BADAN KOORDI NASI I NDONESI AI NVESTMENT PENANAMAN MODAL COORDI NATI NG BOARD
Di r ekt or atPengembanganPot ensiDaer ah Di r ect or at eOfRegi onalPot ent i alDevel opment
PotensidanPel uangI nvestasiDaerah
Pot ent i alandLocalI nvest mentOpport uni t i es Tahun/ Year2015
KABUPATENBENGKULUTENGAH I nvesti n
r emar kabl e
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
EXECUTIVE SUMMARY
PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH: PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN KARET
INVESMENT OPPORTUNITY IN CENTRAL BENGKULU: DEVELOPMENT OF RUBBER INDUSTRY
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu. Secara geografis, terletak di antara 101° 32’– 102° 8’ BT dan 2° 15’ – 4° LS. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan dataran dengan ketinggian 0-150 meter di atas permukaan laut, namun di sebelah timur memiliki topografi daerah berbukit dengan ketinggian mencapai 541 meter di atas permukaan laut. Seperti kebanyakan wilayah Indonesia pada umumnya, Kabupaten Bengkulu Tengah beriklim tropis, dengan kelembaban udara berkisar antara 70-87% dan suhu rata-rata berkisar antara 25°C27°C. Curah hujan di Kabupaten Bengkulu Tengah berkisar antara 230-620 mm/bulan dengan jumlah hari hujan antara 10-23 hari. Jumlah bulan basah 10 bulan dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Juli.
Central Bengkulu Regency is one of regency in the province of Bengkulu. Geographically, it is located in 101° 32' - 102° 8' East Longitude and 2° 15' - 4° South Latitude. Most areas of South Bengkulu is a highland with an altitude of 0-150 meters above sea level, but the topography in the east area of hilly with the altitude of 541 meters above sea level. Like most of Indonesia area, Central Bengkulu has tropical climate, with humidity ranging between 70-87% and the average temperature of 25°C-27°C. Rainfall in Central Bengkulu ranging between 230-620 mm/month with the number of rainy days between 10-23 days. Number of wet month is 10 starting from October and ends in July.
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki luas wilayah 1.223,94 km² dengan garis pantai sepanjang 21,8 km dan luas lautan 161,5 km². Dari luas wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah 1.223.940 ha, kawasan budidaya mencakup luas 905.970 ha atau 22,25% dari luas wilayah Kabupaten Bengkulu, sedangkan kawasan hutan seluas 317.970 ha atau 63,39%. Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Luas lahan perkebunan di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 23.013 ha, dimana komoditi perkebunan yang paling banyak di tanam adalah karet dan kelapa sawit, bahkan pabrik pengolahan karet yang cukup besar terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Central Bengkulu has an area of 1,223.94 km² with a coastline of 21.8 km and 161.5 km² of oceans of the area of Center Bengkulu 1,223,940 hectares. The cultivation area covers an area of 905.970 hectares or 22.25% of the area of Bengkulu, while the forest area of 317,970 hectares or 63.39%. Central Bengkulu has abundant natural resources. Plantation area in Central Bengkulu is 23,013 hectares, where the most widely planted is rubber and oil palm, moreover the sizable rubber processing factory located in Central Bengkulu.
Peluang Investasi Pengembangan Perkebunan dan Industri Pengolahan Karet di Kabupaten Bengkulu Tengah sangat besar. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang mempunyai nilai jual tinggi karena sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri yang berbasis karet. Luas tanaman karet di Kabupaten Bengkulu Tengah seluas 10.494 ha dengan total produksinya sebesar 9.442 ton. Permintaan dalam negeri maupun luar negeri terhadap karet dari Kabupaten Bengkulu Tengah relatif besar
Investment Opportunities Development of Rubber Plantation and Processing Industry in Central Bengkulu are huge. Rubber is one of the plantation commodities that have a strategic high sales value because it is needed as a raw material of industry based. Rubber Production of rubber crop area in Central Bengkulu of 10,494 hectares with a total production of 9,442 tons. The rubber demand from local and international market of Central Bengkulu relatively large and tends to increase.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
1
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
dan cenderung meningkat. Oleh karena itu, peluang investasi yang ditawarkan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah Pengembangan Kawasan Perkebunan Karet. Hal ini sejalan dengan kontribusi sektor pertanian yang mendominasi perekonomian di Kabupaten Bangkulu Tengah. Besarnya kontribusi sektor primer yang didominasi oleh sektor pertanian memberikan andil hingga mencapai 35,20% dari total PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah selama periode 2009 sampai dengan 2013. Hal ini menunjukkan perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah sangatlah tergantung terhadap sektor primer khususnya sektor pertanian. Pada sisi yang lain, sektor ini menjadi tumpuan dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
Therefore, the investment opportunity offered in Central Bengkulu is the Development Area of Rubber Plantation. This is in line with the contribution of the agricultural sector which dominates the economy in Central Bangkulu. The amount of contribution of the primary sector which is dominated by the agricultural sector reached 35.20% of total GDRP of Central Bengkulu during the period 2009-2013. This shows that Central Bengkulu economy is heavily dependent on the primary sector, especially agriculture. On the other hand, the sector is a focus on job creation.
Selain mengembangkan perkebunan karet, peluang investasi yang diusulkan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah pembangunan pabrik pengolahan karet. Pengembangan pabrik ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan pasar, baik dalam dan luar negeri. Dengan berkembangnya industri pengolahan karet tidak hanya memberikan keuntungan bagi petani dan pengolahnya saja, tetapi juga dapat mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru yang berbasis karet dan industri pendukungnya, serta penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bengkulu Tengah.
In addition to developing the rubber plantations, the proposed investment opportunity in Central Bengkulu is rubber processing plant. The development of this plant is expected to fill the needs of the market, both inside and outside the country. The development of rubber processing industry not only give benefit to the farmers and producers, but also can encourage the growth of new businesses based rubber and supporting industries, and employment in Central Bengkulu.
Kebutuhan dana investasi untuk mengembangkan perkebunan dan industri pengolahan karet di Kabupaten Bengkulu Tengah diperkirakan lebih dari Rp 36. Milyar, dengan nilai Internal Rate of Return (IRR) sekitar 21,50% yang lebih besar dari suku bunga 18% per-tahun, dan Payback Period selama sekitar 7 Tahun (7,6 Tahun).
Investment fund for developing plantations and rubber processing industry in Central Bengkulu estimated at more than Rp. 36 billion, with an Internal Rate of Return (IRR) of approximately 21.50% greater than the interest rate of 18% per year, and Payback Period for about 7 years (7 years and 6 month).
2
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
1. GAMBARAN WILAYAH
1. DESCRIPTION AREA
1.1. Aspek Geografi Dan Administrasi
1.1.
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, dengan ibu kota di Kecamatan Karang Tinggi. Secara geografis, terletak antara 101°32’ – 102°8’ BT dan 2°15’ – 4° LS.
Central Bengkulu Regency is one of regency in the province of Bengkulu with the capital in Karang Tinggi. Geographically, it is located in 101°32'102°8' East Longitude and 2°15' - 4° South Latitude.
Secara Administratif kabupaten ini berbatasan dengan:
Administratively, the regency is bordered by:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kapahiang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki luas 1.223,94 km², yang terdiri dari 10 Kecamatan, 142 Desa, dan 1 Kelurahan. Berdasarkan aspekaspek geomorfologi, maka daerah ini dapat dibagi menjadi 3 satuan bentuk lahan dan 3 satuan bentuk asal yaitu, Bentuk asal Vulkanik, Bentuk asal Fluvial, Bentuk asal Denudasional dan Bentuk lahan Perbukitan Intrui (V1), Tubuh Sungai (F22), Perbukitan Gelombang Lemah (D1).
The Aspect Of Geographic And Administrative
North by North Bengkulu
East by Kapahiang
South by Seluma and Bengkulu
West by Hindia Ocean
Central Bengkulu has an area of 1223.94 km², consisting of 10 sub-districts, 142 villages and one urban village. Based on geomorphological aspects, this area can be divided into 3 units of land forms and 3 units of primary forms, which are origin volcanic form, origin fluvial form, origin denudasional form and intrui hills fields form (V1), body river (F22), weak waves hills (D1).
Gambar 1.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Figure 1.1 Wide Area per Sub-district
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
3
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary Gambar 1.2 Peta Adminsistrasi Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 1.2 Administration Map of Center Bengkulu
4
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
1.2. Topografi
1.2. Topography
Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki topografi bervariasi, sebagian wilayah di Kabupaten Bengkulu Tengah berada di Pesisir Samudera Hindia, dan sebagian lagi merupakan daratan dengan topografi wilayah yang berbukit. Kabupaten Bengkulu Tengah terletak pada ketinggian 0-541 meter diatas permukaan laut dengan persebaran sporadis sehingga tofografi wilayah bergelombang dan berbukit dengan derajat kelerengan antara 5-35 %. Wilayah yang relatif datar dengan tingkat kelerengan rata-rata 5% terletak di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa. Lokasi dengan titik tertinggi hingga 541 meter diatas permukaan laut berada di kawasan hutan lindung di perbatasan dengan Kabupaten Kepahiang. Sedangkan Daerah terendah terletak di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa dengan ketinggian 0–15 meter diatas permukaan laut. Rincian kondisi topografi mulai dari pantai utara 0 meter diatas permukaan laut hingga perbukitan 541 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki banyak sungai yang berhulu di sisi timur bukit barisan dan mengalir ke Samudera Hindia, yang merupakan sumber air permukaan.
