PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (Fitri Ayu Husain1, Nawir Sune2, Ahmad Zainuri3) Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan yaitu untuk mengetahui hubungan variasi mengajar guru fisika dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Kabila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasi, variabel penelitian terdiri dari variabel X persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika dan variabel Y hasil belajar siswa, sampel penelitian berjumlah 30 orang, instrumen pengumpulan data adalah angket untuk persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika dan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tehnik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi Pearson Product Moment, uji signifikansi antara variabel X dan variabel Y dilakukan penghitungan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan, 1) Hasil uji linearitas persamaan regresi yang menyimpulkan bahwa persamaan regresi linear dan berarti, 2) Hasil uji kofisien korelasi diperoleh nilai rhitung = 0,513 dengan α = 0,05 dan n = 30 nilai rdaftar adalah 0,361, karena rhitung > rdaftar (0,513 > 0,361) dapat sisimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika dengan hasil belajar siswa, 3) Hasil uji koefisien diterminasi r2 = 0,2631 artinya sebesar 26,31 % variasi mengajar guru memberikan kontribusi pada hasil belajar siswa, dan sisanya 73,69 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, 4) Setelah dilakukan penghitungan terhadap uji t, diperoleh thitung = 3,165 kemudian nilai thitung tersebut di konsultasikan terhadap nilai ttabel 5% = 2,048. Berdasarkan hal tersebut, dapat dijelaskan bahwa thitung > ttabel (3,165 > 2,048), Dengan kata lain thitung berada di luar daerah penerimaan Ho atau Ho ditolak dan Ha diterima, dengan begitu dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positf dan signifikan antara variasi mengajar guru fisika dalam persepsi siswa dengan hasil belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Kabila. Kata Kunci : Variasi Mengajar Guru dan Hasil Belajar Siswa
1)
Fitri Ayu Husain, Mahasiswa Jurusan Fisika Dr. Nawir Sune, M.Si, Dosen Jurusan Fisika selaku pembimbing I 3) Ahmad Zaiuri, S.Pd, M.T, Dosen Jurusan Fisika selaku pembimbing II 2)
1
PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (Fitri Ayu Husain1, Nawir Sune2, Ahmad Zainuri3) Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika ABSTRACT This research was implemented to find out the correlation of physics teacher’s teaching variastion and the students’ learning achievement at SMA N 1 Kabila. This research used quantitative descriptive method with correlational approach. The variables in this research were variable X on the students’ perception toward the teaching variation of the physics teacher and variable Y on the students’ learning achievement. The number of sample in this research was 30 students, the data were collected using the questioner on the students perception toward the teacher’s variation in teaching physics and the test to find out the students’ learning achievement. The data were analyzed using Pearson Product Moment correlational analysis, significance test between the X and the Y variable trough t test. The research findings revealed that, 1) The linearity of the regression equation which concluded that the regression equation was linear and significant, 2) The correlation coefficient test found that the rcount = 0.513 with the α = 0.05 and n = 30, the rtable value was 0.361, because the rcount > rtable (0.513 > 0.361), it can be concluded that there was a positive correlation between the students’ perception on the physics teacher’s teaching variation with the students’ learning achievement. 3) The determinant coefficient test result of r2 = 0.2631, which means that the teacher’s teaching variation gives 26.31% contribution toward the students’ learning achievement, and the rest 73.69% was determined by othr factors that were not investigated in this research. 4) Following the t test, it was found that tcount = 3.165 and the ttable value of 5% = 2.048. Therefore, it was clear that tcount > ttable (3.165 > 2.048), in other words, the tcount value was beyond the acceptance range of the H0 od H0 was rejected and Ha was accepted. Thus, it was concluded that there was a positive and significant correlation between the teaching variation of the physics teacher with the students’ learning achievement in the XI grade at SMA N 1 Kabila. Keywords: Teacher’s Teaching Variation and Students’ Learning Achievement
2
PENDAHULUAN Mengajar adalah menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar, yang mana sistem lingkungan ini terdiri dari berbagai komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan interaksional, materi pelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan dan sarana prasarana yang tersedia (Hasibuan dan Moedjiono, 2010: 3). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru yang hanya menggunakan satu metode mengajar yang terus menerus sama, biasanya sukar menciptakan suasana kelas yang kondusif, akibatnya penyampaian materi pelajaran tidak efektif. Menurut Djamarah (2013: 160) faktor yang sering menjadi pengganggu dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah faktor kebosanan siswa. Pada dasarnya semua orang tidak menginginkan adanya kebosanan dalam hidup. Sesuatu yang membosankan merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, guru yang menggunakan metode yang ituitu saja, maka akan dapat membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk dan akibatnya berdampak pada hasil belajarnya. Siswa memiliki pandangan yang berbeda satu sama lain. Persepsi siswa yang baik terhadap cara mengajar guru akan membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar sehingga akan berdampak pada hasil belajarnya, sebaliknya jika persepsi siswa yang kurang baik terhadap cara mengajar guru mengakibatkan siswa memiliki motivasi yang rendah sehingga di dalam kelas siswa hanya duduk saja bahkan berbicara satu sama lain tentang yang bukan mengenai materi pelajaran, dengan hal-hal demikian akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itu, guru dituntut menggunakan variasi dalam mengajar di setiap pertemuan agar nantinya siswa termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajarnya menjadi baik. Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2010: 64) keterampilan variasi mengajar adalah perbuatan guru dalam konteks proses belajar-mengajar (variasi gaya mengajar, variasi menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi interaksi antara guru dan siswa) yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif. Djamarah (2013: 126) menerangkan komponen variasi mengajar itu dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan pengajaran serta variasi interaksi. Uraian dari ketiga komponen sebagai berikut : 1. Variasi Gaya Mengajar Variasi gaya mengajar pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Hal seperti ini dari siswa dilihatnya sebagai sesuatu yang energig, antusias, bersemangat dan memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku yang dilakukan guru seperti itu dalam proses belajar edukatif akan mempertinggi komunikasi antara guru dengan anak didik, dan menarik perhatian anak didik dan memberi stimulasi. Variasi dalam gaya mengajar menurut Djamarah (2013: 126) diantaranya adalah: variasi suara, variasi penekanan (focusing), pemberian waktu, kontak pandang, gerakan anggota badan, dan pindah posisi.
3
2.
Variasi media dan bahan pengajaran Tiap anak didik memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengarannya, penglihatan dan kemampuan berbicaranya. Ada yang senang membaca, ada yang lebih suka mendengarkan, dan ada yang suka mendengarkan dulu baru membaca atau sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indra yang dimiliki anak didik dapat dikurangi.untuk menarik perhatian anak didik misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara dahulu kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkret (Djamarah, 2013: 128). Alat dan media yang beragam serta relevan dengan tujuan pengajaran dapat merangsang dan hasil belajar yang bermakna dan tahan lama (Hasibuan, Ibrahim, Toenlioe, 2010: 75). Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu variasi penggunaan media pandangan, media dengar, dan media taktil/dapat diraba (Djamarah dan Zain, 2013: 169) dengan uraian berikut: 3. Variasi Interaksi Guru perlu membangun interaksi antara siswa dengan memberikan kesempatan seluasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Kesalahan yang sering terjadi selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan pola interaksi satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Oleh sebab itu guru perlu menggunakan variasi interaksi dua arah yaitu siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi multiarah (Sanjaya, 2008: 40). Siswa cenderung bosan terhadap materi yang disampaikan guru, hal tersebut tidak memberikan efek yang baik bagi proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Sudjana (2009: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang telah terjadi melalui proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut berupa kemampuan-kemapuan siswa setelah aktifitas belajar yang menjadi hasil perolehan belajar. Dengan demikian dapat dimpulkan hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu setelah mengalami pembelajaran. Hal tersebut juga dapat menjadikan semangat belajar siswa menurun, dan akhirnya siswa mengalihkan perhatiannya ke hal lain seperti mencoret-coret bukunya atau mengobrol dengan teman sebangkunya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan variasi dalam mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan korelasinal yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua buah variabel. Subjek penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIA SMA N 1 Kabila yang dilaksanakan sselama 3 bulan yaitu bulan April - Juni 2015. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti mendapatkan hasil studi lapangan berupa data tentang hubungan persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika (variabel X) dengan hasil belajar siswa (variabel Y) kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kabila. Pengambilan data menggunakan instrumen angket tentang persepsi siswa mengenai variasi mengajar guru fisika dan instrumen tes yang berupa soal ulangan harian materi teori kinetik gas untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen tersebut disebarkan kepada
4
