra d ja tela h m e n ja m p a ik a n ' ’ S elam a t T a h u n B a r u ” d e n g a n p e n g g e m p u r a n ja n g b e r t u b i-tu b i d a ri a rm a d a A t je h d ip e r a ir a n S e la t M alak a. k e a r a h m a n a A t je h m e n d a p a t k a b a r, b a h w a P o r t u g s , s e d a n g m e n g u m p u lk a n k e k u a ta n n ja . M e n u ru t tja ta ta n P o r t u g is , p a d a w a k tu M a th ias d e A lb u q u e r q u e tib a d i M alaka, te r u s d ia d a k a n k o n s o lid a s i k e k u a ta n ja n g t e r d ir i d a ri satu g a lle o n , d u a g a lle s e s , tiga g a lle y , tig a g a llio t d an tig a b r ig a n e y n e s . D ju g a d is e b u t n a m a -n a m a k a p te n P o r tu g is d a r i d u a b e la s k a p a l te r s e b u t d ia ta s ja n g tu ru t m e n g a m b il b a g ia n . I- A - M a c g r e g o r m e n g a ta k a n p u la t>ahwa k e k u a ta n A t je h a d a k ira -k ira 10.000 p e r a d ju r it d an b a n ja k s e k a li m e r ia m . D a la m u ra ia n s e la n d ju t n ja d itje r ita k a n d ju g a b a h w a tu r u t m e n g a m b il b a h a g ia n d a la m p e r te m p u r a n itu S u lta n A li R ia ja t otIb id ., hal. 8. "Ib id ., hal. 9. "'Ib id ., hal. 9 dan 10.
Sjah, anak Sultan A la u d d in A l K ahhar. P ertem p u ra n sekali in ip u n b elu m m enghasilkan suatu hasil ja n g p o sitif ja itu b elu m berh asiln ja A tje h m en gu sir P ortu gis dari Malaka. F a k tor-fak tor ja n g m en jeb a b k a n k ega gala n itu ialah k aren a b en ten g A . F om osa di Malaka m em a n g tan ggu h dan k on disi angkatan p era n g P ortu gis dengan kedatangan Mathias d e A lb u q u e r q u e d jau h leb ih baik dan sem purna, serta k on solid asi kekuatan b e rh a sil dilaksanakan dengan tjepat oleh M athias d e A lb u q u erq u e. S edangkan A tje h sebaliknja pada waktu itu situasi dalam n e g e rin ja dalam k e a daan katjau. Serangkaian p erten tan gan dan p ereb u tan kekuasaan seda n g berlan gsu n g dan b e lu m ada tanda-tanda akan lah ir s e o ra n g kuat jan g m am pu m en gatasin ja. F a k tor lain ja n g harus d iperliitu n gkan djuga jaitu pereb u tan h egem on i di Selat Malaka antara k e ra djaan-keradjaan disekitar Selat Malaka telah d ipergun ak an selalu oleh Portugis dengan tjerd ik n ja . M engenai pertik aian dan p ereb utan kekuasaan di A tje h pada waktu itu baiklah diuraikan serba sedikit disini. Seperti telah d itjeritakan bahw a pada tahun 1564, D jo h o r diserang oleh A tjeh . Sultan D joh or terbu n u h dalam peristiw a itu. A n ak n ja R aden B akir o le h Sultan A lauddin Riajat Sjah A l K ahhar dibaw a ke A tjeh , ja n g k e m udian dikem balikan k e D jo h o r lagi untuk m en d jad i sultan. T id ak lama kem udian sultan ini terbunuh, lalu digantikan oleh A li D ja lla dengan gelar Sultan A li D jalla A b d u l Djalil."" Tahun 1579 A t je h m en jeran g pula Perak. Dalam serangan ini sultannja ja itu Sultan A hm ad terbunuh. Isteri dan anaknja. M ansur dibaw a k e A tjeh . Di A tjeh Mansur dikawinkan dengan puteri Sultan A tjeh .. Pada tanggal 30 Maret 1579 Mansur dinobatkan m en d jad i Sultan A tje h m enggantikan mertuanja^ dengan gelar Sultan A lau ddin M ansur Sjali A n ak Sultan M ansur inilah ja n g kaw in dengan A li D jalla dari D j o h o r .'" Selama pem erintahan Sultan M ansur berlan gsu n g, di A tje h telah tumbuh ketjurigaan oran g-oran g b esa r ja n g berkuasa, bahw a D joh or dan Perak bersekutu m em bu at kekuasaan segitiga, A tje h Perak D joh or ditangan dinasti D joh or. K eberan gkatan Sultan M ansur ke Perak untuk m eradjakan adiknja sendiri disana dan peristiw a kem atian Raden Bakir, ja n g seharusnja digantikan oleh anaknja,, tapi anak im pun terbunuh pula, sem ua itu telah m en je b a b k a n Ali D jalla naik m en djadi Sultan D joh or, m enam bah k etju riga an p em besar-pem besar di A tjeh . Perkem bangan ini m em b eri tanda-tanda bah wa tam puk kekuasaan hendak digeserkan k e P erak atau D joh or. Sebetulnja pada waktu itu di A tjeh telah tum buh dua goloHgan, jaitu golongan ja n g m enginginkan agar tachta k era djaa n A tje h tetap "‘ Ibid.. hal. 10 s/d 15 dan Mohd. Said, op. cit., hal. 115."R .O . Winsted, op. cit., hal. 81.
■'Ibid., hal. 82 .dan D.G.E. Hall, op. cit., hal. 285.
— 49 — berada ditangan pendiri Keradjaan A tjeh jaitu turunan A li Mughajat Sjah. jan g berarti m enentang Sultan A lauddin Mansur Sjah jang m ereka anggap orang asing dan golongan jan g p ro Sultan A lauddin Mansur Sjah. M ereka jang terachir ini terdiri dari para alim ulam a, tjerd ik pandai dan tentera, karena m ereka melihat dalam diri Sultan Mansur Sjah sifat-sifat jang terpudji sebagai seorang sultan, djadl tidak didasarkan pada pertim bangan turunan. Sultan Mansur Sjah adalah seorang jan g alim dan ta’ at kepada agama. Pada masa pem el-intahannja perkem bangan agama m adju pesat. Pada tahun 1582. telah datang ke A tjeh ulama-ulama terkenal dari Mekkah jaitu S jech A bd u l K adir Ibnu Hadjar dan Sjech Muhammad Yamani, djuga telah datang pula ke A tjeh ulama terkenal dari Gudjarat, Sjech Muham m ad Djailani Ibu Muhammad A r Raniri. Hubungan internasional terutam a dengan negara-negara Islam bertam bah erat djuga seperti pada masa Sultan Alauddin Riajat Sjah A l Kahhar. Ia dapat digolongkan dalam deretan sultan-sultan A tjeh jang ternam a.71 M ansur Sjah m eninggal pada tanggal 12 Djanuari 1585, terbunuh sewaktu baru sadja kembali dari perlawatan ke Perak. MansUr Sjah diganti oleh Sultan. Bujung dengan gelar Sultan A lauddin Riajat Sjah. Ia adalah putera Sultan Munawar Sjah, sultan Indrapura. Sultan ini dinaikkan ketachta keradjaan, sebagai hasil, kata m ufakat para pem besar keradjaan. Tapi ia mati terbunuh djuga dalam tahun 1589. L eb ih .d a h u lu Radja Asjim tjutju almarhum Sultan Mansur Sjah, anak dari Sultan Ali Djalla dari D joh or hendak diradjakan, tapi anak inipun mati terbunuh djuga. L alu dinobatkanlah Sultan A lau ddin R iaiat Sjah A l Makammal m en d jad T rad ja . Dia diangkat m en d jad i ra d jT k etik a berum ur sudah tjukup tua. Sem endjak mudanja ia sangat aktif dalam pertem puran dengan Portugis dan banjak djasanja untuk itu. Dia keturunan M uzaffar Sjah. Djadi masih tergo lo n g asli dari keturunan Sultan Abdallah A l Malik A l Mubin, tjakal bakal sultan sultan A tjeh. 2 C.
K eradjaan A tjeh B erkem bang M endjadi Pusat Perdagangan.
Usaha pertam a Sultan Alauddin Riajat Sjah A l Mukammal ialah m entjiptakan suasana tenteram diseluruh Keradjaan A tjeh. Kekalutan ja n g silih berganti akibat dari perebutan kedudukan sultan, telah m enim bulkan perpetjahan, huru-hara dan pem bunuhan-pem bunuhan. Perang jan g terus m enerus dilantjarkan untuk m ngusir P o r tugis dari Malaka dan serangan-serangan terhadap keradjaan-keradjaan ja n g bersekutu dengan Portugis, baik di Malaja ataupun d; Sum atera telah banjak mem bawa korban djiw a dan harta benda Z a in u d d in , O p . c it ., h a l. 4 00 d a n G K N ie m a n n h a l 1“>3 l ° * •-M ohd . S a id , O p .c it ., h a l. 116 d a n lih a t d ju g a L a in p ir a n l“
K e a d a a n ja n g s e r b a k a tja u d e m ik ia n itu a p a b ila ta k d ia ta s i d e n g a n s e g e r a pa sti ak an m e m b a w a k e r a d ja a n A t je h k e le m b a h k e h a n t ju r a n . Satu h al ja n g m a sih m e n g u n tu n g k a n b a h w a d a e r a h in ti d a n d a e r a h pokok
k e r a d ja a n
A t je h
m asih
te ta p
b e r s a tu . T a k
pernah
d a la m s e d ja r a h A t je h , b a h w a d a e r a h -d a e r a h in i p e r n a h
le r t ja t a t
m e la k u k a n
vin da k a n se p a ra tis. R u p a n ja la n d a s a n p e r s a tu a n ja n g d ile t a k k a n o l e h A li M u g h a ja t S ja h da n A la u d d in R ia ja t S ja h A l K a h h a r t j u k u p k u a t. A l M u k a m m r.l s e p e r t i telah d iu ra ik a n ia m e m a n g k u d ja b a t a n n ja da-Ir.m u sia ja n g s u d a h la n d ju t. D ia s e o r a n g p a h la w a n
d a la m
perang
in e la w a n P o r tu g is dan dia n ie n g ik u ti p u la p e r p e t ja h a n ja n g b e r l a n g s u n g d iista n a k e ra d ja a n A t je h . M e n u r u t B u s ta n u s s a la tin ia s e o r a n g p c r a m a h dan ba ik h ati serta b e rp e n g a la m a n .™ k e b id ja k s a n a a n ja n g k e r a d ja a n A tje h .
d ila k u k a n n ja
te la h
K e b id ja k s a n a a n -
b e r h a s il
m e n e n te ra m k a n
U n tu k m e n in g k a tk a n p e n d a p a ta n n e g a ra d a n k e s e d ja h le r a a n r a k ja t S u ltan A la u d d in R ia ja t S ja h A l M u k a m m a l- m e m b u k a e m p a t b u ah
p e l^ u h a n la t e i- rP a n ta i
t ie r m in .
D a ja ,
P id ie
dan
P a s a i.
K e s m p a t b a n d a r itu d ib u k a s e le b a r :le b a r n ja u n tu k la lu lin ta s p e r d a g a n g a n . P e d a g a n g -p e d a g a n g a s in g ja n g
d a ta n g d i A t j e h
d ip e r la k u -
k a ii sa m a . D a la m b a n d a r -b a n d a r da n p a s a r -p a s a r itu d id a p a t i p e d a g a n g -p e d a g s n 'g a s in g d a ri b e r b a g a i k e b a n g s a a n s e p e r t i A r a b , T jin a , P e r s i, S ia m , T u rk i, P e g u . B e n g g a la , P o r tu g a l,
S p a n jo l .71
R u p a n ja
m a sa A l M a k a m m a l te r d a p a t h u b u n g a u ja n g b a ik d e n g a n P o r t u g is . S u a sa n a
k o n fr o n ta s i u n tu k
s e m e n ta r a
d ih e n tik a n .
Bahkan
d iis ta n a
k e r a d ja a n A t je h d ite m p a tk a n s e o r a n g P o r t u g is ja n g b e r n a m a A l f o n s o V ic e n t e s e b a g a i d ju r u b a h a s a d ?n p e n a s e h a t d a g a n g s u lta n . P a d a m a sa itu pu la s e o r a n g w a n ita ja n g b e r n a m a M ala H a ja ti d ia n g k a t m e n cija di la k sa m a n a ja n g m e m iin p in p r a d ju r it w a n ita . Ia tja k a p , b id ja k sa n a dan ie g a s d a la m b e r t m d a k .7’’
S e te la h a da h u b u n g a n
dengan
I n g g e r is dan B e la n d a te r d a p a t d ju g a p e d a g a n g -p e d a g a n g k e d u a b a n g sa te r s e b u t. M e n g e n a i h u b u n g a n akan
d iu ra iiia n
^ o i t u g is ja n g e i ,_a g a n g ^enang
le b ih
te la h
b eberap a
d ik e p u la u a n
m e lih a t
I n g g e r is da n B e la n d a d e n g a n A t j e h
Juas d ib a h a g ia n p u lu h
M a lu k u
k e d a ta n g a n
dan
la in
ta h u n
d a la m
bab
m en gu a sa i
d ib a n d a r -b a n d a r
p e d a g a n g -p e d a g a n g
in i.
O ran g -
M a la k a A t je h
E rop ah
dan tid a l
la in n ja .
‘ e d sg 'a n g I n g g e r is dan B e la n d a d ia n g g a p s a in g a n j a n g m e n g u r a n g i ^ e u n tu n g a n m e r e k a . S ik a p d e m ik ia n itu b e r t e n t a n g a n
dengan
pen-
d ir ia n S u lta n A l M u k a m m a l. L a m b a t la u n s ik a p S u lta n A l M u k a m m a l te r h a d a p p e d a g a n g -p e d a g a n g itu d ju g a b e r u b a h .
: G.K. N iem ann . Op.c-it., hal. 125." Slam et M u ljan a, O p.cit., hal. 260. 7 H.M. Z ain u d d in , O p .cit., hal. 401 clan S la m et M u lja n a O p .cit., hal. 258. , ’
—
ol —
O le h . k a r e n a p e r d a g a n g a n la d a d ib a n d a r -b a n d a r A t je h m a d ju s e k a li. m a k a S u lta n A l M u k a m m a l m e m p e r h 'e b a t p e n a n a m a n la d a . U n tu k itu d ib u k a k e b u n - k e b u n la d a j a n g .s a n g a t lu a s d a n p a r a p e ta n i m e n d a p a t u a n g m u k a u n tu k p e n a n a m a n k e b u n n ja . B e r k a t p e r d a g a n g a n la d a itu K e s u lta n a n A t je h m e n d ja d i s a n g a t m a k m u r . H a s il p 'e n cfiu a la n la d a cTaii T iu k 5 i~ p t:id a g a iig a n ~ a ib a n d a r -b a n d a r d ig u n a k a n u irtiTk m e m b a n g u n K e r a d ja a n A t je h . K e m a d ju a n ja n g d it ja p a i o le h K e r a d ja a n A t je h d a la m p e lb a g a i b id a n g s a n g a t p e s a t. D e n g a n h a s il p e n d ju a la n la d a d a n b e a t ju k a i itu A t je h m a m p u m e m b e li k a p a lk a p a l b u a t a n lu a r n e g e r i u n tu k m e m p e r k u a t a r m a d a n ja . B a n tu a n s e n d ja t a te ta p m a sih d it e r im a d a r i K e r a d ja a n T u r k i. T e t a p i d is a m p i n g b a n tu a n itu A l M u k a m m a l m a m p u p u la m e m b e li s e n d ja t a d a n m e s iu d a r i B e la n d a d an T n ggeris.. A tlfih m e n d ja d i n e g a r a m a r itim ja n g k u a t d a n b e r a n i m e n g im b a n g i M a lak a. M e m a n g s e te la h D e m a k d ja t u fi A tje h T a h s a tu -s a lu n ja n e g a r a Is la m di I n d o n e s ia ja n g m a sih m a m p u d a n b e r a n i m e n je r a n g o r a n g P o r t u g is d i M a la k a . A t je h d ita k u ti o le h p ih a k P o r t u g i s d a n d is e g a n i o le h la w a n d a n k a w a n .7" S e p e r t i s u d a h d is in g g u n g d a la m b a b -b a b ja n g te r d a h u lu . p e n d u d u k a n M a la k a o le h P o r t u g is d a n s ik a p P o r t u g is te r h a d a p o r a n g o r a n g Is la m , m e n je b a b k a n s a u d a g a r -s a u d a g a r Is la m b a n ja k ja n g m e n ji n g k i r d a r i M a la k a , te r u t a m a k e A t je h . K o n f r o n t a s i t e r u s m e n e r u s a n ta r a A t j e h d a n P o r t u g is d i M a la k a d a n d ip e r a ir a n S e la t M a la k a , t e la h m e n je b a b k a n p e r a ir a n S e la t M a la k a itu tid a k a m a n d an sa n g a t b e r b a h a ja s e b a g a i la lu lin ta s p e r d a g a n g a n , te r u t a m a b a g i p e d a g a n g p e d a g a n g Is la m . K a p a l-k a p a l d a g a n g Is la m e h u s u s n ja d a n k a p a lk a p a l d a g a n g b a n g s a A s ia u m u T nn ja. UM tjlk _ m a iig n in d a r i P o r tu g is d i M a la k a t id a k b e r laiar~ m ela lU t~ S elat M a laka^ m e la in k a n m e n g a m b il d ja la n s e b e la h b a r a t ~ p u la u S u m a te ra m e la lu i S e la l— S u n d a e D in d i riijalarm ja m e la lu i l)ia w a '~ B a ra t. D ja w a B a r a t d a n d a e ra h -d a e r a h dip arTEal'bal'at p u la u SuiTTate r iT s a n g a t b e r u n t u n g d e n g a n - k e a d a a n ini. S e b e lu m itu d a e H h - d a e H h T n i k u r a n g b e r a r t i b u a t p e r d a g a n g a n an^ ta r I n d o n e s ia , o le h s e b a b d ja la n p e r d a g a n g a n k e T jin a m e la lu i S e la t M a la k a d a n d ja la n p e r n ia g a a n k e M a lu k u m e la lu i p e la b u h a n p e la b u h a n D ja w a T im u r . B e r ita -b e r ita T jin a s a m p a i ta h u n 1400 b o le h d ik a t a k a n m a sih b e lu m d a p a t m e n t je r it a k a n a p a -a p a te n ta n g D ja w a B a r a t d a n s e b a h a g ia n b e s a r te m p a t -te m p a t d ip a n ta i b a r a t S u m a te r a . D a h u lu -d a h u lu n ja S e la t S u n d a ta k b a n ja k d ila lu i. Ses u d a h M a la k a d ia tu h . D iaw a ban al— dan.— S u m at era — h a g ia n __.J^araT m u la i m a d ju . D ja k a r ta m u la i b e r k e m b a n g s e s u d a h ta h u n 1 51 1. A k a n t e t a p i s e b a g a i p u s a t p e r d a g a n g a n d e n g a n s e g e r a p u la ia d ik a la h k a n o l e h B a n t e n ja n g b a n ja k d id ia m i o l e h s a u d a g a r -s a u d a g a r I s la m d a r i M a la k a . B a n te n d ja d i p u s a t k e d u d u k a n s e o r a n g su lta n ja n g
'S lam et M uljana, op. cit., hal. 260.
— 52 — b e ra sa m a Islam .77 Pantai b arat S u m atera tu m b u h d en g a n p esa t s e b a la i d aerah p rod u k si lada dan p ela bu h an -p ela bu h an P ariam an , S eleb a r dan In d ra pu ra m en d jad i panting."Pariam an isediak pem erin ta h an Sultan A la u d d in R iajat Sjah A l K a h h a r telah m e n d ja d i b ah agian K erad ja an A tjeh . B arus ja n g se d ja k lam a sudah d ik en a l sebagai tem pat m enghasilkan k a p u r barus, p ela bu h an n ja h id u p kem bali. T u m b u h n ja A tje h sebagai pusat p erd a g a n ga n sebah agian d ju g a disebabk an oleh situasi ini. B erb ag ai hasil p ro d u k si pan tai barat Sum atera ja n g diperdagan gkan dipasar-pasar India, T io n g k o k dan E rop ah dibaw a k e pelabu han-pelabu han A tje h , dim ana sa u d a g a isaudagar dari berbagai bangsa telah berk u m p u l. D engan adanja masa damai ja n g singkat antara A tje h dan P o r tugis di Malaka, m aka selat Malaka m en d ja d i ram ai dan m eria h k em bali sebagai lalu lintas internasional- D aerah-daerah sek ita rn ja p u n m u lai giat kem bali m em p rod u sir baran g-baran gn ja ja n g sudah terkenal dipasaran internasional, terutam a lada dan tim ah. D aerah daerah sekitar Selat Malaka inipun sudah sedjak lam a m eru p a k a n vazal K eradjaan A tjeh . Baiklah kita ikuti uraian V an L e u r seba ga i b erik u t : ’’The States on the north coast of Sumara had been already long been ports of call on the trade route. Islam had therefore found its first political) expansion there. Certainly under the influence of new political constellation the power of the Achinese sourt and its followers grew. The state establihed control poter having authority to levy tolls and demand trubete from trade a long the west coast of Sumatra as far as into the Indrapura region. The name of Sultan Mansur I (1567 — 1585) is linked, to that expansion of power. Influence was also exercised on the west coast of the peninsula of Malaya, among other places in Perak tributary for deliviring tin” .'1* Daerah-daerah ini sem uanja sebenarnja tidaklah dikuasai dan diduduki sungguh-sungguh oleh A tjeh . Dalam beberapa hal daerahdaerah ini tetap bebas dan m erdeka, ketju ali dalam politik perda gangan dan politik terhadap P ortu gis diharuskan m en gik uti p o litik jan g didjalankan oleh A tjeh. Manakala daerah-daerah ini berusaha bersekutu dengan Portugis untuk melawan A tje h atau m e n tjo b a ti dak m enjalurkan hasil-hasil produksinja m elalui p ela bu h an -p ela bu han dan bandar-bandar di A tjeh , maka sudah barang tentu arm ada A tjeh akan datang m em aksakannja. B edan ja dengan M od jop a h it Pada zaman d jajan ja ialah M odjopahit m enekankan pada p en jera han upeti, tetapi A tjeh lebih m enitik beratkan pada. p en jalu ra n hasil-hasil prod u ksi setem pat m elalui p ela bu h an /ba n d a r-ba n d a r di ^tjeh dan sikap terhadap Portugis di Malana. Burger dan Prajudi, op. cit., hal. 45, 46.M.C. van Leur Indonesian Trade and Society, Sumur Banduns Bandung, i960, hal. 102. ' 'Ibid., hal. 102.i
—
53
—
Pada m asa pem erin tah an A l M ukam m al terdapat m asa damai d en g a n Portu gis, satu hal ja n g tak p ern ah terd ja d i sedjak k eradjaan A tje h didirikan. T etapi masa dam ai ini han ja sebentar, k aren a P o r tu gis k em b a li m enu n djukkan sifat-sifat con q u ista d orn ja, sifat m onop o li dalam perdagan gan , perasaan iri terhadap saudagar-saudagar E rop ah lainnja seperti Inggeris, B elanda dan P eran tjis sebagai pendatang baru. P ortu gis kem bali pula m engh asu t daerah-daerah vazal K era d ja a n A tjeh dan berusaha m enjalu rkan hasil-hasil p rod u k si daerah-laerah itu kepelabu han Malaka. Sem ua tindakan-tindakan P o r tugis itu sudah barang tentu sangat m erugikan A tjeh . Perm usuhan tim bu l k em bali. A tje h tentu tidak dapat m em biarkan k epen tin gann ja dih an tju rk an oleh Portugis. Sultan A lau ddin R iajat Sjah A l M ukam m al ja n g sudah sangat tua itu digantikan oleh puteranja Sultan A li R iajat Sjah pada tahun 1604. M en u rut beberap a penulis naiknja Sultan A li R akjat Sjah atas tachta K eradjaan A tjeh adalah hasil dari kudeta terhadap a]ahnja. O leh karena itulah tim bul serangkaian katjauan diantar,? dia dan saudara-saudaranja ja n g tak m en jetu d ju i tidakan-tindakannja.H asil gem ilang ja n g ditjapai seiam a pem erintahan Sultan A la uddin R iajat Sjah A l M ukam m al ialah berhasiln ja ia m enjelam atkan K era d ja a n A tje h dari keruntuhannja. Ia berh asil pula m entjiptakan suasana tenteram diseluruh K eradjaan A tjeh , m en djadikan A tjeh sebagai pusat perdagangan di Asia Barat um um nja dan Indonesia B arat chu su sn ja ja n g m engakibatkan kem akm uran b agi K eradjaan dan rak jatnja. A ngkatan Peran g jan g diban gu n n ja tju k u p kuat se h in gga m am pu m endjaga keutuhan w ilajah dan kepen tin gan K era d jaan A tjeh . Pada masanja pula A tjeh berkenalan dengan pedagangp ed a ga n g Inggeris dan Belanda. K arena kedatangan kedua bangsa itu k elak ban ja k m em baw a pengaruh dalam perkem ban gan A tjeh ch u su sn ja dan In d on esia /A sia T enggara u m um n ja, m aka dibawah ini akan dituturkan riw ajat kedatangan dan perkenalan kedua bangsa itu dengan A tjeh . D.
P erk en alan
dengan Belanda dan Inggeris.
H am pir seratus tahun lam anja orang-orang P ortu gis dapat merahasiakan djalan pelajaran kenegara-negara tim ur m elalui T an dju n g H arapan. Sam pai ach ir abad ke-16 tidak ada bangsa E rop ah lainnja selain ora n g-ora n g P ortu gis dan Span jol ja n g m en getah u i djalan p e lajaran tersebu t. Pada tahun 1595 rahasia p elajaran kenegara-negara tim u r itu d ib otjork a n oleh seorang B elan da Jan H uygen van Linsch oten dengan terbitan bukunja ’’Itinerario” dan ” Reys G esdm ft van de Navigatien der Potugaloyser in Orienten” . D alam buk u itu ia m en gm a ik a n tentang pelajaran dilautan H india dan perdagangan
— 54 — ora n g-ora n g P ortu gis d in egara-n egaia tim u i. K eteia n g a n p ela ja ra n dilautan H india d ip eroleh n ja ketika ia m e n d ja d i sekretaris U skup A g u n g di Goa. Berkat terbitn ja buku-buku itu p ed a ga n g -p ed aga n g B ela n da berh asil m engetah u i djalan p ela ja ra n k e n eg eri tim u r m e la lu i T a n d ju n g H arapan.s° M ula-m ula m ereka hanja m en d jad i p e n g h u b u n g antara P o rtu g a l d en g an n egara-negara E ropah lainnja sadja. P ortu gis m en d atan gk an rem pa h -rem pa h dari tim ur. Belanda m en d ju al baran g-baran g itu di E rop ah . Pada tahun 1580 Portugal diduduki S p an jol dan pada w aktu itu B elan da sedang b erp era n g dengan S panjol. B elanda sedan g b e rd ju a n g m erebu t kem erdekaannja dari p en d ja d jah a n S pan jol. K aren a itu perdagan gan dengan Portugal-Sparijol amat d ip ersu k ar o le h P h i lip II radja S p a n jol/P ortu g a l. Maka terpaksalah para p ed a ga n g B e landa berusaha untuk berniaga langsun g d engan Indon esia."1 K etjuali itu harus diketahui djuga, bahw a bangsa B ela n da pu n m en galam i perobahan djiw a jan g h ebat akibat p e n g a ru h .p e ro b a h a n agam a dari K atholik ke P rotestan dan akibat dari ren aisance. P en garuh faham -faham baru itu baik dalam lapangan agam a ataupun' ilm u pengetahuan m em beri daja p e n d o ro n g ja n g tidak sedik it k e pada bangsa Belanda. Ekspedisi pertam a berangkat tanggal 2 A p ril 1595 dari T essel m elalui T andjung Harapan. A rm ada pertam a itu ,dipim pin oleh C ornellis de H outm an j&an dibiajai oleh sebuah perusahaan d agan g terkenal jan g bernam a ' ’The C om pagn ie van V e r r e ’ \ M ereka tib a dipelabuhan Banten pada tanggal 5 D juni 1596 sesudah berlajaiselam a 14 bulan. M ereka m ula-m ula disam but baik, tapi karena sikap m ereka jan g tidak sopan m en jebabk an m ereka diusir dari Banter sesudah 15 hari berdiam dibandar itu. C ornelis d e H outm an adalah p em im p in armada ja n g buruk ja n g m enjebabkan m ereka diu sir dan arm ada Belanda jan g pertam a itu banjak fnengalam i kesulitan. Meskipun dem ikian m ereka dapat kem bali dengan selam at dan menda pat sam butan ja n g baik dan gem bira din egeri Belanda, karena d ja lan k esu m b er rem pah-rem pah telah ditem ui.8-’ . Sesudah ekspedisi pertam a ini disusul pula oleh ek sp ed isi keduH dibaw ah pim pinan Jacob van N eck, terdiri dari 8 bu.ah kapal, b e rangkat tanggal 1 Mei 1597 dan dibiajai oleh perusahaan ’ ’Old C o m p a n y” . E kspedisi ini kem bali ken egeri Belanda pada tanggal 19 D ju ni 1599 dengan hasil ja n g gem ilan g“ Sesudah itu disusul o le h
’■"Slam et M u lja n a , O p .c it ., h a l. 2 5 2 ; M o h d . S a id , O p .c i t :, h a l- H Q B .H .M . V le k k e , O p .c it ., h a l. 1 09 d a n D .G .E . H a ll, O p . c i t . , h a l 2 2 9 ' ‘ S la n ie t M u lja n a , O p .c it ., h a l. 2 5 2 . ’ S-D .G .E . H a ll, O p .c t t ., h a l. 2 2 9 ; B .H .M . V l e k k e ; O p .c it ., h a a l. 128, 12.9.
O p ic it ., h r l
1 07 -
— 55 — ekspedisi dem i ekspedisi jan g dibiajai oleh berbagai perusahaan d in egeri Belanda. Disini tidak penulis uraikan tentang ekspedisi dem i ekspedisi itu. Hanja ekspedisi demi ekspedisi jan g ada sangkut pautnja dengan Kei'adjaan A tjeh akan diuraikan agak sedikit luas. Ekspedisi jan g pertama jan g m en gu n djun gi A tjeh ialah ek sp e disi jan g dipim pin oleh Cornelis de H outm an jan g m cm im pin fekspedisi B elanda ke Indonesia jang pertam a dahulu. Perdjalanr.nnia ini adalah perdjalanannja j~.ig kedua m en gu n d ju n gi Indonesia. la dibantu oleh adiknja Frederik de Houtman. Ekspedisi ini berangkai tanggal 25 M aret 1598 dengan dua buah kapal jaitu m asing:masing bernam a De Leew dan De Leewin. Kedua kapal ini tiba di A tjeh pada tanggal 21 Djuni 1599. De Houtman m em bawa 255 orang anak buah. Sesam painja dipelabuhan A tjeh de H outm an dan orang-orangnja segera m elapor kepada sjahbandar dan keinudian diantar keistana sultaii. M ereka diterim a dengan sikap jan g sangat ramah. .Semua anakbuah didjam u dengan makan besar. Sultan A l Mukammal m em erintahkan m enjem belih kerbau. Izin untuk berniaga telah diberikan oleh Sultan A tjeh , berikut sepetak tanah untuk- m endirikan kem ah dan kantor. Dalam waktu sepekan de Houtman telah berha.sifm em bQ rong lada untuk dimuat kedalam kapal, Hal tersebut benarbenar diluar dugaan sem ula." Pada tanggal 30 Djuli 1599 Sultan menandatangani perd jan d jian pin d jam kapal Belanda dengan sewa lada; separo sewa dibajar se belum bertolak, ja n g separohnja lagi dibajar sesQdah m engangkut tentera A tjeh beserta perlengkapannja ke D johor! Peristiwa ini sa ngat tidak m enjenangkan pihak Portugis. Pada waktu itu diis tana A tjeli seperti telah i^enulis kemukakan, ada seorang djuru bahasa berkebangsaan Portugis jang bernam a A lfo n so V icen te. Se gala apa ja n g d ilakukan sultan untuk m elajani tamu-tan:u Belanda “’ M e n g e n a i e k s p e d is i d a g a n g B e la n d a ja n g d ik i r im k e I n d o n e s ia s a m p a i d e n g a n e k s p e d is i p e r t a m a V .O .C . ja n g d a t a n g k e In d o n e s ia , u r a ia n d a n k e t e r a n g a n n ja ja n g le b ih lu a s lih a t : J .C . v a n L e u r O p . c i t , lia l. 144, 146, 147, d a n 1 4 8 , B .H .M . V le k k e , O p .c it ., h a l 107 s / d 120: d ju g a D .G .E ! H a ll, O p .c it ,. h al. 229, 231 d a n 232. '" T j e r i t a t e n t a n g e k s p e d is i C o r n e lis d e H o u t m a n d a n F r e d e r ik d e H o u t m a n in i s e le n g k a p n ja d id ju m p a i d a la m u ra ia n ja n g d is u s u n o l e h P .A . T i e l e , F r e d e r ik d e H o u t m a n in A t je l i , ln d is c h e G id s , 1881 d a n K is a h p e r d ja l a n a n J o h n D a v is s e o r a n g I n g g e r is ja n g m e n d ja d i m u a lim s a la h s e b u a h k a p a l d a r i e k s p e d is i C o r n e lis d e H o u t m a n d it e r b it k a n o l e h J : d e I-Iullu d a la m B .K .I . V o l. L X V I I , 1913 d a n V o l. L X I X . 1914 B e r b a g a i p e n u l is s e d ja r a h t e l a h m e n g u t ip k e d ja d ia n -k e d ja d ia n ja n g dip e r lu k a n d a r i k e d u a s u m b e r itu d ia n t a r a n ja , D .G .E . H a ll. O p c it hal 2 3 2 ; B .H .M . V le k k e , O p .c it h a l. 11G d a n .1 1 8 ; S la m e t M u lja n a O p .c it " h a l. 2rj4, 2 5 5 , d a n 2 5 6 ; M o h d . S a id , O p .c it ., h a l 119 s i/d 126 P e n u lis s e n d i r i m e n g a m b il d a n m e n ja r i k a n n ja d a r i b a h a g ia n -b a h a g ia n ’ ja n g p ep e i'l u ^ a n d a r i k u tip a n p e n g a r a n g -p e n g a r a n g t e r s e b u t d ia ta s, sesuctah p e n u l is p e r b a n d in g - b a n d in g k a n s e p e r lu n ja .
