Majalah Berita Warga Kota Salatiga
Edisi III / Tahun 2007
HATI BERIMAN
Belajar dari Kepemimpinan
Raja Bhanu John M. Manoppo Resmi Walikota
M e n g u c a p k a n
Selamat dan Sukses atas dilantiknya John M. Manoppo, SH Sebagai
Walikota Salatiga Masa Bakti 2006 - 2011
IKLAN LAYANAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA INI DISAMPAIKAN OLEH REDAKSI MAJALAH HATI BERIMAN (MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA)
Daftar Isi 4 5 6 7 14 16 20 22 24 26 28 29 30 31 32 42 43 44
KARIKATUR DARI REDAKSI Raja Bhanu: Menemukan Relasi Agama dan Negara SURAT PEMBACA Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,Tanggung Jawab Siapa? Cara Menulis Hati Beriman OPINI Eliminir KKN MIMBAR John M. Manoppo, SH Resmi Walikota RAGAM Ringkasan Perda No. 4 Tahun 2007 tentang RPJMD Kota Salatiga 2007-2012 HUKUM Abortus PENDIDIKAN Melongok SekolahSekolah “Pinggiran” 3, SMP Negeri 8 Salatiga ARTIKEL Anda Butuh Ruang Publik? Silahkan Cari Sendiri KESEHATAN Senam Diabets bagi Diabetisi TIP’S Makanan Sea Food di Kaki Gunung Merbabu BUDAYA Slametan, Integritas Mistis dan Sosial POTENSI Citra Rasa Kue Mbak Tinah KIPRAH PD. BPR Salatiga didukung Legislatig dan Eksekutif LINTAS KOTA Kegiatan di Kota Salatiga LEGENDA Kiyai Turus di Dukuh Canden PROFIL Lebih Dekat dengan Walikota John M. Manoppo, SH. RILEK’S
Edisi III Tahun 2007
HATI BERIMAN
SALATIGA
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
CH IR
YA IR A ABH STUSW ASTI PRAJ
H
8 Laporan Utama Tanggal 24 Juli 2007 merupakan hari yang sangat istimewa bagi warga kota Salatiga. Sebab, warga yang tinggal di kota kecil, tepatnya di kaki gunung M e r b a b u i n i memperingati hari jadi Salatiga ke 1257. Sayang, tidak banyak buku yang mengungkap bagaimana perjalanan sejarah Salatiga, baik yang menyangkut p e m e r i n t a h a n , kepemimpinan dan kondisi masyarakat Salatiga masa lalu. Kalau toh ditemukan, hanya informasi yang sepotongsepotong dan itupun bersifat cerita rakyat.
Redaksi Diterbitkan oleh : KANTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA SALATIGA Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor: 9 Tahun 2004. PEMBINA Walikota Salatiga; PENGARAH Sekretaris Daerah; WAKIL PENGARAH Asisten Tatapraja dan Administrasi Sekda; PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Drs. Petrus Resi, M.Si; REDAKTUR PELAKSANA Adi Setiarso, SE; REDAKTUR Wiyarso BA, Bakti Harjanti, S.Sos; KOORDINATOR LIPUTAN Jumiarto, AP; PELIPUT/PENYUNTING Sri Hartono, S.S, Sumarno, S.Ag, Budi Susilo, S.Sos, Ady Indriasari, S.Sos, Lukman Fahmi, S.HI; SETTING&LAY OUT Sumadi, S.S, R. Koko Endarmoko, A.Md; DISTRIBUSI Kuswanto, Koestono, R. Suprapto Sambodo, Muhammad Sidiq. ALAMAT REDAKSI KANTOR INFORMASI & KOMUNIKASI Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. Redaksi menerima sumbangan naskah, tulisan, karikatur. Redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan/naskah 3-4 halaman folio spasi rangkap dialamatkan ke Redaksi. Bagi yang dimuat, akan mendapat imbalan.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
3
Karikatur
Tolong diperiksa dok, hujan rejeki di daerah kami (eks Hampra) kurang merata?
Batu tulis
Bagaimana hasilnya, dok?
4
Wah punggawa kratonnya Perlu disuntik serum anti KKN !
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Dari Redaksi
Raja Bhanu; Menemukan Relasi Agama dan Negara
H
ari Jadi Salatiga yang diperingati setiap tanggal 24 Juli, selalu membuka memori kita tentang sosok Raja Bhanu. Sayang, tidak banyak referensi yang menjelaskan tentang pribadi Raja Bhanu. Hanya sedikit informasi yang dapat diakses menyebutkan bahwa Bhanu adalah raja pertama dan pendiri Dinasti Syailendra, dinasti bercorak Buddha Mahayana, yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. (baca: wikipedia.com) Di Salatiga, Raja Bhanu dikenal sebagai raja yang mewarisi sebuah Prasasti Plumpungan, yang berada di wilayah Kelurahan Kauman Kidul. Warga setempat menyebut prasasti tersebut dengan istilah batu tulis. Memahami isi prasasti tersebut (tertulis: Srir astu swasti prajabhyah / semoga bahagia, selamatlah rakyatku sekalian) menunjukkan bahwa Raja Bhanu merupakan pemimpin yang mempertemukan relasi agama dan negara. Bhanu menggunakan bahasa agama (Buddha) dalam menyapa rakyat. Pada waktu yang sama, Bhanu juga memberikan daerah Hampra (kini Salatiga) sebagai tanah Perdikan atau daerah bebas pajak. Sebuah kebijakan seorang pemimpin untuk menyejahterakan rakyatnya. Relasi agama dan negara memang sudah dikenal sejak lama. Meski demikian, relasi tersebut tidak selamanya berjalan harmonis. Terkadang hubungan agama dan negara juga mengalami ketegangan. Sedikitnya terdapat empat paradigma relasi agama dan negara yang kita kenal. Pertama, adalah negara agama, menempatkan nilai-nilai agama sebagai dasar membangun negara. Kedua, negara anti agama, negara sekuler yang melarang rakyatnya untuk memeluk suatu agama. Ketiga, negara mengakomodir agama, memfasilitasi dan melindungi masyarakat dalam beragama. Keempat, negara acuh tak acuh dengan agama, memberi kebebasan an-sich kepada masyarakat dalam beragama tanpa memfasilitasinya. Raja Bhanu merupakan sosok pemimpin yang mempertemukan relasi agama dan negara secara harmonis. Nilai agama (Budhha) menjadi fundamen dalam membangun berbangsa dan bernegara. Bhanu telah memberi contoh yang baik di daerah Hampra alias Salatiga, yakni dengan semangat nilai agama senantiasa memikirkan nasib rakyat. Bagaimana dengan sekarang? Sulit mengategorikan bahwa negara kita adalah negara agama. Lebih tepatnya negara kita adalah negara yang mengakomodir agama, memfasilitasi dan melindungi masyarakat dalam beragama. Meskipun definisi ini sangat membuka ruang polemik. Apalagi negara yang menggunakan label agama pun bukan jaminan dapat mensejahterakan rakyat. Apapun istilahnya, apapun paradigmanya, selama negara tidak mampu memikirkan dan menciptakan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat, maka itu yang menjadi persoalan kita bersama. Untuk itu, pada peringatan Hari Jadi Salatiga ke- 1257 ini, tidak ada salahnya, bahkan penting, untuk melakukan refleksi, koreksi, serta meneladani sikap arif bijaksana (wisdoom) para pendahulu, khususnya Raja Bhanu.(*) Redaksi
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
5
Surat Pembaca
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa tanggung jawab siapa ?
S
alah satu keterpurukan bangsa kita selama berabad-abad adalah kebodohan dan perpecahan. Ratusan tahun dari generasi ke generasi bangsa kita tidak semakin pandai tapi semakin bodoh saja. Pendiri Negara ini paham betul bahwa pendidikan adalah kunci utama eksistensi sebuah bangsa. Dengan pendidikan sebuah bangsa dapat meraih cita-citanya akan kemakmuran, keadilan, dan kesejahtaraan bersama. Maka tak heran bila mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab negara, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tapi kalau melihat praktik pendidikan sekarang ini, tak ubahnya seperti jaman feodal/penjajahan tempo dulu... yang boleh sekolah anak priyayi.. orang kecil tak boleh sekolah!, sekarang yang bisa sekolah anak orang berduit, yang tak punya uang salahnya sendiri mengapa jadi orang miskin. Memang ada surat keterangan miskin dari RT/RW/Kelurahan tapi itu tidak menjadi jaminan pasti bahwa anak miskin yang cerdas bisa sekolah di sekolahan bermutu, karena sumbangannya sampai jutaan rupiah. Uang sumbangan yang didapat dari orang tua murid ini, seperti lelang, yang besar sumbangannya yang diterima. Anehnya sekolah negeri pun uang dari masyarakat ini tidak pernah di setorkan ke Kas Negara, mereka kelola sendiri... Akibatnya, Komite Sekolah yang mestinya sebagai penengah antara kepentingan masyarakat dan institusi sekolah terseret lebih banyak ikut kepentingan sekolah, Komite Sekolah sepertinya hanya berfungsi sebagai tangan panjang. Orang tua murid perutnya mules merasakan sumbangan pendidikan yang jumlahnya sampai jutaan rupiah, namun Komite Sekolah tidak mau ikut merasakan mules. Apakah sekolah mesti harus mahal ?, ya tidak mesti begitu tinggal komitmen para petinggi negeri ini mensiasatinya dan melaksanakan penuh konsekuen untuk mencerdaskan bangsa. Kalau pola pendidikan di Indonesia seperti ini terus, kita akan lebih terpuruk di masa mendatang. Anak-anak cerdas yang tak punya uang tak bisa sekolah. Akhirnya bangsa kita tidak lagi mampu mengangkat dirinya sendiri..... tergantung terus dibawah ketiak bangsa lain karena kebodohannya... !! Pak Wi, Perum Domas Salatiga
Cara Menulis “Hati Beriman”
S
ebagai bagian dari warga Salatiga, tentu saja saya sangat memahami akan ciri khas di kota ini, namun demikian sampai saat ini, saya masih penasaran dengan cara penulisan yang benar tentang Semboyan Salatiga, apakah Salatiga Kota Hati Beriman atau Hatti Beriman ?. Sebab sampai saat ini pemahaman penulisan sesanti ini masih simpang siur, ada beberapa plakat yang menggunakan istilah HATTI BERIMAN (Double T) seperti di depan jembatan penyeberangan SMAN I Salatiga, kemudian di daerah Industri Damatex. Bagi saya sosialisasi penulisan semboyan dengan benar ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan persepsi publik terhadap semboyan Salatiga, serta sebagai proses pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih memahami makna yang terkandung di dalamnya sebagai sebuah sesanti. Edwien Danu Pradipta Klaseman Salatiga Terima kasih atas kejelian dan kepedulian saudara. Sesuai dengan Perda No. 10 Tahun 1993 tentang penetapan semboyan Kota Salatiga maka yang benar adalah : ”KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” yang memiliki makna dan arti terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/masyarakat Salatiga yang seHAt, terTIb, BERsih, Indah, aMAN, Bahkan secara harfiah “HATI BERIMAN” mengandung arti :”Sejiwa dengan Sila I dari Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana penduduk / warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan citacita bangsa yaitu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur materiil-spiritual”. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi masyarakat Salatiga. Redaksi
Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
6
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Opini
Eliminir KKN S. Djaja Laksana, AP, SH
B
eberapa waktu lalu Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta bersama Menkominfo dan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki meluncurkan aplikasi pengumuman pengadaan barang/jasa secara elektronis (electronic announcement) di kantor KPK Jakarta. Paskah menjelaskan, dalam tahun anggaran 2007 sekitar Rp. 249 triliun, dari total APBN Rp. 763 triliun, akan digunakan untuk belanja barang dan belanja modal. Pengembangan pengumuman pengadaan barang/jasa secara elektronis dalam rangka menuju electronic procurement merupakan upaya untuk menuju efisiensi. Tak dapat dipungkiri, bahwa dimana-mana kegiatan pengadaan barang/jasa merupakan sumber korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Didalamnya sering terjadi praktek kongkalikong antara oknum aparat dengan pemenang tender atau yang ditunjuk sebagai pelaksananya. Pemanfaatan sistem elektronik akan sangat berguna bagi terciptanya suatu tata pemerintahan yang efektif, efisien, dan transparan. Komponen utama electronic goverment (e-govt) adalah aplikasi sistem informasi pemerintah yang mampu memberikan pelayanan secara on line melalui media internet. Masyarakat tak perlu tatap muka langsung sehingga mengurangi peluang kongkalikong. Dengan mekanisme
berbasis teknologi informasi (IT) yang disebut Electronic Procurement atau Sistem Pelelangan Elektrinik (eProcurement atau e-Proc) d i m u n g k i n k a n meminimalisasikan prktek KKN. Jika sistem ini telah teraplikasikan secara sempurna, maka seluruh proses lelang mulai dari pengumuman, pengajuan penawaran, seleksi, hingga pengumuman pemenang akan dilakukan secara on line melalui situs internet ( web-site ). Dasar hukum implementasi e-proc adalah Keppres No. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah, Pasal 3 menyatakan “Pengadaan barang/jasa wajib menerpakan prinsip-prinsip terbuka dan bersaing”. Pasal 10 (5).d. Kepres 80/2003 menekankan Panitia/Pejabat pengadaan mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan jika memungkinkan melalui media elektronik. Sedang dalam lampiran Bab IV (lain-lain) huruf d ditegaskan, “Dalam mensikapi era globalisasi, pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat menggunakan sarana (internet, elektronik data interchange dan email). Tujuan e-procurement menurut Kepres adalah memudahkan sourcing, proses pengadaan dan pembayaran; komunikasi on line antara pembeli dan penyedia barang; mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan; menghemat biaya dan mempercepat proses. Sedang Inpres 5/2004 t e n t a n g P e r c e p a t a n Pemberantasan Korupsi poin sebelas menyebutkan, Menko Bidang Perekonomian, Menteri
Keuangan dan Meneg PPN/ Kepada Bappenas melakukan kajian dan uji coba untuk pelaksanan sistem E-Procurement yang dapat dipergunakan bersama oleh instansi pemerintah. Pemkot Surabaya dengan situsnya www.surabayaeproc.or.id dan Departemen PU dengan www.pu.go.id, merupakan dua diantara banyak lembaga yang dinilai cukup berhasil mengembangkan sistem ini dalam proses lelang. Sejak diuji coba tahun 2002, grafik kemajuan penerapan e-proc di Departemen PU terus meningkat. Kalau tahun 2002 hanya satu paket kegiatan yang dilelangkan mengunakan eproc, tahun 2003 menjadi 60 paket, tahun 2004 meningkat 405 paket yang terealisasi. Ternyata selain efektif, penerapan e-proc juga berdampak pada penghematan biaya. Pemerintah Kota Surabaya misalnya, menyatakan aplikasi eproc telah menghemat biaya ratarata transaksi pengadaan barang/jasa hingga 25 %. Penghematan telah dirasakan oleh pihak yang menerapkan e-proc seperti PT. Telkom, IBM, Microsoft, The Wall Street Journal dsb. Dibanyak Pemerintah Kabupaten/Kota termasuk Salatiga sebetulnya punya situs internet. Tinggal niat untuk memanfaatkannya. Meskipun, misalnya perlu secara bertahap dengan semi e-proc. Mengingat perlu adanya berbagai faktor untuk kesiapannya baik budaya, SDM, perangkat keras maupun institusinya. Tapi kalau tak mulai, bisa ketinggalan. Lebih-lebih kalau berniat menciptakan good, clean and strong goverment.(*)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Penulis S. Djaja Laksana, Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra
7
Laporan Utama
Kepemimpinan Raja Bhanu Prasasti Plumpungan yang terletak di bagian utara Kota Salatiga, tepatnya di Lingkungan Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, merupakan bukti otentik telah terjadi peradaban manusia di daerah Salatiga. Salatiga.
