Toksikokinetik racun
Mekanisme kerja suatu racun zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama :
Fase Toksikokinetik
Fase Eksposisi
Fase Toksikodinamik
Fase eksposisi Dalam fase ini terjadi kotak antara xenobiotika dengan organisme atau dengan lain kata, terjadi paparan xenobiotika pada organisme Rute eksposisi : Kulit Paru-paru Saluran cerna
Toksikokenetik Absorbsi
Fase Absorbsi Proses pemindahan racun dari tempat eksposisi/tempat pemejanannya melintasi membran biologi tubuh dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik
Untuk memahami absorbsi racun terlebih dahulu harus memahami :
Filtrasi melalui pori struktur , ciri khas membran biologi
Difusi pasif
Difusi terfasilitasi
cara absorbsi melalui membran biologi Transport aktif
fagositosis
Pinositosis
Struktur membran sel Membran plasma terdiri atas lapisan protein
dan lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral. Membran bilogi bersifat semipermiable terhadap racun
Struktur membran sel
Filtrasi melalui pori filtrasi dapat terjadi jika ukuran xenobiotiknya sesuai dengan pori membran
Difusi pasif pasif merupakan bagian terbesar dari proses transmembran bagi umumnya xenobiotika. Tenaga pendorong untuk difusi ini adalah perbedaan konsentrasi xenobiotika pada kedua sisi membran sel
Senyawa lipofilik Senyawa xenobiotik harus dalam bentuk tak terion Hasus ada gradien kadar melintasi membran
Transpor t Aktif
Oleh sebab itu pada sistem transpor ini umumnya memerlukan masukan energi untuk dapat terjadi transpor.
proses melinatasi membran sel diperantarai oleh pembawa ”carrier”
Sesuai dengan sifat dari transpor ini, umumnya transpor ini ditandai dengan pewatakanya adanya fakta bahwa tokson dipindahkan melawan perbedaan konsentrasi, misal dari dari daerah konsentrasi tokson rendah ke daerah konsentrasi tinggi. Jalur transpor ini akan bergantung pada jumlah molekul pembawa, atau dengan lain kata, jumlah molekul tokson yang dapat diangkut (ditranspor) oleh sistem per satuan waktu, tergantung pada kapasitas sistem (jumlah tempat ikatan dan angka pertukaran tiap ikatan).
Difusi terfasilitasi kadang dikelompokkan juga ke dalam sistem transpor aktif, dimana difusi ini diperantarai oleh pembawa.
perbedaan antara transpor aktif dan difusi terfasilitasi??? xenobiotik bergerak melintasi membran karena perbedaan konsentrasi (yaitu dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah), oleh karena itu difusi ini tidak memerlukan masukan energi.
Fagositosis Vs Pinositosis
Fagositosis adalah asupan partikel padat dengan diameter lebih besar dari sekitar 0.5μm,
Fagositosis umumnya digunakan untuk tujuan defensif,
pinositosis digunakan untuk bahan penting asupan ke dalam sel.
pinositosis adalah asupan tetesan cairan ekstraselular bersama dengan partikel kecil.
Fagositosis vesikel yang disebut fagosom
pinositosis vesikel disebut pinosom.
Fagositosis dan pinositosis
Kulit Tempat absorbsi xenobiotik
Paru-paru
Saluran Pencernaan
Struktur Kulit
Kulit nampaknya merupakan merupakan jalur absorbsi yang cukup poten mengingat permukaannya cukup luas
Kulit Namun absorbsi xenobiotik tdk semudah yg dibayangkan? Mengapa?
Paru Paru
Luas permukaan paru manusia 50-100m2 Memiliki pasokan darah yg bagus
Ukuran partikel dan solubilitas merupakan faktor penting
Xenobiotik lipofil mdh diabsorbsi scr difusi pasif di alveoli
Ukuran xenobiotik diameter 0,25 µm mudah dibsorbsi (timah) sedangkan uranium dioksid dg diameter 0,3 µm tidak dapat diabsorbsi
Struktur Paru-paru
Saluran Pencernaan Saluran cerna merupakan Saluran cerna memiliki pH yg tempat absorbsi racun yg berbeda lebih penting dari kulit dan Rongga mulut pH 7 paru sebagian besar Lambung pH 2 peristiwa keracunan diawali Usus pH 6 dg ditelan Cairan getah lambung bersifat sangat asam, sehingga senyawa asam-asam lemah akan berada dalam bentuk non-ion yang lebih mudah larut dalam lipid dan mudah terdifusi, sehingga senyawa-senyawa tersebut akan terserap di dalam lambung Berbeda dengan mudah senyawa basa lemah, pada cairan getah lambung akan terionkan oleh sebab itu akan lebih sukar larut dalam cairan lambung. Senyawa basa lemah karena cairan usus yang bersifat basa, akan berada dalam bentuk non-ioniknya, sehingga senyawa basa lemah akan lebih mudah terserap smelalui usus ketimbang lambung.
