Yang Diuntungkang Dari Bisnis Racun: INDUSTRI PESTISIDA
Yayasan Duta Awam Pesticide Action Network Asia and the Pacific CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida...
KATA PENGANTAR Buku modul perlengkapan monitoring pestisida oleh masyarakat (Community Pesticide Monitoring Kit/CPAK) ini, diterbitkan dalam edisi Bahasa Inggris oleh PAN AP (Pesticide Action Network Asia Pacific) untuk membantu masyarakat pedesaan berpikir tentang masalahmasalah yang ditimbulkan pestisida. Juga dibuat untuk mendorong mereka agar bertindak secara kolektif terhadap masalah tadi. Ada 9 modul yang membahas bermacam-macam aspek; yaitu: • • • • • • • • •
Warning: Pesticides are Danger to Your Health* Breaking The Silence! Plantation in Pesticides*** Profiting from Poison: The Pesticides Industry** Pesticides Destroy Our World Drop Pesticides: An Introduction to Sustainable Agriculture Women and Pesticides Keeping Watch: Pesticides Laws How to Say NO! to Pesticides: Community Organizing Seeking Out The Poisons: A Guide to Community Monitoring
Keterangan: *:
Telah diterjemahan oleh Yayasan Duta Awam dengan judul: Awas! Pestisida berbahaya Bagi Kesehatan Anda. **: Telah diterjemahkan oleh Yayasan Duta Awam dengan judul: Yang diuntungkan dari Bisnis Racun: Industri Pestisida ***: Telah diterjemahkan oleh Yayasan Duta Awam dengan judul: Memecah Kebisuan! Perkebunan & Pestisida
Modul ini tidak menjadi lengkap dengan sendirinya. Ada banyak materi tambahan dengan bahasa lokal yang diperlukan. Anda mungkin dapat menambah kelengkapan modul ini dengan: Kartun Drama Permainan Gambar-gambar Poster
Boneka Acara/Iklan Radio Slide Stiker Video
Carilah materi yang paling sesuai. Kebanyakan dari materi ini sebenarnya dapat dibuat sendiri oleh masyarakat. Anda dapat selalu menghubungi PAN AP dan YDA untuk mendapatkan bantuan. PAN AP dan YDA akan sangat senang bila menerima masukan balik mengenai CPAK dan bagaimana cara anda menggunakannya. Mari bekerja bersama untuk menghilangkan racun pestisida dari dunia.
... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Ucapan Terimakasih: Publikasi ini terjadi atas dukungan: • •
ASEAN Canada CUSO, Canada
Penulis inti: Devlin M. Kuyek Editor: Dr. Romeo Quijano, Jennifer Mourin, Sarojeni V. Rengam dan Ronald Macfarlane Tim Editorial: Jeyamary M. Anthony, Irene Fernandez, Berdy Steven dan Agus Sugiartoto Layout dan Desain (Versi Bahasa Inggeris): Yanes Govindaraj Ilustrasi: Allan Wong
Versi Bahasa Inggris dipublikasikan: Pesticide Action Network Asia and the Pacific (PAN AP) Penang, Malaysia. November 1999, ISBN: 983-9381-15-6, Series: 983-9381-09-1
Versi Bahasa Indonesia dipublikasikan: Diterbitkan oleh Yayasan Duta Awam (YDA), Jl Adi Sucipto 184 i Solo, Telp/Fax 0271-710816 Penerjemah: Nila Ardhianie
Tataletak: Mediansyah
Yayasan Duta Awam, Solo-Indonesia Pesticide Action Network Asia and the Pacific, Penangmalaysia
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida...
Daftar Isi Halaman Menjadi Budak di Tanah Sendiri Sistem Perdagangan Pangan Pasar Pestisida Apa dan Bagaimana Industri Pestisida Benih Tanaman Hasil Rekayasa Genetika
1 2 3 5 7 9
Menjadikan Petani Sekadar Pabrik Pangan Memonopoli Sistem Pangan Pengetahuan
Kekuatan Di Sebalik Keuntungan Kontrol Informasi Aliansi Pestisida
18 22
25 26 35
Globalisasi dan Pestisida
45
Monitoring yang Berbasis pada Masyarakat
50 53 57
Memonitor Industri Pestisida Pelanggaran Kode Etik
... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
MENJ ADI B UD AK DI TAN AH SENDIRI MENJADI BUD UDAK ANAH
Jerat Pestisida Pada 1997, sebuah tragedi kematian terjadi di India, tepatnya di negara-negara bagian Andhra Pradesh, Mahrashtra, Karnataka, Punjab dan Hayana. Hanya dalam beberapa bulan, lebih dari 500 petani kapas dari negara-negara bagian tersebut melakukan bunuh diri, mereka tidak dapat menjalani hidup dengan menanggung rasa malu akibat utang. Mereka menjadi korban-korban jerat pestisida. Dalam rangka menghindari serangan hama, petani kapas di sana didorong untuk menyemprot pestisida dengan kadar racun yang tinggi. Hama yang menjadi sasaran penggunaan pestisida dengan segera mengembangkan resistensi sehingga dari waktu ke waktu petani perlu menggunakan dosis yang lebih besar dan besar lagi. Secara otomatis, pestisida juga membunuh musuh alami tanaman kapas, yang sebetulnya memiliki fungsi melindungi kapas dan mencegah ledakan hama yang serius. Kondisi ini membuat petani kapas di sana benar-benar bergantung pada pestisida. Mereka akhirnya harus mengeluarkan uang lebih banyak dan lebih banyak lagi untuk membeli pestisida. Tentu saja hal ini membuat biaya produksi menjadi semakin tidak sebanding dengan harga jual. Petani sebelumnya diberitahu bahwa mereka bisa menjadi kaya jika mau menanam kapas. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, hanya perusahaan pestisida yang mereguk untung dari penjualan pestisida mereka. Terjebak dalam jeratan pestisida dan menghadapi utang yang menggunung membuat para petani kapas ini memutuskan untuk meminum pestisida berdaya racun tinggi pada diri mereka. Mereka menelan pestisida tersebut dan mati.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 1
Sistem Perdagangan Pangan Industri pestisida memperoleh milyaran dolar dari model perdagangan pangan yang khusus. Pebisnis dari perusahaan-perusahaan besar pestisida berkata bahwa model perdagangan pangan yang tepat adalah melalui sistim pasar bebas. Mereka mengklaim bahwa dalam sistem pasar bebas, pasar akan menentukan benih apa yang harus ditanam, tanaman apa yang harus ditanam, berapa banyak pestisida yang harus disemprot, berapa harga pestisida dan berapa banyak uang yang bisa diperoleh petani dari hasil menjual produk pertaniannya. Mereka menggambarkan bahwa “tangan tak terlihat” lah yang memandu perekonomian. Tentu saja, dalam realitasnya, pasar tidaklah dikelola oleh “tangan tak terlihat”. Pasar harus dikelola, dikembangkan oleh orang-orang, manusia. Siapa sajakah orang-orang ini?
halaman 2... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Pasar Pestisida Pasar pestisida berhubungan dengan orang-orang yang membeli pestisida. Kebanyakan dari mereka menggunakan pestisida untuk pertanian, jadi kebanyakan orang yang membeli pestisida adalah orang yang bergelut dengan dunia pertanian. Siapa sajakah mereka?
•
•
Sebagian adalah orang yang mengelola pertanian, tinggal di kota dan memiliki perkebunan besar dimana buruh taninya dibayar untuk menyemprot pestisida. Pekerja-pekerja ini biasanya sama sekali tidak dapat menentukan pestisida apa yang akan digunakan atau bagaimana pestisida-pestisida tersebut akan digunakan. Lainnya adalah orang yang memiliki lahan pertanian sendiri, dan biasanya orang-orang ini memiliki kontrol yang lebih baik atas pestisida yang mereka gunakan, akan tetapi tetap saja kontrolnya sangat terbatas. ¾ Mereka kebanyakan didorong oleh pemerintah, bank atau perusahaan untuk menggunakan pestisida tanpa pengetahuan yang cukup mengenai dampak-dampaknya; ¾ Kadang-kadang pemerintah menggunakan subsidi untuk mengurangi harga pestisida. Hal ini membuat pestisida menjadi lebih terjangkau bagi petani kecil, tetapi membuat mereka tergantung kepada pemerintah, padahal seperti yang selalu terjadi, dukungan pemerintah tidak dapat terus diandalkan; ¾ Seringkali perusahaan memberikan pestisida gratis sebagai promosi atau menyesatkan petani dengan informasi yang salah mengenai pestisida; ¾ Petani didorong untuk menggunakan benih hibrida, tetapi tidak diberitahu bahwa benih tersebut membutuhkan input bahan kimia seperti pestisida yang tinggi selama bertahuntahun. Dengan selalu didorong untuk menggunakan benih hibrida, petani akan kehilangan akses terhadap varietas tanaman tradisional/lokal, dan dengan sendirinya mereka juga akan kehilangan kemampuan untuk bertani tanpa pestisida; ¾ Petani sering menanam tanaman di bawah kontrak perusahaan pangan. Di bawah syaratsyarat dalam kontrak, petani harus menggunakan dan membeli benih dan pestisida yang disediakan oleh perusahaan.
Sekali petani mulai menggunakan pestisida akan sangat sulit untuk berhenti menggunakannya.
Aksi: 1. Siapa yang menurut Anda mendapat untung dari penjualan pestisida Buat daftar seluruh pihak yang terlibat dalam pasar lokal pestisida (pemerintah, media, perusahaan pangan, sales, pemiliki tanah, petani, dll.). Dari daftar ini, temukan orang-orang mana yang memiliki kekuatan dalam menentukan penjualan pestisida? 2. Apa alasan orang membeli dan tidak membeli pestisida?
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 3
Harga Pestisida yang Sesungguhnya Perusahaan pestisida mengklaim bahwa harga pestisida selalu ditentukan oleh permintaan pasar. Mereka mengatakan bahwa kalau pestisida tersebut memiliki kualitas super dan sangat efektif maka orang akan mau membayar lebih dan harga akan meningkat. Seperti yang kita lihat di halaman sebelumnya, permintaan akan pestisida dipengaruhi oleh berbagai hal di luar kualitas produk. Sebagai tambahan, berbagai orang memiliki persepsi berbeda tentang kualitas produk: seorang pemiliki perkebunan mungkin tidak akan terlalu memiliki perhatian terhadap bahaya pestisida seperti seorang buruh di perkebunan. Ketika melihat kepada biaya total dari pestisida, kita harus tidak hanya melihat harga yang harus kita bayar ketika membeli tetapi hitung juga hal-hal berikut: Biaya kesehatan dari petani dan masyarakat; Dampak negatif terhadap lingkungan , ikan dan binatang liar lainnya; Dampak negatif terhadap air, tanah dan keseluruhan keberlanjutan pertanian; Monitoring oleh pemerintah atas masalah kesehatan dan lingkungan dibayar dengan uang publik.
Aksi: Perhatikan harga pestisida yang biasa berlaku di lingkungan Anda. Coba kalkulasikan harga sesungguhnya dari pestisida termasuk harga saat membeli, biaya kesehatan, lingkungandan biaya jangka panjang terhadap pendapatan pertanian Apakah pestisida cukup sebanding dengan harga sesungguhnya?
halaman 4... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Apa dan Bagaimana Industri Pestisida? Industri pestisida adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi dan/atau menjual pestisida. Beberapa dari mereka adalah perusahaan raksasa yang memiliki kantor pusat di negara-negara Barat/Utara. Beberapa adalah perusahaan lokal dengan skala operasi yang lebih kecil. Perusahaan pestisida terbesar adalah perusahaan yang sangat sehat dan berkuasa. Sepuluh perusahaan pestisida terbesar mengontrol 85% dari penjualan pestisida di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan besar pestisida adalah perusahaan yang bekerja secara lintas negara atau sering dikenal dengan sebutan TNCs (Transnational Corporations). TNC-TNC adalah perusahaan pestisida raksasa yang memiliki kepentingan dan investasi bisnis di seluruhan dunia. Beberapa di antaranya memiliki kekayaan lebih besar dari pada kekayaan yang dimiliki oleh sebuah negara. Perhatian pertama mengenai TNC adalah selalu mengenai bagaimana menghasilkan uang atau keuntungan sebanyak mungkin.
Penjualan Pestisida di Seluruh Dunia Perusahaan pestisida lainnya 15%
Perusahaan pestisida terbesar dunia 85%
Perusahaan raksasa pestisida seperti AstraZeneca, yang memproduksi herbisida Gramoxone (paraquat), bernilai lebih dari 70 juta dolar Amerika. Ini lebih banyak daripada GNP lebih dari 90 negara di dunia!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 5
Ada banyak alasan kenapa TNC beroperasi di beberapa negara, yaitu: Untuk meningkatkan penjualannya di seluruh dunia; Untuk menghindari peraturan dan hukum di negara mereka sendiri; Untuk mengekploitasi buruh yang murah dan tidak terorganisir; Untuk mengekploitasi kekayaan alam; Untuk menghindari pajak; atau Untuk membuat masyarakat lebih sulit membuat/menuntut pertanggungjawaban mereka atas perbuatan mereka di beberapa negara. Perusahaan pestisida terbesar memiliki kantor pusatnya di negara-negara industri. Ini adalah negara asal mereka, misalnya Monsanto adalah perusahaan Amerika Serikat dan Novartis adalah milik Swiss. Pesticide TNC Monsanto Novartis Aventis DuPont AstraZeneca Bayer DowElanco Sumitomo BASF
Location of Headquarters USA Switzerland France/Germany USA Britain/Sweden Germany USA Japan Germany
Perusahaan-perusahaan besar pestisida ini mungkin hanya memiliki kantor pusat di satu negara tetapi operasi bisnis mereka di seluruh dunia. Aventis memiliki kantor di Cina, Indonesia, India, Korea, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam
halaman 6... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Ketergantungan bukan Kebebasan Pasar bebas rantai makanan yang memberi untung kepada perusahaan pestisida sebenarnya lebih banyak mengenai ketergantungan dari pada kebebasan. Untuk meningkatkan kekayaannya, tujuan dari perusahaan pestisida adalah untuk mengontrol keseluruhan rantai makanan mulai dari benih sampai masuk perut. Mari lihat pada beberapa cara yang dilakukan perusahaan pestisida dalam mengontrol sistim makanan.