S
ejumlah sumber menyebutkan bahwa prasasti tersebut dibuat Raja Bhanu, raja pertama dan sekaligus pendiri Dinasti Syailendra, yang bercorak Buddha Mahayana, dan berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Dalam prasasti tersebut tertulis kalimat “//Srir = astu swasti prajabhyah (semoga bahagia, selamatlah rakyatku sekalian). Prasasti yang ditulis pada hari Jumat, 24 Juli 750, menjadi legitimasi penetapan hari jadi Salatiga. Dengan demikian, pada tahun 2007 ini Salatiga (waktu itu bernama Hampra) genap memperingati hari jadi ke- 1257. Titik tolak berdirinya Hampa secara resmi sebagai daerah Perdikan atau daerah bebas pajak merupakan peristiwa langka, karena hanya diberikan kepada desa yang benar-benar berjasa pada Raja. Bukti otentik Prasasti Plumpungan tersebut merupakan bukti sejarah. Peradaban umat manusia di daerah Salatiga sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Persoalannya, tentu tidak cukup sekadar bernostalgia bahwa Salatiga mempunyai sejarah yang cukup tua. Lebih dari itu, yang terpenting adalah pelajaran apa yang dapat kita petik dari peristiwa masa lalu tersebut untuk menata kehidupan kini dan yang akan datang agar lebih baik. Lalu, dari mana pelajaran itu dapat diambil? Ketua Persaudaraan Pengasuh Umat Buddha (PPUB) Kota Salatiga UA. Pdt. BV. Soewarto Djoewardi, mengaku sangat sedikit literatur yang menjelaskan tentang Raja Bhanu. Terlebih menyangkut silsilah beliau (Raja Bhanu, Red) hingga kini umat
8
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
dikenal dengan istilah Dasa Raja Dharma. Yakni, dana (suka menolong orang); sila (bermoralitas tinggi); pariccaga (mengorbankan segala sesuatu demi kepentingan rakyat); ajjava (jujur dan bersih); maddava (ramah dan sopan); tapa (sederhana); akkodha (bebas dari kebencian); avihimsa (anti kekerasan); khanti (sabar dan rendah hati); avirodha (tidak menentang atau menghalanghalangi usaha memperbaiki kesejahteraan rakyat). “Karena sejarah Salatiga terkait erat dengan peradaban yang dibangun oleh Raja Bhanu, seorang raja yang mempunyai kepribadian luhur, maka setiap pemimpin di Salatiga mempunyai tanggung jawab moral untuk meneladaninya,” terangnya. Buddha, tambah mas Warto, tidak Reporter Majalah Hati Beriman Koestono (kiri) bersama tokoh agama mempunyai misi kekuasaan. Sebab, misi Buddha Salatiga Pdt Soewarto. Buddha adalah mewujudkan perdamaian dalam diri Buddha belum mengetahui secara rinci. “Karena Raja masing-masing, sehingga perdamaian dalam Bhanu terkait dengan Dinasti Syailendra yang masyarakat akan tercipta. Buddha tidak mempunyai bercorak Buddha, maka kami selaku umat Buddha kepentingan dengan kekuasaan. Namun, Buddha juga masih menelusuri silsilah siapa sebenarnya telah mewariskan nilai-nilai budaya dan tradisi soal beliau,” ujar Mas Warto, demikian ia biasa sapa. kepemimpinan yang luhur, seperti yang telah Kendati silsilah Raja Bhanu kurang begitu jelas, dilakukan Raja Bhanu di Jawa. bukan berarti tidak ada yang dapat kita ambil “Bagi kami, apapun agamanya bukan menjadi pelajaran dari peristiwa masa lalu. Apalagi bukti persoalan. Yang terpenting adalah, menjadi seorang otentik berupa Prasasti Plumpungan telah ditemukan pemimpin jangan melupakan tujuan luhur yang di wilayah Pemerintahan Salatiga. Prasasti berjenis bersifat religius, serta berkomitmen untuk Caila Prasasti dengan bobot mati sekitar 20 ton itu menyejahterakan rakyat yang dipimpin. Jika tidak, terdapat tulisan yang ditatah dalam petak segi empat maka kesejahteraan rakyat akan jauh dari kenyataan. bergaris ganda. Rakyat akan sengsara, tidak ada rasa aman dan Terdapat pelajaran tujuh alinea tulisan yang tentram. Kondisi semacam ini menjadi sumber sangat berharga dari prasasti tersebut. Diantaranya munculnya kebencian di hati rakyat terhadap tulisan yang berbunyi “//Srir = astu swasti penguasa, dan kebencian yang telah memuncak dan prajabhyah. tak terkendalikan akan memunculkan tindakan Mas Warto menjelaskan, kalimat “Srir astu kekerasan sebagai bentuk perlawanan dan swasti prajabhyah” yang berarti “semoga bahagia, ketidakpuasan,” tegas bapak tiga anak ini. selamatlah rakyatku sekalian” tersebut mengandung Pensiunan pegawai Departemen Agama makna teologis dan pujian dalam agama Buddha. Republik Indonesia ini menjelaskan, membuat Yakni sejajar dengan pujian dalam agama Buddha kesengsaraan orang lain adalah perbuatan jahat atau yang berbunyi, “Sabbe satta bhavantu sukhitatta, buruk (akusala karma) yang bertentangan dengan Sabbe satta avera hontu” (semoga semua makhluk ajaran budi luhur yang terkandung dalam ajaran hidup berbahagia, semoga semua makhluk hidup agama apapun di dunia ini. Karena pada hakekatnya damai sejahtera). tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang ingin “Bedanya, kalimat pujian yang tertulis pada menderita hidupnya. Perbuatan jahat yang dilakukan Prasasti Plumpungan menggunakan bahasa Jawa oleh siapapun orangnya, apapun warna kulit dan Kuno dan sansekerta atau bahasa bangsawan, kebangsaannya, dari status sosial manapun sedangkan kalimat pujian yang digunakan pemeluk kedudukannya, apapun agama atau kepercayaannya, Buddha tersebut menggunakan bahasa Pali India yang akan menyeret pelakunya ke jurang kenistaan dan nota bene bahasa rakyat. Pada dasarnya kedua bahasa penderitaan. Sebaliknya, perbuatan baik (kusala tersebut adalah satu rumpun,” kata Ketua Majelis karma) akan membawa manusia memasuki gerbang PUASA (Pimpinan Umat Agama Salatiga) dari unsur kedamaian dan menduduki singgasana kebahagiaan. Buddha ini. Mas Warto yang juga seorang seniman ini Lebih lanjut, suami Ny Sundari menjelaskan, berharap, karena hari jadi Salatiga diperingati setiap jika menilik tujuh alinea yang tertulis pada Prasasti tahunnya, maka akan lebih baik jika dijadikan sebagai Plumpungan, menunjukkan Raja Bhanu cermin momentum untuk melakukan refleksi dan proyeksi seorang pemimpin yang religius dan memikirkan nasib persoalan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. Sebagai seorang penganut Buddha, Raja masyarakat. Pejabat pemerintah perlu belajar dan Bhanu tampak memahami dan melaksanakan nasehat meneladani sikap leluhur Salatiga “Sang Raja Bhanu”, Sang Budha soal kepemimpinan. Menurut Buddha, sebagai cermin pemimpin religius, yang senantiasa terdapat sepuluh kewajiban dari seorang raja yang
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
9
Laporan Utama Kilas Balik Salatiga Pasca Penjajahan
Sejak 1950 Sudah 12 Walikota 1985, membuat tulisan singkat t e n t a n g pemerintahan di Salatiga. Bagaimanapun tulisan ini s a n g a t berharga dan bermanfaat bagi generasi sesudahnya. Karena catatan sejarah tidak s e k a d a r kumpulan peristiwa masa lalu yang b e r s i f a t romantisme, namun lebih dari itu sejarah m a m p u menjadi cermin hidup bagi g e n e r a s i selanjutnya. Handojo mencatat, kemerdekaan R e p u b l i k Indonesia memang telah diproklamirkan p a d a 1 7 Agustus 1945, oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta. Namun, stabilitas nasional tercatat baru dirasakan pada tahun 1950-an, setelah tentara Hindia Belanda benar-benar mengakui dan menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia.
Selamat nggih, pak John ?!
T
anggal 24 Juli 2007 merupakan hari yang sangat istimewa bagi warga kota Salatiga. Sebab, warga yang tinggal di kota kecil, tepatnya di kaki gunung Merbabu ini memperingati hari jadi Salatiga ke 1257. Sayang, tidak banyak buku yang mengungkap bagaimana perjalanan sejarah Salatiga, baik yang menyangkut pemerintahan, kepemimpinan dan kondisi masyarakat Salatiga masa lalu. Kalau toh ditemukan, hanya informasi yang sepotong-sepotong dan itupun bersifat cerita rakyat. Beruntung seorang warga Salatiga Bapak MS. Handojo (alm.), pada tahun
10
Salatiga Dipimpin Pejabat Walikota Peristiwa ini sangat mempengaruhi pula kondisi di daerah, termasuk di Kota Salatiga. Pada saat itulah Salatiga yang waktu itu berstatus sebagai Kota Praja dipimpin oleh seorang Pejabat Walikota Salatiga MS. Handojo. Sejatinya, Handojo merupakan Patih
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Semarang. Namun karena menerima tugas dari Residen Malino untuk mengisi kekosongan Kotapraja Salatiga, maka ia akhirnya merangkap jabatan sebagai Pejabat Walikota Salatiga. Diceritakan, untuk mengisi kepegawaian di Pemerintahan Kotapraja Salatiga, Pejabat Walikota Salatiga membuat surat edaran kepada semua pegawai Kotapraja lama yang ingin kembali menjadi pegawai. Gayung bersambut, dalam situasi Negara yang semakin stabil itu maka banyak pegawai lama memutuskan untuk kembali bekerja dan mengabdi di kantor Pemerintah Kotapraja Salatiga. Setelah satu masalah berhasil diatasi, masalah baru muncul. Mengingat Kotapraja Salatiga sudah tidak mempunyai kantor sendiri. Pada saat itu dicarilah gedung yang pantas sebagai pusat perkantoran Kotapraja. Atas bantuan Kapten Moehari yang waktu itu menjadi KMK Salatiga, maka dapatlah disewa gedung kepunyaan Baron Van Hekeren Van De Sloot, yang semula dipakai untuk Markas Polisi Tentara. Gedung milik Baron Van Hekeren Van De Sloot yang sekarang berada di Jalan Letjend Sukowati tersebut masih menjadi Pusat Pemerintahan Kota Salatiga. Walikota Baru Dilantik Setelah melewati masa transisi Pemerintahan Kotapraja yang hanya dipimpin seorang Pejabat Walikota, akhirnya pada Kamis Kliwon, 1 Juni 1950 datanglah Walikota Salatiga yang baru bernama R. Patah. Beliau adalah Pejabat Asisten Residen Salatiga pada zaman Pemerintahan Jepang, dan pernah diperbantukan sebagai pegawai tinggi Kantor Karesidenan Semarang. Serah terima jabatan Walikota dilakukan pada hari itu juga, dari Pejabat Walikota MS.
Handojo kepada Walikota baru R. Patah. Usai acara tersebut, R. Patah minta pamit pergi ke Solo dengan istri dengan mengendarai mobil untuk mengurus boyongannya. Sebagai seorang Walikota baru, R. Patah tidak berlama-lama berada di Solo. Esok harinya, pada tanggal 2 Juni 1950, beliau bersama istri berangkat dari Solo menuju Salatiga naik mobil Chevrolet hitam Nopol H-9, dengan memasang bendera Merah Putih kecil di depan. Sesampainya di pos penjagaan keamanan di Desa Sruwen, Tengaran, Kabupaten Semarang, sekitar pukul 17.00 WIB, penjaga keamanan memberi isyarat dengan melambaikan tangan. Pengemudi auto (mobil) menafsirkan isyarat tersebut agar berjalan pelanpelan, tidak mengerti kalau harus berhenti. Pada waktu mobil lewat di depan penjagaan mobil tidak dihentikan. Akhirnya mobil tetap berjalan pelan-pelan. Namun, setelah mobil melewati pos langsung terdengar dua kali tembakan. Sebuah peluru menembus dari belakang mobil dan mengenai kepala R. Patah, yang mengakibatkan wafatnya beliau. Jenazah orang nomor satu di Salatiga itu akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Salatiga. Keesokan harinya, setelah jenazah disucikan dan dimasukkan peti, kemudian disemayamkan sebentar di Kantor Kotapraja Salatiga (di kamar depan sebelah kiri) untuk disembahyangkan dan menerima penghormatan terakhir. Selanjutnya jenazah dikebumikan di makam Bonoloyo Solo. Setelah peristiwa itu, Patih Semarang yang juga mantan Pejabat Walikota Salatiga MS. Handojo, kembali ditunjuk sebagai Pejabat Walikota Salatiga, sampai datangnya Walikota baru, yakni hingga akhir September 1950.(ano/HB Mei 2002)
Walikota Salatiga Sejak Tahun 1950
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
R. PATAH (1950) M. SOEDIJONO (1950-1957) SOEWANDI MARTOSEWOJO (1957-1961) BAKRI WAHAB (1961-1966) LETKOL S.SOEGIMAN (1966-1976) KOL. POL. S. RAGIL PUDJONO (1976-1981) DJOKO SANTOSO, BA (1981-1986) DOELRACHMAN PRAWIRO SOEDIRO (1986-1991) Drs. INDRO SUPARNO (1991-1996) Drs. SOEWARSO (1996-2001) H. TOTOK MINTARTO (2001-2007) JOHN M. MANOPPO, SH (2007- sekarang) HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
11
Laporan Utama
Seorang pemimpin harus karismatik atau berwibawa dan intelektual. Seorang Walikota harus pinter yaitu memiliki banyak gagasan dan ide serta inovatif.
Ketua DPRD Kota Salatiga Sutrisno Supriantoro, SE
rakyat mengharapkan sikap suri tauladan dan contoh dari pemimpinnya. Apa kesamaan rakyat Salatiga dengan rakyat pada masa raja Bhanu? Sebagai contoh dapat kita lihat toleransi yang tinggi masyarakat Salatiga dengan adanya Majelis PUASA (Persatuan Umat Beragama Salatiga) dan KUB (Kerukunan Umat Beragama). Tempat ibadah di Salatiga juga cukup menjadi gambaran tersebut, sebagai misal Masjid Pendowo di d e p a n n y a berdiri pula Gereja. Banyak pula keluarga yang ada di Salatiga berbeda agama dari anggotanya, mereka juga hidup rukun dan menghormati sesamanya. Apa bukti sikap loyal rakyat terhadap Raja Bhanu saat itu? Buktinya sangat jelas, yaitu rakyat beliau sampai diberi tanah perdikan. Artinya adalah bahwa kala itu masyarakat (rakyat) dari Raja Bhanu telah berjasa terhadap pemerintahannya serta memberikan sumbang sih terhadap kepemimpinannya. Apa makna tanah perdikan bagi rakyat? Dengan diberikannya tanah perdikan berarti rakyat diberi kewenangan mengolah segala kekayaan yang ada serta rakyat dibebaskan dari pajak dan upeti serta bebas memakai hukum setempat. Apa hubungan pemberian tanah perdikan dengan otonomi daerah sekarang ini? Singkronisasinya adalah, jika dahulu tanah perdikan dapat diartikan sekarang ini sebagai otonomi penuh. Sekarang ini jika otonomi yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah baru dalam bidang tertentu belum benar-benar otonomi. Harapannya otonomi daerah benar-benar bisa diterapkan seoptimal mungkin sehingga pembangunan Kota Salatiga akan terwujud sesuai harapan. Maka seyogyanya pemimpin di Salatiga dapat mencontoh pola kepemimpinan raja Bhanu yang telah memberi tanah perdikan kepada
“Walikota Harus Pinter” S
alatiga sedang memperingati hari jadi yang ke 1257. Usia yang sudah tua. Dengan bertambahnya usia tersebut, bagaimana seharusnya kiprah dan pengabdian sosok pemimpin dalam mengabdikan diri pada masyarakat? Seperti apa pula selayaknya seorang pemimpin menjalankan pemerintahannya? Berikut hasil wawancara reporter Majalah Hati Beriman dengan Ketua DPRD Kota Salatiga, Sutrisno Supriantoro, SE. di sela kesibukannya. Apa urgensi dari hari jadi Salatiga ini terhadap pola kepemimpinan sekarang ini? Saya selaku wakil rakyat menginginkan adanya pola suri tauladan yang diberikan pemimpin Salatiga dalam proses pemerintahan yang berjalan. Kenapa prinsip suri tauladan bapak harapkan? Saya berpendapat bahwa masyarakat Salatiga, baik dulu dan sekarang ini masih memiliki ciri khusus yaitu solid dan dan loyal terhadap pemimpin. Misalnya dahulu kala pada masa pemerintahan Raja Bhanu, Sikap loyal tersebut berupa toleransi diantara mereka dibidang agama (dahulu ada tiga agama yang ada, Hindu, Budha dan Animisme) serta sikap gotongroyong mereka cukup kuat. Sekarang ini juga sama
12
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Di bidang kesehatan kami sudah membuat perda pengobatan gratis bagi warga kurang mampu yang dilayani oleh Puskesmas, dengan harapan ke depan masyarakat betul-betul dapat menikmati pelayanan kesehatan gratis. Bagaimana dengan peningkatan pembangunan fisik? Pembangunan fisik adalah merupakan cermin kemajuan Salatiga, namun perkembangan ini saya rasa masih kurang. Oleh karena itu saya berharap kepada semua stake holder untuk bersama-sama membangun terutama pembangunan wajah kota, sebagai contoh, ketika masuk ke Kota Salatiga ada gapura Pembangunan fisik kota yang merupakan cermin kemajuan Kota Salatiga yang bagus agar ketika masuk orang akan merasakan sesuatu yang berbeda dari tempat Salatiga kala itu. lain. Ini, ketika masuk dari arah Solo terlihat gapura Apakah prasarat mutlak yang harus hanya satu padahal seharusnya ada dua. Saya sudah dimiliki seorang pemimpin? utarakan kepada saudara Walikota, kalau di Jawa, Kalau menurut saya harus ada tiga hal yang gapura merupakan Kayon Tancep yang dalam falsafah harus dikedepankan. Yang pertama, karisma pewayangan dua kayon tancep itu merupakan batas (kawibawan), kedua, intelektual (kepandaian, yang berhenti, maka jika hanya satu saya usulkan kepinteran) dan yang ketiga, adaptasi (penyesuaian/ dibongkar saja. Maka Gapura dibuat yang bagus, agar ajur-ajer). Artinya seorang pemimpin itu harus orang masuk Salatiga perasaannya sudah greng karismatik atau berwibawa betul, sedangkan (kagum/terkesima, red). Selanjutnya wajah kota lain intelektual mengarah pada seorang Walikota harus adalah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), kami pinter yaitu memiliki banyak gagasan dan ide serta menyadari ini sangat berat dan sulit seiring dengan inovatif, inilah seharusnya pemimpin di Kota Salatiga. reformasi dan krisis yang terjadi sehingga yang muncul Sedangkan adaptasi, pemimpin harus peka terhadap adalah masalah perut, namun seharusnya penataan situasional di daerah dimana dia memimpin serta tersebut dibuat secara detail dan matang mengingat itu harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi merupakan cermin kota. Kalau perlu dibangun masyarakat yang majemuk. Semua agama ada di Pujasera-pujasera(pusat jajanan selera rakyat) untuk Salatiga maka pemimpin harus bisa menempatkan diri memudahkan orang berbelanja dan itu menjadi ciri pada posisi yang tepat ajur-ajer sumuruping dom. khas Salatiga. Bagaimana seharusnya arah Bagaimana pembangunan sektor lapangan kepemimpinan Kota Salatiga dalam bidang kerja? pembangunan ke depan? Iya, itu yang seharusnya tergarap secara serius, Menurut saya sesuai dengan KUA (kebijakan tapi sekarang ini Salatiga sudah mengarah ke sana umum anggaran) Kota Salatiga merupakan Kota dengan dibuatnya OSS (one stop service). Semoga Pendidikan, Kota Transit Pariwisata yang diharapkan dengan dimudahkannya administrasi perijinan dalam menjadi Kota Pariwisata, barang dan jasa jadi arah sektor usaha ini para invesestor akan banyak tertarik pembangunan harus diprioritaskan ke sana serta masuk kota yang sejuk dan nyaman ini. Dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sebagaimana program yang ramah investor tentunya lapangan kerja Raja Bhanu mengungkapkan Sir Astu Swasti Praja akan tersedia. Kami sebagai DPRD juga berharap Byah (salam sejahtera bagi rakyatku sekalian), ini dibentuknya Balai Latihan Kerja (BLK), dengan seharusnya tercermin di dalam suatu program pelatihan yang digalakkan oleh BLK tersebut warga pemerintah kota. diharapkan mampu mandiri. Kemandirian dalam Apa perkembangan pembangunan Salatiga usaha tentunya pula menyediakan lapangan kerja bagi yang telah nampak dari tahun-ke tahun? orang-orang disekitarnya. Cukup banyak, misalkan pendidikan, ini Apakah sektor pelayanan bagi masyarakat tercermin sekolah yang ada di Salatiga sudah ada yang sudah meningkat? bertaraf nasional bahkan ada juga yang bertaraf Kemajuan tentu ada, namun harapan saya Internasional tidak ketinggalan pula ada juga sudah pihak pemerintah dan para pemimpin untuk selalu mendapatkan ISO. Perkembangan tersebut mengadakan pembinaan terhadap aparaturnya. merupakan wujud peningkatan di dunia pendidikan. Hasilnya tentu akan terlihat kualitas pegawai Dalam prestasi juga dapat dilihat tingkat kelulusan meningkat serta tidak ada lagi pegawai yag keluyuran siswa dalam mengikuti ujian nasional juga meningkat, pada jam kerja, namun kesejahteraan bagi mereka juga
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
13
Mimbar
John M. Manoppo, SH Resmi Walikota
John M. Manoppo, SH, boleh lahir di Kulawi, Sulawesi Utara. Namun jangan tanya soal komitmennya terhadap Kota Salatiga. Sejak 39 tahun lalu, tepatnya tahun 1968, pemimpin yang hobi bermain catur ini telah menjadi warga Kota Salatiga, bersamaan dengan menempuh studi di kampus UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga.
