SC Tahun II/Maret - April 2012
Rp 22.500,edi
si
14
SWARACINTA
inspirasi, motivasi, pemberdayaan
Zakat untuk Kesehatan Ning Harmanto Ratu Herbal Indonesia Sampai Es Krim Panas
Banyumili: Bersilaturahmi Sembari berkarya
2
3
SC Tahun II/Maret - April 2012
amsi l a s ak red
Rp 22.500,E D IS
I
14
SWARACINTA
INSPIRASI, MOTIVASI, PEMBERDAYAAN
Zakat untuk Kesehatan Ning Harmanto Ratu Herbal Indonesia Sampai Es Krim Panas
Banyumili: Bersilaturahmi Sembari berkarya
Foto : Arif Ariadi
Menuju Kehidupan Berkualitas
B
anyak penguasa selalu merasa puas mengklaim suksesnya perekonomian negara karena indikator makro kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat diukur dengan pendapatan per kapita dan kemewahan. Bahwa daya serap masyarakat kini cukup tinggi misalnya terhadap penjualan barang-barang mewah, makin berkembagnya industri properti, kemajuan yang dialami bisnis penerbangan dalam negeri dan berbagai kemajuan ekonomi lainnya. Indikator itu berdasarkan rujukan keberhasilan dalam ilmu ekonomi. Jika indiakator tersebut menjadi acuan tercapainya kesejahteraan masyarakat, maka indikator atau petunjuk tercapai kesejahteraan rakyat adalah rujukan semu. Amartya Sen, salah seorang peraih nobel dalam ilmu ekonomi pembangunan, pernah menulis, ilmu ekonomi tidak hanya peduli pada pendapatan dan kekayaan, namun juga menyangkut pemanfaatan sumber daya sebagai sarana untuk tujuan nyata. Mencakup peningkatan dan dinikmatinya kehidupan yang panjang dan layak. Dalam kata lain, Amartya memberikan “wajah manusia” pada ilmu ekonomi, dengan memasukkan kesehatan, harapan hidup, kualitas hidup, kemiskinan, kelaparan dan lain-lain sebagai parameter kesejahteraan. Dengan pendekatan seperti ini, kita berharap pemerintah tidak hanya puas mengklaim keberhasilan pembangunan, termasuk masalah kesehatan, tanpa menutup mata pada peningkataan kesejahteraan rakyat yang menyangkut kualitas hidup rakyat secara merata. Dompet Dhuafa sebagai lembaga nirlaba dan pelaksana amanah donatur, telah melakukan langkah awal dalam memberikan dan menyediakan fasilitas maupun akses kesehatan bagi kaum dhuafa, seperti Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) dan Rumah Sehat Terpadu (RST) yang diberikan kepada masyarakat dhuafa untuk turut menciptakan kehidupan berkualitas. Program tersebut menjadi bagian dari manfaat zakat, implementasi wakaf produktif, serta sedekah donatur yang berhasil digalang Dompet Dhuafa untuk secara langsung dapat dinikmati oleh kaum miskin. Semua dilakukan dalam rangka membuka peluang kesempatan bagi kaum dhuafa untuk mendapatkan kemudahan akses di bidang kesehatan, yang kebanyakan orang bilang kesehatan sangat mahal harganya. Mari kita jaga kesehatan untuk mendapatkan kualitas hidup agar lebih baik. Dan, marilah kita bergerak untuk selalu berzakat dan dapat menunaikan wakaf sehingga dapat turut menciptakan kualitas hidup mereka yang papa.
Redaksi
SC inspirasi, motivasi, pemberdayaan
4
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Pemimpin Umum: Parni Hadi Pemimpin Redaksi: Ahmad Juwaini Pemimpin Perusahaan: M. Arifin Purwakananta Dewan Redaksi: Parni Hadi, Houtman Z. Arifin, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, Ismail A. Said, Ahmad Juwaini, M. Arifin Purwakananta, Rini Suprihartanti, A. Makmur Makka Redaktur Pelaksana: SS Widodo Staf Redaksi: M. Sabeth Abilawa, Urip Budiarto, Arlina F. Saliman, Amirul Hasan, Shofa Q Sekretaris Redaksi: Fenny Kontributor: Padang; Musvi Yendra, Bandung; Hendi Suhendi, Jogja; Ahmad Fauzi, Surabaya; M. Shufyan, Balikpapan; Abdul Samad, Makassar; Isra Prasetyo Idris Sirkulasi: Danar Dona Penerbit: Dompet Dhuafa Alamat Redaksi: Gedung Nugra Santana Lt 10 Jl. Jenderal Sudirman Kavling 7-8, Jakarta 10220 Telpon: 021-2510722 (Manajemen) Fax. 021-2510613 Telp./Fax.: 021-7801983 (redaksi) Web: www.swaracinta.com Redaksi menerima naskah maksimal 4.500 karakter dapat dikirimkan via e-mail:
[email protected]
Salam Redaksi
4
Menuju Kehidupan Berkualitas
- Zakat untuk KEsehatan Dhuafa 6 - Potensi Zakat untuk Kesehatan 12 - Rumah Bersalin CUma-Cuma (RBC) 14 - Penyakit Akibat SIkap Negatif Terhadap Pekerjaan 15
18
Selamat Datang Bensin Singkong
Tokoh
20
Esai A. Makmur Makka
Komunitas
56
46
Komunitas Banyumili: Bersilaturrahmi SambilBerkarya
47
Selesa
Demokrasi Pasar
Peluang
senarai
44
Tidak Harus ke Bali untuk Mengajak Ombak Menari
Arus Utama
Social Entrepreneurship
Destinasi
56
Kompor Nabat: Pelengkap Gas Pengganti Minyak Tanah
Beribu Cita Rasa Aceh
Konsultasi Keuangan
Waras
50
Esai Parni Hadi
66
Cara Mudah Menilai Investasi
Ning Harmanto : Ratu Herbal Indonesia Sampai Es Krim Panas
Unik
22
Tinta Ajaib untuk dukung Global Warming
Survival
28
Seteguh Semangatnya
Empati
30
- Tunjukkan Karakter Bangsa Melalui Budaya - Jampang MEngudara
Oase Cinta
34
Dukung Akses Kesehatan Gratis
Seni
36
Hajatan Megah Jazz Lover
Surat Pembaca Pendidikan Gratis, Adakah? Yth. Tim Redaksi SC Mohon berkenan memberikan informasi mengenai bidang pendidikan gratis bagi masyarakat. Kami masih mengalami kebinggunan terhadap informasi kebijakan pemerintah. Sebenarnya ada dimana saja sekolah-sekolah yang menyediakan fasilitas gratis tersebut, apakah Dompet Dhuafa punya sekolah gratis seperti pandangan umum saat ini? Terima kasih, semoga tambah sukses untuk pekerja sosial Indonesia.
Jawab Dengan senang hati mengenai bidang pendidikan akan segera kami bahas dalam Majalah Swaracinta di edisi mendatang. Dompet Dhuafa memiliki sekolah tidak berbayar khusus bagi anak-anak berprestasi dari masyarakat tidak mampu, yang akan mendapatkan fasilitas pendidikan di SMART Ekselensia Indonesia, di Parung, Bogor, Jawa Barat. Sementara Anda dapat memperoleh informasi tersebut via website di http://lpi-net.id. Terima kasih.
Pengen Cepat Dapat SC Asssalamualaikum... Bagaimana sih cara cepat mendapatkan majalah SC? Wass. @Didin – Sleman, Yogya Jawab Walaikumsalam… untuk mendapatkan majalah SC silahkan hubungi Bagian Distribusi (Danar Dona, 021-7416050). Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb.
Hari – Cinere, Jawa Barat
14/Tahun II/Februari - Maret 2012 Swaracinta
5
Arus Utama
Zakat untuk Kesehatan Dhuafa “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At Taubah : 103).
6
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Z
akat adalah ibadah ilahiah yang sekaligus ibadah sosial bagi umat Islam. Sudah sangat jelas aturan tentang kewajiban zakat bagi para muzakki dan penerima zakat (mustahik). Dana zakat haruslah didayagunakan bukan sekedar disalurkan, sehingga dapat menjadi salah satu jawaban akan pengentasan kemiskinan. Sehingga idealnya, dana zakat dikumpulkan dan dikelola untuk didayagunakan oleh lembaga amil zakat yang profesional. Potensi zakat di Indonesia yang cukup besar, apabila keseluruhannya dapat dikelola dan didayagunakan akan sangat membantu, menolong dan membina terutama kaum fakir miskin ke arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, sehingga mereka dapat
Arus Utama memenuhi kebutuhannya lebih layak dan beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari kekufuran, sifat iri dan dengki. Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) adalah lembaga nirlaba jejaring Dompet Dhuafa yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat miskin atau dhuafa. LKC Dompet Dhuafa merupakan salah satu bentuk program pendayagunaan zakat di bidang kesehatan agar zakat dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal bagi kaum dhuafa. Harapannya adalah dengan sudah ditanggungnya beban kesehatan kaum dhuafa, diharapkan mereka merasa aman dari sisi kesehatan sehingga dapat mengoptimalkan sisi ekonomi dan pendidikannya. Di usianya yang ke 10 tahun ini, LKC Dompet Dhuafa telah memberikan pelayanan kesehatan kepada sekitar 530 ribu jiwa dhuafa di Indonesia yang sebagian besar dana tersebut bersumber dari dana zakat. LKC Dompet Dhuafa terus berusaha menjadi mitra sehat kaum dhuafa yang akan mewujudkan kemandirian bagi dhuafa dalam permasalahan kesehatan khususnya, dan masalah lainnya dengan melibatkan sebanyak mungkin golongan masyarakat untuk mencapai visinya, yaitu menjadi institusi yang mampu mengembangkan program pelayanan kesehatan secara profesional bagi dhuafa di Indonesia. Pendayagunaan dana zakat oleh LKC Dompet Dhuafa dilakukan dengan berbagai program dan kegiatan di bidang kesehatan secara holistik dengan melihat data kesehatan yang ada di Indonesia sebagai penentu skala prioritas dan juga dengan memperhatikan kebutuhan kaum dhuafa. Sehingga banyak dihasilkan pelaksanaan dari pendayagunaan zakat di bidang kesehatan, di antaranya adalah:
Mempermudah Akses Layanan Kesehatan Dhuafa Keterbatasan dalam sisi ekonomi, menyebabkan kemampuan kaum dhuafa untuk dapat me-ngakses layanan kesehatan juga sangat terbatas. Sehingga, seringkali ketika kaum dhuafa memerlukan layanan kesehatan yang memadai tidaklah mudah, mereka seringkali akhirnya pasrah terhadap penyakitnya dan tidak mendapatkan pertolongan yang tepat. Hal ini menyebabkan penyakitnya semakin parah dan semakin sulit untuk ditolong. Diperlukan akses layanan kesehatan yang mudah dan sangat terjangkau oleh kaum dhuafa seperti balai pengobatan/klinik atau rumah bersalin yang memberikan layanan kesehatan secara cuma-cuma untuk mereka. Kehadiran layanan kemanusiaan oleh LKC Dompet Dhuafa yang terintegrasi tersebut dapat dinikmati para calon dan penerima manfaat di banyak tempat, seperti yang tersedia di 4 Gerai Sehat dan 23 Pos Sehat di Jabodetabek. Tidak hanya itu saja, Dompet Dhuafa bersama mitra dan cabang serta per-
wakilan Dompet Dhuafa di daerah di Nusantara, telah membangun fasilitas akses pelayanan kesehatan bagi dhuafa di 11 Gerai Sehat dan 8 Pos Sehat di luar Jabodetabek (seperti di Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Jambi, dan Nusa Tenggara Barat). Sistem yang diberikan dalam melayani bidang kesehatan bagi kaum miskin ini, LKC Dompet Dhuafa memberlakukan pola kepesertaan dalam rangka untuk tepat sasaran sesuai dengan aturan penerima zakat yang ada (yaitu fakir–miskin). Saat ini sudah terdaftar sekitar 20 ribu KK (atau setara dengan 100 ribu jiwa) dhuafa sebagai pesertanya dalam wilayah Jadebotabek. Pelayanan yang dilakukan meliputi aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (rujukan dan rehabilitasi) serta promosi kesehatan (promotif dan preventif). Sehingga diharapkan, dhuafa yang sedang sakit dapat terlayani secara holistik dan menjadi sehat kembali, serta yang dalam keadaan sehat dapat menjaga dirinya agar tetap sehat. Layanan kesehatan yang dilakukan oleh LKC Dompet Dhuafa untuk mempermudah akses bagi masyarakat dhuafa bukan hanya bersifat statis dan pasif, tapi juga bersifat dinamis dan aktif. Artinya, dilakukan juga kegiatan atau Aksi Layanan Sehat (ALS) di daerah-daerah kumuh dan miskin secara langsung. Dikirim tim ALS untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dhuafa di daerahnya masing-masing, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi yang besar. Kegiatan ALS LKC Dompet Dhuafa juga dilakukan di daerahdaerah pascabencana, seperti bencana gunung merapi yang meletus, bencana gempa, bencana banjir dan bencana kebakaran. Hal ini didasari bahwa masyarakat yang berada di daerah bencana mengalami kesulitan akses dan keterbatasan sumber daya layanan kesehatan, sehingga sangat memerlukan bantuan.
Aksi yang dilakukan tim
LKC Dompet Dhuafa dala m memberikan akses pelayanan kesehatan bagi kaum miskin.
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
7
Arus Utama dinyatakan sembuh. Untuk pemberantasan penyakit kusta, LKC Dompet Dhuafa juga memberikan pelayanan secara cuma-cuma mulai dari pemeriksaan diagnosis sampai pengobatan pasien kusta dengan obat kusta berstandar nasional. Bahkan, apabila pasien kusta memerlukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, di LKC Dompet Dhuafa pun juga tersedia Poli Kulit dan Kelamin dengan dokter spesialis berstatus relawan.
Penanganan Kencing Manis (DM) Dhuafa
kukan kunjungan kerja
MN) Dahlan Iskan mela Usaha Milik Negera (BU Menteri Negara Badan afa Dhu pet Dom T) (RS di Rumah Sehat Terpadu
Memberantas Penyakit Menular Sampai saat ini, masih terdapat beberapa penyakit menular yang diderita oleh kebanyakan kaum dhuafa seperti penyakit tuberkulosis (TB) dan kusta. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat pengetahuan yang terbatas, lingkungan hidup yang tidak memadai dari aspek kesehatan serta asupan gizi yang kurang, sehingga tingkat penularannya cukup tinggi di kalangan masyarakat miskin. Tahun 2009, ditemukan 556.000 pasien TB di Indonesia (224 per 100.000 penduduk, WHO 2009) dengan kematian setiap tahunnya sekitar 90.000 kurang. Untuk penyakit kusta di tahun 2010, di Indonesia sedikitnya ditemukan 17.012 kasus baru dan 1.882 atau 10,71 persen di antaranya ditemukan sudah dalam keadaan cacat tingkat dua atau cacat yang tampak. Selain itu, sebanyak 1.904 kasus (11,2 persen) di antaranya adalah penderita kusta anak-anak. LKC Dompet Dhuafa mendirikan TB Center di Gerai Sehat Ciputat Tangerang Selatan dan Kota Bekasi dalam rangka untuk membantu pemberantasan penyakit TB secara tuntas. Pelayanan diberikan secara cuma-cuma meliputi pemeriksaan wajib untuk diagnosis (berupa pemeriksaan dahak BTA 3 kali) serta pemeriksaan lainnya apabila diperlukan (seperti rongent, pemeriksaan darah dan mantoux test), pengobatan pasien TB dengan Obat Anti-Tuberkulosis berstandar serta pemberian obat lainnya yang diperlukan, kontrol rutin ke dokter di Poli TB setiap dua pekan sekali dan pemberian makanan tambahan berupa susu dan telur untuk perbaikan gizi. Semuanya diberikan sampai pasien TB
8
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Menurut data Federasi Diabetes Nasional, didapatkan informasi bahwa pada tahun 2003 jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) di dunia sebanyak 194 juta jiwa, setiap tahun terdapat 3,2 juta kematian disebabkan oleh DM dan diperkirakan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 333 juta jiwa penderita di dunia. Di Indonesia pada tahun 2006 diperkirakan terdapat 14 juta jiwa penderita DM. Namun amat disayangkan, hanya 50% penderita yang sadar bahwa ia mengidap DM dan di antara yang sadar itu, baru sekitar 30% yang datang berobat dengan teratur. Sehingga sangat diperlukan pengetahuan yang baik dan benar tentang DM di masyarakat.
Arus Utama LKC Dompet Dhuafa melakukan pelayanan Poli DM Holistik kepada pasien dhuafa yang menderita DM di Gerai Sehat Ciputat Tangerang Selatan. Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan kadar gula darah rutin, konsultasi dan pengobatan oleh dokter dan paramaedis yang terlatih. Selain itu, dilakukan pula kegiatan edukasi, senam DM dan senam perawatan kaki DM untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan keberhasilan pengobatan. Dengan kata lain, dilakukan pelayanan untuk penanganan pasien dhuafa yang menderita DM secara holistik yang bertujuan untuk menormalkan kadar gula darah dan mencegah komplikasi.
Perbaikan Gizi Balita Dhuafa Dari data Riskesda 2011, diketahui bahwa sekitar 4,7 juta balita di Indonesia kini menderita gizi kurang dan 1,3 juta lainnya mengalami gizi buruk. Ini berarti akan ada sekitar 6 juta balita yang dikhawatirkan tidak berkualitas di masa yang akan datang. Penyebab permasalahan gizi pada balita ini adalah asupan yang tidak memadai disebabkan permasalahan ekonomi dan tingkat pengetahuan yang kurang akan gizi. LKC Dompet Dhuafa melakukan program perbaikan gizi balita dhuafa dengan pendekatan individu dan masyarakat. Pada kasuskasus balita dengan gizi buruk, dilakukan upaya perbaikan gizi dengan konsultasi klinik, terapi gizi dan penanganan medis secara individu oleh tenaga ahli gizi dan dokter yang berpengalaman. Sedangkan pada kasus-kasus balita dengan gizi kurang yang ada di masyarakat, dilakukan upaya perbaikan gizi dengan pelaksan-
pun keluarga rat kepada pasien mau rakat. Perhatian khusus masyaka aritas kehidupan bermasya dapat menunjukkan solid
aan program berupa advokasi, penyuluhan dan bimbingan secara intensif oleh tim perbaikan gizi yang sudah terlatih dan berpengalaman. LKC Dompet Dhuafa juga melakukan kampanye secara aktif dan berkelanjutan tentang pemanfaatan ASI (Air Susu Ibu) untuk pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal. Setiap ibu dhuafa yang melahirkan di LKC Dompet Dhuafa, dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan diedukasi untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Bahkan dalam beberapa kasus bayi dengan gangguan gizi, diterapi dengan pemberian ASI persusuan dan dilanjutkan dengan pemberian ASI oleh ibunya secara langsung. Penanganan penyakit yang seringkali menjadi penyebab tambahan akan terjadinya kasus gizi kurang atau gizi buruk pada balita juga dilakukan di LKC Dompet Dhuafa. Penyakit yang sering ditemukan pada balita gizi kurang atau gizi buruk adalah penyakit tuberkulosis (TB) dan Kecacingan.
Menurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Menurut hasil Riskesda 2010, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita (AKBal) sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Situasi ini masih jauh dari target MDGs 2015 yang harus dicapai, yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, AKB sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup dan AKBal sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. LKC Dompet Dhuafa, melalui pelayanan di Gerai Sehatnya dalam bentuk Poli Kesehatan Ibu dan Anak serta Rumah Bersalin Cuma-Cuma memberikan pelayanan untuk ibu hamil secara menyeluruh sampai melahirkan dengan sehat dan selamat. Pada ibu hamil dhuafa yang sudah menjadi peserta dilakukan ANC (ante natal care) secara rutin (minimal 4 kali selama masa kehamilan) untuk memantau perkembangan kesehatan janin dan ibu, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah serta edukasi kehamilan serta persiapan persalinan. Edukasi tentang pentingnya ASI dan cara menyusui yang benar juga sudah diberikan kepada ibu hamil dhuafa tersebut selama melakukan ANC. Harapannya adalah, ibu hamil dhuafa termotivasi dan memiliki pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui. Ketika sudah akan melahirkan, maka proses persalinan yang dapat dilakukan secara normal, dilakukan oleh bidan yang terlatih. Namun apabila diperlukan tindakan operasi, maka bidan LKC Dompet Dhuafa akan merujuknya ke rumah sakit mitra yang sudah ada relawan dokter spesialis kandungan dan kebidanannya untuk membantu proses persalinan. Sehingga, proses persalinan pada ibu dhuafa dapat berlangsung dengan sehat dan aman. Dan akhirnya akan membantu program pemerintah dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan.
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
9
Arus Utama
diperhatikan adalah mencuci tangan sebelum makan dan selesai buang air besar atau kecil, memotong kuku, menggunakan sandal atau sepatu dan mandi secara rutin yang dibarengi dengan gosok gigi.
