ya Alviorita menikmati masa kecilnya bersama Ratu dan hanya tiga tahun juga Alviorita menghindar dari tugas-tugas rutinnya. Sisa hidup Alviorita yang telah berjalan hampir delapan belas tahun ini dipenuhi dengan belajar dan belajar serta bekerja. Semua itu demi penduduk Kerajaan Lyvion tetapi mereka tetap tidak mempercayainya. Alviorita tidak menyukai semua itu. Ia telah berusaha demi mereka tetapi mereka tetap sering memberikan tuduhan-tuduhan yang membuatnya jengkel. Alviorita tahu kehidupannya sebagai satu-satunya penerus kerajaan selalu diperhatikan setiap orang. Setiap orang memperhatikan siapa saja yang berada di sekelilingnya dan pria mana saja yang berusaha menarik perhatiannya.
www.ac-zzz.tk Alviorita memang tidak pernah membantah tuduhan itu dengan katakata. Tetapi perbuatannya telah membuat banyak orang menarik tuduhan yang mereka berikan kepadanya. Setiap orang yang mengatakan ia senang menggoda laki-laki segera menarik tuduhannya setiap kali melihat sikap dinginnya terhadap pria mana saja. Alviorita tidak mau terlalu lama berdua bahkan berbicara dengan pria yang masih muda. Ia hanya punya satu pandangan mengenai mereka. Mereka mengincar gelarnya. Alviorita juga tidak ingin terus menerus berbicara dengan pria yang lebih tua daripada dirinya. Melihat Alviorita lebih senang menyendiri atau bercakap-cakap dengan pengasuhnya, semua orang mengatakan ia adalah Putri yang angkuh dan sombong. Semua yang dilakukan Alviorita dinilai salah oleh semua orang. Dan itu membuat Alviorita benar-benar tidak ingin menjadi Ratu. Hanya pikirannya tentang masa depan kerajaannya yang tidak mempunyai penerus lain saja yang membuat Alviorita tetap bertahan di kedudukannya hingga saat ini. Karena itu Alviorita terkejut bercampur heran melihat kepercayaan yang diberikan Duke dan Duchess of Kryntz kepada putra mereka, Nathan. “Mengapa Duke dan Duchess tidak bertanya kepadaku mengapa kami terlambat pulang?” tanya Alviorita. “Mereka mempercayai Tuan Muda Nathan,” jawab Innane. “Sedemikian besarkah kepercayaan mereka kepada Nathan?” gumam Alviorita. “Sejak kecil Tuan Muda Nathan memang mempunyai tanggung jawab. Dibandingkan adiknya, ia lebih tahu bagaimana menjaga tindakan serta katakatanya. Semua orang sudah mempercayai Tuan Muda Nathan sejak ia masih kecil. Bahkan Ratu membiarkan putrinya pergi berdua dengan Tuan Muda Nathan.” Alviorita tertegun mendengarnya. “Ratu sering kemari?” “Ya, Ratu juga meninggal di tempat ini. Kasihan sekali Putri Alviorita yang masih kecil. Ia sangat sedih karena ibunya yang paling disayanginya meninggal. Tidak ada orang yang dapat menghibur Putri Alviorita bahkan Tuan Muda Nathan yang selalu bersamanya setiap kali ia berada di sini juga tidak dapat menghiburnya.” Alviorita tertegun mendengarnya. Ia tidak mengerti. Bila apa yang dikatakan Innane itu benar mengapa ia tidak dapat mengingatnya sama sekali.
www.ac-zzz.tk Ia tidak ingat pernah berkunjung ke Castil Q`arde sebelumnya, ia bahkan tidak ingat ibunya meninggal di Castil ini. Mengenai kematian Ratu, Alviorita hanya ingat Ratu tiba-tiba terkena serangan jantung dan meninggal. Hanya itu yang diingat Alviorita selain kenangan-kenangan masa kecilnya bersama Ratu. Kata-kata ayahnya kembali terngiang di telinga Alviorita. “Engkau pernah berjumpa dengan tunanganmu.” Bila apa yang dikatakan Innane benar. Maka Raja Phyllips juga benar. Ia pernah bertemu dengan Nathan. Tetapi mengapa ia tidak dapat mengingatnya, Alviorita tidak tahu. Saat ini hanya satu yang diketahui Alviorita. Ia tidak dapat bertanya lebih jauh. Bertanya lebih banyak berarti membongkar sendiri penyamarannya walaupun ia menujukan pertanyaan itu kepada Innane yang pelupa. Tidak sedikitpun resiko yang mau diambil Alviorita. Innane sendiri juga tidak berniat membicarakan masa lalu. Wanita itu kembali membicarakan Nathan, “Sejak kecil Tuan Muda Nathan memang senang belajar. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar daripada bermain. Karena itu pula ia dipercayai banyak orang daripada adiknya.” Alviorita memanfaatkan kesempatan itu. “Mengapa Trent berbeda dengan Nathan?” “Sebenarnya dulu Tuan Muda Trent juga tampan dan gagah seperti Tuan Muda Nathan tetapi ia berubah sejak kekasihnya meninggalkannya.” “Mengapa ia meninggalkan Trent bila ia memang setampan Nathan?” tanya Alviorita tidak mengerti. “Aku kurang mengerti,” kata Innane, “Kalau menurut pendapatku, sejak dulu sampai sekarang Tuan Muda Nathan lebih baik daripada Tuan Muda Trent.” “Sepertinya engkau lebih menyayangi Nathan,” Alviorita mengatakan pendapatnya. “Aku memang lebih menyayangi Tuan Muda Nathan daripada Tuan Muda Trent yang nakal. Sejak kecil Tuan Muda Trent sangat nakal karena itu ia tidak mau belajar.” Alviorita terdiam. Ia mulai mengerti mengapa wanita-wanita yang dikenalnya yang lebih sering membicarakan Nathan daripada adiknya. Dan mengapa Trent tidak menyukai kakaknya bahkan memperingati Nathan untuk tidak mendekatinya.
www.ac-zzz.tk “Engkau sudah tampak lebih segar sekarang,” kata Innane sambil memandang puas Alviorita, “Dan engkau sekarang sudah siap untuk kembali ke Ruang Duduk.” Melihat Alviorita tidak segera beranjak, Innane segera berkata, “Pergilah ke sana sekarang. Aku akan merapikan kamarmu.” Alviorita melihat leontin peninggalan ibunya tergeletak di meja rias depannya. Alviorita tidak mau mengambil resiko apapun. Ia segera meraih leontin itu dam menyimpannya di dalam saku gaunnya. Innane tidak menyadari hal itu. Ia sibuk mengagumi penampilan Alviorita yang menurutnya sangat cantik itu. Alviorita yang selama berada di Castil Q`arde tidak pernah terlalu memperhatikan penampilannya itu tidak tertarik melihat bagaimana Innane mendandaninya. Ia hanya tahu rambut hitamnya yang baru dicuci masih basah dan Innane membiarkannya terurai hingga mencapai pinggangnya yang terbungkus kain sutra yang berwarna merah muda yang sangat muda sehingga hampir seperti putih. Hanya gaun ini satu-satunya gaun pemberian Duchess yang bukan gaun baru. Kata Duchess gaun ini dulu miliknya. Duchess memberikan gaun ini kepadanya karena menyukai warnanya yang hampir seperti putih. “Engkau jangan merebutnya dariku. Engkau sudah mempunyai tunangan.” Alviorita yang sudah hampir tiba di Ruang Duduk itu terkejut mendengar suara bentakan itu. “Aku sudah berulang kali mengatakan aku tidak berniat merebut siapapun darimu.” “Mengapa engkau berduaan dengannya sambil menunggu hujan reda?” Alviorita tidak mengerti mengapa Trent masih saja berusaha mendapatkan dirinya walau ia sering dengan jelas menolak pria itu baik melalui sikapnya yang selalu berusaha menghindarinya maupun kata-kata tajamnya. “Aku sudah mengatakan kepadamu. Aku tidak dapat meninggalkannya di hutan sendirian dan aku tidak ingin ia sakit,” kata Nathan tenang. “Kakakmu benar, Trent. Ia tidak mungkin membiarkan gadis itu sendirian di sana,” kata Duke, “Gadis itu dapat tersesat.” “Mengapa engkau membawanya ke hutan?” Nathan tetap tenang menghadapi adiknya yang semakin marah. “Dia dan Jeffreye ingin ke hutan dan aku mengantar mereka.” “Mereka tidak memintamu mengantar mereka.”
www.ac-zzz.tk “Aku mengkhawatirkan mereka. Jeffreye masih kecil dan gadis itu tidak mengenal tempat ini.” Alviorita heran melihat ketenangan Nathan menghadapi kemarahan Trent. Pria itu tidak pernah dapat terus bersikap tenang bila bertengkar dengannya. “Sampai kapankah kalian akan terus bertengkar?” sela Duchess, “Kalian selalu bertengkar seperti anak kecil.” “Dia telah merebut kekasihku, Mama.” Alviorita merasa jengkel Trent telah menganggap dirinya adalah kekasihnya. “Gadis itu tidak pernah menjadi kekasih siapapun baik engkau maupun kakakmu,” kata Duchess, “Ia mungkin saja telah menikah.” “Tetapi ia dulu juga telah merebut kekasihku,” kata Trent. “Itu bukan kesalahan kakakmu, Trent. Sampai kapankah engkau akan mengerti kakakmu sama sekali tidak mengenal Elly bahkan mereka tidak pernah berbicara. Bagaimana mungkin kakakmu dapat merebutnya?” kata Duke mencoba memberi pengertian. Alviorita terkejut mendengar nama Elly. Alviorita mengenal baik wanita itu. Wanita itu sangat cantik namun sayang sikapnya terlalu kekanak-kanakan. Wanita itu pula yang sering menceritakan tentang Nathan kepada dirinya. Ia tidak pernah menduga wanita itu dulunya adalah kekasih Trent. Mengingat semangat Elly ketika menceritakan Nathan kepada siapa saja, Alviorita yakin wanita itu sangat mencintai Nathan. Dulu memang ada berita tentang Elly dan Nathan. Tetapi tak lama kemudian semua orang tahu berita itu hanya bohong. Hanya angan-angan Elly saja yang mengatakan ia adalah kekasih Nathan. Alviorita yang tidak pernah tertarik masalah seperti itu memang pada mulanya tidak menghiraukannya tetapi akibat yang timbul hanya karena katakata Elly membuatnya tertarik. Hanya dengan satu kalimatnya saja, Elly dapat membuat keluarga seluruh bangsawan terutama wanita terguncang kecuali Alviorita sendiri. Alviorita sendiri tidak pernah terkejut bila melihat masalah seperti ini. Bagi Alviorita semua yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi bila sudah menyangkut skandal. Kepada setiap orang Elly mengatakan ia adalah kekasih Nathan dan semua orang yang mengenal Nathan terkejut. Banyak orang yang tidak percaya Elly yang kekanak-kanakan itu dapat menjadi kekasih Nathan.
