JKGIu 2000 1(UBr KhB6):2.tI-21t1 DrtqbnLah .li Jukarta
Irkulti. K.dott.nr Giti Univ..iih! hdoo.dr BSN 0a5l-361x
XEROSTOMIA: FAKTOR ETIOLOGI. ETIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
SayutiHasibuanr,Harum Sasanti2 rPesena Perdidikan Doktercigi Spesialis Pen)fit Mulut -StafPengajar BagianPenyakit MulutFKG-UI
Sryuti lI$iburn, Ifurum Srsotrtii Xerostomia:Fakior Etiologi. Etiologi dan penanggulangan. Jumal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2000t7(EdisiKhusus):241-248
Abstract Saliva is a compl€x oml s€cretion.which producedby major and minor salivary glandsabout 1.5 liters in 24 hours. In the of"l cavity, saliva has several importanr functions include cleansing action, lubrication, facilitates for ch€wingand swbllowingfood. speaking,buffer system.prolecting teeth and a pan ofmucosal immun system.Thesefunction will be optinum ifsalivary s€crelionproduc€din normal quantiry and quali.y. Wlen salivary flow is dirninished.it may expresseddisorder in rhe form of xerostomiaor oral dryness.Severalfactorscan contribule as causingthis condirion,such as radiation ro headand neck region. local diseasesthat affect salivary gland, systemicdiseases.side eflecr of drugs and age_There are many problemsusuallypres€ntedby patientswith xercslomia-Theseproblemsreflect rhe major fiuctional roles of saliva. So, the de ist must know the managem€nrof xer.oslomicpatienb. rhal aimed at elimination of th€ etiologic ofxerostomia, stimulationofremaining salivarygland fimction and patliation. In this anicle, will be review aboul etiolog/, clinical manifestarionsand rhe managementof xerosromiaso thar the dentist can arrangetreatnent planningmtionally.
TemuIlniah KPPIKCXII
Sayuti Hasibuan HdrtLnt S'L\dnti
Pendahuluan Banyak keluhan Yang dapat timbul di rongga mulut. salah satu keluhan tersebut adalah mulut kenng atau xemstomia. Keadaan ini meruPakan suatu gejala dan bukanpenyakit.yang umumnyaberhubungan sali!a oleh herbagai denganberkurangnla faktor p€nyebab.Keadaanini bagi pasien sangal tidak menyenangkan'demikianjuga bagi dokter gigi merupakan masalah yang menyulitkan. Xercstomia dapat terjadi akut atau ataumenetapdan konis, bersifatsemcntara ada saliva -vangbanyaberkurangsedikit alau hampir selurubnyar.Banyak faktor yang dapat menyebabkanxerostomia. baik yang bersifatfisiologismaupunpatologis Faktorsaat meliPuti hsiologis faktor dan u5iA lama lerlalu berbicard berolahraga. Sedangkanfaktor paloloCis lerdiri dari keadaan-keadaanlokal yang menyebabkan kekeringan pada mukosa. gangguan lokal pada kelenjar saliva atau duktus dan laktorfaktor sistemik yang mempengaruhrIungsr keleniarsaliva' . Produksisaliva yang berkurangselalu disertaidenganperubahandalamkomposlsr sebagianbesar saliva yang mengakibatkan dengan berperan dapat tidak saliva flmgsi gat timbulnya U mengakibatkan Uuil padr penderita\erostornia' kehLhan heberapa seperti kesukaran dalam mengunyah dan menelan. kesukaran dalam berbicara. kepekaanterhadapIasa berkurang'kesukaran dalam m€makai gigi palsu dan sebagainya' Selain itu terjadi perubahan pada mukosa mulut meliputi lidah berfisur' atropi papila lidah, kandidiasisdan meningkatlyakanes gigi. Mengingatpentlngnyaperansalrvaoan aUbal yang ditimbulkan oleh xeroqtomia maka perlu diupayakanperawatan terhadap pasien-pasienxerostomia. Perawatan yang diberikan terhadap pasien rerostomia teqantlurg dari penyebabdan kepamhannya. Dalam nakalah ini akan dikemukakan