Operasi Massal
pun keluarga rat kepada pasien mau yang dilakukan LKC Perhatian khusus masyaka di 21 kota di Indonesia Program Zakat dan ASI dapat menunjukkan solid dupan bermasyarakat. Dompet Dhuafa aritas kehi
Anak Sekolah Sehat Hasil penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 1000 anak sekolah di 11 propinsi menunjukkan hasil, sebesar 20-25 % anak menderita anemia (Hb yang rendah). Di sisi lain, infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Prevalensi infeksi cacing di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006, yaitu sebesar 32,6 %, terutama pada golongan masyarakat yang kurang mampu dari sisi ekonomi. Semakin parah tingkat kemisikinan masyarakat akan semakin berpeluang untuk mengalami infeksi cacing. Anak sekolah yang merupakan aset dan harapan bangsa, harus selalu dalam keadaan sehat. Tetapi, seringkali karena masalah ekonomi dan lingkungan hidup yang kurang memadai menyebabkan mereka mengalami anemia yang banyak disebabkan karena infeksi cacing dalam waktu yang cukup lama. Hal ini akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan mereka dalam belajar di sekolah. LKC Dompet Dhuafa melakukan Program Anak Sekolah Sehat (PASS) di beberapa sekolah dasar yang mayoritas muridnya berasal dari kelurga dhuafa untuk membantu memberantas kecacingan dan anemia. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemeriksaan Hb lewat darah dan infeksi cacing lewat feses, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian vitamin dan obat cacing kepada mereka yang menderita anemia dan kecacingan. Selain itu juga dilakukan penyuluhan kepada guru dan orang tua murid akan pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat di rumah dan di sekolah. Perilaku-perilaku sederhana yang perlu
10
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Ketika seorang dhuafa menderita penyakit yang harus dilakukan tindakan operasi, maka ia akan mengalami “aduh” sebanyak tiga kali. Pertama, “aduh” memang karena penyakitnya, “aduh” berikutnya dikarenakan bingung untuk biaya tindakan operasi yang tidak mungkin mereka penuhi, sedangkan “aduh” ketiga adalah masalah birokrasi -administrasi yang rumit dan tidak jelas untuk pengurusan tindakan operasi dengan menggunakan program jaminan kesehatan untuk warga miskin yang dijalankan oleh pemerintah. LKC Dompet Dhuafa telah melakukan kegiatan operasi massal untuk membantu permasalahan dhuafa guna memperoleh tindakan operasi yang dibutuhkan seperti operasi katarak, bibir sumbing, hernia dan wasir. Banyak dhuafa yang mengungkapkan rasa bahagianya setelah selesai dioperasi penyakit kataraknya, seperti “Alhamdulillah, sekarang untuk membaca Al-Quran sudah lebih jelas dan saya sudah bisa melihat lagi dan bekerja untuk keluarga,” ujar salah seorang penerima manfaat. Dan untuk pasien bibir sumbing yang umumnya berusia anakanak, setelah selesai dilakukan operasi, banyak orang tua yang mengungkapkan rasa bahagianya dikarenakan anaknya sudah “sempurna” kembali dan harapan untuk masa depan anaknya terbuka lebar. Serta untuk pasien dhuafa yang menderita hernia dan wasir, setelah selesai dilakukan operasi mereka pada umumnya merasa bahagia dan menyatakan dapat kembali bekerja dengan optimal. Tentunya, ketika para dhuafa tersebut sudah terbebas dari penyakitnya, mereka memiliki rasa optimis yang tinggi untuk dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan lebih baik. Akhirnya, harapan membangun kesadaran masyarakat untuk menitipkan dana zakatnya kepada Lembaga Amil Zakat(LAZ) yang profesional seperti Dompet Dhuafa, sehingga manfaat zakat yang didayagunakan akan semakin besar dirasakan oleh dhuafa. n (Dr. Yahmin Setiawan, MARS, Direktur LKC DOMPET DHUAFA)
11
Arus Utama
Sosialisasi tentang kesehatan kepada anak-anak sekolah oleh Dompet Dhuafa di Banten beberapa waktu lalu.
Potensi Zakat untuk Kesehatan M
asalah kemanusiaan yang terbesar adalah masalah kemiskinan yang melanda sebagian besar umat manusia termasuk di dalamnya umat Islam. Masalah kaya miskin dalam masyarakat kadang-kadang dipandang sebagai masalah rawan karena keadaan demikian dapat menimbulkan kesenjangan dan masalah sosial. Masalah sosial yang timbul dari kemiskinanan seperti kriminalitas, penculikan anak, kenakalan remaja, anak jalanan, gelandangan, pengemis, narkoba, prostitusi dan masalah sosial lainnya. Masalah-masalah sosial tersebut tentunya akan meresahkan masyarakat dan perlu ditangani dengan cara mengentaskan kemiskinan terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi perbedaan kaya dan miskin yang mencolok dalam masyarakat. Untuk mengentaskan kemiskinan diperlukan kerjasama dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, karena mengentaskan kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama sebagai bentuk solidaritas sosial dalam masyarakat. Tiap agama membawa ajaran yang baik terlepas dari perbe-
12
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
daan-perbedaan sangat mendasar yang menyertainya. Termasuk di dalamnya ajaran kedermawanan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan ajaran menciptakan persatuan dan kesatuan antar umat manusia. Menurut Jalaluddin (2005:263) agama memiliki fungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas sosial di mana penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Karena agama mendorong manusia untuk tidak selalu memikirkan kepentingan pribadi tetapi juga kepentingan sesama. Itu berarti agama membantu mendorong terciptanya persetujuan mengenai sifat dan isi kewajiban-kewajiban sosial dengan memberikan nilai-nilai yang berfungsi menyalurkan sikap-sikap para anggota masyarakat dan menetapkan isi kewajiban-kewajiban sosial mereka. Dalam peranan ini agama telah membantu menciptakan sistem-sistem nilai sosial yang terpadu dan utuh.
Arus Utama
Mengentaskan kemiskinan merupakan tanggungjawab bersama sebagai bentuk solidaritas sosial dalam masyarakat
Peranan sosial agama harus dilihat sebagai sesuatu yang mempersatukan Dalam pengertian harfiahnya, agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Karena nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama kelompok-kelompok keagamaan, maka agama menjamin adanya persetujuan bersama dalam masyarakat. Agama juga cenderung melestarikan nilai-nilai sosial. Nilai-nilai sosial keagamaan tersebut tidak mudah diubah karena adanya perubahan-perubahan dalam konsepsi-konsepsi kegunaan dan kesenangan duniawi (Nottingham, 1997 : 42). Seperti halnya ajaran agama Islam yang menghendaki penganutnya untuk memiliki kepekaan dan solidaritas sosial untuk ikut memikirkan nasib orang lain dan memiliki kewajiban sosial membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu ajaran Islam yang menunjukan solidaritas dan kewajiban untuk mensejahterakan masyarakat adalah zakat. Zakat merupakan ibadah umat Islam di bidang harta yang dapat dipandang sebagai instrumen untuk merealisasikan konsep keadilan dan kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat. Zakat merupakan manifestasi dalam hubungan antarmanusia dengan prinsip mendistribusikan harta kekayaan dari yang kaya kepada yang miskin sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Islam mewajibkan seorang muslim yang mampu untuk mengeluarkan hartanya dalam bentuk zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan bagi orang yang tidak mampu berusaha dan tidak sanggup bekerja, serta tidak memiliki harta untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, maka ia berhak mendapat jaminan dari saudara-saudaranya yang mampu, karena dalam Islam semua muslim itu bersaudara. Jaminan yang dimaksud tersebut berupa zakat yang diberikan oleh muslim yang mampu kepada saudara muslim yang tidak
mampu. Zakat inilah yang diharapkan mampu meminimalisir kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, sebagai sikap dari saling membantu dan solidaritas dalam Islam yang pada akhirnya mampu pula memberantas kemiskinan dalam masyarakat. Zakat merupakan ibadah yang memiliki akar historis yang cukup panjang, seperti juga ibadah shalat. Kalau shalat merupakan ibadah ruhiyah, maka zakat adalah ibadah harta dan sosial yang memiliki posisi sangat penting, strategis, dan menentukan, baik yang dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Dengan kata lain, zakat disamping memiliki dimensi spiritual juga memiliki dimensi sosial ekonomi. Dengan demikian, bagi setiap muslim yang telah menunaikan zakat, tidak hanya beribadah untuk dirinya sendiri tetapi juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sesamanya, dimana pengeluaran zakat dibebankan atas harta atau kekayaan seorang muslim sehingga zakat memiliki tujuan sangat mulia. Yusuf Qardhawi (Nuruddin, 2006:152-153) mengemukakan bahwa zakat adalah sistem sosial, karena zakat berfungsi menyelamatkan masyarakat dari kelemahan baik karena bawaan ataupun karena keadaan. Zakat dapat menanggulangi berbagai bencana dan kecelakaan, memberikan santunan kemanusiaan, orang yang berada menolong yang tidak punya, yang kuat untuk membantu yang lemah, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan kehabisan bekal dan memperkecil perbedaan antara si kaya dan si miskin. Sedangkan zakat menurut Hikmat Kurnia dan A. Hidayat (2008:8) merupakan salah satu dari sistem ekonomi Islam karena zakat merupakan salah satu implementasi asas keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Di sisi lain Sahal (Sidiq, 2005:11) juga menyatakan zakat adalah institusi-institusi untuk mencapai keadilan sosial, dalam arti sebagai mekanisme penekanan modal pada sekelompok kecil masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation mengungkapkan, jumlah filantropi (kedermawanan) umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 triliun dalam bentuk barang Rp 5,1 triliun dan uang Rp 14,2 triliun. Jumlah dana sebesar itu, sepertiganya masih berasal dari zakat fitrah (Rp 6,2 triliun) dan sisanya zakat harta sebesar Rp. 13,1 triliun. Potensi zakat di Indonesia sesungguhnya sangat besar, berdasarkan hitungan Kompas, potensi minimal zakat di Indonesia sebesar Rp 4,8 triliun. Asumsinya, penduduk Muslim 88,2 persen dari total penduduk Indonesia. Hasil survei Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) tahun 2007 menyebutkan, potensi zakat di Indonesia lebih besar lagi, yaitu Rp 9,09 triliun. Survei ini menggunakan 2.000 responden di 11 kota besar di Indonesia. Pakar ekonomi syariah, Syafii Antonio, bahkan menyebut potensi zakat Indonesia mencapai Rp17 triliun. Ini membuktikan bahwa dari potensi zakat yang besar belum sepenuhnya tergali untuk digunakan mengatasi masalah kemiskinan. n (Dari berbagai sumber)
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
13
Arus Utama
Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) Dompet Dhuafa Jawa Barat
T
ahun 1998 Dompet Dhuafa membuka gerai zakat di kota Bandung, Jawa Barat, dan rupanya mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Tahun berikutnya, gerai ini semakin berkembang aktifitasnya dan kemudian tahun 2000 menjadi lembaga perwakilan Dompet Dhuafa Jawa Barat. Aktifitas intinya adalah mengoptimalkan pemanfaatkan dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) melalui berbagai program pemberdayaan untuk menanggulangi berbagai permasalahan sosial masyarakat di Jawa Barat. Satu program yang digadang Dompet Dhuafa Jawa Barat, yang didirikan pada 11 Oktober 2004 adalah Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC). Pembangunan dan operasional RBC ini menggunakan dana ZIS untuk membantu kaum dhuafa bersalin secara gartis dan tersedianya fasilitas klinik bagi anak-anak yang diberikan sepanjang satu tahun secara cuma-cuma. Latar belakang pendirian RBC ini didasari tingginya angka kematian ibu saat melahirkan, kematian 1 jam 8 bayi meninggal, khsusunya di Jawa Barat dari kelahiran 1000 bayi terdapat 44 bayi yang meninggal. Hal tersebut mendorong Dompet Dhuafa Jawa Barat segera beraksi untuk mengatasi hal tersebut. Dan
14
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
Menjadi Rumah Bersalin yang Profesional bagi Dhuafa dengan Pelayanan Maksimal” (Visi RSC) tentunya, tingginya biaya dan sulitnya mendapatkan fasilitas maupun akses bidang kesehatan bagi kaum miskin menjadi memicu agar kaum dhuafa mendapatkan hak kesehatan yang lebih baik. Fasilitas lain yang tersedia adalah pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care atau ANC), Persalinan normal (Intranatal Care atau INC) dengan tindakan Carretage, Perawatan pasca melahirkan bagi ibu dan bayi (Post Partum), Pelayanan imunisasi, USG, Senam Hamil, Pelayanan Keluarga Berencana (KB), Poli Anak, ANC Mobile, dan sebagainya. n
Pandangan Tokoh
Foto istimewa
Penyakit Akibat Sikap Negatif Terhadap Pekerjaan
A
pakah Anda sering merasakan ‘tidak enak badan’? Hatihati lho. Boleh jadi dokter pun tidak bisa menemukan penyebab utamanya. Ini bukan karena dokternya kurang canggih. Tetapi, ada jenis-jenis penyakit tertentu yang tidak berkaitan dengan kerusakan atau gangguan pada organ-organ tubuh kita. Jika diperiksa, fungsi tubuh kita berjalan normal kok. Tapi, mengapa kita ‘merasa’ sakit juga? Kondisi seperti itu disebut sebagai penyakit psikosomatis. Meskipun secara fisik kita merasakan sakitnya, namun sesungguhnya hal itu disebabkan oleh kondisi mental kita. Sekalipun mekanismennya belum bisa betul-betul dipahami, namun para ahli occupational health meyakini bahwa hal itu sangat erat kaitannya dengan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Premisnya adalah; orang-orang yang bersikap positif terhadap pekerjaan lebih berpeluang untuk tetap sehat dan segar bugar dalam lingkungan kerja yang dijalaninya setiap hari. Anda, ingin tetap sehat bukan? Maka mulailah dengan bersikap secara positif terhadap pekerjaan.
Penelitian intensif Gallup Organization menemukan bahwa sikap negatif itu ternyata bisa menimbulkan terjadinya berbagai macam penyakit. Baik berupa penyakit fisik, maupun psikologis. Oleh karenanya, jika sering merasa ada gangguan fisik maupun psikologis, maka kita perlu segera mawas diri; apakah kita memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan sehari-hari atau tidak. Sebab, penelitian itu jelas sekali menunjukkan hubungan yang erat antara sikap dengan kesehatan kita. Mungkin banyak orang yang memprediksi bahwa sikap negatif karyawan hanya merugikan atasan atau perusahaan. Padahal, sikap negatif terhadap pekerjaan tidak hanya merugikan perusahaan, justru merugikan diri kita sendiri. Jika dikalkulasikan lebih teliti, kita sendiri lebih banyak ruginya daripada pihak lain. Jadi, sudah saatnya memikirkan ulang jika kita ingin menerapkan sikap negatif terhadap pekerjaan. Bagi Anda yang tertarik untuk belajar menghindari penyakit akibat sikap negatif terhadap pekerjaan, mari memulainya dengan memahami dasar prinsip Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
15
Pandangan Tokoh Sikap negatif kita terhadap pekerjaan tidak hanya merugikan perusahaan, justru lebih banyak merugikan diri kita sendiri sales, bisa meninggalkan kantor jam berapa saja. Tidak berarti mereka boleh pulang, melainkan mereka harus menyongsong pelanggan. Orang pabrik harus strik dengan pengaturan waktu yang ketat. Bukan diperbudak, melainkan mereka harus bekerja dengan urutan proses yang memungkinkan suatu produk dibuat. Orang finance kadang harus membuat laporan sampai larut malam. Bukan diperlakukan seperti robot, melainkan ada masa-masa tertentu di mana mereka harus melakukan konsolidasi pembukuan dan mengirimkan laporan ke kantor pusat.
Foto istimewa
Pekerjaan kita adalah pilihan kita sendiri. Adakah orang yang memaksa Anda bekerja di bidang itu? Nggak ya. Kita memilih sendiri pekerjaan itu. Kita yang mencarinya di koran Sabtu atau Minggu. Kita yang menyebarkan CV ke agen-agen tenaga kerja. Dan kita ditanya; “Apakah Anda tertarik untuk mengisi lowongan kerja ini?” Kita mengatakan “Ya.” Lalu, menandatangani kontrak kerja, tanpa paksaan dari siapapun. Aneh, jika kemudian kita mengeluhkan pekerjaan itu. Meski aneh, begitulah kejadiaan dan banyak berlangsung di lingkungan kerja kita. Coba perhatikan, betapa banyak orang mengeluhkan soal pekerjaannya. Ada yang mengeluh karena merasa bosan. Ada yang karena merasa tidak dibayar sepadan. Ada yang mengeluhkan betapa banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Ada yang mengeluhkan kehidupan pribadinya tersita oleh pekerjaan. Apapun bisa dikeluhkan. Bedanya, ada yang mengeluh dan ada yang tangguh. Mengeluh itu adalah salah satu penanda awal sikap negatif terhadap pekerjaan. Sedangkan menjadi pribadi tangguh adalah ciri adanya sikap positif. Jika sikap negatif masih dominan, maka kita perlu mengingat kembali bahwa pekerjaan ini adalah pilihan kita sendiri. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik masing-masing. Sikap negatif kita terhadap pekerjaan kadang juga timbul dari rasa iri kepada orang lain. Gaji sama, tapi kerjaan di departemen kita lebih berat. Tetangga kubikal sebelah sudah bisa pulang jam 5 sore. Saya? Paling cepat jam setengah tujuh malam. Nggak fair. Lha, justru kitalah yang tidak fair jika membandingkan fungsi atau peran kita dengan peran orang lain. Fungsi sales punya karakteristik yang berbeda dengan fungsi produksi, misalnya. Begitu pula dengan fungsi finance. Orang
16
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Jika masing-masing orang hanya melihat enaknya orang lain, maka bukan dampak positif yang didapatkannya, malah sikap negatifnya akan tumbuh semakin menjadi. Tidak perlu iri pada orang lain. Karena setiap pekerjaan, memiliki karakteristiknya masing-masing. Kualitas kerja kita mencerminkan kualitas diri kita. Kalau Anda melihat suatu tugas dikerjakan dengan buruk, Anda tentu bertanya; “Siapa sih yang ngerjain? Kok hasilnya kayak gini!” Ada ‘cita rasa’ universal untuk sebuah kualitas kerja. Anda, tentu tidak mau berada dalam satu team dengan orang yang ‘kerjaannya’ kurang bagus. “Entar kita juga yang mesti ngebenerin kerjaan nggak beresnya,” kan begitu pikiran yang membayangi Anda. Sebaliknya, Anda selalu ingin menjadi bagian dari tim yang terdiri dari orang-orang yang bisa menghasilkan pekerjaan yang bagus. Semua itu menunjukkan bahwa kualitas kerja kita mencerminkan kualitas diri kita sendiri. Maka jika ingin orang lain tahu seberapa baiknya kualitas diri kita, tidak ada cara lain selain memastikan bahwa pekerjaan yang kita tangani diselesaikan dengan kualitas yang terbaik. Namun, hal itu tidak mungkin bisa diwujudkan jika kita bersikap buruk terhadap pekerjaan itu. Tidak usah merasa rugi memberikan kualitas kerja yang lebih baik dari kebanyakan orang yang lainnya. Sebab, kita sendiri yang untung kok. Orang yang kerjanya baik itu, paling berpeluang untuk dipekerjakan lebih langgeng. Orang yang kerjanya baik itu, paling besar peluangnya untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih besar. Di mana ruginya coba? Tapi kan gajinya sama? Lha iya. Gajinya sama. Tapi kualitas diri Anda jauh lebih baik daripada pegawai lainnya yang berkualitas biasa-biasa saja. Atau, apakah kualitas Anda juga sama seperti mereka? Anda lebih baik. Buktikan kata-kata ini.
