Yeshua Tersalib di Hari Rabu dan Bangkit di Hari Sabtu Petang NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC Gereja Nasrani Indonesia (GNI) Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Disalib Rabu, jam masuk kuburan sebelum pukul 6.oo dan bangkit hari Sabtu setelah pukul 6.oo = 72 jam = 3 Hari & 3 Malam
Quartodesimanisme (dari istilah Vulgata Latin: quarta decima dalam Imamat 23:5 artinya empat belas) mengacu kepada kebiasaan orang-orang percaya Y’shua awal merayakan Pesakh awal petang tanggal 14 bulan Nisan (atau bulan Aviv dalam kalender Alkitab Ibrani), yang secara alkitabiah menjelang malam "Pesakh d’Maran." Paskah Yahudi modern dan Perayaan Roti Tak Beragi adalah tujuh hari, mulai petang pada awal tanggal 15 Nisan. Yudaisme menghitung awal tiap hari mulai petang, bukan tengah malam sebagaimana umumny hitungan Barat. Aturan alkitabiah mengenai Pesakh disebutkan menjadi "ketetapan selamanya" (Keluaran 12:14), ini juga diberlakukan pada kaum proselit (Keluaran 12:19), namun perayaan aturan alkitabiah ini dalam kekeristenan dipersoalkan.
Mengenai kronologis Y’shua, ada beberapa klaim Injil Yokhanan 19:14, 19:31, 19:42 menunjukkan bahwa 14 Nisan adalah hari yang Y’shua disalibkan di Yerusalem dan Injil Sinoptik sebaliknya menempatkan eksekusi pada hari pertama Roti Tak Beragi (Matthai 26:17). Dalam Israel kuno hari pertama Roti Tak Beragi, Sabat Kudus khusus, adalah pada hari tanggal 15 Nisan dan mulai tujuh hari perayaan bagi Adonai (Imamat 23:6). Pada masa Mshikha, banyak kebiasaan atau adat istiadat itu telah mengalami perubahan, umum diantaranya dileburkan dua festival dalam adat istiadat dan peristilahan. Delapan hari, pesakh dan perayaan roti tak beragi, seringkali secara kolektif dirujuk sebagai Pesakh, atau Perayaan Pesakh. Sejarah
Kontroversi Quartodesiman muncul sebab orang-orang percaya Y’shua pada Jemaat Nasrani Yerusalem dan Antiokia dalam provinsi Romawi di Asia (Anatolia Barat) Page 2- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
merayakan Pesakh pada tanggal 14 Nisan dari bulan pertama (Aviv), sementara Gerejagereja di dan sekitar Roma mengubahnya kepada praktek perayaan Easter pada Hari Minggu berikut menyebutnya "hari kebangkitan Juruselamat kita." Perbedaan ini berdampak pada kontroversi gerejawi saat sinode para uskup berkumpul sesuai tradisi Rasuli mengutuk praktek ini. Latar Belakang
Perselisihan sekitar penanggalan saat Paskah Kristen harus dirayakan, percekcokan dikenal sebagai kontroversi Paskah / Easter, Quartodesiman adalah pertama tercatat.
Pada pertengahan abad ke-2 M., praktek di provinsi Romawi di Asia adalah untuk prapuasa Paskah berakhir dan perayaan diadakan pada tanggal 14 Nisan (bulan penuh) dari bulan Nisan kalender bulan Yahudi, penanggalan pada korban Paskah dipersembahkan saat Bait Suci Kedua masih berdiri, dan "pada hari ketika umat menyingkirkan ragi." Mereka yang merayakan praktek ini disebut Quartodesimani, Latin untuk "empat belas", sebab mengadakan perayaan mereka pada empat belas Nisan.
Praktek ini diikuti oleh Uskup Polikarpus, yang adalah murid dari Shliakh Mar Yokhanan dan uskup dari Smyrna (sekitar 69 –155) – satu dari tujuh jemaat Asia, dan oleh Melito dari Sardis (180 M). Irenaeus mengatakan bahwa Uskup Polikarpus mengujungi Roma ketika Anicetus adalah uskupnya (sekitar 153–68), dan diantara topik pembicaraan adalah perbedaan adat istiadat, Roma melembagakan perayaan Easter menggantikan tempat Pesakh. Irenaeus mencatat: Anicetus tidak mempengaruhi uskup Polikarpus untuk tidak merayakan apa yang ia selalu rayakan bersama dengan Shliakh Mar Yokhanan murid dari Maran kita, dan Para Rasul lainnya yang ia bersekutu; tidak juga Polikarpus mempengaruhi Anicetus untuk merayakannya, sebagaimana ia katakan bahwa ia harus mengikuti adat istiadat dari para tetua yang telah mendahului dia.
Tapi tidak juga memandang bahwa ketidaksepakatan ini membuat mereka merusak persekutuan dan inisiasi suatu perpecahan. Sebenarnya, "Anicetus mengakui pelayanan Qurbana dalam jemaat Polikarpus, secara nyata sebagai penandaan kehormatan. Dan mereka mengambil jalannya masing-masing dengan damai satu sama lain, mereka yang merayakan dan tidak, tetaplah berdamai dengan keseluruhan jemaat." Sozomen juga menyatakan:
Sebagaimana para uskup dari Barat tidak mempertimbangkan itu perlu untuk menolak tradisi yang diterus sampaikan kepada mereka melalui Keipha dan melalui Saul (Paulus), dan sebagaimana, juga sebaliknya, para uskup di Asia mempertahankan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah diletakkan oleh Shliakh Mar Yokhanan, mereka dengan suara bulat setuju untuk melanjutkan perayaan festival menurut adat Page 3- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
istiadat mereka masing-masing, tanpa memisahkan diri dari persekutuan satu sama lain. Mereka tetap setia dan benar dalam berpegang pada keyakinannya masing-masing, bahwa itu sesuai menurut ibadat yang penting harus tidak berpisah satu dari yang lain oleh karena masalah adat istiadat. Sumber modern mengatakan bahwa diskusi itu berlangsung antara Polikarpus dan Anicetus di Roma mengambil tempat dalam kerangka dari suatu sinode.
Dengan demikian Jemaat-jemaat di Asia yang terkait kepada Shliakh Mar Yokhanan mendukung praktek mereka, sementara itu Sozomen melaporkan bahwa adat istiadat Roma (dirayakan, Irenaeus mengatakan, sejak pada zaman Uskup Xystus (tahun 115125 M) diyakini diterus sampaikan oleh Shliakh Keipha dan Saul, dan Eusebius menyatakan bahwa di Palestina dan Mesir perayaan Minggu juga ada diyakini asli berasal dari Para Rasul. Kutukan Sinode-sinode
Menurut Eusebius, pada akhir decade abad ke-2 sejumlah sinode-sinode bersidang untuk membahas masalah kontroversi ini, menetapkan dengan suara bulat bahwa perayaan Easter harus dirayakan dan secara eksklusif pada hari Minggu.
Sinode-sinode dan konferensi para uskup yang bersidang, dan merancang suatu ketetapan Gereja, dalam bentuk surat-surat yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di segala tempat, bahwa tidak pernah pada suatu hari lain kecuali Hari Tuhan yang merupakan misteri kebangkitan Tuhan dari kematian dirayakan, dan pada hari itu saja kita harus merayakan akhir puasa Paskah.
Sinode-sinode ini diadakan di Palestina, Pontus dan Osrhoene di Timur, dan di Roma dan Gaul di Barat. Konsili di Roma, diketuai oleh uskup Victor, dilaksanakan pada tahun 193 dan mengirimkan surat akan perihal itu kepada Polycrates dari Efesus dan jemaatjemaat provinsi Romawi di Asia. Dalam tahun yang sama, Polycrates mengetuai konsili Efesus yang dihadiri oleh beberapa uskup seluruh provinsi itu, yang menolak otoritas uskup Victor dan tetap mempertahankan tradisi Pesakh yang diajarkan Rasul Mar Yokhanan via uskup Polikarpus murid sang rasul. Catatan: Penolakan posisi Uskup Anicetus pada Quartodesiman oleh Polikarpus, dan kemudian surat Polycrates kepada Paus Victor I, digunakan oleh para pakar teologi Ortodoks sebagai bukti melawan argumentasi bahwa Gereja-gereja di Asia Kecil menerima Primasi Uskup Roma dan atau ajaran supremasi Papalisme. Polycrates menyatakan dengan empati bahwa ia mengikuti tradisi yang telah diwariskan kepadanya: Page 4- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Kami merayakan hari yang tepat; tidak menambahi, ataupun menyimpang. Sebab di Asia juga sinar-sinar terang mulia terlelap tidur, yang akan terbit lagi pada hari kedatangan Maran ... Semua perayaan ini hari ke-14 pesakh menurut Injil, tidak menyimpang sama sekali, tetapi mengikuti ketetapan Iman. Dan juga, Polycrates, paling sedikitnya engkau semua, melakukan menurut tradisi dari kerabat-kerabatku, mereka yang harus aku ikuti. Sebab tujuh dari kerabatku adalah uskup; dan aku adalah yang kedelapan. Dan kerabat-kerabatku selalu merayakan hari itu saat umat telah menyingkirkan ragi. Ekskomunikasi
Setelah menerima respons negatif dari Polycrates, Victor berusaha memutus hubungan dengan Polycrates dan lainnya yang berpendirian yang sama dari kesatuan umum, tapi sebaliknya keputusannya terhadap uskup-uskup yang termasuklah Irenaeus, uskup dari Lugdunum di Gaul, mengantari, menyarankan agar uskup Victor mengikuti sikap lebih damai seperti para pendahulunya.