242
tentang xerostonia dan berbagai l'aktor etiologi serta akibat yang ditimbulkaddan upayapenanggulangannya
Fungsi saliv. Saljva adalahsuatucairan nlulut yang kompleks-tidak berwama.yangdisekesikan dari kelenjarsalivamayor dan minor untuk dalamrongga homeostasis mempe(ahankan rnulutrrr. Paalaorang dewasayang sehat. diproduksisalivalebihkurang1.5liter dalam waktu 2'l iam- Sekresisaliva dikendalikan oleh sistem persarafan.terutamasekali oleh reseptorkolinergik.Rangsangutamaturtuk sekresi saliva adalah melalui peningkatan. mel€n ( rangsang Salira mempunlai beberaPafungsi penting di dalsm rongga mulut. diantaranya sebagai pelurnas, aksi pembersihan, pelarutan, pengunyahan dan penelanan sistembufferdan prosesberbicara. makanan. .rang paling penringadalah ,tule.i Tbjqlt pelindungdalam melawanliarlesglgl Keleniar saliva dan salivajuga merupakan bagian dari sistem imun mukosa. Sel_sel plasmadalamkelcnjar saliva menghasilkao antibodi.terutamasekali dari kelas I8 A' yang ditransportasikanke dalam saliva. beberapa jenls enam Selain itu. anlimikobialterlandMgdalamsalivasep€ni lisozim. laktoferin Jan pcrolsidase'tn tersebutdiatasdapatbcrialan Fungsi-fungsi sekresi saliva bera& apabila dcngan baik dalamjumlahyangnormal
Faktor-faktor etiologi xerostomit Xercstomiadapat disebabkanoleh berbagai faktor. baik fisiologis maupun fisiologiss€p€ni patolo8is.Keadaan-keadaan berbicaraterlallrlama dan usla berolahrasa. xerostomia''" Pen;ebab dapalmenlebabkan yang paling penling diletahui adalahyang parologis)ang lerdiri dari I kelomPokfakror
.\'tnsk,nu:
enologi. Kelompol penama)ailu Leadaanlelerinean leadaanlokal\ang menghasilkan pada mukosa, melipulr bemafas melaltLi nrulur dan merolok yang berlebihan: Kelompok kedua. b€rupa adanya penyakit dlau gangguanlokal pada Lelenjar saliva yang metiputi agenesiskelenjar salivazn. sialadenitiskonis5. kista dan tumor kelenjar " 'alira'6..indromSjogren: dan radioterapi pada daerah kepala dan leher :5 Kelompok ketiga merupakan f'aklor-faklor sistemikyang mempengaruhiftrngsi kelenjar sisremiL. sali\a.meliputipenyakil-penlakiL .'fek samping obaFobatandan faktor-faktor psikisrrr7. Keatlaan-keadaanf siologis. Tingkat aliran saliva biasanya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan fi siologis. berbicara)ang terlalu Padasaatberolahraga. lama dapat menyebabkan berkurangnya aliran saliva sehinggamulut menjadi kering. Bemafasmelalui mulut yangterjadi padasaat berolatuagaturut berperanmemberi eltl keringpadamulut57. Pada orang yang berusia lanjut sering dilemukan reroslomia. Keadaan ini disebabkan karena proses penuaan yang terjadi seiring dengan meningkatnya usia. akanmenyebabkan terjadinya Prosespenuaan perubahan dan kemunduranfimgsi kelenjar saliva.dimanakelenjar parenkimhilang yang digantikan oleh jaringan lemak dan p€nyambung.lining sel dukus intermediate mengalamiatropi. Keadaanini m€nyebabkan jumlah saliva dan ,nengubah pengurangan 5or. komposisinyar
