Terbit 20 halaman
EDISI II TAHUN 2009 Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Walau kondisi Fisiknya lemah , tidak menurunkan semangat beliau untuk belajar seperti Ibu-Ibu yang lain.
Usaha IBU: Lilin Aroma Terapi Pendidikan: Cucu saya belum mendapat dana siswa miskin
Harapan Ibu FIGUR PEMIMPIN IDOLA KAMI Kesehatan Minyak Samawa Obat segala Penyakit
FOKUS BERITA JANGAN LEWATKAN Dari Redaksi Dila Mengas
hal 2
Berita Utama Asyiknya belajar Buat koran
3
Lingkunganku bersih,lingkunganku sehat.
4
Ketrampilan: Membuat Seme Pujar Resep Masakan Membuat Timung
Halaman 2
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
STRUKTUR ORGANISASI PKBM MANDIRI Pembin a : Camat Empang KUPT SD dan PAUD Kepala Desa Pe lindung Penasehat: Drs. Hasamin M. Zain Maninrung, S.Pd H. Sahabuddin, S.Pd Ke tua: Edy Sofiyan Sekretaris : Ibrahim Husain ,S.Pdi Bendahar a: Nurmatasia, S.Pd Alamat Lengkap Lembag a: RT. 003/001 , Dusun Jotang Bawa , Desa Jotang, Kecamatan Empang, Kabupaten Sum-
Dari Redaksi
P
enerbitan Koran Ibu “ Dila Mengas” Edisi pertama mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah. Nama koran “ Dila Mengas “ berasal dari bahasa sumbawa yang artinya ; Dila = suluh, dian, lampu yang terbuat dari buah jarak pagar direkatkan pada sebatang lidi dari kayu atau bambu yang digunakan pada jaman dahulu dan mengas= terang benderang , jadi kata dila mengas berarti sebagai penerang dalam kegelapan. Dalam penerbitan koran edisi ke 2 ini, ibu yang dibelajarkan menceritakan sendiri beirita yang ingin ditulisnya, kata mereka lebih mudah bercerita dan cepat dari pada menulis apalagi tulisan kami besar-besar,Maka redaksi mengikuti kehendak mereka, dan langsung meyalin cerita mereka ke komputer. Dalam penulisan nara sumber memberikan gambaran tentang isi berita ke warga belajar sehingga mereka dengan bahasa sendiri menceritakan berita mereka dalam bahasa Indonesia. Untuk pengambilan foto mereka mengajak redaksi ke tempat mereka.Dan warga belajar yang ementukan sendiri fotnya.
bawa, Nusa Tenggara Barat.. Telp/HP: 081 915 888 810
DILA MENGAS Diterbitkan oleh PKBM Mandiri Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat, atas Kerjasama Dengan Subdit Pendidikan Perempuan, Direktorat Pendididkan Masyarakat, Ditjen PNFI ,
Depdiknas .
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Dila Mengas Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: EDY SOFIYAN, Redaktur: FATHUL YAMIN, Sekretaris: NURMATASIA, S.Pd. Sirkulasi: MARYAM Kontributor: Ibuibu peserta keaksaraan mandiri didesa Empang bawa. Alamat Redaksi: Jl. Lintas Sumbawa- Bima, Desa Persiapan Bunga Eja, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.Kode pos: 84384 telp/HP: 081 915 888 810 Semua foto di koran ini milik/ dokumentasi PKBM Mandiri.
Halaman 3
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
BERITA UTAMA
WAH ….ASYIK BELAJAR Buat KORAN “ Ee..e..salah kamu membaca nya. Masa MARGA MAKMUR dibaca MARGA MAKUR. …” kata ibu Baseriah menegur adiknya ibu Rogeiyah. Itulah sepenggal dialog warga belajar keaksaraan koran ibu.Selain
mereka membuat Koran , ibu-ibu peserta pembelajaran keaksaraan mandiri program Koran ibu yang dilaksanakan di Dusun Marga Makmur Desa Empang bawa oleh PKBM Mandiri Desa Jotang, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat, juga belajar dari menggunakan isi Koran. Mengapa demikian? Karena tidak semua warga belajar lancar menulis dan berhitung. Maka dengan bahan bacaan yang ada dikoran dila mengas mereka dapat belajar demi peningkatan kapasitas dan kemampuan mereka yang diharapkan mereka dapat mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. “ Asyik juga ya, belajar lewat Koran.” Kata ibu Siti Aisyah salah seorang warga belajar. Ibu ini pernah mengalami penyakit struk sehingga tangannya tidak bisa untuk menulis, walau demikian semangat belajarnya sangat tinggi. “saya baru sekarang membaca lagi.saya
senang karena belajar bersamasama ibu yang lainnya. Kami bisa tertawa,bercanda, apalagi kalau melihat teman membaca dengan mengeja. Lucu….pokoknya asyik.” Ujar ibu ini lagi . Seperti diceritakan oleh Maryam salah seorang tutor. Selain belajar baca dan tulis, mereka juga belajar ketrampilan,.adapun ketrampilan yang diajarkan adalah atas keinginan warga belajar sendiri, yaitu bagaimana membuat masin dan terasi udang. Kebetulan salah seorang peserta yaitu ibu kabatia adalah seorang pembuat masin dan terasi yang cukup terkenal di kampung ini.Jadi nara sumber teknisnya adalah peserta keaksaraan itu sendiri. Sehingga proses pembelajaran lancar dan menarik, apalagi cara ibu Kabatia mengajari ibu-ibu yang lain sangat lucu. Dengan pengatar memakai bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa samawa ( Sumbawa) .
Disela-sela belajar terkadang ibuibu ini sempat -sempatny a ngerumpi, dari masalah sehari-hari hingga ke masalah politik. Apalagi sekarang menjelang pilkada . pokonya seru deh. Ada yang berpendapat untuk milih si A karena kedekatannya dengan rakyat, ada juga yang berpendapat untuk memilih si B karena masih keluarga, ada juga yang memilih si C karena sosk yang jujur dan rendah hati. Dan ada juga yang berpendapat bahwa siapapun yang terpilih sama saja, toh juga akan jadi Bupati kita semua. Dan pada kesimpulannya mereka berharap bisa diperhatikan nasibnya oleh pemerintah. Sepenggal kata yang kita ajar kepada para aksarwan ini, sama dengan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk mereka dengan upaya yang terus menerus tanpa pamri, berarti kita telah membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih beradab dari bangsa lain.
