Mengelola Media
Menangani Manajemen Krisis TI Basis Pengelolaan Sekolah Masa Depan
ISSN No. 1978-5798, VOL. 4 No. 1, 2010
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH. saat memberikan pengarahan pada kegiatan pemantauan pengalihan arus lalu lintas satu arah di Jalan Jendral Sudirman Kota Salatiga.(Foto_HB_lux)
ISSN No. 1978-5798, VOL. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
Kesiapan Pemerintah Kota Salatiga dalam menerapkan UU Nomor 14 Tahun 2008 dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu sumber daya manusia, standar operasional prosedur layanan informasi, penguatan data base, serta sistem layanan informasi berbasis teknologi.
Pada prinsipnya, bentuk kesiapan SDM adalah kesiapan memberikan berbagai informasi kepada berbagai pihak. Sebagai abdi masyarakat, aparatur pemerintah harus mempunyai pemahaman untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemenuhan hak publik atas informasi juga menjadi agenda reformasi birokrasi. Agar pelayanan prima dalam memberikan informasi kepada publik bisa dikedepankan, masing-masing SKPD perlu menunjuk petugas Bakohumas yang akan melaksanakan fungsi-fungsi public relation di SKPD selaku badan publik. Petugas tersebut sekaligus akan mengolah informasi dan data yang akan diteruskan kepada publik.
Design Grafis: Budi Susilo, S.Sos
4 5 6 7 14 17 18 20 22 23 24 26 28 30 40 42 40 41 42
Daftar Isi
Karikatur Dari Redaksi : Komitmen Pemerintah Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Masyarakat. Surat Pembaca : Buah-buahan Khas di Kota Salatiga; Kesemrawutan Disekitar Pasar Jetis. Opini: Mengelola Media Menangani Manajemen Krisis. Ragam: Perempuan Sebagai Agen Informasi Yang Efektif; Satpol PP, Ujung Tombak Mengawal Peraturan Daerah. Mimbar: Jalan Searah Jangan Membawa Masalah. Pendidikan: Teknologi Informasi Sebagai Basis Pengelolaan Sekolah Masa Depan. Artikel: Motivasi Berprestasi, Kunci Pencapaian Cita-cita dan Pengembangan Diri Pada Remaja. Budaya: Karma Pala. Tips: 12 Tips Video Shooting. Kalender 2010 Kesehatan: Flek Paru Pada Anak Sulit Didiagnosis. Hukum: Sambut UU Lalin, Pemerintah Diminta Siapkan PP, Sarana dan Prasarana. Lintas Kota: Kegiatan di Kota Salatiga Kiprah: Perjuangan PDAM Menggapai Prestasi. Potensi: Perajin Sepatu Asal Salatiga, Menggunakan Kulit Asli dan Kuat. Legenda: Ki Dipomenggolo, Cikal Bakal Pulutan?. Profil: Drs. Agus Rudianto, MM. “Saya Suka Kebersamaan” Rileks/TTS: TTS Edisi 47
Foto: HB/lux
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH. bersama jajarannya meninjau pembangunan pasar, baik dari pintu masuk sampai dengan fasilitas saluran air.
Redaksi Diterbitkan oleh : HUMAS SETDA KOTA SALATIGA Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Salatiga. PEMBINA Walikota Salatiga; PENGARAH Wakil Walikota ; WAKIL PENGARAH Sekretaris Daerah; PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas Drs. VT. Haribowo; REDAKTUR PELAKSANA Sri Hartono, SS; REDAKTUR Hendi Prawoto Basuki; KOORDINATOR LIPUTAN Tri Prawiati, ST; PELIPUT/PENYUNTING Ady Indriasari, S.Sos, Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P, Lukman Fahmi, S.Hi; Dina Pramestya Rini; Kristina, SE; SETTING&LAY OUT Budi Susilo, S.Sos; DISTRIBUSI Kuswanto, R. Suprapto Sambodo, Lukman Fahmi, S.HI, Kuntoro Panji Trenggono. ALAMAT HUMAS SETDA KOTA SALATIGA Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. On line : http://www.hati-beriman.blogspot.com, e-mail :
[email protected]. Redaksi menerima sumbangan naskah berupa tulisan atau karikatur. Redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengubah substansinya. Naskah berupa tulisan diketik dengan huruf Times New Roman 12, spasi tunggal, sebanyak 3-4 halaman folio. Naskah dikirim ke Redaksi Hati Beriman. Pengirim naskah yang dimuat berhak mendapat imbalan.
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, 2010
3
Karikatur
4
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Dari Redaksi
UU KIP: Komitmen Pemerintah Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Masyarakat
D
ari waktu ke waktu, pemerintah terus berupaya untuk semaksimal mungkin memenuhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat. Berbagai langkah dan kebijakan dibuat untuk melayani seluruh warganya. Hal tersebut tak terlepas dari komitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Satu kebutuhan yang saat ini kecenderungan menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar manusia adalah terpenuhinya kebutuhan akan informasi. Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Republik Indonesia pada 31 April 2008 mengesahkan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik atau disingkat UU KIP yang awalnya bernama Undang-Undang Kebebasan Memperoleh Informasi Publik. Undang-Undang yang baru ini menurut ketentuan mulai diberlakukan dua tahun sejak disahkan. Berarti mulai efektif berlaku sejak 1 Mei 2010. Itu berarti sekitar satu bulan lagi. Satu hal lain yang dapat dipahami dari pengesahan ini adalah upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan pemerintah yang bersih dan transparan. Produk perundang-undangan ini menjamin hak masyarakat (publik) untuk mengetahui dan memperoleh informasi tentang berbagai kebijakan yang dibuat oleh lembaga publik. Sebagai bentuk pertanggungjawabannya,
lembaga/badan publik diwajibkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan atau ditanyakan oleh publik tersebut. Perlu pula dipahami bahwa yang dimaksud dengan badan publik bukan hanya lembaga pemerintah. Badan public yang dimaksudkan dalam Undang-Undang KIP adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Dengan demikian, semua lembaga pemerintah adalah badan public, namun badan public tidak semuanya lembaga pemerintah. Sementara itu, yang dimaksud dengan informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu badan public yang berkaitan dengan penylenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan pulik lainnya yang sesuai dengan undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Namun Undang-Undang ini jga mengatur dan menetapkan beberapa informasi yang dikecualikan, artinya informasi yang dengan pertimbangan tertentu boleh tidak disampaikan atau dibuka bagi pemohon informasi. Diantaranya, informasi yang apabila dibuka untuk umum akan dapat mengancam dan membahayakan pertahanan Negara, yang mengganggu perlindungan hak atas kekayaan intelektual, atau yang menyangkut wasiat seseorang. Dalam upaya pelaksanaan Undang-Undang KIP serta menjamin hak dan kewajiban masing-masing, diatur pula prosedur atau mekanisme yang harus ditaati baik oleh pemohon atau termohon informasi. Salah satu konsekuensi adalah bahwa badan publik dapat dituntut secara hukum apabila dalam jangka waktu tertentu tidak memberikan informasi yang dimohon. Namun demikian, rasanya masih sangat diragukan kesiapan badan-badan public untuk melaksanakan secara konsekuen Undang-Undang ini, walaupun ketentuan tersebut sudah menjadi harga mati….. Redaksi HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
5
Surat Pembaca Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
Buah-Buahan Khas di Kota Salatiga
S
ebelumnya terima kasih atas dimuatnya surat ini, Redaksi yang terhormat, saya seorang petani. Saya mohon agar redaksi majalah kebanggaan warga Salatiga ini berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk memuat potensi-potensi komoditi buah-buahan yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, baik itu dilihat dari jenis tanahnya, iklimnya, atau pertimbangan lain yang menentukan baik tidaknya suatu jenis komoditi dikembangkan. Dengan informasi ini, saya berharap para petani ataupun pemilik tanah (walaupun hanya pekarangan rumah) dapat menanam buah-buah tertentu yang sesuai dengan karakter tanah dan iklim di wilayahnya, sehingga akan mampu menghasilkan produk yang baik. Terus terang saya iri dengan daerah Salaman Magelang yang kondang dengan rambutannya, Sleman dengan salaknya, atau Brongkol kabupaten Semarang yang banyak menghasilkan durian. Saya memimpikan orang-orang menyebut beberapa wilayah di Salatiga yang disertai dengan produk buah-buahan khasnya, misalnya durian Blotongan, duku Dukuh, salak Kecandran, manggis noborejo atau mangga randuacir. Saya yakin bila hal tersebut dapat terwujud pasti akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alangkah indahnya…… Karmo, Blotongan
Kesemrawutan Disekitar Pasar Jetis
P
erempatan Pasar Jetis merupakan daerah yang strategis di Kota Salatiga. Daerah ini merupakan penghubung antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Jalur bus antar kota juga melewati daerah ini. Ironisnya daerah ini selalu mengalami kesemrawutan terutama setiap pagi hari. Kesemrawutan Pasar Jetis sudah berlangsung sejak lama. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan umum yang ngetem di pinggir jalan. Kondisi ini tak ubahnya membuat Pasar Jetis sebagai terminal tidak resmi. Tentu hal ini yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan kesemrawutan. Kadang pula saya menjumpai angkota no1 yang menerobos kemacetan dengan memakai trotoar di kompleks Pasar Jetis. Padahal hal ini jelas membahayakan dan mengambil hak dari pejalan kaki Saya harapkan agar pihak-pihak yang terkait dalam ini DLLAJ dan POLANTAS agar mengatasi hal ini. Saya berharap agar kesemrawutan dan kemacetan di Pasar Jetis segera ditangani. Saya yakin kondisi lalu lintas yang lancar, tertib, dan disiplin merupakan dambaan kita semua. Julfa, Mahasiswa UKSW Salatiga Jurusan Ilmu Komunikasi
6
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Opini
Mengelola Media
Drs. VT. Haribowo*)
Menangani Manajemen Krisis M
asih ada sebagian stakeholder, baik dari kalangan birokrat maupun swasta yang dihinggapi sindrom alergi dalam menghadapi media, apalagi jika kondisi organisasi sedang ditimpa krisis. Oleh karena itu, sangat wajar jika berbagai pihak sedang gencar-gencarnya menumbuhkan kesadaran mulai dari pimpinan, bahwa mereka memerlukan kesiapan tersendiri untuk menghadapi krisis. Khususnya, yang berkaitan dengan hubungan media massa. Kesadaran seperti ini juga dapat diartikan sebagai peluang yang baik untuk mengoptimalkan petugas humas (Bakohumas) di organisasi masingmasing. Manajemen krisis bisa diartikan sebagai proses suatu organisasi dalam menghadapi kejadian tak terduga yang mengancam kelangsungan hidup organisasi, stakeholdernya, bahkan masyarakat luas. Bagaimana saat pertama timbulnya krisis hingga ke titik proses penanggulangan dimulai, perlu membutuhkan skill dan teknik khusus untuk mengindentifikasi, menilai, dan memahami secara komprehensif. Dewasa ini marak diberitakan berbagai kasuistis krisis yang menimpa sebagian kelangan lembaga publik di Salatiga baik oleh media lokal, regional, maupun nasional di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pembangunan fisik, dan kamtibmas. Berbagai jenis krisis yang bisa terjadi di suatu organisasi bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain: 1) anggapan adanya musuh sehingga timbul kemarahan dan kebencian yang berdampak konfrontasi berkepanjangan; 2) kerusakan sistem teknologi; 3) humas error atau kesalahan manusia; 4) kelalaian manajemen yang mengakibatkan perilaku buruk organisasi; 5) kerusuhan; 6) bencana alam; 7) rumor; dan 8) penyimpangan, kecurangan, dan penipuan. Keseriusan dalam menangani salah satu jenis atai berbagai krisis perlu dikedepankan, karena di era keterbukaan informasi publik seperti sekarang, media akan menuntut haknya berupa informasi dan data kepada lembaga publik. Sementara ini berlaku nilai pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian (Axioma Quote): Sebuah krisis dalam lembaga publik adalah berita buruk, sedangkan berita buruk adalah berita baik bagi media. Bad news is good news, because bad news is sale. Sebuah berita dari bagian krisis yang sedang terjadi, walau baru bersifat isu atau bahkan fitnah sekalipun tapi kalau dikelola secara terus menerus oleh pemberitaan media, maka akan menjadi fakta. Jika informasi yang diteruskan kepada media benar, maka media juga akan menyampaikan pemahaman yang benar pula kepada public sebagai manifestasi keterbukaan dan akuntabilitas. Oleh karena
itu, perlu kanalisasi dan pembatasan isu, sehingga Foto: HB/lux hal ini bisa memberikan analisa akurat atas opini dan persepsi public serta proses komunikasi yang terjadi dapat secara berkelanjutan. Tetapi jika informasi yang diteruskan kepada media kurang benar, maka akan timbul mispersepsi atau bias media yang mana akan timbul informasi yang berputar-putar. Persoalan dimaksud akan berdampak antara lain krisis yang dapat membesar dan berlangsung lama, memancing pihakpihak luar untuk ikut campur tangan, media yang akan menghakimi (trial by press), legitimasi kepemimpinan terancam, biaya yang timbul akan tinggi serta akan timbul dampak ikutan yakni timbulnya krisis yang lain. Oleh sebab itu, petugas public relation (bakohumas) sangat dibutuhkan peranya dalam manajemen krisis, minimal dapat menjalankan fungsi sebagai spoke person (juru bicara), komunikator, atau lobbyer yang mewakili organisasi. Walau dalam mengatasi krisis, idealnya perlu memberikan peran kepada public relation secara lebih luas untuk: 1) melakukan analisa meliputi analisa media, analisa persepsi dan opini public serta riset studi kasus dan usulan solusi; 2) membantu penyiapan penyampaian informasi kepada public baik konten, teknik penyampaian maupun chanelnya; 3) menjadi bumper atau pengalih atas serangan yang dilakukan; dan 4) jika dibutuhkan perlu disiapkan tim penanganan krisis. Penanganan manajemen krisis yang benar akan berpengaruh terhadap wibawa lembaga walau sedang dilanda krisis, dengan manajemen yang baik maka tampilan ke luar adalah pesan dan informasi yang baik, nampaknya perlu kebijakan dalam memanage media dengan upaya meliputi: 1) relasi yang efektif dengan media, pemilihan media yang tepat, terutama coverage media, fasilitasi kebutuhan dalam batas asas kepantasan dan kewajaran sesuai ketentuan; 2) good will dari pemimpin dalam decision serta penunjukkan komunikator yang tepat sehingga konten dari pesan bisa tersampaikan; dan 3) timing dan action yang tepat. Walau kita melakukan tindakan benar tapi dalam waktu yang salah, maka akan terjadi penolakan (resistance). Sebaliknya, jika kita melakukan tindakan salah dalam waktu yang benar, maka akan diperoleh kesalahan pula. Terpenting, jangan lakukan tindakan yang salah dalam waktu yang salah, karena bencana (disaster) akan menghadang. Jika kita ingin memperoleh kesuksesan, maka lakukan tindakan yang benar dalam waktu yang benar pula. Penulis adalah Kabag Humas Setda Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
7
Laporan Utama
Semudah Baca Koran Sebelum Sarapan D
ewasa ini, informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Oleh karena itulah, status informasi telah meningkat menjadi hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. UU No. 14/2008 Hadirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadi suatu hal penting bagi landasan hukum yang berkaitan dengan hak setiap orang untuk memperoleh layanan informasi dari badan publik dan untuk megevaluasi kebijakan publik sekaligus berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik. Keterbukaan informasi adalah suatu keniscayaan, karena informasi akan menjadi sebuah informasi manakala disampaikan secara lengkap. Oleh karena itu, informasi sangat membutuhkan keterbukaan dan keluasan akses mendapatkan data, agar menjadi sebuah informasi yang lengkap, dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan. Keterbukaan informasi publik yang telah menjadi sebuah UU, merupakan amanat UUD 1945 pasal 28F yang berbunyi: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperolah informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Amanat ini menjadi bagian dari proses perjalanan reformasi di Indonesia yang akan terus bergulir menuju tata kelola pemerintahan yang baik. Amanat ini juga lebih mengarah kepada lembaga publik, meliputi kelompok supra struktur politik (eksekutif, yudikatif) atau infrastruktur politik (legislatif, parpol, ormas, maupun lembaga masyarakat lain yang dibiayai pemerintah). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 telah ditetapkan 30 April 2008 dengan pemberlakukan dua tahun kemudian. Jika menghitung hari, maka masih tersisa sekitar satu bulan lagi. Menjadi pertanyaan besar bagi kita, siapkah lembaga pemerintah memasuki era keterbukaan informasi publik? Aspek Kesiapan Kesiapan Pemerintah Kota Salatiga dalam menerapkan UU Nomor 14 Tahun 2008 dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu sumber daya manusia, standar operasional prosedur layanan informasi, penguatan data base, serta sistem layanan informasi berbasis teknologi. Pada prinsipnya, bentuk kesiapan SDM adalah kesiapan memberikan berbagai informasi kepada
8
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/ind
berbagai pihak. Sebagai abdi masyarakat, aparatur pemerintah harus mempunyai pemahaman untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemenuhan hak publik atas informasi juga menjadi agenda reformasi birokrasi. Agar pelayanan prima dalam memberikan informasi kepada publik bisa dikedepankan, masing-masing SKPD perlu menunjuk petugas Bakohumas yang akan melaksanakan fungsifungsi public relation di SKPD selaku badan publik. Petugas tersebut sekaligus akan mengolah informasi dan data yang akan diteruskan kepada publik. Pelayanan informasi publik memang identik dengan pelayanan informasi kepada media massa melalui wartawan selaku insan pers. Tetapi tidak menutup kemungkinan permintaan informasi datang dari warga masyarakat lainnya. Informasi yang diperlukan pasti merupakan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, aparatur pemerintah dengan media massa harus saling memercayai dan saling mengerti posisi masing-masing. Untuk mewujudkan kondisi dimaksud nampaknya mendesak perlu pengaturan melalui produk hukum setingkat perwali tentang standar operasional prosedur (SOP) layanan informasi kepada publik. Perwali ini perlu mengatur mekanisme dan tata cara baku tentang transformasi informasi dengan ruang lingkup
walikota selaku kepala daerah, SKPD sebagai unsur staf dan pelaksana selaku badan publik kepada masyarakat, baik dengan sistem satu pintu ataupun banyak pintu. Dengan demikian, tidak ada lagi kejadian saling lempar siapa yang memberikan keterangan manakala diminta masyarakat. Selain itu, SOP tersebut juga dapat mengatur tentang kemungkinan sengketa. Walau tidak menjadi keharusan, komisi informasi kota yang bertujuan mengatasi terjadinya sengketa perlu direalisasikan. Agar dapat diterapkan dengan baik, SOP tersebut perlu didukng dengan penguatan data base dan sistem layanan informasi berbasis IT. Ada dua program pengembangan data base yang sudah dirintis Pemerintah Kota Salatiga, yaitu sistem informasi manajemen daerah (Simda) yang dibangun pada tahun 2005. Program lainnya adalah perluasan jangkauan yang dibangun pada tahun 2007, yaitu wide area network (WAN). Dalam hal sistem layanan informasi berbasis IT, Pemkot Salatiga sudah menyediakan sistem informasi majemen kepegawaian yang dikelola BKD, aplikasi
keuang daerah (DPPKAD), sistem informasi administrasi kependudukan (Disdukcapil), bursa kerja online (Dinsosnakertrans), lelang online (ULP), situs investasi (KPM), dan musrenbang, profil daerah, serta Salatiga dalam angka (Bappeda). Diharapkan, sistem layanan informasi tersebut dapat dikelola lebih optimal sehingga bermanfaat bagi khalayak. Terlebih, saat ini, Pemkot Salatiga sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang, yaitu sambungan online di semua SKPD, lima titik free hotspot area, press room dan media center, serta bantuan dan hibah peralatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, Pemerintah Kota Salatiga juga sedang menggodok Raperda tentang Partisipasi yang mengacu kepada UU Nomor 14/2008. Dengan berbagai kesiapan tersebut, semua informasi dapat diakses masyarakat dengan transparan, murah, cepat, tepat waktu, dan mudah. Semudah membaca koran setiap pagi sebelum sarapan. Artinya, masyarakat mendapatkan kemudahan informasi dari lembaga publik, karena memang keterbukaan informasi publik adalah hak rakyat.(vth)
Intisari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 1. Badan publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif , dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya berasal dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. 2. Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggara negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggara badan publik lainnya. 3. Hak masyarakat a. memperoleh informasi publik b. melihat dan mengetahui informasi publik c. menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum d. mendapat salinan informasi publik melalui permohonan e. menyebarluaskan informasi publik sesuai peraturan perundang-undangan f. mengajukan permintaan informasi g. mengajukan gugatan ke pengadilan bila mendapat hambatan atau kegagalan dalam memperoleh informasi publik 4. Kewajiban masyarakat a. menggunakan informasi publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. mencantumkan narasumber (pemberi informasi) 5. Hak badan publik adalah menolak memberikan informasi jika informasi yang diminta adalah informasi yang termasuk kategori dikecualikan. 6. Kewajiban badan publik a. menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik, selain informasi yang dikecualikan. b. menyediakan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan c. membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien
7.