www.ac-zzz.tk Semua kebohongan Elly terbukti ketika Nathan mengacuhkan dalam suatu pertemuan. Walaupun Nathan tidak mengatakan apa-apa tetapi semua orang yang melihat sikap Nathan yang tetap acuh itu itu tahu apa yang dikatakan Elly tidak benar. Seperti dirinya, semua orang hanya tahu Elly menyebar berita bohong tentang dirinya sendiri dan Nathan. Tetapi tidak ada yang tahu wanita itu pernah menjadi kekasih Trent. Dan wanita itu pula yang membuat Trent berubah. Juga tidak seorang pun yang tahu ia memiliki peran dalam usaha pembongkaran kebohongan Elly itu. “Tetapi Elly mengatakan kepadaku ia dan Nathan adalah…” “Trent, harus berapa kali kami mengatakan. Semua itu hanya kebohongan Elly saja,” potong Duke. “Tetapi…” “Jangan bertengkar lagi,” kata Duke tegas, “Bersikaplah dewasa, Trent, jangan seperti anak kecil.” Alviorita dapat merasakan ketidakpercayaan Trent. Sebenarnya ia dapat membuat Trent mempercayai kata-kata Duke maupun Duchess tetapi ia tidak berniat membongkar penyamarannya sendiri. Dulu sewaktu melihat akibat yang ditimbulkan oleh kebohongan putri teman ayahnya itu, Alviorita merasa pada akhirnya ia akan ikut terbawa ke dalam masalah itu. Dan Alviorita tidak ingin dirinya terlibat dalam skandal apapun dan skandal siapapun. Melihat seringnya Elly berada di dekat Alviorita, semua orang menduga mereka berdua adalah sahabat seperti ayah mereka. Namun semua itu salah. Alviorita membiarkan Elly terus mengikutinya ke mana pun ia pergi karena ia tidak ingin merusak persahabatan ayahnya dengan ayah Elly, Brethrynne. Walaupun bosan bersama wanita yang dianggap Alviorita manja dan kekanakkanakan itu tetapi Alviorita tidak pernah berkata apa-apa. Walaupun mereka sering bersama tetapi Alviorita sering mengacuhkan kata-kata wanita itu. Tetapi ketika masalah yang dibuat Elly sudah menyebar dan membuat dampak yang cukup besar, Alviorita yang biasanya tidak mau campur tangan dalam masalah seperti itu, terpaksa campur tangan. Alviorita melihat bila kebohongan seperti itu dibiarkan terus menerus menyebar, maka dirinya juga akan terseret ke dalamnya. Alviorita yang sudah mempunyai banyak tuduhan, tidak mau semakin merepotkan dirinya. Sebelum banyak orang yang bertanya kepadanya mengenai kebenaran kata-kata Elly yang mengejutkan itu, Alviorita diam-diam bertindak. Tanpa ada seorangpun
www.ac-zzz.tk yang tahu, Alviorita meminta Elly untuk mengatakan segala kebenaran kepada semua orang. Memang sulit membuat Elly mengakuinya tetapi pada akhirnya Alviorita berhasil menyingkap tabir kebohongan itu. Melihat Elly tidak mau mengakui kebohongannya, maka Alviorita merencanakan untuk mempertemukan keduanya dalam suatu pertemuan formal. Alviorita yakin bila berita itu bohong, maka Nathan akan bersikap acuh kepada Elly. Apa yang diyakini Alviorita menjadi kenyataan. Walaupun Alviorita sendiri tidak hadir dalam perjamuan itu tetapi dari Brethrynne, ia tahu selama perjamuan itu Nathan mengacuhkan setiap orang terutama wanita. Elly juga tidak mendapatkan perhatiannya. Tidak ada yang tahu Alvioritalah yang membujuk Brethrynne untuk mengadakan perjamuan itu demi membuktikan kebenaran kata-kata Elly. Setelah perjamuan itu, Alviorita tahu Elly akan merasa malu tetapi ia tidak peduli. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat Elly mengatakan yang sebenarnya pada setiap orang. Demikianlah tanpa mengikutsertakan namanya dalam skandal yang dibuat Elly, Alviorita melepaskan diri dari skandal itu sekaligus menyelesaikannya. “Jangan bertengkar lagi,” kata Duchess, “Bagaimana kalau nanti Jeffreye dan gadis itu mendengar pertengkaran kalian ini?” Alviorita terkejut. Ia tidak menduga Jeffreye tidak ada di dalam Ruangan itu. Alviorita memalingkan kepalanya dan terkejut melihat Jeffreye tengah berdiri di sampingnya. Ia tidak tahu sejak kapan anak itu berada di sana, ia hanya tahu ia harus membuat anak itu tidak mengatakan hal ini kepada siapapun. “Ini rahasia di antara kita,” bisik Alviorita, “Jangan katakan kepada siapa pun kita telah mendengar pertengkaran mereka.” “Tentu,” kata Jeffreye senang. “Sebaiknya sekarang kita tidak segera memasuki Ruang Duduk. Kita akan berjalan-jalan sebentar,” kata Alviorita perlahan. Mendengar ajakan itu, Jeffreye segera menarik tangan Alviorita. Alviorita tersenyum. Ia tahu ia telah berhasil membujuk anak itu. “Ke mana kita akan pergi?” tanya Alviorita pada Jeffreye yang terus menariknya menjauh. “Kalian tidak akan ke mana-mana.”
www.ac-zzz.tk Jeffreye dan Alviorita terkejut. Mereka segera membalikkan tubuh dan melihat Nathan menatap tajam mereka berdua. “Kalian tidak akan ke mana-mana. Kami telah menantikan kedatangan kalian dari tadi tetapi ternyata kalian ingin pergi entah ke mana,” kata Nathan tegas. Alviorita tersenyum kepada Jeffreye. “Kita tidak boleh pergi jadi sebaiknya kita menurut saja.” Walaupun kecewa tetapi Jeffreye tetap menarik tangan Alviorita dengan senang menuju Ruang Duduk. 9 Rencana baru Alviorita berjalan seperti yang diharapkan gadis itu. Hari-hari terakhir ini Alviorita berhasil menjauhi Nathan. Sedapat mungkin ia menghindari Nathan. Alviorita tidak ingin mengambil resiko lagi dalam pertengkaran mereka. Kecurigaan Nathan terhadap dirinya akan bertambah besar bila mereka bertemu. Alviorita yakin itu apalagi bila mengingat ucapan Innane. Hingga saat ini hanya ucapan Innane saja yang tidak dapat dimengerti Alviorita. Wanita itu mengatakan ia sering bermain ke Castil Q`arde dengan Ratu tetapi ia sama sekali tidak ingat. Alviorita yakin walaupun kejadian itu sudah lama berlalu ia pasti ingat bila kata-kata Innane itu memang benar. Setiap kenangannya bersama ibunya hingga saat ini terus melekat di benaknya. Tetapi bila Innane tidak mengatakan yang sebenarnya mengapa ayahnya bersikeras ia pernah bertemu dengan Nathan sebelumnya. Juga mengapa ia selalu merasa pernah ke Castil Q`arde sebelumnya. Bahkan pada saat pertama kali bertemu dengan anggota keluarga Castil Q`arde, ia merasa telah melihat mereka sebelumnya. Wajah mereka jelas tidak memiliki kemiripan dengan wajah setiap orang yang pernah ditemui Alviorita. Andaikata semua itu benar, Alviorita tidak tahu harus berbuat apa. Bila ternyata kata-kata Innane benar maka kata-kata ayahnya juga benar. Bahwa pertunangan ini adalah keinginan Ratu, itu juga benar. Alviorita benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya bila ternyata semua itu benar.