Benih Benih adalah bagian paling mendasar dari produksi makanan TNC tahu bahwa jika Anda mampu mengontrol benih maka Anda bisa kontrol keseluruhan sistem makanan. Perusahaan TNC pestisida terbesar adalah juga perusahaan benih terbesar di dunia. Hanya lima perusahaan benih mengontrol 75% pasar sayur dunia. Perusahaan-perusahaan ini hanya tertarik pada benih hibrida. Benih hibrida diciptakan melalui perkawinan silang antar varietas atas tanaman-tanaman khusus. Perusahaan besar pestisida mengklaim bahwa benih hibrida mampu memproduksi panen yang lebih banyak dan lebih baik. Kadang-kadang benih hibrida memproduksi panen yang tinggi, tetapi mereka juga mensyaratkan banyak input bahan kimia seperti pupuk dan pestisida. Bertani dengan menggunakan benih hibrida selalu lebih mahal daripada bertani dengan menggunakan benih tradisional/lokal. Perbedaan terbesar antara benih hibrida dan non-hibrida adalah benih yang diproduksi dari tanaman hibrida inferior terhadap benih hibrida asli. Benih hasil dari tanaman hibrida tidak benarbenar kawin –karenanya tanaman tidak akan uniform/seragam dan memiliki kualitas sama seperti tanaman induknya. Benih hasil dari tanam hibrida mendesak petani untuk membeli benih baru dari perusahaan setiap tahunnya. Petani tidak dapat menyimpan benih dari tanamannya yang ditanam dengan benih hibrida.
Penjualan Benih Sayur di Seluruh Dunia
Lainnya 25%
5 perusahaan benih sayur terbesar 75%
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 7
Terminator Departemen Pertanian Amerika Serikat dan perusahaan benih Amerika Serikat, dimana Monsanto sedang dalam proses pembelian saham, telah mengembangkan sebuah teknologi yang dapat menghancurkan kemampuan alamiah benih untuk tumbuh kembali. Regenerasi adalah siklus natural dari sebuah tanaman: Benih tumbuh menjadi tanaman yang dapat memproduksi benih yang dapat tumbuh menjadi tanaman dan seterusnya. Dengan kata lain, teknologi-teknologi akan mencegah petani dari menyimpan benih dari semua tanaman yang menggunakan benih perusahaan. Teknologi ini kini dikenal sebagai “Terminator Technology”. Hanya perusahaan benih yang mendapat untung dari teknologi ini, tujuan penjualannya adalah untuk mendorong petani untuk membeli benih dari perusahaan setiap tahunnya. Itu tidak memberi kontribusi terhadap panen, pertumbuhan, resistensi terhadap penyakit atau terhadap apa saja sifat-sifat yang berpontensi pada tumbuhan tersebut. Terminator juga dapat memiliki dampak disaster kalau gen tersebar ke tanaman lain, tanaman ini bisa kehilangan kemampuannya untuk bereproduksi. Monsanto bukan satu-satunya perusahaan dengan terminator technology. Seluruh perusahaan besar pestisida dan perusahaan benih memiliki berbagai bentuk dari terminator teknologi.
Pada Oktober 1999, Monsanto mengumumkan bahwa mereka tidak akan menjual secara komersial terminator technology. Berbagai aksi dan tekanan dari petani dan kelompok masyarakat mendesak Monsanto untuk mundur!
halaman 8... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Tanaman Hasil Rekayasa Genetika Perusahaan-perusahaan besar pestisida sekarang menyebut diri mereka sebagai “Ilmu yang Terus Hidup”. Mereka menyebut dirinya seperti itu karena banyak dari bisnis mereka berhubungan dengan bioteknologi. Bioteknologi adalah manipulasi dari hidup (tanaman, hewan, bakteri) untuk menghasilkan tujuan spesifik. Bioteknologi sekarang berhubungan dengan rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah manipulasi gen terhadap tanaman, benih, bakteri, atau binatang. Gen adalah komponen yang sangat kecil dari sel dan menentukan karakteristik dari setiap organisme. Gen lah yang menentukan warna dari kulit kita, tinggi sebuah tanaman. Rekayasa genetik mengambil gen dari suatu organisme dan menyuntikkan mereka ke organisme lain. Dengan kata lain rekayasa genetik mendorong suatu organisme mengembangkan karakteristik dari organisme lain di dalam tubuhnya. Sebagai contoh, tomat sangat sensitif terhadap udara dingin atau es. memperpendek masa tumbuhnya dan sejumlah perusahaan mencoba merekayasa gen pada tomat sehingga tahan terhadap udara dingin. Sejenis ikan laut yang bertubuh gepeng sebaliknya hidup di perairan sebelah utara dan bisa bertahan dalam air yang sedingin es. Para ahli telah mengidentifikasi bahwa gen dalam ikan laut yang gepeng memampukannya untuk bertahan dalam cuaca yang dingin. Ahli ini telah mencoba rekayasa genetika untuk menyisipkan gen “anti pembekuan” kedalam tomat untuk memperpanjang masa tumbuhnya. Dalam kondisi alamiah dua bentuk makhluk hidup ini tidak akan pernah bisa menghasilkan tomat yang baru. Sangat penting untuk mengingat bahwa rekayasa genetika menciptakan tanaman dan organisme yang tidak mungkin berkembang dalam dunia alamiah/natural.
“Binatang Rekayasa Genetika” digunakan oleh kelompak di Inggris dalam kampanye mereka melawan Rekayasa Genetika (The Ecologist, Vol. 26, No. 5)
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 9
Perusahaan-perusahaan “life sience” menyadari bahwa rekayasa genetik dapat meningkatkan penjualan pestisida, obat-obatan dan bibit. Bukan suatu hal kebetulan bahwa TNC –TNC “life science” terbesar di dunia adalah juga perusahaan-perusahaan terbesar pestisida, perusahaanperusahaan pupuk terbesar di dunia dan perusahaan-perusahaan obat terbesar di dunia. The World’s Biggest Pesticide TNCs (Rank and 1998 Pesticide Sales)
1. Aventis (Rhone-Poulenc, Hoechst-AgrEvo) $4,554,000,000
Rank World’s Biggest Seed TNCs (Rank and 1998 Seed Sales)
4 (Estimated rank) No figure available
Rank
Total Sales
World’s Biggest Pharmaceutical TNCs (Rank and 1998 Pharmaceutical Sales)
1 ($13,750,000,000)
$20,000,000,000
2. Novartis (Ciba-Geigy, Sandoz) $4,199,000,000
3 ($928,000,000)
4 ($10,943,000,000)
$21,861,000,000
3. Monsanto $3,126,000,000
2 ($1,800,000,000)
? ($2,894,000,000)
$8,648,000,000
4.AstraZeneca (Astra, Zeneca) $2,674,000,000
5 ($495,000,000)
5 ($10,000,000,000)
$17,200,000,000 (Zeneca only)
5. DuPont (Pioneer) $2,518,000,000
1 ($1,800,000,000 +)
? ($1,100,000,000)
$24,800,000,000
halaman 10... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Tanaman-tanaman yang Toleran Terhadap Herbisida Sementara jutaan dollar dihabiskan untuk penelitian dan pengembangan hasil rekayasa genetika, karakteristik dominan dari lebih 75% dari tanaman hasil rekayasa genetika yang sudah ditanam sejauh ini adalah yang toleran terhadap herbisida. Tanaman yang toleran terhadap herbisida adalah tanaman hasil genetika sehingga petani dapat menggunakan pestisida tertentu tanpa batas/tanpa perlu khawatir. Sebagai contoh, Monsato menjual Roundup Ready Soya Beans (kedelai yang toleran terhadap roundup); mereka dapat toleran terhadap herbisida produksi Monsanto yaitu Roundup (bahan aktif Glyphosate). Tanaman-tanaman ini bisa disemprot roundup tidak mati sekalipun tanaman disekitarnya mati. Studi-studi telah memperlihatkan Roundup Ready Soya Beans mendorong penggunaan Roundup yang lebih banyak pada tanaman dan dengan demikian meningkatkan residu Glyphosate pada tanaman kedelai. Monsato juga menjual Roundup Ready Corn dan Roundup Ready Canola, dan akan memperkenalkan Roundup Ready Rice dalam waktu dekat. Persoalan lain dari tanaman yang toleran terhadap herbisida adalah bahwa mereka didorong untuk menggunakan sedikit jenis pestisida. Tanaman-tanaman ini hanya direkayasa untuk tahan terhadap tiga atau empat jenis pestisida yang paling laku di dunia. Seiring dengan makin banyaknya tanaman yang ditanam, makin banyak herbisida-herbisida yang paling laku tersebut disemprotkan. Hal ini akan membuat rumput-rumput liar dengan segera mengembangkan resistensinya terhadap herbisida-herbisida ini. Rumput-rumput liar ini juga dapat mengembangkan resistensi terhadap herbisida lewat penyerbukan silang dengan tanaman yang toleran terhadap herbisida. Dengan kata lain, tanaman yang toleran terhadap herbisida dapat menciptakan “rumput liar super” yang resistensi terhadap herbisida. Petani harus menggunakan dosis herbisida yang lebih dan lebih tinggi untuk membunuh mereka. Perusahaan multinasional pestisida sekarang sedang berusaha untuk merekayasa gen-gen tanaman yang tidak dapat tumbuh secara normal kecuali mereka disemprot dengan pestisida produksi perusahaan tersebut!
Total wilayah dunia yang ditanami tanaman RG (berdasarkan cirinya), 1997 Lainnya 1%
Toleran terhadap Insektisida 22%
Toleran terhadap Herbisida 77%
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 11
Petani Menentang Tanaman Bt di Thailand! Pada bulan Agustus 1999 petani memonitor lahan-lahan yang dicurigai ditanami dengan kapas hasil rakayasa genetika. Petani mengumpulkan contoh-contoh dari contoh universitas lokal dimana mereka nanti diuji. Hasil uji mengkorfirmasikan bahwa biji kapas tersebut adalah biji hasil rekayasa Monsanto. Kapas Bt tidak diperbolehkan ditanam di Thailand dan penjualan bibit kapas ini melanggar peraturan di Thailand, hak-hak petani dan kesehatan lingkungan di Thailand. Kelompokkelompok di Thailand mengekspresikan kemarahannya dalam sebuah surat terbuka: “Kami menyuarakan perlunya aksi legal yang berlandaskan hukum untuk melawan Monsanto karena mengancam lingkungan dan ekosistem pertanian dalam jangka panjang melalui Bt kapas. Jaringan kelompok-kelompok di Thailand akan bergandengan tangan dalam aliansi dengan petani dan organisasi non pemerintah untuk melawan perusahaan multinasional bidang agribisnis yang memproduksi tanaman hasil rekayasa genetika secara menakjubkan” (surat ditandatangani oleh Biothai, Alternative Agriculture Network, Foundation For Consumers, GreenNet, Foundation for Thai Holistic Health).
halaman 12... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Tanaman Bt Bacillus thuringiensis, biasa disebut dengan Bt, adalah sebuah bakteri yang hidup di tanah. Bakteri Bt memproduksi sebuah racun yang membunuh serangga. Banyak petani menyemprot bakteria Bt di atas tanamannya sebagai pestisida alami. Tanaman Bt adalah hasil rekayasa genetika dari Bt. Tanaman-tanaman ini dapat memproduksi racun Bt mereka sendiri. Ketika sebuah serangga, seperti stem borer kuning, menggigit tanaman, maka serangga itu akan mati. Jagung Bt dan Kapas Bt sudah dijual dan Padi Bt sekarang tengah diuji coba di lahan. Beberapa permasalahan serius yang ditimbulkan tanaman Bt: 1. Tanaman hasil rekayasa genetika mengarahkan kepada “polusi genetika”. Beberapa studi menunjukkan bahwa serbuk sari dari tanaman hasil rekayasa genetika dapat terbang sejauh lima kilometer. Tanaman RG (Rekayasa Genetika) dapat melakukan penyerbukan silang dengan keluarga tanaman yang dekat dan memberikan karakteristik RG kepada varietasvarietas ini. Kalau itu menyebar di dalam suatu pertanian, maka akan membuat tanaman mengembangkan racun Bt yang dapat sangat merugikan keseimbangan alam di lingkungan sekitarnya; 2. Bt alamiah, ketika disemprot sebagai pestisida, hanya mengenai hama sasaran yang khusus saja. Tanaman Bt, dapat membunuh serangga yang berguna sebagai musuh alami seperti kupu-kupu dan lebah; 3. Persoalan terbesar adalah penanaman secara besar-besaran tanaman Bt akan menyebabkan serangga sasaran secara cepat mengembangkan resistensi terhadap Bt. Hal ini akan membuat Bt alami menjadi tidak efektif. Petani yang sudah pernah menggunakan Bt alamiah akan didorong untuk menggunakan pestisida kimia atau benih RG dengan racun baru. Perusahaan multinasional pestisida menyatakan bahwa tanaman Bt akan mengurangi penggunaan insektisida. Dalam kenyataannya, tanaman Bt akan menciptakan ketergantungan yang lebih terhadap pestisida kimia dan tentu saja terhadap perusahaan pestisida multinasional. Setiap perusahaan multinasional pestisida yang besar sekarang ini tengah mengembangkan tanaman RG dengan racun yang berbeda-beda agar siap ketika resistensi besar-besaran terhadap Bt terjadi. Solusi baru, bagaimanapun, akan mudah diserang terhadap resistensi. Perusahaan mengambil untung dari jerat pestisida. Sekarang mereka bermaksud menciptakan jerat gen!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 13
Implikasi Kesehatan dari Tanaman RG Rekayasa Genetika dapat memindah gen dari satu organisme ke organisme lain. Sebuah gen dapat dipotong secara tepat dari sebuah sel suatu oraganisme, tapi perekayasa genetika tidak tahu dimana (atau kalau) gen akan secara tepat disisipkan ke dalam sel dari organisme penerima, mereka juga tidak memperhatikan dampak yang mungkin timbul. Menurut seorang ahli gen yang terkemuka: “Pikirkan seorang menembak sebuah sasaran yang sangat kecil, kemudian pakailah sebuah kain untuk menutup mata pada orang tersebut. Itulah kenyataan yang terjadi bila seorang perekayasa genetika sedang menyisipkan gen pada suatu organisme” Gen baru yang disisipkan sangat mungkin menimbulkan dampak-dampak yang tidak diinginkan. Perekayasaan genetika menggunakan virus untuk mentransfer gen dari satu species ke species lain. Metode ini dapat mengarahkan kepada perkembangan virus baru yang mungkin berbahaya. Makanan RG adalah komoditas yang berbahaya ¾ Banyak orang menderita reaksi alergi yang merugikan terhadap satu jenis makanan tertentu. Sangat mungkin bagian yang menyebabkan alergi dari suatu makanan dapat ditransfer ke makanan lain. Sebagai contoh, kedelai direkayasa gennya dengan dengan kacang Brazil. Orang yang alergi terhadap kacang Brazil akan alergi juga terhadap kedelai tersebut. Kecuali kalau mungkin menelusuri dimana kedelai RG dijual and digunakan, tidak ada satu pun cara untuk mengetahui bahayanya. ¾ Tanaman RG membawa gen dari virus-virus yang dapat membuat banyak antibiotik menyelamatkan nyawa tidak berguna ¾ Tanaman RG direkayasa supaya toleran terhadap herbisida dan berakhir dengan keterikatan tingkat tinggi terhadap pestisida. Residu-residu ini dapat mengacaukan fungsi sistim cairan endokrin, yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kita. Mereka dapat mengakibatkan, baik langsung maupun tidak langsung, banyak penyakit termasuk kanker dan mereka dapat merusak sistem kekebalan tubuh yang melindungi kita dari berbagai penyakit. Masih ada banyak dampak kesehatan dan lingkungan lain yang merugikan yang mungkin timbul bersamaan dengan meningkatnya jumlah dan banyaknya tanaman, binatang dan tanaman RG yang diperjualbelikan di pasar. Bencana potensial ini tidak dapat dianggap enteng. Perusahaan-perusahaan multinasional menyatakan bahwa rekayasa genetika produknya adalah aman. Pernyataan ini adalah salah, tidak jujur dan nyata sekali tidak ilmiah.