Setelah itu uskup Victor, yang mengetuai gereja di Roma, langsung berusaha memutus hubungan dari kesatuan umum semua kumpulan-kumpulan Asia, bersama dengan gereja-gereja yang setuju dengan mereka, sebagai heterodoks; dan menulis surat-surat dan menyatakan semua saudara-saudara di sana seluruhnya terekskomunikasi. Tapi ini tidak menyenangkan hati semua para uskup. Dan mereka meminta dia agar mempertimbangkan perkara ini dengan damai, dan kesatuan bertetangga dan kasih. Kata-kata mereka panjang lebar, dengan keras mengecam uskup Victor. Diantara mereka adalah Irenaeus, dia, mengirimkan surat-surat dalam nama saudara-saudara di Gaul atas yang mana ia pimpin, mempertahankan bahwa misteri kebangkitan Tuhan harus dirayakan hanya pada hari Tuhan. Dia menasihati uskup Victor agar jangan memutus hubungan dengan seluruh gereja-gereja dari Alaha yang merayakan tradisi dari adat istiadat kuno." Resolusi
Dalam pasal pendek berikut ini dituturkan oleh Eusebius, pasal yang bertajuk "Bagaimana semua bisa Sepakat menghormati Pesakh", ia menuturkan bahwa para uskup Palestina, Narcissus dan Theophilus, bersama dengan para uskup lainnya, Tyre dan Ptolemais, menuliskan ulasan panjang perihal tradisi perayaan hari Minggu merayakan Easter" yang berasal usul datangnya dari pewarisan langsung dari Para Rasul", dan menyimpulkan dengan berkata:
Usaha untuk mengirimkan salinan-salinan dari surat kiriman kami kepada setiap gereja, bahwa kita jangan membuat upacara bagi mereka yang mudah menipu jiwa-jiwa. Kita perlihatkan kepadamu sesungguhnya bahwa di Alexandria juga mereka memelihara hari itu pada hari yang sama sebagaimana kami lakukan. Sebab surat-surat dibawa dari Page 5- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
kami kepada mereka dan dari mereka kepada kita, sehingga dengan cara yang sama dan pada waktu yang sama kita merayakan hari suci.
Namun, isu ini akhirnya belum juga tuntas. Dalam tulisannya berjudul Hidup Konstantinus, Eusebius melaporkan bahwa beberapa melanjutkan untuk merayakan Pesakh pada hari yang diperintahkan oleh Alaha (Keluaran 12, Imamat 23). Konsili Ekumenis Pertama, diadakan tahun 325 di Nikea, menyatakan Minggu setelah 14 Nisan merupakan penanggalan resmi satu-satunya. Dalam suatu surat kepada uskupuskup yang tidak hadir, Kaisar Konstantinus I berkata bahwa hari itu diputuskan untuk mengadopsi tanggal seragam, menolak adat istiadat Yahudi, yang menyalibkan Y’shua dan yang mempraktekkan seringkali dua pesakh dirayakan dalam tahun matahari yang sama:
Ini telah ditetapkan oleh gabungan hakim dari semua yang hadir, bahwa perayaan ini harus dijalankan oleh semua dan di setiap tempat pada satu kali dan hari yang sama. Sebab apa yang terhormat bagi kita selain dari pada perayaan ini, dari yang mana kita menandai penanggalan harapan keabadian kita, harus dirayakan tak putus-putusnya oleh semua sama persis, menurut satu aturan yang pasti dan tersusun? Dan pertama sekali, ini muncul perkara yang tak pantas bahwa perayaan yang sangat kudus ini mengikuti praktek Yahudi, yang tidak beriman mengotori tangan mereka dengan dosa besar, dan adalah, layak menderita bersama jiwa buta. Sebab kita punya kuasa, jika kita menyingkirkan adat istiadat mereka, melanjutkan ibadat dari ketetapan ini untuk abadabad dikemudian hari, melalui aturan paling benar, yang kita sudah lestarikan dari hari masa sengsara hingga masa kini. Marilah kita jangan ada persamaan dengan kaum Yahudi yang sangat menjijikkan itu; sebab kita telah menerima dari Juruselamat kita cara yang berbeda. Suatu kepastian satu kali yang sah menurut hukum dan agama yang sangat kudus terhormat. Saudara-saudara terkasih, merilah kita dengan satu keyakinan mengadopsi perihal ini, dan menarik diri kita sendiri dari semua partisipasi kehinaan mereka... bersama-sama mengabaikan penyesuaian benar dari pertanyaan ini, mereka terkadang merayakan Easter dua kali dalam tahun yang sama. Kemudian mengapa kita mengikuti mereka yang sesuai pengakuan yang sangat salah? Pastikanlah kita tidak akan mengijinkan untuk merayakan perayaan ini dua kali dalam setahun... Dan biarlah kecerdasanmu yang mulia itu merefleksikan betapa menyedihkan dan menjadi batu sndungan sebab pada hari yang sama itu sendiri harus berpuasa, lainnya berpesta makan dan hiburan, sementara yang lain sedang menggenapi tujuan puasa. Kemudian, ini, jelas kehendak Alaha Mahakuasa (sebagaimana aku berangkapan semua melihat yang sama), bahwa ini diterima sebagai perbaikan yang tepat, dan diringkas menjadi satu aturan seragam. Sinode Whitby tahun 664
Page 6- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Para misionaris Gereja Roma datang ke Inggris pada zaman Paus Gregory I (590–604) mendapati orang-orang percaya Y’shua Inggris, dan para misionaris Irlandia yang menginjili Inggris dari utara, menganut sistem perhitungan Easter yang berbeda dari yang digunakan di kawasan Mediterranean. Sistem Inggris dan Irlandia, yang ada tercatat dalam tulisan pakar sejarah Gereja Inggris, Bede, menetapkan Easter pada Minggu jatuh pada periode hari ke-7 dari hari ke-14 hingga ke-20 dari perhitungan kalender bulannya, menurut siklus sekali 84 - tahun. Batasan dari 14 Nisa – 20 Nisan dibenarkan oleh Columbanus. Metode yang digunakan oleh Gereja Roma adalah 15 Nisan – 21 Nisan. Siklus 84 – tahun sekali, batasan bulan, dan waktu siang dan malam sama (equinox) dari 25 Maret juga menerima dukungan dari McCarthy analisi dari Padua, Biblioteca Antoniana, MS I.27. Suatu bagan yang bertentangan dari cara penanggalan Easter oleh metode Alexandria – Mesir.
Siklus 84-tahun (disebut latercus) memberi jalan lambat laun kepada perhitungan Alexandria. Perhitungan Alexandrine diadopsi di bagian selatan Irlandia pada pertengahan pertama abad ke-7 M. Diantara orang Inggris utara, menggunakan perhitungan Alexandrine atas siklus Inggris-Irlandia diputuskan pada Sinode Whitby tahun 664 M. Perhitungan Alexandrineakhirnya diadopsi oleh koloni-koloni Irlandia di Inggris bagian utara pada awal abad ke-8 M.
Penyaliban Hari Jumat? Benarkah Y’shua disalibkan pada Hari Jumat sehingga muncul doktrin Kristen “Jumat Agung” (A Good Friday)? Marilah kita sebenarnya:
lihat
dasar
Alkitabiah
yang
Yunus 1: 17: "Demikianlah MarYAH mempersiapkan ikan besar untuk menelan Yunus. Dan Yunus ada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam." Mattai 12: 40: "Sebab sebagaimana Yunus ada tiga hari dan tiga malam dalam perut ikan, Begitulah akan terjadi pada Ben Ahdahm (sang Anak Manusia) tiga hari dan tiga malam dalam perut Bumi."
Injil Mar Markus -Yokhanan 10: 33 & 34: "... marilah, kita pergi ke Yerusalem, dan Ben Ahdahm akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Torah, mereka akan Page 7- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
menjatuhi Dia dengan hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada Goyim yang tak mengenal Alaha dan mereka akan mengolok-olok Dia, disesah dan meludahi Dia, dan membunuh-Nya: Dan sesudah Tiga Hari Ia akak Bangkit Kembali."