www.ac-zzz.tk Dalam penyamarannya ini, Alviorita tahu ia tidak mungkin berusaha mencari kebenaran kata-kata Innane. Ia masih tidak ingin kembali ke Istana Urza. Ia juga tidak ingin ada orang lain di luar Nathan yang juga mencurigainya sebagai Putri Alviorita. Kecurigaan Nathan saja sudah membuat Alviorita kerepotan apalagi bila ditambah kecurigaan orang lain. Untuk saat ini Alviorita tidak mau memikirkan yang lain, ia hanya berusaha menemukan perisai yang banyak dan menghindar dari kecurigaan Nathan. Bila ternyata semua ucapan Innane benar, maka Alviorita akan memikirkannya kemudian. Alviorita yakin ibunya akan mengerti bila ia menolak pertunangan ini. Alviorita menatap langit di atasnya. Ia benar-benar mersa kebingungan. Semua yang terjadi akhir-akhir ini benar-benari di luar rencananya bahkan di luar dugaannya. Sejak pertengkaran di Ruang Duduk itu, Trent makin berusaha mencari kesempatan untuk berdua dengannya. Walaupun setiap kali Alviorita selalu menghindar tetapi pria itu tetap berusaha mendekatinya. Yang membuat Alviorita heran adalah sikap acuh Nathan. Bila pria itu benar-benar menduga ia adalah Putri Alviorita, maka pria itu seharusnya menyelamatkan tunangannya dari adiknya tetapi nyatanya pria itu pura-pura tidak melihat. Alviorita dibuat jengkel olehnya. Dalam rencana baru Alviorita, ia harus menghindari Nathan tetapi Takdir menyuruh Alviorita untuk menghindari Trent juga. Keberadaan Jeffreye di Castil Q`arde membuat Alviorita semakin sukar menghindari kedua pria itu. Alviorita tidak mungkin meninggalkan Jeffreye yang telah mendapatkan tempat di hatinya. Alviorita juga tidak ingin mengecewakan anak itu. Ketika membuat rencana barunya di ruang rahasia sambil menanti hujan lebat dulu, Alviorita telah menyusun rencana untuk menghindari Nathan tanpa beranjak dari sisi Jeffreye. Alviorita tahu pria itu selalu mengawasi mereka setiap kali mereka bermain di taman Castil Q`arde. Alviorita berniat mengajak Jeffreye bermain di sekitar Castil Q`arde. Walaupun akan mengecewakan Jeffreye tetapi Alviorita tahu hanya itu yang harus dilakukannya. Sekarang demi menyelamatkan dirinya dari situasi berbahaya yang harus dihindarinya, Alviorita terpaksa mengurangi waktu bermainnya dengan
www.ac-zzz.tk Jeffreye dan lebih sering menghabiskan waktunya di atas pohon seperti saat ini. Jeffreye memang kecewa ketika ia tahu Alviorita sering menghilang. Tetapi ia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya pada Alviorita. Walaupun demikian Alviorita selalu menggunakan kesempatan yang singkat itu untuk membuat Jeffreye merasa senang. Hanya di sore hari saja Alviorita berada di sisi Jeffreye selebihnya ia habiskan di atas pohon. Untuk menghilangkan kebosanannya duduk seharian di atas pohon, Alviorita sengaja membawa buku dari Ruang Perpustakaan. Melalui percakapan yang dulu didengarnya, Alviorita tahu Duke dan Duchess tidak keberatan ia sering memanjat pohon asal tanpa sepengetahuan Jeffreye. Karena Alviorita sendiri juga tidak berniat memanjat di hadapan Jeffreye, ia selalu pergi sembunyi-sembunyi dan memanjat pohon di pagi hari setelah makan pagi. Alviorita tahu Trent jengkel melihat ia selalu segera menghilang setelah makan pagi. Dan baru muncul kembali saat makan malam. Alviorita senang melihat kejengkelan pria itu. Sikap Nathan berlawanan dengan adiknya. Walaupun pria itu telah mencurigai gadis itu sebagai tunangannya tetapi ia tetap bersikap tidak peduli walaupun gadis itu selalu menghilang setelah makan pagi dan baru muncul saat makan malam. Duke dan Duchess of Kryntz juga tidak pernah bertanya apa-apa kepada Alviorita. Mereka hanya tersenyum saat melihat Alviorita segera meninggalkan Ruang Makan setelah menghabiskan sarapannya dan baru muncul kembali saat makan malam. Bahkan Duke membantu Alviorita menemukan buku-buku yang menarik. Alviorita senang sekali mendapat kebebasan dan kepercayaan dari Duke dan Duchess of Kryntz. Setelah makan malam un Alviorita segera meninggalkan Ruang Makan setelah menghabiskan makan malamnya. Tidak ada yang memprotes sikap Alviorita yang seperti enggan berkumpul bersama keluarga Kryntz selain Trent. Hanya pria itu saja yang memprotes sikap Alviorita bahkan tadi pagi ia mengungkit masalah itu. “Engkau sengaja menghindari kami,” kata Trent tajam saat melihat Alviorita meninggalkan meja makan. “Salahkan bila aku ingin menyendiri?” tanya Alviorita tenang. “Tidak tetapi sikapmu itu seperti menghindari kami.” Alviorita tetap bersikap tenang namun pandangan matanya bersinar berbahaya. “Bila kalian merasa demikian maka maafkan saya,” kata Alviorita
www.ac-zzz.tk sopan, “Harus saya akui saya lebih senang mendekatkan diri kepada alam yang damai daripada dunia yang kejam.” “Apa bedanya alam dan dunia?” tanya Jeffreye tak mengerti. “Tanyalah Paman Trentmu, ia pasti mengerti,” kata Alviorita tajam lalu ia segera meninggalkan tempat itu. Alviorita tidak tahu apa yang dirasakan Trent saat itu tetapi ia tahu pria itu merasa jengkel akan sikapnya. Duke dan Duchess tidak tampak tersinggung saat Alviorita mengatakan pendapatnya, mereka hanya tersenyum. Hanya Trent saja yang merasa tersinggung. Bila Duke dan Duchess ikut tersinggung, maka Alviorita akan segera meminta maaf tetapi mereka berdua sama sekali tidak tersinggung. Karena mereka yang dihormatinya tidak tersinggung, Alviorita tidak berniat menarik ucapannya juga tidak berniat meminta maaf. Walaupun tidak mengenal keluarga Kryntz sebaik ia mengenal penghuni Istana Urza, tetapi Alviorita yakin tidak seorangpun dari mereka yang akan merasa tersinggung dengan sikapnya yang selalu menghilang ini kecuali Trent. Alviorita mengalihkan perhatiannya dari buku yang dibacanya. Matahari semakin tinggi dan tidak tampak burung di langit biru. Awanawan putih juga enggan menutupi matahari yang terus bersinar menyilaukan mata. Kerimbunan daun tempat duduknya membuat Alviorita terhindar dari sinar matahari. Alviorita lelah terus menerus menghindari Nathan juga Trent. Tetapi ia tahu ia harus bertahan hingga perisainya cukup banyak. Hingga saat ini tidak banyak perisai yang ditemukan Alviorita. Dan Alviorita berniat akan terus bertahan di Castil Q`arde hingga perisainya sudah banyak. Walaupun ia harus selalu menghindari Nathan juga Trent, Alviorita tetap bertahan. Keinginan Alviorita untuk tidak membiarkan impiannya dihancurkan oleh pertunangan konyolnya lebih besar dari apapun. Tidak ada yang dapat menahan keinginan Alviorita untuk menghilangkan pertunangan konyolnya ini. Alviorita tidak ingin menjadi korban dua keluarga tua Kerajaan Lyvion yang ingin menjalin hubungan keluarga ini. Selama lima belas tahun ia menjadi korban dunia politik dan seumur hidupnya ia akan terus menjadi korban dunia politik. Alviorita sudah merasa itu cukup. Ia tidak mau menjadi korban siapapun juga. Menjadi korban dunia politik sudah membuat Alviorita merasa jenuh apalagi menjadi korban hubungan dua keluarga.
www.ac-zzz.tk Sekeras apapun Alviorita berusaha, tetapi sepertinya semua orang masih tidak mempercayainya bahkan mereka menyebarkan berita yang anehaneh tentangnya. Walaupun Alviorita tampak tidak peduli dengan semua itu tetapi sebenarnya ia tidak menyukai semua berita tentang dirinya yang hanya merupakan karangan belaka. Walaupun Alviorita tidak pernah menyangkal semua berita tentang dirinya dengan kata-kata tetapi sikapnya sudah dapat membuat setiap berita itu runtuh dengan sendirinya. Maryam juga tidak senang melihat berita bohong mengenai Alviorita itu. Wanita tua itulah yang lebih sering mengomentari berita itu. Dari semua tuduhan yang ditujukan bagi Alviorita itu hanya satu yang disukai oleh Maryam. “Putri Alviorita adalah putri yang angkuh.” Hanya itu yang paling disenangi Maryam. Setiap kali mendengar kalimat itu, Maryam selalu berkata, “Anda berhasil, Tuan Puteri. Anda berhasil menunjukkan sikap angkuh Anda sebagai Putri Mahkota.” Sedangkah Alviorita yang terbiasa menahan semua perasaan tidak senangnya tetap bersikap diam. Kadang Alviorita merasa hanya tuduhan itu saja yang benar. Alviorita sering mengacuhkan segala kegiatan yang berada di luar kerajaan. Alviorita tidak ingin dirinya terlibat di luar kegiatan politik. Terlibat dalam satu kegiatan saja sudah membuat Alviorita merasa ingin melepaskan diri apalagi bila melibatkan diri dalam kegiatan lain terlebih lagi kegiatan bersenangsenang yang banyak skandal. Terlibat dalam skandal, hanya akan menyita waktu Alviorita yang telah padat. Bila Alviorita membiarkan dirinya terlibat dalam suatu skandal, maka Alviorita akan kesulitan menyisipkan kegiatan berkeliling kota dengan dalih berbelanja. Setiap undangan di luar kegiatan politik selalu ditolak Alviorita. Kalaupun gadis itu menghadiri undangan itu, ia hanya akan duduk di tepi dan mengacuhkan orang-orang di sekitarnya. Sikap Alviorita yang seperti ini juga sikap diamnya terhadap semua berita tentang dirinya dan sebutan-sebutan yang ditujukan kepada dirinya, membuat semua orang memberi sebutan ‘Putri Angkuh’ kepadanya. Bila memikirkan campur tangannya dalam masalah Elly dan Nathan, Alviorita ingin tahu bagaimana reaksi mereka. Apa yang akan dilakukan
www.ac-zzz.tk mereka bila tahu ‘Putri angkuh’ mereka ternyata tidak seangkuh yang mereka katakan. Alviorita melanjutkan kegiatan membaca bukunya. “Sudah kuduga engkau di sini.” Alviorita terkejut. Buku yang dipegangnya terjatuh. Nathan menyadari keterkejutan gadis itu dan segera mengulurkan tangannya. Alviorita hampir saja ikut jatuh seperti bukunya bila tangan itu tidak segera memegang pinggangnya. “Sudah kukatakan jangan sering memanjat pohon. Bagaimana bila tadi aku tidak segera memegangmu?” tanya Nathan, “Mungkin saat ini engkau sudah jatuh seperti buku itu.” “Kalau engkau tidak mengejutkanku seperti tadi, aku pasti tidak akan jatuh,” kata Alviorita tajam. Nathan menyadari gadis itu benar. “Engkau benar. Aku minta maaf.” “Mengapa engkau di sini?” tanya Alviorita dingin. Setelah berhari-hari mendapatkan ketenangan di atas pohon ini, Alviorita tidak senang ketika pria itu tiba-tiba menganggunya. “Aku hanya ingin bertanya mengapa akhir-akhir ini engkau sering menghilang,” kata Nathan sambil menyandarkan tubuhnya ke batang pohon. “Untuk apa engkau mengurusi si kucing kecil yang liar ini?” tanya Alviorita dingin. “Karena si kucing kecil yang liar ini memang nakal dan aku si the Devil Dog harus menjaganya,” kata Nathan tenang. “Siapa yang menyuruhmu menjagaku?” “Tidak ada.” “Lalu mengapa engkau merepotkan dirimu sendiri dengan menjagaku?” tanya Alviorita tajam. “Apakah engkau tidak melihat Jeffreye kecewa melihatmu setiap hari menghilang?” “Aku tahu Jeffreye sedih melihat aku selalu menghilang,” kata Alviorita sedih. “Lalu mengapa engkau tetap saja sering menghilang?” selidik Nathan. “Aku hanya ingin menyendiri saja,” kata Alviorita tenang. “Katakan sejujurnya kepadaku. Apakah benar engkau ingin menghindariku?”