Fdkt,t hiologi. Etiologi dun P.nuneqtlung.tk
infeksi perMfasanseperti Penyakit-penyakit polip hidung. tonsil yAng rnembesaratau penyumbatanpada hidung menyebabkan penderitanyabernafasmelalui mulul yang r akan menyebabkankekeringanpadamulutr Selainitu. individuyangmerokokberlebihan, terutamasekali yang memakaipipa akan \erostomia:. menimbulkan Penvakir lokal pada kelenjar sdliva dta Ada bebeiapapenyakit lokal tertentu yang mempengaruhikelenjar saliva dan men)ebabkanberkurangnyaaliran saliva. Sialodenitis kronis lebih urum mempengaruhikelenjar submandibuladan paroti\.PenlaliLini men)cbabLan degenerasi scl asini dan penyumbatan duktus'. Kistakista dan tumor keleoiarsali\a. baik yang jinak maupMyangganasdapatmenyebabkan penekanan pada struktur-struktur duktus kelenjar saliva dan dengan demikian mempenganrhi sekesisalival6. Sindrom Sjogren m('rupalianpen)alit autoimun jaringan ikat yang dapal kelenjarair matadankeleniar mempengaruhi salivasertakclenjar-kelcnjar lain padatubuh. Adanyaauroanribodidan iIlllltrasi limlbsit. mengakibatkan sel-selasini kelenjar saliva sehingga sekesinya berkuranglr5 rusak Aplasia atau agenesisadalahtidak adanya satu atau lebih kelenjar saliva mayor secara kongenital.Keadaanini sangatjarangterjadi. telapiadapasien)ang rnenCdlami xero\tomia sejal lahir. Hasil sialograf menunjukkan adanya cacat yang besar dari kclenjar
Be aIar melalui mulut, erokolc
Radioterapipada daerahkepaladan leher.
Keadaan maloklusi (gigitan te6uka anterior), individu yang tidur denganmulut lerbuka dan mendengkur menyebabkan individu tersebut bemafas melalui mulut yalg \ang merupakan faktor lokal menimbulkan keke ngan pacla mulut' 7.
Tempi radiasipada daerahkepaladan leheruntuk perawatankankertelah terbuLli dapat mengakiba&an rusaknya struktur kelenjar salira dengan berbagai dcrajat lerusakan pada kelenjar saliva daerahyang terkenamdiasi.Hal ini ditunjuldandengan
2{l
SayutiH.sibudn, Hnrun Sot'nti
r i 'u' salirar berkumngnya volume kerusakan iaringankelenjarsaliva Keparahan radiasi larnanla dositergantungpada yanglerkena jaringan danluasn)d oen\inaran ruaiasi"o''. Telah dilaporkan bahwa kerusakan irreversibel dari kelenjar saliva dan hiposalivasiyangmenetapterjadi setelah lebih dari 40 menerimadosisradiasiseb€sar r0r3. karena Keadaanini disebabkan Gvr kelenjar arropi menlebablan riiasi tersebut orr' saliva radiasilebih ban)dk mengenai Pengaruh sel asini dari kelenjar saliva serous dibandingkan dengan kelenjar sallva ru'r'ra. tingkat kelenjar mulus Perubahan saliva setelahradiasiyaitu: untuk beberapa hari terjadi radangkeleniar saliva. setelah satu minggu te4adi pent'uslltan parenkrm keleniarsali\a terjadipengecilan sehingga ' dan oenwmbatan'' Selain berkurangnya volune saliva, teriadi penrbahan lainnya Dadasaliva,dimanaviskositasmenjadilebih i<entaldan lenglet. pH meniadi turun dan '''' Wal"tu )ang sekresi lgA berkurang kecepatan mengembalikan diperlukan untuk aliran saliva meniadi nomlal kembali krgantungpadadosis