Strategi Pemasaran
Yayasan Cinta Anak Bangsa : Mimpimu, Masa Depanmu!
Makalah Non-Seminar
Disusun oleh Yovita Ayu Liwanuru 0906524873 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Indonesia 2013
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
2
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
3
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
4
ABSTRAK
Nama
: Yovita Ayu Liwanuru
Program Studi
: Iklan
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul
: Strategi Pemasaran Yayasan Cinta Anak Bangsa: Mimpimu, Masa Depanmu!
Generasi muda adalah aset bangsa. Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) adalah sebuah organisasi non-profit di Indonesia yang berdiri berdasarkan kesadaran tersebut. Latar belakang ekonomi, sosial, dan politik yang beragam di masyarakat membuat adanya generasi muda yang kurang beruntung dan kurang membekali diri untuk menyongsong masa depan. Dengan keprihatinan tersebut, YCAB membuat kampanye sosial “Mimpimu, Masa Depanmu!” yang dikhususkan bagi siswa-siswi SMA untuk segera merencanakan apa masa depan mereka. Kampanye ini adalah satu bentuk pemasaran sosial yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan membentuk pola pikir calon penerus bangsa Indonesia agar kelak dapat menjadi generasi yang produktif, optimis, dan maju dengan cara mendorong mereka agar memiliki niat & minat kuliah selulus SMA.
Kata kunci : pemasaran sosial, kampanye sosial, generasi muda, kesadaran
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
5
ABSTRACT
Name
: Yovita Ayu Liwanuru
Study Program : Advertising Department
: Communication Science
Faculty
: Social & Political Science
Title
: Marketing Strategy Yayasan Cinta Anak Bangsa: Your Dream, Your Future!
The youth is nation’s asset. Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) is a non-profit organization in Indonesia that founded by that cognition. Different social, economy, and political background in society make some of the youth are unlucky and unprepared for the future. To solve the problem, YCAB create a social campaign “Your Dream, Your Future!” specifically for highschool students to plan their future. It’s a form of social marketing that aim to create awareness and mindset among the youth to continue their study to university, so they will be a productive, and optimist generation in the future.
Keywords : social marketing, social campaign, youth, awareness
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
6
Daftar Isi
Pendahuluan 1 Latar Belakang 4 Kondisi Eksternal 4 Kondisi Internal 7 Riset Pendahuluan 10 SWOT Pemasaran Sosial 11 Tujuan 13 Strategi 14 Khalayak Sasaran 16 Pesan Kunci 16 Program 17 Nama Program 17 Tujuan Program 17 Rincian Program 17 Pengukuran 30 Pengukuran Input 30 Pengukuruan Output 31 Pengukuran Outcome 34 Anggaran 35
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
7
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
Pendahuluan Yayasan Cinta Anak Bangsa merupakan sebuah yayasan non-profit yang berdiri sejak 13 Agustus 1999 dengan generasi muda dan anak-anak sebagai fokus utama kami. Didirikan oleh Veronica Colondam, Yayasan Cinta Anak Bangsa berdiri karena keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah generasi muda yang putus sekolah dan juga penggunaan narkoba di kalangan remaja. Seiring perjalanannya, Yayasan Cinta Anak Bangsa telah menjadi organisasi berkualitas internasional dengan berbagai penghargaan dan pengakuan salah satunya adalah status konsultasi spesial UNECOSOC pada tahun 2007 yang merupakan pemberian langsung dari PBB. Dengan perkembangan generasi muda sebagai fokus yayasan kami, Yayasan Cinta Anak Bangsa meyakini bahwa generasi muda merupakan calon-calon penerus bangsa Indonesia dan nantinya akan memperbaiki keadaan bangsa ini. Yayasan kami dengan sukarela memberikan sarana dan kesempatan, terutama untuk generasi muda yang kurang beruntung. Kami dengan sukarela memberikan pendidikan, bantuan ekonomi, dan pembangunan kesejahteraan demi masa depan yang lebih baik dan lebih cerah. Secara garis besar, program-program kerja yang dimiliki oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa adalah sebagai berikut : Healthy Lifestyle Promotion (HeLP) atau promosi gaya hidup sehat, dimana pada program ini focus kami adalah masalah kesehatan, seperti penyalahgunaan narkotika atau pencegahan HIV/AIDS terutama pada generasi muda, House of Learning and Development (HoLD) atau rumah belajar dan pengembangan, dimana pada program ini kami menyediakan fasilitas pendidikan bagi generasi muda seperti pendidikan ketrampilan berbahasa Inggris, dll, Hands-on Operation for Entrepreneurship (HOpE) atau bantuan langsung untuk wirausaha, dimana ada bimbingan untuk meningkatkan keseahteraan generasi muda melalui bantuan modal dan lowongan kerja bagi lulusan SMA atau lulusan sekolah. Setelah hampir 13 tahun berdiri di Indonesia, Yayasan Cinta Anak Bangsa telah berkembang menjadi organisasi non-profit yang cukup besar. Dengan Sembilan puluh
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
delapan staf tetap dan 400 hingga 500 sukarelawan muda tiap tahunnya, yayasan kami akan terus berusaha untuk memajukan generasi muda melalui program-program kerja kami dimana bantuan financial dan bimbingan pendidikan menjadi sarana utama kami. Yayasan Cinta Anak Bangsa akan terus berusaha sampai cita-cita kami tercapai dan tercipta kemandirian generasi muda yang berkelanjutan pada tahun 2015.
Yayasan Cinta Anak Bangsa Jl. Surya Mandala I no. 8D, Kedoya, Jakarta, Indonesia http://www.ycab.org
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
2
Executive Summary Mimpimu, Masa Depanmu! ialah sebuah “pertolongan pertama” bagi siswa-siswi SMA untuk segera merencanakan apa masa depan mereka. Kampanye ini ingin membantu generasi penerus bangsa Indonesia agar kelak dapat menjadi generasi yang produktif, optimis, dan maju dengan cara mendorong mereka agar berkuliah selulus SMA. Pentingnya kuliah menjadi fokus dalam konten pesan yang diutarakan dalam kampanye. Objectives Mengarahkan target audience agar menentukan minat dan cita-citanya Menggerakan target audience dalam mencapai cita-citanya Goals Target audience berani punya mimpi dan berani mewujudkannya Target audience melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Strategies Mengadakan rangkaian kegiatan seminar dan focus group discussion online marketing via twitter
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
3