Central Bengkulu has a varied topography, some areas in Central Bengkulu Regency is located in the Indian Ocean coast, and partly has hilly land topography. Central Bengkulu is located at an altitude of 0-541 meters above sea level with sporadic spread so that the tofografi of the area are undulating and hilly with the slope between 535%. A relatively flat area with an average slope of 5% is located in Pondok Kelapa. The location with the highest point of 541 meters above sea level is in the area of protected forest on the border with Kepahiang. While the lowest area is located in Pondok Kelapa with an altitude of 0-15 meters above sea level. Details of topography ranging from the northern coast of 0 meters above sea level to the hills of 541 meters above sea level. Central Bengkulu has many rivers that the upstream on the east side of the mountain chain and flows into Indian Ocean, which is a source of surface water.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 1.1 Rincian luas wilayah Table 1.1 Detailed of Wide Area Luas Wilayah / Wide Area Kecamatan/ Sub-district (km²) % Talang Empat 93,62 6,55 Karang Tinggi 137,47 9,62 Taba Penanjung 148,38 10,38 Merigi Kelindang 98.42 6,89 Pagar Jati 188,57 13,19 Merigi Sakti 99,93 6,99 Pondok Kelapa 165,20 25,92 Pondok Kubang 92,00 6,44 Pematang Tiga 129,64 9,07 Bang Haji 70,71 4,95 JUMLAH/ Total 1.223,94 100,00
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
5
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
1.3. Kondisi Klimatologi
1.3. Climatological Condition
Berdasarkan klasifikasi iklim, Kabupaten Bengkulu Tengah tergolong tipe iklim A (tropis basah) dengan kelembaban 70–87%. Jumlah bulan basah 10 bulan dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Juli. Temperatur ratarata tahunan Kabupaten Bengkulu Tengah 25°C– 27°C dengan curah hujan bulanan 230–620 mm, dan jumlah hari hujan berkisar 10–23 hari. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki suhu udara maksimum berkisar antara 29,6°C–31,5°C dan suhu minimum 23,1°C–24,2°C dan curah hujan tahunan 2.626 mm. dengan kisaran 2500–4000 mm per tahun dan rata-rata hari hujan 188 hari/tahun. Kecepatan angin rata-rata 18 Knot atau sekitar 10 km/jam. Kecepatan angin maksimum dapat mencapai 14–32 mil/jam. Tekanan udara berkisar antara 1.008,4–1.012,6 mb dan lama penyinaran matahari rata-rata berkisar antara 55–86% dengan kelembaban udara antara 80-87%.
Based on the climate classification, Central Bengkulu classified as climate type A (tropical wet) with humidity of 70-87%. Number of wet month is 10 months starting from October and ends in July. The average annual temperature of Central Bengkulu is 25°C-27°C with monthly rainfall of 230-620 mm, and the number of rainy days ranges from 10-23 days. Most areas of Central Bengkulu has a maximum air temperature between 29,6°C–31,5°C and minimum temperature of 23,1°C–24,2°C and an annual rainfall of 2,626 mm with a range of 2500-4000 mm/year and an average of rainy days 188 days/year. The average wind speed of 18 knots or 10 km/h. The maximum wind speed reached 14-32 miles/hour. The air pressure range between 1,008.4 to 1.012,6 mb and solar radiation average ranges between 55-86% with the humidity between 80-87%.
Jumlah curah hujan di Pos Hujan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2013 tercatat curah hujan tertinggi pada bulan September sebesar 562 mm dan curah terendah pada bulan Mei sebesar 76 mm. Jumlah hari hujan selama tahun 2013 tercatat pada pos menara pengawas di Karang Tinggi yaitu sebanyak 150 hari. Bulan Januari merupakan intensitas hari hujan yang paling sering terjadi di tahun 2013 yaitu sebanyak 19 hari hujan dalam sebulan, dan untuk intensitas hari hujan terkecil/jarang terjadi pada bulan Mei sebanyak 7 kali dalam sebulan. Jumlah Hari Hujan di Pos Menara Pengawas Karang Tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 digambarkan dalam bentuk grafik berikut:
The amount of rainfall in the Postal Rain of Karang Tinggi, Central Bengkulu in 2013 recorded the highest rainfall in September amounted to 562 mm and the lowest rainfall in May amounted to 76 mm. Number of rainy days during the year 2013 recorded in watch towers of Karang Tinggi was 150 days. The highest intensity of the rainy day occurred in January 2013, as many as 19 days in a month and the smallest of rainy day occurred in May with seven times a month. Number of rainy days at the Post Supervisory Tower of Karang Tinggi in Central Bengkulu in 2013 discribed in the following chart:
6
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 1.3 Jumlah Hari Hujan di Pos Menara Pengawas Karang Tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 1.3 Numbers of Rainy Day at the Post Supervisory Tower of Karang Tinggi in Central Bengkulu
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Gambar 1.4 Curah Hujan tercatat di Pos Hujan Karang TinggiKabupaten Bengkulu Tengah tahun 2013 Figure 1.4 Rainfalls Recorded at Post Rain of Karang Tinggi in Central Bengkulu 2013
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
7
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
1.4. Kependudukan
1.4. Population
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2013 berdasarkan hasil proyeksi adalah 104.179 jiwa yang terdiri dari 53.498 Laki-laki dan 50.681 Perempuan. Jumlah penduduk tahun 2013 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya 2012 yaitu sebesar 101.028 jiwa. Dilihat dari Rasio jenis kelamin laki-laki dibanding perempuan tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu sebesar 105,56 yang lebih besar dari 100 sehingga dalam hal ini di Kabupaten Bengkulu Tengah jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Sedangkan untuk menurut kelompok umur di Kabupaten Bengkulu Tengah sebagian besar termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 68.392 jiwa dan selebihnya 31.940 jiwa berusia dibawah 15 tahun dan 3.847 jiwa berusia 65 tahun keatas seperti diuraikan pada tabel dan piramida penduduk dibawah ini.
The population of Central Bengkulu in 2013 based on the projection results was 104,179 inhabitants, made up of 53,498 male and 50,681 of female. The total population in 2013 increased over the previous year 2012 i of 101,028 inhabitants. Based on gender ratio of male and female in 2013 in Central Bengkulu was 105.56 which is greater than 100 so in this case in Central Bengkulu population of male more than the female. According to age group, mostly population included in the productive age (15-64 years) of 68,392 inhabitants and the remaining of 31,940 inhabitants under the age of 15 years and 3,847 inhabitants in the aged 65 years and above as described in the table and the population pyramid below.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Ratio, di Kabupaten Bengkulu Tengah Table 1.2 Numbers of Population Based on Gender and Gender Ratio in Central Bengkulu Perempuan/ Sex Ratio/ Tahun/ Year Laki-Laki/ Male Jumlah/ Total Female Gender Ratio 2009 48.953 45.153 94.106 108,42 2010 50.560 47.773 98.333 105,83 2011 51.580 48.275 99.855 106,85 2012 51.845 49.183 101.028 105,41 2013 53.498 50.681 104.179 105,56
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 / Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Tabel 1.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur Dirinci Per Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Tengah, Table 1.3 Population Based On Age Group Details Per Gender in Central Bengkulu Kelompok Umur/ Laki-Laki/ Perempuan/ Jumlah/ Age Group Male Female Total 0–4 5.632 5.224 10.856 5-9 5.495 5.175 10.670 10 – 14 5.419 4.995 10.414 15 – 19 5.106 4.684 9.790 20 – 24 4.797 4.625 9.422 25 – 29 4.720 4.700 9.510 30 – 34 4.649 4.597 9.246 35 – 39 4.044 3.809 7.853 40 – 44 3.547 3.230 6.777 45 – 49 2.936 2,750 5.686 50 – 54 2.300 2.218 4.518 55 – 59 1.799 1.490 3.289 60 – 64 1.230 1.071 2.301 65 – 69 712 776 1.488 70 – 74 549 605 1.154 75 + 563 642 1.205 Jumlah 53.498 50.681 104.179
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 / Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
8
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 1.5 Piramida Penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013 Figure 1.5 Population Pyramid in Central Bengkulu 2013
1.5. Ketenagakerjaan
1.5. Employment
Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik), Jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 45.278 pekerja. Penduduk yang bekerja berumur 15 tahun keatas bekerja di sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan sebanyak 27.355 pekerja, sektor Industri Pengolahan sebanyak 2.790 pekerja, Sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel sebanyak 5.378 pekerja, sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan sebanyak 4.855 pekerja, serta di sektor-sektor lainnya sebanyak 4.540 pekerja.
