19/02/2016
DETOKSIFIKASI • DETOKSIFIKASI
ADALAH BENTUK TERAPI UNTUK MENGHILANGKAN RACUN NAPZA DARI TUBUH KLIEN PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN NARKOTIKA DAN ZAT ADIKTIF. (HAWARI, 2000)
• DETOKSIFIKASI ADALAH UPAYA UNTUK MENGURANGI ATAU MENGHENTIKAN GEJALA PUTUS ZAT.
1
19/02/2016
TUJUAN DETOKSIFIKASI •
MENGELUARKAN SEBANYAK MUNGKIN ZAT DARI DALAM TUBUH
•
MENGURANGI PENDERITAAN KLIEN SELAMA DALAM PERAWATAN
• •
MENCEGAH KOMPLIKASI MEDIC MENGHINDARKAN KLIEN KEMBALI MENGGUNAKAN ZAT SESUDAH PERAWATAN ATAU PULANG
JENIS-JENIS DETOKSIFIKASI 1. DETOKSIFIKASI TANPA ANASTESI
• • •
DETOKSIFIKASI DENGAN PEMUTUSAN SEGERA DETOKSIFIKASI SIMPTOMATIK DETOKSIFIKASI SUBSTITUSI : KLIEN KETERGANTUNGAN TIDAK DIBERI OBAT UNTUK MENGHILANGKAN GEJALA PUTUS ZAT TERSEBUT. KLIEN HANYA DIBIARKAN SAJA SAMPAI GEJALA PUTUS ZAT TERSEBUT BERHENTI SENDIRI.
2
19/02/2016
2. DETOKSIFIKASI DENGAN ANASTESI •
DISEBUT JUGA DENGAN ISTILAH DOCA (DETOKSIFIKASI OPIOID CEPAT DENGAN ANASTESI). PROSES DETOKSIFIKASI DENGAN DOCA UMUMNYA BERLANGSUNG 4-6 JAM TERUTAMA PADA WITHDRAWAL OPIOID YANG MENGANCAM NYAWA.
ISTILAH LAIN TERKAIT DETOKSIFIKASI DETOKSIFIKASI ADALAH UPAYA UNTUK MENGURANGI ATAU MENGHENTIKAN GEJALA PUTUS ZAT, DENGAN DUA CARA YAITU:
• DETOKSIFIKASI
TANPA SUBSTITUSI. KLIEN KETERGANTUNGAN PUTAU (HEROIN) YANG BERHENTI MENGGUNAKAN ZAT YANG MENGALAMI GAJALA PUTUS ZAT TIDAK DIBERI OBAT UNTUK MENGHILANGKAN GEJALA PUTUS ZAT TERSEBUT. KLIEN HANYA DIBIARKAN SAJA SAMPAI GEJALA PUTUS ZAT TERSEBUT BERHENTI SENDIRI.
• DETOKSIFIKASI
DENGAN SUBSTITUSI. PUTAU ATAU HEROIN DAPAT DISUBSTITUSI DENGAN MEMBERIKAN JENIS OPIAT MISALNYA KODEIN, BUFREMORFIN, DAN METADON. SUBSTITUSI BAGI PENGGUNA SEDATIF-HIPNOTIK DAN ALKOHOL DAPAT DARI JENIS ANTI ANSIETAS, MISALNYA DIAZEPAM. PEMBERIAN SUBSTITUSI ADALAH DENGAN CARA PENURUNAN DOSIS SECARA BERTAHAP SAMPAI BERHENTI SAMA SEKALI. SELAMA PEMBERIAN SUBSTITUSI DAPAT JUGA DIBERIKAN OBAT YANG MENGHILANGKAN GEJALA SIMPTOMATIK, MISALNYA OBAT PENGHILANG RASA NYERI, RASA MUAL, DAN OBAT TIDUR ATAU SESUAI DENGAN GEJALA YANG DITIMBULKAN AKIBAT PUTUS ZAT TERSEBUT.