Jutaan manusia yang membaca Alkitab terus saja dibuat menjadi teka-teki atas pertanyaan berapa lama Y’shua ha-Mashiakh sebenarnya menghabiskan waktu dalam kematian? Tapi para imam-imam kepala dan para rabbi Farisi tidak menjadikannya teka-teki pada masa Yeshua, sebab mereka mendengar mengingat ucapan-Nya dengan jelas sehingga mereka pergi menemui Pilatus dengan berkata: "Tuan, kami ingat bahwa si Penyesat telah berkata, Dia akan hidup kembali, … "Setelah Tiga Hari Aku akan Bangkit Kembali"....
Oleh sebab itu, perintahkanlah agar kuburan dijaga hingga Hari Ketiga." (Mattai 27:.6264 Perhatikan: Meminta kuburan dijaga tidak hanya satu hari dan satu malam atau dua hari, namun tiga hari penuh.
Keyakinan Kristen umum diterima rentang – waktu kematian-Nya adalah dari Hari Jumat hingga Minggu Pagi sekali.
Ini adalah hal yang tak menyenangkan dan makanan yang meragukan disajikan kepada orang beriman yang taghun demi tahun, khususnya pada saat `EasterA`, oleh rohaniawan yang mna mereka telah mengecap pendidikan Seminari dan sejenisnya, kebanyakan mereka tahu bahwa mereka sedang memberi makan kebohongankebohongan/ tidak benar kepada jema’ah mereka. Tapi untuk memutuskan dan mengabdikan bagi Para Pencari Kebenaran rentang-waktu ini sepenuhnya tidak benar, tidak alkitabiah dan tak didukung oleh ilmu pengetahuan (Sains). Entah bagaimanapun piawainya bermain sulap bahwa kenyataan tiga hari tiga malam tidak bisa menjadi 36 jam (antara Jumaat Petang dan Minggu Pagi sekali), dan bagi rohaniawan berharap para pengikut agama mereka menerima hitungan salah ini tidak hanya aib memalukan tapi juga menimbulkan rentan dipermalukan oleh pihak lain karena mempertahankan terus menerus KEBOHONGAN ini selama berabad-abad, sehingga keyakinan mereka seperti agama dongeng saja.
Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang mengatakan Y’eshua mati pada hari `Jumat Agung!!!` Page 8- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Rohaniawan seharusnya menyadari bahwa kita tidak lagi berada dalam Zaman Kegelapan saat Kitab-kitab Suci adalah Kitab tertutup bagi semua orang kecuali Imam saja, Gereja, anggota-anggota yang layak melakukan ibadat lebih baik dan eksegesis dari pada ini dan tidak, khususnya pada abad ke-21, kecuali ditipu dengan eksposisi Kitab Suci yang bodoh dan lemah, khususnya persamaan sederhana seperti rentang-waktu Yeshua habiskan dalam kuburan. Jika rohaniawan tidak bisa diganggu mengajarkan orang beriman mereka perihal kebenaran tapi terus mengajarkan semacam kebodohan, dan sekaranglah waktunya mereka kembali kepada Alkitab – Sekolah Tinggi Alkitab dan mendapatkan orang yang bisa mengajarkan mereka eksegesis Alkitabiah sederhana. "Jalan, Kebenaran, dan Hidup", beritahukanlah Kebenaran yang sesungguhnya saat Ia berkata: Mattai 12: 40: "Sebab sebagaimana Yunus ada tiga hari dan tiga malam dalam perut ikan, Begitulah akan terjadi pada Ben Ahdahm (sang Anak Manusia) tiga hari dan tiga malam dalam perut Bumi."
Studi Alkitab sederhana cukup meyakinkan bahwa Penebus kita berada dalam Kuburan tidak kurang dari 72 jam (24 jam x 3 hari).
Kronologi Peristiwa Pekan Sengsara 1. Hari Kamis – hari ke-8 bulan Aviv (Nisan): Yeshua tiba di Betania, ke rumah
Lazarus, 6 hari sebelum Pesakh tahunan yang selalu terjadi pada 14 Nisan bulan Aviv. (Yokhanan 12:1; Keluaran 12:5-6)
Page 9- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
2. Jumat – hari ke-9 bulan Avid (Nisan): Yeshua menaiki keledai ke Yerushalayim pada Jumat Palem. (Yokhanan 12:12; Markus 11:1-11) dan waktu Petang - Yeshua kembali ke Betani (Markus 11:11).
3. Sabtu (Sabbath) - hari ke-10 bulan Avid (Nisan): Shabbat Gadol (Sabat besar) Tahunan ketika Anak Domba diambil dalam persiapan untuk penyembelihan empat hari kemudian pada Pesakh. Yeshua kembali ke Yerushalayim dari Betania (Markus 11:12). Mengutuk pohon ara yang tak berbuah, masuk ke dalam Bait Suci, menjungkirbalikkan meja-meja dan menghardik para penyamun dan melarang bekerja pada hari sabat, menggenapi nubuatan Kitab Suci. (Markus 11: 13-17); Yesaya 56: 1-7; Yeremia 7: 10-11. Catatan: Pada hari ke-10 bulan Aviv, Israel diperintahkan mengambil Anak Domba dalam persiapan bagi korbannya empat hari kemudian pada hari Perayaan Pesakh, 14 Avid/Nisan. (Keluaran 12: 12) Luar biasanya, pada hari nubuatan sendiri hari yang sama Yeshua diincar oleh ahli-ahli Torah dan imam-imam kepala yang... "mencari cara bagaimana mereka bisa membinasakan-Nya"( Markus 11: 15-18). Pada waktu petang Yeshua meninggalkan Kota Yerusalem. (Markus 11:19)
4. Minggu – Hari ke-11 bulan Aviv (Nisan): Yeshua kembali lagi ke Yerusalem. Melihat pohon Ara yang telah kering… ( Markus 11:20). Masuk ke Bait Suci dan mengajar . . . (Markus 11:27). Meninggalkan Bait Suci dan mengajar mengenai Kedatangan-Nya Kedua Kali dan Akhir Zaman... (Markus 13: 1-37). 5. Senin – Hari ke-12 bulan Aviv (Nisan): Dua hari sebelum Perayaan Pesakh... (Markus 14:1).Di rumah Simon di Betania.... (Markus 14:3; Mattai 26: 2-13).
6. Selasa – Hari ke-13 bulan Avid (Nisan): Satu hari sebelum Perayaan Pesakh … (Markus 14:12). Catatan pada ayat 12 dari Injil Markus, penterjemah salah menterjemahkan kedalam kata Yunani `protos` sebagai `pertama`. Terjemahan benar Alkitabiah dari kata `protos` dalam hal ini seharusnya kata `sebelum`, karena Perayaan Pesakh selalu terjadi sebelum Hari Roti Tak Beragi... Untuk meyakinkan ini lihat... Imamat 23: 1-6. Demikianlah anda bisa melihat ayat ini seharusnya dibaca, "Sebelum hari Perayaan Roti Tak Beragi, ketika mereka menyembelih anak domba Pesakh, para murid-Nya berkata..." Disadari bahwa Ia akan menjadi korban Anak Domba Pesakh dalam 24 jam, Yeshua melakukan jamuan Pesakh bersama dengan para murid-Nya sebelum Ia ditangkap dan dihukum mati. "Dengan kerinduan. Aku rindu makan jamuan Pesakh ini bersama kamu sebelum Aku menderita..." (Lukas 22: 10-16). Yeshua pada waktu petang (matahari tenggelam) persis sebagaimana Hari Pesakh mulai (setelah jam 6.00 petang), Ini sekarang menjadi awal dari hari ke-14 Nisan/Avid, duduk makan Pesakh lebih awal bersama dengan para murid-Nya ... (Markus 14: 16-25). Dan nubuatanPage 10- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
nubuatan tentang Dia dikhianati ... (Markus 14: 18). Di Taman Gethsemani berdoa … (Markus 14: 32-42). Ditangkap dan waktu masih malam diadili … (Markus 14: 43-72).
7. Rabu – Hari ke 14 bulan Aviv (Nisan): Hari Perayaan Pesakh... (Markus 15: 1-6; Keluaran 12: 1-7). Yeshua dipakukan di Salib pada jam 3 petang … (Markus15: 25). Yeshua wafat pada waktu – petang ... (Markus 15: 34-37). Yeshua disemayamkan dalam Kuburan menjelang matahari terbenam ... (Markus15:15-46).
Hari ini juga disebut `Hari Persiapan` ketika korban anak domba disembelih dan adalah satu hari sebelum `Shabbat ha-Gadol` Tahunan (Sabat besar hari ke-15 bulan Aviv), Injil Yokhanan 19: 31. Anak Domba Korban Pesakh juga disembelih pada waktu-petang: (Keluaran 12: 5-6). Yeshua disemayamkan dalam Kuburan sebelum matahari terbenam. (sekitar pukul 06.00 petang) Sebelum Shabbat ha-Gadol tahunan pada hari ke-15 bulan Aviv/Nisan. (Markus 15: 42-46). Dan juga menurut instruksi Torah (Ulangan 21: 21-22).