radiasi.Iuas-lelenjar salivayanglcrkenaradiasjdanusia-'" Penyakit-p etryakit sistetnik Pada keadaanalemam.diare yang lama terdapat gangguan dalam pengaturan elektloli! yang diikuti dengan terJadmya keseimbanganair negarif yang menyebabkan turluulyasekesisaliva''. Beberapap€nelitian pada pasien-paslen terkontol tidak diabetes Yang pengurangan memperlihatkan terjadinya_. aliran saliva, Penguranganalran sauva 11ll dioenqaruhioleh fa-ktorangiopali.neuropati padaLeleniarparotisdan d';be;k. perubahan poliui y;ng berat'o't Padapende ta gagal ginjal kronis juga lerjadi xerostomia ini disebabkan karena Pada f*a"an
244
penderita gagal ginjal konis terjadi menjaga untul penurunan output. perlu terjaga tetap cairan kes€imbangan intake Pembatasan dibatasi. intake caimn aliran penuru"nan cairanakan menyebabkan salivadansalivameniadikental'"'"'' Kelainan saraf yang diikuti gejala degenerasi.sepeni sklerosismulripel. akan hilangn)a innervasrre'enlar mene,alibatkan padaparenkimkelenjardan saliva.kerusakan duktr.rs.atau kerusakan paala suplai darah Lelenjar sali\a juga dapat mengurangi sekresisaliva-. Xerostomia merupakangejala mulut vang relatif umum pada penderita AIDS' Lebitr lanjut rclah diamati bahwa bebenpa faktor yang berpotensi melyebabkan xerostomiapada penderitaAIDS m€liputi obai-obatan. terapi radiasi pada sarkoma kaposironggamulut yangmengenaikelenjar __depresidankecemasan saliva.dehidrasi, Penderita yang menderita rematoid anritis juga mengalamixeroslomia Keaclaanini dihubunglan dengan adanya kemundunt padaparenkimkelenjarsalivadan obat_oh'l vane dikonsumsi untuk perawatanremaloid aftntrs--. Efek samping obat-obata Xerostomiadapal dilimbullan sebagri akibat efek samping obat-obatan yang digunakan untuk perawatansuatu penyakil tnai*iau rang menggunalMlebih dari satu lebih Inacamobal umurnnyarncmilikiresiko r'" Ottatlinggi mengalami\erostomia' obatan tersebut mempenganrhialiran salivr dengan memicu aksi sistem saraf autotx[ ata; denqan secara langsung bereaksi padr pro\esselutaryangdiperlukanuntul salivasi Obat-obataniuga dapatsecaratidak lang$D! saliva deog' memDenqaruhi aliran cairandan elekuoli keseimbangan rnengubo-h atau denganmcmpengaruhialimn darah tr keleniar5rs. M""ut--u""rn menyebabkan
obat Yang drF adtL xerostomia
.rercstonio: Foktot Etiologi. Etiologi dan Penanssul1ngon
antikonvulsan, antiemetik. antihistamin. antihipertensi. antiparkinson, antipruritik. obat demam, diuretik, dekongestan, ekspektoran.muscle relaksandan sedatif
Gangguanemosionil sepertisress, putus asa dan rasa takut dapat mempengaruhi kecepatan aliran saliva- Pada keadaankeadaan tersebut aliran saliva melurun .ehinggamenlebabLan mulut lering. Hal ini disebabkankeadaan ernosionil merangsang ter.jadinya pengaruh simpatik dari sistem saraf otonom dan menghalangi sistem parasimpatiklr3. Akibat xerostomia Umumnyaseseorang kurangmenladari penlingnya keberadaan saliva di dalam rongga mulut. Keberadaansaliva dftasakan penting apabila terjadi pelgurangan sekesl saliva yang akan meniltbulkan xerostomn. Berbagai macam masalahakan timbul pada penderitaxerostomia,baik bersifat subjektif maupun objektif (tabel 1)r'r'ri6r0rr'rr'5' Keadaan-keadaantersebut dapat ringan, sedangdan pamh, mulai dari mukosamulut yang relatif normal dengan hanya sedikit kekeringandan sensasite6akar sampaipada keadaan-keadaan dimanatidak ada saliva dan sensasi terbakar yang parah, yang dapat memberikanpengaruh negatif pada rongga mulut dan menurunlan atau mengganggu kualitashiduprorr'rr. : 6 r0ir5 a' Tabel L Akibat xerostomiar'' Subyektif
