C MYK Visi dan Misi
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
VISI PT Perkebunanan Nusantara VII (Persero) menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global. MISI 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan mengunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa, sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan.
1
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
Indeks DPRD Muaraenim Kunjungan ke Kandir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, dipimpin Wakil Ketuanya, Jonidi, S.H., Jumat (30/10/2015) berkunjung ke Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara VII di Bandarlampung.
Hal.3
Workshop Review Kamus & Profil Kompetensi Bagian SDM PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar Workshop Review Kamus dan Profil Kompetensi SDM Tahun 2015 di Gedung Pertemuan, Selasa (6/10/2015).
Pelatihan Asesor KPKU Holding Perkebunan Dalam rangka pelaksanaan Asesmen Implementasi KPKU dan Tindak Lanjut OFI tahun 2014 yang dilaksanakan pada bulan November s/d Desember 2015, Holding Perkebunan telah menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN Tahun 2015 untuk pertama kalinya sebanyak 3 gelombang.
Hal.7
Hal.10
C MYK
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
2
dariREDAKSI
Menjadi Pemimpin yang Selalu Dikenang Oleh Mukti Ali Karyawan di Distrik Lampung etiap orang menginginkan pemimpin yang bijaksana, punya empati, arif, cepat tanggap dalam merespon keadaan, dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi bawahannya. Sikap dan perilaku seorang pemimpin secara langsung akan memberikan dampak bagi bawahan. Memang tidak mudah menjadi pemimpin. Misalnya seorang manajer di lingkungan PTPN VII. Selain menghadapi beragam persoalan internal dan eksternal, dia juga harus mampu menyelaraskan antara tugas dari atas (manajemen perusahaan) dan aspirasi serta tuntutan dari bawah yang beragam. Karenanya menjadi pemimpin harus mampu merespon keadaan yang ada di dalam wilayah kerja, baik internal maupun eksternal, karena kelak apa yang dilakukan selama memimpin akan dipertanggungjawabkan dan ada konsekwensinya. Setiap ucapan, tindakan, dan perilaku seorang pemimpin akan “dicatat” oleh setiap orang, baik bawah, atasan, maupun masyarakat sekitar. Di dalam agama apa pun diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Bahkan, bagi orang beriman, pertanggungjawabannya bukan hanya pada masa hidup di dunia, tetapi juga pada pengadilan di akhirat kelak. Setiap pemimpin yang beriman dan bertakwa tahu jalan kebenaran dan membawa arah oraganisasi yang aman, nyaman, damai, dan tenteram, karena sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan semata kesempatan untuk meraih sesuatu dan kemuliaan.
S
10 Rahasia Pemimpin yang Sukses Eleanor Roosevelt pernah berkata, “Pemimpin yang baik menginspirasi orang-orang untuk memiliki kepercayaan dalam diri mereka.” Tapi, menjadi pemimpin yang baik tidaklah mudah. Keberhasilan membawa tim melewati naik-turunnya gelombang dalam bisnis menjadi tantangan yang harus dihadapi. Kepemimpinan merupakan area yang tak bisa diabaikan. “Anda bekerja keras untuk mengembangkan produk, Anda berjuang untuk menyelesaikan masalah finansial, Anda mempromosikan bisnis, tapi Anda tidak mempertimbangkan masalah kepemimpinan dan bagaimana mencari staf terbaik,” kata John Maxwell, penulis buku tentang kepemimpinan. Berikut tips rahasia menjadi pemimpin yang sukses. 1. Bentuklah tim yang berdedikasi Tim Anda harus berkomitmen pada Anda dan perusahaan. Pemimpin tidak hanya hebat dalam menjalin relasi dan berbisnis, tapi juga harus bisa mempekerjakan orang yang tepat. Ide saja tidak cukup. Anda harus mampu untuk mengidentifikasi dan mencari orang yang sesuai untuk bisa bersama-sama menjalankan konsep bisnis tersebut. 2. Berkomunikasi Komunikasi tidak bisa diremehkan. Meski hanya dengan 5—10 bawahan, akan sulit mengetahui apa yang terjadi dengan mereka, jika komunikasi macet. Seluruh anggota tim harus merasa bahwa mereka penting dan memiliki momentum, bahkan dalam keadaan sulit sekali pun. 3. Jangan berasumsi Jangan berasumsi bahwa tim Anda sudah mengerti
Sebagai contoh, di salah satu Unit Usaha di lingkungan PTPN VII ada seorang manajer yang ketika akan dimutasi dan meninggalkan Unit Usaha tersebut, para pekerjanya banyak yang sedih, menangis agar manajer itu jangan meninggalkan mereka. Bahkan, para Kepala Kampung penyangga dan para tokoh masyarakat pun merasa kehilangan karena ditinggalkan sang manajer. Kapan lagi mereka bisa mendapatkan sosok pemimpin seperti itu. Dekat seperti sahabat, akrab seperti keluarga, mengayomi seperti orang tua, dan memiliki kepedulian serta arif dalam menyikapi sesuatu. Orang-orang yang berada di lingkungannya bisa dimaknai “satu jiwa” antara pemimpin dan yang dipimpin, sakit yang dirasakan bawahan maka pemimpin merasakan sakit, sedih yang dirasakan bawahan maka pemimpin juga ikut merasakan, dan selalu membantu bawahannya yang sedang bingung menyelesaikan permasalahan dalam pekerjaannya. Kadang sulit mencari pemimpin yang mau membela dan melindungi bawahan, yang mau mendengarkan keluhan bawahannya, dan memberikan solusi terbaik. Banyak pemimpin yang hanya mencari aman dan selamat untuk dirinya sendiri. Bahkan, tak sedikit pimpinan yang usianya lebih muda tak punya rasa hormat kepada bawahannya yang lebih tua, memerintahkan dengan nada kasar, emosi, dan membentak sehingga bawahan tidak mampu bekerja dengan tenang dan rileks. Kita harus ingat bahwa ketika menjadi pemimpin atau tidak memempin lagi pasti akan ada konsekuensi untuk dipertanggungjawabkan, baik ucapan, tindakan, maupun perilaku kita. Untuk itu, marilah kita berusaha menjadi pemimpin yang disenangi pada saat memimpin dan selalu dikenang oleh bawahan dan lainnya ketika masa kepemimpinan kita sudah berakhir. (*)
tujuan serta misi perusahaan. Mungkin saja mereka memang memahaminya. Tapi, setiap orang perlu terus diingatkan ke mana perusahaan menuju, dan akan seperti apa nanti saat sudah mencapai tujuan. Sangat penting memberikan gambaran tersebut kepada tim. 4. Jadilah Otentik Pemimpin yang baik menanamkan kepribadian dan kepercayaan mereka ke dalam dasar organisasi. Jika kita berusaha menjadi diri sendiri dan berada di antara orang-orang yang mendukung nilai tersebut, maka proses bisnis yang dijalankan akan lebih sukses. 5. Mengetahui hambatan Kebanyakan orang sangat optimistis dan yakin dalam menjalankan bisnis menuju tujuan mereka. Tapi, seorang pemimpin juga perlu mengetahui dan mengerti batasan dan hambatan mereka. Kita perlu mengetahui apa yang sedang kita hadapi, dan harus mampu merencanakan untuk mengatasinya. Rencanakanlah dengan matang, karena bisnis akan membentur banyak penghalang nantinya. 6. Bentuklah karakter tim Sering terjadi, banyak tim yang berlomba-lomba menuju tujuan perusahaan tanpa mengetahui jati diri. Mereka tidak mengetahui langkah apa, ke mana, dan bagaimana untuk menuntun mereka. Penting menciptakan kesepakatan tentang apa yang harus dicapai dan mengapa hal itu penting serta bagaimana seharusnya tim bekerja sama. Semua itu akan membentuk karakter tim. 7. Percayalah pada tim Pemimpin harus membantu timnya membangun kepercayaan diri, terutama pada masa-masa sulit. Seperti kata Napoleon Bonaparte, “pemimpin adalah pencipta harapan.” Kepercayaan diri itu akan muncul dengan sendirinya, saat pemimpin mempercayai timnya dan membantu mereka untuk menang. (dari berbagai sumber)
Redaksi menerima sumbangan artikel, cerita pendek, humor, puisi, kartun, foto-foto, berita kegiatan, dan lainnya yang sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Naskah diketik rapi, bisa dikirim hasil printout, tetapi lebih dihargai dalam disket. Khusus untuk artikel maksimal 5 halaman folio spasi ganda. Kami juga menerima keluhan, saran, kritik, nasihat, atau informasi untuk sesama di lingkungan perusahaan yang akan kami muat di Surat Pembaca. Atau kirim SMS ke no. 0813 69782555. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi Tabloid Media Agro 7, Kantor Direksi PTPN VII Jl. Teuku Umar No. 300, Bandarlampung. Naskah disertai dengan identitas dan alamat yang jelas. Pengirim yang tulisannya dimuat (kecuali surat pembaca), sebagai ucapan terima kasih, Redaksi akan memberikan cinderamata.
KEMARAU Siklus itu berulang, yaitu terjadinya kemarau panjang. Tahun ini, hampir semua wilayah di Indonesia (terutama di Lampung), mengalami kekeringan karena lima bulan lebih tak mendapat kucuran hujan. Dampak kemarau sangat terasa bagi bisnis perkebunan. Tanaman sawit terlihat sengkleh, produksi getah karet menurun, rendemen tebu berkurang, bahkan tanaman tebu baru maupun ratun kering. Penurunan produksi akibat kemarau masih akan terasa hingga tahun depan. Sebab, tanaman sawit yang sengkleh harus memperbaiki dulu pertumbuhan vegetatifnya sekitar 4 sampai 6 bulan untuk bisa berbuah bagus lagi. Begitu juga tanaman tebu yang baru tumbuh akan beruas pendek akibat kekeringan tersebut. Padahal, hasil tersebut akan dipanen tahun depan. Kita sudah berulangkali menemui siklus kemarau panjang. Karena itu, kini tak bisa lagi semata-semata bergantung pada musim. Kita harus melakukan berbagai cara agar pada setiap kemarau tidak terkena dampak selama dua tahun berturut-turut. Salah satunya dengan membuat embung, danau, dan tampungantampungan air yang bisa dimanfaatkan pada musim kemarau. Wilayah perkebunan kita (Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan) berada di lokasi yang mempunyai curah hujan tinggi pada saat musim hujan. Air melimpah dan sebagian besar hilang ke laut. Sudah seharusnya kita menampung kelimpahan air hujan tersebut agar pada saat kemarau kita punya cadangan air. Sejak beberapa tahun terakhir PTPN VII melakukan revitalisasi embung-embung untuk penampungan air. Terutama di areal kebun tebu, juga di kebun kelapa sawit dan karet. Dan sejak kini program tersebut menjadi prioritas. Sebab, yang paling dibutuhkan dalam bisnis perkebunan adalah air, air, dan air. Begitu kata Komisaris Utama PTPN VII Prof. Ahmad Anshori Mattjik. Pada beberapa edisi bulan lalu kita telah membahas masalah irigasi tersebut. Pada edisi ini masalah tersebut juga masih disinggung, termasuk dampak kemarau tahun ini. Kami berharap sajian ini bisa membuka cakrawala pikiran kita sebagai dasar untuk melakukan inovasi dan inovasi. Selamat membaca. Redaksi.