Pandangan Tokoh Sikap negatif tidak menghasilkan manfaat positif. Anda boleh menggunakan hukum apapun untuk mematahkan penyataan ini. Hukum matematika: positif dikali negatif, hasilnya negatif. Hukum fisika; jika ada campur tangan ion negatif pada ion positif, Anda bisa kesetrum. Hukum sosial; orang negatif dalam komunitas orang-orang positif akan dikucilkan. Di tempat kerja, sikap negatif sama sekali tidak produktif. Padahal gaji dan bayaran kita itu dihitung dan dikaitkan dengan kontribusi atau produktivitas kerja kita sendiri. Sudah banyak lho kejadian orang-orang yang sikapnya negatif akhirnya dipersilahkan untuk meninggalkan perusahaan. Ada juga kok yang sikapnya negatif, tapi pekerjaannya bagus. Memang ada juga orang yang kemampuan kerjanya tinggi. Pengetahuannya luas, dan pengalamannya panjang. Makanya, pekerjaan itu cetek saja baginya. Sehingga, semua pekerjaannya bisa diselesaikan dengan baik. Tetapi, orang ini lupa bahwa selain soal pengetahuan (knowledge) dan keterampilan kerja (skill), ada aset lain yang wajib dimiliki oleh seorang pekerja profesional yaitu Sikap (attitude). Boleh kok kalau mau skill dan knowledge-nya doang yang bagus. Tapi, siap-siap saja kesalip oleh orang lain yang punya sikap baik. Mengapa? Karena cepat atau lambat pengetahuan dan keterampilan kerja mereka juga akan meningkat semakin baik. Jika dikombinasikan dengan sikap positif yang selama ini sudah dimilikinya, maka cepat atau lambat mereka akan mengunggulinya. Mengapa, karena hanya sikap positif yang menghasilkan dampak positif. Kita sendirilah yang merasakan dampak dari sikap kita. Mungkin hal ini tidak mudah dimengerti oleh orang-orang yang mendahulukan emosi. Rasa kesal memang sering menutupi akal sehat. Tetapi, marilah kita pahami kembali bahwa setiap tindakan kita tentu menghasilkan konsekuensi-konsekuensi. Artinya, tindakan baik menghasilkan konsekuensi baik. Sedangkan tindakan buruk menghasilkan konsekuensi buruk. Meski tidak selamanya terlihat dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, hal itu tidak terbantahkan. Sikap baik kita kepada pekerjaan mungkin tidak menyebabkan kita langsung naik gaji, kan? Tetapi, setelah lima tahun secara konsisten kita menunjukkan sikap positif itu, ada kesempatan seiring dengan berkembangnya kondisi perusahaan. Sudah bisa dipastikan jika
orang-orang yang telah bertahun-tahun bersikap dan berdedikasi baik itu masuk kedalam daftar orang-orang yang layak dipertimbangkan untuk meraih manfaat dari peluang yang ada. Sebaliknya, seseorang yang bersikap negatif mungkin tidak serta merta dipotong gajinya. Tetapi setelah selama bertahuntahun dia melakukannya, akan membekas juga di dalam benak atasan, perusahaan atau pengambil keputusan. “Dengan kepercayaan kecil saja dia sudah sedemikian banyaknya mengeluh. Apalagi jika dia diberi kepercayaan yang lebih besar dari itu?” kan kira-kira begitu. Maka sikap mana pun yang kita pilih, ya bebas saja. Tidak ada yang memaksa, atau menghalanginya. Namun, kita perlu selalu mengingat hal ini: kita sendirilah yang merasakan dampak dari sikap kita terhadap pekerjaan. Apa pun sikap yang kita ambil terhadap pekerjaan adalah pilihan kita sendiri. Ada kalanya ‘menggertak’ perusahaan berhasil juga memang; “kalau nggak naik gaji, saya keluar.” “Kalau nggak ngasih bonus lebih, saya bikin usahanya macet.” Mungkin kadang berhasil juga. Namun, cara itu tidak akan selamanya mujarab. Sekali pun memang kadang mempan, hal itu memperlihatkan nilai dari integritas pribadi kita. Percayalah, tidak ada atasan atau pemilik perusahaan yang benar-benar nyaman kondisi seperti itu. Ketika mereka memiliki pilihan lain yang lebih baik, mereka mungkin akan menempuh cara lain. Selain itu, kita perlu sadari bahwa perilaku kita juga menentukan reputasi kita. Dan para pemilik perusahaan atau atasan yang handal biasanya memiliki jaringan yang kuat dalam industrinya. Sehingga mereka saling berkomunikasi dan bercerita satu sama lain. Di arena tender mereka memang saling berkompetisi. Tapi di padang golf, mereka adalah sahabat yang saling berbicang selama perjalanan dari lubang ke lubang. Jika reputasi kita buruk di perusahaan ini, maka boleh jadi ceritanya sampai juga ke perusahaan lainnya. Nah, sekarang kita tahu bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh sikap negatif itu bukan hanya bersifat fisik dan psikis saja, melainkan juga terhadap reputasi kita. So, mendingan mengurangsikap negatif deh. Lalu menggantinya dengan sikap positif terhadap pekerjaan kita. Mari Berbagi Semangat!
n (Deka – Natural Intelligence Leadership)
Sikap negatif terhadap pekerjaan itu bukan hanya merusak kondisi fisik dan psikis kita, melainkan juga merusak reputasi profesionalitas kita 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
17
Social Entrepreneurship
Selamat Datang Bensin Singkong ! Oleh: Ahmad Juwaini
K
etika harga BBM naik, rakyat menjadi panik. Subsidi harga BBM dari waktu ke waktu terus dikurangi, akibatnya harga BBM melambung tinggi. Kenaikan harga BBM menurut pemerintah terjadi karena penyesuaian dengan harga minyak di luar negeri. Kebutuhan pasokan minyak dunia yang semakin tinggi dan mahalnya biaya produksi menyebabkan harganya terus bergerak naik. BBM yang sekarang banyak digunakan di dunia masih bertumpu kepada hasil perut bumi yang berasal dari fosil-fosil pada masa lalu. Jumlah dan kemampuan menambang minyak yang berasal dari fosil ini semakin terbatas. Perlu dicarikan alternatif pembuat bahan bakar baru yang memungkinkan mendapatkan bahan bakar yang berkualitas dengan harga produksi yang lebih murah. Salah satu yang telah coba dikembangkan adalah bensin dari singkong. Adibrata Foundation sebuah organisasi masyarakat di Jawa Barat memiliki concern yang cukup tinggi dalam pengembangan bensin dari singkong. Betapa tidak, singkong yang merupakan tanaman yang murah ini telah coba dibudidayakan sebagai bahan pembuat bensin. Singkong adalah tanaman yang mudah ditanam dan relatif tidak memerlukan perawatan.
18
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Selama lima tahun terakhir, Adibrata Foundation terlibat mengembangkan bensin dari singkong yang disebut bioxing. Proses pembuatannya, singkong yang dipanen kemudian difermentasi. Hasil fermentasi, ini nantinya 90 persen akan menjadi ampas dan 10 persen menjadi aci. Dari Aci ini, nanti dimurnikan lagi melalui sebuah proses sehingga diubah menjadi bensin. Sementara ampasnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan pembuatan bahan makanan. Bensin yang dihasilkan dari singkong ini ternyata memiliki kandungan oktan yang cukup baik sehingga menghasilkan tenaga yang besar pada kendaraan. Bensin dari singkong ini sangat cocok digunakan untuk motor dengan kecepatan tinggi, seperti motor balap. Bioetanol dari singkong ini dinyatakan sudah lulus uji dari dua laboratorium, yakni laboratorium swasta dan laboratorium Kementerian ESDM. Hasilnya, bensin singkong layak dikonsumsi dan dipasarkan. Uji coba penggunaan bensin singkong ini juga tidak menunjukkan dampak negatif terhadap kendaraan. Harga produksinya dihitung mencapai 3.000–4.000 rupiah per liter. Dengan harga produksi sebesar itu, maka bensin singkong ini masih cukup kompetitif untuk dipasarkan. Bensin singkong sesungguhnya bukanlah seuatu yang baru. Bensin sing-
kong adalah salah satu bentuk bioetanol yang sekarang banyak dikembangkan di dunia. Keterbatasan bensin yang berasal dari bahan-bahan fosil, mendorong banyak pihak mencari sumber-sumber baru pembuat bahan bakar, khususnya yang berasal dari bahan nabati. Malaysia dan Brazil adalah contoh negara yang sedang mengembangkan bioetanol dari bahan singkong. Indonesia sebagai “negara singkong” seharusnya lebih berpeluang untuk menjadi pengembangnya. Adibrata Foundation sebagai lembaga masyarakat terlibat kampanye Gerakan Cinta Singkong, di mana produk turunannya adalah bioxing. Kegiatan pengembangan bensin singkong ini bagi Adibrata Foundation, selain menghasilkan sumber bahan bakar baru, pemanfaatan lahan-lahan kosong yang idle, memberikan lapangan kerja, menyelamatkan keberadaan tanaman singkong dan tentu saja menciptakan kegiatan produktif yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat. Bila harga BBM sekarang terus naik, saatnya kita menoleh kepada bensin singkong. Jika dahulu Koes Plus pernah bernyanyi bahwa di Indonesia tongkat dan kayu menjadi tanaman (singkong), maka kini saatnya tongkat dan kayu menjadi bensin. Selamat Datang Bensin Singkong! n
Program SMS Donasi ke Dompet Dhuafa :
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
19
Tokoh
N
ing Harmanto, bagi para dunia entrepreneur kiprahnya sudah tidak diragukan lagi. Namanya dikenal sebagai pendiri PT. Mahkota Dewa Indonesia, yang dikenal pelopor produsen bumbu masak menggunakan bahan herbal dan tanpa MSG. Perusahaannya juga dikenal pengolah rempah pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Keamanan Pangan Internasional atau dikenal dengan HACP (Hazard Analysis Critical Control Point), meraih penghargaan “The Hottest Entrepreneur 2005” kategori omset di bawah Rp10 milyar dari E-50 dan Majalah SWA.
Ning Harmanto
Ratu Herbal Indonesia Sampai Es Krim Panas 20
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
Tokoh Perusahaan miliknya yang memiliki motto “Healthy with Tea” ini telah berjalan 10 tahun lebih dan secara khusus menggerakkan orang untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi produk teh dari tananam obat Indonesia. Wanita pemilik nama lengkap M. Wuryaningsih Setyowati ini memiliki semangat untuk membangun dan memberdayakan masyarakat Indonesia agar bisa lebih mandiri dengan melakukan berbagai peluang usaha dengan memanfaatkan potensi diri dan pengembangan produk lokal. “Jangan takut tidak laku, gali terus peluang bisnis di lapangan yang mendukung usaha kita, serta perluas jaringan sebagai mitra pengembangan usaha,” ujar ibu pengemar warna unggu ini saat Swaracinta menyambanginya di bilangan Plumpung, Jakarta Utara. Oleh Tabloid Nova, Ning juga pernah dipilih sebagai “Wanita Inspirasi 2006”, ia sering diminta menjadi trainer di berbagai sesi kewirausahaan yang diadakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Melalui bendera usahanya itu, Ning mendirikan Klinik Tradisional Mahkota Dewa menjadi Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto. Klinik ini telah tersebar di berbagai kota. Terobosan “Es krim panas (Hot Ice Cream)” hasil inovasinya telah masuk seleksi Best 103 Innovations 2011, sebagai inovasi paling perspektif tahun 2011 oleh Business Innovation Center (BIC) yang didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Ristek). Produk inovasi tersebut merupakan es krim jamu pertama di Indonesia dan pertama di dunia. Es krim jamu ini memiliki varian rasa jahe merah, jeruk kalamanci, akar
alang-alang, rosela, cincau, coklat, dan mahkota dewa. “Inovasi ini bertujuan mensosialisasikan herbal dan jamu kepada masyarakat, serta ingin mengubah pandangan umum mengenai rasa jamu yang pahit, sehingga tidak enak untuk dikonsumsi meskipun berkhasiat tinggi. Produk ini aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan obesitas,” jelas ibu berkaca mata ini. Kesibukan Ning kian bertambah, selain tetap membina dan bekerjasama dengan ibu-ibu tani yang gemar membuat jamu, ia menjadi pengurus di Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani Andalan, Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI), dan Kelompok Bunga Lily yang juga turut andil membesarkan nama dan usahanya tersebut. Kini ia tengah disibukkan untuk mempersiapkan ekspor produk teh produksinya ke negeri Panda dalam waktu dekat ini. n (Diz)
Tanaman obat Indonesia mampu menciptakan kearifan lokal, dapat menciptakan pemberdayaan masyarakat serta mampu menembus pasar ekspor 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
21
Unik
Tinta Ajaib untuk Dukung Global Warming
K
alangan pemerhati lingkungan, termasuk perusahaanperusahaan yang mencoba menciptakan produk ramah lingkungan yang juga tetap menjaga efektifitas kinerja karyawan, boleh jadi menggunakan teknologi yang mengkombinasikan ekonomi dan ekologi ini. Isu global warming yang sedang santer berhembus beberapa tahun terakhir ini, membuat perusahaan melahirkan inovasi teknologi untuk mendukung program tersebut. Satu langkah sudah diusung oleh pabrikan internasional melalui mesin foto kopi yang tintanya dapat dihapus. Jika Anda sudah terbiasa menghemat kertas dengan cara mencetak bolak-balik atau bahkan sehemat mungkin tidak mencetak dokumen yang tidak terlalu penting, kini ada solusi dengan menggunakan sebuah teknologi mesin fotokopi yang menggunakan tinta khusus yang bisa dihapus. Selain menghemat kertas dan biaya, Anda juga bisa tetap menjaga kelestarian
22
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
lingkungan. Tinta ajaib ini dapat dihapus dengan mudah, sehingga kertas yang sudah tercetak bisa Anda pakai kembali. Tidak diperlukan kertas khusus, hanya tintanya yang memang disediakan secara khusus. Tinta khusus ini akan menghilangkan warna ketika dipanaskan. Ketika Anda memasukkan kertas yang sudah tercetak ke dalam mesin fotocopi, secara otomatis panas akan menghapus cetakan tintanya. Yang pada akhirnya mesin fotocopi akan mengeluarkan kertas kosong yang bisa dicetak kembali. Satu lembar kertas bisa digunakan sampai 5 kali cetak. Namun perlu diperhatikan, jangan coba-coba meletakkan kertas yang sudah dicetak di tempat yang panas. n
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
23
Nusantara
Sinergi Zakat untuk Kesehatan Dhuafa
T
ANGERANG – Sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan lemmbaga sosial telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Sinergitas Akses Pelayanan Kesehatan untuk dhuafa. Penandatangani ini berlangsung di Rumah Sakit Islam Ar-Rahmah, Kota Tangerang, Kamis (1/3). Lembaga yang sepakat dalam program sinergi ini adalah Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Yayasan Amanah Takaful (YAT), Rumah Sakit Islam Sari Asih Ar-Rahmah (RSISAA), Rumah Sehat Baznas Jakarta. Menurut dr. Yahmin Setiawan, MARS dari LKC Dompet Dhuafa, di dalam MoU disebutkan sinergitas yang disepakati di antaranya; Sistem Kememberan Bersama, Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Dhuafa, Pelayanan Rujukan Bersama, Rumah Singgah Sementara Pasien dan Layanan Ambulan serta Mobil Jenazah. Program ini akan dibawa ke lembaga yang bersepakat ke Forum Lembaga Zakat (FOZ) dan akan dijadikan sebagai program FOZ. n[DD]
9 Pos Gizi, Antisipasi Gizi Buruk
N
USA TENGGARA BARAT – Layanan Kesehatan CumaCuma (LKC) Dompet Dhuafa menerjunkan tim gizi ke kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), untuk mendampingi masyarakat setempat melakukan perbaikan gizi kurang pada balita, agar tidak terjadi gizi buruk. Menurut Nursalim, Koordinator Tim Gizi LKC Dompet Dhuafa, kehadiran tim LKC di KLU membantu masyarakat setempat dapat keluar dari persoalan gizi buruk yang terjadi di wilayah mereka. Sejauh ini kawasan KLU masih tergolong rawan gizi buruk dengan tingginya prevalensi gizi buruk dan angka kematian bayi. “Untuk itu LKC Dompet Dhuafa bersama pemerintah dan masyarakat setempat akan mendirikan 9 Pos Gizi sebagai antisipasi rawannya gizi buruk di kawasan tersebut,” jelas Nursalim, Senin (5/3/). Sosialisasi program Pos Gizi tersebut menggunakan metode Positive Deviance (PD) untuk membantu masyarakat dalam
24
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
penyelesaian masalah gizi buruk di wilayah tersebut. Tim LKC Dompet Dhuafa yang terdiri dari Nursalim selaku koordinator program, bersama dengan Andy Setia dan Anisa Mega Utami sebagai perawat, serta Aam Amelia yang berprofesi sebagai bidan, melakukan “Pelatihan Pendamping dan Kader Pos Gizi” yang dilaksanakan pada Rabu (29/2) hingga Sabtu (3/3) yang dilaksanakan di Gedung Baru Serba Guna Pemda KLU, Lombok, NTB. Pelatihan ini dihadiri Kasi Sosial Kecamatan Gangga, Wardoyo, Kepala Puskesmas Gangga, drg. I Made Suasa, Direktur DASI NTB, Firad dan 6 peserta pendamping yang terdiri dari empat bidan desa dan dua ahli gizi Puskesmas serta para kader pos gizi yang berjumlah 26 orang. Langkah awal program ini juga dihadiri perwakilan dari tiap desa dan tokoh masyarakat yang biasa masyarakat setempat menyebutnya sebagai Tuan Guru. n[DD]
Nusantara
350 Pelajar Terima Beasiswa
Y
OGYAKARTA – Sebanyak 350 pelajar di Kulon Progo, DI Yogyakarta, yang berasal dari keluarga tidak mampu memperoleh bantuan pendidikan melalui program Beasiswa Klaster Mandiri, (15/2). Program beasiswa berbasis kawasan yang digagas Dompet Dhuafa tersebut diberikan kepada pelajar setingkat SD, SMP dan SMA yang berada di dua kecamatan di wilayah kabupaten Kulon Progo, yaitu Kecamatan Samigaluh dan Kecamatan Kokap. Program beasiswa yang menitikberatkan pada pendampingan serta pembinaan ini telah berjalan sejak Agustus 2011 dan berakhir pada Juli 2012. Sementara itu, pencairan dana dilakukan di masingmasing sekolah dan dilakukan secara bertahap sebanyak lima kali dalam satu tahun. Ahmad Paryanto, Direktur Dompet Dhuafa Jogja mengatakan, “Beasiswa ini diberikan kepada 350 siswa-siswi dengan total bantuan sebesar Rp280 juta selama satu tahun. Jumlah bantuan yang diterima tiap siswa berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidkannya. Untuk setingkat SD, tiap siswa memperoleh bantuan sebesar Rp500 ribu/tahun, setingkat SMP Rp800 ribu/tahun, dan setingkat SMA Rp1 juta/tahun”. Paryanto menambahkan, “350 siswa yang memperoleh beasiswa itu berasal dari sebelas sekolah, seratus siswa dari empat sekolah setingkat SD, seratus siswa dari tiga sekolah setingkat SMP, dan 150 siswa dari empat sekolah setingkat SMA.” Pemilihan Samigaluh dan Kokap sebagai lokasi program didasarkan pada
beberapa pertimbangan. Lokasinya yang jauh dari pusat kota serta medan yang berbukit menyebabkan warga Samigaluh dan Kokap kesulitan dalam mengakses berbagai sarana publik yang memadai, baik itu di bidang kesehatan maupun pendidikan. Perekonomian warga ditopang dari sektor pertanian. Selain bertani, sebagian warga di wilayah tersebut mencari nafkah sebagai buruh lepas dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Yogyakarta dan kota-kota sekitarnya. Kondisi tersebut menyebabkan perekonomian tidak berkembang sehingga sebagian besar generasi muda di kedua kecamatan itu hanya menyelesaikan pendidikannya sampai di tingkat SMP. “Saya bersyukur memperoleh beasiswa ini karena dapat membantu mengurangi beban orang tua. Uangnya saya pakai untuk membayar SPP, membeli sepatu dan perlengkapan sekolah yang lain”. Sapto Wahyudi, siswa kelas IX MTS N Sidoharjo Samigaluh.
Pendampingannya juga seru, materinya bagus. Saya dan teman-teman jadi lebih semangat untuk mengejar cita-cita. Terimakasih Dompet Dhuafa.
