UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALSARI PURWOSARI GIRIMULYO KULON PROGO Wahyu Ari Wibowo Rosalia Susila Purwanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 11 siswa yang terdiri atas 5 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, tes serta dokumentasi. Data yang telah diperoleh dianalisis deskriptif dengan menggunakan rata-rata dan persentase ketuntasan siswa. Hasil Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH), diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan dari yang semula sebesar 61,90 meningkat pada siklus I menjadi 75,09 dan meningkat menjadi 78,54 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari 36,3% pada pra siklus menjadi 63,3% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. Selain itu, aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari 67,48% pada siklus I dan meningkat menjadi 76,65% pada siklus II. Dengan demikian membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo. Kata Kunci: Prestasi Belajar IPS, model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) ABSTRACT The purposed of this research was to improve social learning achievements used cooperative learning model Course Review Horay (CRH) type of IV class at Tegalsari Elementary School Purwosari Girimulyo Kulon Progo. This research was conducted on IV class at Tegalsari Elementary School Purwosari Girimulyo Kulon Progo Academic Year 2015/2016. Objects research were 11 students, consisted of 5 male students and 6 female students. Research type was a Class Room Action Research (CAR) with several stages, namely; planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques were observations, interviews, tests and documentation. Data analyzed techniques used descriptive average and percentage of students completeness. The research results evaluation that the average score of the student learning has increased from the previous increased to 61.90 in the 1st cycle became 75.09 and increased to 78.54 in the 2nd cycle. While the percentage of students competeness learning rose from 36.3% on pre cycle 63.3% in the 1st cycle and in the 2nd cycle increased to 81,81%. In addition, the activity of the students also increased from 67.48% in the 1st cycle and increased to 76.65% in the 2nd cycle. Therefore cooperative learning model Course Review Horay (CRH) type can improve the social learning achievement of IV class at Tegalsari Elementary School Purwosari Girimulyo Kulon Progo. Keywords: Social Learning Achievement, Cooperative Learning Model Course Review Horay (CRH)
1
PENDAHULUAN
siswa terjalin dengan baik. Dengan demikian, perlu diperhatikan dalam menentukan metode atau model mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan yang dimiliki guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Senada dengan pendapat yang dikemukakan Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, (2011: 5-6) Salah satu tantangan mendasar dalam mengajarkan IPS dewasa ini yaitu cepat berubahnya lingkungan sosial budaya sebagai kajian materi IPS itu sendiri. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial budaya bersifat multidimensial dan berskala internasional, baik yang berhubungan masuknya arus globalisasi maupun masuknya era abad ke-21. Masalah tersebut semakin serius manakala dihadapkan kenyataan bahwa selama ini mata pelajaran IPS kurang mendapat perhatian semestinya. Padahal, dengan memahami IPS dapat membimbing siswa menghadapi masalah-masalah sosial yang terjadi dengan lebih arif dan bijaksana. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPS masih dipandang sebelah mata saja, dengan permasalahan tersebut bisa dilihat bahwa akan berdampak pada menurunnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga prestasi belajarnya akan menurun. Saat ini, banyak yang menganggap prestasi belajar tidaklah penting dari membentuk akhlak dan lainnya, padahal prestasi juga penting dalam pembelajaran. Dimana prestasi tersebut yang menjadi tolok ukur atau patokan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sehingga dapat diketahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan sebagai seorang guru. Permasalahan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo didukung oleh hasil wawancara dengan guru kelas. Berdasar hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo dalam pembelajaran IPS belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
Pendidikan merupakan salah satu ranah yang memiliki peran penting untuk menjamin kemajuan bagi bangsa dan negara. Pada era globalisasi sekarang ini, dalam menghadapi kehidupan yang selalu berubah diperlukan adanya pendidikan bagi seseorang dalam menghadapi perkembangan dunia. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Hal tersebut berguna sebagai bekal agar seseorang mampu memandang kedepan kehidupan yang penuh tantangan serta berperan dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan manusia. Pendidikan hendaknya dijadikan sebuah kebutuhan hidup oleh seseorang pada masa sekarang ini agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, serta tuntutan zaman yang menuntut seseorang untuk selalu belajar. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pembelajaran yang mengembangkan ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Pendidikan dasar merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan seseorang. Pendidikan dasar adalah pondasi bagi seseorang karena pendidikan dasar memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dasar pada seseorang untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dalam pelaksanaan pembelajaran di pendidikan dasar berbagai pihak yang berkaitan dengan proses pendidikan yakni guru, siswa, pemerintah harus dapat memenuhi tuntutan kurikulum agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Proses belajar mengajar juga harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selama pembelajaran guru harus bisa mendorong siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Penggunaan metode, model, dan inovasi dalam pembelajaran juga diperlukan agar dalam penyampaian materi tersebut mudah untuk dipahami oleh peserta didiknya serta siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Suasana atau iklim belajar mengajar perlu diciptakan seefektif mungkin sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan proses belajar mengajar bisa tercapai jika interaksi guru dengan