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 4
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
s
BERITA UTAMA
LINGKUNGANKU BERSIH , LINGKUNGANKU SEHAT Oleh Ibu Satya Mendung
aya tinggal di RT. 6 RW. 3 Dusun Marga Makmur. Suami saya bekerja sebagai kusir dokar. Anak saya empat orang dan semuanya sudah berkeluarga. Ada kegiatan di RT. Kami yaitu menjadi petugas komisaris membersihkan selokan air limbah rumah tangga secara bergilir, yaitu satu orang pada masing-masing membersihkan selokan. Misalnya saya kena jadwal hari minggu lima hari kemudian baru saya mendapat giliran lagi. Adapun yang ikut dalam komisaris ini adalah Saya sendiri, Ibu Sri Banin, Mastari, Rukiah, Fitri. Pada awal mulanya kegiatan ini kami lakukan karena selokan pembuangan air limbah tersumbat dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Kemudian kami saling curiga dari rumah mana asal air yang bau tersebut seperti: ada kepala ikan, sisa-sis nasi. Kadang terjadi pertengkaran antar tetangga. Ahirnya kami mengadakan musyawarah untuk mencari jalan keluar permasalahan ini. Kemudian Ibu Sri banin dan Ibu mastari mengusulkan bahwa dibuat komisaris kebersihan selokan. Dan juga ada perjanDila Mengas Edisi II Tahun 2009
jian yaitu tidak boleh membuang air ikan dan air cucian beras. Kegiatan ini telah kami laksanakan
Ibu Satya Mendung , Sedang membersihkan selokan dilungkungannya
sekitar 4 tahun . Dengan adanya kegiatan in kami merasa senang karena lingkungan kami tetap bersih dan tidak bau.
Ibu Satya Mendung , Sedang membersihkan selokan dilungkungannya
Halaman 5
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
BERITA UTAMA
KAMIPUN MENGENAL KOMPUTER
Koran Ibu Dila Mengas Edisi kedua ini , dibuat langsung oleh Ibu-ibu warga belajar keaksaraan program Koran Ibu. Strateginya adalah dengan memperkenalkan komputer , Printer dan cara pencetakan koran ini. Pertama-tama yang dilakukan adalah pengenalan bagianbagian komputer dan seperti Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan printer. Kemudian dijelaskan rubrikrubrik pada koran oleh fasilitator, setelah itu beberapa diantara warga belajar langsung memilih rubrik yang akan mereka tulis salah seorang warga belajar yaitu ibu Satya mendung membuat berita mengenai kegiatan
ibu-ibu dilingkungannya, kemudian mengajak redaksi mengambil gambar dari kegiatan tersebut , dan dia sendiri yang menetukan angel pengambilan gambar
untuk dimuat dikoran ini.Ibuibu yang lain juga demikian adanya, tapi ada satu kendala mereka masih kesulitan menulis ide atau berita dikertas kerja yang diberikan, mereka lebih mudah menceritakan apa yang mereka ingin beritakan pada koran ini. Akhirnya dengan sabar fasilitator mengetik langsung kekomputer apa yang mereka ucapkan.Dengan penuh antusias satu persatu dari ibu-ibu warga belajar mengisi rubrik-rubrik koran yang mereka inginkan. “ Kamipun mengenal komputer”,kata warga belajar. Mereka sangat senang karena hasil dari tulisan mereka lansung dicetak. Selamat bekerja ibu -ibu ,untuk koran Edisi Ke III ter bit Januari 2010.
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 6
USAHA PEMBUATAN LILIN MADU AROMA TERAPI
Foto.Dok. JMHS
Madu hutan (Apis dorsata). Madu hutan sangat tergantung Salah satu hasil dari hutan adalah madu dengan kondisi hutan disekitarnya, karena lebah madu menghasilkan madu dari bunga-bunga hutan untuk mempertahankan hidup, persediaan makan dan menerusk an generasinya. Jika habitatnya rusak maka potensi m a d u j u g a a k a n berkurang.Masyarakat disekitar hutan memelihara, menjaga dan memanen hasil madu dan hutan disekitarnya, sehingga masyarakat pun memperoleh pendapatan dari madu tersebut untuk kehidupannya. Oleh
karena itu kondisi ini sangat ideal dimana masyarakat dan lingkungannya sangat saling ketergantungan satusama lain. Produk sampingan yang menguntungkan. Lilin lebah madu atau dalam bahasa sumbawa “ malam” merupakan hasil ikutan dari panen Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Usaha Ibu
Foto.Dok. JMHS
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
madu . Pada tahun-tahun yang berwarna agak terang dan yang lalu lilin ini tidak ada harganya paling atas , masukkan kedalam atau dibuang.tapi sekarang denpanic atau wadah lain yang gan adanya usaha pembuatan sudah disiapkan.3)Setelah itu lilin aromaterapi dari “malam” lilin yang dipisahkan tadi atau ini, penghasilan masyarakat yang didalam panci dimasukkan pengambil madu hutan. kedalam plastic pembungkus Ibu Johra M Rakib salah seorang gula dengan ukuran 1kg. pengurus dari kelompok peremdibiarkan sampai mengeras.4) puan JMHS ( Jaringan Madu Hutan Sumbawa) yang berasal dari Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten SumDari kiri: Ibu Rahma Djamaluddin Malik, tengah: Julmasyah,S.Hut, Kanan: Ibu Ir. bawa mem- Nur‟ani. Pada pembukaaan pelatihan ketrampilan Pembuatan lilin lebah berikan Tips atau cara pembuatan Lilin lebah Potong sebagian lilin yang telah madu Aromaterapi, Berikut pamengeras tadi kemudian parannya: didihkan didalam wajan yang Alat dan bahan : Kompor,Wajan bersih, 5)Setelah mencair, Kecil atau sedang ( sesuai tuangkan kedalam cetakan dengan jumlah lilin yang (gelas) dan diberi benang d i b u a t , S e n d o k ditenganya sesuai dengan tinggi besar,Panci ,Plastik gelas.6)Lilin siap digunakan. pembungkus,Gelas minum / atau cetakan lilin, 1 kg lilin lebah madu yang belum diolah. Cara Membuat: 1)Lilin Lebah Madu dimasukkan kedalam wajan dan dilelehkan diatas Api . ini untuk memisahkan lilin dengan air dan kototran yang terkandung didalamny; 2)Setelah lilin mencair, sendoklah sedikit demi Lilin Aromaterapi Produksi Kelompok sedikit cairan lilin yang Perempuan JMHS .Foto.Dok.JMHS
