Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 005 KEBUN LADO KECAMATAN SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI YASNI Guru SD N 005 Kebun Lado Kuantan Singingi
ABSTRAK Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengajar di kelas V SD Negeri 005 Kebun Lado kecamatan Singingi ditemui gejala-gejala atau fenomena-fenomena khususnya pada mata pelajaran PKn diantaranya, nilai PKn siswa masih banyak yang dibawah KKM ( 72 ),yakni 10 siswa (50%) dari 20 orang siswa. Dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut diatas,terlihat pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru khususnya pada bidang studi PKn kurang menarik perhatian siswa dan terkesan membosankan sehingga hasil belajar anak pada mata pelajaran PKn cenderung rendah. Berdasarkan analisis sementara,keadaan ini dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang kurang menarik perhatian siswa. Tipe Kepala Bernomor Terstruktur merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk mengembangkan kerjasama,memudahkan pembagian tugas serta siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok. Tujuan Penelitian ini adalah untuk : meningkatkan hasil belajar PKn melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur dikelas V SD Negeri 005 Kebun Lado Kecamatan Singing Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptifkualitati.penelitian dilakukan dalam 2 tindakan atau siklus. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian adalah penerapan pembelajaran PKn melalui model kepala bernomor terstruktur.subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 005 Kebun Lado tahun ajaran 2011/2012. Data penelitian diperoleh dari kajian dokumen,observasi,wawancara dan tes pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Dari hasil pengamatan mengenai aktivitas guru dalam menggunaan model pembelajaran Kepala Bernomor Terstruktur, jika pada siklus I guru sudah melakukan dengan “sempurna” dengan skor 30. Sedangkan aktivitas guru pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dengan skor 42 dengan kriteria “sangat sempurna”. Disarankan kepada guru kelas V SD Negeri 005 Kebun Lado Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi untuk menerapkan dan menguasai dan lebih sering menggunakan metode pembelajaran tipe Kepala Bernomor Terstruktur.
Kata Kunci : hasil belajar, PKn,kepala bernomor terstruktur
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
106
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor
memfokuskan
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
warganegara
Pendidikan adalah usaha sadar dan
mampu
pada yang
pembentukan memahami
melaksanakan
hak-hak
terencana untuk mewujudkan suasana
kewajibannya
belajar dan proses pembelajaran agar
warganegara Indonesia yang
peserta
terampil,
didik
secara
aktif
mampu
untuk
dan
dan dan
menjadi
berkarakter
cerdas, yang
mengembangkan potensi dirinya untuk
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
1945 ( Depdiknas, 2007).
pengendalian
diri,
kepribadian,
Jadi seorang guru haruslah mampu
kecerdasan,
akhlak
mulia,
serta
mengajarkan
keterampilan
yang
diperlukan
bagi
tujuannya dapat merubah pola pikir serta
dirinya, masyarakat, bangsa, Negara
(
UU Sisdiknas : 2003 : 3 ). Pendidikan
PKn
yang
menjadi contoh teladan, apakah dia di sekolah, masyarakat maupun dimana dia
Indonesia
berada,sebab guru adalah orang yang
diharapkan dapat mempersiapkan peserta
digugu dan ditiru.Pengaruh pendidikan
didik
yang
yang ada saat sekarang ini semuanya itu
memiliki komitmen kuat dan konsisten
tidak terlepas dari campur tangan sang
untuk mempertahankan Negara Kesatuan
guru.Pendidikan tidak dapat dipisahkan
Republik Indonesia.
dari
menjadi
di
pelajaran
warga
negara
kehidupan
manusian
sebab,
Mata pelajaran PKn yang diberikan
pendidikan merupakan suatu hal yang
terhadap peserta didik mulai dari sekolah
sifatnya mutlak yang harus dimiliki oleh
dasar,merupakan mata pelajaran yang
setiap individu atau seseorang.Disamping
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
107
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor itu guru harus percaya bahwa setiap
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
peserta didik dalam kelasnya mampu
menjadi warga negara yang demokrasi
mencapai
serta bertanggung jawab” ( Diknas,2003 :
kriteria
ketuntasan
setiap
Kompetensi,bila peserta didik mendapat
1 ).
bantuan yang tepat misalnya memberikan atau menumbuhkan motivasi
belajar
Salah satu model pembelajaran yang
berdasarkan
siswa pada waktu yang tepat sehingga
kontruktifisme
kesulitan
tuntutan
dan
dan
teori
belajar
sejalan
dengan
kegagalan
tidak
demikian
peserta
pembelajaran dalam kurikulum 2006
didik tidak prustasi dalam mencapai
adalah model pembelajaran kooperatif.
