PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN HEADING PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen pada Siswa Anggota Ekstrakurikuler Sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya)
WARDIAN AGUS S.1) H. ABDUL NARLAN2)
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya (
[email protected])1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya (
[email protected])2)
ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh latihan menggunakan metode berpasangan terhadap keterampilan heading permainan sepakbola. Instrumen yang digunakan adalah tes heading permainan sepakbola. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa anggota ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa latihan menggunakan metode berpasangan berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan heading permainan sepakbola siswa Kata Kunci : Latihan, metode berpasangan, heading, dan sepakbola.
ABSTRACT This experimental study aimed to reveal the effects of training in pairs using the game of football heading skills. The instrument used was a test heading of football game. Population and sample of this study was student member of an extracurricular football of SMK Negeri 2 Tasikmalaya academic year 2013/2014 as many as 20 people. This study concludes that the training using pairwise method significantly affects the skills students heading football game. Keywords: Training, pairs method, heading, and football. A. PENDAHULUAN Permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat tinggi popularitasnya. Sepakbola merupakan permainan beregu yang bertujuan untuk menciptakan gol ke gawang lawan. Sepakbola dapat dinikmati semua kalangan dan semua usia, bahkan di kalangan
1
2
pelajar pun sepakbola menjadi cabang olahraga yang sangat diminati. Dalam konteks pendidikan sepakbola telah dimasukkan ke dalam kurikulum, sehingga siswa dapat merasakan dan mengetahui bagaimana sebenarnya sepakbola. Tetapi sangat disayangkan sekali, karena metode yang digunakan dalam mengajarkan sepakbola di sekolah sama dengan metode yang diterapkan di sekolah sepakbola atau klub-klub sepakbola yang lebih menitikberatkan pada penguasaan teknik dasar. Sebagaimana permainan atau jenis olahraga yang lain, permainan sepakbola juga punya peraturan yang harus ditaati oleh setiap pemain. Tujuan utamanya adalah untuk mengatur jalannya permainan atau pertandingan agar tetap adil dan seimbang, sehingga ketika salah satu tim menjadi pemenang, maka pihak lawan bisa menerima kekalahan timnya dengan lapang dada dan tidak menimbulkan rasa sakit hati apalagi dendam. Selain itu, jika pemain mau mentaati segala aturan dalam permainan sepakbola yang telah ditetapkan, maka penonton juga bisa berlaku tertib dan tidak menimbulkan kerusuhan. Karena selama ini setiap ada kerusuhan, penyebab utamanya adalah seringkali bersumber dari pelanggaran yang dilakukan oleh para pemain atau wasit yang memimpin jalannya permainan ini dalam suatu pertandingan atau kompetisi. Siswa SMA pada umumnya, khususnya siswa putra menyukai sepakbola. Melihat kenyataan tersebut, penulis termotivasi untuk mengembangkan bakat dan minat mereka bermain dalam sepakbola melalui kegiatan ekstrakurikuler. Penulis berasumsi bahwa pengembangan bakat dan minat siswa terhadap olahraga sepakbola dapat dilakukan melalui latihan atau kegiatan ekstrakurikuler secara sistematis dan berkesinambungan, yang lebih menekankan pada penguasaan teknik dasar permainan sepakbola. Dari hasil pengamatan penulis pada saat melaksanakan PPL di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya, minat dan bakat bermain sepakbola siswa cukup besar. Akan tetapi minat dan bakat tersebut tidak ditunjang dengan penguasaan teknik dasar permainan sepakbola yang baik dan benar. Hal ini terlihat ketika dilakukan game internal dalam pembelajaran, teknik dasar permainan sepakbola siswa tidak dikuasai dengan baik. Siswa pada umumnya hanya mengandalkan kemampuan alami mereka bermain sepakbola. Bila hal ini tidak ditindaklajuti, besar kemungkinan untuk berprestasi di cabang olahraga tersebut bagi siswa dan sekolah tersebut sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan kepada siswa yang memiliki potensi bermain sepakbola, yaitu dengan memberikan latihan yang sistematis dan berulang-ulang dengan penekanan pada aspek teknik dasar permainan tersebut. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan tersebut.