www.ac-zzz.tk “Engkau seharusnya merasa beruntung tidak perlu mengejar-ngejar si kucing liar. Lalu si the Devil Dog ini mengapa memanjat pohon hanya untuk menemukan si kucing liar?” “Apa engkau tidak sedih melihat Jeffreye? Anak itu setiap hari tampak murung karena engkau selalu menghilang,” kata Nathan tajam. “Siapa yang berkata seperti itu?” tanya Alviorita tidak mau kalah. “Lalu mengapa engkau masih tetap sering menghilang?” “Dan engkau mengapa mau merepotkan dirimu memanjat pohon hanya untuk menemukan si kucing liar yang ingin membaca buku di atas pohon?” “Engkau sendiri mengapa membaca buku di atas pohon? Engkau benarbenar kucing liar,” kata Nathan. “Karena aku adalah kucing liar, maka tempatku hanya di atas pohon,” kata Alviorita tenang namun berbahaya. Sikap Alviorita yang tidak mau mengalah itu membuat Nathan menyerah. Nathan merasa percuma membuat Alviorita meninggalkan pohon yang selama ini menjadi tempat persembunyiannya. “Sudahlah. Selama berhari-hari tidak bertengkar, lebih baik kita menghentikan pertengkaran ini.” “Mengapa? Engkau tidak menyukai pertengkaran kita?” tanya Alviorita dengan suara yang penuh bahaya, “Sayang sekali aku menyukainya. Entah bagaimana dengan tunanganmu yang menghilang karena tidak menyukaimu itu.” Nathan menatap lekat-lekat wajah Alviorita. “Jangan berbohong lagi. Aku tahu siapa engkau.” Alviorita yang telah mengetahui kecurigaan Nathan kepada dirinya, tidak terkejut mendengarnya, ia malah bertanya tidak mengerti, “Siapakah aku?” “Jangan menipuku lagi. Percuma saja. Aku sudah tahu engkau adalah Alviorita.” “Sayang sekali aku tidak mengenalnya.” “Jangan berbohong kepadaku lagi, Alviorita,” kata Nathan memperingati, “Aku tahu selama ini engkau selalu menghindariku karena engkau takut dengan kecurigaanku.” “Kalau aku adalah dia mengapa aku berada di sini?” “Aku tidak tahu,” kata Nathan mengakui, “Hanya engkau sendiri yang dapat menjawabnya.” “Maafkah aku. Aku tidak mengenalnya,” kata Alviorita tenang. Alviorita tahu ia harus meninggalkan pria itu sebelum penyamarannya yang berada dalam bahaya ini terbongkar. Alviorita boleh membiarkan Nathan terus
www.ac-zzz.tk beranggapan ia adalah sang Putri Mahkota tetapi pria itu tidak boleh mendengar ia membenarkan dugaan itu. Nathan segera memegang lengan Alviorita ketika melihat gadis itu hendak meninggalkan dahan tempatnya duduk. Menyadari gadis itu terkejut, Nathan takut Alviorita jatuh. Nathan segera memeluk tubuh gadis itu. “Apa yang akan kaulakukan!?” protesnya. Alviorita berusaha melepaskan diri dari pelukan Nathan. “Aku hanya ingin mengambil bukuku yang kaujatuhkan.” “Aku tidak menjatuhkannya,” bantah Nathan. Alviorita menatap tajam wajah Nathan dan setajam tatapannya, ia berkata, “Engkau memang tidak menjatuhkannya tetapi engkau membuatnya jatuh.” “Baiklah, aku yang menjatuhkannya,” kata Nathan mengalah, “Apakah engkau tidak menyadari engkau bisa terjatuh kalau engkau memanjat pohon?” “Seperti katamu, aku adalah kucing liar yang pandai memanjat pohon,” kata Alviorita tenang kemudian dengan nada tajam, ia berkata, “Dan aku tidak akan jatuh kalau engkau si the Devil Dog tidak mengejutkanku.” “Engkau memang kucing liar,” gumam Nathan. “Sekarang lepaskan tanganmu dan biarkan kucing liar ini turun,” kata Alviorita dingin, “Jangan membuat dirimu sendiri yang tidak dapat memanjat pohon kerepotan.” Suara dingin yang mengejek itu membuat Nathan marah, “Siapa yang mengatakan aku tidak dapat memanjat pohon?” Suara Nathan yang tajam tidak membuat Alviorita takut. “Oh…,” katanya pura-pura terkejut, “Rupanya the Devil Dog satu ini memang langka. Ia dapat memanjat pohon hanya demi mengejar kucing liar.” Ejekan Alviorita membuat Nathan semakin marah, “Dan engkau si kucing liar apa yang akan kaulakukan bila the Devil Dog ini mengejarmu sampai ke atas pohon?” “Aku akan memintanya tidak mengejutkanku sehingga aku tidak akan terjatuh,” kata Alviorita dingin, “Dan sekarang Mr. The Devil Dog, lepaskan aku dan biarkan aku mengambil buku yang telah engkau jatuhkan.” Nathan segera melepaskan Alviorita. Begitu Nathan melonggarkan pelukannya, Alviorita segera menarik dirinya menjauhi Nathan. Sebelum menuruni pohon, Alviorita memperingati Nathan.
www.ac-zzz.tk “Kalau engkau memang tidak ingin kucing liar ini jatuh, jangan dekatdekat dariku.” Nathan membiarkan Alviorita menuruni pohon itu dulu. Setelah merasa gadis itu cukup jauh di bawahnya, ia mengikuti gadis itu. Tanpa mempedulikan Nathan yang mengikutinya, Alviorita menuruni pohon itu dengan hati-hati. Ia tidak peduli apakah pria itu tidak sabar melihatnya turun pelan-pelan. Kejadian yang baru saja terjadi ini juga di luar dugaan Alviorita. Walaupun Alviorita tahu pria itu mengetahui ke mana ia pergi setelah makan pagi tetapi ia tidak pernah menduga pria itu akan mengikutinya. Yang harus dilakukan Alviorita untuk menyelamatkan dirinya dari dugaan Nathan adalah pergi ke Ruang Kanak-Kanak dan menghabiskan waktunya di sana bersama Jeffreye. Dengan hati-hati Alviorita melompat ke atas tanah. Alviorita tidak mempedulikan Nathan yang masih menuruni pohon, gadis itu hanya ingin segera mengambil bukunya dan sesegera mungkin pergi ke Ruang KanakKanak. Setelah menemukan bukunya yang terjatuh, Alviorita segera berjalan Ruang Kanak-Kanak. Alviorita mendengar langkah Nathan di belakangnya tetapi ia tetap tidak memperlambat langkahnya. Nathan segera menyusul Alviorita dan menangkap lengan gadis itu. “Hendak ke mana engkau?” Melihat kemarahan di wajah Nathan, Alviorita berniat membuat pria itu semakin marah. Pria itu telah menganggu ketenangannya dan pria itu harus mendapatkan hukuman darinya. “Berjalan-jalan,” jawabnya santai. Nathan tidak melepaskan lengan Alviorita. “Lepaskan aku,” kata Alviorita jengkel sambil menyentakkan tangannya. “Engkau akan ke mana?” “Apakah engkau tidak mendengarku? Aku telah mengatakan kepadamu aku ingin berjalan-jalan.” Melihat tatapan marah di mata Alviorita, Nathan masih tidak melepaskan gadis itu. “Lepaskan aku,” kata Alviorita marah sambil menyentakkan lengannya sekuat tenaga. Melihat kemarahan gadis itu, Nathan segera melepaskan lengannya.
www.ac-zzz.tk Alviorita segera menarik lengannya begitu pria itu melonggarkan pegangannya. Saat ia baru akan melanjutkan perjalanannya, ia melihat seseorang mendekatinya. Melihat orang itu tak lain adalah Trent, Alviorita mengeluh, “Di belakang The Devil Dog dan di depan bola berjalan.” Alviorita tidak mengerti mengapa ia dapat berada dalam situasi seperti ini. Daripada bertemu Trent, Alviorita lebih memilih bertengkar dengan Nathan. Gadis itu segera membalikkan badannya. Melihat gadis itu mengubah arahnya, Nathan heran. Ia segera mengikuti gadis itu. “Mengapa engkau tiba-tiba mengubah arahmu? Apakah engkau tidak jadi berjalan-jalan?” Alviorita tidak menghentikan langkah kakinya. “Daripada bertemu bola berjalan lebih baik berhadapan dengan The Devil Dog.” Nathan mempercepat langkahnya hingga ia berada di sisi Alviorita. “Apa maksudmu? Siapa ‘bola berjalan’ itu?” “Siapa lagi kalau bukan adikmu, Trent,” kata Alviorita tenang. “Dia?” tanya Nathan tidak percaya. Ia melirik adiknya yang berusaha mengejar mereka dan ia tertawa. Alviorita terkejut mendengar tawa Nathan. “Adakah yang lucu?” tanyanya tajam. “Tidak, tidak ada apa-apa,” kata Nathan sambil menahan tawanya, “Cuma engkau pandai sekali memberi nama kepada Trent.” “Tidak sulit memberi nama baru kepadanya yang bertubuh bulat seperti bola itu,” kata Alviorita santai. “Ia pasti tersanjung mendengarnya.” “Kuharap demikian,” kata Alviorita tidak peduli. Alviorita kembali memperhatikan jalan yang dilaluinya. Alviorita tidak mengerti mengapa Nathan tetap mengikutinya. Ia telah meninggalkan pohon itu seperti yang dikehendaki pria itu. Kini Alviorita sedang berjalan ke pintu gerbang Castil Q`arde tetapi pria itu masih saja mengikutinya. Sudah lama Alviorita tinggal di sini dan pria itu tidak perlu khawatir lagi ia akan tersesat. Bila pria itu ingin membuktikan ia adalah Putri Alviorita, pria itu tidak perlu mengikutinya seperti ini. Dengan mengikuti Alviorita, ia membuat Alviorita semakin merasa jengkel kepadanya. Alviorita memperhatikan keadaan di luar Castil Q`arde yang tampak melalui gerbang yang terbuka itu. Alviorita terkejut melihat keadaan di luar Castil Q`arde.