kompetensi yang harus dicapainya (
Model
Diknas, 2007 : 68 ).
memungkinkan siswa untuk lebih mudah
menumpuk.Dengan
Pendidikan
merupakan
suatu
sarana untuk membentuk pribadi manusia yang tangguh dan berkualitas serta
pelaksanaan
pembelajaran
proses
kooperatif
menemukan dan memahami konsepkonsep yang sulit. Dari uraian diatas dapat diambil
sanggup untuk mengahadapi tantangan
kesimpulan
dunia yang global ini.Dalam Undang-
hanya dapat dilaksanakan dilingkungan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada
sekolah saja, akan tetapi dapat juga
pasal 3 tentang Pendidikan Nasional
dilakukan dimana saja,baik dilingkungan
menyabutkan
bertujuan
keluarga, masyarakat maupun ditempat
untuk berkembangnya potensi peserta
lain yang sifatnya dibidang pendidikan
didik
yang
bahkan sambil bermain pun pendidikan
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
dapat dilakukan.Pendidikan juga sangat
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berperan untuk meningkatkan sumber
agar
“Pendidikan
menjadi
manusia
bahwa
pendidikan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
tidak
108
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor daya manusia ( SDM ) pendidikan juga
hak-hak dan kewajibannya seperti yang
berfungsi
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
seluruh
membantu potensi
,
pengembangan kecakapan
dan
karakteristik peserta didik baik yang bersifat
sosial,
maupun
intelektual,
fisik
1945. Keberhasilan seorang siswa tidak
spiritual,
terlepas dari kualitas pengajaran yang
metodik.Peerbuatan
disampaikan oleh seorang guru, kualitas
mendidik diarahkan pada pencapaian
pengajaran
mempunyai
hubungan
tujuan sekarang dan yang akan datang,
berbanding lurus dengan hasil belajar.
baik untuk kepentingan dirinya dan
Berdasarkan pengamatan peneliti
masyarakat baik sebagai pribadi warga
selama mengajar di kelas V SD Negeri
masyarakat, maupun tujuannya adalah
005 Kebun Lado kecamatan Singingi
untuk menuju kearah profesional sesuai
ditemui gejala-gejala atau fenomena-
dengan bidangnya masing-masing.
fenomena khususnya pada mata pelajaran
Untuk dapat pembelajaran
mencapai tujuan
PKn
seperti
PKn diantaranya:
yang
1. Nilai PKn siswa masih banyak
disebutkan di atas, beberapa faktor yang
yang dibawah KKM ( 72 ),yakni
mempengaruhi
10 siswa (50%) dari 20 orang
hasil
belajar
siswa
seperti: pendekatan, strategi, metode, serta
media
perlu
2. Siswa mudah lupa dengan materi
guru.
yang diberikan sehingga jika
menarik,
soal itu diulangi siswa tidak
menyenangkan dan tidak membosankan
dapat lagi menjawabnya dengan
bagi siswa. Agar siswa lebih mudah
benar, yakni dari 20 siswa hanya
mendapatkan Pengajaran
pembelajaran
siswa.
perhatian PKn
harus
dari
memahami dan mampu melaksanakan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
109
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor 11 orang (55%) yang bisa
sementara,keadaan ini dipengaruhi oleh
menjawab soal dengan benar.
cara mengajar guru yang kurang menarik
3. Jika disuruh bertanya tentang hal-
perhatian siswa. Tipe Kepala Bernomor
hal yang belum dipahami siswa
Terstruktur merupakan salah satu model
tidak mau bertanya,yakni hanya
pembelajaran kooperatif yang bertujuan
8 orang (40%) dari 20 orang
untuk
siswa yang mau bertanya saat
memudahkan pembagian tugas serta
proses pembelajaran.
siswa belajar melaksanakan tanggung
4. Jika
diberi
pekerjaan
rumah
siswa
tidak
sebagian
jawab
mengembangkan
individunya
kerjasama,
sebagai
anggota
kelompok.
mengerjakannya dengan alasan
Proses pembelajaran PKn selama
tidak bisa, yakni dari 20 orang
ini pada umumnya secara konvensional,
siswa hanya 14 siswa (70%)
dimana guru menjadi pusat dari semua
yang
aktivitas dikelas.
mau
mengerjakan
pekerjaan rumah. Dari gejala-gejala
mengakibatkan hasil belajar PKn siswa
fenomena-fenomena tersebut
Namun hal tersebut
atau
diatas,terlihat
kelas IV SD Negeri 013 Sukamaju Kecamatan Singingi Hilir masih rendah.
pembelajaran yang dilaksanakan oleh
Selama ini peneliti telah berusaha
guru khususnya pada bidang studi PKn
untuk mengatasi permasalahan di atas
kurang menarik perhatian siswa dan
dengan berbagai cara. Kenyataannya
terkesan membosankan sehingga hasil
hasil belajar PKn siswa masih rendah.
belajar anak pada mata pelajaran PKn
Hal ini dapat di lihat dari hasil belajar
cenderung rendah. Berdasarkan analisis
PKn siswa pada tabel berikut.