8. Kamis – Hari ke-15 bulan Aviv/Nisan: Hari ini juga adalah `Shabbat ha-Gadol`, tapi bukan pekan Sabat normal. Hari berkumpul kudus... selalu terjadi pada hari ke-15 bulan Aviv/Nisan: Keluaran 12: 15-16, dan Imamat 23: 5-7, selalu satu hari setelah Hari Pesakh ... Imamat 23:1-7 disebut `Hari Pertama Roti Tak Beragi` (Imamat 23: 6) `Hari Sabat Besar khusus ` (pertemuan kudus), Imamat 23: 7. Dan Injil Lukas 23: 5356. Waktu petang adalah akhir dari Hari Pertama Yeshua dalam Kuburan.
Perhatikan bagaimana imam-imam kepala pada hari kudus ini: Mereka dan para Perushim (rabbi-rabbi Farisi), sebaliknya mengantikan Sabat Kudus khusus ini, justru sebaliknya berkumpul di rumah kediaman Pontius Pilatus meminta penjagaan ditempatkan di kuburan Yeshua. Mereka melakukan persekongkolan dengan menajiskan Sabat Kudus Tahunan khusus ini dengan melakukan pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengamankan Kuburan Yeshua, bertentangan terhadap Torah. Catat juga bagaimana mereka menerima pernyataan Yeshua `Setelah 3 Hari`. (Mattai 27: 62-66).
9. Jumat – Hari ke-16 bulan Aviv/Nisan: Hari ini disebut `Memacharat ha-shabbat` Hari setelah Sabat besar hari ke-2. Hari setelah menyembelih anak domba Pesakh ini adalah hari upacara `mengibaskan seikat-serangkum jerami` (Imamat 23: 11 & 15). Waktu petang adalah akhir hari kedua Yeshua dalam Kuburan. 10.Sabtu – Hari ke-17 bulan Aviv/Nisan: Hari bulan Avid normal dan pekan Sabat biasa (Sabat) Hari Istirahat (Markus 16:1). Sabat berakhir sekitar pukul 06.00 petang Page 11- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
pada Sabtu Petang. Sabat yang digunakan di sini dan baik itu pada Mattai 28:1, dan
Lukas 24:1, adalah dalam bentuk pluraldalam bahasa Yunani yakni, `mia ton
shabbaton`... yakni `ketika Sabat – sabat telah lewat`. Waktu petang adalah akhir dari Hari ke-3 Yeshua dalam Kuburan.
11.Minggu – Hari ke-18 bulan Aviv/Nisan: Hari Pertama dari Pekan ... `Setelah Sabat – sabat telah lewat` (Markus 16: 2). Hari Pertama dari Pekan mulai setelah akhir Sabat menjelang matahari terbenam (Sabtu petang). Kebangkitan Yeshua haMashiakh! (Lukas 24: 1; 7; 8). Tiga Hari dan Tiga Malam dalam perut Bumi. Yunus 1: 17; Mattai 12: 40; Kejadian 1: 1-5. Rabu petang ke Kamis petang...1 malam dan 1 siang.
Kamis petang ke Jumat petang.... 1 malam dan 1 siang. Jumat petang ke Sabtu petang ... 1 malam dan 1 siang. Total: 3 malam dan 3 siang.
Ingat!
Ini adalah Yeshua sendiri yang berkata tentang `3 hari dan 3 malam`!! Dia tidak berbohong !!! Injil Mattai 12: 40:
"Sebab sebagaimana Yunus 3 hari dan 3 malam dalam perut ikan, begitulah Anak Manusia akan berada 3 hari dan 3 malam dalam perut Bumi."
CATATAN: Tidak `1 hari dan 2 malam` (36 jam) atau bahkan `2 hari dan 1 malam` (36 jam) TETAPI 3 hari dan 3 malam (72 jam) !!! Dia telah mengatakan itu!!!
Injil Mattai 27: 63 …."Setelah 3 Hari Aku akan Bangkit Kembali."
Ingat bahwa tia hari alkitabiah mulai sekitar jam 6.00 petang (matahari tenggelam) dalam perhitungan waktu Alkitab berbudaya Yahudi; `dan petang dan pagi adalah Yom Rishom (hari pertama). Kejadian 1: 1-5. Page 12- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Oleh sebab itu kita mendapatkan menurut Alkitab bahwa Yeshua Bangkit dari Mati pada akhir Sabtu – Sabat, selesai Ibadah Havdallah (Ibadah Tutup Sabat)... (pukul 06.00 petang). Dalam Tradisi Lisan Jemaat Awal menyatakan, Rabu adalah Penyaliban Maran, oleh sebab itu, kita diwajibkan berpuasa untuk masa Sengsara Maran saat itu. Dan akhirnya disalin dalam kitab Sefer Limudah (Didakhe); dalam perintah hendaklah engkau berpuasa pada hari RABU dan JUMAT. Kitab sefer Limudah berkata: “Dan cara pelaksanaan berpuasamu, hendaklah mereka tidak menjadi munafik [48], sebab mereka berpuasa pada hari kedua dan hari kelima tiap pekan, tapi kamu berpuasa pada hari ke empat dan hari keenam.” (Limudah 8:1) Dia telah bangkit dan telah lama keluar dari kuburan sebelum para wanita datang dengan rempah-rempah sebelum matahari terbit, pagi-pagi sekali pada Hari Pertama Pekan itu. Teologi Pengganti dan Kemurtadan Kristen Pada Konsili Nikea tahun 325 M., Kaisar Konstantinus, Romawi membentuk pertama kali “Konsili Ekumenis” Gereja KATOLIK. (Kata “Katolik” tidak menunjuk kepada Gereja Katolik Roma, tetapi semua Gereja – gereja Rasuli yang ada pada zaman itu disebut Gereja Katolik. Istilah kata Katolik dipakai resmi Gereja Roma Latin setelah Perpecahan Besar tahun 1054 setelah dikutuk oleh Gereja Yunani – Byzantium, sebaliknya Gereja Yunani – Byzantium dikutuk oleh Gereja Roma Latin. Sehingga kedua Gereja bersaudara ini sama-sama Gereja TERKUTUK!) Pada konsili ini diputuskan perayaan “Paskah Yahudi” digantikan dengan Hari Kebangkitan demi pagan kesuburan yang dikenal sebagai “Easter.” Inilah pengakuan iman yang dideklarasikan: “Aku tinggalkan semua adat istiadat, ritus, legalisme, roti tak beragi dan korban-korban anak domba dari kaum Ibrani, dan semua perayaan-perayaan lain dari kaum Ibrani, korban-korban persembahan, doa-doa, aspirasi, pentahiran, pengudusan, dan pendamaian, dan puasa dan bulan baru, Sabat-sabat, dan takhayul, dan tilawat dan nyanyian, dan peribadatan dan sinagoga --- mutlak segala sesuatu yang berkaitan dengan Yahudi, setiap aturan Torah, ritus, dan adat istiadat dan apa bila setelah itu aku hendak menyangkal dan kembali kepada takhayul Yahudi, atau akan didapati makan bersama orang Yahudi, atau merayakan perayaan dengan mereka, atau dengan diamdiam bercakap-cakap dan mengutuki agam Kristen sebagai ganti dari membantah secara terbuka terhadap semuanya dan mengutuki iman sia-sia mereka, maka biarlah ketakutan Kain dan penyakit lepra Gehazi menular kepadaku, dan juga hukumanhukuman legalis terhadap yang mana aku akui bisa dikenakan kepadaku sendiri … Dan Page 13- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
biarlah aku terkutuk dalam dunia akan datang, dan semoga jiwaku senasib dengan Setan dan roh – roh jahat.” (Stefano Assemani, Acta Sanctorium Martyrum Orientalium at Occidentalium, Vol. 1, Rome 1748, page 105). Selanjutnya, seorang pengikut “ha-Mashiakh Yahudi”dinamai Yeshua ha-Mashiakh yang ingin bergabung ini disebut “komunitas kudus” (Ibrani: Yahad ha-Qodesh) diwajibkan mengadopsi seperangkat aturan dan adat istiadat yang berbeda. Pengakuan Iman khusus langsung digariskan, terhadap yang mana orang Kristen harus bersumpah dengan berkata: “Aku menerima semua adat istiadat, ritus, legalisme, dan perayaan-perayaan dari Roma, korban-korban. Doa-doa, penyucian dengan air, pengudusan oleh Pontificus Maxmus (imam-imam besar Roma), pendamaian, dan perayaan-perayaan, dan Sabat Baru “Sol dei” (hari Matahari), semua kidungan baru dan peribadatan, dan semua makanan dan minuman dari orang Romawi (Daging Babi dan semua makanan yang najis). Dengan kata lain, aku mutlak menerima segala sesuatu yang direkayasa Roma, setiap aturan yang baru, ritus dan adat istiadat dari Roma, dan Agama Baru Roma.” Tambahan, sekitar tahun 365 M., Gereja Kekaisaran ROMA, Konsili Katolik Laodikea menuliskan, dalam satu kanon-kanon mereka:
“Orang-orang Kristen jangan menjadi Keyahudian dengan beristirahat pada hari Sabat, tapi harus bekerja pada hari itu. Lebih baik, menghormati Hari Tuhan (Hari dewa Ba’al) yang adalah “Hari Matahari” bagi Sol Invictus (matahari tak terkalahkan). Tapi jika ada orang ditemukan menjadi Keyahudi-yahudian, biarlah mereka dikutuk (menentang) Kristus.”