halaman 14... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Petani Melakukan Perlawanan terhadap RG di India Perhatikan bagaimana kelompok-kelompok tani, masyarakat konsumen dan aktivis melakukan aksi: Di India Monsanto dan pemerintah negara bagian Karnataka menyelenggarakan pengujianpengujian RG di lahan-lahan petani tanpa diketahui oleh sebagian besar masyarakat tani disana. Pada bulan November 1998 asosiasi petani negara bagian Karnataka di India mengeluarkan batas waktu pada pemerintah negara bagian dan Monsanto untuk menutup tempat-tempat dimana pengujian-pengujian lapangan tanaman RG dilaksanakan. Kelompok-kelompok petani disana mengeluarkan ultimatum: “Monsanto harus keluar dari negara ini dalam satu minggu. Kalau tidak kami akan melempar mereka keluar”. Setelah satu minggu asosiasi petani tersebut menyebarkan surat berikut: “Lahan percobaan Monsanto di Karnataka akan dijadikan abu, mulai hari Sabtu. Aktivis asosiasi kami telah menghubungi pemilik lahan-lahan ini dan menjelaskan kepada mereka tentang aksi yang akan dilakukan dan alasannya dan memberitahukan mereka asosiasi akan menanggung semua biaya yang akan mereka derita. Pada hari Sabtu 28 November tengah hari ribuan petani akan menduduki dan membakar tiga lahan. Kegiatan ini adalah kegiatan terbuka dan akan direkam serta diberitakan sebagai aksi ketidakpatuhan masyarakat”. Dua hari kemudian mereka mengeluarkan statement lain: “Hari ini petani-petani Karnataka akan menjadikan abu satu lahan ujicoba yang ilegal yang dilaksanakan lembaga kriminal Monsanto. Aksi in akan menandai permulaan kampanye ketidakpatuhan sipil yang disebut dengan operasi ’Kremasi Monsanto’, yang akan dengan segera dilanjutkan di seluruh Karnataka dan negara bagian di India yang lain”. Pada siang harinya mereka mengeluarkan statement akhir: “Kampanye dari petani India yaitu Operasi Kremasi Monsanto dimulai hari ini pukul 13:30 di desa Maladagudda, sekitar 400 km sebelah utara dari Bangalore. Basana, pemilik dari lahan dimana uji coba genetik ilegal dilaksanakan tanpa sepengetahuannya dan Prof. Nanjundaswamy, presiden dari Asosiasi Petani Negara Bagian Karnataka (sebuah gerakan penganut ajaran Gandhi yang terdiri dari sepuluh juta petani-petani di bagian selatan Karnataka), menumbangkan bersama-sama tanaman kapas RG pertama, mengundang seluruh petani lokal untuk melakukan hal yang sama. Dalam beberapa menit seluruh tanaman di lahan sudah menjadi gundukkan yang siap dibakar”. Petani-petani Karnataka mengajak semua orang di dunia untuk bergabung dengan perjuangan mereka: “Kami mengajak seluruh dunia untuk melakukan aksi terhadap kelompok (geng bioteknologi). Ajakan ini diharapkan dapat memberi inspirasi pada semua orang yang sudah melakukan aktivitas-aktivitas hebat melawan bioteknologi dan banyak orang yang belum secara aktif dalam kegiatan ini untuk melakukan usaha-usaha efektif yang mendunia”. Petani-petani juga menekankan bahwa ajakan ini hanya untuk aksi-aksi non kekerasan.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 15
Petani Melakukan Aksi Melawan RG di Perancis Pada awal Januari 1998, 120 anggota Confederation Paysanne, sebuah kelompok petani di Perancis memasuki gudang Novartis di Norac, Perancis untuk merusak benih jagung RG. Mereka memprotes keputusan pemerintah Perancis mengijinkan ditanamnya jagung RG. Para petani Perancis mengencingi bulir-bulir gandum milik Novartis dan menurut petani gandum yang rusak sebanyak 30 ton. Tiga orang petani harus menghadapi tuntutan kriminal akibat protes yang mereka lakukan. Salah satu dari petani tersebut mengatakan ke pengadilan, “Saya tahu bahwa dengan melakukan hal tersebut kami melakukan hal ilegal, tapi itu sangat perlu dan kami tidak punya pilihan lain … jagung RG adalah simbol dari sistem pertanian dan tipe masyarakat yang kami tolak. Jagung RG benar-benar produk dari teknologi dimana kaedah menentukan segalanya. Pilihan-pilihan politik digusur oleh kekuatan uang… melalui aksi yang kami lakukan dan yang membuat kami didakwa, kami memulai sebuah gerakan masyarakat yang luas yang menolak penggunaan produk RG dalam makanan untuk binatang dan manusia. Aksi-aksi ini akan berhenti bila logika gila tentang rekayasa genetika dihentikan. Ya aksi ini adalah ilegal tetapi saya menyiapkan klaim atas hal terseut karena hal itu sah. Saya tidak minta pengampunan tapi keadilan”.
AMBIL AKSI! Apakah masyarakat di sekitar Anda peduli terhadap masalah genetika dan bahayanya? Apakah Anda tahu adanya uji coba lapangan tanaman-tanaman RG di daerah Anda? Apakah kamu tahu pemerintahmu punya peraturan mengenai makanan RG? Tindakan apa yang diperlukan untuk menghentikan dikenakan dan digunakan makanan RG di masyarakatmu?
halaman 16... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
MENGUBAH PETANI MENJADI PABRIK-PABRIK Segala sesuatu yang diproduksi dan dijual adalah komoditas. Ketika seorang petani menanam padi dan menjual hasilnya ke pabrik penggilingan, maka padi telah menjadi sebuah komoditas. Ayam yang dijual di pasar juga adalah sebuah komoditas. Pestisida juga adalah juga komoditas karena pestisida harus dibeli dengan uang. Perusahaan-perusahaan pestisida (TNC) ingin kita menganggap pertanian, seperti juga pabrik, adalah komoditas. Mereka tidak ingin para petani bercocok tanam untuk memenuhi keutuhan petani sendiri. Perusahaan pestisida dan agen-agennya menggoda petani untuk membeli bibit dan pestisida produksi mereka. Perusahaan ini menjanjikan panen yang banyak dan uang hasil penjualan yang juga banyak. Kemudian para petani harus menjual hasil panen mereka untuk membayar saprodi seperti bibit, pupuk, dan pestisida. Lama kelamaan petani menjadi tergantung. Bahkan sering kali petani tidak dapat melunasi pembayaran saprodi walaupun telah menjual panennya. Petani menjadi terjerat utang dan akhirnya terpaksa meninggalkan lahan mereka. Ini adalah masalah yang serius untuk petani yang menanam tanaman komoditas: Harga komoditas pertanian terus-menerus turun, sedangkan harga bibit, pestisida, pupuk, dan sarana produksi lainnya terus-menerus naik.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 17
Monopoli dalam Sistem Pangan Semakin hari volume perdagangan di dunia berkembang pesat menjadi sangat besar, tetapi jumlah perusahaan yang terlibat di dalamnya semakin lama menjadi semakin sedikit. Kurang dari 5 perusahaan saat ini mengontrol lebih dari 90 % perdagangan jagung, gandum, kopi, nanas, dan tanaman penting lainnya di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan ini mendapatkan banyak uang dari perdagangan yang makin berkembang ini, terutama ketika harga komoditas asalnya tetap ditekan rendah. Walaupun harga jual komoditasnya rendah, tetapi petani tetap dianjurkan untuk bercocok tanam untuk tujuan ekspor. Mereka diberitahu bahwa dengan menanam jenis tanaman tertentu, mereka akan mendapat banyak uang. Petani akan mendapat pinjaman dari bank jika mereka mau menanam tanaman ekspor dan menggunakan varietas unggul, bahan-bahan kimia, dan mesinmesin yang mahal harganya. Hal ini semakin menyulitkan keadaan petani. ¾ Jika harga komoditas pertanian jatuh, petani tidak mampu membayar utang-utang mereka dan akhirnya akan kehilangan tanah mereka. ¾ Jika ada penyakit tanaman, kerusakan yang timbul akan makin hebat karena lahan mereka hanya ditanami satu jenis tanaman saja. ¾ Para petani yang menanam komoditas untuk ekspor tidak menanam tanaman untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Jika uang hasil penjualan panen mereka tidak mencukupi, artinya keluarga mereka akan kelaparan. Para petani di seluruh dunia dianjurkan untuk menanam tanaman-tanaman komoditas, seperti kapas dan jagung. Sebagian besar panen mereka ini akan diekspor dan dipakai untuk memproduksi makanan hewan. Ini berarti petani menanam tanaman untuk makanan hewan, padahal di daerah mereka tanaman ini dipakai untuk makanan manusia, termasuk mereka sendiri! TNC-TNC pestisida mempunyai hubungan yang dekat dengan industri pangan. Keduanya ingin agar petani menanam tanaman untuk tujuan ekspor. Cargill adalah salah satu perusahaan makanan dan makanan hewan terbesar. 60% dari perdagangan sereal di seluruh dunia dikontrol oleh perusahaan ini! Besar kemungkinan Cargill akan mendapat sejumlah uang ketika hasil panen para petani diekspor ke luar negri. Monsanto dan Cargill menggabungkan kekuatan Pada tahun 1999, Monsanto dan Cargill sepakat untuk membentuk perusahaan gabungan yang diberi nama Renessen. Renessen akan memproduksi bibit dari hasil Rekayasa Genetika yang khusus dibuat untuk pemprosesan makanan dan produk makanan hewan. Cargill akan menjual bibit itu kepada petani , disertai kontrak yang mengatakan bahwa ia akan membeli hasil panen petani pada saatnya nanti. Pikirkan apa yang mungkin terjadi! ¾ Bagaimana jika Cargill memutuskan tidak akan membeli hasil panen dari petani yang tidak memakai bibit Cargill dan Monsanto? ¾ Mengingat bahwa Cargill menguasai sebagian besar industri makanan dan makanan hewan, kepada siapa nantinya petani menjual hasil panen mereka?
halaman 18... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
¾ Apakah para petani mempunyai pilihan lain selain harus menggunakan bibit dari Cargill? ¾ Bagaimana jika bibit-bibit ini mengandung Teknologi Pemberantas? ¾ Siapa yang akan menentukan harga bibit dan harga jual hasil panen petani? Dapatkah seorang petani mengharapkan negosiasi harga yang adil untuk hasil panen mereka dengan sebuah perusahaan yang menghasilkan keuntungan begitu besar?
Aksi: Satu-satunya cara untuk menghindari jebakan yang dibuat oleh perusahaan pestisida besar adalah dengan menolak sistem pangan yang tergantung dan commodified yang mereka promosikan. Kita harus menggunakan sistem pangan dan sistem ekonomi yang mandiri. Perhatikan sistim pangan di masyarakat Anda: Faktor-faktor apakah yang mendorong petani menanam tanaman komoditas ekspor? Apakah lahan pertanian petani milik mereka sendiri? Apakah sebagian besar uang hasil panen mereka digunakan untuk membayar uang sewa tanah? Apakah sebagian besar perkebunan dimiliki oleh orang di luar masyarakat Anda? Siapa yang memegang kontrol? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda untuk mengetahui hubungan antara industri pestisida, sistim pangan, dan struktur sosial masyarakat Anda. Buatlah diagram tentang sistem pangan mandiri di dalam masyarakat Anda.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 19
Perusahaan AS Mematenkan “Basmati” Pada bulan September 1997 sebuah perusahaan bibit yang bernama RiceTec mendaftarkan hak paten untuk bibit padi Basmati. Perusahaan itu mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan dan menemukan sendiri varietas Basmati ini. Hal ini membuat para petani di India dan Pakistan sangat marah, karena sebenarnya Basmati berasal dari sana. Basmati adalah varietas padi yang telah ditanam oleh para petani di Asia Selatan selama berabad-abad sebelumnya. Untuk mereka, Basmati tetaplah Basmati, yang baik buruk kualitasnya ditentukan oleh tanah, iklim dan kultur penggarapannya. Paten yang diajukan RiceTec adalah penyalahgunaan warisan nenek moyang. Perusahaan ini juga memasarkan varietas padi lain yang diberi nama Jasmati. RiceTec mengelabui orang banyak, karena jika dilihat dari namanya banyak orang akan beranggapan bahwa varietas ini adalah hasil persilangan antara varietas Jasmine dan Basmati yang berasal dari daerah Asia Selatan Asia Tenggara. Ternyata, Jasmati tidak berhubungan sama sekali denga kedua jenis padi tadi, kecuali namanya.