PENERBIT PT Perkebunan Nusantara VII PEMBINA Direksi PT Perkebunan Nusantara VII PEMIMPIN REDAKSI Sukarnoto WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Sofian Machmud SEKRETARIS REDAKSI Andi Firmansyah STAF REDAKSI Singgih Larsito, Sasmika D.S., Willy Mulyawan, Sultan M.R., R. Uliati Sidabutar, Hasanuddin Z. Arifin, Nurjanah, Ketut Oktabayuna, Saidan, Marhaidi Effendi BIRO-BIRO Distrik dan Unit Kebun/Pabrik DISTRIBUSI Ja’far, Das’ad Gani ALAMAT REDAKSI Kantor Direksi PTPN VII Jln. Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandarlampung Telp. (0721) 702233, Faksimili (0721) 702775 Email:
[email protected] dan
[email protected]
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
3
AKTUALITA
DPRD Muaraenim Kunjungan ke Kandir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, dipimpin Wakil Ketuanya, Jonidi, S.H., Jumat (30/10/2015) berkunjung ke Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara VII di Bandarlampung. ombongan diterima Kepala Bagian Tanaman Kantor Direksi PTPN VII Christian Priyo dan staf di Ruang Rapat Lantai I. Selain silaturahmi, kunjungan tersebut antara lain bertujuan untuk membahas sejumlah masalah yang terjadi di unitunit kebun dan pabrik milik PTPN VII yang berada di wilayah Muaraenim. Wakil Ketua DPRD Muaraenim Jonidi mengatakan selama ini ada sejumlah masalah yang terjadi di unit kebun dan pabrik yang berkaitan dengan
R
masyarakat. Karena itu, sebagai wakil rakyat di Kabupaten Muaraenim, Jonidi berharap bisa memperoleh penjelasan yang benar dan tepat sehingga bisa dijadikan landasan untuk mengambil keputusan. “Yang terpenting kami menjalin tali silaturahim dengan pihak PTPN VII. Selain itu, untuk mengetahui persoalan apa saja yang dihadapi PTPN VII, terutama persoalan yang menyangkut tuntutan masyarakat Muaraenim kepada PTPN VII,” katanya. Kalimat senada disampaikan Ketua Komisi I
DPRD Muaraenim Faizal Anwar. Menurutnya, dalam kunjungan kali ini banyak yang akan diklarifikasi dari sejumlah kegiatan PTPN VII di Muaraenim, salah satunya terkait soal perizinan dan penyaluran CSR. “Saya melihat PTPN VII lambat dalam mengurus perizinan. Seperti sekarang ini di Unit Beringin yang mengganti komoditas tanam dari karet menjadi kelapa sawit. Seharusnya izin segera diurus, karena ada perda yang mengatur tentang masalah itu,” katanya. Jonidi dan Faizal berharap ke depan setiap kegiatan perusahaan dapat memberikan kemaslahatan kepada masyarakat. “Kami berharap PTPN VII turut membangunan Kabupaten Muaraenim, antara lain dengan menyalurkan CSR yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat Muaraenim,” katanya. Sementara Kepala Bagian Tanaman Cristian Priyo menjelaskan sejumlah aktivitas unit kebun dan pabrik PTPN VII di wilayah Muaraenim. Terkait dengan
perubahan tanaman di Unit Beringin, Christian menjelaskan bahwa tanaman karet yang ada di kebun itu sudah saatnya direplanting. “Memang sebagian ada
yang diganti dengan tanaman sawit, yaitu sekitar 450 hektar. Soal perizinan, kami sudah mengajukan dan saat ini masih dalam proses,” katanya. (tim)
IKI Muaraenim Salurkan Bantuan Buku Selain itu, dengan membaca bukubuku cerita pahlawan yang juga diberikan siswa akan mendapatkan sosok untuk menjadi teladan. Bantuan ini menurut Ny. Corry, memang di fokuskan kepada sekolah yang terletak di desa-desa penyangga Unit Kerja dan juga Kantor Distrik Muaraenim. Tujuannya adalah sebagai kontribusi perusahaan untuk
mengembangkan masyarakat sekitar. “Dengan bantuan tersebut, kami harapkan kehadiran PTPN VII menjadi semakin berarti dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat,” jelas Ny. Corry. Bantuan buku tersebut untuk SD di Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. (tim)
SD yang mendapat bantuan buku
I
katan Kekeluargan Istri (IKI) PTPN VII Wilayah Distrik Muaraenim menyalurkan bantuan buku bacaan kepada 18 sekolah dasar (SD). Bantuan buku diserahkan secara simbolik oleh Ketua IKI Wilayah Distrik Muaraenim kepada para Ketua IKI Cabang, bersamaan dengan kegiatan arisan pada 24 Oktober 2015. “Bantuan buku kepada
sekolah-sekolah merupakan salah satu program dari IKI Pusat. Untuk wilayah Muaraenim ada 31 jenis buku pelajaran dan bacaan yang kami salurkan untuk sekolah dasar,” tutur Ketua IKI Wilayah Distrik Muaraenim Ny. Corry Robert Simanjuntak. Melalui buku-buku tersebut, lanjutnya, IKI berharap siswa SD mendapatkan tambahan referensi untuk mengenal kebudayaan daerah dan bangsanya melalui cerita rakyat.
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
WARTA engan bonus produksi dari 14 Oktober hingga 31 Desember 2015, diestimasikan protas rata-rata bisa lebih tinggi dari target. Kondisi ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan hasil yang di peroleh tahun 2014, yaitu pada periode yang sama baru diperoleh protas ratarata 21,5 ton/ha. “Dengan capaian target tersebut, Unit Betung dalam dua tahun terakhir mencapai produksi tertinggi dari semua unit kelapa sawit PTPN 7. Semua ini berkat kerja keras teman-teman di Unit Betung secara tim,” kata GM Distrik Banyuasin H. Wahyu Supriatna, didampingi Manajer Unit Betung Daniel Solikhin, ketika dibincangi Media Agro 7 di ruang kerjanya, 20 Oktober 2015. Wahyu memberikan ucapan selamat untuk teman-teman di Betung terhadap pencapaian ini. Dia berharap pada tahun 2016 dapat mengulangi lagi prestasi tahun ini. Dengan kerja optimal, target protas rata-rata sebesar 23,5 ton untuk setahun sudah tercapai pada tanggal 14 Oktober. “Nah, bonusnya adalah sisa waktu yang ada, yaitu sekitar 65 hari panen, digunakan untuk membantu kekurangan produksi unit lain yang belum tercapai targetnya. Jadi di setiap kesempatan saya bertemu dengan Manajer Betung, saya sampaikan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah dicapai,” katanya. Dia berharap prestasi yang ditorehkan Unit Betung selama dua tahun berturut-turut ini juga bisa dilalui oleh unitunit yang lain. “Terutama yang memiliki pabrik sehingga dapat memanfaatkan limbah cair dan padat untuk pupuk,” katanya. Ke depan dalam jangka pendek yang harus diraih adalah protas yang sesuai dengan hasil kunjungan tim PPKS (J.Brahmana), yaitu peningkatan protas secara bertahap pada 2016 dengan target 26,7 ton per hektar dan pada tahun-tahun berikutnya bisa mencapai 30 ton/ha. Menurut Wahyu, Apa yang dicapai Unit Betung saat ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja cerdas tim. Sebelum menjadi GM Distrik Banyuasin, Wahyu Supriatna yang memimpin tim kerja di Betung selama 3 tahun (20122015). Pada setiap kesempatan, Wahyu selalu memotivasi seluruh karyawan bahwa bahwa semua harapan di dunia ini bisa dicapai asal mau mengusahakannya. “Kita terus bekerja dan berdoa, insyaallah doa kita dikabulkan jika disertai dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh,” katanya. Apalagi pengetahuan mengenai budidaya tanaman, khususnya sawit, sebagian besar sudah dipahami dan dikuasai oleh karyawan. Tinggal bagaimana mengaplikasikan di lapangan. “Kadang-kadang teori memang tidak berbanding lurus dengan praktek di lapangan. Sekarang inovasi-inovasi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang kita harapkan,” kata Wahyu. Masih menurut Wahyu bahwa dengan melihat sumber daya yang ada, sangat mungkin untuk membuat produksi terus meningkat. Misalnya dengan memanfaatkan tankos, BOC, dan pupuk kandang, yang selama ini menjadi limbah.
D
4
Unit Betung Capai Protas Tertinggi Unit Betung yang memiliki areal kebun kelapa sawit seluas 3.162 ha saat ini menorehkan prestasi yang menggembirakan. Berdasarkan evaluasi hingga pada pertengahan Oktober 2015 target produktivitas (protas) sebesar 23,5 ton per hektar terlampaui.
H. Wahyu Supriyatna GM Distrik Banyuasin
“Nah kita tinggal memanfatkannya. Tanaman itu harus kita manjakan, sama dengan manusia. Kalau kita memanjakannya maka kita pun akan diberikan hasil yang kita harapkan. Termasuk air hujan harus dikelola dengan baik, di antaranya membuat kantong-kantong
penampungan air untuk dimanfaatkan pada musim kemarau,” katanya. Wahyu juga mengungkapkan bahwa hasil kerja teman-teman di Unit Betung perlu mendapat apresiasi yang tinggi. “Mereka bekerja secara profesional. Sistem di sana memang sudah
jalan. Mereka tidak tergantung ada atau tidaknya pimpinan. Mereka bisa memilah kondisi. Kapan saatnya bercanda, kapan saatnya bermusik, kapan saatnya berolahraga, dan kapan saatnya bekerja. Kemudian yang terpenting saling menghargai,” katanya. (tim)
Berbagi Daging Kurban untuk Warga
D
alam rangka Hari Raya Idhul Adha 1436 Hijriyah/2015 M Unit Kebun Kelapa Sawit Padangratu bersama dengan pekerja dan masyarakat sekitar melaksanakan sholat Idhul Adha 1436 H di lapangan sepakbola setempat dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban sebanyak dua ekor sapi. Kedua hewan kurban tersebut 1 ekor sapi berasal dari Manajer dan Staf UKKS Padangratu dan 1 ekor sapi merupakan bantuan dari Gubernur Lampung Ridho Ficardo. Pemotongan hewan kurban dilaksanakan di halaman Masjid Almuhajirin UKKS Padangratu disaksikan oleh Manajer, Askep, Staf, Kepala Kampung Karangsari, dan masyarakat sekitar. Pada kesempatan tersebut Ir. Panani selaku Manajer UKKS Padangratu dalam sambutannya mengatakan bahwa memaknai Idul Adha adalah dengan berkurban dan saling berbagi dengan sesama serta menanamkan jiwa kepedulian sosial untuk mencari ridho Allah dan menyiarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.
Ketua PHBI UKKS Padangratu Fery Rosadiansyah sebagai pihak yang diamanati Gubernur Lampung guna membantu menyalurkan bantuan hewan kurban untuk masyarakat menyerahkan hewan kurban bersama Manajer UKKS Padangratu Panani kepada Panitia kurban Masjid Almuhajirin UKKS Padangratu. Sedangkan daging hasil pemotongan kurban dibagikan kepada masyarakat yang ada disekitar UKKS Padangratu meliputi Desa Karangsari, Desa Gunungraya, dan warga Implasment. Kepala Kampung Karangsari atas nama masyarakat menyampaikan berterima kasih kepada UKKS Padangratu yang telah membagi daging kurban. Masyarakat juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung H. Ridho Ficardho yang telah memberikan 1 ekor sapi pada kurban kali ini, yang mana hal ini sangat terasa sekali manfaatnya bagi masyarakat mengingat kondisi perekonomian saat ini lagi sulit.(tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
WARTA
5
Salurkan Dana Kemitraan kepada 68 UMKM Unit Betung kembali menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar Rp484,500 juta kepada 68 mitra binaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Rabu, 7 Oktober 2015. Penyerahan disaksikan Muspika dan Dinas Perkebunan Kabupaten Banyuasin.