Perhatikan terhadap apa yang Vatikan klaim adalah “tanda otoritas” atas Gereja-gereja Protestan. Gereja Roma Katolik dengan pongahnya “menyombongkan diri” dari pemberontakannya melawan perintah Yeshua: “Satu hal paling berani, revolusi perubahan paling luar biasa yang Gereja pernah lakukan, terjadi pada abad pertama. Hari Kudus, Sabat, dirombak dari Sabtu kepada hari Minggu. ‘Hari Tuhan’ dipilih, bukan dari suatu perintah yang tercatat dalam Kitab Suci, tapi dari pengertian Gereja perihal daya kuasanya sendiri … Umat yang berpikir bahwa Kitab Suci harus menjadi satu-satunya dasar otoritas, harus logis menjadi Adventis hari ketujuh, dan memelihara Sabtu kudus.”- (Saint Catherine Church Sentinel, Algonac, Michigan, May 21, 1995). “Tentu saja Gereja Katolik mengklaim bahwa perubahan (Sabtu Sabat kepada Minggu) adalah aksinya … Dan aksi itu adalah suatu TANDA dari otoritas gerejawi dalam perkara keagamaan.” (H.F. Thomas, Chancellor of Cardinal Gibbons). Page 14- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
“Minggu adalah TANDA dari otoritas kami … gereja ada di atas Alkitab, dan pemindahan ini dari ibadat Sabat adalah bukti dari fakta itu.” --- (Catholic Record of London, Ontario Sept 1, 1923). “Kaum Protestan tidak menyadari bahwa melalui peribadatan penyembahan Minggu sebagai ganti dari Sabtu-Sabat, bahwa mereka menerima otoritas dari bapa kudus dari Gereja, Sri Paus.”---- (Our Sunday Visitor, February 5, 1950).
“Tidak ada aturan semacam itu dalam Alkitab … Tidak ada di manapun dalam Alkitab kita temukan bahwa Y’shua atau Para Rasul memerintahkan bahwa Sabat dirombak dari Sabtu kepada Minggu. Kita punya perintah Alaha yang diberikan kepada Musa untuk memelihara hari Sabat yakni hari Ketujuh dari pekan, Sabtu. Masa kini, kebanyakan orang Kristen memelihara hari Minggu sebab hal itu telah diwahyukan kepada kita melalui Gereja Roma Katolik di luar Alkitab.”— (Catholic Virginian, October 3, 1947). “Minggu adalah Lembaga Katolik ….. Dari awal hingga akhir Kitab Suci tidak ada satu ayatpun bahwa ada pembenaran untuk merombak …. Dari hari terakhir pekan kepada hari pertama.”----(Catholic Press, Sydney Australia, August 1998).
“tidak ada kuasa semacam itu, ia tidak bisa melakukan itu yang semua para agamawan modern setuju terhadapnya; ---- ia (gereja Roma Katolik) tidak bisa MENGGANTI peribadatan dari Sabtu hari ketujuh, suatu perubahan yang mana TIDAK ADA DASAR OTORITAS KITAB SUCI.”---- (Rev. Steven Keenan, Katekisme Doktrinal, “Kewajiban taat kepada Gereja,” pasal 2, pg 174.----Imprimatur, John Cardinal McCloskey, archbishop of New York). Dunia sudah bergerak kepada legislasi sipil ini membuat mandat ibadat “Minggu” melalui hukum: “Orang-orang Kristen secara alamiah akan berjuang untuk memastikan legislasi sipil dengan menghormati kewajiban mereka menjadikan Minggu kudus.”---- (Section 67 of Pope John Paul II's “Dies Domini”, July 7th 1998). “Paus dipanggil bagi Ibadat Minggu Global”---From the Brook, July-Sept 1998, Vol. 4, No.3.
“Organisasi ini menganjurkan dalam tiap kemungkinan jalan untuk menolong dalam pelestarian Minggu sebagai lembaga sipil. Kemanana nasional kita memerlukan dukungan aktif dari semua warganegara yang baik mempertahankan Sabat Amerika kita. Perintah-perintah Minggu dipaksakan.”--- (Dikutip sebagai “Prinsip-prinsip yang tertuang dalam Konstitusi” dalam organiasi asli (kemudian disebut Kesatuan Sabat Amerika), cited in The Lord’s Alliance 25th Report (1913) pg. 6).
Page 15- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
“Jika kita mempercayai agama adalah benar, kita akan diperkenalkan kembali hukuman criminal bagi mereka yang gagal menghadiri gereja pada hari Minggu.”---- (Daily Independent 4-11-98, Sarah Maitland “Isu – isu Keyakinan”). Tidak hanya kepausan adalah sarana perubahan Sabat pekan dari hari ke-7 (Sabtu) kepada hari ke-1 (Minggu) penyembahan “dewa matahari” tapi kepausan juga sarana alat terselubung “hari kedelapan Sabat pagan” yang merupakan representasi Menara Babel dengan berjubahkan “Kekeristenan.” Daniel 7:
7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Maha Tinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan perintah-perintah, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Binatang Arti makna “binatang’ yang dimaksud dalam nubuatan Daniel merujuk kepada “Roma” yang berusaha menundukkan Semua Gereja-gereja Kristen yang kita kenal istilah “Gereja – gereja Uniat” (Gereja-gereja Kristen tunduk kepada Pontifex Maximus di Vatikan – Roma). “Binatang” adalah Kerajaan ke-4 = Roma, … berbeda dengan segala kerajaan. Ini adalah tidak hanya kerajaan duniawi, tapi Kerajaan Agama yang disebut “Pontifex Maximus.” Istilah ini muncul tahun 720 S.M. Pendirinya, raja Numa Pompilius (717-673 S.M). Arti kata dalam bahasa Latin: PONTIFEX, artinya "Pembangun Jembatan" dan "MAXIMUS", artinya "terbesar." Fungsi aslinya sebagai Imam Besar Kolega Para Pembangun Romawi Kuno. Ini adalah posisi penting sekali dalam Agama Romawi Kuno. Kaisar Konstantinus adalah Imam-Raja (Pontifex Maximus) bagi Kekaisaran Romawi Barat-Timur. Setelah Kekaisaran Romawi di Barat, abad ke-5 M., maka Paus Roma bertindak sebagai Kaisar – Imam di wilayah Barat sehingga Gereja Roma Katolik menguasai seluruh Eropa sejak abad ke-6 semua tunduk kepada Kepausan Roma di Italia. Gelar Romawi "Pontifex Maximus" diterjemahkan dalam bahasa Yunani sebagai "ἀρχιερεύς - arxiereús " (literal, "imam besar") atau juga "ἀρχιερεὺς μέγιστος – arxiereús megistos" (literal, "imam besar agung". Kata "ἀρχιερεύς" digunakan dalam naskah Septuaginta yang merujuk kepada poerjanjian Lama dan dalam perjanjian Baru mengacu kepada Imam Besar Yahudi. Page 16- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Kaisar Romawi terakhir yang menggunakan gelar "Pontifex Maximus" kaisar Theodosius I (379–395 M). Kemudian gelar ini beralih kepada Paus Leo I (440 – 461 M) yang menyandang gelar Pontifex Maximus. Dan puncaknya sejak abad ke-15 gelar "Pontifex Maximus" menjadi gelar umum kehormatan bagi Para Paus dari Gereja Roma. Tetapi gelar yang sejajar dengan ini adalah gelar Patriak Ekumenis Konstantinople dari Gereja Ortodoks Byzantium Yunani dengan gelar "Η Αυτού Θειοτάτη Παναγιότης, ο Αρχιεπίσκοπος Κωνσταντινουπόλεως, Νέας Ρώμης και Οικουμενικός Πατριάρχης, I Aftoú Theiotáti Panagiótis, o Archiepískopos Konstantinoupóleos, Néas Rómis kai Oikoumenikós Patriárchis, "Dia Yang Sangat Ilahiah Semua-Kekudusan Uskup Agung Konstantinople, Roma Baru dan Patriak Ekumenis." Inilah yang akhirnya kita sebut Gereja-gereja Kristus Penyembah Berhala (ChristoPagan Churches), terjadi sejak Konsili Pertama Nikea tahun 325 M., yang sampai sekarang mereka membentuk 5 Sistem Kepatriakan, Kerajaan Agama: Roma, Konstantinople, Alexandria-Mesir, Antiokia, dan Yerusalem. Mereka ini leluhur Gerejagereja Kristen yang disebut Kekeristenan Yunani-Latin (Greco-Roman Christianity) yang berada dalam cengkeraman kekuasaan Kekaisaran Romawi. Gereja-gereja Pentarki ini adalah Agen-agen terselubung dari sistem Pontifex Maximus Romawi Kuno. Hanya Kekeristenan Timur, yakni Gereja Assyria Kudus Satu Katolik Rasuli Kuno satu-satunya yang tidak terkontaminasi selama berabad-abad dengan sistem pentarkhi ini. Gereja Assyria dikenal sebagai Gereja Assyria Nasrani yang berbasiskan Kekeristenan Yahudi (Judeo-Christianity), sayangnya sejak abad ke-15 M., Kekristenan ini juga sudah terkontaminasi dengan paganisme dengan menggantikan Sabat menjadi fokus hari Minggu dan mengganti Pesakh 14 Nisan kepada Hari Minggu.