Based on data from BPS (Center Bureau of Statistic), total population aged 15 years above who worked in Central Bengkulu was 45,278 people. The working population aged 15 years and above works in the sector of agriculture, horticulture, forestry, hunting, and fishing of 27,355 people, processing industry sector of 2,790 people, whole sale, retail, restaurants and hotels sector of 5,378 people, community services, social and Individual sector of 4,855 people, and in other sectors of 4,540 people.
Tabel 1.4 Penduduk Berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut Lapangan Usaha per Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 Table 1.4 Population Aged 15 Years Above who Works Based On Industrial Origin per Gender in Central Bengkulu 2013 Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/ No Jenis Kegiatan Utama/ Main Activity Type Male Female Total Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, 1 dan Perikanan/ Agriculture, Plantation, Forestry, 16.948 10.407 27.355 Hunting and Fishery 2 Industri Pengolahan/ Processing Industry 1.869 921 2.790 Perdagangan Besar, Eceran, rumah Makan dan 3 2.803 2.935 5.378 Hotel/ Wholesale, Retail, Restaurant and Hotel Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan/ 4 2.611 2.244 4.855 Community Services, Social and Individual 5 Lainnya/ Others 4.083 457 4.540 Jumlah/ Total 28.314 16.964 45.278 Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
9
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
1.6. Pendidikan
1.6. Education
Sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan tenaga pendidikan (guru) yang memadai menjadi penunjang keberhasilan pendidikan. Berikut data jumlah sekolah serta jumlah guru dan murid di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Adequate educational facilities and infrastructures such as schools and educational staff (teachers) supporting educational success. The data of numbers of school, teacher and student in Central Bengkulu shows in the following table.
Gambar 1.6 Salah Satu Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 1.6 One of Educational Facilities in Central Bengkulu
Tabel 1.5 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 Table 1.5 Numbers of School, Student and Teacher in Central Bengkulu 2013 Sekolah/ School TK/ Kindergarten SD/ Elementary School SLTP/ Junior High School SLTA/ Senior High School SMK/ Vocational School
Jumlah/ Total 109 91 32 8 2
Murid/ Student 1.934 12.914 10.196 2.885 245
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
10
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Guru/ Teacher 420 736 439 230 40
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
1.7. Kondisi Sarana Dan Prasarana
1.7. The Condition Of Facilities And Infrastructure
1.7.1. Transportasi
1.7.1. Transportation
Transportasi sebagaimana salah satu dari kebutuhan infrastuktur untuk kelancaran aktivitas masyarakat. Kabupaten Bengkulu Tengah dilalui oleh Jalan Nasional dan Jalan Provinsi Bengkulu. Dalam hal ini panjang jalan nasional sepanjang 57,0 km, dengan golongan kelas III. Sedangkan, Panjang jalan provinsi adalah 91,3 km, Untuk panjang jalan Kabupaten di Bengkulu Tengah adalah 485,35 km. seperti dirinci pada tabel berikut:
One of infrastructure means that support the activities of the societyis transportation. Central Bengkulu passed by the State Roads and Province Road of Bengkulu. The length of state roads of 57.0 km, include in the class III. Meanwhile, the length of provincial roads is 91.3 km, andthe length of county road in Central Bengkulu is 485.35 km, as detailed in the following table:
Gambar 1.7 Salah Satu Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 1.7 One of Educational Facilities in Central Bengkulu
Tabel 1.6Panjang Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten di Kabupaten BengkuluTengah tahun 2013 Table 1.6 Lengths of State Roads, Provincial Roads and County Road in Central Bengkulu 2013 Panjang Jalan/ Length of Roads No Keadaan Jalan/ Road Condition Provinsi/ Kabupaten/ Nasional/ State Provincial County I Jenis Permukaan/ Surface Type a. Aspal/ Asphalt 57,0 91,3 304,84 b. Kerikil/ Gravel 141,13 c. Tanah/ Dirt 39,38 Jumlah I/ Total I 57,0 91,3 485,35 II Kondisi Jalan/ Road Condition a. Baik/ Good b. Sedang/ Moderate 41,5 25 170,2 c. Rusak/ Damaged 15,5 30 165 d. Rusak Berat/ Highly Damaged 29,8 156,94 Jumlah II/ Total II 57,0 84,8 492,14 III Kelas Jalan/ Road Class a. Kelas I/ Class I b. Kelas II/ Class II c. Kelas III/ Class III 57,0 351,46 d. Kelas III.C/ Class III.C 91,3 121,29 Jumlah III/ Total III 57,0 91,3 472,75 Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
11
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
1.7.2. Sumber Energi Listrik
1.7.2. Electricity Source
Energi listrik sudah menjadi kebutuhan, sejalan dengan roda perekonomian daerah. Pasokan energi listrik Kabupaten Bengkulu Tengah berasal dari PLN. Energi listrik pada tahun 2013 ini dimanfaatkan rumah tangga yaitu sejumlah 1.289 rumah tangga dengan jumlah daya terpasang sebesar 56.027,0 (Ribu Watt). Banyaknya Produksi PLN yang disalurkan di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 seperti pada tabel dibawah ini.
Electricity has become a necessity, in line with the regional economy. Electricity supply in Central Bengkulu comes from PLN (State Electricity Company). Electricityin 2013 is used by the household with the number of 1,289 households and the number of power installed of 56,027.0 (Thousand Watt). The amount of distributed PLN production in Central Bengkulu in 2013 as in the table below.
Gambar 1.7 Salah Satu Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 1.7 One of The Electricity Source in Central Bengkulu
No 1
Tabel 1.7 Banyaknya Produksi PLN yang disalurkan di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 Table 1.7 The Amount of Distributed PLN Production in Central Bengkulu 2013 Terpasang Terjual Kecamatan/ Sub-district (KVA)/ Installed (KVA) (Kwh)/ Sold (Kwh) Talang Empat
-
-
2
Karang Tinggi
-
-
3
Taba Penanjung
-
-
4
Merigi Kelindang
-
-
5
Pagar Jati
-
-
6
Merigi Sakti
-
-
7
Pondok Kelapa
-
-
8
Pondok Kubang
-
-
9
Pematang Tiga
67.500
778,50
10
Bang Haji Jumlah/ Total
67.500
381,60
135.000
1.160,10
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: BPS, Center Bengkulu Regency In Figures 2014
12
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
2. THE REGIONAL DEVELOPMENT POLICY
2.1. Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD)
2.1. The Medium - Term Development Plan
Jangka
Regional
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkulu Tengah dijelaskan bahwa Visi :
Based on The Medium - Term Regional Development Plan of Center Bengkulu, the vision is:
“Terwujudnya Pemerintah yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera.”
“The realization of Good and Clean Government Towards an Advanced and Welfare Society”
Kabupaten Bengkulu Tengah merumuskan misi pembangunan sebagai upaya mengemban pencapaian visi pembangunan selama lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:
Central Bengkulu Regency formulate a development mission as an attempt to carry out the achievement of the development vision for the next five years as follows:
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel dan berorientasi memberikan pelayanan yang prima. 2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur secara terpadu. 3. Memajukan perekonomian masyarakat berbasis potensi sumber daya daerah (khususnya sektor pertanian, perkebunan dan perikanan) dan pemberdayaan rumah tangga sebagai upaya menggerakkan peningkatan kesejahteraan keluarga. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan dan pengembangan bidang pendidikan dan kesehatan. 5. Mendorong berkembangnya masyarakat religius dan berbudaya serta memiliki karakter inovatif dan kompetitif. 6. Menumbuh-kembangkan peran serta aktif masyarakat dan peluang sebesar-besarnya bagi perempuan dalam pembangunan. 7. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan yang serasi.
1.
Actualize professional, transparent, accountable and oriented governance to provide excellent services.
2.
Establish and develop an integrated infrastructure. Advance the democracy economy based resource potential of the region (particularly agriculture, plantation and fisheries) and household empowerment as an effort to drive the improvement of the welfare of the family.
3.
4.
5.
6.
7.
Improve the quality of human resources through the development and expansion of education and health. Encourage the development of religious and cultural community as well as having an innovative and competitive character. Develop the active participation of society and opportunities as possible for women in development. Achievesustainable development that harmonious environmentally.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
13
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2.2. Rencana (RTRW)
Tata
Ruang
Wilayah
2.2.
The Spatial Plans Area
Adapun kebijakan pelaksanaan dalam penataan ruang sebagai berikut:
The policy implementation in layout as follows:
1. Untuk mencapai tujuan terwujudnya ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan, maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut : a. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mengembalikan keseimbangan ekosistem; b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup; dan c. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, dan melestarikan keunikan bentang alam.
1. To achieve the realization of spatial Central Bengkulu that safe, comfortable, productive and environmentally, as follows:
2. Untuk mencapai tujuan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana wilayah yang mendukung pertumbuhan perekonomian sesuai dengan kebijakan pengelolaan Tata Ruang, maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut : a. Pengembangan pusat-pusat pelayanan wilayah dan pusat-pusat kegiatan utama secara merata sesuai dengan daya dukung dan potensinya guna meningkatkan perekonomian wilayah; b. Penyediaan prasarana dan sarana wilayah di pusat-pusat kegiatan dan antar pusat kegiatan serta antar pusat kegiatan dengan seluruh wilayah di Kabupaten Bengkulu Tengah; dan c. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi, sumber daya energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kabupaten.