obyektif
:
Rasasepertiterbakar Halitosis Masalahpadapemakaian gigi palsu Gangguanpengecapan Kesukarandalam mengunyah.menelan Kesukarandalam
Lidahberlisur,atropi papila Radaogpenodonsium Kandidiasis Kariesgigi meningkal
Berkurangnya saliva menyebabkan mengeringnyaselaput lendir. ouliosa mulut meijadi kering dan lengket. mudah mengalamiiritasi dan infeksi. Keadaanini disebabkan karena tidak adanya daya lubrikasidanproteksidari saliva.Kekerilgan pada mulut juga menyebabkan limgsi pembersih saliva b€rkuang. Akibamya terjadi radangyang kronis dari selaputlendir yang dis€rtai keluhan rasa seperti terbakar Dada mukosa mulut atau iidah lglossoprroslsl_- . Lroan menJaorlenng. merahsepenialagingsapi.berlisur dan atropi papila. terutarM sekali padaxerostomiayang parah'". Proses pengunyahan dan p€nelanan yang makanan! apalagi makanan pengunyahan yang membutuhkan banyakdan makanankering akan sulit dilakukan. Rasa pengecapan dan proses berbicara juga terganggu. Keadaan ini dapat menSSanggu penderita seperti malu rmtuk bicara, malu untltk makan dengan olang lain dan I r:r. sebagainyar Padapenderitayang$emakai gigi palsu. alian timbul masalahdalam hal toleransi terhadap gigi palsu. Mukosa yang kering akan menyebabkan pemakaian gigi palsu tidak menyenangkan,karena gagal untuk selapistipis mukusuntuktempat m€mbentuk gigi palsu melayang pada permukaarmya', selain ifu karena tururmya tegangan permukaan antara mukosa yang kering denganpermukaangigi palsuo. Susunan mikroflora mulut melgalamr perubahan. dimana mikroorganisme kariogenik seperti sfieptokokus mutans. laktobasilusdan landida meningkat.Selain itu fungsi bakteriostasedari saliva berkura$g. Akibatnla pasienyangmenderitaxeroslomia
Mukosamulut kering
245
HarunSosunti Sarl, Hasibudn, ti akan mengalamipeningkatanproseskarres "'. gigidaninfeLsikandida' Upaya penenggulangtn xerostomia velilal akan penlingn)a lungsi salivadi dalamronggamulut dan akibat yang ditimbulkan x€rostomia,maka perlu diambil langkah-langkah untul menanggulanginya. unhrk dapat mengatasr xerostomta. para klinisi harus dapat menemukan t-6ktor etiologinya. Prosedur-prosedurpemeriksaan rutin harus dilakukan meliputi anamnese. pemeriksaan klinis dan kadang-kadang diperlukan pemeriksaan penurjsng untuk mengetahuiapakahadagangguansist€mik" Padaanamneseperlu ditanyakan halhal anlaralain lamanyakeadaan{erostomia berlangsung. apakah ada gangguan dalam mengunyahdan menelanmakanan,berbicara. apakahmulut terasaseperti terbakar.adanya akit dan pemakaian obat_ penlaj.it-pen1 1'-. Pada pemeriksaan llinis obatan diperhatikanapakahmulosa mulut kering. pemeriksaan dengan menempatkan kaca mulut paalamukosa pipi apakahkaca mulut