halaman 20... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
DuPont Mencuri Pengetahuan Orang India Pada bulan September 1999, beberapa desa di India mengirimkan surat pemberitahuan kepada perusahaan bibit DuPont, Pioneer Hi-Bred yang berisi:
PEMBERITAHUAN KEPADA PEMBAJAK BIOLOGIS Yang terhormat, Perusahaan Anda telah mencuri pengetahuan dan penemuan kami yang telah ada sejak berabad-abad lalu dengan mengklaim bahwa pengetahuan kami tentang Mustard adalah penemuan perusahaan Anda dalam Paten No US 5638637, US 5625130, dan US 5470359. Paten-paten ini adalah ilegal, tidak etis, dan tindakan yang tidak bermoral. Paten-paten ini melanggar peraturan etis kami karena Anda telah mengklaim tanaman dan pengetahuan kuno kami sebagai hasil penemuan, kreasi, dan hak milik Anda. Tanaman kami adalah hal yan penting dan suci bagi kami. Bagi kami, tanaman adalah anggota keluarga besar Bumi, Vasudhaiva Kutumbkan. Karena itulah kami menganggap paten Anda tidak etis dan tidak bermoral. Paten Anda juga merupakan tindakan yang ilegal dan tidak adil karena Anda telah membajak dan mencuri pengetahuan asli kami dan mengklaimnya sebagai milik Anda. Jaiv Panchayat, struktur masyarakat kami, adalah pihak yang paling berwenang untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan penggunaan keaneka ragaman hayati, termasuk penyelesaian masalah yang muncul akibat penyalahgunaan sistim pengetahuan kami. Dengan ini Jaiv Panchayat memberikan peringatan kepada Anda untuk membatalkan paten no US 5638637, US 5625130, dan US 5470359 atas dasar pembajakan. Kami juga meminta Anda untuk datang ke Panchayat dan meminta maaf kepada seluruh orang India atas pembajakan dan pencurian yang telah Anda lakukan. Bila Anda tidak dapat memenuhi tuntutan masyarakat kami, maka dengan terpaksa kami akan memboikot penjualan seluruh produk Anda.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 21
Pengetahuan Biasanya kita mengartikan pengetahuan sebagai pengalaman. Bagi kita, pengetahuan adalah sesuatu yang kita pelajari dari praktek-praktek trial dan error atau kita dapatkan dari penjelasan orang lain. Tetapi lebih dari itu, pengetahuan yang dimiliki para petani adalah hasil dari kerja keras dan pengalaman selama bergenerasi-generasi. Petani memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang bibit yang baik, cuaca di daerah mereka, jenis tanah, tentang lingkungan dan makhluk hidup lainnya yang ada di dalamnya dan tentang hal-hal lain yang berhubungan dengan pertanian. Tetapi perusahaan pestisida TNC menganggap pengetahuan sebagai komoditas yang dapat diperjual belikan. Mereka pikir hanya para ilmuwan di dalam laboratorium saja yang memiliki pengetahuan. Untuk perusahaan-perusahaan ini pengetahuan adalah cara untuk mencari uang. Mereka menjaga setiap pengetahuan yang mereka miliki atau dapatkan dengan sangat ketat tanpa pernah membaginya dengan orang lain kecuali jika mereka mendapat bayaran yang tinggi. Tetapi jika menyangkut pengetahuan yang dimiliki pihak lain, perusahaan TNC akan mengambilnya dengan senang hati tanpa memberikan kompensasi apapun. Hukum hak paten dimaksudkan agar para penemu mendapat balasan atas penemuan-penemuan mereka. Hak paten adalah sebuah bentuk dari hak milik intelektual. Sekarang hukum ini digunakan untuk mematenkan tanaman dan hewan hasil rekayasa genetika. Saat ini, TNC sedang mematenkan gen-gen dari semua jenis makhluk hidup, yang disebut sumber daya genetika, walaupun sebenarnya bukan mereka yang menemukan hal ini. TNC terutama tertarik kepada sumberdaya genetika yang ada di negara-negara berkembang, karena di negara-negara ini sangat kaya dengan keaneka ragaman hayatinya. Ketika TNC-TNC ini mencari sumber daya genetik di negara berkembang, hal ini disebut “penyelidikan hayati”. Tetapi sebenarnya praktek-praktek ini akan mengarah kepada “pembajakan hayati”, karena mereka mengambil begitu banyak pengetahuan yang dimiliki orang lain mengenai kegunaan tanaman dan hewan tanpa sepengetahuan petani, penduduk desa, dan masyarakat pribumi di daerah tersebut. TNC membuat produk-produk dan mengambil keuntungan dari sumber daya genetik curian ini tanpa mengakui siapa pemilik sebenarnya. Kebanyakan perusahaan pestisida besar melakukan praktek pembajakan ini melalui universitas, badan-badan pemerintah, perusahaan kecil atau organisasi nirlaba.
halaman 22... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
TRIPs Saat ini pemerintah Anda sedang dalam proses diskusi mengenai perjanjian TRIPs (Trade Related Intellectual Property Rights)- hak milik intelektual yang berkaitan dengan perdagangan yang ditandatangani tahun 1994. TRIPs adalah bagian dari perjanjian dagang internasional di bawah naungan WTO (World Trade Organisation). Perjanjian ini mewajibkan setiap negara anggota WTO hukum hak paten hak milik intelektual sampai kepada varietas tanaman. Dengan kata lain, TRIPs memaksa negara-negara lain yang sebelumnya tidak memperbolehkan pengajuan hak paten atas tanaman dan makhluk hidup lainnya untuk mengubah hukum mereka. Ini berarti TRIPs tidak akan mengakui atau memberikan penghargaan kepada petani sebagai “penemu” atau “pencipta”. Tetapi TRIPs akan menggolongkan bibit yang dihasilkan petani sebagai “warisan bagi semua orang”, dapat dipakai dengan bebas oleh semua orang, terutama oleh TNC. Tapi di lain pihak TRIPs akan menggolongkan bibit yang “ditemukan” oleh TNC sebagai milik TNC. Ini berarti peredaran bibit yang sebenarnya sudah sejak dahulu dipakai oleh petani akan dibatasi. Kepemilikan bibit mengganggu pekerjaan alami di dunia.
Petani dituntut karena menyimpan bibit Baru-baru ini Monsanto menuntut seorang petani di Kanada karena ia menanam bibit hasil rekayasa genetika, padahal ia tidak membelinya dari Monsanto. Monsanto mengumpulkan sampel dari lahannya dan menemukan bahwa tanaman yang ada sudah toleran terhadap herbisida Roundup. Monsanto menyimpulkan bahwa ia pasti telah menanam bibit Toleran Roundup milik Monsanto. Petani ini sangat terkejut ketika ia mendapat surat panggilan dari pengadilan. Ia menyangkal bahwa ia telah menanam bibit Monsanto ataupun bibit hasil rekayasa genetik lainnya. Petani ini berkata jujur. Sebenarnya yang menanam bibit Monsanto itu adalah tetangganya. Tanaman tetangganya itu melakukan penyerbukan dengan tanaman miliknya. Ketika tahun berikutnya ia kembali bercocok tanam, bibit-bibitnya juga sudah menjadi toleran terhadap Roundup, seperti milik tetangganya. Petani itu sangat marah, bukan saja karena telah dituduh mencuri bibit, tapi juga karena tanaman Monsanto telah meracuni bibit miliknya.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 23
Aksi: Buatlah daftar semua tanaman asli daerah Anda yang penting. Apakah ada orang luar yang datang untuk mengumpulkan sampel tanaman di daerah Anda? Berhatihatilah kepada para “penyelidik Hayati”! Untuk mencari tahu apakah sudah ada perusahaan yang telah mengajukan hak paten untuk tanaman asli daerah Anda, atau melaporkan tentang pelaksanaan “penyelidikan hayati”, hubungi organisasi lokal di daerah Anda atau organisasiorganisasi di bawah ini: SEARICE Unit 331 Eagle Court Condominium, 26 Matalino Street, Central District Quezon City, PHILIPPINES Tel: (63-2) 4337182 / 4332067 Fax: (63-2) 9226710 E-mail:
[email protected] BIOTHAI 87/11 PingAmPorn, Pattaranives, Samakkee Rd., Muang, Nonthaburi, THAILAND Tel: (66-2) 952 79 53 Fax: (66-2) 952 73 71 E-mail:
[email protected] PAN Indonesia Jl. Persada Raya #1, Menteng Dalam, Jakarta 10210 INDONESIA Tel/Fax: (62-21) 829 65 45 E-mail:
[email protected]
FORUM on Biotechnology and Food Security 1241, Sector 37, Noida – 201 303, Near New Delhi, INDIA Tel: 91-11-8572792 Fax: 91-11-8572792 UBINIG 5/3 Barabo Mahanpur, Rhine Rd., Shaymoli Dhaka 1207, BANGLADESH Tel: (880) 2- 816420 Fax: (880) 2-813065 E-mail:
[email protected] PAN AP P.O. Box 1170 10850 Penang, MALAYSIA Tel: 60-4-6570271/ 6560381 Fax: 60-4-6577445 Email:
[email protected]
halaman 24... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
KEKU ATAN DI B ALIK KEKUA BALIK KEUNTUNGAN Monocrotophos adalah salah satu jenis pestisida yang paling berbahaya di dunia dan telah dilarang penggunaanya di banyak negara. Novartis adalah produsen terbesar Monocrotophos di dunia, walaupun sebenarnya pestisida ini juga telah dilarang di negara asal Novartis, Swiss. Pada tahun 1993, dilaporkan bahwa 80% monocrotophos yang diimpor ke Ekuador (Amerika latin) dibuat oleh pabrik Novartis di Swiss. Menurut seorang dokter di Ekuador, monocrotophos adalah penyebab penyakit dan kematian yang utama dari kasus-kasus keracunan yang terjadi. Kira-kira, ada satu orang petani Ekuador yang keracunan monocrotophos setiap harinya. Pada tahun 1996 Novartis mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memproduksi monocotophos, tetapi pada tahun itu juga Novartis membuka sebuah pabrik baru di Cina mampu memproduksi 5 juta kilogram monocrotophos setiap tahun!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 25
KONTR OL INFORMASI ONTROL TNC-TNC pestisida mendapat keuntungan dengan menjual racun. Pestisida yang mereka buat dan menghasilkan jutaan dolar itu telah mengakibatkan kematian, penyakit, kerusakan lingkungan, dan bencana lainnya, bukan hanya karena penggunaan pestisida di lapangan tapi juga akibat proses produksinya di pabrik-pabrik. Tentu saja mereka menyangkal hal ini, bahkan mereka berusaha menggunakan cara apapun yang mungkin untuk menutupi kenyataan ini dan melepaskan tanggung jawab mereka. a) Industri pestisida menggunakan taktik penipuan untuk mempromosikan produk mereka Karena pasar untuk pestisida di Eropa dan Amerika Utara telah penuh, maka sekarang industri pestisida menitik beratkan pemasaran mereka kepada pemerintah dan petani di daerah Selatan. Sering kali mereka menggunakan taktik penjualan yang melanggar kode etik promosi yang telah mereka setujui sebelumnya. Mereka mempromosikan produknya berdasarkan informasi yang keliru, bahkan beberapa menggunakan taktik yang benar-benar berbahaya. Contohnya pada tahun 1975. Ciba-Geigy (sekarang bernama Novartis) menyemprotkan chlordimeform kepada seorang anak kecil Mesir yang sama sekali tidak memakai pelindung. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan pemerintah Mesir agar mau mendaftarkan pestisida tersebut, padahal mereka tahu dengan pasti bahwa chlordimeform dapat menyebabkan kanker.
Ini adalah contoh iklan yang perusahaan ingin kita percaya. Sumber: Iklan di New Straits Times, Malaysia, 1993.
