WORKING PAPER ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA RED BOX Bintang Dwismara Nugroho Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999,
[email protected]
Natalia, S.E., M.M. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999 dan
Andy Effendi, S.Kom., MMSI Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, 11530, (021)53696969/53696999
ABSTRAK The purpose of this study is to analyze and develop a marketing strategy based on website e-marketing to support the marketing activities in Red Box. The collecting data methodology is through observations, interviews, and literature study. The first method of analysis which used is Five forces Porter analysis, analysis of marketing strategies using EFE, IFE, SWOT Matrix, IE Matrix, Grand Strategy Matrix, CPM Matrix, QSPM Matrix, and the first three steps of the seven stages of internet marketing. The next method used the last four-step of the seven stages of internet marketing. The results achieved in the development of e-marketing is to expand the market network, offering information that is up-to-date, and providing features that can attract customers’ interest. The conclusion is e-marketing website can provide comfort to the customer in the transaction, providing real-time information about the products offered, and can expand the company's market share. (BN) Keywords: marketing strategy, website, e-marketing, seven stages of internet marketing Tujuan dari penelitian adalah menganalisis strategi pemasaran dan pengembangan e-marketing berbasis website untuk mendukung kegiatan pemasaran Red Box. Metodologi yang digunakan adalah metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan berupa analisis lima kekuatan data saing Porter, analisis strategi pemasaran mulai dari analisis EFE, IFE, Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy, Matriks CPM, Matriks QSPM, dan tiga langkah awal dari tujuh tahapan internet marketing. Metode selanjutnya menggunakan empat langkah terakhir dari tujuh tahapan internet marketing. Hasil yang dicapai dalam pengembangan e-marketing bertujuan untuk memperluas jaringan pasar, memberikan informasi yang up-to-date, dan penyediaan fitur-fitur yang menarik bagi pelanggan. Simpulan yang diperoleh adalah dengan adanya website e-marketing memberikan kenyamanan kepada pelanggan dalam melakukan transaksi, memberikan informasi secara realtime mengenai produk yang ditawarkan, dan dapat memperluas pangsa pasar perusahaan. (BN) Kata Kunci: strategi pemasaran, website, e-marketing, tujuh tahapan internet marketing
PENDAHULUAN Teknologi merupakan sebuah kata yang tidak bisa lepas dari keseharian hidup manusia di era modern ini. Teknologi bukan lagi menjadi sesuatu yang mewah melainkan sebuah kebutuhan bahkan dapat dibilang sebuah tuntutan untuk dapat menjalani kehidupan. Salah satu bentuk teknologi yang sangat dapat dikaitkan sebagai kebutuhan dan tuntutan adalah internet. Survey terhadap pengguna internet oleh The Marketeers bersama lembaga survey MarkPlus Insight di Indonesia merupakan riset yang ke-4 kali dilakukan setiap tahun sejak tahun 2010. Tujuannya ialah untuk meneliti online habits dan behaviour, serta perilaku pembelian maupun media habit para pengguna internet di Indonesia. Survey mengungkapkan bahwa Indonesia tahun 2013 memiliki 74.600.000 pengguna internet, peningkatan 22% dari tahun sebelumnya yaitu 61.100.000 pengguna. Angka itu dapat melewati 100.000.000 pada tahun 2015. Penelitian ini juga menghitung penetrasi netizen dimana netizen didefinisikan sebagai seseorang yang menghabiskan setidaknya tiga jam untuk online per hari. Penggunaan layanan pembelian lewat internet (online shopping) di Indonesia juga meningkat drastis. Menurut report global tentang belanja online yang dikumpulkan oleh Nielsen Company, hampir 70% pengguna internet di Indonesia yang berpartisipasi dalam survey pada Maret 2010 tersebut menyatakan mereka berencana melakukan belanja online dan hanya sepertiganya yang mengaku tidak pernah melakukan belanja online. Hal ini menguatkan hasil survei mereka pada 2007 yang menyatakan bahwa 51% pengguna internet di Indonesia pernah belanja online. Pemanfaatan layanan pembelian melaui internet, selain menghadirkan banyak keuntungan bagi pemasar, juga menghadirkan banyak keuntungan bagi konsumen online. Menurut Kotler & Armstrong (p261, 2001) keuntungan bagi konsumen online antara lain memberikan