Halaman 7
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Kemitraan
UPK. PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Empang Siap Memberikan Modal Usaha Bagi Alumni PKBG di Desa Empang Bawa
U
nit P e l a k s a n a kelompok Alumni Pendidikan pemberdayaan masyarakat yang Kegiatan (UPK) Pro- Keluarga Berwawasan Gender hasilnya adalah masyarakat yang gram Nasional Pem- tahun 2008 yang dilaksanakan mandiri. Masyarakat yang berdayaan Masyara- oleh PKBM Mandiri , merupakan memiliki jiwa kewirausahaan dan kat Mandiri Perdesaan Kecama- kelompok yang terbaik se Ke- masyarakat yang berdaya “. tan Empang , siap memberikan camatan Empang, hal ini dilihat bantuan modal usaha “ Dengan adanya bagi Alumni Program k e lo m p o k - k e lo m p o k pendidikan Keluarga yang telah mendapatkan berwawasan Gender di pembinaan lewat proDesa Empang bawa, Kegram-program pemerincamatan Empang kabutah lainnya dapat disipaten Sumbawa, Nusa nergikan satu sama lain, Tenggara barat. Melalui sehingga apa yang menkelompok Simpan Pinjadi tujuan dari program jam Perempua pemberdayaan masyara(SPP) ,Demikian disamkat ini dapat tercapai paikan oleh Fasilitator dengan sasaran yang Kecamatan (FK) PNPM tepat”.Ujarnya lagi. Mandiri Ir. Ahmadi diruang kerjanya dikanSeperti dikatakan oleh tor Camat Empang, salah seorang Alumni ketika diwawancara oleh PKBG di Desa Empang Ir. AHMADI , FK PNPM-MANDIRI KEC. EMPANG redaksi pada senin bawa ibu Nurhasanah 7/12/2009.Lebih lanjut yang telah menyuarakan kata bapak yang murah senyum dari salah satu indikator yaitu k e i n g i n a n n y a kepada ini mengatakan bahwa :” kami pembayaran cicilan yang tepat TPK.PNPM Mandiri melalui Rusebagai fasilitaor sangat gembira waktu.” brik Suara perempua pada edisi I dengan adanya kelompok Ditambahkanya bahwa:” koran ini, bahwa pada rapat kelompok perempuan yang telah Kelompok Simpan Pinjam Perem- kelompok perempuan di kantor mendapatkan pembinaan sebe- puan (SPP) diberikan dana pinja- Desa beberapa waktu yang lalu, lumnya, karena kelompok - man dari TPK-Kecamatan dan dirinya sempat ditanyai oleh bakelompok tersebut kecendrungan dikembalikan dalam tempo sepu- pak Ahmadi sambil memperlihatuntuk berhasil sangat tinggi, lain luh bulan dengan tambahan jasa kan koran Ibu dila mengas , halnya dengan kelompok - modal yang sangat ringan di- Apakah benar dirinya membukelompok yang belum pernah bawah suku bunga bank.Jadi jan- tuhkan modal usaha lewat kelommendapat kan pembinaan, maka gan ada anggapan bahwa dana pok SPP. Dan Ibu Nurhasanah kami harus membinanya lagi. ini adalah dana hibah yang dibagi mengiyakan. Kita ambil contoh salah satu -bagikan seperti bantuan lang- Kami salut atas perhatian kelompok di Desa Persiapan sung tunai (BLT). Akan tetapi le- FK.PNPM Mandiri Kecamatan Bunga Eja yang merupakan bih ditekankan kepada proses Empang. Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 8
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Harapan Ibu
FIGUR PEMIMPIN IDAMAN KAMI
IBu Patimah: RT.. 03 Rw. 02 Dusun Marga Makmur , Empang Bawah.
S
ekarang musim pemilihan kepala daerah, terutama dikabupaten saya Sumbawa Pemilihan Bupati dan Wakil sebentar lagi akan dilaksanakan. Yang lucu para tim sukses datang kerumah saya dengan segala cerita mengenai calon yang mereka bawa. Saya hanya menjawab bahwa saya hanya ingin pemimpin yang jujur dan memperhatikan rakyat kecil seperti saya. Bebara hari yang lalu pertama datang Bapak Wakil Bupati ke rumah tetangga saya, dan keesokan harinya datang juga bapak Bupati kerumah Tetangga di Depan rumah saya. Adapun harapan saya kepada pemerintah terutama pemerintah Kabupaten agar kiranya saya dapat diberikan modal untuk berusaha jualan , seperti modal untuk jual beras.
Ibu Raweiyah Adam RT. 04. RW. 2 marga MAkmur Empang Bawa Saya berharap agar pemimpin saya nanti dapat memperhatikan maslah listrik yang sering padam, sehingga anak saya kesulitan belajar pada malam hari. Juga saya ingin agar nanti Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
siapapun yang menjadi bupati harus jujur dan amanah serta peduli pada rakyat kecil seperti kami. Saya ingin saat ini agar dapat diberikan modal untuk berusaha mandiri secara kecil kecilan untuk membiayai hidup anak-anak saya, apalgi sekarang saya telah menjadi orang tua tunggal bagi anak-anak saya.