— 56 — itu diketahui oleh Alfonso. Meskipun Alfonso memberi nasehat kepa da sultan untuk'membatalkan perdjandjian dagang dengan pihak Be landa, sultan tetap pada pendiriannja. Namun demikian A lfonso Vicente tidak berputus asa dan terus mengliasut orang-orang Atjeh untuk memusuhi orang Belanda, anak buah de Houtman. Segala akal dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat umum terhadap orang-orang Belanda. Telah ditetapkan bahwa kapal Belanda akan meninggalkan Ban da Atjeh pada tanggal 11 September 1599. Sebelum berangkat me reka didjamu dengan makanan dari darat oleh sultan. Tetapi nasib Belanda sedang malang. Anak buah kapal jang memakan hidangan itu muntah-muntah. Belanda menuduh sultan, bahwa mereka diratjuni. Timbul perselisihan dan terdjadilah tembak-menembak. anta ra Atjeh dan Belanda. Belanda jang masih ada dilodji dikepung; jang ada didjalan-djalan dikerojok dan dalam peristiwa ini 95 oiang ai:ak buah kapal Belanda djatuh sebagai korban. Cornelis de Hout man jang sedang berada dikapal tertembak mati. Sesudah dxadakan penjelidikan oleh sultan atas peristiwa tersebut, maka diambil kesimpulan bahwa telah dilakukan sabotase oleh pihak-pihak jang tak menjetudjui berlangsungnja hubungan baik antara orang-orang Belanda dan Atieh Alfonso Vicente dibertan s i ? ? djabutannja SebaSai djuru bahasa dan penasehat sulB e l a n ^ S . ^ T f 8 menjelesaikan persoalan te r s e b u t . tapi orang » U gUgup dan ketakutan sehingga kapal de Leewm g a l d i d a T a t I T ' Akibat"ia anak buah kapal jang masih tingS l-ik de H o u S
taWanan- Diantara mereka UU terdaP3t F fe '
dan A t i i h 1 l t edUa j(ang ff^nambah buruknja hubungan Belanda pal-kapal B e l a n ^ Penj eran§a11 kapal-kapal Atjeh oleh kaKapal-kpal Behmi dlp*mPin °Ieh Laksamana van Gaerden. memindahkan muata menJerang kapal-kapal Atjeh dan sesudah gelamkan. Alasan ian^3)-t6kapal mereka’ kapal Atjeh itu. dlteng' Portugis bersekonnirtl dlkemukakan ialah kapal-kapal Atjeh dan Belanda Peristiwa t ? ?ndak menjerang dan merampok kapal-kapal peristiwa de H o f m a n n * terdj adi tidak lama sesudah terdjadmja Jacob van Neck ia n /r f * b° ngan kapal Belanda dibawah pimpinan tjoba mensadakan nLi kemudian ke Banda Atjeh jang men*1dengan Atjeh tidak berta. hampa. Rumania n p i L i
Pelabuhan Banda Atjeh dengan tangan
hat peristiwa Hoirtman / marah pada sultan dan tak;)at Atjeh aki' a X ^ - T Caerden belum hilang '" P la n ch sehaani t dan Belanda. dirasakan oleh orang .— ^ d a jieb a g a i kerug.an 3ang amat besar. baik dilihat dari sudut Mohd. Said, Op.cri.( hal. 126
>
—
57 —
k e a m a n a n k a p a l-k a p a l d a g a n g B e la n d a ja n g m e la lu i p e r a ir a n s e k i ta r A t je h . m a u p u n d ilih a t d a r i s u d u t k e p e n t in g a n p e r d a g a n g a n B e la n d a . P e r a ir a n S e la t M a la k a m e r u p a k a n la lu lin ta s in t e r n a s io n a l j a n g p e n t in g , d ia w a s i s e la lu o le h a rm a d a -a rm a d a A t je h d a n P o r tu g is . M e s k ip u n a n t a r a A t j e h d a n P o r tu g is s e la lu b e r m u s u h a n , t a p i k e d u a n ja t e la h m e m e g a n g p e r a n a n ja n g m e n e n tu k a n d is e la t M a la k a , l e b ih d a r ip a d a p e r a n a n b a n g s a -b a n g s a la in . B e g it u d ju g a p e r a ir a n p a n ta i bax-at S u m a t e r a j a n g m e n d ja d i p e r a ir a n la lu lin ta s in t e r n a s io n a l d ju g a m e la lu i S e la t S u n d a , p e n g a w a s a n tu n g g a l d ila k u k a n o l e h a rm a d a a r m a d a A t je h , B e r m u s u h a n d e n g a n A t je h d a n d e n g a n P o r t u g is te r a n g t id a k m e n g u n t u n g k a n . P a d a w a k tu itu K e r a d ja a n A t je h d e n g a n b a n d a r -b a n d a r d a g a n g n ja te la h tu m b u h m e n d ja d i p u s a t p e r d a g a n g a n d i A s ia B a r a t u m u m n ja d a n In d o n e s ia B a r a t ch u s u s n ja . D ip e la b u h a n p e la b u h a n A t j e h tid a k s a d ja la d a s e b a g a i h a sil p r o d u k s i In d o n e s ia B a r a t d a n M a la ja ja n g d itu m p u k k a n o r a n g d isa n a , te ta p i b e r b a g a i h a s il d a r i d a e r a h -d a e r a h la in d i In d o n e s ia s e p e r ti re m p a h -r e m p a h . d a r i M a lu k u , b a r a n g -b a r a n g p r o d u k s i d a ri P h ilip in a d an T jin a k ita d j u m p a i p u la . B e r m u s u h d e n g a n A t je h d ira s a k a n b e t u l k e r u g ia n n ja o l e h B e la n d a , d ilih a t d a ri k e p e n tin g a n p e r d a g a n g a n n ja d itim u r. A ta s p e r t im b a n g a n te r s e b u t d ia tas, m a k a d ia d a k a n la h sa tu u sa h a d ip lo m a t ik o le h P r in s M a u rits ja n g p a d a w a k tu itu m e m im p in R e p u b lik B e la n d a d e n g a n K e r a d ja a n A t je h . D is u s u n la h s e p u t ju k su ra t ja n g in d a h b u n j in ja d id a la m b a h a sa S p a n jo l ja n g p a d a w a k tu itu m e r u p a k a n b a h a s a p e n g h u b u n g , u n tu k d ip e r s e m b a h k a n k e p a d a S u l ta n A t je h . S u r a t itu d ib a w a o le h s e b u a h d e le g a s i c h u s u s ja n g tja k a p ja n g a k a n d ip e r s e m b a h k a n k e p a d a S u lta n A t je h .8'1 D e le g a s i itu b e r a n g k a t d e n g a n m e m b a w a e m p a t b u a h k a p a l. E m p a t b u a h k a p a l ja n g d im a k s u d itu ia la h Z e a la n d ia , M id d le b o r g h , L a u g h e B r a c h e d a n d e S o n n e , te la h b e r a n g k a t d a r i Z e a la n d p a d a t a n g g a l 23 D ja n u a r i 1601, a n tara la in m e m b a w a 4 50 .0 0 0 re a l
s"T e rd je m a h a n teks surat itu selen gk a p n ja lihat L am piran IV. M en u ru t de R o o , ja n g d ik u tip o le h M ohd, Said dalam u raiannja ja n g b e r d ju d u l ” E en b r ie f van P rin s M aurits aan den sultan van A tje h (.T IT L V B K W — 2 5 ), asli surat P rin s M aurits in i telah d id ju m p a i ketika k raton (d a la m ) K erad ja an A tje h sudah d id u du k i B elanda tahun : 1874 dan te rsim p a n baik. Surat itu d item u i oleh seoran g fu se lir B elanda k etik a p e n je rb u a n k raton tersebu t. Lalu d id jadik an uang o le h n ja , did ju a ln ja k ep a d a L. de S ch oem ak er ja n g telah m em b eli surat terseb u t u n tu k p e m erin ta h H in d ia B elanda. Surat itu b e rb en tu k O ork on d e dih iasi d en g an ukiran tangan ja n g tja n tik d engan h u ru f-h u ru f bun gan ja, h u ru f-h u ru f a ir m as, ditanda tangani o le h P rin s M aurits sen diri, berb u b u h tja p n ja pula. Setelah d iterim a dengan resm i di A tje h , dibu bu h tjap pula o le h sultan, lih at : M ohd. Said, O p .cit., hal. 128; F o to k o p i d ari surat te rse b u t d im u a t d alam buk u : M ohd. Said, O p.cit. hal. 227; H.M. Z ain u dd in , O p :c it:. hal. 289: R. M ohd. A li. P e r d jo a n j^ n F co d n l Indo-
— 58 — u an g S p an jol. H arga em pat buah kapal itu 660.000 w an g B e la n d a .'7 E k sp edisi ini telah m em erlukan pula singgah dipulau A n jo u a n salah sebu ah p u lau dari kepulauan C om oro, tidak d jau h dari pantai tim u r A frik a . dengan m aksud untuk m em p ero le h sep u tju k surat re k o m e n dasi u ntu k Sultan A tje h dari penguasa setem pat, ja n g sudah baran ^ ten tu k en al baik dengan sultan A tjeh . Utusan (delegasi) te rse b u t berh asil m em p eroleh surat tersebut ja n g ditulis dalam bahasa A ra b Sem ua itu dim aksudkan agar d elegasi tersebu t tidak m en ga la m i k e sulitan dan kegagalan. Tanggal 23 A gustu s 1601 ek spedisi ini tib-i d ip ela bu h a n A tje h dibawah pim pinan K om issaris G rard de R ov Laksam ana Laurens B ick er.s'' ‘ Sam butan terhadap delegasi ini adalah baik. M ereka d ite r in n setjara resm i dalam suatu upatjara. Surat ja n g diterim a oleh su it™ seielah dibatjakan setjara resmi, lalu sultan m em b u bu h i tjapnia nni L aksam ana B ick er dalam pertem uan itu m enjatakan rasa iU tip dan m en jesa i atas perbuatan van C aerden dan b e rd ja n d ji m em p lun tu tan Sultan A tje h atas ganti rUgi kapal ja n g d iram p ok oleh C aerden . Ganti ru g i itu besarnja 50.000 gulden'. D jan d ji B ick ^ m eraan g kem u diann ja dipenuhi, uang sedju m lah itu telah d i b a f V ' 11 k ep a d a p em ilik kapal A tjeh ja n g d iram pok oleh van Caerden it Sultan A tje h disam ping itu b ersedia pula m em bebaskan F ° l ik d c H outm an dan sebagai sambutan atas p erk u n d ju n ga n ini r e d e ' rn eren ljan ak an pula untuk m en girim utusan balasan ' su^ a n A ije h :tu' bera n gka t bergam a kapal Belanda, terdiri dari t'a Usar! j a i t u , A b d u l H am id, Laksam ana Sri Muhammad dan oi’a n S D elega si tiba d in egeri B elanda tanggal 20 D ju li 1602 c*" *Iasahra n ^ a nggota delegasi tidak berapa lam a dinegeri B e l a n d ah Se°gal dunia jaitu A b d u l Ham id, karena tak tahan udara ri i11611*11! p u la urauriija sudah ian d ju t (70 tahun). M ereka dir gin ; la g i d iterim a dengan baik sekali. Dari M iddlebu rg m erel--16] ^ * B eian'da n em u i P rin s M aurits dim arkas besarnja dim edan n** / angsUnS ttiedesa G rave. M ereka disam but dengan upatjara ment em pu ra» dib ersam a P rin s M aurits delegasi telah dipertundi I t 608 dan Sela m a hasil p era n g m elaw an Span jol dan turut nnla Pula h a«ii p era n g . D elegasi n . e n g g ^ . kan p ula n e sia , G a n a e o N .V .. B a n d u n g, ig g o ^ . ja n g p e n u lis tja n tu m k a n dalam laninir-,,, rV, S a lin a » atau O p .e ii., hal. 128, 129. m P“ «'n IV b e r a s aI c h r l e i 'clje m a h a n h a l. 131 . l a u M o h d . S a id
- B . S c h r ie k e , B a n d u n g . Hnndnnp, "M , M
Mohd.
Indonesia,, w
mo,
Intf
44 * „
M
44
. >U o,0& c a l
Said, Op.cit., hal. 132.
' S t u d io s
"
‘,U
s“«
— 59 — kota dan kam pung-kam pung dm egeri Belanda. M ereka pulang m enum pang kapal dagang Belanda dibawah pim pinan Steven van d er H agen pada tanggal 18 D esem ber 1603. sesudah lebih kurang 16 bulan berada disana. D jadi dengan kundjungan delegasi A tjeh k en egeri Belanda, m a ka m ereka adalah orang Indonesia pertam a m engundjungi Eropah um u m n ja dan oran g Indonesia pertama pula jan g m e n g u n d ju n g i' n egeri B elanda chususnja."3., Oleh karena delegasi itu adalah d ele gasi resm i dari suatu negara merdeka, maka pengirim an delegasi itu dapat pula dianggap sebagai pengakuan terhadap R epublik B e landa, pada hal waktu itu m ereka sedang sibuk berperang m elepas-kan diri dari pendjadjahan Spanjol. Negara-nfegara Eropah jan g m erdeka belum m em beri pengakuannja waktu itu. Dapat pula di katakan bahwa K eradjaan A tjeh adalah negara m erdeka jan g p er tama m engakui kem erdekaan negeri Belanda. M enurut Mohd. Said dalam tahun 1872, ketika Belanda sibuk ber-siap- hendak m en jeran g A tjeh , Multatuli dengan sedih pgrnah m engingatkan peristiwa pengakuan itu. ketika dia berbitjara dalam suatu pertem uan di W isbaden ."' : A k ibat dari baiknja hubungan A tjeh dengan Belanda, disamp in g dibebr.skannja Frederik de Houtman dan tawanan-tawanan la~ innja, maka Belanda diizinkan pula m em buka kantornja diibukota K eradjaan A tjeh Darussalam.1’-'. W aktu delegasi Belanda pulang kem bali k en egerin ja. m ereka diberi pula beberapa putjuk surat rekom endasi Sultan A tjeh kepada Sultan Akbar. Cambay (Gudjarat). K alikut. R adja-R adja Benggala dan Sailon sehingga m em ungkinkan B elanda m endapat fasilitas dagang dibaudar-bandar besar India. P em berian surat rekom endasi itu m enundjukkan bahwa antara K e - . radjaan A tjeh dan keradjaan-keradjaan tersebut terdapat hubungan ja n g erat.1'" 'P a d a tahun 1601 empat buah kapal Inggeris dibawah pimpinan Sir Jam es Lancaster bertolak ke A tjeh m em bawa surat Ratu Eli zabeth kepada Sultan Alauddin Riajat Sjah Al Mukammal. Sir Jam es Lancaster sampai di Banda A tjeh pada tanggal 29 M ei 1602 dan tinggal di A tjeh sampai bulan O ktober 1602. Selama zabeth kepada Sultan Alauddin Riajat Sjah A l Makammal. Sir James tinggal di A tjeh Sir Janies Lancaster mengadakan perdjandjian da gang dengan Sultan A tjeh ."7 Untuk m engukuhkan perdjandjian itu dan dapat dilaksanakan diseluruh bahagian w ilajah A tjeh, Sultan " " B .H .M . V le k k e , O p .c it ., h a l. 116. ’ ’ M o h d . S a id , O p .c it ., h a l. 132. I b id ., h a l. 132. ""B . S c h r ie k e , I n d o n e s ia n S o c i o l o g i c a l B a n d u n g . B a n d u n g , 1960, h a l. 4 4 . " S la m e t M u lja n a , O p .c it .. h a l. 257.
S t u d ie s
P art
one
Sum ur ’
Atjeh mengeluarkan sebuah surat pernjataan jang ismja n^ nS'zinkan kapal dagang Inggeris memasuki pelabuhan-pelabuhan A.]eh. Orang-orang Atjeh harus bersikap baik kepada anak buah kapal Inggeris jang berlabuh dan memberikan bantuan seperlunja. Baiklah kita kutip sebahagian isi surat pernjataan tersebut antara lam : Dengan anugerah Tuhan Serwa Alam Sekalian Sabda jang. mulia, datang kepada segala Panglima negeri dan Kepala-kepala segala negeri jang takluk ke Atjeh. Adapuu barang taliu kamu sekalian, bahwa kapal orang Inglitir ini kapMannja bernama Harry Midleton. Asalnja kapal ini berla-buh dilabuhan negeri Atjeh. Beberapa lamanja ia disana maka- mohon dirinja ia berlajar ke Djawa. Djika ia membeli lada atau barang sesuatu. diberinja akan kamu dirham atau barang sesuatu. Jang orang In g litir ini adalah orang sahabat kita radja Inglitir. Hlaka- kapitennja dan segala saudagamja itu hamba pada radja- Inglitir. Jang orang Inglitir itu serasa orang kitalah. Djika ia beli berdjual dengan kamu jang dalam teluk rantou A tje h itu, dengan sebenar-benarnja djuga, maka surat samai jang kita kurniakan akan^ dia ini dip0. honkannja dari pada- kita, supaja djangan ia ditjabuli segala orang teluk rantau kita. Maka djika ditundSukkannja kepada kamu se kalian samai ini, hendaklah kamu permulia dan djanganlah seseorang dari nada kamu mentjabuli d i I n i l a l i sabda kita k e p a d a kamu sekalian.08
Sir James Lancaster diterima oleh Sultan Alauddin Riajat Sjah Al Mukammal sebagai tamu Agung. Sultan berpakaian; diharibaan baginda terletak pedang kehormatan dan dipinggangnja disengkelit dua bilah keris bertatahkan intan dan permata delima. Empat puluh dajang-dajang mengipasi baginda, sedangkan dikiri dan kanan beliau duduk 38 orang pembesar kesultanan Atjeh. Sir James Lan caster serta pengiringnja dan dua orang tamu lainnja berkebangsaan Belanda jang datang dengan kapal Witte dan Zwarte, duduk bersila diatas perrnadani. Sehabis upatjara menjusul hidangan, makan, kemudian tari-tarian. Bagaimana meriahnja sambutan atas kedatangan James Lancaster di Atjeh, telah digambarkan oleh Marsden dalam bukunja History of Sumatera sebagai b erik u t: ' ’ Sir James Lancaster was receiv ed bv the K in g wi'th a b u n d a n t ce re m o n y and respect. T he qu een o f E n g la n d ’s le t te r w as conv e y e d to cou rt w ith great pom p, and th e g e n e ra l, a ft e r d e liv e r in g arich presen t, the m ost adm iral a rticle o f w ith w as a- fan o f feath ers declared 'the pu rpose o f h is co m in g w as to e s ta b lis h a p ea ce and am ity betw een his rayal m istress, and: h e r lo v in g b r o th e r the g rea t and m ighty king o f A tje h . H e was in v ite d to a b a n q u e t p re p a red f o r his en tertainm ent, in wich th e s e r v ic e w a s o f g o ld and the kings dam sels, w ho w ere r ic h ly a ttire d a n d a d o rn e d
beberapa
surat
Sultan
“•Ada buah p ern ja ta a n ja n g d ib u a t o le h A tje h untuk ora n g In ggeris sch u bu n gan dengan tc r fja p a in ja p e r d ja n d jia n
— 61 — w ith b r a c e le ts and je w e ls , w e r e o r d e r e d to d iv e rt him w ith d a n cin g and m u s ic . B e fo r e h e re tire d h e was a rra y e d by th e k in g 111 a p re s e n t as retu rn f o r q u e e n ’s, th ere was a m on g o th e r m a tter a v a lu a b le r u b y se t a rin g . . . .” D a la m p e r t e m u a n itu I n g g e r is t e la h m e n d ja n d jik a n b a n tu a n u n t u k m e n g u s ir o r a n g P o r t u g is ja n g m e n t jo b a m e n d u d u k i p a n ta ip a n t a i A t j e h . J(>" P e r d ja n d ji a n itu m e m b e r ik a n p e t u n d ju k b a h w a p a d a w a k t u itu te la h k e m b a li s u a s a n a k o n fr o n t a s i a n ta r a A t j e h d a n P o r t u g is . U s a h a J a m e s L a n c a s t e r u n tu k m e n d a p a t izin m e m b u k a k a n t o r d a g a n g ( F a c t o r y ) d a n s e b u a h b e n t e n g d ip e la b u h a n A t je h dit o la k o l e h S u lt a n A t je h . B e lia u h a n ja d a p a t m e m b e r i izin m e m b u k a k a n t o r d a g a n g s a d ja d a n d jik a p ih a k I n g g e r is k u a t ir a k a n k e s e la m a ta n b a r a n g - b a r a n g d a g a n g a n n ja , k a n t o r t e r s e b u t a k a n d ik a w a l o l e h t e n t e r a A t je h . R u p a n ja S u lta n A t je h m e n g in s a f i b e t a p a b a h a j a n j a s e b u a h b e n t e n g n e g a r a a s in g b e r a d a d a la m w ila ja h k e k u a s a a n n ja . P e n d ir ia n j a n g d e m ik ia n tid a k s a d ja d ip e g a n g t e g u h o l e h S u lt a n A la u d d in R ia ja t S ja h A l M u k a m m a l, ta p i h a m p ir s e lu r u h s u lta n -s u lta n A t j e h s e d ja k d a r i A li M u g h a ja t S ja h p e r in s ip itu tid a k p e r n a h d ile p a s k a n . S e s u d a h b e b e r a p a la m a b e r a d a d i A t je h , J a m e s L a n c a s t e r m e n in g g a lk a n A t je h . K e b e r a n g k a t a n it u t e r p a k s a d ia t u r o l e h L a k s a m a n a M a la h a ja t i s e b a g a i p r o t o k o l ista n a , k a r e n a p a d a s a ’ at it u te la h d a t a n g a r m a d a P o r t u g i s s e b a n ja k 10 b u a h . M a k s u d a r m a d a itu ia la h u n t u k m e m b e l i la d a d i B a n d a A t je h . A g a r tid a k d ik e ta h u i o le h P o r t u g is , a r m a d a I n g g e r is b e r a n g k a t p a d a m a la m h a r i. U n t u k m e n d ja g a k e s e la m a t a n k a p a l-k a p a l I n g g e r is m a k a k a p a l-k a p a l P o r t u g is d ita h a n d ip e la b u h a n s e la m a 10 h a r i. S e la m a b e lu m a d a izin d a r i S u lt a n , k a p a l-k a p a l P o r t u g i s b e lu m d a p a t m e m p e r o l e h m u a ta n la d a . M a k s u d k e d a t a n g a n n ja p u n m e m a n g u n t u k m e m b o r o n g la d a d ip e la b u h a n A t je h .
p e rd a g a n g a n antara A t je h dan In gg eris.. Jang p e n u lis k u tip disin i ialah salah se b u a h d ari sura-t p ern ja taa n itu ja itu ja n g d ib e rik a n kepada H a r r y M id d le to n n a c h o d a salah seb u a h k a p a l In g g e ris ja n g iku t rom b o n g a n L a n ca ste r, ja n g b erm a k su d b e r la ja r k e P a riam an u n tu k m e m b e li lada. A s li su ra t te rse b u t sek a ra n g d isim pa n d i B o d le ia u L ib r a r y O x fo r d . M oh d . S aid m en g u tip dari salin a n n ja ja n g d im u a l dalam J.S.B. R A .S . n o. 31, 1898. L ih a t M oh d. Said, O p .cit., hal. 138. “’ C .A . G ib b s o n H ill ’ ’R a ffle s , A c h e h and th e o r d e r o f the G olden S w o r d ” , J .M .B .R .A .S ., V o l. X X I X P a rt 1. 1956, h al. 6. ‘ ""S la m e t M u lja n a , O p .cit., hal. 258. /
— 62- — B A B M ASA
A.
KEM EXAXGAN
IV K ER A D JA A N 7 A TJE H .
Iskandar Muda Meukuta Alam peranannja dalam peicbutan Daerah lada dan Selat Malaka.
Sultan Alauddin Riajat Sjah Al Mukammal mempunjai enam orang anak. diantaranja empat orang laki-laki dan dua orang perempuan. Jang laki-laki diantarannja ialah Husin mendjadi wakil sultan di Pidie dan Sultan Muda tinggal bersama sultan diistana. Jang perempuan diantaranja ialah Puteri Radja Indra Bangsa jang dikawinkan dengan Mansur Sjah anak dari Sultan Sri Alam jang barangkali dikenal pula dengan nama Abangta Abdul Djalil putera dari Sultan Al Kahhar. Dari perkawinan ini lahirlah Darmawangsa Perkasa Alam jang kelak sesudah mendjadi sultan Keradjaan Atjeh dikenal dengan nama Sultan Iskandar Muda.' Mula-mula Sultan Muda mendjadi wakil sultan di Pidie. Karena tidak tjakap ditarik keistana untuk m em bantu ajahnja Sultan Al Mukammal. Sultan Husin jang tadinja ditempatkan di Pasai dipindahkan ke Pidie. Sultan Muda sedjak dipindahkan keistana mempunjai ambisi jang besar sekali untuk mendjadi sultan. Ia merebut kekuasaan dari ajahnja pada bulan April 1604 dan memproklamirkan dirinja mendjadi Sultan dengan gelar Sultan Ali Riajat Sjah.Tindakan Sultan Ali Riajat Sjah ini tidak sadja ditentang oleh sau daranja Husin dan famili-familinja jang lain, tetapi telah m enjebab kan pula tumbuhnja gerakan-gerakan kaum muda jang menantangnja. Gerakan ini dipimpin oleh keponakannja sendiri Iskandar Muda. Sultan Ali Riajat Sjah mentjoba mengatasi keadaan dengan djalao menjerang saudaranja Husin di Pidie dan menangkap Iskandar Mu da serta mendjebloskannja kedalam pendjara. Masa pemerintahan Sultan Ali Riajat Sjah adalah masa jang penuh kekatjauap jang da lam buku Bustanussalatin disebut ’’masa qithas” (kisas), banjak orang jang mati.3 Kekatjauan singkat jang terdjadi dalam Keradjaan Atjeh ini adalah kesempatan baik bagi daerah takluk Keradjaan Atjeh ' mau pun bagi Portugis untuk menarik keuntungan-keuntungan dariDada" nja. Daerah-daerah takluk Keradjaan Atjeh banjak jang d.r. dan bertindak sendin-sendiri sebagai sebuah negara merdeka Portugis melihat situasi di Keradjaan Atjeh ini sebagai sebuah ft.'
’ Lihat Lampiran I. M ohd. Said, O p.cit., hal. 142 dan lihat d ju g a L a m p ira n I.. G .K . N iem ann (E d .), O p.cit., hal. 126. '
! I j !
—
63 —
s e m p a ta n u n t u k m e n je r a n g A t je h . D a la m b u la n D ju n i 1606 a rm a d a P o r t u g i s d ib a w a h p im p in a n A lf o n s o d e C a s lr o d a la m p e rd .ja la n a n n ja d a i'i G o a k e M a la k a m e n t jo b a m e n je r a n g A t je h . D a la m p e n je r a n g a n :n i P o r t u g is b e r h a s il m e r e b u t s e b u a h b e n t e n g K e r a d ja a n A t je h ja n g t e r l e t a k d ip a n t a i.1 I s k a n d a r M u d a ja n g b e r a d a d a la m p e n d ja r a , a ta s p e r m in t a a n s e n d ir i d ile p a s k a n d a r i p e n d ja r a u n tu k m e m im p in p e r la w a n a n m e n ^ h a d a p i P o r tu g is . K e tik a ia d ile p a s k a n d ari p e n d ja r a , s e g e r a ia m e n g e r a h k a n p e n g ik u t-p e n g ik u tn ja . G u d a n g -g u d a n g P o r t u g is j a n g d ib a n g u n 10 k m d a ri B a n d a A t je h D a ru s sa la m d ik e p u n g . P e n g e p u n g a n ini b e r h a s il d e n g a n b a ik . S e n d ja ta -s e n d ja ta o r a n g P o r t u g is d a p a t d ir a m p a s . O r a n g -o r a n g P o r t u g is d iu s ir d a r i p a n ta i A t i e h . ’1 I s k a n d a r M u d a d ila h ir k a n d a la m ta h u n 1590. K e tik a B e la n d a i m t u k p e r t a m a k a li m e n g u n d ju n g i A t je h u m u r n ja m a sih 10 ta h u n . K e t i k a d e C a s tr o m e n je r a n g A t je h u m u r n ja b a r u 16 ta h u n . D a la m u s ia j a n g m a s ih s a n g a t m u d a itu ia te la h tu ru t d a la m k e g ia ta n k e g ia t a n m e la w a n p e m e r in ta h a n S u lta n A li R ia ja t Sjah. ja n g m e n je b a b k a n ia m a s u k p e n d ja r a d an d a la m u sia ja n g se k ia n p u la ia b e r h a s il m e n je la m a t k a n K e r a d ja a n A t je h d a r i a n tja m a n P o r tu g is . D a p a t la h d ik ir a -k ir a lca n b a h w a ia a d a la h s e o r a n g ja n g lu a r b ia sa . S ifa t-s ifa t lu a r b ia s a in i b a r a n g k a li d iw a r is in ja d a ri tu r u n a n n ja . S e p e r t i t e la h d ik e m u k a k a n , bahw 'a d a ri p ih a k ib u n ja ia a d a la h t ju t ju d a r i A l M u k a m m a l d a n d a r i p ih a k a ja h n ja ia a d a la h t ji t ji t dari A l K a h h a r . B a ik A l K a h h a r m a u p u n A l M u k a m m a l a d a la h s u lta n s u lta n K e r a d ja a n A t je h ja n g tju k u p t e r k e n a l. b a ik k a r e n a k e tja k a p a n n j.a m a u p u n d a la m m e m b e r ik a n a ra h t e r h a d a p k e m a d ju a n -k e m a d j u a n K e r a d ja a n 'A t je h . T a n g g a l 4 A p r il 160 7 S u lta n A li R ia ja t S ja h m e n in g g a l d u n ia ." K e s e m p a t a n in i d ip e r g u n a k a n o le h Is k a n d a r M u d a u n tu k m e r e b u t k e3cu asaan . B e r s a m a -s a m a d e n g a n p e n g ik u t n ja ia m e n je r b u k e D a la m (ista n a ) d a n b e r h a s il d ik u a s a in ja . A ta s p e r s e t u d ju a n o r a n g -o r a n g b e s a r d a n p a r a a lim u la m ^ , d iu m u m k a n la h s e b u a h p e r n ja t a a n b a h w a I s k a n d a r M u d a m e n d ja d i S u lta n K e r a d ja a n A t je h d e n g a n g e la r S u l ta n I s k a n d a r M u d a P e r k a s a A l a m ..S u lta n Is k a n d a r M u d a m e m p u n ja i la e b e r a p a n a m a , s e la in D a rm a w a n g s a d an P e r k a s a A la m . Ia d ik e n a l p u la d e n g a n n a m a k e t jiln ja T u n P a n g k a t. S e te la h w ila ja li k e k u a s a a n A t je h b e r t a m b a h lu a s, m a k a b e r g e la r p u la la h ia d e n g a n n a m a ge la ra n M e u k u ta A la m (M a h k o ta A la m ) d an g e la r a n in i se su d a h ia m e n in g g a l b e r t a m b a h m e n d ja d i P o t e u M e u r e u h o m M e u k u ta A la m .
'M oh d . Said, O p .cit., hal. 143 clan Slam et M u ljan a Op ciJ hal 260 Ib id .. hal. 261. < ’ °M oh d. Said, O p .cit., hal. 147 dan G .K . N iem an n (E d .'). O p.cit. 126. '
— 64 — Selain daripada itu dikenal lagi nama gelarannja Sri Perkasa • am Djohan Berdaulat.7 Berbagai nama jang dimilikinja itu menunajujckan, betapa masjhurnja Sultan Iskandar Muda. Ia dikenal sungguhsungguh didalam dan diluar Atjeh. Didalam negeri Atjeh sendiri tidak ada seorang putera Atjeh jang tidak mengenai namanja. Tiap orang sampai kepelosok-pelosok desa mengenai siapa Iskandar Muda tidak sadja pada zaman dahulu, tapi sampai sekarang djuga. R- Mohd. Ali dalam bukunja ’’Perdjuangan Feodal Indonesia” melukiskan Is kandar Muda sebagai berikut : ’’Sultan Iskandar Muda- seolah-olah merupakan wudjud atau peudjelmaan Iskandar Zulkarnaen jang pernah menguasai dunia lama didaerah daerah Lautan Tengah. Iskandar Muda benar-benar bernama Iskandar laksana Alexander. Bila kita bandingkan dengan Sultan Ageng Mataram, Sultan Ageng Tirtajasa atau Sultan Hasanuddhi Makassar, maka ia w adjib disebut ageng atau besar atau akbar.8
Sa’at-sa’at permulaan dari pemerintahannja memang terdjadi ketegangan-ketegangan. Hal ini disebabkan karena Keradjaan A tjeh baru sadja terlepas dari suasana keritjuhan pemerintahan Sultan A li Riajat Sjah dan antjaman jang sangat berbahaja dari Portugis. Disamping itu ada pula pihak-pihak jang merasa dirinja lebih berhak atas tachta Keradjaan Atjeh dibandingkan dengan Iskandar Muda sendiri, Misalnja pamannja Husin wakil Sultan Atjeh di Pidie anak Al Mukammal dan saudara dari Sultan Ali Riajat Sjah' Iskandar Muda dengan tjepat bertindak untuk mengachiri ketega ngan-ketegangan itu dengan mengadakan konsolidasi alat p em e rin tahan sipil dan militer, serta menangkap pamannja Husin. Kemudian Iskandar Muda menginsjafi pula bahwa kemadjuan suatu negara erat sekali hubungannja dengan kemadjuan cian kemakmuran rakjatnja. Dia melihat bahwa hasil bumi Indonesin pada waktu itu mendjadi rebutan bangsa-bangsa barat. Dia men^e taliui pula bahwa letak geografis Atjeh diudjung pulau Sumatera i?ng sangat menguntungkan itu adalah satu kurnia Tuhan jan g niaha berharga. Tapi meskipun demikian ia menginsjafi pula adanja segisegi kelemahan jang sangat merugikan dan akan selalu m en^antja^ keselamatan Keradjaan Atjeh. Lalu lintas Selat Malaka tidak tergenggam sepenuhnja ditangan bangsa- jang berdiam disekelilingnja sendiri. Pada permulaan abad 17 itu telah muntjul diperairan In donesia bangsa Portugis, Belanda, Inggeris'dan Perantjis. Mereka meninggalkan negennja pergi bertualang ketempat jang sangat djauh. telah mela.ui berbagai-bagai matjam bahaja dan rintan^ai: ja n -
ekononn
7M oh C Said; O p. cit.; hal. 145 “R. M ohd. A li; P erd ju a n g a n F e o d a l In d o n e s ia ; N .V .; B and un g — D ja k a rta : 1963; hal. 117.
P e n e ib it
Ganaco
— Go — t id a k s e d ik it . T a n p a m e n d a p a t im b a n g a n la b a ja n g s e t im p a l m e r e k a t id a k a k a n m e la k u k a n p e k e r d ja a n ja n g s a n g a t b e r b a h a ja itu . D is a m p in g itu t e n t u m e r e k a m e m ilik i p u la s e m a n g a t ja n g t ju k u p k u a t d a n b e r k o b a r - k o b a r . A g a r t u d ju a n p e r a n t a u a n m e r e k a k e t im u r b e r h a s il, m e r e k a t e n t u s a d ja tid a k s e g a n -s e g a n m e la k u k a n tin d a k a n -t in d a k a n k e k e r a s a n d a n p e r b u a t a n -p e r b u a t a n j a n g lit jik . - A p a b ila s itu a si ja n g d e m ik ia n t id a k d ih a d a p i d e n g a n k e s u n g g u h a n . k e b e r a n ia n b a h k a n d ju g a k e k u a t a n . m a k a tid a k m u n g k in la h s e b u a h n e g a r a b is a h id u p . D ia b a k a l d it e la n o le h sa la h s e b u a h d a r i n e g a r a -n e g a r a B a r a t itu. P o l i l i k r a d ja - r a d ja A t je h d a la m m e n g h a d a p i s itu a si ja n g b e r k e m b a n g d i I n d o n e s ia s e s u d a h k e d a ta n g a n o r a n g o z a n g B a r a t. te la h tT ia p . I s k a n d a r M u'da m e n e r u s k a n d an m e n je m p u r n a k a n p o lit ik r a d ja - r a d ja s e b e l u m n ja . K a r e n a itu p e r d ju a n g a n Is k a n d a r M u d a s e la m a ia r n e m a n g k u d ja b a t a n S u lta n K e r a d ja a n A t je h d a p a tla h k ita ru m u s k a n s e b a g a i b e i'ik u t : 1. 2.
M e m a d ju k a n p e r m a g a a n in t e r n a s io n a l di A t je h . M e n t ja r i h u b u n g a n d e n g a n k e r a d ja a n Is la m d ilu a r I n d o n e s ia u n tu k m e la w a n P o r tu g is . 3 .. M e n e n t a n g P o r t u g is d a n m e r e b u t k e k u a s a a n tu n g g a l disela*: M a la k a . 4. M e lu a s k a n d a e r a h k e k u a s a a n K e r a d ja a n A t je h . 5. M e r e b u t m o n o p o li tim a h d a n la d a ja n g m e r u p a k a n h a s il u ta m a I n d o n e s ia B a r a t d an M a la ja . S e s u d a h I s k a n d a r M u d a b e r h a s il m e la k s a n a k a n k o n s o lid a s i p e m e r in t a lia n p u s a t, m a k a la n g k a h s e la n d ju t n ja ia la h m e n ju s u n d a n m e n g a t u r k e m b a li d a e r a h -d a e r a h ja n g p e r n a h d im ilik i o le h K e r a d ja a n A t je h . D a e r a h -d a e r a h ja n g m e m is a h k a n d ir i b a ik ja n g b e r tin d a k s e b a g a i n e g a r a m e r d e k a a ta u p u n m e n g g a b u n g k a n d ir i d a la m o r b i t k e k u a s a a n D jo h o r , d ip a k s a o le h I s k a n d a r M u d a u n tu k m e n g g a b u n g k a n d ir i d a la m o r b it k e k u a s a a n A t je h . I s k a n d a r M u d a m e m b u t u h k a n w a k tu lim a ta h u n u n tu k m e m b e r e s k a n d a e r a h -d a e r a h ini. D a e r a h -d a e r a h p a n ta i b a r a t S u m a te r a s e p e r t i N a ta l, 'P a s e m a n , T ik u , P a r ia m a n , S a lid a d a n In d e r a P u r a d ia d a k a n p e r g a n t ia n p e m b e s a r p e m b e s a r d e n g a n p e m b e s a r ja n g b e r w ib a w a d a n tja k a p m e n d ja la n k a n tu g a s , m e n g a t u r p e m u n g u t a n p a d ja k , t ju k a i dan p e n d a p a ta n k e r a d ja a n la in n ja . N ia s d ju g a d ita k lu k k a n ." D a e r a h -d a e r a h p a n ta i tim u r S u m a te r a b e r h a s il p u la d ir e b u t n ja ja n g s e d ja k p e m e r in ta h a n A la u d d in S ja h d a r i D j o h o r d e n g a n B a n tu a n B e n d a h a r a T u n P e r a k b e r h a s il d im a s u k k a n d a la m o r b it k e k u a s a a n D jo h o r , P a d a ta h u n 1 6 1 2 A r u d ir e b u t k e m b a li. B e r tu r u t-tu r u t D e li, R o k a n , K a m p a r , di-
"M ohd. Said, o p . cit., hal. 147 dan G .K . N iem a n n Of?
(E d ) Op cit., * ’ 1 ’
r e b u t d ju g a . R a d ja In d e r a g ir i dan D ja m b i d ip a k sa m e n d ju a l lad an ja k e p a d a p e d a g a n g A t je h .’ D e m ik ia n la h s e d ja k ta h u n 1612 pantai tim u r S u m a tera d ik uasai k e m b a li. P e n g u a s a a n d a e r a h -d a e ia h teis e b u t d ju g a d im a k su d k a n seb a g a i b alasan te r h a d a p sik ap D joh oi\ jan g pada ta h u n 1610 d en g a n te r a n g -a n m em a su k i A t je h dan m en ga da k an -p e r d ja n d jia n 'p e r sa h a b a ta n d en g a n P o rtu g is. P e r d ja n d jia n itu ditanda ■tangani o le h Sultan D jo h o r dan w a k il P o r tu g is J e a o L o p e s d A m oreira pada ta n gga l 16 O k to b e r -16 10 .“ S e d ja k tah un l b l 2 . pantai tim u r Su m atera tertu tu p b agi p e d a g a n g -p e d a g a n g P o rtu g is. S esu dah Iskan dar M uda m en u tu p bandav-bandar- lada di Sum a tera, P ortu g is m em b eli lada di Patani. P atani tu m b u h m e n c ja i Pasai lada ja n g besar. Lada dari D ja m b i, Tndragiri, Pa em a n & an <.ri selu ru h S em en a n d ju n g M alaja m e n g a lir m e m b a n c jir i a am . idagan gan Patani ten tu san gat m eru g ik a n A t je iu a n ^ s •- n a i M uda m en jiapk an angkatan P ^ ^ ^ f ^ ^ ^ B a t u ^ S a w a r Ib u k ota K e -' tlagangan Patani. D alam bulan D ju m l b i ~ , f , ukuD k m t r a d ja a n
D jo h o r
d .s e r a n g
o le h
a rm a d a
A W *
U .
;
Pasukan A tje h ini. d ip im p m o le h O ia g L elaw an gsa .''1 A da K aja Sri M aharadja dan O ran g K a ja « a J * d ju g a ja n g b erp e n d a p a t b ah w a pasukan A tje h ja n 0 m e n je ib u ke D jo h o r itu dip im p in lan gsu n g o le h Isk an d ar Muda^- B en ten g Batu Sawar. dan ibu k ota B atu Saw ar d ih a n tju rk an lata dengan b u m i oleh A tjeh . R ad ja B u ngsu , R a d ja Siak <masing-m asing adik dan ip a r Su l tan D joh or), B en dah ara T u n Sri L anang dan sedjum lah p e n y ir a / bangsav/an dibaw a k e A tje h sebagai tawanan perang. Sultan D jo h o r sen diri dapat m elarik an diri ke Bintan. Pada awal bulan D ju li 1613 seluruh angkatan p era n g A tje h telah kem bali dengan selam at ke A tje h . . ■ K em u dian nasib K eradjaan D joh o r dibitjarakan. K arena R adja B u ngsu dianggap ora n g ja n g bukan p ro Portugis dan b ersed ia pula m en gik u ti p olitik K eradjaan A tjeh , maka kepadanja d iberikan k e sem patan untuk m em ban gun kem bali K eradjaan D joh or. R ad ja B u ngsu diangkat m en d jad i Sultan D joh or didam pingi oleh sebuah badan pengaw as ja n g terdiri dari orang-orang A tje h dan dikepalai oleh O ran g K aja R adja Lelawangsa. Untuk m engeratkan tali kekeluargaan. R ad ja B ungsu dikawinkan pula oleh Iskandar M uda d e n gan a dikn ja.’ 1
‘" S l a m e l M u lja n a ; O p . c it .;
h a l. 261.
' C . A . G ib s o n H ill, ” On the death o f Sultan
-
A ,i^- I b i d ., “ hSa l. ' - 126. ! £ * ■ * * * « v » ‘" M o h d . S a id , O p . cit ., hul. C .A .
G ib son
Hill,
pm
12!)
ftp . <J(., h a l.
129.
1,
a i -l . t m ;,,
S
hEl
t
m !°
*
— 67 —
S ed ja k itu untuk sem entara waktu terdapat hubungan jang erat antara A tje h dan D joh or. D iibukota Banda A tje h terlihat pula k esibu k an -k esibu kan m en gatur persiapan dan perentjanaan untuk m e n je ra n g P ortu gis. D jo h o r diikut sertakan m em ihak A tjeh . John M ilw ard dan T h om as B est ja n g m en gu n d ju n gi A tje h tanggal 28 D ju n i 1616 m en tjatat bahwa ia m elihat Sultan D jo h o r bersam a Sul tan A tje h , m u n gk in dalam rangka m enjusun persiapan m en jeran g M alaka.1'' T id a k b era pa lam a sesudah peristiw a tersebu t diatas, agaknja suasana b eru ba h . Sultan A lauddin Riajat Sjah II kem bali m endjadi Sultan D jo h o r dan m em bu at p erdjandjian kerdjasam a lagi dengan P o rtu g is dalam bulan N op em b er 1615- Peristiwa ini disusul pula d en g an p en g irim a n kem bali isteri Sultan Bungsu, adik Iskandar M uda k e A tje h dan kem udian R adja B ungsu kawin pula dengan adik Sultan D jm b i. H ubu n gan D jo h o r dan A tjeh raem buruk kem bali dan pada tahun 1617 Batu Sawar dihantjurkan lagi oleh pasukan A tjeh . A la u d d in R ia ja t Sjah II tertangkap, dibawa ke A tje h dan dibunuh disana. R ad ja B ungsu sem pat m elarikan diri kepulau Lingga. Da lam tahun 1623 d igem p u r oleh A tje h pula pulau Lingga. R adja B u n g su m e n jin g k ir ke Tam belan dan n ieninggal disana dalam bulan M aret 1623.’ " D alam tahun 1618, A tje h m engirim kan 17.000 orang pasukannja u n tu k m e n je r a n g Pahang. N egeri tersebu t dikalahkan. Sultan A h m ad, isterin ja serta anaknja dari puteri Siak ditawan dan dibawa k e A tje h . A n a k Sultan Pahang ini kelak m en d jad i Sultan A tjeh m en gg a n tik a n Iskandar Muda dengan nama gelaran Sultan Iskandar Thani. K ed a h ditaklukkan tahun 1619 disusul dengan P erak tahun 1620. K eb u n -k eb u n lada di Perak dihantjurkan sama sekali.’ 7 D e n gan d em ik ian daerah p rod u k si timah ja n g p entin g di M alaja dikuasai. .Patani tidak usah diseran g lagi, karena telah m enjerah. Segenap hasil lada di In d on esia Barat dikuasai dan diangkut ke A tje h oleh p e d a g a n g -p ed a g a n g A tje h dan lain-lain, k etju ali Palem bang, Lamp u n g dan B anten. B arang-barang tersebu t diperdjual-belikan diband ar-b an d ar A tje h kepada pedagang-pedagang asing. Sedjak tahun 1623 itu A tje h b en a r-b en a r m en djadi K eradjaan besar. Perniagaan In tern asion a l di A sia Barat berpusat di A tjeh . A rm ada A tje h m enguasai lautan sekitar Malaja dan Sum atera. Persiapan pengcpungan setjara sistem atis terhadap P ortu gis telah terbina.