3
19/02/2016
PRINSIP PENATALAKSANAAN DETOKSIFIKASI PEMERIKSAAN LEPAS RACUN (DETOKSIFIKASI) KEDOKTERAN (KOMPLIKASI MEDIK)
DAN
PENGOBATAN
PENYAKIT
•
MENENTUKAN KEADAAN FISIK DAN MENTAL KLIEN SELAMA 24 JAM SECARA BERKESINAMBUNGAN.
• •
MENGATUR DAN MENGAWASI BERBAGAI MACAM PENGOBATAN DETOKSIFIKASI
• •
MENCEGAH KEGAGALAN KEPRIBADIAN DAN MENGATASINYA BILAMANA TERJADI.
MENGATASI BERBAGAI KONDISI DARURAT VITAL YANG DAPAT TIMBUL DALAM PROSES PENGOBATAN DETOKSIFIKASI.
TINDAKAN TERAPEUTIK TERHADAP BERBAGAI KOMPLIKASI. SETELAH KONDISI LEBIH STABIL & DAPAT DISELESAIKAN TEPAT WAKTUNYA, MAKA DAPAT DILANJUTKAN PADA TAHAP BERIKUTNYA YAITU PASCA DETOKSIFKASI (PEMANTAPAN/STABILITASI).
ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN •
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN :
KLIEN
DETOKSIFIKASI
TERDIRI
DARI
1. DATA DEMOGRAFI 2. DATA MASUK RUMAH SAKIT 3. RIWAYAT PENYALAHGUNAAN ZAT 4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL 5. FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR PENCETUS 6. STATUS MENTAL 7. MEKANISME KOPING
4
19/02/2016
•
DENGAN DATA :
•
SUBYEKTIF KLIEN MENGELUH NYERI, INSOMNIA, MUAL MUNTAH, DIARE, KEPALA TERASA BERAT DAN PUSING, MENGATAKAN OBATNYA TIDAK MENCUKUPI KEBUTUHAN, MENGATAKAN SAKIT, MINTA DILAKUKAN PENYUNTIKAN, MENGANCAM PERAWAT, MENGANCAM AKAN MERUSAK BARANG-BARANG DI RUANGAN, MENGATAKAN SULIT BERHENTI MEMAKAI OBAT, MENGATAKAN HANYA OBAT YANG DAPAT MENGHENTIKAN MASALAH, MENGATAKAN MALU BERGAUL DENGAN LINGKUNGAN, MENGATAKAN DIRINYA TIDAK BERHARGA DAN TIDAK ADA YANG DAPAT DIBANGGAKAN, SELALU GAGAL.
•
OBJEKTIF URIN POSITIF TERDAPAT ZAT, NAMPAK GELISAH, GERAKAN TUBUH MELAMBAT, WAKTU TIDUR TIDAK BERATURAN, SULIT TIDUR ATAU SERING TERBANGUN, BICARA CADEL, TAMPAK LINGKARAN HITAM DI KELOPAK MATA, MATA KEMERAHAN, MENGEPAL TANGAN, MENGATUPKAN RAHANG, MENGHANCURKAN BARANG, INTONASI TINGGI, MEMUKUL KLIEN LAIN DI RUANG PERAWAT, PERAWATAN BERULANG, MENUDUH, KONTAK MATA BERKURANG.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. NYERI AKUT 2. GANGGUAN POLA TIDUR 3. PERILAKU KEKERASAN 4. KOPING INDIVIDU INEFEKTIF 5. GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH 6. KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF 7. DISTRESS SPIRITUAL 8. RISIKO MENCEDERAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN
5
19/02/2016
REHABILITASI • REHABILITASI
NAPZA ADALAH SUATU BENTUK TERAPI DIMANA KLIEN DENGAN KETERGANTUNGAN NAPZA DITEMPATKAN DALAM SUATU INSTITUSI TERTUTUP SELAMA BEBERAPA WAKTU UNTUK MENGEDUKASI PENGGUNA YANG BERUSAHA UNTUK MENGUBAH PERILAKUNYA, MAMPU MENGANTISIPASI DAN MENGATASI MASALAH RELAPS (KAMBUH).