D
engan demikian pada tahun 2015 ini Unit Betung sudah dua kali menyalurkan dana PK, yaitu pada 28 April 2015 sebesar Rp461 juga kepada 70 orang UMKM dan kali ini Rp484,500 juta kepada 68 mitra binaan. “Jadi total dana yang sudah kita gulirkan pada 2015 ini adalah Rp945,500 juta kepada 138 mitra binaan wilayah Betung. Semoga usaha para UMKM bisa lebih lancar dan berkembang hingga menjadi pengusaha yang sukses,” kata Manajer Unit Betung Daniel Solikhin. Daniel mengharapkan mitra binaan dapat manfaatkan sebaik-baiknya dana kemitraan tersebut menjadi modal kerja dalam upaya mengembangkan usaha yang sudah di jalankan selama ini. “Dana tersebut harus dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Jangan digunakan untuk hal-hal yang lainnya. Karena setelah 3 bulan dari sekarang, Bapak dan Ibu harus mulai membayar angsuran sesuai dengan ketentuannya,” kata Daniel. Lebih lanjut Manajer Unit Betung menyampaikan bahwa dana yang digulirkan saat ini merupakan dana kemitraan
hasil pengembalian dari mitra binaan sebelumnya. “Dana ini terus bergulir. Walaupun kondisi PTPN 7 saat ini sedang sulit, tapi tetap bisa memberikan pinjaman modal kerja kepada UMKM,” katanya. Daniel sangat berharap dana PK juga dapat disalurkan kepada UMKM yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan, “Sampai saat ini penerima dana PK masih didominasi UMKM yang bergerak di bidang jasa dan konsumsi. Belum menyentuh kepada UMKM yang bergerak dibidang pertanian dan peternakan. Saya berharap ke depannya ada UMKM yang bergerak di bidang itu,” katanya. Selanjutnya, Manajer Betung juga menyampaikan terima kasih kepada Asuransi Bumi Putra yang bersedia bekerja sama dalam hal penjaminan para UMKM penerima dan Program Kemintraan. “Dengan adanya perlindungan dari Bumi Putra, bila penerima pinjaman ini sebelum habis masa kontrak pinjamannya dan meninggal dunia maka sisa pinjaman tidak lagi menjadi beban ahli warisnya. Tapi, menjadi tanggung jawab Bumi Putra. Tentunya penerima
dana PK harus membayar premi yang ditentukan oleh Bumi Putra,” katanya. Sementara Evram (46), warga Dusun IV Desa Petaling, Kecamatan Lais, Kabupaten Musibaanyuasin, menyatakan rasa senangnya bisa mendapatkan pinjaman modal kerja dengan bunga ringan. “Ya, saya senang dan berterimakasih kepada PTPN 7 yang telah memberikan pinjaman modal kerja sebesar Rp7 juta. Uang ini akan saya gu-
nakan untuk pengembangan usaha rental band yang sudah 5 tahun saya jalankan,” kata lelaki yang sudah 5 tahun membuka usaha rental band (Future Band) itu. Evram mengaku mendapat pinjaman ini baru pertama kali. “Selama ini saya sudah beberapa kali mengajukan pinjan ke bank, tapi selalu ditolak karena persyaratannya tak bisa saya penuhi,” kata Evram. Kalimat senada disampaikan Murdifin (59), warga
Beri Bantuan kepada Anak Yatim
S
ebagai bentuk kepedulian kepada sesama, Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang ada di wilayah kerja Provinsi Lampung. Penyerahan bantuan dilaksanakan di Masjid Baitun Nabat, Rabu (21/10/ 2015), sekaligus memeriahkan bulan Muharam 1437 Hijriah. Koordinator Bidang Sosial Ny. Halimah Agoes Riyanto mengatakan kegiatan ini merupakan program rutin IKI Pusat, sebagai bentuk kepedulian keluarga IKI kepada anak yatim. Pada kesempatan tersebut IKI memberikan santunan kepada 28 anak yatim, dari IKI Pusat 8 anak, IKI Unit Wilayah Lampung 18 anak, dan IKI Bungamayang 2 anak. Menurutnya, banyak amalan yang dilakukan pada bulan Muharam. Salah satunya melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharam (asyura). “Semoga kita diberikan kesehatan
agar bisa melaksanakan puasa. Selain itu, amalan lain di bulan ini adalah menyantuni anak yatim dan bersilaturahim,” katanya. Dalam tausiahnya Ustazah Ny. Kun Kurniati mengatakan dari 12 bulan dalam satu tahun ada 4 bulan yang dimuliakan, yakni Muhamam, Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Bulan Muharam adalah awal tahun Hijriah. Sejarah dibentuknya kalender hijriah disemangati dengan dasar hijrah. “Bagi yang mengisi tahun baru dengan baik, maka dia adalah orang beruntung,” katanya. Dalam menemui tahun baru ini, hendaknya menjadi orang yang beruntung, yaitu yang selalu beramal baik, antara lain menyantuni anak yatim. “Orang yang menyantuni anak yatim, seperti dua jari dekatnya dengan surga. Bagi orang yang menyisihkan hartanya untuk anak yatim, mendapat balasan yang baik dari Allah. Sebaiknya kita
membiasakan perilaku yang baik tersebut untuk menjadi amalan yang berkelanjutan,” katanya. (dbs)
Jalan Parahiyangan Betung. Sejak 15 tahun mmbuka usaha jual beli perhiasan emas dan perak merasa bersyukur mendapat pinjaman modal kerja sebesar Rp6 juta. “Saya selama ini kesulitan untuk mendapatkan modal kerja. Alhamdulillah ketika saya mendengar informasi Unit Betung melakukan verifikasi terhadap beberapa UMKM untuk diberikan modal kerja, Saya kemudian datang dan mendaftar,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
6
WARTA
Workshop Review Kamus & Profil Kompetensi Bagian SDM PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar Workshop Review Kamus dan Profil Kompetensi SDM Tahun 2015 di Gedung Pertemuan, Selasa (6/10/2015). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Bagian SDM, Kabag Tanaman, Sekretaris Perusahaan, Kepala Urusan, Asisten Kepala, Kepala Bidang, dan Staf.
K
egiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dibuka oleh Direktur SDM Umum Budi Santoso. “Mereview kamus ini wajib dilakukan setiap tahunnya, karena kamus yang ada disesuaikan dengan kondisi sekarang. Bila organisasi berubah, kamusnya juga harus berubah, dan harus dievaluasi,” ujar Direktur SDM dan Umum Budi Santoso Menurutnya, pertemuan kali ini untuk me-review kambali kamus yang sudah ada dan dilakukan secara bertahap. Kamus dan profil kompetensi harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Pada tahun 2011 PTPN VII telah memiliki kamus dan profil kompetensi, dan kamus ini harus dilakukan review, karena kondisi perusahaan pada tahun 2011 berbeda dengan kondisi tahun 2015. Mengacu pada tata nilai perusahaan yang ada sejak tahun 2011 yang terkenal dengan ProMOSI (Produktivitas, Mutu,
Organisasi, Service dan Inovasi), apakah masih relevan dengan kondisi saat ini. Jika masih relevan bagaimana internalisasinya, bagaimana cara membumikan, dan bagaimana aplikasinya. Perusahaan dalam kondisi saat ini dibutuhkan karyawan yang memiliki integritas dan loyalitas. “Perusahaan yang telah memberi kita kehidupan lebih baik, jangan ditinggalkan saat kondisinya memburuk. Pergeseran budaya yang saya lihat, sudah mulai bergeser dari transformasi ke transaksional, bahkan kepedulian terhadap perusahaan sudah mulai berkurang,” katanya. Workshop review kamus dan profil kompetensi ini harus dilakukan, karena merupakan bentuk kepedulian terhadap perusahaan. “Tata nilai kita juga harus dievaluasi kembali, jangan-jangan ProMOSI itu justru tidak lagi sejalan dengan konsep yang ada sekarang,” katanya. (tim)
Seminar Sehari untuk Cegah Seks Bebas
P
erkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi tidak hanya berdampak positif, tetapi banyak pula negatifnya. Salah satunya adalah makin maraknya perilaku seks bebas di kalangan remaja. Untuk itu Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII menggelar seminar untuk memberikan pengetahuan kepada anggotanya tentang dampak buruk perilaku seks bebas. Seminar dilaksanakan di Gedung Pertemuan PTPN VII, Kamis (22/10/2015), diikuti pengurus dan anggota IKI Wilayah Lampung. Dalam paparannya Sri Rejeki menjelaskan tentang faktor penyebab, dampak negatif, serta cara mencegah anak-anak remaja terjerumus pada perilaku seks bebas. Menurutnya, ada beberapa faktor seseorang melakukan seks bebas, di antaranya rapuhnya benteng keimanan, kurangnya perhatian orang tua, ingin dianggap gaul, ketakpedulian masyarakat dan, dan minimnya pengetahuan tentang hubungan seks. “Secara umum ada dua akibat yang ditimbulkan dari
perilaku seks bebas di kalangan remaja, yaitu kehamilan dan terkena penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, bahkan HIV dan AIDS,” jelasnya. Masalah seksualitas di kalangan remaja memang cukup pelik untuk diatasi. Cara menghindari seks bebas antara lain dengan pendidikan seks (sex education) secara benar. Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan, dan sosial-kemasyarakatan. Jadi, pendidikan seks merupakan serangkaian pengetahuan yang diajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. “Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Bagaimana fungsinya sebagai alat reproduksi, tentang menstruasi, masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya,” katanya. Dengan memahami hal-hal tersebut, para remaja bisa bertanggung jawab dengan seks atau
kesehatan anatomi reproduksinya. Sebab, saat ini banyak tawaran komoditas yang bersifat pornografi yang mengedepankan selera dan nafsu belaka. Dampak dari ketidakpahaman remaja tentang seks, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penularan penyakit menular seksual. Diharapkan, setiap orang tua selalu memberikan perhatian kepada anak, menjadi “teman” anak berdiskusi, dan memberikan pemahaman tentang seks kepada anaknya. Lingkungan hendaknya juga tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta dalam pencegahan hubungan seks bebas. Sementara Ketua IKI Pusat PTPN VII Ny. Tina Kusumandaru mengatakan setelah mendengar penjelasan dampak negatif seks bebas pada remaja, sebagai orang tua hendaknya lebih memperhatikan anak-anak. “Jangan sampai mereka terjerumus dalam pergaulan seperti itu, apalagi si pelaku dapat terkena penyakit yang berbahaya,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
7
WARTA
Perbarui Semangat dan Perilaku untuk Menjadi Lebih Baik Guna menjalin tali silaturahmi dan syiar keagamaan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1437 H, di Ruang Rapat Lantai I, Kamis (15/10/2015).