8.
d. membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuih hak setiap orang atas informasi publik. e. Memberikan pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, atau pertahanan dan keamanan. Jenis Informasi a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan b. Informasi yang dapat diakses berdasarkan permintaan c. Informasi yang dikecualikan Informasi yang dikecualikan a. informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat menghambat atau menggangu proses penegakan hukum. b. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat. c. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara. d. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia e. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat merugikan ketahanan nasional f. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri g. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemaun terakhir ataupun wasiat seseorang. h. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkap rahasia pribadi. i. Memorandum atau surat-surat antarbadan publik atau intra badan publik yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan. j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
9
Laporan Utama
Mengoptimalkan Potensi Melalui Peningkatan Kualitas Data dan Informasi Guna memberikan sistem pelayanan informasi yang ideal diperlukan adanya Jaringan komputer local (LAN); Jaringan antar SKPD (WAN); Aplikasi perkantoran berbasis client server dan web; Situs internet; Aplikasi portal; Koneksi telepon khusus yang tersambung dengan pelayanan info; Kerjasama dengan komunitas perpustakaan, pendidikan; serta adanya pengelolaan arsip yang professional. Namun secara umum hal-hal tersebut di ata belum terpenuhi semua.
T
ujuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik adalah menjamin hak warga Negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan public, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik serta meningkatkan pengelolaan data dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. Dengan diberlakukannya UU No. 14 tahun 2008 mulai tanggal 1 Mei 2010 akan membuka ruang lebih luas bagi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik. Hal ini mensyaratkan diterapkannya prinsip demokratisasi, supremasi hukum, transparansi, keaktualan publik, akuntabilitas kinerja penyelenggara negara, dan partisipasi masyarakat dalam proses penetapan kebijakan publik. Undang-undang ini mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pengelolaan data dan pelayanan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat, dengan demikian sejak dini harus dipersiapkan berbagai sarana dan prasarana agar implementasi UU KIP tersebut dapat dilakukan secara konsisten. Demikian paparan Dinhubkominfo Provinsi Jawa Tengah yang disajikan dalam Rapat Sinkronisasi Data dan Informasi yang mengambil tema “Mengoptimalkan Potensi Jawa Tengah Melalui Peningkatan Kualitas Data dan Informasi” di Banaran Kabuaten Semarang baru-baru ini. Lebih jauh dijelaskan bahwa azaz UU KIP adalah setiap informasi publik haruslah dapat diperoleh dengan cepat, tepat waktu, dengan biaya ringan serta dengan cara yang sederhana. Hal ini mengisyaratkan akan adanya transformasi ke e-Government yang memiliki parameter Perubahan Budaya Kerja, Perubahan Bisnis Proses, SOP dan Kebijakan, Peraturan dan Perundangan. Sedangkan leadershipnya adalah adanya Penggunaan Internet, Penggunaan Infrastruktur TIK,
10
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Penggunaan Sistem Aplikasi, Standarisasi Metadata, Transaksi Elektronik serta Digitalisasi Data / Dokumen. Adapun yang dimaksud dengan Informasi Publik disini adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara (Psl 1 ayat 2). Untuk Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya berasal dari APBN dan/atau APBD (Psl 1 ayat 3). Sedangkan yang dimaksud Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan UU ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan juknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi (Psl 1 ayat 4). Kewajiban Badan Publik (Psl 7) Menutut UU KIP, badan publik mempunyai kewajiban menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan; membangun dan mengembangkan system informasi dan komunikasi untuk mengelola informasi publik secara lebih baik dan efisien; serta mengumumkan informasi publik secara berkala, paling singkat 6 (enam) bulan sekali. Dalam memenuhi kewajiban tersebut, badan publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non elektronik yang ada. Yang dimaksud dengan informasi disini adalah hasil pengolahan data yg sudah mengandung nilai, dapat berupa keterangan, pernyataan, gagasan, pesan, yang disajikan dlm berbagai kemasan maupun format sesuai perkembangan teknologi. Sedangkan Sistem Informasi adalah sistem yang dibangun untuk mengolah data dan menyebarkan informasi. Sistem informasi disusun sesuai kebutuhan organisasi dan tingkatan manajemennya. Selain itu yang sangat pokok adalah
Model Pelayanan Informasi Saya Ingin Informasi masalah suap menyuap bu......?
Langsung
Melalui TIK
Model Pelayanan informasi ideal yang memerlukan adanya Jaringan komputer local (LAN); Jaringan antar SKPD (WAN); Aplikasi perkantoran berbasis client server dan web; Situs internet; Aplikasi portal; Koneksi telepon khusus dan pendukungnya.
data, yaitu sekumpulan karakter berupa huruf, angka, simbol, tanda baca atau notasi yg belum memiliki arti. Permasalahan Umum Secara umum permasalahan yang timbul adalah adanya Peng-kode-an data yang tidak standar, hal ini akan menyulitkan dalam proses integrasi data; adanya sistem informasi yang dibangun secara parsial dan kurang memperhatikan interoperabilitas yang akan mempersulit integrasi system; adanya kuantitas dan kualitas SDM aparatur bidang TIK masih terbatas; beragamnya teknik komunikasi yang diterapkan di tiaptiap SKPD sehingga akan membutuhkan biaya tinggi untuk inter koneksi; belum optimalnya penggunaan dan pemanfaatan perangkat yang terpasang; kurang optimalnya pemanfaatan website untuk dukung tupoksi instansi; serta adanya ego sektoral berakibat mekanisme pengiriman data tidak lancar. Dengan demikian sangatlah diperlukan adanya Political Will, yaitu perhatian, kemauan dan dukungan seluruh jajaran pimpinan; Sarana dan Prasarana guna dukungan perangkat keras, lunak dan komunikasi; Sumber Daya Manusia aparatur yang miliki kemampuan dalam pemanfaatan TIK serta adanya kelembagaan atau unit yang tangani digitalisasi data dan informasi di setiap instansi. Selain itu diperlukan juga konsolidasi tim pengelola data dan infomasi guna menentukan blue print dan roadmap integrasi database, supervisi pelaksanaan
program yang telah di tetapkan serta koordinasi antar instansi. Guna memberikan sistem pelayanan informasi ideal diperlukan adanya Jaringan komputer local (LAN); Jaringan antar SKPD (WAN); Aplikasi perkantoran berbasis client server dan web; Situs internet; Aplikasi portal; Koneksi telepon khusus tersambung dengan pelayanan info; Kerjasama dengan komunitas perpustakaan, pendidikan; serta adanya pengelolaan arsip yang professional. Secara umum mekanisme penyimpanan data dan informasi belum mengacu standar kearsipan; sistem database belum terintegrasi; masih cenderung untuk memusnahkan atau mengabaikan informasi yang telah digunakan; rendahnya pemahaman tentang signifikasi data dan informasi yang ada di institusi; serta adanya pemahaman bahwa data atau informasi yang dianggap valid untuk diarsip adalah hanya laporan-laporan resmi saja. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas data dan info merupakan komitmen bersama dalam perbaikannya; untuk layanan info secara cepat, tepat, akurat dan akuntabel sangat diperlukan integrasi data; dalam hal digitalisasi data akan mempercepat terwujudnya dokumen elektronik; sedangkan keunggulan TIK dan penguasaan oleh SDM meng-akselerasi capaian target; dan yang tidak kalah pentingnya adalah e-Government guna meningkatkan aksesabilitas dan pelayanan umum.(Dinhubkominfo Prov Jateng_bdi) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
11
Laporan Utama
Keterbukaan Informasi Publik
SETIAP ORANG BERHAK UNTUK BERKOMUNIKASI DAN MEMPEROLEH INFORMASI UNTUK MENGEMBANGKAN PRIBADI DAN LINGKUNGAN SOSIALNYA, SERTA BERHAK UNTUK MENCARI, MEMPEROLEH, MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGOLAH, DAN MENYAMPAIKAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN SEGALA JENIS SALURAN YANG TERSEDIA PASAL 28F UUD 1945
Transparansi terhadap setiap informasi publik menjadikan masyarakat dapat berperan serta aktif dalam memberikan kontrol terhadap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Diharapkan dengan adanya keterbukaan informasi publik, penyelenggaraan kekuasaan dapat dipertanggungjawabkan kembali kepada rakyat.
P
engesahan RUU KIP menjadi UU pada Kamis 3 April 2008. (UU no. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik) menjadikan Indonesia kini menjadi negara yang memiliki UU yang menjamin hak atas informasi. Artinya, harapan akan terwujudnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel sudah terlembagakan. Masyarakat sudah memiliki jaminan hukum yang mengatur haknya untuk mengakses informasi dari badan publik dan dapat meminta informasi yang dibutuhkan dalam rangka ikut mengawasi jalannya pemerintahan. Cukup membanggakan dan dapat mengangkat citra Indonesia terkait dengan isu pemberantasan korupsi, transparansi, dan kebebasan pers. Apa isi UU KIP tersebut? Undang-Undang KIP secara cukup memadai mengatur kewajiban badan atau pejabat publik untuk memberikan akses informasi yang terbuka kepada masyarakat. Kewajiban memberikan informasi, dokumen, dan data diintegrasikan sebagai bagian dari fungsi birokrasi
12
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
pemerintahan, diperkuat dengan sanksi-sanksi yang tegas untuk pelanggarannya. Undang-Undang KIP juga mengatur klasifikasi informasi sedemikian rupa sebagai upaya memberikan kepastian hukum tentang informasiinformasi yang wajib dibuka kepada publik, dan yang bisa dikecualikan dengan alasan tertentu. Beberapa arah yang ingin dicapai dengan adanya UU KIP ini diantaranya ialah : Pengelolaan informasi yang berkualitas; Pelayanan Informasi secara mudah, cepat dan biaya ringan; Kinerja Badan Publik yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel. Adapun tujuan pemberlakuan UU KIP adalah untuk menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, proses pengambilan keputusan publik serta alasannya; mendorong partisipasi masyarakat; mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; serta meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik Upaya Pemerintah Kota Salatiga Pemerintah Kota Salatiga dalam rangka memberikan pembelajaran dan penyebarluasan informasi, dan mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa kepada
masyarakat Salatiga, menempuh beberapa cara diantaranya menggunakan media Majalah HATI BERIMAN. Yaitu majalah yang diterbitkan oleh Bagian Humas Sekretariat daerah Pemerintah Kota Salatiga, yang berisikan Informasi dan berita aktual yang sedang terjadi. Siaran Radio Suara Salatiga 106.6 FM, media yang satu ini dipergunakan sebagai corong penyebarluasan informasi, forum diskusi dan sosialisasi. Papan Informasi, papan pengumuman yang diletakkan di area publik yang berfungsi sebagai media tempel informasi, berita, kejadian luar biasa dan lainnya. Media Center, Sarana dan prasarana yang disediakan bagi masyarakat Salatiga untuk mengakses informasi melalui internet. Websites, halaman web dipergunakan untuk memberikan paparan mengenai Salatiga, Agenda Kota dan informasi lainnya. Dalam rangka perwujudan penyelenggaraan negara yang demokratis, masyarakat dapat juga memberikan masukan dan saran melalui media ini. Masyarakat luas dapat mengakses melalui internet di www.pemkot-salatiga.go.id. Hotspot Area Pengertian Hotspot/wifi adalah http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi, yang berarti Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tmemiliki kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop/handphone berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Bagaimana mengakses Untuk mengakses layanan hotspot yang disediakan, kita harus masuk ke dalam suatu area
dimana suatu koneksi internet dapat berlangsung secara Wireless (tanpa kabel). Biasanya dilakukan melalui perangkat notebook/Laptop/PDA/Handphone. K e b a n y a k a n p e r a n g k a t Notebook/Laptop/Handphone sekarang telah dilengkapi perangkat wireless (wifi) secara built-in. Akan tetapi bagi yg belum memiliki perangkat wireless, dapat menambahkan perangkat wifi. Secara umum terdapat 2 jenis perangkat wireless untuk notebook/Laptop, PCMCIA device dan USB device. Jaringan wireless 2.4 GHz yang umum tersedia adalah IEEE802.11b (11 Mbps) dan IEEE802.11g (54 Mbps). Koneksi yang kita lakukan tergantung dari Operating System (OS) yang digunakan, bila kita menggunakan OS Windows XP ke atas, biasanya langsung mengenali AcessPoint HotSpot yang terdekat ditandai dengan adanya SSID dalam suatu area HotSpot, seperti PANCASILA dan SUKOWATI untuk kawasan Lapangan Pancasila, Salatiga dan sekretariat Pemerintah Kota Salatiga. Setting address network biasanya telah terjadi secara otomatis. Hal ini juga berlaku apabila kita menggunakan handphone/PDA Dalam rangka memberikan fasilitas interkoneksi menggunakan jaringan internet, Pemerintah Kota Salatiga menyediakan Free Hotspot Area untuk kawasan Lapangan Pancasila dan sekretariat Pemerintah Kota Salatiga. Anda tinggal datang, hidupkan perangkat Notebook/Laptop/PDA/Handphone Anda dan silahkan memanfaatkan fasilitas Internet yang ada. Penyediakan Free Hotspot Area untuk kawasan Lapangan Pancasila dan sekretariat Pemerintah Kota Salatiga memiliki harapan agar Salatiga Lebih Maju, artinya terwujudnya masyarakat dan Kota Salatiga yang lebih baik di berbagai aspek. Bermakna bahwa pembangunan daerah senantiasa dilandasi keinginan bersama untuk mewujudkan Kota Salatiga yang lebih baik dengan didukung oleh SDM yang handal, berdaya saing serta pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan sehingga mampu mengikuti tuntutan perkembangan kemajuan jaman.(lkm) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
13
Ragam Oleh Dra. Putnawati, M.Si.*)
Perempuan Sebagai Agen Informasi Yang Efektif
Foto: HB/lux
K
Bagiku perempuan telah membuka jendela mata dan jiwaku. Andai bukan karena ibu perempuan, saudara perempuan, dan teman perempuan, aku pasti sedang tertidur di tengah-tengah mereka yang mencari ketenangan dunia dengan dengkuran mereka.
