PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA MENGGUNAKAN BET DENGAN DAN TANPA KARET TERHADAP KETERAMPILAN FOREHAND DAN BACKHAND PERMAINAN TENIS MEJA (Eksperimen pada Siswa Putra Kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014)
HERU PAMUNGKAS1) H. ABDUL NARLAN2)
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya (
[email protected]) 1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya (
[email protected])2)
ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengungkapkan perbandingan pengaruh antara latihan menggunakan bet dengan dan tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Populasi dan sampel adalah siswa putra kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang yang semuanya ditentukan sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok A berlatih dengan bet karet dan kelompok B berlatih dengan bet tanpa karet. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang berarti dari latihan menggunakan bet dengan dan tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Latihan menggunakan bet karet lebih berpengaruh secara berarti dibandingkan tanpa bet karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Kata Kunci : Latihan, Bet dengan dan tanpa karet, forehand, backhand, dan tenis meja. ABSTRACT This experimental study aimed to reveal the effect of comparisons between using training bet with and without rubber towards forehand and backhand skills of table tennis game. Population and the sample is the son of sixth grade students of SD Negeri 02 Tritih Kulon Cilacap school year 2013/2014 as many as 20 people, all determined as the total sample using a sampling technique. Samples were divided into two groups of 10 people each. Group A practice with a rubber bat and group B with practicing without a rubber bat. This study concludes that there are significant differences in the effect of training using a bet with and without rubber toward forehand and backhand skills of table tennis game. Exercises using rubber bet significantly more influential than without the rubber bet toward forehand and backhand skills of table tennis game. Keywords: Training, bet with and without rubber, forehand, backhand, and table tennis.
1
2
A. PENDAHULUAN Permainan tenis meja mula-mula hanya dikenal sebagai pengisi waktu luang untuk hiburan atau hanya sebagai rekreasi saja. Pada saat ini permainan tenis meja sudah banyak berkembang, baik di masyarakat, sekolah-sekolah maupun di Perguruan Tinggi. Permainan ini menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul oleh pemain. Permainan tenis meja dapat dimainkan secara perorangan maupun berpasangan. Permainan tenis meja harus mampu menyeberangkan bola dan mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola memantul di daerah sendiri. Semua peralatan yang digunakan untuk bermain atau bertanding permainan tenis meja harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Demikian pula mengenai perlengkapan yang dipakai oleh seorang pemain. Oleh karena itu pemain tenis meja harus dapat mengetahui bagaimana sarana dan prasarana yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam permainan tenis meja. Dalam permainan tenis meja banyak terdapat prinsip-prinsip dasar permainan. Hal yang paling penting yaitu cara memegang bet/raket terlebih dahulu sebelum melakukan teknik-teknik yang lain. Cara memegang bet yang dikenal dalam permainan tenis meja yaitu shakehand grip, seemiller grip, dan penhold grip. Ketiga cara memegang bet tersebut memiliki pengaruh tersendiri terhadap hasil pukulan bola. Namun itu semua tergantung dari kebulatan tekad, konsentrasi, bakat, dan minat yang harus tertanam dalam benak pemain agar dapat menuju hasil yang maksimal dalam bermain tenis meja. Dalam upaya mencapai hasil yang maksimal setiap pemain diperlukan latihan menguasai teknik untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan bermain tenis meja. Berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan bermain tenis meja, maka harus mampu melakukan teknik sesuai dengan tuntutan teknik yang ada dalam tenis meja. Jika dilihat sepintas permainan tenis meja memang sederhana dan tidak sulit untuk dimainkan. Walaupun demikian jika kita mendalami peermainan tenis meja sebenarnya termasuk salah satu permainan yang memerlukan gerak yang komplek. Hal ini disebabkan karena bola yang digunakan ukurannya kecil, alat pemukul yang menggunakan lapisan karet yang bervariasi, meja kayu yang tidak terlalu lebar, dan jarak antara pemain yang berdekatan sehingga dapat ditebak bahwa olahraga tenis meja merupakan salah satu jenis olah raga cepat dan kaya akan variasi bentuk permainan. Namun bagi pemain yang sudah mahir dalam olahraga ini dapat menciptakan berbagai gerakan-gerakan yang indah dan mematikan lawan. Untuk dapat menjadi pemain olahraga tenis meja yang handal perlu dilakukan pembinaan sejak dini. Salah satunya dapat dilakukan melalui jalur pembinaan di sekolah. Namun tidak semua sekolah melakukan pembinaan olahraga tenis meja dikarenakan
3