P
eringatan tahun baru Islam ini sebagai salah satu upaya dalam mensyiarkan kegiatan agama Islam, khususnya di lingkungan Kantor Direksi PTPN VII. Selain itu, sebagai sarana tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Peringatan 1 Muharam kali ini mengambil tema “Membangun itqonul amal (kerja profesional) dengan pengokohan iman dan takwa menuju hari esok yang lebih baik”. Melalui momentum ini kita diajak meningkatkan pemahaman
tentang nilai-nilai agama dan mereflesikan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam melaksanakan pekerjaan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pada perusahaan sehingga bisa bekerja secara profesional dan mencapai target. Prinsipnya, pergantian tahun hendaknya dijadikan momentum untuk memperbaharui semangat dan perilaku, berhijrah dari yang tidak baik ke arah yang lebih baik. Ustad Zakaria Ahmad dalam tausiahnya mengapresiasi kegiatan peringatan 1 Muharam yang dilaksanakan
PTPN VII, apalagi perayaan tahun baru ini untuk mempererat tali silaturahmi. “Menjalin tali silaturahmi ini sangat bagus. Bisa membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur,” katanya. Seperti dalam Hadis Nabi SAW bahwa barangsiapa yang menjalin tali
silaturahmi maka akan dipanjangkan umurnya dan dimurahkan rezekinya. Ia menghimbau agar para pekerja di PTPN VII terus menjalin tali silaturahmi dan memantapkan hati untuk selalu berhijrah dari hal-hal yang kurang baik menuju arah yang lebih baik. (tim)
Apa yang Baik Dilakukan pada Bulan Muharram Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim) Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari hadist di atas: Pertama, bulan Muharram merupakan bulan mulia yang dinamakan dengan syahrullah, yaitu bulan Allah. Penisbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, seperti baitullah (rumah Allah), saifullah (pedang Allah), jundullah (tentara Allah) dan lainnya. Ini juga menunjukkan bahwa bulan tersebut mempunyai keutamaan khusus yang tidak dimilili oleh bulan-bulan lain. Bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagai bulan haram, sebagaimana firman Allah swt, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram.” (Q.S. at Taubah :36). Dalam hadis Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: tiga bulan berturut-turut, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim) Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini diambil dari momentum peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Kedua, pada bulan ini disunnahkan berpuasa, bahkan merupakan puasa yang utama sesudah puasa bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam hadist Hurairah ra, di atas. Hadist di atas menunjukkan bahwa Rasulullah saw menganjurkan kaum muslimin untuk berpuasa sebanyak-banyaknya pada bulan Muharram. Tetapi tidak dianjurkan puasa satu bulan penuh, hal itu berdasarkan hadist Aisyah ra, bahwasanya ia berkata,”Saya tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya
tidak melihat beliau berpuasa paling banyak pada suatu bulan, kecuali bulan Sya’ban.”(H.R. Muslim). Ketiga, pada bulan Muharram terdapat hari Asyura yang artinya hari kesepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Ibnu Abbas ra berkata, “Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orangorang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, maka beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.” (H.R. Bukhari dan Muslim) Bagaimana cara berpuasa pada hari Asyura ? Menurut keterangan para ulama dan berdasarkan beberapa hadist, puasa Asyura bisa dilakukan dengan empat pilihan: berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja. Tetapi yang terakhir ini, sebagian ulama memakruhkannya, karena menyerupai puasanya orangorang Yahudi. Cara berpuasa di atas berdasarkan hadist Ibnu Abbas ra, ia berkata: Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, para shahabat berkata,” Wahai Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah pun bersabda, “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan ” (H.R. Bukhari dan Muslim). Begitu juga hadist Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw. Bersabda,”Puasalah pada hari Asyura, dan berbuatlah sesuatu yang berbeda dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” ( H.R. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah). Keutamaan puasa pada hari Asyura adalah barang siapa yang puasa dengan ikhlas pada hari Asyura, niscaya Allah swt akan menghapus dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Abu Qatadah ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa Asyura, maka Rasulullah saw menjawab, “Saya berharap Allah swt menghapus dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya.” (H.R. Muslim) Dosa-dosa yang dihapus di sini adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, seorang muslim harus
bertaubat dengan taubat nasuha, jika ingin diampuni Allah swt. Adapun hikmah puasa Asyura adalah sebagai bentuk kesyukuran atas selamatnya Nabi Musa as dan pengikutnya serta tenggelamnya Fir’aun dan bala tentaranya, sebagaimana yang tersebut dalam hadist Ibnu Abbas di atas. Keempat, dalam menghadapi Tahun Baru Hijriyah, sebagian kaum muslimin mengerjakan beberapa amalan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Hendaknya kekeliruan tersebut bisa dihindarkan. Di antara kekeliruan tersebut adalah: 1.
2.
3.
Menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai hari raya kaum muslimin, mereka merayakannya dengan cara saling berkunjung satu dengan yang lainnya, atau saling memberikan hadiah satu dengan yang lainnya, bahkan sebagian dari mereka mengadakan sholat tahajud dan doa-doa khusus pada malam tahun baru. Padahal dalam Islam hari raya hanya ada dua, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Menjadikan tanggal 10 Muharram sebagi hari berkabung, sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah Rafidhah. Mereka meratapi kematian Husen bin Ali yang terbunuh di Karbala. Bahkan sejak Syah Ismail Safawi menguasai wilayah Iran, dia telah mengumumkan bahwa hari berkabung nasional berlaku di seluruh wilayah kekuasaannya pada tanggal 10 hari pertama bulan Muharram. Ritual meratapi kematian Husen ini dilakukan dengan memukulkan tangan mereka ke dada, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyabet badan mereka dengan pisau dan pedang hingga keluar darahnya, dan sebagian yang lain melukai badan mereka dengan rantai. Menjadikan malam 1 Muharram untuk memburu berkah dengan berbondong-bondong menuju lokasi tertentu, seperti di Kota Solo untuk menyaksikan ritual kirab dan pelepasan kerbau bule, yang kemudian mereka berebut kotorannya yang diyakini bisa membuat dagangan laris dan membawa berkah di dalam kehidupan mereka. Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan syirik dan bid’ah dan menunjukkan kita kepada jalan yang lurus. (ags/puskafi/ahmadzain)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
8
AKTIVITAS
Gula Bungamayang Berlabel SNI •
Tahun ini Jadi Kandidat Proper Emas
Pabrik Gula PTPN VII Bungamayang terus meningkatkan kualitas produk gula kristal putih. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat standar mutu dan menerakan label SNI pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan PG Bungamayang sejak 16 Juni 2015.
L
abel SNI tersebut untuk memberikan jaminan mutu dan perlindungan bagi masyarakat atas beredarnya produk GKP,” ujar Manajer Pabrik PG Bungamayang, Sumardiyono, di ruang kerjanya (15/10/ 2015). Ia menambahkan dengan adanya label ini juga memberikan jaminan kualitas dan kepastian hukum bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan distribusi dan peredaran GKP, serta mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dan peredaran gula kristal putih. Selain itu, label ini juga dapat meningkatkan daya saing GKP. Ia menjelaskan penerapan sertifikat
“
SNI merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan Badan Standarisasi Nasional (BSN). Untuk menerakan label SNI, pabrik gula harus memiliki Sertifikat Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) dan sebagai prasyarat harus menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 22000:2009 atau Sistem Manajemen Mutu Keamanan Pangan (SMKP) ISO01-4852-1998 HACCP. Sumardiyono menjelaskan produksi gula PG Bungamayang tahun ini sampai dengan 15 Oktober 2015 telah tercapai 92.000 ton gula dari tebu yang digiling sebanyak 1.140.000 ton. Kapasitas giling PG Bungamayang
tahun ini 6.500 TCD (ton cane per day) dari kapasitias inklusif 7.500 ton TCD.
Kandidat Proper Emas PG Bungamayang juga telah membuktikan sebagai salah industri yang memperhatikan lingkungan. Dalam tiga tahun terakhir Bungamayang meraih penghargaan Green Industry level 5. “Kami juga satu-satunya perusahaan BUMN
Perkebunan yang meraih Proper Hijau tiga kali berturut-turut sejak tahun 2012,” kata Sumardiyono, didampingi Asisten Kepala Pabrik Gunawan. Sebagai penghargaan atas prestasi tersebut, pada tahun 2015 ini Bungamayang mendapatkan undangan untuk memberikan presentasi tentang 9ndustri hijau di Milan, Italia, pada
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
9
AKTIVITAS
September 2015. Selain itu, pada Oktober 2015 ini juga diundang mengikuti kegiatan World Expo di Prancis. Berdasarkan hasil penilaian sementara, Bungamayang juga dicalonkan sebagai salah satu industri untuk mengikuti penilaian Proper Emas Tahun 2015. “Penilaian sementara Bungamayang termasuk perusahaan yang 100 persen taat dan dicalonkan untuk mengikuti penilaian Proper Emas,” katanya. Sebenarnya, tahun lalu juga jadi kandidat dan sudah mengikuti penilaian Proper Emas. “Tapi gagal dan tetap memperoleh Proper Hijau,” katanya. Kekurangan yang membuat gagal memperoleh Proper Emas adalah dalam masalah CSR. Sebab, kandidat pesaing pada umumnya perusahaan besar dengan CSR yang nilainya juga besar. Keunggulan PG Bungamayang dalam melakukan efisiensi energi antara lain dalam
pemakaian residu untuk bahan bakar. Tahun ini bisa menghemat menjadi 150 ton, jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang menghabiskan 780 ton. “Berdasarkan RKAP tahun 2015 pemakaian residu dianggarkan 600 ton. Jadi, kami bisa menghemat sekitar Rp6 miliar,” katanya. Sebagai penggantinya adalah ampas tebu dan cangkang sawit yang diambil dari pabrik pengolahan kelapa sawit. PG Bungamayang juga hemat dalam pemakaian belerang dan kapur sebagai bahan pembantu olah gula, karena menerapkan sistem koagulan. “Dari sejumlah pabrik gula yang ada, baru kita yang menerapkan sistem koagulan yang ternyata sangat irit dalam pemakaian kapur dan belerang,” katanya. Sumadiyono mengakui pada tahun ini rendemen rata-rata yang dihasilkan memang sedikit turun dibandingkan tahun lalu, yaitu sampai pertangahan Oktober 2015 rata-rata 7,9 persen. Sementara tahun lalu rendemen rata-rata 8,4 persen. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh faktor iklim, yaitu kemarau
yang lumayan panjang. Akibat kekeringan, kandungan gula dalam tebu juga menurun. Dampak kemarau tahun ini memang sangat terasa, karena selama sekitar 5 bulan tak ada hujan. Meski agak tertolong dengan
cadangan air di embung-embung, areal yang kekeringan sangat luas. “Memang perlu lebih banyak embung lagi agar cadangan air juga makin banyak,” katanya. Saat ini ada 315 embung yang efektif untuk pengairan.(tim)
Samakan Persepsi lewat FGD Self Assessment
G
una menyamakan persepsi pola kerja dalam melaksanakan asesmen dalam pelaksanaan GCG, PT Perkebunan Nusantara VII menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Self Assessment Good Corporat Govenance Tahun 2015. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai I, Rabu (28/10/ 2015), menghadirkan narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung. Kegiatan diikuti oleh Tim Self Assessment GCG PTPN VII, dibuka Direktur Keuangan Agoes Riyanto.
“FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi pola kerja dalam self assessment GCG Tahun 2015, sehingga pada saat dilakukan penilaian oleh Tim BPKP tahun berikutnya, pencapaian skor dapat lebih akurat, tepat, dan skornya dipertahankan atau bahkan ditingkatkan,” jelas Agoes Riyanto dalam sambutannya. Menurutnya, Pemegang Saham dalam RKAP Tahun 2015 menargetkan pencapaian skor GCG Tahun 2015 sebesar 85, meningkat dari pencapaian skor GCG tahun 2014 sebesar 83,9. Pencapaian target skor 85 dilakukan melalui perbaikan terhadap Area of Improvement (AOI) GCG Tahun 2014, yang tentunya memerlukan kerja keras dan perhatian dari seluruh Tim Pemantau GCG dan Tim Self Assessment GCG. Ia juga menjelaskan bahwa Direksi PTPN VII mendukung kegiatan self assessment GCG guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik yang diharapkan dapat mendukung pencapaian kinerja perusahaan. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
10
AKTIVITAS
Pelatihan Asesor KPKU Holding Perkebunan dengan menilai kriteria proses dan hasil meliputi sebagai berikut. Kriteria Penilaian KPKU: Bagian I Profil Organisasi; Bagian II: Kategori 1Kepemimpinan; Kategori 2- Perencanaan Strategis; Kategori 3- Fokus pada Pelanggan; Kategori 4- Pengukuran,
Dalam rangka pelaksanaan Asesmen Implementasi KPKU dan Tindak Lanjut OFI tahun 2014 yang dilaksanakan pada bulan November s/d Desember 2015, Holding Perkebunan telah menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN Tahun 2015 untuk pertama kalinya sebanyak 3 gelombang. elatihan gelombang pertama diselenggarakan di Medan, gelombang kedua diselenggarakan di Puncak, Bogor, dan gelombang ketiga diselenggarakan di Surabaya. PTPN VII masuk pada gelombang kedua yang bertempat di Ruang Pertemuan Mess Agrowisata Kebun Gunung Mas PTPN VIII Puncak Bogor. Pelatihan Asesor berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Oktober 2015 dan diikuti oleh 17 peserta yang terdiri atas 3 orang (PTPN VII), 8 orang (PTPN VIII), 3 orang (PTPN IX), dan 3 orang (PTPN XIV). Pada pukul 08.30 WIB tanggal 20 Oktober dilaksanakan opening ceremony oleh Kabag SDM PTPN VIII Oce Darmawan yang mewakili Direksi PTPN VIII selaku tuan rumah. Kegiatan ini dilakukan guna mendukung amanat dari Kementrian BUMN dan perwujudan citacita Kementrian BUMN melalui Holding Perkebunan untuk membawa Perusahaan Perkebunan menjadi perusahaan kelas dunia World Class Company dengan membangun kinerja BUMN yang baik dan terukur yang masuk kedalam Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan. Selain itu, juga memberikan wawasan dan masukan kepada para asesor dalam pelaksanaan KPKU Holding Perkebunan yang mengacu pada buku KPKU BUMN tahun 2015 yang mengadopsi kriteria Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelence (MBCfPE). Bertindak sebagai narasumber pelatihan yang siap Sharing & Transfer Knowledge, yakni Tio Handoko dan David Sihombing (PTPN III Persero). “Landasan
atau dasar hukum dari penerapan KPKU akan diperkuat agar KPKU dapat menjadi pegangan dalam membantu Manajemen untuk menemu kenali perusahaan pada semua proses kegiatan,” kata Tio, sebelum memulai Pelatihan Assesor KPKU tersebut. KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) adalah salah satu alat yang digunakan oleh Perusahaan Holding yang merupakan mandat dari Kementerian BUMN untuk menilai kinerja perusahaan secara menyeluruh
P
Analisis, dan Pengelolaan Pengetahuan; Kategori 5- Fokus pada Tenaga Kerja; Kategori 6- Fokus pada Operasi; dan Kategori 7- Hasil-hasil usaha. Bagian III adalah Tahapan Penilaian Kinerja yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Kemudian Dimensi Penilaian KPKU meliputi:
Implemetnasi KPKU menjadi salah satu tools salah satu KPI Direksi yang sudah berjalan sejak tahun 2011 dengan capaian skor sesuai tabel berikut.
MoU Kementerian BUMN dengan GE Technology Indonesia ada Selasa (20/10/2015), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT GE Technology Indonesia tentang program pengembangan kepemimpinan dan pelatihan teknis khusus. Acara dilaksanakan di Aula lantai 21 Kementerian BUMN. MoU tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, dengan Chief Executive Officer PT GE Technology Indonesia Handry Satriago, yang disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Chief Executive Officer PT GE Technology Jeffrey R. Immelt. “Ini sebagai langkah perwujudan peran BUMN sebagai agen pembangunan yang diarahkan untuk mendukung visi Presiden RI dalam pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, bandar udara, pelabuhan, pengembangan tenaga listrik dan penyediaan energi,” kata Menteri BUMN Rini M. Sumarno. Dia menjelaskan saat ini 33 persen penduduk Indonesia berada di usia produktif, karena itu tiap tahun paling tidak harus membuka tiga juta lowongan kerja. “Dengan adanya kerja sama dengan GE diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM kita sehingga dapat membangun industri di Indonesia,” harap Rini. Kerja sama ini memang dilakukan karena Kementerian BUMN bermaksud mengembangkan kemampuan para pemimpin kunci dan calon pemimpin kunci di lingkungan Kementerian BUMN dan BUMN, khususnya di bidang manajemen dan penerapan teknologi maju dalam operasional BUMN. Sementara PT Pertamina (Persero) juga sedang menjajaki kerja sama dengan General Electric (GE) untuk mengembangkan kilang gas alam cair berukuran kecil (mini LNG). Mini LNG tersebut rencananya akan
P
dibangun di Blok Simenggaris Kalimantan Timur. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengaku belum bisa memberitahukan teknis kerjasama yang akan dilakukan dengan GE terkait pembangunan kilang ini. Dia juga enggan menyebutkan berapa besar nilai investasi untuk pembangunan mini LNG tersebut. “Sedang kami pelajari berupa mini LNG di blok seperti Simenggaris,” kata Dwi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/10). Selain kerjasama dengan Pertamina untuk pengembangan kilang gas, pemerintah juga mendorong GE berinvestasi di sektor lain. Investasi ini bisa dilakukan GE dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan produsen teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut siap berinvestasi US$ 1 miliar dolar. Rini akan mengarahkan investasi tersebut ke proyek seperti pembangkit listrik, perkeretaapian, dan juga mesin pesawat. Selain itu Rini juga meminta GE bisa membantu pembangunan kapasitas Sumber Daya Manusia pada perusahaan BUMN. “Jadi bukan hanya produksi dan menyuplai turbin, tapi GE juga berperan dalam transfer soft technology kepada kita,” kata Rini. GE pun sepakat dengan permintaan pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan transfer teknologi di Indonesia. Mengenai pembangunan kapasitas SDM ini GE telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Kementerian BUMN, pada Selasa kemarin (20/10). Chief Operating Officer GE Jeffrey R. Immelt mengatakan pihaknya siap merespon tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Saya menerima tantangannya dan kita harap kita tetap bisa menjadi partner yang baik,” kata Immelt. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
Sinergi BUMN Bangun Fasilitas Publik
11
WARTA
Pemerintah mendorong sinergi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembangunan dan penyediaan fasilitas publik. Sinergi di beberapa BUMN telah menunjukkan hasil. Untuk itu pemerintah akan menerbitkan peta jalan arah dan kinerja BUMN pada akhir tahun 2015.
M
enteri BUMN Rini Soemarno, di sela-sela paparan publik Laporan 1 Tahun Kementerian BUMN, Senin (26/10/2015), di Jakarta, menyebutkan sejumlah langkah sinergi yang sudah dilakukan BUMN. Sebagai contoh, sinergi BUMN Karya dalam pembangunan jalan. Melalui sinergi, proyek dinilai berjalan cukup cepat, seperti ruas tol Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer yang ditargetkan selesai pada Maret 2017. Dalam Laporan Satu Tahun Kementerian BUMN, contoh sinergi antarperusahaan negara tercatat pada proyek pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, Sumatera Utara. Sejumlah BUMN, antara lain PT PLN (Persero), PT Pertamina Gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Perkebunan Nusantara III, PT Inalum, dan PT Bukit Asam Tbk. menyediakan fasilitas vital, misalnya gardu induk 150 kiloVolt, jaringan transmisi pipa gas Belawan, pengembangan distribusi, hilirisasi kelapa sawit, dan beberapa pabrik. Menteri Rini Soemarno juga terus mendorong sejumlah anak perusahaan BUMN untuk menjual saham perdana di bursa atau melakukan initial public offering (IPO). Menurutnya, saat ini sejumlah anak perusahaan BUMN memiliki kinerja yang cukup untuk melakukan IPO dan induk BUMN belum
BUMN yang akan di-merger harus bergerak di sektor yang sejenis. Hal tersebut guna mempermudah prosesnya. “Jadi yang punya usaha mirip-mirip. Sebagai contoh anak-anak perusahaan PTPN yang memproduksi sarung tangan karet. Bisa kita jadikan satu, sehingga usahanya cukup besar dan memungkinkan untuk IPO,” katanya. Rini percaya proses merger anak BUMN akan lebih optimal sebelum perusahaan masuk lantai bursa.
Gelar Konferensi Pers
Rini Soemarno Menteri BUMN
memiliki rencana untuk melakukan IPO. Oleh karena itu, pihaknya berencana menggabungkan anak-anak BUMN tersebut sebelum memperdagangkan sahamnya di pasar modal. “Kalau untuk sekarang kita belum lihat BUMN untuk IPO di 2016. Tapi mungkin anak atau cucunya. Karena ada beberapa anak perusahaan yang mungkin akan kita satukan,” tuturnya di Jakarta, Jumat (23/ 10/2015). Rini mengatakan anak perusahaan
Setahun sudah Kementerian BUMN berada di bawah komando Rini M. Soemarno. Selama periode tersebut banyak capaian yang telah diraih. Sebagai laporan atas kinerja selama satu tahun, Kementerian BUMN menggelar Konferensi Pers di Aula Lantai 21 Kantor Kementerian BUMN pada Senin (26/10/2015). Acara yang dipandu oleh Wianda Pusponegoro, vice president corporate communication PT Pertamina (Persero) ini, turut pula dihadiri pimpinan 10 BUMN yang bergerak di bidang energi, perbankan, dan karya. Sebelum Menteri BUMN memberikan sambutan, undangan disuguhi video yang berisi kumpulan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh BUMN sebagai kontribusi dalam Program BUMN Hadir untuk Negeri.