REHABILITASI..... • REHABILITASI ADALAH UPAYA KESEHATAN YANG DILAKUKAN SECARA UTUH DAN TERPADU MELALUI PENDEKATAN NON MEDIS, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN RELIGI AGAR PENGGUNA NAPZA YANG MENDERITA SINDROMA KETERGANTUNGAN DAPAT MENCAPAI KEMAMPUAN FUNGSIONAL SEOPTIMAL MUNGKIN.
• PENGERTIAN
REHABILITASI NAPZA ADALAH REHABILITASI YANG MELIPUTI PEMBINAAN FISIK, MENTAL, SOSIAL, PELATIHAN KETERAMPILAN DAN RESOSIALISASI SERTA PEMBINAAN LANJUT BAGI PARA MANTAN PENGGUNA NAPZA AGAR MAMPU BERPERAN AKTIF DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
6
19/02/2016
TUJUAN REHABILITASI •
TUJUAN
REHABILITASI
YAITU
PEMULIHAN
DAN
PENGEMBANGAN PASIEN BAIK
FISIK, MENTAL, SOSIAL, DAN SPIRITUAL. SARANA REHABILITASI YANG DISEDIAKAN HARUS MEMILIKI TENAGA KESEHATAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (DEPKES, 2001)
TERAPI NAPZA •
SESUDAH KLIEN PENYALAHGUNAAN/KETERGANTUNGAN NAPZA MENJALANI PROGRAM TERAPI (DETOKSIFIKASI) DAN KONSULTASI MEDIK SELAMA 1 (SATU) MINGGU DAN DILANJUTKAN DENGAN PROGRAM PEMANTAPAN (PASCADETOKSIFIKASI) SELAMA 2 (DUA) MINGGU, MAKA YANG BERSANGKUTAN DAPAT MELANJUTKAN KE PROGRAM BERIKUTNYA YAITU REHABILITASI (HAWARI, 2003).
7
19/02/2016
BERDASARKAN KEPMENKES NO.996/MENKES/SK/VIII/2002, PELAYANAN REHABILITASI MELIPUTI:
• • •
PELAYANAN MEDIK TERAPI PSIKOSOSIAL RUJUKAN
BEBERAPA MODEL PELAYANAN REHABILITASI NAPZA, ANTARA LAIN : 1. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI MEDIS 2. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN BIMBINGAN INDIVIDU DAN KELOMPOK 3. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN THERAPEUTIC COMMUNITY 4. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN AGAMA 5. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN NARCOTIC ANONYMUS 6. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN TERPADU
MODEL-MODEL PELAYANAN REHABILITASI NAPZA
MODEL-MODEL PELAYANAN REHABILITASI NAPZA............ 1. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI MEDIS : YAITU METODE REHABILITASI DIMANA PASIEN-PASIEN DENGAN PENYALAHGUNAAN KETERGANTUNGAN NAPZA AKAN DIBERIKAN OBAT-OBATAN/MEDIKASI 2. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN BIMBINGAN INDIVIDU DAN KELOMPOK. TERAPI INI MERUPAKAN TERAPI KONVENSIONAL UNTUK KLIEN KETERGANTUNGAN NAPZA YANG TIDAK MENJALANI RAWAT INAP DAN DAPAT DILAKUKAN SECARA INDIVIDUAL MAUPUN KELOMPOK. PROGRAM INI DIDESAIN DENGAN KEGIATAN YANG BERVARIASI SEPERTI EDUKASI KETERAMPILAN, MENINGKATKAN SOSIALISASI, PERTEMUAN YANG BERSIFAT VOKASIONAL, EDUKASI MORAL DAN SPIRITUAL, SERTA TERAPI 12 LANGKAH (THE 12 STEPS RECOPVERY PROGRAM).
8
19/02/2016
MODEL-MODEL PELAYANAN REHABILITASI NAPZA............ 3. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN THERAPEUTIC COMMUNITY. THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) ADALAH SEBUAH KELOMPOK YANG TERDIRI DARI INDIVIDU DENGAN MASALAH YANG SAMA, TINGGAL DI TEMPAT YANG SAMA, MEMILIKI SEPERANGKAT PERATURAN, FILOSOFI, NORMA DAN NILAI, SERTA KULTURAL YANG DISETUJUI, DIPAHAMI DAN DIANUT BERSAMA. KESEMUANYA DIJALANKAN DEMI PEMULIHAN DIRI MASING-MASING. 4. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN AGAMA. ADA BERBAGAI MACAM PUSAT REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN AGAMA, PENDEKATAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DIMANA KEGIATAN UTAMANYA ADALAH BERDZIKIR.