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
110
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor Tabel 1.1 Persentase Ketercapaian KKM pada Beberapa Materi Pokok PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 005 Kebun Lado Kecamatan Singingi pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah siswa Presentase Jumlah N Materi Pokok KKM yang mencapai Ketercapaian siswa O KKM KKM (%) 1 -Lembaga dan susunan pemerintah desa 72 20 12 60 -Lembaga pemerintah kecamatan 2 -Struktur organisasi 72 20 9 45 pemerintah desa dan kecamatan 3 Lembaga dan susunan pemerintahan 72 20 11 55 kabupaten/kota dan provinsi 4 Struktur organisasi 72 20 16 80 pemerintah Sumber : Guru Bidang Studi PKn kelas V SDN 005 Kebun Lado. Pengorganisasian
kelompok
belajar juga masih belum optimal, siswa
oleh kurikulum 2006, yakni berpusat pada siswa.
duduk secara berkelompok namun tidak
Sehubungan dengan itu, maka
belajar dan bekerja kelompok. Siswa
guru
tetap belajar dan mengerjakan tugas-
pembelajaran PKn yang menggambarkan
tugas secara individu. Siswa yang pandai
paradigma
tidak berbagi pengetahuannya dengan
pembelajaran yang bersifat pada siswa.
siswa yang kurang pandai. Siswa yang
Sebuah
kurang pandai juga tidak berperan di
menuntut siswa untuk mengkontruksi
kelompoknya.
yang
pengalaman belajarnya secara mandiri
demikian masih belum sesuai dengan
dan bermakna dengan cara menemukan,
proses pembelajaran yang ditetapkan
membentuk
Pembelajaran
perlu
memperbaiki
baru,
proses
dan
yakni
pembelajaran
proses
proses
yang
mengembangkan
pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
111
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor tuntutan pembelajaran PKn dan tuntutan
c. Pemecahan Masalah
proses pembelajaran dalam kurikulum
Permasalahan
2006.
rendahnya
hasil
belajar siswa merupakan masalah yang Oleh sebab itu peneliti tertarik
ingin
melakukan
suatu
penelitian
selalu dihadapi oleh sekolah. Secara umum
rendahnya
hasil
belajar
tindakan sebagai upaya dalam melakukan
siswa,tidak hanya terjadi pada pelajaran
perbaikan terhadap pembelajaran dengan
PKn,namun juga pada pelajaran lainnya.
judul “Penerapan Model Pembelajaran
Menurut analisa sementara rendahnya
Kooperatif Tipe Kepala Bernomor
hasil belajar dipengaruhi oleh model
Terstruktur
pembelajaran.
untuk
Meningkatkan
Model
Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V
kooperatif
Sekolah
Dasar Negeri 005 Kebun
terstruktur adalah salah satu model
Lado Kecamatan Singingi Kabupaten
pembelajaran kooperatif yang mudah
Kuantan Singingi.”
diterapkan,memberikan
b. Perumusan Masalah
dalam pembagian tugas dan melibatkan
Berdasarkan masalah
yang
latar telah
tipe
pembelajaran
kepala
bernomor
kemudahan
belakang
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
dipaparkan
perbedaan dalam melaksanakan tanggung
diatas,maka dapat diambil perumusan
jawab
masalahnya yaitu :”Apakah Penerapan
kelompoknya.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
kelebihannya,maka penulis yakin dapat
Kepala
meningkatkan hasil belajar siswa.