Ibu Siti Aisya Saya mempunyai harapan kepada pemimpin kami nantinya yang terpilih di PILKADA yang akan datang agar dapat memperhatikan nasib rakyat kecil, jangan hanya memperhatikan Tim Suksesnya saja. Oleh karana itu saya menghimbau kepada ibu-ibu di kecamatam empang khususnya dan Kabupaten Sumbawa Umumnya agar dapat memilih pemimpin yang adil,jujur, dan memenuhi janji. Kami berharap juga agar pembangunan lebih diperuntukan kepada usaha masyarakat kecl seperti saya ini, agar kami dapat mandiri
Halaman 9
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Pendidikan
KOK.. CUCU SAYA BELUM DAPAT DANA SISWA MISKIN Oleh : Ibu Sulatin Ahmad
S
aya bercerita kepada semua orang agar dari cerita saya dapat diambil hikmanya. Inilah cerita saya tentang bagaimana saya mengasuh cucu saya yang sekarang berumur sembilan tahun empat bulan, yang pelihara dan rawat dari masih bayi atau sejak lahir. Sejak cucu saya lahir jam 3 subuh kemudian Ibu yang melahirkannya meninggal dunia pada tanggal 17 bulan 6 tahun 2000. Sejak dari itu mulalah saya sebagai ibu asuh dari cucu saya, sedangkan bapaknya kawin lagi . Untuk membeli susu kami dibiayai oleh pamannya dan pemberian keluarga. Sejak saat itu kami hidup berempat dirumah. Selama ini saya berjualan sate, soto dan gecok keliling kampung untuk membeli susu cucu saya itu. Waktu itu suami tidak bekerja terus tidak uang untuk beli susu dan saya sangat sedih sekali. Untung saya ingat cucu adalah amanah dari ALLAH maka saya selalu berdo’a agar dapat membe-
sarkan cucu saya dan menjadikan sebagai orang yang berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Kepada pemerintah saya minta agar saya bisa mendapatkan modal usaha berjualan lagi untuk membiayai sekolah cucu saya. Sekarang cucu saya yang bernama Yuni Sara fitri sekolah di SDN No. 2 Empang, selama bersekolah tidak pernah mendapat uang untuk siswa miskin, padahal cucu saya termasuk siswa miskin, lewat kesempatan ini saya harap agar pemerintah memperhatikan nasib kami orang kecil ini. Demikian keluh kesah saya mohon diperhatikan, melalui Koran Ibu ini saya berharap dapat dibaca oleh yang berkepentingan dengan sekolah cucu saya. Saat Ibu sulatin menceritakan keluh kesahnya untuk dituliskan dikoran ini ada Bapak MA. Jamaludin dari komite sekolah dan beliau menjawab permasalahan yang dialami oleh wali murid dari Yuni Sarafitri ,
bahwa di SDN No 2 Empang dana untuk siswa miskin semua akan terpenuhi untuk tahun ajaran 2009/2010 , mulai dari kelas kelas 1 sampai kelas 6. Hal ini telah diakomodir ketika kami ditemui oleh pengawas sekolah bapak Syaifuddin HD, S.Pd kata Bapak MA. Jamaludin meyakinkan Semoga lewat kesempatan ini kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap dana siswa miskin , sekali lagi mohon cucu saya diperhatikan. Terima Kasih.
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 10
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Surat Ibu
ALHAMDULILLAH HUJAN SUDAH TURUN Oleh Ibu Hadirah Puji syukur kami panjatkan , Atas kesabaran kami akhirnya musim tanam telah tiba dengan turunnya hujan sekarang ini harapan kami telah tiba . Baru sekarang ini turun hujan tepatnya pada bulan Desem-
ber ini, kalau kita bandingkan dengan tahun kemarinnya yaitu tahun yang lalu biasanya hujan turun sekitar bulan Oktober kami sudah tanam .Sekarang ini kami sibuk dalam menghadapi musim tanam ,semuanya pada masing-masing mengurus ladang mereka ada yang menanam padi bahkan ada yang menanam kacang hijau , jadi beraneka ragam yang mereka tanam ,Berkat hujan turun semangat kami makin tumbuh . Walaupun sekarang ini alat untuk mengarap tanah sudah Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
modern yang disebut teraktor, walaupun masih ada yang mengunakan alat tradisional yaitu dengan menggunakan kerbau/sapi,Tetapi kami tetap bersyukur.karena dengan ini kami dapat memenuhi kebutuhan pokok kami. Saat ini harapan kami satusatunya khususnya untuk pemerintah mohon kami diperhatikan maksud saya sekarang ini pada memerlukan bibit padi dan pupuk ,kalau dilihat dari segi materinya kami sangat prihatin sekali dengan harga yang tak bisa kami jangkau,saya minta kepeduliaannya untuk menurunkan harga.walaupun begitu kami tetap berusaha untuk mencapainya dengan cara bagaimana pun, saya sangat berterima kasih atas kepedulian pemerintah pada kami masyarakat kecil ini. Sekian dari saya, sekali lagi saya ucapkan banyak- banyak terima kasih atas kepeduliaannya pada kami , saya harap pemerintah sekarang ini benar-benar memperhatikan rakyat
kecil seperti saya ini.
Halaman 11
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Ketrampilan
SEME PUJAR ( bedak dingin ) Oleh : Ibu Sri Banin Abdullah
kadang sakit hati karena pohon pujar ini sering ditebang sama orang yang tidak kegunaannya. Walaupun begitu saya tidak putus asa untuk mencari ditempat lain Ini saya ajarkan cara membuatnya: Bahan:
1. Beras 1 sing ( kira-kira 300 kg ) 2. Alba 1 bungkus harga Rp. 1.000,3. Daun pujar sebanyak 1 kresek Alat yang digunakan :
1. Nisung (lesung) 2. Ngalum ( alu) Nama saya Sri Banin , Saya tinggal di dusun Marga Makmur
3.