3
Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasarnya. Pemain perlu dibekali dengan teknik dasar yang baik, dimana pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola antara lain stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dribbling (menggiring bola), serta teknik khusus penjaga gawang. Berkaitan dengan penelitian ini, teknik dasar permainan sepakbola yang akan dibahas adalah heading (menyundul bola). Dari beberapa teknik dasar yang ada, heading (menyundul bola) merupakan teknik dasar yang juga sering digunakan dalam permainan sepakbola, dikarenakan kemampuan heading yang baik dan benar dapat dipergunakan untuk tujuan memberi operan kepada teman, heading ke arah gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan, membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan sendiri langsung ke depan. Sebagaimana kita ketahui, bahwa metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan latihan. Metode yang sesuai dengan tujuan, karakteristik siswa, materi, dan kemampuan pelatih atau guru akan menghasilkan suasana yang kondusif sehingga siswa dapat dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, tujuan akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang tersurat dan tersirat dalam tujuan latihan. Namun demikian, dalam proses latihan keterampilan gerak tidak ada pegangan yang pasti untuk mendapatkan metode latihan yang paling efektif. Tepat tidaknya suatu metode baru terbukti dari hasil latihan anak didik. Jadi, yang dapat diketahui adalah hasil atau produknya. Proses latihan itu sendiri tetap mengandung misteri yang terjadi dalam diri seseorang. Bila hasil latihan tercapai, dianggap bahwa telah terjadi proses latihan yang tepat. Metode latihan yang dapat diterapkan dalam latihan heading permainan sepakbola dapat dimodifikasi sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan yang ingin dicapai dari latihan tersebut, salah satunya metode latihan secara berpasangan. Dari penerapan metode berpasangan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan heading permainan sepakbola siswa. Dari uraian di atas, penulis ingin mencoba menerapkan suatu bentuk latihan menggunakan metode berpasangan untuk meningkatkan keterampilan heading permainan sepakbola. Pengembangan latihan tersebut dijadikan suatu penelitian oleh penulis dan diwujudkan dalam suatu karya ilmiah yang diberi judul : “Pengaruh Latihan Menggunakan
4
Metode Berpasangan terhadap Keterampilan Heading Permainan Sepakbola Siswa Anggota Ekstrakurikuler Sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya.”
B. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian yaitu one group pres–test dan post–tes design. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebasnya adalah metode berpasangan dan variabel terikatnya adalah keterampilan heading permainan sepakbola. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan (field research) dengan cara melaksanakan observasi dan serangkaian tes serta studi kepustakaan. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah berupa tes heading permainan sepakbola. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa anggota ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu menetapkan metode penelitian, menentukan populasi serta memilih dan menetapkan sampel, mempersiapkan instrumen penelitian, mengadakan tes awal, mengadakan proses latihan, melaksanakan tes akhir, mengolah dan menganalisis data serta melakukan pengujian hipotesis, mengambil kesimpulan, dan pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, untuk mengolah dan menganalisis data menggunakan rumusrumus statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah menentukan rentang, menentukan kelas interval, dan menentukan panjang interval 2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing 3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku 4. Menghitung varians dari masing-masing tes 5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2 (Chi–kuadrat) 6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F 7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak (uji t') Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2013 di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya, yang beralamat di Jalan Noenoeng Tisnasaputra Sindanggalih Kota Tasikmalaya. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 16 kali pertemuan ditambah satu
5
kali tes awal dan satu kali tes akhir. Pelaksanaan latihan dilakukan tiga kali setiap minggu, yaitu setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, dimulai pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan menggunakan metode berpasangan terhadap keterampilan heading permainan sepakbola. Untuk memperoleh data, penulis melakukan serangkaian tes heading yang dilaksanakan pada tes awal dan tes akhir. Adapun data hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama ADI ALDI BAYU ERPIN MUGNI FATAN FIRMAN IRFAN ARDAN AGUNG SALIS RIDWAN RESTU SAHRUL SOFIL ZIDAN ABDUL ABIL EPUL GALIH
Tes Awal 18 19 18 15 20 14 17 18 17 19 18 17 17 15 14 15 16 15 16 17
Tes Akhir 20 21 20 17 23 17 19 20 19 21 20 19 19 18 17 18 19 18 19 20
2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Penghitungan Skor Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Dari data sebagaiman tertera pada tabel di atas, selanjutnya dilakukan penghitungan nilai rata-rata, standar deviasi, dan varians dari tes awal dan tes akhir yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
6
Tabel 2. Hasil Penghitungan Skor Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kedua Variabel Tes Variabel Tes
Nilai Rata-rata
Simpangan Baku
Varians
Tes Awal
16,8
1,71
2,9241
Tes Akhir
19,2
1,51
2,2801
b. Pengujian Normalitas Data Untuk mengetahui normal tidaknya data penelitian, dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan pendekatan chi-kuadrat (2) Setelah dilakukan penghitungan, hasilnya penulis sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Data Hasil Tes Kedua Variabel Tes Variabel Tes
Nilai χ2hitung
Nilai χ2tabel ( = 0,05)
Kesimpulan
Tes Awal
2,22
12,6
Normal
Tes Akhir
5,14
11,1
Normal
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi chi–kuadrat dengan taraf nyata () = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3, semua angka 2 hitung lebih kecil dari 2tabel. Dengan demikian, data penelitian dari kedua variabel tes berdistribusi normal, karena itu pengujian statistik dapat digunakan dengan menggunakan uji t.
c. Pengujian Homogenitas Data Agar hipotesis yang diajukan dapat diuji dengan rumus statistik uji t, maka data tersebut juga harus homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan menggunakan rumus homogenitas (uji F). Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian homogenitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Hasil Pengujian Homogenitas Data Tes Kedua Variabel Tes Variabel Tes
Nilai Fhitung
Ftabel ( = 0,05) dk (20;20)
Kesimpulan
1,31
2,12
Homogen
Tes Awal Tes Akhir
7
Berdasarkan tabel di atas, nilai-nilai F hitung lebih kecil F tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kedua data variabel tes berasal dari distribusi yang homogen.