l0, tercebut akan lengket2q atau dengan menggunakan sialom€tri untuk nengukur alian saliva''. kecepatan dan anamnese Berdasarkan yang pertama pemedksaanklinis, langkah xerostomia dilakutan dalamp€nanggulangan dimulai denganmeryingkirkan faktor-faktor yang menjadi etiologinya.Kebiasaanjelek bemafas melalui mulut, merokok yang berlebihanharus dilor€ksi. Bila penyebab xerostomia menrpakanpenyakit lokal yang mempengaruhi kelenjar saliva, seperti sialodenitiskonis, kista atau tumor kelenjar saliva. sebaik[ya keadaan-keadaantersebut dirawat terlebil dahulu. Bila xerostomia disebabkanoleh efek sampingobat-obatan yang digunakan rmhrk pemwatan suatu penyakit. mengganti obat denganefek yang samadari golonganyang berbedamerupakan salahsatu upayayang dapatdilakukan untuk m€ncegah \erostomia. Pada Pasien
246
xerostomiayang disebabkangangguanpsikls kepadapsikiateruntuk dapatdikonsultasikan penyebabnya. merawat Terapi radiasi pada daerahkepala dan leher telah dipastikan menyebabkan xerostomia.Tetapi walaupun begitu telah diupayakan usaha-usahauntuk mencegah xerostomia yang lebih Pamh dengan melakukan pembagian dosis, menggunak6n radioprotektorseperti WR-2721 atau dengan menstimulasi kelenjar saliva dengan pilokarpinsebelumterapiradiasi''. Pada keadaan-keadaandimana ctiologi xerostomiatidak dapatdieliminasi, atau apabila kelenjar saliva telah mengalamr kerusakan,perawatanyang dilakukan adalah denganmenggunakanzat perangsangsallva atau zat pengganti saliva. Zat pciangsang sati\a digunakanpadapenderilaxero$omia dengan kcrusakan kelenjar saliva yang salivayang zat perangsang ringan'.Beberapa Lubricant, Mouth s.pefti digunslcn umum Salirom Salivix, Lemon Mucilage, Mentol, dan permen karet bebas gula Yang 6Jlrr. Sekresisalivajuga xylirolr mengandung dapat d angsang dengan pemberian obatmempunyai pengaruh obatan yang sistem safaf m€rangsang melalui pilokarpin. parasimpatis. seperti tr I. dan betanekolrJ iarbamilkolin Zat p€nggantisaliva digunakanpada penderita xerostomia dengan kerusakan kelenjar saliva yang besar dan menetap. Pengganti saliva tersedia dalam bentuk " cairan.spray.gel dantabletisap" Berbagai s)aratuntuk zal ini "epeni berrifatreologts msa menyenanglian. pengaruh butler. peningliatanr€mineralisasidan menghambat demineralisasi. menghambat p€rtumbuhan yang baikr' bakteri dan sifat pembasahan pengganti salrva zat Beberapanama alagang Saliva lang digunaLaryain\ v.A Oralube '''' danOral Orthana,Glandotan.Polyolot Selainitu, bebempaanjuranbe.ikul Bagi individuyangakan ini perluditerapkan. menjalaniradiolerapisehailn)adietaluasi
XctNtoniu:
dahulu sebelumradioterapi dirnulair. Pasren seharusnya menghindari makanan yang banyak mengandunggula untuk mencegah terbentuknyaplakr. Berkumur-kunur d€ngan larutan yarrg mengandung fluorida seharusnyadilalkukan dengan teratur untuk mencegahkaries yang menjalarlj. Paslen yang menderita xerostomia sehanrsnya kebersihan dimonitor mulutnya. perkembangankaries dan keadaan mukosa mulut. Krmjungan ke dokter gigi setiap 3 bulan. p€meriksaan ulang dan tindalan profilaksisakan membe u mencegahdan mengontrolefek dari xerostomia.