BUMN menyelenggarakan beragam kegiatan dalam memperingati HUT ke70 RI yang diinisiasi Kementerian BUMN, seperti Bedah Rumah Veteran dan Sumbangan Perlengkapan Laboratorium untuk 17 SMK. Pada Jumat lalu (23/10/2015), Kementerian BUMN juga meluncurkan program Siswa Mengenal Nusantara yang diikuti 578 pelajar SMA dari 34 provinsi. “Bapak Presiden menekankan bahwa Indonesia tidak akan berkembang perekonomiannya apabila infrastruktur tidak dibangun secara cepat pula. Dengan kegiatan ini kami memberikan gambaran bagaimana BUMN-BUMN telah bekerja selama satu tahun dan merealisasikan salah satu program Presiden RI untuk berpartisipasi membangun negeri,” papar Rini. Pada kesempatan tersebut, Profesor Rhenald Kasali menyampaikan paparan terkait Kinerja Satu Tahun Kementerian BUMN dan BUMN. Keterlibatan Prof. Rhenald adalah karena beliau diminta untuk melakukan asesmen terhadap program-program yang telah dilakukan oleh BUMN selama periode saru tahun ini. Kegiatan ini ditutup dengan tanya jawab antara Menteri BUMN Rini M. Soemarno, yang didampingi jajaran Pejabat Eselon I Kementerian BUMN dengan para wartawan dari berbagai media. (tim)
Menteri BUMN Lantik Pejabat Eselon II, III, dan IV
P
ada Kamis malam (22/10/2015), Ruang Aula lantai 21 Kementerian BUMN ramai oleh pegawai berseragam putih hitam. Malam itu merupakan salah satu hari bersejarah bagi perjalanan Kementerian BUMN karena diselenggarakannya Upacara Pelantikan Pejabat Eselon II, III dan IV. Menteri BUMN Rini M. Soemarno langsung memimpin Pengambilan Sumpah Jabatan pada pelantikan yang juga dihadiri para pejabat Eselon I, Staf Khusus Menteri BUMN, para Direktur BUMN, dan undangan. Pejabat Kementerian BUMN yang dilantik terdiri atas 11 Pejabat Eselon II (berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-193/MBU/10/2015 tanggal 21 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan Kementerian BUMN). Juga 46 Pejabat Eselon III (berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-22/S.MBU/10/2015 tanggal 22 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Struktural Eselon III.a Di Lingkungan Kementerian BUMN). Dan 108 Pejabat Eselon IV (berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-23/S.MBU/10/2015 tanggal 22 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Struktural Eselon IV.a Di Lingkungan Kementerian BUMN).
Namun, belum semua Pejabat Eselon II dilantik pada kesempatan tersebut. Saat ini masih ada 11 jabatan Eselon II yang lowong dan pengisiannya akan dilakukan secara terbuka. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas yang secara simbolis diwakili oleh Sylvester Agung (Eselon II), Indriani Widiastuti (Eselon II), Abdi Mustakim (Eselon III), Hendrika Nora (Eselon III), Purwito (Eselon IV), dan Fanita Meilisa (Eselon IV). “Mengutip semboyan the right man and the right place, penempatan pejabat Eselon II, III, dan IV ini sudah sesuai dengan kompetensinya. Maka dari itu, dengan adanya amanah ini, seluruh pejabat yang dilantik harus dapat menjadi contoh dan teladan bagi BUMN dengan bekerja lebih cepat dan berpikir lebih matang dalam menyokong BUMN. Dan dengan jabatan ini pula, dapat lebih bijaksana dengan rekan kerja dan staf,” tutur Menteri Rini dalam sambutannya. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
12
KESEHATAN
MENGENAL TANAMAN BERKHASIAT OBAT Obat alami sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beribu tahun yang lalu. Di Indonesia, penggunaan obat alami yang lebih dikenal sebagai jamu, telah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan terus dilestarikan sebagai warisan budaya. ahan baku obat alami ini dapat berasal dari sumber daya alam biotik maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik, flora, fauna, dan biota laut. Sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya daratan, perairan, dan angkasa serta mencakup kekayaan atau potensi yang ada di dalamnya. Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang mendiami banyak pulau, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat. Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di setiap pulau-pulau besar di Indonesia. Pengembangan obat alami dari flora ini patut mendapatkan perhatian yang lebih besar, bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, melainkan juga permintaan pasar terhadap bahan baku obat tradisional terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya. Yang dimaksud dengan obat alami adalah sediaan obat, baik berupa obat tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia (bahan segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam. Yang dimaksud dengan obat alami adalah obat asal tanaman. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat daftar sejumlah tanaman berkhasiat obat yang mempunyai prospek pengembangan yang potensial.
B
Manfaat bagi kesehatan manusia Di samping kebutuhan sandang, pangan, papan, serta pendidikan, kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena dengan kondisi kesehatan yang baik dan kondisi tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan proses kehidupan, tumbuh, dan menjalankan aktivitasnya dengan baik. Apabila terjadi suatu keadaan sakit atau gangguan kesehatan, obat akan menjadi suatu bagian penting yang berperan aktif dalam upaya pemulihan kondisi sakit tersebut. Selama ini, pembangunan kesehatan meletakkan ilmu pengobatan Barat (modern) sebagai dasar sistem kesehatan nasional. Begitu pula berbagai peraturan dan kebijakan lebih banyak menyangkut obatobatan modern. Di lain pihak, merujuk pada filosofi pengobatan Timur, eksistensi manusia tidak terpisah dari unsur alam semesta, yang meliputi air, api, tanah, dan udara. Keberadaan manusia di tengah kehidupan harus dipandang secara holistik. Ketika manusia terganggu kesehatannya, harmoni kehidupannyapun terganggu. Pada saat inilah manusia membutuhkan obat untuk memulihkan kesehatannya. Berbicara mengenai obat alami, sumber penggunaannya dapat ditelusuri dari budaya dan konsep kesehatan dari beberapa prinsip pandang di antaranya Ayurveda, Cina, dan Unani-Tibb. Sistem Ayurveda yang berkembang di India dan kawasan Asia Tenggara menganut konsep pemulihan kesehatan berdasarkan pengembalian (restorasi) dan menjaga keseimbangan tubuh pada keadaan normal. Sistem Cina, yang berkembang di Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan, pada intinya menekankan pada pengembalian hubungan fungsional yang dinamis antarorgan tubuh. Sedangkan sistem Unani-Tibb yang berkembang di Timur Tengah terutama Mesir dan Turki, berdasarkan konsep terapi secara sistematis.
Di Indonesia sendiri, landasan ilmiah konsep pengobatan tradisional belum didokumentasikan secara sistematis, namun manfaatnya telah dirasakan terutama oleh masyarakat yang hidupnya jauh dari fasilitas pengobatan modern. Penggunaan tanaman obat di kalangan masyarakat sangat luas, mulai untuk bahan penyedap hingga bahan baku industri obatobatan dan kosmetika. Namun, di dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat, kenyataannya peran obat-obat alami belum sepenuhnya diakui, walaupun secara empiris manfaat obatobat alami tersebut telah terbukti. Sebagai contoh adalah penggunaan jamu sebagai obat kuat, obat pegal linu, mempertahankan kebugaran, pereda sakit saat datang bulan, dan lain-lain, menyiratkan penggunaan jamu yang sangat luas di masyarakat. Memang disadari bahwa produksi jamu belum banyak tersentuh oleh hasilhasil penelitian karena antara lain disebabkan para produsen jamu pada umumnya masih berpegang teguh pada ramuan yang diturunkan turun-temurun. Akibatnya, hingga saat ini obat tradisional masih merupakan bahan pengobatan alternatif di samping obat modern. Dengan adanya krisis moneter yang melanda Indonesia dan berlanjut menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, berdampak pada melonjaknya harga obatobatan modern secara drastis, karena lebih dari 90 persen bahan bakunya tergantung impor. Obat tradisional yang merupakan potensi bangsa Indonesia, seharusnya dapat ikut andil dalam memecahkan permasalahan ini dan sekaligus memperoleh serta mendayagunakan kesempatan untuk berperan sebagai unsur dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Terlebih-lebih dengan adanya kebijakan Menteri Kesehatan RI tahun 1999 untuk mengembangkan dan memanfaatkan tanaman obat asli Indonesia untuk kebutuhan farmasi di Indonesia. Kecenderungan kuat untuk menggunakan pengobatan dengan bahan alam, tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga berlaku di banyak negara karena cara-cara pengobatan ini menerapkan konsep back to nature atau kembali ke alam yang diyakini
Tabel Tanaman obat fitofarmaka yang prospektif
mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan obatobat modern . Mengingat peluang obatobat alami dalam mengambil bagian di dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat cukup besar dan supaya dapat menjadi unsur dalam sistem ini, obat alami perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu.
Pembuatan Obat Tradisional Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam, sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku.
Cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi, dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan, dan personalia yang menangani. Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan, dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. (tim)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
MARI MENGENAL MANAJEMEN PROYEK
13
WAWASAN
Menyambung tulisan terdahulu yang berjudul “Mengenal Lebih Jauh tentang Inovasi” (Media Agro7 edisi Januari 2015), ada baiknya kita mengenal suatu proses yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan sebuah inovasi tersebut, yaitu manajemen proyek. Dalam menjalankan proyek, setiap organisasi mempunyai tahapan tersendiri tergantung kebutuhannya. Oleh karena itu, pada tulisan kali ini akan dijelaskan secara umum (sebagai bahan referensi) hal-hal apa saja yang dapat dikelola dalam manajemen proyek. Gambar 1. WBS Kedai Minum Teh
Oleh Willy Mulyawan
[email protected]
S
ebelum kita lanjutkan, ada baiknya kita mengenal definisi proyek itu sendiri. Dalam presentasinya, Honig (2012) menjelaskan bahwa project is A unique (non-routine), one-time effort limited by time, budget, resources, and performance specifications designed to meet customer needs with a view to improvement/change. Penjelasannya adalah bahwa sebuah proyek merupakan sebuah kegiatan di luar kegiatan rutin yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumberdaya dan kriteria kinerja yang dapat memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan ruang untuk perbaikan/ perubahan. Karakteristik utamanya adalah mempunyai tujuan yang jelas, sumberdaya yang spesifik meliputi waktu, biaya dan kualitas, mempunyai batasan waktu (ada awal dan akhir), membutuhkan partisipasi lintas bagian/unit dalam organisasi dan mendorong terjadinya perubahan, perbaikan dan inovasi. Untuk mengenal tahapan implementasi dalam manajemen proyek mari kita ambil sebuah contoh sederhana (agar mudah untuk dipahami), yaitu proyek pembangunan sebuah Kedai Minum Teh. Sebagai catatan, tahapan-tahapan yang akan diurai dalam tulisan ini merujuk pada Gray dan Larson (2011) dan uraian aktivitas-aktivitas yang dijabarkan dalam tulisan ini dibuat secara sederhana dan hanya sebagai contoh. Saat kita akan memulai implementasi proyek pembangunan sebuah Kedai Minum Teh, perlu didefinisikan isu-isu apa saja yang terkait dengan rencana proyek yang akan dikerjakan. Isu-isu yang terkait tersebut diantaranya adalah: belum adanya kedai khusus yang digunakan untuk minum teh secara spesial dan (walaupun ada) kedai sejenis belum menyediakan fasilitas koneksi internet yang sophisticated. Setelah kita mendefinisikan isu-isu terkait, selanjutnya kita menentukan Objectives, Deliverables, Milestones, Technical Requirements, Limits and Exclusions, dan User Review dari proyek yang akan kita jalankan. 1. Project Objectives (tujuan proyek) adalah membangun Kedai Minum Teh dua lantai dalam waktu 14 bulan dengan biaya tidak melebihi dari Rp. xxx. 2. Deliverables (hal-hal yang ditawarkan oleh proyek) adalah: a) Sebuah Kedai Minum Teh dengan fasilitas standar internasional; b) Mempunyai fasilitas koneksi internet terbaik; c) Mempunyai sistem keamanan yang canggih. 3. Milestones (pijakan mencapai target proyek) adalah: a) Persetujuan proposal proyek, bulan xxx 20xx; b) Spesifikasi design, bulan xxx 20xx; c) Pembangunan Bangunan Utama, bulan xxx 20xx; d) Standar fasilitas, bulan xxx 20xx; e) Koneksi internet, bulan xxx 20xx; f) Implementasi sistem keamanan, bulan xxx 20xx; dan g) Final Delivery, bulan xxx 20xx 4. Technical Requirements (persyaratan teknis) dari hasil proyek ini adalah kualitas bangunan, kualitas fasilitas, kualitas jaringan, dan kualitas keamanan. 5. Limits and Exclusions (keterbatasan dan pengecualian) adalah: a) Tim proyek bertanggung jawab dalam pembangunan dan fasilitas, tidak pada aspek pasar; b) Kualitas jaringan internet dan keamanan dibatasi oleh jumlah pengunjung yang disepakati; c) Jam kerja terbatas pada hari Senis sd Jumat, 7 jam sehari 6. User Review (tinjauan pengguna). Pengguna atau pemesan proyek melakukan review terhadap keseluruhan proyek, sebelum proyek digunakan secara komersil. Setelah enam tahapan awal teridentifikasi, selanjutnya dibuat Work Breakdown Structure termasuk di dalamnya coding WBS, Work Package dan Activity on Node. Dalam WBS kita memecah pekerjaan sampai ke aktivitas yang paling kecil serta diberi kode (coding) untuk memudahkan untuk kegiatan monitoring dan evaluasinya. Struktur WBS terlihat pada gambar 1 di samping.