3. Pengujian Hipotesis Sehubungan dengan data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, maka statistik yang digunakan adalah parametrik. Dengan demikian, untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian ditempuh analisis statistik dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak menggunakan uji t'. Perlu dirumuskan terlebih dahulu hipotesis nol (Ho) penelitian ini, yaitu : “Latihan menggunakan metode berpasangan tidak berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan heading permainan sepakbola siswa anggota ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya.” Setelah dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji beda dua rata-rata uji satu pihak (uji t'), maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Tes
Nilai t'hitung
t'tabel ( = 0,95)
Kesimpulan
4,71
1,73
Signifikan
Tes Awal Tes Akhir Kriteria pengujian hipotesis adalah terima hipotesis (Ho) apabila t' ≤ t'tabel dan tolak hipotesis jika t' > t'tabel. Berdasarkan tabel di atas, ternyata hasil penghitungan menunjukkan nilai t'hitung sebesar 4,71 lebih besar dari t'tabel (1,73). Dengan demikian, hipotesis (Ho) ditolak pada taraf nyata () = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa latihan menggunakan metode berpasangan berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan heading permainan sepakbola. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang penulis ajukan hasilnya diterima dan terbukti, karena nilai t'hitung berada luar daerah penerimaan hipotesis nol.
4. Pembahasan Dalam menganalisis data hasil penelitian, sebelumnya perlu diadakan pencocokkan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan. Hipotesis penelitian yang penulis ajukan dalam penelitian ini yaitu : “Latihan menggunakan metode berpasangan berpengaruh secara berarti
8
terhadap keterampilan heading permainan sepakbola siswa anggota ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya.” Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan pendekatan statistik, hipotesis penelitian yang penulis ajukan hasilnya diterima. Kebenaran hasil pengujian hipotesis tersebut didukung pula data hasil penelitian dengan menggunakan uji t' yang menunjukkan nilai t'hitung sebesar 4,71 yang berada di luar daerah penerimaan hipotesis nol (t'tabel sebesar 1,73). Diterimanya hipotesis yang diajukan diduga dari adanya manfaat atau kelebihan latihan heading permainan sepakbola menggunakan metode berpasangan, yaitu melatih pemain dalam bertahan dan menyerang menggunakan kepala, serta melatih ketepatan dan kekuatan heading, serta pemain tidak mudah jemu karena mirip bermain yang sesungguhnya, jadi ada unsur menyenangkan. Dengan penguasaan teknik heading yang baik, maka tujuan permainan dapat tercapai karena dengan latihan menggunakan metode berpasangan seolaholah seperti melakukan heading permainan sepakbola yang sebenarnya. Dengan demikian melalui latihan menggunakan metode berpasangan, keterampilan seorang pemain dalam melakukan teknik heading permainan sepakbola akan lebih meningkat jika melakukan kegiatan latihan secara sistematis dan berulang-ulang serta menambah beban latihan selama kurun waktu tertentu, dengan menerapkan prinsip-prinsip latihan, dimana ketepatan dan kekuatan hasil heading akan lebih baik.
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh melalui tes keterampilan sepakbola butir heading yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir, penulis dapat menyimpulkan bahwa secara empirik latihan menggunakan metode berpasangan berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan heading permainan sepakbola siswa anggota ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi Baru. Jakarta : Rineka Cipta. Badriah, Dewi L. (2002) Fisiologi Olahraga dalam Perspektif dan Praktik. Bandung : Pustaka Ramadhan. Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar: Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung : PT. Refika Aditama.
Harsono. (2001). Latihan Kondisi FIsik. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta Irianto, Djoko P. (2002). Dasar-dasar Kepelatihan. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
9
Irianto, Subagyo. (2010). Keterampilan Bermain Sepakbola. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Luxbacher, Joseph A. (2004). Sepak Bola: Langkah-langkah Menuju Sukses. (Terjemahan Agusta Wibawa). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung : Pakar Raya.
Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya : PJKR FKIP UNSIL. Poerwadarminta. W.J.S. (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. Rachmat. (2004). Pengaruh Latihan Passing Berpasangan terhadap Keterampilan Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli. Skripsi. Tasikmalaya : PJKR FKIP Unsil, tidak dipublikasikan. Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud. Supandi. (1991). Landasan Ilmiah Olahraga dalam Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK/IKIP Bandung Surakhmad, Winarno. (1998). Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung : Tarsito.