Desa Empang Bawa Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa, Saya mempunyai tiga orang putra dan semuanya sudah besarbesar. Saya pertama kali diajarkan membuat “ Seme Pujar “ atau Bedak dingin oleh orang tua saya puluhan tahun yang lalu.Kemudian saya mulai membuat “ Seme Pujar” semenjk saya bersuami. Adapun kegunaan dari “ Seme Pujar ini” adalah untuk menjaga kulit muka dari sengatan matahari. Seme pujar
Tanda ( Ayakan tepung)
ini lebih bagus dari kosmetik yang kita beli ditoko, dan juga harga murah dan ampang cara membuatnya. Melalui Koran ini saya ingin membagi pengalaman dan ketrampilan cara mem-
4. Tepi ( tampi) Cara Membuat:
buat seme pujar. Sebenarnya saya tidak pernah menjual seme
1. Beras direndam 1 malam,
pujar ini, tetapi teman-teman yang dating meminta membawa
2. Daun pujar dicampur dengan beras dan alba
uang Rp. 5.000,- per satu botol bekas handbody dan botol
3.
Kemudian ditumbuk sampai halus
sampo, atau botol bedak bayi. Seme pujar ini saya buat biasanya menjelang musim tanam. Bahan bakunya mudah dida-
4. Dijemur sampai kering
pat terdiri beras, alba untuk pengharum, daun pujar yang ban-
5. Setelah itu diayak.
yak tumbuh disekitar kebun saya. Dan saya sengaja menanamnya. Yang setiap Tahun saya ambil pucuk dan buahnya. Saya
seme pujar siap dIgunakan. Untuk mendapatkan seme pujar ini silakan datang ke rumah saya. Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 12
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Resep Masakan
CARA MEMBUAT TIMUNG Oleh : Ibu Rogeiyah Muhamad
N
ama saya Rogeiyah Muhammad, saya tinggal RT. 04 RW. 02 Dusun marga makmur Desa Empang Bawa.Anak saya berjumlah 3 orang , yang paling tua perempuan sekarang di Arab Saudi , yang tengah sudah berkeluarga dan satu yang masih belum berkeluarga.Timung atau Lemang adalah makanan khas Sumbawa yang terbuat dari beras ketan dan santan kelapa dibakar dengan bilah bamboo. Saya sehari-hari membuat timung dan dijual di pasar atau dipinggir jalan depan pertokoan . saya juga bikin poteng ( Tape).Saya membuat timung sebanyak 15 liter beras ketan setiap hari dan menjadi 30 ketong ( bilah ) yang dijual dengan harga Rp. 10.000 dan yang agak kecil Rp. 7.500. Keahlian ini saya dapatkan secara turun temurun dari orang tua saya. Saya mau berbagi cara membuat timung. Adapun cara membuat: Bahan: 1. Beras 15 Liter Rp. Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
80.000 2. Kelapa parut 10 butir Rp. 30.000 3. Daun Pisang 5 ikat Rp. 5.000 4. Garam Rp. 1.000 5. Kayu bakar 5 ikat Rp. 15.000 6. Bambu 30 potong Rp. 15.000 Cara Membuat: 1. Beras dicuci sampai bersih 2. Setelah agak kering dimasukkan didalam bamboo yang telah diberikan daun pisang untuk pelapis sebanyak sampai kira hamper penuh. 3. Kemudian masukan air santan sampai penuh dan lewat sedikit dari beras. 4. Kemudian ditutup den-
gan ampas kelapa parut. 5.
Dibakar di atas api sampai matang ( sampai baunya harum)
Analisa usaha: 1.Modal Rp. 146.00 2. pendapatan rata-rata Rp. 250.000 3.Keuntungan Rp.142.000 Per hari. Saran penyajian: Timung dipotong sepanjang 10 cm kemudian dihidangkan bersama dengan tape
Halaman 13
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
pendidikan
SAYA INGIN MENGAJAR MENJAHIT Oleh : Ibu Hendung
U
sia saya sudah enam puluh tahun. Mejahit sudah lakukan sejak saya masih gadis. Akhir-akhir ini saya mulai kewalahan menerima jahitan, untuk itu saya ingin agar dapat menurunkan keahlian kepada siapa saja yang mau belajar terutama gadis atau ibu-ibu di sekitar tempat tinggal saya. Tapi saya kesulitan untuk memulainya karana saya hanya punya 2 mesin jahit yang sudah tua. Harapan saya agar dapat diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk melaksanakan mengajar jahit , yaitu berupa bantun mesin obras dan alat pelubang kancing . Saya rasakan dengan menjahit ini kehidupan saya sehari-hari bisa tercukupi . Seiring dengan usia saya yang semakin tua sekali lagi saya ingin agar ada penerus usaha saya ini, siapapun yang mau belajar saya akan ajari semampu saya. Sekarang ini banyak sekali jahitan yang saya terima.Saya berharap kepada pengelola PKBM Mandiri dapat memfasilitasi agar saya dapat membelajarkan beberapa orang sebagai murid yang akan menggantikan saya kelak dikemudian hari. Di Kampung kami banyak yang bekerja di luar negeri sebagai TKW, ada yang masih gadis, janda, dan ada juga yang sudah bersuami. Mereka dapat membangun rumah yang bagus dari hasil mereka bekerja, dan hal ini menjadi daya tarik bagi yang lain untuk mengi-
kuti jejak mereka bekerja diluar negeri atau sebagai TKW. Saking enaknya bekerja diluar negeri , ada yang baru pulang ,bertemu dengan keluarga atau suami mereka sehari dua hari sudah berangkat lagi dengan alasan majikan saya baik hati, disini susah mencari uang, dan sebagainya. Dan saya memperhatikan Eks TKW yang tidak berangkat lagi, beberapa bulan kemudian kehidupannya seperti dulu lagi. Jarang ada yang menggunakan hasil atau gaji mereka selama menjadi TKW untuk modal usaha. Akhirnya berangkat lagi menjadi TKW dengan harapan merubah hidup yang lebih baik. Harapan saya kepada pemerintah Bantulah saya agar saya bisa mengajar menjahit. Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 14