halaman 26... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
PHT (Penggulangan Hama Terpadu) sebenarnya adalah cara bertani yang menggunakan bahanbahan kimia sesedikit mungkin dalam menanggulangi hama tanaman petani. Tetapi industri pestisida mempromosikan versi PHT yang mereka buat sendiri, di mana versi ini menganjurkan petani untuk memakai insektisida kimia. Di Vietnam Zeneca dan Aventis memperkenalkan insektisida untuk padi yang mereka klaim sejalan dengan praktek PHT. Aventis bahkan mengatakan bahwa insektisida produk mereka dapat meningkatkan hasil panen padi. Sebuah organisasi independen kemudian menyelidiki klaim ini. Hasil yang mereka dapatkan sungguh bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Aventis. Penelitian tersebut menemukan bahwa insektisida sama sekali tidak sejalan dengan praktek PHT karena insektisida juga membunuh predator alami hama yang sangat berguna dan juga organisme lain dan juga dapat berdampak negatif terhadap pendapatan petani. Penelitian ini menunjukan bahwa kenaikan hasil panen bukan dikarenakan bahan aktif pada insektisida tersebut (fipronil), tapi karena mikro organisme yang ditambahkan ke dalam formulanya. Peningkatan panen ini bisa didapatkan petani cukup dengan menggunakan pupuk organik daripada harus menggunakan insektisida yang mahal dan berbahaya.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 27
b) Industri pestisida dengan sengaja menjual produk-produk yang belum sepenuhnya diuji keamanannya Pestisida biasanya terdiri dari campuran berbagai macam bahan kimia. Hanya 10% pestisida yang beredar di pasaran saat ini yang mencantumkan hasil uji bahayanya terhadap kesehatan secara lengkap. Sebagai tambahan, biasanya tes-tes ini dilakukan terhadap masing-masing jenis bahan kimia, jadi hanya ada informasi sedikit sekali apa efeknya bila telah dalam keadaan campuran. Padahal kadang-kadang bahan kimia yang dicampur dapat menjadi lebih beracun dibanding bila ia hanya berdiri sendiri, Produk pestisida adalah campuran dari bahan aktif dan bahan kimia lainnya, yang biasa disebut formulants atau “ bahan inert”. Contohnya: bahan aktif Gramaxone adalah paraquat. Secara hukum, bahan aktif harus tertulis dengan jelas dalam label. Sedangkan bahan inert sama sekali tidak muncul. Industri pestisida mengelak dengan mengatakan bahwa hal ini adalah rahasia perusahaan. Hampir seluruh uji kesehatan dan keamanan hanya dilakukan atas bahan aktif pestisida saja. Padahal bahan –bahan inert ini mungkin saja sangat beracun. Contohnya isophorone yang merupakan bahan inert di beberapa herbisida produksi Aventis. Sebenarnya isophorone dapat menyebabkan kanker. Efek pemaparan pestisida mungkin baru akan muncul bertahun-tahun setelah pemaparan karena sebagian besar efek lingkungan dan kesehatan pestisida adalah efek jangka panjang. Ketika sebuah penelitian pertama kali menemukan bahwa pestisida dapat menyebabkan kanker, kemandulan, dan cacat lahir pada hewan, industri pestisida tetap tak terpengaruh dan terus menjual produk mereka. Mereka mengatakan bahwa tidak ada data dan kesimpulan bahwa hal ini juga dapat terjadi pada manusia. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman hasil rekayasa genetika yang dibuat oleh perusahaan pestisida TNC. Tanaman hasil rekayasa genetika, seperti telah disebutkan sebelumnya, mempunyai banyak resiko potensial. Walaupun produk ini beresiko terhadap kesehatan dan lingkungan, tapi mereka tetap mendorong petani untuk menanam produk ini. Bahkan terkadang mereka tidak memberi tahu petani bahwa tanaman tersebut hasil dari rekayasa genetika. Menurt seorang petani di Karnataka, India, para ofisial di Mahyco Monsanto (cabang Monsanto di India) datang ke lahan pertaniannya pada bulan Juli 1998 dan menganjurkan agar ia menanam varietas kapas baru dengan gratis karena menurut mereka bibit yang mereka berikan akan memberikan hasil yang baik. Maksud perusahaan itu adalah untuk mengadakan percobaan terhadap bibit mereka yang merupakan hasil rekayasa genetika. Perusahaan itu tidak memberi tahu hal ini kepada sang petani. Mereka sama sekali tidak memikirkan resiko di masa depan untuk kelangsungan usaha pertanian, bukan hanya usaha petani tersebut, tapi juga seluruh masyarakatnya. Orang-orang dari perusahaan itu datang dengan teratur untuk memupuk dan memberi pestisida kepada tanaman kapas itu, termasuk insektisida dalam dosis besar. Ternyata, tanaman itu tetap terinfeksi oleh bollworm (cacing yang ada di kulit biji kapas) – hama yang seharusnya dikontrol oleh bibit kapas Bt tersebut, dan hama lain seperti “white fly” dan “red-rot”. Walaupun dengan pemakaian pupuk kimia dalam jumlah besar – sisa-sisanya masih ada – tanaman ini tumbuh tidak baik, hasilnya kurang dari setengah tanaman kapas tradisional yang ditanam di ladang sekitarnya. Akhirnya para pejabat perusahaan itu menanda tangani pernyataan tertulis bahwa mereka telah melakukan tindakan ilegal. halaman 28... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
c) Industri pestisida menghalangi akses publik untuk mendapat informasi Anggota masyarakat sangat sulit mendapatkan akses kepada penelitian-penelitian yang dilakukan oleh perusahaan terhadap produk mereka. Penelitian-penelitian ini biasanya akan mendasari peraturan kesehatan yang dibuat pemerintah sehubungan dengan pestisida. Karena itulah, maka sebagian besar pestisida digunakan di banyak tempat tanpa penyelidikan yang teliti dan kritis mengenai kemungkinan munculnya efek terhadap kesehatan dan lingkungan. d) Industri pestisida mengadakan pelatihan keamanan penggunaan yang sebenarnya berbahaya Ketika kasus-kasus keracunan muncul, perusahaan pestisida sering kali akan menyalahkan petani karena tidak menggunakan metode keamanan yang benar. Mereka mengatakan bahwa pestisida aman untuk digunakan, hanya saja harus dengan cara yang benar. Untuk meredam kekhawatiran masyarakat, industri pestisida lalu mengadakan pelatihan tentang keamanan penggunaan pestisida. Pelatihan-pelatihan ini sebenarnya demi kepentingan perusahaan pestisida sendiri, yaitu: Mereka memberikan ide bahwa bahan kimia adalah satu-satunya cara efektif untuk mengontrol hama. Cara-cara pengontrolan lain biasanya diabaikan. Mereka membicarakan “penggunaan pestisida yang aman”. Karena semua pestisida adalah racun untuk membunuh, maka hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. Terkadang mereka berbicara tentang “pestisida ramah lingkungan”. Karena pestisida didesain untuk membunuh sebagian dari ekosistem, maka tidak mungkin pestisida “ramah lingkungan”. Glyphosate adalah herbisida yang diproduksi oleh Monsanto. Keamanan produk ini sampai sekarang masih dipertanyakan, terutama mengenai efek jangka panjangnya. Walaupun beberapa penelitian menunjukkan efek negatif terhadap kesehatan, tetapi kesimpulan yang diambil oleh kebanyakan pembuat kebijakan adalah bahwa Glyphosate dan produk lain yang menganding Glyphosate tidak beresiko menyebabkan kanker. Glyphosate sering kali menjadi penyebab keracunan, terutama di antara pekerja pertanian, dan penilitian terakhir menyimpulkan bahwa pemaparan Glyphosate dapat meningkatkan resiko kanker – non-Hodgkin’s lymphoma. Walaupun demikian, lebih dari 247 juta pon Glyphosate digunakan pada tahun 1998. Seperti produk pestisida lainnya, kebanyakan uji terhadap Glyphosate dilakukan oleh pembuatnya – dalam hal ini Monsanto. Kita telah mengetahui bahwa Glyphosate mempunyai efek negatif terhadap kesehatan, tetapi kita diminta menunggu bukti-bukti ilmiah yang meyakinkan sebelum kita melarang peredaran dan penggunaannya.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 29
Hak untuk Ber ka ta Tidak: Berka kata
Kita mempunyai hak untuk melakukan tindakan pencegahan melawan bahan-bahan kimia yang mengancam keselamatan kita, biarpun ketika ilmu pengetahuan belum mempunyai bukti-bukti yang meyakinkan. Keputusan untuk bereaksi melawan pestisida seharusnya adalah keputusan atas dasar nilai-nilai dan bukan atas dasar ilmiah. Pertanyaannya adalah apa yang lebih penting: Keuntungan atau manusia?
halaman 30... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
e) Industri Pestisida merusak masyarakat Selatan dengan sangat parah Walaupun hanya 20% penjualan pestisida dilakukan di daerah ini, tetapi 99% kematian akibat keracunan pestisida terjadi di Selatan. Ada banyak hal yang menyebabkan:
Pakaian pelindung yang tidak memadai karena udara yang terlalu panas jika memakai pakaian pelindung lengkap dan juga karena pelindung lengkap tidak tersedia bagi para pekerja. Kalaupun tersedia, pakaian ini tidak memberikan perlindungan menyeluruh. Pestisida masih dapat terserap melaui kulit, leher, pergelangan tangan, dan daerah lainnya. Banyak jenis pestisida yang telah dilarang di negara lain masih digunakan di Selatan Kebanyakan pekerja pertanian sangat sedikit mengetahui tentang bahaya pestisida. Lemahnya undang-undang Tenaga Kerja untuk melindungi pekerja dan lahan. Badan pembuat peraturan kekurangan sumber daya atau tidak bersedia untuk membuat larangan . Keadaan kesehatan petani yang buruk membuat mereka lebih rentan terkena penyakit. Sanitasi yang buruk membuat petani tidak dapat membersihkan diri dengan baik setelah kontak dengan pestisida. Pekerja tidak memiliki akses yang baik kepada perawatan kesehatan yang layak
Persetujuan yang Diinformasikan Terlebih Dahulu Ketika kode etik internasional mengenai Distribusi dan Penggunaan Pestisida dibuat oleh FAO (Food and Agriculture Organisation PBB), industri pestisida dengan agresif mengatakan bahwa mereka menentangnya, termasuk sebuah usulan mengenai Prior Informed Consent (PIC). PIC adalah cara untuk memastikan bahwa bahan-bahan kimia yang telah dilarang di suatu negara tidak akan diekspor ke negara lain kecuali bila negara tujuan telah diberi tahu dan tetap menyetujui ekspor ini. Akhirnya industri pestisida kalah dalam hal ini, karena usaha yang tidak kenal lelah dari organisasi-organisasi masyarakat. Tetapi hingga hari ini industri pestisida tetap mengusahakan perlawanan atas usaha menambahkan daftar racun kimia yang membutuhkan PIC dalam ekspor-impor.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 31
Ada dua standar yang berlaku untuk keselamatan hayati (biosafety). “Biosafety” merupakan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari tanaman, makanan, dan sumber lain yang merupakan rekayasa genetika. Tekanan dari publik yang terjadi di negaranegara Utara telah mendorong pemerintah mereka untuk memberlakukan peraturan-peraturan mengenai penjualan dan pengetesan tanaman rekayasa genetika. Sebagian besar TNC pestisida mematuhi peraturan ini di Utara, tetapi mereka tidak berpegang pada standar yang sama ketika mereka melakukan percobaan lapangan di negara-negara yang tidak mempunyai atau tidak menegakkan peraturan-peraturan tersebut. Ada sebuah kekhawatiran bahwa TNC akan menggunakan negara Selatan sebagai tempat uji coba untuk tanaman hasil rekayasa genetika mereka. Pada bulan Agustus 1998 Greenpeace melaporkan bahwa Monsanto mengekspor Bt hasil rekayasa genetika mereka ke Georgia (bekas Uni Soviet). Laporan itu berisi: “Di Georgia tidak dilakukan penilaian yang menyeluruh dan tuntas terhadap efek-efek lingkungan, kesehatan, ataupun pertanian baik langsung atau tidak akibat kentang-kentang transgenik ini. Monsanto tidak menyarankan agar langkah-langkah tertentu diambil untuk menunda resistensi sebelum bibit ditanam, Tetapi sebaliknya di Amerika Serikat Monsanto menyarankan petani untuk melakukannya sebelum menanam bibit yang sama. Petani di Georgia sama sekali tidak diinformasikan efek negatif lingkungan yang mungkin timbul akibat penanaman bibit ini… Monsanto mengambil keuntungan dari kurangnya kontrol rekayasa genetika dan kurangnya pengetahuan akan resikonya yang mungkin timbul karena bebasnya pendistribusian organisme hasil rekayasa genetika.”
halaman 32... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
f) Industri Pestisida menjual pestisida yang dilarang di negara lain kepada Negara-negara Selatan Arsip Dinas Bea Cukai Pelabuhan Amerika Serikat sejak 1994 hingga 1996 mengindikasikan bahwa sedikitnya 338 juta pon pestisida berbahaya diekspor dari pelabuhan-pelabuhan Amerika dan sekitar 21 juta pon di antaranya adalah jenis pestisida yang dilarang beredar di Amerika Serikat. Kemungkinan besar jumlah ini lebih sedikit daripada fakta yang sebenarnya. Dari 19921996, 2 milyar pon pestisida yang diekspor tersebut nama kimia spesifiknya dihapus dari arsiparsip yang dapat diakses oleh publik! Sebagian besar pestisida berbahaya ini diekspor AS kepada negara-negara Selatan.
DBCP Pada tahun 1977 sebuah pestisida (nematosida) yang disebut DBCP dilarang di AS ketika diketahui bahwa pekerja-pekerja di pabrik Occidental Chemical DBCP telah menjadi steril (mandul). Padahal 20 tahun sebelum pelarangan itu perusahaan telah mengetahui bahwa pestisida potensial menyebabkan kemandulan. DBCP paling banyak digunakan di perkebunan pisang negara Selatan untuk membunuh cacing mikroskopis yang menyebabkan pisang tidak dapat diekspor ke Amerika Serikat. Setelah DBCP dilarang di AS, perusahaan tetap saja menjual DBCP di negara lain. Ekspor pestisida ke Filipina terus berjalan hingga 1986 dan masih digunakan di perkebunan-perkebunan pisang hingga akhir 1990! Walaupun para pemilik perkebunan , seperti Dole and Standard Fruit, sadar akan bahaya pestisida ini tetapi para pekerja sama sekali tidak diberi peringatan akan bahayanya. Diperkirakan ada sekitar 20,000 pekerja perkebunan pisang yang kini menjadi mandul akibat pemaparan DBCP, termasuk 7,691 orang dari Filipina, dan banyak lagi yang terkena kanker atau lahir cacat. Pada tahun 1993 12,630 korban DBCP dari seluruh dunia mengajukan tuntutan kepada produsen DBCP dan para pemilik perkebunan di AS – di mana kantor pusat produsen terletak. Perusahaan-perusahaan itu termasuk Dow, Shell (sekarang dimiliki oleh American Cyanamid dan DuPont), dan Occidental Chemical (sekarang dimiliki oleh Novartis). Pada tahun 1996 kasus itu dibatalkan dengan petunjuk bahwa para korban harus mengajukan tuntutan di negara masing-masing. Kebanyakan korban menerima $ 45 juta untuk penyelesaian perkara di luar sidang yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan itu. Tetapi, hingga saat ini perusahaan-perusahaan itu belum pernah dihukum atas tuntutan kriminal sama sekali.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 33
g) TNC pestisida bertindak kasar kepada pihak yang memperhatikan efek-efek pestisida terhadap kesehatan TNC menggunakan rasa takut untuk menutup mulut musuh mereka. Contohnya, ketika ada orang-orang atau organisasi yang menentang penjualan bahan kimia berbahaya, TNC tidak raguragu untuk menuntut mereka. Hoechst Philipphines yang memasarkan Thiodan(bahan aktif endosulfan) mengajukan tuntutan sebesar US $14,814 kepada aktivis kesehatan Dr. Romeo Quijano dan the Philipphines News and Features karena telah “dengan sengaja, jahat, dan keliru” mengatakan dalam artikel surat kabar bahwa Thiodan menyebabkan kanker. Sebenarnya apa yang dikatakan Dr. Quijano adalah bahwa endosulfan “dapat” menyebabkan kanker, yang mana hal ini dapat diterima secara akademis. Untunglah di Filipina rakyatnya bereaksi dengan keras. LSM-LSM berkoalisi untuk melawan Hoechst. Sejauh ini, perusahaan itu belum berani untuk datang ke pengadilan. Setahun sebelum Dr. Quijano menyatakan pendapatnya, Badan Pupuk dan Pestisida Filipina telah secara tegas melarang penjualan dan penggunaan endosulfan. Hoechst meminta departemen pemerintah untuk mengubah keputusannya, dan pengadilan memerintahkan pemerintah untuk mencabut larangannya terhadap produk-produk endosulfan produksi Hoechst. Pada contoh-contoh lain TNC berusaha untuk menekan media secara langsung. Kadang mereka mengajukan tuntutan kepada jurnalis yang mempertanyakan produk mereka. Kadang mereka mengancam pemilik surat kabar dan editor secara hukum atau dengan mengancam menarik iklan-iklan mereka. Sebuah contoh, sebuah penerbitan menolak untuk menerbitkan sebuah edisi majalah yang bersifat kritis terhadap Monsanto, hanya karena mereka takut Monsanto akan menuntut.