keterbatasan sarana dan prasarana olahraga di sekolah. Di SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap, kegiatan untuk menumbuhkan bakat dan potensi anak selain dilakukan di waktu kegiatan ekstrakurikuler juga dilakukan pada waktu kegiatan Jum’at pengembangan diri. Pada waktu tesebut tidak adanya kegiatan belajar mengajar semua dialihkan untuk kegiatan pengembangan diri, salah satunya olahraga tenis meja bagi anak yang mempuyai bakat dalam bidang olahraga tenis meja. Agar kegiatan pembinaan olahraga tenis meja berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas yang mendukung kegiatan tersebut, yang meliputi guru/pelatih, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan dan jadwal latihan. Selain itu pembinaan dapat diketahui berjalan baik tidaknya juga dipengaruhi program yang terencana dari pembina. Program latihan ekstrakurikuler tenis meja yang baik menjadi salah satu indikasi keberhasilan siswa di dalam meraih prestasi maupun dikegiatan itu sendiri. Akan tetapi di SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap belum adanya program latihan yang terencana, hanya anak dilatih bagaimana caranya memukul bola dan cara bermain tanpa ada tahap-tahapan dalam latihan. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, permainan tenis meja juga mengalami perkembangan dan perubahan. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya prestasi-prestasi top dunia yang menampilkan teknik-teknik pukulan yang mutakhir. Kusmaedi (1993 : 34) mengatakan bahwa, “Pada pokoknya teknik dasar permainan tenis meja dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : Grip, Stance, Stroke, dan Foot Work.” Ini berarti bahwa salah satu teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain tenis meja agar memperoleh prestasi yang baik adalah penguasaan terhadap cara memukul (stroke), baik forehand maupun backhand. Leih lanjut Kusmaedi (1993 : 54), mengemukakan bahwa, “Dalam permainan tenis meja dikenal adanya beberapa teknik pukulan, diantaranya yaitu : push, drive, block, chop, service, counter hitting, topspin, dropspin, chopped smash, flat hit, looped drive dan flick.” Sedangkan Sumarno (1999 : 370) menjelaskan sebagai berikut : Posisi/kedudukan bat/raket pada saat menyentuh bola akan menghasilkan macammacam efek terhadap bola seperti, keras dan lurus (pukulan drive) tanpa putaran (pukulan kosong) dan mengandung putaran (pukulan spin). Spin itu bermacammacam, seperti : topspin (berputar ke atas), backspin (berputar ke bawah) dan left sidespin (berputar ke samping). Sidespin ada dua macam, yaitu : leftdespin (berputar ke samping kiri dan right sidespin (berputar ke samping kanan). Dari kutipan di atas, dalam mempersiapkan anak menjadi atlet yang handal dalam permainan tenis meja hendaknya dapat membedakan antara pukulan yang keras lurus (drive)
4
dan pukulan yang lemah dan berputar (spin), baik forehand maupun backhand. Dari kedua jenis pukulan tersebut dapat berkembang berbagai serangan yang bervariatif seperti drive, bola kosong, topspin, backspin, smash, dan half volley. Berkaitan dengan penelitian ini, maka teknik pukulan tenis meja yang akan dibahas adalah pukulan forehand dan backhand, yaitu setiap pukulan yang dilakukan dengan menggunakan bet yang digerakkan dari arah samping kanan ke arah kanan sikut untuk pemain yang menggunakan tangan kanan dan ke kiri untuk pemain yang menggunakan tangan kiri. Pukulan tersebut merupakan pukulan yang paling banyak digunakan dan kemungkinan akan berkembang menjadi pukulan khas yang dimiliki seorang pemain. Latihan dapat dimulai dengan pukulan yang lambat, tetapi harus dikoordinasi antara gerakan lengan, tubuh dan kaki, jadi pada waktu memukul pemain hendaknya jangan menggerakkan lengan saja. Dalam proses pembelajaran atau latihan permainan olahraga di sekolah, seringkali ditemukan masalah keseimbangan antara pembelajaran yang menekankan pada penguasaan keterampilan teknik dengan proses pembelajaran yang menekankan pada usaha untuk meningkatkan penampilan bermain. Masalah-masalah tersebut telah membawa pembelajaran permainan kepada salah satu dari dua bentuk pembelajaran yang terpisah. Yang satu menekankan pada latihan keterampilan teknik dan yang kedua menekankan pada permainan bermain. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu upaya guru atau pelatih dalam mendorong siswa agar memperoleh hasil belajar yang maksimal adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran atau latihan yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan agar dalam proses latihan siswa senantiasa aktif sehingga potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa akan berkembang secara maksimal serta tujuan pembelajaran atau latihan akan tercapai dengan baik. Salah satu bentuk pendekatan yang dapat digunakan oleh guru atau pelatih, terutama dalam permainan tenis meja adalah dengan pendekatan modifikasi latihan, misalnya dengan memodifikasi alat latihan. Berkaitan dengan pukulan forehand dan backhand permainan tenis meja, maka modifikasi alat yang akan penulis kembangkan dalam penelitian ini berupa modifikasi bet, yaitu dengan menggunakan bet karet dan tanpa karet. Sejauhmana pengaruh dari kedua jenis bet yang digunakan dalam latihan terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul : “Perbandingan Pengaruh Latihan antara Menggunakan Bet dengan dan Tanpa Karet terhadap Keterampilan Forehand dan Backhand Permainan Tenis Meja.”