2. To achieve the goal of improving service facilities and infrastructure that support economic growth in the region in accordance with the spatial management policy, as follows:
3. Untuk mencapai tujuan meningkatnya kemandirian pangan melalui optimalisasi dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kelautan, maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut : a. Peningkatan sektor-sektor ekonomi unggulan yang produktif dan berdaya saing tinggi;
3. To achieve the goal of increasing food sufficiency through the optimization revitalization of agriculture, fishery, marine as follows: a. Improvement productive competitiveeminent economic sectors;
14
a.
b.
c.
Maintenance and embodiment preservation of the environment and restore the ecological balance; Prevention of the negative impacts of human activities that can cause damage to the environment; and Preservation and improvement of the function and the carrying capacity of the environment to maintain and improve the ecological balance, preserve biodiversity, maintain and enhance the protective function of the region, and preserve the uniqueness of the landscape.
a.
Development of service centers and the region of the main activity centers evenly according to the carrying capacity and its potential to improve the economy of the region;
b.
Provision of infrastructure and facilities of the region in the activity centers and between centers activity with all regions in Central Bengkulu; and Improve the quality and range of telecommunication network services, energy resources, and integrated and evenly water resources distributed throughout the district.
c.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
selfand and and
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary b. Peningkatan luas dan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian; c. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya; d. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan;
b.
e. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional, dan f. Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
e.
4. Untuk mencapai tujuan terwujudnya keterpaduan pentaan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dalam mendukung Kawasan Perkotaan dan wilayah sekitarnya, maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut : a. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kawasan Perkotaan Karang Tinggi; b. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Karang Tinggi.
c. d.
f.
2015
Improvement extensive and agricultural production, fisheries, livestock and plantations through agricultural intensification and extension activities; Embodiment and increased integration and linkages between cultivation activities; Control the development of cultivation activities in order not to exceed the carrying capacity and environmental capacity; Development and improvement of regional function of economic development of the region that productive, efficient, and able to compete in the national economy, and; Utilization of natural resources and / or high technology optimally to improve the welfare of the community;
4. To achieve the realization of the integration of spatial planning Central Bengkulu Regency in favor of Urban and surrounding area, as follows:
a.
Arrangement and development of activities centers that can strengthen the role and functions of Central Bengkulu as part of the Local Activity Center (PKL) of Karang Tinggi;
b.
Provision of infrastructure and facilities for the smooth r of services in Karang Tinggi.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
15
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
3. PROFIL PEREKONOMIAN WILAYAH
3. PROFILE OF ECONOMIC REGION
3.1. Struktur Perekonomian
3.1. Economic Structure
Setiap sektor dalam dalam menghasilkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mempunyai kontribusi yang dapat menggambarkan peran sektor tersebut dalam kegiatan ekonomi suatu wilayah. Jika membandingkan kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah selama 5 tahun terakhir (2009-2013) terlihat jelas bahwa sektor pertanian masih mendominasi perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah.
Each sector in generating Gross Domestic Regional Product (GDRP) has a contribution that can describe the role of the sector in the economic activity of the region. Comparing to the contribution of each sector to GDRP of Central Bengkulu during the last 5 years (2009-2013), it is clear that the agricultural sector still dominates the economy of Central Bengkulu.
Gambar 3.1 Struktur Perekonomian di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 3.1 The Economic Structure of Center Bengkulu
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku dari setiap kategori ekonomi di Kabupaten Bengkulu Tengah selalu meningkat setiap tahunnya. Sektor pertanian mendominasi dengan nilai mencapai Rp. 435,90 milyar di tahun 2013, dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 386,50 milyar. Sedangkan, pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 270,50 milyar di tahun 2013 dan 256,80 milyar pada tahun 2012, yang dirinci pada tabel berikut:
16
The value of GDRP at current prices of every economic category in Central Bengkulu is increasing every year. The agricultural sector dominates with the value of Rp. 435.90 billion in 2013, compared to the year 2012 of Rp. 386.50 billion. Meanwhile, the mining and quarrying sector amounted to Rp. 270.50 billion in 2013 and Rp. 256.80 billion in 2012, the detailed is in the following table:
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Tabel 3.1 PDRB Kab. Bengkulu Tengah Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta) Table 3.1 GDRP of Central Bengkulu at Current Prices According to Industrial Origin (Million) No 1
Lapangan Usaha / Industria Origin (sektor / Sector) Pertanian / Agriculture
2
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
3
Industri Pengolahan / Processing Industry
4 5
Listrik, Gas & Air Bersih / Electricity, Gas, Water Supply Kontruksi / Construction
2009
2010
2011
2012
2013
270.228,02
312.037,35
349.355,81
386.477,17
435.898,97
175.253,96
191.689,18
221.632,65
256.828,56
270.507,27
41.540,19
45.091,12
51.996,69
59.487,96
68.217,12
1.036,34
1.109,96
1.222,81
1.352,07
1.546,00
28.377,03
35.819,22
41.166,12
48.492,97
55.595,42
100.639,45
110.859,95
122.499,45
139.879,70
165.744,63
6
Perdagangan, Hotel & Restoran / Trade, Hotel, Restaurant
7
Transportasi & Komunikasi / Transportation & Communication
34.563,73
37.283,92
42.706,57
47.910,12
54.194,76
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan / Financial, Tenancy & Business Service
33.638,37
38.499,03
44.094,21
52.531,65
61.067,22
Jasa – jasa / Services 81.823,13 96.119,69 108.761,65 122.855,80 Jumlah/ Total 767.100,22 868.509,42 983.435,96 1.115.815,99 Sumber: Kabupaten Bangkulu Tengah Dalam Angka 2014 / Source: Center Bengkulu In Figures 2014
144.569,22 1.257.340,62
9
Tabel 3.2 Rata-rata Kontribusi dan Pertumbuhan Sektoral (2009-2013) Table 3.2 The Average of Contribution and Growth Sector (2009-2013) Kabupaten Bengkulu Tengah No
Lapangan Usaha / Industrial Origin (Sektor / Sector)
Rata-Rata Kontribusi Sektoral / Average Contributions Sector (2009-2013)
Rata-Rata Pertumbuhan Sektoral / Average Growth Sector (2009-2013)
1
Pertanian / Agriculture
35.20%
12.7%
2
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
22.40%
11.6%
3
Industri Pengolahan / Processing Industry
5.33%
13.2%
4
Listrik, Gas & Air Bersih / Electricity, Gas, Water Supply
0.13%
10.5%
5
Kontruksi / Construction
4.16%
18.4%
6
Perdagangan, Hotel & Restoran / Trade, Hotel, Restaurant
12.81%
13.3%
7
Transportasi & Komunikasi / Transportation & Communication
4.35%
11.9%
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan / Financial, Tenancy & Business Service
4.57%
16.1%
9 Jasa – jasa / Service 11.06% 15.3% Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 / Source: Center Bengkulu RegencyIn Figures 2014 Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
17
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Rata-rata pertumbuhan pada sektor pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam periode 2009 sampai dengan 2013 sebesar 12,7%, dan kontribusi yang diberikan mencapai 35,20% dari total nilai PDRB kabupaten Bengkulu Tengah. Pada sektor pertambangan dan penggalian, ratarata pertumbuhannya sebesar 11,6% dengan kontribusi sebesar 22,40%. Rata-rata pertumbuhan sektoral tertinggi selama kurun waktu 2009 hingga 2013 dicapai oleh sektor kontruksi yaitu sebesar 18,4%, tetapi kontribusinya hanya sebesar 4,16%.
The average growth in the agricultural sector in Central Bengkulu in the period 2009 to 2013 by 12.7%, and the contribution reached 35.20% of the total value of GDRP of Central Bengkulu. The average growth of the mining and quarrying sector is 11.6% with a contribution of 22.40%. The highest sectoral average growth during the period 2009 to 2013 is achieved by the construction sector by 18.4%, but the contribution only 4.16%.