MODEL-MODEL PELAYANAN REHABILITASI NAPZA............ 5. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN NARCOTIC ANONYMUS. SUATU PROGRAM RECOVERY YANG DIJALANKAN SEORANG PECANDU BERDASARKAN PRINSIP 12 LANGKAH. LANGKAH-LANGKAH INI HARUS DIJALANKAN LEBIH DARI SATU KALI. SETELAH SELESAI MENGERJAKAN SELURUH LANGKAH YANG ADA, SEORANG PECANDU HARUS MENJALANKAN KEMBALI LANGKAH PERTAMA. KARENA BANYAK HAL BARU YANG TERJADI DAN TIMBUL SEHINGGA SEORANG PECANDU HARUS MENJALANKAN RECORVERY-NYA SEUMUR HIDUP. 6. MODEL PELAYANAN DAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN TERPADU. SUATU PELAYANAN REHABILITASI DENGAN MEMADUKAN KONSEP DARI BERBAGAI PENDEKATAN DAN BIDANG ILMU YANG MENDUKUNG SEHINGGA DAPAT MEMFASILITASI KORBAN NAPZA DALAM MENGATASI MASALAHNYA DARI ASPEK BIO, PSIKO, SOSIAL, DAN SPIRITUAL.
9
19/02/2016
TWELVE (12) STEPS STEP I S I 1
Kami mengakui bahwa kami tidak punya kekuatan untuk mengatasi kebiasaan menggunakan alkohol sehingga hidup kami menjadi tidak terkendali
2
Kami berkesimpulan bahwa suatu kekuatan yang lebih besar dari diri kami sendiri dapat memulihkan kami kepada hidup yang lebih sehat
3
Kami memutuskan untuk memalingkan kemauan dan hidup kami di bawah bimbingan Tuhan, sebagaimana kami memahaminya
4
Mencari dan tidak takut akan menemukan moral kami sendiri
5
Mengakui kepada Tuhan, kepada diri kami sendiri dan kepada orang lain, kesalahan-kesalahan kami yang bersifat alamiah
6
Siap secara bulat menerima Tuhan yang akan mengubah semua cacat watak
7
Dengan rendah hati memohon kepada-Nya untuk menghilangkan kekurangan kami
8
Membuat daftar-daftar orang yang telah kami rugikan, dan ingin berubah terhadap mereka
9
Berubah secara langsung kepada orang tersebut dimana mungkin, kecuali bila dengan berbuat demikian akan mencederai mereka atau orang lain
10
Terus menemukan diri kami sendiri dan bila terdapat kesalahan, segera mengakuinya
11
Melalui doa dan meditasi meningkatkan hubungan secara sadar dengan Tuhan, sebagaimana kami memahami-Nya, berdoa hanya untuk mengetahui akan kehendak-Nya atas diri kami dan kekuatan melaksanakannya
12
Dengan memiliki kesadaran spiritual sebagai hasil dari langkah ini, kami akan mencoba untuk menyampaikan kabar ini kepada pecandu alkohol, dan menerapkan prinsip ini dalam semua kehidupan kami.