‘ Ibid., hal. 132. "Ib id ., hal. 134. 1'D .G .E. Hall, Op. cit., hal. 286.
— 68 — B.
H u b u n ga n Intern asion al K erad ja an A tje h dan U saha Iskandar IVIuda m cn g h an tju rk an P ortu g is di M alaka.
S elu ru h ra k ja t A tje h digerak k an oleh Isk an d ar M uda untuk m em b in a K eradjaan A tje h m e n d ja d i K era d ja a n ja n g besax\ D jalan ja n g sebaik-baikn ja diantaranja ialah m e m a d ju k a n A t je h seba ga i b an d ar internasional. Sifat-sifat B anda A tje h m em a n g su dah in te r n asional lam a sebelu m Iskandar M uda n aik tach ta k e ra d ja a n , teta p i pada m asa Iskandar Muda k eadaann ja tam bah m e n in g k a t m a d ju K aren a p olitik Iskandar Muda ja n g m ela ra n g pedagangasin<* m em b eli lada langsung kedaerah-daex-ah p ro d u k si ja n g d ik u a sa i A tje h , m aka p edagang-p ed agan g asing itu terpak sa d ata n g s e n d ir i k ebandar-ban dar A tjeh . D engan sen d irin ja p e m b o n g k a ra n d an p e xnuatan kapal-kapal asing hanja b erla n g su n g d ib an d ar-b an d ar A t je h ' L ada dari seluruh daerah A tjeh , A ru, K am par. In d ra giri, D ja n i)ji M alaja. B engkulu dan berbagai tem p at lain dipan tai b a ra t S u n ’ tera dibawa oleh pedagan g-p ed agan g A tje h dan bum iputex-a la in n ^ ' kepelabu h an -pelabu han intern asional ja n g sudah d iten tu k an S e e m atjam barang-barang dari lu a r n eg eri d ip e rd ju a l b e lik a n p u la rr pelabu h an -pelabu h an intern asional itu. K ain p u likat d ari K o r o m a sutera dari M alabar, Siam, T jin a dan D jep a n g, m in jak w angi n.^e* E ropah, pera k dan em as dari M inangkabau, tim ah dari P ah an g, p dan K edah, rem pah -rem pah dari M aluku, sem u an ja terdapat elabuhan ersi, P egu Siam T . --------, w , T urki,-------, labunan A /vtjeh ijeu . K apal-kapal A rab, P ‘ a, " J: antT-i H inplahn'han 34 ’ _ Inggex-is, P eran tjis, dan B elanda anti'i dipelabu h an A tje h .18 ’ t t ■ sekedaLr melengkapi tanggapan kita mengenai keadaan pelah A tje h pada masa itu, kita kutip dari Van L e u r keadaan padn aiv s e b u a h pelabuharx A tje h dalam tahun 1636. : ” ..... various vessels were com e to Achin, and m ore n, •, been seen in many years, namely : 11 nave thrf e from Coromandel Coast that brough m ore than son > o f cloth on the market. 0 P&cks 1 one from Pegu A11 Ia.den it] 1 one from Surat > roucou dved etr c o tt<>n, 1 one from Dabhol ) ship brought two 1f0? abl,° I 1 o n e from the Malabar C o a s t ) agift fo r the Kin<* ,101ses as 3
7 ship In that way, as has been said, A chin being fille d with merchandises so that they have dropped in p rice by alm ost the half” .'9
ISSlamet Muljana, Op.cit., hal. 262. ^•J.C. van Leur, Op. cit., hal. 179.
4
/ — 69 — D isam ping kapal-kapal asing jang berlabuh di A tjeh . kapal A tje h dju ga banjak sekali kita djum pai disana. Kapal-kapal A tjeh d ju g a b erlaja r keseluruh bahagian Keradjaan A tjeh untuk m engam bil hasil-hasil ja n g akan diperdagangkan dibandar-bandar A tjeh dan kapal-kapal A tjeh djuga berlajar kedaerah-daerah Indonesia lainnja dan keluar negeri seperti : India, A frika. Mesir, Siam dan p h ilip in a . Keuntungan Sultan A tjeh dari perdagangan itu amat b e sar. K em akm uran rakjat dan penghasilan negara m eningkat. Istana k eradjaan A tjeh jan g indah dan mewah dapat dibangun dan tersoh or di Asia. Perhiasan mas banjak dibuat diibukota dan disekitar kota pelabu h an . Penghasilan jan g amat besar itu m em beri kem ungkinan pula untuk m em bangun armada jan g sangat kuat dan m em ang kekuatan serta ketangkasan angkatan perang A tjeh term asjhur waktu itu.'-" Banda A tjeh pada masa pem erintahan Iskandar Muda m e nguasai lalu lintas internasional di Selat Malaka. Pelabuhan Malaka m ulai m erosot. H ubungan Keradjaan A tjeh dengan bangsa lain selain Portugis adalah hubungan biasa. A tjeh tetap mempertahankan hak pertuanan didalam negeri. Hubungan dengan negara-negara Islam terus berd jalan baik seperti sediakala dan solidaritas antara negara-negara ini terus diperkuat. Bala bantuan dari Mesir dan dari keradjaan Islam lainnja berupa pasukan-pasukan artileri, infantri, tenaga-tenaga ahli dan alat-alat persendjataan perang terus diberikan kepada A tje h seperti ja n g sudah-sudah. Disamping itu dengan kedatangan bangsa barat lainnja seperti Inggeris, Perantjis, m ereka djuga di terim a m enu ru t adat-istiadat Atjeh. Hubungan diplom atik antara Sultan A tjeh , baik dengan Belanda maupun dengan radja Inggeris adalah hubungan diplom atik biasa. Persetudjuan ja n g ditjapai antara n egara-negara itu, baik berupa persetudjuan dagang, maupun m i lite r dan lain-lain, tetap didjaga agar saling m enguntungkan. A tjeh berusaha agar hubungan-hubungan diplom atiknja dengan luar negeri dapat m em perkuat posisi Keradjaan A tjeh dalam segala bidang, ti dak sadja dim aksudkan untuk m em peroleh kem am puan m em per tah an k an' kedaulatannja dan m enangkis tiap antjam an jan g ditudjukan terhadapnja, tapi jan g paling penting sekali ialah untuk m en gh an tju rk an Portugis di Malaka. Sesudah Portugis dibawah pim pinan de Castro dahulu dipukul m u n du r oleh Iskandar Muda, maka Inggeris dan Belanda serta bangsa-bangsa lain m enginsafi bahwa K eradjaan A tje h tidak mudah di puku l begitu sadja. Belanda terpaksa m em usatkan perhatiannja ketem pat lain diluar A tjeh terutam a ke Malaka disam ping Djawa dan
““S lam et M uljana, Op.cit., hal. 263.
I — 70 — In d on esia T im u r. D alam tahun 1608 k egiatan B elan da m e n g h a d a p i telah m em u ntjak . B elanda m elih a t bahw a k ek u a ta n P o r tu 5 s d? M alaka s e b e n a r n j a tidak b esar, Belanda ingin menguasai M alaka M enurut perh itun gan ora n g B elanda sesudah k ek u a ta n Befanda ada di Malaka, m udahlah bagi B elan da u n tu k m e le m a h k a n neg eri-n eg eri M elaju dan A tjeh . Pertikaian D jo h o r dan A t je h akan d ipergun ak an sebaik-baiknja untuk m e m p e rb e sa r p e n g a ru h n ja . B e landa berusaha m en gadjak k edu a-du an ja u n tu k m e n g h a n tju ik a n P ortu eis di Malaka. P olitik ini d idjalan kan d engan san gat b e rlia tihati agar A tje h dan D jo h o r tidak m en getah u i rahasia im pian B e la n d a u n t u k m em iliki Malaka. A pabila Malaka sudah dikuasai b a ru la h p o litik m en gadu dom ba antara A tje h dan D jo h o r dilakukan. A rm a d a B elan da dibawah pim pinan M atelief m asuk k e D jo h o r dengan m a k s u d m e n g a d j a k D jo h o r m en jera n g P ortu gis dan m en gik at p e r d ja n d jia n r l e n s a n D jo h o r dim ana Malaka akan diserahkan k epada B e la n d a bila b erh asil direbut. Tentu sadja p erd ja n d jia n ja n g d em ik ian tid a k b eg itu m e n a r i k bagi D joh or, karen a p erd ja n d jia n ja n g isin ja d e m i. kiali sama sadja dengan m en jerah k an M alaka k epada p en gu asa b a r u ia n « segar b u g a r dan m en gu sir pengu asa lam a ja n g se b e tu ln ja h an p 1 r=am bru k. L agi pula D jo h o r leb ih kuat.r kepada A tje h d a r i p ^ P ortu gis. D jo h o r m en ga d jak B elanda supaja bersam a-sam a n ie n iu k m A tjeh . T en tu sadja usul ini sangat berb ah aja bagi k ep en tin g a n B e , landa. sehingga B elanda hanja b ersedia m en d ja n d jik a n akan n ie . n j a m p a i k a n djasa:djasa baik kepada A tje h , agar D jo h o r d ja n g a n d isera n g dan djika D joh or diserang dju ga barulah B elan da menib an tu n ja .D isam ping itu Belanda jnengharapkan d ju g a a g a r S u l tan D jo h o r m engizinkan Belanda m en d irik an b e n te n g di D jo h o r Sultan D joh or hanja dapat m em p erk en a n k a n u n tu k m e n d irik a n kan tor dagang sadja. A ch irn ja p erd ja n d jia n antara D jo h o r dan B e la n d a tertjapai djuga. P erdjandjian itu ditanda tangani pada b u la n S e p te m b e r 1606. Sem entara itu pihak B elanda telah pula m e m b u a t p ersetu d ju an dengan A tjeh dim ana kedu a n ega ra telah s e tu d ju untuk m enjatukan tenteranja dalam m en gh a d a p i o ra n g P o rtu g is. D engan djalan dem ikian B elanda sedan g m e n tjo b a m e n d ja la n k a n p olitik berm uka dua. K aren a p erd ja n d jian dengan D jo h o r b e rd ja la n seret, m aka pada tahun 1608 P ieter W illem sz V e r h o e f sin ggah di D jo h o r dan m e n g i-. n gatkan Sultan D jo h o r akan p erd ja n d jia n ja n g telah d ita n da tan gan i dalam bulan S ep tem b er 1606, dalam p e r d ja n d jia n m a n a m e n u ru t V e r h o e f Sultan D jo h o r telah m em b eri izin k e p a d a p ih a k B ela n d a untuk m en d irik an b en ten g di Batu Sawar. P e m u ta r b a lik a n isi p e r d ja n d jia n ini dibalas oleh Sultan D jo h o r d en g a n usul, s u p a ja p ih a k
P o r tu g is
2IC.A. Gibson Hill, Op.cit., hal 130.
B elanda suka m em bantu D johor dalam m enghadapi tentera A tjeh. D jika usul ini diterim a. maka izin membuat benteng di Batu Sawar akan diberikan. V e rh oef m enolak usul tersebut.-Dengan penolakan itu inaka hubungan Belanda dan D johor m endjadi buruk. P o r t u g i s m endekati D johor dan berhasil memikat Sultan D joh or de ngan m engikat sebuah perdjandjian jan g ditanda tangani pada tang gal 16 O ktober 1610. Pada tahun 1624 tentera A tjeh telah memasuki Inderagiri dan berm aksu d m en ggem pu r Djam bi. Mula-mula Belanda berniat untuk m efn berik an bantuan kepada Radja Djam bi, tetapi niat itu dibatalkan karena ada rasa takut bermusuhan dengan A tjeh . Bagaimanapun B elanda tetap bersahabat dengan A tjeh untuk m m peroleh lada dan u n t u k dapat bersama-sama m erebut Malaka dari kekuasaan P o r tugis. P ortu gis adalah musuh utama jang perlu diusir dari Malaka. U ntuk itu pihak Belanda merasa perlu bersikap baik terhadap Sul tan A tjeh . Sebenarnja sikap Belanda itu bertentangan dengan p o litik m o n op oli dagangnja jang harus dipaksakan kepada radja-radja I n d o n e s i a . Untuk itulah seorang kuat jang bertindak tegas dan bertangan besi telah pula dikirimkan ke Indonesia untuk m endjadi gub e rn u r d jen deral jaitu Jan Pietorzoon Coen. Mengenai sikap Belanda terhadap A tjeh itu, baiklah kita ikuti uraian R. Mohd. Ali. : ” Jan Pieterzoon Coen dengan penuh keinsafan tidak memilih suatu tempat untuk mendirikan bente,ng Belanda jang pertama di Indonesia didaerah Atjeh, karena ia jakin benar bahwa tidak mungkin Atjeh akan memberikan kesempatan untuk siasat jang demikian iiu. Pada hal Belanda sangat besar hasratnja untuk melemalikan kekuatan Portugis di Malaka. Untuk inenjelamatkan kn-pal-kapal dagang sepandjang Selat Malaka. Belanda terpaksa mengaatarkan kapal-kapal ini dengan kapal-kapal perang ” .-3 ’ 'Kepulauan Maluku betul djuga- merupakan titik berat dalam perdagangan V.O.C., akan tetapi Selat Malaka a-dalah pintu Indo nesia ja.ng terpenting dan oleh ka-rena itu Belanda selalu berusahai untuk merebut kota Malaka. Tetapi andaikata Belanda dapat menduduki suatu tempat dipantai Atjeh sepandjang Selat Malaka, barang tentu orang Portugis dengan mudah dapat ditentang dan dibinasakan. Maka sungguh besar arti kekuatan Atjeh pada waktu Coen memilih suatu tempat untuk mendirikan benteng pertama di Indonesia-. Sultan Iskandar Muda sudah tjukup kuat untuk menolak tiap-tiap tawaran dan tjukup sentausa untuk menan"kis tiap-tiap serangan Belanda pada sa’ at Coen mendirikan Batavia --Slamet Muljana, Op.cit., hal. 259. -SR. Mohd. Ali, Perdjuangan Feodal Indonesia Penerbit Ganaoo N .V:, Bandung-Djakarta, 1963, hal: 117: ’
S
; ,
i ?
siasat kolonial Belanda di Indonesia berlainan |
T n w p rk I J.P.Coen menduduki pantai A tjeh ” ."1 ! euh t p S i t ? Perlom baan dagan g k e tim u r itu su n gsu h -su n g- j y o r } erutama dl Asia T en gga ra . B e la n d a d e n g a n b erd irin ia ;
kUat' K eu n tu n g a n -k e u n tu n g a n b s s a r jang j sar sekali bagi Belinda u n t u ^ 1™ membei'> bantuan jan* be- j makin lama L k h T ? k memperkuat kedudukannja. Belanda j lihat pada ked^adian-keH- ° r S terhadaP Inggeris. hal ini dapat kita ; tempat-tempatJ lain k J3 1311 d3n Peristiwa di Ambon. Batavia dan I Paksa mengamin l a n S f * Tim ur Inggeris di London ter- I njataan ini. Salah" situ ay*gkab tertentu dalam menghadapi k e' : , Iskandar Muda agar 3 ialah mentJoba memikat Sultan | ltu Kompeni India Tim ur T n ^ 31^ kepada Inggeris. Oleh karena : masmg-masing bernarm n,. 6ns telab mengutus dua buah kapal , Thomas Best. Thomas Besl S ° I I f 3I? HosiaiJder di bawah pimpinan dan permulaan Djuli leil* J eradd di Atjeh selama bulan Dju ”1 j ngadakan perundingan da?-,, ^Ug3S T hom as Best ialah untuk me- | paiican surat Radja James I n f ? 830 Iskandar Muda dan menjanv ! diperolehnia r if iv
u e Z
P8rmintaan ag 3r Suita-? 't Sllltan A tjeh. S u ra t Ja m e s I it* ;
in S L T ? Cda®an8 ^ g g e r is b i v ? 3 r . M uda d a Pat m en gizin k a n asing. Si)Ulf n mternasional iano- aJ ang d iP °lab u h a n -p e la b u h a n seladiaw aban3 tersebut telah dibala lp eru n tu kkan u n tu k o ra n g -o ra n »
B T jfc .- iS « 3 r S Iskandar MudaSt tUdiui oleh Sultan T Thomas Best ari^e£ ada Janies I h,
, j
* * • ja n g s e rla
■
k t t jo r ii per-
!
k 8 In gge? is di Tiku dan P8j I ^ f gaim'ana b u n ji surat Suita” ■
datangan tamu-t a 3 baik sekali. Suita, !maan sultan terhadap lah diberi ge[ar dari Inggerj s 1 sangat gem bira dengan k e Atjeh waktu itu Un? r,ang Kaja p u tjh , an kePada T hom as Best t * gelar itu adalah kai-P Sese°rang biasa’ kurnia i ang tin ggi d kapal Portugis ketik°a d]asanjaydirna^ ng6nai seb a b nja ia d ib ®1 dapat merampas karni !lendak Jmenern*h 13 telah b erh a sil memuk^
" w Jang m aslph S lduT / 0tlu 8« itu b ° 05 k c ----------------------------- “ UR K>P»1. m «ata„ l S ttta ' Gil*S(>n Hill
"
- ‘Ibid^hai~7i8
, 1
T hom as B < f dan a n a k bua»
bU3h kapal s e n iu a '1,13 ! !
n
kutip dariUM ohd1SaidAtAeh .^ a d a ^ R 1 , 127-
d®'i Inggeris penuljj
j
sekedar pendjelasa^i t'S 'B ” Vo1- XXy°t£ S° me of t h °h^ ' Said m £ n g-utipc $■
“C
E x?nn rei l b^ V ’’APn'CA c e 5 ^ f l63
1
iiuloiiesian Sm -ili
" *
g’
.
107
^kahan
hal.
254.
Selanrr ’ W
w
van t
O ld e st M a la y
1
/■ j
U ntuk m ench'K . p u la . B .S c l» * e $
anclmtnjn l i C !T°eve LM’ The -ldt Lamnivov, tT
Hag1'6 i i
— 73 — d-serahkan kepada Iskandar Muda. Untuk membalas djasanja lagi, sultan bersedia pula m endjual kemenjan jang pada waktu itu sudah terkum pul dipelabuhan kepada Thomas Best dengan harga mural), seberapa sadja ditawar oleh Thomas Best. Kemenjan itu telah dimukekapal Thom as Best itu dengan harga pendjualan 25 tahil se. oahar, sedangkan harga pasar pada wakt-u itu antara 34 dan 35 tahil sebahar . - 1 Didalam perdjandjian dagang itu telah tertjantum pula p erdjandjian bantuan dan pembelian sendjata untuk memper-jUat angkatan perang A tjeh. Realisasi dari perdjandjian ini dapat d'lihat dari kundjungan John Millward dengan kapalnja jan g berhama Thom as. Miiward menghadap Sultan Iskandar Muda tanggal - 8 Djuni 1615, dimana pada waktu itu dia menjerahkan bingkisan berupa sebuah m eriam besar dengan keretanja, pelor, beberapa t0ng m esiu dan lain-lain alat perang: Dalam buku harian John Willward m engenai itu ditjatatnja antara lain : • ••"W e carried for a present, a grea<J peace of orcl nauce; with fhe carrieges, tweniy Bullets, a Ladle, skourer, two barrels ° f Powder; twelve fowling peeces; tenne swords; sixe fine Baftas; wrapped in the King's colours Penting pula dikemukakan disini bahwa pada tahun 1621 telah Pula datang ke A tjeh Laksamana Agustin de Beauliau dari Kongsi ^agang Perantjis. Ia membawa djuga surat tanda mata dari Radja Ferantjis untuk Sultan A tjeh. Beaulieu datang dengan 3 buah kapal Perang j ang terdiri dari kapal-kapal M ontm orency (450 ton) dengan • 162 peradju rit diperlengkapi dengan 2-2 meriam, E sperance (400 ° n) diperlengkapi dengan 117 peradjurit dan 26 m eriam dan Her i t a g e (75 t0n ) d eng an 30 orang peradjurit dan 8 meriam. Melihat Perlengkapan kapal ja n g demikian itu dan tjatatan-tjatatan jang uatnja kem udian tentang A tjeh demikian telitinja, mulai dari ^eadaan istana, angkatan perang dan peralatannja, kapal-kapal da^ ng dan kapal-kapal perang, serta soal-soal lainnja, dapatlah dikira*rakan bahwa kundjungannja ke A tjeh tidaklah semata-mata urusan agang dan m uhibbah sadja. Lebih djauh tentu m em punjai maksudalaksud ja n g lain. Tidak terdjadinja suatu peristiwa jang bersifat gressif dari Beaulieu, sedikit banjaknja m em beri kesan pula bahwa
S\ ;:C.A. Gibson Hill ’’Raffles, Acheh and the order of the Golden Ukurpv.’’ . Vol. X X IX Part I, 1956, hal. 6 . Tahel adalah
at?,t
277 a*•
Gibson Hill, On the (ieath of Sultan Alauddin II of Johore " ” >n 1613, J.M.B.R.A.S., Vol. X X IX Part I, 1965, hal. 131.
♦•mt h era rti d ib a n d in g k a n d e n g a n arorm ad an ia m asih tidak bera v B e a u lie u beserta “ T T tie h j m n-hongannia
a telah
81111 pada " ' " ^ a i k d.terim a d e n g a . tori-
mpi'iah dan telah pula dibawa
d is c r ta fu p a lia r a J “ elbaga! t
inn-.
sampai kepada detailnja dapat
K aren a itulah ban ja k h ^ ‘ h d ® k an tjatatan B eau lieu ini dan buk u riitiatat oleh B eau lieu . B e i ^asarJ ^ _ _ J n & le b ih d je la s te n ta n g Bustanussalatin
d
a
p
a
l
S r o l e ^ K - U 'a r l d a p a 'd a
ang 1)enjerangan terbesar terhadap
tahun
. v,w a selarna Iskandar M uda m e m e r in ta h m engatakan telah m e n d ja d i p e ra d ju rit ja n g A tie h laki-laki dan v,ai. te rp e n tin g dalam a n g k a ta n le rb a ik di Nusantara- K ek u a ta 3 ka al_kapai p era n g dalam d j u m . n era n g adalah : dttaut te r d ‘ x antri ja n g d ip erk u at oleh k a fa le r i L h b esa r; didarat Pasulg pasukan a rtile n . Ditiga buah p e la b u t e n t e r a G adjah dan ada ^ p id ie tersedia beratus-ratus k ap al p e . han, B anda A tje > B eau lieu itu dikatakan dju ga bah w a k a p a lB e a u lie u
ra n g itu. Da] a™ ^ da ja n g djauh lebih besar dari kapal-kapal p e r a n g k ap al p e r a n g “ a 0} eh orang E ropah pada zaman itu. K a pa l ja n g ja n g p ern ah dibuax ^ ^ ^ p a n d ja n g n ja , 0 rang A tje h amat p erten g a h a n sau] ^ ta p . berat? terlalu le b a r ^ ahU d i d a p a t i bilik-bilik. D juga d aju n gn ja p a n d ja n g -p a n d ja n g tx n g g 'n Setiap dajung dikajuh oleh dua oran g. K aPal p e r a n g ta p , en ten g_ _baik sehabis dipakai berp era n g . K e w a d jib a n m en itu d ip eu n
^
didisipiinkan kepada petu gas-petpu ga sn ja. Ilu k u -
d ia g a i a bera t sekali kalau kew adjiban itu dilalaikan. Setiap k ap al inan n j djsediakan b eberapa m eriam besar dan san ggu p m em b a w a ^•nnsam pai 300 orang tentera. Gadjah tju k u p ban jak. B in a ta n g ini p entin g sekali dan sangat dibutulikan dalam p e p e ra n g a n . * al kapal jang akan dinaikkan kepantai untuk d iga lan g dan din an '' g a d j a h l a h jang m enariknja. Ditaksir tidak k u ra n g dari 900 Sk - g a d j a h kepunjaan sultan sendiri. Sem uanja tahu m en d ja la n k a n 6 ~°intah dalam peperangan. Sudah terlatih untuk b erlari, m e m b e lo k u n t u k b e r h e n t i , duduk, berlindung dan sebagainja. G a d jah -ga d ja h ini d a l a m upatjara bisa serentak disuruh m e n je m b a h k e a ra h istana '"Itiwti kundjunftan A u s tin de Beaulieu ke A tje h selen'gkapnja (hitVii dibatju dalam buku Mohd. Said, Op.cit., hal. 179 s/1 182, H.i . Zawuddin Op.cit., hal. 302 s /d 310. Kisah Beauheu b eseita tjavaUn-
ba*ai pengarang sedjarah mengutip dan sana seu „ mengenai tjatatan Beaulieu.
dan m enaikkan kakinja tiga kali untuk m enghorm ati sultan. Demikianlah kira-kira kekuatan angkatan perang A tjeh waktu itu sep a n d jan g tjatatan B eaulieu. Sudah barang tentu kekuatan jan g seb en arn ja lebih besar dari itu jan g barangkali tak sempat atau tidak diperlih atkan kepada Beaulieu. A tje h akan selalu merasakan bahwa kedudukan Portugis di Ma laka sebagai duri dalam daging. M elaluilkota Malaka Portugis terus m en eru s m enghasut-hasut negeri-negeri sekitarnja j ang takTTflt-kepada A tjeh untuk m enentang kek uasaan . A tjeh . Lagi pula A tjeh ' m em p u n ja i kepentingan jan g vital atas Selat Malaka dan k ek u ? saan tunggal atas selat itu harus berada ditangan A tjeh . Dengan m en in gka tn ja perdagangan internasional di A tje h , k ekuas&an tun'ggal atas selat itu makin terasa keperluannja. A danja P o r tu g is 'd i Malaka adalah ham batan ja ng paling besar Terhadap fealisasi tjitatjita itu. Sebab itulah fentjan a m enjefang_ Malaka^ tetap m erupakan p ro g ra m ja n g selalu "harus dicTjalankan dengan segera. S eiu n ih p o litik luar dan dalam negeri Iskandar Muda dapa’t kita lihat meifd ju ru s kearah pelaksanaan tjita-tjita terseb ut."" ' • Serangan pertam a terhadap bandar Malaka selama p cm crin t'v han Iskandar Muda dilangsungkan pada bulan N op em b er 1615 d i baw ah pim pinan Orang Kaja Sri M aharadja dan Orang Kaja Laktam ana. P en jera n gan ini tidak berhasil baik, karena persiapannja ja n g k u ra n g sem purna dan m enurut buku Bustanussalatin karena adanja perselisih an antara Orang Kaja Sri M aharadja dan Orang K aja Laksam ana."" M ungkin pendapat itu ada benarn ja djuga. tapi disam pin g itu kenjataan lain m enundjukkan pula sebab-sebab kegagalan p en jera n gan itu. Pertam a, Portugis pada waktu itu berada dalam k on d isi ja n g baik karena baru sadja m endapat tambahan k e kuatan seba n jak 10 buah kapal perang besar ja n g didatangkan dari p h ilip in a dibaw ah pim pinan G ubernur Manilla, Dom Jaoa Da Silva .”1 K edu a B elanda ja n g pada m ulanja telah m em buat perdjandjian di mana pasukan A tjeh dan Belanda akan bergabun g bersama-sama men je ra n g P ortugis, telah m em batalkan rentjana itu setjara sepihak karena m erasa takut waktu niendengar kabar tentang tambahan k e kuatan P ortu gis dari Philipina. Pasukan Belanda m engundurkan diri dan b e rsem b u n ji dipelabuhan Djakarta. H anja Inggeris jan g menepati d ja n d jin ja jaitu dengan m engirim kan sendjata dan perlengkapan p era n g ja n g dibawa oleh M illward pada tanggal 28 D juni 1615 terseb u t diatas. Iskandar Muda m em butuhkan w aktu 14 tahun lam anja untuk m en ga tu r dan m em atangkan persiapan jan g sistematis. Penjeranaan 3"G.K. Niemann
(E d .), Op.cit.. hal 126 “■Mohd. Said, Op.cit., hal. 158. ‘
— 76 —
i-edua int adalah
^
“ ,eru P ‘ l!S
mengatakan : ’This defeat constituted a turning point °onf S
*
'
. Z 4
t £ t « S v a
y
, i ^
^ m a ti-a 's * w«st s\
r h a ^ d T y V a h , r a j a s ' o f M enangU a**
and SuUan of Johore’ .'■
(
Tanggal jang pasti dari penjerangan
tapi jang sudah past!
« f - i t f o
ini
«* djelas.
^
kapal
0? a n T p « a « “ rit: S e d j a k sa’ at pertam a sampai beS i r n j a penjeranga., itu berlangsung selama lima bulan Pasukan nasukan Atjeh dipimpin oleh dua panglima jang terkenal dan bei oengalaman dalam pertem puran diperairan ini jakni Orang Kaja Laksamana dan Orang Kaja R adja Setia Lela. Panglima pertahanai 1 Portugis di ilalaka waktu itu ialah Diego Lopez de F on seco.:,:! Dalam pertempuran laut pertama dekat Malaka,- angkatan la ut Portugis dapat dipatahkan kekuatannja. Sa’ at-sa’ at penclaratan Per' tama pasukan Atjeh, kedua belah pihak m enundjukkan senuuigat tempur jang sangat tinggi. Dalam waktu jang singkat pasukan A tje 11 berhasil menduduki sebahagian besar bandar Malaka. A ch irn ja P ° r' tugis hanja bertahan di Sint Paul’ s Hill jang dinamakan dju ga be*1' teng A.Famosa. Berbulan-bulan pasukan A tjeh m en gepu n g benten* ersebut, tapi Portugis tetap bertahan dan tidak bersedia m e n je ra '1-
b e S . S n t i 5a,gl PaSUkan A ljeh karena sekian lam a p e r te m p u r ^ (ib S balabantuan baru jang masih segar untuk m e n g g atl Uk pasukan jang sudah letih tak kundjung Uba. P e n g e p u n g 3* jang terlalu lama oleh pasukan Atjeh, telah m em beri p elu ang *>aJ. . Portugis untuk memmta bantuan kepada tetangga Malaka ja n g a djadi musuh Atjeh, jaitu D johor, Pahang dan Patani. D is a m P * f ; r
“
f T or
kUP WaktU PUla
m endatangkan b a l a ^ -
SlAtuaf Pertempuran sudah tidak m enguntungkan p a s u k a n Angkatan laut Patani> Pahang> D io b J ^ ™ * uan P o ^
“ B.H.M. Vlekke, Op.cit., hal. 121 A t je h
cU 2 m ! i]a k l f a c l a ‘ ta h u n 1&16
bahan davi : Mohd Said Op cit
haj;
122; Slam et k n i f t
2
F p 6 ' ^r U13n
hal u V T
mempergunakan b
tf,,
gis ja n g baru datang dari Goa dibawah pimpinan Nuno Alvares Bathelho sekarang bahu membahu melawan angkatan laut A tjeh dekat Malaka. Angkatan laut Atjeh dapat dipatahkan kekuatannja. Didaratpun pasukan-pasukan Pahang, Patani. dan D johor berhasil pula m enghantjurkan pasukan Atjeh jang sudah lelah itu. Orang Kaja Radja Setia Lela dan Orang Kaja Laksamana dapat ditangkap serta diserahkan kepada Portugis, tetapi kemudian tewas djuga ka rena melawan. Sisa pasukan A tjeh jang dapat diselamatkan mengundurkan diri kem bali ke Atjeh. Sekali lagi Djohor, Patani dan Pa hang berhasil menjelamatkan Portugis dari keruntuhannja. Semendjak itu tidak pernah lagi ditjoba m erebut bandar Malaka oleh A tjeh. Serangan ketjil-ketjilan masih terus dilakukan terhadap kapsl-kapal Portugis jang sedang berlajar, tetapi serangan-serangan itu tidak m em bawa perubahan apa-apa terhadap kedudukan orang P o r tugis dibandar Malaka\ C. Keradjaan A tjeh Sesudah Iskandar Muda. Sesudah kegagalan Iskandar Muda pada tahun 1629 itu, ia ma sih m em erintah selama 7 tahun lagi. Kekuatan angkatan perang Keradjaan A tjeh, terutama angkatan lautnja sudah sangat berkurang sedjak sa’at itu.’ Sesudah tahun 1629 itu djuga A tjeh betul-betul sedang m endjalani suatu masa dalaifi sedjarahnja jang disebut oleh: B-H.M .Vlekke ” a turning point in A tjeh ’s History” . Meskipun dem i kian haluan politik Iskandar Muda tetap tidak berubah, keras dan tak kenal kom prom i. Kewadjiban untuk memelihara kewibawaan Keradjaan A tjeh tetap dapat didjaga baik kedalam maupun keluar. . Ketegasan sebagai pem im pin jang ulung masih ditundjukkan oleh Iskandar Muda pada sa’at-sa’at terachir dari hajatnja dengan menghukum mati putera satu-nja ja'ng akan menggantikan kedudukanHukuman ini d :djatuhkan karena puteranja itu melakukan keralahan jan g tak dapat diampuni dan berbahaja pula untuk rakjat A tjeh pada masa jan g akan datang / 4 Sebelum ia mangkat ia telah m ewariskan Keradjaan A tjeh . kepada, menantunja Iskandar Thani artinja Iskandar jan g kedua. Sultan Iskandar Muda mangkat pada 29 R adjab 1046 Hidjrah atau 27 Desem ber 1636. Dia meninggal usia 46 tahun: djadi masih belum tua. Sebagai seorang negara Wan sebetulnja dalam um ur jang sekian masih sangat segar. Tapi takdir Tuhan harus berlaku, tak kuasa manusia menolaknja. Sultan Iskandar Thani naik tachta Keradjaan Atjeh dengan gelar Sultan Iskandar Thani Alauddin Mughajat Sjah. Haluan politik Keradjaan A tjeh mulai berobah. Politik pemerintahan Iskandar Thani lebih lunak dibandingkan dengan politik Iskandar Muda. Politik ^ ^ n t a h a n n j a lebih dititik beratkan pada pem bangunan dan mem-
‘R. Mohd. Ali, Op.cit., hal. 121.
— 78 — p erlu a s b e rk em b a n g n ja p en d id ik an agam a Islam . M en u ru t b u k u Buslanussalatin sultan ini alim dan adil. B a n ja k h u k u m a gam a dipexintahkannja untuk dipatuhi dan d id ja la n k a n d en g a n baik. P eroba h an politik ja n g lain ialah. Isk an d ar Thani m e m b ia rk a n M alaka d irebu t oleh B elanda. Putera-putera A tje h telah b a n ja k d jatu h k o rb a n sedjak m asa satu abad sedjarah p erd ju a n g a n m e r e b u t b a n d a r M alaka dari P ortu gis. Sebab itulah selam a p em erin tah a n Isk an d ar M uda tak p e r nah ia m em b eri kesem patan k epada sia pa p u n u n tu k merebut Alalaka. K esem patan lain ja n g d ip e ro le h B ela n da sesu dah m e n in g g a ln ja Iskandar Muda, ialah b erh a siln ja B ela n da m e m b u a t p e r d ja n d jia n dengan Sultan Iskandar Thani m en g e n a i p erd a g a n g a n tim ah di Pera'* D alam p erd ja n d jia n itu Isk an d ar T h a n i telah m en gizin k an B e la u d " m em b eli tim ah lan gsu n g k ed a era h p ro d u k s i .3'1 D im asa Iskand ^ "Muda sem ua transaksi h asil-hasil p ro d u k s i dalam w ilajah K e ra d i-j 31 A tje h dipu salkan k eb a n d a r-b a n d a r in tern a sion a l ja n g su dah d it 311 tukan. Izin ja n g d ib erik a n oleh Sultan Isk an d ar T h an i in i m e r u n a 1-611' k esem patan ja n g baik b a g i B ela n d a untuk m en anam k u k u n ja dalam d i P erak , seh in gg a m en im b u lk a n k eru w etan -k eru w etan "berlarut-larut sam pai k ep a d a p e n g g a n tm ja ja n g keniudian '1 anS Pada tahun 1641 B ela n d a d engan b e k e rd ja sama dengan rv telah b erh a sil m e r e b u t M alaka dari tangan P ortugis. Oran J° h o r P o rtu g is d isu ru h p ilih m en d ja d i ora n g bebas, preman di Mai ,^ ’ 0 r a » g B an ja k ja n g pin d ah k e Goa dan ada dju ga ja n g pindah k-p £ a / G ° aB e n te n g A .F am osa di Malaka didirikan pada ach ir tahun 1 ta v ia. b erta h a n selam a 130 tahun, djatuh pada tanggal 30 Diai d a Pat D jo h o r ja n g turut mem bantu B elanda tidak mendaDal l 6 4 l - 3" apa-apa dari penaklukkan itu. Baik A tje h m aupun D iohn * n t u n San b ia rk an sadja Malaka diduduki Belanda, tanpa m em h l , h m e mapa-apa. Kedua negeri ini sudah tak b e rd a ja lagi K p W n l'e a k s> laut Atjeh ja n g disegani oleh orang-orang barat telah in f " a,ngkatan penjerangan Malaka jang gagal pada tahun 1629 d 1 T s e d Jak
djatuhnja Malaka berachirlah persengketaan A tjeh Diah DenSa» dah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanja densan i j3ng Su' dipihak Belanda. Impian dan tjita-tjita pendiri K e r a d ja a n A+mUngan diteruskan dari generasi kegenerasi sehingga mentjaoai - jang p ada m asa Iskandar Muda untuk m e n d ja d i penguasa tun P U ntjakn*ia lat Malaka hantjur sama sekali. g g a l c!i SeDjatuhnja Malaka ketangan Belanda bukan sadia tidak iungkan A tjeh dan Djohor, tetapi telah membawa akibat mengunngat luas pada situasi di Asia Tenggara. D .G .E . H all ^ ’ ’Its tall revolutionized the situation in A r c h ip e la g o ” 37 ~ s 'D.G.E. Hall. Op.cit., hal. 289. hu -,',25« dan S!amet Mwljana, Op.cri., ha] D.G.E. Hall, Op.cit., hal. 257.
o 71
'
— 79 — S ch riek e m engatakan : ’ "de val van Malaka was de voorbode van het narierend en de van Mataram's onafhankelijkheid” (keiljatuhan Ma laka adalah sakaratul maut bagi kem erdekaan Mataram).3' Meskipun Malaka tidak didjadikan pangkalan kegiatan Belanda di Asia T en ggara u m u m n ja dan Indonesia chususnja, tetapi sebagai pang kalan pengaw asan lalu lintas internasional diselat Malaka adalah sangat dip en tin gk an nja. Sedjalan dengan kemadjuan V.O.C. jang makin m en ingkat. Malaka telah didjadikan pula pangkalan perluasan pen ga ru h n ja di Indonesia Barat dan Malaja. P eriod e sesudah djatuhnja Malaka k epad a B elanda adalah periode zaman gem ilangnja V.O.C. M esk ip u n A tje h tidaklah mengalami nasib seburuk daerah-daerah lain di In donesia dalam arti kata musnalinja kem erdekaan jang san ga t dih argai, tapi daerah-daerah takluknja satu persatu ditjopot oleh B elanda. T idak lama sesudah djatuhnja Malaka, maka pada tanggal 15 P eb ru a ri. 1641. Iskandar Thani meninggal dunia. Ia digantikan oleh p e rm a is u rin ja puteri Iskandar Muda jang bernam a Tadjul Alam. G elaran selen gk a pn ja adalah Sri Sultan Tadjul Alam Safiatuddin Sjah B erd au lat Zillulahi fil Alam binti Sultan Radia Iskandar Muda D jo h a n B erdaulat."" Ia m em erintah selama 34 tahun. jaitu tahun 1641 — 1675. Ia adalah wanita A tjeh jang pertama m endjadi sultan. M asa 34 tahun pem erintahannja itu adalah masa jang tjukup lama -jang tidak akan dapat dilalui dengan selamat tanpa kebidjaksanaar. dan kelu arbiasaan ja n g dim iliki oleh tokoh wanita ini. Apalagi pada saat itu A tje h berada dalam krisis jang hebat. hilangnja kemampuan angkatan p era n g ja n g dapat m endjam in keutuhan wilajahnja bahaja p e re b u ta n kekuasaan dari tokoh-tokoh jan g menganggap dirinja berLhak m en d u d u k i tachta keradjaan. Tokoli-tokoh ini mendapat sokongan p enu h dari sebahagian ulama A tieh jan g berpendirian bahwa •vaniia tidak boleh m endjabat kepala negara. Intrik-intrik asing jang 'bc-rada d iibu k ota pu n turut menghasut dan m entjoba m engam bil keuntungan dari situasi ja n g sulit itu. Disamping itu ia harus pula rnenghadapi kekuasaan V.O.C. jan g sedang m eningkat naik dan se dang m em aksakan pula kem auannja pada radja-radja Indonesia dan M alaja. M arilah kita ikuti lukisan tentang pribadi tokoh wanita ini sep a n d ja n g ja n g terdapat dalam gambaran naskah- A tjeh ser.diri ja n g antara lain : ’’Bahwa adalah bagi baginda itu beberapa sifat kepudjian dan pevangai jang kebadjikan lagi takut akan Allah dan sennntiasa iem bah jan g lima waktu dan membatja kitabullah dan nienjunih orang berbuat kebadjikan dan melarang orang berbuat kedjahatan seperti jang diturunkan Allah kapada Nabi kita Muhammad S.A.W. MMohd. Said, Op.cit.. hal. 105. I!nd., hal. 193 daw G.K. Niemann tEd.), Op.cit., hal. 128.