Ini sebenarnya Pengulangan Sejarah Israel pada abad ke-2 S.M yang disebut istilah IMAM JAHAT (Ibrani: ; הרשע הכהןha-kōhēn hā-rāš'ā) yang dijelaskan dalam Gulungan Laut mati Pesharim, dalam komentar kitab Habakkuk dam Mazmur 37, yang merujuk lawan dari "Guru Benar" (ha-Tzadik). Imam Jahat ini adalah kudeta yang dilakukan dinasti Hasmonean (Makkabe) yang menunjuk kepada Imam – Imam yang mengangkat dirinya menjadi Imam Besar Bait Suci melalui lajur keturunan non-Zadok sebagaimana ditetapkan MarYAH Alaha (Yehezkiel 44:15-16). Contohnya, mereka 5 Imam Besar: tiga sudah dihellenisasikan dengan paganisme kafir dan dua orang Makkabean: Jason, Menelaus, Alcimus, Jonathan, dan Simon. Efeknya kaum keturunan Zadok asli menyingkir ke Qumran (150-140 S.M) dan mengharapkan Bait Suci ke-3 yang dibangun oleh ha-Tzadik. Ini digenapi oleh Yeshua sebagai Imam menurut Peraturan Melkisedek dan Bait Suci Spiritual itu sudah dibangun dalam diri-Nya sendiri (Yokhanan 2:21-22; Wahyu 21:22) dan Kerajaan Teokrasi dalam diri-Nya sendiri (Yokhanan 18:36). Yeshua sebagai Imam dan Raja telah menetapkan 12 Rasul sebagai fondasi Israel Perjanjian Baru dan 70 Tua-tua Hakim dalam Dewan Beit Din Israel Perjanjian Baru. Kerajaan Imamat ini pusat pemerintahannya di Yerusalem yang meluas sampai ke Yudea, Samaria dan seluruh ujung bumi (Kisah 1:8), dan posisi kaum Yahudi berada dalam posisi Hulu Sungai Keselamatan sebagai Jemaat Sulung diantara segala bangsa di bumi. Page 17- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
(Yokhanan 4:22). Sehingga pemerintahan Tubuh Mshikha tidak ada di tangan Bangsabangsa sebab bangsa-bangsa itu dicangkokkan atau dientenkan kepada Cabang Pohon Zaitun/Anggur itu sendiri (Roma 11:17-24; Yokhanan 15:6).
Semua Jemaat-jemaat Mshikha di bumi adalah perluasan dan perpanjangan "Jemaat Nasrani Yerusalem" yang dipimpin oleh orang-orang bersunat! Tidak ada yang bisa mandiri dan menjadi pemimpin, kecuali Yerusalem. Kasus abad ke-2 saat Teologi Pengganti merasuki Jemaat-jemaat non-Yahudi dan melepaskan diri dari mana mereka dicangkokkan, mereka menjadi besar kepala dan sombong dengan melahirkan antiSemitisme sejak abad ke-4 M., seperti yang kit abaca pernyataan di atas tulisan Stefano Assemani, Acta Sanctorium Martyrum Orientalium at Occidentalium, Vol. 1, Rome 1748, page 105. Kemudian Jemaat NASRANI dilenyapkan bekerjasama dengan Kaisar dan Gereja-gereja Yunani-Latin sejak deklarasi uskup Sylvester I, dalam tulisan Martin Malachi, kejatuhan Roma: …. Suatu pertemuan antara Sylvester I (Paus Sylvester I) dan para pemimpin Nasrani (Kristen) Yahudi terjadi tahun 318 M.... wawancara vital tak ada dihasilkan, sejauh kita tahu, tercatat, tapi berita ini sangat diketahui luas, dan Yoses, seorang Yahudi Nasrani paling tua diantaranya, berbicara atas nama Desposyni dan lainnya ... Nama yang sangat disegani, Desposyni, dihormati oleh semua orang percaya pada Abad Pertama dan setengah Sejarah Kristen. Arti kata literalnya, dalam bahasa Yunani, "Kepunyaan Tuhan." Ini dilestarikan secara unik bagi kaum kerabat Tuhan Yeshua. Setiap bagian dari Gereja Nasrani Yahudi kuno selalu dipimpin oleh seorang Desposynos, dan masing-masing mereka mengusung satu dari nama-nama tradisional dalam keluarga Yeshua - Zakaria, Yosip, Yokhanan, Yakub, Yoses, Simeon, Matthias, dan lainnya. Tapi tak pernah ada satupun yang dipanggil dengan nama Yeshua. Tidak Sylvester ataupun dua puluh dua paus sebelum dia, maupun mereka yang menggantikan dia, pernah menekankan bahwa ada paling sedikitnya tiga yang dikenal baik dan garis autentik keturunan darah sah dari keluarga Yeshua sendiri..." ... Desposyni meminta agar Paus Sylvester, yang sekarang memiliki pelindung Roma, mencabut konfirmasi otoritas dari Para Uskup Kristen Yunani di Yerusalem, di Antiokia, di Efesus, dan di Alexandria, dan mengalihkan kepada Uskup-uskup desposynos untuk menggantikan mereka. Mereka meminta praktek pengiriman uang ke Yerusalem sebagai BUNDA GEREJA dimulai lagi... Kerabat sedarah Mshikha menuntut mengenalkan kembali Torah, termasuk Hari Sabat dan Perayaan-perayaan Hari Raya Kudus dan Bulan Baru Alkitabiah.
Paus Sylvester I menolak klaim mereka dan berkata bahwa, "… dari sekarang dan seterusnya, BUNDA GEREJA ADA DI ROMA dan ia memaksa mereka menerima Uskupuskup Yunani untuk memimpin mereka. " Page 18- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
...Ini adalah dialog terakhir yang diketahui denga gereja pemelihara Sabat di Timur dipimpin oleh para murid yang turun dari kerabat sedarah Yeshua Mshikha. Itulah diskusi terakhir yang diketahui antara orang Nasrani Yahudi dari GEREJA BUNDA LAMA dan orang-orang Kristen non-Yahudi dari GEREJA BUNDA BARU. Dengan adaptasinya, Silvester I, yang didukung oleh kaisar Konstantinus, telah memutuskan bahwa pesan Yeshua itu harus ditulis dalam istilah Barat dengan pikiran Barat pada model kekaisaran. Orang-orang Nasrani Yahudi tidak memiliki tempat dalam STRUKTUR GEREJA semacam itu. Mereka berhasil bertahan hidup sampai dekade pertama abad kelima. Kemudian, satu per satu, mereka menghilang ....