Hal senada diungkapkan oleh Tri Wahyuni, siswi SMP N 3 Samigaluh. “Senang sekali dapat beasiswa ini karena bisa dipakai untuk membiayai keperluan sekolah” ungkapnya renyah. Dengan bersemangat ia juga menambahkan, “Pendampingannya juga seru, materinya bagus. Saya dan teman-teman jadi lebih semangat untuk mengejar cita-cita. Terimakasih Dompet Dhuafa”. Berbeda dengan beasiswa lain pada umumnya, Beasiswa Klaster Mandiri memberikan pendampingan rutin kepada seluruh penerima beasiswa. Hal ini bertujuan untuk penguatan aspek spiritual dan peningatan motivasi para siswa. Ismiyati, salah satu staf pengajar di SMP N 3 Samigaluh dalam salah satu petikan wawancara mengatakan, “Sebagian besar anak-anak di sini kurang bersemangat dalam memperoleh pendidikan setinggi mungkin. Butuh pihak lain selain kami (guru) untuk mengubah mindset dan meningkatkan motivasi mereka untuk maju dan berkembang.” Ia menambahkan, “Adanya pendam pingan dari program Beasiswa Klaster Mandiri ini sangat terasa manfaatnya. Mereka menjadi termotivasi untuk bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki dan berani berkompetisi. Semoga program ini bisa terus berlanjut”. n[DD]
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
25
Tegar
Pasien Yayasan Keris Nangtung saat berjemur di pagi hari dan A'i bersama salah satu anak pasiennya
Membangun Jiwa dan Harapan
M
enjadi perawat orang sakit mungkin sudah umum dilakukan orang, namun menjadi perawat sekaligus menampung ratusan penderita kejiwaan yang ditemukan di tempat umum, atau di jalanan belum tentu dapat dilakukan oleh semua orang. Tetapi hal ini jelas beda yang dilakukan A’i Siti Jenap (36), yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. Ia sangat menaruh perhatiannya untuk bisa kembali membangun jiwa dan harapan baru bagi penderita kelainan jiwa. Cara sederhana yang ia lakukan adalah dengan menyediakan tempat berlindung bagi orang-orang sakit jiwa tersebut, meskipun lokasi yang digunakan adalah bekas bangu-
nan terminal bis Cilembang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang sudah terbengkalai. “Saya sering melihat orang gila dan terlantar di jalanan di kota Tasikmalaya. Keadaan mereka sangat memprihatinkan, badannya sangat kotor, bau, bahkan sebagian dari mereka tanpa busana dan makan pun pastinya bukan dari makanan yang baik,” ujar wanita kelahiran Garut ini. Tahun 2007 menjadi lembaran baru bagi A’i bersama rekan-rekannya yang peduli terhadap kehidupan penderita kelainan jiwa tersebut. Mereka mendirikan lembaga sosial yang diberi nama Yayasan Keris Nangtung pada tahun berikutnya. Sejak berdiri hingga sekarang, yayasan ini telah merawat lebih dari 200 “pasien”
Mereka juga manusia sama seperti kita, mereka juga harus dihormati selayaknya manusia
26
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
kelainan jiwa yang mereka ambil sendiri dari jalanan dan tempat-tempat umum di Kota Tasikmalaya. “Kebanyakkan dari mereka berusia antara 17-60 tahun. Bahkan saya juga menjadi ibu asuh dari bayi-bayi yang dilahirkan para pasiennya itu,” tandas A’i mantan pegawai negeri sipil ini. Istimewanya lagi, pasien yang diasuhnya tidak saja berasal dari wilayah Tasikmalaya, bahkan ada yang dari luar kota Tasikmalaya seperti Banten, Jakarta, Tegal, dan lain-lain. Hal ini diketahui oleh yayasan tatkala pasien mereka sudah masuk dalam, kategori sembuh dan pasien minta dipulangkan ke daerah masing-masing. Hingga saat ini yayasan telah memulangkan lebih dari 96 pasien. Dalam menanggani maupun merawat pasien, ibu beranak satu ini sangat mengedepankan kasih sayang dan kesabaran. “Mereka yang dirawat disini juga butuh kasih sayang serta rasa kesabaran yang cukup ekstra demi kesembuhan mereka,” ujarnya. n[Marlin]
Nusantara
Bantuan Modal Bagi 50 Pengusaha Mikro di Lereng Merapi
Y
OGYAKARTA – Sebanyak 50 pedagang dan pengusaha mikro yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Jogja di Kantor Kecamatan Pakem, Sleman, Rabu (22/02). Mereka merupakan penerima manfaat program Madrasah Ekonomi Dhuafa (Sakofa) yang berasal dari wilayah terparah yang terkena dampak letusan Gunung Merapi, seperti Pakem, Turi, dan Cangkringan. Pelatihan ini merupakan salah satu bagian dari pendampingan yang diberikan kepada penerima manfaat. Dalam pelatihan itu para pedagang dan pengusaha mikro mendapatkan up-grading motivasi oleh Dosen STIM YKPN, Sri Ekanti Sabardini, serta pembekalan manajemen usaha yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Adi Irawan. Direktur Dompet Dhuafa Jogja, Ahmad Paryanto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Sakofa merupakan salah satu program recovery pasca erupsi merapi bagi warga yang menjadi korban. “Program recovery yang kami jalankan di antaranya pembangunan 115 Rumah Tumbuh, bantuan 20 ekor sapi
dan beberapa program lain. Sakofa merupakan salah satu program recovery untuk memulihkan kondisi perekonomian masyarakat pasca erupsi Merapi.” Ahmad Paryanto menambahkan, tujuan digulirkannya program Sakofa adalah meningkatkan kesejahteraan korban erupsi merapi melalui usaha mikro. “Oleh karenanya, dana titipan masyarakat ini kami gulirkan dengan model Qard al Hasan (pinjaman lunak-red) berbasis hibah, bertujuan agar peserta termotivasi untuk mengembangkan usahanya masing-masing,” jelasnya. Sakofa merupakan program pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi dengan memberikan bantuan modal serta pendampingan usaha kepada para pedagang dan pengusaha mikro. Khusus untuk program Sakofa bagi warga lereng Merapi, telah dimulai pada Juli 2011 dan akan berakhir pada Juni 2012. Jumlah total pengguliran dana masyarakat untuk program ini sebesar Rp75 juta. Dana itu diserahkan kepada masyarakat untuk tambahan modal sebesar Rp42 juta, dan sisanya untuk proses pembinaan dan pendampingan. Sementara itu, Camat Cangkringan, Subagya, MM,. dalam sambutannya
menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian masyarakat luas terhadap bencana erupsi Merapi. “Terimakasih kepada Dompet Dhuafa yang telah menjalankan berbagai program mulai dari tanggap darurat sampai recovery. Semoga program Sakofa dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang sempat terpuruk karena erupsi Merapi”. Salah satu penerima manfaat program Sakofa, Aris Kunandar (36) yang mempunyai usaha bengkel las mengungkapkan program ini membantu pengembangan usahanya. “Omset saya meningkat hampir 20 persen tiap bulannya,” ungkapnya. Sebelumnya, usaha bengkel Aris hanya bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp1,5 juta. Setelah 6 bulan mengikuti program Sakofa, keuntungannya meningkat hingga Rp1,7 juta per bulan. “Secara jumlah memang belum terasa besar, tapi saya merasa ilmu saya semakin bertambah setelah ikut program ini,” katanya. Aris menyatakan, proses pembinaan dan pendampingan telah membuka wawasannya. “Saya menjadi lebih termotivasi untuk mengembangkan usaha dan pemahaman saya terhadap nilai agama menjadi lebih baik,” pungkasnya. n[DD]
SAKOFA merupakan salah satu program recovery untuk memulihkan kondisi perekonomian masyarakat pasca erupsi Merapi 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
27
Survival
Seteguh
Semangatnya 28
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
“D
ari tanah liat yang sudah dibentuk dan dibakar kemudian jadi celengan setengah jadi. Saya mengambilnya dari kampung halaman saya di Purwakarta dengan menyewa mobil seharga Rp.500.000 sekali angkut”, jelas Marwan (46). Keahlian seninya dalam memberi corak dan paduan warna menarik pada celengannya menjadikan dagangan celengan tanah liat ini sungguh beda dari celengan sejenisnya. Beroperasi sejak pukul 1 siang hingga 12 malam setiap harinya kecuali hari Sabtu dan Minggu, Marwan membuka dagangannya di Jalan Raya Bogor KM 6, Jakarta. Lapak yang tidak terlalu besar, Marwan memajang dagangannya di pinggir jalan. Bila malam tiba, dengan penerangan seadanya celengan-celengan yang ditawarkan Marwan cukup terlihat setiap pengendara maupun pejalan kaki yang melintas. Celengan tanah liat itu umumnya berbentuk menyerupai hewan seperti ayam, kucing, anjing, kura-kura, angsa dan lainnya. Ada juga yang mirip buah-buahan dan bola. ”Dagangan yang paling banyak laku terjual celengan yang berbentuk ayam ini,” ucap Marwan sambil menunjuk celengan yang berbentuk ayam di sampingnya. Bermodal kiriman celengan tanah liat setengah jadi dari Purwakarta dari rekan kampungnya itu, Marwan memulai usahanya sejak tahun 1995. Awalnya ia berdagang dengan cara berpindahpindah tempat. Pernah di Jawa Timur, Jambi, Palembang, dan dilapak tak resmi inilah Marwan membuka harapan baru untuk tetap bertahan dan bisa menghidupi keluarganya. Hidup di Jakarta hanya seorang diri, tidak ada rasa kesepian bagi Marwan walau istri dan ketiga anaknya berada di kampung halamannya di Purwakarta. ”Saya tidak mempunyai tempat
tinggal, saya hanya berteduh di pangkalan ojek yang berada di kampung Pedati ini. Saya berpikir daripada uang yang dihasilkan untuk membayar kontrakan, lebih baik saya kirim buat istri dan anak saya,” jelas bapak kelahiran Tasikmalaya ini. Harga yang ditawarkan untuk sebuah celengan ini sangat beragam. Marwan memasang harga mulai dari Rp20.000 hingga Rp60.000 untuk yang besar, tergantung besar kecilnya dan bentuk celengan yang di jual. ”Saya jual celengan ini sebenarnya tidak terpaku pada harga yang saya tawarin, saya jual celengan ini tergantung pembelinya, bila calon pembelinya saya liat sangat membutuhkan celengan ini, saya bisa menjualnya dengan harga terjangkau”, ungkap Marwan. Bangga menjalani profesinya ini membuat Marwan ingin berupaya memperbesar lapak serta beragam jenis celengan yang ia jual. Satu tujuan yang ia pegang sampai saat ini yaitu ingin lebih membahagiakan keluarganya dan bisa memberikan kesempatan menyekolahakn anaknya lebih baik. ”Selain mencari hasil yang halal, saya juga ingin melestarikan budaya dari kampung saya yaitu Purwakarta yang terkenal dengan celengan tanah liatnya”, pungkas Marwan. n (Alfi)
14/Tahun II/Februari - Maret 2012 Swaracinta
29
Empati
P
Tunjukkan Karakter Bangsa Melalui Budaya 30
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
osisi pendidikan Indonesia berdasarkan kacamata kebudayaan sangat penting untuk dilestarikan, demikian yang disampaikan Magdalia Alfian (56), pemerhati bidang kebudayaan dan sejarah dari Universitas Indonesia dalam menyampaikan orasi kebudayaan di Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa beberapa waktu lalu. ”Wawasan budaya ini sangat penting bagi pendidikan Indonesia saat ini, terutama pada masyarakat dan siswa-siswi di sekolah. Hal ini diakibatkan karena budaya itu merupakan pembeda antara pendidikan di negara Indonesia dengan pendidikan di negara-negara lainnya,” ungkap perempuan yang akrab disapa Meli ini. Pendidikan kebudayaan dan pendidikan sejarah masih dapat kita temui di Indonesia, karena memang Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan budaya dan sejarahnya. ”Hal ini yang membedakan negara Indonesia dengan negara lainnya,” katanya. ”Di negara lain mempelajari ilmu pengetahuan yang bersifat eksak, sedangkan di negara kita juga mempelajari ilmu tersebut. Namun, bagaimana dengan ilmu atau pendidikan budaya dan pendidikan sejarah? Di negara lain tidak memiliki pendidikan budaya dan sejarah, karena budaya dan sejarah merupakan ciri khas dari negara kita yaitu negara Indonesia,” imbuh Meli yang saat ini menjabat wakil ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). Wanita kelahiran Padang tanggal 28 Desember 1965 ini sangat tertarik program yang diselenggarakan Dompet Dhuafa, Olimpiade Humaniora 2012 ini. ”Olimpiade ini sungguh menarik perhatian saya, karena selama ini yang kita tahu hanya ada olimpiade eksak, seperti Matematika, Kimia, dan Fisika. Dan saat ini, tambah jebolan S2 bidang Ilmu Sejarah Universitas Indonesia ini, saya menemukan olimpiade humaniora ini memang olimpiade non-eksak dan menjadi agenda pendidikan dan kebudayaan yang menjadi penting untuk disikapi dan diikuti demi pembangunan dunia pendidikan yang memiliki karakter. ”Dalam dunia pendidikan, saat ini memang tidak hanya di bidang pendidikan eksak yang harus dipenuhi, sudah saatnya pendidikan humaniora termasuk yang harus didapat para pelaku bidang pendidikan. Saya bersama teman-teman siap memberikan dukungan dan kepedulian di bidang kebudayaan dan sejarah Indonesia agar Indonesia tetap memiliki ciri khas sebagai bangsa yang beradab, menghormati bangsa lain, dan melibatkan peran masyarakat maupun pemerintah untuk tujuan mulia”, tandas Meli. n (Alfi)
Empati
N
ia, Nia, jebolan S1 Agribisnis ini sekarang menjadi penyiar di Radio Swaracinta 107,7 FM. Radio yang berada di lingkungan Zona Madina Dompet Dhuafa ini aktif pada bulan Oktober 2011 lalu. Bagi Nia, selain menjadi penyiar ia juga ingin membangun komunitas dan berbagi informasi yang benar, khususnya bagi masyarakat sekitar Zona Madina, kawasan pemberdayaan terpadu yang dibangun Dompet Dhuafa di Desa Jampang, Parung Bogor. Radio Swaracinta saat ini digawangi oleh sembilan penyiar, termasuk Nia, dan dua orang di bagian administrasi dan operator siaran. Usia para crew radio komunitas ini rata-rata tergolong belia, namun semangatnya bagai profesional. ”Awalnya saya bekerja di Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa ini sebagai staf administrasi, beberapa waktu kemudian saya melamar sebagai penyiar setelah saya dapat informasi bahwa di kawasan ini akan dibangun radio komunitas Swaracinta, radio komunitas orang Jampang dan sekitarnya,” ungkap Nia dengan semangat beberapa waktu lalu. Ragam acara yang disiarkan oleh radio Swaracinta ini sebanyak 12 program setiap harinya, yaitu Siraman Rohani Subuh, Salam Pagi, Semua Tentang Dompet Dhuafa, Unjuk Da’i Cilik, Tipsuur, Bincang Swara Lover’s, Gren Diary, Renungan, Gado-gado Jampang, Exlusif Dangdut, Seni Jampang, dan Irgam. Dara asal Bekasi ini membawakan program Tipsuur, yaitu program yang berisi tips-tips ringan di setiap Senin sampai Jumat pada pukul 5 sore hingga 7 malam. Dalam siarannya, Nia selalu menyampaikan hal-hal yang dapat di-share kepada para pendengarnya untuk memberikan ragam solusi ringan dalam menyikapi kehidupan. Nia semakin mencintai tugasnya sebagai penyiar di kawasan yang tergolong banyak masyarakat kurang mampu ini. Hal inilah yang mendorong Nia selalu ingin bisa berbagi kepada para pendengarnya, meskipun hanya sebuah solusi kecil di sela waktu siarnya. Di masa mendatang, Nia berharap agar radio komunitas ini semakin luas dan semakin baik dalam jangkauan siarannya Menurutnya, dengan semakin luas jangkau siarnya maka semakin luas kontribusi kemanusiaan yang diberikan kepada pendengarnya, tidak saja sekitar Jampang dan kawasan Zona Madina. n[Alfi]
Jampang Mengudara 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
31
Seremonia
DD Futsal
Wakaf yang Semakin Produktif Apa yang ada dibenak Anda jika mendengar kata “wakaf”? Sebagian besar orang akan menjawab pertanyaan ini dengan kata “kuburan”, “masjid”, atau “pesantren”. Tidak salah, karena memang demikian adanya. Namun, kini telah hadir sebuah lapangan futsal yang dibangun dengan sumberdaya wakaf, “DD Futsal” namanya. Berangkat dari misi utama Tabung Wakaf Indonesia (TWI) dalam memproduktifkan sumberdaya wakaf di Indonesia, DD Futsal hadir sebagai lapangan futsal pertama yang dibangun dengan dana wakaf. Di atas lahan seluas 840 m2 di bilangan Jalan Menjangan Ciputat, DD Futsal dapat dinikmati masyarakat yang membutuhkan fasilitas olahraga futsal yang nyaman dan
32
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
mengasyikkan sejak awal Februari 2012. Antusias masyarakat cukup besar akan hadirnya lapangan futsal ini mengingat kebutuhan berolahraga yang tinggi, dan belum adanya lapangan futsal yang nyaman di sekitar lokasi. Sebagai aset wakaf produktif, DD Futsal tentunya juga bukan sembarang lapangan futsal. Setelah dikurangi biaya pengelolaan dan pemeliharaan, seluruh keuntungan DD Futsal akan disalurkan guna program pendidikan berkualitas bagi masyarakat dhuafa yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa. Dengan demikian, seluruh pelanggan yang menyewa dan bermain di lapangan futsal ini otomatis telah bersedekah bagi kemajuan pendidikan mereka yang membutuhkan. Sehingga, bersama DD Futsal, pelanggan tidak hanya berkeringat dan sehat, tetapi juga berbagi untuk sesama.
Lapangan futsal yang dibangun dengan wakaf ini menjadi sebuah ikhtiar TWI dalam mengoptimalkan peran wakaf. Inilah skema pengelolaan wakaf yang produktif dan diharapkan mampu secara terus-menerus menjadi salah satu kontributor pendanaan program-program sosial yang ada. Alih-alih menjadi sebuah aset sosial yang terus membutuhkan pembiayaan, perlu ada pula aset wakaf yang menjadi profit center yang mendukung kesejahteraan umat. Nah, dengan hadirnya DD Futsal, semoga wakaf kini tidak lagi hanya identik dengan kuburan dan masjid. Karena, wakaf pun kini ada yang berbentuk lapangan futsal. Semoga semakin banyak asetaset wakaf lain yang produktif di masa depan untuk kebangkitan ekonomi umat dan hadirkan Indonesia penuh berkah. n[DD]
Seremonia
Pembentukan Forum Peduli Kusta Nasional Dompet Dhuafa menggelar aksi teatrikal mendukung pembentukan forum peduli penderita kusta di Bundaran HI, Jakarta
J
AKARTA – Dompet Dhuafa menggelar seminar publik, workshop dan deklarasi Forum Peduli Kusta Nasional. Acara ini diadakan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penderita penyakit yang disebabkan kuman atau bakteri yang bernama mycobacterium leprae tersebut bagian dari kita yang tidak boleh didiskriminasi. “Penderita membutuhkan obat dan yang telah sembuh sangat perlu pemberdayaan dan pekerjaan. Mereka harus menjadi masyarakat yang mandiri,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A. Said, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (24/1). Sementara itu, Ketua Pengurus Perhimpunan Filantropi Indonesia, Ismid Hadad mengatakan, masalah penderita kusta ini merupakan bagian dari lingkup sosial. “Penderita kusta merupakan masalah sosial jangka panjang yang kini telah diabaikan masyarakat. Ada dua aspek penting dalam hal ini, yaitu pemberdayaan dan fundraiser,” kata Ismid. Selain Ismid Hadad, acara yang dipandu oleh presenter Tina Talisa ini juga menghadirkan Muhammad Sabir Gayo
(Kemensos), Fachmi Idris (Ketua Koordinator ICMI), Parni Hadi (Ketua Umum Ikatan Relawan Sosial Indonesia) dan Dr. Cristina Widaningrum (Kemenkes) serta beberapa orang penderita dan mantan penderita kusta yang telah sembuh. Dompet Dhuafa telah melakukan pendampingan program untuk komunitas penderita penyakit kusta yakni Yayasan
Santunan Insan Penderita Kusta dan Keluarga Indonesia (SIDKKI) – Bina Mandiri. Yayasan ini berada di wilayah Tangerang, tepatnya di Kompleks Serba Guna (KSG) RSU Sitanala. Kawasan yang dihuni mantan penderita penyakit lepra ini berpengehuni sekitar 1.215 kepala keluarga. Kampung ini dikenal dengan sebutan leptosari (kampung kusta). n[]
Penderita penyakit kusta membutuhkan obat, dan mantan penderitanya harus menjadi masyarakat yang mandiri
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
33
Oase Cinta
Dukung Akses Kesehatan Gratis Oleh: Ismail A. Said
P
ada dasarnya kesehatan merupakan hak setiap manusia di muka bumi, oleh karena itu setiap pemerintah di belahan negara mana pun wajib menjaga kesehatan rakyatnya, tak terkecuali di Indonesia. Namun, faktanya kesehatan memang belum dimiliki oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu penyebabnya, daya tampung pemerintah yang masih kurang untuk merawat semua rakyat yang sakit. Padahal ‘sakit’ seringkali datang tiba-tiba dan tak terdeteksi, apakah mungkin sakit bisa ditahan dan menunggu sampai pemerintah sudah mampu menampung semua rakyatnya? Bagi mereka yang mampu, mungkin akan mudah berobat ke Rumah Sakit (RS) swasta berapa pun harganya bila memang RS pemerintah penuh, sehingga kesehatan bukan lagi masalah. Lalu, bagaimana dengan mereka, yang untuk makan sehari saja susah? Karena kenyataan yang ada menunjukkan, masih
ada 12 persen lebih penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, terutama di Provinsi DKI Jakarta yang notabene adalah ibukota negara dan pusat industri. Angka ini akan berlipatlipat jika kita menggunakan standar World Bank, yang dikatakan ‘miskin’ bila dalam sehari tidak mempunyai uang sebesar USD 2 di sakunya, atau sekitar Rp 20 ribu. Pemerintah memang tak diam saja melihat fakta ini, karena itulah muncul program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah), Askes (Asuransi Kesehatan), dan lainnya. Namun semua itu belum cukup untuk mengatasi masalah kesehatan rakyat, karena masih banyak rakyat miskin yang belum mendapat pengobatan sebagaimana mestinya. Selain itu sering pula kita mendengar banyak pasien belum ditangani karena tak mampu membayar. Beberapa lembaga sosial memang
Masih ada 12 persen lebih penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, terutama di Provinsi DKI Jakarta yang notabene adalah ibukota negara dan pusat industri
34
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
turut membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat, khusunya yang tidak mampu, baik preventif atau pun pengobatan. Misalnya saja Dompet Dhuafa dengan program LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma) dan RST (Rumah Sehat Terpadu) yang diciptakan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis dan terbaik bagi kaum dhuafa tanpa pandang bulu. Tetapi ini pun tak cukup, pemerintah harus tetap menciptakan solusi baru dan tepat sasaran. Ada satu cara yang mungkin bisa dijadikan solusi jitu bagi pemerintah, yakni dengan memperbanyak jumlah kamar dan pelayanan kelas tiga pada seluruh RS pemerintah, dan bebaskan semua orang termasuk orang kaya untuk berobat gratis di sana. Dengan begitu Pemerintah tak perlu repot untuk menyeleksi siapa saja yang berhak mendapatkan ‘kartu miskin’, karena logikanya mereka yang mampu pasti tak akan nyaman bila harus mengantri seharian dan memeroleh perawatan kelas tiga, ditambah lagi rasa gengsi mereka yang cukup tinggi, akan membuat cara ini tepat sasaran. Kebanyakan dari mereka pasti akan lebih memilih membayar sedikit mahal namun menghemat waktu dan tenaga, bila orang kaya masih tetap ingin memanfaatkan program ini, silahkan saja bila tidak malu. n
Iklan Isi 5
SWARACINTA Dapat Anda Nikmati melalui iPad via SCOOP 35
Seni
Hajatan Megah
Jazz Lover Amerika memiliki Montreal International Jazz Festival, Swiss punya Montreux Jazz Festival. Sementara di Indonesia ada ”Java Jazz Festival”yang telah memasuki tahun ke tujuh. Tahun ini ada empat lagu ciptaan SBY dimainkan oleh musisi dunia.