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Kesehatan
MINYAK SAMAWA ” OBAT SEGALA PENYAKIT Oleh : Ibu Rahma Membuat minyak samawa sudah lama kami lakukan . Walaupun ini merupakan usaha sampingan saya dan suami . Biasanya kami membuat minyak ini apabila ada pesanan , seperti untuk obat Wasir atau ambeyen, obat pegal linu, nyeri sendi dan tulang dan juga ada yang khusus yaitu untuk menjaga stamina bagi bapak-bapak . Semua ini terbuat dari bahan akarakar kayu yang berkhasiat bermacam-macam. Bagi yang sehat minyak ini juga berfungsi untuk menjaga kebugaran tubuh, apalagi kami sebagai petani yang bekerja keras di sawah , minyak ini sangat membantu. Adapun cara membuatnya gampang sekali ; 1) sediakan kelapa yang agak tua beberapa butir , biasanya kami pakai hitungan ganjil.2) berbagai jenis akar kayu berkhasiat obat ;3) rempa-rempa;4) air madu;5) tape ketan. Kemudian
setelah bahan tersedia, yang pertama-tama dilakukan adalah memarut kelapa, dalam hal ini ada pantangannya.Dalam memarut tidak boleh kentut atau berkata-kata yang kurang pantas.; setelah kelapa diparut kemudian diambil santannya, usahakan hanya dua kali perasan saja.Kemudian akarakaran di dihaluskan atau bisa juga diserut dengan pisau.Kemudian berwarna coklat juga.; minyak yang sudah jadi disaring dengan kain dan dipisahkan dengan ampasnya. Minyak siap untuk dipakai sebagai obat gosok atau urut, juga bisa dimakan dicampur dengan nasi panas pada pagi dan malam hari. Ada yang istemewa kami buat yaitu minyak untuk kebugaran bapak-bapak yang diberi nama oleh suami saya “ Minyak Ampin dimasukkan kedalam wajan besar Kakak” untuk pembuatan minyak semua bahan dicampur dan jenis ini biasanya kami buat pada dididihkan diatas api sampai men- bulan Muharam ( Tahun baru isjadi minyak seperti minyak ber- lam) karena ada kepercayaan warna kecoklatan dan ampasnya bahwa pada bulan ini sangat mujarab untuk membuat minyak untuk obat ini. Untuk Pemesanan dapat menghubungi kami : Papin Rahum , Dusun Marga makmur, Rt.03,Rw.02 Desa Empang bawah, atau didepan pertokoan Empang.
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Halaman 15
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Profil
Anakku bisa sekolah tinggi , walau aku penjual Tempe
S
etelah Membaca Koran Ibu Dila Mengas Edisi Pertama , saya jadi tertarik untuk menceritakan pengalaman saya sebagai penjual Tempe. Usaha ini sudah saya geuti bersama suami selama kurang lebih 25 tahun. Pada tahun pertama saya membuat tempe sulit sekali untuk menjualnya, karena kebanyakan orang sumbawa jarang makan tempe atau tahu , karena rata-rata orang sumbawa mengkonsumsi ikan laut dan daging untuk lauknya seharihari. Hari demi hari saya jalani usaha ini dan saya menjual tempe di Kecamatan lain yaitu kecamatan plampang, ternyata disana tempe saya mulai laris karena disana banyak masyarakat dari jawa, bali dan lombok yang bertransmigrasi ke Sumbawa. Memang untuk tahun-tahun pertama saya rasakan berat sekali, akan tetpi setelah menginjak tahun kedua usaha saya mulai lancar. Pagipagi saya berangkat ke Plampang membawa Tempe, hingga sekitar jam 11 siang. Setelah itu saya pulaang sementara saya berjualan suami saya menggiling kedelai untuk dibuat tempe yang akan dijual tiga hari kemudian. Demikian seterusnya rutinitas yang kami lakukan. Lama kelamaan usaha saya bertambah maju, saya bisa membangun rumah , menyekolahkan anak -anak saya hingga sekarang ini. Apalagi sekarang kebutuhan anak
-anak saya semakin bertambah. Anak sulung saya perempuan bernama Ririn sekarang kuliah di Malang , pada universitas Brawijaya . Dan anak yang bungsu lakilaki bernama aditya masih SMP di Sumbawa Besar. Modal saya membuat tempe hanya Rp. 250.000 per harinya dan dijual dengan keuntungan 100%. Hasil Dari usaha ini saya pertama-tama saya tabung untuk sekolah anak saya sebesar Rp. 100.000 per hari. Kemudian untuk membayar listrik dan air, dan sisanya baru saya gunakan untuk makan sehari-hari.. Saya berfikir bahwa dengan menabung setiap harinya saya tidak akan kesulitan untuk membiayai sekolah anakanak saya. Pernah juga ada masalah dengan tetangga saya karena adanya limbah dari membuat tempe ini, tapi sekarang limbah tempe ini diperlukan oleh orang untuk makanan ternak sapi dan saya menukarnya dengan kayu bakar. Jadi kesimpulannya usaha ini tidak ada dampak terhadap lingkungan saya. Bahkan menguntungkan. Ya kalau dihitung-hitung usaha saya ini dapat mengasilkan pendapatan rata-rata Rp. 500.000 rbu perhari , kalau dikalikan 30 hari maka perbulannya saya bisa mengumpulkan Rp. 15.000.000,Setenngahnya yaitu Rp. 7.500.000 saya gunakan untuk membeli ba-
han baku kedelai stok untuk 1 bulan ke depan , Rp. 3.000.000 saya tabung untuk sekolah anak saya. Dan sisanya untuk kebutuhan saya sehari-hari. Memang satu usaha apabila sudah kita tekuni lama kelamaan bisa membuat kita berhasil, dengan syarat kita harus sabar, kita harus belajar bagaimana melihat potensi yang ada pada diri kita, potensi tempat kita membuka usaha dan potensi bahan bakunya. Itulah beberapa saran saya kepada ibu-ibu yang lain , apapun usaha yang dijalani, kalau sudah ditekuni dan dirasakan susahnya dan kita berhasil melampauinya kita akan memetik hasilnya dikemudian hari. Jangan baru saja berusaha dan rugi langsung berhenti. Belajarah mengapa kita rugi, apa penyebabnya dan bagaimana jalan keluarnya. Jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepada ahlinya. Insya Allah pasti berhasil. Demikian sedikit kisah saya, dengan maksud saya ingin berbagi dengan orang lain, agar kita semua menjadi wirausaha yang berhasil. Nama saya: Sataria, nama suami :Basuki Raharjo, Nama anak: Ririn dan Aditya