kenyamanan. Pelanggan tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen dapat membandingkan merk dan harga serta memesan barang 24 jam sehari dari mana saja. Fasilitas dan peluang ini lalu dimanfaatkan oleh Red Box. Red Box merupakan sebuah online shop yang berdiri sejak tahun 2013 bergerak di bidang penjualan mainan model kit terutama Gundam (Gunpla) yang diproduksi oleh Bandai. Sampai saat ini, Red Box hanya menggunakan media Forum Jual Beli (FJB) Kaskus dan Facebook sebagai tempat untuk melakukan pemasaran produk-produknya beserta harganya. Sedangkan untuk berinteraksi dengan pelanggannya, pelanggan dapat mencapai Red Box melalui Thread FJB Kaskus dan halaman Facebook tersebut serta melalui SMS ataupun WhatsApp Messenger. Seiring dengan berkembangnya bisnis dan persaingan yang ketat, Red Box semakin tertinggal dikarenakan sampai saat ini belum juga mempunyai maupun merancang website pemasarannya sendiri. Sedangkan beberapa dari pesaing utamanya telah memiliki website tersebut demi melakukan pemasaran dan penjualannya masing-masing. Dari masalah tersebut lah timbul niat dari penulis untuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan Red Box dan merancang website sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dengan dilakukannya perancangan website ini maka diharapkan Red Box dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta mempermudah proses interaksi dan penyampaian informasi seputar produk-produknya ke para pelanggan. Selain itu untuk pelanggan juga diharapkan dapat lebih mudah untuk melihat, mencari, dan mendapatkan informasi yang diinginkan melalui website yang akan dirancang sehingga akan meningkatkan kepuasan.
METODE PENELITIAN Metode Analisis Metode analisis yang digunakan yakni analisis 5 kekuatan porter untuk mengetahui kondisi pasar pada Sahira Butik Hotel dalam industri jasa perhotelan, SWOT Analysis dan 3 (tiga) tahapan awal dari 7 Stages Internet Marketing yaitu : (1) tahap 1 : membentuk peluang pasar; (2) tahap 2 : menyusun strategi pemasaran; dan (3) tahap 3 : merancang pengalaman pelanggan.
Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan yakni lanjutan dari 3 (tiga) tahapan awal dari 7 Stages Internet Marketing dalam metode analisis sebelumnya yaitu : (1) tahap 4 : merancang tampilan layar pelanggan; (2) tahap 5 : merancang program pemasaran; (3) tahap 6 : meningkatkan informasi konsumen melalui teknologi; dan (4) tahap 7 : mengevaluasi program pemasaran.
HASIL DAN BAHASAN Tahap 1 : Membentuk Peluang Pasar Langkah 1 : Menyelidiki peluang dalam sebuah sistem nilai baru atau yang sudah ada Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terdapat nilai yang dimiliki oleh Red Box, yaitu: Hybrid Value yang merupakan gabungan dari trapped value dan new-to-the-world value yang terdapat pada Red Box jika nantinya menggunakan sistem online pada kegiatan pemasarannya yaitu: (1) Informasi dapat langsung diterima konsumen dengan melihat website; (2) Memperluas pangsa pasar tanpa batas jarak dan waktu dengan kemudahan akses website; (3) Komunikasi dapat dilakukan secara online dengan instant messaging; (4) Melakukan pemesanan bisa dilakukan melalui akses internet ke website; (5) Kritik dan saran dapat dilakukan melalui menu contact us dalam fitur sosial media di dalam website.
Langkah 2 : Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan belum terpenuhi Pada langkah ini, mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi oleh pelanggan. Tujuannya yaitu untuk menyampaikan informasi yang lebih baik dan efektif sehingga perlu adanya strategi pemasaran yang baru. Berikut adalah hal-hal yang dianalisa: (1) Informasi Red Box yang sulit didapatkan seperti promosi; (2) Forum yang kurang informatif dan menarik; (3) Pemesanan hanya dapat dilakukan via SMS.
Langkah 3 : Menentukan sasaran segmen pelanggan Dalam tahap ini, akan dijelaskan segmentasi pasar yang dapat membantu dalam menganalisa target berdasakan: (1) Demografis: Segmentasi pasar secara demografis menurut hasil wawancara adalah pria dan wanita berusia antara 12-47tahun; (2) Geografis: Secara geografis, menurut hasil wawancara segmentasi pelanggan Red Box mencakup seluruh Indonesia; (3) Psikografis: Red Box menargetkan penjualan produknya kepada seluruh pelanggan yang menggemari mainan rakitan berbentuk robot, baik pemula maupun kolektor handal, terutama dari serial animasi Gundam yang diproduksi oleh Bandai.