W
arga Kota Salatiga patut untuk bersyukur. Lima bulan kursi kepemimpinan Walikota kosong, setelah ditinggal wafat Walikota lama H. Totok Mintarto, kini jabatan yang kosong tersebut telah terisi. Melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Salatiga, Rabu 11 Juli 2007, di Ruang Sidang II Pemkot, John M. Manoppo, SH dilantik Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto. Walhasil, John M. Manoppo kini resmi menjabat sebagai Walikota Salatiga hingga 11 April 2011. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota dibuka secara langsung Ketua Dewan Sutrisno Supriantoro, SE, tepat pukul 09.00 WIB. Ketua Dewan didampingi dua orang Wakil Ketua Dewan Drs. Kasmun Saparaus, M.Si dan Sri Utami Djatmiko. Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri para anggota dewan, anggota Muspida, pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot, utusan Perguruan Tinggi, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Juga hadir sejumlah Bupati dan Walikota di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
14
Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH bersama Istri. Kelahiran Kulawi, Mengabdi di Salatiga John M. Manoppo, SH, boleh lahir di Kulawi, Sulawesi Utara. Namun jangan tanya soal komitmennya terhadap Kota Salatiga. Sejak 39 tahun lalu, tepatnya tahun 1968, pemimpin yang hobi bermain catur ini telah menjadi warga Kota Salatiga, bersamaan dengan menempuh studi di kampus UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga. Kecintaan terhadap Salatiga menjadikannya selalu memikirkan kemajuan kota. Menurut Pak John, Salatiga masih perlu pembenahan. “Mewujudkan sesanti Salatiga Hati Beriman (Sehat, Tertib, Indah, Bersih dan Aman) serta Salatiga lebih maju dan harmonis dengan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan visi kami untuk pembangunan Salatiga 5 tahun ke depan,” jelas Walikota John M. Manoppo. Warga Salatiga tentu ingat. Dalam acara hirukpikuk Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Langsung Kota Salatiga, 7 Mei 2006 lalu, John M. Manoppo, SH mendampingi H. Totok Mintarto (alm) terpilih sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota periode 20062011. Hal ini setelah keduanya mendapatkan dukungan total 31.764 suara pemilih atau 36,4 persen.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Salatiga Tahun 2007-2027 dengan memperhatikan RPJM Nasional, dan Renstra Provinsi Jawa Tengah. Dalam konteks tersebut, RPJMD Kota Salatiga perlu memperhatikan kondisi, potensi dan permasalahan Kota Salatiga, terutama yang terjadi dalam kurun waktu akhir-akhir ini. Masih menurut Pak John, RPJMD Kota Salatiga dalam proses penyusunannya memperhatikan dinamika dan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif top-down dan bottom-up planning, sehingga perencanaan ini merupakan komitmen dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan pembangunan Kota Salatiga dalam pelaksanaan pembangunan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Ketua DPRD Kota Salatiga Surisno Supriantoro, SE dan Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH Waktu itu, pasangan H. Totok Mintarto dan John M. Manoppo SH, bertekat mengabdi untuk rakyat, dengan Visi “Terwujudnya Pemerintahan yang Amanah, Menuju Masyarakat Madani yang Berpihak pada Rakyat”. Setelah H. Totok Mintarto mangkat, berhalangan tetap sebagai Walikota, kini jabatan sebagai orang nomor satu di Kota Salatiga tersebut harus dipikul John M. Manoppo. Beban berat memimpin lembaga eksekutif (Pemerintah Kota Salatiga) hingga tahun 2011 harus beliau tanggung sendirian. Sebab, jabatan Wakil Walikota yang ditinggalkan Pak John praktis untuk sementara waktu masih kosong. Dalam situasi seperti ini, Walikota yang hobi bermain bilyard ini dituntut untuk menjabarkan dan melaksanakan Visi dan Misi saat mencalonkan sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota. Masyarakat telah menunggu kerja riil pembangunan pemerintah yang sekarang dipimpin John M. Manoppo itu. “Sebagai wujud bakti dan hormat kami kepada beliau almarhum H. Totok Mintarto, saya beserta jajaran birokrasi telah menjabarkan dan segera merealisasikan Visi dan Misi saat mencalonkan diri sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota. Segala kemampuan terbaik akan saya lakukan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat Kota Salatiga tercinta,” tandas Pak John. Menurut ia, penjabaran Visi dan Misi dimaksud, saat ini telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga 2007-20012. RPJMD merupakan dokumen perencanaan daerah yang substansinya merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih dan disusun berpedoman pada RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kota
Minta Program 100 Hari Terpisah, Ketua Dewan Sutrisno Supriantoro, SE saat ditemui usai pelantikan meminta agar usai dilantik menjadi Walikota, John M. Manoppo penting untuk segera menyusun program kerja 100 hari. Hal ini sebagai tolak ukur bagi keberhasilan kinerja selama menjabat sebagai Walikota. “Kami berharap Pak John mampu memberikan wacana dan kinerja pemerintahan yang baik dengan membuat program kerja 100 hari,” pinta ia. Menurut Sutrisno, Walikota yang baru saja dilantik mempunyai tugas berat melanjutkan estafet kepemimpinan merealisasikan visi-misi serta program kerja Walikota yang lama. Ketua Dewan ini percaya bahwa John M. Manoppo mampu bekerja dan menjalankan tugas dengan baik. Terlebih jika elemen masyarakat di Salatiga ikut membantu menyukseskan program kerja Walikota. “Saya berharap semua elemen masyarakat ikut membantu Pak John. Sebagai konsekuensinya maka Pak John sebagai pemimpin juga harus mampu mengakomodir, merangkul dan mengayomi masyarakat,” ujar anggota dewan asal Partai Golkar ini. Terkait dengan jabatan Wakil Walikota yang kosong, Ketua Dewan ini berharap agar dapat segera diisi. Pasalnya, kondisi sosio-kultural masyarakat Salatiga yang majemuk mendesak pengisian jabatan Wakil Walikota. Persoalan pemerintahan dan kemasyarakatan di Kota Salatiga sangat dinamis dan sangat sulit jika Walikota bekerja sendiri tanpa didampingi Wakil Walikota. Kendati demikian, diakuinya, untuk mengisi jabatan Wakil Walikota bukan persoalan sederhana. Masih ada kendala yang cukup fundamental, karena Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005, tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, tidak memberikan penjelasan secara rinci. Untuk itu DPRD Kota Salatiga mendesak agar PP tersebut direvisi. “DPRD telah menggandeng Perguruan Tinggi UKSW melakukan pengkajian terhadap PP Nomor 6 Tahun 2005. Hasilnya akan kami jadikan sebagai bahan usulan dan rekomendasi bagi pemerintah pusat untuk melakukan revisi terhadap PP tersebut,” imbuhnya.(ano)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
15
Ragam RAGAM Ringkasan PERDA No. 4 Tahun 2007
Salatiga Lebih Maju dan Harmonis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga 2007-2012, telah disahkan menjadi Perda Nomor 4 Tahun 2007. Masyarakat yang berkepentingan dan ingin mengetahui rencana pembangunan di Salatiga, tentu membutuhkan informasi mengenai Peraturan Daerah tersebut. Majalah Hati Beriman edisi III Tahun 2007, melaporkan ringkasan Perda dimaksud sebagaimana berikut :
B
erdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka perubahan sistem perencanaan pembangunan tersebut menghendaki adanya penyesuaian dokumen perencanaan pembangunan daerah. Setiap Perencanaan Pembangunan Daerah harus dituangkan dalam rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dokumen perencanaan pembangunan Kota Salatiga, khususnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2007 2012 merupakan dokumen perencanaan daerah yang substansinya merupakan penjabaran Visi, Misi dan
16
Program Kepala Daerah terpilih dan disusun berpedoman pada RPJPD Kota Salatiga Tahun 2007 2027 dan memperhatikan RPJM Nasional, dan Renstra Provinsi Jawa Tengah. Dalam konteks tersebut, RPJMD Kota Salatiga perlu memperhatikan kondisi, potensi dan permasalahan Kota Salatiga, terutama yang terjadi dalam kurun waktu akhir-akhir ini. RPJMD Kota Salatiga dalam proses penyusunannya memperhatikan dinamika dan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif top-down dan bottom-up planning, sehingga perencanaan ini merupakan komitmen dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan pembangunan Kota Salatiga dalam pelaksanaan pembangunan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2007 2012 adalah: Menyediakan satu pedoman pelaksanaan pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dalam rangka mencapai Visi, Misi, Program serta sebagai tolok ukur Walikota pada akhir masa jabatannya. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPJPD), Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD) Kota Salatiga. Memfasilitasi dan mengakomodasi perencanaan pembangunan dari berbagai pemangku kepentingan pembangunan yang berbeda, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pencapaian kinerja. Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2007 2012 adalah: Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Salatiga dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun dan masa transisi selama 1 tahun. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota dan pemangku kepentingan pembangunan untuk memahami dan menilai arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga. Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah sebagai satu acuan resmi yang memberi arah bagi seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Salatiga dan pemangku kepentingan pembangunan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan. Hierarki perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga dimulai dari RPJPD untuk kurun waktu 20 tahun, yang terjabarkan dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 tahun dan kemudian diwujudkan dalam perencanaan jangka pendek untuk kurun waktu 1 tahun. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah merupakan dokumen perencanaan daerah yang digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Kemudian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) digunakan sebagai pedoman untuk menyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan tetap memperhatikan RKP dan RKPD Provinsi. Visi dan Misi Visi dan misi Kota Salatiga menjadi pedoman, arah kebijakan Pembangunan Daerah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan pembangunan. Dengan memperhatikan issue strategis, kondisi, potensi, dan masalah yang dihadapi, maka dirumuskan Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2007-2012 yaitu: ”Salatiga lebih maju dan harmonis, dengan tata kelola pemerintahan yang baik” Perwujudan visi tersebut mengandung filosofi bahwa: Salatiga Lebih Maju, artinya terwujudnya
Hubungan RPJMD Sampai Tersusunnya RAPBD Kota Salatiga RPJP Nasional
RPJPD Renstra SKPD
RPJM Nasional;
RPJM Prov/ Renstra Prov
RPJMD
RKP RKPD
Renja SKPD
KUA+PPAS
RKA SKPD
RAPBD
masyarakat dan Kota Salatiga yang lebih baik dalam lima tahun kedepan di berbagai aspek, mengandung makna bahwa pembangunan daerah senantiasa dilandasi keinginan bersama untuk mewujudkan Kota Salatiga yang lebih baik dengan didukung oleh SDM yang handal, berdaya saing serta pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan sehingga mampu mengikuti tuntutan perkembangan kemajuan jaman. Harmonis artinya terwujudnya keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam pembangunan masyarakat dan Kota Salatiga. Mengandung makna bahwa dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan senantiasa memperhatikan keseimbangan material maupun spiritual sehingga terjalin hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara segenap pemangku kepentingan pembangunan dan memperoleh hasil pembangunan daerah yang sinergis, komprehensif dan menjadi kota tertata yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan estetika. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, artinya terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, profesional, berwibawa dan bertanggungjawab, mengandung makna bahwa penyelengaraan pemerintahan dilaksanakan dengan senantiasa berwawasan kedepan, terbuka, cepat tanggap, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, menjujung tinggi supremasi hukum, mendorong partisipasi masyarakat & memiliki komitmen pada lingkungan hidup . Untuk mewujudkan visi Kota Salatiga 5 (lima) tahun kedepan dalam menghadapi era globalisasi dan tuntutan demokratisasi maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut: Mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih maju dari berpagai aspek Politik, Sosial Budaya , dan Ekonomi. Mewujudkan prasarana dan sarana kota yang lebih memadai. Mewujudkan kota yang bersih, indah dan hijau. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mewujudkan ketertiban dan keamanan, dengan mengutamakan asas kepastian hukum, keterbukaan, bertanggung jawab, responsip dan partisipatif.(ano/Bapeda)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
17
Ragam RAGAM Ringkasan PERDA No. 4 Tahun 2007
7 Point Prioritas Pembangunan
Gedung pertokoan Tamansari Shopping Centre Salatiga
P
embangunan daerah selama kurun waktu 5 tahun kedepan, dilaksanakan sebagai lanjutan pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan merupakan jawaban atas permasalahan yang berkembang saat ini dengan memperhatikan tantangan dan kendala yang akan terjadi. Persoalan penentuan prioritas fokus pembangunan memang dibutuhkan mengingat keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Dengan
18
Keterbatasan sumber daya dan mengacu pada prioritas pembangunan, maka prioritas-prioritas pembangunan pada RPJMD adalah prioritas yang terfokus sebagai upaya pencapaian tujuan lima tahun kedepan. Berdasar tuntutan masyarakat yang semakin besar ditambah dengan banyaknya permasalahan kota yang harus dihadapi, maka pembangunan Kota Salatiga diprioritaskan pada beberapa program yang mempunyai manfaat paling besar dan menentukan serta menunjang pencapaian tujuan rencana strategis pembangunan Kota Salatiga lima tahun kedepan. Prioritas pembangunan daerah dalam 5 tahun kedepan adalah ; Pertama, pembangunan kesejahteraan masyarakat, meliputi penanganan pengangguran, kemiskinan, dan pelayanan dasar (kesehatan, pendidikan, insfrastruktur). Kedua, pembangunan ekonomi, melalui penguatan ekonomi masyarakat dan peningkatan daya saing daerah, meliputi peningkatan ekspor non migas, peningkatan investasi, peningkatan program RPPK, FEDEP, Pembangunan Kewilayahan Kedungsepur, revitalisasi pertanian, pariwisata, dan UKM/KM serta didukung insfrastruktur yang memadai. Ketiga, peningkatan kualitas pelayanan publik, meliputi peningkatan sistem pelayanan, sarana prasarana, regulasi, partisipasi dan kelembagaan masyarakat, SDM, dan kelembagaan aparatur. Keempat, peningkatan kapasitas pemerintahan daerah meliputi, peningkatan sistem pelayanan, sarana prasarana, regulasi, partisipasi dan kelembagaan masyarakat, SDM, kelembagaan aparatur dan pengawasan. Kelima, pembangunan politik, penegakan hukum, peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat. Keenam, pembangunan pemuda dan olah raga serta peningkatan peranan perempuan dan perlindungan anak.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Ketujuh, pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan, meliputi pengendalian pencemaran ekosistem.
menggantungkan penerimaan dari dana perimbangan, namun demikian dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kota Salatiga selalu berupaya untuk mengembangkan dan menggali potensi pendapatan yang ada, sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah Berbagai kondisi obyektif daerah dan aspirasi yang berkembang di era reformasi dan ditindak lanjuti dengan agenda pembangunan daerah yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Arah Pengelolaan Belanja Daerah Menengah Daerah (RPJMD) 2007 2012. Sehubungan Belanja daerah diarahkan pada upaya dengan hal tersebut, perumusan arah kebijakan peningkatan proporsi belanja publik, dengan tetap pengelolaan keuangan daerah tetap difokuskan pada menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan, pencapaian tujuan agenda pembangunan daerah. sehingga kebijakan Anggaran Belanja disusun dengan Hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan lebih mengutamakan pembiayaan pembangunan yang dan mewujudkan kembali kepercayaan masyarakat bersifat investasi dan strategis serta pembiayaan kepada pemerintah, menetapkan komitmen dan pembangunan dalam pemahaman kembali rangka penyediaan sarana terhadap peran dan fungsi Berdasar tuntutan masyarakat yang semakin besar dan prasarana untuk jajaran pemerintahan menunjang programd a e r a h d a l a m ditambah dengan banyaknya permasalahan kota program mendasar pada meningkatkan pelayanan yang harus dihadapi, kebutuhan riil dalam u m u m d a n maka pembangunan Kota Salatiga diprioritaskan rangka menunjang mensejahterakan pada beberapa program k e l a n c a r a n masyarakat. Selain itu, penyelenggaraan tugas kebijakan pengelolaan yang mempunyai manfaat paling besar pemerintahan dan keuangan daerah juga dan menentukan serta menunjang pelayanan kepada menjadi instrumen untuk pencapaian tujuan rencana strategik masyarakat, sesuai dengan mengajak masyarakat tugas pokok dan fungsi dari secara bersama-sama pembangunan Kota Salatiga Lembaga/Instasi/Unit m e n d u k u n g lima tahun kedepan. Kerja yang ada di Kota penyelenggaraan Salatiga. pemerintah daerah secara Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan rasional, obyektif dan adil. Seiring dengan s e b a ik -b a ik n y a u n tu k d a p a t m e n g h a s ilk a n pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang maksimal guna kepentingan masyarakat. Oleh karena Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan itu, untuk mengendalikan tingkat efisiensi dan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan Daerah, kebijakan anggaran daerah memainkan anggaran harus memperhatikan penetapan secara peranan yang sangat vital sebagai instrumen jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat serta manajemen bagi Pemerintah Daerah. indikator kinerja yang ingin dicapai; penetapan Sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah prioritas kegiatan dan penghitungan beban kerja; serta menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan penetapan harga satuan yang rasional. kapasitas dan efektivitas Pemda, yaitu memperbaiki Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pembangunan yang bersifat strategis, investasi serta fungsi dan peranannya secara efisien serta upaya pembiayaan aktivitas dalam rangka penyediaan sarana untuk menyelaraskan kapasitas Pemerintah Daerah prasarana penunjang program-program dasar. Hal dengan tuntutan dan kebutuhan publik. tersebut pada prinsipnya merupakan keseluruhan komponen pelayanan, tingkat capaian program dan Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah bidang kewenangan sebagaimana yang diamanatkan Pendapatan Daerah meliputi semua dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah tahun anggaran yang selanjutnya akan menjadi Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan penerimaan daerah. Prinsip yang harus diperhatikan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah dalam pengelolaan anggaran pendapatan daerah Otonomi. adalah bahwa upaya peningkatan pendapatan pajak Selain kebijakan tersebut di atas Pemerintah dan restribusi daerah harus diikuti dengan Kota Salatiga juga memperhatikan kebutuhan peningkatan pelayanan masyarakat. pelayanan dasar yang mengarah kepada upaya Dalam struktur APBD, pendapatan daerah penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan melalui merupakan elemen yang vital peranannya baik untuk berbagai kebijakan dan program seperti pangan, mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah, pendidikan, pelayanan kesehatan, perluasan pemberian pelayanan publik, maupun untuk menjaga kesempatan usaha dan bekerja. Hal ini ditempuh kelangsungan fiskal daerah. Sebagaimana pemerintah karena kompleksitasnya permasalahan kemiskinan, daerah pada umumnya, sisi pendapatan masih
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
19
Hukum
Abortus M
asalah abortus bukan persoalan baru, istilah tersebut sudah menjadi bahasa umum yang hampir semua orang telah mengetahui apa dan bagaimana abortus itu. Abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya (sebelum dapat lahir secara alamiah). Ada beberapa metode yang dipakai dalam abortus, yaitu: (1) Curattage & Dilatage ( C & D ); (2) Aspirasi, yakni penyedotan isi rahim dengan alat (pompa kecil); (3) Hysterotomi (dengan melalui operasi); (4) Dengan alat khusus, mulut rahim dilebarkan, kemudian janin dikiret (di-curret) dengan alat (seperti sendok kecil); (5) Dipijat paksa, atau minum obat tertentu. Pada praktiknya, abortus bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu: Ett.Abortus Spontan (Spontaneus abortus) yaitu abortus yang tidak disengaja. Abortus Spontan ini bisa terjadi karena penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak diupayakan. Dalam hal tidak ada kesengajaan maka hukumnya sama dengan perbuatan lain yang tidak disengaja. Two.Abortus yang disengaja (Abortus provocatus/induced pro abortion). Abortus ini dibedakan lagi menjadi:( (1).Abortus artificialis therapicus, yakni abortus yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis. Misalnya jika kehamilan diteruskan bisa membahayakan jiwa si calon ibu, karena alasan tertentu misalnya karena penyakitpenyakit yang berat; (2).Abortus provocatus criminalis, yaitu abosrtus yang dilakukan tanpa dasar indikasi medis. Misalnya abortus yang dilakukan untuk menghilangkan hasil hubungan seks di luar perkawinan atau untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki.
Pandangan Hukum di Indonesia Ada pasal-pasal dalam KUHP yang memberikan ketentuan abortus antara lain sebagai berikut: One. Pasal 346: Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam denda pidana penjara paling lama empat tahun. Two.Pasal 347 (1): Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. Three. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Four. Pasal 348 (1): Barang siapa dengan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam
20
Drs. Badwan, M.Ag bulan. Five. (2) jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 349: Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasa 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan. Dalam pasal-pasal tersebut dirumuskan dengan tegas tanpa pengecualian bahwa barang siapa memenuhi unsur-unsur kejahatan tersebut diancam dengan hukuman pidana penjara sampai lima belas tahun; bahkan bagi dokter, bidan, dan juru obat yang melakukan atau membantu melakukan abortus, pidananya bisa ditambah sepertiga dan bisa dicabut haknya untuk melakukan praktek profesinya. Rumusan KUHP tersebut sangat mengikat profesi bidang kesehatan. Di satu pihak dokter harus senantiasa mengingat kewajibannya melindungi hidup insani sesuai dengan sumpahnya; namun di lain pihak dokter juga dibayangi ancaman hukuman. Karena itu, agaknya perlu ada pengecualian terhadap pasal-pasal di atas, dimana abortus yang benar-benar dilakukan atas indikasi medis bisa dibenarkan. Bila abortus dilakukan dengan tanpa ada indikasi medis maka abortus tetap tidak manusiawi dan bertentangan dengan moral Pancasila, juga berdampak negatip jika kemudian dilegalkan. Pandangan Islam Pada dasarnya Islam melarang pembunuhan termasuk membunuh janin yang masih dalam kandungan. Dalam Kitab al-Lu'lu' wa al-Marjan Fuad Abdul Baqi menuliskan riwayat bahwa Umar ra. pernah bermusyawarah tentang pengguguran kandungan kemudian Al-Mughiroh bin Syu'bah dan Muhammad bin Maslamah menjelaskan bahwasanya Nabi memberikan hukuman terhadap perbuatan itu. Ketika dua wanita dari Hudzail berkelahi, yang satu melempar batu mengenai perut lawannya yang sedang
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
hamil sehingga janin yang dikandungnya mati. Oleh Nabi diputuskan kena diyat / denda. Bahkan ketika dipertanyakan bahwa janin itu tidak sama dengan orang yang telah hidup (yaitu sudah makan dan minum), Nabi tetap pada ketetapan hukum yang ditentukan itu. Kejadian ini menunjukkan bahwa membunuh janin dengan tidak disengaja (dalam perkelahian) tetap termasuk larangan. Menjadi persoalan yang spekulatif ketika ada hadis Nabi yang memberi penjelasan bahwa pada usia empat bulan janin itu diberi ruh (yang kemudian difahami sebagai nyawa kehidupan). Bila demikian, apakah sebelum usia empat bulan janin itu belum bernyawa dan berarti juga belum hidup sehingga bisa dilakukan abortus pada janin tersebut? Spekulasi jawaban pernah muncul di kalangan kaum muslim seperti yang ditulis Muhammad Ramli dalam kitab al-Nihayah, yang agaknya masih perlu dilacak lebih jauh lagi kebenaran pendapat tersebut. Masyfuk Zuhdi mendasarkan pada kitab al-Nihayah karya Muhammad Ramli (wafat 1596M) menjelaskan bahwa ada yang membolehkan abortus. Tetapi sebagian besar ulama mengharamkan abortus meskipun janin belum usia empat bulan, seperti Ibnu Hajar (wafat 1567M) dalam kitabnya al-Tuhfah, juga al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumudin. Mahmud Syaltut menguraikan bahwa sejak bertemunya sel sperma dengan ovum (sudah bertemu benih dari laki-laki dengan benih telur dari perempuan) maka pengguguran adalah sebuah kejahatan. Hukumnya harom sekalipun janin belum empat bulan usianya (belum bernyawa). Karena sejak saat itu sebenarnya sudah ada kehidupan dalam kandungan yang akan terus berkembang tumbuh menjadi makhluk baru yang bernyawa bernama manusia, yang harus dihormati dan dilindungi eksistensinya. Lebih besar kejahatannya bila janin sudah berumur empat bulan lebih dan sudah bernyawa itu digugurkan. Tetapi bila pengguguran itu benar-benar dilakukan demi alasan yang dibenarkan seperti demi melindungi dan atau menyelamatkan nyawa ibu, Islam membolehkan berdasar pada keharusan menentukan pilihan yang sama-sama tidak baik. Dalam hal seperti itu maka harus dipilih yang paling kecil resikonya. Para ahli Hukum Islam (Fuqoha') memegangi kaidah yang menyatakan:: “idza ta'arodlo mafsadatani ru'iya a'dzomuhuma dlororon bi irtikabi akhoffi hima”. (Jika dua pilihan sama-sama buruk maka ditempuh salah satunya yang lebih ringan resiko /madlorot nya).
Ini saja yang diaborsi! MBAH DUKUN
Berdasar kaidah di atas tidak membenarkan tindakan menyelamatkan janin dengan mengorbankan si calon ibu. Sebab eksisitensi si calon ibu adalah sesuatu yang sudah nampak pasti, sedangkan eksistensi janin merupakan sesuatu yang belum pasti. Disamping itu juga peran ibu sebagai tiang keluarga telah mempunyai beberapa hak dan kewajiban baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesamanya yang semestinya harus dilindungi. Dalam kasus tersebut maka abortus bisa dilakukan. Abortus Terselubung? Abortus jelas dilarang oleh Undang-undang dan diharamkan dalam Islam. Tetapi ada beberapa hal yang samar-samar untuk disebut abortus karena dilakukan dengan maksud bukan sekedar menggugurkan janin. Karena itu perlu kejujuran bersama agar yang samarsamar itu menjadi jelas sehingga tidak disebut orang sebagai abortus terselubung. Yaitu: 1. Menstrual Regulation, yaitu pengaturan menstruasi tetapi dalam praktiknya hal itu dilakukan terhadap wanita yang merasa terlambat datang bulan. Agaknya perlu lebih hati-hati dalam menentukan boleh tidaknya mentrual regulation itu dilakukan; 2. Eugenetika, yaitu seleksi ras unggul, dengan tujuan agar janin yang dikandung oleh ibu dapat diharapkan lahir sebagai bayi normal yang sempurna. Karena itu bila janin diketahui lewat pemeriksaan medik yang modern menderita cacat atau penyakit berat (misalnya down syndrome dimana IQ janin diketahui hanya sekitar 20-70) maka dilakukan pengguguruan. Pengguguran dilakukan dengan dalih demi menghindari penderitaan anak yang lahir dalam keadaan cacat yang hanya akan menjadi penderitaan sepanjang hayat. Sama dengan menstrual regulation, maka terhadap kasus ini perlu kehati-hatian. Penulis adalah : Drs. Badwan, M.Ag
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
21
Pendidikan MELONGOK SEKOLAH-SEKOLAH ”PINGGIRAN” (3)
SMP Negeri 8 Salatiga Gunakan Radio Untuk Bimbel Kiat SMP Negeri 8 Salatiga dalam menyiapkan siswa mereka melalui penggalian potensi siswa dengan berbagai macam kegiatan ektrakurikuler, ada broadcasting (menjadi penyiar radio), pertukangan kayu, menjahit, ketrampilan jurnalistik (tulis-menulis), seni ketoprak, ketrampilan reparasi elektronika, akses internet, MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an) dan lainnya. Tujuannya simpel saja, yaitu meskipun nantinya siswa tidak melanjutkan sekolah, mereka sudah bisa kerja.
S
ekolah yang satu ini tergolong sebagai “sekolah pingiran”, namun memiliki motivasi sangat tinggi dalam mendidik siswa siswinya. Sebenarnya SMP Negeri 8 Salatiga ini tidaklah jauh dari pusat kota Salatiga, hanya 650 M dari jalan utama, namun karena tidak dilalui jalur angkutan kota, maka sekolah ini identik dengan sekolah pinggiran. Yang menjadi perhatian adalah banyak siswa dari Kabupaten Semarang, misalnya Pabelan, Tuntang dan Suruh. Hal itu tidak terlepas dari sarana transportasi yang mudah, karena pada jam sekolah (berangkat dan pulang) ada angkutan yang siap antar jemput siswa.
22
Latar belakang kemampuan akademik siswanya tidak terlalu tinggi, dan umunya berasal dari kalangan ekonomi menengah, namun sekolah ini tetap berusaha memberikan terobosan kepada siswanya agar kelak setelah lulus memiliki bekal yang dapat dimanfaatkan ditengah masyarakat. Kiat SMP Negeri 8 Salatiga dalam menyiapkan siswa mereka dengan menggali potensi siswa melalui bermacam-macam kegiatan ektrakurikuler, ada broadcasting (menjadi penyiar radio), pertukangan kayu, menjahit, ketrampilan jurnalistik (tulis-menulis), seni ketoprak, ketrampilan reparasi elektronika, akses internet, MTQ (Musabaqoh
Tilawatil Qur'an) dan lainnya. Tujuannya simpel saja, yaitu meskipun nantinya siswa tidak melanjutkan sekolah, mereka sudah bisa kerja. Sekolah ini memiliki sejarah unik, karena awal mulanya sekolah adalah Sekolah Teknik Negeri 1 Salatiga. Setelah ada keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 29 Mei 1992 sekolah ini beralih fungsi menjadi Sekolah Menengah Pertama. Ketika masih menjadi Sekolah Teknik Negeri 1 berlokasi di Jl. Diponegoro (sekarang menjadi KFC). Kemudian pada tahun1994 pindah ke Jl. Argotunggal Sidorejo Kidul Kec. Tingkir Kota Salatiga hingga saat ini.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Untuk mencapai visi “Mewujudkan generasi muda yang Santun, Iman, Pinter dan Prigel (SIPP)”, SMP 8 merancang pola pendidikan sekolah yang tepat, misalnya menanamkan nilai-nilai luhur; menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sesuai dengan agama masingmasing; menyelenggarakan proses belajar yang efektif guna mencapai prestasi akademik yang optimal; membina dan mengembangkan bakat serta potensi siswa baik di bidang olah raga maupun seni budaya; menciptakan lingkungan kehidupan sosial yang sehat, harmonis, kompetitif dan kondusif; serta mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan tertib. Sekolah Menengah Pertama yang dipimpin Kepala Sekolah Pinarno, S.Pd ini termasuk memiliki fasilitas cukup lengkap. Laboratorium IPA, perpustakaan dengan fasilitas computer, ruang multi media, ruang praktek elektronika, ruang ketrampilan pertukangan, lapangan bola voli, bulu tangkis, tennis meja, ruang computer serta ruang serba guna merupakan fasilitas yang dimilikinya. Sedangkan sebagai penunjang bakat dan minat siswa tersedia pula Radio Bimbingan Belajar ESPANSA 89,4 FM, Buletin ESPANSA yang tertib terbit dalam kurun waktu dwi bulanan, alat-alat pertukangan kayu, alat-alat praktik elektronika, alat musik lengkap. Dalam pengelolaan program tersebut disediakan kelas ektrakurikuler yang penekanannya adalah penunjang bakat minat tadi, misalnya: baca tulis dan tilawatil qur'an, kelas seni drama, Ketoprak, tari, karawitan, bola voli, PBB, badminton, tennis meja dan broad casting (menjadi penyiar radio), training jurnalistik yang berkelanjutan, ketrampilan pertukangan kayu dan elektronika, pelatihan internet dan menjahit serta border. Untuk Radio Bimbingan belajar yang ada dikelola Pembina dan siswa. Acara di isi dengan berbagai mata pelajaran oleh guru bersangkutan, acara rohani keagamaan, reques, budaya
Siswa SMP Negeri 8 mengikuti kegiatan pembelajaran praktik komputer
tembang kenangan dan lagu-lagu remaja lain. Sedangkan jam siar mulai dari pukul 08.00-24.00. Keberadaan radio ini sangat membantu proses belajar dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan diri mereka. Ektrakurikuler tersebut dikelola secara professional dengan didampingi oleh para instruktur yang juga berprofesi sebagai guru serta pakar dari luar sekolah. Misalnya saja dalam training jurnalistik bekerjasama dengan para wartawan dari salah satu Koran terkenal. Setiap tahun SMP N 8 juga menggelar event wasana warsa, diisi dengan pentas ketoprak, tari , band, teater, lomba MTQ, parade karawitan dan out bond. Ini sebagai ajang uji nyali dan unjuk kebolehan para siswa serta sebagai evaluasi hasil dari proses belajar selama satu tahun. Ketoprak sekolah ini juga pernah dipercaya Walikota Salatiga pentas di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga. Di bidang prestasi sekolah bersiswa 582, berguru 45 serta memiliki karyawan 9 ini cukup menonjol. Di bidang akademik tahun 2006 lalu menjadi juara III mapel IPS tingkat SMP seSalatiga. Sedangkan prestasi guru juga bagus, Kasmin, S. Pd menyabet beberapa gelar yaitu: Finalis lomba Inovasi Pembelajaran guru SMP/SMA se
Jateng dan DIY tahun 2007, Peringkat III Guru berprestasi di Salatiga tahun 2007,Instruktur pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tingkat jateng, peringkat I diklat Instruktur Nasional di Malang tahun 2002. Kemudian dibidang non akademik prestasi yang diraih antara lain: Juara I Bulutangkis tingkat SMP se- Provinsi Jawa Tengah atas nama Reza, Juara I Tae Kwondo Se- Kota Salatiga tahun 2006 atas nama Nurman Nugroho, Juara I Pranotocoro Tingkat SMP se-Salatiga dan kabupaten Semarang yang diselenggarakan SMA Kristen 2 Salatiga tahun 2007. “Pada tahun ajaran baru kali ini SMP N 8 membuka pendaftaran bagi siswa lulusan SD dengan ratarata NEM 6,5. Biasanya kami menolak siswa sekitar seratus siswa dikarenakan kuota sekolah kami hanya mampu menampung 200 siswa” papar Pinarno. “Sedang mengenai musibah yang baru saja kami hadapi yaitu beberapa ruang sekolah kena longsor tanah, semua sudah diperbaiki kembali. Pihak pemborong yang membangun talut tersebut telah merenovasi dengan konstruksi yang labih kuat. Mereka bertanggung jawab penuh atas perbaikan kelas yang rusak.” katanya. Lebih lanjut Pinarno yang juga mantan Kepala SMP Negeri 10 ini mengatakan “Kami bisa jamin sekolah ini aman dari musibah semacam itu lagi”.(lux)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
23
Artikel
Ditengah minimnya ruang publik yang memang disiapkan didesain untuk keperluan itu kapan dibangun ruang publik dibangun dengan fasilitas yang memadai? Bukankah dinamika sosial yang pluralistik dan karakter publik urban di Salatiga surat lama mengisyaratkan pada Pemkot untuk mengakomodasikan “ruang publik”.
Anda Butuh Ruang Publik?
Silahkan Cari Sendiri D
itengah terik matahari kemarau dan letihnya badan karena sehabis membereskan promo dari ujung ke pojok kota, saya bersama teman saya Untung Saptono sejenak rehat di pintu sebelah timur Pemkot yang jarang dibuka. Sambil memandang lepas ke rerumputan lapangan, saya terlibat rerasanan dengan teman saya enak juga ya duduk-duduk istirahat disini dan tidak terasa tempat itu kami jadikan semacam “rest area” yang sering kita kenal selama ini.
24
Teman saya langsung menyambar pembicaraan dengan mengatakan bahwa uniknya disini maksudnya dibawah pohon beringin ada sumber airnya, yang ternyata baik digunakan oleh para masyarakat, PKL di seputar lapangan Pancasila. Ditengah minimnya ruang publik yang memang disiapkan didesain untuk keperluan itu kapan dibangun ruang publik dibangun dengan fasilitas yang memadai? Bukankah dinamika sosial yang pluralistik dan karakter publik urban di Salatiga surat lama mengisyaratkan pada
Pemkot untuk mengakomodasikan “ruang publik”. Lihat saja banyak orang orang muda yang “menciptakan” ruang mereka sendiri, seperti di pojok pojok lapangan Pancasila di depan kios Polres, di seputar STAIN, di depan Bank Jateng, di Pertokoan Tamansari dan di depan UK. Satya Wacana. Timbulnya “komunitas marginal” informal itu hampir semua kalau kita perhatikan semuanya hampir pasti di depannya ada semacam open space ruang terbuka, yang membuat pandangan tidak
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
terbentur bentur. Di sisi lain teduhnya pepohonan juga menjadikan orang kerasan berlama-lama. Komunitas yang ada beragam dari yang sekedar nongkrong buang sebel sampai ke yang klab-klab motor atau otomotif, bahkan di depan UKSW kalau musim kemarau para pekerja seni yang diprakarsai oleh PRRW Perupa rupa rupa warnanya setiap hari minggu memajang lukisan di trotroar karena tidak punya tempat, kasian. Di Korea ada sebuah jalan yang bernama Picaso street yang setiap akhir minggu para pekerja seni, para pelukis oleh pemerintah disediakan pedestrian tempat untuk pejalan kaki, untuk buka dasar menjajakan hasil karya seninya pada publik. sebuah Pemerintah yang betul-betul mengerti kebutuhan warganya. Beberapa tahun lalu saya pernah diundang pada sebuah pertemuan di Pemkot untuk membicarakan menjadikan Salatiga sebagai kota transit wisata yang mengandalkan jalan kaki, atau semacam city walk. Sayangnya keriuhkan omongan pejabat di rapat tidak sepadan dengan keriuhan dalam realisasi. Ruang public atau public space di Salatiga yang konon cocok
karena klimatologi yang mendukung tidak memimpikan Medison Evenue atau East 57th Street yang ada di New York atau Taman Menteng, misalnya. Tetapi pemkot punya kepekaan dimana publik berkumpul Pemkot memfasilitasi, tentu saja selama visible Alun-alun Pancasila yang setiap hari jadi lintasan pejalan kaki kenapa Pemkot tidak membuatkan saja ditengahnya promenade atau jalur pejalan kaki agar rumput terjaga keberadaannya ? Ruang public tidak saja diperlukan untuk sebuah kota dimana warganya dapat saling berinteraksi tetapi juga bisa berfungsi semacam “katup pengaman” bagi masyarakat aras rumput. Sebagai ruang untuk saling berkomunikasi masyarakat urban Salatiga yang plural itu, sebagai pentil pengaman agar tidak “meledak” jadi vandalisme atau apa saja yang jadi pemicu brutalitas sosial. Bukan tidak mungkin seorang suami, istri , anak yang stresnya memuncak jadi jinak setelah ngobrol dengan manusia lain di ruang publik. Asal semua proporsional. Di Jepang setiap akhir pekan para manager atau siapa saja biasanya bertemu untuk khusus “ngobrol”
dan guyon ngalor ngidul sebab dari sini bisa lahir ide ide cemerlang yang perlu dalam pengambilan keputusan kelak. Tentu ada masa orang harus bekerja tidak ngobrol di ruang publik terus terusan yang menjadikannya verbalisme alias omong doang. Diruang ini orang akan segan, karena ada semacam tekanan sosial, ada semacam kontrol sosial. Ruang publik juga bisa berbentuk adanya fasilitas panggung musik atau hiburan lainnya. Paradigma Salatiga sebagai kota Olah raga nampaknya sudah mulai bergesermungkin karena 'motor penggeraknya' sudah mulai edging alias “menua”. Kini Musik mulai mengambil peran, taruhlah seperti munculnya Widi AFI, atau yang akhir-akhir ini adik-adik kita yang tergabung di Workstation yang jadi kelompok jagoan nomor satu di kontes Gudang Garam Rock Compatition di Indosiar yang pesertanya Nasional itu. Kelompok musik di Kota ini yang begitu menjamur bakal bungah kalau mereka disediakan panggung gratis diakhir pekan toh Pemkot punya asset yang repersentatif untuk itu. Banyak group yang bahkan mau membayar untuk bisa manggung agar go public. Ide beginian semestinya datang dari DKS (Dewan Kesenian Salatiga) yang aksesibel untuk kesenian. Demand dari public sudah ada tinggal kepekaan para pejabat pengambil keputusan dan inilah kebutuhan publik Salatiga di yang berusia 1257 pada 24 Juli 2007. Semua berubah tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Penulis adalah : Mullie, Budayawan Kota Salatiga
25
Kesehatan
RAGAM
Senam Diabetes bagi Diabetisi Berawal dari empati Terhadap beberapa pasien yang kebetulan menderita diabetis, Anthon WP, Sp.PK mengusulkan adanya kegiatan bagi para diabetisi (penyandang diabetes) untuk melakukan senam Bersama dokter, perawat dan karyawan RSUD Kota Salatiga.
P
agi itu jarum jam menunjukkan pukul 07.00 WIB. Kota Salatiga masih diselimuti kabut tipis pegunungan lereng Merbabu. Udara sejuk cukup kuat menusuk lobang pori-pori hingga menembus tulang pada sekujur tubuh. Seperti tidak menghiraukan udara dingin lagi, tampak serombongan bapak-ibu paruh baya dengan penuh semangat menuju area timur lingkungan RSUD Salatiga. Di lokasi yang persisnya berada di depan gedung Laboratorium RSUD tersebut, mereka bergabung dengan rekan-rekannya yang telah terlebih dahulu tiba. Ya, mereka adalah sekelompok kecil masyarakat Salatiga yang mempunyai kesadaran mandiri terhadap kesehatan untuk mengikuti Senam Diabets. Anthon WP, Sp.PK, seorang dokter ahli Patologi Klinik RSUD Salatiga menjelaskan, berawal dari empati terhadap beberapa pasien yang kebetulan menderita diabetis, ia mengusulkan adanya kegiatan bagi para diabetisi (penyandang diabetes) untuk melakukan senam bersama dokter, perawat dan karyawan RSUD. ”Usulan tersebut ternyata mendapat respon positif dari para pasien. Pertama kali diadakan senam pada tahun 2002, anggotanya baru tujuh orang,” jelas dr. Anthon. Berawal dari spontanitas kelompok kecil, ternyata kegiatan ini berkembang dengan pesat. Kegiatan senam diadakan seminggu dua kali, setiap selasa dan jumat. Anggotanya pun terus bertambah, bahkan tidak hanya para penyandang diabetes yang mengikutinya, namun ada beberapa dari mereka hadir hanya sebagai partisipan.
26
Melihat adanya prospek yang lebih baik dalam menangani diabetis secara terkoordinir dan profesional serta adanya manfaat yang dirasakan oleh para anggota maka pada tanggal 20 Juni 2003 terbentuklah organisasi Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Cabang Salatiga. Kegiatan ini telah mendapat perhatian baik dalam skala Nasional maupun Internasional yaitu IDA (The Diabetes Association), bahkan seiring dengan waktu berjalan kegiatan Persadia semakin bervariatif selain senam rutin juga dilakukan pemeriksaan dan konsultasi gula darah gratis dari dokter yang telah berpengalaman, jalan sehat , ceramah kesehatan, aksi sosial dll. Keseriusan Dr. Anthon dan team Persadia yang dibantu oleh para relawan ditunjukkan dengan terus melakukan pendampingan dalam setiap kegiatan, bahkan untuk melakukan senam sekalipun tidak lepas dari pengawasan dan perhatiaannya, sebab senam diabet tidak seperti senam lainnya, yang harus berkeringat dan menekan energi namun senam ini diciptakan dengan gerakan tertentu dalam 3 episode model senam, dimana masing-masing gerakan memiliki tujuan untuk mengendalikan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan. Dan yang menarik ketika memperhatikan suasana senam yang penuh persahabatan ini, para instruktur senam tak segansegan di sela-sela gerakan mengajak para pesenam untuk selalu senyum dan gembira. Ternyata mengurangi stres merupakan salah satu trik yang potensial melakukan penyembuhan dengan spirit psikologis pasien. Dikatakan dr Anthon, hingga kini tingkat kesadaran masyarakat untuk masalah kesehatan masih sangat rendah. Seperti halnya dengan masalah diabetes atau kencing manis. Dalam kenyataannya masih banyak orang yang belum mengerti pentingnya pengendalian glukosa darah yang baik, sehingga menyebabkan penderita diabetes mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara progresif sebagai endemi. Kasus diabetis ini harus mendapat
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
perhatian yang lebih serius dari berbagai pihak. Masih awamnya masyarakat Salatiga mengenai diabetes ini, mendorong dr. Anthon untuk mengadakan sosialisasi, dengan harapan ada dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun media, sebagai upaya memberikan pengertian secara luas mengenai diabetes kepada masyarakat di segala lapisan. Lalu, apakah diabetes itu? Diabetes Mellitus atau sering dikenal dengan kencing manis adalah suatu kondisi dimana kadar gula di dalam darah lebih tinggi dari biasa atau normal (Normal: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl); ini disebabkan tidak dapatnya gula memasuki selsel, hal ini terjadi karena kekurangan Kegiatan Senam diabets di depan gedung Laboratorium RSUD Salatiga (resisten) terhadap insulin. Diabetes tidak bisa disembuhkan, dan dapat diatas maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan menyerang siapa saja tanpa mengenal batas usia dan seperti; mempertahankan berat badan yang normal latar belakang status sosial. Namun demikian diabetis ,olahraga secara teratur, Mengurangi stress, makan dapat dikontrol dan dikendalikan, tentunya hal ini makanan yang seimbang, tablet atau pil (untuk memerlukan pengetahuan dan kesadaran yang tinggi sebagian penderita), mungkin memerlukan insulin, terhadap para diabetisi. biasanya pada stadium terakhir . Namun untuk lebih akuratnya, disarankan Tanda-tanda diabetes untuk melakukan check up gula darah di Laborat, Untuk mengantisipasi lebih awal, ada baiknya dengan demikian tindakan pengobatan dan antisipasi kita mengetahui tentang tanda-tanda diabetes atau dapat dilakukan lebih awal, sebab seperti pepatah penyakit kencing manis. Yakni, rasa haus yang lebih baik mencegah daripada mengobati sangat berlebihan, buang air kecil (poliuria) yang berlebihan berlaku bagi Diabetisi, karena apabila terlambat dalam (dengan volume besar), selalu merasa lelah atau penanganan, tentu saja akan menyebabkan kronis kekurangan energi, infeksi di kulit, penglihatan progresif yang dapat menimbulkan komplikasi menjadi kabur (buta ayam), turunnya berat badan kerusakan organ lain seperti : Penyakit jantung, (pada sebagian penderita), hyperglikemia (peningkatan Serangan otak, biasanya diikuti dengan kelumpuhan abnormal kandungan gula dalam darah), glaikosuria dan strok, kerusakan pembuluh-pembuluh darah (glukosa dalam urine - air kencing), banyak makan periperal (biasanya mempengaruhi bagian badan (polifagio) tetapi berat badan menurun. Penyandang sebelah bawah dan kaki), Penyakit mata (Retinopati), diabetes memiliki keluhan yang sangat bervariasi, dari Kerusakan Syaraf (Neuropati) yaitu kerusakan syaraf tanpa keluhan sama sekali sampai seperti keluhan dapat terjadi pada beberapa bagian dari tubuh kita, tersebut di atas. termasuk jantung, kaki dan dapat menyebabkan Terdapat dua jenis diabetes atau kencing manis impoten dan kelumpuhan (paralisis) dari Perut. yang umum; masing-masing dapat dikontrol dengan Oleh karenanya para penyandang diabetes tidak cara tersendiri. perlu berkecil hati, khususnya diabetisi di wilayah Pertama, Diabetes Mellitus yang tergantung Salatiga dan sekitarnya, karena Peranan Persedia siap pada insulin (IDDM, Insulin Dipendent Diabetes membantu memotivasi kembali semangat para Mellitus atau jenis I). Biasanya terdapat pada orang penyandang diabetes untuk hidup selayaknya seperti yang masih muda, gejala-gejalanya terjadi dengan orang sehat, bahkan dr. Anthon selaku ketua Persedia secara tiba-tiba, kadar glukosa (gula) darah yang agak keberatan menyebut diabetes sebagai penyakit, tinggi. Yang harus dilakukan, suntikan insulin, sebab selain terkesan memberatkan secara psikologis makanlah makanan sehat dan seimbang, olah raga bagi penderita, para pakar diabetes lebih setuju secara teratur. dengan sebutan penyandang, sebab pada dasarnya Kedua, Diabetes Mellitus yang tidak tergantung Diabet tidak bisa dikategorikan dengan jenis suatu pada insulin (NIDDM, Non Insulin Dipendent Diabetes penyakit tertentu, namun hanya suatu kelainan imun Mellitus atau jenis II) Umumnya terdapat pada orang dalam tubuh yang timbul secara genetikal (keturunan) yang berusia lebih dari empatpuluh (40) tahun, terjadi maupun kebiasaan hidup yang kurang sehat, jadi secara perlahan-lahan, dan kemungkinannya dengan siapapun, kapanpun dan dimana di dalam tubuh tiada tanda-tanda/gejala, biasanya terdapat pada setiap orang terdapat peluang terkena diabet ini.(ind) orang yang gemuk dan usia lanjut, dan tidak aktif. Apabila kita mendapati diri dengan gejala tersebut
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
27
RAGAM Tip’s
Masakan Sea Food di Kaki Gunung Merbabu KEPITING SAUS PEDAS
Calamari
K
ota Salatiga yang terletak di lereng gunung merbabu, tentu saja memiliki standar makanan khas tertentu sebagai ikon kota. Namun membicarakan “selera lidah” tidak ada salahnya bila angan kita berwisata kuliner di daerah pesisir dengan menikmati masakan sea food. Tentu saja kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke pantai kalo hanya ingin menikmati masakan ini, sebab didapur anda sendiri, sajian khas potensi laut dari Kepiting dan Cumi-cumi, dapat diolah menjadi menu andalan, untuk sajian lezat keluarga tercinta. Selamat mencoba CALAMARI Bahan 300 gr cumi segar yang dikupas, 50 gr tepung terigu, Minyak untuk mengoreng.
Bahan · 2 Ekor kepiting telur, rebus matang · 2 sdm margarin · 4 sdm minyak goreng · ½ bawang bombay iris · 6 siung bawang putih, cincang · 2 cm jahe memarkan · 150 ml air · 150 ml saus sambal botolan · 3 sdm madu · 3 sdm saus tomat · 1 sdm kecap manis · 1 sdm garam dan 1 sdt merica bubuk Taburkan Daun ketumbar Cara membuat Cuci kepiting, rebus hingga matang. potong jadi dua bagian; Panaskan margarin bersama minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih, hingga harum; Masukkan jahe, air, saus sambal, madu, saus tomat, kecap manis, garam, merica bubuk dan kepiting. Masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental, lalu angkat; Sajikan hangat, taburi daun
Bumbu 2 siung bawang putih, dihaluskan; ½ sendok teh air jeruk lemon. Bahan Pelapis 3 butir telur; 1.5 sendok makan air; 150gr tepung roti. Cara Membuat Iris tipis cumi setebal 0.5 cm. Campurkan dalam bumbu, diamkan selama 15 menit; Taburkan tepung terigu, aduk rata; Celupkan cumi ke dalam telur kocok yang sudah ditambah air, lalu gulingkan di tepung roti. Lakukan hingga 2 kali; Goreng dalam
28
Kepiting Saus Pedas
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Budaya
Slametan
Integritas Mistis dan Sosial Slametan melambangkan kesatuan mistis dan sosial yang mempertemukan berbagai aspek kehidupan sosial dan pengalaman perseorangan. Djisnozero45
S
lametan atau kondangan adalah versi Jawa yang merupakan upacara keagamaan yang sederhana dan formal. Slametan melambangkan kesatuan mistis dan sosial yang mempertemukan berbagai aspek kehidupan sosial dan pengalaman perseorangan. Handai taulan, tetangga, sanak keluarga, arwah setempat, nenek moyang yang sudah meninggal, dan dewa-dewa yang hampir terlupakan. Mereka duduk bersama mengelilingi satu unit sajen. Slametan yang waktunya ditetapkan menurut peristiwanya seperti kelahiran dan kematian, orang Jawa tidak menganggap peristiwa itu sebagai suatu kebetulan tetapi sudah ditentukan oleh Gusti Allah. Berbeda dengan slametan untuk peristiwa seperti khitanan, perkawinan, membuka pabrik, dan lainnya, waktunya perlu ditetapkan oleh kehendak manusia. Dalam penetapan waktunya tidak sembarangan. Untuk menentukan hari dan tanggal pelaksanaan slametan harus memalui perhitungan yang sangat cermat dan teliti. Dengan suatu tatanan ontologis yang lebih luas ditetapkan dengan system ramalan numerologi berdasarkan waktu penanggalan Jawa yang bersifat pulsative, yang disebut petungan. Sistem petungan merupakan cara untuk menghindari disharmoni dengan tatanan umum alam yang barangkali akan membawa ketidakberuntungan. Dasar system petungan yang berkesan berbelitbelit itu terletak konsep metafisis orang Jawa yang fundamental yang disebut cocok. Dalam pengertian yang paling abstrak dan luas, dua hal yang terpisah akan cocok apabila koinsidensi mereka membentuk suatu pola yang estetis.
SAJEN SLAMETAN Suatu slametan persyaratan yang paling mendasar adalah sajen. Kelengkapan jenis sajen menurut hajat atau kehendak dari orang yang melaksanakan slametan itu. Setelah sajen sudah lengkap, diletakkan di atas hamparan tikar di atas lantai, dikelilingi oleh peserta slametan. Semua pria yang diundang adalah tetangga dekat. Dasar penentuan jarak yang diundang adalah teritorial bukan berdasarkan hubungan keluarga atau jabatan. Mereka duduk pada posisi formal, sila. Kemudian yang punya hajat (biasanya diwakilkan) menyampaikan ujub, membuka upacara slametan itu menggunakan bahasa Jawa tinggi (karma inggil) yang sangat resmi. Mengucapkan selamat datang dan mengutarakan maksud diadakan upacara slametan. Ia menganggap mereka sebagai saksi dari keikhlasan dan kesungguhan niatnya melaksanakan slametan untuk merealisasi maksud utamanya. Ia berharap semuanya akan memperoleh berkah (Jawa; berkat) yang ditimbulkan dari diadakannya slametan. Ujub tidak hanya menyampaikan selamat datang saja tetapi lebih pada menyampaikan penjelasan tentang sajen. Jenis, arti, persembahan untuk roh-roh, tujuan dan harapan dari yang disimbolisasikan lewat jenis-jenis sajen. Salah satu contoh, tumpeng janganan. Tumpeng janganan yang dibuat sari nasi putih berbentuk lancip mengarah ke atas dilengkapi dengan janganan (sayur mayur) beserta lauk pauk, telur ayam, gereh pethek, tempe, dan sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari usaha atau pekerjaan manusia, dipersembahkan kepada Kaki Dhanyang dan Nyai Dhanyang yang menguasai kampung yang diyakini menjaga dan menyelematkan dari segala mala petaka. Nasi putih melambangkan ketulusan dalam persembahan, bentuk lancip (mengerucut) ke atas perlambang kebulatan (manther) kepada yang di atas (Gusti Allah). Sayur mayur dan yang lainnya merupakan hasil dari pekerjaan memanfaatkan alam (tanah, air dan hewan peliharaan) Sedangkan jenis sajen lainnya merupakan simbolisasi persembahan terhadap roh-roh atau dewa-dewa tertentu yang lain yang menguasai tempattempat vital yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Ujub dan doa bersama pada setiap upacara slametan selalu ditutup dengan kalimat keyakinan, semua akan terkabul atas kehendak Tuhan Yang Mahakuasa.
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Djisnozero45
29
Potensi
Citra Rasa Kue
Mbak Tinah U
saha home industri pembuatan kue roti bagi ibu-ibu rumah tangga jika ditekuni dengan sungguh dapat memberikan penghasilan lumayan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Hasil pembuatan kue Mbak Tinah di jalan Progo Kaliyoso Salatiga, memang sangat mengutamakan rasa. Hal ini guna memikat para langganan agar merasa puas dan tetap menjamin kualitas kue roti, mengingat di Kota kecil Salatiga tentang home industri pembuatan kue roti cukup banyak serta bersaing. Produk kue roti Mbak Tinah berupa kue mandarin, bolu gulung, bronis berukuran 1 loyang, jika dipotong-potong jadi banyak. Hal tersebut sangat cocok bagi keperluan arisan, pernikahan, dan bagi warga yang punya keperluan kerja. Keberhasilan Mbak Tinah dituturkan dengan jujur mengatakan, awal mula usaha ini dimulai dengan berjualan kue serabi tahun 1995 sebanyak 100 buah setiap harinya di setorkan ke Toko Layar Jl.Johar dan Toko Paris Jl.Jend.Sudirman dapat terjual dengan baik, bila kue serabi sisa dikembalikan. Pembuatan kue dibantu suami Bonggo Suwarno dapat melayani beberapa pemesan. Hasil-hasil keuntungan sedikit lalu dikembangkan melayani kepentingan warga masyarakat , mulai tahun 2002 meningkatkan usaha Suasana kerja di rumah mbak Tinah pembuatan kue roti yang kalau diamati setiap harinya sisanya dilunasi setelah mengambil jumlah pesanan. selalu meningkat. Produk kue roti mandarin, bolu Usaha yang sudah mapan ini kami mendapat gulung, dan bronis, ternyata setiap harinya kami tantangan guna pengembangan selanjutnya kalau harus membuat 5 loyang. Kerja di rumah tangga mau maju. Pembuatan kue sudah 12 tahun ini setiap membutuhkan system kerja disiplin karena tidak ada bulannya menghabiskan 5 zak terigu, kunci rasa enak waktu liburnya. Setiap ukuran satu loyang bila ini terletak pemilihan mentega Blue Band, Gula pasir dipotong-potong menjadi 36 biji. yang baik. Kunci keberhasilan banyak pelanggan adalah Ukuran harga kue roti 1 loyang mandarin Rp. sesibuk-sibuknya kita kerja jangan sampai lupa 18.000,- Bolu Gulung Rp.15.000,- dan Bronis Rp. berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, trik berikutnya 20.000,- para langganan banyak berkomentar tentang bahan baku harus terpilih berkualitas baik. Seperti; citra rasa berani bersaing produk yang di toko toko. terigu, mentega, telor, susahnya saat ini harga-harga Modal awal hanya Rp.100.000,- yang harga 1 zak tersebut saat ini sudah naik, sedangkan harga jual terigu Rp.25.000,- sedangkan harga 1 zak terigu kami tetap bertahan. sekarang Rp.100.000,- Kondisi ekonomi saat ini serba Masalahnya harga kue dinaikkan pasti para sulit dapat keuntungan hanya sedikit ,berhubung pelanggan banyak yang pindah, berhubung adanya saya hobi memasak yaach tetap bertahan. pengertian harmonis kalau saya naikkan sedikit Prospek ke depan meningkatkan usaha dengan pelanggan dapat memaklumi. Berkat hubungan rencana membeli mesin open elektrik, sedangkan saat komunikasi dengan relasi baik, dalam situasi ini masih menggunakan mesin open memakai minyak sekarang jumlah pelanggan tetap banyak, bahkan tanah berukuran 30 cm X 30 cm terpkasa hanya pesanan sampai ribuan dari luar kota Salatiga. melayani pesanan skala kecil. Jelas hal ini kendala Untuk mengatasi hal tersebut sejak tahun 2005, utama guna penambahan modal kerja, untuk bantuan kami membeli peralatan mixer mesin ukuran besar dari Kelurahan tidak ada, serta dari Pemerintah belum guna mengaduk bahan baku sebaik-baiknya. Dalam pernah ditawari, terpaksa tetap dengan usaha mandiri hal melayani pembeli menerima bentuk apa saja asalkan harus memberikan uang muka sedangkan didasari semangat kerja yang keras.(kst)
30
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Kiprah
PD. BPR Salatiga didukung Legislatif dan Eksekutif
Gedung PD. Bank Perkreditan Rakyat Salatiga, tampak ramai dikunjungi nasabah
P
erusahaan Daerah, PD. Bank Perkreditan Rakyat Salatiga yang beralamat di Jalan Buksuling, telah berhasil meningkatkan pendapatannya. Hal ini terkait dengan dukungan dari eksekutif dan legislatif di Kota Salatiga. Pada tahun ini rencananya akan menyetor ke Kas Pendapatan Asli Daerah Kota Salatiga sebesar Rp. 300 juta. Menurut M.Habib Shaleh, Direktur PD. BPR Salatiga mengemukakan, “kondisi BPR saat ini cukup menggembirakan, karena telah ada peningkatan yang mengarah pada pemberian kredit kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan proses kredit sangat cepat”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa peningkatan hasil ini untuk dapat bersaing dengan BPR lainnya. Dengan adanya kebijaksanaan tersebut PD. BPR Salatiga untuk tahun kemarin penyaluran kredit bagi Pegawai Negeri sebesar Rp. 1 Milyard, sedangkan pada tahun 2007 ini berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp. 3 Milyard. Mengenai bunga pinjaman, Habib Shalehmengatakan, “untuk pinjaman 1 tahun hanya 18 % menurun”, katanya. Menjelang pendaftaran siswa baru, calon peserta kredit di PD. BPR Salatiga yang akrap disebut Bank Pasar ini cukup ramai. “Dalam proses peminjaman, kami tidak mempersulit, jika pengisian blanko selesai, maksimal tiga hari dana sudah dapat cair, hanya dipotong biaya
administrasi sedikit” tambahnya. Prospek menggembirakan ini tetap di pertahankan bahkan diperluas di beberapa 100 instansi Salatiga. Dalam sektor usaha ini sangat aman karena bagi konsumen kredit langsung dipotong gaji oleh bendaharawan Kantor instansi. Perkembangan BPR Mitra Usaha Sejati dari tahun 2002 sampai 2007 dari Asset Rp. 2 Milyard bisa meraih sampai Rp. 19 Milyard lebih, Kredit yang diberikan semula hanya Rp. 2 Milyard dapat berkembang mencapai Rp. 18 Milyard, serta Modal disetor dari Rp.500 juta sekarang dapat menyetor Rp. 1, 5 Milyard. Khusus perkembangan tahun yang akan datang diharapkan, Pemerintah Kota Salatiga menambah modal usaha unuk membantu PNS yang membutuhkan kredit dari bulan ke bulan yang semakin bertambah meningkat. Mengenai penyaluran kredit bagi pedagang pasar jumlahnya tidak banyak sebab kenyataan para pedagang pasar ternyata mendapat bantuan kredit tidak untuk meningkatkan usaha dagangannya melainkan untuk keperluan lain. BPR Mitra Usaha Sejati juga mengadakan usaha lain yaitu membuka loket pembayaran langganan listrik bagi masyarakat, guna menjalin pelayanan bagi konsumen selama 3 bulan akan mendapat 1 kaleng minuman Coca-cola.(kst/bdi)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
31
Lintas Kota
Pelatihan Mesin High Speed di SKB Salatiga
Peserta Pelatihan sedang menjahit dengan mesin High Speed
P
rogram Kejuruan Operator Mesin High Speed/Garment Dinas Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Salatiga tahun anggaran 2007 dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Salatiga. Hal ini dikarenakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Salatiga belum siap digunakan. Menurut Fajar Pramono selaku Instruktur teknis pelatihan mengatakan, “untuk pelatihan ini memang tidak ada anggaran untuk sewa
Pemilihan Ketua RW, Ditinjau Komisi III DPRD
M
asyarakat lingkungan Cungkup Kelurahan Salatiga Minggu pagi sampai dengan sore memeriahkan pesta demokrasi secara jujur sesuai hati nurani memilih calon pemimpin lingkungan. Suasana pelaksanaan pemilihan Ketua RW dimeriahkan beberapa spanduk dengan ajakan agar warga masyarakat menggunakan hak pilihnya tanggal 24 Juni 2007 dengan sebaik-baiknya. Setelah pelaksanaan di mulai pukul 07.30 sampai pukul 15,00 WIB ternyata sebagai pemenang R.H. Muslish mengalahkan 7 peserta lainnya. Dengan memperoleh suara 148 terasa senang mendapat kepercayaan dari warga masyarakat untuk memimpin. Jumlah pemilih warga Cungkup sebanyak 635 sedangkan yang menggunakan haknya 478 , pelaksanaan pemilihan Ketua RW berlangsung meriah bahkan menghabiskan biaya Rp. 3 juta. Pada acara tersebut tampak Komisi III DPRD Teddy Sulistyo,SE dan Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Salatiga meninjau pemilihan Ketua RW VI Kel,Salatiga. Masyarakat Cungkup mengharapkan kepada pemimpin yang terpilih untuk periode 2007 sampai dengan 2009 dapat meningkatkan pelayanan pengabdian secara baik tanpa punya pamrih. Diharapkan tanggal 1 Juli 2007 akan di adakan pelantikan dengan pembaharuan beberapa seksi, serta memberikan ketentraaman warga.(kst)
32
gedung, diharapkan kami menempati gedung baru BLK Salatiga, namun karena faktor keamanan sehingga belum siap ditempati, maka kami bekerja sama dengan SKB Salatiga”, katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa SKB menyediakan sarana tempat pelatihan serta sarana tempat makan, dengan catatan sebagian siswa SKB sejumlah 12 orang diikut sertakan dalam pelatihan tersebut, tambahnya. Pelatihan yang diikuti 36 peserta dan terbagi menjadi dua kelas itu tidak dipungut biaya apapun, malah mendapatkan uang saku atau transport serta makan siang. Masih menurut Fajar Pramono, bahwa pelatihan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan penyiapan tenaga kerja siap pakai menjahit high speed Kota Salatiga. Adapun out put dari pelatihan ini merupakan calon karyawati di PT Arga Manunggal Garment Salatiga yang bertempat di PT Damatex Salatiga. Peserta pelatihan ini telah melalui seleksi yang cukup ketat, dari sekitar 100 pendaftar. Oleh karenanya peserta pelatihan yang telah selesai benar-benar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja diperusahaan tersebut. Jika ada peserta yang terpaksa tidak diterima di PT. Arga Manunggal Garmen, Disnakertrans telah melobi beberapa perusahaan garment untuk dapat merekrutnya, seperti PT. Pertiwi Indomas Ungaran dan lainnya. Adapun informasi tentang pendaftaran peserta telah disebarluaskan sebelumnya baik melalui papan pengumuman Disnakertrans serta Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga.(bdi)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
Penghargaan bagi Pemerhati Lingkungan jasanya menjadi prakarsa, kepedulian, kontribusi dan dukungannya dalam mendorong penghijauan di lingkungan Kota Salatiga, Ketua STT Roncali atas prakarsa , kepedulian, kontribusi dan dukungannya dalam Pemkot Salatiga memberikan penghargaan kepada masyarakat mepertahankan dan melestarikan hutan kota, Dr. yang peduli lingkungan Damar Tribuono, MS. (Kepala Balai Penelitian Vektor Penyakit) atas prakarsa, kepedulian, kontribusi dan dukungannya terhadap alam memperingati Hari L i n g k u n g a n H i d u p , pengembangan hutan kota dan lingkungan, Drs. H. Sumarjo (Tokoh p e m e r i n t a h K o t a Masyarakat) atas prakarsa, kepedulian, kontribusi dan dukunganya dalam Salatiga memberikan penghargaan memelopori penataan lingkungan, Drs. H. Soenarto N, Msc. (Dosesn kepada masyarakat yang peduli Fakultas Biologi UKSW) atas prakarsa, kepedulian, kontribusi dan t e r h a d a p l i n g k u n g a n . A c a r a dukungannya terhadap pengembangan hutan kota di kampus UKSW, Dwi p e n g a n u g r a h a n t e r s e b u t Hartati, Ssi. (Ketua Kelompok Pelajar Peduli Lingkungan) atas prakarsa, berlangsung pada 11 Juni 2007 di kepedulian, kontribusi dan dukungannya menggerakkan kelompok siswa halaman Pemkot Salatiga yang peduli lingkungan, Azhari (Guru SDN 05 Salatiga) atas prakarsa, kepedulian, kontribusi dan dukungannya dalam pengembangan hutan rangkai dengan Apel Luar Biasa. sekolah dan Dra. Hj. Sri Suharnanie, MPd. (Kepala SDN 06 Salatiga) atas Mereka yang mendapatkan penghargaan dari Pemkot adalah: Ir. prakarsa, kepedulian, kontribusi dan dukungannya dalam pengembangan Bambang Kiswanto (Managing hutan sekolah. Pemberian penghargaan langsung oleh Wakil Walikota John M Director Laras Asri an Spa) atas
D
M. Fauzi Ketua KNPI Salatiga
K
omite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Salatiga menggelar Musyawarah Kota yang ke-X. Musyawarah berlangsung pada 28 Juni 2007 di Gedung Pertemuan Daerah (GPD) Kota Salatiga. Hadir dalam acara pembukaan Kepala Dinas Pendidikan Dra. Endang DW, Msi. Yang juga membacakan sambutan Wakil Walikota, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana, Drs. Susanto serta para tokoh KNPI. Untuk menghangatkan suasana dihadirkan pula pembicara orasi ilmiah dengan narasumber Istajib AS yang juga sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. “Tujuan Muskot ini adalah untuk Suasana pembukaan Muskot KNPI Salatiga di Gedung Pertemuan menyampaikan laporan pertanggung Daerah. jawaban kepengurusan DPD KNPI Kota Salatiga masa bhakti 2002-2005, menyusun kepengurusan yang baru DPD KNPI periode 2007-2010, menyusun program kerja dan membantu pemerintah dan masyarakat dalam peran generasi muda sebagai mitra kerja bukan sebagai beban” terang ketua panitia dalam sambutannya. Terpilih sebagai ketua KNPI baru Muh Fauzi Arkan SAg. Mag (KPUD Salatiga) yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris. Ketua lama Nunuk Dartini (Camat Sidomukti) memberi pesan” agar KNPI dibawa untuk lebih maju lagi”.(lux)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
33
Lintas Kota
SMK Muhammadiyah Unggulkan Jurusan S
Drs. Surono, Kepala SMK Muhammadiyah Salatiga
MK Muhammadiyah Salatiga sebagai sekolah bertaraf Standar Nasional mulai menggelar Jurusan unggulan. Menurut Waka. Kurikulum Drs. Muhamad Busri mengatakan, “pada dasarnya semua jurusan yang ada di sekolah ini sangat diunggulkan, namun berkenaan dengan kesiapan fasilitas praktik dan jumlah animo siswa, maka jurusan Pemesinanlah yang sangat diunggulkan. Untuk Teknik
Pengurus FPBI Dikukuhkan
F
o r u m Persauda r a n Bangsa Indonesia (FPBI) kota Salatiga m e l a k u k a n p e n g u k u h a n pengurus baru. Acara digelar di Ruang Sidang II Pemerintah Kota Ketua DPRD Kota SalatigaSutrisno Supriantoro, SE Salatiga pada tanggal mengukuhkan pengurus baru FPBI . 30 Juni 2007. Forum ini merupakan organisasi tempat berhimpunnya berbagai entis bangsa yang ada di Kota Salatiga. Hadir dalam acara tersebut Asisten I Tata Praja, Ir Tri Budi Susilo sekaligus membacakan sambutan Wakil Walikota, Kepala Kantor Kesbangsinmas Husodo Wiyatmo, Ketua DPRD Kota Salatiga Sutrisno Supriantoro, SE. serta para tokoh dari berbagai etnis. Kali ini acara pengukungan pengurus ini diformat dengan nuansa budaya Minahasa. Sebagai rangkaian acara di suguhkan sekilas sejarah Minahasan, makanan khas daerah Minahasa, Tari Leso, Tarian Sanger Talaud dan lagu-lagu daerah. Kepengurusan FPBI terdiri dari perwakilan masing-masing suku dan etnis dari Sabang sampai Merauke dan juga etnis Tiong Hwa. Terpilih sebagai ketua periode 2007-2010 kali ini Supriadi Santoso. Pengukuhan dilakakukan langsung oleh Ketua DPRD Salatiga.(lux)
34
Elektro fasilitas peralatan praktiknya memang sangat memadahi, namun jumlah siswanya terbatas, sementara untuk teknik pemesinan dan teknik mekanik otomotif peminatnya setiap tahun semakin meningkat” jelasnya. Secara terpisah Sisyono, S.Pd Ketua Program Keahlian Teknik Elektro Listrik Industri menambahkan, “semua jurusan di SMK Muhammadiyah Salatiga kedepannya memang sangat menjanjikan, hal itu terbukti semua jurusan di sekolah ini pernah menjuarai Lomba Keterampilan Siswa (LKS). Untuk Teknik Listrik Industri pernah menjadi juara IV Tk Propinsi Jawa Tengah dan juara I Tk Karesidenan Semarang. Teknik Mekanik Otomotif pernah menjadi juara I Tk Kota Salatiga, sedangkan Pemesinan juara II Tk Karesidenan Semarang”, paparnya. Lebih lanjut Drs. Surono, selaku Kepala Sekolah melalui Waka Kurikulumnya berharap, “kami akan berusaha untuk dapat membina mental dan akhlak siswa secara utuh, dengan konsekuensi siswa yang bagus akan sukses, dan yang tidak bagus akan dikembalikan ke orang tua. Mengembalikan siswa ke orang tua memang suatu pekerjaan yang sangat berat, namun hal itu perlu kita laksanakan karena mengembalikan siswa ke orang tua merupakan suatu pelajaran tersendiri” tandasnya.(bdi)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
Potensi Wisata Salatiga Talk Show di Kampus STIE AMA Salatiga berlangsung gayeng
U
ntuk memberikan motivasi kepada mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA kota Salatiga mengadakan Talk Show dengan tema “Kiat Berwirausaha”. Acara digelar di Ruang pendopo STIE AMA pada tanggal 18 Juni 2007. Hadir sebagai pembicara adalah Istio Adi direktur Jangkrik 85 Bali, salah satu pengusaha kaos dan karikatur. Sedang sebagai moderator Fauzi Arkhan (anggota KPU Kota Salatiga). “Dalam membangun dunia usaha untuk sukses orang harus balance antara orientasi dunia dan akhirat, manusia hanya berusaha sedang rizki adalah urusan Tuhan” begitu petikan yang dilontarkan pemateri. Acara ini dapat terselenggara berkat kerjasama Rio Diva Persada salah satu CV bergerak dalam jasa Tour travel dengan
STIE AMA dan Jangkrik 85 Bali. Dalam acara tersebut juga diberikan beasiswa prestasi sebesar 1 juta rupiah kepada mahasiswa bernama Junaedi Bagus Haryanto. “Beasiswa ini merupakan komitmen kami pihak swasta kepada dunia pendidikan. Sektor pendidikan bisa juga mendorong sektor ekonomi dalam bidang study tour misalnya dan Salatiga sebenarnya sangat potensial menjadi tujuan wisata, khususnya wisata pendidikan. Kita punya UKSW universitas yang besar dan terkenal, STAIN Salatiga yang merupakan STAIN terbaik di Indonesia, STIE AMA, SLTP Alternatif Qoryah Thoyyibah Kalibening, Sekolah Internasional, Sekolah Teologi Sangkakala dan masih banyak lagi” jelas Purwadi (Ipung), direktur CV Rio Diva Persada yang berkantor di Jl. Imam Bonjol ini. “Saya optimis Salatiga akan menjadi tujuan wisata tesebut, dan saya sedang merintis ke sana. Akan tetapi dukungan pemerintah kota juga sangat penting juga stake holdernya” tambah Ipung yang juga menjadi ketua Forum Silaturrahmi Insan
Porda SD Berlangsung Meriah
D
inas Pendidikan Kota Salatiga tidak mau terlambat. Untuk menggali potensi para siswa Sekolah Dasar (SD) di bidang olah raga, pada 18-20 Juni 2007, menyelenggarakan Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (Porda). Kegiatan yang diikuti ratusan peserta delegasi SD/MI se- Salatiga itu berlangsung meriah. Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga Drs. Budi Prasetya menjelaskan bahwa, Porda tahun 2007 ini melombakan 12 cabang olah raga. Masing-masing atletik, renang, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, pencak silat, catur, bola voli, sepak bola mini, sepak takraw, bridge mini dan karate. Drs. Budi Prasetya “Kegiatan Porda untuk mencari bibit-bibit unggul yang mempunyai keterampilan di bidang olah raga. Bagi peserta yang prestasianya memenuhi standar limid maka akan direkomendasikan untuk mengikuti Porda tingkat Provinsi Jawa Tengah,” katanya. Dikatakan Budi, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Porda SD pada bulan Juli 2007. Karena itu, Dinas Pendidikan Kota menyelenggarakan Porda sebulan lebih awal. Dengan demikian kegiatan di tingkat daerah tersebut dapat dijadikan sebagai sarana penyaringan dan seleksi bagi para siswa yang akan direkomendasikan untuk mengikuti lomba tingkat provinsi. Budi menegaskan, tidak semua juara Porda tingkat kota berhak untuk direkomendasikan mengikuti Porda se Jawa Tengah. Sebab, Porda Jateng menentukan limid prestasi yang harus dipenuhi oleh tiap-tiap peserta. “Kendati ada syarat limid prestasi, melihat potensi pelajar Salatiga, saya optimis Salatiga mampu berkompetisi, terutama untuk cabang atletik dan karate. Sebab, di Salatiga memiliki padepokan untuk atletik dan karate,” tandasnya.(ano/kst)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
35
Lintas Kota
Khitanan Masal Sebagai Acara Tahunan S
ebanyak 175 anak dari k e l u a r g a kurang mampu di Salatiga menikuti acara Khitanan Masal. Kegiatan sosial ini digelar PAWARSA (suatu organisasi warga Salatiga yang berdomisili di Jakarta). Acara diadakan di RSU Holistik milik Prof Dr. HD. Haryoko, RD. PhD Ahp. Kelurahan Tegalrejo Salatiga. Hadir dalam bhakti sosial tersebut Wakil Walikota Salatiga, John M John M. Manoppo, SH hadir pada acara khitanan masal Manoppo, SH., Kepala SKPD Se- Salatiga, Wartawan dan tamu undangan. d i b e r i k a n s i r a m a n r o h a n i . “Acara semacam ini kami gelar tahunan dalam rangka libur sekolah dan “Khitanan masal ini nantinya akan menyambut HUT Salatiga ke- 1257. 2 tahun lalu peserta sebanyak 50 dijadikan acara rutin tahunan, ini orang, tahun lalu 75 anak dan sekarang rencananya 150 anak namun adalah wujud kepedulian kami yang membengkak menjadi 175 anak. Dalam satu hari kami hanya mampu ada di Jakarta terhadap masyarakat menagani 150 anak karena keterbatasan tenaga medis, selebihnya akan di Salatiga. Kami juga memberikan ditangani Dr haryoko” terang ketua Pawarsa A. Azis Said. bantuan 8 unit komputer kepada 4 Acara berlangsung lancar, para peserta setelah dikhitan diberikan SD di Salatiga”. tambah Ketua pula sarung, peci, baju koko, tas sekolah dan uang saku. Sedang bagi tamu Pawarsa.(lux) undangan dan orang tua anak yang menunggu selesainya acara sunatan
Sarasehan Hari Lingkungan Hidup
Seresehan DPLH Kota Salatiga dilokasi kebun jati
M
enyambut Hari Lingkungan Hidup Se Dunia, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH ) Kota salatiga menggelar sarasehan. Dialog lingkungan dengan masyarakat ini betempat di luar kota yaitu di Desa Susukan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Acara Kota Salatiga digelar di Susukan karena di sana ada lokasi
36
kebun jati perorangan milik Sumarjo yang juga sekaligus menjadi pemateri. Hadir dalam sarasehan tersebut, direktur Laras Asri Hotel, Direktur PT Damatex, organisasi kemasyarakatan, LSM, Kelompok Tani dan tokoh masyarakat. Sedang sebagai pemateri dari DPLH Kota Salatiga Pujiono dan H. Sumarjo dari Sekolah Taman Tani Kota Salatiga. Dalam uraian materi Pujiono menyampaikan cara dan teknis pembuatan Biopori. Pembuatan Biopori sangat penting untuk menjaga siklus air agar tetap terjaga di tanah. Biopori merupakan lubang kecil yang kedalamannya satu meter kemudian diisi dengan dedaunan atau sampah organik. Ini akan mampu menyerap air hujan sehingga air tidak langsung mengalir ke sungai kemudian hilang. Dalam sesion peninjauan lapangan diperagakan pula pembuatan lubang Biopori, kemudian berkunjung melihat kebun jati yang telah berumur 3 tahun lebih.(lux)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
Islam dan Kebangsaan daerah (seperti kasus Aceh dan Papua) yang bisa mengancam keutuhan wilayah Negara Indonesia. Adapun pemateri adalah perwakilan dari tim survey PPIM UIN Jakarta dan Dr. Rahma t Haryadi, M.Pd. Dosen STAIN Salatiga dengan makalah berjudul “Beragama dan Bernegara:Antara Rasa dan Rasio” merupakan tanggapan terhadap temuan tim survey yang telah dilaksanakan. Rahmat Haryadi mengemukakan alasan menegasikan eksistensi negara yang berkembang di masyarakat diantaranya: Negara dipandang tidak adil (terhadap Suasana kegiatan seminar Islam dan Kebangsaan yang diadakan STAIN Salatiga suatu daerah/suku, terhadap suatu agama, terhadap suatu kelompok) dan Negara dipandang tidak ekolah Tinggi Agama mampu memenuhi kontrak yang diberikan rakyat/tidak amanah Islam Negeri (STAIN) (melindungi kedaulatan, mengatur kehidupan bersama, mensejahterakan Salatiga mengadakan serta melindungi warga negara).(lux) seminar dengan tema “Islam dan Kebangsaan”. Acara ilmiah ini berlangsung di Graha Merpati Lt. 2 Hotel Laras Asri Kota Salatiga pada tanggal 28 Juni 2007. Seminar tersebut engadilan Agama (PA) Salatiga menagadakan sosialisasi terselenggara atas kerja sama Pusat tentang perubahan Undang-undang UU No. 7 tahun 1989 Penelitian dan Pegabdian Pada menjadi UU No. 3 Tahun 2006. Acara tersebut dikemas Masyarakat (P3M) STAIN Salatiga dalam forum lokakarya, pada tanggal 25 Juni 2007 di Hotel Beringin Kota dengan Pusat Pengkajian Islam dan Salatiga. Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Hadir dalam acara tersebut Kepala Pengadilan Tinggi Agama Drs. Negeri (UIN) Jakarta. Sedangkan Cholikul Rahman, SH. M. Hum, Wakil Walikota Salatiga John M. alasan diadakannya seminar Manoppo, SH, Sekda Kabupaten Semarang yang dalam hal ini mewakili t e r s e b u t a d a l a h u n t u k Wakil Bupati Semarang Siti Ambar Fathonah. Sedangkan peserta menyampaikan dan mengkaji lokakarya tersebut adalah Lurah dan Camat se- Kota Salatiga dan tentang temuan survey nasional sembilan Kepala Desa dan Lurah dari Kabupaten Semarang. Hal tersebut oleh PPIM UIN Jakarta tentang karen Pengadilan Agama Salatiga adalah Pengadilan Kelas 1 B yang masalah kebangsaan saat ini. Latar memiliki kewenangan peradilan di wilayah tersebut. yang membelakangi survey tersebut Sebagai pemateri adalah Ketua PA Salatiga Drs. H. Ahmad Achrory, adalah: berbagai peristiwa yang SH dan Wakilnya Drs. Faizin, SH. M. Hum. Isi dari undang-undang ini terjadi selama satu dasa warsa adalah kompetensi Peradilan Agama menjadi diperluas seperti tertera terakhir cukup menyediakan alasan dalam pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 diantaranya perihal ekonomi bagi kita untuk bertanya kembali syariah, penetapan dan pengangkatan anak, sengketa wasiat, hibah dan tentang kebangsaan masyarakat wakaf. “Tujuan dari sosialisasi ini adalah masyarakat tahu dan paham Indonesia, menguatnya berbagai status dan kedudukan PA dalam sistem Hukum di Indonesia” jelas Ahmad konflik yang melibatkan perbedaan Achrory dalam sambutannya. etnis (Dayak-Madura), agama Dalam lokakarya yang berlangsung sangat komunikatif tersebut ( A m b o n d a n P o s o ) , a l i r a n banyak pertanyaan yang muncul, mulai dari nikah sirr, status wali nikah keagamaan (Ahmadiyah), kaum dan anak angkat beserta warisannya. ”Harapan kami setelah lokakarya minoritas (anti-Cina), dsb,serta ini selesai, pihak terkait baik lurah, camat dan peserta lainnya dapat k o n f l i k h o r i s o n t a l t e r s e b u t menjelaskan tentang adanya perubahan undang-undang yang baru ini” selanjutnya diperkuat konflik pusat pinta kepala PA.(lux)
S
Sosialisasi UU. No.3 Th 2006
P
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
37
Lintas Kota
Komunitas Greng Do’akan John M. Manoppo
John M. Manoppo, SH berjabat tangan pada acara Pandonga Mulya
M
enurut pemahaman budaya Jawa bahwa Raja /Pimpinan Daerah) itu ibarat Gusti Allah katon (Tuhan yang tampak). Karena diyakini bahwa Raja/Pimpinan Daerah yang melindungi dan menyejahterakan kawula/rakyat.
Berdasarkan pemahaman itu Komunitas Greng pada hari Jumat 22 Juni 2007/8 Jumadilakir, Ehe 1940 mengadakan Pandonga Mulya Setu Legen memperingati hari kelahiran (mengeti ambal wiyosan) Bapak John Manoppo sebagai pimpinan daerah Kota Salatiga. Selain memasang sesaji kelahiran juga disampaikan ujub, penjelasan tentang sajen meliputi jenis, tujuan, dan harapan dari persembahan sajen itu. Setelah itu disampaikan doa bersama dengan tata cara Jawa, yang dipandu oleh seseorang. Pada intinya mendoakan Bapak John Manoppo agar senantiasa mendapatkan rakhmat dari Tuhan Yang Maha Kasih, sehingga beliau mampu melaksanakan tugas-tugas kepemerintahan dengan baik dan tepat (luhur lan murakabi) sehingga kawula di Salatiga dapat tenteram dan sejahtera. Peringatan hari lahir nya bapak John M. Manoppo pada hari Setu Legi akan diadakan setiap selapan (35 hari). Jelas Djisno Zero 45 sebagai pencetus kegiatan.(djz)
Pengobatan Gratis Kec. Sidomukti
P
engobatan gratis baru-baru ini diadakan di Kecamatan Sidomukti. Bhakti sosial terselenggara atas kerja sama yang dijalin Kecamatan Sidomukti dengan PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) Jawa Tengah serta Telkomsel. Kegiatan berlangsung di Halaman Kecamatan Sidomukti pada tanggal 19 Juni 2007 jam 09.00 sampai selesai. Target dari pengobatan gratis tersebut adalah warga kurang mampu di wilayah Kecamatan Sidomukti dan sekitarnya. “saya bersyukur karena bisa membantu masyarakat dalam hal pengobatan gratis kepada masyarakat” ucap Kepala Kecamatan Nunuk Dartini. Kegiatan tersebut berlangsung lancar dan mendapat tanggapan hangat dari masyarakat, terlihat dari peserta pengobatan yang Suasana kegiatan pengobatan gratis oleh Kec. Sidomukti bekerja sama dengan PKPU Jateng dan Telkomsel. cukup banyak terutama orang tua (lanjut usia). Untuk mengisi waktu luang (tunggu) panitia juga menyuguhkan hiburan solo organ. Telkomsel juga memberikan hadiah doorprize bagi peserta yang membeli voucer. “Harapan saya dengan adanya pengobatan gratis ini adalah: masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan gratis sehingga derajat kesehatan meningkat meskipun dari Dinas Kesehatan juga kerap mengadakan hal serupa serta masyarakat yang tidak mampu juga terhibur dan lebih memiliki Kota kita tercinta. Tidak mustahil nantinya akan ada program lain yang tertuju kepada warga kami yang kurang mampu. Segala terobosan akan kami lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga” tegas Nunuk.(lux)
38
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
Dinas Pertanian Bentuk KPPK
John M. Manoppo, SH memberikan sambutan pada acara pembentukan Pengurus KPPK
K
epala Dinas Pertanian Kota Salatiga Drs Subandi, mengatakan bahwa untuk menindaklanjuti amanat UU Nomor 16 Tahun 2006, tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, maka dibentuk Komisi Penyuluhan Pertanian Kota (KPPK) Salatiga. Pembentukan pengurus KPPK berlangsung di RM Elangsari, 29 Mei 2007. Terpilih sebagai ketua Dr. Rukmadi Warsito, MS yang juga Dekan Fakultas Pertanian UKSW Salatiga. Sedangkan Wakil ketua Ir. Sugeng WS (pemerhati penyuluhan pertanian) dan Ir. Beni Sudafto (pegawai Dinas Pertanian) dipercaya sebagai Sekretaris. Pembentukan pengurus KPPK Salatiga dihadiri 30 orang peserta yang merupakan utusan dari LSM, pemerhati penyuluh pertanian, Perguruan Tinggi, dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Walikota John Manuel Manoppo itu juga dihadiri Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi Jawa Tengah Ir. Surahman, M.Si. “KPPK merupakan lembaga independen yang membantu
Walikota dalam menetapkan kebijakan dan strategi penyuluhan kota, yang terdiri dari para pakar atau praktisi yang mempunyai keahlian dan kepedulian dalam bidang penyuluhan atau pembangunan pedesaan,” jelas Subandi “Sedangkan fungsinya diantaranya adalah memberi bahan pertimbangan kepada Walikota terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kebijaksanaan dan strategi dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian,” imbuhnya.(ano/kst)
Sosialisasi PILGUB
D
emi meningkatkan kesadaran berpolitik warga, Kantor Kesbanglinmas Kota Salatiga mengadakan sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bagi pemilih pemula. Acara yang berlangsung cukup sukses tersebut digelar di Ruang Sidang III Pemerintah Kota Salatiga pada tanggal 18 Juni 2007. Peserta acara yang mengangkat tema “pemilihan Gubernur Jawa Tengah Sebagai Pembelajaran Politik bagi Generasi Muda” ini adalah dari siswa SMA se- Kota Salatiga yang baru saja memiliki hak pilih. Selain itu hadir dari Perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah se- Pemkot Salatiga serta Camat se- Salatiga. Pemateri dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula ini didatangkan langsung dari KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Kota Salatiga. “Tujuan dari acara ini adalah mereka yang baru saja memiliki hak pilih agar mampu dan mau menggunakan hak yang dia miliki. Serta bagi SKPD untuk menerangkan hal yang terkait dengan pemilih jika dibutuhkan” terang ketua panitia dalam sambutannya. Acara berlangsung cukup dialogis karena peserta sangat antusias terbukti dengan banyak pertanyaan yang muncul dari para peserta. Semua pertanyaan yang terlontar ditanggapi oleh pemateri dengan gamblang dan jelas. KPUD juga berharap agar masyarakat pro aktif dalam PILGUB mendatang.(lux)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
39
Lintas Kota
Inkom Gelar Lokakarya Kehumasan
Bakti Harjanti, S.Sos (berjilbab) memandu berlangsungnya acara Lokakarya.
K
se- Kota Salatiga,” jelas Petrus. Menurut Petrus, Lokakarya Petugas Humas bertujuan untuk mengembangkan fungsi strategis kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan di Kota Salatiga. Sedangkan tujuannya tidak lain untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petugas humas serta mewujudkan kesamaan pandangan fungsi strategis kehumasan. Tampil sebagai Nara Sumber, Kepala BIKK Provinsi Jateng Drs. Saman Kadarisman, mengatakan bahwa hasil kerja bidang kehumasan tidak bisa dilihat atau diukur secara fisik sebagaimana kegiatan pembangunan lainnya. Hasil kerja kehumasan dapat kita rasakan seperti adanya iklim kondusif, aman dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. “Kesimpang-siuran informasi atau berita dapat menyebabkan gejolak atau keresahan dalam masyarakat. Disitulah petugas kehumasan ambil peran penting,” jelasnya.(ano)
epala Kantor Inkom Kota Salatiga Drs. Petrus Resi, M.Si, mengatakan bahwa peran humas di era transformasi global dewasa ini mempunyai arti sangat strategis. Tidak hanya bagi lembaga swasta, namun juga institusi pemerintahan dalam rangka menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat. Menyadari peran penting humas tersebut, kata Petrus, Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga menyelenggarakan NS, anggota TNI dan Polri berjumlah ratusan memadati Lokakarya Petugas Kehumasan Halaman Mapolres Kota Salatiga untuk mengikuti acara Pemerintah pada Rabu, 27 Juni Jalan Sehat. Acara tersebut di gelar oleh Polres Salatiga pada 2007, dengan tema “Reaktualisasi Peran Humas Pemerintah Kota Jum'at pagi tanggal 29 Juni 2007 untuk memperingati HUT Ke-61 sebagai Upaya Memperkokoh Bhayangkara. Jalan sehat yang dimulai dari Halaman Mapolres tersebut di buka Hubungan Harmonis dengan oleh Wakil Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH yang juga sebagai Masyarakat”. Selaku nara sumber Kepala Ketua Badan Narkotika Kota (BNK). Dengan ditandai pengibaran berdera oleh John M. Manoppo, SH, BIKK (Badan Informasi, Komunikasi dan Kehumasan) Provinsi Jateng peserta jalan sehat tersebut menempuh rute Jl. Sukowati, Jl. Jendral Drs. Saman Kadarisman; Dosen Soedirman, Jl. Diponegoro dan berakhir kembali menuju Halaman Komunikasi FISIP UNDIP Semarang Mapolres Salatiga. Acara tersebut juga dirangkai dengan peringatan hari Drs. Gunawan Wicaksana; dan Drs anti narkoba se-dunia. Hadir dalam acara tersebut tersebut Kapolres Salatiga AKBP Amirudin, MA, Wakil Ketua Komisi P e n y i a r a n I n d o n e s i a D a e r a h Rahardjo, SH., Dandim 0714 Letkol Inf Agus Subiyakto, Danyon 411/Kostrad Letkol Inf Asep Sudrajat dan Komandan Polisi Militer Provinsi Jateng. “Kegiatan diikuti 65 orang Salatiga Letkol. CPM Soekir. Setelah jalan santai berakhir panitia menyuguhkan makanan kecil peserta yang terdiri dari pejabat struktural yang memiliki tugas dan minuman bagi para peserta. Selain itu, peserta juga berhak pokok di bidang humas dari masing- mendapatkan kupon doorprize yang akan diundi dengan hadiah utama masing Badan, Dinas, Kantor, Sepeda Gunung, Televisi dan VCD Player serta puluhan hadiah hiburan Bagian, Kecamatan dan Kelurahan lainnya.(lux)
HUT Bhayangkara Ke-61
P
40
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
4 Tahun Target Selesai pembangunan Kota Salatiga,” pinta Saryono. Pembanguna n jalan lingkar yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar 180 milyar tersebut sangat penting untuk m e n c i p t a k a n sejumlah titik s t r a t e g i s pengembangan daerah. Dengan demikian keramaian di Kota Salatiga tidak hanya tersentral di Jalan Jenderal Sudirman. “ J a l a n lingkar juga penting untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur Solo-Semarang yang selama ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga, Ir. H. Saryono. sering macet seperti di daerah ABC, Pasar Sapi dan Jetis. Selain itu juga untuk mendukung embangunan jalan percepatan pusat-pusat pengembangan wilayah di Kota Salatiga agar tidak lingkar sepanjang tersentral di Jalan Jensud,” ujarnya.(ano) 11,5 Km antara Cebongan-Blotongan diperkirakan selesai 4 tahun ke depan. Target tahun 2007 ini menyelesaikan review detail engineering alias gambar detil perencanaan. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Salatiga Ir. H. Saryono, saat ersonil group rock lokal Salatiga Workstation yang berhasil dihubungi baru-baru ini. menjuarai Gudang Garam Rock Competition (GGRC) di Dikatakan Saryono, untuk komplek Senayan Jakarta tiba di Salatiga. Kedatangan mereka mendukung kelancaran program pada Jum'at 22 Juni 2007 dijembut di Rawa Permai Kabupaten Semarang pembangunan jalan lingkar tersebut oleh Dewan Kesenian Kota Salatiga, Dinas Pariwisata, Seni Budaya dan penting melakukan pembebasan Olah raga serta Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga. tanah. Hingga kini sudah sekitar 40 Acara penjemputan dilakukan dengan cara pengawalan mobil persen tanah telah dibebaskan oleh fouraider. Selanjutnya dihantar langsung menuju Ruang Sidang II Pemkot Salatiga. Pembebasan tanah Pemkot Salatiga untuk diadakan sambutan secara resmi. Sebelum masuk akan terus dilakukan secara ruangan mereka disyaratkan membasuk muka atau wudlu bagi yang bertahap sesuai dengan muslim dengan air dari tujuh sumber yang telah dicambur bermacam kemampuan APBD (Anggaran kembang. Pendapatan dan Belanja Daerah) Dalam ritual wudlu John M. Manoppo mengalirkan air dengan siwur Kota Salatiga. (gayung) diikuti para Asisten, kemudian dikalungkan pula rangkaian “Saya berharap kepada bunga melati. warga yang memiliki tanah untuk Dalam sambutannya Pak John mengucapkan selamat dan proyek jalan lingkar untuk berterimakasih atas segala usaha yang telah membuahkan hasil. John membantu mempermudah proses juga menambahkan nama band rock tersebut menjadi Bara Workstation. pembebasannya. Hal ini penting “Agar semangatnya selalu menyala” tambah John.(lux) untuk mendukung proses
P
Pemenang GGRC Disambut John M. Manoppo, SH
P
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
41
Lintas Kota
Media Komunitas Belum Digarap K
epala Bada
n Informasi Komunikasi dan Kehumasan (BIKK) Provinsi Jawa Tengah, Drs S a m a n Kadarisman menegaskan bahwa media komunitas cetak selama ini belum dimanfaatkan untuk sosialisasi pembangunan. Padahal, media k o m u n i t a s Pak Saman (kanan) saat menjadi narasumber di Salatiga mempunyai peran sangat strategis. “Media komunitas cetak merupakan fenomena riil yang ada pada masyarakat kita. Media ini diterbitkan oleh komunitas tertentu dan bersifat melayani,” ujar Saman Kadarisman pada acara pembukaan Workshop Peningkatan Kualitas Media Komunitas Cetak di Jawa Tengah, yang diselenggarakan BIKK Provinsi Jateng di Hotel Lasar Asri Salatiga, 27-28 Juni 2007. Dikatakan, “ke depan penting untuk menggali potensi media komunitas cetak dalam perspektif sosialisasi kebijakan pembangunan daerah. Karena itu, Saman berharap agar Workshop dapat menghasilkan
rekomendasi strategis bagi peningkatan media komunitas cetak” katanya. Hadir sebagai Nara Sumber, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pasca Sarjana UNS Pawito, P.hD; Wapemred Koran Sore Wawasan Drs. AR. Sosiawan; Pemred Tabloid Cempaka Prie G.S.; dan Kabid pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Henky S. Sementara itu, Kabid Media dan Pendapat Umum BIKK Drs. Agus Santoso melaporkan bahwa kegiatan diikuti 35 orang peserta utusan lembaga Infokom Pemda seJateng, dan 5 orang peserta perwakilan media komunitas di Jateng. Agus berharap kegiatan Workshop mampu mendorong lembaga Infokom se- Jateng dalam mengembangkan media komunitas cetak di daerah. “Media komunitas sangat bermanfaat untuk menyebarkan informasi pemerintahan dan pembangunan,” katanya.(ano)
Wartawan Hati Beriman Mantu
K
eluarga besar Kantor Informasi dan Komunikasi (Inkom) Kota Salatiga, turut bahagia Rabu, 4 Juli 2007. Pasalnya, salah seorang stafnya yang juga wartawan senior majalah Hati Beriman, Koestono punya gawe mantu. Pak Dhe Kustono, begitu ia biasa dipanggil, menggelar pesta pernikahan putri sulungnya S. Andika Widiani, yang dipersunting Jarwadi, putra Bapak Sunoto Slamet, warga Salatiga. Akad nikah digelar pagi hari pukul 09.00 WIB, dipimpin petugas KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Sidorejo, berlangsung khidmat di rumah Pak Dhe Kustono, Jalan Cungkup 496 Salatiga. Siang hari dilanjutkan dengan acara syukuran resepsi pernikahan di halaman rumah setempat. Ratusan tamu undangan, termasuk Kepala Kantor Inkom Drs. Petrus Resi, M.Si beserta staf, dan sebagian besar pegawai di lingkungan Pemkot Pak Koestono, sedang melaksanakan siraman Salatiga, tampak hadir. Pesta resepsi dimeriahkan dengan hiburan solo orgen. “Acara ritual siraman dilakukan sehari sebelum resepsi pernikahan, yaitu hari Selasa, 3 Juli 2007, pukul 13.30 WIB. Pak Dhe Kustono yang baru kali pertama menggelar hajat pernikahan anaknya tampak terharu,” ujar Fahmi, seorang panitia pernikahan.(ano)
42
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Lintas Kota
Perbincangkan Kinerja Pegawai
Peserta pelatihan penyegaran beban kerja serius mengikuti kegiatan
D
a l a m r a n g k a meningkatkan kinerja dan profesionalisme pegawai di jajaran Pemerintah Kota Salatiga, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Salatiga menggelar pelatihan. Acara diadakan di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga pada tanggal 5 Juli 2007. Hadir dalam acara tersebut Plt. Sekda Kota Salatiga, Dra. Sri Sejati Kusumaningsih, MM sekaligus membuka acara tersebut. Adapun peserta berjumlah 115 orang berasal dari semua Jajaran SKPD se Salatiga meliputi Lurah, Camat dan dinas terkait. “Kami tidak melibatkan para SKPD dalam kegiatan ini, hanya para Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bagian Kepegawaian, demi efisinsi waktu dan penghematan anggaran. Dengan kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pedoman bagi para pengelola kepegawawian di lingkungan Pemkot dalam menghitung kebutuhan pegawai. Dengan begitu akan diperoleh susunan formasi
Sumur Artesis Segera Dioperasikan
P
royek air bersih pedesaan berupa pembuatan 2 sumur artetis dipastikan selesai tahun 2007 ini. Dalam waktu dekat Pemkot Salatiga akan melakukan sosialisasi kepada warga untuk membicarakan teknis penggunaannya. Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga Ir Saryono, saat dihubungi wartawan Hati Beriman, baru-baru ini. Dikatakan ia, proyek pembuatan sumur artetis diorientasikan pada daerah yang kering. Untuk tahun 2007 ini telah dikerjakan pada dua titik, yaitu Ngronggo dan Kumpulrejo. “Pembuatan sumur artetis di Ngronggo sudah berhasil dikerjakan dan menghasilkan sumber air bersih 5 liter per detik. Dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi agar dapat segera dioperasionalkan,” jelas Saryono. Sementara itu, sumur artetis di Kumpulrejo masih mengalami kendala teknis. Meski demikian, tahun ini ditargetkan bisa selesai. “Struktur tanah di Kumpulrejo banyak batunya, sehingga butuh penanganan
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
43
Legenda
Karena Penasaran, Pak Rusdi mencangkul sebongkah tanah, dan menghancurkannya dengan tangan. Dari situ tersisalah sebuah batu kecil karatan. Namun Setelah dibersihkan muncullah batu berwarna hitam berbentuk Semar dengan nama Kyai Turus. Batu tersebut dimungkinkan merupakan serpihan dari Candi yang pernah ditemukan di Lingkungan Canden Kelurahan Kutowinangun Salatiga.