Aksi: Buatlah daftar pestisida yang dijual Oleh TNC-TNC di daerah anda! Kirimkan daftarnya ke organisasi kontak lokal di daerah anda atau ke PAN AP PAN AP mempunyai database mengenai pestisida dan akan mengirimkan informasi lengkap mengenai pestisida kepada anda. PAN AP akan memberikan informasi lingkungan dan kesehatan tentang pestisida-pestisida ini dan memberi tahu apakah di negara lain penjualannya dilarang atau tidak.
halaman 34... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
ALIANSI PESTISID A PESTISIDA TNC-TNC pestisida tidak berdiri sendiri. Ada sebuah jaringan luas yang terdiri dari institusi-institusi dan para pembuat kebijakan yang mendukung industri pestisida. Tanpa dukungan ini, industri pestisida tidak dapat bertahan.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 35
Grup Penekan Pestisida Sementara TNC-TNC berkata bahwa mereka bersaing satu sama lain, tetapi mereka semua mempunyai satu tujuan yang sama: meningkatkan penjualan pestisida secara global. Mereka menyadari kesamaan ini dan bekerja sama untuk dapat mencapainya. Kebanyakan usaha yang dilakukan untuk mencapainya dilakukan melalui organisasi-organisasi di tingkat nasional, regional, dan global. Grup-grup ini disebut grup penekan karena mereka bertujuan mempengaruhi para pembuat kebijakan agar membuat kebijakan yang mendukung kepentingan anggotaanggotanya. Ada banyak sekali grup-grup penekan yang mewakili industri pestisida. Grup penekan yang paling besar untuk industri pestisida adalah Crop Protection Association. Organisasi ini mewakili kepentingan perusahaan-perusahaan pestisida yang beroperasi di setiap negara. Organisasi ini mempersiapkan pertemuan-pertemuan dengan pejabat pemerintah, badanbadan penelitian, dan juga media untuk mempromosikan kepentingan aggotanya. TNC-TNC produsen pestisida adalah juga perusahaan bibit, karena itulah Seed Association juga mewakili mereka. Grup penekan yang paling besar untuk industri bibit di Asia adalah Asia Pacific Seed Association. Organisasi penekan yang juga penting bagi TNC produsen pestisida adalah grup-grup yang mendukung rekayasa genetika. Salah satu grup terbesarnya adalah International Service for the Acquisition of Agri-Biotech Application (ISAAA). Industri Pestisida juga mempunyai Political Action Commitees yang berusaha mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Mereka menyediakan sumbangan-sumbangan untuk kampanye pemilihan dan insentif keuangan lainnya kepada pejabat pemerintah. Pintu Berputar: TNC dan Pejabat Pemerintah Para eksekutif perusahaan sering kali akhirnya bekerja di pemerintahan dengan posisi yang tinggi dan mereka ini kebanyakan akhirnya bekerja untuk industri pestisida. Sepertinya ada sebuah pintu yang berputar antara pemerintah dan industri pestisida. Situasi seperti ini amat umum dijumpai di negara Utara, di mana TNC pestisida bermarkas. Contoh: Seorang pengacara yang bekerja untuk Monsanto ditunjuk sebagai Komisaris Kebijakan pada U.S. Food and Drug Administration (FDA). Selama masa jabatannya di FDA, ia mengesahkan persetujuan atas produk-produk Monsanto yang kontroversial. Kemudian ia meninggalkan FDA untuk posisi yang lebih baik di Departemen Pertanian Amerika Serikat. Sekarang ia kembali bekerja di Monsanto sebagai Direktur Strategi Hukum di Washington D.C.
halaman 36... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
TNC Makanan dan Produksi Ekspor TNC-TNC makanan raksasa seperti Dole, Del Monte, Nestle, dan Cargill mendapatkan bahan mentah dari pertanian Selatan. Hampir seluruh lahan yang mensuplai bahan-bahan ini adalah lahan pertanian atau perkebunan kontrak. Perkebunan: Perkebunan adalah lahan besar yang dimiliki bukan oleh petani. Para petani dan pekerja dipekerjakan oleh pemilik perkebunan dan diberikan gaji. Perkebunan hanya menanam satu jenis tanaman dan biasanya untuk tujuan ekspor. Perkebunan menggunakan pestisida dalam jumlah yang besar sekali, sering kali digunakan dengan cara penyemprotan dari udara. Cara penyemprotan ini sangat berbahaya bagi para pekerja yang ada di ladang dan bagi lingkungan serta masyarakat sekitarnya. Terkadang perkebunan dimilik oleh TNC produsen makanan asing. Contohnya, perusahaan Amerika Serikat Dole memiliki dan mengoperasikan banyak perkebunan nanas di Filipina. Contoh lain, perusahaan lokal atau keluarga kaya memiliki dan mengoperasikan perkebunan kemudian menjual hasilnya kepada TNC produsen makanan atau memproses hasil panennya sendiri.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 37
Pertanian kontrak Kadang-kadang TNC makanan atau perusahaan lokal akan menyewa beberapa petani untuk bercocok tanam tanaman tertentu. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat perjanjian antara petani dengan perusahaan makanan dan biasanya juga diberikan cara tertentu yang harus dilakukan petani dalam bertani. Ini disebut pertanian kontrak. Praktek-praktek ini semakin hari menjadi semakin umum di negara Selatan. Dalam pertanian kontrak, perusahaan mengeluarkan kontrak yang mendefinisikan kualitas dan kuantitas panen, harga yang harus dibayar, dan hak perusahaan untuk menolak hasil panen yang tidak memenuhi standar. Perusahaan adalah pihak yang berkuasa dalam semua aspek. Perusahaan menyediakan mesin, bibit, pupuk, dan pestisida yang harus dibayar oleh petani. TNC menyukai praktek ini karena mereka tidak harus berinvestasi dalam jumlah besar untuk tanah, menyewa pekerja, dan mengatur operasi skala besar. Dan yang paling penting, petanilah yang menanggung semua resikonya. Petanilah yang akan menderita jika panennya gagal dan mereka harus membayar sendiri biaya pengobatan jika mereka keracunan oleh pestisida.
halaman 38... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Perkebunan dan pertanian kontrak mendorong peningkatan penggunaan pestisida dan menguntungkan TNC produsen pestisida dengan cara-cara: ¾ TNC produsen makanan hanya peduli kepada kualitas hasil panen. Mereka tidak peduli akan efek jangka panjang yang mungkin terjadi pada lingkungan dan kesehatan. Dengan praktek ini, hanya petani yang akan dibebani oleh biaya kesehatan dan degradasi tanah akibat pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya. ¾ Perkebunan dan petani kontrak mensuplai satu macam panen kepada TNC produsen makanan. Karena itu mereka hanya menanam satu jenis tanaman di ladang mereka, biasa disebut monocropping. Ini akan membuat tanaman mereka amat rentan jika ada serangan hama atau penyakit. Hal ini juga kan menghalangi mereka unruk menggunakan cara penanggulangan hama dan penyakit tanpa pestisida. Pertanian monocrop dan perkebunan menggunakan pestisida dalam jumlah yang besar. ¾ TNC produsen makanan hanya memberikan bibit varietas unggul kepada petani. Sering kali bibit ini adalah juga produk dari TNC pestisida. Bibit varietas unggul sangat lemah terhadap hama, penyakit, dan rumput liar. Bibit jenis ini amat tergantung pada pestisida (dalam jumlah besar) dan sarana produksi kimia lainnya. ¾ Perkebunan dapat memaksa lahan-lahan pertanian di sekitarnya untuk menggunakan pestisida atau untuk mengubah lahan mereka menjadi seperti perkebunan. Pembawa penyakit dan hama akan terbang ke lahan di sekitarnya agar dapat melepaskan diri dari pestisida dalam dosis besar yang disemprotkan di perkebunan. Lagipula, pestisida yang digunakan di perkebunan dapat merusak tanaman di lahan sekitarnya. Contohnya, tanaman kelapa yang letaknya berdekatan dengan perkebunan pisang sering kali rusak karena terkena bahan kimia yang disemprotkan di perkebunan pisang. Petani-petani lain terpaksa untuk menggunakan atau meningkatkan dosis penggunaan pestisida atau malah untuk mengubah lahan mereka jadi seperti perkebunan.
Aksi: Diskusikan penggunaan bahan-bahan kimia oleh petani kontrak dan pekerja perkebunan di daerah anda.
¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Pestisida apa yang mereka gunakan? Perusahaan apa yang memproduksi? Siapa yang mensuplai pestisida? Berapa besar biaya yang dikeluarkan petani kontrak untuk membeli pestisida? Bibit apa yang diberikan kepada petani kontrak? Perusahaan apa yang memproduksinya? Apakah bibit ini hasil rekayasa genetika?
Dengan cara apa perusahaan pestisida mendapat keuntungan dari pertanian kontrak dan perkebunan di daerah anda?
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 39
Bank-Bank Lokal dan Global (Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, IMF) Karena menginginkan uangnya kembali, maka bank-bank lokal mendukung penanaman “tanaman uang”, tanaman yang akan dijual ke pasar. Hal ini juga mendorong praktek pertanian monocropping. Praktek pertanian semacam ini mendorong dan sering kali memang menggunakan pestisida dalam jumlah yang besar. Bagi petani kecil, mereka hanya bisa mendapat pinjaman dengan syarat penggunaan bibit hibrida yang pada prakteknya membutuhkan pestisida dan pupuk kimia. Para petani kecil terjebak dalam sebuah sistem yang menghabiskan penghasilan mereka untuk membayar pinjaman bank, penjual bibit dan pupuk kimia, serta para tuan tanah. Tidak peduli berapa keras mereka bekerja, petani kecil akhirnya akan selalu bangkrut begitu mereka masuk dalam lingkaran ini. Bank Dunia dan badan pemberi pinjaman internasional lainnya seperti Bank Pembangunan Asia dan IMF (Dana Moneter International) juga cenderung lebih memilih pertanian besar yang menggunakan cara monocropping untuk ekspor. Bank-bank ini tidak memberi pinjaman langsung kepada petani tetapi kepada pemerintah dengan syarat pemerintah mendorong ekspor dan memperbolehkan TNC asing membeli sumber daya lokal dan kemudian menjualnya produk mereka dengan bebas. Kondisi ini tentu saja sangat buruk bagi petani kecil dan masyarakat pedesaan dan juga mendorong penggunaan pestisida yang lebih besar lagi. Petani lokal dan Yayasan Duta Awam (YDA) sebuah LSM melakukan sebuah penelitian mengenai proyek Bank Dunia di Kalimantan Barat dan Riau, Indonesia. Mereka menemukan bahwa proyek itu mendorong peningkatan penggunaan dan ketergantungan pestisida, padahal Bank Dunia mempunyai kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pestisida. Bank juga mempunyai kebijakan untuk tidak membiayai pengunaan pestisida berbahaya tinggi. Tetapi, 85% pestisida yang disediakan proyek ternyata termasuk dalam 3 kelas pestisida paling berbahaya.
halaman 40... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Pemerintah TNC produsen pestisida memerlukan pemerintah sebagai sekutu mereka. Kemampuan perusahaan pestisida untuk mendapat keuntungan di sebuah negara sangat tergantung kepada tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah negara tersebut.
¾ Pemerintah bertanggung jawab membuat peraturan tentang pestisida dan bagaimana produk ini harus digunakan. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan keselamatan dan kesehatan. Bila pemerintah bekerja sama dengan industri pestisida, hal ini sangat tidak baik. Industri pestisida bekerja keras untuk mempengaruhi pemerintah – kebanyakan pemerintah negara-negara yang memiliki anggaran yang lebih kecil daripada anggaran perusahaan. Industri pestisida menyediakan dana kepada pemerintah untuk membuat manual tentang “penggunaaan pestisida yang aman”. Mereka juga mensponsori pelatihan untuk petani dan PPL untuk mempromosikan bahwa pestisida harus digunakan untuk meningkatkan hasil pertanian. Bahkan di beberapa negara petugas PPL akan diberi komisi jika mereka menganjurkan penggunaan pestisida tertentu. Jika industri pestisida dan departeman pertanian menjadi partner, sepertinya tidak mungkin terlaksana monitoring yang kritis dan penegakan hukum nasional terhadap industri pestisida. ¾ Pemerintah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan pertanian di negara mereka. Departemen Pertanian akan menginstruksikan petani apa yang harus mereka tanam dan bagaimana caranya. Sering kali dukungan pemerintah dan kredit mengharuskan penggunaan bibit varietas unggul yang membutuhkan pestisida. Pada banyak kasus, Departemen Pertanian malah berkonsultasi dengan industri pestisida dalam merancang kebijakan perlindungan tanaman. Dengan demikian petani didorong untuk mematuhi kebijakan yang sebenarnya dibuat oleh industri pestisida sendiri. ¾ Kebijakan tanah pemerintah mempengaruhi jumlah pestisida yang digunakan. Pemerintah yang menganjurkan kepemilikan tanah dalam skala besar dan praktek pertanian kontrak secara tidak langsung juga telah mendorong peningkatan penggunaan pestisida. Hal yang sama juga terjadi pada kebijakan perdagangan. Kebijakan yang mendorong pertanian untuk tujuan ekspor juga meningkatkan penggunaan pestisida secara tidak langsung. ¾ Di banyak negara pemerintah terutama mendorong peningkatan penggunaan pestisida melalui subsidi pestisida untuk petani. Ketika harga pestisida semakin meningkat dan harga hasil panen semakin menurun, pemerintah bereaksi dengan menurunkan harga pestisida melalui subsidi. Industri pestisida tentu saja mendukung pemberian subsidi ini karena petani akan membeli pestisida yang sebetulnya tidak terjangkau oleh mereka. Walaupun pemberian subsidi mempunyai maksud baik, tetapi sebenarnya ini adalah juga salah satu cara pemerintah untuk menghindar dari masalah sebenarnya, yaitu “land reform”, kontrol terhadap pasar, dan industri pertanian.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 41
Lembaga-Lembaga Penelitian Selain TNC -TNC produsen pestisida, lembaga-lembaga penelitian nasional dan multinasional juga mampu mempengaruhi kebijakan pertanian pemerintah, mungkin justru dalam skala yang lebih besar. Lembaga-lembaga ini ada yang berlokasi di universitas, independen atau bagian dari depatemen pemerintah. TNC-TNC ini mendanai penelitian atau memberikan uang langsung kepada penelitinya. Kontribusi mereka tentu saja dapat mempengaruhi jenis penelitian yang dilakukan dan juga menjamin bahwa hasilnya akan berguna untuk kepentingan industri tersebut. Lembaga penelitian yang paling berpengaruh di Asia saat ini adalah International Rice Research Institute (IRRI). IRRI telah membantu industri pestisida meningkatkan penjualan produknya di Asia dengan sangat besar. IRRI adalah yang sumber dari penyebaran penggunaan bibit unggul padi yang sangat luas di Asia.Tidak seperti varietas tradisional, varietas ini membutuhkan pestisida kimia agar dapat tumbuh dengan baik. Pengembangan varietas baru ini telah meningkatkan pertanian padi secara kimia di Asia. IRRI juga telah memberi keuntungan kepada TNC produsen pestisida yang juga memproduksi bibit. IRRI mempunyai kumpulan varietas bibit padi yang terbesar di dunia yang disimpan dalam ruangan besi. Tempat-tempat ini disebut bank gen, karena bibit-bibit ini mengandung gen atau plasma gen untuk tiap varietas padi. Gen- gen dalam jumlah besar yang dikumpulkan oleh IRRI ini berasal dari petani-petani kecil Asia dan Afrika. Bank gen IRRI ini menyediakan akses kepada perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan varietas-varietas yang sebetulnya tidak bisa mereka dapatkan. Pada beberapa kasus, perusahaan-perusahaan ini mengajukan hak paten terhadap ciri atau sifat yang mereka “identifikasi”dalam varietas-varietas tersebut. Sebenarnya pengajuan paten ini telah melanggar peraturan dan kebijakan IRRI sendiri.
halaman 42... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Ornop (Organisasai Non Pemerintah), Mikro-Kredit, dan Badan Pembagunan Sekutu industri pestisida lainnya adalah beberapa Ornop tertentu, dan badan-badan mikro-kredit. Industri pestisida bekerja sama dengan kedua badan di atas karena: Untuk meningkatkan citra mereka Untuk meluaskan jangkauan pemasaran dengan menganjurkan petani tradisional memakai pestisida Industri pestisida juga telah mempengaruhi “bantuan pembangunan” yang strategis dari banyak negara kaya dan bahkan dari PBB. Mereka memasukkan pestisida ke dalam paket bantuan untuk pembangunan pedesaan dan pertanian. Dengan demikian negara penerima diajarkan untuk menilai pestisida secara baik dan bahwa itu adalah satu-satunya cara agar pertanian dapat berkembang. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan pestisida dengan amat sangat besar. Dengan begitu perusahaan mengambil keuntungan dari penjualan yang mereka lakukan kepada negara donor dan juga dari ketergantungan yang mereka ciptakan di negara penerima.