Coding WBS untuk proyek yang kita bahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat Kedai Minum Teh 1.1. Perencanaan 1.1.1. Pengajuan Proposal Awal 1.1.2. Benchmark 1.1.3. Pengajuan Proyek 1.1.4. Penyusunan Tim 1.2. Pembangunan 1.2.1. Pembangunan bangunan utama 1.2.2. Pembangunan eksterior dan interior 1.2.3. Pembangunan fasilitas 1.3. Pemasangan Jaringan 1.3.1. Pemasangan jaringan air 1.3.2. Pemasangan jaringan listrik 1.3.3. Pemasangan jaringan internet 1.3.4. Pemasangan jaringan keamanan
Work Package Setelah dilaksanakan pengkodean selanjutnya dalam kegiatan work package (paket kerja), setiap kegiatan WBS dijelaskan aktivitas apa saja yang dikerjakan. 1.1.1. Pengajuan Proposal Awal; manajer proyek mengajukan proposal awal bersama dengan user terkait dengan rencana proyek 1.1.2. Benchmark; manajer proyek melakukan benchmark dengan kegiatan sejenis sebagai gambaran awal proyek 1.1.3. Pengajuan Proyek; manajer proyek mengajukan proposal akhir terkait dengan proyek secara komprehensif 1.1.4. Penyusunan Tim; manajer proyek mengumpulkan anggota tim dan menyusun kegiatan awal manajemen proyek 1.2.1. Pembangunan bangunan utama; tim teknis melaksanakan kegiatan pembangunan bangunan utama 1.2.2. Pembangunan Eksterior dan Interior; tim teknis melaksanakan kegiatan pembangunan eksterior dan interior 1.2.3. Pembangunan Fasilitas; tim teknis melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemasangan fasilitas kedai teh 1.3.1. Pemasangan Jaringan Air; tim teknis melaksanakan pemasangan jaringan air 1.3.2. Pemasangan Jaringan Listrik; tim teknis melaksanakan pemasangan jaringan listrik 1.3.3. Pemasangan Jaringan Internet; tim teknis melaksanakan pemasangan jaringan internet 1.3.4. Pemasangan Jaringan Keamanaan; ; tim teknis melaksanakan pemasangan jaringan
Activity on Node Dalam Activity on Node (Aon) dijelaskan bagaimana sebuah paket kerja dijalankan berdarkan urutan kerja. Dalam Aon juga terlihat kode abjad, jenis pekerjaan, early start, early finish, late start dan late finish. Dalam AoN terlihat juga durasi waktu penyelesaian proyek per pekerjaan. Secara lengkap AoN terlihat dalam Gambar 2 di bawah.
Gambar 2. Activity on Node Kedai Minum Teh
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
14
WARTA Rensposibility Matrix Dalam matrik tanggung jawab (Responsibility Matrix) akan terlihat tanggung jawab masing-masing anggota tim terhadap masing-masing paket kerja yang telah ditetapkan yang terlihat dalam tabel 1 di bawah.
Sedangkan dalam Rencana Biaya yang tercantum dalam Tabel 5 di bawah memperlihatkan jumlah biaya tenaga kerja. Tabel 5. Rencana Biaya
Tabel 1. Responsibility Matrix
R: Responsible S: Support
Rencana Komunikasi Matrik dalam tabel 2 di bawah ini menunjukan bagaimana rencana komunikasi dibangun di antara anggota tim proyek baik komunikasi internal maupun eksternal. Tabel 2. Rencana Komunikasi
Untuk estimasi biaya selain upah tenaga kerja selanjutnya bisa dihitung juga untuk biaya alat dan bahan yang digunakan selama proyek. Namun, dalam tulisan ini tidak ditampilkan perhitungan detail estimasi biaya tambahan dimaksud. Selain itu juga dibuat rencana asesmen risiko yang sudah kita kenal cara pembuatannya.
Estimasi Waktu Selanjutnya disusun estimasi waktu penyelesaian proyek per paket kerja yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Estimasi Waktu
Rencana Sumberdaya dan Biaya Dalam perencanaan sumberdaya (tabel 4) kita menyusun posisi masing-masing anggota tim, serta mencantumkan kualifikasi serta pengalaman minimal yang dipersyaratkan sebagai bagian dari tim. Tabel 4. Rencana Sumberdaya
Tim yang efektif Bicara tentang manajemen proyek tidak terlepas dari Tim. Oleh karena itu, bahasan kita selanjutnya adalah bagaimana membentuk tim yang efektif, dimana penulis menyimpulkan dua hal. Pertama, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam membangun dan mengembangkan sebuah tim yang efektif. Wageman, Hackman dan Lehman (2005) menjelaskan kondisi yang mampu meningkatkan performa tim, yaitu being a real team (tiap-tiap anggota tim dalam organisasi bisa dibedakan orang-orang yang bukan anggota tim), compelling direction (arah tujuan tim adalah memberdayakan, mengarahkan dan mengerahkan talenta tiap-tiap anggota tim). Kemudian, enabling structure (komposisi anggota tim yang ideal terdiri dari latar belakang yang beragam), supportive organisational context (anggota tim harus didukung oleh organisasi melalui penyediaan data yang dibutuhkan), available, expert coaching (tersedianya seorang coach yang dibutuhkan anggota tim dalam mendorong usaha, strategi kinerja, dan pengetahuan serta keterampilan anggota tim). Kedua, kita harus dapat merangsang agar tim berhasil dalam proyek. Kriteria keberhasilan dari sebuah proyek tergantung dari pemilik proyek, misalnya proyek dikatakan berhasil apabila tujuan pembentukan proyek berhasil diciptakan
tanpa melihat apakah over cost maupun over time. Di sisi lain, ada pemilik proyek yang puas apabila proyek bisa diselesaikan sebelum tenggat waktu, atau proyek dikatakan berhasil apabila proyek tidak melebihi anggaran. Terlepas dari kriteria yang diminta pemilik proyek, hal yang perlu diperhatikan adalah bentuk motivasi yang perlu diberikan kepada anggota tim apabila mereka berhasil melaksakan proyek sesuai harapan. Bentuk motivasi tersebut berupa reward atau penghargaan. Penghargaan dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau pemilik proyek dalam bentuk yang beragam. Misalnya pemilik proyek dalam organisasi memberikan penghargaan berupa time off atau cuti selama satu minggu, atau memberikan fasilitas rekreasi atau bahkan untuk anggota tim diberikan kesempatan sebagai manajer proyek, dan untuk manajer proyek diberikan misalnya kesempatan untuk kenaikan jabatan. Tujuan dari pemberian reward ini adalah memberikan pembeda antara pekerja yang selalu terlibat dengan tim dengan pekerja reguler. Sehingga mereka termotivasi untuk melaksanakan proyek dengan sebaik-baiknya. Sebagai penutup, aktivitas-aktivitas yang diuraikan di atas merupakan contoh aktivitas dalam manajemen proyek berikut contoh implementasinya yang bisa dijadikan sebagai tambahan referensi. Informasi terkait manajemen proyek sangat beragam dan dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet. Dalam implementasinya, tiap-tiap organisasi mempunyai kekhasan tersendiri dalam menerapkan manajemen proyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Selamat mencoba. (*)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
Wejangan tentang Ilmu Bahagia (3) Tulisan ini terjemahan dari naskah berjudul “Wejangan Kawruh Beja Sawetah” oleh Ki Ageng Suryomentaram. Tulisan ini merupakan hasil renungan Ki Ageng Suryomentaram bahwa pada hakikatnya proses rasa hidup manusia yang sesuai dengan hukum alam serta tindakan yang mengikuti hukum itu pasti berkembang dan berbuah dengan wajar. BAGIAN III: RASA ABADI Keinginan itu bersifat sebentar mulur, sebentar mungkret, rasanya sebentar senang, sebentar susah. Pada hakikatnya keinginan itu langgeng (abadi), artinya sejak dulu sudah ada, kini pun ada, kelak pun selalu ada. Ketika orang masih dalam kandungan ibunya, keinginannya sudah ada, walaupun tidak disadarinya. Seperti bayi menangis berkeinginan menyusu, ketika masih sebagai darah pun sudah tumbuh keinginan yang menumbuhkan badan, kepala, tubuh, tangan, kaki, dan sebagainya. Ketika belum ada dalam kandungan dan masih ada pada ayah dan ibunya, pada waktu ayah dan ibunya saling mengungkapkan rasa suka sama suka, hal itu merupakan gejala keinginan manusia yang hendak lahir. Ketika bumi dan langit belum ada, keinginan sudah ada. Demikian pula bila nanti orang sudah mati, badannya rusak dan busuk, keinginan masih ada. Bila nanti bumi dan langit tidak ada, keinginan masih tetap ada. Jadi keinginan itu tanpa awal dan tanpa akhir. Oleh karenanya keinginan itu abadi, sebab keinginan itu barang asal. Barang asal itu tidak ada asalnya, tetapi justru berupa asal, karena itu abadi. Keinginan ialah asal daripada hidup, benih hidup, yang menyebabkan hidup, oleh karenanya abadi. Seperti juga asal semua barang jadi itu bersifat abadi. Wujud barang jadi (bahasa Jawa: dumadi) itu seperti rokok, korek api, cangkir, piring, rumah, dunia, bintang, bulan, matahari dan sebagainya. Asal barang jadi misalnya rokok, adalah abadi, tidak berubah, tidak berkurang atau bertambah. Bila rokok dibakar, ia hanya menjadi abu; sedang asal daripada rokok masih tetap ada, tidak kurang, hanya wujudnya kini abu. Bila abu itu ditumbuk, hanyalah menjadi tumbukan abu, sedang asal rokok masih tetap, tidak kurang tidak lebih, yang kini berwujud tumbukan abu. Sekalipun tumbukan abu ini nanti dibuang ke luar dunia, asal rokok itu masih tetap ada, tidak kurang tidak lebih, hanya kini ada di luar dunia. Demikian pula keinginan, bagaimanapun dihancurkannya melalui kesusahan, penderitaan malu, tidak akan berubah bersama sifat-sifatnya. Sebab barang abadi itu pasti bersifat abadi pula. Keinginan itu bersifat sebentar mulur sebentar mungkret dan rasanya sebentar senang sebentar susah. Sedang rasa manusia pun sebentar senang sebentar susah. Jadi keinginan itu adalah manusia maka manusia itu abadi (lestari), sebentar senang sebentar susah. Bila keabadian manusia ini dimengerti, orang akan bebas dari penderitaan neraka penyesalan dan kekhawatiran.