Penjelasan lebih rinci tentang struktur ekonomi Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat dari PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah atas dasar harga berlaku berikut :
A more detailed explanation of the structure of the economy in Central Bengkulu can be seen from GDRP of Central Bengkulu at current prices in the following:
a. Sektor Primer Sektor primer terdiri dari sektor pertanian, sektor pertambangan & penggalian, mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah. Rata-rata kontribusi sektor primer pada PDRB selama periode 2009-2013 sebesar 57,59%. Besarnya kontribusi sektor primer didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan andil sebesar 35,20% dari total PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah. Sedangkan, sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi 22,40%. Hal ini menunjukkan tingginya ketergantungan perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah terhadap sektor primer. Namun kontribusinya cenderung mengalami penurunan.
a. Primary sector The primary sector is composed of agriculture, mining and quarrying that has an important role in the economic development of Central Bengkulu. The average contribution of the primary sector in GDRP during the 2009-2013 period amounted to 57.59%. The amount of contribution of the primary sector is dominated by the agricultural sector that is responsible for 35.20% of total GDRP of Central Bengkulu. Meanwhile, the mining and quarrying sector contributed 22.40%. This demonstrates the high dependence of the economy of Central Bengkulu to the primary sector. But its contribution tends to decrease.
b. Sektor Sekunder Sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, & air bersih, serta sektor konstruksi. Rata-rata kontribusi sektor sekunder dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bengkulu Tengahdalam periode 2009-2013yaitu sebesar 9,61%.Pada sektor ini kontribusinya tidak terlalu besar, namun kontribusi dari sektor ini mennjukkan peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi sektor sekunder dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah secara berturut-turut mencapai 9,60% di tahun 2011, 9,80% pada tahun 2012, dan pada tahun 2013 sebesar 9,97%. Stabilnya kontribusi sektor pembentuk sektor
b. Secondary sector Secondary sector comprising processing industry, electricity, gas and clean water, as well as the construction sector. The average contribution of the secondary sector in GDRP of Central Bengkulu in the period 2009-2013 equal to 9.61%. This sector contribution is not too big, but the contribution of this sector showed the increase every year. Contribution of the secondary sector in GDRP of Central Bengkulu respectively reached 9.60% in 2011, 9.80% in 2012, and 9.97% in 2013. The stable contributions of the forming secondary sector particularly the processing industry sector and the construction sector showed a positive added value. In 2012 the processing industry
18
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary sekunder khususnya sektor industri pengolahan dan sektor kontruksi yang menunjukan nilai pertambahan yang positif. Pada tahun 2012 sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 5,33% dan pada tahun 2013 bertambah menjadi 5,43%. Sedangkan sektor kontruksi memberikan kontribusi sebanyak 4,35% di tahun 2012, dan naik menjadi 4,42%. c.
Sektor Tersier Sektor tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor transportasi & komunikasi, sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa merupakan sektor kedua terbesar setelah sektor primer dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah. Rata-rata kontribusi sektor tersier dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah mencapai 32,79% dalam kurun waktu tahun 2009 hingga tahun 2013. Kontribusi sektor tersier terhadap perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 33,85% di tahun 2013 dan 32,55% pada tahun 2012.
2015
sector contributed 5.33% and in 2013 increased to 5.43%. While the construction sector contributed of 4.35% in 2012, and increased to 4.42%.
c.
Tertiary sector The tertiary sector comprising trade, hotels and restaurants, transportation and communication sector, financial, tenancy and business services sector, as well as the services sector is the second largest sector after the primary sector in the economy of Central Bengkulu. The average contribution of the tertiary sector in GDRP of Central Bengkulu reached 32.79% in the period 2009 to 2013. The tertiary sector's contribution to the economy of Central Bengkulu of 33.85% in 2013 and 32.55% in 2012.
3.2. Laju Pertumbuhan
3.2. The Growth Rate
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu alat untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah menunjukkan besarnya PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah atas harga berlaku mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 767.100,22 juta, pada tahun 2010 sebesar Rp. 868.509,42 juta, pada tahun 2011 sebesar Rp. 983.435,96 juta, pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.115.815,99 juta, dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.257.340,62 juta. Hal ini berarti pada tahun 2013 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,15% di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Gross Domestic Regional Product (GDRP) as one of the tools to describe the condition of the economy of a region shows the GDRP of Central Bengkulu at current prices increased. In 2009 the GDRP of Central Bengkulu at current prices amounted to Rp. 767,100.22 million, in 2010 amounted to Rp. 868,509.42 million, in 2011 amounted to Rp. 983,435.96 million, in 2012 amounted to Rp. 1,115,815.99 million, and in 2013 amounted to Rp. 1,257,340.62 million. This means that in 2013 occurred economic growth of 6.15% in Central Bengkulu.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
19
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
4. POTENSI PEREKONOMIAN
4. POTENTIAL OF ECONOMIC
4.1. Sektor Pertanian
4.1. Agricultural Sector Gambar 4.1 Kegiatan Penanaman Padi Figure 4.1 Paddy Plantation Activities
A.
Tanaman Pangan
A.
Komoditi utama sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain adalah padi, jagung, dan lainnya. Tanaman pangan tersebut telah berproduksi sebagaimana diuraikan pada tabel berikut:
Food Crops
The main food crop commodity sector in Central Bengkulu includes paddy, corn and others. The food crops have been producing as described in the following table:
Tabel 4.1 Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton) Komoditi Pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 Table 4.1 Harvested Area (Ha) and Production (Ton) of Food Crops Commodity in Central Bengkulu 2013
No
Jenis Tanaman/ Plant Type
Luas Panen/ Harvested Area (ha)
Produksi / Production (ton)
1
Padi Sawah/ Paddy
8.592
29.212,3
2
Padi Ladang/ Paddyfields
2.841
6.250,20
3
Jagung/ Corn
641
2.156,8
4
Kedelai/ Soybeans
123
110,7
5
Ubi Kayu/ Cassava
445
5.206,5
20
Kecamatan/ Sub-district
Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Luas Panen/ Harvested Area (ha)
No
Jenis Tanaman/ Plant Type
Produksi / Production (ton)
6
Ubi Jalar/ Sweet Potato
57
826,5
7
Kacang Tanah/ Peanuts
304
334.4
8
Kacang Hijau/ Green Beans
78
73.32
2015
Kecamatan/ Sub-district Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji.
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Center Bengkulu RegencyIn Figures 2014
Gambar 4.2 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Bengkulu Tengah 2011-2013 Figure 4.2 Harvested Area Development and Paddy Production in Central Bengkulu 2011-2013
Gambar 4.3 Perkembangan Produksi (Ton) Komoditas Palawija di Kab. Bengkulu Tengah 2011-2013 Figure 4.3 Production (Ton) Development of Horticulture Commodity in Central Bengkulu 2011-2013
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
21
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary Gambar 4.4 Peta Potensi Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.4 Agriculture Potential Map of Central Bengkulu
22
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary B.
Holtikultura
B.
2015
Horticulture
Gambar 4.5 Potensi Holtikultura Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.5 Horticulture Potential in Central Bengkulu
Tanaman holtikultura meski tidak dominan, namun cukup potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah. Data luas lahan dan potensi produksi holtikultura dirinci pada tabel berikut:
Horticultural crops, though not dominant, but has the potential to be developed by communities in Central Bengkulu. The detailed data of land area and horticulture production potential is in the table below
Tabel 4.2 Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013 Table 4.2 Harvested Area and Vegetables Production in Central Bengkulu 2013 Luas Panen (ha)/ No Jenis sayuran/ Vegetable Type Produksi (kwintal)/ Production (Qw) Harvested Area (ha) 1 Kacang Panjang/ Long Beans 643,54 277 2 Cabe Besar/ Chili 621,92 215 3 Tomat/ Tomato 435,90 171 4 Terong/ Eggplant 10.978,36 206 5 Buncis/ Beans 6 Timun/ Cucumber 538,28 396 7 Labu Siam/ Chayote 75,71 18 8 Kangkung/ Kale 502,23 193 9 Bayam/ Spinach 2.264,04 172 Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
23
2015 C.
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Buah-Buahan
C.
Fruits
Gambar 4.6 Potensi Komoditi Buah-buahan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.6 Fruits Potential Commodity in Central Bengkulu
Tanaman buah-buahan merupakan tanaman alternatif yang diusahakan dan dikembangkan oleh masyarakat. Produksi buah yang paling dominan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah durian, mangga, rambutan, dan duku.Berikut Luas panen dan produksi buah-buahan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Fruit crops are the alternative cultivated crops and developed by the community. The most dominant fruits productions in Central Bengkulu are durian, mango, rambutan, and duku. Here are the harvested area and fruits production in Central Bengkulu.
Tabel 4.3 Luas Panen dan Produksi Buah-buahan di Kabupaten Bengkulu Tengah 2013 Table 4.3 Harvested Area and Fruits Production in Central Bengkulu 2013 Produksi (Kwintal)/ Luas Panen (Ha)/ Jenis Buahan/ Fruit Type Production (Qw) Harvested Area (Ha) Alpukat/ Avocado 1.475,9 21,06 Mangga/ Mango 5.450,8 85,11 Rambutan/ Rambutan 4.276,7 120,25 Duku/ Duku 3.243,3 15,92 Jeruk/ Orange 2,69 Durian/ Durian 30.293,8 720,73 Jambu/ Guava Sawo/ Sapodilla 596,5 6,80 Sirsak/ Soursop 555,4 6,69 Pepaya/ Papaya 2.925,2 9,68 Nanas/ Pineapple 538,7 0,47 Salak/ Bark 3.052,9 8,13
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Center Bengkulu Regency In Figures 2014
24
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary D. Perkebunan
D.
2015
Plantation
Gambar 4.7 Potensi Komoditi Perkebunan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.7 Plantation Potential Commodity in Central Bengkulu
Komoditi Perkebunan yang cukup mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kopi Robusta, Kopi Arabika, Kelapa, , Kakao, Lada, Kayu Manis, Kapuk, Pinang, Vanili, dan Pala. Luas areal dan produksi perkebunan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Commodity Plantation that has a relatively high economic value in Central Bengkulu Regency are rubber, oil palm, robusta coffee, arabica coffee, coconut, cocoa, pepper, cinnamon, kapok, areca, vanilla and nutmeg. The area and production of plantation crop can be seen in the table below.