5
Adapun subjek dan objek yang akan diteliti adalah siswa putra kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2013/2014.
B. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian yaitu pres–test dan post–tes design. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu latihan menggunakan bet karet sebagai variabel bebas pertama (X1), latihan menggunakan bet tanpa karet sebagai variabel bebas kedua (X2), dan variabel terikatnya (Y) adalah keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan (field research) dengan cara melaksanakan observasi dan serangkaian tes serta studi kepustakaan. Instrumen penelitian yang penulis pergunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini yaitu berupa tes pukulan forehand dan backhand permainan tenis meja. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa putra kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Kemudian sampel dibagi menjadi dua kelompok masingmasing sebanyak 10 orang. Sampel dibagi menjadi dua kelompok masing-masing sebanyak 10 orang. Setelah melalui proses pengundian, maka kelompok A berlatih menggunakan bet karet dan kelompok B berlatih menggunakan bet tanpa karet. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu menetapkan metode penelitian, menentukan populasi serta memilih dan menetapkan sampel, membagi sampel menjadi dua kelompok latihan, mempersiapkan instrumen penelitian, mengadakan tes awal, mengadakan proses latihan, melaksanakan tes akhir, mengolah dan menganalisis data serta melakukan pengujian hipotesis, mengambil kesimpulan, dan pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, untuk mengolah dan menganalisis data menggunakan rumusrumus statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes 2. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku 3. Menghitung varians dari masing-masing tes 4. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2 (Chi–kuadrat) 5. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F 6. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak (uji t).
6
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yaitu dari bulan September sampai bulan Nopember 2013, dengan jumlah latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah dengan dua kali tes yaitu tes awal (pre–test) dan tes akhir (post–test). Pelaksanaan kegiatan latihan dilakukan tiga kali setiap minggunya yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Tempat pengambilan data tes awal dan tes akhir serta pelaksanaan kegiatan latihan SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap, yang beralamat di jalan Tentara Pelajar No. 58 Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari hasil tes forehand dan backhand permainan tenis meja yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir, selanjutnya diolah dan dianalisis sesuai dengan rumusrumus statistik. Data hasil tes tersebut dapat penulis deskripsikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
No 1
Kelompok A (Menggunakan Bet Karet) Tes Tes Nama Awal Akhir 10 15
Kelompok B (Menggunakan Bet Tanpa Karet) Tes Tes No Nama Awal Akhir 1 14 16
2
14
18
2
14
16
3
15
20
3
13
15
4
14
18
4
15
17
5
13
18
5
11
15
6
17
20
6
16
18
7
15
19
7
17
19
8
17
21
8
15
17
9
16
20
9
17
19
10
15
19
10
15
18
2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Penghitungan Skor Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Dari data sebagaiman tertera pada tabel di atas, selanjutnya dilakukan penghitungan nilai rata-rata, standar deviasi, dan varians dari kedua kelompok tes yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
7
Tabel 2. Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians dari Tiaptiap Kelompok Latihan Kelompok Latihan
Nilai Rata-rata
Simpangan Baku
Varians
14,6 18,8
2,1 1,7
4,41 2,89
14,7 17,0
1,8 1,5
3,24 2,25
Kelompok A : – Tes Awal – Tes Akhir Kelompok B : – Tes Awal – Tes Akhir
b. Pengujian Normalitas Data Untuk mengetahui normal tidaknya data penelitian, dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan pendekatan chi-kuadrat (2) Setelah dilakukan penghitungan, hasilnya penulis sajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Data Hasil Tes Kedua Kelompok Latihan Kelompok Latihan
Nilai
2
hitung
Nilai 2tabel ( = 0,05)
Kesimpulan
Kelompok A : – Tes Awal – Tes Akhir
2,11 1,99
11,1 9,49
Normal Normal
Kelompok B : – Tes Awal
1,79
11,1
Normal
– Tes Akhir
1,62
9,49
Normal
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa distribusi chi-kuadrat (2) dengan taraf nyata () = 0,05, semua angka 2hitung lebih kecil dari 2tabel. Dengan demikian, data penelitian dari kedua kelompok latihan berdistribusi normal, karena itu pengujian statistik dapat digunakan dengan menggunakan uji t.