I. Latar Belakang I.1 Kondisi Eksternal Di era pesatnya globalisasi dan transfer informasi, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, masih tergolong sebagai negara yang tertinggal kualitas pendidikannya jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara tetangganya seperti Singapura dan Malaysia. “Tut Wuri Handayani” merupakan semboyan yang sangat identik dengan pendidikan dan seakan menjadi pemicu semangat terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia dimana semboyan tersebut memiliki makna mengikuti dari belakang dalam memberi dorongan semangat'. Namun semakin lama semboyan tersebut seakan makin tergerus maknanya karena kenyataan yang dihadapi sekarang ini seolah bertolak belakang dengan semangat yang diciptakan Tut Wuri Handayani. Kita sebagai masyarakat seringkali mengeluhkan mengenai sistem dan kebijakan pendidikan yang berlaku namun tidak mengetahui apa yang harus diperbuat dalam memperbaiki sistem ini karena kurangnya tempat untuk mewadahi dan menjalankan aspirasi tersebut sehingga kita sering mempertanyakan keseriusan dan eksistensi pemerintah dalam membangun citra pendidikan yang bermutu dan maju. Pada kenyataannya, keterpurukan pendidikan Indonesia ini menjadi hal yang semakin epidemik dari waktu ke waktu. Data dari Susenas menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 20 persen anak usia sekolah menengah atas yang masih belum bersekolah, dan pada tahun 2002 data dari Tren di Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Internasional, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara nomor dua terendah dalam hal persentase siswa yang melanjutkan pendidikan ke tingkat perkuliahan setelah lulus dari SMA. Padahal, di tengah sengitnya kompetisi antarpribadi saat ini, modal ijazah SMA saja tidaklah cukup untuk membiayai dan menunjang kehidupan yang layak bagi seorang manusia. Ilustrasi di atas merupakan gambaran kecil yang dapat merepresentasikan bagaimana keadaan pendidikan di Indonesia saat ini. Salah satu teori menarik yang dapat diangkat sebagai inspirasi utama dalam memberikan alternatif penyelesaian atas permasalahan pendidikan di Indonesia yang sudah epidemik ini adalah teori David McClelland. Salah satu teori McClelland yang paling terkenal adalah bahwa motivasi manusia, didominasi oleh tiga kebutuhan. Berdasarkan teori McClelland, tiga
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
4
kebutuhan tersebut meliputi: 1. Kebutuhan untuk berprestasi (N-Ach), 2. Kebutuhan daya (N-Pow), dan 3. Kebutuhan untuk berafiliasi (N-Affil). Teori McClelland yang terkait dengan kebutuhan untuk berprestasi inilah yang ingin diadaptasikan ke dalam program pemasaran sosial yang akan penulis jelaskan di bagian berikutnya. Penulis merasa bahwa sudah saatnya untuk mengambil langkah kongkrit dalam mewujudkan serta memupuk kebutuhan untuk berprestasi ini di Indonesia guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu ditekankan bahwa permasalahan yang disebutkan diatas seperti masalah fasilitas, telah ditangani oleh pemerintah. Perbaikan fasilitas lingkungan sekolah, penyuluhan terhadap guru-guru, perbaikan kurikulum pendidikan, dan lain-lain telah dilaksanakan dan tengah dilaksanakan oleh pemerintah. Yang ingin diperbaharui pada kampanye ini yaitu mentalitas dari siswa-siswi di Indonesia. Hal ini penulis rasakan sebagai hal yang krusial karena pendidikan merupakan akar dari segalanya. Apabila kita sudah memiliki fondasi, yakni pendidikan yang kuat, maka permasalahan-permasalahan di Indonesia niscaya akan semakin berkurang seiring dengan menguatnya pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, mental untuk haus akan prestasi atau pendidikan yang baik sangatlah perlu untuk dibangun, terutama di dalam diri generasi muda yang masih menyepelekan pendidikan. I.1.1 Analisis Target Adopter Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan kualitas SDM suatu bangsa. Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM penduduk Indonesia. Upaya percepatan peningkatan pendidikan penduduk mulai dilaksanakan pemerintah pada tahun 1973/1974, yaitu dengan menyebarkan pembangunan sekolah dasar (SD) ke seluruh pelosok negeri melalui program SD Inpres. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, gerakan nasional orang tua asuh (GNOTA), dan berbagi program pendukung lainnya adalah bagian dari upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
5
tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama kelompok penduduk usia sekolah (umur 7 – 24 tahun). Perlu disayangkan, regulasi yang pemerintah berlakukan ini tidaklah sejalan dengan realita yang terjadi. Ketidakmerataan tingkat partisipasi pendidikan antarprovinsi merupakan hal yang perlu diperhatikan. Sebagai contoh, pada jenjang sekolah menengah pertama, angka partisipasi murni berkisar sekitar 83,5 persen di provinsi Gorontalo, sementara di provinsi Nusa Tenggara Timur, terjadi perbedaan persentase yang drastis, dimana tingkat partisipasi pendidikan di NTT menunjukkan angka 24,5 persen dari total penduduk yang berada pada usia pendidikan tingkat menengah pertama. (Data di dapat dari Susenas) Sebagaimana yang juga disebutkan sebelumnya, Indonesia merupakan negara terendah kedua dalam hal kuantitas siswa yang melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi lagi setelah selesai mengenyam pendidikan SMA. Padahal, pendidikan tersebut dibutuhkan sebagai requirement bagi kebanyakan perusahaan di masa kini untuk masuk dan berkarir disana. Ketidakberlanjutan pendidikan ini berakibat pada tertutupnya peluang bagi para siswa untuk dapat berkarir dan menjadi sukses di kemudian waktu. Dalam mengilustrasikan bagaimana sang target adopters dari program yang akan penulis gagaskan ini, maka krusial bagi kita untuk mengkonsiderasikan berbagai faktor di luar nilai individu dari target adopter ini, karena ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi ketidakberlanjutannya jenjang pendidikan sang target adopters. Adapun nilai-nilai tersebut, meliputi: Latar Belakang Ekonomi Hal ini terkait dengan bagaimana orang tua murid menyokong sang anak untuk melanjutkan studinya. Terkadang, hal ini menjadi hal fundamental yang menjadi penghambat bagi siswa untuk berkuliah. Disini, program kami akan menawarkan solusi atas masalah tersebut dengan mencarikan peluang beasiswa sebesar-besarnya untuk siswa yang memang berpotensi serta memiliki keinginan untuk berkuliah. Kondisi Psikologis Siswa Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, usia remaja merupakan usia dimana
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
6
dilakukannya eksperimen terhadap hal-hal di dunia ini. Pada usia ini, siswa cenderung sangat senang untuk bermain-main, tetapi tidak untuk belajar dan memikirkan bagaimana nasib mereka ke depannya. Merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pemasaran sosial ini untuk mengakomodir berbagai keluhan serta keadaan dari sang siswa agar tertanam di pikiran mereka, bahwa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi adalah hal yang penting. Pertanyaan mengenai tentang bagaimanakah kondisi siswa SMA di masyarakat pada konteks waktu masa kini, akan diilustrasikan pada bagian hasil dan bukti riset. I.1.2 Analisis Target Kompetitor Di dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia, tidaklah terdapat persaingan yang terjadi seperti halnya dalam menjual sebuah produk. Segalanya yang memang menjadi partisipator dalam kegiatan ini, akan menjadi faktor komplementer untuk hal yang satu dengan hal yang lainnya. I.2 Kondisi Internal I.2.1 Kondisi Perusahaan Perihatin dengan meningkatnya penggunaan narkotika dan tingkat putus sekolah kalangan muda di Indonesia, Veronica Colondam mendirikan Yayasan Cinta Anak Bangsa pada tangal 13 Agustus 1999. Fokus dari Yayasan Cinta Anak Bangsa adalah di bidang pembangunan kualitas hidup dan masa depan anak-anak Indonesia sebagai penerus bangsa. Kami yakin dengan penerus bangsa yang berkualitas akan tercipta masa depan Indonesia yang lebih baik. Yayasan kami berkomitmen untuk membantu kaum muda yang kurang beruntung dan membutuhkan bantuan khusus. Dengan modal cita-cita dan optimisme yang tinggi akan anak Indonesia, Yayasan Cinta Anak Bangsa terus berusaha untuk memajukan Indonesia melalui generasi penerusnya. Selama kurang lebih 13 tahun berdiri, Yayasan Cinta Anak Bangsa telah menjalankan begitu banyak program-program kerja demi peningkatan kualias anak bangsa. Mulai dari program-program berskala kecil, hingga program-progam jangka
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
7