beberapa orang siswa yang telah di random mengikuti aturan propotional random sampling yaitu sebanyak 25% setiap kelas, sehingga diperoleh 8 orang siswa kelas XI MIA1, 8 orang siswa kelas XI MIA3, 7 orang siswa kelas XI MIA4, dan 7 orang siswa kelas XI MIA5, yang semuanya berjumlah 30 orang siswa. Adapun cara menetukan 25% siswa setiap kelas tersebut dilakukan dengan cara diundi/cabut lot. Seluruh siswa mengambil gulungan kertas yang telah disediakan, kemudian siswa yang mendapat gulungan kertas yang telah ditandai dengan spidol merah ialah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sebelum instrumen angket digunakan untuk penelitian maka perlu diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya di luar sampel penelitian, sampel uji coba yang diambil adalah kelas XI MIA2 sebanyak 30 orang siswa. Adapun jumlah pernyataan yang digunakan dalam uji coba instrumen angket ini sebanyak 34 item pernyataan tentang persepsi siswa mengenai variasi mengajar guru fisika, dan 12 nomor soal ulangan harian untuk tes hasil belahar siswa. Adapun hasil dari uji coba instrumen tersebut dari 34 item pernyataan yang diberikan kepada sampel uji coba (XI MIA2), diperoleh 24 item pernyataan yang valid dan ada 10 nomor item pernyataan angket yang tidak valid. Sedangkan untuk tes hasil belajar siswa, dari 12 nomor soal yang diberikan kepada sampel uji coba (XI MIA2), diperoleh 11 nomor soal yang valid dan 1 nomor soal yang tidak valid. Berdasarkan hal tersebut, butir item pernyataan dan soal yang tidak valid dikeluarkan dan tidak diberikan kepada sampel penelitian yang sesungguhnya yaitu yang telah diacak seperti yang dijelaskan di atas, yaitu empat kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Kabila. Indikator variasi mengajar guru fisika yang telah diuji dalam penelitian ini adalah variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan pengajaran, variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang terbagi dalam beberapa sub indikator. Sedangkan indikator untuk hasil belajar siswa adalah mengacu pada materi pembelajaran yang berjalan pada saat penelitian yaitu materi tentang teori kinetik gas yang indikatornya adalah menganalisis persamaan gas ideal, menjelaskan prinsip ekuipartisi energi yang terbagi dalam beberapa sub indikator. Hasil pengujian regresi, untuk mengetahui hubungan antara variabel X (variasi mengajar guru fisika) dengan variabel Y (hasil belajar siswa) diperoleh persamaan regresinya adalah Y 6, 78 0, 64 X atau Y 0, 64 X 6, 78 yang berarti : Konstanta sebesar -6,78, artinya jika variasi mengajar guru fisika (X) nilainya adalah 0 (nol) / tidak ada variasi mengajar, maka hasil belajar siswa bernilai negatif yaitu sebesar -6,78. Koefisien regresi variabel X (variasi mengajar guru fisika) adalah 0,64, artinya setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Variasi Mengajar Guru Fisika), maka variabel Y (Hasil Belajar Siswa) akan mengalami peningkatan sebesar 0,64. Dari hasil pengolahan data setelah dilakukan penelitian, memberi penjelasan bahwa persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika memberikan hubungan yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,513 (rhitung) dengan harga
5
rdaftar untuk taraf signifikan 0, 05 dengan n 30 adalah rdaftar 0,361 . Karena
harga rhitung lebih besar dari rdaftar 0,513 0,361 , maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variasi mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Kabila. Sedangkan analisis data untuk uji signifikansi antara variabel X dan variabel Y didapatkan thitung lebih besar dari tdaftar 3,165 2,048 . Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika dengan hasil belajar siswa pada kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Kabila. Cara mengajar guru dalam proses belajar mengajar akan menjadi pusat perhatian siswa, dimana hal ini akan menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Siswa akan melihat dan memperhatikan semua tingkah laku guru, baik dalam berbicara, kontak pandang, perpindahan posisi, gerakan anggota badan, media yang digunakan dan interaksi guru dengan siswa. Siswa beranggapan bahwa guru adalah suri tauladan yang baik. Dalam menggunakan variasi mengajar guru harus membuat perencanaan pengajaran agar materi dan variasi gaya mengajar yang akan digunakan sesuai atau tepat. Dengan demikian, siswa akan mempersepsi bahwa cara mengajar guru dapat memberikan motivasi kepada siswa supaya selalu belajar sehingga hasil belajar siswa akan semakin baik. SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu : Hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,513 (rhitung) dengan harga rdaftar untuk taraf signifikan 0, 05 dengan n 30 adalah rdaftar 0,361 . Karena harga rhitung lebih besar dari rdaftar 0,513 0,361 , maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variasi mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Kabila. Sedangkan analisis data untuk uji signifikansi antara variabel X dan variabel Y didapatkan thitung lebih besar dari tdaftar 3,165 2,048 . Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang variasi mengajar guru fisika dengan hasil belajar siswa pada kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Kabila. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variasi mengajar guru fisika dalam persepsi siswa (variabel X) dengan hasil belajar siswa (variabel Y) pada kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kabila.
SARAN Saran bagian akhir dari penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran yaitu : 1. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik guru harus memiliki keterampilan dalam mengajar, salah satunya yaitu keterampilan guru dalam
6
variasi mengajar. Dengan menggunakan variasi dalam pebelajaran maka siswa tidak akan cepat merasa bosan, jenuh dalam belajar, sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar dan menghasilkan nilai/ hasil belajar yang baik. 2. Siswa hendaknya selalu total dalam belajar dan berpikir positif tentang gurunya sehingga bisa mendekatkan ikatan antara guru dan siswa dan meningkatkan motivasi yang akhirnya mendapatkan hasil yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Hasibuan, Ibrahim, Toenlioe. 2010. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
7