Tapi kebanyakan dari mereka mati --- oleh pedang (garnisun Romawi memburu mereka sebagai penjahat), karena kelaparan (mereka tidak diberi peternakan kecil dan tidak bisa atau tidak akan menyesuaikan diri dengan kehidupan di kota-kota besar), dengan menihilkan angka kelahiran .... Desposyni telah tidak ada lagi. Di mana-mana, Paus Roma menuntut kehormatan dan otoritas. " --- (Irish Priest Malachi Martin. "The Decline and Fall of the Roman Church") Sejak Konsili Nikea tahun 325 M., gong perpisahan terjadi antara para pengikut Yeshua dan para pengikut Yesus budaya Yunani-Latin diformulasi. Efeknya sungguh berbeda kedua corak Kekeristenan yang berasal dari Para Rasul ini. Kita ingat kasus pengalaman Shliakh Yokhanan di Efesus terhadap rohaniawan (uskup?) Diotrefes yang menolak sang Rasul dengan sombongnya (3 Yokhanan 1:9 -11). Sikap Diotrefes ini diikuti oleh Paus Victor I dan pelanjut seterusnya hingga abad ke-5 M, "Pontifex Maximus" Paus Leo I (440 – 461 M) sampai sekarang. Inilah yang disebut “Imam Jahat” terjadi sejak Victor I (wafat 199) sampai ditegaskan ulang oleh Paus Sylvester I (tahun 318), dan puncaknya Paus Pius IX (1870), mereka diidentifikasi sebagai Imam-imam jahat seperti kaum Zadok yang membentuk Komunitas Qumran pada abad ke-2 S.M. Terjadi secara berulang terhadap Imam – imam Melkisedek Perjanjian Baru yang diracuni oleh budaya pemikiran Yunani-Latin penyembah berhala melawan para pengikut Yeshua Mshikha yang difitnah sebagai Sekte sesat Judaizer oleh bapa gereja, Epipahnius (abad ke-4). Sejarah Agama Israel jika sudah berkontak dengan Budaya YUNANI (LATIN) semuanya akan menjadi rusak dalam konsep pemikiran teologisnya, sebab budaya Filsafat ini memang sangat merusak sekali dalam tatanan pemikiran keagamaan. Ia akan Mengucapkan Perkataan yang Menentang "Yang Maha Tinggi …"
Gereja Kristus Pagan ini kemudian melawan Yang Maha Tinggi dengan menyebut dirinya dengan cerita dongeng Paus Pius IX dengan dogma "PRIBADI PAUS TIDAK DAPAT SALAH" yang dipaksakan dalam Konsili Vatikan I tahun 1870, menyebabkan sejumlah Uskup Agung Katolik Roma hengkang dari persekutuan dari Gereja ini, salah satu adalah Keuskupan Agung Katolik Utrecht – Holland dengan melahirkan Deklarasi Para Uskup Katolik Lamayang bersidang di Utrecht, 24 September 1889 melahirkan 8 Page 19- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
poin penting. Kemudian dilanjutkan dengan sidang raya para uskup di Bonn – Jerman, tanggal 14-16 September 1874 dengan melahirkan 14 butir penolakan terhadap Gereja Roma Katolik. Menganiaya Orang-orang Kudus Milik Yang Maha Tinggi
Dalam Gereja Pontifex Maximus (Kerajaan Agama) membentuk dewan pasukan pengawal Kerajaan Pausisme melalui Lembaga Inquisi. Inquisisi adalah kelompok lembaga-lembaga dalam sistem peradilan Gereja Roma Katolik yang bertujuan memerangi bida’ah (ajaran-ajaran yang tidak sama dengan dogma Romanisme). Lembaga ini mulai beroperasi abad ke-12 M. Oleh karena terkenal kejam dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai rohaniawan tetapi perbuatannya jauh dari pada apa yang diajarkan dalam Alkitab, justru melakukan perbuatan-perbuatan lebih jahat dari pada orang yang tak beragama (lihat, http://www.bibliotecapleyades.net/vatican/esp_vatican29.htm). Dahulu orang-orang percaya Yeshua dibantai, disiksa dan dibunuh oleh orang-orang kafir dan penyembah berhala, tetapi pada gilirannya setelah Gereja merasa punya kuasa politik maka mereka justru sebaliknya membungkam suara-suara yang menentangnya atau mereka yang dianggap sesat dengan menganiaya dan membunuh. Begitu banyak kekejaman yang dilakukan atas Nama Gereja pada zaman kegelapan di Eropa yang sekarang didiamkan begitu saja. Suara-suara mereka yang teraniaya tidak akan pernah dapat dihapuskan suatu saat nanti akan TABUR TUAI. Ini aneh semboyan demi agama tapi membunuh orang lain? (Wahyu 6:10-11). Pada akhirnya Negara Pausisme ini menghapuskan lembaga Inquisisi pada abad ke-19 karena sudah tak punya dukungan kekuatan militer lagi dari para raja Eropa serta lahirnya kesadaran Nasionalisme Bangsa-bangsa Barat dan berkembangnya Reformasi Protestan sebagai tandingan yang tak terkalahkan lagi. Setelah perang Napoleon di Eropa mengalami kegagalan total, perang kemerdekaan Amerika Spanyol di Amerika menyebabkan kekuatan fisik Curia Roma menjadi mandul. Lembaga ini akhirnya mengalami perubahan dalam Tubuh Curia Roma dengan mengubah nama baru "Konggregasi Jabatan Kudus Tertinggi Yang Suci" ("Supreme Sacred Congregation of the Holy Office") tahun 1904. Ini mirip dengan lembaga peradilan Sanhedrin Yahudi yang juga memiliki pasukan pengawal Bait Suci dibawah pimpinan Kohen ha-Gadol yang bekerjasama dengan pasukan Kolonialis Romawi Kafir. Pada tahun 1965 lembaga ini menjadi Konggregasi bagi Penyebaran Doktrin Iman (Latin: Congregatio pro Doctrina Fidei, atau C.D.F.). Tugasnya tidak lagi bersifat represif karena zaman telah berubah, tugas utamanya hanya membela gereja dari bida’ah (kadangkala kita jengkel sekali melihat Roma Katolik yang pongah ini, merasa selalu benar pada hal mereka justru bidat terbesar sepanjang sejarah Kristen!). Kini lembaga ini bertanggungjawab untuk mempromulgasi (syiar) dan membela doktrin Katolik. Sayangnya, pada zaman tehnologi informasi orang-orang tidak lagi mudah dibodohi oleh para rohaniawan sebab arus informasi begitu deras tak terbendung lagi. Gereja Roma Katolik pada gilirannya nanti Page 20- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
akan menuai badai apa yang mereka tabur selama berabad-abad. Gereja ini akan kosong dan akan dikudeta disetiap Negara di bumi ini, dan keuskupan Roma hanya tersisa di Vatikan dan Italia saja sesuai konsensus rasuliah zaman kuno dalam pemahaman jurisdiksional. Yesaya 10:1- 4, 33-34). Fenomena ini sudah kita lihat semakin merosotnya orang-orang datang ke Gereja di Eropa, Amerika, dan Australia. Gereja hanya tinggal untuk upacara, baptisan, krisma, menikah dan kematian. Semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan Gereja-gereja Rasuli jurisdiksi Kecil yang lahir dari tahbisan – tahbisan Keuskupan Katolik Lama, Ortodoks Timur Russia, dan Gereja-gereja Ortodoks Oriental membentuk Gereja-gereja Rasuli Katolik Ortodoks Independen. Semakin berkembang pesat jumlah kaum Muslim di dunia Barat baik oleh immigrant ataupun penduduk keturunan Eropa sendiri sebab Kekeristenan sudah usang bagi mereka. Sekalipun Kekeristenan telah ada berabad-abad pada masyarakat Barat, tetapi Iman Kristen itu tidak meresap sampai kedalam jiwa mereka. Sama seperti batu – batu yang ada dalam sungai – sungai di sekitar pegunungan Himalaya. Saat batu itu dikeluarkan dari dalam air dan dipecah, ternyata bagian dalamnya KERING tidak basah sama sekali. Batu ini sudah berabad-abad di situ! (Ilustrasi yang digambarkan oleh Mar Sadhu Sundar Singh dari India abad ke-19). Mengubah PERAYAAN-PERAYAAN ( מוֹעֵ ד- moed: waktu perayaan yang ditentukan) dan TORAH (דָּ ת- dath: ketetapan, aturan, perintah). Ada 7 Perayaan utama dalam Yudaisme, dan dalam dunia Kekeristenan Yunani-Latin tidak satupun perayaan-perayaan ini dilakukan lagi karena dianggap berkarakter Yahudi. Tidak ada satupun Perintah dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Perayaanperayaan ini dihapuskan sekalipun Rasul Paulus mengatakan “KEMATIAN MARAN YESHUA DI SALIB” telah membatalkan Torah (Efesus 2:15-16). Tetapi kita harus hatihati apa yang dimaksudkan rasul Paulus bahw, Yeshua mati di Salib sebagai Anak domba Alaha (Yokhanan 1:29) sebab tanpa penumpahan DARAH tidak ada pengampunan (Ibrani 9:22). Jadi yang dihapuskan di sini adalah Torah yang berkaitan dengan Korban-korban Darah yang dipersembahkan oleh Imam-imam Harun di Mezbah. Kalau begitu yang dimaksudkan di sini DIHAPUSKAN adalah sistem korban yang adalah salah satu bagian dalam sistem keimamatan Harun yang diatur dalam Torah Musa. Apakah Torah hanya mengurusi sistem Korban Berdarah? Tidak. Ada banyak bagianbagian Torah. Hanya satu saja yang dihapuskan dalam Torah yakni sistem Peribadatan Bait Suci, Korban, Keimamatan, dan Bait suci. Ketetapan Torah lainnya tetap berlaku kekal selama-lamanya (Mattai 5:17; Lukas 16:16; Roma 3:31) yang kita dalam Perjanjian Baru dengan singkat sebagai Torah Mshikha (Galatia 6:2). Aturan-aturan Torah Mshikha ini tidak berat dan kuk ringan (Mattai 11:28). Kalau begitu Perayaan-perayaan apa yang dirombak oleh Gereja Roma Katolik dan Gereja-gereja Kristen Ortodoks Timur lainnya? Page 21- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
Salah satu dari 7 Perayaan Yahudi utama adalah PESAKH yang mereka ganti bukan dirayakan pada 14 Nisan/Aviv yang terjadi pada Hari Rabu digantikan Pesakh itu menjadi Easter yang jatuh pada Hari Minggu yang adalah Hari Kebangkitan Tuhan. Hari Rabu (14 Nisan/Aviv), di mana Yeshua disalibkan di Golgota diganti menjadi Jumat Agung yang tak ada dasar kitab suci sama sekali, kecuali hari kematian dewa Mithra pada hari Jumat yang disebut “Jumat Berkabung.” (Black Friday). Jadi yang dirayakan orang Kristen umumnya adalah kematian dewa Mithra pada Jumat Agung tetapi diganti wajah dengan Yesus! Paskah dirayakan hari Minggu yang disebut EASTER adalah nama Dewi pertiwi Kesuburan dalam agama dongeng Babilonia. Pada hal Paskah (Ibrani: Pesakh itu merayakan Hari Kematian Yeshua), dirubah menjadi Hari Kebangkitan, hari Minggu. Ini menjadi kebingungan besar orang Kristen pada umumnya!