36
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
A
khir pertunjukan Java Jazz Festival 2012 (4/3) malam begitu memukau, lagu Indonesia Raya yang dibawakan Dira Sugandi, Sandhy Sondoro dan Raisa berkumandang penuh hikmat. Kemudian disusul dengan tampilnya salah satu jazz influence terbaik setelah Paul McCartney, Stevie Wonder. Tampil membawakan lagu How Sweet It Is, memainkan komposisi The Way You Make Me Feel dari Michael Jackson, You and I, Just Called, I’m Every Woman milik Chaka Khan dan Don’t You Worry about the Things. Inilah event Java Jazz Festival ternegah di negeri ini dimana para talenta musik tanah air berpadu dengan musisi, artis manca negara demi menyuguhkan cita rasa musik kelas dunia yang dibalut satu tahun sekali itu. Acara musik jazz internasional tahun ini digelar di 21 panggung dengan menghadirkan 1.500 musisi, artis dan grup musik, berlangsung sejak 2 hingga 4 Maret 2012 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta dengan tema”Where Jazz Find A Home”.
Seni
Foto-foto: istimewa
Ratusan ribu lebih pasang mata menyaksikan festival tahunan selama tiga hari ini. Panggung musik tidak saja dimainkan musisi jazz, namun event yang biasa digelar pada bulan Maret di Jakarta ini juga menghadirkan musisi dari genre R&B, soul, reggae. Dalam sejarah perjalanannya, pernah hadir artis internasional seperti James Brown, Earth, Wind & Fire, Eric Benet, Bubi Chen, Angie Stone, Sergio Mendes, Chaka Khan, Lisa Ono, Sheila Majid, Jamie Cullum, Santana, Dave Koz, Lee Ritenour, Incognito, James Ingram, dan lain-lain. Dari negeri sendiri hadir artis seperti Aksan Sjuman Quartet, Andien, Bintang Indrianto & Sujiwo Tejo, Bubi Chen, Elfa’s Bossa’s, Iga Mawarni, Indra Lesmana, Benny Likumahuwa, Ruth Sahanaya, Shakila, Syaharani, Maliq & D’Essentials, Tohpati, Dewa Bujana, dan lainnya. Hajatan jazz ini digagas pengusaha yang juga pecinta musik jazz, Peter F. Gontha. Seperti dikutip dari Wikimedia, ia termotivasi dan terinspirasi dari visi bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat bekerja bersama dalam damai dan harmoni melalui media musik yang indah, ia melihat musik sebagai satu-satunya bahasa internasional, memotong semua hambatan dan membuka hati dan pikiran di mana pun terdengar. Java Festival Production (JFP) sebagai penyelanggara bertekad menjadikan pargelatan jazz ini menjadi yang terbesar di dunia, dan menargetkan kota Jakarta sebagai salah satu kota tujuan di dunia untuk pergelaran elit musik jazz.
Di tahun ini, JFP telah berhasil memboyong musisi kondang dunia dan peraih Grammy seperti Herbie Hancock, Bobby McFerrin, Pat Metheny, Al Jarreau, David Sanborn, Stevie Wonder, Erykah Badu untuk datang dan menunjukkan kepiawaiannya kepada publik jazz di Jakarta. Dari tahun ke tahun, kian banyak musisi top dunia tampil di panggung Java Jazz. Sebut saja "the Godfather of Soul" James Brown, George Duke, Kenny ‘Babyface’ Edmonds, Incognito, Toni Braxton, hingga Laura Fygi. Musisi lokal seperti Tompi, RAN, Dwiki Darmawan, Glend Fredly, Shandy Sandhoro, KLA Project, Sujiwo Tejo, Dewi Sandra, Fariz RM, serta Twilite Orchestra pimpinan Addie MS juga turut menghibur. Ada keistimewaan tersendiri dalam penyelenggaraan Java Jazz Festival tahun ini, yaitu kolaborasi dua artis jazz asal AS, Jeff Lorber dan Jeff Pescatto yang memainkan empat lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Kuyakin” menjadi lagu SBY pertama sebagai lagu pembuka, dan lagu lainnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu Like the Wind, Coming Home, dan Mother Earth. Inilah event Java Jazz Festival ternegah di negeri ini dimana para talenta musik tanah air berpadu dengan musisi, artis manca negara demi menyuguhkan cita rasa musik kelas dunia yang dibalut satu tahun sekali itu. n (alfi, dari berbagai sumber)
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
37
Tegar
Membuka Keran Kotoran dengan Riang B au tidak sedap yang menusuk hidung sudah biasa ia ‘nikmati’ dalam kesehariannya. Sebagian orang mungkin risih dengan pekerjaan ini, tapi tidak bagi Edi (56). Dengan ketulusan hati ia melayani orang yang membutuhkan tenaganya untuk membersihkan septic tank yang berisi limbah domestik (tinja). Dengan penuh keriangan ia membuka keran tangki berisi kotoran (tinja), tanpa rasa jijik. Sebelas tahun sudah Edi menggeluti profesinya ini, ia beroperasi di sekitaram wilayah Jakarta Selatan. Sebelum menggeluti profesinya ini, ia merupakan seorang supir pribadi. Menurutnya, penghasilan yang didapat sebagai supir dirasa tidak mencukupi kebutuhan hidupnya, ia pun banting setir menjadi petugas penyedot tinja. Meskipun diakuinya, tidak setiap hari jasa ini memper-
oleh pesanan. “Saya ikhlas melakukan pekerjaan ini, walaupun saya harus membersihkan kotoran manusia tapi saya nggak jijik. Kami ngerti kalo itu sudah menjadi risiko kami sebagai petugas penyedot tinja,” ungkap Edi saat ditemui di rumah kecil yang ia kontrak di daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Pria berpawakan besar ini mengatakan, keberhasilan dalam hidup bukan dilihat dari berapa banyak uang atau harta yang dihasilkan, melainkan dari seberapa besar kita membantu orang lain dengan sekuat tenaga kita. Sungguh mulia bapak dua anak ini, kendati keadaannya serba terbatas, ia masih bisa bersyukur dan memikirkan orang lain agar bahagia. “Sudah tiga tahun menjadi petugas penyedot tinja, hasil yang kami dapat al-
Seorang anak di sekolah tiba-tiba dituntut untuk menulis terang-terangan profesi orang tuanya yaitu sebagai penyedot tinja. Teman-teman satu kelasnya pasti akan menertawakanya dan mengucilkannya
38
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
hamdulillah bisa membuat saya dan keluarga mencukupi kebutuhan sehari-hari,” imbuh nya. Dengan mobil tangki berkapasitas 4.000 liter milik bosnya, setiap hari Edi bersama dua rekannya selalu siap melayani jasa sedot air kotor, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Pengguna jasa ini adalah masyarakat umum, perkantoran, dan orderan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta. “Kami ini bisa disebut sebagai rekan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Tapi, selain menangani order dari dinas, kami juga melayani order perorangan atau perusahaan,” tutur Edi. Tarif yang ditawarkan Edi bervariasi antara Rp200.000-Rp600.000. Kisaran tarif tersebut berdasarkan lokasi, kapasitas air kotor yang ditampung, dan penggunaan selang penyedot yang dipakai. Sekalipun bertarif lumayan, tambah Edi, jasa sedot tinja ini tidak menentu penghasilannya. ”Karena permintaan jasa sedot tinja tidak rutin alias musiman, sebab tidak setiap bulan rumah-rumah atau kantor meminta disedot WC-nya,” tandas Edi. Selain itu, Edi harus setor kepada pemilik mobil sebesar Rp200.000 per ha ri. n (Alfi)
Kabar Pemberdayaan 50 Shelter untuk Korban di Sidrap
S
ULAWESI SELATAN – Bencana angin puting beliung yang melanda kelurahan Wette’e, Kec. Pancalautang, Kab. Sidrap, Sulawesi Selatan pada hari Jumat jam 18.00 WIB, telah meluluhlantakkan 64 rumah warga. Bencana tersebut juga menewaskan 7 warga. Sebanyak 50 orang di antaranya mengalami luka berat, puluhan lainnya luka ringan. Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa membangun 50 Temporary shelter bagi korban bencana. “Sedikitnya 50 Temporary shelter yang kami bangun untuk warga, Alhamdulillah warga juga aktif bergotong royong,” ungkap Komandan SAR DMC Dompet Dhuafa, Iskandar Darussalam, Selasa (28/2). Selain membangun shelter, tim DMC Dompet Dhuafa yang sudah diter-
junkan awal bencana itu juga melakukan trauma healing bagi anak-anak korban bencana puting beliung. Menurut Iskandar, setelah program ini dijalan-kan, tingkat trauma anak-anak di desa Watte’e mulai berkurang. “Anak-anak sangat antusias dan memperhatikan materi-materi yang disampaikan tim DMC Dompet Dhuafa, kami juga dibantu para mahasiswa dari STAIN Pare-Pare,” tuturnya. Saat ini, tim DMC masih terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap terkait program recovery yang meluluhlantakkan Jumat pekan lalu. “Bupati Sidrap, Rusdi Masse berjanji membangun kembali rumah warga dengan konsep Huntara (Hunian Sementara, red),” pungkas Iskandar. n[DD]
Family Kits untuk Korban Banjir di Pasaman
S
UMATERA BARAT – Banjir bandang yang terjadi Rabu 22 Februari 2012 petang, Desa Alahan Mati, kecamatan Simpati, Kab. Pasaman, Padang, Sumatera Barat telah merusak berbagai fasilitas umum termasuk sarana air bersih, jaringan listrik, lahan sawah, tempat ibadah, dan lebih dari 135 rumah warga. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa memberikan respon tanggap bencana untuk para korban. “Pakaian layak pakai untuk para korban bencana telah kita pilah dan kemudian dibagikan. Dompet Dhuafa juga memberikan paket family kit untuk membersihkan material bebatuan, lumpur, kayu dan sampah-sampah pasca banjir bandang,” kata Iskandar Darussalam, Kepala Divisi Respon DMC Dompet Dhuafa, Kamis (1/3). Banjir Bandang terjadi akibat hujan yang mengguyur
selama 12 jam di Pasaman menyebabkan longsor di Perbukitan Pasaman yang sebagian besar merupakan daerah hutan lindung. Dari data sementara yang dihimpun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, menyebutkan kerugian materi di kecamatan ini mencapai Rp10,6 miliar. Di kecamatan tersebut, sebanyak 135 unit rumah warga mengalami kerusakan berat hingga ringan. Sementara itu pasar Simpang Alahan Mati sebagai salah satu wilayah yang terparah dihantam banjir bandang, sehingga perekonomian masyarakat terganggu. Dalam waktu dekat ini, DMC Dompet Dhuafa akan berkoordinasi dengan Dompet Dhuafa Singgalang melakukan rencana pemulihan fisik Pasar Alahan Mati melalui pendampingan program ekonomi. n[DD]
14/Tahun II/Februari - Maret 2012 Swaracinta
39
Kabar Pemberdayaan
Antisipasi Gizi Kurang Melalui WAS
N
USA TENGGARA BARAT – Sinergi Dompet Dhuafa dengan Sari Husada melalui program Warung Anak Sehat (WAS) kini melangkah di propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini didedikasikan untuk turut menekan peluang merebaknya gizi kurang dan gizi buruk. Program sinergi ini memfokuskan ketersediaan makanan bergizi yang menjadi masalah tersendiri di beberapa daerah. Keterbatasan akses masyarakat, khususnya untuk anak terhadap makanan bergizi dan terjangkau sangat rendah. Hal ini diperparah dengan minimnya pengetahuan dan pendidikan para ibu mengenai gizi seimbang bagi anak-anak mereka. Upaya mengatasinya di antaranya melalui peningkatan peran Posyandu yang tersebar di berbagai daerah termasuk yang rawan gizi buruk. WAS di antaranya melibatkan peran para ibu Posyandu. WAS di Lombok, NTB memulai langkah dengan kegiatan “Pelatihan Ibu Warung Anak Sehat (IWAS)” diselenggarakan pada hari Kamis sampai Sabtu, 16-18 Februari 2012 lalu. Kegiatan ini mengajak peserta memahami konsep WAS dan diharapkan dalam mengelola WAS secara kontiniu. Melibatkan pejabat Dinas Kesehatan setempat, peserta mendapatkan motivasi bisnis dari para trainer. Bang Jay dari Jakarta, sebutan akrab dari pemilik nama
40
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
lengkap Zainal Abidin, seorang motivator bisnis memberikan kiatkiat wirausaha. “Pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik di antaranya ditentukan oleh ketersediaan makanan yang bergizi sejak dini. Sayang untuk beberapa daerah akses terhadap produk makanan yang bergizi dan terjangkau sangatlah rendah. Hal ini diperparah dengan minimnya pengetahuan dan pendidikan ibu-ibu tentang gizi seimbang anak-anak mereka,” papar Munipah, Manajer Program Masyarakat Mandiri di depan peserta pelatihan. Munifah menambahkan, namun kondisi ini dapat diperbaiki salah satunya dengan mengatasi masalah-masalah di atas serta upaya meningkatkan peran Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu atau Posyandu yang dapat menjangkau tersebar luas di seluruh negeri, termasuk wilayah Nusa Tenggara Barat. Munipah juga menjelaskan, dengan melibatkan kader Posyandu sebagai IWAS diharapkan bisa mendekatkan program secara tepat. Ibu-ibu yang tergabung dalam IWAS adalah para kader yang dibekali dan mengerti seputar nutrisi bagi anak-anak termasuk bisa memberikan layanan produk-produk yang tersedia dalam WAS. n. n
Kabar Pemberdayaan Zakat dalam Penanggulangan Kemiskinan di Tahun 2011
“D
Dompet Dhuafa – BMT Kanindo Malang Tandatangani Mou MPZ
J
AWA TIMUR – Dompet Dhuafa dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Kanindo Malang menandatangani kesepakatan kerjasama Mitra Pengelola Zakat (MPZ). “Di samping untuk memberikan legalitas Lembaga Amil Zakat (LAZ) kepada BMT, kerjasama ini juga kami lakukan untuk mengembangkan baitul mal di tingkat kota dan kabupaten dalam rangka untuk mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia,” kata Direktur LAZ Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra dalam sambutannya di Kantor BMT Kanindo Malang, Sabtu (28/1). Ketua Pengurus BMT Kanindo Untung Endro Cahyono mengatakan, Baitul Mal dan Baitul Tamwil merupakan dua kaki yang saling mendukung dan berkaitan, oleh karenanya keduanya harus sama-sama serius untuk dikembangkan agar
tidak pincang. “Kami sangat senang bisa menjadi MPZ Dompet Dhuafa, semoga kerjasama ini bisa langgeng dan semakin memberikan manfaat untuk ummat,” ungkap Untung. Dompet Dhuafa juga melakukan penandatanganan MoU MPZ dengan BMT Amanah Ummah Surabaya dalam agenda Rapat Anggaran Tahunannya. Saat ini sudah ada 125 BMT yang sudah menandatanganiLetter of Intent dengan Dompet Dhuafa sebagai bentuk komitmen mereka untuk menjadi MPZ Dompet Dhuafa. Semoga dengan program MPZ ini, Dompet Dhuafa bisa hadir lebih dekat dengan masyarakat dan menyebarkan nilainilai zakat di setiap kota dan kabupat-
ana zakat yang dikelola melalui program pendaya gunaan yang sistematis dan terpola terbukti mampu mengurangi beban hidup masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan” Setidaknya demikian yang tergambar dalam penelitian yang dilakukan oleh IMZ pada tahun 2011 dalam memotret kinerja distribusi zakat dari 16 lembaga pengelola zakat yang tersebar di 6 wilayah, yaitu Jabodetabek, Kota Padang, Kota Yogyakarta, Surabaya, Samarinda serta Balikpapan. IMZ sebagai lembaga riset dan kajian pada bidang kemiskinan dan pengembangan model-model pemberdayaan masyarakat, untuk kesekian kali kembali melakukan survey tahunan yang dilakukan pada periode April hingga Oktober 2011. Riset ini berusaha memotret perubahan kondisi tingkat kesejahteraan para penerima zakat yang berjumlah 10.806 Rumah Tangga Penerima Manfaat dari 16 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Melalui pendekatan simple random sampling kemudian diperoleh sampel sebanyak 1.639
Rumah Tangga Miskin (RTM) berdasarkan standar garis kemiskinan yang ditetapkan BPS. Penelitian ini sekali lagi menemukan bukti empirik bahwa penyaluran dana zakat melaui OPZ mampumengu rangi jumlah kemiskinan mustahik sebesar 21,1 persen. Sementara dari sisi kedalaman kemiskinan, pendistribusian zakat dapat memperkecil jurang kemiskinan yang menandakan bahwa selisih rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik dengan garis kemiskinan semakin rendah yaitu dari semula Rp.326.501,01 menjadi Rp.318.846,15. Implikasi positif lainnya yaitu keparahan kemiskinan yang dapat dikurangi sebesar 25 hingga 30 persen. Maka tak heran, dengan berbagai program yang dilakukan, lembaga zakat di Indonesia mampu mempercepat waktu proses keluarnya (time to exit) RT miskin dari garis batas kemiskinan hingga 1,9 tahun. Kedepannya, pemerintah dengan kewenangan sebagai regulator harus lebih memotivasi dan memperkuat pengelolaan zakat, serta dana sosial keagamaan lainnya.n[DD]
14/Tahun II/Februari - Maret 2012 Swaracinta
41
Dinamika
Menjembatani Haji Mabrur dan Pemberdayaan Dhuafa
M
emberangkatkan jamaah ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji memberikan kesan dan daya pikat yang memiliki nilai penting bagi Dompet Dhuafa (DD) Travel. “Kita tidak hanya melihat aspek ritual, tetapi juga menjadi penting menjaga amanah jamaah yang ingin pergi serta menebarkan semangat berbagi untuk pemberdayaan kaum dhuafa. Kedua, juga bisa menjadi ladang amal ibadah,” kata Yuli Pujiharji, Direktur DD Travel. Untuk penyelenggaraan tahun 2012 ini, DD Travel menjadwalkan 4 Dzulhijjah sampai 26 Dzulhijjah tiba di tanah air. Dengan agenda aktivitas ibadah seperti bina mental dan spiritual di Aziziah (4-8 Dzulhijjah), Tarwiyah di Mina (8 Dzulhijjah), Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah),
42
Jumroh Aqobah, Wustha dan Ula (10-13 Dzulhijjah), serta perjalanan ritual ibadah haji di Mekkah dan Madinah. Para calon jamaah dapat melakukan pendaftaran mulai sekarang. Dan sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci, DD Travel akan melaksanakan Pramanasik sebagai silaturahmi awal serta dilangsungkan manasik inti di Bogor, Jawa Barat selama 3 hari 2 malam. Menunaikan ibadah haji bersama DD Travel akan dibimbing ibadah oleh Ustad berpengalaman seperti Ustadz Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, Ustadz Anshori Abdul Djabar, dan Ustadz Ahmad Shonhaji, S.Ag. Untuk memberikan pelayanan maksimal, Yuli juga telah memesan tempat penginapan di hotel yang dekat dengan
tempat ibadah. Di Mekkah, Madinah, dan Jeddah, jamaah akan menginap di hotel berbintang lima seperti Hilton, DarTaqwa, Le Meridien atau setaraf dengan fasilitas hotel tersebut. Lokasi hotel tersebut dekat dengan tempat ibadah di Masjidil Haram untuk di Makkah dan di Madinah serta tidak terlalu jauh untuk ke Masjid Nabawi “Jamaah akan terbang memakai Garuda Indonesia atau Saudi Airline dengan tujuan Jeddah”, tambah Yuli. Perjalanan ibadah ke Tanah Suci sungguh nikmat, karena akan menda patkan dua manfaat bagi jamaah. Selain perjalanan ritual ibadah yang bisa diraih ternyata juga mendukung program pemberdayaan bagi kaum marginal agar lebih berdaya dan mandiri. n
Jamaah haji DD Travel berpose untuk kemudian meninggalkan Tanah Suci
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
43
si
a stin
De
Tidak Harus
ke Bali
untuk Mengajak Ombak Menari
D
i tengah terik matahari yang mulai memanggang kulit, mereka tetap menari di atas ombak. Deburan yang tidak terlalu menguras tenaga para surfer ketika melakukan paddling belum memuaskan para wisatawan untuk surfing di antara Pantai Pangandaran Batu Hiu, Ciamis, Jawa Barat.