30 —
n
i s
-
s r t s s ses
Allah* akan dia. lama m endjung chalifahnja m endapat lje 1jel/ lP‘| galian emas itu dan ialah jang mengeraskan s ja n a t nahi Muhammad S.A.W ” .'" Dari kutipan diatas dapat pula diam bil k esim p u lan bah w a ia saiv;at m em entingkan dalam pem erintalian^.ja soal-soal p e n d id ik a n , agama dan perekonom ian. K elebilian T a d ju l A lam dalam uD ncgai rr.n terlihat puia dari kuatnja dukungan dari ulama-ui<*;na ie ii;u n a l itu, seperli : Sjech N uruddm A r Raniri, S jech A bdu rrau i' dan lair.laiV Hai ini m enundjukkan puia bahwa ulam a-ulam a A t je h ja n g terkenal pada masa itu tidak p itjik dau tidak berpan dan gan k o io :. Dukungan terhadapnja d ip eroleh pula d a n para m e n te n . o ra n g dan berm atjam golongan dalam m asjarakat A tje h dibuktikan d a ri lan tjarnja djalan pem erintahannja ja n g lama uu- M em an 0 T a d ju l A la m tidak berhasil m entjapai kem bali k ebesaran A tje h seperti pada masa hidup ajahnja Iskandar Muda, tapi sebagai seoran g ratu wanita, prestasi jan g telah ditjapainja dalam m em persatukan rakjat A tjeh m enghadapi masa ja n g penuh perihatin itu adalah tju k u p besar. K etju ali ratu Elizabeth dari Inggeris, disekitar zaman itu tid a k la h terden gar peranan seorang ratu ja n g sedennkian m e n g a g u m k a u seperti Tadju l Alam. P enjelidikan terhadap p em erin tah a n n ja b e lu m b a n j 2 k dilakukan oleh para ahli. Baik Iskandar Thani, maupun T adjul A lam bukanlah seoran«? ■rac^a jan g berdjiw a m iliter seperti Iskandar Muda. O leh k a re a a itulah kita lihat- bahwa angkatan perang A tje h ja n g m e n g jia n n k erum uhan itu tidak banjak m engalam i perbaikan dan p e m b a n g u n a u kem bali selama pemerintahan kedua sultan ini. A n tja m an dan paksaan jan g bersifat m iliter um um nja banjak ja n g tak dapat diatasi oleh A tjeh. Hal ini telah m en jebabk an sebahagian b esa r d a e ra h takiuk keradjaan A tjeh d itjopoti oleh B elanda atau setid a k -tid a k n ja kekuasaan A tjeh atas daerah itu hilang sama sekali. Daerah Pahang, Patani dari D jo h o r ja n g pada tahun 1629 bersama-sama dengan Portugis m elawan A tje h dalam p e rte m p u ra n di Malaka, telah lepas sama sekali dari kekuasaan A tje h . H an ja beberapa daerah sadja lagi d isem en an d ju n g M alaja ja n g m a sih setjara form il tunduk pada kekuasaan A tje h . S ed ja k d ja tu h n ja M alaka kepada Belanda pada tahun 1641, B elanda m u lai m e n g a tu r siasat dagang m on op olin ja disem enandju n g M alaja dan In d o n e sia bah agian barat, terutam a Sumatera. D engan tidak m e n g a tju h k a n kekuasaan
'"G.K.Niemann (el), Op.cit., hal. 129.
—
81
—
A tje h atas Kedah, maka Sultan Kedah telah membuat perdjandjian d en gan utusan V.O.C. Jan Hernianz pada tgl. 6 Djuli 1641,. jang m e n oizin kan Belanda (V.O.C.) m em beli setengah dari hasil produksinja. D lsusul oleh U djung Selang (1645), Bangeri (1645) jang mengizinkan pula V.O.C. m em beli seluruh hasil produksinja.*' Sultan Kedah m e n tjo b a m endjalankan politik oportunis. Untuk lepas dari A tjeh b e rlin d u n g kepada Belanda. Tapi karena ada tekanan-tekanan dari.^ B elan da m en tjoba pula berlindung pada Siam dengan m embuat per-’ d ja n d jia n dagang pada tahun 1664. Tapi Belanda lebih tjerdik dan d engan alasan Sultan Kedah tidak mematuhi perdjandjian jang dibu a t pada tahun 1641 itu. maka Kedah dikepung. Hasilnja Kedah terpaksa menanda tangani pengakuan hak m onopoli V.O.C. atas sep e rd u a hasil produksi timahnja dengan harga 3M> real setiap bahar.'A tjeh tak dapat berbuat apa-apa terhadap semua kedjadian itu. A n g katan perangnja sudah tak mampu lagi m endjaga wewenang dan keutuhan wilajahnja. Disemenandjung Malaja tinggal Perak jan g masih tunduk keada A tjeh . tapi dalam tahun 1639 Belanda telah diizinkan oleh Iskandar Sani untuk m em beli timah disana. Izin ini dimanfa'atkan baik-bainja oleh Belanda sebagai djem batan untuk menantjapkan k- k u a s a a n n j a didaerah ini. Tahun 1641 Belanda sudah mulai megadjukan permintaan m onopoli pem belian timah Perak dan mem iiita supaja Sultan Perak melarang orang-orang asing lainnja memh e li tim ah Perak. Utusan dikirim kepada Sultan Perak untuk meu n dingk au permintaan m onopoli tersebut diatas. Sultan hanja dar l t m engizinkan untuk berdagang dan membuka kantor sadja. s e dan^kan usul m onopoli ditolaknja. Belanda m entjoba memaksakan k em auan n ja dengan m em blokade perairan Perak. Kapal Vos dan L e e /d e m endjaga kuala (muara) Perak. Kapal-kapal asing tak dapat m asuk. A ch irn ja Perak tak dapat bertahan. Utusan Perak dikirimkan ke Malaka untuk merundingkan soal m onopoli timah d«ngan G u b e rn u r Malaka. Terhadap tindakan Belanda ini A tjeh hanja dapat m en ga dju k a n protes keras kepada Belanda. Belanda merasa chawatir d ju ga m endapat protes itu dan berpendapat bahwa sa’atnja su. dah tiba untuk m entjoba memaksa A tjeh setjara langsung dim edja p eru n d in ga n Belanda mengirimkan utusan ke A tjeh jang terdiri d ari K om isaris T inggi A rn old de Vlam ingh van Outshoorn dibantu cle h Jan H arm anz dengan membawa surat Gubernur D jenderal A n th o n ie van D iem en."' Sambutan jan g diberikan terhadap utusan B elan da p enu h dengan suasana ramah tamah. Vlamingh tidak mu dah m em p en ga ru h i Sultanah TadjuJ Alam. Tadjul Alam rupanja “ D.G.E. Hall, Op.cii., hal. 288. ‘ -Ibidl, hal. 288 clan Mohd. Said, Op.cit., iir.l. li 4. *sM-ohd. Said, Op.cit., hal. 198.
_
82 —
i-i • riinos dan tidak kaku. V la m in g h tak seorang dlPlo " iat 3^ n| . ' ^ A lam ° untuk m em aksa P erak m e m b e ri berhasil m engadja ^ H am pir dapat dikatakan p e ru n d in g a n pembeUan timah di Perak antara -u d a g a r -sa u d a g a r Incha. K o r e a n -
del Benggala dan P egu disatu pihak dan V.O.C. di p ih ak lain t e iu s l e n g h e b a l V.O.C. ham pir tak dapat m en gatas, p e rsa m g a n itu. \ ch irn ja Belanda kem bali m em pergunakan^ k ekerasan. P ada tah un 1647 Belanda m engadakan b lok k a d e terhadap P erak dan A tje h . Barulah pada tahun 1650 b erh asil ditanda tangani sebuah p e r d ja n diian m onopoli. Tapi p erd ja n d jia n ini tinggal d.kertas sadja dan sama sekali tak dilaksanakan. K ekerasan d ip e ig u n a k a n lagi, tapi rakjat Perak m endjaw abnja dengan p ern je rb u a n k an tor d a ga n g B e'uida di Perak dan m em bunuh sem bilan oran g pegaw ainja. Sesudah Pksnedisi tentera Belanda didatangkan ke Perak, b aru fch P e r a k bersedia memaUih, p erd ja n d jian tahun 1650 dan n ,e »a ,,d a ta n g a n i p erd ja n d jian ganti rugi terhadap k an tor dagang ja n g d serbu o le h rakiat Perak. P erdjan djian tersebu t ditanda tangani tahun 1653 j a n g kem u dian diperkuat oleh sebuah p erd ja n d jian dengan A tje h p a d * tahun 1655. N asib p erd ja n d jian paksaan im setah tiga uan g d e n g a n p e r d j a n d j i a n jan g lam pau. R akjat A tjeh dan rak jat Perak sam a sekali tak m engatjuhkannja. Tindakan kekerasan dibalas d e n g a n kekerasan. Kantor dagang Belanda di Perak, Pariam an, T ik u dan Salida dihantjurkan oleh rakjat Perak dan rakjat Atjeh. Angkatan laut Belanda dikirim untuk m en jeran g pelabuhan-pelabuhan te r s e b u t dan m em blokade perairan A tjeh dan Perak dengan ketat. A n g k a ta n laut A tjeh tak berdaja melawan angkatan laut B elanda. Ini s e b u a h pertanda lagi bahwa armada laut A tje h tak dapat d ib a n gg a k a n lagi. Sultanah Tadjul Alam terpaksa m en girim kan sebuah d e le g a s i k e Batavia dan diterima oleh G ubern u r D jen d era l Joan Maetsuycker. Sebuah perdjandjian baru ditanda tangani dim ana d iteta p k a n p ergantian kerugian atas kantor-kantor B elanda ja n g d iru sak, d im a n a p em bajarannja dilakukan m elalui p em oton ga n h arga tim a h j a ng dibeli oleh Belanda. Pem belian timah di P erak d iten tu k an s e p e r tig a oleh B elan da.,, Inilah p erdjuangan tera ch ir ten ta n g n iasaalah Perak ja n g turut ditjam puri oleh A tjeh . Sesudah m en ingga.ln ia T a djul A lam kekuasaan A tjeh atas P erak tidak ada lagi. D e n g a n d e mikian seluruh Sem enandjung Malaja lepas dari tan gan A t je h : R a k ja t Perak terus berdjuang sendiri m elaw an kekuasaan B e la n d a atas m on op oli ja n g dipaksakan itu. Sungguh berat sekali bagi T a d ju l A lam u n tu k m e n d ja g a k e u ' tuhan w ilajahnja pada zaman itu, bukan sad ja k aren a k o n d is i ang-
— 83 — katan p erangn ja jan g sudah sangat lemah, tetapi djuga disebabkan karena sikap radja-radja ini dengan mudah dapat diadu dombakan o leh Belanda sesamanja. Situasi pada masa itu dilukiskan dengan tepat oleh Slamet Muljana pada achir uraiannja dalam buk u n ja ’ ’R untuhnja Keradjaan Hindu Djawa dan Timbulnja Negara negara Islam di Nusantara sebagai berikut : ’Modal jang mereka. ba\ya dari Nederland, terutama adalah semangat nasional jang sangat tebal itu dihadapkan kepada semangat nasional bangsa Indonesia dinegara-negara Islam jang su dah mulai lapuk dari dalam. Kekompakan Belanda dalam bergerak bei'ha-sil ineruntuhkan negara-negara Islam jang sudah mulai pctjah belah ” . 15 D isebelah barat Sumatera, kekuasaan A tjeh jang tadinja meluas hingga ke Bengkulu, kekuasaan tersebut sedang mengalami pudarnja pula- Dua matjam hasil produksi jang sangat penting dari daerah ini sebagai barang-barang ekspor ialah lada dan emas. Baran g-baran g ini sangat diingini oleh Belanda. Sesudah Iskandar Muda m en inggal, Belanda bei usaha menguasai daerah ini. Kem erosotan Keradjaan A tjeh oleh penguasa-penguasa daerah jang takluk kepada A tjeh dipeigunakan untuk membebaskan diri dari kekuasaan A tjeh U ntuk bertindak sendiri umumnja m ereka tidak tjukup mampu. O leh karena itu m ereka menerim a perlindungan Belanda dan sebagai hnbalannja m eieka beisedia menerim a m onopoli Belanda atas hasil p rod u k sin ja. Pada tahun 1663 teitjapailah sebuah persetudjuan an tara sultan-sultan daerah ini dengan Belanda jang terkenal dengan nam a ; ’ ’Painan Contract ” / ' 1 Menurut isi kontrak tersebut Belanda m e n ja n g g u p i m enantang serangan A tjeh dan m em beri perlindungan k epa d a Indrapura, Tiku dan Padang. Sebagai imbalannja, seluruh e k sp o r daerah ini dim onopoli oleh Belanda. M eskipun sedjak Painan Contract ini pengaruh A tjeh setjara resm i sudah berachir, tapi perlawanan rakjat setempat terhadap B elan da terus berkobar. Hal ini menundjukkan bahwa tidaklah mu dah bagi Belanda untuk menggantikan pengaruh Atjeh. Pengaruh A tje h terhadap negeri ini tidaklah semata-mata bersifat ekonomis, tapi b era k a r pula dalam hubungan-hubungan jang bersifat agama! ^ lam a-uiam a ja n g beiasal dari /vtjen teian seojaK iama meniberiKan p eiadjaran -peladjaran agama didaerah ini. Agama Islam jang dipehik o le h ra k ja t daerah ini diterima dari A tjeh dengan perantaraan mub a lligh dan ulama-ulanta itu. Tapi lambat laun Belanda dapat djuga m en gk on solid a si kekuasaannja didaerah ini, berkat bantuan radjara d ja setem pat dan kesanggupan angkatan perangnja jang makin ‘ "Slamet Muljana, Op.cit., hal. 273. * D.G.E.Hall, Op.cit., hal. 239.
— 84 — ■ m en m gk a
Piria tahun
1669 D eli m en d ap at p e lu a n g p u la un tu k b erk a t p erlin d u n g a n B e la n d a p u la .
T a n fn a sU i dari sem ua dae'rah-daerah ja n g m em inta, perM Trfim jDn Belanda ini rupanja sudah ditakdirkan u n tu k m e n d ja d . m a n gsa d a n im perialism e B elin d a dan satu persatu p u la k eh tlan gan k e m e rd e kaannjaPada achir pem erintahan T a d ju l A lam kekuasaan K e ra d ja a n A tieh jan g tinggal hanja daerah m ti dan p o k o k k e ia d ja a n A tje h . M e s k i p u n dem ikian kem am puan T a d ju l A la m m em erin ta h tju k u p m engagum kan- Benar w ilajah ja n g dikuasai A tje h sem asa Isk an d ac sebahagian besar lepas dari kekuasaan A tje h , tap. d ja n g a n la h dilupakan bahwa lawan ja n g dihadapi adalah VX)^C. ja n g te r u s b e r tam bah kuat dan k on disi K erad jaan A tje h ja n g teru s m e r o s o t dan sem angat negara-negara Islam In donesia ja n g sudah m u lai la p u k . K e u l e t a n Tadjul A lam itu diakm d ju g a baik oleh kaw an m a u p u u fa w in Dalam situasi ja n g tak m engu n tu n gkan ,tu. T a d ju l A U m m asih dapat m em persatukan p em n n p in dan rak jat A tje h , u n tu k bevsama-sama m enghadapi masa perihatin ja n g m en jed ih k an itu . B ahkan dalam p eriod e ini pula tertjatat b eberap a k em ad ju a n d a la m b id an g kehidupan agama dan pem erm tah an ja n g akan d iu ra ik a n dalam bab berikutnja. T adjul A lam m angkat pada tan ggal 23 O k tob e r 1675.,s Ia m em erintah selam a 34 tahun dan dalam w a k tu jan** sekian itu ia telah berhasil m enanam perasaan h arga d iri d an tak kenal putus asa dalam djiw a putera-putera A tjeh . S em a n gat in i p Ui a jan g diwariskan turun tem urun dari generasi k egen era si. A p a ja n g dihadapi oleh Belanda pada tahun 1873,411 dan b e rp u lu h -p u lu h ta hun sesudah itu adalah suatu kenjataan sedjarah ja n g m e m b u k tik a n bahwa semangat jan g ditanam oleh T a d ju l A la m terutam a k e ta b a h a n dalam. menghadapi saat-saat ja n g kritis betul-betul b e ra k a r dalam pada djiwa putera-putera A tjeh .
Sud!
san gat
47B.H.M. Vlekke, Op.cit., hal. 171 dan 419. <6Lihat lampiran I. ‘ "Tahun 1873 adalah tahun permulaan Perang Belanda di A
— 85 — B A B
V.
BERBAGAI KEMADJUAN DALAM 51 A S A PEM BINAAN DAN KEDJAJAAN KERADJAAN A T J E H. A.
PEM ERIN TAH AN DAN 1.
MASJARAKAT.
W ilajah Keradjaan A tjeh.
M en u rut sedjarah perkem bangan Keradjaan A tje h , maka wilajah K erad ja an A tjeh dapat dibagi atas :(Daerah inti, Daerah Pokok dan Ttaprah Takluk. — D aerah inti ialah daerah jan g dimiliki Keradjaan A tjeh pada m u la berd irin ja keradjaan ini. Daerah ini terdiri dari daerah-daerah ja n g terletak di A tjeh Besar. sekarang ditambah dengan Daja dida erah A tjeh Baiat. D aerah pokok ialah daerah-daerah jan g diduduki kem udian sesuclahnja berdiri K eiadjaan A tjeh. Daerah ini berhasil diintegrasikan d en gan daerah inti sehingga terbentuklah sebuah keradjaan jang k ok oh - Daerah-daerah inti ditambah dengan daerah-daerah pokok in ila h ja n g sampai sekarang dinamakan Daerah A tjeh. Daerah-Daerah terseb u t meliputi, Pidie, Samudera, Pase, Perlak, Tamiang, Gajo A las, D aerah Barat, Singkel, Teureum on dan Barus. D aerah takluk ialah keradjaan-keradjaan jan g takluk kepada K era d ja a n A tjeh . Daerah ini tetap sebagai sebuah negara merdeka, h a n ja dalam beberapa hal harus kepada Keradjaan A tjeh, misalnja dalam bidan g ekonom i perhubungan luar negeri dan sikap terhadap negara-n egara lain. Antara daerah ini dengan daerah inti dan daerah p o k o k tak pernah berhasil diintegrasikan meskipun bermatjamm a tja m usaha didjalankan. Misalnja melalui perkawinan, pemindahan p en d u d u k dan sampai-sampai kepada pengangkatan sultan Ke ra d ja a n A tjeh . Sultan A tjeh jang berasal dari daerah takluk ini m isa ln ja Sultan Mansur Sjah (1579— 1585) berasal dari Keradjaan P e ra k dan Sultan Iskandar Sani (1636 — 1641) berasal dari Keradjaan Pahang. Pada masa pemerintahan Iskandar Muda (1607 __ 1636) A tje h m em ilik i daerah takluk jang paling luas dalam sedjarahnja. D aerah-daerah tersebut ialah Keradjaan Aru, Deli, Siak, Asahan T a n d ju n g Balai, Panai, Rokan Kampar, Indragiri, (Palembang dan D ja m b i dalam beberapa hal tunduk kepada A tjeh terutama dalam m o n o p o li lada), D johor, Pahang, Kedah, Perak, Patani, Nias, Pasam an, T ik u , Pariam an, Padang, Salida, Indrapura dan Selebar .1 I r ,. surat Iskandar Muda kepada Janies I Radia In 2 « c m ditiantiimkan dalam lampiran V. jang
— 86 — Pada achir P em erintahan T a d ju l A la m h a m p lr sem u a daerah -daerah
terlepas d^ari^^kuasaan^Kei^adjaan^ tje h dibagi atas: Gam P ° " | ’
d fdaerah in ti dan d a e ra h p o k o k
S S S T J S T S S S S . " e r X n A U .h -n U .t u r dan susunannja m em punjai tjorak sendiri-sen diri dan tak p e rn a h ditjam puri oleh pem erintah pusat K erad ja an A tje h . S esu d a h p e m e rin ta h a n Tadjul Alam diadakan tam bahan atau sisipan dalam su su n an w ila ja h K eradjaan A tjeh dan berlak u didaerah m ti K e ra d ja a n A t je h sadja. Perubahan itu ialah diadakannja fed era si d a n N a n g g ro e ja n g dm am akan Sagoe. 2■
G a m p o n g .
„ m ar-intnhan K erad jaan A tje h ja n g te r b a w a h Dalam susunan p6ng ^ a h daerah hukum jang ialah pemerinlahan' « ™ P ° sf milka„ dengan Desa dl Djawa, Dusun paling bawah H uta di Batak dan K am p u n g d id a e ra h -d a e ra h d i Sum atera Selatan, H gebuah k ota (banda) atau M elaju lam n ja .-
parrm ong .3 n tu ^ d T S ed a
Ten tan g p roses tel-benhik-ni-. dengan proses t e r b e 2 S
daerah-dae^h hukum jang terbawah didaerah-daerah lain di Indo. n6SiaDi A tjeh dikenal pula suatu b entuk p ersek u tu a n ja n g d in a m a k a n S eun ebok dan dikepalai oleh seoran g kepala S e u n e b o k ja n g d in a m akan djuga peutua Seunebok. S eu nebok ini ialah tanah ja n g b a r u dibuka oleh sedjum lah oran g ja n g berasal d a n g a m p o n g -g a m p o n g ja n g sudah padat pendu dukn ja atau o ia n g -o ia n g ja n g e ip a k s a k e lu ar dari sebuah gam pong karena berbagai alasan. L a m b at la u n a p a b ila sjarat-sjarat jang dibutuhkan oleh sebuah g a m p o n g telah d ip e n u h i maka seunebok dapat berubah m en d jad i ga m p on g. M esk ip u n h a m p ir sem ua desa di Indonesia dengan nam anja ja n g b e r tjo r a k ra g a m itu m em punjai tjiri jang sama sebagai p en d u k u n g h u k u m asli in d o n e . s ia 4 b erh u bu n g dengan p erk em ban gan s e d ja ra h n ja ja n g b e r la in lainan, maka terdapat pulalah p erb ed a a n -p erb ed a a n n ja . D e m ik ia n pula dengan gam pong di A tjeh , dengara k eda ta n gan agam a Islam dan pen jebaran adjarannja ja n g sangat in ten sif, m aka b e n tu k -b e n tu k gam p ong di A tjeh banjak d ipen garuh i oleh k ead aa n ini. D engan terben tu kn ja K eradjaan A tje h ja n g d alam p e rk e m b a n g -Sutardjo Kartoha'dikusumo, Desa, (nama p e n e ib it tidak a d a ), .Tosjakarta 1953^ h
a
qj ^
^
E,lcyclopaertia o f Islam , V olu m e
I, 196H’s ^tagrd^ ° 'Kartohadikusumo, Op.cit., hal. 62.
n in ja selam a abad 16 dan 1 / hai us berhadapan dengan orang-orang Portugis jan g membavya tjita-tjita davi mission sacre dengan semarigat keagamaan jan g tjukup tebal, telah m enjebabkan, pula inten;if!tas penjebaran agama Islam sampai kepelosok pelosok desa diperhebat. Tiap gam pong di A tjeh didirikan satu atau lebih m eu!iasah.r' Meunasah ini dipergunakan untuk tempat mufakat (be;apat dan berm usjawarah), tempat anak-anak muda tidur dimalam iari. tem pat berm alam u r e ja g tamong (musafir) jang kemalan'ian jig a m p o n g tersebut. Diantara fungsi meunasah jan g terpenting adaah fun gsi keagamaannja. karena dimeunasah iniiah anak-anak mele rim a pendidikan agama berupa "b eu et Qur’an” (m em peladjari n em b atja Quran) ’ m euruno seum ajang (boladjar sem bahjang), temDat pendu duk gam pong sem bahjang berdjem a’ah terutama djem a’ ah ;em bahjang magrib. Waktu-waktu sem bahjang biasanja diberi tanda d ib eri tahu) dengan bunji tambo (beduk)" jan g kemudian diiringi Icngan azan. Kepala dari gam pong adalah K eutjhik dan wakilnja dinamakan r\Vaki” - Pem bantu-pem bantunja jan g lain jan g merupakan korp , am on g dari gam pong ia la h ^ e u n g k u Meunasah’) jan g m engepalai Meunasah dancJU ienung T uh a^(tjerdik-pandai dan orang-orang jang jerpengalam an). K ewadjiban Keutjhik m emimpin djalannja peme•intahan gam pong dan m endjaga agar adat dan hukom berd jalan . lengan baik dan dipatuhi oleh warga g a m p o n g / Teungku Meuuasah disam ping m engurus soal-soal agama diserahi djuga tugasugas ja n g banjak hubungannja dengan soal agama, seperti urusan jikah. talalc, pasah. rudjuk, lcematian dengan diketahui oleh Keutjhik. ^elanggaran atau dalam istilah A tjeh ” adat meulangga” " jan g kejil-k etjil diurus oleh Keutjhik bersama wakilnja dibantu oleh Te--» m gk u Meunasah dan U reung Tuha Gampong. Pelaksanaan pembaja-c •an zakat fitrah dan z(jkat harta serta pem bagiannja diurus, djuga] >leh T eu n gk u Meunasah.
!.
M n k i m.
Gabungan dari beberapa buah gam pong jang bersekatan jan g nelakukan sem bah jang d ju m ’ at bersama"Hisebuah~mesdjid bersam a '■Meunasah atau beulasah, beunasah, meulasah, berasal dari per:ataan Arab madrasah. Meunasah ini untuk daerah-daerah lain di Inlonesia dinamakan surau, balai, langgar. Lihat C.Snouck Huvgvonje )e A tjehers, Deel I, E.J. Brill, Leiden, 1893, hal 63 64. "Ibid., hal, 64, 65. vIbid., hal. 67. "Jang dimaksud hukom didaerah A iieh ialah semua peraturan ang bevlaku dalam masjarakat jang berasal dari Sjari'at agama Islam ' C. Snouck I-Iurgronje, op.cit., hal. 81.
— 88 — ,• av » n dinamakan
mukim. m u '
Perkataan mukim
berasal dari bahasa A rab tinggal. Proses pem bentukan m u q m i seerat hubungannja dengan adjaran pandjang sedja J s e b a h a g ia n .b e s a c ja k ja t A tjeh •Islam mazhab S ja | i ]ang ma a> jan g m engadjarkan bahw a chususnja dan ra, J _ _ ~ p r j j ^ ^ n duduknja sudah tjukup 40 oran g S a k U a n g m engerdjakan slm b ah jan g maka w a djib p en d u d u k seem pat itu mengeFafakaK sembahjang; d ju m ’ at bersam a-sam a.' Daerah hukum mukim bukanlah bentuk daerah h u k u m j a n g asli tetapi lahir sesudah agama Islam d>aput oleh rak jat A tje h . Barangkali sedjalan dengan' lahir c^n berkem ban gn ja K e ra d ja a n Atieh, karena pada masa Keradjaan A tje h la h a d ja ra n Islam itu m e resap betul-betul ketengah-tengah masjarakat. Pada masa K e r a d ja a n A tieh pula, terutama pada m a f a T t ^ ^ a n T p ? L b a n ja ^ l e r d ja d i p e rom bakan"straktur m a s ja r a k a t _ d a n ^ p e m ^ h a n terutam a k a r e n a nenaaruh par^lilHimrTerlTacrap su]lan=smtan3 tjeh A 4- o s ^ ^ m beriS n mukim itu t e r d j a d l f T T a r e i ^ berdekatan, Jang p e n d u a ^ J ^ - n 3a T eb ih _d ^ ri 4 0_i£a n g j. m e_ n 'e rd ja k a n L n L htana. b e r s a n ^ m j ^ ^ ^ m e s d ii(i S a s a A tjeh m e u s l g i r t S ^ ^ e n d u d u k jeten ip a t m ela k sa n a k a * djema’ah djum'at jang diwadjibkM k e j m l ^ n g W l aki m<,M iru} adjaran Islam - M esdjid I t u " 's U d a h ^ a r a n r t M ^ ^ d in k a n d ite n g a h -. tengah gabungan gam pong itu.' Tem pat didirikan m e s d jid itu kelak m endjadi pusat pem erm tahan m u k m i^ D alam p e rlu m b u h a n selandjutnja mukim tidak sadja m engurus soal-soal agam a sad ja tetapi djuga mengurus soal-soal pem erintahan, sehingga k e d u d u kannja mendjadi atasan gampong. Kepala dari mukim TalalT ” Im um ” . Perkataan, ini .berasal d a r i bahasa Arab djuga jaitu im am artinja orang. j a n g harus diiku t* . (pemimpin). Sesuai dengan sedjarah pem bentukan m u k im , imuin itu barangkali mula-mula m en djadi pim pinan wa’ktu s e m b a h ja n g d ju m ’at. Tapi kemudian berubah, imum itu harija m en d ja d i kepalrv m ukim sadja, sedangkan untuk m em im pin sem ba h ja n g d ju m 'a t d iangkat pegawai chusus .12 Imum bertugas mendjalankan roda p em erin tah an m u k im b e rsaina-sama dengan pem bantu-pem bantunja dan m e n d ja d i k o rd in a to r K eutjhik-keutjhik dalam m ukim nja. Tentu sadja pada jje r m u la a n adjaran pem bentukan mukim ja n g m en d jad i Im um ialah s e o ra n g -. jang m em punjai pengetahuan tentang agam a( m alem ), teta p i sesu d ah urusan agama dan urusan m esdjid diserahkan k epa d a p e g a w a i ch u ,rTh. W. Juinboll, Op.cit., hal. 741 dan C. Snouek O.p.cit., hal. 83. 1JTh. W. Juinboll, Op.cit., hal. 741.
'-’Loc.eit.
H urgronje,
— 89 — sus, m aka im um itu kebanjakan diangkat dari tjerdik pandai biasa ■ dan lam bat laun setjara turun tem urun pula. " ------------- ---------------Susunan pegaw ai m esdjid itu biasanja terdiri dari seorang imum ja n g m em im p in sem bahjang d ju m ’ at, seorang chatib jan g m em batja ch otb a h dan seorang bileu e (bilal) jang m em batja azan tbang).’ ** 4.
N 'anggroe clan Sagoe (Sagi). G abungan beberapa buah m ukim jang dikepalai oleh seorang U leeb a la n g dinamakan N anggroe (Negeri). U leebalang sama dengan h u lu b a la n g berasal dari bahasa sangsekerta. Dalam keradjaan-kera d jaan In don esia dan Malaja pada zaman' dahulu, hulubalang 'adalah nam a pangkat dalam ^djabatan ketenteraan Radja atau Sultaii^Did aerah A tje h U leebalang itu m em punjai tugas jang d em ik ia n llju g a , teta p i kepada m ereka diserahi pula tugas m en gepalai' nangrbe. D i d aerah inti K eradjaan A tjeh U leebalang ini m enerim a kekuasaannja d ari sultan. Didaerah-daerah diluar i n t f Keradjaan A tjeh , sebelum terb e n tu k n ja K eradjaan A tje h , banjaK -terclapat_daeraluiaerah ket jii ja n g bebas dan m erdeka. misalnja. penguasa p e la b u h a n , radjara d ja k etjil dan lain-lain. M ereka bertindak sebagai penguasa m er d ek a kedalam maupun keluar. Gelar m ereka berm atjam -m atiam', ada ja n g m enam akan diri m ereka Sultan, Sjahbandar, M eurah dnn lainlain sebagainja. Sesudah djtaklukkan oleh Keradjaan A tje h daerah ,m i disam akan pula statusnja dengan nanggrQtL-da« kepala-kepala m e re k a d isebut dju ga Weebalangr~SfruTttur daerah inipun disesuaikan pula dengan 'nanggroe didaerah inti (A tjeh B esar). Penguasap en gu asa daerah inipun m enerim a kekuasaannja darTSultan A tjeh. A ) i G a jo dan Alas U leebalang ini dinamakan (K eudiruen) dan m ene rim a kekuasaannja dari Sultan A tjeh d ju ga.jt K ed u du k an U leebalang dipegang turun-temurun. Mereka terdiri d ari kaum bangsaw an (feodal). Keluarga dan turunan Uleebalang ini m em akai gelar ’’ teuku’^ Panggilan terhadap seorang U leebalang ialah ’ ’teuku a m p on ,rr“ M eskipun djabatan U leebalang turun-temu ru n , seseoran g ja n g m em angku djabatan U leebalang m enerim a su ra t pan gan gkatan m e r e k a ja n g berupa surat putusan sultan (sara katajr d engan dibubuh i ”Tjap sikureung” (tja p _ se m b ila n )> T ja j s ik u re u n g ini adalah lam bang dari kekuasaan Sultan' A tjeh. Ulee b a la n g ja n g m en dapat hak-hak istimewa dan'tugas^tugas istimew; dari sultan dinam akan ’ ’U leebalang JPoteu” . S ed ja k b erd irin ja K eradjaan A tjeh sampai dengan pertengahai ‘ ■C. Snouck H urgronje, Op.cit., hal. 89. Jang dimaksud) imum dalai susunan pegawai m esdjid ialah seorang jang memimpin sembahjan d ju m ’at, djadi harus dibedakan dengan imum sebagai kepala mukim "T il. W. Juinboll, Loc.cit. ’ “’Ibid., dian lihat djuga C. Snouk H urgronje, Op.cit.. hal 75 T!i. W. Juinboll, Loc.cit.
90
pertama abad 17, struktur n a n g groe ini tidak berubah. Barulah pada tahun 1675 pada masa pemerintahan Sultanah Nurul Alam Nakia tudctfn (1675 — 1677 ) diadakan perubahan terutama didaerah~mti K erad jaan Atjeh dibagi dalam tiga federasi. Bentuk federasl ini dinamakan ^Sagoe dan kepalanja dinamakan /Panglima Sanoe. Panplima Sagoe cTiangkat langsung oleh sultan jang diambil dari fa m ili sultan sen d iri.17 Nama-nama sagoe diambil menurut djum lah mu kim jang terdapat didalam sagoe itu m asing-m asing. ’ ’Sagoe. dua puluh dua mukim” (disebelah selatan). ’’Sagoe dua puluh lima m u kim (disebelah barat) dan ’’Sagoe dua puluh enam m ukim " (disebelah timur) dari Atjeh B esa r.'” Kedudukan Panglima Sagoe adalah sebagai kordinator dari n an ggroe jang tergabung dalarn^ sagoe. B ila negara dalam bahaja, maka seluruh kekuasaan pemerintaTian smi*1 dan ?niliter berada ditangan Panglima Sagoe jang mendjalankan k 1 lcuasaannja atas nama sultan.’" K ekuasaan U leebalan g itu sangat besar. Banjak u ru sa n -u pemerintahan dalam bidang-bidang tertentu diserahkan k ei?11Usan sepenuhnja kepada Uleebalang, sehingga nanggroe dengan w , 3an U leeb alan g sudah m erupakan sebuah daerah otonom jang i pa an-'a ring pula U leeb a la n g itu b ertin d a k sebagai penguasa d a e r T 3'- S e ' merdeka, sehingga kekuasaan sultan hanja tinggal formalit 3 '’ a n § T api keadaan ja n g serupa itu terdjadi sesudah abad 17* ; 3,S sa4 ia sa’at Keradjaan Atjeh dalam keadaan jang sangat lernah Pacia Adapun tugas dari Uleebalang. jang penting diantara ‘ m em im pin pem erintahan nanggroe, mendjalankan perint lalal* sultan jang tertjantum dalam surat-surat putusan (sarakab i*'^ erin *-ah
si-mstruksi, adat dan hukom, menjediakan peradjurit-neralr m.stru^dibutuhkan. Dalam melaksanakan dapat bantuan dari Imum dan Keutjhik, Uleebalang d i b a ^ m eri' oleh seorang haldm pengadilan' nanggroe jang dinamakan (bahasa Arab Qadhi). Seorang panglima perang jang diberi ”Pang” dibelakang namanja. Panglima perang ini bertugas m S - v pin penduduk nanggroe jang dipersiapkan untuk m endjadi emU.n ' djurit.-" Djabatan-djabatan- lain jang ketjil-ketjil sebagai pem bai^ tu Uleebalang jang agak kurang penting tidak penulis sk.Tii.Hm1'
tu g a s seh ari-hari disaim->'!U rit
satu- persatu disini. n 5- Daerah Bibeueh (Daerah Behas). ^ Daerah bibeueh ini langsung diperintah oleh sultan. Daerah ini dnstimewakan dari daerah-daerah lain, karena letaknja ja m js tr a tegis dekat atau istana. Sering djuga Jkarena pendudukiija tegis dekat benteng ben ten g atau I7Loc.c-it. ’’’Loc.cit. "H.M . Zainuddin, Op.cit., hal. 316. - ’C. Snouck Hurgronje, Op.cit., hal. 97.
— 91 — terd iri dari ora n g asing. m iliter. pegaw ai dan lain-laj.n._Adakalanja d ju g a karena djasa._ Daerah bibeueh ini ada jan g bertingkat nanggroe. m ukim dan ada djuga jan g bertingkat gam pong- Jang ber tin gkat n a n g groe ada 30 buah ban jak nja dan tersebar diseluruh A tje h , sebahagian b 'e s a r' berada_ di A tjeh Besar. Jang bertingkat m u k im tidak seberapa djum lahnja. Daerah-daerah sekeliling b e n te n g (kuta) ja n g dinjatakan sebagai- daerah bibeueh ada jang bertin gk at m ukim , ada jan g bertingkat gom pong. Gampong-gampong ja n g berstatus daerah bibeueh jang terletak diibukota m enurut H.M. Zain u ddin diantaranja ialah : Gampong Kandang 'tempat tinggal hamba radja. Gampong Meureuduwati tempat tinggal pegawai radja. Gampong Djawa clan Gampong Kedah tempat tinggal saudagarsaudagar asing. Gampong Pante Pirak dan Gampong Neasu tempat tinggal sipai/ tentera sultan-1 \ g
pem erin tah an Pusat Keradjaan.
K epala pem erintahan pusat adalah sultan^ Sultan ini oleh _orang \ tieh sendiri biasanja dipanggil ’ ’R adja” a t a u '’ ’P oteu ’ (our master) turunannja m'emakai gelar : ’ ’tuanku” . Untuk panggU aji^Sultan A tie h ” bi°snnja disebut .’ ’Radja A tjeh l’ .-Sultan dalan^inengenlalik an pem erintahannja dipusat dibantu oleh„p.erdana m enteri. waZ dan lembaga-leunbagajnegara_i§iSIJj,a- Dizaman Sultan Iskandar u’da M eukuta ATam "(1607 - 1636) negeri A tjeh dengan pnnpnnmS m en tjapai kem adjuan jang djarang tandmgannja d m egen -n eg en S lam ja n g lain pada waktu itu, terutama dalam susunan p em en n .aS n sihtaV ga sultan tidaklah m em erintah dengan semaunja sendiri. ie n g a n k a t f lain Iskandar Muda mengadakan dem okrati sen n g da lam pem erintahan. Tjita dari susunan pem erintahan itu tim bul dari n S a U f isk andar Mi d a sendiri. Didalam susunan p e m e m to h a n tjiptaan Iskandar Muda itu, sultan sebagai penguasa tertm ggi dxoantu oleh b eberap a pegaw ai tinggi diantaranja ialah : Perdana M enteri bersam a d en jan m e n jen -m e iitm n ja (warn), Kali M alikon A d e (Qadhi Malikul A dil) jan g m en d ja d T Iep a la Mah
— 92 — (P erbendah araan N egan rt da" '■“ * r ^ b e r n a m r E S l r f s a r a S h Ja"5 f, ' “ S l n i s t r a s i Keradjaan Atjeh & a% Suhan^ Untuk^mm^ e S r i s S a r a jang dinamakan "K e .