2
ditetapkan sekolah yaitu 70. Rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo dari 11 siswa hanya 30% yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 70% belum tuntas atau nilainya di bawah KKM (70). Dari gambaran tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo masih rendah, untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, dan tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran IPS. Melihat permasalahan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo tersebut, peneliti bersama kolaborator berinisiatif menetapkan alternatif tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dengan cara meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) yang akan digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo.
2. Pengertian Belajar Nana Sudjana, (2010: 5) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. 3. Pengertian Prestasi Belajar Syaiful Bahri Djamarah, (2012: 21) menyimpulkan bahwa prestasi adalah hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Dengan demikian, dapat diambil pengertian prestasi belajar, yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. 4. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Nursid Sumaatmadja, (1980: 11) mengemukakan bahwa secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya. Pokoknya mempelajari, menelaah, mengkaji sistem kehidupan manusia dipermukaan bumi. 5. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, (2015: 80-81) juga mengemukakan hal yang hampir sama tentang model Course Review Horay, yaitu model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak “horee!!” atau yel-yel yang disepakati. Model pembelajaran Course
RUMUSAN MASALAH Berdasarkanlatar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo?” KAJIAN TEORI 1. Pengertian Prestasi Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: 276) mengemukakan bahwa prestasi merupakan hal yang mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja.
3
Review Horay juga merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya. Pembelajaran Course Review Horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Sintak langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay menurut Miftahul Huda, (2013: 230-231) adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab. c. Guru membagi siswa dalam kelompokkelompok. d. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru. e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru. f. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. g. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda checklist (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya. h. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horee!!”. i. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horee!!”. Menurut Miftahul Huda, (2013: 231) model pembelajaran Course Review Horay memiliki beberapa kelebihan, antara lain: a. Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya.
b. c. d.
Model yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan. Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan. Skill kerja sama antarsiswa yang semakin terlatih.
METODE PENELITIAN Penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilaksanakan di kelas yang tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo dalam merancang kegiatan pembelajaran. Guru berperan sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan peneliti berperan sebagai observer. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo. Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni semester II tahun ajaran 2015/2016. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 11 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan proses dan hasil yang diperoleh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Adapun desain penelitian yang peneliti gunakan adalah desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin
4
McTaggart, (1988: 11) desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Dari data yang telah diperoleh dan dianalisis, dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran telah mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu guru terampil dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dalam pembelajaran IPS sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan bervariasi. Sedangkan bagi siswa, dapat mempermudah dalam memahami materi yang diajarkan guru karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) siswa dituntut untuk memahami secara mandiri materi yang telah disampaikan dan ditunjukan dalam diskusi kelompok sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat. Selain itu, siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar IPS siswa dapat dilihat dari persentase hasil tes evaluasi siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari 36,3% pada pra siklus menjadi 63,3% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 4 siswa yang tuntas dalam pra siklus menjadi 7 siswa pada siklus I dan meningkat menjadi 9 orang pada siklus II. Adapun grafik peningkatan hasil evaluasi belajar siswa sebagai berikut.