Tabel 4.4 Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di KabupatenBengkulu Tengah 2013 Table 4.4 Harvested Area and Plantation Crop in Central Bengkulu 2013
No
Jenis Tanaman/ Plant Type
Luas Panen (Ha)/ Harvested Area (Ha)
Produksi (Ton) / Production (Ton)
1 Karet/ Rubber
10.494
9.442
Kopi Robusta/ Robusta Coffee
4.562
2.567
Kopi Arabika/ Arabica Coffee
350
200
Kelapa/ Coconut
1.338
764
Kelapa Sawit/ Oil Palm
7.277
13.58
Kakao/ Cocoa
440
409
Lada/ Pepper
141
55
80
4
35
9
2
3 4
5
6
7 8 9
Kayu Manis/ Cinnamon Kapuk/ Kapok
Kecamatan/ Sub-district
Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Pematang Tiga. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Karang Tinggi, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Pondok Kelapa, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Talang Empat, Taba Penanjung, Merigi Kelindang, Merigi Sakti, Pematang Tiga. Talang Empat, Taba Penanjung, Pagar Jati, Pematang Tiga. Bang Haji.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
25
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Jenis Tanaman/ Plant Type
No
Luas Panen (Ha)/ Harvested Area (Ha)
Produksi (Ton) / Production (Ton)
10
Pinang/ Areca
449
368
11 12
Vanila/ Vanilla Pala/ Nutmeg
2 10
1 0,5
Kecamatan/ Sub-district Merigi Kelindang, Pagar Jati, Merigi Sakti, Pondok Kumbang, Pematang Tiga, Bang Haji. Merigi Kelindang. Merigi Kelindang.
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Center Bengkulu Regency In Figures 2014
Gambar 4.8 Perkembangan Produksi (Ton) Perkebunan di Bengkulu Tengah, 2011-2013 Figure 4.8 Plantation Production (ton) Development in Central Bengkulu 2011-2013
Gambar 4.9 Perkembangan Luas Panen (Ha) Perkebunan di Bengkulu Tengah, 2011-2013 Figure 4.9 Plantation Harvested Area (Ha) Development in Central Bengkulu 2011-2013
26
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 4.10 Peta Potensi Perkebunan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.10 Plantation Potential Map of Center Bengkulu
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
27
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
4.2. Sektor Perikanan
4.2. Fishery Sector
Gambar 4.11 Aktivitas Perikanan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.11 Fishery Activities in Central Bengkulu
Letak Kabupaten Bengkulu Tengah sebagian besar tidak berada di daerah pesisir, terkecuali kecamatan Pondok Kelapa yang berlokasi di Pesisir Samudera Hindia. Dari kecamatan Pondok Kelapa Produksi dan Nilai produksi dari hasil perikanan laut yaitu sebesar 1.496,2 ton dan 41,37 milyar rupiah. Jumlah luas usaha, produksi, dan nilai produksi perikanan Darat di Kabupaten Bengkulu Tengah.
No 1 2 3 4 5
Central Bengkulu largely located in the coastal areas, with the exception of Pondok Kelapa which located on the Indian Ocean coast. The production and production value of marine fisheries production in Pondok Kelapa reached 1,496.2 tons and 41.37 billion rupiah. The following table shows the number of business area, production, and production value ofinland fisheries in Central Bengkulu Regency.
Tabel 4.5 Jumlah Luas usaha, Produksi, dan Nilai Produksi Perikanan Table 4.5 Number of Business Area, Production and Production Value of Fishery Luas Usaha/ Nilai Produksi / Produksi/Production Perikanan / Fishery Business Area Production Value (ton) (Ha) (Rupiah) Kolam/ Pond 164 530 3.890 Tebat Tehnis/ Technical Dam 32 6,35 50 Perikanan/ Fisheries 30,2 1.050 Tambak/ Fishpond 157 2.625 Laut/ Marine 1.496,2 41.371.500.000
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Center Bengkulu Regency In Figures 2014
28
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary 4.3. Sektor Pariwisata
2015
4.3. Tourism Sector
Gambar 4.12 Objek Wisata Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.12 Tourist Object in Central Bengkulu
Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat wisata Central Bengkulu has natural, beaches, and alam, wisata pantai, dan wisata sejarah. Wisata historical attractions. Natural attraction in alam di Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat Central Bengkulu contained Nine Twists Park, Taman Liku Sembilan, Bukit Kandis dan Gunung Kandis Hill and Bungkuk Mount, Datar Lebar Bungkuk, Air Terjun Datar Lebar. Wisata Pantai Waterfalls. The beach tourisms are Holy River terdapat Pantai Sungai Suci, dan untuk wisata Beach, and Coa Sako bunker tour for historical sejarah terdapat wisata Bungker Coa Sako. Bunga attraction. Rafflesia Arnoldi Flower is one of the Rafflesia Arnoldi adalah salah satu bunga terbesar largest flower in the world, became the original di dunia, menjadi habitat asli Kabupaten habitat of Central Bengkulu located in tropical Bengkulu Tengah yang terdapat di hutan tropis forests that have many springs. Object Nine Twists yang kaya akan mata air. Obyek wisata Taman Parks located in the area of protected forest Liku Sembilan berada di kawasan cagar alam reserves covering an area of Taba Penanjung ± 46 hutan lindung Taba Penanjung yang luasnya ± 46 Ha. Ha. Tabel 4.6 Potensi Objek wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah Table 4.6 Tourist Object Potential in Central Bengkulu Kecamatan/ No Obyek Wisata/ Tourist Object Lokasi/ Location Sub-district 1 Air Terjun Embun / Embun Waterfalls Ds. Lagan Bungin 2 Makam Putri Darah Putih / Talang Empat Ds. Taba Pasmah Princess Darah Putih Cemetery 3 Air Terjun Datar Lebar / Datar Lebar Waterfalls Ds. Datar Lebar 4 Dam Lubuk Serigo / Lubuk Sergio Dam Kel.Tb.Penanjung 5 Puncak Liku Sembilan / Liku Sembilan Peak Ds.Tanjung Heran 6 Air Terjun Peh/ Peh Waterfalls Ds.Tanjung Heran Taba Penanjung 7 Kolam Renang Belanda / Belanda Swimming Pool Ds.Tanjung Heran 8 Benteng Coa Sako / Coa Sako Fort Ds.Tanjung Heran 9 Prasasti Batu Jung / Jung Stone Relics Ds.Rindu Hati 10 Makam Raja Gogok / King Gogok Tomb Ds.Rindu Hati 11 Ritual Lonjok/ Lonjok Ceremony Ds. Karang Nanding Karang Tinggi 12 Benteng Belanda / Holland Fort Ds. Talang Empat 13 Air Terjun / Waterfalls Ds. Penembang Merigi Kelindang 14 Air Terjun/ Waterfalls Ds.Rena Kandis Pagar Jati 15 Arung Jeram/ Rafting Ds.Pagar Jati 16 Bendungan Plta Musi / Pita Musi Dam Ds.Susup 17 Keramat Nibung/ Nibung Sacred Ds.Susup 18 Air Terjun Curug/ Curug Waterfalls Ds.Komering Merigi Sakti 19 Danau Ex Tambang / Ex Mining Lake Ds.Susup 20 Wisata Alam/ Natural Attraction Ds.Rajak Besi 21 Meriam Dan Kelambu Sakti / Cannon And Kelambu Way Ds.Susup 22 Taman Hutan Raya Rajo Lelo / King Rajo Lelo Forest Ds. Tanjung Terdana Pondok Kubang Park Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah 2014 Source: Tourism Department of Central Bengkulu 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
29
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary Gambar 4.13 Peta Potensi Pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.13 Tourism Potential Map in Bengkulu Tengah
30
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary 4.4. Sektor Pertambangan
2015
4.4. Mining Sector
Gambar 4.14 Pertambangan Batubara di Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.14 Coal Mining Site in Central Bengkulu
Potensi pertambangan terbesar di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah batubara. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan yang kedua terbesar setelah sektor pertanian. Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu penghasil batubara terbesar di Provinsi Bengkulu dengan produksi Batubara sebesar 1.219.499,72 Ton. Berikut data perkembangan produksi batubara dan volume pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
The biggest mining potential in Central Bengkulu is coal. Mining and quarrying sector contribution to the economy of Central Bengkulu is the second largest after agriculture. Central Bengkulu is one of the largest coal producers in the province of Bengkulu with coal production amounted to 1,219,499.72 tons. The development of coal production and marketing volume both local and international shows in the table below.