'
ada pula djabatan sernatja b ^ - - KeUre u k 6n K a tib u lm u lu k ini u reu k on K a t i b u l m u l u k ^ - '^ d iberi g e iar Sri In d ra su ra dipegang oleh dua orang m a * y “ n. | a b a t ^ i g te rse b u t diatas dan Sri In d ra m u d a .Sem u 3 - ek sek u tif p a d a zam an sekatadi dapat disamakan dengan aj
• n cf Viampir dapat disam ak B adan dan lem baga jan g £ t m en d am p in g i Sultan d a la m badan atau lem baga leg isla te 3 ^ Iskandar M uda dik en al p u la demelaksanakan tugasnja, paaa ta.anggotanja terd iri dari e m p a t ngan nama : ’’Balairung 3ang ‘ ^ B esar. ’ ’B alai G a d e n g ” ja n g oran g U leebalang terbesar ulam a besar di A tje h d an B a la i anggotanja terdiri £ a n ^ dilen^kaprdeng& n 73 o ra n g a n g g o ta M adjlis Mahkamah KaKJ“ 1^ P ad a m asa pem erin tah an T a d ju l A la m ja n g datang d a n 73 m u w • disempUrnakan dengan m e n a m b a li Balai adjlis Mahkamah R0akjat baiai M ividuji^ — . ^TTorjira.'' 15 orang anggota wamta. hntan lain dipusat ja n g dikenal dalam K e r a d ja a n p rotok ol istana jaitu ja n g m e n g a t u r Atjeh jaitu « ateta" “ “ S a n -p e r t e m u a n diistana. Djaba J , upatjara-upatjara aan * wanita ja n g b erp an gk a t L a k s a m a n a
Djabatan-djabatan
pernah dlPe£ ng ‘J® Mala Haja ti pada masa p em erin ta h a n S u lta n A ngkatan Laut jaitu^Ma (1589 _ 1604). U lu s a n -u tu s a n A lauddin Riajat Sja , sep e rti Belanda, In g g e ris, P e ra n tji® ja n g datang dar ^ utUsan-utusan dari dalam k e r a d ja a n Keradjaan-keiadjaa 1tan diatur oleh p r o to k o l istana in i. S ja h i a u g “ ™ n g h a d ^ a P J ^ ^ o n a l dimana s a ^ g a r - s a i d a bandar-sjahbandar p langsung dibaw ah p e n g a w a s a n gar asing duzinkan S ^ a n 'd a r p e la b u h a n P a n ta i T j £ Sjahbandar-sjahbandar.^ ^t a 'k erad ja an ), S ja h b a n d a r p e la b u h a n P iW in (pelabuhan d a n 1 u s ja h b a n d a r P e la b u h a n D a ja . die, Sjahbandar Pelabuhan Pasai u
sultan
1 origa n U rusan-urusan k M kepada Uleebalang, sep
ian g tidak d isera h k a n pengurusnja iu n g u tan p a d ja k atas h a s il h u tan \
------ ---------------------- --------- ^ Am viillah) ’ ’Dewan P erw akilan Rakjat 23Hamka (H. Abdul Karim A m a J sU ^ No 36.37! 1 5 Djuli 1963, Atjeh diabad ketudjuh belas , framka mempergunakan naskah lama hal. 11. Untuk menjusun artikel mi « jang berdjudul Al Asji” . -t hai 1 3 0 , 132. =‘.C. Snouck Hirgronje, 0P.c>1-* “ H.M. Zainuddin, Op.cit., hal.
(w ase glei. kebun-kebun lada jan g diusahakan oleli keradjaan diserahkan pelaksanaannja kepada wakil sultan jan g ditempatkan di tem pat tersebut. Djabatan tersebut dinamakan ” K eu d jreu n .-; d*. daerah-daerah diluar daerah inti dan daerah pokoF'K eradjaan A tjeh ja k n i didaerah takluk seperti dipantai .barat Sumatera. dipantai tim u r Sum atera dan disem enandjung Malaja ditempatkan djuga wakil sultan. U m pam anja pada masa pemerintahan Al Kahhar (1539 1571) telah ditempatkan anaknja Radja Mughal dan Radja Abdullah m asing-m asing di Pariaman dan A ru sebagai wakil sultan. Begitu d ju g a pada tahun 1613 Sultan Iskandar Muda menempatkau wnkil sultan untuk D johor. Djabatan tersebut dipegang oleh Orang Kaja R a d ja Lelaw angsa. Sering djuga sepasukan tentara ditempatkan bersama-sama wakil sultan apabila situasi ditempat tersebut masih ber bahaja. Dalam uraian ini kita padai sadja dengan mengambil jang p enting-penting sadja dari djabatan-djabatan dan lembaga-lembaga nierintahan Keradjaan A tjeh. Sebetulnja masih banjak lagi djabata " dali lembaga pem erintahan baik jang agak besar maupun jang ketiil seperti djabatan dalam ketenteraan, agama, sosial, politik, ekonom ' dan lain-lain. Berhubung dengan scope dan djudul dari k aran -an ini, adalah kurang tepat kalau penulis akan mengemukakannia t tjara m endetail. Jd se" Susunan Pengadilan dan Undang-undang Keradjaan Atjeh. Pengadilan dalam keradjaan A tjeh disusun sesuai dengan *ti’ kat-tingkat susunan pemerintahan. Mulai dari pemerintahan ga n f p on g , m ukim , nanggroe dan keradjaan memiliki badan-badan ngadilan . Pengadilan gam pong dan mukim tidak dipangku oleh p ed jab a t chusus. tapi langsung dipegang oleh Keutjhik atau imum A n g g o ta dari sidang pengadilan tersebut terdiri dari pembantu-pemb an tu K eu tjhik dan imum. , P en gadilan N anggroe dipegang oleh seorang pedjabat chusus jang d ise b u t ’ ’k ali” (Qadhi) dengan anggota-anggotanja terdiri dari Uieebalang, Im um , K eutjhik dan para alim ulama setempat. Pengadilan k era d jaa n atau Mahkamah Agung dipangku oleh seorang jang dinam akan Kali M alikon A de (Qadhi Malikul Adil) dibantu oleh empat ora n g m u fti ja n g menetapkan tentang hukum-hukum agama. Dalara p erk ara-p erk ara ja n g besar anggota-anggotanja ditambah dengan para p em b esa r dan ulama-ulama terkemuka jang m endiadi a n 'ion s B ale G adeng.-*. 03 u 7.
"K edudukan keudjreitn disini berbeda clengan keiwH-n.iv. a dan Gajo. Kedudukan Keudjreun ditempa<; tersebut Alas dukan Ul«ebala*ig., H.M. Zaimiddin. Op.cit., Vial ‘i'u engan kedu. 2sT-h.W. Juinboll, Op.cit., hal. 741; Hami-a n C. Snouck Hurgr««ffe, Op.cit., hal. 75,95 ’ 11,
— 94 — Jang m endjadi pedom an bagi pengadilan-pengadilan itu untuk m em utuskan berbagai perkara ialah hukom dan adat. Jang dim akfu d hukom dalam p erundang-undangan K eradjaan A tje h ialah sjari’at agama Islam dengan m em akai pedom an A l Quran, hadis, id jm a k d a a qias.2” Sudah barang tentu pendapat S ja fi’i palin g diutam akan karena rakjat A tjeh pada um um nja adalah p en gik u t m azbah S ja fi’i. Dalam bidang hukom ini peranan para alim ulama pada m asa itu sangat besar. Adat ialah semua, peraturan-peraturan ja n g tidak tertulis ja n g m erupakan adat kebiasaan ja n g turun tem u ru n d im an a tiap rakjat mematuhi dan m enaatinja. Term asuk dalam lin g k u n g a n adat ini djuga peraturan-peraturan ja n g dibuat oleh sultan-sultan K eradjaan A tjeh jan g disebut sarakata-sarakata (statutes)30. Sarakata ja n g paling banjak dikeluarkan ialah pada m asa Sultan Iskan dar Muda dan pada masanja pula sebahagian besar adat dan sara kata-sarakata itu dikodifikasikan dalam sebuah buku him pu n an u n dang-undang jan g dinamakan ’ ’A dat M eukuta A la m ” .’" D alam adat Meukuta Alam ini terhim pun berbagai d jen is adat dan p e r a t u r a n jang m engatur kegiatan rakjat dan pem erintahan dalam b e rm a tja m bidang. Karena dem ikian m endalam nja adjaran Islam m eresap <jai kehidupan m asjarakat A tjeh dan besarnja peranan para ulam a lam pem erintahan, maka antara H ukom & A dat telah te rd ja d i 3' njesuaian jan g luar biasa. Dalam p roses penjesuaian itu seri J 36pula kita lihat bahwa para ulama A tjeh bertindak sangat p r o g ^ seperti sikap jan g ditundjukkan terhadap wanita. Ulama-ulania waktu itu telah mengizinkan wanita-w^anita duduk dalam p eih kedudukan dalam pem erintahan, sebagai miljtei% sebi^]~~TT|?pfai Uleebalang. m endjadi anggota m adjlis m ahkam ah"Vak|aT~7 ^ p p p ^ n ' Jain. Iskandar Muda d ju ga 'mengatur kekuasiaai L J i l a p a n p ^ T ^ . ^ ' kanun dan resam agar tidak terdiadi keslm pan g-siu ran dalam rintahan dan masjarakat. Urusan hukHirT diseraffltan k e p a d a p**^ alim ulama, adat dipegang oleh sultan sen diri ja n g HibarfTTT" tje rdik pandai dan pem besar keradjaan, m e u d jeu lih kannn (M a hj 1; ^ Kanun) jaitu ja n g m enjangkut sopan santun dan t.ata J perkaw inan diserahkan kepada kebidiaksanaan kaum a pada masa Iskandar Muda pim pin ann ja berada ditangan p e rm a isu rinia Putroe Phang. Resam jaitu adat-istiadat setem p at ja p g b e rb e d a beda tjoraknja diserahkan k epada panglim a k au m atau b en tarabentara dalam wasing-masin g tem pat atau roasing-m asing W. Joinboll, Loc.cit. H.M. Zainuddin, O p .cit, hal. 317 3^3 335 ’ * J^Th.W. Juinboll, Loc.cit. C. Snouck Hurgvonje, Op.cit., hal. 9,12.
D pm ikian berbekasnja -pembagian kekuasaan hukum Iskandar Muda ' i i i oa d a hati rakjat A tjeh , hal ini ditundjukkan dalam peribahasa terus hidup dalam masjarakat A tjeh sampai sekarang ini dan cPialu disebut-sebut dalam tiap-Uap pertemuan. Peribahasa jan g teriien a l itu ialah sebuah perum usan jan g berbu n p :
"Adat bak po teumeureuliom, Hukom bak sjiah ulania, M eudjelili kanun bak putroe Phang, Uesam bak bentara. kara perkara jan g diurus oleh badan-badan pengadilan tadi, x, i i n f L n - a t bergantung pada sifat dan djenis perkara jang hendak Ppvkara-perkara jan g diputuskan oleh pengadilan jan g lebih riiizinkan naik banding kepengadilan jang lebih tinggi. Hal j-endan kedj adian karena uang gantjeng (ongkos perkara) banim a ja r 81 t mahal. Tetapi ada djuga perkara-perkara jan g diad m g ‘ W Dengadilan jan g lebih tinggi, hal ini biasanja karena ped ili pada p ren dah itu tidak berhasil m engam bil keputusan
f
" g.
a
mm Seffi Lain Tentang Masjarakat A tjeh pada abad 16 B eb eia p a dan I"-
. telah penulis uraikan. /k aum _bangsawan3 d i A tjeh ada p ft r t a m a > kaum bangsawan jang berasal dari turunan dua m atjam , ,ang memakai gelar tuanku. Kedua, S e p e rti
jultan-sulta tau m bangs
^
berasal dari turunan Uleebalang jang memakai masjarakat sangat dihormati. Perkawi-
|elar '-o lo n g a n ini dengan rakjat biasa djarang terdjadu ter, an dn“ 0 wanitanj a.A ia n ja kedukukan-kedudukan sultan dan uita,n iJ„n0“ sad ja jan g dichususkan bagi kamu bangsawan, sedangkan f 8 m A n 'd ia b a ta n lain dalam pem erintahan dan masjarakat terbuka ,1 sem ua golongan p en d u d u k ) Oleh karena itu pula kaum bang!" w in ini ada jang m endjadi pettftii, saudagar, alim ulama, pedjabat.ed ja ba t p em erin tah dan lain-lain pekerdjaan jang dikerdjakan oleh .onHnduk bias^.
■"-Peribahasa tersebut diatas kalau dibahasa Indonesiakan kira-kira cJat pada Iskandar Muda Almavhum, hukum pada ulama, Madjlis Kaun pada Puteri Pahang, Restfm pada bentara. Selandjutnja lihat, H.M, afnuddin, Op.cit., hal. 313.
— 96 — Saudagar, orang-orang ja n g pernah m en gu n d ju n gi tanah sutji untuk m enam bah ilmu pengetahuannja atau untuk m en u n aik an ibadat hadji. pedjabat:pedjabat pem erintah dan alim ulam a adalah m e r u pakan kedudukan ja n g m endapat penghargaan ja n g tin ggi dalam masjarakat. Kedudukan itu terbuka untuk sem ua g o lo n g a n p e n d u duk. Tergantung pada prestasi m ereka ditengah-tengah m asjarakat . lah jan g m enentukan dapat atau tidaknja m ereka m e n d u d u k i k e dudukan ja n g terhorm at itu. Golongan fteum on (budak) terdapat d ju ga dalam m a sjarak a t A tjeh waktu itu, tapi djum lahnja sangat sedikit 5" Berdasarkan tempat tinggal m ereka m asjarakat A tje h w ak tu itu dibedakan pula dengan nama-nama ( u reu n g tu n on g dun u re u n ^ baroh, ureung duson dan ureu n g banda. U reu n g tu n on g ialah pen"duduk jan g tinggal dipedalam an dan pegunungan. U re u n g b a r o h ialah penduduk ja n g tinggal dipesisir pantai. U reu n g d u son ia la li penduduk jan g tinggal didesa dan u reu n g banda ialah p e n d u d u k jan g bertem pat tinggal dikota-kota dan bandar-bandar. XJreung b a r o l dan ureung banda karena tjep a t m en erim a Peru bah an -peru ba h * akibat perantauan mere>ka ketem pat lain atau pergaulan m e r e k ngan oi;ang asing ja n g um um nja tinggal dikota-kota dan h & bandar, dianggap lebih tjerdas dan m adju dari u ren u n g d u Sn * urenung tunong.3' n a ta i* Segi jan g m enarik pula dalam m asjarakat A tjeh ialah kedudukan wanita dalam masjarakat. Dalam abad 16 a an ! n t a n § kedudukan wanita dalam m asjarakat sudah tinggi. Hal i i t^kan oleh kenjataari-kenjataan sedjarah. M ereka telah din untuk inenduduki tempat atau djabatan ja n g tinggi d a la 1 ‘1a^a^ a i ' rintahan. Pada masa pem erintahan Sultan A l M ukam m al11 p e n i e ~ telah kita sebutkan diatas, telah diangkat seoran g wanita s e P e r ti <1aksamaria angkatan laut jai'iu Mala H ajati?S D isam pina 11-e n d j.aci* pemiHipin barisan peradjurit wanita ia te llT h ,d ip e r tia ia k m e n d ->a d l untuk m endjadi protokol istana. Pada masa Iskandar PU la d;bentuk satu divisi pradjurit wanita ja n g bernam a pasukan ” Tr telafx Tjviliaja” jang dipimpin oleh puteri Iskandar M uda sen d iri i a i t ? Tuddin. D isebu t-sebut pula bahwa puteri Isk an dar Muh-j < U , a adalah penggem a r olah r a g a t e r s e b u t Pada masa itu pula dikeluarkan sebuah p era tu ra n ja n g djukkan bahwa waaiita m em pu n jai k edu du kan ja n g sam a d e n » U laki-Iaki dalam masjarakat. Peraturan itu te rk e n a l d e n * ™ ZL gha
Sihareukat atau atra m eu sja rika t.’J > D id ala m
'■"'C. Snouek Hurgronje, Op.cit.. hal. 21. ‘Ibid., hal. 25. 26.
»'Mohd. Said, Op.cit., hal. 193.
p e ra tu ra n " i t '3
— 97 — d ilen tu k a n bahwa siisteri mempunjai hak jan g sama dengan suami atas harta atau laba jang diperoleh selama m ereka m endjadi suami isteri. Tf.inppt oran g wanita telah tertjantum pula namanja dalam dereta n nama-nama Sultan A tjeh, dimana Tadjul Alam puteri Is k an d ar Muda sebagai puteri Atjeh jang pertama m endjadi sultan: D alam m adjelis mahkamah rakjat duduk pula 15 orasg wanita iang m ew ak ili berbagai mukim. Diseluruh tanah air kita, barangkali di A tje h la h pakaian asli wanita memakai tjelana pandjang, sebab merek a pu n turut aktif m em egang peranan didalam perang. Apa jang te rd ja d i dikem udian liari dalam Perang Belanda di Atjeh, bukanlah hanja peristiw a kebetulan sadja kalau kaum wanita bahu-membahu dalam m em pertahankan tiap djengkal tanah Indonesia diudjung pulau Sumatera itu. tetapi adalah warisan masa lampau jang terus h id u p dalam masjarakat A tjeh. Apabila kita batja nama-nama jang telah diabadikan oleh negara sebagai pahlawan tanah air sebelum m asa pergerakan nasional, tertjantumlah dua nama srikandi Indo nesia T ju t Njak Dien dan Tjut Meutia. Keduanja adalah puterip u teri Indonesia jan g berasal dari Atjeh. Dr. J. Jacobs seorang penulis Belanda mengatakan bahwa ke Samalanga bertindak disana seorang wanita b e r n a m a P otjut M euligou m endjadi pem angku dari putera ahli waris k era djaa n jan g masih dibawah umur dan dia telah berhasil meme r t a h a n k a n kekuasaannja. D ia mengantjam dengan hukuman dera k epada siapa sadja laki-laki jang sudah wadjib perang m engelak dari k e w a d j i b a n n j a . D i Keureuto sudah pernah seorang wanita mend jad i uleebalan g, jakni Tjut Njak Kerti, demikian pula Tjut Ma F a timah- - m endjadi imum di Atjeh Barat. Ploss dalam risalahnja ” Das W e ib in des Natuur u. V olkenkunde” mengatakan bahwa A tjeh telah m en d jad i tjontoh bagaimana dikepulauan Indonesiapun sewaktu-w aktu wanita bisa m em punjai pengaruh dibidang politik.00
tika kita ,m enjerang ke
B
A T JE H SERAMBI MEKKAH SEBAGAI PUSAT KEGIATAN AGAMA DAN KEBUDAJAAN. 1.
K e ra d iaan A tjeh dan Agama Islam. Dalam uraian penulis dalam bab-bab jang lalu belum banjak d isin g g u n g peranan agama dalam kegiatan Keradjaan A tjeh setjara agak leb ih luas. A gam a Islam menipuniai peranan jang besar sekali d a la m jp e r turn b uh an,’d aii^p an ga rC .K era d ja m A t j e l f Sifat m i litan daiTTalTjat dan Keradjaan A tjeh diperolehnja dari agama Islam. D asar idTeologr rakjat dan negara^ ialah—Islam. Radja-radja A tjeh
— 98 — ca n gat m em entingkan p e n * 5 ^ ’S S A tjeh dengan giat ™enJf p^ r d a e r ah A tjeh . Seperti telah diuraikan luruh daerah A tjeh dan keluar da & ja n g niu i a-mula_
dalam bab II. bah^ .% P^ dePr a p aSai. Malaka m enerim a agam a Islam , di I n d o n e s i a ialah di Sam p e rk e m bangan sela n d ju tn ja M alaka itu dari Samudera-Pasai dan p keselu ru h In d on esia d p - m endjadi pusat p en3iaran g Wafctu Malaka dJatuh k e taMalaja mengganUka,a f ^ S ^ a n ngan Portugis, maka pusat penj
agam a Islam pindah k e A tje li^
dan D jaw a." ^ n u li s singgung pula bahw a pada m asa Dalam bab III telah pen m ubaUigh Islam telah d ik in m pem erintahan Al Kahhar, J k etanah Batak. M u balligh -m u balligh k e A ru untuk m enjiarkan 1 A y eh A _ ra b . J n d ia . T u rki dan A b e sIslam itu ada jang berasal m uballigh d ju ga san ga t sina. Dipantai barat p a am£) s je c b B urhanuddin m u rid S jech . giat m enjiarkan agama , ama terkenal pada masa p e m erin ta h a n A bd u rrau f Singkel ^eor“ ° n m uballigh terkenal jan g m e n d ja d ik a n T a d ju l Alam, adalah se0^ ° an agama kepedalam an Sum atera B a r a t ^ Ulakan sebaga\ ,fusa^ V alaia flVIinangkabau).'" ti^ ie c h m uballigh terkenal j a i t a ^ L ^ n in g g a l disana pada w ulam a tasauf jang m engadjarkan dan 3 ^ ^ berbagai t e m p a t d Siam, Mekkah da
sudah pernah pula dikirim s e o r a n g Sjam suddin^A§_Sam athrani j ang m e- ^ ^ 'H a m z a ^ J ^ n s u r T ^ o f i n g m erantau keberbagai te m p S T ilm u k agama Islam Ia telah m ^ g n H d ju n g i lain Pahangi Banten, K u d u s , U ntuk m eningkatkan m u tu p e n d ididatangkan pula u la m a -u lam a B u m lainnja u n u k tu ru t
g eglaulam r, Sualt^d a nA M ™ eRkia q i,h 11568-1575) telah datang k e A tjeh seoran k aiah* ja itli^ u h a m m a d Azhari jan g b ergelar S jech N u ru d d m .' la b e ra sa l dari Mesir. bermazhab S ja fi’i. Ia m en ga djar dn b u k ota K e r a d ja a n AHeh dan meninggal disini d ju g a ." Ia banjak m em baw a p e n g a ru h da am kehidupan keagamaan di A tjeh pada masa .Ju. D alam tah un . 1582 pada masa pemerintahan M ansur Sjah <1577 • 1586), d u a o r a n g -----------":Hamka (H .dji Abdul <" S™ T o ’ * $ &
* * * ? ■
J.M .B .B .A S, V o l X X X I (^ d , , , --^Pn i w ii2 p d t 2 0 n c it ; . | ' 0Sch “ eke
BaiKltm f 1957! S
M alik
Karim Amavullah), Se.lja.-al, Islam
» £ *
3, » »
01
Classical Malay L i g a t u r e "
119’ “ an ° - K - N iem a"n
hal 117 dan Mohd. Said, Op.cit., hal. 175. Sociological Studies, Part Two
Stmu.r
243. dan O.K. Niemann (E d.), O p .c t, hal. 122.
— 99 — ulam a ja n g berasal dari Mekkah masjng-masing. bernam a Sjech A b d u l Chair bin S jech Ibnu H adjar d a & S je ch Muhammad Jamani.*2 D alam masa pem erintahan M ansug Sjah djuga telah datang pula se o ra n g ulam a dari G udjarat jaitu^Sjech M uhammad Djailani Ibnu Hasan Ibnu M uham m ad H am id ar R an iri.13 Sjech Ibnu H adjar men g a d ja r ilm u hukum Islam dan dialah jan g m engarang sebuah kitab ja n g b e rd ju d u l A s Saiful Qathi’ (Pedang ja n g tadjam ) berdasarkan b u k u A in u s Sabithah (Pandangan jan g tetap atau pas.ti), sedangkan S je c h M uham m ad Jamani m engadjarkan Ibnu Usul Fikh. Keduanja k em u dian kem bali ke Mekkah dan selandjutnja ke Medinah. Sjech M uham m ad Djailani m endjadi guru Ilmu Mantik (Logika), Ilmu B alagah (R ethorika) dan Ilm u Fikh. Karena. tertarik oleh Ilm u Tasau f ia p erg i ke M ekkah dan kem udian kem bali lagi ke A tjeh. Ilm u tasauf ja n g diadjarkannja banjak m enarik perhatian di A tjeh dan dilu ar A tjeh . U lam a ulama -A tjsh-^sendiri banjak pula jan g terkenal dianta ra n ja kita tjatat nam aJSjam suddin as Samathrani, seorang ulama ' ja n g berasal dari Samudera-Pasai dan ja n g besar sekali pengaruhnja dalam pem erintahan K eradjaan A tjeh . P engaruhnja ja n g terbesar ialah Pada masa pem erintahan Sultan, A lauddin Riajat Sjah A l Mukam rnal (1589 — 1604) dan pada masa pemerintahaa_Iskaudar_lM uSjech Sjam suddin bersam a dengan Sjech "Djailani m en gadjar kan ilm u tasauf di A tjeh . Dalam bahagian lain dari bab ini akan d iu rsik a n tentang riw ajat hidup ulama ini lebih lengkap. Seorang u la m a lain ja n g terkenal djuga pada masa pem erintahan A l Mu k am m al dan Iskandar Muda itu ialah Sjech Ibrahim A s Sjam i dan S je c h Hamzah Fansuri. Hamzah Fansuri m erupakan ulama jang p a lin g b esa r dan .terk en al di A tjeh" dan di In3otTe~sia/M alaia. Melalui tu lisan-tulisannja .adjaran tasau f Hamzah Fansuri tersebar kemanam ana. S je ch Sjam suddin as Samathrani adalah m urid dari Hamzah F a n su ri.10 P ada masa pem erintahan Iskandar Thani (1636 — 1641) dalam ta h un 1637' d a ta n g'p u la Sjech N uruddin ibnu A li ibnu Hasany ibnu JVluhammad ar R aniri, ja n g m engadjak sultan Iskandar Thani untuk m e n e n ta n g adjaran-adjaran Hamzah Fansuri. Pada waktu itu adja'ra n -a d ja ra n o rto d o x sedang m entjapai puntjaknja di India jaitu p ad a m asa pem erintahan Sultan A u rangzeb.17 -B. Schrieke, Op.cit., Part Two, hal. 243. '■‘Loc.cit. 4
100 — Pada masa
pem crintahan
m ,• 1 Alam (1641 ■— 1675) te r m a s jh u r T a d ju ^ A b d u r r a u t S in g k e i.
nam a seo ran g ulam a A tjeh tasau f H am zah F a n su ri. M e Dia djuga sangat m en e^ g . . hasil-hasil k a rya n ja dan b e n t u k ngenai ulama-ulama tersebut d»ata , .fc d lam b ah ag ia n ja n g bentuk faham jan g dianutnja akan dm ra k t e r s e n d i r i dalam bab i n i djuga. . Diatas telah disebutkan ^ ^ ^ k l T u m u dan agam a I s la m dengan keaktifan luar-biasa telah J M u rid .m u rid n ja telah t e r didaerah A tjeh dan diluar d aeia J ^ u n tu k m e m b e r ik a n sebar keseluruh Pelo^ In ^ Sultan-sultan A tje h d ju g a tu r u t pendidikan agama kepada r ] idik rakjat. Pusat p e n d id ik a n aktif mendirikan pusal-pusat e s d J i d dan rakjat ja n g je £ p e n tm g d tem pat. Tiap desa (g a m p o n g ) meunasah jang H ichnka nasah mi Di m eu n asah H n ilali a n a k terdapat sebuah atau e ^ ^ _ ^ ikan agam a u n tu k p e r ta m a anak menerim a ^ ndidikan j ang tereridali. D ikali: sim anak-anak m®n®
d»ri seoraig guru jang m e . disebut Teungku Meunasah. D alam
neePi“ a Z em b S ^k an pend?d”k!n agama kepada anak-anak itu ia tugasnj hpheraoa orang m uridnja ja n g sudah leb ih t je r d a s dibantu oleh b eb e p ^ ^ dinam akan Sida (h a m p ir m e jan g pada ^eberap
diadjarkan dim eunasah itu ialah ffiata p e la -
? f r a n m f m S t ja M Qufan (bahasa A tjeh . B eu et Quruan). B ia s a n ja h- ii»i dari m em peladjari huru f-h u ru f A l Quran dan s e te r u s n ja prdnekat sampai dapat m em batja A l Q urana1* A ga r d alam m e m batia A l Quran kata jan g diutjapkan itu dapat d ilafad h k an d e n g a n betul, maka diadjarkan m ata peladjaran ta d jm d jaitu m ata p e la d ja ran jang berhubungan dengan utjapan k a ta k a a dalam A l Q u ra n . Mata peladjaran lain di Meunasah itu ialah p ela d jaran s e m b a h ja n g , puasa jdan lain-lain ibadat jang^diw adjibkan atau d ia n d ju rk a n o le h ""agama. P e lad jaran b ern jan ji diadjarkan djuga, teru tam a n ja n jia n jang berliubtriTgan-deiigaiTSgama ja n g dinam akan dik e atau se u la w e u t (berasal dari kata zikir dan salawat). Sering d ju g a k e p a d a anakanak jan g sudah menamatkan A l Quran diadjarkan b e b e r a p a k ita b agama jan g ditulis dalam bahasa D jaw o (bahasa M ela ju ja n g d ip e rgunakan di A tjeh) dan bahasa' A tjeh . B eberapa k itab ja n g te r k e n a l itu barangkali sampai sekarang m asih diadjarkan m isa ln ja M asailah dan Bidajah yj Orang-orang dewasa a ju ga m en d ap at p e la d ja r a n daIamwa_ktu-waktu tertentu di Meunasah. Jang m e n d ja d i g u r u n ja T e ' ungku Meunasah djuga. ~C. Snouck Hurgronje,, De Atjehers, Deel II, Batavia, 1894, hal. 2,3. “ Ibid.. hal. 4.
— 101 — T u gas teungku meunasah ini seperti sudah didjelaskan djuga dalam uraian ja n g lalu, jaitu mengepalai meunasah dan bermatjamm a tja m tugas keagamaan didalam gampong. Pada waktu magrib ia m e m im p in sem bahjang djemaah magrib bersama-sama penduduk g a m p o n g ja n g datang kesitu. Waktu-waktu sembahjang jang lain d ja r a n g dilakukan djam a’ah. Kalau bulan puasa dimeunasah diadakan d je m a ’ ah sem bahjang tarawih dau sesudah itu tadarus A l Quran sam p a i tiba waktu suhur. Sem bahjang djum ’at tidak diadakan dim eu n asali, tapi dim esdjid. Tiap-tiap mukim m em punjai sebuah mesd jid . P a d a m a s a perkem bangan dan kedjajaan Keradjaan A ljeh ke d u d u k an meunasah" ini' sangat p en U n g d a ii sangat diperBa^Tkan. S a m pa i sekarangpun kedudukan meunasah dalam masjarakatTAt]eh in en d a p a t ~ternpat ja n g sangat penting. Tidak ada seorang putera "S tje h p u n ja n g tHJaKpernah seumur hidupnja tidak m engundjungi m eu n asah dan beladjar dimeunasah. U n t uk_m e 1andjutkau peladjaran agama ja n g je b ih tinggijanaka n ak p ergi beladjar Tie lembaga-lembaga pendidikan jan g lebih ting■g] pula. L em fega -lem baga j ang denukian itu di A tjeh dinamakan r a n l^ a n g ju n t u k daerah-daerah lain di Indonesia dan Malaja dina- ^ j^ S r T p o n d o k , p a s a jit x e ii^ d r a s a h dan sebagainja)'" Rangkang in ip u n m em punjai tingkat-tingkat pula dau tingkat-tingkat ini sar n ga t b ergan tun g kepada tingkat ilmu jang dimiliki oleh guru jang m e n g e p a la i rangkang itu. Beberapa murid jang. tjerdas ada pula ja n g p e rg i dari satu rangkang ke rangkang jang lain untuk mengik uti p ela djaran guru-guru jang kenamaan dan setengahnja ada pula ja n g dapat m elandjutkan p 3ladjarannja ke ilekkah, India dan M esiiy R a n g k a n g terkenal diselu aih daerah A tieii dan~trrTiiar daerah Atjph l a ^ ’ia n g -ierreta k d i j b u kota K ' e r a~ d ' i .a a 11 A t i e h ja it u di B anda Darussalam. Banjak ulama-ulama terkenal dari luar "n e g e ri datang m e n g a d ja r"disitu seperti jang sudah disebutkan .dia tas. U lam a-ulam a jan g terkenal dari A tjeh sendiripun biasanja mer e k a m en g a d ja r di Banda Darussalam djuga: Murid-murid jang be la d ja r diran gk ang itu tidaklali terbatas dari daerah-daerah sekitar ra n g k a n g itu, tapi kadang-kadang-djuga berasal dari bermatjamm a tja m daerah. .K adan g-kadan g lem baga pendidikan ini luas sekali dan mata Jpeladjaran ja n g diberikan dapat ' m eliputi semua tjabang ilmu k alam , m u lai dari pengadjian A l Quran sampai pada tiga pokok ilmu k e Islam an ja itu fikh, iman dan tasauf. Disamping itu diadiarkar d ju g a ilm u pen^etahuan pem bantu seperti tadjwid, tatabahasa- A ra b ta fsir Al'~Qw?aft—d a n -H a d is^ 1 'TenTang IFeadaan serta kemadjuai p en clid iR a n 'd i'K era d ja a irrS Ijeh dalam abad ke 16 dan 17 itu digair -■'Th. W . J u in b o ll. ' i h . Yv. j a i n ! ; c i l .
Or>.cit.. L ol-.C u .
h a l. 742
— 102 — barkan dengan djelas sekali oleh A. H asjm i s e o ra n g to k o h p u d ja n gga baru jan g banjak m enulis tentang sedjarah dan p e n d id ik a n di A tje h sebagai beriku t : "Atjeh pada sa’at tersebut merupakan sumber ilmu pengetahuan dengan~safcTiana-sardjana jang terkenal didalam dan diluar negeri, sehingga banjaklah peinuda pentjari ilmu pengetaliuan dari segala podjok berdujun-dujun datang ke Atjeh. Oleh karena dipimpin oleh tangan-tangan jang berpengetahuanlah maka Atjeh mendjadi masjliur dan djaja serta terkenal diseantero dunia......... Peranan Djamiah Baiturrahman sebagai suatu lembaga Pendrdikan Islam Tinggi sangat menentukan dalam membina Atjeh mendjadi satu Keradjaan Islam jang madju, kuat, bersatu, karena Universitas Baiturrahman tidak hanja mengadjar Hukum Islam (Fiqli), tetapi djuga mengadjar berbagai ilmu pengetaliuan jang lain seperti jang diadjarkan dalam Perguruan-perguruan Tinggi Islam di Kairo, Kordova, Baghdad; Kairawan, Istambul dan Akra. Sedjarah mentjatat, bahwa Djamiah Baiturrahman (U n iversi tas Baiturrahman) mempunjai berbagai ” Daar” (Fakultas) ian « antaranja •: > o
—
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Darut Tafsir Wal Hadis (Fakultas Tafsir dan Iladis ) Daruth Thib (Fakultas Kedokteran). Darut Kimia (Fakultas Farmasi). Darut Tarich (Fakultas Sedjarah). Da m l Hisab (Fakultas Ilmu Pa-sti). Dams Siajasah (Fakultas Ilmu P olitik). Darul Akli (Fakultas Ilmu Akal). Daruz Zira’ah(Fakultas Pertanian). Darul Ahkam (Fakultas Hukum atau F iqh ). Darul Falsafah (Fakultas Filsafat). Darul Kalam (Fakultas Irau Kalam atau Tauliitl). Darul YVizarah (Fakultas Ilmu Pem erintahan). Darul Chazanah Baital Maal (Fakultas Ilmu P e r b e n d a ln n m Keuangan Negara). ^unanaiaan, 14. Darul Adli (Fakultas Ilmu Pertambangan). 15. Darul Mazaahib (Fakultas Perbandingan Ilmu H ukum ) 16. Darul Ha-rb .(Fakultas Ilmu Peperangan).“ .
O rang-efang—iang m em iliki pengetahuan agam a d an ta ’ at b e ribadat dinamakan orang. alem (alim), m alem atau le u be. B a g i seoF ang ja n g ah 11T~dalam agama, ta’at dan saleh d isebu t ulam a, S n o u ck H u r g r o o je m engidentikkan gelar ulam a d en g a n d o c to r . T e n tu sadja gelar ulama dengan gelar d octp r d isa m p in g 'a d a ~ p e rsa m a a n n ja ja itu sama-sama seorang ahli, p erb ed a an n ja b a n ja k d ju g a . S ja ra t bagi seoran g ulama bukan hanja semata-mata k e a h lia n n ja sa d ja tapi ia harus pula seorang ja n g ta’at dan shaleh. O ra n g -o ra n g ja n g m engadjarkan ilm unja kepada b-rang~Tam r b aik ia s e o ra n g alim ^ ata ii ulama disebut - gu ro£ (guru): ” ' ®“A. Hasjmy, ” Apa sebab pendidikan Islam m endjadi F aktor Pem bina Persatuan Bangsa ?” , Sinai' Darussalam, No. 36, D ju li 1971, hal. 20.
J
— 103 — Peranan para alim ulama dalam Keradjaan A tjeh sedjak ked jaa n itu b e id ir i adalah sangat besar. Pelaksanaan pemerintahan m esk ipu n berpedom an kepada adat. tidaklah dibe.narkan berteiv tangan dengan hukom . Oleh karena itulah lahir pepatah jang berbunji: ’ ’H ukom ngon adat handjeut tjre. lagee zat ngon sipheut (Hukum atau s ja ri’at agama dan adat tidak-boleh bertjerai seperti zat dan sifatnja.). Pedjabat-pedjabat pemeiintahan mulai dari sultan sampai kepada k eutjhik mematuhi benar-benar kaidah ini.. Dalam menetapkan sesuatu jan g m enjangkut bidang hukom wewenangnja berada ditangan para alim-ulama. Oleh kaiena itulah para-alim ulama mendiadj_pen aseliat . dari_.para_ pedjabat. Pada waktu John Davis dan kem udian James Lancaster m engundjungi A tjeh ia melihat bahwa sultan selalu didampingi oleh seorang alim ulama jang merupakan Denasehatnja dan sultan selalu pula menanjakan segala sesuatu pada jla m a ja n g m en d am p in gin jaDjabatan ’ ’Kali” dan Kali Malikon \ d e” um um nja dipegang oleh para ahm ulama. Demikian pula d ja jatan m ufti jan g menetapkan hukum-hukum agama jan g harus diuruti. Pada masa Iskandar Muda diadakan pula sebuah lembaga )e nierintahan jan g membantu sultan dalam tugasnja iaitu Balai ja d e n g jang anggota-anggotanja terdiri dari 22 orang ulama besar. >ila kita perhatikan pOla struktur pemerintahan Keradjaan A tjeh am pak pula dengan djelas betapa besar peranan para alim ulama lidalam nja. M em ang para alim ulama telah memberi andil jang besar dalam (e rtu m b u h a n dan perkem bangan TCeradjaan Atjeh hing'ga ia menjapai puntjak kem egahannja.. Ideologi Islam jang ditanam dalam[aia m_p.ada_-djiwa -w k ja t_A t j eh itu telahlmemungkinkan rakjat AieT T dapat digerakkan selama"~L20 tahun untuk menentang Portugis lHHaTalva^arrg 15erlf6afia memmdahkan perang salib ke Asia Teng;ara. Sem angat Islam itu terus hidup dalam djiwa rakjat Atjeh ian dengan sem angat itu pula rakjat A tjeh melawan Belanda seama lebih kurang setengah abad. Semangat djihad jang diwarisi.dari slam ini dju ga telah ln em egan g p eran a lr penHrig dalam menegak:an p rok lam asi kem erdekaan Indonesia pada tanggal 17-8-1945 jang alu. M erdeka atau sjahid jang m endjadi sem bojan masa itu, bu:anlah sem bojan kosong, tapi telah dibuktikan oleh seluruh rakjat sijeh. ..
JKehWup.au.- keagamaan.
D idajam kehidupan keagamaan umat Islam sedjak dahulu sam»ai seka ra n g ban ja k sekali terdapat aliran-aliran agama. Aliranliran ja n g terk en a l sekali ialah aliran jang disebut mazhab. jaitu
r,4R.O. Winstedt, Op.cit., hal. 118.