Pantai Batu Karas Objek wisata bahari Batu Karas ini dikenal dengan pantai yang landai dan memiliki teluk kecil, cocok bagi wisatawan yang ingin belajar surfing. Di pantai ini juga disediakan berbagai model papan selancar oleh penyewa setempat. Ada papan surfing bagi pemula, ada pula papan buggy yang dapat dipakai sambil tengkurap. Tak hanya itu, tutor atau instruktur pun tersedia di sini. Pantai Batu Karas berada di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Lokasi pantai dapat dijangkau melalui kendaraan dengan jarak sekitar 34 km atau dapat ditempuh lebih kurang 45 menit dari Pangandaran. Di kawasan ini juga terdapat berbagai tempat penginapan, ada yang dikelola oleh Pemda setempat maupun perorangan, hingga tawaran fasilitas sekelas ressort atau hotel berbintang. Bagi yang suka adventurir, jangan galau, karena di kawasan ini terdapat Camping Ground dan jelajah alam. Bagi yang cukup bernyali bisa melanjutkan titik wisatanya menuju Green Canyon dan Pantai Batu Hiu.
44
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Dest
inas
Green Canyon Kawasan tebing yang sangat indah dan air hijau bening ini sangat terkenal. Ada yang menyebutnya dengan nama Green Canyon atau sungai Cukang Taneuh. Lokasinya terletak di Desa Kertayasa dan berdekatan dengan Desa Batukaras. Green Canyon ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan dinding berupa stalaktit dan stalakmit yang sungguh mempesona dan menantang untuk dinikmati. Suasana sejuk akan selalu menemani perjalanan ini, karena di mulut gua terdapat air terjun Palatar yang memancarkan air jernihnya.
i
Perjalanan wisata sungai ini menggunakan perahu tempel atau perahu kayuh yang tersedia di Dermaga Ciseureuh. Di akhir perjalanan, wisatawan diperbolehkan berenang serta melihat keindahan lainnya. n [Diz] TIKET MASUK OBJEK WISATA BATU KARAS a. Pejalan kaki Rp1.500 / orang b. Sepeda motor Rp3.900 c. Kendaraan jenis Jeep/Sedan Rp9.200 d. Kendaraan jenis Carry Rp17.200
e. Kendaraan penumpang besar Rp 22.200 f. Bus kecil Rp32.700 g. Bus sedang Rp49.500 h. Bus besar Rp80.500
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
45
Esai A. Makmur Makka
Demokrasi Pasar
S
aya merasa jenuh setiap hari mengikuti perdebatan mengenai politik. Kemudian saya mereka-reka, apa yang membedakan cara berpolitik para politisi masa awal kemerdekan dengan yang sekarang ini. Logika sederhana, sistem kepartaian yang multipartai juga sama. Seharusnya praktek berdemokrasi lebih mencerahkan dibandingkan ketika rezim pemasungan partai-partai, baik struktur karena fusi, maupun fungsinya. Menghitung jarak waktu yang kita lalui setelah merdeka, dan kesempatan melakukan pembelajaran berdemokrasi, maka suasana berpolitik sekarang ini pastilah lebih mencerahkan. Tetapi kenapa yang terjadi justru sebaliknya? Sekarang ada yang berkata, itu karena ideologi partai atau partai beridelogi sudah mati. Tidak seperti dulu, ketika jiwa dan semangat partai itu masih ideologis. Benar, ideologi partai sekarang memang sudah terkubur, sebagai gantinya, ideologi pragmatisme. Ideologi untung rugi, bukan untuk kepentingan massa dan konstituen, tetapi untuk kepentingan elite partai. Beberapa dekade yang lalu, Preseiden Soekarno juga pernah kesal melihat kelakuan partai-partai yang dianggapnya hanya saling cakar-cakaran dan tidak bisa menyelesaikan masalah, maka Soekarno mulai berkampanye untuk “menguburkan parta-partai”. Soekarno menyalahkan Maklumat Wakil Presiden November l945 yang dianggapnya menganjurkan lahirnya banyak partai. “Itu adalah kesalahan besar,“ kata Soekarno pada suatu ketika. Melihat gejala antipartai Soekarno ini, sejumlah tokoh partai, mulai khawatir dan mengajukan protes. Salah seorang di antaranya adalah Mr. Mohammad Natsir, Ketua Umum Masyumi, salah satu partai Islam terbesar ketika itu. Ia berkata, jika mimpi Soekarno benar-benar menjadi kenyataan untuk mengubur partai-partai, maka demokrasi pun ikut terkubur, dan diktator akan berdiri di atasnya. Karena itu, ia mengingatkan semua pihak bahwa demokrasi itu adalah satu sistem yang sulit, lebih sulit dari sistem yang lain. Tetapi kita harus berani menghadapi kesulitan-kesulitan itu. Karenanya dalam berpolitik, kita harus memegang teguh ajaran agama sebagai sumber nilai hidup dan ukuran moral.
46
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
Inilah sejarah perdebatan pertama yang muncul antartokoh, tentang kehidupan sistem multipartai di Indonesia. Setelah itu, Soekarno memang berhasil menguburkan partaipartai dan mempraktekkan sistem “demokrasi terpimpin”. Penguasa berikutnya, melanjutkan tradisi ini dengan melakukan “penyederhanaan partai” dan mengukuhkan Golkar sebagai “partai pemerintah”. Masa reformasi selama kurang lebih satu dekade, telah memberikan kembali hak munculnya sistem multipartai. Sejarah berulang, rakyat mulai skeptis dengan sistem multipartai yang menurut teori partai adalah pilar menuju demokrasi yang sebenarnya. Pemilihan kepala daerah secara langsung yang juga menerapkan praktik demokrasi, kini malah berubah menjadi demokrasi uang, adu otot dengan menggunakan massa, kekerasan dan pembodohan. Demokrasi yang menimbulkan anarki dan chaos, seperti kekhawatiran Natsir. Jadi apa yang salah dalam “demokrasi kita? “ Rata-rata partai tidak melakukan lagi konsolidasi internal yang ketat. Perhatikan, jika ada muktamar, kongres, maka yang menonjol sampai sekarang hanya perebutan jadi pimpinan partai, bahkan kalau perlu lahir pengurus kembar. Jarang partai yang melakukan fungsi pendidikan politik pada kader – jika toh memiliki kader - . Tidak ada political sosialization, atau memelihara konsensus dalam masyarakat mengenai program dan cita-cita partai yang mungkin sedang berkuasa. Bandingkan partai-partai yang didirikan sebelum pemilu 1955. Partai-partai dibentuk dengan kohesi berbagai ideologi dan agama yang jelas dan solid, seperti Islam, nasionalis, sosialis, komunis, katholik, kristen serta dipimpin oleh tokoh yang kharsimatik yang sudah malang melintang dalam gerakan politik sebelum Indonesia merdeka. Sekarang, kegiatan partai yang menonjol dan sangat dominan, hanyalah fungsi partai sebagai “mobilization of voters”, baik menghadapi pemilu nasional (untuk legislatif dan presiden) maupun dalam pilkada gubernur dan kepala daerah. Ini setali tiga uang, urusan kekuasaan lagi. Karena itu, jika demokrasi kita sekarang ini hanya mengandalkan partai sebagai satu-satunya katalisator demokrasi, resikonya demokrasi kita menjadi tidak lebih hanya sebuah “demokrasi pasar”. n
Peluang Keistimewaan jenis kompor ini adalah bisa menggunakan berbagai macam jenis minyak nabati, tidak terbatas pada satu jenis minyak saja. Minyak bekas pakai menggoreng pun bisa digunakan setelah minyak jelantah tersebut tentunya disaring dengan menggunakan alat saringan yang biasa dipakai untuk penyaring teh atau air parutan kelapa. Keuntungannya lainnya, pada proses memasak, menggunakan kompor nabati bisa hingga 1 ½ kali lebih cepat daripada menggunakan kompor minyak tanah. Api biru dan tanpa jelaga yang dihasilkan kompor nabati ini merupakan keistimewaan kompor ini. Saat ini harga yang dilepas ke pasaran Indonesia sekitar Rp300.000 per unitnya. n (Gif)
KOMPOR NABATI:
Pelengkap Gas, Pengganti Minyak Tanah
S
aat Saat terdengar harga minyak tanah akan naik, dan pasokan gas berkurang, produk inovasi yang satu ini bisa diharapkan menjadi solusi maupun subsitusi tentang maraknya BBM. Kompor nabati, dapat dikatakan sebagai teknologi ramah lingkungan, aman, tidak meledak, hemat dan praktis cara penggunanaannya sama dengan kompor minyak tanah. Kompor berbahan minyak nabati ini dapat menggunakan berbagai macam minyak seperti minyak jelantah (minyak bekas hasil menggoreng makanan), minyak goreng curah, minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kopra, dan lain-lain. Kompor ini sudah diproduksi secara pabrikasi mesin dan juga sudah dipatenkan.
47
Kabar Pemberdayaan
Cetak Trainer dan Konsultan Pendidikan Handal
J
AWA BARAT – Dompet Dhuafa Jawa Barat menggelar pelatihan tenaga trainer dan konsultan pendidikan kepada 19 guru honorer se-Jawa Barat di Gedung Wakaf 99, Cikura, Bandung, (15/02) Pelatihan yang bertajuk “Coaching Trainer My Teacher Angkatan 2”, ini bertujuan untuk memfasilitasi para guru yang berpotensi dan diharapkan dapat mendorong mereka untuk menjadi tanagatenaga trainer dan konsultan dalam bidang pendidikan yang handal dan kompeten. Dalam pelatihan tersebut para guru diberi kesempatan untuk menyusun materi tentang pendidikan dan mempresentasikan di hadapan para anggota lainnya, untuk kemudian diadakan evaluasi.
Pelatihan ini merupakan salah satu langkah Dompet Dhuafa Jabar untuk mendukung potensi dan minat guru, khususnya di bidang training pendidikan. “Kami mengerti bahwa guru-guru tidak hanya memiliki potensi untuk mengajar
saja, tapi juga memiliki potensi lainnya seperti menjadi tenaga trainer dan konsultan pendidikan. Untuk itu kita berusaha memfasilitasinya,” kata Nenon Nurwulan Saribanon, Koordinator My Teacher Dompet Dhuafa Jawa Barat menjelaskan. n[DD]
Kepedulian untuk Korban Bencana Pasaman
S
UMATERA BARAT – Bantuan untuk bencana Sumatera Barat terus mengalir ke Dompet Dhuafa Singgalang. Mitra Dompet Dhuafa Singgalang, Asosiasi pelajar Islam Sumatera Barat (ASSALAM Sumbar) menyerahkan penghimpunan untuk korban bencana sebesar Rp3.927.200, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Uni-
48
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
versitas Andalas Rp1 juta, KSI Al Furqon Universitas Putra Indonesia Rp800 ribu. Sementara itu seorang yang enggan disebutkan namanya juga menyumbangkan ikan kaleng senilai Rp345 ribu. Ketua Umum ASSALAM Sumbar, Taufik Ismed, memaparkan bahwa selain penggalangan di Padang, penggalangan juga dilakukan DPD ASSALAM yang ada di Kabupaten Dharmasraya, Payakum-
buh, Agam, serta cabang ASSALAM di kabupaten lainnya berkontribusi dalam penggalangan dana ini. “Adik-adik pelajar SMA di daerah melakukan aksi turun ke pasar, sekolah dan titik-titik strategis yang ada di daerah masing-masing,” katanya. Kepala Divisi Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Yetti Mariza MG, menyatakan bahwa kemitraan dengan para pelajar dan mahasiswa ini dapat menjadi suatu kekuatan yang sangat membantu. Penyaluran akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah bencana. Aksi layanan sehat maupun penyaluran bantuan berupa barang dan makanan dilakukan oleh Dompet Dhuafa Singgalang. “Kepedulian kalangan anak muda ini menjadi salah satu harapan jayanya bangsa ini ke depan untuk lebih sejahtera, seandainya semua kita bersedia untuk meringankan beban orang lain, yang kurang beruntung, Indonesia madani tak lama lagi akan terwujud,” ujarnya. n (DDS/ winda)
Kabar Pemberdayaan
Karyawan Muslim Citibank Salurkan Zakat Via Dompet Dhuafa
J
AKARTA – Karyawan yang tergabung dalam Keluarga Muslim Citibank sepakat untuk menyalurkan zakatnya melalui Dompet Dhuafa. Kesepakatan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Kamis, (23/2) di Citibank Tower, Plaza Bapindo, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. “Zakat dari karyawan muslim di Citibank akan kita gunakan sebagaimana mestinya. Mudah-mudahan ini langkah awal yang berkah untuk kerjasama dalam program selanjutnya,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ismail A. Said yang merupakan salah satu pendiri KMC. Sementara itu, Ketua KMC, Riko Tasmaya mengatakan alasannya mengapa mempercayakan zakat tersebut kepada Dompet Dhuafa. Menurutnya, Dompet
Dhuafa dipercaya sebagai lembaga zakat yang amanah. “Kami tidak meragukan lagi Dompet Dhuafa, programnya sudah banyak un-
tuk memberdayakan ummat. Kami berharap tidak hanya sebatas ini kerjasama dengan Dompet Dhuafa,” imbuhnya. n
Dompet Dhuafa Kunjungi KJRI Ghuangzhou
H
ONGKONG – Ketua Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa (DPS DD) Prof. Dr. H. Amin Suma, SH., MA., MM didampingi General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) Ahmad Fauzi Qosim, mengadakan kunjungan ke
KJRI Guangzhou China (17/2/2012). Delegasi diterima langsung oleh General Consul, Edi Yusuf, didampingi dua staf konsul Buchari Hasnil Bakar dan Ahmad Dahlan. Menurut A hmad Fauzi Qosim, pertemuan dilaksanakan sekitar dua jam di KJRI Dong Fang Hotel, West Building 2/F, Liu Hua Road Guangzhou, dengan agenda kerjasama keumatan dan riset implementasi syariah di RRC. Selain mengadakan kunjungan kehormatan ke KJRI Ghuanzhou, rombongan Dompet
Dhuafa juga mengadakan silaturahmi ke empat masjid yang ada di Ghuangzhou dan berziarah ke makam Saad bin Abi Waqash, salah seorang sahabat Rasululah Saw. Menurut Fauzi, kehadiran Ketua DPS DD yang juga Guru Besar Fakultas Hukum dan Syariah UIN Syarif Hidayatullah tersebut untuk kepentingan riset “Syariat Islam dan Implementasinya di Negara Berpenduduk Muslim”, di antaranya Hong kong, Macau, Guangzhou RRC, dan Jepang yang dilaksanakan pada 11-26 Februari 2012. Selain itu, ketua DPS DD hadir untuk melihat secara langsung aktivitas DD Hong Kong dan DD Jepang, serta membawa misi dakwah zakat dan sinergi lembaga.n (DDHongkong/Afqah)
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
49
Konsultasi Keuangan
Oleh: Elsa Febiola Aryanti Managing Partner Hijrah Institute
Cara Mudah Menilai Investasi
P
erkembangan dunia keuangan dan investasi yang sedemikian pesatnya, memberikan banyak pilihan bagi investor untuk menentukan pilihan investasi yang diinginkannya dan sesuai dengan kebutuhannya. Semua orang mendambakan cara bagaimana meningkatkan nilai hartanya, dan investasi dianggap untuk mewujudkannya. Tetapi, bagaimana kita menilai secara mudah berbagai tawaran investasi yang berdatangan itu? Bagaimana supaya menjadi investor yang mempunyai pengetahuan cukup dan tidak malah tertipu investasi bodong? Ada beberapa hal mendasar yang menjadi acuan bagi masyarakat untuk menilai suatu investasi secara mudah, tanpa dipusingkan oleh hitung-menghitung. Hal-hal di bawah ini hanya saringan awal bagi informasi yang diterima. Langkah selanjutnya diperlukan untuk memutuskan investasi apa yang sebaiknya di pilih. Berikut ini cara mudah untuk menilai penawaran investasi:
1
Orang berinvestasi pasti mengharapkan keun tungan. Oleh karena itu, biasanya penawaran investasi
selalu menggambarkan keuntungan yang akan diperoleh. Calon investor harus bertanya apa resiko dari investasi ini. Hal ini penting untuk ditanyakan, karena dalam investasi, keuntungan yang tinggi itu sebanding dengan resiko investasi tersebut. Kalau keuntungannya sangat menggiurkan, tetapi dikatakan bahwa investasi ini tanpa resiko, maka cepatlah tinggalkan penawaran investasi ini. Tidak ada keuntungan tanpa resiko. Titik.
2
Tanyakan apa bisnis yang mendasari penawaran investasi ini. Pihak yang menawarkan investasi kepada
anda harus bisa menjelaskan investasinya dengan 1-3 kalimat yang jelas dan mudah dimengerti tentang bisnis yang mendasari investasi tersebut. Apabila penjelasannya tidak jelas, tidak terangbenderang mengenai apa bisnis yang mendasari penawaran investasinya, maka ini harus diwaspadai. Hindari.
3
Tanyakan aspek hukum dari investasi yang ditawarkan. Misalnya, apabila yang ditawarkan berbentuk
50
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
saham, maka harus mendapatkan ijin dari otoritas pasar modal di Indonesia. Tanyakan juga apabila ada perselisihan (dispute) antara investor dan lembaga penyelenggara investasi, maka lembaga mana yang berwenang untuk menjadi penengah dan ke mana investor dapat melapor. Kalau dikatakan bahwa jangan khawatir dan percaya penuh pada lembaga investasi itu, hatihatilah. Penyelenggara investasi yang resmi seperti lembaga asset management yang sudah mendapatkan ijin dari Bapepam, memiliki mekanisme yang jelas dalam hal pengaduan dari nasabah dan lain-lainnya. Maka patut dicurigai bagi lembaga yang menawarkan investasi, tapi tidak dapat menjelaskan kemana investor dapat melaporkan apabila terjadi dispute.
4
Keuntungan yang fantastis harus diwaspadai.
Pergunakan akal sehat dan jangan cepat tergiur. Berhubungan dengan point nomor 2, semua investasi memiliki bisnis yang mendasari investasi tersebut. Oleh karena itu, keuntungan dari investasi tidak akan jauh dari keuntungan bisnis yang mendasari investasi tersebut. Kalau keuntungannya sangat fantastis dibandingkan dengan bisnisnya, patut dicurigai bahwa keterangan yang diberikan tidak benar.