Aksi: Apakah anda sadar atas adanya kolaborasi antara industri pestisida dengan lembaga-lembaga lain di daerah anda? Jika ada, informasikan kepada organisasi kontak lokal di daerah anda!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 43
Proyek INPACT di Thailand Pada bulan April 1999 sebuah desain proyek dirancang oleh Population and Community Association (PDA), Monsanto (AS), Monsanto Thailand, International Rice Research Institute (IRRI), dan Departemen Pertanian Thailand. Proyek yang diberi nama “Innovative Partnership for Agricultural Changes in Technology” (INPACT) bertujuan untuk menggunakan sistem mikro-kredit sebagai cara untuk mendorong petani di Nang Rong dan Lamplaimart di Propinsi Buri Ram , Thailand Tenggara menggunakan pestisida Monsanto dan teknologiteknologi lain. Menurut proyek itu, IRRI dan Monsanto akan melatih para petani bagaimana cara menggunakan teknologiteknologi; yaitu: · Penyamaan lahan · Teknologi perawatan penggarapan tanah Monsanto · Cara operasi traktor · Penggunaan pestisida · Penggunaan bibit yang kualitas dan sifatnya sudah “ditingkatkan” · Teknologi panen dan cara merontokkan bulir Para petani yang berpartisipasi kemudian akan bekerja sama dengan PDA untuk mengajar petani lainnya untuk “meningkatkan jumlah petani yang ikut terlibat” Maksud dari proyek itu sudah jelas, yaitu: 1. Untuk mengembangkan pertanian padi yang lahannya luas dan berorientasi industri hingga ke skala yang besar. 2. Untuk memperkenalkan penggunaan herbisida Monsanto di Thailand dan meningkatkan volume penjualan pestisida 3. Untuk memperbaiki nama Monsanto dengan cara bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang telah berdiri. Diperkirakan proyek ini juga salah satu jalan untuk memperkenalkan bibit rekayasa genetika dan bibit hibrida Monsanto kepada dunia pertanian di Thailand. Baru-baru ini Monsanto sedang mengembangkan bibit padi hasil rekayasa genetika agar dapat resisten terhadap herbisida Monsanto. Monsanto juga memegang hak paten atas Teknologi Pemberantas – yang membuat bibit jadi steril dan menghalangi petani untuk menyimpan bibit untuk tahun berikutnya, padahal hal ini sudah dilakukan selama bergenerasi-generasi. Teknologi semacam ini tentu saja dapat merusak pertanian Thailand, mengingat bahwa kualitas beras Thailand adalah hasil dari seleksi dan pengembang biakan bibit oleh petani Thailand selama bergenerasi-generasi. INPACT mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk “meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di Thailand Tenggara”, tetapi desain proyek mengatakan hal yang sebaliknya. Sebenarnya proyek ini didesain untuk mengorganisasi ulang sistem pertanian Thailand sehingga perusahaan multinasional seperti Monsanto dapat memperoleh keuntungan. Contohnya, proyek ini akan menggunakan teknologi penggarapan tanah Monsanto, yang digambarkan sebagai “praktek menggantikan penggunaan herbisida yang bijaksana untuk penggarapan mekanis” dalam laporan tahunan Monsanto. Di saat yang sama proyek ini bertujuan memekanisasi pertanian padi Thailand dengan traktor dan teknologi panen. Dengan kata lain, INPACT akan menciptakan lahan pertanian yang cocok untuk teknologi dan kepentingan keuangan Monsanto. Seorang reporter dari Bangkok Post menggambarkan pelaksanaan awal proyek dengan cara: “Selama musim tanam terakhir, suasana di desa Bapak Sawat, Ban Fak Khlong dipenuhi dengan barang elektronik. Traktor-traktor raksasa membajak lahan, menunjukkan dengan jelas teknologi maju dalam pertanian. Ada pembicaraan bahwa tahun depan traktor itu akan dapat digunakan dengan remote control laser.” “Dan itu hanyalah ujung kecil dari teknologi tinggi yang seperti gunung es. Berember-ember herbisida dan pupuk diberikan gratis dan sesekali sekelompok spesialis lokal maupun asing akan singgah, baik untuk mengobservasi atau menawarkan pendapat mereka mengenai produktivitas.” Pertanian mekanis yang sangat bergantung kepada produk-produk perusahaan multinasional tidak akan pernah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan Thailand.
halaman 44... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
GL OB ALISASI D AN PESTISID A GLOB OBALISASI DAN PESTISIDA Keuntungan yang diperoleh industri pestisida tidak dapat dipisahkan dari proses sosial dan ekonomi yang sedang terjadi di seluruh dunia. Agar dapat menolak industri pestisida dengan efektif kita harus memahami bagaimana usaha kita dapat dihubungkan dengan gerakan yang lebih luas lagi untuk menentang monopoli global.
Desain oleh Artus “Forawet” Talastas, Dapayan TiKultura Iti Kordilyera, Philippines
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 45
Sistim Pangan Global Sebuah keluarga petani di Filipina menanam jagung kuning atas kontrak dengan perusahaan makanan Amerika Serikat, Cargill. Cargill mengekspor jagung itu ke Amerika Serikat dan memprosesnya menjadi minyak goreng dan makanan hewan. Keluarga petani tadi, karena tidak dapat menanam kebutuhannya sendiri, harus membeli makanan dari toko. Salah satu makanan yang paling sering dibeli adalah roti, karena roti harganya murah. Roti itu dibuat dari gandum yang ditanam di AS. Sama seperti petani jagung di Filipina, para petani gandum di AS juga menjual hasil panen mereka kepada Cargill. Cargill memonopoli penjualan sehingga dapat memaksa petani untuk menjual panen mereka di bawah biaya produksi petani. Petani-petani Amerika dapat bertahan karena mereka mendapat subsidi dari pemerintah. Rata-rata petani di AS mendapat 16,000 dolar AS setiap tahunnya dari pemerintah. Tetapi petani di Filipina harus tetap bertahan tanpa subsidi semacam itu. Siapa yang mendapat keuntungan dari situasi ini? Para petani di Filipina dan AS hampir tidak dapat bertahan hidup dari hasil penjualan panen mereka. Bahkan ada beberapa yang terpaksa harus menjual tanah mereka. Tapi di lain pihak, Cargill adalah pemenangnya. Harga hasil panen yang rendah dapat menekan ongkos produksi perusahaan dan juga semakin memperluas jaringan penjualan produk mereka secara internasional. Contohnya, roti dapat menjadi barang yang terjangkau oleh petani Filipina karena petani gandum di AS dibayar dengan sangat rendah. Untuk setiap dolar yang dibayar untuk membeli roti, hanya 2 sen yang dipakai perusahaan untuk membayar petani gandum. Situasi yang sama dan bahkan lebih buruk terjadi kepada petanipetani Filipina. Tahun lalu (1998), ketika petani-petani di seluruh dunia kehilangan lahannya, Cargill memperoleh keuntungan hampir US $ 600 juta! Ironis sekali karena pada zaman teknologi maju seperti sekarang, ketika proses produksi dapat berjalan dengan cepat dan cukup besar untuk memenuhi kebutuhan kita, ternyata masih ada banyak orang yang kelaparan.
halaman 46... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Perdagangan Internasional Perdagangan internasional bukanlah suatu hal yang baru: praktek perdagangan internasional sudah ada sejak berabad-abad lalu. Hari ini, perdagangan internasional ditandai dengan dua pembangunan utama: 1) GATT dan WTO GATT merupakan singkatan dari General Agreement on Tariffs and Trade. Ini adalah sebuah kesepakatan yang ditanda tangani oleh hampir seluruh negara di dunia. Keberadaan GATT membuat perdagangan menjadi hal yang lebih penting daripada kesehatan atau keamanan. GATT membuat peraturan apakah sebuah produk yang masuk ke negara Anda perlu dikenai pengurangan pajak impor atau tidak. GATT juga meminta pemerintah untuk lebih terfokus pada proses produksi untuk tujuan ekspor. Sedangkan WTO (World Trade Organisation) adalah super-organisasi baru yang didirikan untuk memastikan negara-negara mematuhi GATT. Tidak seperti perjanjian dagang internasional sebelumnya, WTO dapat menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang tidak mematuhi peraturannya. GATT dan perjanjian-perjanjian lainnya di bawah WTO lebih banyak memberikan hak-hak kepada perusahaan daripada kepada rakyat, atau bahkan daripada kepada sebuah negara. 2) Transportasi dan Komunikasi Teknologi modern memungkinkan modal dan uang melintasi seluruh dunia lebih cepat daripada sebelumnya. Kedua hal ini akhirnya menghasilkan “globalisasi”
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 47
TNC Sebagai Pemenang dalam Globalisasi Perbedaaan yang paling utama antara globalisasi dan perdagangan internasional di masa lalu adalah besarnya kekuasaan TNC. Dari 47 ekonomis terkaya di dunia, seluruhnya adalah TNC, bukan negara-negara. TNC dapat mengambil keuntungan dari globalisasi karena: 1) Globalisasi membuka pasar luar negeri untuk produk-produk dan modal surplus mereka. 2) Globalisasi meningkatkan akses mereka untuk mendapatkan tenaga kerja murah dan sumber daya alam. Pada ekonomi global saat ini, negara-negara saling berkompetisi untuk mendapatkan investasi luar negri dari TNC-TNC. Beberapa elit lokal akan mendapat keuntungan dari hal ini, tapi hasilnya sangat buruk untuk kondisi pekerjaan, eksploitasi sumber daya alam, dan meningkatnya kemiskinan dan kekerasan. Globalisasi membuat yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin jadi semakin miskin. Globalisasi menyerang kebudayaan lokal, ketahanan pangan, dan hak asasi manusia. Globalisasai akan melemahkan masyarakat. Globalisasi sama sekali tidak menghargai sejarah dan kebudayaan asli. Dalam dunia yang sudah terglobalisasi, manusia hanyalah unit-unit dalam pasar, harga manusia hanyalah berapa besar kontribusi mereka untuk keuntungan TNC.
halaman 48... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Globalisasi dan Industri Pestisida Dengan globalisasi, TNC produsen pestisida mengembangkan: • Penghapusan hukum-hukum yang membatasi kepemilikan asing telah membuat perusahaanperusahaan pestisida membeli perusahaan pestisida dan bibit lokal. • Meningkatnya kekuasaan dan semakin besarnya TNC membuat mereka memiliki kontrol terhadap pasar dan pembangunan pertanian yang lebih besar lagi • Fokus terhadap pertanian yang berorientasi ekspor akan semakin mendorong praktek pertanian monocropping, pertanian kontrak, dan perkebunan. Padahal praktek pertanian ini memakai pestisida dalam jumlah besar. • Petani kecil yang menggunakan metode tradisional dan lebih sedikit pestisida akan kehilangan tanahnya atau dipaksa menjadi petani kontrak • Kompetisi antar negara-negara untuk mendapatkan investasi luar negeri akan membuat pemerintah enggan menegakkan peraturan-peraturan keamanan kesehatan dan lingkungan terhadap pestisida.
Aksi: Buatlah daftar semua akibat globalisasi yang muncul pada masyarakat di daerah Anda. Beberapa di antaranya mungkin adalah meningkatnya volume impor gandum, pindahnya kontrol harga atas kebutuhan-kebutuhan dasar, atau adanya konversi lahan pertanian menjadi zona industri atau daerah tujuan wisata. Mungkin juga terjadi akibat-akibat yang tidak langsung seperti kehadiran militer di daerah anda untuk memfasilitasi masuknya TNC asing , atau mungkin berkurangnya akses untuk perawatan medis.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 49
MONIT ORING YANG BERB ASIS MONITORING BERBASIS MASY ARAKA T MASYARAKA ARAKAT
halaman 50... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Apakah monitoring yang berbasis masyarakat itu? Monitoring pestisida yang berbasis masyarakat akan membantu masyarakat untuk melihat perlunya masyarakat mengetahui bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh pestisida, perlunya kerja sama untuk mengobsevasi, mencatat, dan menganalisa efek-efek negatifnya terhadap kesehatan manusia, masyarakat, dan juga lingkungan. CPAK ini adalah salah satu CPAK modul yang telah dibuat oleh PANAP untuk keperluan monitoring masyarakat. Di bagian ini dan juga bagian-bagian sebelumnya, kami telah mengajukan usulan-usulan aksi yang dapat dilakukan oleh masyarakat Anda, juga cara-cara yang dapat ditempuh masyarakat Anda untuk memulai monitoring terhadap aktivitas perusahan-perusahaan pestisida ini. Monitoring masyarakat Anda harus memasukkan semua modul-modul CPAK. Modul-modul ini saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Contohnya, CPAK Kesehatan memfokuskan diri pada monitoring efek-efek negatif pestisida terhadap kesehatan manusia. Informasi yang dikumpulkan mengenai masalah kesehatan akibat pestisida tertentu akan memperkuat usaha melawan perusahaan yang memproduksinya. Apa Manfaat Informasi Monitoring Pestisida bagi Kita? Yang paling penting – membantu Anda mengetahui bahaya yang Anda hadapi dari pestisida dan industrinya. Jika informasi ini dikumpulkan dan diorganisasi dengan baik, ini akan jadi alat yang sangat berguna untuk kegiatan-kegiatan lokal di daerah Anda. Dengan melakukan penilaian bagaimana operasi industri pestisida di daerah Anda dan pengaruhpengaruh apa yang dibawa olehnya, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana situasi lokal dihubungkan dengan pembangunan nasional dan global. Petani-petani di Thailand menyadari bahwa Monsanto mencoba untuk menguji coba tanaman hasil Rekayasa Genetikanya di Thailand. Mereka mulai memonitor perkebunan kapas yang kemungkinan ditanami bibit Rekayasa Genetika. Mereka mengambil sampel dari lahan tersebut, kemudian diuji di universitas lokal. Tes itu membuktikan bahwa dugaan mereka benar, bahwa bibit kapas itu adalah hasil Rekayasa Genetik dari Monsanto. Sekarang para petani menuntut Monsanto karena telah melanggar undang-undang Thailand dan membahayakan lingkungan Thailand.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 51
Membangun Solidaritas Masyarakat Anda tidak sendirian. Kelompok-kelompok pekerja perkebunan, pekerja pertanian, dan para petani di seluruh negara Anda dan di seluruh Asia Pasifik saat ini sedang bekerja sama untuk mengumpulkan informasi tentang pestisida dan aktivitas perusahaan produsen pestisida. Data ini dikumpulkan dan diorganisasikan bukan hanya untuk setiap negara, tapi juga untuk seluruh wilayah Asia Pasifik. Jika kita telah mengumpulkan informasi-informasi ini, apa tindakan selanjutnya? Pertama-tama – analisa informasi itu bersama dengan anggota kelompok Anda. Kemudian kirimkan informasi itu kepada organisasi yang telah disebutkan sebelumnya. Mereka semua mengumpulkan informasi yang serupa di seluruh negeri dan bekerja sama dengan organisasi lain di negara-negara Asia lainnya. Jika Anda telah membagi informasi itu, organisasi-organisasi tersebut akan memberi tahu Anda mengenai temuan, aksi dan aktivitas terbaru lainnya. Kelompok Anda akan menjadi bagian dari tim internasional! Baru-baru ini sebuah organisasi lokal di Bangladesh menemukan adanya partnership antara Monsanto dan Grameen Bank – sebuah institusi mikro-kredit di Bangladesh. Grameen Bank mememberi pinjaman kecil kepada penduduk desa yang berpenghasilan rendah di Bangladesh. Pemberian pinjaman ini dikaitkan dengan keharusan untuk menggunakan pestisida dan bibit Monsanto. Organisasi petani di Bangladesh ini menentang kerja sama dengan Monsanto dan mereka memberi tahukan apa yang terjadi kepada teman-teman di negara lain. Partnership ini menjadi skandal internasional dan Grameen dipaksa untuk mundur dari kerja sama itu, yang akibatnya menyelamatkan banyak petani dari ketergantungan terhadap produk-produk Monsanto.