— 104 — rrliran—ja n g didasarkan pada pen afsiran fik h .^ A d a em p at b u a h mazh ab jan g terkenal dalanTTsIam ialah m azhab H am bali, m a zh a b Ma-^ liki. m azhab H anafi dan m azhab S ja fi’ i. U lam a-ulam a A t je h j a n g ' terken al dalam 'a b a d ke-enam belas dan k e -tu d ju b e la s itu p ad a um u m n ja pengikut mazhab S afi’i. B aik dalam 1 a p a n g a^n ib a d a t dan muamalah ataupun dalam lapangan-lapangan lain p e n g a ru h m azhab. S ja fi’ i ini sangat besar, hal ini telah p en u lis u ra ik a n s e b e lum ini. Mazhab S ja fi’ i in i' dianut pula oleh sebaliagian p e n d u d u k Indonesia dan Malaja. Diluar Indonesia m azhab ini d ia n u t di India Barat jaitu Malabar, hal ini m em p erk u at p en d apat para ah li b ah w a Islam m asuk_ke Indonesia pada m ulanja sudah m elalu i India B arat. Selain itu pengaruh S ji’ah berbekas pula pada ra k ja t A tje h . ITal ini terbukti pada pem akaian nama bulan M uharram d en g an nam a buleun Asan Usen (bulan Hasan H usin). AJiran -S ji’ ah ini b an jak dianut oleh orang-orang Persi. Pem akaian nam a S ja h pada nama-nama sebahagian besar sultan A tjeh seperti Sultan A li M u g h ajat Sjah. Sultan M ansur Sjah, Sultan A lauddin R iajat Sjah dan lain-lain m em buktikan bahwa p e ngaruh Persi Sii’_ali_sangaj K^.sar d ju ga . Sepuluh M uharram , jaitu h ari w a fa tn ja Saidina Safa-ma Husin tju tju N abi M uham m ad ian g sangat dim uliaknn , o Pl knum Sji’ ah masih terus dirajakan oleh pendu duk daerah A l l sedjak dahulu dan barangkali sampai sekarang djuga terutam a 'd i desa-desa. Selain_dgrL£ada_ pengaruh S ja fi’ i dan pengaruh S ii’qh ( e ic ianat pu!a nengaruh kepertTaTaan kepada SaId~AbduI ,Q n r li r n jnq an*diri Tharikat QacIirlalT. A bdul Qadir D jailani ja n g b e r m a r . ^ f ^ ^ " ' B agdad dipandang sebagai chatamal aulia, p enu tu p dari segala wali* wall.™ Meskipun peugikut ja n g m engam alkan a d ja ra u -a d ja ra n n ia setjara m urni hanja sedikit, tapi ia sendiri p rib a d i telah mendapat penghorm atan ja n g sangat m endalam , hal ini d apat d ip e rh a tik a n dari icaJimat-kalimat pem bukuan naskah-naskah p en g ak u an p e m a n g ku-pem angku djabatan turun tem urun ja n g te rp e n tin g dan "e la r gelar kebangsawanan djika dipoh onkan b erk at A llah , R a su lu lla h dan para wali maka disebutlah dengan sengadja nam a A b d u l Q a d ir D ja ilani ia n g m endirikan Tharikat Qadiriah.™ Paham sufi atau lazim disebut dju ga ta sa u f atau m istik teru tama kesu fian serba Tuhan. (pantheism e) telah tu m b u h d e n g a n ’ su bu r dalam k eh idupan—k e i'o h a ttia iT T a k ja r A tje h ch u su sn ja dan ra k ja t Indonesia pada um um nja sedjak awal m ulan ja, k aren a alam p ik iran Indonesia dan pengaruh agama H indu dan B u dh a ja n g b era b a d abad. AxiiafaJl-adjrran sufi tersebut diatas sangat b e r k e m b a n g -d a la m "
Hasan ifan
Jfaivika, Op.cit., hal. 21. “ Kenneth W. Morgan (E d .), Op.cit., hal. 135.
— 105 — K eradjaan A tjeh sekitar achir abad 16 dan permulaan 17 Ulam a-ulama .A tjeh ' jan g terk en a T ja n g m enganut faham tersebut antara Iain ialah Hamzah Fansuri, Sjamsuddin As Samathrani dan Iain-lain. Hamzah FanSiirr jang m endjadi anggota Tharikat Qadirah m esk ip u n ia dengan tegas menganggap dirinja seorang pengikut Ibnu A rabi, telah banjak <mengembara kemana-mana sambil mem b erik a n pendjelasan m engenai pandangan mistiknja dengan menge" m ukakan faham nja dalam bentuk-’ sja’ir jang simbolik Kita kutin disini satu bait dari salah sebuah kumpulan sja’irnja sebagai berikut ’ ’H am zah Fansuri didalam Mekkah, M e n tja ri Tuhan di Baitul K a ’abah, D i Barus, Kudus terlalu pajnh, A e h irn ja dapat didalam rumah.57
'
S je cli Sjam suddin A s Samathrani mendapat bantuan besar dari «s.,i tan A tje h dalam mengembangkan faham-fahamnja itu h ari pendapat dan adjaran kedua ulama besar itu mendapat h e b a t dari dua ulama A tjeh lainnja jaitu Sjech Nuruddin A r R anhi d an S J ^ b d u r i j u f ^ S m g k e l . . M e n g e n a i - ^ i n r a i r W T r r ^ ^ S la iig a n faham s u ffa a n T m n n a itu dengan djelas d ik e m u k a k a n ™ h H am k a sebagai berikut ; dKjn 01(« ’’ D izam an Iska n d ar M uda telah tineiri ,. . u la m r ,” I:'.::ia dnlr.r.i fc=! ’.gam a. Jang terp en tin g seka1ir ^ I] ^ ngan ten ta n gan antara fah am w ih datu lw u dju d. alam L i adalah d a r i ba h a gian ketuhanan sen d iri, laksana bu ih pada p u n t i^ M aka adalah alam zahir in i, sebagai bahagian d a rin a d i ja n g b esa r. W ih d a tu ssju h u d ialah fah am i ^ g r ^ p a d ? ^ Is la m , ja it u bam va alam ja n g baliaru m i adalah sebagai kesaks!™
daripada adanja T „ha„. niadl tokartah alam !ta s t S a g S , I S pada
Tuhan
m ela in k a n
seb a g a , tanda daripada
adanfa
Tuhan
■>emnka" i “ - Di» « • » * « «
»i-i>
M en gen ai kaum sufi atau tasauf ini banjak sekali pend. pat m en g en a i m i. A da ja n g mengatakan kaum tasauf atau kaum sufi ialah k au m ja n g telah m enjusun suatu kumpulan menjisihkan di r in ja darip ad a oran g banjak dengan maksud m em bersihkan’ hati lak san a k ilat katja terhadap Tuhan. Tentang tasauf itu sendiri di a rtik a n pula putus hubungan dengan m achluk dan kuat hubungan d en g a n ch alik Ibnu Chaldun bapak ilm u sedjarah jang m asjhur itu m em b u a t d efin isi : ’ ’Tasauf itu adalah sematjam ilmu s j i i a h
r Mohd. Said, Oe.cit., ’ml 175 '•'Ilpirtlfn. Op.oit.. hal. 21.'
— 106 — iang tim bul kemudian didalam agama. A salnja b ertek u n b e n b a d a h dan memutus pertalian dengan segala sesuatu selam A llah sadja. Tetapi seorang ulama tasauf dari Persia D junaid m engatakan bah\\^ tasauf itu keluar dari budi perangai ja n g tertjela dan m asuk kepada budi perangai jang terpudji. Kem udian Hamka m e m p e rd je la s p e n dapat Djunaid dengan m em berikan perum usan bahwa tasauf ja itu membersihkan, mendidik. dan m em p erh alus p e ra sa a n ^ m e n g h id u p RarTliati. I n eniembah Tuhan dan m em pertinggi derad j a j ^ b u m e nekan segala kelobaan dan kerakusan, m em erangi sjahw at ja n g berlebih daripada keperluan untuk kesentosaan d in . Kalau kita lihat bahwa ulama-ulama A tjeh pada masa itu, b a ik Sjamsuddin As Samathrani maupun N uruddin A r R aniri dan S je c h A bdurrauf Singkel jang sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan p e merintahan serta sikap jang m ereka berikan terhadap kaum w anita. maka dapatlah dikira-kirakan bahwa kehidupan s u f L d L A t j e h .J t u tidaklah djauh menjmigang_dari_.p_endapat Djunaid dan H am ka dalamTarti kata tidak menjisihkan diri. dari m asjarakat ram ai dan m engingkari dunia. R. Mohd. A li m engatakan : ____’’bahwa sifat tasauf di A tje h titlak m elupakan du n ia akan tetapi terutam a m enudju kekeinsafan jan g dalam bahwa m anu sia adalah machluk jan g sangat berharga. Tasau f uujah ja Ug m en im bulkan ahli tasauf jang sangat dihargai dan d id ju n d ju n g tin g s i didunia Islam .dari Spanjol hingga Tion gk ok : 1. Sjech Sjam suddin bin A b d u llah A s Samathrani. 2. Sjech Ibrah im A s Sjam i. 3. A b d u rrau f Singkel. A lili-ah li tasauf in i tidak m elem alikan perdju an gan ra k ja t didunia melainkan menam bah kekuatan djiw a, m em p erk u a t keinsafan akan ha-rga d iri sendiri sebagai manusia didunia in i. GO.
Pertentangan jang terdapat antara ulama sufi ja n g b erp e n d iria n wihdatulwudjud dan ulama jan g berpendirian w ih datu ssju h u d tidak m enim bulkan kesukaran-kesukaran dan aliran-aliran ja n g m eru g ik a n djiw a perdjuangan manusia, bahkan m enam bah kekuatan p e r d ju angan untuk mentjapai deradjat ja n g didjandjikan Tuhan. Maka .djelaslah; bahwa_rakjat A tjeh seluruhnja, m erupakan suatu_lcekualaii^ jan g sangat ditaiuTfriJari"dihargai olefT siapapun duga. A lla h pada_zaYnan itu telah m en djadi pusat p erdagan gan _j.an g p entin g di Asia Barat, terutama- bagi p edagang-pedagan g Islam .dan Atjeh^ djuga merupakan pusat penting ja n g m en d jad i p en gE u b u h g antararindonesia dengan India dan A rab, tetapi leb ih darip ad a itu ■'Hamka (H a d ji A b d u l M alik K a rim A m a r u lla h ), T a s a u f M od ern , Buku Islam ijah, Medan, 1951, hal. 10, 11. °"R Mohd. A li, Perdju an gan F e o d a l In don esia, P e n e r b it Ganaco N .V ., Bandung, 1963, hal. 114. Tok o
— 107 — A tje h telah m en d ja d i tem pat dimana ulama-ulama besar dari segala p e n d ju r u dun ia Islam m endapat perlindungan sultannja dan sedjalan d en gan itu pula A tje h m endjadi Seram bi Mekkah atau The Gate o f th e H olyla n d . Istilah seram bi Mekkah bukanlah pengertian jang dTbuat-buat, k oson g dan tidak berm akna, tapi suatu kenjataan se d jarah ja n g dapat dibuktikan. D jem a’ ah-djem a’ah h adji d ari'selu ru h Ind onesia dan Malaja. sebenarnja dari A tjehlah dimulai perdjalananuja k etan ah sutji, karena di A tjehlah m ereka naik kapal jang m em b a w a m erek a ketanah sutji. Sebelum berangkat dan sepulangnja d ari tanah su tji m ereka berm ukim di A tjeh untuk beberapa lam an ja dan selam a waktu tersebut m ereka m em pergunakan kesftmDatan tersebu t untuk beladjar dan m enam bah pengetahuan m e rek a ten ta n g agama. Di A tjeh . pula m ereka men'dapat~hliribingan seb elu m m ereka m enunaikan ibadat hadji,'” Disini sadja sudah terh u k ti betapa peranan A tjeh dalam m em perhubungkan umat Isl -n In d o n esia dan Malaja dengan tanah sutji Mekkah. Sudah barang t tu hubungan antara A tjeh dan Mekkah akrab sekali. K eakraban e n d i t u n d j u k k a n pula oleh akrabnja hubungan rohani dalam bentuk U , n.aliran agam a ja n g terdapat di A tje h ,d a n Indonesia, Malaja. kas dari adanj a kontak j anS akrab ini dapat dilihat dari hasil 6 6 a ulam a-ulam a A tje h seperti karya Sjam suddin As Samathrani, H a m z a h Fansuri dan N uruddin A r Raniri. A iira n -a lira n tasauf di A tjeh dan Djawa erat hubungannja dealiran-aliran tasauf di India dan Mekkah dan merupakan mata " ^ t t a i j ang m em perh u bun gkan tem pat-tem pat itu. Sjech A bdurrauf 3 « k e l seora n g ulam a besar A tjeh jang sangat berpengaruh itu •&tam a pada masa Pem erintahan Sultanah Safiatuddin adalah mu* v T d a r i ulam a terken al A hm ad Qusjasji di Medinah, beladjar djuga di M ek k ah , D jedah , Mokka, Zebid, Batalfakih dan lain-lain tempat. Ia adalah p en g ik u t Tharikat Sjattariah jang sangat populer di Mek kah w a k tu itu. A djaran Sjattariah tersebut dimasukkan ke Atjeh o le h A b d u r r a u f dan oleh m urid-m uridnja disebarkan keseluruh In d o n esia d an M alaja."- B egitu djuga aiiran-aliran lain jang m en d ja d i p o p u le r di M ekkah seperti Tharikat Qadiriah dan Tharikat N ak sjab an d i telah m asuk pula ke Indonesia dan Malaja melalui d aerah A tje h . U lam a-ulam a jan g hendak m em perdalam ilm unja di M ek k a h dalam aiiran-aliran ja n g dianutnja lebih dahulu beladjar di A t je h ."3 D isa m p in g m en d jad i terusan penting tem pat masuknja b e rb a g a i aliran agam a ja n g ada di India dan Mekkah keberbagai tem p a t di In d on esia dan Malaja ia m em egan g posisi penting pula "'B . Schrieke, Part two, Op.cit., hal. 247. “-Ibid ., hal. 248. “"Ibid., hal; 248, 249.
— 108 — sebagai tempat mempeladjari berbagai tjabang >lniu J\enf e, , j a agama Islam. Ulama-ulama besar dari Mekkah dan India e a . tang pula ke Atjeh mengadjarkan ilmunja kepada m u n d -m u n ^ berdatangan dari seluruh Indonesia dan Malaja. Kader-kaaer m ligh penjebar jigama Islam sebahagian. ditjetak di A tjeh pada ^ itu/'KaryaYarya besar dalam ilmiT pengetahuan agama, hukuni tatanegara dan lain-lain sebagainja telah dihasilkan oleh p a r a ji a ^ dan pengarang-pengarang jang berdiam di Atjeh. Letak g e o g r a ^ Atjeh dalam posisi-persimpangan djalan perdagangan internasj ^ 1^ padaWJfkTu itu sangat memungkinkan pertumbuhan dan p e ik e bangan tersebut diatas', sehingga Atjeh telah m em peroleh g e la r o j Serambi Mekkah atau The Gate of the Holyland jang m asjhiir 1 3.
Bahasa dan Kesusasteraan.
Bahasa jang dipergunakan oleh rakjat Atjeh sehari-hari adala Bahasa Atjeh. Bahasa Atjeh itu banjak sekali dialeknja. Hal ini er« , luTbunfSnnja' dengan keadaan sebelum terbentuknja keradjaan i tjeh. Di Gajo, Alas, Singkel Hulu dan Kluet di Atjeh Selatan m en perg’in^kan bahr.sa jang dapat digolongkan dalam dialek bahas Batak Utara."1 Tamiang mempergunakan dialek Melaju dan seb hagian besar penduduk Atjeh Selatan dan sedikit di A tjeh B a ri mempergunakan dialek Minangkabau. Penduduk jang berdiam d prlau-pulau sebelah barat Atjeh mempergunakan bahasa Pulo jan mirip dengan dialek Nias dan Mentawai. Sesudah daerah-daerah ii diirrL-grasikan dalam .Keradjaan Atjeh pada abad 16 dan 17„ mak mereka mempergunakan bahasa Atjeh pula sebagai bahasa sehai hari, tapi daiam bentuk dialek jang sudah bertjampur dengan d ia le jang sudah kita sebutkan tadi. Sampai sekarang dialek tersebi masih terus dipergunakan. Diibukota Keradjaan A tjeh dipergunaka dialek.bajiasa Atjeh jang terkenal jang lazim disebut dialek B and Dialek Banda ini merupakan standard bahasa A tjeh ja n g diiku umtiffl dalam pemakaian. bahasa Atjeh jang baik. Bahasa Djawi atau Djawo (bahasa Melaju) tetap dipergunaka sebagaimana halnja pada masa Keradjaan' Samudera-Pasai. Hal i dapat dilihat dokumen dan surat-menjurat keradjaan, buku-buk kesusasteraan dan agama jang naskahnja masih dapat kita djurnp; sampai sekarang. Bahasa pengantar antara berbagai daerah Indon sia dengan Keradjaan Atjeh dan bahasa pengantar dipesantrei pesantren, bahasa Djawolah jang dipergunakan. Terutama seks dipasantren-pasantren besar jang dikundjungi oleh m urid-murid da berbagai daerah Indonesia dan Malaja. Bahasa Arab dipergunaka *'Th W
— 109 — d ju g a te r u ta m a d a la m p e rh u b u n g a n d en g an n egara-n egara Islam d ilu a r M a la ja d an In d o n e sia dan d alam lem ba ga -lem ba ga p en d id ik an ja n g t e r t in g g i. K a la u k ita p e rlia tik a n bahasa M ela ju ja n g d ip erg u n a k an dalam b u k u H ik a ja t R a d ja -r a d ja Pasai. b elu m b a n ja k d ip en garu h i bahasa A r a b d id a la m n ja . T eta p i se d ja k p en u lis-p e n u lis su fi giat m en u lis b u k u -b u k u a g a m a dan k esu sasteraan , baik bahasa A tje h m au pu n b a h a s a M e la ju b a n ja k sek a li menrgadakan adop tasi d engan bahasa A r a b . S e d ja k itu b a n ja k kata-kata A ra b dan b en tu k -ben tu k kalim at s e rta g a ja b a h a sa A r a b m asu k k eda la m bahasa A tje h dan M elaju. S e d ja la n d e n g a n p e rk e m b a n g a n ja n g p esat disegala bidan g. m a ka b e r k e m b a n g p u lalah k eb u d a ja a n dalam K e ra d ja a n A tje h . T e r u ta m a d a la m b id a n g k esu sa steraa n , A tje h telah m e n d ja d i pusat k e g i atan p e i'k e m b a n g a n k esu sa steraa n M ela ju pada u m u m n ja . D alam m e m b it ja r a k a n k eh id u p a n k esu satseraan di A tje h dalam masa k e m a d ju a n d a n k e d ja ja a n K era d ja a n A tje h tidaklah sem ua aspek dari k e h id u p a n k esu sa stera a n w ak tu itu akan dibah as disin i dan hanja a k a n d ip ilih b e b e r a p a asp ek sad ja d arip ad a k eh id u p a n kesu sasteraan p a d a m a sa itu, s e k e d a r h en d a k m e n u n d ju k k a n b ah w a K era d ja a n A t je h p a d a zam an itu telah tu m b u h pula m e n d ja d i pusat ilm u pen ° e t a h u a n dan k esu sa steraa n di In d on esia.
Buku
kesusasteraan
ilm u p en g eta h u a n dan ja n g dih asilkan da la m za m a n itu m e n ilik p ad a bah asa n ja terd iri dari bu k u -bu k u ja n g b e r b a h a s a A tje h . b u k u -b u k u ja n g b erb a h a sa M ela ju dan bu k u -bu k u ja n g b e r b a h a s a A ra b . D ari sekian b a n ja k bu k u -bu k u agam a dan h a s il-h a s il k esu sa stera a n ja n g sam pai sek a ra n g n ask ah n ja m asih d id ju m p a i atau m a sih d ik en al, sebah agian b e sa r berasal dari zaman k e d ja ja a n A tje h . B u k u -b u k u terseb u t te rd iri dari b erb aga i d jen is, a d a b u k u -b u k u sed ja ra h . agam a, k esusasteraan ja n g berasal dari z a m a n t e r s e b u t ja n g terk e n a l sekali k aren a m e m p u n ja i nilai h istoris ja n g s a n g a t b e rh a r g a ialah H ik ajat M alem D agang. H ikajat M alem D a g a n g in i a da la h seb u a h ep os ja n g m en tjerite ra k a n ten tan g Iskan d a r M u d a , p e n je r a n g a n n ja k e D jo h o r , b erm a tja m -m atjam kegiatan d a le m p e m e r in ta h a n , k ead aan istana dan k em asjh u ran K eradjaan A t ie h p a d a sa ’ at itu .“r’ B u k u -bu k u agam a dan kesusasteraan dalam b a h a s a A t je h k eb a n ja k a n d itu lis dalam b en tu k p u is i ."'1 Dalam b e n tu k p r o s a p u n ada d ju g a . R a k ja t A tje h m e m a n g dalam k d n d u p a n seh a-ri-h ari s a n g a t p u itis dan tidaklah m en gh era n k a n kalau hasil k e s u s a s te r a a n n ja m e n tje r m in k a n pula w atak ja n g dim ilikin ja. P uisi A t je h s a n g a t k a ja akan ira m a dan sadjak. urC .S u su ck H u rgron je, D eel II, Op.cit hal. 67 dan seterusnia sam p a i hal. 193. n0T .S .G . M ulia, ’’A tje h ” , E nsiklopedi Indonesia, d jilid I, hal. 130
— 110 — g . ^ . - hnlm dalam bahasa M e l a j u j t e n _ A r a h tidak pula s^dikit oleh p a r a . pudjangga danTalim ulam a wakUL. tu. Buku-buku tersebut tidak hanja dikenal di A tje h , tapi d ik en al dan dipeladjari djuga diluar A tjeh. Para p engaran g d a n dalam dan luax negeri telah berdiam di A tjeh dan m endapat p e rlin d u n g a n ja n g b aik dari sultan-sultan A tjeh. Tun Sri L a n a n g , p en g a ra n g kitab S edjarah Melaju atau dengan djudul bahasa A ra bn ja Sulalatus Salatm a telah memulai penjusunan karyanja ja n g m asjh ur itu di Sam udera-Pasai. waktu ia m endjadi tawanan K eradjaan A tje h ber-sam a- sed ju m la h ia n ° ^ d ih a s ilk a n
kaum bangsawan Keradjaan D joh or.'1' Buku Tadjussalatin (Mahkota R adja-R adja) ditulis oleh pen garangnja Buchari A l Djauhari pada tahun 1603 di A tje h . Tadju ssalatin ini adalah saduran dari buku kesusasteraan Islam P ersi. Isi k itab Tadjussalatin itu terbagi atas 24 pasai. Isinja b o le h dikatakan m en era n gk a n kewadjiban radja-radja, p em besa i-pem b esar, pegaw aipegawai kepada rakjatnja dan sebaliknja* B uku te is e b u t terk en a l diseluruh n e g e r i-n e g e r i Melaju dan di Djawa. B uku ja n g seru pa m aksudnja pula diterbitkan di E ropah jaitu II P rin cip e karya M a ch iev elli dan di India buku Kautilya Arthasastra karya Kautilya. C. BEBERAPA TOKOH U LA M A B ESAR JAN G T E R K E N A L D A 4 , LAM M ASA K EDJAJAAN K E R A D JA A N ATJEH. 1.
Hamzah Fansuri.
Hamzah Fansuri hidup sekitar pertengahan abad-16 dan p e r t e ngahan abad-17 jaitu dalam masa pem erintahan Sultan A la u d d in Riajat Sjah Saidil Mukammil dan perm ulaan p em erin tah an Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam. Tahun kelahirannja dan tah un m eninggalnia jang tepat tidak djelas. Tem pat kelahiran beliau serin® m endjadi masaalah djuga m engenai letaknja, nam anja dan seba^aH nja. Ada jang berpendapat bahwa Hamzah Fansuri dilah irk an d i Barus jang terletak dipantai barat Sumatera bahagian U tara, jan°pada masa itu termasuk dalam w ilajah K eradjaan A tje h . O ran* Arab menamakan negeri Barus itu dengan Fansur. M en u rut A Hasj* tni seorang penulis jan g banjak m enulis tentang sed ja ra h A tje h . berpendapat : . menurut penjelidikan kami, bahwa Hamzah Fansuri lalilv bukan di Barus, tetapi dikampung 'Ta-nsur” dekat dengan Singkel, jaiiu sekampung dengan Abdurrauf Sjjah Kuala, djadi asli Atjeh! Pansur kemudian oleh lidah Arab disebut ’ ’Fansur” , namanja dibangsakan kepada kampung kelahirannja itu, maka mendjadi :R.O. Winstedt, Op.cit., hal. 129. "'Ibid., hal. 116.
— I ll — H a m za h F an su ri, sep erti halnja dengan A b d u rrau f Fansuri. Ham zah F a n su ri m en in g g a l dan berkubur didaerahnja sendiri, jaitu di K e tja m a ta n S im pang K ir i (S in g k e l), kira-kira satu djam dengan m o to r d a ri R u ndeng. K a m i telah pernah dua kali berziarah kem ak am S je c h H am zah Fansuri, dimana sampai sekarang masih san gat d ih o rm a ti o leh penduduk disekitar Rundeng dan Singkel. D en g a n bukti-bukti ja n g kami peroleh di Singkel dan kampung P a n su r, m aka ja k in la h kam i S jech Hamzah Fansuri adalali asli A t je h , la h ir dikam pung Fansur dekat Singkel, jan g setelah de* w asa lam a tin ggal di Barus, ja n g pada waktu itu m endjadi daerah K e ra d ja a n A t je h Darussalam.*10
P en elitia n
m elalu i karya-karya Hamzah Fansuri sendiri hanja dapat m e m p e rd je la s nama tem pat kelahiran dan tjiri-tjiri chas dari tempat itu sadja. Baiklah kita kutip sebait dari kum pulan sja’ ir perahu : ■’ H am zah nin asalnja Fansuri, M e n d a p a t w u dju d ditanah S jah r N aw i, B e i o le h ch ila fa t ilm u ja n g ’ali, D a r i p a d a A b d u l Q adir Sajid Djailani.™
D alam karya beliau jan g berd ju du l ’ ’Sja’ir Djawi Fasal fi Bajan Ilm u al Suluk wal Tauhid” , sebait dari sja’ir beliau berbun ji : ’ ’ H am zah gh arib U nggas Quddusi, Akan ru inahnja B a itu l m akm uri, . K u rs in ja sekalian kapuri, D in egeri Fansuri m inal a s jja ri” .7'
J an CT d jela s dan tak dapat disangsikan lagi, bahwa beliau dilahirkan i'n e g e r i ja n g bernam a Fansur dengan tjiri-tjiri chas negeri tersebut f en gh a sil kapur barus jan g sangat terkenal didunia pada sa’at itu. O leh karena n egeri Barus m erupakan bandar utama jang m engekspor k a p u r barus .tersebut, barangkali itu pula sebabnja kapur tersebut din am akan kapur barus. Inilah barangkali alasan beberapa orang sard jan a untuk m enjatakan bahwa Fansur itu adalah Barus. Kenjataan seb en a rn ja desa Pansur jang sampai sekarang masih ada itu, term a su k dalam daerah jan g menghasikan kapur. Tepatlah alasan A . H asjm i untuk m enjatakan bahwa Fansur itu bukan Barus jang sek a ra n g ataupun ja n g dahulu, tetapi desa Pansur jang masih ada sam pai sekarang. Letaknjapun tidaklah begitu djauh dari Barus jang sek a ra n g ini. v ■’"Tjatatan Red. pada artikel Drs. Zakaria Achmad, ’’Sjech Hamzah Fansuri Ulama P enja’ir terbesar” , Sinar Darussalam, No. 36 Djuli 1971, hal. 44. 7"Syed Muhammad Naguib A l Attas, The Mysticism of Hamza Fansuri, U niversity o f Malaya Press, Kuala Lumpur, 1970, hal 9. ; ’Ibitl., hal. 3.
— 112 — Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan p en garan g besar pada zaman itu. W instedt dalam bukunja: A H istorv o f Classical Malay LUeratur” mengatakan ; ’’Hamzah Fansuri in Sum atra is the earliest and the greatest o f A cheh ’s group o f w riters on heretical mysti cism” .7Hamzah Fansuri diduga hidup sebagai seorang Fakir, Ia telah tempat diantaranja Pahang, Banten, Kudus, kemudian kembali ke Barus dan seteru sn ja ke; neaeri itu rii^ m annJa Pansur. Tudjuan perantauannja agama Islam danTahUntlnja pertama kali
keberbaga1
ment^ari ilm u> djuga ur.uk m enjebarkan dlanuln3a- Pendidikan ja n g d ip erol1?11'
t a g K t h B dl ^ dai1 keinudlnn di Sesudah itu i l m u n k b e H T f T terulama dalam k eradjaan Atjehtau an k eberb^i t e m p a t -r Hal PUla, Selama ia ^ la k u k a n p e r* ' sja’irnja jang sudah kita sehntlr ^ 3S dlsebutkan dalam sja » Asjikin” Mta%etik dua
° aalm ] 13a ^anS b erb u n ji sebagai beriku* • Sjech Al Fansuri terlalu ’ali Beroleh chilafat dibenua Baghdadi” . -
jang ’ 'Hamzah
l,m„ „ i a I“ “ r SlCCh A M “
"isebutkan gur»»i' Q « l i t DJailalli :
Ustaznja Sjech Abdul Qadir’ V*
Indonesia dan M alaja t w u T a m a ^ i te rse b a r d ise lu ru h te m p ^ d‘ a n ! na!lau b6rikan selam a p e r a n S u ^ ^ l p en Sadja ra n -p e n g a d ja ral5 mana. Disamnir,
lagl iala" m S nka * ^ b a g a i. tem Pat UUPS ,§gara- Murid-muridnia a iyan j a ja n g ters -
akibat dari p e ra n g P6rlu pula k iran ia d S * tersebar Pula dinlLv3 Melaju) dan A r ^ auannja itu pm a lk em u k ak an d isin i, b a h ^ bahasa Persh ,\ :,ang dikuasainia do Pm § ba^ asa D ja w i ^ a L f' ainnja. < » * » « bahS f i g ™ ' * Hamzah Fan,,, ■ In d on esia dan W seorang ulama sufi” - Seperti telah kita 1 Tharikat Qadiriah a ? 08 terkenal. ia kemukakan diatas a t)' dari hasil-’ karya ia an jang diannt 3 Pe n giku t (Pe 0 ^ r, # lasauf terkenal rti g dituUsnia dal, sePei't> jang tertj® ,u Pengertian p a l , " gM istW J ? / ”, kaum sufi t>
da>>
n_gikutIbnuP A ‘ ab ^ Bella“ C r T r diud fr fV ^ --------------- Qadir n 'a Pribadi m en g a K rfi1' W t a t a T Z ',., ^ d r DJaiI»m. Tetapi dari tu*lS , Sf 1-al. 116 g l" b A > AM as o „ ,
cit- hal.
11.
— 113 — tulisannja dapat dilihat balnva ia terpengajuh ran-buah pikiran ulama sufi lainnja seperti Al H a lM i. W D ju n e ^ Dajalaluddin Rumi dan Sjahru Tabiizis kita lihat pengaruh dari A bdtrfK an m Dj.ll., Al Bustami.
Gazali.
M as'ud dan Sjah N ikm atullah." , dan ac[a pula H asil-hasil karyanja ditulis iang terkenal dalam b entuk prosa. Sja^-sjaunja J ^ Burung Pingai, Sja’ir diantaranja ialah : Sja ir Dagang, J winste(it mengatakan sja’irPerahu. dan Sja’ir Sidang Faku. ^ memakai irama pantun, messja ’ir dari Hamzah Fansuri ^eba ] sja,ir ■ kipun urutan sadjaknja meng * M engenai sja ’ir-sja’ir Hamza i
<•
jnj Dr. C. Hoykas dalam pendapat antara lam
buk u n ja ’ ’Perintis Sastera m e» gi „ itu bukan sad]a memakai bahwa karangan-karangan Hamza akan kata-kata Arab. Oleh nama A ra b, tetapipun banjak nn®n 1 ■ g. karaRgan-karangannja itu karena itu dan karena bentuknja. b_asa Memang bukanlah tidak mudah dapat difahamkan oleh $ akan tetapi untuk m aksu dnja untuk pelipur lara dan * dan penjiar agama m en ju ru h berpikir, sebagai pem memudahkannja mendapatka K esu n gguh an n ja dan keraCJ " j a|lielukiskan perasaannja.' kata-kata ja n g tepat-tepat ba* sia’ irnja itu : Jni kam i terakan beberapa bait dar
1 a"
"Satukan hangat dengan ding*", tinggalkan loba dan in£lU\ .. hantjnrkan hcndak sepev . bbn, m aka dapat kerdjamu W J»• Hapuskan akal dan lasai' ’ lenjap k an b a d »n da,^ " J matanui. petja hk a n hendak kedu disanalah lihat PerJ"J' k n sarung. H unuskan pedai»« izbatkan A llah, „ laut tauhid jog ja Ka , i,ernaun», disanalah engkau temp* „ pmukakan p e r a s a a n n ja dan ft , Fansuri mengemukaK f ,irn]a jang etapa lantjarnja Hamzah acla beberap ush pikirannja dapat kita tertera diatas. Senga dja p en u lis kutip sepeit» uaihul Anifli
-Ib id ., hal. 14 n T"C. Hooykaas, Peuntis ? atuk Besar, tjetakan kedua. h:-1! -t.r. 145. T7Ibid., hal. 146 \
ter0> terdjeniaha* W o l.tevs. Djaka
G1.oningen, ig53;
— 116 — P rof. Sved Muhammad Naguib A l Attas M.A.Ph.D. V ice C hancelor dari ’ ’The National University o f Malaysia dalam satu edisi jan*, tiukup tebal dengan djudul ’ ’The Mysticism o f Hamzah Fansuri jan<* diterbitkan oleh University o f Malaya Press, Kuala Lum pui pada tahun 1970. Karya-karya Hamzah Fansuri sendiri ja n g masih kita diumpai sekarang umumnja terdapat diluar daerah A tje h sebahagian besar daripadanja berada dim useum -m useum diluar nefieri.
Memang benarlah kiranja perkataan Dr. C. H ooykaas, bahwa karya Hamzah Fansuri banjak jang sukar difaham i, oleh karena itu telah mengakibatkan pula penafsiran- jan g salah terhadap buah pikirannja tertjermin dalam uraian para ahli pada achir-achir ini. Baiklah pada achir uraian tentang Hamzah Fansuri ini kita kem ukakan kesimpulan Professor Monteil jang m em indjam sebahagian tulisan Professor P. Zeetm ulder : ’ ’Mungkin P rofessor P. Z eetm u lderlah jang benar, kalau menulis, bahwa A r Ranirilah ja n g m eru p a k a n muslim jang terbaik, tetapi Sjamsuddin adalah ahli pikir ja n g terbaik. Bagaimana kita tidak boleh m engagum i sja’ ir P erahu dari Hamzah Fansuri, dimana w udjud Allah nama Perahunja” ? Sesudah m endjeladjah berbagai negeri Hamzah Fansuri fa k ir jan g menggemparkan pada masanja itu, kembali k ekam pung lialamannja. Disanalah barangkali beliau m enghabiskan sisa h id u p n ja didunia dan disana pula beliau m em peroleh ketenteram an batin jang sedjati seperti tertjerm in dalam sebait sja ’irnja dibawah ini '’Hamzah Fansuri didalam Mekkah, Mentjari Tuhan di Baitul Ka’abah. Dari Barus ke Kudus terlalu pajah, A c h ir n ja
2.
dapat
d id a la m
r u m a h ” .71’
Sjamsuddin As Samathrani,
Sjamsuddin A s Samathrani dilahirkan di Sam udera-Pasai. Tahun kelahirannja tidak djelas. Sjamsuddin A s Samathrani adalah salah seorang dari murid dan pendukung terkenal dari H am zah Fansuri. W instedt mengatakan bahwa Sjamsuddin A s Sam athrani adalah m u rid djuga dari seorang ulama dari Djawa jaitu P an geran B o n a n g .s" Nama lengkapnja adalah Sjech Sjam suddin bin A bd u llah A s Sam ath rani. Meninggal pada 12 Radjab 1039 H idjrah (1630 M). Ia s e o ra n g pem besar dalam istana Keradjaan A tjeh, sebagai p en a seh at ja n g sangat dihorm ati sedjak dari Sultan A l M ukam m al sam pai pada sa’at wafatnja pada zaman Sultan Iskandar Muda. P era n a n n ja sa ngat besar dalam Keradjaan A tjeh, hal ini dikatakan d ju g a oleh
: Mohd. Said, Op.cit., hal. 175. Winstedt, Op.cit., hal. 118.
" R. O.
— 117 — ora n g-ora n g Barat ja n g m engundjungi Atjeh pada waktu itu jaitu John D avis dan Jam es Lancaster. H asil karyanja berupa buku-buku banjak jang musnah akibat tindakan pem bakaran dalam rangka pembasmian adjaran-adjaran pada m asa Sultan Iskandar Thani. Diantara buku-bukunja jang naskah n ja m asih ada sampai sekarang dikenal dengan djudul: ’’Miratul M u k m in in ” ja n g bertahun 1601. Buku tersebut didjumpai di Sunda dan M alaja, sedangkan di A tjeh sendiri tidak didjumpai lagi. Dalam buk u ini d jelas sekali bahwa aliran su fi-jan g dianutnja dalam garis b e sa rn ja sama dengan gurunja Hamzah Fansuri. W instedt mengatakan : ’’His mysticism, standing midway between Indian forms, is of the speculative rather than the emotionil type and centres r o u n d doctrine of the unity of existance and the Perfect Man”.SJ' B uku ja n g dituliskan dalam bahasa Arab antara lain : Djauhar al H aq aici> R isalatul BaWin Mulahazat al Muwahhidina alal Mulhidi fi zik rilla h , Kitab A l Haraqah dan Nurul Daqaiq. Karyanja jang lain j an& dapat ditjatat oleh para penjelidik dan para ahli ialah • M i r a t u l Iman, Zikaru Dairah Qausani au Adna, Miratul Qulub, Sjarah M iratu l Qulub, Kitab Tazjim, Sjir’ul Arifin, Kitab Usulut Tahqiq M iratu l H aqiqah, Kitabul Martabah, Risaratul Wahhab, Miratul Muk a q q iq in , Sjarah R uba’i Hamzah Fansuri dan Tanbihullah."M elihat hasil karyanja berupa buku- ilmu pengetahuan, kesidalam pem erintahan sebagai penasehat sultan dan pem im p in dari ulama-ulama seluruh A tjeh dan memimpin sidang-sidang m a d jlis ulam a di Balai Gadeng, djelaslah bahwa ia adalah seorang ja n g lu a r biasa. Ia adalah tokoh jang telah memberikan pengabdia n n ja ja n g luar biasa kepada negaranja. Kemegahan Keradjaan A tje h pada masa Iskandar Muda pada hakekatnja telah turut ditentukan oleh n ja. Lawannja dikemudian hari terutama lawan jang men en ta n g dengan gigih faham-faham jang dianutnja jaitu Sjech Nuru d d in A r R aniri masih djuga mengakui kebesarannja. Dalam bukun ja ja n g b e rd ju d u l ’ ’Bustanussalatin” Nuruddin A r Raniri menulis : b u k a n n ja
’’Sjahdah pada masa itulah wafat Sjech Sjamsuddin Ibnu Ab d u lla h A s Samathrani pada malam Isnin dua belas hari bulan Radjab pada Hidjrah 1039 tahun. Adalah Sjech itu alim pada segala ilmu dan ialah jang masjhur pengetahuannja pada ilm„ tasauf dan beberapa kitab jang d|taklifkannia” .K!
“'Ibid., hal.
119.
S-Zuber Usman, Kesusasteraan Lama Indonesia Gumma Djakarta, 1963, hal. 121. 122. ’ uiman§ Agung> Ct.K. Niemann
(E d .), Op.cit., hal.
12 c.