KEGIATAN DI PADA PROGRAM REHABILITASI BERDASARKAN KEPMENKES NO.996/MENKES/SK/VIII/2002, KOMPONEN KEGIATAN YANG ADA PADA REHABILITASI MELIPUTI: 1. MEMPERBAIKI GIZI DENGAN MAKANAN YANG BERMUTU DALAM JUMLAH MEMADAI 2. MEMULIHKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM DAN OLAHRAGA 3. MELATIH PENYALAHGUNA NAPZA MENGATASI KETEGANGAN OTOT DAN MENTAL BILA MENGATASI STRESS MELALUI TERAPI RELAKSASI 4. MENINGKATKAN KONSEP DIRI MELALUI PSIKOTERAPI KOGNITIF BEHAVIORAL 5. MEMBANGKITKAN KEMBALI KEPERCAYAAN DIRI DAN SIKAP OPTIMIS MELALUI PSIKOTERAPI SUPEORTIF 6. MENINGKATKAN SIKAP TEGAS UNTUK MAMPU MENOLAK SEGALA MACAM BUJUKAN ATAU AJAKAN YANG BERSIFAT NEGATIF MELALUI PSIKOTERAPI ASERTIF 7. MENINGKATKAN KTERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI DINAMIKA KELOMPOK, KONSELING
10
19/02/2016
KEGIATAN DI PADA PROGRAM REHABILITASI.......... 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
MEMPERBAIKI DISFUNGSI KELUARGA MELALUI TERPI KELUARGA MELAKUKAN KONSELING KELUARGA BAGI SEMUA ANGGOTA KELUARGA AGAR DAPAT MENDUKUNG PROSES PEMULIHAN MELATIH TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN SEHARI-HARI MEMPELAJARI SUATU KETERAMPILAN SESUAI MINAT MENGIKUTKAN PENYALAHGUNA NAPZA DALAM PEKERJAAN SEHARI-HARI PEMBINAAN SPIRITUAL DAN AGAMA SESUAI KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN MASING-MASING MEWASPADAI KOMPLIKASI MEDIK MEMAHAMI KEMUNGKINAN DUAL DIAGNOSIS (GANGGUAN MENTAL LAIN) REKREASI DI DALAM MAUPUN DI LUAR SARANA REHABILITASI KEGIATAN LAIN YANG DISESUAIKAN DENGAN METODE YANG DIGUNAKAN
LAMA REHABILITASI • LAMA RAWAT DI UNIT REHABILITASI UNTUK SETIAP RUMAH SAKIT TIDAK SAMA KARENA TERGANTUNG PADA JUMLAH DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA, FASILITAS, DAN SARANA PENUNJANG KEGIATAN YANG TERSEDIA DI RUMAH SAKIT. MENURUT HAWARI (2003), BAHWA SETELAH KLIEN MENGALAMI PERAWATAN SELAMA 1 MINGGU MENJALANI PROGRAM TERAPI DAN DILANJUTKAN DENGAN PEMANTAPAN TERAPI SELAMA 2 MINGGU MAKA KLIEN TERSEBUT AKAN DIRAWAT DI UNIT REHABILITASI (RUMAH SAKIT, PUSAT REHABILITASI, DAN UNIT LAINNYA) SELAMA 3-6 BULAN. SEDANGKAN LAMA RAWAT DI UNIT REHABILITASI BERDASARKAN PARAMETER SEMBUH MENURUT MEDIS BISA BERAGAM 6 BULAN DAN 1 TAHUN, MUNGKIN SAJA BISA SAMPAI 2 TAHUN.
11
19/02/2016
REHABILITASI............ KENYATAAN MENUNJUKKAN BAHWA MEREKA YANG TELAH SELESAI MENJALANI DETOKSIFIKASI SEBAGIAN BESAR AKAN MENGULANGI KEBIASAAN MENGGUNAKAN NAPZA, OLEH KARENA RASA RINDU (CRAVING) TERHADAP NAPZA YANG SELALU TERJADI (DEPKES, 2001). DENGAN REHABILITASI DIHARAPKAN PENGGUNA NAPZA DAPAT:
• • • • • •
MEMPUNYAI MOTIVASI KUAT UNTUK TIDAK MENYALAHGUNAKAN NAPZA LAGI MAMPU MENOLAK TAWARAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PULIH KEPERCAYAAN DIRINYA, HILANG RASA RENDAH DIRINYA MAMPU MENGELOLA WAKTU & BERUBAH PERILAKU SEHARI-HARI DGN BAIK DAPAT BERKONSENTRASI UNTUK BELAJAR ATAU BEKERJA DAPAT DITERIMA LINGKUNGANNYA.