Bernomor
Terstruktur
dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa
sebagai
individu
dalam Melihat
Anita Lie ( 2002 : 60 ) menyatakan
Kelas V SD Negeri 005 Kebun Lado
bahwa
untuk
Kabupaten Kuantan Singingi? ”.
kelompok
efisiensi
pembentukan
dan
penstrukturan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
112
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor tugas,Teknik
Kepala bisa
Bernomor
Terstruktur
ini
kelompok
yang
dibentuk
Dengan
kata
lain,siswa
mengingat
kelompok
sepanjang
semester.
dipakai
dalam
permanen. disuruh
dan nomornya Supaya
ada
menganut teori belajar kontratifisme dan tuntutan
proses
pembelajaran
dalam
kurikulum 2006. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memakai dengan
pembelajaran tipe
Kepala
kooperatif Bernomor
pemerataan tanggung jawab,penugasan
Terstruktur untuk meningkatkan kualitas
berdasarkan nomor bisa diubah-ubah.
proses pembelajaran PKn yang bermuara
Misalnya,siswa
bertugas
pada peningkatan hasil belajar PKn siswa
mengumpulkan data kali ini,tapi akan
kelas V SD Negeri 005 Kebun Lado
disuruh melaporkan pada kesempatan
Kecamatan Singingi.
yang lain.
d. Tujuan Penelitian
nomor
1
Sehubungan dengan itu, maka guru
perlu
memperbaiki
proses
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn melalui
pembelajaran PKn yang menggambarkan
model pembelajaran Kooperatif
paradigma
proses
Kepala Bernomor Terstruktur dikelas V
pembelajaran yang bersifat pada siswa.
SD Negeri 005 Kebun Lado Kecamatan
Sebuah
Singing Kabupaten Kuantan Singingi.
baru,
proses
yakni
pembelajaran
yang
menuntut siswa untuk mengkontruksi pengalaman belajarnya secara mandiri
tipe
e. Manfaat Penelitian. Melalui penelitian ini diharapkan
dan bermakna dengan cara menemukan,
memperoleh manfaat antara lain:
membentuk
1. Bagi siswa, Model Pembelajaran
dan
mengembangkan
pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan
Kooperatif
Tipe
tuntutan
Bernomor
Terstruktur
pembelajaran
PKn
yang
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
Kepala dapat
113
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
siswa
individu
baik
maupun
secara
B.
RANCANGAN PENELITIAN 1. Setting
secara
Penelitian
Karekteristik
kelompok dalam pembelajaran
dan Subjek
Penelitian.
PKn.
Tempat dilaksanakan penelitian ini
2. Bagi Guru, Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe
Bernomor
Terstruktur
adalah di SD Negeri 005 Kebun Lado
Kepala
Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten
dapat
Kuantan Singingi. Dalam kesempatan
model
ini Standar Kompetensi yang diteliti
dapat
adalah Menunjukkan Sikap Terhadap
diterapkan dan dapat dijadikan
Pengaruh Globalisasi Dilingkungannya.
salah satu bahan masukan dalam
Waktu penelitian dilakukan selama dua
rangka meningkatkan hasil belajar
bulan.
dijadikan
sebagai
pembelajaran
yang
PKn di SD Negeri 005 Kebun Lado.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan tiap siklus dilakukan
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini
dalam dua kali pertemuan. Subjek dalam
menjadi landasan dan pantauan
penelitian ini adalah siswa kelas V SD
dalam
Negeri 005 Kebun Lado Kecamatan
rangka
penelitian
ini
menindaklanjuti dalam
ruang
lingkup yang lebih luas.
tahun
4. Dapat sebagai bahan renungan bagi
semua
bermaksud
untuk
pihak
Singingi Kabupaten Kuantan Singingi
yang
mengadakan
pelajaran
2011/2012
dengan
jumlah siswa adalah 20 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
penelitian lebih lanjut.
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
114
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor tanggapan/saran.
2. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Model
Bersama
siswa menyimpulkan pelajaran. 2.
Pembelajaran
10)
Kepala
Hasil Belajar Hasil
belajar
adalah
variabel
Bernomor Terstruktur merupakan
masalah. Belajar adalah upaya
variabel
tindakan.Model
untuk perubahan pengetahuan,
Pembelajaran Kepala Bernomor
nilai dan sikap serta keterampilan
Terstruktur
dengan
yang pada gilirannya akan ada
indikator :1) Menyiapkan kelas
pengaruhnya dalam perubahan
sebagaimana
tingkah laku.
ditentukan
mestinya.
2)
Menjelaskan materi pokok secara umum. 3) Membagi siswa dalam
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :
kelompok. 4) Siswa diberi nomor.
1. Sikap siswa.
5) Membagikan LKS. 6) Guru
2. Bakat siswa.
membagikan tugas kepada setiap
3. Minat siswa.
siswa berdasarkan nomornya. 7)
4. Motivasi siswa.
Siswa keluar dari kelompoknya
5. Intelegensi atau tingkah laku
dan bergabung dengan siswa-
kecerdasan.
siswa lain yang bernomor sama
3. Rencana dan Prosedur Penelitian
dan mencocokkan hasil kerja mereka.