Langkah 4 : Menilai kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran Berikut adalah sumber daya yang dimiliki oleh Red Box saat ini: (1) Customer-facing Resources: Red Box memiliki Thread di FJB Kaskus sebagai media pemasaran untuk menampilkan produk-produk yang dijualnya. Selain itu, Red Box juga memiliki akun Facebook yang berguna sebagai fan page bagi para pelanggannya; (2) Internal Resources: Padas umber daya internalnya, Red Box memiliki jumlah total karyawan sebanyak 6 orang, terdiri dari 1 orang pemilik, 2 orang bagian pengiriman, 2 orang bagian persediaan, dan 1 orang bagian keuangan; (3) Upstream Resources: Bandai adalah produsen dan pemasok satu-satunya produk yang dijual oleh Red Box namun tidak ada kerjasama langsung diantara Red Box dan Bandai. Untuk pengiriman barang dagangannya kepada pelanggan, Red Box menggunakan jasa JNE.
Langkah 5 : Menilai ketertarikan peluang dari segi kompetitif, teknologi dan keuangan Competitive Intensity (intensitas kompetitif) – Faktor-faktor yang berhubungan dengan intensitas kompetitif secara keseluruhan meliputi : (1) Direct Competitor, dimana pesaing langsung diantaranya Addicted Hobby Shop, A-Laws Hobbies, dan Unicorn Toys; (2) Indirect Competitor,dimana pesaing tidak langsung adalah Maxcaliber dan curiouswam.
Langkah 6 : Melakukan keputusan “Go / No Go”
Gambar 1 Conduct Go or No Go Jadi, berdasarkan hasil analisis terhadap Red Box yang dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Red Box sangat butuh untuk melakukan pemasaran secara online dengan mengembangkan aplikasi e-marketing yang baru untuk menggantikan website yang sudah ada. Sehingga keputusan yang diambil adalah GO.
Tahap 2 : Menyusun Strategi Pemasaran Tahap Input Dari hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) diatas diketahui bahwa jumlah skor bobot untuk Red Box adalah sebesar 2,64 hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) diketahui bahwa jumlah skor bobot untuk Red Box adalah sebesar 3,507. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki organisasi yang kuat. Hasil olahan menunjukkan Red Box berada pada urutan ketiga dengan jumlah skor bobot sebesar 2,174 dan pada urutan pertama adalah Unicorn Toys dengan jumlah skor bobot sebesar 2,829 serta Addicted Hobby Shop pada urutan kedua dengan jumlah skor bobot sebesar 2,284. Hal ini membuktikan bahwa Red Box belum memiliki faktor kebersahilan untuk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis.
Tahap Pencocokan Pada tahap ini menggunakan 3 (tiga) matrik yakni : (1) matrik SWOT, dimana diperoleh alternatif strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar; (2) matrik IE, dimana Red Box menempati sel ke-IV yaitu kondisi tumbuh dan membangun. Sehingga diperoleh alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk; dan (3) matrik grand strategy, dimana pada matrik ini perusahaan berada dalam kuadran I yang memiliki alternatif strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan pengembangan produk. Tahap Keputusan Hasil yang diperoleh adalah (1) Strategi penetrasi pasar dengan skor TAS 5,378; (2) Strategi pengembangan produk dengan skor TAS 1,994; (3) Strategi pengembangan pasar dengan skor TAS 3,775; Hasil tahap pencocokan ialah melakukan strategi penetrasi pasar yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi strategi alternatif bagi Red Box karena memiliki skor yang lebih besar dibanding alternatif strategi lainnya. Solusinya adalah Red Box mengembangkan website untuk dapat memperluas jangkauan pasar.
Tahap 3 : Merancang Pengalaman Pelanggan Tabel 1 Perancangan Pengalaman Pelanggan
Stages
Generic Desired Customer Experience
Functionality
1. Fast loading 2. Kemudahan mencari informasi 3. Tampilan yang menarik
Intimacy
1. Informasi promo yang selalu update 2. Pelanggan dapat menghubungi perusahaan dengan cepat dan mudah 3. Pelanggan dapat bertransaksi melalui website 4. Pelanggan dapat mengetahui informasi tentang perusahaan dengan mudah 1. Pelanggan dapat memberikan referensi mengenai Red Box melalui media sosial.