Sesal – Khawatir Menyesal ialah takut terhadap pengalaman yang telah lewat. Khawatir ialah takut terhadap pengalaman yang belum terjadi. Menyesal dan khawatir ini yang menyebabkan orang bersedih hati, prihatin, hingga merasa celaka. Menyesal ini rasanya, “Andaikata dulu aku bertindak begini, bahagialah aku, tidak celaka begini.” Menyesal ialah takut terhadap pengalaman masa lampau yang menyebabkannya jatuh celaka, susah, hina, dan lemah. Bila orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya, “Walaupun dulu bagaimana saja, pasti rasanya sebentar senang sebentar susah.” Kemudian lenyap penyesalan semacam tadi. Tetapi jika tidak dimengerti, penyesalan itu berlarutlarut hingga takut terhadap hal yang aneh-aneh, seperti takut terkutuk, takut durhaka. Rasanya, “andaikata aku dulu tidak dikutuk si Anu, tidak durhaka, tentu aku
sudah bahagia dan tidak celaka.” Kalau mengerti maka orang dapat menyadari, “Walaupun dulu terkutuk durhaka atau tidak durhaka, rasanya tentu sebentar senang sebentar susah,” dan lenyaplah penyesalan semacam itu. Berlarut-larutnya penyesalan ini sampai menimbulkan ketakutan pada hal yang makin aneh, ialah takut hidupnya tersesat. “Andaikata dulu tidak menjadi anak ibu dan ayah ini, pasti aku bahagia, dan tidak celaka seperti ini.” Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, ia dapat menasihati dirinya, “Walaupun dulu menjadi anak ibu-ayah ini atau tidak, tentu rasanya sebentar senang sebentar susah” maka lenyaplah penyesalan tadi. Ketakutan hidup tersesat tersebut sampai pada takut mempunyai suami/isteri dan anak si Anu, rasanya, “Andaikata dulu aku tidak salah memperoleh suami/ isteri dan anak si kunyuk itu, pastilah aku bahagia dan tidaklah celaka.” Tetapi bila ia mengerti bahwa orang itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya, “Walaupun dulu aku mempunyai suami/isteri dan anak seperti kunyuk itu atau tidak, rasaku tentu sebentar senang, sebentar susah,” maka lenyaplah penyesalan tadi. Demikian pula kekhawatiran yang berupa takut terhadap pengalaman yang belum terjadi, kalau-kalau jatuh celaka, susah selamanya, dalam keadaan miskin, hina, lemah. Rasanya, “Bagaimanakah nanti akhirnya bila aku tidak mencapai kebahagiaan yang kucitacitakan, tetapi tetap celaka seperti sekarang ini?” Tetapi jika orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya, “Walaupun kelak akan terjadi apa saja, misalkan bumi dan langit merapat, rasanya pasti sebentar senang sebentar susah,” maka lenyaplah kekhawatiran tadi. Jika tidak dimengerti, kekhawatiran itu berlarut-larut sehingga takut terhadap hal yang aneh-aneh seperti takut kuwalat, takut durhaka. Padahal apakah kuwalat dan durhaka itu saja tidak dimengerti. Namun ditakuti juga. Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya, “Mana ada orang kuwalat atau durhaka? Kalau toh ada, rasanya pasti hanya sebentar senang sebentar susah. Katanya orang kuwalat itu kepalanya di bawah dan kakinya di atas. Kalau begitu malah bisa merasakannya. Sebab yang sudah dialami berpuluh-puluh tahun hidup dengan kepala di atas dan kaki di bawah ternyata tidak enak. Seperti pada waktu cekcok dengan suami/isterinya atau tetangganya. Lihatlah orang-orang dengan kepala di atas, kaki di bawah itu.” Dan lenyaplah kekhawatiran di atas tadi. Berlarut-larutnya kekhawatiran itu sehingga takut akan hal yang semakin aneh seperti mati tersesat. Alangkah anehnya orang mati bisa tersesat. Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya, “Bagaimana mungkin orang mati tersesat. Kalau tersesat tentu ke arah hidup yang pernah dialami. Lagi pula jika ada mati tersesat tentu ada pula hidup tersesat. Padahal ketika hendak hidup tanpa bertanya kepada siapa pun, tanpa bekal apa-apa, ia menjelma tepat dengan hidung di atas mulut, kuping di kedua sisi, kepala di atas, kaki di bawah dan sebagainya, melalui jalan yang benar.” Kemudian lenyaplah kekhawatiran yang aneh tadi. Karena khawatir takut mati tersesat, selanjutnya takut setelah mati akan menjelma sebagai babi-hutan. Alangkah anehnya! Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, orang dapat menasehati dirinya, “Bagaimana mungkin orang mati dapat menjelma menjadi babi-hutan. Kalaupun benar, orang justru dapat merasakan bagaimana hidup sebagai babi-hutan. Pasti hanya mendengus-dengus mencari ubi, tidak takut
15
MOTIVASI diberhentikan dari pekerjaan, tidak takut di semaksemak hutan. Sedangkan yang dialami berpuluh-puluh tahun hidup sebagai manusia pun tidak enak. Misalnya ketika mencari pinjaman dan tidak berhasil, atau ditagih utang tidak sanggup membayar. Enakkah hidup sebagai orang?” Kemudian lenyaplah kekhawatiran tadi. Menyesal dan khawatir ini mengandung anggapan atau pendapat bahwa orang itu dapat memperoleh senang atau susah yang abadi. Maka dengan dikejar secara mati-matian rasa senang itu dan ditolaknya secara mati-matian rasa susah itu, menimbulkan ketahayulan yang mengakibatkan penderitaan. Tahayul itu ialah menghubung-hubungkan sebab dan akibat yang tidak ada sangkut-pautnya. Sebagai contoh, orang berdagang sedang sial, lalu berkatal, “Kesialan ini tentu lantaran aku tidak membakar kemenyan dan tidak bersemedi pada malam Jumat yang lalu, sehingga daganganku tidak laku.” Jelaslah membakar kemenyan dan bersemedi itu tidak ada sangkut pautnya dengan kesialan dan dagangan tidak laku. Namun orang yang bertahayul itu menghubung-hubungkan juga. Contoh lain yang lebih jelas, seorang anak tengah bermain, tiba-tiba kejang-kejang, maka orang berkata, “Anak itu pasti dijegal oleh jin penunggu jalan perempatan itu, karena itu kejang-kejang badannya.” Padahal jelas anak sakit kejang tidak bersangkut-paut dengan jin penunggu jalan. Untuk menerangkan jin itu apa, orang pun tidak tahu. Apakah jin itu berkaki dua atau empat, bertelur atau menyusui, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul dan menganggapnya bisa menjegal. Contoh yang lebih jelas lagi, tatkala Gunung Merapi meletus, orang bertahayul menghubungkannya begini, “Peristiwa itu adalah pernyataan Kanjeng Ratu Kidul yang marah lantaran gagal dalam mencari korban untuk pesta perkawinan putra/putrinya, sehingga diletuskannya Gunung Merapi.” Jelaslah Kanjeng Ratu Kidul tidak ada sangkutpaut dengan letusan Gunung Merapi. Karena siapakah dan apakah Kanjeng Ratu Kidul itu saja, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul dan memaksa menghubung-hubungkannya demikian. Ketahayulan itu menyebabkan orang bertapa dan berpantang yang aneh-aneh, seperti merendam diri selama satu jam dalam tempo empat puluh hari, dengan pendapat bahwa jika setiap malam merendam diri sambil mengucapkan mantera-mantera, dalam waktu empat puluh hari pasti akan memperoleh karunia dan hidup senang selama-lamanya. Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya dan tahulah bahwa hasil orang merendam diri selama itu, hanyalah menggigil kedinginan. Bahkan isterinya kesepian dan kedinginan tidak dapat tidur sebab menunggu-nunggunya. Mertuanya pun kasihan melihat anaknya tidak dilayani sewajarnya melainkan ditinggalkan tiap malam hanya untuk merendam diri. Tindakannya berpantang yang aneh-aneh itu seperti pantang makan dan pantang tidur. Padahal orang lapar itu enaknya kalau makan dan orang mengantuk itu enaknya kalau tidur. Jadi orang itu memantang hal yang enak-enak, namun mengeluh bahwa tidak pernah mengalami keenakan dalam hidupnya. Tetapi jika mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya dan mengerti bahwa hasil berpantangan makan dan tidur itu lapar dan kantuk belaka. Pantangan aneh-aneh itu kalau berlarut-larut sehingga berpantang berdekatan dengan suami/isteri sendiri, enakkah rasanya? Pastilah tidak. Itu pun belum tentu ia dapat bertahan dalam pantangannya. Nanti baru berjalan seminggu, bila tidak diawasi, diam-diam menyerobot. Setelah itu saling menyesali, saling menyalahkan, “Wong sudah dipesan sedemikian rupa! Orang sedang prihatin bertapa supaya memperoleh karunia! Mengapa kamu masih mau saja dan kini semua usahaku batal, dan untuk mulai dari awal lagi aku tidak sanggup.” Tetapi jika orang mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya, dan mengerti bahwa hasil berpantang isteri sendiri adalah tidak betah. Demikian sifat katahayulan yang mendorong orang bertapa dan berpantang yang bukan-bukan, karena berpendapat bisa senang atau susah selama-lamanya.
(Bersambung)
TABLOID BULANAN No.109/Oktober 2015
Ketua IKI Wilayah Distrik Muaraenim Ny. Corry pose bersama sejumlah pengurus lainnya usai penyerahan bantuan buku secara simbolik untuk 18 SD di wilayah tersebut. Selanjutnya buku pelajaraan dan bacaan tersebut disalurkan ke setiap SD yang memperolehnya.
16
Pengurus dan anggota IKI Wilayah Distrik Muaraenim terus menyemangati para suami untuk bekerja lebih giat agar produksi terus meningkat.
Pengurus IKI pose bersama pekerja di depan Kantor Distrik Muaraenim usai menggelar kegiatan arisan bulanan pada 24 Oktober 2015.
Pengurus Ikatan Kekeluargaan Istri PTPN VII Pusat menyerahkan santunan kepada anak yatim pada kegiatan memperingati Hari Asyura Bulan Muharam 1437 Hijriyah. Kegiatan merupakan program rutin IKI Pusat sebagai bentuk kepedulian keluarga IKI kepada anak yatim. Jumlah anak yatim yang mendapat santunan dari IKI Pusat 8 anak, IKI Unit Wilayah Lampung 18 anak, dan IKI Bungamayang 2 anak.
Para ibu anggota IKI tekun mendengarkan siraman rohani yang disampaikan Ustazah Ny. Kun Kurniati, yang mengajak untuk mengisi setiap momentum, seperti peringatan tahun baru dengan amalanamalan yang baik dan bermanfaat agar kita menjadi orang beruntung.
Menyayangi dan memperhatikan anak yatim merupakan salah satu aktivitas yang dianjurkan. Dengan berbagai diharapkan menjadi suatu amalan yang bermanfaat dan menjadikan peringatan Hari Asyura menjadi lebih bermakna.