Penelitian
ini
merupakan
8)
Siswa
penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan
mempresentasekan
hasil
guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan
diskusinya. 9) siswa memberikan
kelas
yaitu
suatu
penelitian
untuk
memperbaiki proses belajar mengajar
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
115
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor dikelas berdasarkan masalah yang ada,
merupakan
untuk memperbaiki mutu pembelajaran
dilaksanakan sebanyak dua siklus yakni
dan meningkatkan hasil belajar siswa
siklus 1 ( satu ) dan siklus 2 ( kedua ).
(Depdiknas 2002). Penelitian tindakan
Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
kelas adalah penelitian yang dilakukan
tindakan, pengamatan dan refleksi.
dikelas
dengan
tujuan
siklus
yang
untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu
SIKLUS I
praktek pembelajaran ( Arikunto, dkk
1. PERTEMUAN I
2006 ).
a. Perencanaan Agar penelitian tindakan kelas ini
Dalam
tahap
berhasil dengan baik tanpa hambatan
ini,langkah-langkah
yang
adalah sebagai berikut:
menganggu
penelitian,peneliti
kelancaran
menyusun tahapan-
perencanaan
yang
dilakukan
a. Silabus
tahapan yang dilalui dalam penelitian
b. Penyusunan RPP
tindakan kelas,yaitu:
c. Penyusunan
a.
Perencanaan/persiapan tindakan
b.
Pelaksanaan tindakan
c.
Observasi dan interprestasi
d. Menyusun media dan struktur pembelajaran e. Lembaran
Proses perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dilakukan
mata
pelajaran
d. Refleksi
guru
akan
oleh
instrumen
observasi f. Evaluasi
sebagai peneliti. Proses tersebut b. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran Kepala Bernomor Terstrutur :
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
116
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor Aktivitas Guru 1. Pendahuluan - Berdoa, mengabsensi appersepsi Guru menyiapkan sebagaimana mestinya
siswa, kelas
2. Kegiatan Inti - Guru menjelaskan materi pokok secara umum - Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen - Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor - Guru membagikan LKS - Guru membagi tugas kepada setiap siswa berdasarkan nomornya. Misalnya,siswa nomor 1 bertugas membaca soal dengan benar dan siswa nomor 2 bertugas mengumpulkan data yang berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 3 bertugas mencari penyelesaian soal. Siswa nomor 4 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok. - Jika perlu (untuk yang tugas-tugas yang lebih sulit),guru juga bisa melibatkan kerja sama antarkelompok. Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama siswa-siswa yang bernomor sama dari kelompok lain. Dengan demikian,siswa-siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja mereka. - Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya - Guru meminta kelompok/siswa untuk memberikan tanggapan/pertanyaan. 3. Penutup - Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah di pelajari.
Aktivitas Siswa 1. Pendahuluan - Berdoa sesuai dengan agama - Siswa mempersiapkan diri duduk dengan tertib dan teratur 2. Kegiatan Inti - Siswa mendengarkan penjelasan materi yang diberikan oleh guru - Siswa berkelompok dengan cepat dan benar - Masing-masing siswa menerima nomor - Masing-masing siswa menerima LKS - Semua siswa bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan guru, siswa nomor 1 bertugas membaaca soal dengan benar dan siswa nomor 2 bertugas mengumpulkan data yang berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 3 bertugas mencari penyelesaian soal. Siswa nomor 4 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok. - Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama siswa-siswa yang bernomor sama dari kelompok lain. Dengan demikian,siswa-siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja mereka ( jika waktu masih memungkinkan) - Salah satu kelompok mempresentasekan hasil diskusinya - Kelompok/siswa lain memberikan tanggapan/pertanyaan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
117
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor
3. Penutup - Siswa mencatat kesimpulan yang diberikan oleh guru
c. Observasi
lembar observasi aktivitas
Pengamatan atau observasi yang
siswa.