c. Pengujian Homogenitas Data Agar hipotesis yang diajukan dapat diuji dengan rumus statistik uji t, maka data tersebut juga harus homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan menggunakan rumus homogenitas (uji F). Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian homogenitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini.
8
Tabel 4. Hasil Pengujian Homogenitas Data Tes Kedua Kelompok Latihan Kelompok Latihan
Nilai F hitung
Nilai F tabel pada ( = 0,05) (9 , 9)
Kesimpulan
1,53
3,18
Homogen
1,44
3,18
Homogen
Kelompok A : – Tes Awal – Tes Akhir Kelompok B : – Tes Awal – Tes Akhir
Berdasarkan tabel di atas, nilai-nilai Fhitung lebih kecil Ftabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, data kelompok latihan A dan kelompok B berasal dari distribusi yang homogen.
3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Data Kelompok A (Latihan Menggunakan Bet Karet) Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis pertama yang diajukan penulis, maka dipergunakan uji t dan hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Analisis Data Peningkatan Hasil Latihan Kelompok A Variabel Tes 1. Tes Awal
Nilai t hitung
Nilai t tabel dengan = 0,05 dan dk = 18
Kesimpulan
4,94
2,10
Signifikan
2. Tes Akhir Dari data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa thitung sebesar 4,94 lebih besar dari ttabel sehingga berada di luar daerah penerimaan Ho (t
tabel
sebesar 2,10). Dengan demikian,
hipotesis kedua yang menyatakan : “Latihan menggunakan bet karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja” diterima dan terbukti.
9
b. Analisis Data Kelompok B (Latihan Menggunakan Bet Tanpa Karet) Untuk membuktikan kebenaran hipotesis kedua yang diajukan, maka digunakan uji perbedaan dua rata-rata, yaitu uji t. Adapun hasil pengujian hipotesis untuk kelompok B dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Analisis Data Peningkatan Hasil Latihan Kelompok B Variabel Tes
Nilai t hitung
Nilai t tabel dengan ( = 0,05) dan dk = 18
Kesimpulan
3,11
2,10
Signifikan
1. Tes Awal 2. Tes Akhir Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai thitung sebesar 3,11 lebih besar dari ttabel sehingga berada di luar daerah penerimaan Ho (ttabel sebesar 2,10). Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan : “Latihan menggunakan bet tanpa karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja” terbukti atau diterima.
c. Analisis Data Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan antara Kelompok A dengan Kelompok B Karena data berdistribusi normal dan homogen, maka hipotesis diuji dengan menggunakan uji t. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan yang berarti terhadap hipotesis yang diajukan. Hasil pengujian hipotesis perbedaan peningkatan hasil latihan antara kelompok A dengan kelompok B dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan antara Kelompok A dengan Kelompok B Kelompok Latihan
X
1. Kelompok A
4,2
2. Kelompok B
2,3
Nilai t tabel pada ( = 0,05) (18)
t hitung
2,10
6,55
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai thitung sebesar 6,55 lebih besar dari ttabel sehingga berada di luar daerah penerimaan Ho (ttabel sebesar 2,10), sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Dengan demikian, terdapat perbedaan
10
pengaruh latihan yang berarti antara menggunakan bet dengan dan tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja.