alimat indah di atas diungkapkan oleh Kahlil Gibran, seorang sastrawan besar dan penulis legendaris kelahiran Lebanon yang meraih kepopulerannya di Amerika Serikat. Kalimat tersebut mungkin ungkapan jujurnya akan betapa penting peran perempuan dalam kehidupan pribadinya, sehingga wajar saja bila ia selalu memasukkan tema-tema perempuan dalam karyakaryanya. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, juga memberi perhargaan besar terhadap perempuan yang menjadi pengasuhnya di waktu kecil hingga remaja, yakni Sarinah. Penghargaan yang diberikan tidak tangungtanggung, Soekarno, ketika masih berkuasa saat itu, mengabadikan nama pengasuhnya itu dengan membangun sebuah monumen besar, yaitu Hotel dan Pasar Raya di Jakarta dengan nama Sarinah. Begitu juga Taj Mahal, “monumen cinta” itu didirikan Syah Jehan, Raja Mogul ke-5 untuk mengenang istrinya yang terkasih Arjuman Banu Bagum atau Mumtaz Mahal. Begitu besar penghargaan dan perhatian mereka terhadap perempuan. Namun sayang perilaku para pembesar tersebut, tidak atau kurang diteladani oleh masyarakatnya, sehingga wajar saja bila realitas kehidupan perempuan sampai hari ini, sebagian dari mereka masih berada di sudut-sudut dan pinggir-pinggir sosial. Dalam realitas ini, perempuan masih dipandang sebagai makhluk Tuhan kelas dua. Hak-hak mereka dibatasi pada wilayah-wilayah kehidupan yang ekslusif dan marginal. Oleh karena itu kalimat bijak berikut pantas kita renungkan : ``Hanya laki-laki mulia yang
14
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
memuliakan perempuan, dan hanya laki-laki hina yang menghinakan perempuan``. Dengan kata lain kita tidak termasuk laki-laki yang mulia jika kita tidak memuliakan perempuan. Thema Abadi Beberapa kutipan di atas hanyalah sebagian kecil dari contoh sejarah perempuan. Dan sebenarnya membahas perempuan dengan berbagai dinamika sejarahnya, tidak akan pernah usai. Sebab, ia tak ubahnya seperti sebuah buku atau literatur besar yang setiap lembarnya sarat makna sehingga sangat layak dibaca untuk kemudian kita serap hikmah-hikmahnya. Membahas perempuan berarti pula membahas sebuah tema abadi, sebab perempuan merupakan bagian penting dari keabadian itu sendiri. Ia adalah bagian penting dari eksisitensi Tuhan, Manusia, dan alam. Tanpa kehadiran perempuan, eksistensi tri logi Tuhan, Manusia, dan Alam menjadi tidak bermakna. Dalam konteks sejarah modern, di Barat dan Eropa misalnya, ketika membahas kekuasaan dan politik perempuan, maka kita pantas memberikan apresiasi kepada beberapa tokoh seperti; Ratu Elizabeth (Inggris), Ratu Yuliana (Belanda), Maria Isabella Peron (Argentina), Margaret Theacher (Inggris). Di wilayah Asia, kita bisa menyebutkan, misalnya ; Sonia Gandi (India), Khalida Zia (Pakistan), Corazon Aquino (Philipina). Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, kita memiliki banyak sekali pejuang-pejuang perempuan yang darma baktinya untuk negeri diabadikan dalam sejarah, misalnya ; Cut Nya Dien, Cut Mutia, Dewi Sartika, R.A. Kartini, dan lain-lain. Bahkan kita juga pernah memiliki presiden
perempuan, yakni Megawati Soekarno Putri. Dalam konteks keagamaan, kita mengenal Ratu Bilqis, penguasa negeri Saba`, Ibunda Isa al Masih, Maria. Khotijah dan Aisyah yang mendampingi perjuangan Muhammad s.a.w. serta Bunda Theresia dengan tarikat cinta kasihnya yang bermarkas di India. Dalam dunia sastra tema-tema perempuan juga mendapat tempat yang terhormat dan sangat laris dan mendatangkan untung besar, misalnya; Laila Majnun, Cleopatra, Romeo & Yuliet, Siti Nurbaya, Perempuan Berkalung Surban, dll. Dengan melihat realitas di atas dalam hubungannya dengan upaya peningkatan peran perempuan, maka adalah tidak adil ketika masyarakat secara sosial membatasi hak-haknya, menempatkan perempuan hanya pada wilayah-wilayah kehidupan yang ekslusif dan marginal. Dengan demikian upaya mengubah kultur masyarakat dari patriarkhi ke kesetaraan gender perlu dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses peningkatan kualitas peradaban manusia. Perempuan Agen Informasi Ketika kita mau menyimak dengan seksama terhadap berbagai media, baik cetak maupun elektronik, hampir semua melibatkan perempuan dengan porsi yang cukup signifikan. Dalam media televisi kita, banyak sekali perempuan yang bertindak sebagai presenter, pewawancara khusus, kontributor berita, moderator dialog politik, penyaji berita, dimana mereka dengan fasih berhasil membawakan berbagai acara tersebut. Bahkan dalam segmen acara tertentu ada yang didominasi perempuan, sebagai contoh dalam dunia periklanan (advertising). Dalam iklan tersebut hampir semua produk mulai produk kebutuhan rumah tangga, fashion, mobil, motor, elektronik, supplement kesehatan dan minuman, kebutuhan khusus perempuan dan lakilaki, sampai pesan-pesan sosial kemasyarakatan, hampir semuanya diperankan atau melibatkan perempuan. Bila iklan diartikan sebagai ``bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk tertentu, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”. Dalam konteks demikian perempuan-perempuan dalam iklan tersebut sudah bertindak sebagai agen informasi. Fenomena lain bisa kita lihat dalam film-film, baik lokal maupun internasional dimana banyak sekali perempuan berperan sebagai agen rahasia jaringan tertentu yang bertugas memata-matai dan menggali informasi seluas-luasnya terhadap sebuah persoalan atau tokoh. Dalam film-film perjuangan kita juga diperlihatkan perempuan-perempuan dilibatkan dalam operasi agen rahasia yang bertugas sebagai kurir dalam lalulintas pengiriman pesan dan persenjataan kepada para pejuang yang biasanya berpura-pura sebagai pembantu di rumah penjajah, gundik para serdadu serta pedagang pasar. Dan perempuan-perempuan itu berhasil luar biasa. Dalam kontek organisasi sosial kemasyarakatan kita juga muncul berbagai organisasi sosial kemasyarakatan berbasis perempuan yang jaringannya berakar kuat mulai dari tingkat pusat sampai ke daerahdaerah. Kita sebut saja misalnya; KPI (Koalisi Perempuan Indonesia), GOW (Gabungan Organisasi Wanita),
Kelompok Wanita Tani, dan lain-lain. Dalam organisasi sosial keagamaan bisa kita sebutkan misalnya; Muslimat, Fatayat, (berafiliasi pada Nahdlatul Ulama`); Aisiyah, Nasiatul Aisyiyah, (berafiliasi pada Muhammadiya), Persatuan Wanita Gereja, Persatuan Wanita Katolik, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan disini. Bahkan di tingkat lingkungan paling kecilpun muncul kelompok PKK dan Dasa Wisma yang merupakan kumpulan beberapa warga dalam lingkungan RT tertentu, dengan beberapa agenda kegiatan. Harus diakui jaringan-jaringan organisasi perempuan tersebut adalah sangat efektif dan efesien dalam upaya menyampaikan informasi dan pesan tertentu, baik yang besifat sosial kemasyarakatan, keagamaan maupun pesan-pesan politik dari para penguasa. Bahkan berbagai organisasi perempuan tersebut pada tingkat apresiasinya tidak malu-malu lagi memasuki ranah-ranah bisnis, sehingga menjadi magnet tersendiri bagi perempuan untuk bergabung. Dengan melihat beberapa realitas di atas, maka perempuan tak perlu diragukan lagi dalam relasinya dengan informasi sebab pada kenyataannya ia menempati posisi strategis. Dengan kata lain, bila kita memiliki sebuah pesan atau keinginan, agar pesan cepat berkembang dan sampai pada masyarakat sasaran, serahkan saja pada perempuan, sebab ia punya cara sendiri untuk menyampaikan. Paling tidak lewat ngrumpi (bahasa Jawa), kajian-kajian keagamaan atau forum-forum arisan. Efektifitas perempuan dalam relasinya dengan informasi memang tak perlu diragukan. Namun demikian nilai positif itu sering menjadi kurang bermakna ketika kita menonton sinetron di televisi yang menyajikan tayangan seputar ``perempuan-perempuan yang diculaskan``. Dalam berbagai tayangan itu, perempuan digambarkan sebagai sosok yang : galak, sadis, pendendam, penuh muslihat, penggoda, inisiatip perselingkuhan, serta menghalalkan segala cara dalam menjalani hidup. Tayangan dalam berbagai sinetron itu hanyalah rekaan atau rekayasa. Namun demikian dalam titik tertentu bukan tidak mungkin akan merugikan banyak perempuan. Perlu diingat bahwa ``apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan, adalah bagian dari komunikasi, karena komunikasi menyangkut dua hal : Verbal (terucap) dan Non Verbal (tak terucap). Dua cara komunikasi itulah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai sosok perempuan. Adalah bijaksana apabila perempuan mengkritisi berbagai sinetron tersebut dengan berbagai tindakan nyata yang sekiranya mampu mengangkat citra diri perempuan, manusiawi dan bermartabat. Dan apabila ternyata sinetron-sinetron itu distruktif terhadap tata krama dan akal budi, maka tak ada salahnya bila kaum perempuan menghindarkan diri dan berkampanye pada masyarakat agar tidak menonton berbagai tayangan tersebut. Mungkin itu salah satu diantaranya yang harus dilakukan perempuan sebagai agen informasi demi masa depan bangsa yang lebih baik. *)
Penulis adalah Sekretaris Cabang Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
15
Ragam
Satpol PP Ujung Tombak Mengawal Peraturan Daerah Pelaksanaan otonomi daerah memberikan keleluasaan dan kebebasan bagi daerah untuk mengatur segala potensinya sesuai dengan karakterisik dan budaya masing-masing, tanpa meninggal azas Bhineka Tunggal Ika.
P
enyelenggaaran pemerintahan daerah tentunya membutuhkan koordinasi dan sinergi antar perangkat daerah. Salah satunya dalah keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah dinyatakan tentang perlunya keberadaan dan keterlibatan Satpol PP oleh Pemerintah Daerah. Peran aktif Satpol PP sangat dibutuhkan dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang lebih luas, dinamis dan kompleks dengan segala permasalahan yang terkait dengan ketenteraman dan ketertiban umum. Wujud Pengabdian Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, situasi dan kondisi yang kondusif merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar lagi. Dalam hal ini, eksistensi Satpol PP menjadi penting sebagai perwujudan kinerja dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Peran penting dan stragetis bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah ini pada gilirannya menjadi pendukung bagi pemerintahan di tingkat nasional. Satpol PP yang selama ini memiliki tugas pokok dan fungsi penegakan berbagai kebijakan daerah serta menjaga ketertiban dan ketenteraman umum, merupakan salah satu mata rantai dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada skala local dan regional, memiliki kontribusi yang sama besar dengan perangkat daerah lainnya. Mencermati proses kelahiran dan sejarah panjang keberadaan lembaga yang awalnya bernama Pagar Baya ini, Satpol PP memiliki kekhasan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dari masa ke masa. Oleh karena itu, Satpol PP bukan sejenis polisi khusus. Satpol PP merpakan salah satu Perangkat Daerah yang bertindak mengawal kebijakan daerah serta menjaga ketenteraman dan ketertiban umum. Hal ini lah yang semestinya diketahui dan dipahami bersama. Secara umum saat ini kondisi kamtibmas di Kota salatiga bias dikatakan baik dan kondusif. Namun, masyarakat yang heterogen di kota ini memiliki potensi kerawanan terhadap kondisi kamtibmas. Di sinilah peran Satpol dan instansi terkait lainnya dalam melakukan deteksi dini dan antisipasi terhadap kemungkinan gangguan kamtibmas. Kinerja ini perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Harus disadari oleh jajaran Satpol PP bahwa walaupun kecil, Salatiga adalah kota yang dinamis.
16
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Kondisi saat ini Tak dipungkiri bahwa saat ini masih terdapat pandangan yang menyudutkan posisi Satpol sebagai penegak kebijakan daerah. Hal ini tidak terlepas dari tugas-tugas Satpol yang sering harus berhadapan langsung dengan masyarakat. Di sinilah dibutuhkan kearifan dan strategi jitu untuk “menjinakkan” masyarakat. Pendekatan dialogis dan manusiawi nampaknya akan lebih baik daripada pendekatan represif yang cenderung memicu konfrontasi langsung dan perlawanan dari masyarakat. Di sinlah dituntut kepiawaian untuk membangun citra positif (image building) Satpol di mata masyarakat. Memang untuk melaksanakan hal tersebut masih terdapat kendala. Salah satunya adalah faktor SDM. Kondisi SDM saat ini nampaknya masih kurang memadai untuk membangun jajaran Satpol PP yang professional. Idealnya anggota Satpol PP berpendidikan minimal SLTA, sehingga diharapkan dapat membaca dan mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugas-tugasnya mengamankan berbagai kebijakan daerah. Untuk itu diperlukan berbagai upaya bagi peningkatan keterampilan dan profesionalisme semua anggota. Dalam hal perhatian dari pemerintah pusat, berbagai upaya senantiasa dilakukan pemerintah untuk memberikan landasan untuk peningkatan kinerja Satpol PP. Salah satunya adalah pembentukan jabatan fungsional Satpol PP yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kesejahteraan serta pengembangan karier dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara professional. Langkah Strategis Mengantisipasi perkembangan yang terjadi di masyarakat saat ini, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Satpol PP. Pertama, meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan pertambahan penduduk. Hal ini berakibat pada intensitas yang tinggi terhadap pergerakan orang dan berpotensi terhadap gangguan ketenteraman dan ketertiban umum di daerah. Kedua, menumbuhkembangkan kepekaan terhadap perubahan dan dinamika masyarakat yang begitu cepat dengan melakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Ketiga, operasi simpatik perlu ditingkatkan untuk membangun situasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang kondusif. Terkait dengan hal tersebut, harus dihindarkan operasi yang dapat memancing reaksi kontra produktif masyarakat. Keempat, koordinasi yang baik dan sinergis dengan aparatur terkait, utamanya dengan jajaran Polri, perlu lebih diintensifkan agar tercapai situasi kamtibmas yang kondusif. Kelima, tingkatkan jiwa korsa dan pengabdian kepada masyarakat serta menjaga citra baik Satpol PP.(Bus-Ceb)
Jalan Searah
Mimbar
Jangan Membawa Masalah
Foto:
Jalan satu arah di sepanjang Jl. Jendral Sudirman Salatiga
A
khirnya Pemerintah Kota Salatiga berhasil menerapkan jalur searah pada Jalan Jenderan Sudirman. Setelah sekian lama kisaran tahun 2002, niatan tersebut baru dapat dilaksanakan tahun 2010 ini. Keberhasilan pelaksanaan program tersebut ditandai dengan lounching yang dilaksanakan pada tanggal 15 Pebruari di depan Pasar Raya II Salatiga. Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. beserta, Ketua DPRD M Tedy Sulistio beserta anggota dewan lainnya serta Muspida secara langsung hadir dan mencoba pemberlakuan jalan searah tersebut. Meski telah diresmikan penggunaan Jl. Jend Sudirman sebagai jalur satu arah, ujicoba penggunaan jalur satu arah tersebut berlangsung selama satu bulan terhitung sejak tanggal 15 Pebruari dengan maksud memberikan kesempatan bagi para pengguna jalan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan jalur satu arah. Selanjutnya Pemkot Salatiga telah menganggarkan sekitar Rp 1 Miliar guna pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melengkapi penerapan jalur
searah Jalan jenderal Sudirman. Infrastruktur tersebut diantaranya melakukan pengaspalan jalan atau hotmix jalan. Pengaspalan tujuannya adalah agar semua sisi sama tinginya, sebagaimana sekarang jalur tengah bekas pulau jalan belum rata sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengendara sepeda motor. Wakil Ketua DPRD M Fathurrahman SE MM memberikan komentar bahwa pembangunan infrastruktur tersebut akan diawasi langsung agar pemanfaatannya lebih efektif. “Anggaran itu termasuk kecil tetapi akan bermanfaat bila efektif dipakai” terang mas Maman. Dengan dilakukannya kembali pengaspalan jalan secara merata pada lokasi tersebut, maka kondisi jalan akan lebih baik. Selanjutnya pembuatan jalur lambat dan parkir yang sekarang masih menggunakan pembatas sederhana berupa bambo bercatkan putih hitam dapat segera ditindak lanjuti. Namun secara langsung Mas Maman begitu beliau akrab disapa menegaskan sangat setuju program pemberlakuan jalan satu arah Jenderal Sudirman. ”Namun ada beberapa hal yang harus segera dicarikan HB/lux solusi, yaitu masalah Pedagang Kali Lima (PKL) dan Parkir. Pemkot harus mengadakan langkah persuasif melalui komunikasi yang intensif dan memberikan program yang baik” pinta Mas Maman. Menurut Mas Maman, selama ini PKL yang direlokasi terkatung-katung masalah statusnya. ”PKL yang sudah direlokasi bertanya kenapa setelah mereka mau dipindahkan kok ada lagi yang menempati lahan bekas mereka. Dengan begitu pedagang eksis atau yang memiliki los pun akhirnya mem-PKLkan diri karena lokasi mereka yang strategis berubah tidak strategis” tambah Maman.”Mereka yang direlokasi juga harus dipikirkan sarana dan prasarananya. Selain itu juga faktor pendukung keramaian ini sangat mendukung dari segi pendapatan mereka” tukas Mas Maman. Mengenai parkir pemkot juga diharapkan untuk memberi kesempatan kepada tukang parkir pada lahan-lahan kosong. Dicontohkan Mas Maman lahan kosong Pasar Raya II, pihak pemkot seyogyanya berkomunikasi dengan PT MMS. Permasalahan lain adalah jalan-jalan pendukung yang kurang memadai dan sering mengakibatkan kemacetan. Mas Maman meminta Pemkot memberikan solusi yang tepat akan hal ini mengingat ini adalah menyangkut kelancaran transportasi.(lux) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
17
Pendidikan
Teknologi Informasi Sebagai Basis Pengelolaan Sekolah Masa Depan SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BERBASIS TI
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
SEKOLAH BERBASIS TI
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
SISTEM MONITORING BERBASIS TI
T
untutan dunia kerja yang hanya menempatkan sumber daya manusia dengan kualitas tinggi, membuat iklim persaingan dunia pendidikan yang semakin tajam. Di lain sisi jumlah sekolah yang semakin banyak dengan berbagai fasilitas dan sistem pendidikan yang sangat variatif, menjadikan sekolah yang konservatif dituntut untuk segera berbenah mengikuti perkembangan jaman seiring kemajuan teknologi. Meski saat ini (khususnya sekolahsekolah negeri) bantuan dana pendidikan dari Pemerintah telah banyak dikucurkan, namun untuk dapat menjadikan sekolah sebagai tempat ideal untuk proses pembelajaran siswa, pihak sekolah harus berupaya secara mandiri, melakukan inovasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan Jaman dengan terus menerpa kemampuan siswa serta sekolah untuk bergerak lebih maju. Dengan demikian, sudah seharusnya kita menyadari bahwa pemanfaatan teknologi secara optimal adalah sesuatu keharusan. Hal yang paling mudah kita lihat adalah pemanfaatan teknologi komputer . Penerapan teknologi ini sudah bukan lagi menjadi “barang mewah” untuk sekolahsekolah di Indonesia pada umumnya, namun kita tidak dapat memungkiri bahwa dalam realitanya kita masih menyaksikan sekolah-sekolah minim fasilitas terutama di daerah-daerah, hal ini karena kondisi dan latar belakang kemampuan masing-masing sekolah yang berbeda-beda tertuma dari segi pengadaan biaya, Oleh sebab itu setiap sekolah harus memiliki Turning Point
18
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
Para Pelajar merasa diuntungkan dengan adanya kemajuan Teknologi Informasi.