panjang berskala Nasional. Salah satu program sosial yayasan kami yang paling banyak dikenal masyarakat adalah program rumah belajar. Yayasan Cinta Anak Bangsa telah banyak bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari lembaga Negara, lembaga swasta, sampai lembaga-lembaga Internasional. Hubungan baik dengan lembaga tersebut tetap dipertahankan, sehingga tidakklah sulit untuk kembali bekerjasama dengan lembaga-lembaga tersebut. Sebagai sebuah organisasi yang sudah cukup dewasa, Yayasan Cinta Anak Bangsa akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas penerus bangsa seberapa besar pun dampaknya bagi Bangsa Indonesia. I.2.2 Analisis Produk Tanpa harus melakukan penelitian khusus, dengan jelas kita dapat melihat betapa memprihatinkannya pendidikan di Indonesia dan bagaimana keadaan peneruspenerus bangsa ini. Kita lihat saja di Jakarta, di ibu kota ini memang tingkat pendidikan jauh lebih tinggi dibandingkan di wilayah lain di Indonesia, tapi bagaimanakah kualitas murid-muridnya ? Apabila kita lihat di beberapa SMA-SMA Negeri di Jakarta, tidak sedikit siswanya yang menjalankan kegiatan sekolah dengan malas-malasan, sering membolos, dan hanya menjalaninya sebagai bentuk kewajiban saja. Mereka tidak memiliki motivasi dan tujuan untuk masa depannya, mereka tidak memikirkan hal tersebut. Banyak siswa yang tidak memiliki cita-cita untuk dijadikan motivasi, mereka tidak memiliki hasrat untuk berprestasi. Dan lebih disayangkan lagi, banyak dari mereka yang tidak memiliki niat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Padahal pendidikan tinggi merupakan salah satu jawaban untuk menjadi sukses dan mencapai cita-cita mereka. Berdasarkan penjelasan singkat inilah Yayasan Cinta Anak Bangsa menawarkan suatu program sosial yang menawarkan perubahan bagi para siswa unutk mempunyai mimpi dan cita-cita. Pada kampanye sosial bertajuk “Mimpimu, Masa Depanmu!”, Yayasan Cinta Anak Bangsa akan mendorong beberapa siswa di SMA Negeri untuk berani bermimpi, bercita-cita, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa produk sosial yang kami tawarkan adalah gagasan agar para siswa mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Produk atau gagasan yang ditawarkan ini akan tepat apabila yang menjadi
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
8
sasaran adalah SMA-SMA dengan siswa yang kebanyakan tidak melanjutkan pendidikannya setelah lulus sekolah. Karena disadari atau tidak, jumlah anak yang melanjutkan pendidikan ke tingkat Universitas masih amat sedikit, sisanya kebanyakan memilh untuk langsung bekerja. Hal ini terutama ditemukan pada siswa berlatar belakang ekonomi B-C. Maka dari itu gagasan atau produk sosial ini memiliki urgensi tersendiri untuk disampaikan ke para siswa SMA demi terciptanya penerus bangsa yang berkualitas. Gagasan sosial ini akan direalisasikan melalui beberapa rangkaian kegiatan yang menurut kami mampu merangkul para siswa. Rincian kegiatan tersebut akan dijelaskan secara lebih detail nanti. Yang menjadi tantangan bagi gagasan sosial ini adalah banyak faktor-fator lain yang menyebabkan seorang siswa SMA memutuskan tidak melanjutkan pendidikannya. Seperti misalnya masalah ekonomi. Alasan mereka tidak melanjutkan SMA bukan sebatas karena mereka tidak memiliki mimpi dan cita-cita, atau sebatas karena mereka malas. I.2.3 Analisis Tempat dan Promosi Pada program sosial ini, kita tidak bisa men-generalisasi seluruh siswa SMA yang merupakan target adopters dari program ini. tidak semua siswa SMA tidak memiliki mimpi dan cita-cita, tidak semua siswa SMA sering bolos dan malasmalasan. Maka dari itu perlu dilakukan spesifikasi tempat sehingga program ini dilaksanakan ditempat yang sesuai dengan target adopters program ini. Yang menjadi sasaran utama dalam program ini adalah para siswa yang menjalankan pendidikan hanya sebatas karena kewajiban. Mereka seringkali bolos kelas, nongkrong di warung, memiliki nilai dan prestasi yang pas-pas an atau kadang dibawah rata-rata, dll. Melihat sasaran, kebanyakan siswa dengan pola perilaku seperti ini juga berada dalam kelas ekonomi menengah kebawah. Fakta menarik juga ditemukan bahwa di sekolah-sekolah yang memiliki indeks prestasi yang rendah ,seperti rata-rata nilai, memiliki siswa dengan pola perilaku seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka dari itu akan dirasa tepat apabila sekolah-sekolah SMA Negeri dengan indeks prestasi rendah ini dapat dijadikan tempat dilakukannya program sosial ini. Berdasarkan tujuan dari kampanye sosial tempat pelaksanaan akan difokuskan di beberapa SMA Negeri di wilayah Jakarta yang kurang berprestasi dibandingkan
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
9
dengan SMA Negeri di Jakarta lainnya. Pemilihan SMA Negeri ini ditentukan dari rata-rata nilai Ujian SMA tersebut, dan faktor-faktor lainnya, termasuk latar belakang siswa nya. Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran kami adalah sekolah dengan siswa berlatar belakang ekonomi kebanyakan B-C. Karena di SMA inilah masih minim adanya hasrat para siswa untuk melanjutkan pendidika ke jenjang yang selanjutnya dan untuk memiliki cita-cita. Untuk promosi kampanye, akan lebih difokuskan secara internal ke sekolahsekolah yang menjadi sasaran dari kampanye ini. Karena dengan adanya kegiatan promosi secara massif di sekolah-sekolah tersebut, semangat dari para siswa diharapkan dapat dibangun dan semakin mendukung berjalannya kampanye ini. promosi juga dikemas sesuai dengan gaya bahasa para siswa. Selain kegiatan promosi secara intens di sekolah-sekolah yan menjadi sasaran, kegiatan publikasi juga akan dilakukan di beberapa media cetak, dan online yang seringkali dikomsumsi oleh target adopters dari program sosial ini, misalnya Twitter, Facebook, majalah HAI, Kawanku, dll. Publikasi di media ini tujuan utamanya adalah untk semakin menarik perhatian para siswa. Selain itu, dengan ipublikasikan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain yang mungkin merasakan permasalahan yang sama dan dapat dijadikan inspirasi. I.3 Riset Pendahuluan Pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2011, tim ini melaksanakan studi lapangan kecil-kecilan ke SMA yang menjadi target adopters atas kampanye sosial yang kami rencanakan. Disini, terpilihkan SMA yang memang tergolong SMA dengan nilai NEM rendah, menurut hasil UAN tahun 2010. Adapun SMA yang kami pilih, adalah SMA Negeri 100 Jakarta yang terletak pada bilangan Jatinegara, tepatnya pada Jalan Persatuan 2, Jakarta Timur. SMA ini didirikan pada tahun 1980. Kepala sekolah yang menjabat sekarang bernama Mr. Imam Sukiman. Dengan jumlah kelas setiap tingkatnya yang berjumlah tujuh kelas, SMA ini menampung 840 siswa yang diterima dengan nilai terendah 7.313 (tahun 2008), nilai tertinggi 8.775 (tahun 2008) dan nilai rata-rata sebesar 7.490 (tahun 2008). Pada hari Selasa, studi lapangan dilakukan pada jam pulang sekolah, dimana kami melakukan interview singkat kepada enam orang pelajar SMA Negeri 100 Jakarta. Pertanyaan yang diajukan juga merupakan beberapa pertanyaan yang simpel
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
10
