DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / Subtitle YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id
[email protected]
PENGERTIAN
Kekhususan psikologi klinis yang membahas tentang obat-obatan yang mengubah aktivitas2 yg dikontrol oleh sistem saraf (fungsi mental & perilaku manusia).
Pembagian Sistem Saraf Sistem Saraf
SSPu
Otak
Jejaring saraf yg berfungsi membawa informasi & melaksanakan perintah SSPu
SSPe
Sumsum Tulang Belakang
SS Somatik
SS. Otonom
(kulit – otot)
(organ internal)
Simpatetis
Parasimpatetis
Neurotransmitter & Proses Transmisinya
Neurotransmitter merupakan media antar neuron untuk saling mengirim sinyal, sehingga berpengaruh pada penurunan / peningkatan aktivitas neural. Adanya aktivitas neurotransmitter yang abnormal dapat menyebabkan gangguan neuropsikologis.
Tahap 1 Neuron prasynaps/ penyalur memproduksi/mensintesis molekul neurotransmiter dr molekul yg lebih sederhana yg berasal dr makanan yg masuk
Tahap 2 Neurotransmiter tadi disimpan dalam bouton (: neuron prasynaps/gelembung pd ujung akson dr neuron penyalur rangsang). Impuls saraf yg sampai ke bouton memulai proses yg menyebabkan beberapa gelembung bergerak ke rongga synaps dmn neurotransmiter dilepaskan
Tahap 3 Neurotransmiter menyebar ke sepanjang rongga synaps& bergabung dg molekul reseptor yg ada pd membran dr neuron penerima/postsynaptic neuron menimbulkan inhibisi
Jenis Neurotransmitter Acetylcholine = aksi otot2, belajar, ingatan
GABA = ketepatan sinyal antar neuron
Norepinefrin = membangkitkan otot jantung, usus, & urogenitalia
Dopamin = mempengaruhi tidur, suasana hati, perasaan, belajar
Serotonin = tidur, suasana hati, perasaan, belajar
Endorphins = melindungi dari rasa sakit, meningkatkan rasa senang
Oxytocin = cinta & ikatan antar manusia
Kaitannya dengan obat ?
1
• Obat mempercepat/ memblokir sintesis neurotransmiter
2
• Obat dapat mempercepat reuptake neurotransmitter
3
• Obat-obatan mempertinggi pelepasan messenger kimiawi yang diinginkan
4
• Obat dapat memblokir atau bahkan mempercepat penguraian enzimatik dr berbagai neurotransmitter
Cara kerja obat
Agonis
Antagonis
Pengadministrasian obat: • Oral/ lewat mulut • Injeksi/ lewat suntikan • Lewat inhalasi/ membran mukosa
Contoh Pada skizofrenia: gejala negatif dan positif Alur/ cara kerja obat:
Tahap akut
Peningkatan dopamin & reseptor dopamin
Bersifat antagonis
Obat: antipsikotik atipikal, seperti olanzapin, risperidon
Menurunkan level neurotransmiter dopamin
Orientasi pada Gejala Sasaran JENIS OBAT
GEJALA SASARAN (Hasil dari Diagnosis Gangguan Mental)
Anti-psikosis
Psikosis (Skizofrenia, Mood)
Anti-depresi
Depresi
Anti-mania
Mania
Anti-Ansietas
Ansietas
Anti-insomnia
Insomnia
Anti-obsesif kompulsif
Obsesif Kompulsif
Anti-panik
Panik
Sehingga pertimbangan pertama dokter jiwa didalam memberikan obat adalah melihat dari jenis gangguan mental yang terjadi pada diri individu tsb.
PSIKOTROPIKA & NARKOTIKA Obat Psikotropik = Psikotropika = Psikofarmaka
Obat Narkotik = Narkotika
Obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) & mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental & perilaku dengan tujuan untuk terapi gangguan jiwa.
Obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) & mempunyai efek utama terhadap penurunan / perubahan kesadaran, hilangnya rasa & mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri yang digunakan untuk praktik kedokteran. (Golongan opioid)
PENGELOMPOKAN OBAT PSIKOTROPIKA
Penenang syaraf (Antidepresan)
Perangsang Syaraf (Stimulan)
Halusinogen (antipsikosis)
1. PENENANG SYARAF (ANTI-DEPRESAN) Obat yang bisa menenangkan syaraf pusat. Lebih dikenal sebagai obat tidur atau obat penenang. Dapat Membuat lebih rileks, kurang sadar akan sekeliling. Digunakan pada gangguan depresi, obsesif-kompulsif, kecemasan, fobia. 1. Alkohol : Terdapat dalam minuman- minuman keras dengan kadar berbeda-beda. 2. Barbirurat : Pengaruhnya bisa membuat orang tertidur,vmengurangi kecemasan, atau darah tinggi. Berbentuk pil atau kapsul, misalnya: Dumolid, Mogadon, Rohipnol, Sedatin dsb.