halaman 52... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
MEMONIT OR INDUSTRI PESTISID A MEMONITOR PESTISIDA Apakah Kode FAO itu? Pada tahun 1985, setelah melalui proses yang panjang dan perlawanan dari industri pestisida, FAO (Food and Agriculture Organisation) mengadopsi Kode Etik Internasional Mengenai Distribusi dan Penggunaan Pestisida. Dokumen ini sering juga disebut Kode Pestisida, Kode Etik FAO, atau hanya disebut Kode Etik. Walaupun masih memiliki beberapa kekurangan, Kode Etik ini dapat digunakan untuk memonitor industri pestisida karena: Kode ini menentukan batas minimum tanggung jawab untuk industri pestisida Karena industri pestisida juga telah meratifikasinya, maka Kode ini dapat menjadi dasar tindakan perlawanan , yaitu untuk memonitor aktivitas industri. Menurut Kode FAO, industri pestisida harus: Bekerja sama penuh dalam menegakkan Kode itu dan menyebar luaskan prinsip dan etika yang terdapat di dalamnya, terlepas dari kemampuan pemerintah untuk mengobsevasi. Menghentikan penjualan dan menarik produk dari pasaran jika penggunaan yang aman tidak mungkin dilakukan. Membuat formula yang lebih sedikit mengandung racun. Menggunakan kontainer yang aman dan tidak dapat digunakan ulang. Memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dalam penjualan semua jenis pestisida adalah orang-orang terlatih. Mengikuti standar internasional dalam pembuatan formula dan produksi, pengemasan dan penyimpanan, pemberian label dan pengiklanan. Memastikan proses pengemasan dan pengemasan ulang hanya dilakukan oleh badan yang mempunyai izin. Walaupun industri pestisida telah meratifikasi Kode Etik ini, tetapi monitoring masyarakat membuktikan bahwa mereka tidak dapat mematuhinya. Karena itulah mengapa monitoring pestisida masyarakat sangat penting.
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 53
Hal-Hal apakah yang harus dimonitor? 1. Iklan yang membahyakan dan ilegal Menurut Kode Etik FAO, industri pestisida harus memastikan bahwa:
Semua pernyataan yang dilontarkan olehnya harus dapat dibuktikan secara teknis. Produk-produk khusus tidak boleh diiklankan secara publik, kecuali kalau kegunaan khususnya disebutkan dengan jelas. Klaim-klaim “keamanan” (contoh: “aman”, “tidak beracun”) tidak boleh dicantumkan, baik dengan kalimat “bila digunakan sesuai petunjuk” atau tidak. Kalimat jaminan (contoh : “dapatkan keuntungan lebih dengan…”) tidak boleh dicantumkan kecuali dapat didukung oleh bukti-bukti kuat. Tidak boleh ditampilkan gambar-gambar yang menggambarkan praktek penggunaan yang tidak benar (contoh: menyemprot tanpa pakaian pelindung) Semua iklan harus menampilkan kalimat dan simbol peringatan yang mudah dilihat pada labelnya. Semua staff yang terlibat dalam penjualan haruslah terlatih agar dapat memberikan informasi mengenai produk secara lengkap dan akurat.
Monitoring yang dilakukan masyarakat dan kelompok masyarakat telah menunjukkan dari waktu ke waktu bahwa industri pestisida tidak selalu berpegang pada Kode Etik dalam mengiklankan produk mereka.
Aksi: Mulailah mengumpulkan iklan pestisida – kliping dari majalah dan surat kabar, rekaman dari iklan radio, video, televisi, foto, dan papan iklan di sepanjang jalan. Apakah iklan-iklan itu sesuai dengan Kode Etik?
Poster in shop of ICI distributor, Quetzaltenango, Guatemela, 1992. Photo by Monica Moore
halaman 54... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
2. Merek Industri pestisida menggunakan nama yang banyak sekali untuk merek produk mereka. Untuk setiap bahan aktif yang ada dalam pestisida, ada banyak sekali nama yang berbeda. Terkadang merek yang mirip justru mempunyai kandungan bahan kimia yang sangat berbeda dan akibatnya juga efek keracunan yang berbeda. Hal ini membuat masyarakat sulit mengatur dan memonitor industri pestisida. Hal ini menyulitkan proses penelitian untuk mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh suatu produk. Hal ini juga sangat menyulitkan para dokter dalam memberikan perawatan yang tepat.
Aksi: Siapkan daftar pestisida yang biasa digunakan oleh masyarakat daerah anda. Tuliskan merek dan kandungan bahan kimianya secara spesifik!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 55
3. Label Pestisida Kode Etik FAO mempunyai peraturan-peraturan mengenai label pestisida
Aksi: Kumpulkan kontainer pestisida di daerah anda. Gunakan daftar berikut untuk menetukan apakah label pestisida yang digunakan di daerah Anda melanggar Kode Etik atau tidak. 1)
Apakah pada label tertulis pestisida itu termasuk dalam klasifikasi berbahaya berapa berdasarkan klasifikasi WHO? YA____ TIDAK____
2)
Apakah instruksi dan peringatan tertulis dengan jelas pada label? YA____ TIDAK____ Komentar: YA____
TIDAK____
3)
Apakah di label tertulis peringatan dan tindakan pencegahan?
4)
Apakah pada label ditulis peringatan untuk tidak memakai kembali kontainernya? YA____ TIDAK____
5)
Apakah pada label tertulis instruksi pembuangannya? YA____
TIDAK____
6)
Apakah pada label tertulis nomor nomor batch?
YA____
TIDAK____
7)
Apakah pada label tertulis tanggal pembuatan?
YA____
TIDAK____
8)
Apakah pada label tertulis lama penyimpanan yang diperbolehkan? YA____ TIDAK____
9)
Apakah bahasa yang digunakan pada label bahasa pengguna produk?
10) Apakah pada label tercantum bahan aktif dan berapa berat/ volumenya? YA____ TIDAK____ 11) Apakah pada label tertulis: “Simpanlah dalam keadaan tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak kecil”? YA____ TIDAK____ 12) Apakah pada label tercantum petunjuk penggunaan yang aman? YA____
TIDAK____
13) Apakah pada label tertulis peringatan agar tidak terjadi penggunaan yang keliru? YA____ TIDAK____ 14) Apakah pada label tertulis peringatan kesehatan lengkap, gejala keracunan, dan petunjuk pertolongan pertama? YA____ TIDAK____ 15) Apakah pada label tertulis anjuran dan cara penggunaan yang benar? YA____ TIDAK____ 16) Apakah pada label tertulis interval waktu sebelum panen, memotong hewan atau merawat hewan, atau
memasuki area penggunaan pestisida? YA____ TIDAK____
halaman 56... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
PELANGGARAN K ODE ETIK KODE Kode FAO adalah petunjuk yang sangat berguna untuk kegiatan monitoring, tetapi kode ini tetap belum cukup. Agar dapat memperkuat perlawanan terhadap pestisida, masih ada hal-hal lain yang harus dimonitor. Di bawah ini adalah beberapa contohnya: •
Siapa yang mendistribusikan atau menjual pestisida di daerah Anda? Dokumentasikan nama semua perusahaan pestisida, badan pemerintah, perusahaan makanan, dan pihak lain yang mendorong penggunaan pestisida di daerah Anda.
•
Siapa yang menjual bibit di daerah Anda? Dokumentasikan nama semua perusahaan pestisida, badan pemerintah, perusahaan makanan, lembaga penelitian dan pihak lain yang menjual atau mendistribusikan bibit di daerah Anda.
•
Bagaimana cara-cara promosi yang dilakukan oleh industri pestisida di daerah Anda? Dokumentasikan semua acara, workshop, atau pelatihan yang mempromosikan penggunaan pestisida atau bibit hibrida. Janji-janji apa yang diberikan berkenaan dengan produk itu? Produkproduk apa yang diberikan secara gratis? Siapa yang mensponsori acara-acara ini? Siapa saja yang terlibat di dalamnya? Apakah acara-acara ini ditargetkan khusus untuk pria atau apakah wanita juga dilibatkan?
•
Siapa yang bekerja sama dengan industri pestisida di daerah Anda? Dokumentasikan semua Ornop, departemen pemerintah, bank, pejabat pemerintah, perusahaan makanan, atau pihak lain yang bekerja sama dengan industri pestisida. Kerja sama dapat berupa promosi produk hingga program pelatihan untuk petani.
CATATAN: mendokumentasikan berarti mencatat. Sangat penting untuk mencatat nama orang yang melakukan pencatatan tersebut, waktu dan tempat ketika peristiwa terjadi dan ketika pencatatan dilakukan. Hal ini membuat catatan menjadi lebih dipercaya. Industri pestisida lebih tertarik kepada keuntungan daripada kepada manusia dan lingkungan. Industri pestisida tidak akan mendisiplinkan dirinya sendiri. Orang-orang yang peduli yang harus melakukannya!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 57
Kelompok Anda harus bertemu secara teratur – mungkin sekali sebulan – untuk mendiskusikan apa yang telah Anda dapatkan dari hasil penelitian Anda. Kemudian, kontak organisasi-organisasi yang ada di bagian akhir modul ini untuk membuat perjanjian bagaimana Anda dapat membagi informasi dengan sebaik-baiknya dan bagaimana Anda dapat bergabung dengan KAMPANYE ASIA!
Libatkan kelompok Anda dalam monitoring pestisida!
BERGABUNGLAH DENGAN KAMPANYE ASIA!
halaman 58... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Tempat-tempat untuk mendapatkan bantuan : Di Indonesia Gita Pertiwi Griyan Lama No.20 Rt.01/RwI Solo 57171, Indonesia tel: (6271) 710465; fax: (6271) 718956 email:
[email protected] Yayasan Pengembangan Pedesaan (Rural Development Foundation) Tursari IV/25, Solo - 57197 Central Java, Indonesia. tel: (0271) 711674 LSK - Bina Bakat (Institute for Social Study and Skill Development) Jalan Ki Mangunsarkoro No. 79 Solo - 57136, Central Java, Indonesia tel: (0271) 718594 fax: (0271) 719770 (Wartel Manahan)
Hari Pangan Sedunia (World Food Day) Tegalgendu KG ll Rt 50/Rw Xl Yogyakarta tel/fax: (0274) 380776 Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (Environmental Education Training Centre) Seloliman Trawas, Mojokerto Propinsi Jawa Timur P.O. Box 03 Trawas Mojokerto - 61375 tel: (0343) 880884 fax: (0321) 618752 Yayasan Duta Awam (YDA) Jl Adi Sucipto No. 184 i Solo Tel/Fax (62-271) 710816 e-mail:
[email protected]
Mitra Tani Association Jalan Nitikan Baru 95 Yogyakarta - 55162 tel/fax: (0274) 381101
Malaysia Tenaganita (Women's Force) 11th Floor, Wisma Yakin Jalan Masjid India 50100 Kuala Lumpur tel: (603) 291-3681/291-3691 fax: (603) 291-3681
People's Service Organization 13, Taman Berjuntai, Jalan Bukit Badong 45600 Batang Berjuntai,Selangor tel: (603) 8719125
Pusat Racun Negara National Poison Control Centre Universiti Sains Malaysia 11800 Penang Malaysia tel/fax: (604) 6568417
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 59
Philippina PAN Philippines Rm. 308 Department of Pharmacology U.P. College of Medicine, 547 Pedro Gil St., Ermita, Manila tel: (632) 5264248 / 5218251 fax: (632) 5218251 email:
[email protected]
ANI Foundation Suerte Subdivision, Kidapawan City tel: (064-23) 81665
AMIHAN No. 61-B Evangelista Street, Project 4, Quezon City, Philippines tel: (632) 4372173 fax: (632) 9139244
Health Alliance for Democracy-Negros Riverside Hospital, Bacolod City tel: (034) 4337331 (thru Dr. Ethel Tangarorang, Silay City) tel: (034) 57185
SIBAT No. 28, Road 5 GSIS Hills Novaliches, Quezon City, Manila tel: (632) 9831947 tel/fax: (632) 9291140 email:
[email protected]
Visayas Primary Health Care Program Rm. 203 Crestly Bldg., Osmena Blvd., Cebu City, tel: (032) 2544663
OFFERS Training Center Kisante, Makilala, North Cotabato tel: (064-23) 81453 (thru Rose Catedrilla)
Asia Pasifik Pesticide Action Network Asia and the Pacific (PAN AP) P.O. Box 1170, 10850, Penang, Malaysia tel: (604) 6570271/ 6560381 fax: (604) 6577445 email:
[email protected] homepage:www.poptel.org.uk/panap/ OR www.panap.net
halaman 60... CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida
Cabari kitar keracunan dalam daerah Anda! Ambil tindakan untuk kebaikan daerah Anda!
CPAK: Yang Mengambil Untung dari Bisnis Racun:Industri Pestisida... halaman 61