— 120 —
■
sudah diselipkan pula sebuah peringatan kepada Inajat Sjah jang memerintah A tjeh dari tahun 1678 sampai tahun 1688. Pasai ketiga xnentjeritakan tentang radja-radja jan g adil, pegaw ai ja n g baik dan djudjur, pasai keempat tentang radja-radja ja n g saleh dan orangorang jang keramat. Dalam pasai kelima tentang radja-radja jang lalim dan pegawai-pegawai jang djahat. Dalam pasai keenam tentang orang-orang jang bersifat mulia dan tentang pahlawan-palilawan dalam perang Badar dan Uhud serta peperangan ja n g lain jang disertai oleh nabi Muhammad. Dalam pasai k etu dju h atau ja n g terachir,. diterangkannja tentang kelebihan akal dan kem uliaan segala matjam ilmu pengetahuan termasuk ilmu filsafat dan ilm u obatobatan Atas permintaan Sultan Iskandar Thani djuga N u ru dd in A i Raniri memulai sebuah polem ik tentang roh, terutama sesudah keluar dari tubuh. Polem ik ini disusun dalam sebuah b u k u jan g berdju du l Asrar al Insan fi Makrifaturruhi war Rahman (G unanja manusia mengetahui roh dan Tuhan). Kitab ini m erupakan suatu pernjataan terhadap pendapat Hamzah Fansuri. Tahun 1642 ditulisnja sebuah buku jan g sangat terkenal jaitu A kbaru l Achirah fi Awwalil Qiamah (Berita-berita achirat dalam peristiwa kiamat). Isinja rupanja diam bil dari kitab D aqaiq wal H aqaiq (Sa’at jang penting dan hakekat-hakekatnja) dan dari kitab Duratul Fachirah Minkasjfil awwamil A chirah (Mutiara ja n g berharga dalam membukakan rahasia achirat) karangan Im am Gazali dan dari kitab A djaibul Malakis Samawat (keadjaiban k eradjaan langit) karangan Sjech Ibnu D jak far Muham m ad b in A b d illa h dan dari kitab A l Bustan (Taman) karangan A bdullais.80 Buah pikirannja selalu terpengaruh oleh faham -faham tasauf (sufi) terutama faham-faham tasauf dari aliran ja n g dinam akan w illdatusjsjuhud sebuah aliran tasauf bertentangan sangat d en gan aliran jan g disebut wihdatulwudjud ja n g dianut oleh Hamzah F an su ri dan Sjam suddin A s Samathrani. Disini pulalah letak p o k o k p an gk al pertentangan antara ulama- tersebut diatas. A r R an iri m en ga n gga p usaha kedua ulama itu adalah sangat bertentangan d en g an Islam sedjati, karena itu ia mengan'djurkan kepada Sultan Isk an d ar Thani supaja buku-bukunja dibakar dan pengiku t-pen giku tn ja dihukum . Untuk lebih djelasnja dibawah ini dinukilkan k em bali p o k o k -p o k o k pikiran kedua aliran tersebut, terutama faham antara k ed u a belah pihak ulama A tjeh itu. Sjam suddin berfaham dan m en g a d ja rk a n : s"R.O. Winstedt.” A H is to rv of Classical Malay literature-’, J.M.B.' R.A.S., Vol. X X X I Part 3, 1953. hal. 120, 121.
— 121 — ’ ’bahw a A lla h i(u roh dan w udjud kita ini 1 i j T u h a n ” . H am zah Fansuri b erpendaoatH an , r° h dan wudJud asal roh itu kadim jak ni roh Muhammarf m engadjarkan : ’ ’Bahwa Allah T a ’ala daripada „ „ r a t " , ta
sahu. fa q a d arafa rabbahu, barang siana i a ' a naf' rarti m en g en a i Tuhannja, oleh Hamzah irag m en^enaI dirinja bem anusia bersatu dengan Tuhan A r Raniri k dlartlkan bahwa ian g
m engenai
T u h an n ja
dhntfa
s
e
sebagai ja n g baqa.""
b
a
g
a
,
^
mengenai
M aka dalam tahun 1642 ditulisnia nm a * fah am su fi ja n g dinam ainja Djawahirul Tn.,„ * ^ uraian tentang k o k -p o k o k pengetahuan untuk membukak-an • as;)fl1 MakIun (Po ll ja ja n g lain ialah Fatul Mu bin A lai M n ih -^ ng^ aklUin)i’' Buku* n ja ta bagi oran g ja n g kafir), H u d j d j a t u s s i d i t (^ eteran§an jang ja n g b en a r untuk m enolak keterangan o ra n ^ Zm dik (Dalil dan Lathaiful. A srar (Kehalusan j ang tp ‘,3ng tl3da ber Tuhan) rah asia ja n g halus). Dalam bukunja A t Tah-SembUn;'i ataU rahasia(Kenjataan untuk m engenali agama) ditulis h ? fl Makrifatil adyan ra ik a n n ja adjaran suluk Sjamsuddin i anP J , tahun 1661 diuia n n ja lagi j anS lebih berani ialah H i l L n " ' angnja sesat- Urase b u a h karyanja jan g lebih luas denean hJ, ™®ruP.akan sari dari dak w atizilli m a’a sabihi (Penolakan atas Nabdhatu fi sesat dan kawan-kawannja).1" 1 0rang-orang j ang B u ku-bukunja ja n g mengenai masiarakat saiah a (R ahasia Manusia) dan A l Bustan (Taman) Dari b ^ k u h n l InS3n te r a c h ir in i dapat dilihat betapa besar perhaU ann l i T * ^ ra k a t In d on esia um um nja dan masjarakat AtiPh ^ maSJa' b e ta p a p u la luas pengetahuan jang S 5 L w t T * b a h w a N u ru dd in A r Raniri adalah S J S ? 4 ? “ 8»takan dan lu a s pengetahuannja, bahkan lebih dari itu ia ” ahli p ik ir pada zaman itu.02 Dia memnpiarii • + adalah seorang ch ru d d in , Sjihabuddin al Suhrawardi, A bu ThaKh m 3-23* ’ Fa‘ kasim , A l K usjairi, Ibnu A rabi dan Abdulkarim al n f . f a ' Abdu1' p e n d a p a t N uru ddin roh itu bukanlah DJailam. Menurut bah aru (djad id ) sebagai m achluk jan g ditjiptakan^D ^ J et3pi n ja p ersam a a n sifat-sifat manusia dan alam dpn«xa’ ? f T i i f 3da' D ib a n d in gk a n n ja pantheism e Hamzah Fansuri gan Slfat‘sifat Tuhan. dan te o r i B u ddh a Mahayana di Tibet 1 Vedanta r '^ m a r Djaja, op.cit., hal. 54. Ibid., hal. 121. "'L oc.cit.
Ibfrt., hal. 122.
'
r
— 124 — Karyanja jang terkenal sekali jan g naskahnja sam pai sekarang masih ada berdjudul ’ ’Miratul Tullab fi Tasyl M ak rifatu l A hkam A ssjar’ijah li Malikul W ahhab” . Buku tersebut m erupakan pengantar Ilmu Fikh menurut Mazhab S ja fi’i. Buku ini isinja h am p ir serupa dengan karya Nuruddin A r Raniri jan g b e rd ju d u l ’ ’S iratul Mustaqin ” : Bedanja didalam Siratul Mustaqin berisi soal-soal ibadat sadja, sedangkan didalam buku Sjech A bd u rrau f ditam bahkan pula dengan. soal-soal muamalah.'"’ Kupasan m engenai p okok -pok ok adjaran ta sauf dan dasar-dasar pendiriannja dalam lapangan ini term u at da lam karyanja jang berdjudul K ifajat al M uhtadjin, D aqaiq al H uruf, Bajan Tadjalli dan Umdat al Muhtadin.” B eliau d ju ga telah menjusun tafsir Al Quran kedalam bahasa Djawi (bahasa M elaju) dan m enterdjemahkan buku ’’Mawaiz. al Badi’ a” ja n g b erisi antara lain 32 hadis qudsi. Karangan beliau dalam bentuk puisi ialah ’ ’ S ja’ ir Makrifat” .'0" Seperti telah dikemukakan diatas ia adalah seorang su fi dari aliran Sjattariah dan bermazhab S jafi’ i. Faham nja dalam tasauf tergolong dalam faham jan g dinamakan W ih datu sjsju h u d. d jad i tiada berbeda dengan faham dan pendirian N uruddin A r R aniri. Dalam polem ik beliau m enentang adjaran-adjaran H a m z a h Fansuri dan Sjamsuddin A s Samathrani ia tjukup tegas dan keras, tapi tetap bidjaksana sehingga kekatjauan dari pertentangan agam a tidak terdjadi dalam masjarakat. Kesanggupannja dalam merum uskan hukum -hukum Islam da lam bentuk jang m engagum kan dan fleksible, telah m en jeb a b k a n sjari’at-sjari’at Islam dilaksanakan dengan penuh k esadaran oleh rakjat A tjeh. Disinilah letak kebesarannja dan karena itu pula ia m em peroleh kehormatan jan g luar biasa seperti kata P. V o o r h o e v e dalam Encyclopaedia o f Islam : ” A b d al R au f e n jo y e d su ch v en era tion that he was even accorded the H onou r o f havin g b e e n the bearer o f Islam to A ch ech ” .101 Kegiatannja sebagai ulama dan m uballigh sebahagian besar dilakukan pada masa pemerintahan Sultanah Safiatuddin. Sultanah Safiatuddin adalah salah seorang sultan ja n g term asjh u r dalam de retan nama-nama sultan A tjeh jan g kenamaan. Sultanah Safiatu ddin adalah sultan A tjeh jan g paling lama m em erintah jaitu 34 tahun. Masa
0SP. Voorhoeve, ” Abd. A l Rauf” , The Encyclopaedia o f Islani, Vo lume I. 1960, hal. 88. ““Loc.cit. 10°Loc.cit. '" ’ Loc.cit.
— 125 — p em erin ta h a n n ja adalah masa jan g tjukup sukar dan sulit, karena p enu h d en gan luka-luka akibat hantjurnja angkatan perang A tjeh waktu m e n je r a n g Malaka pada tahun 1629 dan pertentangan agama serta tin dakan kekerasan ja n g dilakukan oleh Sultan Iskandar Thani dalam m em b a sm i Adjaran-adjaran Hamzah Fansuri dan Sjamsuddin A s S am athrani. Seperti kata V lekke dalam bukunja ’ ’Nusantara A H istory o f In d on esia ” , A tjeh pada masa itu sedang berada dalam suatu p e r io d e ja n g dinamakannja : "a turning point periode in A t je h ’ s h is to ry ” , terutam a dalam bidang m iliter, politik dan ekonomi. T api dalam lapangan agama. sosial dan kebudajaan A tjeh terus m e m a n tja rk a n sinar jan g gemilang. Semua itu tidak sadja karena k e tia k a p a n Safiatuddin, tapi adalah berkat bantuan seorang ulam a b e sa r S je c h A bd u rrau f. Ia telah turut membenarkan wanita m en d ja d i sultan ja n g menandakan bahwa pandangannja menurut ukuran p a d a w aktu itu sungguh sangat madju. Di Iran umpanianja sampai p ad a a b a d 20 ini masaalah hak pilili kaum wanita sadja. masih d ip erten g k a rk a n diantara para alim ulama. P a d a hari D jum ’at tanggal 4 Sja’ ban 1114 H. atau 1639 M S ie c h A b d u rra u f Singkel berpulang kerahmatuUah dan dimakamkar' r l e k a t m uara sunSai A tjeh. Pada batu hiasannja tertulis antara' la in tulisan ja n g b erb u n ji A l W alijul Malki Sjech A b d u r r a u f bi A l i S eb u tan W alijul Mulki m enundjukkan betapa besarnja peranan Sjech . B(j urra u f dalam Keradjaan A tjeh pada waktu itu. Sesudali i 3 m e n in g g a i kekallah namanja dengan sebutan Sjiah Kuala.
— 126 — B A B : P
E
N
U
VI T
U
P.
(Sebuah Pem andangan dan K esim pulan). Sampai dengan bab V dari buku ini selesailah sudah tindjauan penulis sekitar Keradjaan A tjeh dalam tahun 1520 1675 itu. Se perti telah penulis kemukakan dalam bab pendahuluan d a n buku ini. bahwa adalah suatu kelaziman dari sebuah tin djau an , studi ata upun penelitian jang m em pergunakan adjektiva ilm u pengetahuan untuk diambil beberapa pem andangan dan kesim pu lan daripadanja. Dalam bab penutup ini penulispun ingin m em beri sedik it pem an da ngan dan kesimpulan dari seluruh hasil tindjauan p en u lis dalam buku ini, suatu kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan ja n g .p a tu t diperkembangkan terus menerus. Tahun 1520 adalah tahun jan g sangat penting dari keh idu pan sedjarah Keradjaan A tjeh, karena pada tahun itulah m en u ru t p e njelidikan terachir tahun berdirinja keradjaan tersebu t seba ga i se buah keradjaan jang m erdeka, sesudah sultannja ja n g p ertam a Sul tan A li Mughajat Sjah m engum um kan keradjaan terseb u t bebas dari kekuasaan Pidie. Keradjaan A tjeh Darussalam telah b e rd ir i tegak sebagai keradjaan m erdeka selama 387 tahun dan b e ra ch ir se tjara resmi apda sa’at pengum um an pem bubarannja oleh p em erin tah Hindu Belanda pada tanggal 21 A gustus 1907 dan su ltan nja ja n g terachir Sultan Alauddin Muhammad Daud Sjah ja n g telah m en d jad i tawanan Belanda dibuang ke Djakarta.1 Oleh karena jan g m e n d j a d i ob jek dari buku ini K erad ja an Atjeh dalam tahun 1 5 2 0 .— 1675 seperti telah ternjata se d ja k dari uraian bab I sampai dengan bab V, sudahlah dapat dikatakan disini bahwa periode tahun 1520 — 1675 itu, adalah p e rio d e ja n g sangat penting dari seluruh kehidupan sedjarah ja n g pernah d id ja la n i oleh Keradjaan Atjeh, karena dalam p eriode itulah k eradjaan terseb u t berdiri, berkem bang dengan pesat dan achirnja m en tjapai pun tjak kem egahannja. Karena it u la h pula dalam p eriod e terseb u t ban jak terdjadi perom bakan, perubahan dan kem adjuan disegala bidang. jang telah m em beri harkat dan deradjat K eradjaan A tje h diarena sedjarah bangsa Indonesia. Oleh karena dalam uraian ja n g terdahulu penulis telah m enjentuh berbagai aspek gerakan k em ad ju a n Keradiaan A tjeh dalam kurun zaman sebagai tertera dalam d ju d u l ka rangan ini, maka sudah sewadjarnja pula kalau p em an dan gan dan
•H.M. Zainuddin, Op.cit., hal. 422. /
— 127 — Tiesim pulan dalam b ab penutup ini akan b ertjorak jang demikian p u la - T itik b era t pem andangan dan kesimpulan penulis ini akan d ile ta k k a n p ad a aspek-aspek jang terpenting sadja. P e rta m a : B erd irin ja Keradjaan A tjeh bukanlah suatu kedjadian ja n g sifa tn ja kebetulan sadja, tapi adalah merupakan suatu kedjadian ja n g d id oro n g oleh beberapa faktor dan kondisi sedjarah se b e lu m n ja . F a k tor-fak tor dan kondisi sedjarah jang terpenting disn ta ra n ja ialah : — G e o g ra fis daerah A tjeh jang letaknja sangat tampan ditepi la lu lin ta s in tern asion a l Selat Malaka dan sekaligus pula merupakan p in tu g e r b a n g sebelah barat Indonesia. Sedjarah telah membuktikan "bahwa d a era h sekitar Selat Malaka adalah sangat penting peranannja d alam kegiatan. lalu-lintas tersebut dan selalu mempunjai ketjend e ru n g a n u n tu k b erk em ban g. Berbagai tempat disekitar selat ter s e b u t te la h ga n ti b ergan ti m em egang key position didaei'ah tersebut d ia n ta ra n ja , M ela ju di D jam bi. Sriwidjaja, Samudera-Pasai. Tumasik d a n M alaka. K edatangan bangsa barat menjebabkan lalu-lintas dis e la t itu b erta m b a h ramai dan penting, lebih-lebih setelah daerahd a e r a h sek ita r selat itu m em egang m onopoli produksi lada, timah d a n b a ra n g -b a ra n g lainnja. Lada adalah barang perdagangan penting "bagi o r a n g barat. D engan djatuhnja Malaka ketangan orang Portugis p a d a tah un 1511, maka terbukalah kesempatan bagi Atjeh untuk "b e rk e m b a n g dan untuk m endapatkan peranan kuntji diselat Malaka. U n t u k m en d ap atk a n kedudukan jan g sangat penting ini. tidak ada d ja la n lain , selain m engusir orang-orang Portugis di Malaka. B e rk e m b a n g n ja agama Islam dan adjaran-adarannja telah mem b e r i s e m a n g a t ja n g m ilitan kepada rakjat Atjeh dan sekitarnja. De n g a n se m a n g a t ja n g baru ini m ereka bersatu, berdjuang menjebarkan. agam a Islam kem ana-m ana. Kedatangan Portugis ketimur dengan m e m b a w a serta tugas sutji (mission sacre) menjebarkan agama Kris te n k e p a d a bangsa-bangsa timur dan meneruskan perdjuangan pe r a n g sa lib m elaw'an orang-orang Islam dimana sadja mereka djumpai, m aka b ersen tu h a n la h m ereka dengan umat Islam disekitar Selat M alaka ja n g tidak kurang pula semangat keagamaannja seperti m e rek a, ja itu sem a n g a t djihad fi sabilillah. Maka berkobarlah api perd.iuangan m e n e n ta n g conquistador Portugis. Betapa besarnja penga ru h a gam a Islam sebagai faktor pendorong berdiri dan berkem bang n.ia K e r a d ja a n A tje h dilukiskan dengan tepat sekali oleh R. Mohd. A li s e o r a n g sardjan a sastera sedjarah, sebagai berikut : "’Borkat sifat militan agama Islam jang menjergap djiwa Indo nesia asli di Atjeh ini, terdapatlah persatuan tenaga djiwa jang
— 128 — kuat dan teguh dan tertjiptalah suatu negara- jang inelebihi negaranegara Indonesia lainnja pada waktu itu” .' Agam a Islam ja n g m endjelang terben tu kn ja K erad ja an A tjeh sudah dipeluk oleh rakjat A tjeh selama dua setengah abad. adjaranadjarannja telah berakar sangat dalam pada djiw a rakjat. Karena pengaruh Hindu dan Buddha di A tjeh sangat tipis, maka sifat-sifat militan sebagai tenaga pendorong jan g tak terkira b esa rn ja tjepat berakar dalam djiwa rakjat A tjeh. T en aga_jan g dahsjat serupa ini sudah pernah diperlihatkan pada sa’ at-sa’at perm ulaan b erd irin ja agama Islam pada zaman nabi Muhammad. __ Kedatangan orang Portugis dan penaklukan M alaka oleh m ereka pada tahun 1511 membawa akibat pula seoagai daja pen d oron g jang tak terkira pula besarnja terhadap kelahiran dan p e r kem bangan Keradjaan A tjeh. Sifat perm usuhai. ja n g dibaw a olexi orang Portugis terhadap orang-orang Islam sepei ti telah d ik em u k a kan diatas membangun, kesadaran orang-orang Islam, bah w a m ereka sedang berhadapan dengan sebuah antjam an ja n g sangat m em bah ajakan keselamatan agama dan kepentingan m ereka disegala bidang penghidupan. Orang Portugis m em ang telah m en u n dju k k a n dan melaksanakan seluruh tugas jang m ereka bawa bersam a p ela ja ra n dan petualangan m ereka ketimur. Tempat-tempat penting jan g m endjadi ku ntji p erd agan ga n in ternasional di Asia dimana pedagang-pedagang Islam telah turut m emegang peranan penting m ereka duduki dan ora n g-ora n g Islam jang mereka djum pai diperairan internasional itu m erek a badjaki. Meskipun impian untuk m enghantjurkan kota su tji M ekkah gagal dengan kekalahan m ereka dalam penjerangan kekota A d e n , tetapi dengan djatuhnja Malaka sebagai pusat perd agan gan orang-orang Islam dan pusat p enjeba ra n Islam ke Asia T en ggara ketan gan m e r e ka. dkasakan oleh orang-orang Islam sebagai pukulan ja n g berat. Orang-orang Islam m enjingkir dari kota tersebut. U saha untuk menggantikan Malaka jang ditjoba dibeberapa tem pat se p e rti Pasai, Pidie dan tempat-tempat lain disekitar selat Malaka. tjep a t digagalkan oleh Portugis. A chirnja orang-orang Islam dan saudagar-saudagar Islani m enemukan tempat bernaung diudjung paling utara pulau Sum atera ja itu di A tjeh. Disinilah pukulan balasan jan g pertam a ja n g d itu dju k an kepada Portugis berhasil dengan baik. Disini pula o ra n g Portugis m endjum pai tembok penghalang jang paling d ah sjad dalam sedjarah m ereka ditimur. Melalui tempat ini solidaritas dunia Islam digugah -R. Mohd. Ali, Perdjuangan Feodal Indonesia-, Penerbit Ganaco X.V Bandung, 1983, hal. 113.
— 129 — dan sem a n g a t d jih a d fi sabillah dikobax-kan untuk melawan conquis ta d o r P ortu g is. K edatangan Poi'tugis dan djatuhnja Malaka ketangan m e re k a , tak m u ngkin dapat dipisahkan dai-i situasi sedjarah jang m e n d o r o n g m u n tju l dan berkem bangnja Keradjaan Atjeh. A p a ja n g p en u lis kem ukakan diatas adalah faktor-faktor pend o r o n g dan k on disi sedjarah jan g paling kuat diantara faktor-faktor dan k o n d isi ja n g lain jan g m enjertainja dan sudah barang tentu sifa tn ja tidak m utlak. Sebab-sebab jang mutlak dari suatu perisiiwa se d ja ra h h an ja m ungkin d a p a t ditemui atau didekati dalaxxx se d ja ra h ja n g m endahuluinja pula. Seperti jang dikatakan oleh Jan R o m e in dalam bukunja ” A era Ex-opa” , bahwa segala perbuatan ma n u sia atau sepak terdjan g manusia ditentukan oleh berbagai faktor dan keadaan ................. antaranja sedjarah sebelumnja.". Maka oleh k aren a itu Sedjarah A tjehlah jang dapat memberikan pendjelasan jarfg setepa t-tep atn ja faktor-faktor dan kondisi jang bagaimanakah ja n g m e n d o ro n g b erd iri dan berkem bangnja Keradjaan Atjeh.. K e d u a : Dari gei'ak-gerik dan tindak tanduk Keradjaan Atjeh d alam k u ru n zam an ja n g penulis bitjarakan dalam buku ini djelas dan n jata bahw a ja n g m endjadi dasar politik Keradjaan Atjeh ialah e k sp a n si, m o n o p o li dan iiitcgrasi. E sk p an si berarti perluasan daerah. Hal ini dapat dilihat. bahwa s e d ja k A tje h berd iri sebagai keradjaan jang merdeka. A tjeh terus m elu a sk a n daei*ah»ja. A li M ughajjat Sjah umpamanja mempersatukan selu ru h Keradjaan-keradjaan ketjil didaerah inti Keradjaan Atje h dan kem udian seluruh daerah-daerah jang diduduki oleh P o r tu gis ditaklukkan dan sedjak tahun 1524 seluruh kekuatan Portugis ja n g ada di Sumatera Utara telah dipatahkan. Sultan Alauddin fliajat S ja h Al Kahhar berhasil menjempurnakan pekerdjaan ajahnja d en g a n m enguasai Sumatera bahagian barat sampai ke Bengkulen, S u m a tera bahagian timur sampai ke Siak dan Sumatera bahagian te n g a h sam pai ke danau Toba. Pada masa Iskandar Muda tertjapailah batas ja n g terlu as dari ekspansi Keradjaan Atjeh dengan menguasai seba h agia n besar ' Sumatera dan Semenandjung Malaja serta mem aksa Patani, D joh or, Djambi dan Palembang mengikuti politik jang d id ja la n k a n oleh Keradjaan Atjeh, P erlu a sa n daerah itu dimaksudkan agar seluruh daerah prockiksi lada dan tim ah dapat dikuasai dan penjaluran hasil-hasil produksi. te rse b u t kepasaran internasional harus melalui bandar-bandar inte rn a sion a l K eradjaan A tjeh. Ini berarti tindakan jang bersifat m o n o p o ly P olitik ja n g demikian t’ oraknja itu dimaksudkan agar A tjeh d ap at m e n d ja d i penguasa tunggal di Selat Malaka. Politik ekspansi _ g n m o n o p oli tersebu t d itudiukan pula untuk melemahkan kedudukan 3J.M. Romein, Aera Eropa, •terdjemahan Noer Toesiraan PenerW Oanaco N .v., Bandung 1956, hal. 2 0 . ' ’ ‘ blt
— 130 — Portugis di Malaka disamping tindakan militer. . Untuk m endjaga stabilitas didaerah-daerah ja n g diduduki didialankan pula politik integrasi. Tudjuan jang akan ditjapai dengan uolitik ini ialah agar seluruh penduduk Keradjaan A tjeh m erasakan dirinia sebagai warga keradjaan Atjeh. Djalan jan g ditem puh oleh suitan-suitan Keradjaan A tjeh untuk mensukseskan politik ini dapat kita lihat umpamanja melalui perkawinan, perpindahan pendu duk . solidarilas agama dan dalam penempatan peisonalia djabatan-djabatan dalam pemerintahan. Melalui perkawinan um pam anja kita lihat Sultan Iskandar Muda kawin dengan puteri dari Pahang, adik Is kandar Muda dikawinkan dengan Radja Bongsu dari D joh or. p u teri yskandar Muda sendiri dikawinkan dengan putera m ahkota K era djaan Pahang dan banjak tjontoh-tjontohnja jang lain ja n g tak m ungkin dapat disebutkan satu persatu. Melalui pem indahan p e n duduk misalnja, waktu Kedah membangkang tidak bersedia m e n g i kuti politik jang telah digariskan oleh Keradjaan A tjeh . sebahagian penduduk Kedah dipindahkan ke A tjeh dan waktu m em ban gu n kem bali kota D johor jang dihantjurkan pada tahun 1613 telah d i pindahkan pula 2.000 orang penduduk dari daerah pokok K eradjaan A tjeh kesana. Melalui solidantas agama kita lihat usaha-usalia ra d ja A tjeh agar seluruh penduduk memeluk agama jan g sama jaitu agam a Islam dengan djalan mengirimkan para alim ulama dan m u balligh muballigh keberbagai bahagian Keradjaan A tjeh: Melalui p e n e m patan personalia pada berbagai djabatan, tidak djarang pula djabatan-djabatan tinggi diduduki oleh penduduk jan g berasal dari luar daerah pokok Keradjaan Atjeh, bahkan djabatan Sultan K era d ja a n A ije h pernah diserahkan kepada mereka. Misalnja Sultan M ansur Sjah berasal dari Perak, jaitu putera mahkota K eradjaan P erak , Sultan Iskandar Thani putera Sultan Pahang dan Sultan B o e jo n g atau Sultan Alauddin Riajat Sjah putera Sultan Inderapura dari Bengkuiu. Meskipun demikian politik integrasi berbagai-bagai daerah itu tidak seluruhnja berhasil. Hasil jang dapat ditjapai hanja d idaerah inti dan daerah pokok Keradjaan Atjeh. Daerah-daerah inilah ja n g sampai sekarang dapat merasakan diri sebagai orang A tjeh , m eski?im sebahagian dari mereka setjara ethnis b u k a n /tid a k term asu k orang A tjeh. Sebab-sebab kegagalan politik integrasi ini terutam a untuk daerah-daerah jang djauh dari pusat keradjaan, d isam pin g sebab-sebab ethnis jang sukar dipadukan, djuga p olitik m o n o p o li Keradaan A tjeh dan hasutan bangsa-bangsa barat terutam a P ortu gis, Belanda dan kemudian Inggeris. Politik m on opoli K erad ja an A tje h meskipun pada hakekatnja tidak m erugikan rak jat, tetapi ja n g djelas telah merugikan penguasa- setempat.' Penguasa setem p at inilah jan g selalu menghasut rakjat untuk memisahkan diri. B egitu dju ga pedagang bangsa barat, dengan adanja larangan b erd a ga n g disem ua
—
131 —
te m p a t d alam K erad ja an A tjeh ketjuali tempat-tempat jan g sudah d ite n tu k a n . dirasakan djuga sebagai suatu tindakan jang menghamb a t m o b ilita s m erek a dalam perdagangan. Mereka djuga tidak hentih e n t in ja m en gh asu t-h asu t daerah ini. K e tig a : U ntuk m enjelenggarakan berbagai-bagai daerah K e r a d ja a n A t je li ja n g luas itu sultan-sultan Keradjaan A tjeh berusaha n ie n je m p u r n a k a n struktur pemerintahan keradjaan, mulai dari p e m e r in ta h a n p u sat, daerah sampai kepada struktur pemerintahan de sa. D a la m la p a n ga n ini K eradjaan A tjeh mengalami kem adjuan jan g lu a r b ia sa . S tru k tu r pem erintahannja dapat digolongkan d a l a m s tr u k tu r p e m e r i n t a h a n jang baik dan m odern menurut iik u ra n zam an itu. Pada masa Iskandar Mudalah kita djum pai struk t u r ja n g te r b a ik ja n g pernah dikenal dalam sedjarah Keradjaan A t je h . D a la m p em ba gian kekuasaan antara berbagai-bagai daerah k e r a d ja a n . d ip ergu n a k an la li prinsip otonom i jang seluas-luasnja, "bahkan daerah-daex-ah p ok ok dan daerah inti, bentuk kekuasaannja h a m p ir m e n je r u p a i negara bahagian, dimana pemerintah pusat han ja b e rk u a s a dalam politik luar negeri dan monopoli penjaluran h a sil p r o d u k s i sadja. djabatan dalam keradjaan ditentukan dengan d je la s w e w e n a n g , tugas dan pertanggungan djawabnja. Adanja lemb a g a -le m b a g a ja n g m irip dengan lembaga legislatif pada zaman se k a r a n g s e p e i'ti B alai G adeng, Balairung dan Balai Mahkamah Rakjat ln e n u n d ju k k a n sistem pemerintahan jang dipergunakan s is te m p e m e rin ta h a n ja n g berdasarkan musjawarah, djadi tidak did a s a rk a n p a d a pem ei'intahan jan g mutlak (absolut). Sultan k e p a la n e g a ra ja n g didam pingi oleh pembantunja jaitu perdana ment e r i d e n g a n a n g g ota stafnja wazir-wazir (menteri-menteri), Balai L aksaxn ana sem a tja m Markas Angkatan Perang, Djawatan-djawatan s e p e r t i B a itu l M ai (Bendaliara Negara) dan lain-lain, jang hampir m e n d e k a ti su su n a n badan eksekutif pada zaman sekarang, menun d ju k k a n k e ra p ia n pem erintahan pada zaman Iskandar Muda, Baliwa su su n a n a d m in istra si negara jan g teratur rapi sudah sangat dipentirigk a n p a d a zam an itu dapat dilihat dengan diadakannja djabatan ch u s u s u n tu k itu ja n g dinamakan Keureukon Katibul Muluk sematja m s e k r e ta r is n egara. Pada zaman sekarangpun masalah adm inis tr a s i n e g a r a adalah masaalah jang vital, ruwet dan sulit dalam pen je le n g g a r a a n n ja . D isam ping itu Keradjaan A tjeh dapat djuga dik a ta k a n n e g a ra ja n g m endasarkan dirinja pada hukum dibuktikan d a la m w e w e n a n g dilapangan hukum dan penjelenggaraan pengad iia n . H u k u m ja n g berlaku dalam Kei'adjaan A tjeh ialah hukum adait daia h u k u m Islam (hukom ). Disamping itu meskipun tidak ada sa n g si h u k u m n ja ra k ja t diandjurkan sangat untuk mengikuti resan t d a n k a n u n . W e w e n a n g dalam lapangan ini djuga dibeda-bedakan e w e n a n g d alam h u k u m adat dipegang o l e h
B ei'bagai-bagai
bahwa
ialah
sebagai
Sultan
— 132 — dan pembantu-pembantunja. Wewenang dilapangan H ukom d ip ega n g oleh para alim ulama. Oleh karena sumber dari hukom adalah Quran Hadis, Qias. dan Idjmak, maka untuk menafsirkan masaalah ja n g besar jang mempunjai wewenang menafsirkan dan m enetapkan hu kum jang harus dituruti djuga para alim ulama. Kanun diatu r oleh permaisuri radja dan resam ditetapkan oleh panglima kaum dan bentara-bentara, pada masing-masing tempat atau daerah. A ntara ,adat dan Hukom tidak boleh terdjadi contradiksi, hal ini tersimpuL dalam kaedah hukum jang berbunji : ’’Adatngon hukom han d je u t tjre, lage zat ngon sipheut” , (Adat dengan hukum agama tidak b o le h berpisah. seperti zat dengan sifat). Peraturan- keradjaan dai; putusan-putusan sultan (sarakatai da lam perundangan keradjaan Atjeh dimasukkan dalam hukum adat. Djasa Iskandar Muda jang terkenal dalam lapangan ini ialah dikodifikr.sikannja peraturan-peraturan penting, putusan-putusan ja n g penting. hukum-hukum adat jang penting kedalam suatu him punan perundang-undangan jang terkenal dengan nama ’ ’Adat M eukuta A lam” Susunan badan-badari pengadilan teratur rapi. mulai dari pusat dengan nama mahkamah agung dengan kepalanja Kali M alikon Ade. (Qadhi Malikul Adil) sampai kedesa-desa dengan kepalanja Kali (Qadhi). Untuk mendjamin adanja putusan pengadilan ja n g adil di berikan djuga hak banding. Keempat : Untuk meningkatkan pendapatan negara dan kesedjahteraan rakjat, sultan- Keradjaaan Atjeh pada kurun zaman ter sebut mengusahakan agar keradjaan Atjeh m endjadi pusat p e rd a °a ngan internasional. Pada masa pemerintahan A l M ukam mal ditentukan empat buah pelabuhan internasional dimana oran g-oran g asing tiph rii'no ,b.e r” ia^ - Semua, orang asing jang berdagang d engan Ai akukan sama. Oleh karena lada adalah barang perdagan gan
itu,
KerzHii
IPa ab“ han'Pelabuhan wternasional maka sultan-sultan U meml3ul{a perkebunan lada jan g sangat luas dan memberi pada para petani lada. Dengan siasat ja n g d em ik ian itu maka pendapatan negara bertambah dan kem akm uran rakjat memng a . Untuk mendjamin supaja pendapatan negara tetap dapa lawasi an kemakmuran rakjat tetap terpelihara, m aka p erd a gangan alam negeri antara daerah-daerah produksi d en gan pela-
subsidi
cranfn)Pe han intern3Sional diselenggarakan oleh pedagang-pedana.nta UItv ^ ra sendiri- Pedagang-pedagang asing tidak dip erk eJ 3?1 m on°P oli i an§ dilakukan oleh Keradjaan A t je h ialah P° 1 aIan* penjaluran, bukan monopoli dalam p em belia n dan pendjuahn. Monopoli jang dilakukan oleh Keradjaan A tje h dimaksuakan untuk mendjamin agar bea dan tjukai dari hasil p rod u k si aan iiasil perdagangan dengan luar negeri tetap m en ga lir kedalam *as Keradjaan. Sedangkan monopoli j ang dilakukan oleh p ed a ga n g
— 133 — P e d a g a n g b arat teru tam a P ortu gis dan Belanda
____ ” S 33118 Pal' n8
— 134 — kekuatan jang dimiliki oleh keradjaan tersebut tjukup m engagum kan.