yaitu bagaimana menciptakan rekayasa teknologi yang tepat guna dan tidak mahal. Dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dari kemajuan Teknologi Informasi (TI) karena memperoleh manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, membangun forumforum diskusi ilmiah, sampai konsultasi/diskusi dengan para pakar di dunia, semua itu dapat dengan mudah dilakukan dan tanpa mengalami sekat-sekat karena setiap individu dapat melakukannya sendiri. Dampak yang sedemikian luas tersebut telah memberikan warna
atau wajah baru dalam sistem pendidikan secara global, yang dikenal dengan berbagai istilah e-learning, distance learning, online learning, web based learning, computerbased learning, dan virtual class room, dimana semua terminologi tersebut mengacu pada pengertian yang sama yakni pendidikan berbasis teknologi informasi. Pendidikan berbasis TI merupakan suatu sistem pendidikan dimana proses belajar-mengajar berlangsung dengan memanfaatkan teknologi informasi, hal-hal fisik (materi pembelajaran, buku) dalam sistem pembelajaran konvensional, berubah menjadi informasi digital pada sistem pembelajaran berbasis TI sehingga Pengajar dan anak didik harus sama-sama menguasai instrumen teknologi informasi yang digunakan di dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Implementasi Penerapan sekolah berbasis TI memiliki cakupan yang lebih luas dari hanya sekedar pendidikan berbasis TI, dimana institusi sekolah tidak hanya memiliki jurusan TI namun juga mampu menerapkan TI dalam globalisasi kepentingan sekolah secara umum untuk menunjang operasional kegiatan demi peningkatan fasilitas dan efisiensi, seperti mengelola data- data Pendidikan, administrasi dan keuangan sekolah dengan komputerisasi, penggunaan absensi sekolah secara komputerisasi (sidik jari), peminjaman buku di perpustakaan dengan menggunakan kode barcode, pemantauan proses belajar mengajar melalui cctv untuk monitoring, ujian dengan sistem on line, penatausahaan dengan komputerisasi, pengolahan fasilitas Internet Broadband Access di sekitar lingkungan sekolah secara mandiri untuk kepentingan komunikasi, publikasi dan informasi intern sekolah, bahkan fasilitas ini akan sangat membantu para guru dan murid mengakses internet di lingkungan sekolah, kemudian juga memiliki website sekolah untuk kalangan sekolah-sekolah dengan tujuan agar antara orangtua, murid, maupun guru dapat saling bertukar pikiran dan mendapatkan informasi, membuka layanan SMS Centre, yang juga memiliki manfaat untuk menjembatani antara orangtua, murid, dan guru dalam bertukar informasi serta penerapan teknologi lainnya yang tentu saja sekarang ini sedang dirintis dan akan diterapkan untuk masa depan. Seperti halnya dengan SMK Negeri II Salatiga, sekolah IT yang baru dirintis selama 3 Tahun ini juga memperdayakan ilmu dan pengetahuan di bidang ini secara maksimal dengan terus mengikuti perkembangan trend teknologi yang sedang berkembang, dan juga mengupayakan agar anak didik lebih kreatif dan inovatif, dengan dibimbing oleh beberapa guru yang professional di bidangnya, sekarang sekolah ini telah berkecampuk untuk terus melangkah maju, walaupun dengan fasilitas yang masih sangat terbatas namun sudah memadai, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Dengan membuka Jurasan TKT (Tehnik Komputer Jaringan) anak didik berkesempatan untuk mempelajari Dasar-dasar praktek dan teori Program Windows, Editing, Internet, Intranet, Media CD-ROM, Power Point, Jarigan WEB dan Multi Media serta pelajaran pelajaran lainnya yang selalu dilakukan dengan praktek di Lab Komputer bahkan saat ini masih intensif merakit berbagai bentuk laptop secara manual, sementara penerapan TI di sekolah masih dalam tahap inovasi dan penerapan secara bertahap karena harus disesuaikan
dengan kondisi, kemampuan dan kesiapan sekolah, sebab penanganan pengelolaan TI memerlukan perhatian dan pengawasan yang ekstra intensif dan berkesinambungan, namun demikian perpustakaan dan layanan intranet sudah mulai diterapkan. Contoh penerapan sekolah yang telah berbasis optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi tersebut akan menjadi nilai plus serta secara otomastis dapat meningkatkan daya saing sekolah dalam beberapa hal yaitu Meningkatkan Kinerja dan Mutu Guru dan Staf/Karyawan Sekolah, Meningkatkan Pelayanan Sekolah kepada Murid, Orang Tua dan Masyarakat, Komite dan Pemilik Sekolah (Stake Holder), serta Meningkatkan Kesejahteraan Sekolah itu sendiri, dan yang lebih terpenting adalah mencetak bibit SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas Secara umum untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi pendidikan Teknologi Informasi bagi Sekolah perlu adanya pelaksanaan pelatihan dasar yang meliputi Pengenalan Jaringan Komputer, Manajemen File, dan Paket Aplikasi Sekolah yang meliputi mengelola data siswa, guru, tenaga Tata Usaha, nilai siswa, raport, absent dan sebagainya. Pada dasarnya pemanfaatan Teknologi Informasi di sekolah meliputi 3 hal : 1. Learning Tool Adalah suatu metode pembelajaran interakif dengan menggunakan teknologi komputer untuk membantu visualisasi pendidikan seperti untuk simulasi dan pelatihan Lab Akuntansi, Lab Fisika, Lab Matematika, Lab Bahasa, Penyediaan Bank Soal Online dan lain sebagainya. 2. Knowledge Management Tool Yaitu memindahkan data pengetahuan dari bentuk bukubuku kedalam bentuk data elektronik guna mempercepat proses pencarian data dan pembelajaran. Masuk dalam kelompok ini adalah e-book dan Internet. 3. Business Management Tool Merupakan sarana penunjang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Tujuannya adalah : Ruang penempatan data yang sangat kecil, Menyediakan data secara cepat, tepat dan akurat, Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat, Orang Tua murid dan Murid, Meningkatkan transparansi dan keterbukaan, Melahirkan dukungan Masyarakat, Orang Tua murid dan Murid, Meningkatkan daya saing dan daya jual Sekolah. Agar sekolah dalam penerapan TI dapat berjalan secara optimum maka harus didukung oleh Manajemen Berbasis Sekolah yang andal, dengan mengingat pada 4 aspek yang harus disentuh secara tepat dan berimbang dalam membangun keberhasilan Sekolah TI , yakni: aspek Teknologi Informasi, Sumber Daya Manusia, Standard Operational Procedure (SOP), dan Managerial. Jelas, kalau kita ingin membuat program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia kita harus memastikan bahwa strategi-strategi yang direncanakan berani dan mampu menghadapi segala macam tantangan, namun di dunia Pendidikan hal yang lebih di utamakan adalah kebutuhan dasar untuk belajar mengajar dalam situasi yang nyaman dan aman dengan dukungan fasilitas yang memadai dan memenuhi standar, serta melibatkan tenaga pengajar yang profesional, sehingga mampu mencetak generasi penerus yang handal dan siap menghadapi era kemajuan jaman yang serba berteknologi.(ind) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
19
Artikel Oleh: Dwi Kristini Mulyaningsih, SPsi, MSi*)
Motivasi Berprestasi Kunci Pencapaian Cita-cita dan Pengembangan Diri Pada Remaja
Foto: HB/lux
Getsu Yobi W.J. Siswi SMKN2 Salatiga ini selalu berusaha memotivasi diri untuk mencapai cita-citanya
D
alam rentang perkembangan manusia, masa remaja adalah masa yang memiliki arti sangat penting, bagi remaja sendiri, keberhasilan melampaui masa ini akan menjadi salah satu penentu keberhasilan hidupnya, namun bagi para pelaku pendidikan, juga para orang tua, masa remaja ini kadang menyita perhatian yang ekstra, hal ini terjadi karena sering pada masa remaja banyak muncul berbagai permasalahan dan kasus-kasus yang diluar dari kebiasaan dan perkiraannya. Apa yang harus dilakukan oleh para pelaku pendidikan dan juga para orang tua, bahkan oleh remaja itu sendiri ??. Siapakah remaja itu ?? Masa remaja ada di antara masa anak dan masa dewasa. Banyak ahli Psikologi perkembangan mengatakan bahwa masa remaja tidak memiliki batasan yang jelas dalam rangkaian
20
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
perkembangan manusia. Psikolog Perkembangan Haditono, memberikan batasan masa remaja dengan usia antara 12-21 tahun, yang dibagi menjadi 3 fase perkembangan, yaitu remaja awal (12 - 15); remaja tengah (15 -18); dan remaja akhir (18 - 21).. Remaja tidak dapat disebut anak, demikian juga remaja tidak dapat disebut sebagai orang dewasa, oleh karena itu sering masa remaja disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan dari anak-anak menjadi atau menuju kepada dewasa. Pada masa transisi ini, hal yang penting yang harus dilakukan remaja adalah mau belajar tentang banyak hal sehingga nantinya akan mampu memikul tanggung jawab di masa dewasanya. Para ahli Psikologi Perkembangan mengungkapkan tentang tugas perkembangan remaja yang berusia antara 12-21 tahun, catatan penting bagi remaja adalah setiap tugas-tugas perkembangan ini, sebenarnya harus dilampaui, dicapai dan dimiliki oleh remaja. Adapun tugas-tugas perkembangan tersebut adalah: Melakukan penyesuaian diri dengan perkembangan aspek biologisnya; Belajar menerima peran dewasa sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya; Belajar lepas secara emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya; Mendapatkan pandangan hidupnya sendiri; dan Merealisasi suatu identitas sendiri dan berusaha berpartisipasi di dalam masyarakat. Harapannya semua remaja dapat melampaui masa transisinya ini dengan baik, bahkan remaja dapat dibanggakan dalam prestasi di sekolah, juga prestasinya dalam kelompok kegiatan sosialnya. Para orang tua, pelaku pendidikan serta masyarakat umum sering merasakan kekhawatiran akan timbulnya berbagai masalah yang akan dihadapi oleh anak-anaknya, siswa-siswanya dalam menghadapi masa remaja atau masa transisinya ini. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena dalam kenyataan di masyarakat banyak dijumpai masalah-masalah yang berkaitan dengan remaja, bahkan tidak dapat dipungkiri kalau masalah ini sering mendapat perhatian dari pemerintah, bukankah disadari atau tidak disadari, banyak sekali kondisi dan situasi eksternal yang dapat menjadi sumber perusak bahkan menimbulkan kegagalan bagi para remaja untuk sukses mencapai tugas-tugas perkembangannya. Kesuksesan seorang individu dalam melampaui masa remaja (masa transisi menuju masa dewasa) ini sangat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktorfaktor tersebut dapat digolongkan ke dalam: Faktor internal yaitu pribadi remaja yang bersangkutan, yang dapat berupa faktor kecerdasan, nilai-nilai yang
dinyakini, serta gambaran kepribadiannya; Faktorfaktor eksternal adalah faktor di luar individu, faktor di luar individu ini adalah faktor lingkungan di mana individu tersebut berada. Faktor-faktor ini antara lain keluarga, teman sebaya, teman sekolah, berbagai fasilitas sosial yang ada baik media massa elektronik maupun bentuk media massa yang lain. Pengontrolan dampak atau pengaruh dari faktor lingkungan sangat sulit dilakukan, apalagi sekarang ini adalah jaman modern yang serba canggih, banyak hal mudah didapat baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Oleh karena itu mengembangkan faktor internal atau faktor pribadi remaja yang bersangkutan sebagai pribadi yang memiliki karakteristik, memiliki semangat hidup yang tinggi, optimis, selalu belajar, selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang optimal, selalu berusaha untuk sukses, memiliki kesadaran dalam bertindak dan rasa bertanggungjawab, realistis, percaya diri serta mampu memperhitungkan risiko dari tindakan-tindakannya, perlu dilakukan. Pribadi yang demikian diharapkan dapat berperan sebagai filter atau penyaring yang akan membuang pengaruh negatif dan mampu mengambil pengaruh yang positif, sehingga dirinya akan memiliki kekuatan internal yang berkualitas dalam segala situasi yang akan dihadapinya. Pentingnya Motivasi Berprestasi Mari kita tuliskan karakteristik pribadi yang memiliki kekuatan internal yang berkualitas, yang telah disebutkan di atas: Memiliki semangat hidup yang tinggi; Optimis, selalu mau belajar; Selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang optimal; Selallu berusaha untuk sukses; Memiliki kesadaran dalam bertindak dan rasa bertanggungjawab; Realistis; Percaya diri serta mampu memperhitungkan risiko dari tindakannya. Ahli Psikologi menuliskan karakteristikkarakteristik di atas merupakan ciri-ciri dari orang yang memiliki motivasi berprestasi. Predikat pribadi yang memiliki motivasi berprestasi adalah sangat penting, mengapa pribadi yang memiliki motivasi berprestasi itu penting ?. Berbagai penelitian dalam bidang Psikologi tentang motivasi, menemukan bahwa ada motivasi yang dinyakini dapat mempengaruhi prestasi dan kesuksesan pada diri seseorang untuk mengisi kehidupannya. Motivasi ini adalah motivasi berprestasi. Data penelitian empiris menunjukkan bahwa orang-orang yang sukses dalam pekerjaan, sukses menjadi seorang manajer, sukses berwiraswasta, sukses dalam sekolahnya ternyata adalah orang-orang yang memiliki motivasi berprestasi (N-acheivement). Peneliti Psikologi yang telah melakukan penelitian pada mahasiswa, membandingkan kelompok mahasiswa yang lebih dahulu dilatih untuk menjadi mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi, ternyata menunjukkan ada perbedaan dalam prestasi belajaraya. Mahasiswa yang dilatih untuk memiliki motivasi berprestasi menunjukkan lebih cepat menyelesaikan kuliahnya dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mendapatkan pelatihan. Penelitian ini memberikan pemahaman pada kita bahwa pelatihan motivasi berprestasi berdampak positif dan efektif bagi prestasi belajar mahasiswa.
Mengapa menciptakan pribadi yang memiliki motivasi berprestasi penting dilakukan ??, Dalam Psikologi yang mempelajari tentang perilaku, dinyakini bahwa ada kekuatan yang dapat mendorong orang untuk berperilaku, kekuatan ini dikenal dengan motivasi. Motivasi penting karena motivasi akan mempengaruhi perilaku seseorang, terutama dalam mencapai tujuan, sehingga konsep motif mempengaruhi perilaku, perilaku berpengaruh dan dilakukan untuk mencapai tujuan. Konsep motif ini menjadi hal yang penting, terutama sebagai salah satu bentuk usaha-usaha untuk menyadarkan manusia agar dapat melakukan tingkah laku yang bertanggungjawab. Motivasi berprestasi adalah motivasi yang mengarahkan tingkah laku seseorang dengan titik berat pada pencapaian atau tercapainya suatu prestasi tertentu, oleh karena itu orang yang memiliki motivasi beprestasi ini akan dapat mengelola dirinya sendiri dengan perilaku yang bertanggungjawab serta relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sesuatu yang ada dalam pikiran pada orang-orang yang mempuyai motivasi berprestasi ini adalah bagaimana usaha-usaha untuk berjuang agar dapat mencapai prestasi yang diharapkan, bagaimana dapat memperoleh keadaan yang lebih baik, berusaha keras mencapai prestasi yang diharapkan. Berbeda dengan pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi, pada remaja ini biasanya nampak pada siswa yang kurang dapat menunjukkan potensi dan kemampuannya, prestasi belajarnya kurang, bahkan dalam kenyataannya ciri-ciri pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi adalah adanya kecenderungan untuk terjerumus ke dalam penyalahgunaan obatobatan atau narkoba. Karakteristik pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi ini adalah: Mudah merasa kecewa dan putus asa; Kurang berani menghadapi realitas; Ingin segera meodapatkan yang diinginkan; Mudah merasa bosan dan jenuh; Mempuyai kepribadian antisosial, suka memberontak, permusuhan yang tersembunyi, kurang percaya diri, mudah terpengaruh; Impulsif, kurang memperhitungkan risiko dari tindakan-tindakannya, bahkan mudah terjerumus kedalam situasi-situasi yang bersifat negative; dan Kecernasan tinggi. Uraian di atas menunjukkan bahwa pribadi yang memiliki motivasi berprestasi adalah syarat yang penting bagi suksesnya para remaja dalam menghadapi masa transisinya menuju masa dewasa. Selain itu remaja yang memiliki motivasi berprestasi ternyata juga mampu mengembangkan kemampuan dirinya. Bagi remaja yang sekarang ini sedang mempersiapkan diri menuju kedewasaan dan sedang dalam proses belajar untuk mencapai cita-cita, melatih dan menciptakan pribadi yang memiliki motivasi berprestasi tentunya dapat memperbarui diri dalam hal pengembangan diri, dapat bersikap dan berperilaku yang bertanggungjawab, matang serta dapat menjalankan tugas sehari-hari sebagai siswa di sekolah dengan baik, harapannya tentu dapat mencapai prestasi yang dibanggakan. *)
Penulis adalah Psikolog di Kota Salatiga.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
21
Budaya
Karma Pala
Oleh Haryono X
*)
Foto: sedjatee.wordpress.com
K
arma pala punika saking tembung Karma lan Pala….. Karma: Jawanipun Penggawe\Cipto\Menyipta, ... dene Pala: werdinipun : Uwoh ..... Dados Karma Pala punika tegesipun; Uwohing Penggawe. Langkung jelasipun mekaten : Sing sopo nandur bakal ngundhuh, dene pangundhuhe, gumantung marang opo kang ditandur, yaiku kautaman opo angkara murka. Saklajangipun dipun sebataken , sing supu nandur jagung ora bakal ngundhuh kacang,.... Semanten ugi , sing sopo nandur kacang tangeh badhe panen pari , lan sak piturutipun. Menopo ingkang katur ing nggil kolowau , namung minangka pralampito dunatheng kito sakdoyo , supados kito tansah anengenaken tindak kautaman , soho nebihi sedoyo tindak kadurakan .... Kejawi meniko , kito kedah tansah emut , bilih Pangeran meniko kejawi asipat Moho welas dalah Moho asih , ugi kagungan sipat Moho Adil... Inggih sipat adiling Pangeran kolo wau ingkang mboten saget sinonggo entheng .... Sedoyo tumindak mesti wonten pikolehipun . Tumindak kautamen mesti badhe dhatengaken kesaenan. Suwalikipun , tumindak tadurakan mesthi badhe pikantuk bebendu saking
22
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Menawi uwohing pakarti ingkang sae dipun raosaken ugi deneng anak putu, .... Kito sadoyo bersyukur soho ngraosaken marem. raosing manah kito minongko tiang sepuh.... Hananging menawi uwohing pakarkarti ingkang awon meniko ugi dipun rasoaken dene anak putu, ... ” Kang Gareng.!!” opo petruk. ” koe ki yo wis tau ngerti sing jenenge Intiping neraka. ??? .” uwis, sing sok digoreng kae to.” lho .! kae rak intip sego sing diliwet.!!! Goblog !! dhasar ora tau mangan sekolahan !!” Pangeran. Dados cethanipun , menungso meniko namung NGUNDHUH WOHING PANGGAWE , NGRASUK WOHING PAKARTI SING MAPAN WIS TINANDUR SAKDURUNGE..... ”Petruk . !!!!”. Nggih.nggih.!” Rungokno . !!!”. ngestokaken dhawuh Panembahan.” olehku nuturi nreweteh nganti koyo suarane bethet sewu andung memangsan kok malah gojek , jowal-jawil karo pesindhen ...... wedhuski.!!!”..... Ingkang ngundhuh wohing panggawe meniko , kadhang-kadhang mboten namung ingkang anindakaken pakarti kemawon , .... ananging saget ugi anak putu kito ugi ndherek ngraosaken uwohing penggawe ingkang kito tindakaken.... Wonten piayi agung ingkang badhe ngemahngemahaken putra nipun putri , hananging sareng mangertos bilih calon mantunipun ingkang nami : Bagong Ngompol , menika putranipun pakde Kolor Debog ingkang sampun kawentar asmanipun minongko Lurah maling , pemerkosa , tukang ngapusi , mabok-mabokan , lan sak panunggalanipun... , piayi agung ingkang badhe ngemban darmaning tiyang sepuh , ngemah-emahaken putra nipun kolo wau , inggih lajeng mikir-mikir , ....