5
Kepercayaan dari calon investor sering diman faatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu kewaspadaan harus ditingkatkan apabila
tawaran investasi bersifat pribadi. Sudah banyak skema penipuan yang terjadi di masyarakat. Contoh sederhana: menawarkan untuk investasi di suatu bisnis dengan memperlihatkan PO (Purchase Order) atau SPK (Surat Perintah Kerja). Investor menyetorkan uang, dijanjikan bagi hasil keuntungan dari bisnis tersebut dengan bukti PO dan SPK tersebut. Ternyata, belakangan diketahui PO dan SPK tersebut palsu. Biasanya skema ini menawarkan keuntungan yang besar per bulannya. Berhati-hatilah dan hindari terperangkap dalam skema penipuan yang memanfaatkan kepercayaan ini. n
51
Komunitas
Komunitas Banyumili:
Bersilaturahmi Sembari
Berkarya P
agelaran teater musikal Roro Mendut yang akan diadakan pada medio April mendatang di Jakarta menjadi program baru dari Komunitas Banyumili. Komunitas Banyumili merupakan perkumpulan pecinta budaya, khususnya wayang, yang giat mementaskan legenda Jawa kuno. Komunitas yang berdiri sejak 2009 ini, diketuai oleh Ida Soeseno. Para anggotanya terdiri dari berbagai lapisan umur, sering disebut dengan nama tiga generasi. Banyumili sendiri dalam bahasa Jawa artinya banyu (air) dan mili (mengalir), yang lebih kurang dimaksudkan memiliki suguhan (pagelaran seni dan budaya) yang terus menerus dan beragam karya. “Tahun 2009 kami telah membuat pertunjukan drama musikal dengan lakon Roro Jonggrang, dan sebagian anggota ko-
52
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
munitas ini juga mendukung pertunjukkan pentas wayang orang di Opera House Sydney, Australia pada tahun lalu. "Di tahun 2012 ini, kami berencana membuat teater musikal tragedi cinta yaitu Roro Mendut,” jelas Ida, saat ditemui Swaracinta di kediaman Enny Sukamto baru-baru ini. “Acara teater musikal ini memiliki tema Kisah Kasih Tak Sampai, yang didukung para artis senior dan muda, serta aktivis pegiat seni dan budaya Indonesia seperti Tio Pakusadewo, Happy Salma, Ali Marsudi, Enny Sukamto, GKR Ayu Koes Indriyah, Rima Melati, Tuti Roosdiono, Memes, Andang Gunawan, Memes, Yessy Sutiyoso, Giok Hartono, Debi Sahertian, Hangku Tandayu, Iin Ray Sahetapy, Gendis Wicaksana, Prasanty Andrini, dan masih banyak pendukung lainnya,” beber Ida, sutradara sekaligus direktur artis-
Komunitas
Foto: Dok. Banyumili
Pemain melakukan gladi resik jelang pertunjukkan Roro Jonggrang di Museum Nasional, Jakarta
tik dalam pagelaran yang juga bakal didukung para perancang mode kelas dunia ini. Jika dilihat sekilas, anggota dari komunitas ini kebanyakan kaum ibu sosialita ibukota, tetapi hal ini dipungkiri oleh Ida, bahwa banyak juga peran bapak yang membantu, serta menjadi komunitas pecinta budaya wayang ini. Selain orang dewasa, ada juga anak-anak dan para remaja yang akan dilibatkan dalam komunitas ini sebagai regenerasi dalam pelestarian budaya asli Indonesia. Kiprah komunitas ini ingin lebih mempopulerkan sekaligus melestarikan legenda kuno Jawa sebagai satu warisan agung bangsa Indonesia. “Saat ini, kami sedang melakukan pengembangan terhadap regenerasi muda dan anak-anak, bisa dikatakan mulai dari kakek, nenek, anak, serta cucunya bisa terlibat dalam komunitas ini, dan bisa bergabung dengan program kami,” ujar Ida yang diamini para anggota komunitas. Selain memiliki misi untuk membina dan melestarikan kebudayaan wayang antargenerasi, komunitas ini menjadi ajang silaturahmi para pekerja seni, komposer, musisi, pelaku usaha, mahasiswa, serta pemerhati kebudayaan Indonesia sebagai wadah aspirasi dan apreasi dalam memajukan serta mengembangkan potensi kekayaan asli Indonesia. n (Alfi)
Foto: Dok. Banyumili
Foto: Dok. Banyumili
Pementasan Roro Jonggrang di Jakarta, 19 April 2009
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
53
Teropong
Anak Bangsa Di Batas Negeri I
nilah wajah pendidikan negeri ini sekarang. Pada tahun 2010, Makmal Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa telah menanamkan jejak di enam lokasi di pulau terluar Indonesia melalui “Sekolah Beranda”. Keenam titik tersebut yaitu, Kabupaten Natuna (Kepulauan Riau), Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat), Maluku Tengah, Kabupaten Rote Ndau (Nusa Tenggara Timur), Kabupaten Merauke (Papua) dan Kabupaten Talaud (Sulawesi Utara). Tujuan program adalah mendampingi sekolah-sekolah marginal di wilayah tersebut agar menjadi sekolah unggul berkualitas, membangun pribadi berkarakter, serta menumbuhkan kembali cinta kepada negeri ini. Program pendampingan Sekolah Dasar di pulau-pulau terluar Indonesia ini, telah memberikan bukti nyata bahwa seorang anak dari Bengkayang, daerah tanpa listrik di Kalimantan Barat mampu
Sekolah Dasar di pulau-pulau terluar Indonesia, telah memberikan bukti nyata bahwa seorang anak dari daerah tanpa listrik di Kalimantan Barat mampu menyisihkan lebih dari 500 anak untuk menjadi siswa SMART Ekselensia Indonesia
menyisihkan lebih dari 500 anak untuk menjadi siswa SMART Ekselensia Indonesia. Dikemas dalam 20 rekam jejak, buku ini memberikan kisah-kisah tersendiri dari masing-masing pendamping pemberdayaan sekolah dasar di wilayahnya. Seperti judul “Paikem Membuat Belajar Semakin Menyenangkan” yang ditulis Aslam Syah Muda, SHI,. Paikem (Pembelajaran Aktif Inovatif dan Menyenangkan)
Judul
: Anak Bangsa di Batas Negeri
Penyusun : Dompet Dhuafa Editor
: M. Sabeth Abilawa
Penerbit : Dompet Dhuafa Cetakan : Desember 2011 Halaman : xviii + 500 ISBN
54
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
: 978-602-19578-0-6
menjadi metode-metode belajar dan mengajar yang efektif yang berfungsi membuat proses pembelajaran lebih bersahabat dan menyenangkan bagi siswa. Penyampaiannya menggunakan modelmodel yang berbeda, gurunya aktif dan murid pun akan terinspirasi untuk lebih aktif dalam belajar, perhatian yang cukup, kasih sayang terhadap peserta didik, dan lainnya. Ranah pendidikan di wilayah terluar dan perbatasan nusantara hingga kini masih belum menjadi program negara yang bernilai strategis. Meskinya pendidikan adalah harapan terakhir bagi banyak masyarakat dhuafa (baca: marjinal) di daerah perbatasan untuk bisa merubah nasib hidup ke strata sosial yang lebih tinggi. Maka bila disederhanakan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial bagi masyarakat perbatasan untuk bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik di negeri sendiri dibanding harus bermigrasi menjadi warga negara asing. n
Aryono D. Pusponegoro
Judul
sos
ok
Ambulan untuk Dhuafa
N
yawa sudah tidak lagi berharga jika dibandingkan dengan harga sepotong ayam goring,” tegas Prof. DR. Dr. Aryono D. Pusponegoro, SpR, K.BD & Trauma, beberapa waktu lalu saat ditemui Swaracinta. Bagi Aryo, sebutkan akrab pengurus Yayasan Rumah Hati ini, ketika melihat langsung soal waktu yang dibutuhkan untuk mendatangkan sebuah mobil ambulans dibandingkan dengan delivery order sepotong ayam goreng siap saji. Untuk itulah, lanjut Aryo, Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118, Yayasan Rumah Hati, Dompet Dhuafa dan mitra lainnya melakukan inisiasi respon pelayanan gawat darurat terpadu yang mendukung Safe Community, dengan melakukan program Sedekah Ambulans. “Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan peran sumber daya yang ada, dengan meningkatkan peran masyarakat mengenai pemahaman sistem penanggulangan gawat darurat terpadu,” tegas Ketua Kolegium Ilmu Bedah Indonesia ini. n
SULIS:
Politik Bukan Prioritasnya
T
ampil dalam Konser Sholawat untuk Negeri bersama sebuah partai politik di Jakarta beberapa waktu lalu, pelantun lagu religi, Sulistyowati atau lebih dikenal dengan nama Sulis, engan menjadikan dunia politik sebagai bagian dari prioritas hidupnya. Menurutnya, yang paling utama dalam perjalanan hidupnya adalah pendidikan dan karir. “Prioritas Sulis adalah pendidikan dan karir. Cita-citaku menjadi psikolog,” ujar penyanyi yang kerap berduet bersama Hadad Alwi ini. Baginya, dunia politik memang bisa memberikan keleluasaan. Namun demikian, gadis kelahiran Solo 23 Januari 1990 ini ingin melakukan lebih banyak kebaikan daripada berpolitik. Saat ini, Sulis yang masih menjalankan studinya di Universitas Paramadina Jakarta, banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial bagi komunitas anak jalanan dan pemulung. n 14/Tahun II/Februari - Maret 2012 Swaracinta
55
Selesa
Selesa Kudapan
Ayam Tangkap
Beribu Cita Rasa Aceh
B
anda Aceh identik dengan 1001 keude kupi (warung kopi). Bertabur warung kopi di setiap sisi jalan, persimpangan jalan raya, di dalam pasar tradisional, pinggir sungai yang membelah kota Banda Aceh, hingga di dalam pusat perbelanjaan modern. Di warung kopi ini kita sangat mudah menemukan dan menyantap berbagai sajian jajanan khas Aceh, seperti timphan sejenis kue basah dari tepung ketan campur pisang yang dikukus, meusekat (dodol), martabak Aceh, gorengan tahu atau pisang kipas. Untuk menyantap makanannya, tidaklah terlalu pusing untuk cepat mendapatkan
Gule
56
Kuah Pliu
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
cicipan khas sajian kota Serambi Mekkah ini.
Minuman Aceh kesohor dengan kopinya. Di warung kopi, seperti Jasa Ayah atau Kopi Solong yang terletak di jalan Simpang Tujuh, Dapu Kupi yang berada di Simpang Surabaya, Cek Yuke di bantaran sungai dekat Jembatan Pante Pirak, kita dapat menyeruput nikmatnya kualitas rasa Kopi Aceh, Teh Tarik (minuman dengan taburan kayu manis), Kopi Sanger (kopi susu). Atau ie boh timun yaitu es timun kerok dengan air gula dan es batu.
Mie Aceh Kepiting
Beragam cita rasa makanan ringan hingga santapan yang kaya aroma khas masyarakat Aceh mudah didapat di tempat-tempat makan. Sebut di antaranya Ayam Tangkap, yaitu potongan kecil-kecil ayam berikut tulangnya yang dibumbui dan digoreng dengan daun temurui, daun pandan, cabe hijau, dan bawang merah. Keu-eung, masakan yang dalam bahasa Aceh berarti pedas ini mirip dengan masakan asam pedas yang berisi ikan bawal. Ada juga Sie itek masak merah dan masak puteh (masak korma), bebek dan kentang dengan kari kental, mirip opor. Menu lainnya adalah Nasi Guri atau nasi gurih (nasi lemak), nasi dengan taburan bawang goreng, serundeng, kerupuk, dan kacang goreng, dan potongan daging sapi, paru atau limpa, ayam, ikan rambeu goreng, dendeng, dan lainnya. Dan yang paling terkenal, tentu Mie Aceh. Dengan mie-nya yang besarbesar dan kuah kemerahan yang disajikan dengan irisan bawang merah plus emping dan acar mentinum menggugah semangat kita, bahkan tak jarang membuat kita berkeringat ketika menyantapnya. Mie dengan rasa gulai ini dapat disantap dengan pilihan mie kepiting, mie udang, dan mie cumi. Rugi rasanya jika mengunjungi Aceh tanpa menikmati ribuan cita rasa menu di atas. n [Rida/Gif]
Kopi Hitam Aceh dan Timpan
57
Unggah
Sholatku Dibilang Co Wantung! Kiriman: Anita Sri Rahayu- DD Hongkong
J
ika menunggu sampai ada kesempatan, maka nyaris enam tahun aku tidak akan pernah bisa sholat. Padahal, sholat adalah tiang agama. Bukan kebiasaan atau hobi yang boleh aku tinggalkan dan lakukan semaunya. Bukan ingin ceramah, tapi semoga ceritaku ini bisa jadi jendela pembuka, terutama bagi kawan seperjuangan yang kini berada di negara non-Muslim (BMI Hong Kong). Aku bekerja sebagai buruh migran sektor rumah tangga. Tahun 2006 aku sudah berada Hong Kong (HK). HK itu surga kebebasan berada, demikian kata orang. Buatku tidak demikian, namun lebih terasa perjuangannya, terutama untuk beribadah. Jika di Indonesia sholat bisa aku lakukan dengan nyaman, bisa tepat waktu. Tapi di HK berbeda. Semoga Allah Swt Yang Maha Tahu dan Maha Pengasih menerima sholatku yang tak sempurna. Aku bekerja di rumah keluarga Tang. Mereka adalah umat Kristiani yang taat. Hanya ada bos perempuan (mom) dan bos laki-laki (sir), serta satu anak perempuan umur 5 tahun yang biasa dipanggil Heyan. Kedua bosku bekerja di kantor. Mereka berangkat pagi dan pulang malam. Maka seluruh urusan rumah dan kegiatan anak mereka, aku yang bertanggungjawab. Dulu terasa berat, tapi sekarang aku anggap job ini sebagai latihan sebelum benar-benar jadi ibu rumah tangga kelak. Hari demi hari berlalu terasa cepat, mungkin karena pekerjaan yang terlalu banyak. Sejak pagi, aku mengatar Heyan ke sekolah, lalu belanja, mengurus rumah, hingga jam 11 siang. Setelah itu aku harus sudah siap-siap pergi ke rumah nenek yang letaknya tak jauh dari sekolah Heyan. Kami biasa makan siang di sana. Kemudian
58
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
mengantar les. Itu aku lakukan dari Senin hingga Sabtu. Minggu hari aku libur. Dengan segala kesibukan yang rasanya tak henti, meskipun bosku baik, tak pernah marah, tapi semua pekerjaan mereka percayakan padaku. Apa yang harus aku lakukan adalah memanfaatkan kepercayaan mereka itu. Bagaimana agar bisa profesional, artinya kerja tanpa pengawasan, tapi berdasarkan tanggung jawab. Dengan demikian, aku tidak akan mendapat komplain jika melakukan ibadah. Mereka tidak memberikan larangan untuk ibadah. Termasuk jika di rumah nenek. Teringat akan pesan dari Ibu Mia, salah-satu aktivis BMI KOMI (Komunitas Migran Indonesia), majikan marah pasti ada sebab, yaitu kekurangan kita. Jika kita pandai, mereka pasti menghargai. Itu benar, aku rasa. Ibu Mia juga berkata, sebagai pendatang kita bukan hanya harus pandai kerja, tapi juga mempelajari budaya atau kebiasaan mereka (orang HK). Misalnya, bagi mereka warna putih itu adalah lambang kesedihan (orang mati), sebaliknya bagi kita itu lambang kesucian. Di mana bumi kupijak, di situ langit kujunjung, itu kalau kata pribahasanya. Selagi tidak musyrik, kenapa tidak aku coba? Hal ini berkaitan dengan warna mukena yang mayoritas putih. Aku khawatir jika nenek melihatnya akan takut. Akhirnya aku putuskan menggunakan warna cokelat muda, dari bahan tisu yang mudah kering jika dicuci dan tidak berat saat aku bawa keluar. Karena 80% tugas menjaga anak pasti berada di luar rumah. Saat belum terbiasa, memang ada perasaan takut. Takut ketahuan si bos. Meskipun aku yakin mereka tidak akan marah. Tapi aku lebih takut pada Tuhan.
Akhirnya, aku biasakan menutup pintu saat sholat. Kemudia suatu hari, bosku ingin mengambil baju ganti untuk Heyan, saat aku sedang sujud. Alhamdulillah, mereka tidak marah dan selalu melarang Heyan masuk kamar jika kututup pintu. Mereka tahu aku sedang sholat. Namanya anak kecil, lebih hidup nalurinya ketimbang logikanya. Hari itu, pekerjaanku sudah selesai. Tapi Heyan belum tidur. Dia main dengan orang tuanya. Lalu aku masuk kamar untuk sholat Isya.Baru saja satu rakaat, Heyan masuk dengan mukanya yang lugu. “Cece (kaka/Mba) ngo siong dung lei wan…( aku mau main sama kamu),” ujarnya, sambil menatap tegap ke arah mukaku dan mulutku yang sedang komatkamit membaca Al-Fatihah. Aku lanjutkan rukuk, sujud… berusaha untuk khusyu’, tapi ekor mataku tetap bisa melihat Heyan yang mengikuti gerakan sholatku. Sambil sesekali menengokan kepalanya padaku. Ya Robb… tak tahan menahan tawa. Akhirnya aku selesai sholat. Bersama Heyan di sampingku. Kami belum bertegur sapa, karena aku pejamkan mata dan berdoa. Saat aku buka mata, Heyan sudah tidak ada di sampingku lagi. Hanya suaranya saja aku dengar bercakap-cakap dengan ayahnya, bosku. “Dausin lei hoi pina? (tadi kamu kemana),” tanya Mom pada Heyan. “Ngo dausin dung cece co wantung… (Aku tadi sama cece olahraga),” jawab Heyan, lugu dan lucu. Sholatku dia anggap olahraga! Sejak itu jika ingin sholat, aku bicara padanya bahwa aku ingin olah raga. n
!"#$ % &!"#$#
' ( ( ) * ) + ,# - !"# % &!"$. ' ( /01- 2 (3 40 5 .# 6 7 (( -) !"#.## + 7 ( ( 0 8 -) !"#. 3 6 - 9 .0 : ( - ;% &!"## ' (2 < 0 5 6 49 ( + : 4 ( ( !"## 5460356
5 -=>$%* (-3 =4 =8 !$"#$ % &!$".# . 6 ( ()3 !#" 6+ - .3 ( : 3 # !"$. % &!"$.
80) 0 ( 7 - 66 )) !".$; % &!"#$ 3 A
$;% 6: 51 5 (+ ( !".#.$ % &!".##
> 6 48 -: BC4 7 6? =? '
) )5 5 )2 =6 !$"!". %-3 (.%) ( : 7 -+
-5 #== !"$
3(? + 6 7 ) / ;% &!$".$ + 7 6? 6 + : 6 6 3 7- + (3 !##"$ % &!##"$
= (- $$ .0- D ( 1 () ) ;% &!#".
) ? (+ (6 3 * ( ;% &!#"$#
8 ( #) ( 8 6 3 !.$"# % &!.$".#$
0 5 ( #=+ ( ( ) (3 !"# % &!"
= @ +$* 6 / 3 ? 1 + ) !"#$#. % &!"#$
+5 7 ? # (? - !#"##$ % &!#"$
+ =+4 -+ + 3 !$"#$#$ % &!$"#$
( ( 5 ) $) 1 5 !.". % &!."$.#
3 (+
EE (6 ( + 7 6 (( 3 !.#"$$##% &!.#"$#
= @ 0 + ( 3 - + #$. !" % &!"
) -
6 + 1 1 !#"#..#
5 ( (': (? () 6 + ) F.3. 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta 12/Tahun I/Desember 2011 - Januari
59 61
Rekening atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika ZAKAT Bank Syariah Bukopin Bank Central Asia Syariah
:
888.8888.102
: : : : :
008.000.800-1 2700-000.003 0058333279 097.100.1992 1000.782.919
: : : :
004.001.2341 101.1806.011 237.301.8881 003.1191.455 101.00.98300.997 01-001-00-11-55555-0
Bank Internasional Indonesia (Syariah) Bank Danamon (Syariah) Bank Permata (Syariah) Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Bukopin
Bank Central Asia Bank Danamon Bank Mandiri Bank Mega
Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia CIMB NIAGA Syariah Bank Rakyat Indonesia Bank Mega Syariah
: : : : : : :
HSBC Amanah
:
301.001.5515 000.530.2291 502-01.00025.00.2 0382.010000.12300 100.0000.569 060.000619.901
INFAK/ SEDEKAH Bank Danamon (Syariah) Bank Permata Syariah Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Mega Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia CIMB NIAGA Syariah Bank Rakyat Indonesia Bank Mega Syariah HSBC Amanah REKENING DOLLAR Bank Mandiri (Swift Code: BEIIIDJA) Bank Syariah Mandiri (Swift Code: BSMDIDJA) REKENING EURO ANZ Panin Bank
: : : : : : : : : : : :
0058333295 097.100.5505 1000.782.927 004.001.0004 237.301.9992 101.00.81050.633 01-001-00-11-66666-7 304.000.8010 000.529.9527 502-01.00026.00.8 0382.01.0000.13306
:
00100.02.000101.01 060.000619.900
:
101.00.04491.922
:
004.013.9911
:
413.732.00001
: :
009.153.8995 0058337981 2-700-003338 100-000-0536
(Swift Code: ANZBIDJX) WAKAF Bank Negara Indonesia Syariah Bank Danamon (Syariah) Bank Internasional Indonesia (Syariah) Bank Mega Syariah Bank Syariah Mandiri KEMANUSIAAN Bank Negara Indonesia Syariah Bank Mandiri
60
: : :
:
004.002.3300
Bank Central Asia
: :
009.153.9002 103.00.5577.5577 237.300.6343
RUMAH SEHAT TERPADU Bank Negara Indonesia Syariah Bank Muamalat Indonesia Bank Mandiri
: : :
1111.5555.64 303.0017315 101.00.05555.469
:
237.304.5454
Bank Central Asia Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Etalase Kamera Digital OS Android
S
ekilas Polaroid SC1630 hampir mirip dengan smartphone. Jenis kamera ini merupakan pertama di dunia yang menggunakan sistem operasi Android versi 2.3 (Gingerbread). Fungsinya selain menangkap gambar seperti kamera biasanya, kamera ini dapat mengunggah foto atau video ke jejaring sosial dan mengunduh aplikasi dari Android Market. Keistimewaan ini karena di dalamnya memiliki fitur khusus untuk mengakses internet via WiFi. Fitur unggulan lainnya yaitu memiliki layar sentuh seluas 3,2 inci, sensor 16MP, berkemampuan zoom 3x optical zoom, dan mengantongi eksternal memori microSD hingga 32 Gb. Jika ingin menyimpan foto-foto berdasarkan kategori, tersedia fitur Smart Album. n
Tablet Android 4.0 Khusus Anak
A
rchos, keluaran perusahaan elektronik terbesar di Perancis merilis tablet komputer atau tablet PC berbasis Google Android serta Microsoft Windows yang diberi nama Archos Child Pad. Gadget ini nampak jrenk dan banyak icon menu penuh warna. Tablet jenis ini sudah memenuhi standar peraturan Children’s Internet Protection Act (CIPA) dan Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) Tablet khusus untuk anak-anak ini merupakan solusi bagi orang tua yang binggung memilih dan menentukan pilihan untuk anaknya yang gandrung teknologi gadget. Tablet berukuran 7 inci ini dibalut dengan capacitive display 1024x600, OS Android terbaru versi 4.0 atau Android Ice Cream Sandwich. Dijalankan oleh prosesor 1GHz dan RAM 1 GB. n
Ponsel dengan Sensor Kamera 41 MP
T
eknologi tercanggih kembali dibawa Nokia untuk melahirkan smartphone imaging. Melalui Nokia N8 atau Nokia PureView 808 yang menggunakan kinerja Symbian Nokia Belle OS.