Proses perpindahan xenobiotik dari sirkulasi darah ke suatu tempat di tubuh
Distrib usi Sebelum sampai pd jaringan xenobiotik akan ada di cairan sekitar jaringan
Proses perpindahan xenobiotik dari sirkulasi darah ke suatu tempat di tubuh
Faktor yg mempengaruhi Tempat absorbsi Permeabilitas jaringan thd racun Kecepatan aliran darah
Distribusi Cairan Tubuh Cairan Cairan tubuh intrasel total (60% (33% BB) BB)
Kecepatan pertukaran xenobiotik dr satu kompartemen ke kompartemen lain dipengaruhi oleh pKa xenobiotik pH kompartemen cairan Koefisien partisi lipid/air Besarnya ikatan protein Kecepatan aliran darah Ex xenobiotik yg terionisasi dlm pH plasma kadar dlm plasma sedangkan di jaringan
Xenobiotik yg lipofilik mudah terdistribusi dlm smua cairan dan jaringan tubuh kadar dlm plasma sedangkan kadar dalam jaringan
Kaitan antara xenobiotik dalam plasma dan luas penyebaran racun parameter volume distribusi (Vd) (Vd (L)=dosis (mg)/kadar xenobiotik dlm plasma) Ex manusia BB 50 Kg Vd xenobiotik 2 L Vs Vd xenobiotik 30 L
Jaringan
Lemak
Tempat distribu Sawar darah otak si xenobio tik
Hati dan ginjal
Tulang
xenobiotik dg koefisien partisi lipid/air tinggi akan disimpan dlm jumlah yg besar dalam lemak tubuh Kurang permeabl e Kapiler-kapiler SSP dikelilingi oleh sel glia (astrosit) dalam jumlah besar
Hubungan antara Sel endotelium SSP sangat rapat hanya meninggalkan sedikit pori Kadar protein dalam cairan antar sel SSP jauh lebih rendah dr pd yg ada di organ lain tubuh
Sawar plasenta Pelindung janin terhadap senyawa berbahaya yg berasal dr ibu Kebanyakan unsur hara vital (vitamin, asam amino dll) ditransport dg mekanisme transport aktif
Laju aliran darah pada berbagai organ pada orang dewasa
Metabolis me Metabolisme xenobiotik merupakan biotransformasi xenobiotik menjadi suatu metabolit yg secara kimia berbeda dg zat kimia induknya Maknanya?
Perubahan bentuk struktur tsb akan mengakibatkan perubahan sifat fisika kimia
Di dalam tubuh xenobiotik toksik mengalami perubahan struktur molekul memelui reaksi tertentu
Memiliki kelarutan dalam air atau lipid yg berbeda dg zat induk
Metabolisme Xenobiotik masuk ke hati melalui vena porta Metabolisme xenobiotik terutama terjadi di hati, tetapi ada juga proses biotransformasi yg terjadi di luar yakni di ginjal, paru, kulit. Bagian sel hati yg banyak terlibat dalam mematobolisme xenobiotika adl parenkim hati
Jalur metabolism e xenobiotik di hepar
Fase 1 (reaksi transformasi) Oksidasi, reduksi, hidrolisis Mengubah struktur senyawa xenobiotik guna memasukkan gugus fungsional yg sesuia bagi reaksi konjugasi fase 2 agar keseluruhan molekul mudah larut air Fase 2 (reaksi konjugasi) Konjugasi, glukoronidasi, sulfatasi, glutationasi
Enzim pemetabolisme di hati terdapat pada : RE tempat enzim metabolisme fase 1 Sitosol tempat enzim metabolisme fase 2
Ginjal Ginjal Tempat eksresi utama xenobiotik Eksresi xenobiotik dlm air kencing melalui salah satu dr 3 mekanisme : Filtrasi dr darah melaui pori glomerolus Difusi dari aliran darah ke dalam tubulus Transport aktif ke dalam cairan tubular
Filtrasi dr darah melaui pori glomerolus • Terbatas bagi senyawa dg berat molekul lebih kecil dari 50 kilo dalton • Filtrat xenobiotik selanjutnya dpt melintasi tubulus dan dikeluarkan bersama air kencing • Namun selama proses ini dpt terjadi reabsorbsi pasif atau aktif dari lumen tubular kembali ke dalam darah. • Reabsorbsi pasif tubular senyawa dg koefisien partisi lipid/air tinggi serta tak terionkan dlm pH tubular • Senyawa polar dan terionkan pd pH tsb akan mudah diekskresi • Xenobiotik basa mudah dieksresi pd pH urin asam • Ex keracunan fenobarbital berupa asam lemah dg pKa 7,2 urin diubah menjadi alkalis dg Na Bikarbonat
Ginjal Difusi dari aliran darah ke dalam tubulus Mekanisme ekresi xenobiotik jenis ini mengkin hanya terbatas mengingat pH urin lazimnya asam Senyawa xenobiotik basa lemah (terionkan dlm pH urin asam) akan dieksresi memalui jalur ini. Ekskresi pd jalur ini bergantung pd pH urin, pKa xenobiotik, gradien kadar, kelarutan xenobiotik dlm lipid. Eksresi xenobiotik pad jalur ini sebanding dg kadar xenobiotik dlm darah Transport aktif ke dalam cairan tubular Melawan gradien kadar Memerlukan carier yg khas kecepatan eliminasi tetap dapat terjadi kejenuhan serta kompetitif Terjadi dari arteriola eferen ke dalam lumen tubulus terutama tubulus proksimal Xenobiotik yg berikatan dg protein dpt di ekskresi melalui jalur ini
Empedu Senyawa yg polar dan dg berat molekul lebih besar dr 300 cenderung diekskresi ke empedu tanpa terlebih dahulu masuk ke sirkulasi sistemik Oleh sistem hepatosit, xenobiotik dan metabolitnya diteruskan ke kanalikuli kandung empedu usus halus feses Biasanya terjadi scr transport aktif Selama masih di usus xenobiotik memiliki kesempatan untuk kontak dg mikroba usus termetabolisme lebih lipofilik di reabsorbsi dr usus ke pasok darah ke vena portal & kembali ke hati (daur enterohepatik)