Gereja Nasrani Katolik Ortodoks tetap mengikuti Kalender Yahudi dengan merayakan 14 Nisan, jika mengikuti tanggal tetap tanggal 14 bulan April/Nisan, pastilah tidak selalu jatuh pada Hari RABU bisa hari apa saja baik itu dalam kalender Bulan ataupun Matahari. Sementara Kejadian Penyaliban itu adalah HARI RABU sehingga yang menjadi patokan adalah ‘HARI’ bukan ‘TANGGAL’ tetapi tetap dalam rentang waktu tanggal 14 (rabu), 15 (kamis), 16 (jumat), 17 (sabtu), dan 18 (minggu) saat 2000 tahun lalu. Sama seperti penetapan Sabat tiap pekan harus selalu jatuh pada hari Sabtu bukan pada tanggal. Sistem Kalender inilah yang diganti oleh Konsili Nikea tahun 325, dengan menetapkan “Siang dan Malam waktunya harus sama di Yerusalem dan mundur 13 hari dari Pesakh Yahudi.” Torah juga sudah diganti oleh Gereja-gereja Kristen dibawah pengaruh Gereja Roma Katolik; banyak aturan perintah Torah yang dilanggar seperti Ibadah Sabat diganti hari Minggu, pada hal dalam 10 Perintah Musa jelas disebutkan “INGATLAH dan KUDUSKANLAH Hari Sabat… (Keluaran 20:8-9). Maran Yeshua juga berkata, “…Oleh sebab itu, Anak Manusia adalah sang Tuhan dari hari Sabat” (Markus 2:28). Artinya Tuhan yang empunya Sabat, dan Sabat merupakan properti milik Tuhan. Mengapa kita berani merusak milik Tuhan?
Binatang ini punya KUASA untuk mengubah moedim (perayaan-perayaan) dan (Perintah-perintah) Torah ....” Perayaan-perayaan Binatang adalah PENUH RAGI MENCEMARKAN!
KITA diperingatkan oleh Mshikha dalam Injil mattai 16:6 untuk “waspada terhadap ragi Farisi.” Apakah ini maksdunya? RAGI adalah kata lain bagi “Adonan Asam” dan seringkali merujuk DOSA dalam Kitab Suci. Kaum Farisi banyak menambahkan ATURAN-ATURAN DAN KETETAPAN-KETETAPAN BUATAN MANUSIA terhadap Page 22- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
perintah-perintah Yeshua yang membebani umat dan yang menyurutkan kaum Israel dari mentaati perintah-perintah MarYAH Alaha. Kini tidak ada bedanya dalam Kekeristenan.
Melihat semua banyaknya Ajaran-ajaran Bida’ah yang diajarkan Gereja Roma Katolik dan Gereja-gereja Ortodoks Timur; Apakah Suksesi Rasuliah mereka tetap SAH dan AKTIF? Tahbisan Suksesi Rasuli tidak bisa dibatalkan oleh manusia, siapapun itu, tidak bisa dibatalkan oleh lembaga manusia apapun, juga tak bisa batal sekalipun moralnya bejat total, pendosa besar, pembunuh, pezinah, menyembah berhala, dll., tahbisan pada dirinya tidak bisa dicabut KECUALI oleh kematian individu itu sendiri.
Mengapa tidak bisa Batal? Tahbisan Suksesi Rasuli adalah “Kuasa dan Otoritas Roh Kudus yang diberikan kepada manusia oleh Ruakh ha-Kodesh (khususnya Perjanjian Baru), dimulai dari Para Rasul pada saat Perayaan Savu’oth di Yerusalem dengan turunnya Lidah-lidah Api (Kisah 2:4-6) kepada Para Rasul. Kuasa dan Otoritas ini turun kepada Para Rasul sebagaimana mereka telah dihembusi oleh Maran Yeshua untuk menerima Roh Kudus itu. (Yokhanan 20:22) Kemudian, kuasa dan Otoritas ini diterus sampaikan Para Rasul kepada Para Pengganti mereka dengan cara menumpangkan tangan (smhikha), pengurapan minyak, dan doa serta puasa (Kisah 14:23; Kisah 13:1-3; 2 Tim.1:6). Transfer kuasa dan otoritas ini disebut tahbisan suksesi rasuliah. Jadi yang memberikan kuasa dan otoritas bukan manusia tetapi Roh Kudus itu sendiri karena Dia yang melahirkan KUASA dan OTORITAS RASULIAH bukan manusia itu sendiri. Contoh, Simon Keipha berkata: Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Alaha tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya." (Kisah 10:34-35) dan juga, "Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu." (Kisah 10:44). Di sini Petrus (Simon Keipha) tidak punya kuasa apapun untuk mencegah ROH KUDUS bekerja bagi orang percaya! Jadi para uskup Gereja Roma Katolik dan Gereja-gereja Ortodok Timur dan siapa pun dia yang menerima tahbisan suksesi rasuliah tahbisannya tidak bisa dibatalkan oleh manusia dan peraturan kelembagaan gereja. Gereja dan Manusia bisa lakukan hanya memecat atau menon-aktifkan rohaniawan bekerja pada pelayanan organisasi gerejawi, tetapi ia masih berhak dan sah mentahbiskan orang lain dan membuat komunitas perkumpulan orang percaya dibawah pimpinannya (jika ia seorang Uskup) dan tahbisan tetap sah dan begitu pula sakramen-sakramennya sekalipun ia sudah dipecat dari suatu organisasi gerejawi. Jika ia memang telah berbuat amoral dan melanggar kesusilaan dan berbuat dosa maka Maran Yeshua akan menghukum uskup atau rohaniawan tertahbis ini dengan cara Maran sendiri. Tahbisan suksesi rasuli bukan milik properti suatu gereja manapun, seperti harta milik sendiri, tetapi yang empunya tahbisan suksesi Page 23- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015
NO:01/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015
rasuli adalah Ruakh ha-Kodesh. Dia yang memberi, Dia yang mengambil terpujilah nama Mar-YAH Alah. Amin. Roh Kudus mencabut Suksesi Rasuli pada diri seorang uskup hanya melewati KEMATIAN, jikalaupun ia masih hidup Roh Kudus dalam dirinya tidak akan aktif bekerja oleh karena dosa – dosa menghalangi Roh Kudus bekerja melalui dirinya. Itulah sebabnya jika Paus Roma Katolik mengklaim dirinya sebagai Pengganti Rasul Petrus, maka kita lihat Roh Kudus tidak bekerja pada dirinya seperti halnya kepada Petrus yang membangkit orang mati, menyembuhkan orang lumpuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Adakah Paus – paus Roma Katolik sepanjang sejarah gereja pernah membangkitkan orang mati? Pernahkah terdengar ada seorang Paus Roma ataupun Patriak Gereja Ortodoks Timur bisa menyembuhkan lumpuh bisa berjalan, buta melihat, digigit ular tak mati?
Jawabannya tidak pernah! Itu berarti ada sesuatu yang tak beres dalam diri mereka. Kita tidak perlu berargumentasi bahwa zaman sudah modern dan ilmu pengetahuan sudah canggih dan perihal mujizat tak diperlukan lagi. Itu hanya pembenaran (justifikasi) saja tapi bukan pembuktian (fakta). Roh Kudus tetap sama dahulu, hari ini dan yang akan datang. Dia tak pernah berubah tapi hati dan pikiran manusia yang berubah-ubah.
UNTUK KALANGAN SENDIRI!!! Untuk memperbanyak MATERI PENGAJARAN GNI ini dipersilahkan untuk meminta izin tertulis:
[email protected] 0813.19190730 021.70403378 www.nasraniindonesia.org
Page 24- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015