Tabel 4.7 Produksi Batubara di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009-2013 Table 4.7 Coal Production in Central Bengkulu 2009-2013 Tahun/ Year Produksi Batu Bara (Ton)/ Coal Production (Ton) 2009 489.291,51 2010 421.540,30 2011 1.348.474,90 2012 4.194.028,84 2013 1.219.499,72 Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Central Bengkulu Regency in Figures 2014
Tabel 4.9 Volume Pemasaran BatuBara yang dijual Dalam Negeri dan Luar Negeri Di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009-2013 Table 4.9 Sold Coal Marketing Volume in Local and International Market in Central Bengkulu 2009-2013 Dalam Negeri (Ton)/ Luar Negeri (Ton)/ Tahun/ Year Local Market (Ton) International Market (Ton) 2009 2010 525.696,50 2011 245.231,14 918.931,44 2012 731.518,90 3.319.952,91 2013 246.604,13 1.035.161 Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Central Bengkulu Regency in Figures 2014
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
31
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Beberapa potensi pertambangan lainnya yang terdapat di Kabupten Bengkulu Tengah antara lain adalah pasir besi, batu besi, bentonit, kaolin, tanah liat, zeolit, dan andesit. Seperti dirinci pada tabel berikut:
Several other mining potential that located in Central Bengkulu are iron sand, iron rock, bentonite, kaolin, clay, zeolite, and andesite. The detailed is in the following table:
Tabel 4.10 Potensi Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah Table 4.10 Mining Potential in Central Bengkulu No. 1
Komoditi/ Commodity Batubara/ Coal (perkiraan Cadangan/ Reserves estimation)
Lokasi/ Location Taba Penanjung
Pematang Tiga
Pagar Jati
2
Pasir besi/ Iron Sand
Karang Tinggi – Pondok Kubang Merigi Kelindang Pondok kelapa
3
Batu besi/ Iron Rock
Pagar Jati
4
Bentonit/Bahan Lumpur Pemboran Minyak / Bentonite/ Material Oil Well Drilling Mud Kaolin/Batu Bahan keramik / Kaolin/ Ceramic Stone Material Lempung/ Tanah Liat / Clay
Taba Penanjung Talang Empat
5 6 7 8 9
Zeolit/bahan penjernih / Zeolite/ Purification Material Andesit / Andesite Andesit dan Basalt/ Andesite and Basalt
Pondok Kelapa Talang Empat Pondok kelapa Taba Penanjung Taba Penanjung
Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah, 2014 Source: Regional Government of Central Bengkulu 2014
32
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Taba Penanju Tanjung Raman Kota niur Lubuk sini Rindu hati Bajak 1 Air Kotok Batu Berang Tiambang Kebun Lebar Pematang Tiga Temiang Pagar jati Kerta pati Renah Lebar Pondok Kubang Lubuk Unen - Susup - Pondok Kelapa, Sungai Hitam, - Pasar Pedati - Desa Tamiang - Kertapati Bukit Kandis Kampung Padang Bjk. Renah Lebar Pondok Kelapa Surabaya, Kembang. Seri Sekayun, Ds. Limau
Produksi/ Production 6.300.000 ton 1.000.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 2.500.000 ton 650.000 ton 650.000 ton 650.000 ton 350.000 ton 250.000 10.355.661 ton
650.000 ton 8.750.000 ton 8.750.000 ton 30.000 ton 9.100.000 ton 100.000.000 ton 1.250.000 ton 10.000.000 M 1.000.000 M
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 4.15 Peta Potensi Batubara Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.15 Coal Potential Map of Central Bengkulu
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
33
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
4.5. Sektor Peternakan
4.5. Animal Husbandry Sector
Gambar 4.16 Potensi Peternakan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.16 Animal Husbandry Sector in Central Bengkulu
Komoditi Peternakan di Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki daya dukung yang potensial untuk dikembangkan. Hal ini didukung dengan daya tampung luas lahan yang masih banyak tersedia. Ketersediaan pakan dan kesesuaian habitat pengembangan usaha peternakan di Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi ternak unggas seperti ayam buras, ayam petelur dan itik. Sementara itu ternak remunisasi meliputi: sapi, kerbau, kambing, domba dan babi. Pemasaran hasil produksi peternakan dan Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi pasar Kota Bengkulu, wilayah Provinsi Bengkulu serta daerah lain diluar Provinsi Bengkulu.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Livestcok commodity in Central Bengkulu has a carrying capacity of potential to be developed. This is supported by the capacity of the land area that is still widely available. Food availability and suitability of habitat for the development of animal husbandry in Central Bengkulu includes poultry such as free-range chicken, laying hens and ducks. Temporal remunisasi livestock include cattle, buffalo, goats, sheep and pigs. Livestock production and marketing of Central Bengkulu includes market of Bengkulu City, Bengkulu Province and other areas outside the province of Bengkulu.
Tabel 4.10 Populasi Ternak menurut Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013 Table 4.10 Population of Cattle by District in Central Bengkulu Regency 2013 Kecamatan/ Kerbau/ Kambing/ Domba/ Goat Sapi/ Cattle Sub-district Buffalo Sheep Talang Empat 1.099 707 1.384 0 Karang Tinggi 990 1.022 2.459 214 Taba Penanjung 446 492 2.306 204 Merigi Kelindang 173 281 930 119 Pagar Jati 407 296 722 96 Merigi Sakti 378 97 611 85 Pondok Kelapa 2.245 40 1.596 76 Pondok Kubang 958 620 1.212 75 Pematang Tiga 577 308 487 107 Bang Haji 453 278 326 83 Jumlah/ Total 7.726 4.141 12.033 1.054
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Central Bengkulu In Figures 2014
34
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 4.17 Peta Potensi Peternakan Kabupaten Bengkulu Tengah Figure 4.17 Animal Husbandry Potential Map in Central Bengkulu
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
35
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
5. Peluang Investasi
5. Investment Opportunities
5.1. Peluang Investasi Pengembangan Perkebunan Karet dan Industri Karet
5.1. Investment Opportunities Development of Rubber Industry
Budidaya Tanaman karet sudah cukup lama dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah, hal ini karena kondisi agro-ekologinya yang sangat mendukung untuk budidaya karet. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang mempunyai nilai jual tinggi karena sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri yang berbasis karet. Luas tanaman karet di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2013 seluas 10.494 ha dengan total produksinya sebesar 9.442 ton.
Rubber cultivation has been a while to be developed in Central Bengkulu, because it is supported by agro-ecological conditions. Rubber is one of the strategic plantation commodities that have a high sales value because it is needed as a raw material of industry based rubber. Rubber plantations area in Central Bengkulu in 2013 covering an area of 10,494 hectares with a total production of 9,442 tons.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
of
Tabel 5.1 Luas Tanaman dan Produksi Perkebunan Karet Menurut Kecamatan Table 5.1 Land Area and Production of Rubber Plantation per Sub-ditrict TM/ TT/TR/ TBM/ Jumlah/ Produksi/ Kecamatan/ Produced Poor Unproduced Crop Total Production Sub-district Crop Plant (ha) (ha) (ton) (ha) (ha) Talang Empat 346 1.422 15 1783 1.938 Karang Tinggi 30 1.168 20 1218 1.592 Taba Penanjung 237 687 150 1074 936 Merigi Kelindang 179 155 60 394 211 Pagar Jati 410 271 15 696 369 Merigi Sakti 69 120 10 199 164 Pondok Kelapa 321 620 85 1026 845 Pondok Kubang 936 1.545 28 2509 2.106 Pematang Tiga 187 549 57 793 748 Bang Haji 286 391 125 802 533 Jumlah (2013)/ 10.494 9.442 Total (2013) 3.001 6.928 565 2012 2.836 6.934 565 10.335 9.452 2011 2.773 6.811 751 10.335 7.569
Sumber: Kabupaten Bengkulu Tengah Dalam Angka 2014 Source: Central Bengkulu In Figures 2014
Keterangan / Note :
TBM TM TT/TR
= = =
Sejalan dengan pertumbuhan industri dan ekonomi dunia, kebutuhan akan karet (natural rubber) sebagai bahan baku industri akan terus meningkat, sedangkan areal perkebunan karet makin terbatas sehingga harga komoditas karetpun akan terus naik. Statistik harga karet dunia sepuluh tahun terakhir dari tahun 2000 – 2010 menunjukan kenaikan per tahun rata – rata
36
Tanaman Belum Menghasilkan / Unproduced Crop Tanaman Mengahasilkan / Produce crop Tanaman Tua / Tanaman Rusak / Poor Plant In line with the growth of the industry and the world economy, the need for rubber (natural rubber) as industrial raw materials will continue to increase, while the rubber plantation area is more limited so rubber commodity prices will continue to increase. Statistics world rubber prices last ten years from the year 2000-2010 showed the increase in average per year of 20%. Latex
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
sekitar 20 persen. Produksi lateks per satuan luas dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain klon klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, sistem dan manajemen sadap dan lainnya.
production per unit area in a specified period is influenced by several factors, such as used rubber clones, land suitability and Agroclimatology, immature plant maintenance, tapping and systems management and others.
Berikut disajikan Pohon Industri Karet dimana menunjukkan banyaknya industri turunan yang dapat dikembangkan dari bahan mentah karet yang sangat berpotensi dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
The below figure shows industrial rubber tree which indicates the number of derivative industries that can be developed from the raw material rubber which is very likely to be developed in Central Bengkulu.