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
c. Hasil belajar siswa selama
oleh guru kelas V yang telah bersedia
proses
menjadi observer dalam penelitian ini
pembelajaran
dengan menggunakan format pengamatan
pembelajaran Inkuiri tipe
yang telah disediakan. Aspek-aspek yang
Kepala
diamati antara lain :
Terstruktur juga dilakukan
a. Aktivitas
guru
menggunakan
dalam
perbaikan dengan
Bernomor
dengan observasi.
strategi
d. Refleksi
pembelajaran Inkuiri tipe
Data
yang
diperoleh
dari
terpimpin yang dilakukan
kegiatan observasi dan tes hasil belajar
dengan
dianalisis data hasilnya akan dijadikan
menggunakan
aktivitas guru. b. Aktivitas
sebagai bahan kajian pada
siswa
kegiatan
selama
refleksi. Hasil analisis dan refleksi ini
perbaikan
akan dijadikan sebagai panduan untuk
pembelajaran
dengan
membuat rencana tindakan baru yang
menggunakan
strategi
akan
proses
pembelajaran Inkuiri tipe terpimpin yang dilakukan dengan
menggunakan
dilaksanakan
pada
siklus
berikutnya. Selanjutnya diadakan
ulangan
harian I ( satu ). Dari hasil pengamatan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
118
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor dan refleksi pada siklus I diadakan perbaikan/pemantapan 3.4 Data
proses
dan Cara Pengumpulan
Kepala Bernomor Terstruktur mencapai 75 %.
Data. Adapun data dalam penelitian ini adalah
pembelajaran pada siklus 2.
data
tentang
Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Terstruktur
pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi.
pelaksanaan
dalam
pembelajaran melalui
lembar
observasi.
1. Guru
menyiapkan
kelas
sebagaimana mestinya
secara umum 3. Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen 4. Masing-masing
c. Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil
Pengukuran aktivitas guru,karena
2. Guru menjelaskan materi pokok
siswa
diperoleh
1.Aktivitas guru
indikator aktivitas guru ada 10,yaitu:
a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan
b. Aktivitas
3.6 Analisis Data
pengamatan
(lembar
observasi).
dalam
kelompok diberi nomor 5. Guru membagikan LKS 6. Guru setiap
3.5 Indikator Kinerja
siswa
membagi tugas siswa
kepada
berdasarkan
Penelitian ini dikatakan berhasil
nomornya. Misalnya,siswa nomor
apabila siswa yang memiliki hasil belajar
1 bertugas membaca soal dengan
yang tinggi di dalam belajar PKn dengan
benar dan siswa nomor 2 bertugas
menggunakan
mengumpulkan
model
pembelajaran
data
berhubungan
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
yang dengan
119
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor penyelesaian soal. Siswa nomor 3 bertugas
mencari penyelesaian
soal. Siswa nomor 4 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok. 7. Jika perlu (untuk yang tugas-
9. Guru meminta kelompok/siswa untuk
memberikan
tanggapan/pertanyaan. 10. Guru
bersama
dengan
siswa
membuat kesimpulan dari materi
tugas yang lebih sulit),guru juga
yang telah di pelajari.
bisa
sama
Untuk melihat aktivitas guru
diminta
dalam membina proses belajar mengajar
keluar dari kelompoknya dan
yang menggunakan 10 indikator dan
bergabung bersama siswa-siswa
menggunakan
yang
dengan skor aktivitas belajar mengajar
melibatkan
antarkelompok.
kerja Siswa
bernomor
kelompok
sama
lain.
dari
Dengan
demikian,siswa-siswa
:5
tugas yang sama bisa saling
b. S
:4
membantu
c. KS
:3
d. TS
:2
e. TL
:1
mencocokkan
hasil kerja mereka. 8. Guru
meminta
kelompok mempresentasekan diskusinya
salah
satu untuk hasil
alternatif
jawaban
guru sebagai berikut : a. SS
atau
dengan
5
Sehingga jumlah skor tertinggi 10 x 5 = 50, skor terendah 10 x 1 = 10 Interval ( I ) 50 – 10
=8
5
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
120
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor Tabel. 3.1 Kategori Aktivitas Guru NO 1 2 3 4 5
KATEGORI Sangat Sempurna Sempurna Kurang Sempurna Tidak Sempurna Tidak dilaksanakan
2.Aktivitas siswa
RENTANG 33 – 50 25 – 32 17 – 24 9 – 16 0–8
mengumpulkan
Aktivitas siswa yang diamati
data
berhubungan
yang dengan
dalam pembelajaran ini ada 10 aspek,
penyelesaian soal. Siswa nomor 3
yaitu:
bertugas
1. Siswa mempersiapkan diri duduk dengan tertib dan teratur
soal. Siswa nomor 4 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.
2. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang diberikan oleh guru 3. Siswa berkelompok dengan cepat dan benar
7. Siswa
diminta
kelompoknya bersama
keluar
dan
nomor
bergabung
siswa-siswa
yang
lain.