Anda yang menyenangi dunia fotografi bisa memilih produk ini untuk mengembangkan hobi, dikarenakan ponsel ini dilengkapi dengan sebuah sensor kamera 41 MP dari lensa Carl Zeiss yang mungkin merupakan sensor kamera dengan kualitas terbaik untuk ponsel bahkan kamera digital SLR sekalipun. Serta berkemampuan untuk merekam dan memutar video Full HD 1080p dengan 30fps dan video 720p dengan 30 fps. n
Mouse Scanner
L
G Electronics mengeluarkan perangkat canggih yang menggabungkan fungsi navigasi komputer (mouse) dan alat pemindai (scanner) hingga mampu men-scan luas bidang mencapai ukuran A3. Perangkat ini diberi nama LG Mouse Scanner. Sama halnya seperti alat pemindai (scanner) lainnya, serta dilengkapi dengan dua sensor laser berkekuatan 1200dpi. n
Wi-Fi Sensor Pertumbuhan Tanaman
S
ensor Wi-Fi Koubachi ini secara otomatis mengukur kelembaban, suhu maupun cahaya yang dibutuhkan jenis tanaman dalam pot. Alat ini mengingatkan kapan waktunya untuk mengairi tanaman. Uniknya, Wi-Fi sensor ini bisa memberikan sinyal suara minta tolong ketika tanaman sedang sekarat. n
Wangi dan Nggak Ribet
P
ewangi batang an yang dapat disembuyikan di kabin ini, dapat menciptakan kesegaran selain tentunya tidak menghalangi pandangan saat mengemudi. Pilihan untuk penempatan pewangi ini bisa diikat pada kisi-kisi lubang sirkulasi hawa dekat rumah filter AC atau di dalam rumah filter AC bersama dengan saringannya. Aroma wanginya tersembur bersama aliran angin dari blower. Dan pastinya, penempatan ini cocok bagi pengemudi yang tidak menyukai banyak benda yang menempel di dasbor. n
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
61
Transparansi Dana ZISWAF Dompet Dhuafa LAPORAN ARUS KAS Periode 31 Desember 2011 31 Desember 2011
01 Jan - 31 des 11
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Penerimaan Dana Masyarakat: - Zakat
5.328.881.997
- Infak/Sedekah
1.501.280.745
75.473.279.830 14.366.634.194
- Dana Infak Terikat
269.047.454
15.920.794.414
- Wakaf
658.178.189
8.692.670.626
- Solidaritas Kemanusiaan
-
1.414.694.748
- Tebar Hewan Kurban
-
20.270.288.866
36.871.938
381.744.387
Penerimaan Bagi Hasil Penerimaan Dana Jasa Giro Pelunasan (Pemberian) Piutang Penerimaan Lain-lain
1.221.481
13.568.441
18.545.834
121.748.139
-
10.556.889
(2.511.314.645)
(41.270.985.819)
(445.000)
(13.312.500)
Hibah: - Fakir Miskin - Gharimin
- Ibnu Sabil - Fii Sabilillah
-
(1.910.000)
(21.393.800)
(836.640.059)
(13.837.919.705)
- Muallaf - Kegiatan Sosial Dana Infak
(2.000.000) (23.303.000)
- Kegiatan Pendidikan Dana Infak
(3.176.299.995) (62.069.000)
- Pemasyarakatan ZIS
(525.833.450)
- Operasional Wakaf
(102.777.203)
(674.596.652)
- Bantuan Kemanusiaan
(482.564.905)
(4.780.094.931)
- Pembangunan Sarana Umum - Operasional rutin - Program Zona Madina - Penyaluran Infak Terikat
(10.658.000) (1.322.957.921)
(11.412.346.306)
(72.082.975)
(2.470.660.858)
(1.884.735.572)
(14.267.269.993)
- Penyaluran Tebar Hewan Kurban
(13.835.669.994)
- Operasional Tebar Hewan Kurban
Uang Muka Kegiatan
(12.805.967.962)
(4.413.287.860)
482.317.402
(2.427.448.917)
(1.174.144.135)
110.375.000
(642.363.825)
11.294.373.241
(93.000.000)
(4.616.984.076)
Penjualan (Pembelian) Aktiva Tetap
(2.093.938.512)
(22.469.113.828)
Arus kas Bersih dari Aktivitas Investasi
(2.186.938.512)
(27.306.097.904)
(12.254.000)
(17.857.000)
Kewajiban Pembayaran Arus kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Penarikan (Penyaluran) Dana Bergulir Penarikan (Penyaluran) Investasi
(220.000.000)
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktifitas Pendanaan Penerimaan (Pelunasan) Hutang
(17.857.000)
(17.857.000)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(2.841.556.337)
(16.029.581.662)
SALDO DANA AWAL PERIODE
24.757.354.032
37.945.379.357
SALDO AKHIR (31 Oktober 2011)
21.915.797.695
21.915.797.695
Arus Kas Bersih dari Aktifitas Pendanaan
62
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
PENERIMAAN Jumlah dana tunai yang diterima lembaga selama bulan Desember 2011 sebesar Rp 7.814.027.638 terdiri dari penerimaan ZISWAF, dana kerjasama perusahaan, dan dana wakaf sebesar Rp 7.757.388.385, bagi hasil rekening syariah dan bunga bank konvensional sebesar Rp. 38.093.419, dan pelunasan piutang (net dengan pemberian piutang) sebesar Rp 18.545.834. PENGGUNAAN Penggunaan atas dana yang terhimpun dari masyarakat selama bulan November 2011 diantaranya untuk membiayai program reguler maupun non reguler sebagai berikut: a. Program Reguler Berupa program rutin pelatihan kebencanaan dan bantuan logistik bencana kelaparan NTT, Banjir & longsor di Ciamis; pemberian bantuan atas ajuan masyarakat untuk biaya berobat, darurat hidup, memulai usaha, anak jalanan, anak yatim, dan Ibnu Sabil; bantuan rutin untuk pembinaan cacat mental melalui Yayasan Kerisnangtung, program rutin pelatihan kewirausahaan; program rutin kesehatan melalui LKC di beberapa kota di Indonesia; program reguler dalam bidang pertanian, pendampingan usaha kecil, dan peternakan; program regular pendidikan melalui LPI dan SMK khusus Dhuafa; biaya akomodasi monitoring, evaluasi dan operasional program; Program peningkatan kapasitas LAZ di daerah-daerah; Program advokasi dan riset zakat; biaya operasional kantor yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan penyaluran program; program pendampingan ex TKI dan advokasi buruh migrant melalui program Migrant Institute; Advokasi kebijakan lokal melalui program Sanggar Rakyat di Banten dan Bantaeng Sulawesi Selatan; sosialiasi ZISWAF melalui berbagai media seperti buku, TV, surat kabar, spanduk, brosur, dll. b.Program Non Regular Pembentukan Mesuji Crisis Center; mulai pembangunan Food Court kantin jajan Ciputat; Pajak pembelian rumah Dora; bantuan akomodasi untuk pendirian Yayasan Kusta Nasional; event Charta Peduli; pelatihan Character Building untuk TKI Hongkong; kerjasama penyelenggaraan event seminar 7 keajaiban rejeki; Penelitian efektivitas Lembaga Amil Zakat; Focus Group Discussion hari pelayanan publik sedunia tgl 23 Juli 2011; Workshop kaji dampak program ekonomi; pelatihan manajemen pengelolaan zakat untuk BMT di Jawa Timur c. Penyaluran Dana Kemanusiaan Penyaluran bantuan kurban untuk Dompet Kemanusiaan Somalia dalam bentuk hewan kurban; Antisipasi bencana lahar dingin Merapi; Pelaksanaan Social Trust Fund di Wasior, Tasikmalaya dan Mentawai, dan Situ Gintung; Aksi solidaritas untuk Palestina Aksi solidaritas untuk Palestina di Bunderan HI d. Penyaluran untuk Program Zona Madina
Pembelian alat-alat kesehatan di RST; operasional radio komunitas kawasan zona madina; sosialisasi pengeboran sumur air RST; permulaan pemasangan deep well RST; d. Penyaluran Infak Terkait Aksi Layan Sehat kerjasama dengan KFC; pelatihan kewirausahaan kerjasama dengan Hypermart di Banjarmasin; Program Warung Anak Sehat kerjasama dengan Danone; Peresmian sekolah di Pengalengan kerjasama dengan Bank Permata; Pro-
gram pedagang Tangguh kerjasama dengan Miwon; Pelatihan guru kerjasama dengan Hypermart; d. Penyaluran Dana Wakaf Biaya finishing lapangan DD Futsal
Rekening Cabang atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika DD ACEH Zakat
BMI
2410002215
YAY. DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa Singgalang Zakat BNI SYARIAH 234 22222 4
DOMPET DHUAFA SINGGALANG
Infak BNI SYARIAH
234 66666 6
DOMPET DHUAFA SINGGALANG
DOMPET DHUAFA SINGGALANG
111 000 500 5000
DOMPET DHUAFA SINGGALANG
YAY. DDR - BANTEN
Infak BCA
2454 000 551
YAY. DOMPET DHUAFA
188 899 999 5
YYS. DOMPET DHUAFA REPUBLIKA-DD JOGJA
137 000 789 007 8
YAY. DOMPET DHUAFA REPUBLIKA - JOGJA
Infak BCA MANDIRI
064 070 2222 142 000 7333 445
YAY. DOMPET DHUAFA
801 00119 15 015 93871 45
DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DOMPET DHUAFA SULSEL
Infak BMI BNI SYARIAH
DOMPET DHUAFA KALTIM QQ ZAKAT
Infak BMI
601 00108 15 009 508174 0 149 0004 26389 5
DOMPET DHUAFA KALTIM QQ INFAQ
MANDIRI
111 000 500 4888
Dompet Dhuafa Banten Zakat BNI SYARIAH 1 6666 5555 6 BSM 146 006 4444 Dompet Dhuafa Jogja Zakat BNI SYARIAH 155 556 666 8 BCA 802 00 999 42 Dompet Dhuafa Jatim Zakat BMI 0000 124 511 MANDIRI 142 000 766 666 1
MANDIRI
YAY. DDR - BANTEN
YYS. DOMPET DHUAFA REPUBLIKA-DD JOGJA YAY. DOMPET DHUAFA
YAY. DOMPET DHUAFA YAY. DOMPET DHUAFA REPUBLIKA. JATIM
Infak BNI SYARIAH MANDIRI
YAY. DOMPET DHUAFA REPUBLIKA. JATIM
Dompet Dhuafa Sulsel Zakat BMI
801 00118 15
PERMATA SYARIAH 581 19673 53
Dompet Dhuafa Kaltim Zakat BSM 002 004 000 5 BMI 601 00107 15 BCA 1911 3688 33 Dompet Dhuafa Jabar Zakat BMI 101.00209.15
BSM BCA
007.0017849 0083.053.523
DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DOMPET DHUAFA KALTIM QQ ZAKAT YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
BNI SYARIAH MANDIRI
Infak BMI BSM BCA
DOMPET DHUAFA SULSEL
YAYASAN DOMPET DHUAFA KALTIM (INFAQ) DOMPET DHUAFA KALTIM
103.00014.15 007.00.888.33 0083.053.442 14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
63
Seremonia
Beragam lomba diselenggarakan untuk lebih mengenal dan memahami khasanah budaya dan cinta tanah air
65 Sekolah Rebutkan Piala Mendikbud dalam Olimpiade Humaniora SMART Sebanyak 700 siswa dari 65 sekolah siap mengadu kemampuan untuk menjadi yang terbaik dari peserta yang lain yang dikemas dalam 6 jenis lomba
64
Swaracinta 14/Tahun II/Maret - April 2012
Seremonia Berikut nama-nama finalis lomba karya ilmiah – Olimpiade Humaniora Nusantara:
1
Afif Donny Sambudi (SMP Nasima – Kota Semarang), judul karya “Dugderan community sebagai upaya melestarikan budaya lokal bagi pemuda Kota Semarang”.
2 3
Shaffira Salviana R. (SMP Nasima – Kota Semarang), judul karya “Katalog budaya sebagai pengenalan dan pelestarian kebudayaan di Semarang”.
Kiara Asia C. (SMP Nasima – Kota Semarang), judul karya “Pengenalan seni gamelan kepada generasi muda dengan memanfaatkan media teknologi informasi”.
4 5
Zakia Annisa Ulya (SMAK – Bogor), judul karya “Cegah diabetes dengan rempeyek lidah mertua”.
Alif Arokhim (SMA SMART Ekselensia Indonesia – Bogor), judul karya “Primbon Jawa sepanjang zaman: Akulturasi budaya praaksara, Hindu-Budha dan Islam dalam horoskop Jawa (Pawukon).
Tingginya animo sekolah dalam mengikuti kegiatan ini dikarenakan Olimpiade Humaniora merupakan saluran yang diharapkan mampu mensejajarkan cabang ilmu humaniora untuk bisa bersaing dengan cabang ilmu sains kebanyakan
6
Para finalis tersebut akan mengikuti kompetisi final yang diselenggarakan pada 7-8 Maret 2012 di Bumi Pengembangan Insani, SMART Ekselensia Indonesia, Parung, Bogor, Jawa Barat.
J
AWA BARAT – Sekolah SMART Ekselensia Indonesia untuk keempat kalinya mengadakan event akbar bertajuk Olimpiade Humaniora Nusantara. Event tahunan yang digelar untuk para pelajar SMP/SMA se-Jabodetabek ini mengangkat cabang ilmu humaniora sebagai menu utama yang dikompetisikan kepada para peserta. Tercatat 65 sekolah ikut berpatisipasi dalam kegiatan yang diadakan mulai tanggal 7-8 Maret 2012 di Sekolah SMART Ekselensi Indonesia, di kawasan Zona Madinah, Parung, Bogor, Jawa Barat. “Tingginya animo sekolah dalam mengikuti kegiatan ini dikarenakan Olimpiade Humaniora merupakan saluran yang diharapkan mampu mensejajarkan cabang ilmu humaniora untuk bisa bersaing dengan cabang ilmu sains kebanyakan,” ungkap Kepala SMART Ekselensia, Latifah Farray, Rabu (7/3). Latifah menambahkan, setiap tahunnya Olimpiade Humaniora Nusantara terus mengalami perkembangan, baik dalam segi kuantitas sekolah kontributor maupun dari sisi kualitas pelaksanaan event. “Pada tahun ini, para peserta Olimpiade Humaniora Nusantara dipacu adrenalinnya untuk bersaing memperebutkan piala bergilir dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia,” ujarnya. Latifah berharap, dengan adanya dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sekolah-sekolah menjadi terpacu untuk memasyarakatkan ilmu humaniora lebih luas lagi. Sedikitnya ada 6 kompetisi yang dilombakan pada event kali ini. Diantaranya adalah Kompetisi Lintas Nusantara, Kompetisi Folktales Story Telling, Kompetisi Opera Van Jampang, Kompetisi Futsal, Kompetisi Karya Ilmiah Remaja dan Kompetisi Pembelajaran Kreatif. Sebanyak 700 siswa dari 65 sekolah siap mengadu kemampuan untuk menjadi yang terbaik dari peserta yang lain. Acara yang dibuka langsung oleh Bapak DR. Zulfikri Anas dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud RI, diramaikan pula oleh penampilan dari kolaborasi musik Arumba dengan TRASHic (Trash Music) yang dimainkan oleh para siswa SMART Ekselensia Indonesia. Kegiatan bertambah semarak dengan keberadaan beberapa perusahaan besar yang tampil mengisi stand pameran yang disediakan oleh penyelenggara.n [DD]/Alfi]]
14/Tahun II/Maret - April 2012 Swaracinta
65
Esai Parni Hadi
WAR A S
W
ARAS? Anda kaget dengan judul esai ini, boleh saja. Alasannya, kaget itu bisa juga menyembuhkan, memulihkan atau bahkan membuat keadaan lebih baik. Karena itulah, kita mengenal istilah “shock therapy” alias terapi kejut. Karena terkejut, adrenalin atau entah hormon apa dalam tubuh kita (mohon maaf, saya bukan dokter, jadi tidak tahu persis namanya), dipicu keluar, lalu orang menjadi segar, sadar dan sembuh. Jika Anda merasa kurang sreg dengan kata WARAS, boleh juga. Memang, waras sering dikaitkan dengan kondisi kejiwaaan, pikiran dan ingatan. Karena itu, orang gila disebut tidak waras. Menurut kamus bahasa Indonesia, waras adalah ragam cakapan (tidak baku), yang artinya sehat jasmani dan rohani. Sebenarnya, justeru lebih lengkap. “Apa kabar?” Atas pertanyaan itu, jawaban kita secara spontan umumnya adalah: “Baik”. Maksudnya, sehat, tidak kurang suatu apa (walaupun banyak juga persoalan yang dihadapi). Ada juga yang menjawab langsung: “Sehat.” Jika keadaan sesungguhnya jelek, ungkapan yang sering kita pakai adalah: ”Yang penting, sehat”. Intinya, kesehatan itu nomer satu, walau secara materil tidak berlebihan atau bahkan mungkin kekurangan. Iya kan, apa artinya punya uang banyak, kalau sakit-sakitan? Tapi, kita harus berusaha menjadi kaya dan sehat, karena kaya tentu lebih baik daripada miskin dan sakit-sakitan seperti dalam ungkapan bahasa Jerman “Lieber reich und gesund als arm und krank.” Ada juga pendapat bahwa kondisi sehat atau sakit itu adalah konsep yang ada di dalam pikiran kita. Karena itu, muncul istilah “you are what you think”. Maksudnya, jika Anda pikir Anda sehat, maka sehatlah Anda. Jika Anda pikir Anda sakit, maka Anda akan sakit. “Kamu mikir apa sih? Jangan mikir yang berat-berat. Sudah lepaskan, ikhlaskan saja, semoga lekas sembuh,” begitu sering saya dengar dari penjenguk kepada orang yang sedang sakit. Pikiran, kata dokter, memang dapat mempengaruhi metabolisme atau proses pencernaan. Banyak orang kalau sedang mempunyai beban pikiran berat (siapa sih yang tidak pernah?), langsung stres dan ujung-ujungnya perut kembung. Setelah gas keluar, baru perasaan menjadi lega dan orang merasa se-
66
Swaracinta 14/Tahun II/Februari - Maret 2012
hat kembali. Jika sedang stres, kata seorang psikolog, tariklah nafas dalam-dalam, lalu hembuskan lewat mulut. Bersamaan dengan hembusan nafas itu, beban pikiran itu ikut pergi. Sering juga gas itu keluar lewat jalan belakang. Untuk melatih orang berpikir positif agar tidak gampang sakit, perlu pendidikan. Karena itulah, Dompet Dhuafa memberi layanan pendidikan gratis bagi anak-anak kaum dhuafa. Untuk menolong mereka yang mengalami gangguan kesehatan jiwa, Dompet Dhuafa sejak tahun lalu telah terjun mengurusi “orgil” (orang gila) dengan memrakarsai pembinaan mental bagi penderita psikotik di Tasikmalaya, Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Keris Ngantung. Tentu, kondisi sakit, baik raga maupun jiwa, bukan ha nya karena beban pikiran. Sakit juga timbul akibat cidera fisik dan tidak berfungsinya organ tubuh karena kecelakaan, usia dan atau penyebab lain, terutama karena kurang gizi, akibat KEMISKINAN. Apa pun penyebabnya, si sakit harus ke dokter untuk diperiksa dan mungkin diberi obat dan bahkan perlu juga dirawat. Persoalannya bagi kaum dhuafa adalah: sakit itu mahal dan tidak ada uang. Karena itulah, Dompet Dhuafa sejak awal berdirinya berkhidmat dalam layanan kesehatan cumacuma untuk kaum dhuafa lewat LKC dan Rumah Sehat Terpadu. Kondisi sehat bagi kaum dhuafa sangat rentan, dapat cepat berubah. Karena miskin mereka terpaksa makan seadanya dan kalau sakit, selama masih bisa ditahan, tidak segera ke dokter. Sering kali, si sakit dibawa ke dokter sudah dalam stadium empat dan biasanya tidak tertolong lagi. Sekali lagi, penyebab utamanya: KEMISKINAN. Untuk mengatasi kerentanan kesehatan itu, kemiskinan harus dihapuskan dengan pemberdayaan melalui kegiatan ekonomi produktif, yang memberi pekerjaan, penghasilan dan kehormatan bagi kaum dhuafa. Di kampung saya di Jawa Timur, kesehatan termasuk satu dari tiga kebutuhan dasar primer, yang disingkat dengan tiga W, yakni “Wareg” (kenyang), “Waras” (sehat) dan “Wasis” (pintar). Sekilas, sehat menduduki urutan nomer dua, tapi orang yang tidak kenyang apa mungkin sehat? Luar biasa cara berpikir saudara kita, orang desa yang tampak sederhana itu. Mari kita bantu mereka, khususnya yang dhuafa, untuk mencapai tiga W itu! n
67