3.
Trankuiliser : Yaitu obat pengganti barbiturat untuk menghilangkan cemas tanpa menidurkan. Misalnya : Largactil, Serenace, Trilafon, Sedatin, Lexotan, Valium, Leponex, dsb.
4.
Methakualon : Yaitu obat penenang bukan barbiturat. Di Indonesia dikenal dengan nama Mandrax ata 'MX'.
5.
Inhalansia : Zat yang terdapat dalam lem sejenis Uhu, bensin, spidol, karbol, pewangi ruang, dsb. Jika dihisap (inhale) pengaruhnya bisa membuat orang santai
2. PERANGSANG SYARAF (STIMULAN) Obat yang dapat Meningkatkan kegiatan sistem syaraf pusat seperti Mempercepat proses mental, lebih awas, bersemangat Untuk gangguan depresi, kecemasan, gangguan tidur 1. Amphetamin = Obat untuk merangsang orang yang selalu ingin tidur, menghilangkan depresif dan rasa lelah, menambah energi dan semangat. Beberapa jenis Amphetamin: Laroxyl, Merital, Tofranil, Dexedrin, Limbritol, Reactivan. 2. Ecstacy (Inex, I, Kancing) = Menstimulus tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum. Sementara aktivitas yang berlebihan menyebabkan tubuh kekurangan cairan. 3. Metamfetamin (Metamphetamine, Shabu-shabu) = merangsang sistem saraf, mendorong tubuh beraktivitas melampaui ambang batas kekuatan fisik. bentuknya seperti kristal, tidak berbau dan tidak berwarna.
3. HALUSINOGEN Zat yang menimbulkan efek seperti halusinasi, atau perubahan persepsi & pandangan terhadap waktu & tempat sensasi tak sesuai realita, distorsi/ pengaburan. Contoh = Melihat / mendengar sesuatu yg sebenarnya tak ada, atau persepsi yg berbeda Untuk gangguan schizophrenia 1. LSD (Lysegic Acid Diethylamide): Berbentuk pil atau kapsul yang bisa mengantarkan orang ke dunia khayal yang sangat indah. 2. PCP (Pensiklinida): yaitu salah satu obat bius. 3. Tanaman yang mengandung zat halusinogen: Jamur kotoran kerbau, kecubung, pala, kaktus.
Efek Primer & Efek Sekunder Efek Sekunder
Efek lainnya Secara Individu
Efek klinis terhadap gejala sasarannya
Efek Samping
EFEK IDIOSKRASI = Faktor Individual (Hipersensitivitas)
Contoh : Penggunaan antipsikosis untuk Sindrom psikosis
Contoh : memperbaiki gaduh gelisah dan gangguan tidurnya
EFEK TOKSIK = Karena overdosis
Efek Primer
PERTIMBANGAN DALAM PEMBERIAN OBAT Jenis penyakit/gangguan Perbedaan inidvidual:
◦ Usia (Anak-anak sampai usia lanjut) berkaitan dengan jenis obat dan dosis ◦ Wanita hamil dan menyusui ◦ Riwayat medis sebelumnya (kelainan jantung, ginjal dll) ◦ Obat-obatan lain yang telah dikonsumsi (perhatikan kontra indikasi obat) ◦ Kepatuhan pasien untuk obat antipsikotik, antibiotik, dsb ◦ Isu-isu toleransi biasa diberikan dosis 500mg lalu diberi 250mg (terutama obat dengan resep dokter, antibiotik) ◦ Alergi alergi pada obat-obatan yang memiliki kandungan tertentu (golongan penicillin, sulfa, dsb)
PRINSIP TITRASI DOSIS Dosis Optimal (mampu mengenda -likan gejala sasaran)
Dosis Awal (Dosis Anjuran)
Dosis Efektif (mulai berefek pada gejala sasaran)
Dapat disertai terapi nonmedis
Dosis Pemeliharaan (Dosis terkecil yg masih mampu mencegah timbulnya gejala
Tapering off (Diturunkan secara gradual sampai berhenti dalam pemberian obat)
Keterangan : Dinaikkan cepat ---> Dinaikkan gradual … Diturunkan gradual