dalam format obrolan ringan, yang kami lakukan agar para siswa yang diwawancara dapat merasa santai dalam sharing pendapatnya. Adapun pertanyaan dua pertanyaan pokok tersebut meliputi: 1. Kegiatan apa yang kamu lakukan pada hari-hari sekolah? 2. Bagaimana kamu melihat dirimu di 10 tahun ke depan? Pertanyaan-pertanyaan ini ditanyakan kepada para siswa yang sedang nongkrong di warung depan sekolah sehabis jam sekolah. Dari enam orang responden, tiga siswa menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kegiatan lain selain kegiatan belajar biasa pada hari sekolah. Sekalipun di sekolah difasilitasi dengan kegiatan ekstrakulikuler, responden menyatakan mereka jarang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tersebut. Bahkan, dua responden yang kami temui dengan malu-malu menyatakan bahwa hari ini mereka bolos sekolah dan hanya datang ke warung untuk kumpul bersama teman-temannya. Mengenai cita-cita para siswa, ketika ditanyakan, mereka terlihata kebingungan dalam menjawab. Setelah kebingungan, mereka mengatakan bahwa bila dapat lulus saja sudah amat untung. kemudian kami menyanyakan niat mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 4 dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin melanjutkan pendidikan di universitas, tapi mereka menjawab tidak dengan yakin. Sedangkan satu siswa dengan jelas menyatakan bahwa setelah SMA ia akan langsung terjun ke dunia kerja saja. Karena dua dari enam responden yang kami interview adalah siswa yang hanya datang ke sekolah untuk ngumpul-ngumpul di warung bersama dengan temantemannya, maka kami melakukan interview lagi dengan ketua OSIS dari SMA 100. Hal ini kami lakukan karena kami tidak ingin menggeneralisasi bahwa seluruh siswa SMA 100 adalah siswa yang tergolong dalam kategori tidak berprestasi. Maka dari itu, kami memilih untuk menginterview sosok ketua OSIS sebab ketua OSIS di sebuah sekolah cenderung merupakan sosok yang vokal dan lebih menonjol jika dibandingkan dengan siswa-siswa lainnya. Lalu, kami pun mendapatkan hasil bahwa ketua OSIS SMA ini tidak memiliki nilai yang terlalu tinggi (hanya berkisar antara 7-7,3) dan tidak aktif di ekstrakurikuler lain. Kegiatan di luar kelasnya hanyalah sekedar mengurus OSIS saja. Dari ketua OSIS ini, juga didapatkan keterangan bahwa mayoritas siswa SMAN 100 Jakarta memang tidak aktif dalam mengikuti ekstrakurikuler maupun mengemban pendidikan dengan sungguh-sungguh sebab mayoritas siswa hanya sekedar bersekolah untuk
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
11
menjalankan kewajiban (tidak ambisius dan benar-benar memikirkan kuliah mau lanjut kemana, dll). I.4 SWOT Pemasaran Sosial Secara singkat, SWOT dari kampanye sosial “Mimpimu, Masa Depanmu!” adalah sebagai berikut : Strengths Kekuatan yang dimiliki oleh kampanye sosial ini adalah latar belakang Yayasan Cinta Anak Bangsa yang sudah cukup established, sehingga tak sulit untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak atas berlangsungnya kampanye sosial ini seperti dalam mencari sponsor. Karena Yayasan Cinta Anak Bangsa merupakan perusahaan yang telah established , untuk mendapakan ijin sekolah-sekolah untuk melaksanakan program menjadi lebih mudah. Weaknesses Kampanye ini skalanya tidaklah begitu besar, hanya sebatas SMA Negeri di Jakarta saja, itu juga beberapa SMA yang terpilih saja sehingga dampaknya juga tidak terlalu luas apalagi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kegiatan merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh yayasan kami, dengan tujuan yang amat baru juga. Karena kegiatan ini yang terhitung baru dan tidak biasa, ada kemungkinan banyak hambatan karenapihak YCAB yang belum terbiasa menerakan kegiatan sosial seperti ini. Opportunities Sasaran dari kampanye sosial ini memang berada pada masa dimana pilihan untuk melanjutkan pendidikan setelah SMA menjadi dilema tersendiri. Hal ini menguntungkan karena gagasan sosial ini akan memfasilitasi siswa dan diharapkan dapat diterima oleh siswa. Ini merupakan suatu kesempatan bagi program ini agar
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
12
iterima dan berhasil. Threats Yang menjadi tantangan atau ancaman dalam pelaksanaan kampanye sosial ini adalah budaya dari para siswa SMA yang menjadi sasaran kampanye ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak siswa SMA di Jakarta yang malas, sering bolos sekolah, dan tidak melihat sekolah sebagai batu loncatan untuk mencapai masa depan. Budaya dan kebiasaan ini akan menjadi halangan bagi kami untuk melancarkan kampanye ini. II. Tujuan Rincian Masalah Melalui riset yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan berupa terdapat permasalahan sosial, yakni banyak siswa-siswi SMA yang menyepelekan pentingnya pendidikan. Siswa-siswi SMA ini memiliki karakteristik yaitu mengikuti sekolah hanya karena menjalankan kewajiban, suka nongkrong-nongkrong, tidak peduli terhadap nilai, tidak aktif dalam meraih prestasi, dan tidak mengetahui pentingnya melanjutkan pendidikan ke jengjang universitas. Yang ada di benak siswa-siswi ini yaitu pasrah kepada nasib, kalo sudah lulus bekerja, dan lain-lain. Akan tetapi, dewasa ini, hampir seluruh lapangan pekerjaan memiliki persyaratan, dan gelar sarjana merupakan salah satu persyaratan paling utama saat ini. Maka dari itu, apabila penanaman pentingnya kuliah tidak dilakukan dari sekarang, maka ditakutkan bahwa nilai kesejahteraan masyarakat tidak akan meningkat. Solusi Masalah Solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan sosial ini yaitu memberikan inspirasi kembali kepada siswa-siswi SMA ini. Membimbing mereka, membuka mata mereka, dan memberikan informasi bagi mereka untuk menggali potensi dalam diri mereka yang nantinya akan diarahkan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat universitas.
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
13
Tujuan 1. Memberikan arahan kepada siswa-siswi SMA, agar: o
Siswa-siswi SMA yang menjadi target mempunyai mimpi
o
SIswa-siswi SMA yang menjadi target mau untuk melanjutkan kuliah
o
Siswa-siswi SMA yang menjadi target memiliki target universitas yang hendak dimasuki
o
Siswa-siswi SMA yang menjadi target tahu hendak masuk jurusan apa
2. Memberikan informasi kepada siswa-siswi yang menjadi target tentang variasi jurusan yang ada 3. Memberikan informasi seputar cara mendapatkan beasiswa dan keringanan biaya kuliah kepada siswa-siswi yang menjadi target III. Strategi Product Produk yang ditawarkan pada program ini bukanlah produk tangible melainkan lebih ke sebuah gagasan atau produk intangible. Gagasan yang diajukan adalah gagasan bagi para siwa SMA-SMA untuk memiliki keinginan untuk bermimpi, dan berani untuk mewujudkan mimpinya yaing dapat dicapai dengan melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Pada dasarnya produk atau gagasan yang disampaikan adalah agar mereka melanjutkan studi, nampun dikemas dengan lebih menarik sehigga mampu menarik anak-anak ini. Place Tempat pengadaan program ini yaitu di SMA-SMA yang terpilih untuk dijadikan target. Lingkungan sekolah akan digunakan dan fasilitas sekolah seperti aula dan ruang kelas akan dimanfaatkan sebagai tempat untuk melaksanakan talkshow, diskusi, dan lain-lain. Price
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
14
Program kegiatan ini sama sekali tidak dipungut biaya bagi siapapun. Karena pada dasarnya kegiatan ini merupakan suatu kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa bagi masa depan siswa-siswa SMA ini. Mengingat kegiatan ini merupakan acara non-profit, anggaran dana pun disusun se-sederhana mungkin Personel Dalam kegiatan ini, personel yang akan turut membantu adalah dari pihak internal yayasan ini dan juga pihak-pihak yng telah ditargetkan untuk menjadi pembicara guna menginspirasi siswa-siswa yang ada. Selain itu, pihak sekolah juga akan menjadi partner kerja sama dalam mengawasi jalannya acara. Presentation Untuk merealisasikan rancangan program sosial ini, Yayasan Cinta Anak Bangsa akan melakukan presentasi-presentasi di SMA-SMA yang sesuai untuk menjadi target program sehingga sekolahnya mau bekerjasama dan menjalan program kami. Dengan pendekatan kekeluargaan dan profesionalitas tentunya. Selain itu Yayasan Cinta Anak Bangsa juga akan presentasi dengan pihak lain untuk mendapatkan bantuan dana atau sponsor, terutama perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah bekerja sama dengan yayasan kami. Process Proses dari acara ini yaitu dimulai dengan seleksi terhadap SMA yang menjadi target, lalu pendekatan terhadap pihak sekolah, mengajak untuk bekerja sama.Setelah pihak sekolah mengiyakan, maka akan dilakukan pendekatan terhadap pihak pengisi acara, pelaksana acara, hingga akhirnya eksekusi di lingkungan sekolah itu sendiri. Policy Sampai sejauh ini belum ada peraturan atau hukum resmi tertentu yang membatasi program kerja ini untuk berjalan. Bagaimanapun juga dalam pelaksanaan
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
15
kegiatan acara ini, sebagai “tamu” di sekolah-sekolah Yayasan Cinta Anak Bangsa akan menyesuaikan kegiatan sesuai dengan peraturan sekolah yang berlaku. Promotion o Majalah Majalah untuk anak-anak SMA khususnya akan dimanfaatkan untuk memuat promosi tentang berlangsungnya acara ini. Hal ini dilakukan guna menciptakan awareness. o Twitter Selain memposting artikel promosi di majalah secara formal, akun twitter juga akan digunakan dan akun ini khususnya akan memfollow siswa-siswi yang menjadi target dari kampanye sosial ini. o Ambience Ambience yang telah dirancang berupa wallpaper pada dinding sekolah. Akan tetapi, ambience masih bisa ditambahkan, seiring dengan berlangsungnya penyusunan acara. Desain lebih lanjut akan dibuat. o Poster Poster akan disebarkan di lingkungan sekolah. Eksekusi poster yang direncanakan berbentuk sindiran terhadap siswa-siswa yang diharapkan akan mengena di hati dan benak para siswa. IV. Khalayak Sasaran Siswa-siswi SMA kelas XI semester 2 dan kelas XII semester 1, sebab kedua semester ini merupakan semester krusial, yang dimana merupakan saat-saat bagi siswa siswi untuk mempersiapkan diri untuk melakukan pendaftaran ke universitasuniversitas dan melakukan persiapan seperti bimbingan belajar. Selain itu, yang menjadi khalayak sasaran adalah siswa-siswi SMA di 5 SMA yang nantinya akan kita tentukan. V. Pesan Kunci Pesan kunci yang ingin disampaikan pada pemasaran sosial ini yaitu
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
16
mempunyai mimpi akan masa depan itu penting, dan mimpi itu bisa dicapai melalui kuliah. VI. Program a) Nama Program Bentuk Acara
: Mimpimu, Masa Depanmu! : Kegiatan 3 hari berupa seminar dan focus discussion
group (untuk masing-masing sekolah yang ditunjuk) b) Waktu Pelaksanaan
: Januari 2013 – Desember 2013
Dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012 dan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013. c) Rincian Program Mimpimu, Masa Depanmu! adalah kampanye pemasaran sosial untuk siswasiswi SMA mengenai pentingnya memiliki cita-cita dan mencapainya. Kampanye ini ingin memotivasi siswa-siswi untuk berani bermimpi agar percaya diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mimpimu, Masa Depanmu! bisa menjadi proyek berskala nasional karena pentingnya memperbaiki generasi Indonesia agar bisa menjadi generasi yang produktif dan prestatif. Pada tahun 2013, proyek ini ada akan diujicoba dan diselenggarakan di lima sekolah menengah atas di wilayah Jakarta yang motivasi siswa dan siswinya rendah. Acara 3 hari ini disusun dengan sebuah format agar bisa dilaksanakan dengan format yang sama pada sekolah yang berbeda-beda. Saluran yang dipilih untuk menyampaikan kampanye ini adalah saluran formal yakni sekolah, saluran interpersonal melalui FGD, dan melalui social media. Adapun format dan rincian acara dari Mimpimu, Masa Depanmu! ialah sebagai berikut: Hari pertama Nama acara : Seminar Masa Depanku – ”I start with a dream…” Bentuk kegiatan : Seminar dan FGD
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
17
Seminar akan dibawakan oleh tiga praktisi dalam berbagai bidang yang dapat memotivasi siswa-siswi untuk memiliki cita-cita dan memberi gambaran mengenai pentingnya memiliki profesi. Setelah seminar selesai, maka akan diadakan FGD dimana siswa-siswi peserta seminar dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok akan didata dan dipegang oleh seorang fasilitator. Fungsi fasilitator dalam acara ini: 1. Mengajak siswa untuk mempunyai cita-cita 2. Menggali minat siswa 3. Memecahkan masalah 4. Memposisikan peran dan tindakan 5. Memberikan semangat dan kepercayaan diri siswa Kriteria fasilitator dalam acara ini: 1. Memiliki minat dalam dunia pendidikan 2. Mahasiswa S1/S2 (min. semester 6) jurusan psikologi, asisten dosen/dosen jurusan psikologi dari Universitas Indonesia/Universitas Atmajaya 3. Umur 21-35 tahun 4. Memiliki pengalaman menjadi fasilitator pada kegiatan yang melibatkan anak remaja Fasilitator akan mendata masing-masing anak tentang: o Apakah mereka sudah memiliki cita-cita o Apa yang akan mereka lakukan terhadap cita-cita mereka tersebut o Bagaimana pendapat mereka tentang melanjutkan studi o Siapa yang ingin melanjutkan studi dan yang tidak Setelah didata, kelompok akan dipecah lagi menjadi kelompok-kelompok yang ”ingin melanjutkan studi” dan kelompok yang ”tidak ingin melanjutkan studi” agar FGD selajutnya bisa lebih terarah. FGD pecahan kedua ini akan dilaksanakan keesokan harinya. Hari kedua
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
18
Nama acara
: Mimpiku, Petualanganku --- The journey has just begun!
Bentuk kegiatan: focus discussion group FGD sudah terbagi menjadi: 1.
Kelompok yang sudah memiliki mimpi dan dengan peminatan yang
dipisah-pisah. Misalnya kelompok yang ingin menjadi pekerja seni, kelompok yang ingin menjadi enterpreuner, dan lain sebagainya sesuai dengan hasil FGD hari pertama. 2.
Kelompok yang masih punya tatapan kosong atas masa depan, tidak ingin
sekolah, dan tidak punya mimpi yang kuat Pada kelompok pertama, fasilitator akan memberikan pengetahuan mengenai beasiswa terkait dengan bidang peminatan, lomba-lomba yang bisa diikuti, dan segala hal yang dapat memulai tercapainya cita-cita mereka. Informasi tersebut diberikan sebagai pancingan agar siswa-siwa tersebut termotivasi. Pada hari itu, fasilitator juga bertanggungjawab
memberi
semangat
anggota
kelompoknya
untuk
selalu
bersemangat dan tetap berpikiran positif mengenai masa depan. Pada kelompok kedua, fasilitator akan mendata apa penyebab seorang anak tidak memiliki cita-cita dan tidak memiliki mimpi. Fasilitator akan mendata segala informasi untuk dijadikan laporan dan perbaikan pada kampanye berikutnya. Fasilitator akan memberi gambaran bahwa tidak sulit untuk memulai mewujudkan mimpi. Jumlah siswa pada kelompok kedua ini akan dievaluasi pada akhir tahun ajaran apakah mereka akhirnya melanjutkan pendidikan atau tidak. Hari ketiga Nama acara
: Festival Mimpi --- Choose your dream career!
Bentuk kegiatan: pameran karya-karya yang dihasilkan dari berbagai profesi Acara ini merupakan akhir dari rangkaian program tiga hari Mimpimu, Masa Depanmu!. Pada acara ini akan diadakan sebuah pameran mengenai suatu bidang pekerjaan dan keahlian-keahlian apa saja yang dibutuhkan di ”luar sana”. Pameran ini akan menghadirkan beberapa macam bidang peminatan sebagai ”contoh menu” dalam
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
19
memilih karier, yakni: 1.
Seni (musik, film, grafis)
2.
Perhotelan (masak-memasak dan hospitality)
3.
Teknik (mesin)
4.
Keperawatan
5.
Administrasi (kesekretariatan)
6.