Ringkasan Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks.tidak berwama,yang disekesikan dari kelenjarsaliva mayordan minor. Pada orang deuasalang sehatdiprodulsi salira lebih kurang 1,5 lit€r dalam waktu 24 jam yang berfirngsi sebagai pelumas. aksi pembersihan, pelarutan pengunyahan dan penelanan makanan, melancarkan proses berbicara.sistem buffer. mencegah karies gigi dan sebagaisistem imun. Frmgsi-fungsi tersebut berperan dengan baik bila jumlah salivadalamkeadaan normal. Bila selresi saliva mengalami penguianganakalr timbul xerostomia, yang dapat disebabkanoleh berbagai faktor bail yang bersifat fisiologis maupun patologis. Akibat yang ditimbulkan xerostomia dapat bersifat subyektif mauprm yang terlihat secara obyektif, dapat rilrgan, sedang dan parah. Semuanya dapat memberikan pengaruhnegatif padapende ta xerostomia. Penanggulangan xerostomia harus nelalui pemeriksaar subyektif, obyektif dan pemeriksaan tambahan untuk mengetahul faktor penyebabnya.Langkahpefiamaadalab dengan mengeliminasi atau irenyingkirkan faktor penyebabnya.Pada pasien yang telab mengalami kerusakatrkelenjar saliva dapat dilalukan dengancam merangsang kelenjar
FtLtor Ethlo.tli. Etioloai dm Penmg!
saliva yang masih tersisa atau dengan menggunakanzat penggantisaliva.
Drfarr Pusarka l.
Amerongen AVN. L dah don ktanjat Ludah. Arti Eogi Kesehatan GiSi. alih bahasa Prctdlg.Ratiah Abyono. l" ed. Yo$/akana. Gajah Mada Universit) Prcss.l99l: 2-6,194-21l. 246-50. 2. SonisST,FauzioRC,FatlqL.Principle!atl Pructice o1 Orul Medicine. 2"d ed. W.B.SaundeN Philadelphia. Company.l995: 407,462,4654. 3. Atkinson JC, Wu AJ. Salivary gland dysfrmciion:Causes,symptoms,treatment../ An Dent Assoc1994i l25i 409-],5. 4. Fdgar WM. Saliva: lts secrerion. composilionand fi.lnctionB Ds'l.,/ 1992i l?2:105-12. j. Al-saif KM. Clinical managementof salivary deficiency. A review arlicle. fr? .slar., Dental Joumal r99l]' 3 (?tt 77-80. 6 Kidd EAM, Bechal SJ. Dr$dr-ddsd, Xdr,'er. Penyatit don PenangEulanEannva, alih bah.sa drg.Narlan Sunawinata. drg Saiiida Fank. 2"d ed. Jakana. Penerbit Buxu Kedokteran EGC. 1992:6671. l. Haskelf & Gayfbrd Jl. Penyakit Muht. alih bahasa drg. Lilian Yuw0no. 2'" ed. Jakana. Penerbit Buku Kedoktemn EGC . 1990:67-73. & PedersenPH Loe H. Geriutic Dentittry. l! 94-l00 ed.Munkgard.Copenhagen.1936: 9. Mc DonaldFC, Manhs J. Mcg\€n C.C.€t al. Salivarygland asplasia:an ectodermrl disol.derJ Oral Pothol l986il5: ll5-7. 10. Gark AK, Malo M. Manifestationsand trcatmmt of xerostomia and arsociatedor.rl effect ro headand neck radiationdrrap). ,ln Dent.llssoc1997..lza: ll2a-33. .//. Niedermeier W, Manhaeus C. MeyerC.etal. Radiation-induced ht?osalivation and ils lreatment with oral pilocarpine. Ordl &r{g (hal Med (ral Pathol 1998|'a6:541-9. ,2 Liu RP. FlemineTJ, Bela B. et al. Salivary flow rate in patie s with hed .od neck cancer0.5 lo 25 yesrsaffer radiotherapy.Oral SurgOrul Med Oral Pathol l9q0i 70.124-9.