4. Pembahasan Dalam menganalisis data hasil penelitian, sebelumnya perlu diadakan pencocokkan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan. Hipotesis penelitian yang penulis ajukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga hipotesis sebagai berikut : a. Latihan menggunakan bet karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap. b. Latihan menggunakan bet tanpa karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap. c. Terdapat perbedaan pengaruh yang berarti dari kedua alat latihan tersebut terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Latihan menggunakan bet karet lebih berpengaruh secara berarti dibandingkan bet tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap. Dari hasil pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis, ternyata hipotesis pertama hasilnya terbukti atau diterima. Diterimanya hipotesis tersebut diduga kelebihan latihan pukulan forehand maupun backhand menggunakan bet karet adalah memudahkan dalam pengontrolan dan penempatan bola, dan hasil spin atau putaran bola sangat besar. Begitu juga dengan hipotesis kedua hasilnya terbukti dan diterima. Diterimanya hipotesis kedua diduga bahwa latihan menggunakan bet tanpa karet dapat melatih siswa dalam mengontrol dan mengarahkan bola. Hal ini membuktikan bahwa, penggunaan bet dengan dan tanpa karet dalam latihan mampu meningkatkan keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa. Penggunaan bet dengan dan tanpa karet dalam latihan forehand dan backhand permainan tenis meja dilakukan sebagai bentuk variasi latihan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam melaksanakan latihan. Keberhasilan dalam penguasaan keterampilan pukulan forehand maupun backhand permainan tenis harus ditunjang dengan adanya variasi latihan. Selanjutnya berdasarkan hasil uji perbedaan peningkatan hasil latihan diperoleh fakta bahwa ternyata hipotesis yang penulis ajukan diterima, dimana latihan menggunakan bet karet
11
lebih berpengaruh secara berarti dibandingkan dengan bet tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja. Hal ini diduga disebabkan karet bet merupakan komponen yang paling mempengaruhi kualitas bet karena komponen ini yang mengalami kontak langsung dengan bola. Karet bet yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki karakteristik yang berbeda. Korelasinya secara langsung mempengaruhi keadaan bola setelah dipukul. Keadaan yang dimaksud adalah kecepatan linear, kecepatan sudut, dan impuls. Hal inilah yang menjadi asumsi atau alasan bet karet hasilnya lebih efektif dibandingkan bet tanpa karet dalam meningkatkan keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja.
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Latihan menggunakan bet karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra kelas VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap. 2. Latihan menggunakan bet tanpa karet berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap. 3. Latihan menggunakan bet karet lebih berpengaruh secara berarti dibandingkan bet tanpa karet terhadap keterampilan forehand dan backhand permainan tenis meja siswa putra VI SD Negeri 02 Tritih Kulon Kabupaten Cilacap.
E. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Akros. (2003), Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untul SLTP Jakarta : Depdikbud.
Kelas I.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Baru. Jakarta : Rineka Cipta. Badriah, Dewi L. (2002) Fisiologi Olahraga dalam Perspektif dan Praktik. Pustaka Ramadhan.
Bandung :
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Hatimah, dkk. (2010). Penelitian Pendidikan. Edisi Kedua. Bandung : UPI Press. Hodges, Larry. (2007). Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
12
Irianto, Djoko Pekik. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Kusmaedi, Nurlan. (1993). Tenis Meja. Bandung : FPOK IKIP. Nurhasan dan Abdul Narlan. (2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diktat. Tasikmalaya : PJKR FKIP Unsil. Pusat Bahasa Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan VII. Jakarta : PN. Balai Pustaka. Sobariah, Dede S. (2013). Pengaruh Pembelajaran Forehand Drive dengan Menggunakan Metode Keseluruhan terhadap Keterampilan Forehand Drive Permainan Tenis Meja (Eksperimen pada Siswa Putra Anggota Ekstrakurikuler Tenis Meja SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya). Skripsi. Tasikmalaya : PJKR FKIP Unsil, tidak dipublikasikan. Sumarno, dkk. (1999). Olahraga Pilihan Buku II. Jakarta : Universitas Terbuka.