Enterpreneur muda
Misalnya pada bidang film, maka akan ada pemutaran film Indonesia yang akan dihadiri oleh orang-orang yang terlibat pada film tersebut. Setelah itu dilakukan pengenalan kepada siswa-siswa tentang apa saja pekerjaan yang bisa terlibat dalam bidang perfilman. Hal ini dapat membuka pikiran siswa bahwa menjadi sineas tidak harus bisa mengoperasikan kamera, tetapi banyak softskill lain yang bisa diandalkan seperti keterampilan menulis dan mebuat cerita, keterampilan komposisi film atau art direction, keterampilan pemasaran, keterampilan memoles wajah (make-up), dan lainlain. Dengan hadirnya bentuk pekerjaan-pekerjaan ini secara nyata di depan siswasiswi, maka diharapkan semangat untuk belajar lebih giat, lulus SMA, melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan memiliki karier yang mereka inginkan tertanam dalam diri para siswa. i) Rencana Pelaksanaan i. Pra-kampanye No Hal
Keterangan
. 1
Pembentukan Panitia
Ketua (keterangan: 1org)
Tujuan
Wakil Ketua (1org)
: perekrutan panitia,
mengatur pembagia tugas dan
Sekretaris (1org)
wewenang masing-masing bagian.
Bendahara (1org)
Khalayak sasaran: anggota LSM yang
Yang direkrut:
mengadakan acara ini, relawan dari
Seksi Acara (15 org)
UNICEF, relawan mahasiswa dari
Seksi Perlengkapan (15 org)
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
20
universitas-universitas di Jakarta dan
Seksi Hubungan Masyarakat (10 org)
sekitarnya
Seksi Sponsorship (7 org)
Waktu : 1 – 31 April 2012
Seksi Transportasi (4 org)
Tempat : Kantor YCAB
Seksi Konsumsi (3 org) Seksi Dokumentasi (4 org) Tim riset (3 org)
2
Team building Tujuan: menyatukan pikiran, menyatukan visi dan misi, ajang saling mengenal sesama panitia Khalayak sasaran: seluruh panitia pelaksana Waktu: 6 Mei 2012 Tempat: Taman Mekarsari, Bogor Bentuk kegiatan: outbond
3
Pembuatan proposal Tujuan : sebagai deskripsi dan rincian lengkap mengenai program agar bisa diserahkan kepada pihak-pihak yang akan terlibat seperti donatur, pengisi acara, dan pemerintahan, menentukan budget Khalayak sasaran : seluruh panitia pelaksana Waktu : 4-6 Maret 2012 Tempat : Kantor YCAB Bentuk kegiatan : rapat panitia inti (ketua, wakil, sekretaris, bendahara)
4
Silahturahmi
Paling lambat sebulan setelah silahturahmi
Tujuan
sudah mendapatkan data sekolah yang
: bersilahturahmi dan
menjelaskan program yang hendak
outputnya sedikit meneruskan ke
dilaksanakan, meminta petunjuk dan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
data tentang SMA mana yang
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
21
outputnya paling sedikit meneruskan ke bangku kuliah Khalayak sasaran: Diknas Provinsi DKI Jakarta Waktu : 11 April 2012 Bentuk kegiatan : silahturahmi 5
Menyampaikan proposal kepada
Kerjasama sponsorship terbagi menjadi:
calon sponsor/donatur
1) Bantuan finansial
Tujuan: mencari dana untuk
2) Bantuan dalam penyediaan
menyelenggarakan program
perlengkapan
Khalayak sasaran: LSM internasional yang mendukung pembangunan nasional (UNDP) dan kesejahteraan anak (UNICEF), LSM nasional yang mendukung modernisasi Indonesia, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Waktu: 23 Juli-1 September 2012 Bentuk kegiatan: 1) mengirimkan proposal kepada seluruh calon sponsor/donatur (23-27 Juli 2012) ; 2) follow up sponsor (6-20 Agustus 2012); masa MOU dan merancang kesepakatan kerja sama (20 Agustus-1 September 2012) Bidang terkait: Ketua panitia, wakil panitia, seksi sponsorship, sekretaris, bendahara 6
Melakukan survey ke sekolahsekolah yang akan dijadikan sasaran kampanye
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
22
Tujuan: mencari lokasi-lokasi yang tepat untuk melaksanan program kampanye, memastikan bahwa sekolah yang ditunjuk bersedia dan mumpuni sebagai lokasi program kampanye Khalayak sasaran: pengurus sekolah yang bersangkutan Waktu: 1 Mei-1 Juni 2012 Bentuk kegiatan: observasi langsung keliling sekolah melihat kelas-kelas, proses belajar mengajar, dan mengecek ketersediaan ruangan lain seperti aula. 7
Perizinan Tujuan: meminta dan mendapatkan perizinan dari pihak-pihak yang dapat membantu kelancaran program kampanye Khalayak sasaran: Diknas Provinsi DKI Jakarta, pengurus sekolahsekolah yang akan dikunjungi Waktu: 4-8 Juni 2012 Bidang terkait: Seksi hubungan masyarakat, sekretaris
8
Menghubungi pihak-pihak yang
Mekanisme pembayaran:
akan diajak bekerjasama
40% saat penandatangan MOU dan 60%
Tujuan: mengumpulkan pihak-pihak
saat kampanye berakhir
yang akan berpartisipasi dalam program kampanye, mengkonfirmasi kesediaan pihak-pihak yang dihubungi untuk berpartisipasi dalam program
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
23
kampanye, penandatangan nota kesepakatan (MOU) Khalayak sasaran: Pengisi Acara
: Rene Suhardono,
Haryo Utomo Suryosumarto, Sherina Munaf, pembawa acara Fasilitator Partisipan Festival Mimpi : bidang film (Dennis Adhiswara dan tim) ; bidang musik (Budi ’Drive’ Rahardjo dan tim); bidang grafis (Wahyu Aditya, Hellomotion); bidang perhotelan (NHI); keperawatan (akademi keperawatan RSPAD Gatot Subroto); kesekretariatan (ASMI); young enterpreuner (Reza Nurhilman, pemilik usaha keripik pedas Maicih) Waktu: 18 Juli-16 Agustus 2012 Bentuk Kegiatan: meeting 9
Pembuatan design (kaos, id card, media promosi) Tujuan: sebagai tanda pengenal bahwa orang yang mengenakannya bertanggungjawab dalam jalannya kampanye Bidang terkait: ketua panitia, seksi humas Bentuk kegiatan: mendesain (1-3 November 2012); memesan kaos dan
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
24
id card (5 November 2012); mengambil pesanan kaos dan id card (16 November 2012) 10
Rapat koordinasi Tujuan: mengetahui perkembangan masing-masing bagian kepanitiaan, mematangkan konsep acara, menentukan apa to-do selanjutnya Khalayak sasaran: seluruh panitia Tempat: Kantor YCAB Waktu: akan dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu ke-2 dan minggu ke-4 setiap bulannya selama bulan JuniDesember 2012.
11
Persiapan perlengkapan Tujuan: mempersiapkan segala kebutuhan yang mendukung pelaksanaan acara Waktu: selama Desember 2012 Bidang terkait: seksi acara, seksi perlengkapan
ii. Pelaksanaan Kampanye
No Hal 1
Keterangan
Media promotion placement Tujuan: sosialisasi mengenai program kampanye Mimpimu, Masa Depanmu!
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
25
Bentuk sosialisasi: print ad di majalah dan ambience yang akan digambar di ring basket dan lapangan sekolah terkait Khalayak sasaran: majalah Gadis, majalah Hai, majalah Kawanku, pengurus sekolah terkait Waktu: 7-11 Januari 2013, 4-8 Maret 2013, 6-10 Mei 2013, 8-12 Juli 2013, dan 9-13 September 2013 Bidang terkait: wakil ketua panitia, seksi humas, seksi acara 2
Pembuatan account twitter Tujuan: sarana sosialisasi dan interaksi mengenai program kampanye, mendekatkan diri pada khalayak sasaran Khalayak sasaran: remaja 15-17 tahun Waktu: 1 Januari 2013 (twitter beroperasi selama kampanye berlangsung)
3
Briefing Panitia Tujuan: mengkoordinasikan dan memastikan apa tugas masing-masing sebelum acara di mulai Waktu: 2 jam sebelum pelaksanaan program setiap harinya Tempat: masing-masing sekolah yang menjadi tujuan Bidang terkait: seluruh panitia
4
Seminar Masa Depanku
Perlengkapan à
Tujuan: memberikan pengetahuan dan
LCD, layar putih, ruangan untuk
motivasi mengenai pentingnya memiliki
seminar, spidol, kertas A3
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
26
cita-cita dan profesi di masa modern ini. Khalayak sasaran : Siswa-siswi kelas XI semester dua dan kelas XII semester satu sekolah yang ditunjuk Waktu : Dua bulan sekali selama tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut SMA ke-1 à 22 Januari 2013 SMA ke-2 à 19 Maret 2013 SMA ke-3 à 21 Mei 2013 SMA ke-4 à 23 Juli 2013 SMA ke-5 à 24 September 2013 Bentuk kegiatan : seminar dan FGD 5
FGD: Mimpiku, Petualanganku!
Perlengkapan : kelas, spidol, kertas
Tujuan: memfokuskan FGD ke dalam
A3 , perlengkapan games
kelompok yang memiliki minat yang sama agar FGD lebih terarah. Khalayak sasaran : Siswa-siswi kelas XI semester dua dan kelas XII semester satu sekolah yang ditunjuk Waktu : Waktu : Dua bulan sekali selama tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut SMA ke-1 à 23 Januari 2013 SMA ke-2 à 20 Maret 2013 SMA ke-3 à 22 Mei 2013 SMA ke-4 à 24 Juli 2013 SMA ke-5 à 25 September 2013 Bentuk kegiatan : FGD dan games 6
Festival Mimpi Tujuan: menghadirkan sosok nyata dari berbagai praktisi yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, membuka pikiran siswa
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
27
agar memiliki pikiran ”ingin seperti mereka”, memberi semangat pada siswa untuk semangat belajar agar bisa bekerja di kemudian hari Khalayak sasaran: Siswa-siswi kelas XI semester dua dan kelas XII semester satu sekolah yang ditunjuk Waktu : Waktu : Dua bulan sekali selama tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut SMA ke-1 à 24 Januari 2013 SMA ke-2 à 21 Maret 2013 SMA ke-3 à 23 Mei 2013 SMA ke-4 à 25 Juli 2013 SMA ke-5 à 26 September 2013 Bentuk kegiatan : pameran dan sesi khusus (kelas tambahan) 7
Rapat evaluasi pelaksanaan Tujuan: mengevaluasi jalannya acara, apa saja kekurangan dan kelebihannya; memberi apresiasi terhadap kerja keras panitia. Tempat: Kantor YCAB Waktu: H+1 setiap selesai program tiga hari kampanye setiap sekolah Bidang terkait: seluruh panitia
iii. Pasca-kampanye No Hal 1
Keterangan
Rapat evaluasi keseluruhan Tujuan: mengebaluasi jalannya kampanye dari mulai
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
28
pra-kampanye, seluruh program tiga hari, efektivitas promosi yang dilakukan, dan kekurangan kampanye. Tempat: Kantor YCAB Waktu: 4 Oktober 2013 Bidang terkait: seluruh panitia 2
Press release Tujuan: mensosialisasikan keberhasilan program kampanye untuk dipublikasikan oleh media-media yang ingin mempublikasikannya Khalayak sasaran: media nasional dan internasional yang telah ditentukan Waktu: membuat press release (1 Oktober 2013); mengirim press release (1 Oktober-12 Oktober 2013) Bidang terkait: seksi humas
3
FGD lanjutan Tujuan: sebagai tindakan controlling bagaimana progress sikap dan usaha peserta FGD terhadap citacita mereka Khalayak sasaran: kelompok FGD Mimpiku, Petualanganku Bentuk kegiatan: sharing Waktu: SMA ke-1 à 18 April 2013 dan 3 Maret 2014 SMA ke-2 à 13 Juni 2013 dan 4 Meret 2014 SMA ke-3 à 15 Agustus 2013 dan 5 Maret 2014 SMA ke-4 à 17 Oktober 2013 dan 6 Maret 2014 SMA ke-5 à 22 Januari 2014 dan 7 Maret 2014 Tempat: sekolah masing-masing Bidang terkait: fasilitator
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
29
4
Mengirimkan ucapan terima kasih dan benda kenang-kenangan kerjasama Tujuan: memberikan apresiasi simbolik kepada pihak-pihak yang sudah terlibat dalam pelaksanaan program kampanye Khalayak sasaran: pengisi acara, partisipan festival mimpi, fasilitator, diknas DKI Jakarta, sekolahsekolah yang menjadi sasaran kampanye Waktu: 28 Oktober-8 November 2013
5
Pendataan siswa-siswi sekolah terkait yang melanjutkan kuliah Tujuan: sebagai pengukur berhasil tidaknya kampanye Tempat: Kantor YCAB Waktu: Agustus 2014 Bidang terkait: Tim riset
VII. Pengukuran VII.1. Pengukuran Input Pengukuran input dalam pelaksanaan program kampanye pemasaran sosial “Mimpimu, Masa Depanmu!” akan diadakan melalui rapat koordinasi yang akan dilaksanakan sehari setelah rangkaian program kampanye di setiap sekolah dilaksanakan sejak bulan Januari sampai dengan September 2012.
Kegiatan
Tolak Ukur
Serangkaian program
Hasil dari pelaksanaan
kampanye “Mimpimu,
kegiatan; sejauh mana
masa depanmu!”
perkembangan kegiatan
Instrumen Progress report
sesuai dengan ekspektasi
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
30
hasil yang diharapkan. VII.2. Pengukuran Output Pengukuran output serangkaian kampanye “Mimpimu, Masa Depanmu!” ini menggunakan: Kegiatan 1. Kampanye melalui media
Tolak Ukur Pengetahuan dan pemahaman
Instrumen Media monitoring Media content analysis
khalayak sasaran mengenai kampanye Frekuensi media massa melakukan peliputan mengenai kampanye ini baik secara kualitas maupun kuantitas Kampanye Mimpiku, Masa Depanku menjadi trending topic di Twitter 1. Kampanye melalui
Pemahaman khalayak
program Seminar:
sasaran (siswa/i
Masa Depanku
SMA) mengenai kesadaran untuk
Observasi langsung Daftar peserta Seminar: Masa Depanku Media monitoring
berprestasi Pemahaman khalayak sasaran (siswa/i SMA) mengenai pentingnya melanjutkan studi ke perguruan tinggi Sambutan antusias dari
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
31
siswa-siswi SMA terhadap pelaksanaan kampanye Jumlah peserta Seminar: Masa Depanku Liputan mengenai Seminar ;Masa Depanku yang dilakukan media massa 1. Kampanye melalui
Pemahaman yang lebih kuat
FGD: Masa
khalayak sasaran
Depanku
akan pentingnya berprestasi
Observasi langsung Daftar peserta yang mengikuti FGD Media monitoring
Pemahaman yang lebih kuat dan matang kepada khalayak sasaran untuk menentukan arah dan tujuan studi di perguruan tinggi Liputan mengenai serangkaian program yang dilakukan media massa Sambutan antusias dari siswa-siswi, guruguru, dan pihak sekolah terhadap pelaksanaan kampanye Jumlah siswa-siswi SMA yang mengikuti FGD melebihi 50% 1. Kampanye melalui
Pemahaman yang lebih
Observasi langsung
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
32
Festival Mimpi:
matang akan
Daftar peserta
Choose your own
khalayak sasaran
Media monitoring
career!
akan pentingnya berprestasi Pemahaman yang lebih matang kepada khalayak sasaran untuk menentukan arah dan tujuan studi di perguruan tinggi Liputan mengenai Festival Mimpi yang dilakukan mediamedia massa Sambutan antusias dari siswa-siswi SMA sasaran dan seJakarta Jumlah pengunjung di setiap Festival Mimpi di SMA-SMA sasaran
VII.3. Pengukuran Outcome Untuk pengukuran Outcome terhadap serangkaian kampanye sosial ini akan berlangsung selama satu tahun, yaitu terhitung dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. Pengukuran Outcome ini akan menggunakan: Kegiatan Serangkaian program
Tolak Ukur Semakin meningkatnya
kampanye “Mimpiku,
peringkat prestasi
Masa Depanku!”