Dengan
demikian,siswa-
siswa dengan tugas yang sama
5. Masing-masing siswa menerima LKS
bisa
saling
membantu
atau
mencocokkan hasil kerja mereka ( siswa
dengan tugas
bekerja yang
sesuai
diberikan
jika waktu masih memungkinkan) 8. Salah
satu
guru, siswa nomor 1 bertugas
mempresentasekan
membaca soal dengan benar dan
diskusinya
siswa
dari
bernomor sama dari kelompok
4. Masing-masing siswa menerima
6. Semua
mencari penyelesaian
nomor
2
kelompok hasil
bertusgas
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
121
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor 9. Kelompok/siswa lain memberikan tanggapan/pertanyaan
diberikan oleh guru melihat
Tidak dilaksanakan
=0
10. Siswa mencatat kesimpulan yang
Untuk
=
Skor maksimal 20 x 10 x 1 = 200 skor minimum 20 x 10 x 0 = 0
peningkatan
Interval ( I ) skor maksimum - skor
aktivitas belajar siswa dapat diketahui minimum = 200 - 0 = 50 dari dengan skor aktivitas belajar siswa sebagai berikut : Pengukuran
Jumlah klasifikasi
=
4
Dilakukan
=1 Tabel 3.2 Aktivitas kegiatan siswa pada kegiatan belajar mengajar NO
KATEGORI
RENTANG
1
Sangat Tinggi
151 – 200
2
Tinggi
101 – 150
3
Rendah
51 – 100
4
Sangat Rendah
0 – 50
3.Hasil belajar Pengukuran
Menentukan 4 klasifikasi hasil terhadap
“hasil
belajar
dalam
menggunakan
belajar” ini adalah dilakukan =1, tidak
pembelajaran kooperatif tipe Kepala
dilakukan = 0. Sehingga apabila semua
Bernomor Terstruktur, dapat dihitung
siswa melakukan seperti harapan pada
dengan cara:
semua komponen, maka skor maksimal sebesar 200 (10x20).
a. Menentukan jumlah klasifikasi yang
diinginkan,
klasifikasi
antara
yaitu lain
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
4
sangat 122
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor tinggi, tinggi, rendah, dan rendah
c. Menentukan
sekali.
tabel
klasifikasi
standar pelaksanaan cooperative
b. Interval (I), yaitu : I = Skor max –
learning tipe Kepala Bernomor
Skor min = 200 – 0 = 50
Terstruktur, yaitu : 4
4
Dari
interval
tersebut
diatas
sesuai dengan perhitungan maka aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel 6. sekolah.
Tabel 3.3 Interval hasil belajar NO
Pada
penelitian
ini
siswa
mencapai KKM jika siswa tersebut
KATEGORI
memperoleh RENTANG nilai ulangan
harian
151 – 200
1
Sangat Tinggi
2
Tinggi
3
Rendah
51 – 100 dapat dilihat dari nilai ulangan harian I
4
Sangat Rendah
0 – 50 dan ulangan harian II. Nilai ulangan
minimal 72.
101 –hasil 150 belajar siswa Peningkatan
harian I dan ulangan harian II diperoleh 3.7 Implementasi Tindakan. Analisis ketercapaian
data kriteria
setiap indikatornya untuk mengetahui tentang
ketuntasan
minimum ( KKM ) pada materi pokok menunjukkan sikap terhadap globalisasi di
lingkungannya
membandingkan
dilakukan skor
dasar
dengan
ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Jika jumlah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian II lebih banyak dibandingan dengan ulangan harian I dan jumlah siswa yang mencapai KKM pada
yang ulangan
diperoleh dengan hasil belajar siswa pada ulangan harian I dan ulangan harian II
harian
I
lebih
banyak
dibandingkan jumlah siswa pada nilai awal
maka
hasipl
belajar
siswa
terhadap KKM yang ditetapkan oleh JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
123
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor meningkat. Jika hasil belajar siswa
belajar siswa PKn kelas IV SD Negeri
meningkat maka tindakan yang dilakukan
005 Kebun Lado Kecamatan Singingi
berhasil.
tahun Pelajaran 2011/2012. Menurut Suyanto ( 1997 )
apabila skor hasil belajar siswa setelah tindakan lebih baik dari seluruh tindakan
Perbandingan
antara
aktivitas
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II:
maka dapat dikatakan siswa berhasil. Akan tetapi jika tidak ada perbedaannya dan bahkan tidak baik maka tindakan belum berhasil. Dengan kata lain, jika tindakan berhasil maka hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan kutipan di atas hasil belajar PKn siswa meningkat jika terdapat skor hasil belajar ke arah yang
lebih
baik
setelah
diberikan
1. Dari hasil pengamatan mengenai aktivitas guru dalam menggunaan model
pembelajaran
Bernomor Terstruktur, jika pada siklus I guru sudah melakukan dengan “sempurna” dengan skor 30. Sedangkan aktivitas guru pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan
tindakan.
dengan
PENUTUP
Kepala
dengan
skor
kriteria
42
“sangat
sempurna”. A. Kesimpulan.