www.ac-zzz.tk Nathan terkejut melihat Alviorita tiba-tiba berhenti. “Ada apa?” tanyanya cemas. Kecemasan Nathan bertambah ketika ia melihat wajah Alviorita memucat. Nathan mengikuti arah pandangan mata Alviorita. Di luar Castil Q`arde tampak kereta kuda yang mewah. Melihat bentuknya serta kemewahannya, Nathan tahu kereta kuda itu adalah kereta Istana. Alviorita tahu kereta kuda itu adalah kereta kuda Istana yang hanya digunakan oleh keluarga raja. Alviorita takut menyadari ayahnya ada di sini. Belum saatnya ia bertemu dengan ayahnya. Perisai yang dimilikinya belum dapat menahan pedang ayahnya. Belum saatnya perang ini diadakan. Perang ini tidak boleh terjadi di Castil Q`arde. Perang antara Alviorita dan Raja Phyllips harus terjadi di dalam Istana dan tidak dengan cara demikian. Alviorita harus muncul sendiri di Istana Urza dengan membawa perisainya bukan ayahnya yang menemukannya di saat ia belum siap menghadapi perangnya. Pintu kereta terbuka dan tampak seorang wanita yang mengenakan pakaian pelayan serba hitam. Alviorita terpaku di tempatnya ketika ia melihat wanita itu. Wanita itu juga terpaku melihat Alviorita berdiri di depannya hanya berbatasan pintu gerbang yang terbuka. Maryam lebih cepat menguasai dirinya daripada Alviorita. “Tuan Puteri,” katanya senang. Alviorita yang masih terkejut semakin terkejut ketika tubuhnya tibatiba ditarik Nathan. Alviorita segera menguasai keterkejutannya dan menatap tajam wajah Nathan. “Mengapa engkau menarikku?” Nathan juga tidak mengerti mengapa ia tadi menarik gadis itu menjauhi pintu gerbang ketika wanita itu memanggil gadis itu. “Seharusnya engkau berterima kasih kepadaku yang telah menyelamatkanmu. Aku yakin wanita itu akan segera membawamu kembali ke Istana Urza bila engkau tetap berdiri di sana.” “Lalu mengapa engkau menolongku?” tanya Alviorita curiga. “Karena masih banyak hal yang harus kaujelaskan kepadaku,” kata Nathan tegas. “Penjelasan? Apa yang harus kujelaskan kepadamu?” “Pertama engkau harus mengakui kalau engkau memang Alviorita.” “Maaf aku tidak mengenalnya,” kata Alviorita keras kepala.
www.ac-zzz.tk “Percuma engkau berusaha membohongiku. Aku tahu engkau adalah Alviorita dan percuma saja engkau berusaha mengingkarinya. Aku tidak mungkin salah.” “Kapan aku membohongimu? Aku tidak pernah merasa telah membohongimu.” “Sudahlah, Alviorita, mengaku sajalah. Percuma mengingkari apa yang telah terbukti,” kata Nathan. “Coba buktikan kalau aku adalah dia,” tantang Alviorita. Alviorita tahu tidak ada bukti yang dapat diberikan Nathan. Satu-satunya bukti yang dapat membuat penyamarannya terbongkar berada di tangannya. Sejak meninggalkan Istana Urza, leontin perak Ratu tidak pernah berada jauh dari Alviorita. Gadis itu selalu membawanya ke manapun ia pergi. Nathan menatap tajam wajah Alviorita. Alviorita memalingkan pandangan matanya dari mata kelabu Nathan yang menatap tajam dirinya. Sebatang pohon menarik perhatian Alviorita. Nathan menyadari apa yang dilihat Alviorita, ia segera melepaskan tangan Alviorita dan membiarkan gadis itu mendekati pohon cemara itu. Goresan-goresan pada batang pohon itu membuat Alviorita tertarik. Ia merasa mengenal goresan-goresan yang saling berjajar ke atas itu. Melihat tinggi goresan itu yang berbeda antara satu dengan yang lain, Alviorita yakin goresan itu adalah hasil pengukuran tinggi badan. Suatu gambaran terbayang dalam benak Alviorita. Ia melihat dirinya berdiri sambil menyandarkan punggung di batang pohon itu. Sepasang tangan memberi goresan pada batang cemara. “Pohon itu dulu tempat kita saling mengukur tinggi badan,” kata Nathan memberitahu Alviorita. Alviorita menyentuh goresan itu tanpa mengatakan apa-apa. Gadis itu tidak mengerti mengapa gambaran itu muncul di benaknya sementara ia sendiri sangat yakin ia tidak pernah ke Castil Q`arde saat ia masih kecil. Bila kata-kata Nathan dihubungkan dengan kata-kata Innane, maka keduanya hanya ingin mengatakan satu hal yaitu Alviorita sering ke Castil Q`arde bersama Ratu. Alviorita sukar mempercayai semuanya itu. Tidak ada sedikitpun ingatan masa kecilnya bersama Ratu di Castil Q`arde. Yang ada hanya ingatan masa kecil bersama Ratu di Istana Urza dan ingatan Ratu sering mengajaknya jalan-jalan.
www.ac-zzz.tk Sejak kecil, Alviorita telah diajari oleh ayahnya untuk selalu mengingat baik-baik setiap kejadian yang telah terjadi. Tidak mungkin ada yang terlupakan oleh Alviorita. Bahkan kenangan kematian Ratu yang paling menyedihkannya masih tergambar jelas di benaknya. Alviorita masih ingat dirinya mengenakan gaun hitam dan menangis di samping peti ibunya. Ia terus menangis sambil memanggil-manggil ibunya yang terus tertidur dan tidak ada seorangpun yang mencoba menghiburnya. Alviorita terus mengira ibunya masih tertidur hingga ia melihat mereka menguburkan ibunya. Alviorita berteriak-teriak mencegah orang-orang itu menutupi peti ibunya dengan tanah. “Jangan! Mama masih hidup!” teriaknya waktu itu, “Mama pasti akan membuka matanya kembali.” Melihat tidak ada yang berusaha menghentikan orang-orang itu, Alviorita ingin mendekati ibunya tetapi Maryam segera menggendongnya. Alviorita terus menangis sambil mengulurkan tangannya ke tempat ibunya disemayamkan. “Mama, bangun. Mama, bangun,” teriak Alviorita, “Mama, mereka menyiram tanah ke atasmu. Mama, bangun.” Maryam berusaha menenangkan Alviorita. “Jangan menangis, Tuan Puteri. Yang Mulia tidak akan bangun lagi.” “Tidak, Mama akan bangun. Aku yakin Mama akan bangun,” kata Alviorita. Maryam membelai Alviorita sambil berusaha memberi pengertian kepada gadis kecil itu. “Yang Mulia Paduka Ratu telah meninggal, Tuan Puteri. Ia tidak akan bangun lagi.” Alviorita tidak mempedulikan kata-kata Maryam ia terus memanggilmanggil ibunya. Peristiwa itu tidak pernah dilupakan Alviorita. Bahkan Alviorita juga tidak lupa saat ayahnya menyuruhnya memasuki dunia politik untuk pertama kalinya. Sehari setelah kematian Ratu, Raja Phyllips tampak ingin segera menyuruh Alviorita belajar keras. Namun gadis kecil itu masih terlalu sedih hingga ia jatuh sakit, karenanya ia menunda keinginannya. Tetapi beberapa hari setelah gadis itu sembuh dan ia masih saja bersedih, Raja Phyllips tidak dapat menahan kesabarannya lagi. Ia segera memerintahkan sejumlah guru privat mengajari Alviorita dan Maryam bertugas mengawasi Alviorita belajar. Alviorita tidak akan lupa saat ia harus memasuki dunia yang tidak disukainya itu setelah kepergian ibunya untuk selama-lamanya.
www.ac-zzz.tk “Engkau baru saja membuktikan sendiri kalau engkau adalah Alviorita,” kata Nathan sambil tersenyum. “Sungguh?” tanya Alviorita tidak percaya. “Hanya aku dan engkau yang tahu kita telah menggores pohon itu,” kata Nathan, “Melhat engkau tertarik melihatnya, aku semakin yakin engkau adalah Alviorita.” Alviorita tidak ingin membuat Nathan semakin percaya ia adalah sang Putri Mahkota. “Jangan senang dulu,” kata Alviorita memperingati, “Mungkin saja aku hanya tertarik melihat batang pohon ini.” Nathan menatap tajam wajah Alviorita. Entah sadar atau tidak gadis itu telah mengatakan ia adalah Alviorita tetapi gadis itu masih saja keras kepala. Nathan baru saja hendak mengatakan sesuatu ketika terdengar suara orang memanggilnya. Nathan memalingkan kepala ke arah datangnya suara itu dan melihat ibunya tengah memanggilnya dengan cemas. Kemudian Nathan menatap tajam wajah Alviorita, “Engkau beruntung saat ini. Tetapi aku tidak akan melepaskanmu lagi. Aku akan membuatmu mengatakan semua yang ingin kudengar.” “Coba saja,” tantang Alviorita. Nathan menatap tajam wajah Alviorita. “Tunggulah aku dan aku akan membuktikan kata-kataku,” katanya tajam. Walaupun Nathan telah memperingati Alviorita untuk tetap menunggunya tetapi ia tidak akan pernah melihat gadis itu lagi. Begitu melihat Nathan menjauh, Alviorita segera kembali ke kamarnya. Alviorita tahu posisinya saat itu benar-benar berbahaya dan ia harus menyelamatkan diri. Alviorita masih tidak ingin kembali ke Istana Urza. Tidak seorangpun yang ditemui Alviorita saat ia terburu-buru ke kamarnya juga tidak seorangpun yang melihat kepergian Alviorita melalui pintu belakang Castil Q`arde. 10 Nathan khawatir.
www.ac-zzz.tk Sudah dua bulan lebih berlalu sejak Alviorita menghilang dari Castil Q`arde tetapi hingga saat ini jejak Alviorita masih belum ditemukan. Kali ini Alviorita benar-benar menghilang seperti ditelan bumi. Tidak seorangpun yang tahu di mana gadis itu kini berada. Setiap orang di Castil Q`arde telah ditanyai namun tidak seroangpun dari mereka yang melihat kepergian Alviorita. Nathan sama sekali tidak menduga setelah ia meninggalkan Alviorita di taman, gadis itu akan pergi. Sebelum meninggalkan gadis itu, Nathan telah memperingati gadis itu untuk tetap menunggunya karena ia akan membuktikan bahwa dirinya benar. Nathan memang benar gadis itu adalah Alviorita. Duchess tersenyum lega saat melihatnya. “Aku mencarimu ke manamana, Nathan.” “Apa yang terjadi, Mama?” tanya Nathan khawatir. “Tidak terjadi apa-apa,” kata Duchess menenangkan Nathan. “Lalu mengapa Mama memanggilku?” Duchess tersenyum lagi. “Jangan khawatir, Nathan. Tidak terjadi apaapa. Sekarang engkau ikutlah aku menemui ayahmu. Ia menantimu.” Walaupun Duchess telah mengatakan ia tidak perlu khawatir tetapi Nathan merasa khawatir melihat sikap ibunya yang misterius itu. Nathan mengikuti ibunya yang membawanya ke Ruang Duduk. Nathan melihat wanita yang tadi memanggil Alviorita berada di sana. Melihat istrinya muncul bersama Nathan, Duke segera berkata, “Kemarilah, Nathan.” Nathan mendekati ayahnya tanpa melepaskan pandangannya dari wanita tua itu. “Engkau tentu heran melihat wanita ini” kata Duke, “Ia adalah pengasuh tunanganmu, Maryam. Dan ia datang kemari atas perintah Raja Phyllips.” “Paduka meminta Anda untuk datang ke Istana Urza, Tuan Muda,” kata Maryam memberitahu. Nathan memang belum pernah bertemu Maryam sebelumnya tetapi saat melihat wibawa wanita itu, Nathan yakin wanita itu menjaga Alviorita dengan ketat. Wajah wanita tua itu benar-benar menunjukkan kedisiplinannya. “Mengapa Paduka tiba-tiba meminta saya datang ke Istana Urza?” tanya Nathan.
www.ac-zzz.tk “Saya tidak tahu, Tuan Muda. Paduka hanya meminta saya untuk membawa Anda ke Istana Urza.” Trent yang juga berada di ruangan itu tiba-tiba bertanya, “Apakah Putri Alviorita telah ditemukan?” Wajah tegas Maryam berubah menjadi murung. “Belum,” katanya sedih, “Tetapi tadi saya melihat Putri Alviorita di taman Castil Q`arde.” Ucapan Maryam membuat Nathan benar-benar yakin gadis yang sering bertengkar dengannya itu adalah tunangannya, Putri Alviorita. Tetapi Nathan tetap pura-pura terkejut, “Tuan Puteri ada di sini ?” “Tetapi itu tidak mungkin. Itu pasti hanya bayangan saya.” “Mengapa demikian?” tanya Nathan keheranan. Maryam tadi telah melihat Alviorita bahkan Maryam juga telah memanggil Alviorita tetapi wanita itu masih mengatakan itu semua hanya bayangannya saja. “Karena Putri Alviorita selalu menghilang seperti ditelan bumi,” kata Maryam, “Tidak seorangpun dari kami yang berhasil menemukannya setiap kali Tuan Puteri menghilang. Seperti menghilangnya, Putri Alviorita juga muncul tiba-tiba seperti muncul dari dalam bumi.” “Hebat sekali!” seru Trent kagum, “Aku jadi ingin tahu ke mana ia menghilang.” “Hingga saat ini tidak seorangpun dari kami yang mengetahui ke mana Tuan Puteri pergi setiap kali ia menghilang.” Melihat kelakukan Alviorita selama berada di Castil Q`arde, Nathan dapat menduga ke mana Alviorita pergi setiap kali ia menghilang. “Aku ingin belajar bersembunyi darinya,” kata Trent. “Kurasa sebaiknya engkau segera pergi ke Istana Urza, Nathan. Paduka Raja pasti telah menantimu,” kata Duke. “Paduka juga mengharapkan kedatangan Anda berdua, Duke dan Duchess,” kata Maryam. “Kami?” tanya Duchess terkejut, “Apa yang ingin dibicarakan Paduka kepada kami?” “Saya tidak tahu. Tetapi saya rasa Paduka akan membicarakan masalah hilangnya Alviorita dengan Anda.” “Sepertinya Raja Phyllips ingin membatalkan pertunanganmu dengan Putri Alviorita, Nathan. Atau mungkin ia memintamu terus menanti hingga sang Putri ditemukan,” kata Trent mengejek. “Pertunangan?” tanya Maryam terkejut.
www.ac-zzz.tk “Anda belum tahu kalau Putri Alviorita bertunangan dengan Nathan?” tanya Duchess terkejut. “Tidak, saya belum tahu. Tidak seorangpun yang memberitahu saya,” kata Maryam, “Apakah itu benar?” “Sejak kecil Putri Alviorita telah bertunangan dengan Nathan,” kata Duchess memberitahu. “Mungkin itu sebabnya Tuan Puteri meninggalkan Istana Urza,” gumam Maryam. “Sebaiknya kita tidak membuat Raja Phyllips menanti kita lebih lama lagi,” kata Duke. “Anda benar, Duke,” kata Maryam. Sambil menanti keluarga Kryntz bersiap-siap, Maryam melihat-lihat taman Castil Q`arde. Tadi ia melihat Putri Alviorita di sana tetapi sekarang tidak tampak siapapun di sana. Maryam tidak perlu menanti terlalu lama. Keluarga Kryntz tidak ingin membuat Raja Phyllips menanti kedatangan mereka lebih lama. Kereta Istana yang besar dapat membawa mereka berlima ke Istana Urza. Tetapi Nathan tetap bersikeras menunggang kudanya sendiri. Nathan tahu selama perjalanan ke Istana Urza, ibunya dan pengasuh tunangannya akan berbicara panjang lebar yang membuatnya merasa bosan. Nathan tidak pernah suka mendengarkan percakapan wanita yang menurutnya hanya berputar sekitar orang di sekitar mereka. Ketika meninggalkan Castil Q`arde, Nathan tidak melihat Alviorita. Ia menduga gadis itu tengah bermain bersama Jeffreye di Ruang Kanak-Kanak. Nathan berjanji kepada dirinya sendiri setelah menemui Raja Phyllips, ia akan membuat gadis itu mengakui segala kebenaran yang disembunyikannya. Nathan tidak tahu apa yang akan dibicarakan Raja Phyllips kepada mereka. Ia hanya tahu ia tidak akan mengatakan apa-apa mengenai keberadaan Alviorita di Castil Q`arde. Nathan belum ingin mengatakan kepada orang lain keberadaan Alviorita sebelum ia mendengar penjelasan dari gadis itu. Maryam segera mengantar mereka memasuki Istana . Nathan memang bukan pertama kali ini memasuki bangunan yang indah seperti Istanan ini tetapi lukisan-lukisan yang terpasang di dinding sepanjang lorong yang mereka lalui membuatnya tertarik. Rupanya bukan hanya Nathan saja yang tertarik melihat lukisan itu. Duke dan Duchess serta Trent juga tertarik melihatnya.
www.ac-zzz.tk Duchess berhenti dan memperhatikan sebuah lukisan yang besar. “Lukisan ini,” kata Duchess tak percaya. “Itu adalah lukisan diri Putri Alviorita,” kata Maryam menjelaskan. “Gadis ini,” kata Duchess sambil berpikir, “Aku merasa pernah melihatnya. Ia mirip seseorang.” “Putri Alviorita memang mirip Paduka Ratu,” kata Maryam memberitahu. “Bukan. Aku tahu Putri Alviorita mirip Ratu tetapi gadis ini mengingatkanku pada seseorang,” kata Duchess. Sejak tadi Nathan memperhatikan lukisan itu. Sekali melihatnya saja, Nathan sudah tahu gadis dalam lukisan itu adalah Putri Alviorita yang sekarang ada di Castil Q`arde tetapi Nathan tidak mengatakannya. Nathan terpana oleh sinar mata Alviorita dalam lukisan itu. Gadis itu tampak sedang melamun tetapi sinar matanya tajam dan berbahaya seperti yang selama ini dilihatnya. Sinar mata itu benar-benar berbeda dengan yang dilihatnya di surat kabar.Gambar alam di belakang Alviorita tampak seperti mendukung tatapan tajam gadis itu. Dengan latar belakang hutan yang masih alami, gadis itu tampak seperti gadis liar yang selama ini ditunjukkannya di Castil Q`arde. Melihat lukisan itu semua kesangsian Nathan hilang. Ia benar-benar yakin gadis asing di Castil adalah tunangannya. Bersamaan dengan hilangnya kesangsian itu, Nathan tidak mengerti mengapa ketiga diri gadis itu berbeda. Perbedaan antara Alviorita kecil dengan Alviorita yang sering dilihatnya di surat kabar serta bayangannya dapat dimengertinya. Namun ia tidak mengerti mengapa Alviorita yang sekarang berada di Castil bisa berbeda dari kedua gadis itu. Mereka adalah gadis yang sama tetapi semuanya memiliki perbedaan yang tidak dapat dimengerti Nathan. Putri Alviorita kecil berbeda dengan Putri Alviorita yang sering dibicarakan, Nathan dapat mengerti. Putri Alviorita kecil menjadi sombong sejak kematian Ratu. Tetapi perbedaan Alviorita yang ada di Castil dengan yang ada dalam bayangannya, hingga saat ini Nathan tidak mengerti. Trent yang sejak tadi terus mengamati lukisan tiba-tiba berkata, “Rosa. Gadis ini mirip Rosa.” Duke mengamati lukisan itu. “Ya, gadis ini mirip Rosa tetapi tidak mungkin Rosa adalah Putri Alviorita.” “Rosa?” tanya Maryam tak mengerti. “Ia gadis yang sekarang berada di Castil Q`arde. Gadis itu kehilangan ingatan,” kata Duchess.
www.ac-zzz.tk “Bukankah Rosa muncul bersamaan dengan hilangnya Putri Alviorita,” kata Duke tiba-tiba, “Di mana engkau menabrak Rosa, Trent?” “Waktu itu aku menabrak Rosa di jalan yang menghubungkan Castil Q`arde dengan Istana Urza,” jawab Trent. “Pasti gadis itu adalah Putri Alviorita,” kata Duke yakin, “Aku tidak ragu lagi.” “Sebaiknya kita segera memberitahu Raja Phyllips,” kata Duchess senang. “Kalian tahu di mana Putri Alviorita?” tanya Maryam tak percaya. “Kami kurang yakin,” kata Duchess, “Tetapi sebaiknya sekarang kita memberitahu Raja Phyllips.” Maryam segera mengantar mereka ke Ruang Duduk di mana Raja Phyllips telah menanti kedatangan mereka. “Selamat datang,” sambut Raja Phyllips, “Saya senang kalian semua dapat datang.” “Ada keperluan apa sehingga Paduka memanggil kami semua?” tanya Nathan sebelum seorangpun dari keluarganya ada yang mengatakan penemuan baru mereka. Nathan ingin mengetahui apa yang akan dibicarakan Raja Phyllips. “Ini mengenai putriku, Alviorita,” kata Raja Phyllips sedih, “Seperti yang kalian ketahui hingga saat ini tidak ada berita apapun tentang dia. Untuk itu aku meminta maaf. Aku harap kalian sudi menunggu pertunangan ini hingga Alviorita ditemukan.” “Mungkin kami tahu di mana Putri Alviorita.” “Benarkah itu?” tanya Raja tak percaya. “Kami hanya menduganya, Paduka,” kata Duchess, “Tetapi kami yakin gadis itu adalah Putri Alviorita.” “Pada hari yang sama dengan menghilangnya Putri Alviorita, Trent menabrak seorang gadis hingga gadis itu kehilangan ingatannya. Sekarang gadis itu ada di Castil.” “Sudah lebih dari empat bulan sejak Alviorita menghilang tetapi aku tak mendengar beritanya. Hari ini aku mengetahui di mana ia berada,” kata Raja Phyllips lega, “Aku benar-benar mengkhawatirkan Alviorita. Sungguh tak kuduga aku sibuk mencarinya ke mana-mana tetapi ternyata ia bersembunyi di Castil tunangannya sendiri.” “Rosa adalah Putri Alviorita?” tanya Trent tak percaya. “Aku yakin gadis itu adalah Putri Alviorita,” kata Duchess, “Aku tidak mungkin salah. Sejak pertama kali melihat gadis itu, aku merasa pernah
www.ac-zzz.tk melihatnya dan hari ini aku tahu mengapa Mama mempunyai perasaan seperti itu.” “Gadis itu adalah tu n angan Nathan ? ” tanya Trent masih tak percaya. “Ya, gadis itu tunangan kakakmu,” kata Duchess meyakinkan Trent. “Tidak mungkin,” seru Trent, “Mengapa setiap gadis yang kusukai selalu akhirnya menjadi milik Nathan?” Mendengar seruan marah itu, Duke cepat-cepat bertindak, “Trent. Jaga bicaramu saat ini engkau berada Istana Urza.” Raja yang tidak mengerti apa-apa bertanya, “Sebenarnya apa yang telah terjadi selama Alviorita berada di Castil Q`arde?” “Trent jatuh cinta kepada Putri Alviorita,” kata Duchess memberitahu, “Tetapi sejak awal gadis itu selalu menghindari Trent. Trent berjanji akan mendapatkan gadis itu dan sekarang ia tidak akan mendapatkannya karena gadis itu adalah tunangan kakaknya.” “Sepertinya engka u harus merelakan putriku, Trent. Ia adalah tunangan kakakmu,” kata Raja. “Pertunangan ini adalah keinginan Ratu. Tidak mungkin seorangpun dari kita tidak melakukan permintaan orang yang telah meninggal,” kata Duchess turur memberi pengertian kepada Trent. “Sekarang sebaiknya kita segera menjemput Alviorita di Castil Q`arde,” kata Raja Phyllips, “Dan kita segera melanjutkan pertunangan yang terhambat oleh perginya Alviorita ini.” Sejak tadi semua orang hanya membicarakan Alviorita dan melupakan keberadaan tunangan Alviorita di ruang itu. Tetapi Nathan tidak mempedulikan semua itu. Nathan tidak tahu apa yang dilakukan Alviorita bila ayahnya menjemputnya di Castil Q`arde. Nathan tahu gadis itu tidak pernah kehilangan ingatan. Saat ini Nathan hanya tahu saat ini pertunangannya akan benar-benar berlangsung tanpa ia sempat terlebih dulu meluruskan kebingungannya. Setelah mendengar kata-kata Maryam juga Raja Phyllips. Nathan menarik kesimpulan Alviorita melarikan diri dari pertunangan ini seperti dirinya. Tetapi ia tidak mengerti mengapa Alviorita justru bersembunyi di Castil tunangannya bila ia memang ingin melarikan diri dari pertunangan ini. Hanya satu orang yang dapat menjelaskan ini semua dan orang itu adalah Alviorita sendiri. Nathan berniat menarik gadis itu pergi dari Castil Q`arde sebelum semua orang membawanya kembali ke Istana Urza dan ia akan membuat gadis itu mengatakan segala sesuatunya.
www.ac-zzz.tk Tetapi niat itu tidak pernah berjalan. Bahkan hingga saat ini Nathan belum bertemu dengan Alviorita sejak gadis itu menghilang lagi dari Castil Q`arde. Kepergian Alviorita yang kedua ini benar-benar di luar dugaan Nathan bahkan semua orang. Saat itu Raja sangat senang dapat menemukan putrinya hingga ia terburu-buru berangkat ke Castil Q`arde bersama keluarga Kryntz. Karena kereta tidak mungkin menampung mereka semua maka Nathan dan Trent naik kuda Istana. Sepanjang perjalanan ke Castil Q`arde, Nathan tahu semua orang di kereta sibuk membicarakan Alviorita dan pertunangan Alviorita dengannya. Nathan tidak tertarik mendengarnya. Ia hanya tertarik untuk segera menuntaskan masalahnya dengan Alviorita seperti janjinya kepada gadis itu sebelum ia pergi ke Istana Urza. Trent yang berkuda di samping kakaknya hanya diam saja. Ia benarbenar marah kepada kakaknya yang untuk kedua kalinya merebut gadis yang dicintainya. Sejak pertama melihat Alviorita, Trent jatuh cinta pada kecantikkan dan semangat gadis itu dan ia berniat untuk menikahi gadis itu. Tetapi Takdir berkata lain. Gadis itu adalah tunangan kakaknya. Dan pertunangan itu tidak mungkin dibatalkan karena ini adalah keinginan Ratu yang telah meninggal dunia. Trent semakin membenci kakaknya. Dulu kakaknyalah yang merebut Elly darinya sekarang kakaknya juga yang merebut gadis yang dicintainya. Tidak seorangpun yang tahu apa yang menanti mereka di Castil Q`arde. Raja mengira ia akan bertemu putrinya dan ia akan segera melangsungkan pertunangan yang tertunda ini. Trent juga mengira pertunangan kakaknya akan segera berlangsung. Semua orang menduga demikian karena itu tidak heran bila mereka sangat terkejut ketika mereka tidak dapat menemukan gadis itu di Castil Q`arde. Tidak seorangpun yang tahu ke mana Alviorita pergi. Gadis itu juga tidak ada di sisi Jeffreye seperti dugaan Nathan. Gadis itu menghilang lagi. “Apakah engkau sudah menemukan gadis itu?” tanya Duke. “Belum, Yang Mulia. Saya tidak menemukannya di mana-mana.” “Carilah Putri Alviorita. Aku yakin ia masih ada di sekitar sini,” kata Duke. Innane ragu-ragu “Saya tidak tahu harus berkata apa,” katanya raguragu, “Gadis itu…” “Apa yang terjadi padanya?” tanya Raja Phyllips cemas.
www.ac-zzz.tk “Tampaknya gadis itu sudah pergi.” Kalimat itu dijawab dengan seruan terkejut semua orang. “Apa !!??? ?” Melihat semua orang terkejut hingga membelalakan matanya, Innane ragu-ragu. Tapi ia tahu ia harus mengatakannya, “Saya tadi memeriksa almari kamar gadis itu dan saya menduga gadis itu pergi.” “Apa yang dibawa gadis itu?” tanya Raja Phyllips mulai marah. “Ia tidak membawa apa-apa,” kata Innane. “Lalu mengapa engkau mengatakan ia sudah pergi.” kemurkaan Raja Phyllips mulai tampak dan membuat semua orang takut. “Saya hanya menduga ia sudah pergi karena saya tidak menemukan barang-barang yang dibawanya saat ia datang dulu,” kata Innane hati-hati. Melihat Raja akan marah, Nathan segera bertindak, “Sebaiknya Anda tenang, Paduka. Mungkin saja saat ini ia sedang berada di sekitar Castil Q`arde.” “Ia juga tidak ada di sisi Jeffreye,” kata Duchess mengingatkan. “Kalau ia benar-benar telah pergi, aku yakin ia belum jauh dari sini,” kata Nathan. “Kalau begitu sebaiknya kita segera mencarinya,” kata Duke. Kepergian Alviorita yang pertama membuat seluruh Istana Urza terkejut dan kerepotan. Sekarang kepergian Alviorita yang kedua membuat seluruh Castil Q`arde terkejut dan kerepotan. “Alviorita benar-benar membawa masalah,” kata Raja Phyllips geram. Tidak seorangpun berani melawan kemarahan Raja kecuali Nathan. Pria itu tidak takut menghadapi kemarahan Raja Phyllips bahkan ia berkata tenang, “Daripada kita semua hanya membicarakan Alviorita lebih baik kita mencarinya.” Nathan membuktikan kata-katanya sendiri. Ia segera meninggalkan mereka dan mulai mencari Alviorita di sekitar Castil Q`arde tetapi ia tidak menemukannya. Bahkan hingga hari ini Nathan tidak dapat menemukan Alviorita. Kepergian Alviorita yang kedua kali ini bukan hanya membuat Istana Urza cemas tetapi juga Castil Q`arde. Kepergian Alviorita yang kedua ini tidak diketahui orang di luar kedua keluarga tua itu. Penduduk Kerajaan Lyvion hanya tahu Putri mereka yang hilang belum ditemukan. Karena itu mereka berusaha mencari Alviorita sendiri.
www.ac-zzz.tk Cinta Nathan kepada Alviorita telah bersih dari semua keragu-raguan dan segala kebencian serta dugaan buruk yang pernah ada. Nathan merasa bersalah telah memberikan dugaan yang buruk kepada Alviorita. Andaikata Duchess tidak menasehatinya mungkin hingga saat ini Nathan masih mempunyai pandangan buruk terhadap tunangannya itu. Mungkin saat ini Nathan tidak mau mencari Alviorita hingga ke perbatasan Kerajaan Lyvion. Sejak beberapa minggu terakhir ini Nathan melakukan pencarian Alviorita di perbatasan Kerajaan Lyvion. Sejak kemarin pagi Nathan memulai pencariannya di Synghz, daerah perbatasan Kerajaan Lyvion yang paling subur. Tidak seorangpun yang dapat menemukan Alviorita di dalam wilayah Kerajaan Lyvion bahkan tidak seorangpun yang melihatnya. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian Alviorita di dalam wilayah Kerajaan Lyvion. Nathan sendiri yang memutuskan untuk mencari Alviorita di sekitar perbatasan Kerajaan Lyvion. Ia yakin bila Alviorita tidak ada di dalam wilayah Kerajaan Lyvion maka kemungkinannya adalah ia ada di perbatasan kerajaan ini atau ia telah berada di luar kerajaan ini. Tetapi kemungkinan kedua itu tidak mungkin. Walaupun gadis itu adalah Putri Mahkota tetapi ia tidak akan dapat meninggalkan Kerajaan Lyvion tanpa surat ijin. Dan saat ini tidak mungkin ada yang mempercayainya sebagai Putri Mahkota karena di sisi gadis itu tidak ada seorang pengawal pun. Sekarang Nathan mengerti semua kebingungannya akan diri Alviorita itu adalah khayalannya sendiri. Semua itu karena bayangannya tentang diri gadis itu yang salah. Pada hari kepergian Alviorita itulah Duchess menjelaskan semuanya kepada Nathan dan membuat semua pikiran buruk pria itu terhadap tunangannya runtuh. “Mengapa engkau tidak berusaha mencari tunanganmu?” tanya Duchess melihat Nathan tidak tampak bingung, “Semua orang sejak tadi sibuk mencari Putri Alviorita tetapi engkau tetap duduk tenang di sini.” “Aku sudah berusaha mencarinya,” kata Nathan tenang. “Aku juga sudah melihatnya,” kata Duchess, “Tetapi engkau hanya mencari satu kali saja.” “Lihatlah hingga sekarang semua orang masih sibuk mencari gadis itu sedangkan engkau tunangannya hanya duduk diam di sini,” kata Duke ikut memberi nasehat Nathan, “Apakah engkau tidak mengkhawatirkan tunanganmu?”
www.ac-zzz.tk “Tidak,” kata Nathan mengakui. Saat ini Nathan memang tidak merasa khawatir terhadap Alviorita. Sebaliknya ia semakin membenci Alviorita. Alviorita telah menghindarinya seperti ia menghindari pertunangannya dan hal ini sudah cukup membuktikan kalau gadis itu benar-benar angkuh seperti yang banyak orang katakan. Tadi Nathan mencari gadis itu hanya karena ia ingin menuntaskan masalah di antara mereka yang masih belum berakhir. Ketika ia tidak berhasil menemukan gadis itu, ia tidak mau meneruskan pencariannya. Ia telah membuktikan bahwa gadis itu adalah Putri Alviorita yang angkuh. “Mengapa engkau berkata seperti itu? Bukankah sejak kecil engkau mencintainya?” tanya Duchess terkejut. Kebencian Nathan kepada Alviorita yang semakin bertambah membuat pria itu berkata, “Untuk apa aku mengkhawatirkan gadis angkuh seperti dia?” “Apa katamu?” tanya Duchess terkejut. “Gadis itu seorang gadis yang angkuh dan sombong, Mama,” kata Nathan tenang, “Ia tidak mungkin mau berada di dekat kita yang dianggapnya rendah ini.” “Mengapa engkau berkata seperti itu?” tanya Duchess tajam. “Buktinya setelah Ratu meninggal ia tidak pernah lagi bermain ke sini. Apalagi yang menyebabkan ia tidak pernah ke sini lagi selain ia terlalu bangga dengan kedudukan penting yang didapatnya setelah kematian Ratu,” kata Nathan tetap tenang menghadapi ibunya yang sabar itu marah. “Itukah pikiranmu tentang dia?” tanya Duchess marah, “Itukah sebabnya engkau tidak menyukai gadis itu?” “Mengapa Mama marah? Bukankah memang itu yang terjadi?” kata Nathan tenang. “Ya, ampun, Nathan. Apa yang menyebabkanmu mempunyai pikiran setolol itu,” keluh Duke, “Gadis itu tidak seperti pikiranmu.” “Tetapi….” Kata-kata Nathan dipotong oleh suara tajam Duke dan Duchess, “Diam dan dengarkan baik-baik.” Nathan tidak mengerti melihat kemarahan kedua orang tuanya yang jarang marah ini terutama kepada dirinya. Nathan ingin mengatakan segala yang diketahuinya tentang tunangannya tetapi melihat kemarahan orang tuanya yang hanya tertuju pada dirinya, Nathan memutuskan untuk menurut. Duchess berdiri dan berjalan mondar-mandir di depan Nathan dengan gelisah bercampur marah. “Aku tidak tahu. Apakah engkau memang tidak tahu ataukah engkau sedemikian tololnya hingga mempunyai pikiran seperti itu.”
www.ac-zzz.tk Nathan hanya diam melihat ibunya berjalan di depannya. Ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya semakin marah atas kesalahan yang tidak dimengertinya. “Putri Alviorita tidak pernah bermain lagi ke sini setelah kematian Ratu bukan karena ia terlalu bangga dengan kedudukan barunya,” kata Duke. “Sebaliknya Putri Alviorita tidak pernah menyukai kedudukan barunya itu. Ia tidak pernah sedikitpun bangga karena telah menggantikan ibunya,” tambah Duchess. Nathan bingung . Ia semakin tidak mengerti di mana letak kesalahannya. “Setelah kematian Ratu, Putri Alviorita memang tidak pernah ke sini lagi. Tetapi itu bukan karena ia bangga akan kedudukannya sehingga ia menjadi sombong,” kata Duchess, “Seperti yang kauketahui Putri Alviorita sangat sedih atas kematian ibunya. Putri Alviorita lebih dekat dengan Ratu daripada Raja. Karena itu tidak heran bila Putri Alviorita terus menangis ketika ibunya meninggal.” “Dapatkah engkau membayangkan bagaimana perasaan gadis yang baru berusia tiga tahun tetapi ia harus kehilangan ibu yang paling dicintainya?” tambah Duchess, “Putri Alviorita menyayangi Ratu lebih dari siapapun bahkan melebihi rasa cintanya pada ayahnya.” “Dari Maryam aku mengetahui, Putri Alviorita sama sekali tidak menyukai ayahnya. Setiap kali bertemu dengan ayahnya, Putri Alviorita tidak pernah tampak senang,” kata Duke, “Engkau tahu mengapa bisa demikian?” Duke dan Duchess tidak memberi kesempatan kepada Nathan untuk mengatakan apapun. Duchess segera menyambung perkataan Duke. “Ratu selalu melindungi Putri Alviorita dari tugas-tugas kerajaan karena itulah Putri Alviorita lebih menyayangi Ratu daripada ayahnya. Karena itu juga tidak seorangpun yang dapat menghibur Putri ketika ibunya meninggal. Putri Alviorita sangat sedih, ia terus menangis sepanjang hari hingga ia jatuh sakit.” “Kata Maryam, suhu tubuh Putri Alviorita sangat tinggi dan ia terus menerus memanggil Ratu. Keadaan Putri saat itu benar-benar mencemaskan. Bahkan Raja Phyllips yang biasanya hanya mempedulikan masalah kerajaan juga ikut cemas.” Duke dan Duchess menghentikan nasehat mereka yang panjang. Mereka menatap sedih wajah Nathan yang dipenuhi kebingungan. Nathan semakin tidak mengerti apa yang dikatakan orang tuanya dengan pikirannya tentang Alviorita.
www.ac-zzz.tk “Mungkin karena demamnya yang tinggi itu, Putri Alviorita melupakan semua kenangan masa kecilnya bersama Ratu. Karena itu pula ia melupakan kita,” kata Duchess sedih, “Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah tindakan Raja setelah Putri sembuh.” Duchess tidak memberi kesempatan Nathan untuk mengatakan sesuatu. “Setelah Putri sembuh, Raja Phyllips tidak mau menanti lebih lama lagi. Dulu sewaktu Ratu masih hidup, ia tidak dapat melakukan apa yang diinginkannya. Tetapi setelah Ratu meninggal, Putri Alviorita yang masih kecil tidak mempunyai pelindung lagi yang dapat melindunginya dari tugas-tugas kerajaan.” “Apakah engkau dapat membayangkan bagaimana perasaan gadis yang baru berusia tiga tahun dan masih ingin bermain tetapi ia harus meninggalkan semua masa kecilnya hanya untuk belajar bagaimana menjadi Ratu yang baik?” tanya Duke tajam. Nathan terkejut. Ia tidak pernah menduga semua yang dikatakan kedua orang tuanya ini bahkan ia tidak pernah memikirkannya. Nathan tahu orang tuanya tidak mungkin berbohong padanya. “Sekarang engkau mengerti mengapa engkau tidak boleh mengatakan Putri Alviorita adalah Putri yang angkuh yang bangga dengan kedudukannya,” kata Duke sambil menatap tajam wajah Nathan. “Putri Alviorita tidak pernah menyukai kedudukannya. Dengar baikbaik, Putri Alviorita tidak pernah merasa bangga dengan kedudukannya sebagai Putri Mahkota,” kata Duchess, “Mama yakin engkau pasti tidak pernah membayangkan bahwa sesungguhnya Putri Alviorita sangat membenci kedudukannya itu.” “Dari apa yang dikatakan Maryam kepada kami juga bila melihat tingkah Putri Alviorita yang seperti burung selama ia berada di sini, maka itu benar. Putri Alviorita tidak pernah sedikitpun menyukai kedudukannya sebagai Putri Mahkota.” Duke tersenyum geli, “Engkau pasti juga tidak pernah membayangkan Putri Alviorita selalu menghilang setiap kali ia harus belajar. Hanya pada saat Raja ada di Istana Urza saja Putri mau melakukan semua itu. Putri selalu membuat semua orang di Istana Urza sibuk mencarinya hanya karena ia tidak ingin melakukan semua kewajibannya.” “Semua orang di Istana benar-benar dibuat bingung oleh Putri Alviorita. Mereka semakin bingung ketika tiga tahun kemudian Putri berubah. Putri yang biasanya selalu menghindari kegiatan rutinnya tiba-tiba menjadi
www.ac-zzz.tk seorang putri yang penurut. Tentu saja hal itu membuat semua orang di Istana lega tetapi juga membuat mereka bingung.” “Putri Alviorita benar-benar putri yang unik,” kata Duke mengakhiri cerita panjangnya. Duchess menatap tajam wajah Nathan. “Bila engkau menghubungkan kata-kata ayahmu itu dengan kelakukan Putri Alviorita yang seperti burung yang tidak mau terikat siapapun itu, engkau pasti juga percaya Putri Alviorita tidak pernah menyukai kedudukannya sebagai Putri Mahkota itu.” “Tetapi mengapa ia tetap melakukannya?” Akhirnya Nathan berhasil mengutarakan kebingungannya. Mendengar semua cerita orang tuanya, Nathan semakin bingung. Semua yang dikatakan orang tuanya bertentangan dengan pikirannya sendiri. “Tidak seorangpun yang tahu bahkan Maryam, tidak ada yang tahu kalau Putri Alviorita tidak menyukai kedudukannya itu,” kata Duke, “Hanya Putri Alviorita sendiri yang tahu. Tetapi kami menduga Putri mau melakukannya karena ia sadar ini adalah kewajibannya sebagapi satu-satunya penerus keluarga Raja.” “Itulah sebabnya engkau tidak boleh mengatakan ia adalah Putri yang angkuh,” kata Duchess, “Ia adalah Putri yang hebat.” “Tetapi semua orang mengatakan ia Putri yang angkuh,” kata Nathan membela pendapatnya sendiri. “Ya, ampun, Nathan. Setelah kami bercerita panjang lebar seperti ini engkau masih juga tidak mengerti,” keluh Duke, “Semua itu hanya kata-kata orang yang tidak mengenal Putri.” “Semua orang mengatakan ia adalah putri yang sangat angkuh bukan tanpa alasan,” kata Nathan. “Ya, semua itu memang ada alasannya,” kata Duchess, “Banyak yang mengatakan Putri Alv