SMA yang menjadi
Instrumen Observasi langsung ke sekolah Media Monitoring
sasaran Perubahan sikap dan
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
33
perilaku siswa-siswi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi 100% lulusan SMA-SMA tersebut masuk ke perguruan tinggi Lulusan SMA yang melanjutkan perguruan tinggi berhasil masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
34
VIII Anggaran VIII. 1. Pra - Kampanye Fre N o
kue Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Rekruitmen Panitia a. Promosi dengan poster di 5
100
di Jakarta
1
10
Rp500,000
Rp5,000,000
c. Kerjasama dengan UNICEF
1
1
Rp1,000,000
Rp1,000,000
universitas-universitas
Rp3,000,000
b. Kerjasama dengan LSM-LSM
5 Universitas tempat pendaftaran Rp2,500,000
di Jabodetabek 2 Team Building a. Akomodasi
1
1
Rp10,000,000
Rp10,000,000
b. Fasilitator
1
5
Rp2,000,000
Rp10,000,000
c. Konsumsi
3
100
Rp20,000
Rp6,000,000
a. Design
1
1
Rp5,000,000
Rp5,000,000
b. Konsumsi
2
75
Rp20,000
Rp3,000,000
c. Penggandaan
1
200
Rp50,000
Rp10,000,000
Pembuatan proposal sponsor 3 kegiatan
4 Silahturahmi a. Konsumsi
1
Rp15,000,000
b. Transportasi
1
Rp5,000,000
1
Rp2,500,000
c. Humas, publikasi, & dokumentasi 5 Sponsorship a. Pemberian proposal
1
100
Rp25,000
Rp2,500,000
b. Follow up
3
100
Rp10,000
Rp3,000,000
5
1
6 Survey di 5 SMAN di Jakarta Operasional
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
Rp10,000,000
35
Konsumsi
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
Perlengkapan
5
1
Rp1,000,000
Rp5,000,000
1
5
Rp5,000,000
Rp25,000,000
a. Konsumsi
25
20
Rp20,000
Rp10,000,000
b. Transportasi
25
5
Rp50,000
Rp6,250,000
a. Pemesanan kaos panitia
1
300
Rp75,000
Rp22,500,000
b. Pencetakan name tag
1
300
Rp10,000
Rp3,000,000
c. Design
1
2
Rp2,500,000
Rp5,000,000
a. Konsumsi
12
75
Rp20,000
Rp18,000,000
b. Transportasi
12
75
Rp30,000
Rp27,000,000
1
1
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Perizinan untuk keseluruhan 7 kampanye Follow up pihak-pihak yang 8 bekerja sama
Pembuatan kaos & name tag 9 panitia
1 0
Rapat koordinasi
1 1 Persiapan perlengkapan TOTAL
Rp245,250,000
VIII. 2. Kampanye VIII.2.1. Persiapan Fre N o
kue Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Media placement a. Print ad di majalah HAI, Gadis, Kawanku
6
3
Rp35,000,000
Rp630,000,000
5
20
Rp500,000
Rp50,000,000
2 Pemasangan Ambience a. Wallpaper di kelas-kelas
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
36
b. Lapangan bola/basket
5
1
Rp250,000
Rp1,250,000
12
1
Rp200,000
Rp2,400,000
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
3 Pembuatan account Twitter a. Biaya operasional selama12 bulan (1tahun) 4 Briefing panitia a. Konsumsi TOTAL
Rp693,650,000
VIII.2.2. Seminar: Masa Depanku Fre kue
N o
Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Acara a. 3 bintang tamu
5
3
Rp2,000,000
Rp30,000,000
b. fasilitator
5
25
Rp150,000
Rp18,750,000
a. Transportasi
5
1
Rp100,000
Rp500,000
b. Konsumsi
5
25
Rp20,000
Rp2,500,000
a. Peminjaman lcd + layarputih
5
1
Rp250,000
Rp1,250,000
b. Alat tulis
5
10
Rp100,000
Rp5,000,000
a. Panitia
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
b. Peserta
5
300
Rp20,000
Rp30,000,000
Penyebaran dan pemasangan 2 ambience
3 Perlengkapan
4 Konsumsi
TOTAL
Rp98,000,000
VIII.2.3. Focus Group Discussion: Mimpiku, petualanganku!
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
37
Fre N
kue
o
Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Acara a. peralatan games
5
50
Rp100,000
Rp25,000,000
a. Transportasi
5
1
Rp100,000
Rp500,000
b. Konsumsi
5
25
Rp20,000
Rp2,500,000
5
300
Rp20,000
Rp30,000,000
a. Panitia
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
b. Peserta
5
300
Rp20,000
Rp30,000,000
Penyebaran dan pemasangan 2 ambience
3 Perlengkapan a. Alat tulis 4 Konsumsi
TOTAL
Rp98,000,000
VIII.2.4. Festival Mimpi: Choose your own career! Fre N
kue
o.
Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Acara a. Bintang tamu
5
10
Rp10,000,000
Rp500,000,000
a. Poster
5
300
Rp10,000
Rp15,000,000
b. Flyer
5
1000
Rp3,000
Rp15,000,000
2 HPD
3 Perlengkapan
5
Rp50,000,000
a. Alat-alat sound
5
1
Rp50,000,000
Rp250,000,000
b. Buzzer
5
1
Rp10,000,000
Rp50,000,000
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
38
5 Keamanan
5
1
Rp4,000,000
Rp20,000,000
6 Medis
5
1
Rp4,000,000
Rp20,000,000
7 Transportasi
5
1
Rp2,000,000
Rp10,000,000
8 Dekorasi
5
1
Rp20,000,000
Rp100,000,000 Rp1,030,000,00
TOTAL
0
VIII.2.5. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Fre kue
N o.
Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Evaluasi kerja tim seminar a. Konsumsi
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
5
100
Rp20,000
Rp10,000,000
2 Evaluasi kerja tim FGD a. Konsumsi Evaluasi kerja tim Festival 3 mimpi a. Konsumsi TOTAL
Rp30,000,000
VIII.3. Pasca Kampanye Fre N o.
kue Nama Kegiatan
nsi
Unit
Harga
Total
1 Rapat evaluasi keseluruhan a. Konsumsi
1
100
Rp20,000
Rp2,000,000
b. Pembuatan LPJ
1
1
Rp500,000
Rp500,000
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
39
c. Penggandaan LPJ
1
50
Rp20,000
Rp1,000,000
1
10
Rp500,000
5000000
a. Piagam
1
50
Rp20,000
1000000
b. Jasa pengiriman
1
50
Rp5,000
250000
c. Souvenir
1
50
Rp20,000
Rp1,000,000
2 Press release a. Penggandaan Mengirimkan ucapan terima 3 kasih
TOTAL
Rp10,750,000
Rekapitulasi Anggaran Kampanye “Mimpiku, Masa Depanku!” N o
Nama Kegiatan 1 Persiapan awal
Subtotal Rp
245,250,000
a. Persiapan keseluruhan
Rp
693,650,000
b. Evaluasi
Rp
30,000,000
5 Seminar Masa Depanku
Rp
98,000,000
6 FGD Mimpiku, Masa depanku!
Rp
98,000,000
7 Festival Mimpi
Rp
1,030,000,000
2 Kampanye
8 Pasca Kampanye GRAND TOTAL
Rp
10,750,000
Rp
2,205,650,000
Strategi pemasaran ..., Yovita Ayu Liwanuru, FIB UI, 2013
40