&
DPT
MEMBAWA
DIRI
DGN
BAIK
DLM
PERGAULAN
DGN
JENIS PROGRAM REHABILITASI A. REHABILITASI PSIKOSOSIAL PROGRAM REHABILITASI PSIKOSOSIAL MERUPAKAN PERSIAPAN UNTUK KEMBALI KE MASYARAKAT (REENTRY PROGRAM). OLEH KARENA ITU, KLIEN PERLU DILENGKAPI DENGAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MISALNYA DENGAN BERBAGAI KURSUS ATAU BALAI LATIHAN KERJA DI PUSAT-PUSAT REHABILITASI. DENGAN DEMIKIAN DIHARAPKAN BILA KLIEN SELESAI MENJALANI PROGRAM REHABILITASI DAPAT MELANJUTKAN KEMBALI SEKOLAH/KULIAH ATAU BEKERJA.
12
19/02/2016
JENIS PROGRAM REHABILITASI.......... B. REHABILITASI KEJIWAAN DENGAN MENJALANI REHABILITASI DIHARAPKAN AGAR KLIEN REHABILITASI YANG SEMUA BERPERILAKU MALADAPTIF BERUBAH MENJADI ADAPTIF ATAU DENGAN KATA LAIN SIKAP DAN TINDAKAN ANTISOSIAL DAPAT DIHILANGKAN, SEHINGGA MEREKA DAPAT BERSOSIALISASI DENGAN SESAMA REKANNYA MAUPUN PERSONIL YANG MEMBIMBING DAN MENGASUHNYA. MESKIPUN KLIEN TELAH MENJALANI TERAPI DETOKSIFIKASI, SERINGKALI PERILAKU MALADAPTIF TADI BELUM HILANG, KEINGINAN UNTUK MENGGUNAKAN NAPZA KEMBALI ATAU CRAVING MASIH SERING MUNCUL, JUGA KELUHAN LAIN SEPERTI KECEMASAN DAN DEPRESI SERTA TIDAK DAPAT TIDUR (INSOMNIA) MERUPAKAN KELUHAN YANG SERING DISAMPAIKAN KETIKA MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN PSIKIATER. OLEH KARENA ITU, TERAPI PSIKOFARMAKA MASIH DAPAT DILANJUTKAN, DENGAN CATATAN JENIS OBAT PSIKOFARMAKA YANG DIBERIKAN TIDAK BERSIFAT ADIKTIF (MENIMBULKAN KETAGIHAN) DAN TIDAK MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN. DALAM REHABILITASI KEJIWAAN INI YANG PENTING ADALAH PSIKOTERAPI BAIK SECARA INDIVIDUAL MAUPUN SECARA KELOMPOK. YANG TERMASUK REHABILITASI KEJIWAAN INI ADALAH PSIKOTERAPI/KONSULTASI KELUARGA YANG DAPAT DIANGGAP SEBAGAI REHABILITASI KELUARGA TERUTAMA KELUARGA BROKEN HOME. KONSULTASI KELUARGA PERLU DILAKUKAN AGAR KELUARGA DAPAT MEMAHAMI ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN ANAKNYA YANG MENGALAMI PENYALAHGUNAAN NAPZA.
JENIS PROGRAM REHABILITASI..........
C. REHABILITASI KOMUNITAS BERUPA PROGRAM TERSTRUKTUR YANG DIIKUTI OLEH MEREKA YG TINGGAL DLM SATU TEMPAT. DIPIMPIN OLEH MANTAN PEMAKAI YG DINYATAKAN MEMENUHI SYARAT SEBAGAI KOSELOR, SETELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN & PELATIHAN. TENAGA PROFESIONAL HANYA SEBAGAI KONSULTAN SAJA. DI SINI KLIEN DILATIH KETERAMPILAN MENGELOLA WAKTU & PERILAKUNYA SECARA EFEKTIF DALAM KEHIDUPANNYA SEHARI-HARI, SEHINGGA DAPAT MENGATASI KEINGINAN MENGUNAKAN NARKOBA LAGI ATAU NAGIH (CRAVING) & MENCEGAH RELAPS. DALAM PROGRAM INI SEMUA KLIEN IKUT AKTIF DLM PROSES TERAPI. MEREKA BEBAS MENYATAKAN PERASAAN & PERILAKU SEJAUH TIDAK MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN. TIAP ANGGOTA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PERBUATANNYA, PENGHARGAAN BAGI YG BERPERILAKU POSITIF & HUKUMAN BAGI YG BERPERILAKU NEGATIF DIATUR OLEH MEREKA SENDIRI.