211
Saylti Hasibuan. Hurun S&\unti
H. et al. t 3 RegelinkG. VissinkA. Reintsema Efficacy of a synthetic pob,mer saliva substirute in rcducing oral complaifts of patientssuff€ring fiom imdiation'induced xerostomia. Ori,rrss€,ce/,/ 1988:29:l8l-
t5.
t9.
20.
21.
22
Regezi JA, Sciubba J. Ot. Patholog| Clinical Patholosic Cotelationt 2"' ed. Phitadelphia. W-B.Saunders Company. 1993:250-3. Lukrnan D Da'al d6rr Radiologi ddlan Kedoktelan Gigi 3'd ed. lakana widya Medika.l995:34. SculfyC, CawsonRA. i(edicul P/ahlensin 2,11-1. Dentisq 3'ded wrigh!.1993:192-6. 274-8. Lamey PJ, Da&azeh AMG. Frier BM. Oml with diabelesmellitus. disordersassociaied Diabetic Carc 1992: 9:410-6. Sidabutar RP. RaharjoJP.MarkumMS. dkk . Penvakit Ginjal dan Hipenensi Berkaitan denganPerNatan Cigi dan M ht! lak^fla EGC.1992:ll. PenerbitBukuK€dokteran Kho HS, Le€ SW. Chung SC,et al. Oral manifestationsand salivary flow rate. pH. andbufier capacityin patientswith end-stage Orul renaldiseaseundergoiryhemod;alysis. Surg(hal Med Orul Pathol 1999;88:316-9. Ficana G. oral lesionsof iarogenic and urdefined etiolog] and neurologic disorders associatedwiih HIV infection. O/a/ .Sffg Orul ned orul Pathol1992.13:20l-11. with MccarthyGM. Host factorsassociated Olal Su g ordl HIV-Ielatedoral candidiasis. MedOrcl Pathol1992;73:lgt -146. Russel SL, Reisine S. Investigaiionof xerostomiapatientswidl rhemaroidarthritis. J An DentAssos1998tl20t 733-9.
244
23. Lock€r D. Subjectivesreponsof oral dryness in an older adult poprlgnion. (onnuni, DentOrul Epi.lemiol1993:21:165-8. Wu AJ. Ship JA Bethesda.et al A of nayor salivaryllolv rate characterization in thepresence ofmedications andsystemics dis€ases.O/-al Surg Ordl Mel Oral Pathol 19931'16:301-6. 25- Strecktus CF. Salivary tunction ard hypenension. .J An Dent .4svx 1995;126: 1012-6. 26. Wall IVD. .St,../r1,,,, MuLut Tethaler. alih bahasadrg.LilianYuwono. l' ed. Jakarta. wid),aMcdika.1990:42. 27. LanglaisR?. Millet CS ('oltnr Atla\ oj Contmon Orc| DNer|rer. alih bahasa ed. Jakana. drg.Bud; Susetlo. l" 1998:46. Hipokrares. 28. PradonoSA. SetyalvatiS. Keluhannulut keringpadalansia.Jnlnal KedoktercnGigi (lnii,ersikL\lndohesio nnl Edisi khusus KPPIKGXI 199'1:603-7. 29. I-vnch tr/LA. Bwket :; (rol Medicine. Iirtgnosis anrl Traortnent 9't ed. J.B.Lippincott Co.l994:399. Philadelphia 10. I-aney PJ. Lewis MAO. Oral medicinein pnctice: Salivaryglanddisease.B Dent J 1990i168:237-43. 3 1 . L€wis N[AO. L.^ney PJ. Tiniaudn Klinis Penvakit Muhn. alih bahasa drg.Elly wiriawaD l" ed. Jakafa .Widya Medika. 1998:117. A. Ben-AryehH. Guhar D: et al. 12. Spielnran Xcrostomia-Diagnosedand trcltnent Oril SurgOrul i,led Orul Patholl98l 15l: 144-?. 33. SimonD. Xylilol CbewingCum and Dental Cajies .turnal PDGl.April Tahun 115 ,Vo./.Jakana. 1996:67-8.