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 16
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Suara hati
KETIKA AKU MENJADI TKW
s
aya sangat bersyukur atas kemampuan yang saya miliki sekarang ini ,terutama kepercayaan pada diri akan kemampuan yang saya miliki ,misalnya bukan saya saja yang bisa bekerja diluar negeri sebagai TKw dinegeri perantauan.Bahkan orang lain juga bisa ,tetapi apakah mampu mencapai titik keberhasilan .sekarang ini banyak saudara-saudara kita yang ingin mencobanya atau (menjalaninya )tetapi ingat satu hal kita jangan sampai ditipu atau diperdaya oleh orang lain maksud saya jangan sampai kita dibodohi oleh mereka ,apalagi menindas kita harus melawannya,jangan lemah dihadapan mereka supaya kita tidak ditindas atau ditipu daya oleh mereka . Perlu kita ketahui bahwa langka-langka menunju kesuksesan itu bertahap-tahap,seperti misalnya pertama pasti ada niat atau kemauan bukan dalam arti adanya pemaksaan dari orang lain melainkan dari diri sendiri,setela itu baru kita menentukan kepada sponsor (PPTKIS) mana yang bisa dipercayai maksud saya yang jujur dan bertanggung jawab sampai ketujuan yang dituju, kalau sudah ada kesepakatan baru kita memeriksa kesehatan (medical) dan apabila hasilnya fit (tidak ada penyakit)baru kit a berangkat,maka dari itu setelah sampainya dipenampungan disitulah Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Oleh: Maryam
kita dibimbing dan diajarkan bagaimana cara atau kebiasaan dinegeri seberang, disana kita diberikan pendidikan selain menulis dan membaca juga mengajarkan bagaimana cara menyesuaikan diri dengan mereka, kalau sudah menguasainya lalu kita melakukan pasporan disana juga kita dit anyakan t ent ang berapa umurnya ,status ,pendidikan serta pengalaman, sesudah itu baru kita diadakan PAP maksudnya,disana kita diberi arahan tentang apa saja kita lakukan setelah tiba disana. Diperkirakan dua, tiga hari baru kita diberangkatkan ,setela tibanya disana tepatnya di airport disitu kita ditampung setelah majikan menjemput disitulah kita tahu sosok orang disana setibanya dirumah majikan kita diperkenalkan dengan anggota keluarganya,dimulai dari orang tuanya sampai keanak-anaknya. keesokkan harinya baru kita bekerja dengan pekerjaan yang belum pernah kita kerjakan membuat kita heran dan cangguh disitulah kita mendapat pengalamam dari yang tidak tahu menjadi tahu satu, dua hari berjalan akhirnya satu bulan tiba ,mulailah kita menerima gaji pertama dengan jumlah 600 Real mata uang disana .dan kita menandatanggani suatu kwintasi yang isinya membuktikan bahwa gaji pertama sudah diterima. Yang mengherankan lagi disitu kita belum menguasai bahasa. memang modalnya engak seberapa tapi akhirnya juga bisa ,dengan bahasa plak-plakkan
yang pada akhirnya akan mengerti juga,kami tidak lupa biarpun kami disana tetap berkomunikasi dengan keluarga walaupun melalui surat atau telepon.satu bulan berlalu bahkan satu tahun pun berlalu sampai akhirnya dua tahun batas kont eraknya selesai dis it u perasaan kita bercampur antara senang dan bahagia akan tibanya ditanah air ,bisa bertemu lagi dengan keluarga. Memang sekarang ini bangsa kita bukan bangsa yang bisa dijajah lagi atau diperdagangkan , apalagi saat ini lagi dibahas tentang perdagangan TKW yang sedang berlaku dinegeri kita zaat ini, saya berharap bagi temanteman saya yang masih ada diluar sana jangan biarkan diri kita diperjual belikan secara senonoh atau tidak baik , saya harap pada pemerintah supaya memperhatikan nasib saudara-saudara saya yang ada diluar sana tolong diperhatikan , ada satu hal yang ingin saya sampaikan khususnya bagi pemerintah ,sampai saat ini saya masih bertanya kenapa kita dengan mudahnya diperjual belikan karena kurangnya pengetahuan maksudnya akan kurangnya mengenal angka dan huruf yang dikenal sekarang ini “ KEAKSARAAN “ . Kalau kita tidak mengenal huruf dengan mudah kita diperdaya ,bisa juga dengan menandatanganni suatu surat pernyataan atau dokumen yang berisikan hal-hal yang kita tidak tahu apa isinya .sekian dari saya dan terima kasi.,,,,,,,
Halaman 17
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Kontak Tani
MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK Kompos dapat dibuat dengan bahan dasar sampah dari dapur seperti kulit buah,sisa sayuran dan daun pembungkus. Dari limba pertanian seperti Jerami Padi,daundaunan,sekam,dedak halus,dan kotoran hewan dengan bantuan efektive mikroorganisme (EM). Sehingga Proses prementasinya cepat. Pembuatan E f e c t i v e dengan gula pasir ,bekatul, microorganism ) terasi.dan air bersih didalam panci. Masak hingga mendidih, lalu didinginkan;2)Tambahkan satu sapi murni dan isi perut sapi atau kambing, aduk hingga tercampur rata3)Untuk Mengetahui apakah EM kita berhasil apabila muncul gelembung dipermukaan bahan. Pembuatan Bokashi (kompos).