13
19/02/2016
JENIS PROGRAM REHABILITASI..........
D. REHABILITASI KEAGAMAAN REHABILITASI KEAGAMAAN MASIH PERLU DILANJUTKAN KARENA WAKTU DETOKSIFIKASI TIDAKLAH CUKUP UNTUK MEMULIHKAN KLIEN REHABILITASI MENJALANKAN IBADAH SESUAI DENGAN KEYAKINAN AGAMANYA MASING-MASING. PENDALAMAN, PENGHAYATAN, DAN PENGAMALAN KEAGAMAAN ATAU KEIMANAN INI DAPAT MENUMBUHKAN KEROHANIAN (SPIRITUAL POWER) PADA DIRI SESEORANG SEHINGGA MAMPU MENEKAN RISIKO SEMINIMAL MUNGKIN TERLIBAT KEMBALI DALAM PENYALAHGUNAAN NAPZA APABILA TAAT DAN RAJIN MENJALANKAN IBADAH, RISIKO KEKAMBUHAN HANYA 6,83%; BILA KADANG-KADANG BERIBADAH RISIKO KEKAMBUHAN 21,50%, DAN APABILA TIDAK SAMA SEKALI MENJALANKAN IBADAH AGAMA RISIKO KEKAMBUHAN MENCAPAI 71,6%.
ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN PRINSIP PENGKAJIAN YANG DILAKUKAN DAPAT MENGGUNAKAN FORMAT PENGKAJIAN DI RUANG PSIKIATRI ATAU SESUAI DENGAN PEDOMAN YANG ADA DI MASING-MASING RUANGAN TERGANTUNG PADA KEBIJAKSANAAN RUMAH SAKIT DAN FORMAT PENGKAJIAN YANG TERSEDIA. ADAPUN PENGKAJIAN YANG DILAKUKAN MELIPUTI : PERILAKU FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR PENCETUS MEKANISME KOPING YANG DIGUNAKAN OLEH PENYALAHGUNA ZAT MELIPUTI: PENYANGKALAN (DENIAL) TERHADAP MASALAH RASIONALISASI MEMPROYEKSIKAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP PERILAKUNYA MENGURANGI JUMLAH ALKOHOL ATAU OBAT YANG DIPAKAINYA SUMBER-SUMBER KOPING (SUPPORT SYSTEM) YANG DIGUNAKAN OLEH KLIEN
• • •
•
14
19/02/2016
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN MASALAH KEPERAWATAN DI RUANG REHABILITASI BISA SAMA DENGAN DI RUANG DETOKSIFIKASI, MAKA FOKUS UTAMA DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DI RUANG REHABILITASI ADALAH :
• • • •
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF KURANG AKTIVITAS HIBURAN KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF GANGGUAN KONSEP DIRI : HDR
PROGRAM REABILITASI PENTING UNTUK DILAKSANAKAN.. DLM MENJALANKAN SEMUA PROSES PENYEMBUHAN HARUS MELEWATI TAHAP DEMI TAHAP... PROGRAM BISA BERHASIL.. BISA JUGA GAGAL.. SAMA HALNYA DLM MENJALANKAN KEHIDUPAN.. HIDUP ADALAH SEBUAH PROSES YG DIJALANKAN MANUSIA UNTK MENCAPAI SUATU HAL.. KEBAHAGIAAN... KESUKSESAN.. KEKAYAAN... DLL UNTUK MENCAPAI ITU JUGA PERLU PROSES.. PROSES YG BERTAHAP DGN BERBAGAI HALANGAN & RINTANGAN.... SO.. SIAPKAH ANDA UNTUK ITU........??
LIVE IS COISE... SO.. WHAT IS YOUR COISE...??
15
19/02/2016
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT..........
PERCAYALAH DGN KEMAMPUANMU.. & SELALU LAKUKAN & BERIKAN YG TERBAIK..
16