Kyai Turus di Dukuh Canden
C
andi adalah sebuah bangunan yang biasanya berasal dari masa lampau dan berasal dari budaya Hindu-Buddha. Tetapi sebuah candi belum tentu dahulu kala pernah digunakan sebagai tempat ibadah. Banyak situs purbakala yang ditemukan, dulu berfungsi sebagai istana-istana, tempat permandian dan sebagainya. Siapa sangka di tempat sekecil ini ternyata terdapat sebuah candi ? Candi yang terletak di tengah pekarangan yang sekarang telah ditumbuhi pohon bambu. Lokasinya sekitar 3 km di timur laut jantung kota, dimungkinkan candi ini merupakan peninggalan agama Hindu pada abad ke-8. Candi yang berada di tengah bangunan Madrasah Ibtidaiyah konon sangat unik, hal tersebut karena suasana candi sangat sejuk dan tidak panas. Tepat di samping Candi, perkampungan. Untuk menuju Candi lebih baik menggunakan mobil pribadi, karena cukup jauh dari jalan utama, dan bila menggunakan angkutan umum tentu akan sulit. Itulah awal mula terjadinya nama Lingkungan Canden Kelurahan Kutowinangun Salatiga. Nama Canden berasal dari penemuan-penemuan batu kecil yang menyerupai candi. Namun karena masyarakat awam kurang tahu dan kurang perduli akan makna dan fungsi batu tersebut, maka bendabenda tersebut hingga saat ini sudah tidak ada lagi. Menurut Rusdi (56 th) warga lingkungan Canden, mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan reporter Hati Beriman di rumahnya dengan penuh rasa kekeluargaan. Diakui dulu memang pernah ditemukan sebuah Candi kecil di depan sekolah
44
Madrasah Ibtidaiyah, karena dirasa tidak ada manfaatnya, maka candi tersebut dibuang. “Di sekitar candi itu terdapat berbagai kekuatan roh, yang kadang menjelma sebagai ular, orang kecil yang punya daya linuwih” kata pak Rusdi. Sementara pak Rusdi sendiri tahun yang lalu pernah menemukan sebuah batu berbentuk Semar yang merupakan tokoh pewayangan. Awalnya ia bermimpi, disawah yang ia kerjakan terdapat hamparan air jernih, dan pagi harinya ia mencangkul sekitar petunjuk mimpi, namun rasanya udara pagi hari itu semakin lama semakin terasa panas. Waktu istirahat Rusdi merasa tangannya sebelah kiri yang menempel di tanah tiba-tiba ada dorongan dari bawah, yang dirasakan seperti ada binatang luwing, namun didiamkan begitu saja. Dengan rasa penasaran di coba lagi, ternyata dorongan tersebut semakin besar. Dengan penuh rasa ingin tahu maka lokasi tanah tersebut dicangkul pak Rusdi, namun hanya terdapat sebuah bongkahan tanah besar, ternyata setelah bongkahan tanah besar dihancurkan dengan tangan tersisalah sebuah batu kecil yang karatan. Setelah dibersihkan akhirnya menyerupai batu berwarna hitam yang berbentuk Semar dan bernama Kyai Turus. Dimungkinkan batu tersebut merupakan serpihan dari Candi yang terdapat di Lingkungan Canden kelurahan Kutowinangun Salatiga. Sebagai orang Jawa batu tersebut sampai saat ini masih di pelihara dengan cara dibungkus kain putih yang di dalamnya diberi kembang setaman dan minyak wangi, katanya.(kst/bdi)
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
Profil Lebih Dekat dengan Walikota
John M. Manoppo, SH J
ohn M. Manoppo, SH, dilahirkan di Kulawi, 8 Juni 1946. Pak John, begitu ia biasa disapa merupakan anak dari pasangan Bapak Bernard Manoppo dan Ibu Hantjia. Pendidikan Formal beliau tempuh mulai SD (waktu itu masih menggunakan istilah Sekolah Rakyat atau SR) di Kulawi. Tamat SR pada tahun 1958, Pak John melanjutkan Sekolah Teknik Negeri (setingkat SMP) di Palu (lulus tahun 1961) dan Sekolah Teknik Menengah Negeri (setingkat SMA) di Manado (lulus tahun 1964). Perjalanan Pak John menempati kursi terhormat sebagai Walikota Salatiga melalui perjuangan keras dan jalan berliku. Dengan berbekal Ijazah STM, beliau menginjak bumi Salatiga pada tahun 1968. Di Salatiga Pak John melanjutkan studi pada Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Gelar Sarjana berhasil ia raih pada tahun 1977. Selama menjadi mahasiswa, Pak John dikenal cerdas dan aktif pada organisasi kemahasiswaan. Jabatan strategis pernah dia sandang seperti menjadi Ketua Umum DEMA (Dewan Mahasiswa) UKSW periode 1974/1975. Karena itu, tak heran setelah lulus dari kampus UKSW Pak John langsung direkrut menjadi pengurus organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, seperti AMPI (1979-1984), KNPI (1981-1985), PASI (1986-2004), dan KONI (1988-sekarang). Berkarier di Salatiga menjadikan John M. Manoppo menikahi gadis Solo RMD. Sri Darwanti, SH. Dari hasil pernikahan beliau dikaruniai tiga orang keturunan, masing-masing satu anak laki-laki Resti Imagedi Manoppo (23), serta dua anak perempuan, Gloria Bernadine Manoppo (20) dan Riliasari Geraldine Manoppo (12). Sebagai mantan aktivis mahasiswa, Pak John pernah berkarier di panggung pilitik Kota Salatiga. Kepawaiannya dalam berorasi dan menjalin komunikasi menjadikan ia dipercaya duduk sebagai anggota DPRD Kota
Salatiga dari Golongan Karya (sekarang Partai Golkar) pada tahun 1977-1982. Pada waktu yang hampir bersamaan, Pak John juga bergabung di kancah birokrasi. Beliau diangkat menjadi CPNS (calon pegawai negeri sipil) tahun 1980. Karier John M. Manoppo di lembaga eksekutif cukup fenomenal. Sebagai CPNS, Pak John memulai kerja sebagai staf Bagian Hukum dan Ortala. Tidak lebih dari dua bulan, beliau langsung diangkat menjadi Pj. Kepala Dinas Urusan Perumahan (1980-1982). Kemudian menjabat Pj. Sekretaris / Ymt. Ketua Bappeda (1982-1983); Pj. Ketua Bappeda (1983-1993); Pj. Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila / BP-7 (1993 1998); Kepala Inspektorat Wilayah / Itwil (1998-2000). Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Salatiga. Setelah sekian puluh tahun berkiprah di lembaga eksekutif, Pak John akhirnya memutuskan kembali ke pentas politik. Birokrat yang sudah kenyang asam garam pengalaman ini menjadi Wakil Walikota berpasangan dengan Walikota H. Totok Mintarto (periode 20012006). Pak John kembali ke panggung politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung tahun 2006, bersama pasangan lama, H. Totok Mintarto. Dalam pesta demokrasi lokal itu, H. Totok Mintarto dan John M. Manoppo, SH, kembali terpilih sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota, dipercaya rakyat untuk memimpin Salatiga (periode 2006-2011). Kini Walikota Salatiga H. Totok Mintarto berhalangan tetap, karena meninggal dunia pada tanggal 9 Februari 2007, di RSUP Dr. Karyadi Semarang. Untuk mengisi kekosongan jabatan, maka Wakil Walikota John Manuel Manoppo, SH, dilantik menjadi Walikota Salatiga, pada tanggal 11 Juli 2007. Beliau mempunyai tugas berat untuk memimpin
HATI BERIMAN, Edisi III Tahun 2007
45
Rilek’s
KUPON TTS HB 32 TEKA-TEKI SILANG HB 32
EDISI KHUSUS HARI JADI SALATIGA KE -1257
Hadiah Eksklusif
2 (dua) orang pemenang mendapat
Tiket Tour ke Bali (tidak bisa diuangkan)
dan 10 (sepuluh) orang Pemenang @ Rp. 75.000,00 1
2
3
15
5
6
8
7
9
10
20
26
27
22
21 28
23
34
33
45
42
54
55
56
57
63 67
68
74
75 79
69
58 64
70
50 60
65
66 72
61
73
77
80
81
82
86
83
87
84 88
101
PD. BPR
43
59
71
76
85
39
47 49
53
38
46
62
100
35
41
48
78
18
37
44
14
25
36a
52
13
30
40
51
12
24
29
32
31
11
17
16
19
36
4
89
102
Bank Perkreditan Rakyat
KOTA SALATIGA
Mitra Usaha Sejati
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
Jl. Buksuling Salatiga Telp. (0298) 323001
Mengucapkan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Bapak John Manoppo, SH Sebagai Walikota Salatiga Semoga bisa membawa Salatiga lebih maju dan mensejahterakan rakyatnya JAKARTA
I K L A N P U T R A K A R Y A S I L A H K A N B U A T S E N D I R I , Y A P A K ! 47
P A W A R S A
MENDATAR : 1.Nama prasasti hari jadi Salatiga, 8.Salah satu tokoh dongeng seribu satu malam (selain Ali Baba), 15.Tulis EI, 16.Rumah Toko, 17.dijadikan satu, 18.Angkatan Laut, 19.Air biasa untuk mengukur suhu,Air keras, 21 dan 58.Artinya ”Semoga bahagia selamatlah rakyat sekalian”, (Tulisan jawa kuno yang terdapat pada prasasti Plumpungan), 26.Doktor (Singkt), 27. Tes, 29.Lembut, 30. Dua huruf hidup kembar, 32.Khas, 33.Tiga huruf hidup kembar, 34.Klub sepakbola Jakarta, 36.Nama burung berkicau, 37.Plat kendaraan Kedu, 38.Undang-Undang Dasar, 40.Akademi Bahasa Asing, 42.Nangro Aceh Darusallam, 44.Sungai di Mesir, 45.Tata Usaha, 47.Huruf kembar, 49.Rumah Sakit, 51.Alat memasak tumbuhan, 54.Cepat sekali, 62.Sesuatu barang datang dari orang/daerah lain, 63.Datar, 65.Akademi Angkatan Laut, 66.Harapan, 67.Bahasa Indonesia (Singkt), 68.Temannya Baut, 70.Jenis kayu, 71.Dibalik : Memar, 75.Tambah O ditengah : Jenis kendaraan buatan Cina, 77.Nama pelawak (temannya Iskak), 78.Untuk mengiris, 81.Tentara kita, 82.Jenis warna, 84.Sabu-Sabu (singkt), 85.Terdapat di Mesir, 87.Tempat berjualan, 88.Pengemis Gelandangan dan Orang-orang Terlantar (Singkt), 100.Penahan/penampung air, 101.Ketakutan yang berlebihan (t=d), 102. Sungai di Kalimantan. MENURUN : 1.Daerah bebas pajak (status desa Hampra dalam prasasti Plumpungan), 2.Buas, 3.Tentara, 4.Huruf kembar, 5.Tulis NK, 6.Menyeka sampai mengkilap, 7.Nyeri di tulang, 9. Buih, 10.Tulis NIU,11. Huruf,12.Pandangan, 13.Tambah B didepan : jenis batu, 14.Pendiam, bijak, 18. Asia Tenggara (Singkt), 20.Tambah A : bertemu, 22.Rancangan Undang-Undang, 23.Sesuatu yang tidak diketahui, 24.Tempat Kejadian Perkara, 25.Posisi mencium bumi, 28.Kata tunjuk, 31.Melalui anus, 35.Angkatan Udara, 36a.Udang kering, 39.Orang ketiga, 41.Bujang, 43.Bina, 46.Misal, 47.Perwakilan dagang dinegara lain, 48.Bank Pemerintah, 50.Kota kita, 51.Plat kendaraan Bali, 52.Cela, 53. Tambah D didepan : Onak, 55.Tulis ENU, 56.Agen Rahasia, 57.Senjata ayam jantan, 58.Kepahlawanan, 59.Huruf kembar, 60.Kata sambung, 61.Tak tersisa, 64.Tulung Agung (Sngkt), 69.Jaga malam, 72.Kata depan, 73.Gerakan Nasional Orang Tua Asuh, 74.Balai Pustaka, 75.Kue ulang tahun, 76. Memberi makan bayi, 79.Ilmu Pengetahuan Alam, 80.Harus dimiliki pengemudi, 81.Aspal, 82.Bank Internasional Indonesia, 83.Rumah Sakit, 84.Temu, 86.Mahkamah Agung, 87.Knock Out, 88.Polisi Militer, 89.Tulis OH. KETENTUAN MENEBAK : 1. Jawaban ditulis di Kartu Pos atau lembar tersendiri dengan mencantumkan Kupon TTS HB 32 (bisa foto kopi) kirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman, tulis nama dan alamat lengkap. 2. Jawaban diterima Redaksi paling lambat tanggal 2 Agustus 2007 3. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Hati Beriman Edisi IV Tahun 2007 4. Untuk khusus edisi hari jadi Salatiga ke-1257 ini akan diundi 2 (dua) orang ke Bali dan 10 (sepuluh) orang pemenang masing-masing Rp. 75.000,00 dari sponsor. 5. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi dengan menyertai foto copy identitas diri.
PEMENANG TTS HB 31 : 1. Ricky Reza
SMA LAB. Salatiga
2. Afifah Febriana
Kalilondo Rt.02/04 Kidul Salatiga
3. Agus Dwi Budiono, S.Sos
Argomas Timur I/123 Argomulyo Salatiga
4. Ny. Artini Yono Soeharso
Jl. Pungkursari No. 7 Salatiga
5. Nila Prasista Santika S
Jl. Sembojo Sari No. 8 SMPN 9 Salatiga Kls. 3B
6. Nursih Yamtini
SLB Bina Putra Salatiga, Jl.Stadion No. 2 Salatiga
Sidorejo
RIO DIVA PERSADA T o u r O r g a n i s e r
? W i n w i n S o l u t i o n T o u r ? Jl. Imam Bonjol 45/48 Salatiga Telp. (0298) 7108309 Hotline : Ipung 08156855202
Melayani : Paket Wisata Kunjungan Study (KKL)
Wisata Rohani (AA. Gym, Ust. Haryono) Ziarah Wali Ziarah Gua Maria Dll
Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali sedang berjalan di atas kuburan Kasihan bangsa yang negarawannya srigala, filsofnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan Kasihan bangsa yang terpecah-pecah, Dan masing-masing pecahan menganggap dirinya sebagai bangsa (Cuplikan (Cuplikan dari Kahlil Gibran, Cinta Keindahan Kesunyian, Yayasan Benteng Budaya, 1997). 1997).