Foto: sedjatee.wordpress.com
Sasampunipun putra nipun saget nampi kawontenan, .... Sesam betannipun kalian denmas Bagong Ngompol kolo wau , lajeng dipun batalaken... Denmas Bagong Ngompol ngantos rumaos susah sanget ngraosaken nasibipun , ingkang wusananipun namung tansah kangge sirikaning masyarakat, amargi pakartining bopo. Menawi uwohing pakarti ingkang sae dipun raosaken ugi deneng anak putu, .... Kito sadoyo bersyukur soho ngraosaken marem raosing manah kito minongko tiang sepuh.... Hananging menawi uwohing pakarkarti ingkang awon meniko ugi dipun rasoaken dene anak putu, ... ” Kang Gareng.!!” opo petruk. ” koe ki yo wis tau ngerti sing jenenge Intiping neraka. ??? .” uwis . sing sok digoreng kae to.” lho .! kae rak intip sego sing diliwet.!!! Goblog !! dhasar ora tau mangan sekolahan !!” Sampun sak mestinipun menawi idham-idham anipun tiyang sepuh meniko sageto anungkuli soho amenangi katen treman soho kebegjaning anak putu , .... Kok malah damel duroko datheng anak putu kados pepundhen kulo pakdhe Kolor debog alias Ki Jagal Dhemit...” Oooo Pakdhe Kolor Debog , menungso opo koe kui !!!!!. Wis dhek lahire ora ketunggon bapak ibune, soale ndhisik wong tuwane lagi podho munggah kaji , .... kok malah saiki anak putumu podho melu ngrasakanke tumindakmu sing nistho lan ngisin-isini.! Pramilo monggo kito sami tansah mersudi dalah ngathah-ngathahaken tumindak kaotaman... Damel kesaenan meniko mboten kedah mawi ngedalaken wragat utawi probeyo..... Kejawi kedah jujur. Remen tetulong , pocapan ingkang sae , ulat ingkang sumeh ,
srawung ingkang sumanak lan tindak-tanduk ingkang saget mranani penggalihipun sanak padang dalah pamong mitro meniko sampun saget kawastanan Pedamelan utawi tumindak sae ingkang mboten perlu cucul wragat babar pisan. Sampun dados paugeran , menawi tumindak ingkang sae menika badhe ngasilanken kesaenan , lan sualikipun... Ananging kadhang-kadhang kito sampun nindhakaken kesaenan , nanging hasilipun malah awon.... Wonten ing kawontenan meniko , kito kedah pitados bilih hasil ingkang awon saking pakaryan ingkang sae kolowau sakjatosipun sanes hasilipun ingkang sakestu , hanangin mujudaken pacoben saking Pangeran dhumateng kito ,.... Menawi kito nindakaken kesaenan , utawi malah lajeng nindakaken samukawis ingkang awon... Mesthinipun kito kedah tetep nindak aken pakarian-pakarian ingkang sae ,... Awit nindakaken kesaenan meniko kejawi kalebet ewohing ibadah dumateng Pangeran Ingkang Akario Jagat , ugi mujudaken takwa kito dumateng Gusti Ingkang Moho Agung... Pramilo ,... monggo... kito sami mersudi , supados tansah saget nindakaken pakaryan-parkayan ingkang sae , ingkang wusananipun kito sadoyo kalebet golonganing tiang-tiang ingkang dipun tresnani deneng Hyang Manon ..... Amin Amin Yarobal Alamin... *)
Penulis adalah Budayawan Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
23
Tips
12 Tips
Video Shooting
Foto: wb5.itrademarket.com
D
okumentasi merupakan hal yang amat bernilai dari waktu ke waktu. Peralatan untuk mengabadikan atau mendokumentasikan suatu moment pun mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak pernah berhenti. Beberapa tahun lalu dokumentasi yang umum dilakukan adalah dengan mengambil gambar tak bergerak. Kalaupun dokumentasi gambar bergerak dilakukan, itupun hanya terbatas di kalangan profesional. Tak pernah dijumpai masyarakat umum yang melakukan kegiatan dokumentasi menggunakan alat perekam gambar bergerak. Zaman terus berubah, teknologi selalu mengiringi. Pasa saat ini, dokumentasi gambar bergerak begitu umum di masyarakat. Tak hanya menggunakan alat perekam khusus video atau kamera video, telepon selular pun saat ini dilengkapi dengan fitur untuk perekaman gambar bergerak, meskipun gambar yang dihasilkannya belum mampu menandingi kamera video. Meskipun perekaman gambar bergerak atau masyarakat umum menyebut shooting video telah banyak dilakukan, ada baiknya mengetahui beberapa hal yang dapat memperbaiki hasil video shooting. 1.
24
Perhatikan kekuatan batere kamera Umumnya batere bawaan kamera hanya bertahan tak lebih dari 60 menit. Itupun saat masih dalam kondisi baik. Untuk lebih amannya, sediakan minimal satu batere cadangan yang memiliki daya cukup lama (umumnya ukurannya lebih besar dari
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Untuk melakukan perekaman gambar bergerak atau masyarakat umum menyebut shooting jangan banyak melakukan panning atau gerakan mengambil gambar ke kiri dan ke kanan atau tilting ke atas dan kebawah berulang kali. Apalagi bolak-balik ke kanan-kiri, atau ke atas-bawah. Juga jangan banyak melakukan zoom in dan zoom out. Hal ini akan menghasilkan rekaman yang tidak sedap dipandang mata.
batere bawaan). Jangan sampai saat momen penting terjadi kita kehabisan batere. Perlu diingat bahwa penggunaan LCD kamera akan mempercepat habisnya daya batere. Bila dimungkinkan melakukan recharge batere, bawalah selalu charger. 2.
Perhatikan waktu Bila akan mendokumentasikan suatu kegiatan yang terjadwal, datanglah ke lokasi paling tidak 30 menit sebelum acara dimulai. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk mengetahui medan. Ada baiknya kita melakukan koordinasi dengan pembawa acara/ protokol tentang urutan acara. Dua hal ini akan memudahkan kita untuk menempatkan diri dan menentukan dari sudut mana kita akan mengambil gambar. Dengan demikian kita tidak perlu berlari ke sana-ke mari, yang menunjukkan kita tidak siap melakukan shooting video.
3.
Gunakan Tripod Alat ini berguna untuk menjaga kestabilan gambar, khususnya untuk pengambilan gambar dengan waktu yang cukup lama. Bila terpaksa tak ada tripod, letakkan kamera pada sesuatu yang stabil, atau bersandarlah pada sesuatu, sehingga posisi kita bisa lebih stabil.
4.
Dekatkan posisi Ambil posisi sedekat mungkin dengan obyek. Semakin dekat dengan obyek, semakin padat gambar yang dihasilkan kamera. Kalaupun ingin
Foto: HB/pnj
melakukan zoom untuk mendekatkan obyek, gunakan optical zoom. Lebih baik matikan digital zoom dari kamera. Gambar yang dihasilkan dari digital zoom akan buruk/pecah saat ditampilkan dalam layar yang lebih lebar. 5.
Jangan gunakan efek dalam kamera Lebih baik tidak menggunakan efek-efek yang disediakan oleh kamera, karena efek tersebut tidak akan dapat diubah bila ternyata kemudian tak diinginkan. Berikan efek saat editing.
6.
Pastikan arah sinar Pastikan arah sinar yang mengenai obyek datang dari belakang kita. Sinar yang datang dari depan akan mengakibatkan gambar tidak bagus (backlight). Fitur backlight disediakan oleh kamera untuk mengurangi backlight, namun mengakibatkan latar belakang menjadi kabur dan gambar menjadi tidak menyenangkan. Lebih baik, gunakan lampu kamera yang membantu pencahayaan, khususnya di dalam ruangan.
7.
Jangan pelit mengambil gambar. Ambillah gambar beberapa saat sebelum action dimulai dan akhiri beberapa saat setelah action selesai. Hal ini akan mempermudah editing. Perlu diingat bahwa kamera tidak akan langsung merekam gambar saat tombol rekam ditekan, namun memerlukan beberapa saat.
8.
Jangan berbicara saat pengambilan gambar Sering kali kita tak sadar berbicara dengan orang disebelah kita atau mengeluarkan suara yang tak perlu saat melakukan pengambilan gambar. Suara tersebut terekam oleh kamera. Sebagai antisipasi, ada baiknya memakai headphones, sehingga suara yang terekam kamera bisa kita ketahui.
9.
Jangan lakukan “yoyo” Artinya, jangan banyak melakukan panning / gerakan gambar ke kiri dan ke kanan atau tilting / ke atas dan kebawah berulang kali. Apalagi bolakbalik ke kanan-kiri, atau ke atas-bawah. Juga jangan banyak melakukan zoom in-zoom out. Hal ini tidak sedap dipandang mata.
10. Merekam pidato atau ceramah Bila mendokumentasikan ceramah atau pidato dimana harus direkam seluruh isi pidato, rekam seluruhnya, jangan melakukan pause. Jika ingin mengambil gambar peserta ceramah (audien), lakukan panning (geser kanan/kiri) dengan perlahan, tapi jangan terlalu sering. Gambar audien bisa diambil sebelum dan setelah ceramah, yang kemudian ditempelkan saat editing. Untuk ini editor harus jeli menentukan mana yang bisa ditempel dan mana yang tidak. Untuk lebih mudah, gunakan dua kamera. Satu kamera fokus kepada pembicara, sementara kamera lainnya mengambil gambar cutto-cut (potongan-potongan) yang kemudian ditempelkan atau digabung dengan gambar dari kamera pertama saat proses editing. 11. Gambar manusia utuh Hindari mengambil gambar manusia yang nampak terpotong kepalanya (kecuali memang korban mutilasi). Selain itu, untuk gambar jarak jauh (long shot), pastikan bahwa gambar manusia yang ada di layar adalah manusia utuh dari ujung kaki sampai ujung rambut. 12. Cari sudut yang berbeda Agar nampak lebih hidup, ambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda. (Ceceb) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
25
Kesehatan
Flek Paru
Pada Anak Sulit Didiagnosis
Foto: HB/bdi
Y
Tidak ada satupun pemeriksaan penunjang selain bakteriologis (pemeriksaan dahak) yang dapat memastikan diagnosis TBC. Diagnosis TBC anak tidak dapat ditegakkan hanya dari gejala pasien, pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang tunggal saja, misalnya hanya dari pemeriksaan rontgen saja. Karena sulitnya mendiagnosis TBC pada anak, UKK pulmonologi PP IDAI membuat pedoman dengan sistem skoring yang dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis. Jadi, bila anak anda menurut Tabel yang tersaji di artikel ini menderita TBC, segera hubungi dokter anda!.
ang dimaksud dengan flek paru oleh masyarakat atau dokter mungkin untuk memudahkan pasien memahami adalah TBC paru. Pada hasil pemeriksaan foto rontgen dada pasien penderita TB seringkali terlihat gambaran seperti awan putih, atau flek-flek putih, mungkin dari sini istilah flek paru beredar di masyarakat. Jadi flek paru adalah TBC paru alias tuberculosis paru. Walaupun sebenarnya gambaran flek-flek paru pada rontgen dada bukan khas untuk TBC saja. TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman masuk ke paru bersamaan dengan udara yang kita hirup, berdiam di paru dan berkembang biak. Itu berarti TBC merupakan penyakit menular. Oleh karena itu bila ada penderita TBC paru yang tinggal serumah, maka penghuni yang lain juga diberikan obat TBC untuk pencegahan, terutama pada anak-anak. Pengobatan TBC di Indonesia GRATIS loh, obat TBC tersedia di semua puskesmas se Indonesia. Obat TBC harus diminum selama minimal 6 bulan. Gejala TBC pada anak seringkali tidak khas, berat badan turun atau tidak naik, demam lama, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan batuk yang tidak sembuh-sembuh. Pemeriksaan foto dada pada anak penderita TBC juga tidak bisa memastikan diagnosa, karena gambaran rontgen paru pada TBC anak tidak khas. Kelainan radiologis tersebut bisa dijumpai pada penyakit lain.
26
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Susah bagi dokter radiologi untuk memberikan kesimpulan tanpa ada embel-embel Suspek atau curiga pada kesimpulan pembacaan foto tersebut. Dengan kata lain pemeriksaan rontgen paru saja tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis TBC. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadi overdiagnosis yang diikut overtreatment. Royan said : maksudnya, seringkali anak yang berat badannya kurang, sering sakit langsung di diagnosis dengan TBC paru, dengan hanya melihat hasil rontgen yang ada flek-fleknya (biasanya hasil pembacaannya foto rontgen menyatakan Suspek atau curiga proses spesifik ) tanpa dilakukan pemeriksaan lain untuk menguatkan diagnosis. Bagaimana dokter mendiagnosis TBC anak? Flek paru atau TBC paru pada anak sulit di diagnosis karena gejala yang tidak khas. Demam ringan yang lama, berat badan turun, batuk merupakan gejala TBC yang dapat juga terjadi pada penyakit yang lain. Diagnosis pasti TBC anak ditegakkan dengan menemukan kuman TBC. Royan said : maksudnya, anak disuruh berdahak dan dahaknya di periksa dilaboratorium, bila pada dahak tersebut ditemukan kuman TBC, maka anak itu dipastikan menderita TBC. Prakteknya, sangat susah mendapatkan dahak pada anak, kalau toh diperoleh dahak, seringkali tidak
Sistem Skoring Diagnosis Tuberkulosis Anak
Parameter
0
Kontak TB
Tidak jelas
Uji tuberkulin
Negatif
1 Laporan keluarga, BTA (-) atau tidak tahu
BB/TB <90% atau BB/U<80%
Deman tanpa sebab yang jelas
>2minggu
Batuk
>3 minggu
Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak atau di pangkal paha
Ada pembengkakan
Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, tulang.
Ada pembengkakan
Normal/tidak jelas
Kavitas(+) BTA tidak jelas
3 BTA(+)
Positif
Berat badan/ keadaan gizi
Foto rontgen dada
2
Ditemukan: infiltrat, pembesaran kelenjar, Konsolidasi segmental/lobar atelektasis
ditemukan kuman TBC. Kenapa tidak ditemukan kuman? Salah satunya karena jumlah kuman di dalam dahak yang masih sedikit. Jadi, hasil pemeriksaan dahak yang negatif tidak menyingkirkan anak dari diagnosis TBC. Susah kan. Dari rontgen dada juga seperti itu, hanya bisa memberikan kemungkinan adanya proses TBC, karena gambaran rontgen paru pada TBC anak tidak khas. Dengan demikian pemeriksaan rongen paru saja tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis TBC. Kesimpulannya, tidak ada satupun pemeriksaan penunjang selain bakteriologis (pemeriksaan dahak) yang dapat memastikan diagnosis TBC. Diagnosis TBC anak tidak dapat ditegakkan hanya dari gejala pasien, pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang tunggal saja misalnya hanya dari pemeriksaan rontgen saja. Karena sulitnya mendiagnosis TBC pada anak, UKK
Klinis gizi buruk atau BB/TB <70% atau BB/U <60%
Ditemukan: Kalsifikasi dan infiltrat, Pembesaran kelenjar dan infiltrat
pulmonologi PP IDAI membuat pedoman dengan sistem skoring yang dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis. Jadi, bila anak anda menurut Tabel ini menderita TBC, segera hubungi dokter anda. Catatan-catatan Diagnosis sistem skoring ditegakkan oleh dokter; Jika dijumpai scrofuloderma ( TBC kelenjar), langsung di diagnosis TBC; Berat badan dinilai saat datang; Demam dan batuk sudah diterapi sesuai prosedur; Foto rontgen dada bukan alat diagnosis utama pada TBC anak; Semua anak dengan reaksi cepat BCG harus dievaluasi dengan sistem skoring TBC anak; Didiagnosis TB jika jumlah skor ≥ 6, ( skor maksimal 14). Batas nilai ini masih sementara, masih menunggu hasil penelitian yang sedang berlangsung.(berbagai sumber_lux)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
27
Hukum
Sambut UU Lalin, Pemerintah Diminta Siapkan PP, Sarana & Prasarana JENIS PELANGGARAN Berdasarkan pasal 7 UU Lalu Lintas, Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Pemerintah meliputi urusan pemerintahan di bidang Jalan, sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pengembangan industri Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sementara dibidang registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pidana Pengguna R2
DENDA
Kelengkapan Teknis (spion, lampu utama, dll)
Rp.
250.000
Lampu dan Marka
Rp.
500.000
Tidak Bisa Menunjukkan STNK
Rp.
500.000
Tidak Bisa Menunjukkan SIM
Rp.
250.000
Tidak Memiliki SIM
Rp. 1.000.000
Lampu Utama Tidak Nyala Siang Hari Rp.
100.000
Tidak Memakai Helm Standar
Rp.
250.000
Mengemudi Tidak Konsentrasi (Pakai HP)
Rp.
50.000
A
nggota Komisi V DPR RI KH Abdul Hakim mendesak pemerintah segera menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP), sarana dan prasarana pelaksanaan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas agar masyarakat tidak menjadi korban akibat ketidaksiapan pemerintah. Pemerintah juga diminta lebih intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pelaksanaan UU ini. Hal itu diungkapkan Hakim mengomentari pendapat ahli hukum pidana prof. Dr. Indriyanto Seno Aji yang menyarankan agar pemberlakukan UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas sebaiknya ditunda dulu (Kompas 11 Januari 2009, red) “Pasal 5 UU No. 22 tahun 2009 menegaskan bahwa negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah. Karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan UU. Jangan sampai, karena sarana dan prasarananya tidak siap, masyarakat justru yang jadi korban. Demikian juga dengan PP yang merupakan implementasi UU ini,” kata Hakim. Saat ini, kata Hakim, persiapan yang dilakukan pemerintah dalam hal penyelenggraraan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana diamanatkan UU termasuk pelaksanaan sosialisasinya belum optimal. Disisi lain, kata Hakim, beberapa hal yang diamanatkan UU Lalu
28
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
Aparat Kepolisian usai melakukan tugas mengatur lalu lintas.
Foto: HB/lux
Arus lalu lintas di Kota Salatiga yang makin hari makin ramai.
Lintas seperti pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan yang merupakan badan ad hoc yang berfungsi sebagai menyinergikan tugas pokok dan fungsi setiap instansi penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan, hingga kini belum dilakukan pemerintah. Berdasarkan pasal 7 UU Lalu Lintas, Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Pemerintah meliputi urusan pemerintahan di bidang Jalan, sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pengembangan industri Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sementara dibidang registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia. “Untuk itu, saya mendesak pemerintah agar menyiapkan seluruh perangkat terkait pelaksaan UU Lalu Lintas ini. Termasuk enam RPP yang harus sudah selesai dan disahkan maksimal satu tahun setelah UU disahkan atau pada 22 Juni mendatang,” kata Hakim. Demi Keamanan dan Ketertiban, Hakim mengatakan UU No. 22 tahun 2009 yang sudah disahkan pada 22 Juni lalu itu sengaja dibuat DPR dan Pemerintah untuk menciptakan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan roda angkutan lain, selain untuk mendorong perekonomian nasional. Aspek keamanan juga mendapatkan perhatian yang ditekankan dalam pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, di dalam Undang-Undang ini juga ditekankan terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa (just culture) melalui upaya pembinaan, pemberian bimbingan, dan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini serta dilaksanakan melalui program yang berkesinambungan. Dalam UU Lalu Lintas , kata Hakim, pengaturan dan penerapan sanksi pidana diatur lebih tegas. Bagi pelanggaran yang sifatnya ringan, dikenakan
sanksi pidana kurungan atau denda yang relatif lebih ringan. Namun, terhadap pelanggaran berat dan terdapat unsur kesengajaan dikenakan sanksi pidana yang jauh lebih berat “Hal ini dimaksudkan agar dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku pelanggaran dengan tidak terlalu membebani masyarakat. Kalau langkah ini tidak diambil, kita akan sulit menciptakan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain.” Kata Haki. Selain sanksi pidana, dalam Undang-Undang ini juga diatur mengenai sanksi administratif yang dikenakan bagi perusahaan angkutan berupa peringatan, pembekuan izin, pencabutan izin, pemberian denda. Ketentuan mengenai sanksi pidana dan administratif diancamkan pula kepada pejabat atau penyelenggara Jalan. Di sisi lain, dalam rangka meningkatkan efektivitas penegakan hukum diterapkan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment) berupa pemberian insentif bagi petugas yang berprestasi. “Undang-Undang ini pada dasarnya diatur secara komprehensif dan terperinci. Namun, untuk melengkapi secara operasional, diatur ketentuan secara teknis ke dalam peraturan pemerintah, peraturan Menteri, dan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Inilah yang harus segera dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban,” kata Hakim. DPR RI akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan (RUU LLAJ) menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Selasa (26/5). Sidang Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar ini mengetukkan palu persetujuan setelah meminta secara aklamasi kepada anggota DPR yang hadir, sekitar pukul 12.25. Sebelumnya, juru bicara 10 fraksi dalam pandangannya secara bulat menyatakan, persetujuan RUU dengan 22 bab dan 326 pasal itu untuk disahkan sebagai undang-undang. Anggota Kepolisian Republik Indonesia, yang mendominasi pengunjung di ruang balkon, sangat antusias. Setiap kali juru bicara fraksi menyebutkan persetujuan terhadap RUU itu untuk disahkan sebagai UU, tepuk tangan membahana. UU ini juga sebagai pengganti UU sejenis No 14/1992 tentang LLAJ. Sebelumnya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, pemerintah dan Komisi V DPR sepakat untuk membawa RUU LLAJ ke Rapat Paripurna pada Selasa 26 Mei 2009 untuk disahkan menjadi UU. Ketua Panja RUU LLAJ Yoseph Umar Hadi kepada Pansus yang dihadiri pula Menteri Perhubungan dan Kepala Polri menjelaskan, RUU LLAJ didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan, serta pengelolaannya. LLAJ diselenggarakan dengan memerhatikan asas transparan, akuntabel, berkelanjutan, partisipatif, bermanfaat, efisien dan efektif, seimbang, terpadu, dan mandiri. Selain itu, LLAJ diselenggarakan dengan tujuan terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu. Selain itu juga mengedepankan etika berlalu lintas dan budaya bangsa, penegakan hukum dan kepastian hukum. Endonesia.com, Okezone.com, Banjarmasin post.com, KOMPAS.com.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
29
Lintas Kota
Saparan Makam Semboja
Foto: HB/lux
Warga Sembojo sedang mengerumuni tumpeng dalam acara Saparan di makam Semboja.