Gambar 1: Model siklus penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi yang di jelaskan sebagai berikut: Observasi atau Pengamatan, wawancara, tes, serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes setiap siklus. Proses analisis data observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif untuk melengkapi data sehingga data peningkatan prestasi belajar siswa lebih akurat. Sementara itu proses analisis data hasil tes setiap siklus digunakan untuk mengukur seberapa jauh peningkatan prestasi siswa. Penelitian ini dianggap berhasil jika 70% siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progosudah bisa mencapai KKM mata pelajaran IPS. KKM mata pelajaran IPS disebutkan 70 adalah standar minimalnya. Peneliti mendorong peningkatan prestasi siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Dalam penelitian ini, peningkatan prestasi belajar siswa dianalisis dengan mencari nilai rata-rata.
Gambar 2: Persentase Hasil Evaluasi Belajar Siswa Selain nilai evaluasi belajar siswa yang mengalami peningkatan, skor aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Secara keseluruhan aktivitas siswa meningkat dari 67,48% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 76,65%. Persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) mencapai 75% pada siklus I dan meningkat sebesar 82,5% pada siklus II. Berdasarkan wawancara siswa juga menunjukkan adanya dampak positif dari
PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo menunjukkan
5
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course review Horay (CRH). Dari data yang diperoleh, siswa berpendapat bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan sangat menyenangkan. Menurut siswa, mereka menjadi lebih mudah memahami pelajaran yang telah diajarakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik karena siswa dikelompok-kelompokkan serta guru dalam menyampaikan materi lebih mudah diterima. Mereka juga mengungkapkan bahwa ada sedikit kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu beberapa siswa berisik dan kurang memperhatikan. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay membuat siswa menjadi lebih bersemangat karena mereka suka menebak kata-kata yang kemudian ditulis dalam kartu yang berwarna-warni. Kesan-kesan dari beberapa siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay yaitu mereka menjadi lebih cepat dalam memahami materi IPS serta nilai mereka menjadi lebih bagus dari pada sebelumnya karena dalam mengerjakan soal LKS saling bekerja sama dan saling membantu. Adapun grafik peningkatan aktivitas siswa sebagai berikut.
yang lain. Peningkatan aktivitas siswa terjadi karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) siswa lebih terlihat aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, terutama aktif bekerjasama dengan anggota kelompoknya dan menjawab pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori yang menunjukkan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) yaitu pembelajaran menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya, pembelajarannya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan, iswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan, dan dapat melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada kelas IV SD Negeri Tegalsari Purwosari Girimulyo Kulon Progo dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) memberikan suasana baru dimana strukturnya memiliki keunggulan yang membuat siswa lebih berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton karena diselingi dengan hiburan. Selain itu, semangat belajar siswa menjadi lebih meningkat karena suasana belajar berlangsung menyenangkan dengan bentuk kompetisi. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) kerja sama siswa sangat dibutuhkan dalam mengerjakan lembar soal latihan. kegiatan pembelajaran juga menjadi lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas dan nilai evaluasi belajar siswa yang meningkat. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan dari yang semula sebesar 61,90 meningkat pada siklus I menjadi 75,09 dan meningkat menjadi 78,54 pada siklus II. Sedangkan persentase
Gambar 3: Peningkatan Aktivitas Siswa Peningkatan prestasi belajar siswa meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) guru menyampaikan materi dapat dibantu dengan media dan aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan siswa sehingga materi yang disampaikan mudah untuk dipahami. Setelah selesai penyampaian materi guru menguji pemahaman siswa dengan soal dengan model yang digunakan membuat siswa menjadi termotivasi untuk aktif menjawab dan bersaing agar menjadi yang terbaik di antara kelompok
6
ketuntasan belajar siswa meningkat dari 36,3% pada pra siklus menjadi 63,3% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 81,81%. Selain itu, aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari 67,48% pada siklus I dan meningkat menjadi 76,65% pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena. Kemmis, Stephen dan Robin McTaggart. 1988. The Action Reserach Planner. Victoria: Daekin University. Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nana Sudjana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nursid Sumaatmadja. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alumni. Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetansi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
7