. Pembangunan angkatan perang dan armada K eradjaan A tjeh untuk pertama kali dilakukan oleh Sultan Alauddin Riajat Sjah A l Kahhar dengan bantuan negara-negara Islam. Alat-alat sendjata, instruktur-instruktur militer tenaga-tenaga ahli dan kapal-kapal diberikan oleh Turki Mesir dan India. Dengan bantuan tenaga-tenaga ahli itu dapat pula didirikan industri-industri sendjata dan kapal. Semua bantuan ini diperoleh berkat adanja hubungan luar n egeri jan g akrab dengan negara-negara Islam dan perasaan solidaritas Islam untuk melawan coquistador Portugis. Dengan m en ingkatn ja kemakmuran rakjat dan bertambahnja pendapatan negara dari hasil perdagangan jang bertambah madju dengan berbagai-bagai bangsa didunia, maka pada masa Al Mukammal dan Iskandar Muda, K era djaan Atjeh mampu pula m em beli alat- sendjata dan p erb ek a la n armada jang modern dari negara-negara Barat seperti Inggeris. Belanda dan Perantjis. Pada masa Iskandar Muda angkatan p era n g A tjeh sudah tjukup kuat dan sanggup menandingi angkatan p erang dan armada negara-negara modern pada zaman itu. Dengan angkatan perang dan armadanja itu Atjeh telah m endjadi negara m aritim jang kuat. Sesudah Demak djatuh tidak ada sebuah negara In d on e sia jang berani menjerang Portugis di Malaka ketjuali A tjeh . A tje h ditakuti oleh Portugis dan disegani oleh bangsa-bangsa barat lainnja. Organisasi angkatan perangnja kiranja sudah teratur rapi djuga, hal ini dapat dilihat dalam susunan pemerintah pusat dim ana tertjantum Balai Laksamana (Markas Besar Angkatan Perang). Dalam susunan pemerintahan Nanggroe, uleebalang diserahi djuga tugastugas dalam militer. Pembantu uleebalang dalam tugas-lugas m iliter diberi gelar ’’Pang” (komandan) jang bertugas melatih p en d u d u k dalam latihan-latihan militer. Seluruh angkatan perangn ja dibagi dua jaitu angkatan laut dan angkatan darat. Pasukan-pasukan chusus dikenal djuga misalnja pasukan artileri dan pasukan cavaleri. Dalam pasukan artileri banjak sekali dipekerdjakan tenaga-tenaga luar negeri dari Turki dan Malabar, hal ini ternjata dalam p e rte m puran laut jang dahsjad melawan Portugis dekat Singapore sekitar tahun 1570'' Inti pasukan cavaleri ialah pasukan gadjah. disam ping itu djuga pasukan berkuda: Kuda-kuda jang baik didatangkan d ju ga dari luar negeri, seperti ternjata dari muatan-muatan kapal asing jang berlabuh dibandar-bandar internsional A tjeh. W anita-wanita pun ikut aktif dalam angkatan perang ternjata dengan pengangkatan seorang wanita dalam pangkat l a k s a m a n a pada masa pemerintahan A l Mukammal jaitu laksamana Mala Hajati dan adanja J.A. Macgregor, ” A Portuguese sea Fight near o ff Singapore” •OT.B.R.A.S., Vol. X XIX part 3, 1957, hal: 7,8:
— 135 —
Jang o id a n g
a s in g
di
A t je h
D ik e m u d ia n
m i l i t e r m a s ih k it a d iu m p a i
;ffmaia Tiai,aia'' l l : a
hsrl p ’ ” 8 l M D a la m
p „
1
™ »< ! ’ l ah s o a l
w a n it a
d a la m
m e d a n p e rte m p u ra n untuk m e m p e r t a h a u k a n K n ,.p,eria a ir .: T ju t N ja k Din. T ju t Meutia srikandi A tjeh ja n a*^ i 'h o l e h n e g a r a sebagai pahlawan nasional hanja merupakar 1 RR 11 k e n ja ta a n sedjarah ja n g tak mudah dilupakan sedJem Put K e e iia m : Kalau penulis m enjim pulkan didalam' h u t, • • , w a K e r a d ja a n A tje h dalam kurun zaman itu sudah !m ’ h' b u a h n e g a ra ja n g terkenal dan dikenal didalam d in e£ ! Paka" Se' n e s ia , su d a h seharusnjalah keradjaan tersebut memn* • ar Inc1^d ip lo m a t ik dengan negara-negara la in .'M em a n c d e m it in 'ih! ' bungan ta a n s e d ja r a h ja n g sgbenarnja. Hubungan diplomatik kenj a‘ m u l a d an sangat erat sekali ialah dengan ne«ara neea ‘’f 0 ® m u la' b u n g a n ja n g erat ini dibufttikan dengan bantuan hint,3 -m - H u' b e r ik a n oleh negara-negara tersebut kepada A tieh lang c,i' m u n g k in k a n A tje h m em perkuat dan m eniodernisir n n a L * ngga m e ' d a n a rm a d a n ja . “ ngsatan p erang B erbagai-bagai p eiistiw a diplom atik dengan Atioii a p a ia n g p e n u lis sebutkan diatas. Peristiwa lada ” sltjuPP fc " ^ S U,tHkan p e n g ir im a n d elegasi A tjeh ke Turki, rekomendasi ja n - di,“ ,S'’ h o l e h su lta n kepu lau an C om oro dipantai timur Afrika kepada m P r i n s M au rits. sehingga m enum gkinkan utusan Belanda clitP!-San d e n g a n b a ik oleh K eradjaan A tjeh, begitu djuga rekomendasi L ? 1® d ib e r ik a n oleh sultan A tjeh kepada utusan Belanda untuk sultan s u lt a n In d ia , seh ingga orang-orang Belanda diizinkan bcm iaga dU t e m p a t te r s e b u t, m en u ndjukkan bahwa A tjeh mempunjai hubungan j a n g e ra t d en g a n berbagai-bagai negara tersebut. llubungan clinlom a t ik d e n g a n negara-negara Barat. ketjuali dengan ped'-i«ane-ueda g a n g d a r i n ega ra -n ega ra tersebut, tapi hubungan itu sampai d in * ' p a d a tin g k a t h u bu n ga n negara dengan negara dibuktikan d e n a f -a d a n ja h u b u n g a n surat m en ju rat antara Ratu Elizabeth d -ri dengan S u i t an A l M ukam m al. antara James “ ^ 5 ? d ju g a d e n g a n Sultan Iskandar Muda, antara Prins Maurits d a r i R S’ p u b l i k B e la n d a ja n g dibaw a oleh sebuali missi diplomatik elm d e n g a n s u lta n A l M u kam m al ja n g dibalas pula dengan m en eirim 'SUS tig a o r a n g u tu sa n k e n e g e ri B elanda. ft‘an U tu s a n A t je h itu telah m erupakan oran g Indonesia iang DeTtan m e n g u n d ju n g i n e g e r i B elanda chususnja dan Eropah umumnia * g it u d ju g a K a is a r P e ra n tjis telah m engirim kan pula senutinv ' b e s e r t a ta n d a m ata u n tu k Sultan A tjeh 2 5 SlU'at M u d a . D e le g a s i ja n g m em b a w a surat kaisar itu dipinroin o l f r ar
*■
<«»*■ ;,«rc t 4
— 138 — m enjiarkan ilm unja jaitu ulama-ulama dari Mesir. T urki. A ra b . Sir^a dan dan India. Murid-murid jang beladjar ke A tje h pada m asa itu. berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia ch u su sn ja dan A » ^ pada umumnja. — ulama-ulama besar dan terkenal diseluruh A sia T e n g g a i'a dan Asia Barat banjak jang berdiam di A tjeh dalam k u ru n zam an itu dan m ereka melakukan studi dan hudjdjah ja n g m en d alam te n tang agama serta m engarang kitab-kitab agama dan ilm u p e n g e ta huan jan g termasjhur. Karya-karya m ereka itu terken al d i s e l u r u h daerah Asia Tenggara dan Asia Barat. Ulama-ulama te rse b u t n n salnja : Hamzah Fansuri, Sjamsuddin As Samathrani, N u ru dd in A r R a niri dan A bdurrauf Singkel. — berbagai aliran agama jan g tersebar di Asia T en g ga ra ja n g berasal dari India dan Arab, masuk m elalui A tjeh . P e n g i k u t - p e n g i k u t dari aliran-aliran agama itu jang hendak m em perdalam ilm u n ja k epusat-pusat pendidikan aliran-aliran itu jaitu India dan A ra b , le b ih dahulu beladjar di Atjeh. — umat Islam diseluruh dunia Asia Tenggara ja n g h e n d a k menunaikan ibadah hadji, m ereka pergi ke A tjeh lebih dah u lu . D i A tjehlah mereka naik kapal jan g langsung m engantarkan m e r e k a ketariah sutji. Sebelum dan sesudahnja m enunaikan ib 'id a h h a d / m ereka bermukim di A tjeh, Di A tjeh m ereka m enerim a b im b in g a n dan petundjuk sebelum menunaikan ibadah hadji, d isam p in g itu m ereka beladjar pula untuk m em perdalam ilm unja ten tan g a gam a. Karena peranannja jan g sangat besar dalam k eh idupan k eagamaan urnat Islam Asia Tenggara dalam abad 16 dan 17 itu la h , Atjeh mendapat djulukan ’ ’Serambi M ekkah” atau ’ ’Th e G ate o f U ip Holyland” jang m asjhur itu. -D isam ping itu dapat pula dikatakan bahwa A tje h dalam k u ru n zaman itu, telah tumbuh m endjadi pusat kem adjuan dalam la p a n g a n pengetahuan dan kesusasteraan K edjajaan ja n g p ern ah d ialn m i oleh Malaka dilapangan agama, ilmu pengetahuan dari k esu sa steraa n te la h ' pula dialami oleh A tjeh, lebih dari itu A t j e h p u la Dernasil m enggantikan peranan jang dahulu d ip ega n g o le h M alaka. Pengarang-pengarang bfesar, ahli-ahli ilm u pengetahuan dan u la m a terkenal pada masa itu berdiam di A tjeh seperti : Tun Sri L a n a n g , B uchari A l Djauhari, Hamzah Fansuri, Sjam suddin A s S am ath ran i, N uruddin A r Raniri dan A bdurrauf Singkel. Hasil-hasil k arya m e reka ada ja n g sampai sekarang masih dikagum i oran g. H u d jd ja h m ereka dilapangan agama terutama m engenai tasauf su dah tju k u p
— 139 — t i n g g i , ja n g sa m p a i seka ra n gp u n m asaalah itu masih terus diperbintja n g k a n dan d ip ersoa lk a n oleh para ahli-ahli agama Diantara p e n g a r a n g -p e n g a r a n g terseb u t tidak sadja m ereka dapat digolongkan s e b a g a i s e o r a n g ahli. tapi lebih dari itu m ereka djuga seorang pen iik ir . S e m b ila n : K ekalahan ja n g dialam i oleh angkatan perang At je h p a d a tah un 1629 di Malaka, oleh V lek k e dikatakan sebagai ’ ’ a t u r n in g p o in t in A tje h ’ s h istory” . Pendapat V lekke ini tidaklah s e lu r u h n ja b e n a r. k aren a sesudah tahun itu K eradjaan A tjeh masih m e n g a la m i k em a d ju a n ja n g pesat dalam perkem bangan kehidupan. k e a g a m a a n dan dalam pem baharuan struktur pemerintahan dan m a s ja r a k a t . S je c h N uru dd in A r Raniri dan Sjech A bdu rrau f Singkel d u a o r a n g ulam a terk en a l ja n g m enolak faham wihdalul wudjud d a r i H a m z a h F an su ri dan Sjam suddin A s Samathrani, hidup dalam n ia s a se su d a h tahun 1629 itu. M erekalah jan g telah berhasil meme r b a lia r u i alam pikiran umat Islam A tjeh pada sa’at itu melalui E rv a -k a r y a m erek a b eru p a buku-buku agama, buku-buku i l mu peta h u a n h u ku m , sediarah dan lain-lain sebagainja. serta melalui ^ jjg a -lem b a g a p en d idik an dan pem erintahan. Pengaruh-pengaruh M e r e k a d ju g a b erk em b a n g djauh m elam paui batas-batas Keradjaan B e g itu Pula Sul tanah T adju l Alam seorang sultanah jang budiitu tela h m en jem pu rn ak an bentuk pem erintahan ja n g ditjipta,l ia n \ e h aj ah n ja Iskandar Muda sehingga .mentjapai bentuk jan g 0 se m p u rn a ja n g pernah dikenal dalam sedjarah Keradjaan Ap a lm g ^ telah b e rd j asa inem perbaiki dan mempertinggi den,l i-e < "in ita ~Atjeh ditengah-tengali masjarakat dan membuka kesemt Wirp oad a kaum wanita untuk m engam bil peranan dalam semua K S a t j i n m a sjarak a t. Kalau ldta ingat pada zaman itu tidak banjak n e g a r a -n e g a r a ja n g m em b eri p cv a m n kepada wanita dalam w eala b id a n g te r u ta m a dalam bidan g m iliter dan pemerintahan, uv*Ya apa ja n g d ia la m i o le h K eradjaan A tjeh pada zaman itu adalah suatu k e d ja d ia n ja n g m en gagum kan. Dalam zaman m odern sekarangpun m a sa a la li em a n sipa si kaum wanita masih dibitjarakan orang. D ilih a t d a ri su du t m iliter, ekonom i,. politik, memang pendapat V le k k e itu a da la h ben ar. L eb ilvlebih sesudah m eninggalnja Iskandar M u d a p a d a ta h u n 1636. A ngkatan p erang dan armada A tjeh sesudah m e n g a la m i k e h a n tju ra n pada tahun 1629 itu, tak pernah dapat dib a n g u n la g i sep erti sem ula. Batas wilajah jan g dimilikinja te ru s m e n t jiu t , p e n ja lu ra n hasil-hasil produksi Indonesia Barat dan Malaja ta k d a p a t d ia w a si lagi dan m ulai m engalir kemana-mana. Tekanante k a n a n p o litik d ari kaum im perialis barat jan g terus meningkat d a la m p e r te n g a h a n k ed u a abad 17 ban ja k ja n g tak m am pu diliindari la g i. S e b e g it u d ja u h A tje h m asih sanggup meuielihara kemerdekaan
— 140 — jang sangat dihargainja dan masih dapat pula m em pertah an k an ba-tas minimall dari wilajah kekuasaannja jaitu daerah inti dan daerah p okok Keradjaan Atjeh, sampai perm ulaan abad 20. Nasib jang dialami A tjeh pada pertengahan abad 17 itu adalah gedjala jan g umum terdjadi pada waktu itu ja n g dirasakan pula oleh seluruh bangsa Asia akibat makin m eningkatnja arus ek sp a n si kolonial bangsa barat. Walaupun demikian sampai tahun 1873 b e lu m ada bangsa barat jang m entjoba ‘ m enghantjurkan K erad ja an A tje h . Masa sesudah meninggalnja Sultan Iskandar Muda adalah m asa p ertjobaan jang sangat berat bagi rakjat A tjeh , masa p en u h p erih a tin . Hanja dengan kebidjasanaan dari pem erintahan T a d ju l A la m ja n g berlangsung selama 34 tahun itulah, ia berhasil m e m b im b in g ra k jf A tjeh untuk tetap memiliki djiwa militan, djiw a m erdek a dan p ertjaja pada diri sendiri. Sifat jang luhur ini terus h idup dalam d jiw a rakjat A tjeh turun temurun terbukti pada sa’at A tje h dalam k o n disi jang selemah-lemahnja sepandjang sedjarah ja n g d ilalu in ja disatu pihak. dipihak lain kekuatan Belanda ja n g terus m e n in g k a t disebabkan kemadjuan-kemadjuan dalam politik k olon ial ja n g didjalankan di Indonesia dan kem adjuan-kem adjuan teknik ja n g teru s meningkat, rakjat A tjeh dengan tenaga rohaniah terseb u t diatas masih mampu berdjuang selama setengah abad setjara p h y sik u n tu k m em bendung arus pendjadjahan Belanda jan g m elanda A tje h p ad a tahun 1873 itu. Kesepuluh : Kemudian dapat pula disim pulkan disin i seba ga i bahagian penutup d ari'bab terachir ini, bahwa A tjeh dalam p e r io d e 1520 — 1675 itu telah berkem bang m endjadi sebuah k era d jaa n atau negara jang dapat digolongkan kedalani negara-negara ja n g m a d ju dan m odern menurut ukuran zaman itu. Meskipun sedjarah In d on esia baik jan g ditulis oleh orang-orang barat m aupufi oleh ban gsa In donesia sendiri belum banjak menuturkan tentang K era d ja a n A t je h dan kebesarannja dalam gerak sedjarah Indonesia, sedan gk an karyakarya ja n g kebanjakan ditulis oleh bangsa asing, b elu m b a n ja k p u la m enggugah hati para sedjarahwan kita untuk m em p erd a la m p e nelitian lebih landjut tentang A tjeh, penulis ja k in sesuai d en g a n kem adjuan-kem adjuan jang terus m eningkat dilapangan ilm u dan pengetahuan sedjarah ditanah air kita, akan tiba dju ga sa’ atn ja riw ajat kebesaran Keradjaan A tjeh dalam kurun zaman itu m en em pati dirinja dalam deretan susunan sedjarah Indonesia, sesuai d e ngan harkat dan deradjat dari gerak sedjarah ja n g d id ja la n in ja v Tulisan ja n g tidak sepertinja inipun dim aksudkan seba ga i setitik sum bangan untuk penjusunan sedjarah nasional In d on esia, m u dah mudahan akan m em berikan perangsang ja n g baik bagi m e re k a ja n g akan melakukan penelitian selandjutnja tentang A tje h . 1 -f
: ,
GENEALOGISCH OVERZICHT DE ATJEH SCHE SOSLTANS TOT 1675
.* I.
l a m p ir a n
Alxlatkih Almalik Alnioebin
Radjli U a jd l
Moenawnr Sjah
Sia b _
vorst van Gioot
Atjeh
3. S, A la ad-din
Atjchsch Stadhoudcr qq vorst Vorsc von D aja 7/7 - 913 H. —
12-11
Pidie 14/1 - 937 7/9
2. Almalik ZainoeddiQ
2. Moethaffar Sjah door vorst Pidlc vcrdreven + 10/7-902 H. — 14/3 - 1497.
Sjamsoc Sjah
Rinjaf Sjah 1530.
- 1508 A .D .
t
t
t
I
tc vorst van Daja
Sitti Hoct (?)
ht in 1520 wanner
huwt met 4.
1 door No. 4 wordt Verd, Aroc>.-
+ =
+
5.
I
6.
S,
J
Mcugah Meurah
JSajat Sjjh
S, Alaaddin Riajat Sjah al K^dihar ' Sajji
23/9,1571 A.D.
Vorst van Aroe + 2/7-998 H. = 7/5-1590 A£>.
ecTdcr ,6M -
Werd in
I
9.
S, H<5cS*n ®lias
S. Sri Alam
1564
Paiiaman Vfcrd
vorst v. A roc
aldras afgeaat of vernioord.
8/6 - 15?9 A,D.
1568 A.D .
.
12
Mansocr Sjah ,
« hter g eh u w d met radja nar a S . A li D jo la A b d . j j S^afa v o r s t v a n .
bar.
8.
10.
Zainocl A hutin as Radja T>)otnol +“
i3
^ 9 sT
h
. =
5 /1 0-15 79 A .D .
*4“
S. Alcala Zuijjcijng
JU.m^-eldg Qf* «g«» -CX1__ pcditic naar Aroc, dat
Stfefl ^ Da 7 iwjdA
had gegcstcld onder -
v:,n
gchuwd
I ■f Poctii Radja
was afgevallen cn zich
14.
Indra Bangsa
I
|
S.Boejong as SJVlaaddin Riajat Sjah
& Ada Odlah +30/5-997 H. 16/4-1589 AS>
t
S. Ali Riajat Sjah Bcstuurde cerst als S. Mocda Pidie, cn wers
Djohor
in 1601 door zijn vader
\
als met regent gcnomei. Verdrong zijnvader in
15.
\
r
April 1604. + 4/4 - 1607 AJD.
S, Iskandar M oeda as Malta radja Darxna W angsa Toen Pangkat alS ' Cm9 Perfcasa Alam, eo
n*
dOoU IWt.da.eft, Alan,
Creb. H- 1590. - f
i
’ • Moe’ixyn Si'1'' +?/S-94fa !**<£ 2/12-1539 ol ?/l - 1540. .4.P.
Sodtan van Indra poera.
Bcstuurde ecrst
Piaiat Sjah
i
Mocnawar Sjah
Ahdaldjala S. M
+
13.
— 25/11 - 1548 A J ).
S. Abdailah
n°od in 1585 of 1586 A.D. .
j- 30/11-1523 A.D .
+ 2 3 /1 0
I Sjah
' ^ 1 / ~ K 9 3 0 H.
7/8-1529 AD
1
8./5 - 979 H. =
in 1539 of eerdcr vcrdrongen
M an socr
4 —12/12-936'H, =
Moehammad S;ah.
Almalik Firman Sjah
I
S Salah ad'dia
door zijn broedcr —
Alauddin
Radj3 tbrahin>
Sultan Ali Mocghajat Sjah
11/1-962 H. 8/12-1554 A.D .
dimad van Pcvak.
S.
4,
gchuwd
77/17 A 6
16 A.D.
16.
« Ncderlaodscb
17.
+
S. Tadjal Alam Safiat addin Sjah
3/S4086 H
— 23/10 - 1675
AJ>
+
S. Iskandar
Thauj
Alaaddin
M ocghajat Sjah
s.v. Pahang's v. Ahmatl
+ 15/2 - 1641 A.D.
Sjah
— 143
i
— 144 —
©
k k . t5Z 4 - /6 5 C
fTnm Sultc^o.^. Ma.la.}c
O'6oy _ /£>36J
/6/gTahun,penaklu/wi alekA -ijeh.
E23 Psn.oaruJt. Afmanqka.isa.u.
PeaganiJi. Sanisf1
® k .k . / 6 5 0 - t y o o
(fb5Q) Lepas da.Tt
P
• A tjek,
Stcix, sedjak f&82
A/St/Zeyerc Scm6//aifL
^
J a " n CA .T e h ' Isi * * * ? ? > » PclCltl tslllJli 13112 lD3.ru. l6\V3t
M A™ 'T S
1^qq tt
*
untuk Sultan •
i
K en ,.
t i_
p u n b e r to la k dua buah kapal das\na ^ a •Pef lli tah beta telahu n tu k m en g a d a k a n hubungan perniaga™ "6! ^ - 11^ £ ?an tuggai dalam tahun itu
r ik a n
T e l a h d i k a b a r k a n k e p a d a b e ta h Bt n , „ k e p a d a m e r e k a o le h ja n g M u lia ^
, ^ ik n ja
^ ' s a m b u ia n ja n g d ib e -
-
d i b e n k a n m e r e k a k e t ik a tib a d ik p r a r iii 3 ? a t j e lm a t n ->a P e la ja n a n D i s a m p i n g it u b e t a p a p u n r n e n d a m * w ' ^ ■’ j n e m e n u h i p e r a t u r a n ja n g b e r la k u d i n Ho ^ a b a i d JUga b a h w a d e n g a n i - e k a t e l a h m e liik s a n a k a n m a k s u d n n k m i " s e §'a la k e d ju d ju r a n m e . niaKsud perdagangan tersebut. , ja n g
Tapi talkala orng-orang Portnoi*
N
. . .
S p a n j o l . m u s u h k a m i,, mendapa-i kahai-’’it” ,® m endJacil warga dari radja p e r lin d u n g a n dan bantuan ja n g didianriiu sedan§ m endapat • 'L n la lu m e n tje r ita k a n hal-hai iaii h aI m ana b e r a k ib a t. p en _
‘
jn gin la h 1^ b e te n je m p ^ k a n ^ ^ a r a p a n ^ a o a ^ 31^ .Ml!UaTterha^aP mereka. . / . tahkan m ereka dipelihara dengan baik W it ^11 anja Jang Mulia meni- ' , tanka 11 *n berkundinnn i™> s?ba8ai d.H‘a dilakukan ierhadau Jang Mulia d a p *
pula
« .« e 8W
■
K epada beta dikabavkan pula m engadakan peperangan terhadap K>,t"1 ■ or? ng‘oranS Portugis telah radja S pan jol, dengan tudjuan untuk ™ n g Mulia atas Perintah djadikan warganja sebagai hamba sahi ' am,pas negeri itu dan men•telah dilakukannja selama lebih +1 ^ a ga im a n a jang demikhn taiHin dinegeri karpi. . Tapi Tuhan Jang Mahakuasa tirl.^i , iui, dan sebaliknja kami -telah rafl, , K ah sekali-kali ingin sedemikian djahan itu dan akan terus melaw‘,,1 g 1 senc,i ata menentang p en d ^ Oleh sebab-sebab itulah b ? , annia sampai berhasil. - 3 kn-anja tidak m em pertjajai orane.0^ rniohon kepada Jang Mulia a * ., ---------------------------------------& ang Portugis tersebut dan supaja ) Pendjelasan meneenai note no. 86 &enai surat ini iihat bah TTT' rflln „
'
-
— 146 —
'
’
J a n g M u lia t id a k p e r l u m e n t j u r i g a i la g i k e p a d a w a r g a ja n g d a t a n g d a n . n e g e r i b e t a , d a n u n t u k m e n d a p a t k e s e m p a t a n b e r n ia g a m a k a in ila h . b e t a m e n u g 'a s k a n pev u -tu san s e b a g a i vv a k i 1 b e t a m e m b a w a s u r a t in i, t e r d i r i d a r i p a r a d e le g a s i b e r k u a s a p e n u h s e d j u m l a h em p a -t o r a n g , j a k n i n a c h o d a - n a c h o d a C o r n e lis B a s tia a n s e , J a n T o n n e m a n n , M a tt h y s A n t o n i s s e d a n C o r n e lis A d r ia n s e , b e r -s a m a " b e b e r a p a k o m is s a r is - k o m is s a v is ( z a a k g e la s t ig d e n ) ja it u G e r a r d d e R o y , L a u r e n s B e g g e r ( B i c h e r ) , J a n J a c o b s d a n N ic o la a s v a n . a e r L e e , k e s e m u a n ja b e r a n g k a t d e n g a n e m p a t b u a h k a p a l u n t u k , a ta s n a m a b e ta , m e n g a d a k a n p e r u ji d i n g a n d e n g a n J a n g M u lia , u n t u k m e m b it ja r a k a n b a n t u a n -b a n t u a n a p a k a h j a n g d ik e h e n d a k i o l e h J a n g M u lia d id a la m u s a h a m e n u iiip a s m u s u h -m u s u h . D e m i k i a n p u la k e p a d a m e r e k a -tela h b e t a b e r i tu g a s u n t u k m e n jr jn p a ik a n b in g k is a n s e t ja r a ja n g la z im k e h a d a p a n J a n g M u lia , s e b a g a i b u k t i d a r i id a m -id a m a n b e ta u n t u k m e n g a d a k a n p e v s a h i-b a ia n d e n g a n J a n g M u lia . B e t a m o h o n ag’a r b in g k is a n j a n g d ik ir im k a n itu m e n d a p a t s a m b u t a n . D a n d e n g a n in i b e ta m e n d o ’ a k a n k e h a d ir a t T u h a n a g a r J a n g M u lia d a n k e r a d j a a n n ja b e r t a m b a h lu a s s e s u a i d e n g a n k e in g in a n n ja .
her
T e rm a k tu b di D en t a h u n e n a m b e la s ^
H a a g , n e g e r i B e la n d a , p a d a ra tu s . '
Tangan
ta n g g a l
11 D C 'e m •
J a n g M u lia d i t jii u n o l e h h a m b a n ja (-te r ta n d a )
M aurice
de Nassau
i
— 147 — L am p ira n
V
Salin an surat Sultan Iskandar Muda untuk Radja James I Ing g e ris.3
’’Surat daripada Sri Sultan Perkasa Alam” Djohan berdaulat. Radja jang beroleh martabat keradjaan. Jang dalam tachta keradjaan, jang tiada terlihat oleh penglihat, Jang bermahligai gading, berukir, berkerawang, bersendi bersendura; kenvarna sandalinggam. Jang Jang Jang Jang
berair mas, jang beristana saudjana memandang; bersungai.. berikat batu pelinggam; seumpama tjermin, sudah terupam; berpantjuran emas, berpermata daripada pantjuran perak;
R a d j a jang mengempukan perbendaharaan daripada seni emas dan »ni psrakj stdaripada galian mas jang dalam negeri Pariaman pada gunong negeri
SalidJang mengempukan berma-ta sembilan djenis, Jang berpajung emas bertimbalan, jang beratnja beratus kati; jang berpeteratna emas, jang bertjiu emas; Radja jang mengempukan kuda jang berpelana emas, Jang berumbai-umbaikan emas, jang beratnja beratus kati, jang berirpkang emas berpermata; Ranja jang bevzivah suasa; dan berketopong suasa; dan jang bergacljah bergading emas; berkumban perak; bergenta suasa jang berantai suasa; Radja jang berg'adjah berengka tinggi suasa; dan jang berperisai ^nasa- dan berlembing suasa dan beristinggar suasa; dan jangi ^erkuda hprne’lana suasa dan jang bergadjah kursi perak dan beigong suasa dan ^ P ionff Koralot oin!JC‘ Han SliaSfl dcin pGialv dan jclncr
£ ? s a “ “ dja i S g S e m i ^ ^ a - r a d i a beratus-ratu. daripad. masir’ik jang dalam negeri jang takluk di Deli, dan jang da m negeii iang takluk ke Batu Sawar: dan daripada pihak ma„nb, j g
— 148 — T a m ia n g , d a n D e li d a n A s a h a n d a n T a n d j u n g d a n P a n a i R o k a n , d a n B a tu S a w a r d a n s e g a la t a k l u k k e B a tu S a w a r d a n P erak, d a n P a h a n g d a n I n d r a g ir i. M a k a d a r i p ih a k m a g r ib s e p e r t i n e g e r i T j a l a n g , d a n D a ja d a n B a r u s , d a n P a s a r c a n d a n T ik u d a n P a r ia m a n , S a lid a , d a n I n d r a P u r a d a n S a lib a r d a n P a r c m b a n g d a n D ja m b i. D a ta n g k e p a d a
:
R a d ja ja n g d in e g e r i B r it a n i, ja n g b e r n a m a . R a d j a J a ’k u b . J a n g m e n g e m p u k a n n e g e r i B r it a n i d a n n e g e r i P e r a n s i d a n I r la n d i.
-
n egeri
D ik e k a lk a n T u h a n s e r u A la m s e k a lia n d j u g a k i r a n j a k e r a d j a a n n j a d a n d it o lo n g n ja d ju g a k ir a n ja ia d a r ip a d a s e g a la s e t e r u n j a . S e t e la h itu b a r a n g ta h u k ir a n ja r a d ja , b a h w a h a m b a t e r l a l u suka=t j i t a m e n d e n g a r b u n ji s u r a t ja a n g d is u r u h r a d j a p e r s e m b a h a n k e p a d a h a m b a itu . M aka. t e r s e b u t d id a la m n ja , b a h w a r a d j a m o h o n k a n b a r a n g d a p a t o r a n g I n g g e r is b e r n ia g a d a la m n e g e r i T ik u , d a n P a r ia m a n d a n b a r a n g d a p a t o r a n g it u d u d u k b e r n ia g a d is a n a , s e p e r t i p a d a z a m a n m a r h u m S a id a l M u k a m m a l it u . M a k a tita h h a m b a , b a h w a o r a n g I n g g e r i s j a n g s e p e r t i d ik e t a h u i r a d ja it u tia d a d a p a t d u d u k b e r n ia g a d is a n a , k a r e n a n e g e r i i t u n e g e r i d u s u n , la g i d ja u h d a r ip a d a k ita . D jik a d ia n ia ja o r a n g T i k u a t a u o r a n g P a r ia m a n a k a n o r a n g itu n is t ja ja - k e d j i . D e n g a n a n u g e r a h T u h a n s e r u A la m s e k a lia n , d j i k a h e n d a k o r a n g I n g g e r is jaing h a m b a p a d a r a d j a it u b e r n ia g a , m a k a b e r n i a g a l a h ia d a la m n e g e r i A t je h , d a n d jik a ia h e n d a k m e n g a n t a r k a n p e t o r n j a b e r n ia g a d a la m n e g e r i A t j e h d ih a n ta rk a n m ja , s u p a ja b a r a n g s ia p a b e r b u a t a n ia ja s e g e r a a k a n k ita p e r ik s a , d a n k it a h u k u m d e n g a n h u k u m a n j a n g a d il d a r ip a d a n ja b a h w a ia h a m b a p a d a r a d j a i a n g b e r k i r i m - k i r i m a n s u r a t d e n g a n k it a itu D is e d ja h t e r a k a n T u h a n s e r w a A la m d j u g a k i r a n j a r a d j a d a la m ta c h ta k e r a d ja a n n e g e r i I n g g e r is it u s e la m a - la m a n ja .
J a ’k u b
Adapun sui'at ini disurat dalam negeri Atieh pada bilangan Islam 1024 tahun.
— 149 — D A F T A R — BIBLIOGRAFI ’ ’A b d u rra u f Singkel” , The Encyclopaedia of Islam, Volume I, I960.. A li, R. M ohd., Peranan Bangsa- Indonesia Dalam Sedjarah Asia Tenggara, B hratara c.v., Djakarta, 1963. Perdjuangan Feodal Indonesia, Ganaco N.V., Bandung, 1963. A r c n e i, R aym ond Le R oy, ’’Muhammadan Mysticism in Sumatejra?’, J.M .B .R .A .S., V ol. X V , Part 2, 1937: ’ ’A tje h , T h e E ncyclopaedia oi iii-ilauica, Volume I, 1962. B u rg e i, U.H. dan Prajudi, Sedjarah Ekonomis Sosiologis Indonesia, Pradnjapram ita, Djakarta, 1962. C aspaiis, J.G. de, Perkembangan Pengetahuan Sedjarah Indonesia Lama, , . terdjem ahan Said Raksakusumah, Teratai, Bandung, 1961. D jaja d im n grat r .A . Hoesein, Atjehsch-Nederlandsch woordesbook, Landsdrukkerij, Batavia, 1934 (diilid I I I 1 G a ld p a rt ^ a i1927- R ‘B ° ” Portuguese Malacca”’ J.M.B.R.A.S: Vol: VII
G
, b “
"
‘m
i
-0
l
i
i
S
. A
. I
. f
v
S
"
x
k
” ?
J o h o r c
a t
A
l w
>
.....
H a c o b ia n ,
M a c .,
H ie
S ie g e
and
C a p tu v e
of
M a la c c a
fro m
P ortn rn iot
in 1640 — 1641” , J.M.B.R.A.S., Vol. XIV Part 1 1936 °»tuguese Mall, D.G.E., A Histery o f South East Asia-, Macmillan & co Ltd T don, 1960. ’’ (H adji Abdul Malik Karim Amarullah), Sedjarah Islam di Su matera, Pustaka Nasional, Medan, 1950. ..................... Tasauf Modern, T.B. Islamijah, Medan, 1951. ................. ’’Dewan Perwakilan Rakjat Atjeh diabad ke 17” , Gema Islam N o. 36 — 37, 15 Juli, 1963. H asjm y, A., ” Apa Sebab Pendidikan Islam Mendjadi Faktov Pembina Persatuan Bangsa ?” , Sinar Darussalam, No. 36 Djuli 1971. Hatta, M ohd., Pengantar ke Djalan Ilmu dan Pengetahuan, P.T. Pembangunan, Djakarta, 1954.
H am ka,
Hooykas, C. Perintis Sas-tera, terdjemahan Raihul Amur gelar D a tu k Besar, tjetakan kedua, J.B. Wolters; Djakarta-Groningen; 1953. Hurg’r o n je, C. Snouck, De Atjeliers, Deel I, E.J. Brill, Leiden; I 893 .............. ...., De Atjehers, Deel II, E.J. Brill, Leiden, 1894. Johns, A .H . ’’Aspect of Sufi Thought in India and Indonesia in the Half o f 17 th. Century” , J.M.B.R.A.S., Vol: XXIX Part 4, 1956: .................... . ’ ’Malays Sufism as illustrated in an anonymouse collection o f seventeenth century tracts” , J.M.B.R.A.S., Vol. XXX, Pavt 2 1957. Juin boll, Th. W „ ’’A tjeh” , The Encyclopaedia of Islam, Volume l ’ ig60' Klerk, E.S. de, History of the Netlierlanls East Indies, Volume I W-T & Brusse N.V., Rotterdam, 1938. K rom , N.J. Zaman Hindu, terdjemahan Arief Effendi, P.T. Pembansunan Djakarta, 1956. ‘smian,
—
150
—
Leur, J.C. van,, Indonesian Trade and Society, Sumur Bandung, Ban dung; 1960. Macgregor, I.A.„ ’’Johore Lama in 16 th.” , J.M.B.R.A:S:, V ol: X X V III Part 2; 1955. .................... ”A Portuguese sea Fight near o ff Singapore” , J.M .B.R.A.S., Vol. XXIX, Part 3, 1957. Mead, J.P. (Ed.), ’’Hikajat Radja-radja Pasai” , J.M.B.R^A:S:, V ol: V I, No. 66, 1914. Mee, B.S., ” An Incident in the History o f Malaca under P o r tu g u e s e Rule Communicated” ,, J.M.B.R.A.S., V ol. VI, Part 4, 1928: Morgan; Kenneth W. (E d.), Islam Djalan Mutlak, terdjemalian: A bu Salamah, Chaidir Anwar dan Harun Al Rasjid, P.T. Pembaingunan, Djakarta, 1963. Morley, J.A.E., ’’The Arabs and the Eastern T rade” , J.M.B.R.A:S:, V ol: XXII, Part I, 1949. Morrison, G.E., "The Coming o f Islam to the East Indies, J.M.B.R.A.S:, Vol: XXIV, Part I, 1951. Mukti Ali; A., Alam Pikiran Modern di Indonesia, P enerbit Tinta Mas, Djakarta, 1964. Mulia, T.S.G., (Ed.), ’’A tjeh” , Ensiklopadi Umum Indonesia d jilid I, (tidak ada angka tahun). Naquib Al Attas, Syed Muhammad, Prelim inary Statement on a General Theory of the Islafization of the Islaniization o f the Malay Indone* sian Archipelago, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lum pur, 196&. .................. > The Mysticism of Hamzah Fansuri, U niversity o f Press,, Kuala Lumpur, 1970. Niemann, G.K. (E d.), Bloemlezing Uit Maleische G escliriften, Twede Stuk, Martinus Nijhoff, ’s Gravenhage, 1907. Osman Raliby,, Kamus Internasional, C.V. Bulan Bintang, Djakarta, 1956. Panikar, K.M., Asia and Western Dominance, A llen & U llw in Ltd., London, 1955. Paulus, J. (Ed.), ’’A cheh” , Encyclopaedia- van N ederlansch Oos Indie, I; 1917. Reid, Anthony, The Contest fo r North Sumatra, O xford U niversity Press — University of Malaya Press, London — Kuala Lum pur, 1969. Romein, J.M., Aera Eropa, terdjemalian N oer Toegim an, P en erbit Ganaco N.V.; Bandung; 1956. Said, Mohd., Atjeh Sepandjang Abad, d jilid I d ite ib itk a n o le h P e n g a rang sendiri, Medan; 1961. Schrieke, B., Indonesian Sociological Studies Part o n e Sumur B a n d u n g , Bandung, 1960. ............ ....... Indonesian Sociological Studies, Part two, W. van H o e v e Ltd., The Haque- and Bandung, 1957 . Slamet Muljana, Runtuhnja Keradjaan Hindu Djawa dan Tim bulnja Negara-Negara Islam di Nusantara.. Bhratara, Djakarta, 1968. Sutardjo Kartohadikusumo, Desa, (Nama penerbit tidak ada), Jogjakar ta, 1953. Tamar Djaja, ’’Sjech Nuruddin Ar Raniri” Sinar Darussalam, No. 31 Pebruari 1971. Tardjan Hadidjaja, (E d.), Sedjarah Melaiu Firma Penerbitan Saptadarma, Djakarta, 1951. Tibbets, G.R., ” Pre Islamic Arabia and South East A sia” J.M .B.R.A.S:, Vol: X X IX Part 3, 1956: Vincent Monteil, ’’Ilmu Tasauf atau Mistik Islam ” , Budaja Djaja, No.
3 5 T h . 4 , A p r i l 1971. B . H . M . , N u sa n ta -ra A H i s t o r y o f I n d o n e s ia , L e s M a n i e a u S .A ., B r u x e l l e s , 1961. W i n s t e d t , R .O ., ’ ’ B u s t a n u s s a la t in it s d a t e a n d a u t h o r ” ,
V le k k e ,
N o . 81) 1920<
............A S
V o ? ^ X ^Pa^t 2 ^ ^ 9 3 2 °^
E d i t io n s
J.M.B.R.A.S:, *
^>efa^ ’ P a ^ a n S a n d A c h e h ” , J .M .B .R .
............X X X i ’ P a r t H3 S t19 5 9°f C la s s ic a l M a la y L it e r a t u r e ” ,
J.M.B.R.A.S., V o l .:
..................... ; V ’ £ . ° * M ala y a , L u z a k & C o m p a n y , L o n d o n , y a i r u n ; M o h d ; G a d j a h M a d a , B a la i P u s ta k a , D ja k a r t a , 1956. ................'
JaSn ,Se.d Ja r a h '.
A
D ja m b a t a n ;
D ja k a r t a ;
1935.;
1956.
Z a i n M i ? d a ; ^ i e d a J r S s f t ] e h d a " N u s a n ta r a > d 3i,id l ’ E e n e r b it Is k a n d a r Z a k a r ia
A ch m ad ,
S je c h
H am zah
F a n su ri
Sinar Darussalam, N o . 3 6, D ju l i 1971.
U la m a
P e n ja ir
T erbesa r” C iu c s a i ,
^ U b i 1 9 6 3 m a n ' K e s u s a s t e r a a n I n d o s e s ia L a m a , G u n u n g A g u n g , D ja k a r ta
R A L A T
Tjita Tjita untuk nenpersenbah buku ini dengan tanpa salah tjetak;:-. kiranja tidak berhasil*Sebab jang utana ialah karena singkatnja waktu untuk peker&jaan koreksi dipertjetakan dan usaha untuk menjegerakan terbitnja buku ini sebelun Pekan Kebudajaan Atjeh Ke-II berlansung»01eh karena itu kani nohon na'af dan kesedian penbatja jang budinan- untuk ncmperbaiki salah tjetak jang terdapat didalannja sbb.: seharusnja
hal*
baris
dari
tertjetak
5
8
atas
faktor kondisi
faktor dan kondisi
3
17
atas
Perlwanan
Perlawanan
3
9/lO
bawah
Hubungan Interna1 sional Keradja1? an Atjeh Portu gis di Malaka
5
8
atas
18
19
atas
bail nianaridesan
23
14
bawah
tidak banjak
28
7
bawah
penetapan ini besar
15
bawah
tidak banjak
t32
Hubungan Interna— sional Keradjaan Atjeh dan usaha Iskandar Muda neng— hantjurkan Portu gis di Malaka baik Illanuridesan sudah banjak penetop&n ini be— nar
39 40 41
14 17 22 18
bawah a s lin 3 a atas Achines© baw *h atas l Murian sepera
121 121
sesudah itu tidak b a n ja k M a l i k A l M u b in
35
91 99 108 92 113 114 114 117 119
a r tio J ® A c h in o ^ S Q
Mouris® segera court
121
125 125 126 136
a r:
dari
10
bawah bawah. atas bawah. bawah atas atas bawah atas bawah bawah bawah
6 5
12 22 22
14 4
6
18
11
7
seharusnja
tertjetak
geluruh kalinat pada baris itu di tiadakan royal ra^ 1 nenusuhi peoasuki brought trough Laksanana jj^tanana swat dan tanda nata gvff&t tanda nata jang nenjerang jjenjerang jang Its fall Its tall nendjundjung fl0ndjung harus tunduk kepada j^rus kepada berdakatan t0rsokatan sedjarah penbentukan fl(jjoran penbentuk3$
15 9 9 9 3
12
16 4 10 7
11
13 7 5 19 6
bawah atas bawah bawah atas atas bawah atas atas atas atas
.gjiokrati soring Usul Fikh
6 0
pgurusnaa Dftj^uddin z ^jjjijdatulwudjud a^ran adjaran « tofkand
D .^ahirtu. ulunfi K i f p „ na“
atas bawah bawah bawah bawah
'®
Fatoi Mu bin
1659 liip e fm w
apd» .
.
b a jjc 3a n £ o e s a r
■
denokrasi sering Ilnu Usul Fikh Djuga pengurusannja Djalaluddin zanan Wihdatulwud jud adjaran adjaranja Samarkand nong-arfcikan Djawahirul ulunfi Kasjfil Maklun Fatul Mubin 1693 nisannja pada jang besar
1
I
0^020M
li,
No.
l/
PENGARANG & NAMA BUKU Ahmad, Zakaria . , Sekitar kerajaan A tjeh
| 9 2 .5 s U )
dalam thn. 1520-1675 No.
Peminjam
Paraf
Tanggal
_A §1
l/v
\/6=r v / r- Jj
I f '—
k
\ l\ k \
_£ l J1
rn ro
*
-
U -U i~ iC ch
.2 9
NOV
211
1 4 JEC 20IIK
1 1.
l.ui
t ilijf
I p V
---------- -----------------------------1—
02
0302094
;• X ' /
perpustakaan ui