R
atusan warga mengerumuni tumpeng serta makanan kecil memadati makam Semboja Klaseman pagi itu. Mereka duduk berjajar dan bergerobol beralaskan tikar.
Hari Kesatuan Gerak PKK Kota Salatiga M
enyambut hari kesatuan gerak PKK, tim penggerak PKK adakan lomba dan perayaan ulang tahun. Puncak acara digelar di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga beberapa waktu lalu. Hadir dalam peringatan tersebut Ketua DPRD Kota Salatiga M. Tedy Sulistio, SE., Wakil Walikota Salatiga, Ir Hj. Diah Sunarsasi serta penyantun PKK Kota yang tidak lain adalah para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ketua DPRD juga dipercaya untuk memotong tumpeng dan diberikan kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota, Rosa Darwanti, SH. M.Si. Dalam sambutannya Ketua Dewan M. Tedy Sulistio, SE., akan memberikan prioritas kepada organisasi ini. Selain dorongan moril dorongan materiil juga akan diupayakan. Ketua tim penggerak PKK juga akan terus berupaya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan para ibu PKK. Program yang nyata adalah dengan pelatihan usaha yang bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.
30
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Mereka adalah warga Kalseman Mangunsari yang sengaja pergi ke makam untuk menyambut Saparan/Nyadran menggelar ritual di makam Semboja. Momen mendoakan leluhur tersebut terselenggara pada taggal 22 Januari 2009. Peserta doa tersebut adalah semua ahli waris makam Semboja Klaseman. Hadir dalam acara tersebut Lurah Mangunsari, Siti Sulami beserta Staf. Tampak pula anggota dewan yang juga merupakan warga setempat. Selain acara doa bersama ada kegiatan bersihbersih makam, sambutan dari juru kunci serta sambutan dari Lurah. Dalam kesempatan ini para warga juga dihimbau untuk membawa makanan dan jajanan pasar. Dalam sambutannya Siti Sulami mengaharapkan agar warga turut menjaga kebersihan juga fasilitas yang ada. “Nantinya ahli waris makam Semboja Klaseman ini akan diinventarisir. Dengan pembukuan yang rapi tersebut diharapkan tidak ada kuburan yang tidak ada ahli warisnya. Meskipun ahli waris bukan warga Salatiga tetap harus tercatat” tambah lurah perempuan yang energik ini. Bagi warga yang berkunjung pada kesempatan tersebut juga disediakan kotak amal. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk menambah biaya perbaikan bangunan makam.(lux)
Dalam kesempatan tersebut Ibu Rosa juga dihadiah sebuah lukisan foto diri oleh salah seorang seniman Salatiga. Peringatan tersebut bertema “Melalui Hari KEsatuan Gerak PKK Kita Tingkatkan Kinerja TP PKK Dalam Upaya Mewujudkan Keluarga Sejahtera”. Acara juga diisi dengan hiburan paduan suara anak-anak, tari, pentas drama guyon mathon serta pembagian bantuan untuk gizi buruk. Selain itu juga disampaikan hadiah untuk Kelurahan dan Kecamatan Sehat.(lux)
Foto: HB/lux
Ketua DPRD, M. Tedy Sulistio, SE menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Tim Penggerak PKK, Rosa Darwanti, SH. M.Si
Lintas Kota
Sosialisasi Bahaya HIV AIDS Foto: HB/lux
Penyelenggaraan sosialisasi bahaya HIV AIDS oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga.
D
inas Kesehatan Kota Salatiga (DKK) kembali mengadakan sosialisasi bahaya HIV AIDS. Forum ilmiah tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga belum lama ini. Peserta sosialisasi tersebut adalah para pelajar tingkat SMA Kota Salatiga, tokoh agama, tokoh
masyarakat, LSM, Muspida, Karang Taruna dan Kelurahan. Acara ini terselenggara atas kerjasama DKK dengan Komisi Penangunalang AIDS (KPA) Kota serta LSM. Pemateri sosialisasi adalah KPA Provinsi, dr. Muklis yang juga dokter RSU Karyadi dan dr. Erytrina Wismah dari DKK. Seorang peserta, Deby dari SMKN 2 Salatiga bertanya tentang bisa dan tidaknya pengidap HIV AIDS bereproduksi. “Pasangan yang salah satunya menderita AIDS bisa atau diperbolehkan memiliki keturunan jika kekebalan tubuhnya mencapai 400. Ini kesehatannya memungkinkan untuk memiliki keturunan, jika tidak mencapai angka tersebut maka bayi akan tetap mengidap HIV AIDS” jawab dr. Muklis. Ada juga peserta yang bertanya apakah virus HIV dan penyakit AIDS bisa turun sampai 7 turunan. “Bagi bayi yang mengidap virus HIV hanya bertahan hidup sampai umur 5 tahun. Jadi tidak mungkin bayi tersebut menghasilkan keturunan. Kami menangani pasien anak-anak yang sampai saat ini masih hidup di umur ke-9. Ini suatu keajaiban tapi kemungkinan juga tidak akan bertahan lama” tekan dr. Muklis. Dalam kesempatan tersebut dihimbau agar tidak berhubungan badan sebelum menikah, tidak mengkonsumsi alkohol serta narkoba. Peserta juga dimanjakan dengan pertunjukan teater Getar STAIN Salatiga, selain itu juga diberi kaos dan piagam.(lux)
Walikota Jaring Permasalahan di SKPD S
ebagai bentuk akhir periode pengabdian, Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Mengadakan rapat koordinasi Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD). Pertemuan tertutup tersebut berlangsung di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga pada 1 Februari 2010. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah walikota berkeinginan untuk menyaring permasalahan yang belum terselesaikan di jajaran SKPD. “Acara ini adalah expose permasalahn di lingkungan kerja SKPD, Pak Wali ingin ketika purna tugas, semua masalah selesai. Sehingga walikota yang akan datang tidak terbebani permasalahan lama” sambut Sekretaris Daerah Drs. Agus Rudianto, MM membuka acara. Sebagai pembukaan Walikota memaparkan keinginannya untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada pada masa jabatannya. “Misalnya saja di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau
Foto: HB/lux
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH. saat memberikan beberapa pertanyaan pada rapat koordinasi SKPD se Kota Salatiga.
Dinas Tata Kota (DTK) apa permasalahannya nanti akan kita bahas” ajak Walikota. “Jika Presiden memiliki program 100 hari, saya tidak punya, tapi saya punya program akhir masa jabatan. Saya anggap tugas selama 4 tahun ini saya dapat selesaikan dengan saudara sekalian. Kalau masalah tidak kita selesaikan apa boleh buat itu menjadi tabungan masalah bagi walikota yang akan datang” tambah Walikota sambil tersenyum.(lux) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
31
Lintas Kota
Ambisi Salatiga Citakan Bangun IT Park Foto: HB/lux
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH menyambut positif atas ambisi Salatiga untuk membangun IT Park.
K
ota Salatiga berambisi dapat merealisasiakan pembanguna Salatiga Information Teknologi Park. Sebagai langkah awal adalah audiensi pihak Universitas Kristen
P
Serah Terima Dirut PDAU Salatiga
erusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kota Salatiga mengadakan pergantian kepemimpinan. Serah terima dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2010 di Kantor PDAU jalan Hasanudin Ngawen. Acara diisi dengan penandatangan surat keputusan oleh pejabat lama dan pejabat baru yang disaksikan saksi. Sebagaimana diketahui Direktur lama Ady Suprapto menyerahkan posisinya kepada Dra. Diah Puryanti, Msi., Asisten II Setda Kota Salatiga sebagai Pejabat Sementara. Hadir dalam kesempatan tersebut Dewan Pengawas PDAU Asisten III Setda Kota Salatiga, Sukiman, SE. Semua pegawai PDAU dan 2 calon ditrektur baru yang mengawali dengan magang terlebih dahulu. Dalam kesempatan tersebut Sukiman berharap agar kinerja PDAU ditingkatkan. ”Proses pergantian ini adalah agar bisa membawa PDAU Salatiga ke arah yang lebih baik. Jika punya niat baik, kerja bagus hasilnya juga akan baik. Saya ucapkan terimakasih kepada pejabat lama dan selamat kepada direktur PJS. Saya mohon agar bisa membawa PDAU lebih eksis” tambah Sukiman.(lux)
32
Satya Wacana (UKSW), Provinsi dengan Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Pada tanggal 10 Februari 2010 di RM Joglo. Saking semangatnya semua pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hadir untuk memberikan pandangan, pendapat dan dukungannya. Para pimpinan SKPD diberikan waktu untuk menanggapi dan mangambil tempat dalam proyek penunjang pembangunan tersebut. ”Kota Salatiga dipilih untuk membangun Cluster IT Park ini adalah karena wilayah ini sangat mendukung. Salatiga memiliki UKSW yang sudah terkenal di bidang elektroniknya. Sedangkan pendukung IT Tekno Park ini adalah masyarakat” sambut Agus Suryono, Balitbang Provinsi Jawa Tengah. ”Keuntungan yang dapat diambil adalah masyarakat akan menjadi lebih maju. Pendapatan Pemkot Salatiga juga akan lebih meningkat, serta tentunya akan menjadi salah satu kota yang dilirik di tingkat nasional. Dampaknya akan lebih jika sudah konek dengan industri juga dapat menjadi tempat kunjungan” tambah Agus Suryono.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
Asisten II Setda Kota Salatiga, Dra. Diah Puryanti, M.Si., menandatangani surat keputusan penggantian pimpinan PDAU Salatiga.
Lintas Kota
Walikota Sidak Pasar Foto: HB/lux
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH., mengecek pembangunan pasar, dari pintu masuk hingga sanitasi air.
W
alikota Salatiga John M Manoppo, SH., sangat peduli terhadap fasilitasi pedagang. Terbukti pada tanggal 23 Februari 2010 beserta stafnya menyambangi pasar-
pasar besar Salatiga. Sidak dimulai dari Pasar Blauran II yang belum dipergunakan. Walikota menyempatkan diri untuk mengecek pembangunan pasar, baik dari pintu masuk, lantai, atap hingga sanitasi air. Dalam kesempatan tersebut turut mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Ir. Tri Susilo Budi, Kepala Dishubkombudpar Drs. Cholil Asad, Kepala Satpol PP Bustanul Arifin SH, Kepala Bagian Humas Drs. VT. Haribowo dan personil dari Dinas Pasar. Pak John mengkritisi pembangunan Pasar Blauran II tersebut yang masih terdapat kekurangan. Dari pintu masuk yang dianggap terlalu sempit sehingga walikota menilai aktivitas bongkar muat serta lalu-lalang konsumen tidak bisa lancar. Atap peneduh bagi konsumen juga kurang lebar sehingga tidak bisa melindungi konsumen dari panas dan hujan. Temuan lain adalah talang air dan sanitasi air yang terlalu sempit. Selain itu bentangan jalan antara los juga dinilai terlalu sempit. “Nanti jika ada dua orang belanja dan saling membelakangi maka konsumen lalu lintas yang lewat tidak bisa karena jalannya sempit” jelas Pak John sambil memeragakan diri sebagai pembeli. Selesai dari Pasar Blauran II rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Raya II.(lux)
PLN Hijaukan Pasar Jetis S
ebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Salatiga mengadakan acara tanam pohon. Pelaksanaan di halaman Pasar Jetis Salatiga pada tanggal 19 februari 2010. Peserta cinta lingkungan tersebut terdiri dari PLN, Kantor Lingkungan Hidup, Forship (Forum Salatiga hijau dan Produktif). Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten II Setda Kota Salatiga Dra. Diah Puryati, MSi. Sekaligus membuka acara, serta Manager PLN APJ Salatiga Ida Zubaidah. Ida Zubaidah menjelaskan bahwa penanaman pohon di lokasi Pasar Jetis kali ini merupakan simbolis dan selanjutnya akan diteruskan di lokasi lainnya. “Di Pasar Jetis akan ditanam 10 pohon, selanjutnya penanaman akan dilakukan di sekitar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga” terang Ida. Jenis pohon yang dipilih dalam kesempatan tersebut adalah Cabe Puya atau Krisanta. Adapun jumlah pohon adalah sebanyak 60 pohon. Alasan pemilihan jenis pohon ini adalah lebih pada estetika atau keindahan yang ditimbulkan. “Kegiatan ini adalah kerjasama PLN dan pemkot Salatiga dalam mendukung rencana program Mas Hijau
Foto: HB/lux
Asisten II Setda Kota Salatiga, Dra. Diah Puryanti, M.Si., menunjukkan pohon yang telah ditanam.
Kota Salatiga. Kami sebagai salah satu BUMN yang bergerak di kelistrikan berusaha mewujudkan terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat yang peduli lingkungan. Salah satu contoh adalah program listrik pra bayar. Dengan inovasi tersebut para pelanggan dapat mengendalikan pemakaian listriknya secara hemat. Dengan begitu berarti telah berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup” tambah Ida. Sedangkan dalam sambutannya Asisten II mengucapkan terima kasih kepada PLN APJ Salatiga yang telah mengambil langkah postif ini. Harapannya instansi lain mengikuti. Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima pohon cabe puya dan simbolis penanaman.(lux) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
33
Lintas Kota
Pelantikan Ketua RW
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi, Ketua Dewan M. Tedy Sulistio, SE., dan beberapa anggota dewan dari wilayah Tingkir. Pengurus LKM Kutowinangun, Wuryanto menjelaskan bahwa acara ini sengaja dikemas sedemikian unik agar berkesan. Harapannya adalah agar para pengurus bisa bersemangat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. “Pelantikan tersebut adalah untuk pengabdian dalam kurun waktu tiga tahun atau masa bakti 2010-2013. Ke depan prosesi pelantikan juga akan dilaksanakan semenarik mungkin” tambah Wuryanto. Sementara itu bapak Camat Tingkir mengucapkan terimakasih atas prakarsa tersebut. “Saya sampaikan terimakasih kepada para ketua RW dan Ketua RT lama yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat. Saya Foto: HB/lux juga mengucapkan selamat kepada ketua RW dan Ketua RT yang baru terpilih”. Sebagaimana diketahui RW 4 Pancuran Ketua RT dan RW Kec. Tingkir dikalungi stempel sebagai tanda pengesahan. ini adalah salah satu kawasan padat penduduk da yang unik dalam prosesi pelantikan di Salatiga. Dalam satu RW saja terdapat 18 RT. Adapun Ketua RT dan RW 4 Pancuran Kelurahan ketua RW yang baru adalah Budi Sutrisno, sedangkan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Salatiga ketuan RT urut dari RT 01 adalah: Tjioe Hwie Sian, belum lama ini. Secara bergantian masing-masing ketua Ahmad Sulthoni, Petrus Achwot Samudra, wahyu, baru dikalungi stempel sebagai pengesahan. Trisno, Suroto, Sumardi, Sutrisno, FX Purwadi, Selain itu mereka juga diharuskan memakai Haryanto, Setyo Hadi, Kristanto, Jaidi Paryono, Sunarno, pakaian tradisional Jawa, antara lain jarit dan blangkon. Indarwanto, Sunali, Phirnadi dan Untung Margono.(lux)
A
Senam Bersama PT Askes
P
T Askes Persero regional VI melauching produk kartu baru dengan acara senam bersama. Olah raga diiringi musik tersebut dilaksanakan di halaman Pemkot Salatiga Peserta senam adalah PNS di lingkungan Pemkot Salatiga, TNI dan Polri serta karyawan Askes Salatiga. Pesenam sangat antusias dalam mengikuti gerakan para instruktur. Dalam kesempatan tersebut General Manager PT Askes drg. Sri Endang Tidarwati.W, MM,AK. juga memberikan sambutan yang isinya pengenalan produk baru mereka. “PT Askes terus berbenah diri dalam pelayanan terhadap para peserta askes. Yang baru adalah produk kartu askes ber-barcode. Namanya adalah kartu nasional ber-barcode. Hanya ada nama dan nomer disana, keistimewaannya adalah para peserta tidak perlu gonta-ganti kartu lagi” sambut Endang. “Dampak positif yang ditimbulkan adalah peserta askes tidak perlu lagi mengantar anggota keluarganya untuk berobat, karena kartu bisa dibawa oleh anggota keluarga lain. Kartunya juga kecil bisa masuk dompet.
34
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
Segenap PNS di lingkungan Pemkot Salatiga mengikuti senam bersama PT Askes Persero Regional VI di halaman Pemkot.
Untuk pendistribusian kartu, nantinya akan dikirim melalui instansi masing-masing peserta” tambah Endang setelah selesai senam bersama.(lux)
Lintas Kota
Jamaah Haji Al-Ikhlas sunat 16 anak
D
alam rangka menyambut datangnya Bulan Maulud Nabi Muhammad SAW, Majeleis taklim Jamaah Haji Al-Ikhlas Argomulyo mengadakan sunatan masal. 16 anak disunat pada tanggal 25 Februari 2010 di Rumah Dinas Camat Argomulyo. Ketua Panitia Sunatan, H. Edi Trianto mengungkapkan bahwa program ini adalah bentuk solidaritas dari jamaah haji al-Ikhlas kepada masyarakat. “Saya mewakili jamaah haji lain mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan acara sunatan ini. Semoga di tahun mendatang bisa lebih banyak lagi pesertanya” ucap Edi Trianto.