Evangelism
What Red Box Delivers
1. Membatasi jumlah objek yang ditampilkan 2. Merancang design yang bersih dan menarik yang berwarna terang sehingga dapat mudah dipahami 3. Merancang menu drop down 1. Memberikan informasi promo di halaman depan 2. Menaruh informasi detail produk seperti gambar dan harga. 3. Membuat halaman About Us 4. Membuat halaman Contact Us 5. Membuat fitur shopping cart 6. Membuat fitur subscribe e-mail 1. Memberikan fasilitas share ke berbagai media sosial
Tahap 4: Merancang Tampilan Layar Pelanggan
Gambar 2 Tampilan Home
Gambar 3 Tampilan About Us
Tahap 5: Merancang Program Pemasaran Awareness
Exploration
Commitment
Dissolution
Product
• Pembagian kategori produk
Detail produk dan harga
- Pemesanan Online
Price
• Harga dari masingmasing produk • Harga promosi yang diberikan • Menu Contact Us • Instant Messaging
• Harga yang terbaru • Potongan harga pada event tertentu
• Fixed Price • Harga promosi
• Produk dan pelayanan tidak sesuai • Harga lebih mahal dari pesaing
• Offline: Brosur, pameran • Online: Iklan pada forum dan media sosial
• Subscribes email
• Instant Messaging • Social Media
• Menjaga loyalitas pelanggan
Communica tion
Community • Logo Yahoo Messenger • Logo Facebook, Kaskus, dan instagram Distribution
• Menjaga kualitas produk dan pelayanan • Mendistribusikan pemasaran offline dan online
• Website dapat diakses tanpa adanya batasan.
• Respon lambat • Komunikasi buruk • Service tidak memuaskan • Informasi overload • spamming • Informasi tidak up-todate
Tabel 2 The Marketspace Matrix Red Box
Tahap 6: Meningkatkan Informasi Konsumen Melalui Teknologi Dalam mendukung kegiatan dalam implementasi e-marketing pengembangan website pada Red Box, maka perlu adanya rancangan database untuk menyimpan data-data informasi yang berkaitan dengan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.
Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran Pengukuran implementasi metriks juga dapat di evaluasi dengan melihat tingkat penjualan mainan setiap harinya setelah penggunaan website yang baru. Tujuan perencanaan implementasi metriks adalah: (1) Mengukur bagaimana produk menarik perhatian pelanggan dan sudah cukup inovatif; (2) Mengukur sejauh mana penjualan mainan pada saat ada promosi atau ada diskon pada waktu-waktu tertentu; (3) Red Box dapat melakukan pengukuran, bagaimana konsumen memandang kekuatan atau kelemahan Red Box, serta sisi unik yang dimiliki Red Box.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah penulis lakukan terhadap Red Box, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Strategi pemasaran Red Box dengan menggunakan analisis dari tahap input dengan skor eksternal (EFE) sebesar 2,64, skor internal (IFE) sebesar 3,507, skor kompetitif (CPM) sebesar 2,174, tahap pencocokan, dan tahap keputusan yang menggunakan matriks QSPM dengan skor TAS untuk strategi penetrasi pasar sebesar 5,378 yang dihasilkan adalah penetrasi pasar dengan memasarkan produk nya untuk memperluas pangsa pasar serta menyampaikan informasi yang lengkap dengan merancang website Red Box; (2) Perancangan website e-marketing Red Box bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas internet sebagai sarana untuk melakukan aktifitas pemasaran yang lebih efektif serta efisien dibandingkan dengan pemasaran secara tradisional. Selain itu, website tersebut juga bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam berinteraksi dengan pihak Red Box dalam hal pemesanan, pembelian, pengajuan pertanyaan, keluhan, dan juga komunitas.
Saran Saran-saran bagi Red Box untuk lebih lanjut merancang atau mengembangkan website e-marketing nya: (1) Selalu memelihara website dengan cara maintenance dan juga update content yang ditampilkan agar pelanggan selalu tertarik untuk mengunjungi website tersebut; (2) Menjadikan satu orang karyawan sebagai staff admin yang bertanggung jawab untuk memelihara website; (3) Melakukan evaluasi berkala pada sistem yang telah dirancang; Untuk pengembangan aplikasi yang lebih lanjut dapat dilakukan penelitian berikutnya untuk mengembangkan sistem e-CRM.
REFERENSI David, F. R. (2011). Strategic Management: Concepts and Cases (13th ed.). USA: Prentice Hall. Kotler, P. & Armstrong. G. (2001), Principles of Marketing (9th Edition). New Jersey: Prentice Hall. Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing (14th ed.). New Jersey: Pearson Education. Rafi, M., Fisher, R. J., Jaworski, B. J., & Paddison, G. J. (2003). Internet Marketing: Building Advantage in a Networked Economy (2nd ed.). New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Bintang Dwismara Nugroho lahir di kota Jakarta pada 26 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen dan Sistem Informasi pada tahun 2015.