Efective microorganism (EM) merupakan biodekomposer yang banyak digunakan dalam proses pembuatan kompos. Bakteri Pengurai ini akan membantu pembuatan kompos lebih singkat,mudah dan berkualitas. Alat dan Bahan:1)Susu sapi murni 2 liter;2)Isi Perut (lambung) kambing atau sapi secukupnya;3)Gula Pasir satu kilo gr am;4) Bekat ul sat u kilogram;5)Nanas satu buah;6) Terasi ½ kilogram;7)Air bersih 10 lit er ;8) P anci;9) P arut an at au Belender;10)Kompor Cara Membuat: 1)Haluskan dua buah nanas dengan menggunakan parutan atau belender. Campurkan
Bokashi adalah kompos yang dibuat dengan menggunkan EM . Kata bokashi berasal dari bahasa jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organic yang sudah diuraikan (dipermentasikan). Pembuatan bokashi harus dilakukan ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan terpaan air hujan. Tempat ideal untuk proses pembuatan bokashi adalah tempat yang agak luas, memiliki atap dan lantainya terbuat dari semen. Alat dan Bahan: 1)Jerami;2) Pupuk kandang atau daun-daunan 200 kilogram;3) Sekam atau serbuk gergaji 200-300 kilogram;4) Air bersih secukupnya;5) Gula pasir 20 sendok makanEM 200-250
ml. Cara Membuat:Cacah bahan berupa jerami atau daun-daunan agar bentuk lrbih rapi dan memudahkan prosae penguraian,Campurkan Bahan berupa sekam atau serbuk gergaji, aduk hingga merata, Buat larutan dari EM4 ,gula pasir,dan air. Aduk hingga benar-benar larut dan tercampur rata,Campurkan larutan secara secara merata dibahan yang telah disiapkan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik. Dengan menuangkan larutan sedikit demi sedikit, Buatlah dalam bentuk gundukkan dengan tinggi 20 cm sampai satu meter.Kemudian tutuplah dengan plastic, karung atau kain terpal,Aduk (bolak balik) setiap hari agar suhu pada bahan tidak terlalu panas.Rapikan dan tutup kembali Proses ini akan berlangsung selama delapan hari.Ciri-ciri bokashi yang baik adalah memiliki cirri gembur,dan sudah tidak mengeluarkan bau. Dan siap digunakan untuk tanaman. Cara menggunakan Bokashi pada tanaman didalam pot, Ambil dua bagian tanah atau satu bagian bokashi (2:1) Kemudian dicampurkan dan diaduk hingga merata . dan tanaman siap ditanam.
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Halaman 18
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
SUARA PEREMPUAN
Nama Saya Maryam, sehari-hari sebagai bakulan ikan keliling, anak saya berjumlah 7 orang dan suami saya bertani. Saya tinggal di Dusun Marga Makmur Desa Empang bawah, Melalui koran ibu ini saya berharap kepada pemerintah agar dapat diberikan tambahan modal usaha agar kehidupan kami bisa meningkat. Anak saya sekolah hanya sampai SMA dan yang paling kecil masih kelas 5 SD. Saya kadang berjualan kadang-kadang tidak karena modal yang ada habis untuk makan seharihari. Dan saya sangat membutuhkan tambahan modal usaha..
N
ama saya Masriguan saya berharap dengan adanya Koran ibu, ini dengan harapan untuk memperdulikan kami yang mata pencariannya tak menentu .Saya minta bantuan modal demi untuk melanjukkan kebutuhan seharihari.karena meningkatnya harga sembakau sekarang ini, dengan harga tak terjangkau Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
tampa penghasilan yang tak menentu.Saya berharap bagi siapa saja yang membaca Koran ini harap di perhatikan Sekian keluh kesah dari saya harap di perhatikan,saya ucapkan banyak-banyak terima kasih semoga harapan saya di tangapi . Sementara ini saya dan anak saya sangat membutuhkan pekerjaan saya berharap kelak nanti supaya anak saya mendapat pekerjaan yang memadai maksud saya sekarang ini anak saya sangat membutuhkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya .Saya mohon kepada pemerintah untuk di sediakan lapangan kerja di daerah kami yang memadai Harapan anak saya sama dengan anak-anak lainnya.Mudah-mudahan deengan ini kami di perhatikan ,sekian harapan dari kami. Saya aturkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya,Wassalam.
Halaman 19
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Nama saya JUHAEFA sama dengan ibu-ibu lainnya,saya ingin minta bantuan modal .dengan adanya Koran ibu ini saya berharap supaya siapa saja yang membaca harap di perhatikan .Saya sangat mengharap apabila suatu nanti harapan kami di tangapi kami sangat aturkan banyak-banyak terima kasih dengan kelangsungan inikami sangat senang sekali karena harapan kami tak menipis jadi semangat kami semangkin menyala , kami ibaratkan „‟pisau yang di asa lama-lama makin tajam‟‟maksudnya kami sangat mengharap supaya kami di perhatikan demikian harapan kami mohon di pertimbangkan, kami berharap kepada pemerintah untuk turun mengakan kunjungan kedesa-desa dalam rangka kebersihan lingkungan karena banyak sekali para ibu-ibu yang mengeluh akan kebersihan lingkungan seperti „selokan air‟ yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah bagaimana cara penanggulanginya .seandainya keluhan kami tidak di pedulikan berarti lingkungan kami terkena „‟air limba‟‟ Bisa di bayangkan kalau limba ini tertular bayangkan banyaknya warga
SUARA PEREMPUAN
masyarakat yang tertular bahkan banyak lagi yang menjadi dampak negative seperti tumbuhan dan hewan ,Tumbuhan akan menjadi lyu/ mati sedangkan kalau hewan bisa juga musnah .demikian dari kami harapan kami satu-satunya yaitu di perhatikan /di pedulikan.WASSALAM.
Terima kasih kepada DILA MENGAS dengan adanya Koran ibu ini saya mendapat pelanggan yang lebih dari satu maksud saya dari desa-desa lain bahkan dari kecamatan lain mereka banyak membeli gadung saya KABATIA (dayani) sangat berterima kasih karena dengan ini usaha saya makin maju begitu juga kepada para pembaca Koran ibu/dila mengas . terrutama kepada bapak bupati yang sangat mempedulikan rakyat kecil seperti saya ini yang tak ada pekerjaan tetap sekian dari saya .saya haturkan terima kasih mudah –mudahan ibu yang lainnya juga di perhatikkan seperti saya ini. Sekali lagi saya berterima kasih pada DILA MENGAS. Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan
Ucapan Selamat
REDAKSI DILA MENGAS MENGUCAPKAN
SELAMAT HARI RAYA IDHUL ADHA 1431 HIJRIYAH SEMOGA DENGAN SEMANGAT BERKURBAN Mari KITA KORBANKAN WAKTU SEDIKIT UNTUK MEMBELAJARKAN WARGA BUTA AKSARA DILINGKUNGAN KITA
WARGA BELAJAR KORAN IBU DILA MENGAS