Sunatan ini ditangani oleh tiga tenaga medis dari puskesmas setempat. Meskipun terlihat pucat dan takut, anak-anak cukup semangat dalam menjalankan salah satu ibadah ini. Mereka yang mengikuti acara ini diberikan bingkisan berupa sarung, kemeja, kupyah serta uang saku Rp. 75.000,. Sedangkan Camat Argomulyo Yayat Nurhayat AP.,M.Si juga memberikan penghargaan dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan sunatan masal ini. “Kami sangat mendukung acara sunatan masal ini, namun kami juga mohon maaf karena tempat yang tersedia masih banyak kekurangan” sambut Pak Camat.(lux)
DPU
Menginventarisasi Saluran Rusak M
usim hujan sudah berjalan sejak lama, karena curah hujan di Salatiga cukup tinggi mengakibatkan beberapa fasilitas umum rusak. Menikapi cuaca tersebut Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Salatiga menginspeksi fasilitas yang rusak. Pencatatan kerusakan tersebut terlaksana pada tanggal 25 Februari 2010. Tim yang berjumlah tiga orang tersebut menyusuri beberapa saluran penting di Salatiga. Mereka adalah Suyitno, Suyono dan Nova dari Bidang Pengairan DPU Salatiga. Lokasi yang dituju adalah Jl. Hasanudin berupa saluran besar rusak akibat curah hujan deras dan getaran jalan, trotoar Jl. Kalinongko yang juga rusak, trotoar Jl Veteran, Jl Diponegoro depan SD N Sidorejo dan Halte Bus Poltas. Ketiganya mengamati kerusakan Foto: HB/lux saluran dan mengecek material bangunan serta kemungkinan terjadinya kerusakan Saluran. Jl. Kalinongko ini berada di bawah Staf Dinas Pekerjaan Umum sedang menginspeksi saluran air yang rusak. trotoar untuk pejalan kaki, saluran dibuat dengan bis disebabkan karena mepet dengan jalan, sehingga beton buatan pabrik. getaran jalan akibat kendaraan pun menjadi factor. Saya menilai ini kurang kuat, seharusnya saluran Selain itu juga pergeseran tanah dan cincin batu ini dibuat gorong-gorong ditutup dengan plat beton cor bata penyambung beton tidak rapat sehingga bocor dan sehingga kuat baru permukaan diurug baru ditata Lumpur masuk ke celah tersebut” tambah Suyitno paving trotoar” terang Suyitno sambil menulis data sambil menunjuk cinncin beton yang terlihat di trotoar kerusakan. “Selain itu kerusakan saluran biasanya Jl. Kalinongko.(lux) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
35
Lintas Kota
JPO Jendsud Dibongkar
B
agi masyarakat yang biasa menggunakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jl. Jendral Sudirman kini tidak bisa lagi. Jembatan yang berdiri megah di Jl. Jendral tersebut dibongkar pada Jumat 12 Februari 2010. Hal itu dilakukan untuk mendukung diterapkannya jalan Jendral Sudirman satu arah. Pembongkaran dilaksanakan sejak dini hari agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat pengguna jalan. Jembatan tersebut memang jarang digunakan masyarakat. Warga lebih memilih menyebarang jalan lewat bawah meskipun arus kendaraan padat. Sebagaimana diketahui, uji coba jalan satu arah dilaksanakan 15 Februari. “Kami akan memberlakukan jalan searah ini selama 24 jam non stop. Para petugas juga kami siapkan untuk membantu para pengguna jalan.apabila nanti ada masukan mungkin akan ada penyempurnaan” terang Cholil Asad Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga. Selama masa uji coba sebulan ini para pengguna kendaraan bermotor masih diberikan toleransi. “Jika masih ada yang salah jalur saat uji coba belum akan ditilang” terang Cholil pada apel pagi di lingkungan Pemkot Salatiga.(lux)
Foto: HB/lux
Jembatan penyeberang di Jl. Jend. Sudirman, kini telah dibongkar seiring diberlakukannya jalur satu arah.
Pendidikan Perhotelan di Salatiga
Penyelenggaraan pendidikan perhotelan Wahid Hospitality.
G
rand Wahid Hotel Salatiga telah membuka lembaga pendidikan perhotelan dengan nama WAHID HOSPITALITY SCHOOL. Lembaga pendidikan yang didirikan di Kota Salatiga ini memiliki Program pendidikan selama 1 (satu) tahun yang terbagi atas 6 (enam) bulan Teori serta 6 (enam) bulan Praktek Kerja atau On the Job training.
36
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Menurut Panitia, Institusi Pendidikan yang berkomitmen memberikan pendidikan & keterampilan di bidang perhotelan secara optimal dan profesional ini didukung dengan lokasi yang strategis, ruang kelas yang nyaman, fasilitas pembelajaran yang berkualitas serta para pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Kurikulum Pendidikannya menggunakan Front Office, F&B Service; Banquet & Convention; Housekeeping, English Class, Personnel Service; dan Table Manner serta program On The Job Training. Lebih lanjut panita menjelaskan bahwa syaratsyarat pendaftarannya adalah sebagai berikut : Lulus SMU/SMK/ Sederajat; Usia maks. 23 Tahun; Tinggi badan Pria min. 165 Cm, Tinggi badan Wanita min. 155 Cm; Sehat jasmani & rohani; Pas Photo Berwarna 3 x 4 = 3 lembar; Photo Copy ijasah terakhir; Photo Copy KTP; Bersedia mengikuti tata tertib & sanksi yang berlaku; Mengisi Formulir Pendaftaran. Pendaftaran dilakukan di WAHID HOSPITALITY SCHOOL Grand Wahid Hotel Salatiga Jl. Jend Sudirman No. 2 Salatiga. E mail :
[email protected].(bdi)
Lintas Kota
Sosialisasi APBD 2010
P
elaksanaan pemerintahan yang baik salah satunya dapat terwujud dari pemahaman yang benar dan baik mengenai anggaran dari pembangunan yang akan dan tengah dilaksanakan. Dengan pemahaman yang benar program-program yang telah dianggarkan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaannya. Untuk itu Pemerintah Kota Salatiga melaksanakan Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBD 2010. Acara yang diselenggarakan di ruang sidang II Pemkot Salatiga pada tanggal 15 hingga 16 Pebruari tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Salatiga, Sekda Kota Salatiga dan segenap Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga. Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan setiap SKPD memiliki kesamaam persepsi tentang pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD 2010 dan lebih jauh untuk segera menyiapkan langkah-langkah dalam melaksanakan anggaran yang telah ditetapkan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Foto: HB/pnj
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH., memberikan pengarahan berkenaan dengan pelaksanaan jalur searah.
S
esuai dengan rencana Pemerintah Kota Salatiga untuk menjadikan Jalan Jend. Sudirman sebagai jalan satu arah, maka pada tanggal 15 Pebruari yang lalu Walikota Salatiga telah meresmikan penggunaan Jl. Jend Sudirman sebagai jalur satu arah. Ujicoba penggunaan jalur satu arah tersebut berlangsung selama satu bulan terhitung sejak tanggal 15 Pebruari dengan maksud memberikan kesempatan bagi para pengguna jalan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan jalur satu arah.
Foto: HB/pnj
Sosialisasi pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD tahun 2010 di ruang sidang II Pemkot salatiga.
Sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat mengurangi berbagai kendala yang sering muncul dalam pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran setiap tahunnya dan khususnya APBD 2010.(pnj)
Peresmian Jalan Jensud
Dalam masa percobaan tersebut pelanggaran lalulintas berkenaan dengan perubahan satu arah masih dapat ditolerir dan hanya akan mendapatkan peringatan dan pengarahan saja. Namun selepas satu bulan semenjak penetapan Jensud sebagai jalan satu arah baru akan diambil tindakan bagi pelanggaran lalu lintas di jalur tersebut. Berkenaan dengan peresmian jensud menjadi satu arah Walikota Salatiga beserta unsur Muspida berkenan melakukan pemantauan kondisi Jensud pada hari pertama diberlakukannya Jensud satu arah. Pemantauan dilakukan dengan berjalan kaki dari Rumah Dinas Walikota hingga Posko Gabungan Pemantauan Pengalihan Arus lalu lintas yang berada di Pasar Raya I Dengan perubahan ini memang memerlukan penataan yang lebih lanjut antara lain kondisi jalan yang belum rata pada sisi kiri dan kanan jalan, fasilitas bagi jalur lambat yang belum memiliki pembatas yang memadai dan juga lahan parkir yang masih kurang tertata dengan baik. Namun demikian fasilitas tersebut akan segera diwujudkan sehingga masyarakat pengguna jalan dapat menggunakan jalan tersebut dengan nyaman dan aman.(pnj)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
37
Lintas Kota
Sekda Cek Fisik Kendaraan Dinas
K
endaraan dinas merupakan fasilitas yang cukup penting dalam menunjang proses pembangunan, sehingga perlu mendapatkan perhatian dengan memberikan perawatan yang layak. Untuk itu Pemkot Salatiga pada tanggal 22 hingga 24 Pebruari yang lalu melasanakan apel kendaraan dinas di Halaman Pemkot Salatiga. Dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM melakukan pengecekan fisik bagi kendaraan dinas yangh dimiliki Pemerintah Kota Salatiga. Pengecekan meliputi beberapa item diantaranya kebersihan, kondisi oli mesin, lampu – lampu kendaraan, rem dan ban. Pada hari pertama apel kendaraan diikuti sejumlah 61 kendaraan dari berbagai SKPD di lingkungan Pemkot Salatiga, kemudian pada hari ke- 2 sejumlah 64 kendaraan dari 7 SKPD dan pada hari ketiga diikuti sejumlah 54 kendaraan dari 12 SKPD. Dengan adanya pengecekan kendaraan ini akan diketahui bagaimana kondisi kendaraan dinas yang ada saat ini, sekaligus memberikan himbauan kepada tiap – tiap SKPD untuk dapat memberikan perhatian yang baik dalam merawat kendaraan yang dipercayakan. Selain itu dengan pengecekan ini dapat diketahui kendaraan dinas
Foto: HB/pnj
Sekda Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM ikut melakukan pengecekan fisik kendaraan dinas di lingkungan Pemkot Salatiga.
yang sudah tidak layak pakai dan memerlukan penggantian, sehingga tidak mengganggu kinerja dari dinas yang bersangkutan.(pnj)
Persiapan Sensus Penduduk 2010 P
Foto: HB/pnj
Koordinasi Pemkot Salatiga dengan BPS guna mensukseskan pelaksanaan sensus Penduduk tahun 2010.
38
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
erencanaan pembangunan nasional membutuhkan data dasar kependudukan dan perumahan yang lengkap dan terkini. Untuk memperoleh data dasar tersebut perlu dikakukan Sensus Penduduk. Berkenaan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kota Salatiga melakukan koordinasi dengan BPS Kota Salatiga untuk keperluan pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) 2010. Kepala BPS Kota Salatiga menyampaikan bahwa SP 2010 akan dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2010 dengan cara petugas sensus akan mendatangi tempat tinggal penduduk untuk melakukan pendataan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) tertentu, tanpa dipungut biaya sama sekali atau gratis. Dari pendataan tersebut keterangan individu bersifat rahasia dan dilindungi oleh undang-undang. Adapun hal-hal yang akan ditanyakan petugas sensus mencakup tiga hal yaitu keterangan individu, keterangan rumah tangga, dan keterangan mengenai kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal.(pnj)
Lintas Kota
Slup-Slupan R. Sidang III Pemkot
P
elaksanaan renovasi gedung ruang sidang III Pemkot Salatiga yang dimulai sejak bulan Nopember 2009 yang lalu telah selesai. Untuk itu sebagai bagian dari masyarakat Jawa yang ingin “nguri-nguri “ budayanya maka Pemerintah Kota Salatiga pada tanggal 2 Maret yang lalu melaksanakan acara “slup – slupan” ruang sidang III tersebut. Hadir dalam acara tersebut Walikota, wakil Walikota, Sekda Kota Salatiga dan segenap Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Salatiga. Acara “ngeslupi” ruang sidang III tersebut diawali dengan doa bersama memohon kepada Yang Maha Kuasa agar gedung yang baru tersebut dapat memberikan berkah dan manfaat bagi pelaksanaan pembangunan di Kota Salatiga, kemudian dilanjutkan dengan acara potong tumpeng oleh Walikota dan Wakil Walikota secara bersama-sama untuk kemudian diberikan kepada Sekda Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM.(pnj)
Foto: HB/pnj
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH menyerahkan potongan tumpeng kepada Sekda Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM.
POPDA Tingkat Kota Salatiga Foto: HB/pnj
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi saat membacakan sambutan Walikota pada pembukaan POPDA Kota Salatiga.
W
alikota Salatiga, John M. Manoppo, SH, yang diwakili Ir. Hj. Diah Sunarsasi kembali menegaskan harapannya agar pada pelaksanaan POPDA SD, SMP, SMA Tahun 2010 Tingkat Kota Salatiga yang merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan potensi generasi muda di bidang olah raga ini dapat melahirkan bibit-bibit atlet
handal masa depan untuk meningkatkan pembangunan di bidang olahraga di Kota Salatiga, pada khususnya, dan di Indonesia, pada umumnya. Lebih lanjut ditegaskan, “Sebagaimana kita ketahui, prestasi olahraga di Kota Salatiga cukup menggembirakan dan membanggakan. Para atlet asal Kota Salatiga Hati Beriman, telah mampu mengukir prestasi gemilang dengan mempersembahkan berbagai medali di kancah nasional bahkan internasional, sehingga mengharumkan citra Kota Salatiga sebagai Kota Pendidikan dan Olahraga. Salah satu buktinya adalah pada Porprov Tahun 2009 yang lalu, kita mendapat peringkat kelima dan berhasil merebut 28 medali emas, 20 medali perak, dan 33 medali perunggu” tegasnya. POPDA SD, SMP, SMA Tahun 2010 Tingkat Kota Salatiga yang diselenggarakan mulai hari ini, tanggal 3 Maret 2010 sampai dengan tanggal 12 Maret 2010, di Stadion Tridanggo Salatiga. Sebelum mengakhiri sambutannya, Walikota melalui Wakil Walikota berpesan secara khusus kepada anak-anak peserta Popda, baik atlet utama maupun cadangan agar senantiasa menjaga kesehatan, patuhi petunjuk dan arahan Bapak-Ibu Guru maupun pelatih, serta tetap menjaga sportivitas dalam bertanding. Apapun hasil yang diperoleh, janganlah cepat berpuas diri atau sebaliknya, patah semangat, pesannya.(bdi) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
39
Kiprah
Perjuangan PDAM
Menggapai Prestasi
Foto: HB/lux
Karyawan PDAM Kota Salatiga saat melakukan apel siang di halaman Kantor PDAM.
P
elayanan buruk, air kotor, macet, setoran ke PAD minim. Tiada hari tanpa didemo pelanggan. Pendek kata, PDAM Salatiga amburadul dan tidak dipercaya masyarakat. Begitulah kira-kira gambaran umum PDAM kota Salatiga sekitar satu dasawarsa lalu. Namum nampaknya jajaran perusahaan daerah ini cukup arif dalam menyikapi berbgai demonstrasi dan kritikan yang dialamatkan kepadanya. Sikap kritis dan masukan membangun yang dilontarkan oleh berbagai pihak disikapi dengan bijak. Manajemen dan direksi mengajak semua komponen yang ada untuk bersamasama mencari jalan keluar terbaik guna memecahkan berbagai persoalan yang membelenggu. Satu solusi mulai terbuka. Bersama segenap komponen masyarakat, PDAM menemukan salah satu pokok akar permasalahan yang timbul, yaitu permodalan. Selanjutnya Jajaran perusahaan mengajukan usulan untuk penyertaan modal dari APBD Kota Salatiga guna mengatasi kemacetan di zoning utara. Atas kebijaksanaan Walikota, permohonan dipenuhi. Tahun 2002, Pemkot menyertakan modalnya sebesar 2 milyar rupiah untuk peningkatan kinerja PDAM. Tahun berikutnya penyertaan modal meningkat menjadi 4 milyar rupiah dan tahun 2004 modal yang disertakan
40
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
sebesar 3,5 milyar. Namun ternyata dana yang diperlukan untuk peningkatan PDAM belum dapat terpenuhi seluruhnya. Untuk itu PDAM berusaha menggali sumber dana yang memungkinkan untuk dinaikkan. Dari analisa jajaran direksi PDAM, dinilai tarif saat itu (2006) masih terlalu rendah untuk menopang kelancaran operasional perusahaan dalam upaya penyediaan air bersih di Kota Salatiga. Kondisi perusahaan belum mampu benarbenar bangkit dari keterpurukan. Strategi lain dijalankan. Melalui Badan Pengawas, diusulkan untuk dilaksanakan kenaikan tarif dasar air minum di Kota Salatiga. Dengan Perwali nomor 36 tahun 2006, Walikota Salatiga menetapkan kenaikan tarif dasar air minum. Tak berbeda dengan berbagai kebijakan–kebijakan yang lain, ternyata kebijakan Walikota inipun tak langsung berjalan mulus. Gelombang protes dari mahasiswa, masyarakta dan LSM terus mengalir. Salah satu alasannya adalah belum baiknya pelayanan PDAM kepada masyarakat pelanggan. Pada tahun 2007 Walikota Salatiga membentuk Tim Evaluasi Perwali No. 36 Tahun 2006 untuk menghitung ulang kenaikan tarip tersebut dan atas dasar usulan hasil kerja Tim Evaluasi tersebut kemudian
Menyusun program kerja secara matang, sejak perencanaan sampai dengan evaluasi pekerjaan; Mengubah demonstrasi, konflik, tantangan dan hambatan menjadi kekuatan; kekeluargaan, demokratis dan transparan dalam penentuan kebijakan dan pekerjaan; Keteladanan pimpinan dan pembinaan kepada bawahan; Melaksanakan koordinasi yang baik dengan semua pihak di luar perusahaan; Kerja sama yang baik dengan Dewan Pengawas (DP) PDAM Kota Salatiga; Melakukan studi komparasi dengan perusahaan sejenis untuk mencari terobosan - terobosan baru yang berguna bagi kemajuan PDAM; Menjamin karier dan peningkatan kesejahteraan Pegawai; Melakukan evaluasi dan pengawasan secara periodik atas kinerja pegawai; serta Peningkatan, pembangunan dan pengembangan aset yang berkaitan dengan penyediaan kebutuhan air pelanggan.
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga. dikeluarkan Perwali No. 51 Tahun 2007. Proses perjuangan tarip sangat melelahkan dan memakan waktu kurang lebih 2 tahun. Bersamaan dengan kenaikan tarip tersebut dilakukan reformasi akuntansi terhadap dana penyusutan, yang tidak lagi digunakan untuk setoran PAD, tetapi dijadikan cadangan penyusutan yang digunakan untuk pemeliharaan dan mengganti aset-aset yang sudah rusak atau habis umur ekonomis / teknis maupun pengembangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam akuntansi. PDAM Kota Salatiga dengan rasa percaya diri yang tinggi melangkah tahap demi tahap dengan kemampuan yang ada untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan dengan kemampuan internal maupun bantuan dari Pemerintah Daerah Kota Salatiga maupun Pemerintah Pusat dalam mengatasi persoalan yang dihadapi. PDAM Kota Salatiga berjuang terus untuk meningkatkan pelayanan, mengembangkan cakupan pelayanan, mengatasi persoalan yang dihadapi serta menggapai prestasi.