Gambar 5.1 Pohon Industri Komoditi Karet Figure 5.1 Industrial Rubber Commodity Tree
Gambar 5.2 Proses Produksi Crumb Rubber Figure 5.2 Crumb Rubber Processing Industry
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
37
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
5.2. Analisis Ekonomi
5.2. Economic Analysis
Dalam Investasi pengembangan Industri Karet, Analisis kelayakan industri pengolahan karet diasumsikan harga jual produk crumb rubber yang berlaku pada saat kajian adalah rata-rata Rp. 25.939 per kilogram. Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk investasi pabrik pengolahan karet dengan asumsi umur ekonomis selama 20 tahun adalah sebesar Rp 36.177.715.250,-. Dalam analisis ini juga di hitung biaya reinvestasi pada tahun ke 11 sebesar Rp. 11.558.750.000,-. Sehingga jumlahnya yaitu sebesar Rp. 47.736.465.250,-
In investment of the development of rubber industry, rubber processing industry feasibility analysis assumed crumb rubber product selling prices prevailing at the time of the study is Rp. 25,939/kg. The investment costs are the costs incurred for investments rubber processing industry with the assuming economic life for 20 years of Rp. 36,177,715,250. In this analysis also calculated the cost of reinvestment in the year 11 amounted to Rp. 11,558,750,000. So that the amount that is equal to Rp. 47,736,465,250.
Produksi merupakan output yang dihasilkan pabrik pengolahan selama umur ekonomisnya. Produksi yang dihasilkan pabrik berupa SIR-20. Sedangkan nilai produksi yang dihasilkan pabrik merupakan produksi yang dikalikan dengan harga jual yang berlaku. Perkiraan produksi sebesar 71.040 ton dan nilai produksi pabrik adalah sebesar Rp. 1.842.706.560.000,- atau rata-rata pertahunnya adalah sebesar Rp. 92.135.328.000,-.
Production is generated output processing plant during its economic life. The resulting production plant in the form of SIR-20. While the value of production generated a factory production multiplied by the prevailing selling prices. Estimated production of 71.040 tons and the production value of the plant is Rp. 1,842,706,560,000 or the average per year is Rp. 92,135,328,000.
Biaya operasional pada pembangunan pabrik pengolahan merupakan keseluruhan biaya yang digunakan pada proses produksi (umur ekonomis 20 tahun), Besarnya total biaya operasional diperkirakan sebesar Rp. 1.679.274.321.000,- . Jumlah penerimaan kotor (gross benefit) pabrik pengolahan karet sebesar Rp. 163.432.239.000,(selama 20 tahun) atau Rp. 8.171.611.950,- per tahun dengan asumsi harga produk olahan karet adalah sebesar Rp. 25.939 /kg.
The operational costs on the construction of a processing plant is the overall cost of which is used in the production process (economic life of 20 years), the total amount of operating cost is estimated at Rp. 1,679,274,321,000. The amount of the gross revenue (gross benefit) of rubber processing industry is Rp. 163,432,239,000 (for 20 years) or Rp. 8,171,611,950 per year, assuming the price of rubber refined products is Rp. 25.939/kg.
Penerimaan bersih yaitu penerimaan kotor (gross benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya yang dikeluarkan (biaya investasi dan operasional). Besarnya penerimaan pabrik diperkirakan sebesar Rp. 114.402.567.000,- (selama 20 tahun) atau rata-rata per tahun Rp. 5.720.128.350,-.
Net revenues are gross revenues (gross benefit) minus total costs (investment and operating costs). The amount of factory acceptance estimated at Rp. 114,402,567,000 (for 20 years), or an average per year of Rp. 5,720,128,350.
Tabel 5.2 Proyeksi Hasil Industri Pengolahan Karet Table 5.2 Projected Result of Rubber Processing Industry Uraian/ Explanation
Nilai/ Value (Rupiah)
Proyeksi Pendapatan/ Revenue Projection Produksi SIR-20 (kg)/ SIR-20 Production (kg) Harga Jual produk crumb rubber (Rp /kg)/ Crumb Rubber Product Retail Price (Rp/Kg) Hasi Penjualan Produk Crumb Rubber/ Crumb Rubber Product Sales Result
38
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
71,040,000.00 25,939.00 1,842,706,560,000.00
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
Uraian/ Explanation Total Pendapatan/ Total Revenue
2015
Nilai/ Value (Rupiah) 1,842,706,560,000.00
Proyeksi Biaya/ Cost Projection Operasional/ Operational
1,100,000,000,000.00
Asuransi/ Insurance
302,868,337,000.00
Pajak/ Tax
276,405,984,000.00
Penerimaan Kotor/ Gross Revenue
163,432,239,000.00
Biaya Investasi/ Invesment Cost
49,029,672,000.00
Total Biaya/ Total Cost
1,149,029,672,000.00
Penerimaan Bersih/ Net Revenue
114,402,567,000.00
5.3. Analisis Profitability Finansial Analisis ini digunakan untuk mengetahui kelayakan investasi dengan ukura-ukuran seperti B/C ratio, NPV dan IRR Hasil analisis menunjukkan bahwa investasi pengolahan karet layak dan menguntungkan. Nilai-nilai ukuran kelayakan usaha dapat dilihat sebagai berikut
5.3. Profitability Financial Analysis This analysis is used to determine the feasibility of investment with measures such as the B / C ratio, NPV and IRR. The analysis showed that the investment of rubber processing industry is viable and profitable. The standart values of feasibility can be seen in the following table.
Tabel 5.3Kriteria Kelayakan Investasi Industri Pengolahan Karet (Crumb Rubber) Table 5.3 Feasibility Investment Criteria of Rubber Processing Industry (Crumb Rubber) Analisis/ Analysis Nilai/ Value Justifikasi/ Justification Investasi/ Investment Rp 36.177.715.250,NPV Rp. 32.375.726.000 Layak ; NPV > 0/ Worth; NPV>0 Layak; IRR > Tingkat Suku Bunga 18%/ IRR 21.50% Worth; IRR > Interest Rate> 18% NET B/C 1.38 Layak ; B/C Ratio > 1/ Worth; B/C Ratio >1 Payback Periode 7.6 7 Tahun 6 Bulan/ 7 years 6 month 1) Net B/C ratio Analisis Net B/C ratio adalah perbandingan antara total cash inflow terhadap total cash outflow. Net B/C ratio ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost yang dikeluarkan. Berdasarkan perhitungan kelayakan usaha, nilai Net B/C ratio adalah 1,38 yang artinya benefit yang diperoleh adalah 1,38 kali lipat dari cost yang dikeluarkan.
1) Net B / C ratio Analysis of Net B / C ratio is the ratio between the total cash inflow to the total cash outflow. Net B / C ratio shows how many times the profit to be obtained from the costs incurred. Based on feasibility calculations, the value of the Net B / C ratio is 1,38, which means the profit obtained is 1,38 times that of the cost incurred.
2) Payback period Payback period diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha diperoleh nilai payback period terjadi tahun ke 7 lebih 6 bulan.
2) Payback periode The payback period is defined as the period of return of the investments made by the profits of a project. The payback period occurs in the seventh years and six month (7 years and 6 month) by the result of the calculation of the feasibility values analysis.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
39
2015
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
3) Net Present Value (NPV) NPV dari suatu proyek merupakan nilai sekarang dari selisih benefit dengan cost pada Discount Factor (DF) tertentu. NPV menunjukkan kelebihan manfaat dibandingkan dengan biaya. Apabila NPV lebih besar dari 0 berarti proyek tersebut menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Berdasarkan hasil perhitungan NPV pada Discount Factor 18 % menunjukan nilai NPV sebesar Rp. 32.375.726.000 yang artinya nilai NPV > 1. Hal ini berarti proyek layak untuk diusahakan.
3) Net Present Value (NPV) NPV of a project is the present value of the difference in the cost benefit with the specific discount factor (DF). NPV shows the advantages of the benefits compared to the costs. If NPV is greater than 0 means that the project is profitable and worth the effort. Based on the calculation of NPV at 12% discount factor shows the NPV value of Rp. 32.375.726.000,- which means the value of NPV> 1. This means that the project of cow and buffalo development worth the effort.
4) Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah suatu kriteria investasi untuk mengatakan persentase keuntungnan dari suatu proyek tiap-tiap tahun dan juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. IRR pada dasarnya menunjukkan Discount Factor (DF) dimana NPV = 0. Berdasarkan hasil analisis perhitungan IRR diperoleh nilai 21,50 %. Maka proyek tersebut menguntungkan dan layak untuk diusahakan, karena nilai IRR jauh lebih besar dibandingkan dengan suku bunga pasar.
4) Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR). IRR is an investment criterion to called profit percentage of a project in every year and as a measure of the project's ability to repay interest on the loan. IRR basically shows Discount Factor (DF) where NPV = 0. Based on the analysis of the IRR calculation is gained 21,50%. So, the project is profitable and it is worthed, the value of IRR is larger than the market interest rate.
40
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
2015
Gambar 5.3 Peta Peluang Investasi Perkebunan Karet di Bengkulu Tengah Figure 5.3 Rubber Plantation Investment Opportunities Map of Central Bengkulu
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah The Mapping Potential and Local Investment Opportunities Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board
41