2. Meningkatnya tingkat aktivitas
Berdasarkan hasil penelitian dan
siswa pada siklus II dibandingkan
pembahasan yang telah dikemukakan
pada siklus I menunjukkan bahwa
pada BAB IV diperoleh kesimpulan
perbaikan
bahwa dengan Penerapan Pembelajaran
dibawakan dapat membantu siswa
Kooperatif
tipe
lebih berani dan yakin dengan
Terstruktur
dapat meningkatkan hasil
Kepala
Bernomor
pembelajaran
yang
kemampuannya masing-masing.
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
124
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor 3. Dari hasil penelitian siklus I
pembelajaran
Kepala
Bernomor
menunjukkan bahwa hasil belajar
Terstruktur aktivitas siswa menjadi lebih
belum mencapai indikator yang
aktif yang berarti siswa cenderung positif
ditetapkan.
disebabkan
dalam mengikuti proses belajar mengajar
pelaksanaan
yang diberikan oleh guru baik untuk
Ini
pengelolaan pembelajaran
belum
optimal,
individu siswa maupun semua siswa.
seperti
indikator
siswa
Dengan kondisi tersebut maka tingkat
bekerja sesuai dengan tugas yang
pemahaman siswa terhadap penerimaan
diberikan
pembelajaran yang pada akhirnya dapat
pada
oleh
sempurna,
guru
siswa
tidak
bergabung
dengan siswa dikelompok lain
meningkatkan hasil belajar. B. Saran.
untuk mencocokkan hasil kerja mereka,
serta
tanggapan/pertanyaan. diidentifikasi
Hal
bahwa
ini
proses
pembelajaran yang disampaikan peneliti perlu perencanaan yang lebih baik denga memperhatikan kelemahan serta kekuatan yang
dengan
Dengan
memberikan
memperhatikan
kesimpulan
dan
pembahasan
penelitian
diatas
maka
hasil peneliti
mengajukan saran yang berhubungan dengan kooperatif
penerapan tipe
Kepala
pembelajaran Bernomor
Terstruktur yaitu:
telah teridentifikasi pada siklus I
1. Guru diharapkan lebih menguasai dan
sebagai dasar pada perbaikan
lebih sering menggunakan metode
pelaksanaan siuklus II nantinya.
pembelajaran tipe Kepala Bernomor
Keberhasilan
Terstruktur.
ini
menggunakan
disebabkan model
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
125
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor 2. Guru
diharapkan
mengetahui,
menguasai, bahkan memodifikasi penerapan
model
lainnya,
pembelajaran
sehingga
dapat
menemukan metode yang tepat bagi karakteristik siswa SD yang
DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Depdiknas, 1997. Kurikulum. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2003. Pengembangan khusus Silabus dan sitem penilaian Mata Pelajaran PKn untuk SMP. Jakarta: Depdiknas.
berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar PKn di SD Negeri 005 Kebun
Depdiknas. 2004. Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar dan MI. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas, 2006, Kurikulum 2006 ( Standar Kompetensi ). Depdiknas. Djamarah.2002, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya:Usaha Nasional Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universiti. Isjoni. 2004. Cooperative Bandung: Alfabeta.
Learning.
Lado. 4. Bagi
penulis
mengembangkan
ingin pembelajaran
kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur,
perangkat
pembelajaran yang disusun ini perlu
diperbaiki
kesesuaian
dengan
pembelajaran.
lagi
supaya
tahap-tahap
Kagan. 1992, Cooperatif Learnig San Juan Capistrano. CA. Resources for Teacher, Ine Lie, Anita. 2002. Cooperative learning, mempraktekkan kooperatif learning diruang-ruang kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Nur,
Muhammad 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Sujana, N. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesinda.
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
126
Yasni, Hasil Belajar PKn, Kepala Bernomor Slavin,R.E. 1995. Cooperatice Learning Theory Researchand Prakrtise. Allyn and Bscon, Beston. Suyanto 1997, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Dikti Depdiknas. Tim Prima pena 2004 Kamus Besar bahasa Indonesia Gita Media Pres Wardani. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Sanjaya,
Wina.2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Tim Pustaka Yustisia, 2008. Panduan Lengkap KTSP. Jakarta: Pustaka Yustisia.
JURNAL PPKn & HUKUM________________________Vol.10, No.1 April 2015
127