Strategi Dalam Menggapai Prestasi Mulai bangkit dari keterpurukan, PDAM berupaya untuk meraih prestasi. Berbagai strategi dijalankan untuk meraih impian sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Langkah-langkah untuk melaksanakan strategi tersebut adalah dengan Melakukan efisiensi anggaran dan perampingan organisasi; Peningkatan disiplin dan kualitas Sumber Daya Manusia; Meningkatkan etika dan budaya kerja yang professional;
Prestasi Yang Dicapai Hasil kerja keras manajemen PDAM dan Dewan Pengawas PDAM Kota Salatiga yang dibantu berbagai pihak terkait menghasilkan sebuah prestasi yang patut dibanggakan antara lain pada Tahun 2008 PDAM Kota Salatiga dinilai sebagai PDAM Foto: HB/lux dengan kinerja terbaik se Jawa Tengah dengan nilai 69,60 sesuai hasil evaluasi BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Tengah dalam bukunya " Profil PDAM di wilayah Propinsi Jawa Tengah”. Untuk tahun 2009 kemarin PDAM Kota Salatiga mendapatkan PERPAMSI AWARD untuk kategori PDAM kecil dengan pelanggan maksimal 30.000 yang diserahkan Direktorat jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum kepada Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo, SH. pada acara MAPAM XI di Batam tanggal 1 s/d 4 Desember 2009. Sedangkan dalam bidang keolahragaan, para pegawai PDAM Kota Salatiga juga berhasil mengukir prestasi juara di berbagai ajang, baik yang berskla local, regional maupun nasional. Terlepas dari segala prestasi yang telah diraih, rasanya masih terdapat beberapa perkerjaan rumah yang harus diselesakan direksi dan jajaran. Masih banyak pelanggan yang megeluhkan kualitas air dan pelayanan perusahaan milik masyarakat Salatiga ini, khususnya masalah kemacetan aliran. Sementara itu, sekretaris Dewan Pengawas belum sepenuhnya puas dengan kinerja PDAM, Baldwan. “PDAM Kota Salatiga masih perlu peningkatan kesungguhannya untuk memberikana pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat”, ujarnya. Sebagai perusahaan milik daerah, yang notabene juga milik masyarakat Kota Salatiga, memang sudah sepantasnya semua komponen ikut serta melakukan pengawasan dan memberi masukan demi peningakatan kinerja perusahaan, agar pelayanan kepada masyarakat juga dapat ditingkatkan.(red)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
41
Potensi
Perajin Sepatu Salatiga Menggunakan Kulit Asli dan kuat
Sepatu dan sandal hasil karyanya selain di Salatiga juga telah menyebar ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, dan Papua. Keunggulan sepatu buatan Sumardjo adalah menggunakan kulit asli dan kuat serta tahan lama. Selain itu harganya pun juga lebih murah. Mengenai bahan baku kini mudah didapatkan, untuk kulit biasanya dibeli dari Yokyakarta dan Bandung. Kemudian spon dan alas bisa dari Semarang atau Solo dan untuk tali, lem, dan motik lobang tali di Salatiga sudah ada.
M
emasuki tempat usaha yang satu ini tidak jauh berbeda dengan tempat lain. Terdapat etalase yang memajang berbagai produk. Tampak pasangan sepatu dan sandal memenuhi setiap raknya. Masih dalam satu ruang bagian belakang tampak spon, kulit dan sepatu sandal setengah jadi dan di pojok terndapat satu mesin jahit. Di ruang berbeda yang terhubung oleh satu pintu terdapat bengkel tempat produksi. Ada tumpukan kaleng, kulit, benang bergelantungan dan alat-alat pendukung lainnya. Inilah usaha yang ditekuni Sumardjo, membuat dan mereparasi sepatu serta sandal. Profesi yang tergolong jarang di Salatiga ini telah dilakoninya sejak tahun 1975. Pilihan kerja jatuh pada perajin sepatu karena cita-citanya masuk menjadi TNI tidak pernah tercapai. ”Lulus SMP saya mendaftar TNI dua kali tapi tidak pernah lulus. Kemudian saya meneruskan sekolah ke SMA, baru dua tahun atau kelas dua, kok lama banget tidak lulus-lulus. Saya bosan sekolah dan keluar ikut membantu orang tua membuat sepatu” papar Sumardjo sambil tersenyum. Dalam menekuni dunia alas kaki ini Sumardjo dapat menghidupi seorang istri dan ketiga anaknya. Suryani begitu nama sang istri mendampingi pekerjaannya. Ketiga anaknya telah lulus SMA, semua juga sudah kerja yang laki-laki ikut bekerja membantu membuat sepatu. Warga yang beralamatkan di jalan kalisombo No 38, Rt 6/5 Kelurahan Salatiga ini awal
42
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Foto: HB/lux
mulanya hanya membantu orang tuanya yang juga seprofesi. Redjo begitu nama sang ayah adalah pembuat sepatu di jaman Kolonial Jepang. Redjo dipercaya oleh tentara Jepang untuk membuat sepatu dan memperbaikinya bila ada kerusakan. Mulanya Sumardjo pada tahun 1975 mendapatkan pinjaman lunak dari BRI sebanyak 1 juta dengan jangka waktu 2 tahun. Modal tersebut ia gunakan untuk mengembangkan usaha bersama sang ayah, sampai sang ayah meninggal. Di tahun 1990, Sumardjo bersama 9 rekannya dari Salatiga pernah dikirim pemerintah ke Bandung untuk disekolahkan pembuatan sepatu sandal. ”Dulu pemda pernah mengirim saya ke Bandung untuk ditatar bagaimana membuat sepatu dan sandal. Kami juga diberi uang saku. Namun sekarang perhatian Pemkot saya rasakan kurang” keluh Sumardjo. Nama sang ayah ini juga yang menjadi inspirasi sebagai lebel buah karyanya sekarang ”REDJO”. hasil produksi Sumardjo adalah mulai dari sepatu resmi, TNI, Mayoret, Olah raga, artis. Sedangkan sandal mulai dari sandal sepatu, slop dan hak tinggi. Apapun produk kulit yang berkaitan dengan alas kaki Sumardjo bisa melayani. Untuk model Sumardjo berkiblat pada model yang berlaku tiap tahunnya. Pemesan akan mudah karena disediakan katalog model yang sedang trend. Pernah dulu sekolah dasar se-Bawen memesan sepatu kepadanya. Telkom Semarang juga pernah memberikan kepercayaan tersebut. Dia juga pernah mendapat pesanan untuk dibuatkan 50 pasang sepatu
Foto: HB/lux
Sumardjo, pengrajin sepatu dan sandal asal Salatiga yang hasil karyanya telah menyebar ke Jakarta, bali bahkan sampai Papua.
mayoret. ”Meskipun tenaga yang membantu saya sekarang cuma dua orang, tapi kalau pesanan ratusan saya sanggup. Selama ini jika pesanan banyak saya mengundang teman-teman untuk membantu menyelesaikan” imbuh bapak tiga anak ini. Sepatu dan sandal hasil karyanya selain di Salatiga juga telah menyebar ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, dan Papua. Keunggulan sepatu buatan Sumardjo adalah menggunakan kulit asli dan kuat serta tahan lama. ”Sepatu buatan saya bisa diadu kekuatannya dengan sepatu di toko-toko. Harga juga milik saya lebih murah” tekan Sumardjo dengan mimik meyakinkan. Mengenai bahan baku mudah didapatkan, untuk kulit biasanya dibelinya dari Yokyakarta dan Bandung. Kemudian spon dan alas bisa dari Semarang atau Solo dan untuk tali, lem, motik lobang tali di Salatiga sudah ada. Setiap hari Sumardjo bisa menghasilkan 4 pasang sepatu. Bila ada yang pesan dalam waktu satu minggu sepatu bisa diambil. Sekarang ini usaha yang ditekuninya mampu merekrut dua orang tenaga pengrajin dan beberapa orang pemasaran termasuk sang istri. Dalam sehari tenaga diberi upah sebesar Rp. 30.000,-. Untuk omset perbulannya Sumardjo
mendapatkan rata-rata Rp. 750.000,- bersih. Kendala sampai sekarang adalah permasalahan modal. Untuk modal membuat sepatu sekarang ini mulai dari Rp. 100.000,- belum termasuk upah pekerja. Sedangkan produk sepatu buatannya dibandrol berfariasi dimulai dari Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-an. Sedangkan sandal mulai Rp. 40.000. semua dijamin awet. Kendala yang dihadapi Sumardjo sampai sekarang adalah persoalan kurangnya modal. Selain itu kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap usaha jenis tersebut. Kemudian membanjirnya produk dari Bandung. ”Banyaknya barang yang datang dari Bandung adalah menjadi permasalahan pengrajin seperti kami. Namun jangan dibandingkan, buatan saya lebih kuat, kalau produk dari sana yang banyak dijajakan itu imitasi makannya bisa murah. Sedangkan awet atau tidaknya jangan ditanya” imbuh Sumardjo. Sumardjo juga memberikan tips agar sepatu atau sendal dari bahan kulit bisa awet di pakai. ”Agar bisa tahan lama, sepatu dan Sandal kulit jangan dijemur atau terkena langsung dengan sinar matahari. Seringseringlah disemir, tapi jangan dengan semir cair karena bisa merusak kulit. Dan jika kehujanan jangan dijemur langsung diterik matahari, cukup diangin-anginkan saja HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
43
Legenda
Ki Dipomenggolo Cikal Bakal Pulutan?
kasiat dapat dijadikan sebagai obat sakit perut. Dahulu, sekitar empat puluh tahun yang lalu di dusun Kenteng RW 5 Pulutan terdapat peninggalan berupa batu yang kemungkinan merupakan peninggalan jaman awal berkembangnya Desa Puhunan, namun karena tempat tersebut sering dijadikan lokasi pemujaan tertentu maka muncul kekawatiran dari warga di masa itu bahwa pemujaan tersebut dapat membawa kepada perilaku syirik Foto: HB/pnj (menyekutukan Tuhan). Dengan maka Makam Ki Dipomenggolo, yang mungkin dapat dianggap sebagai cikal bakal Desa Pulutan. kekawatiran tersebut peninggalan batu tersebut lamnya masih terasa sangat asri, banyak dihancurkan dan sudah tidak ada bekasnya lagi. Hal ini pepohonan yang tumbuh dengan subur tentunya sangat disayangkan karena salah satu bukti sehingga menjadikan udaranya masih sejarah telah dimusnahkan, padahal dalam peninggalan bersih, itulah Kelurahan Pulutan salah satu kelurahan batu tersebut terdapat beberapa tulisan Jawa kuno yang dari 22 kelurahan yang ada di Kota Salatiga. Di dalam mungkin dapat mengungkapkan suatu peristiwa atau prasasti Plumpungan disebutkan tentang Trigramyama keadaan tertentu di masa lalu. Perihal keberadaan pelereman Dipomenggalan, atau tiga desa yakni Hampra (Prampelan), Puhunan (Pulutan), dan Praktaha (Padaan). Sehingga berpijak dari Bapak Syafii menjelaskan bahwa alur sejarah dari era tulisan dalam prasasti tersebut keberadaan desa prasasti Plumpungan hingga Ki Dipomenggolo seperti Puhunan (Pulutan) ternyata telah ada semenjak 750 terputus, sehingga tidak ada penjelasan peristiwa hingga munculnya Ki Dipomenggolo yang kini diyakini sebagai Masehi. Menurut Bapak HM. Syafii salah seorang sesepuh cikal bakal warga Pulutan. Adapun Ki Dipomenggolo di Kelurahan Pulutan dan sekaligus peminat sejarah dan sendiri merupakan putra kelima belas dari Pangeran adat budaya Jawa, sebutan Puhunan atau Pulutan itu Cokrodiningrat salah satu putra menantu raja Mataram. Pangeran Dipomenggolo merupakan sosok yang sendiri diyakini berasal dari sejenis tanaman perdu yang kini disebut Pulutan. Tanaman ini dapat mencapai tinggi sangat mencintai rakyatnya, sehingga karena 1-2 meter, batang berkayu, berbulu lebat, berwarna kecintaannya pada rakyatnya maka Pangeran ungu. Daun tunggal, bulat telur, berbulu warna hijau Dipomenggolo memutuskan untuk meninggalkan sampai ungu. Bunga tunggal, di ketiak daun, warna kenikmatan kehidupan kerajaan dan memilih berbaur merah. Buah kotak, tertutup rambut seperti sikat warna dengan masyarakat menjadi rakyat biasa. Desa Pulutan menjadi tempat yang dipilih oleh c o k e l a t , b i j i s e g i t i g a p u t i h (//tanamanherbal.wordpress.com) Banyak warga yang P a n g e r a n D i p o m e n g g o l o u n t u k m e l a n j u t k a n sudah tidak mengenali tanaman Pulutan ini bahkan kehidupannya. Ditempat inilah Pangeran Dipomenggolo ketika diadakan acara bersih makam Dipomenggalan yang selanjutnya lebih dikenal Ki Dipomenggolo hidup, warga akan membersihkan tanaman perdu tersebut, beranak pinak hingga wafatnya. Bahkan hingga saat ini namun kemudian Bapak Syafii melarangnya. Bahkan sebagian warga Pulutan mengaku masih sebagai lebih lanjut Bapak Syafii berkeinginan untuk keturunan dari Ki Dipomenggolo. Sebagai bentuk penghormatan kepada leluhurnya melestarikan tanaman pulutan tersebut, karena beliau meyakini bahwa dari tanaman perdu tersebutlah muncul tersebut maka salah satu jalan di Desa Pulutan diberi nama Desa Pulutan dan bahkan memungkinkan nama Jalan Dipomenggolo. Selain itu warga Pulutan menjadikan tanaman tersebut sebagai salah satu ciri secara rutin melakukan kegiatan bersih makam, khas Desa Pulutan Selain itu Bapak Syafii mengatakan termasuk makam Ki Dipomenggolo dan menggelar bahwa tanaman Pulutan tersebut ternyata memiliki tahlilan dan doa bersama untuk para leluhurnya.(pnj)
A
44
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
Profil
Drs. Agus Rudianto, MM.
“Saya Suka Kebersamaan”
T
idak heran jika pria yang satu ini disenangi teman dan kenalannya, hal ini karena senyumnya yang selalu muncul dibalik kumisnya. Ditambah lagi ia tidak sungkan menyapa, bercanda dan tidak membeda-bedakan orang. Inilah Agus Rudianto, MM orang nomor satu dijajaran PNS Pemkot Salatiga. Amanah menjadi Sekretaris Daerah (SEKDA) Kota Salatiga diembannya saat ini. Lahir di kota lumpia, 9 Agustus 1958 silam. Di kota Semarang inilah Agus Rudianto menghabiskan masa belajarnya. Mulai masuk sekolah berseragam putih merah di SD Candi Baru I, seragam putih Biru di SMP 5 sampai menanggalkan pakaian kebanggaan putih abuabu juga di kota berdirinya gedung lawang sewu, tepatnya di SMA1-2. bahkan jenjang perkuliahan pun dijalani di Undip jurusan Fisip/Sospol. Pak Rudi begitu dia disapa, putra sulung dari
pasangan Hadi Sutrisno alm. dan Sulistianingsih alm. ini mengaku mendapat-kan pendidikan disiplin cukup istimewa. Kemandi-rian juga ditanam-kan padanya, jika baju tidak disetrika licin, sepatu tidak mengki-lap pasti akan kena tegur. Dari kecil diajarkan untuk selalu memegang tata krama dan mendapatkan jam malam. Sebagai contoh malam minggu Rudi kecil hanya boleh diluar rumah maksimal sampai jam 10 malam. Ditanya cita-cita kecilnya, bapak dari Thea dan Adya ini menjawab ingin jadi Cendhol. ”Konon cerita dari orang tua saya, dulu waktu kecil kalau ditanya pengin jadi apa? Saya menjawab jadi Cendhol. Kata mereka, yang saya maksudkan Cendhol adalah Jendral” papar Pak Rudi sambil tertawa. Begitu manapaki bangku kuliah perlakuan tersebut mulai longgar karena tugas aktivitas mahasiswa yang
Foto: HB/lux
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 1, 2010
45
Rilek’s
Mendatar 4.Air kencing, 6.Tokoh ceritera 1001 malam, 7.Tempat bom atom jatuh, 11.Ikuti dari belakang, 12.Republik Indonesia Sementara, 13.Keuangan, 15.Bapak (diulang), 16.Rasi bintang, 18.Partikel kecil, 20.Rencana Kerja, 21.Lobang, 23.Ngeri, 24.Badan Intelijen Negara,26.Et Intern, 27.Negara kita, 31.Pimpinan, 33.Kota kita, 36.Kereta Api, 39.Super, Paling, 40.Pendapat, 41.Lawan kosong, 43.Tidak sehat, 44.Perkasa.
Menurun 1.Mengalir kencang, 2.Jenis berat, 3.Imbalan, 5.Senang, 7.Tedun(Jawa), 8.Madrasah Aliyah Negeri, 9.Benar (Inggris), 10.Mahluk luar angkasa, 13.Pengemudi Kereta Api, 14.Pekik pejuang Indonesia, 17.Keturunan, 19.Perlengkapan senjata, 22.Badan Antariksa Amerika, 24.Jenis suara laki-laki, 25.Berusia dibawahnya, 28.Nation State, 29.Amerika Serikat, 30.Nama burung, 32.Benak, 34.Tidak manis, 35.Los Angeles. 37.Jalannya air, 38.Pergi (Inggris), Banding (dibalik), 42.Jika (Inggris), 43.Sebelum SMP. KETENTUAN MENEBAK : 1. Jawaban ditulis di Kartu Pos atau lembar tersendiri dengan mencantumkan Kupon TTS HB 47 (bisa foto kopi) kirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman, tulis nama dan alamat lengkap. 2. Jawaban diterima Redaksi paling lambat tanggal 28 April 2010 3. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Hati Beriman, Vol. 4. No. 2, Tahun 2010 4. Akan diundi 6 (enam) orang pemenang masingmasing Rp. 50.000,00 dari sponsor. 5. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi Majalah Hati Beriman dengan menyertakan foto copy identitas diri.
PEMENANG TTS HB 46 1. Eko Yulianto; Gunungsari, RT.04/VI Sidorejo Kidul Salatiga. 2. Srie Widarti, SE; Jl. Moh. Yamin No. 5 Salatiga. 3. Sutra Asoka Dewi; SMK Negeri 2 Salatiga. 4. Virgari CN; Jl. Osamaliki Gg. Murai No. 87 Klaseman, Salatiga. 5. Suwanto; Tegalsari RT. I/VIII 6. Getsu Yobi Windi Juniar; SMK Negeri 2 Salatiga.
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH bersama Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi memotong dalam kegiatan peresmian Ruang Sidang III Pemerintah Kota Salatiga disaksikan Sekda, Asisten I, II dan II Kota Salatiga.(Foto_HB_Lux)
Semakin banyak kita melakukan pekerjaan positif, Semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak pula hal yang akan kembali kita terima. Meskipun dalam bentuk yang berbeda. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DISAMPAIKAN OLEH REDAKSI MAJALAH
HATIBERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga