Vl. MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAMAN DZ KOTA BATAM
M d a h Pmbmgunaw Perumlrhan dm Pemukfmsln
61
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam ymg set= 14,67% p a Perw telah mendorong terjadinya -&atan
teb& pesat, yaitrJ
W-131hsebesar
ynng bsar se@ pan&&
dasawarsa lalu rats-rata sebesar penduduk yang jauh
&j
15,17% selama 1940-2000. P&&ntm
penduduk
dmpak lmgsung migrasi y ~ m g tinggi* kt& rnenyebbkan
berbagai kebuaan hidup, ymg trdak h y a naeriputi penyedim lapangan
kerja, p y e d i a a n m
a d m prasarana pelayaraan publik sep%jdan, air h i h ,
pcndidikan, kescttatm, tettlpi
jugs
penyedim permahan. 8ahkan ketersdaar~
punahan mnqrakm ha1 ymg pentmg baik W
t d a i segi kern*
kehgst~~lgm
pembangunan, temtama baa kqmtingan pingkatm smbrdaya man11sia dm
kesejahteram masyarakat.
H a d paelitian y a q &&&an
oleh Lemtek U, d e w membagi p&&k
kepada empat tingkat pndapatan @rgh utcome, upper middie, lower middle &n low),
merrunjukkan peningkatm kesmjangm demand-mppiy pmmdm Kuh Batam dan t a 3 . r ~1998 hingga 2UM. Aka d i l h t dwi sisi sup&, jjumlah supfly penrmahan relatif
mengtkuti poh distribusi strata pndapatan penduduk, &ngkan
CJari sisi demand,
temyata jumlah demand permahan retatif tderbanding terbdik den-
sbab pendaptzln
pududuk ( h i t Gambar 14). Jumlah pemkkm mab lebih bexu pads golongan pen&&
hrpendapakn
krpendaptm mam&
rmdah
dihdingkan
dmgan
golongan
pnduchlk
dart tinggi. Scmen&r;t bmhakm data primer penelitkin hi,
jumlaSr ge.ndud& terbesar trmad;n patla strab pmdapa.ttw mmeqgih, kemudian
waktu tersebut, dimma trn~ukg o l m p pmdqxim upper middle adidah 3 $6, sedangkan
goloazgan I M P
middle dan low, rasionya addah 0,54 dm 027. Selertgkapnya pnbrm
GamW 14. Perbandingan Pimnida Pendqatan Paduduk dmgm Belltuk Ramida Pmintaan dan P e n a m Rmah di Kata Batam T&m 2002. (Sumhr . Pirmtda drolah d m data primer penalitim inx, sedaogkan
~~
p~amidapmmintam dan penawwm nrm& diolah dari data has11 penelitum oleh
rant& UI).
kosong ymg dibangun develop unhk golongan pmduduk bapendapalan
disisi lain kita mat pwkmbangan p e : a a n liar yang
adalah kmna p&
bwhmbah dnri hhm ke
dasmya w m legal smeormg yang bra& di 94
w,raamm
i f W
helm
memiliki rum&. Sewaktu-waktu jika Man tersebut d i b i d k a , mztka mreka b e q e h g mtdc &gum. Dm ketidak legalan status perumdm ria tersebut. rnenuntut soiusi m & m p e r m a k n legal yang terjauj&m s c a m &onomi
deb lapisan
Tahun
a &
sen&,
Eduasi Master Plan &relarig 1998.
dan 16,32% bukm mi& sendiri. Dari tiga k e ~ m a t myang ada saat itu,
38,50%, Meskipun perbmdmgm ini sang& k s i f a t relatif magkgat mtuk tahm 1995 mmp;rkan has9 data sampel dm taxxun 2000 m
e
m hasrl data sensus, namun
demikian setidaknya reahtas iai h a w dimmati tenlemg stmakin besarnya kesenjangm so-
dibidang pawnahan di K&
Ratam. Selmgkapnya status kepmilikrm rumah di
Kota Batam &pat dibaca pada Tabel 30. FWa-rata iuas tam& pada tahm 1995 untuk
permahan addah 70 M2, dimana luas bangum ad;llaIr hQ M2. W data ter;ikhr iui dapat &kdui tinggmya rasis m a h terhadap tan& (85,71%), yang meatcaminkan
mta-rab semmgh smpitnya tanah yamg tersisa mbulr kegmaan lain se;eiain rim&, dm juga mmjukkan tin&&* keyadatan yang timggi.
Tatref 30. Status K e p e r d i h Rrrmatr di Kota Wrn TlPbiun 1995 dan 2000. KECAMATAN
--
Sumber - Disadut d m dmlah dan b u h Pm~rogramJangb Men& I 9%/1997 - 2000D001 Kota W a r n m u h V) unhlk data iahun 1 BPS, <Jan dsri h u h b i l S a u s Penxmhm K K B&am ~ Tahw 2000 untuk dats hhun 2000.
Mas& bedasarkan atas RDS di atas, &sar
7333% dari
y m g ad;t di Kata
Batam mm~pakaxtrumah permmen, dan xlebfinya rnenxpakan m a h semi prrnanen
dm r m permanen. R
d
p
~
i r td m W nunah yang semua b h y a , bak awp,
lantai mqun dhdhgnya tabuat dari bahm tahm lam% h a m ddam waktu r e W lama tidak mudah magahm kmsakan. Rumah semi permanen add& runaah y q
tyxabiln 2 (dm) badan rfari Mmnya b&
a@, lantrti mupun rjindhgnya tert,uat
Man tahm lama. Rum& nun permanm adalah +$la lantai maupun dindingnya kuat
dari
salah satu bahamya baik atap,
bahan tahan lama.
H e r d a s d m atas realitas perkembgnn perurnahan yamg bedaqpmg di Kata Batam, maka prumahan d1 Kota Batsm dapat digolongkan mcnjadi 3, yaim pr&ma, pmmdm yang & b g u n sesuai den*
ptmm-nm
bkasl prumhan.
Kedua, p m h m y m g tumbuh tak tmmcana dan hdak layak bum, baik pada lukasi yang sesraai pnmlukkan atau bukan pda L k i yang muai @an
pmhdhmya,
d e n p tanpa adanya izin pmefintah atau alas hak y i q syah (rumah liar). Ketiga, addah p d a n yang d i b a n p of& developer atau pengembang pmmahau swasta.
Uhnping fenomem sulitnya sebagm besar war@ untuk mendapatkzur
p e : d yang layak dm legal, sehngga mend~ongsebgmnya mendirikan atau
rnmblil'mmyewa rufi, krnpta badasarkan h a i l Suwnas pe~ldudukt&un 2000 lalu, tubpat jroni atau paradoks r d t a s pcmbar~gmangmrnahan di Batam, yaitu bermman
& n p bewayit paminkam &an rum& juga ternyata jumlah 4 yang tiijalc &mi
atau kosong juga celatif k s a r yaitu I f ,41% h i total rumah yang a h di Batam. Sedangkan UII*
di M
u Batam smdiri terdapzlt 12% rumah yang ti&
&mi. Dari
total rumah yang kosong tersebut j d a h terbesar tefletak di wilayah perko,trtrm sepefti Sagdung, M&a Kuning, hloi M,Rdoi, Belim, Tibm h r i , Tiban Lama, Tiban
hdah, Bukit Jodah dim 8engkong h u t . Selengkapnya &stribmi rumah di Koia Batam menurut penghunimnya dan kaamatmnya seperti pada Tabel 3 i .
Selaras d m p i d tersebut di atas, Ren'5lra Kwta Batam 2001-2005 juga menjelaskan 7 isu strategis yang berkaitm dmgm bidang pmbanwm m a h m yaitu:
a. Belum teriatmya secant b k tata rum8 kota, sehkgga mmgaibattean kernacetan, kesamawutan dm ban& pada bekrapa d a y a h .
b. Timbuhya pernukhan kmuh akiM d a i ~
~
y pemukiman ; d
hmasalah pada lahan yang Eid& sesuai dengan pmhkkannya.
c . Rendahya parhpasi m a s y a d a t ~ u&
swash
pxlingkatan p e x l y d m pemahan, kmasuk m
dm pemrin~&untuIe
a dm pmsaranmya.
d. Masih klum terselmwanya d a g m b& mad&
ban-
dm
kawasan khusus.
Kurang bdmbangny% kawam dm Iin-w
@I.
pemukiman pdesaan d m
hinterland. f. Lamhnya s m h r daya manusia daXam pmgelolaan tata kota. g. Sulrtxlyn merqmoIeh M a n bh bangunan d m mahalnya Rargif, karma
dipenganahi ukh &la1 aietltrta %kg.
6.2.
Perkemhangam Pernukhan Lkr
Secara M m i s reditas pmdcbm liar dmiban juga d m , merupdcan
fenamma yang hampir sdalu merry&
perkembangam kota-kota di brtragai tempt di
negara-negara kkembang. Dari hebempa kota yang dipq*
oleh M a t j o y pada
rentang 1 W - 1970, yakni Dar Es S a h (Tanzania), Dakar (Senegal), Karachi (Pakistan), Ankara f Tdci), Mmico City, Lima (Peru), Buenaventura (Columbia) dan
Mamar#>(Venezuela), j d & penduduk pemukimm liar pa& setkip bta-kota tersebut berkisar antam 33% kin=
80% d a i s e M penduduk di kota ksangkutm (Daldjwni,
1998). B d h u Taylor (1972) m n y a h k n bahwa fenomena di abs mempakm suatu gejala yang lumrtih
di h a ibu kota Asia Ten-,
yaitu Bangkok, Jakarta, W a ,
Kdalumpur dan SingapIra, dm dansebanyak 37% dstri pendud& kota hidup dalam kondisi d&m,
h
a texkecdi Singapma, masdahnya kim lama menjadi semakin gawat.
Meskipun menurut Taylor tidak ada tokasi krtmtu yang h o r a k umum bagi
perkampmp miskin tersebut (pemukiman liar, dums atau sejenimya), namun secm @s
b a r ia mengpolongkan k e h empat tiyse, yaih jenk Irampung-kampmg di
sebdafi d a r n kota, kelompok pnglnmi liar terpusat di tagah kah, damah gubk liar di
pin-
kuta dan t e & b
kelompok pnghuni gubuk magambang y m g tin&
&fam
perdu (rum& Fempung). Lokasi-lohi di perkotaan ymg umumxxya dimribah oleh jenis
pernukhan ini M a h pin&
mwa, teiuk dangkal, tanah kasong tempat penumpulran
sampah, pingpan re1 kereta q i ,
tanah kosong pin*
jalan, dan t
d kosong h k a t
pasar. Di Indonesia, her- studi yang dilakukm olch Sobirin (2001) atas bekrapa
kotn, s q & i Jakarta, Bandar Lmpung, h i dan Sintan& diperoleh gmbam sebaran
pemukiman liar am kumuh yaw menempati kawasan pusat koh, s e k e k g pusat m h mu pdagmgan (pas=). Daldjami mmjelasknn kwendmgan lokasi pemukirnan liar
atau kumuh ternbut dal& di d e h tempt " p ~ p a j i w a "harim mereka, baik di kawnsm pin&
d e n p 1-i
kuta mauptm kawasan pusat kota. Denbwn demikim motif prmrmzty
kmja, rnenrpakan pola yang knynk ditemukan path kecendmgm
sebaran pemukimem liar d~hrbagaikcrta. Pmukiman liar di Kota Batam s e w f a umum juga rnmiki pala sebaran yaw hmpir mirip dengan pernukilnan liar yang bmkr~bangpa& sebagian besar koh, bajk di
Indonesia mupun di new-negnra Me-g
umumrxya. K&pan
tersebut &pat
chtmukkan pada pendarnan liar yang tumbnh dl lawasan dekat lokasi in&&
(seperti
Kztwasan M u s h Batamin&, Kawasm fndwtri kkugang, d m &wasan
hdustri
Birxtang fB& Ampar)), d m dekat loka~ipasw (seperti kawasan pas= Sagulurtg, p a x S q a i k p a a , m a r Jodoh). Berkembangnya pemukiman Ear di kmasm ini memiliki
b t a n yang erat d a g m &i&a ekonomi yang slr3a di sekitanrya, yang menmpalran
sumber &ah
baa sebagan bsar para p d u d u k ptdcimm liar. %lain pada tctkasi-
lokasi debt alctifitas industri, gerdagangm dan p a w , p u k ~ m liar n pga tersebar pa&
lohi-i&si tan& kosoqg dekat kompleks p e r m a h (estate), hbn kok cacdzmmt
urea atau ping* jalan arteri. Pala sebxan pemukim liar terakhir inilaA yang jitxmg d~temukanpmia Ire-kota iainnya.
Lebih kwariasinya p h sebarm pernukhan h di Kota Batam dibamkgkm dmgan kota-kota fain, diwbabkan karma spmd& pula pembanpm Kota Batam sebgai sebuah pusat p model pem-
d
h dmgm status boded zone. Ti&
clapat dietalckart
y m g h p l m e n t a s i di Kota Batam, dimana status tanah y u g teih
dijadilr;m 5ebngai tanah n e m menyetrabh s&@m
hem tan;rJr di w i l d
ini
menjadi swlah-afah tanpa turn. Pmgmbildihan olch n e p a afas $anah yang scmula
milk pduduk tempatan, rnendorong sebagian penduduk mtuk k e m h menjml tanah
mefeka di.hwatr tnngan, atau medixkan sebagb taaah-tanah tersebut: dikvasi oleh para pdatmg. Dm kmpleksicas prsoalam pemdcinm liar mmjadi semalrin 4
5
&bat demnya anrs migasi w u k ke d a y a h ini d a i wkyabwilayah iain di nusallm.
Dalam pers&!if' nasio@ basllya migrasi m u k penduduk ke Kota Batam tidak &pat dipisahkan h i malitas ketimpmgan pembangunan antar vrlayah ymg terns
melebar. Pa& kondisi panbangunan seperti ini, hadiraya pmt-pusat p e r h m w ( s w Batam), menjadi magnet ymg menarik surplus tags kaja yang ada di pedesam
atau sebagian perkotaan, m e mmcxi pmtufigm ke wilaph pusat ~
b
Pada kasw kota-kota yang lebih dahulu berkembmg, v r t i Jakarta, Sufabaya, Bmdx
Lampung, Pekanbafu dan laimya, sebafnn pernukhan JiaF r e i f t d t a s @tu
pada
h a s a n daerafr milk j a b , bantaran kdi (sunp'), p i n w re1 kereta apa atau sebagan
-ah
kusong di kawasan pasar. Relatif teibatamya m
pmukim liar) ti&
g g e d para rnvudkr (talon
dapt dilqmkan deh status ranah di uri'layah ini yang hampix
selurdmya tehh terdisbibusi kepada kepemtitlmn individu& bulcan pub1i.k ( n e w ) .
Kondisi kejelasm property ngkt demrkran, menyebabkan setiap orang bwpikk p u l h kali untuk m m b a n p sesukanya pa& tmah-tad kosong yang ads. B&da
hgan
b u s Batam, d k h p k a n oleh keahm semakin sditnya Inpangm kerja dm lapangan
us&% suginya aks%s ke perbnrrfian secara legal, h @ y a
h & ; am a h y m g d r h g u n
ofeh developer, serta status tanah ymg merupnkan tanah nearn, tidak dapat dielakksur memicu tindakan invasi be=-besaran
ahs
~-~
kusong yang klah didihkan
menjadi tanafr negara &IU tanah k a m g mililr,swash y m g dit,edm-.
Data I3irektorat Pagamanan O t h a Batam tahm 2001 mmyatakm bahwa
juml;ih nrfi di Kota Batam addah 50.139 unit nrmah. B a b n d i ~ ~ apa& a r bhun 2Q02 ini jumiafinya meningkat menjadi &tar
ndi tersebut dqat dibaca pa& Tribe1 32.
5 5 . 0 0 rumah. Selqkapnya data j d a h
Den*
rnmggwakm rata-rats jiwa/nmrah
hasif pnelitian Lerntek-UI, pitu 455, maka jumlah p h d u k
~~liar di Kota
Batam s a t hi addah 250.250 jiwa. S h g k a n d e n p m~gguuakan mta-rah j i d d hasil pnetitian ini (2,65 jiwdiwnnh), maka jumw pen&&
ruti sekarang
diperkirakan sebesar 3 45.750 jiwa. M h t dari total penduduk Kota Batam tsthm 2002, jurnlah ini mmpkm j d a h yang sangat k s a r hens mncapai proporsi 33,56% dari
penduduk di wihyah tersebut denen m a k a i mta-nib b i l pnelitian ini, a t m 57,62% den*
menggunakm rats-rata h i 1 pnelitian Lemtek UI.
Timba.Inya pemukimm liar nwmpk;in damp& dari b~bagaif a h r , seperti I d n y a law enforcement, status tanah Batm yang rnempkm mah n e w sehingga
relatif bersifat quasi-open acces, semangkm sempitnya p l m g kerja dan usdq
rendahnya tingkat pmdapatafi masyardat yang 73,58% merupakm pekerja i n d h , dimma 7323% diautaranya addah blnuh p&
dengan tin&&
pendid*
89,04%
menrpdm SLTPiSLTA. F W lain adalah xsemakn i mahahya h x g a mmh, khatmnya p y d m nrmah m u d aleh pemerintah, miit akses ke pertanahan s m a legal, s&
keleanahan adnhstratif pda i n s t h i y m g memgani nrii.
K e l d a n - I r e l d i i ~ ldi atas selama beberiapa tahw %lab menciptakan m t u kondki yang mendorang wbagian p & & k
Kota Batm untuk memil& ih u rmaa h irl
sebagai tempat tinggd. Terlebih lagi karem adanya kecendenmgan kommialisasi
o l d phk-phak tertentw d e n p frarga relatif mmuraft, juga menyebalkan perkembangan nrli mefijadi lmtambah banyak. Uniknya ternyah yang mendiami pmkiman liar j u p
Berda~mkmdata flasifiknsi Paghmi Rumah Liar T&m 1994 @a Tabel 33, j d a h pemukiman liar ymg &temp& oIeh m k a adalah sebesar 3,01% dari kmI&
p u k h m liar yang &a.
3.000
7.000 f 2.000
f 2.080 f 9.000
m WPTD MWZ(1OZ dryatah 230# unit data Dipam Wits m (OQ W r u 1Z.W unit m WPTD 2WOrtOOf dinyatakan 30.000unll
20.000 25.W
35.812 40.6U2 42-21? 5Q.139
m a i dmga perhihngan Pmda &tam Wlswakannan menyatakan 3f 504 unit, Lorn* UI, 25.3M. pada pmentasi Mwi$ Batam {OB) adatah 37.500unit mi Kimgmswil Ohka 8(OBI adaiah 42.182 unit
kart dab Ditpm Otorita Bakm (03) y m g dk&p &lam P M lWSll997-2000R001Kuta m; data 1995 - 2WI dari Di@m OB; dan data Mo2 dari Dit Kkpaswjl Utorifa B a m . 1994
Tabel 33. Rmnh Liar Bedasarkan Klztsifikasi Pekerjm hghuninya
h i l s t d i yang dilakukan d&
PT. Wiswakarmzm pada tahm 1999,
mengkdmtifikasikan l i m persadan pokok ymg terkait denm problem p m m h a ~ 1di Batam, yaitu perfma, h a p rum& dan daya k l i mprakat, dimana p d m y m g
dikembsmgkan oleh developer sebagim b a r tidak ter~angkauoleh daya kli masyankat (mmh Iiar), yang dibangun secara s p r a d j s pads
menen& bawah. K h a , legal
l a h i - l o h i yasg tidak sesuai dm-
perunhkamya den*
permcanam kota. Ketiga,
adafah Tumafi dm f k g h g a n h u h , Ya;tu pembangman mah yang diialmkm secara swadaya k&snya
kurang b-ik, kwmg terenctma dm h
g ditunjang deh sarana
p r m a k a r . Keempa< h a n g tersdmya m d s h h a dm sangat seddana
( R S R S S ) . Dan tmakhir addah kurang tmedianya fasilitols mum dan sosial, baik dalm
arti kditas, kuantitas, mupun s e b m y a Adanya kondisi pimmsalahan di atas j u g mendarong sebagm besar pola permahan di H a m tumbuh tidak terencrana, secam dmhh (or-)
den*
pola perhpmgan (urban vithge), tanpa ktas laha atau
pagar, tmbrixr di tengab hutan, k e h dwgm &tap m
~
t beberapa : pohon ~
daa kondisi alam. Berkemhgaya pemukiman liar mefalui semgkaian tan& n e w bdc yang m *
tanah HPI, (FT&
~~ penyerobotan
Pengeiolm) Otarit;x Batam mupun
di atas bnah yang drpmtukkan untuk HPL Otosita Ba-
tehh m e m b e h p e n g a d
ymg sangat luns terhadap hgkmgan hidup, trmtama kawasan hutan lindung d m sekitar
wad&. Dam&
lain d a i realitas di a k a addah terjadhya k d a n ti&
mmimbulkan ciEra k h y m g berada
m g kata,
yang &pat m n u m b n nilai asset invmtasi atau properti
di sehtarnya. Dan secara mum pernubman bar tersebut juga menggmggu
pala p e m b m a n Batam umumnya dm pembmgwm perum;lXlan &uswnya, y h i p d a c&a ~1~~
hukum p g sdit diami. Akibafnya hril ini mmberikan pmgamh
~
negatif t d m d q &dim investai di Batam, Hasi't temuan lapangan dari respwrden yang diteliti oleh PT Tndra KaTgra C s n s u h t Enpeers pada tahun 200 1, rnenunjukkm bahwa
selunrh pengwdm ymg d i j d h n responden tersebut merasa labaatan tah*
b y a
rumah l i a ~di sekitar kawasan inch~9trimerekn. Mmunxt mereka kekadaaam mli telafi nwnggmggu dan
~ L U : @ ~ sunsam U
konduss sqmQ adafiya
investasi yang ti&
kenyataan biaya pembebasan l&an yang harus dikelwkan. Adanya keluhan biaya p
h
b lahan rni j w dikeluhhn olch RE1 Korwil Batrrm, sebagahma dikutip oleh
h i a n kohl Sijori Pos tan&
6 April 2002, dimam untuk ganti nrgi l
h mli a& yang
r n h h dai bkgga Rp 170 juta. h i k i a n juga hail wmamara iangsung pulis dengan d a h seormg pemihk kebun k, mcnermgkan bahwa sebagian t a m - t c m y a
yang sama-rn mrniliki kebm ada yang m n m b a uang ganti tugi Rp. 1 50 jutn untuk lima orang pengel ol a kebm ymg luas, dan masing-masing Rp 5 juta untuk 7 ormg ywg ~ g e 1 0 l kebua a dmgm luas ynng h g .
Pada segi lain, secara implisit perkembangan ruli juga mempdihat ironi
p e m b a r z v di Kuta Batam terhadap eks~tensipenduduk ash (indigenow people), yaitu may'rt~akaamelayu d;m bugis y m g sebagjan be= (coostof area). Irmi tersebut addah pda
kmda pa& wilayah gantai
sisi pnductuk mli yang wmgguhnya
telah m e d i h h u h g m hukm yang wkup lama dengan tanah di Kota Batam dilxuwlcan mel-
tan& y m g dimmnyrr kepada n e w dengall suiltu KliIai gmti
nsgi tmerxtu, d m i kepentinp kelancafan kegatan invesbsisi.Adanya pengalihan atau putusan f i u ~ g a nh
b ymg h i f a t massat dcmikm, tidak dapt d i e W kld~
mendorong sebagian para p e d k fama rnelakukan p j u & kepadn, penduduk lain yang m m y a &I&
tanafx
&hawah tangah
para pendahg, meskipun tangs
alas hak yang jelas. Padaha1 dsisi lain, n e p a yang telah mmgambd alih &mahtersebut,
t e m m sdit untuk menegklrzln k k m k p ~ l i k a n n y a ,sekdgus menee& terjadinya
invasi xcara illegal atas tanah tersebut oleh para penhtang ymg setiap tahm bertambatr
dalam ju&
yang relaif k a r . bmikian juga respo~lyang dhmbil oleh pihak
pemeriniah terbdxp ptrsoalan terscbut s e l m irzi u m m y a adalah d e n p
mecelakasikan para pemulsiman liar ke tempat p m m p g a n semmtara atau menata kawasan pern~kiman liar tersebut. Thdakan terakhir h i implisit n t ~ m p d u n g art^
jwtiiksi tin*
pemukim liar y m g te'la2x nmgktvilsi tan&-tad negara s e c m
illegai. Selan itu mealui kebldakan di atas, secara hdak langs~mgins tie us^ pmeriaah
tehh mojadi mediator Astribusi tanah kcpada pmt&k
~~ liar
ymg
u m m y a adal& k m migrim. Kenyataan ini tidak dqmt dielakkan telah ikut mdorong proses margudsasi sebagian peduduk adi siring d
m kemajum &rap
pembanpan yang berlangwng. Dilibat d x i wgi lain, dan k r I e p dari d m y a pr&tek kamerskkasi mli,
kehadirwn iuli pads d m y a jubw telah mmbantu perekonumian d a y a h Batam, berupa penyediann &tern&
m a H r mrnah kgi p;ua peke$i rendah, h juga
~
X
I
pluang ilsaka. Ddam konteks yang pertama, ruli berfungsi sebagai "sufiy valve " problem icetmbtasan mediaan rumaBr muah. Alran tehpi -t
saja kenyatmn k m k h
di atas, bukm mmq&;in alasan yang tepat untuk m e l c s ~ n y aOleh . sebab itu takait dmgm pgmtasaxl problem ruli, maka pnorttas penanpan masalah dihkwkan pda
dua asp&
y a k p e m a aspek preventif dm kedua rnspek kmtif. Asp& pc;rtzrma
@went@ mekputi u p a p pencegaXra31 penyerobtan
tanah dm p m h g m m mli old
p d u d u k , panbanpan p d a n dengan h g a terjangkau oleh mayoritas m y a d c a t ~-konMniI d , srta pengendalim pendud& seperti secara legal f w d dituan-
kedalm Per& No.02 tahm 2001, Sdmgkan upaya kmtif, addab seperti p n d b a n
C
~
rumah h,pemndahan ruli ke te-
penampungm semen*
kawasan
m-ta
pernrkiman liar, atau penindakan dm penggusufan ymg dibangun tenxtama pada hwasan M, hutan iindung dm kawasan resapan air di sekitar w&k.
63. Kebijakan Perumahm dm Pemukimsm Kata Btbm. Pembangmm p d a n menpkm tYdgrm ymg muhk dm t&
dari suatu pembangman dayah &u
&&.
terpidkm
Ini mengingat bahwa rrmzah memiliki
banyak b g s i tidm kehidtqm manwsiq jauh dai sek&
funmi m d u h sdmgm
suMhsi h g s i gua bagi manusla gwba. BElhkan pr-s
sesemang atau
masyankat, d e m k k j u g k e ~ g s t l ~ l g apeningkam a s u m ~ y musianya, a sangat
ditentukan oleh kkanaisi perurnahan di d a y a h tersebut. Oleh sebab itu, tidak dapat
didalckan seiring dengm kemajmn ekonomi y m g klmgsung, tmtutan &an pmmhan juga &an bmtmtbah besw. TerleWlebih la@ kxena p e r k g a n dan pxebutan tanah ahu lahan p k o t n a n ymg semakin mningknt, d a m k h juga h a r p Man ymg
semakin
d a f , dm 111mI&an ptens~als e m h kecil, semua t u b e m w a pada peningkatan
kompieksitas atau k
d msoalanpermahan di perkohm.
trneuk mmgakqi masam p m d m dm pmukiman di K d a Batam maka seas
legal formal M tesebut tei& &tm&m keddm k b a p p m h k h
h d m kebijakzm
d a d , wperti Per& No. 20 t&un 2001 tentang RTRW Kuta Batam, SK Walikota Batam No. 06 tahrm 2001 tentang Restra P~~
Kata Batm Tahun 2002, Pob
Dasar Pembdngunan KO& Batam 2001 - 2#5, Rens-tfa Pmnbangunm Kota Batam Tahm 2001-2005,
d m juga Prioritas kmbangum~D&
2001. - 2005.
(IrROPEDA) Kota Batam tahm
B
a Pasal 29~ dan 35 Pads ~ Nomw 20 tahm 2001, dijehh bahw
knwmm pemukimnn mesupakan kawa~anbudidaya non pert&.
Kawasan hi terditi
dari Icawasan pemukiman perkotaan yang &prioritadcan pngmbmgmnya wars
intensif dm v d d , hmkontal clan antisipatif tmhadap pertduhan r d i melalui paatam lingkungan
tiar ph areal yang sesuai dengm hd-use
rnerdokasinya
melalrri penyedram Krtsiba @bvling Siap B m p ) yang dialokasilran di Bntu Aji, Tanggmg R a p dan Kabil; pmyediaan m a h s c d e k yang dialokasikan di Bah Aji, Tmjung Piayu, Tibm dm Kabif; seta penydiaan nrmzrh susun fmsun) yang
didokasikan di Bah Aji, TmMg Piayu, Sagdung, Sekupang, Batu Ampar dan W. Kawasan perndama~ pedesam pengcmbangannya diprioritaskm pada pcnataan
pem*
nehyan, pmukmwn p~~
tangsung ymg ads di p-pulau
di
Kccamatan Galnng, KecamW Bul ang dan Kecamatan Bdakang Padang Adrrpm a i h kebijakm, m-hp o p m dm kegatan pembangman per-
pemukimafi k d a s a r k m Rencma Strategis (Re-)
dan
Kota Drrtam T&m 2001-2005
ada'lah sebgai bnkut : 1. Arah kebijakan pembmgunan bidang pumahau, addah ;
a. Mmmgkatkm perbaikan pertxm&an
dm pemukimm dengan program
prhikan kawasan p u k i m a n h u h . b. Menyelesaikan masalah "rufi" y q terns bcrkembang melalui pndekatan
prsuasif -pa
me^^ hukum y q krlaku.
c. M d m a n g berkembanzgnya pengembang ymg meldmkan p e m b a n g w penlnnahan s e d e r b untuk k e b n p k kpmghasilan redah, mMui
p n y e d k n kasibanisii subsidi lahan scrta program-prugarn lain ymg
sejenis.
hqik
(Kawasan Siap Bangun) dan Lisiba &in-
Siap Bangun)
merupakao pembzutgman pemukrmm relzltif berskala besar yang ddengkapi denw pmmxia lingkungw yang memenuhi pyaratan Ma, tmik: di dalam mugun di luar kota. Kegatan K a s k meliputi p g a W tanah, penyiapm l&m, penydaan PSD Utama se@ perm*.
jalan, binase, air k i dm
Kegawl Lisiba ferdiri atas pembangunm jalan lingkungan,
jarirxp;;tn air bash b∓m, d m h w h&m&;a~ dm
TPS Sam&.
d. Mcningkatkan p m b a n m p e d m d m penatam kembdi pemukiman melahi p r u b h p c r m 1 W dm panbagman failitas soui&mum di
kawasan yang sudah menjadi pernukhan ymg padat h h u h . e. Magmbmgkan k a w m dan Lingkmgan pernukhan m a n dan
hinterland. f. Mmingkatkan p b a r u n terhadap masymht di 1ing.lrungan pmkinizin hadah. 2. Program dan Kegiatan pemhangwmh i b g pe-an a.
Program perbaib~pemm&m dm pm-m,
addab;
d e n p kegiahn sebagai
kikut: a. I .
Melakm-
bantuan prhkan permahan dm perm*
sesm
gradual, tedmma di kawasan h t l a n d dan psisirfpantai.
a.2. Melakukan ~b~
dm penyduhan kepada msyatakae t e M a p
pentingnya perhikm p m A m dm pemukiman.
b. Program pez~ataanb p m , d e n p kegiatan sebagai b i t : b.1. M & & h
kualitas SDM Q bidmg pcnataan bangman.
b.2. MeMmakan monitoring dm evaluasi ddam program penahan bangunan. sata pew-
m g k a t hukum di
c. Program penyedim penrmaIxafi dm p e m d m q
kegktan s e b
b3. Menpun dan bidang penatam bangman.
berikut : c-1. Pe&'iannan
peng;elulaan dm penertiian kaw-
dm
pemukiman.
c.2, Mew-
p e m t r ' i d m binbigan tuhadap institmi pengeIo1a
pmyedia p m a h a n dm pemulriman. c.3. Melak.ukan k o d h s i dengan pihak t&t
d d m penydaan
pamattan sederhana (MESS, R u s ~ w a w a ) ,dan kawaan siap b g m bagi maga kmja dan m a s y d a t h a n g rnampu. c.4. Merelokasikan secara gradual penunaha~~ dan pmukiman yang hdak sesu;t4
den-
~ m h k a m y akmtama di daerah hintexland dm
kawasan perkom rawan hgkungm. c.5. Penmghtan
pembangmm
fasm d m b u m
yang
me'rnmuhi
pmywatan pa& kawasm-kawasan pt?rumafian dm pernukhan. c.6. Penbtatan pgawasan daxl pgenddian pembanpnan pmmahnn
dan prmukiman agar st;suai dmgan R m W K Batam.
d. Program penyehatiin hgkngm
~~ dam k*
sebagai
berikuk :
bl. Peaatam d m p e n y e w hgkmganpumaban dm pemukhn.
Sel%inm1alui penydkn l e a s i w h mtuk ruli y m g W direlokasi atau p a t a m
bagi kawasan ruli yang sesuai h g a n rencma tata ruang d a y & , juga ditempuh kebijakm pnge?lcUm nmaah liar (nrli)y q dkoordHlasikan deh s u m Tim, yztitu Tim
Penertibast P m W m PendIKSuk (TP3).
hukm pmkntukm hrn hi adalah,
S m t K e p h s m Bemama (SKB) Walikota Batam dzm K d m 0tmit.a Batam No. KWS
02lD/1995dm No. OZSKEPKasat1ak-UBIIIII995.
TP13 mmitiki fmgs~rneiakmmh kebijaksanaan KaWlak Otorita Batam dan Wdikota Batam, guna pemdi-nrmg-
h g m m yang berada di lokasi yang tidak
wsmi d m p Master Plm dan ti&
ada izin dari instansi yang bmwe~ang(Begal) di
wdayah P&u
Batam. &faras dengan fungskya, TP3 m d k i ttugas unhik
mengirivenc;yisasi ' b a n g u n z r r d d
illegal, penyduhm terhiap penduduk, mii,
mengatw perrmhdahm (relakasi) ~~~,
k e p t m ck atas -a
pmegakkan huirum, d m pelakmaan seluruh
twintegrasi. Imgkah pokok yang dzlakukan pemrintah dab
permpun masalah
d i a W pgendalrart penduduk mmik ke Pulau Batam,
~IokasUpertiban
dan pmindahan kc pnantpzmp semahm, &-ya
untuk:
p e m a liar ymg berada di kawasan cnuthment area atau pada khan dduar
permit-
sesuai mcana trata mmg wilayafr, d m p d m m penrm;rtran d m
pemukiman yang layak huni b g a n harp Mjangkau. Sehin upaya di atac, terhadap penduduk p i g klm mampu menyewa ahu membeli rim&
mahi diambl la&&
knkut, pertma, penmpwigm s e m a t m s e h a 1 tdm, pengabdim ke tempat asal bagi petiduduk yang ti&
&k
pekerjaan dm ~ m m i g r ~mmindahkan i, pendud&
keluax Pulau Batarn, 112
Untuk menin&a&an h e r j a TP3,&a
pada tahun 2001 den@
SK8 Walikota
Batam dan Ketua Qtori& Batam No. 09/HK/lIv2001 dan No. 08KA-KBfl1112001, tim
TP? diubah mnjadi Tim P c m n g g d a n ~R w a l P m Liar dan Penyelm&u Dwrah Tm&m
Air. Secara umum tugas tim prig barn tid& I P e r W jauh dengan tin
set>elmya, yztitu pendakm nrmah liar, rnekdaka t i n d a b preventif dm p a t i b a n atas rumah liar, mengupayakan koarcjjnasi hatas hstansi dan m ~ n p p y a k a nlangkah-
h&b
yang diperlukm wtuk t
mgkapan air& Kota-.
e
~
~
keleshan y a Wi hutan d m damah
VII, DAMPAK SOSIAL X)AN EKONOMI
KEBLJAKAN RELOKASI DAN PENATAAN PEMZFKBMAN LIAR
7.1, Damp& Sosial Kebijalran R e l o h i dan Penataan Pernukinaern Lkr.
Pel-
program relakasi dan penataan pernukhan liar dihkukm
bertujuan wtuk mengatasi jmM meah liar di Kuta Batam, j u p d i d c d k m untuk
rnaqkatkm Wtas kehldupan sosial msyadal: ruli itu sendhi dm masyardcat di Kota Batam umumnya. Sasaran ini m e w t i pninglcatnn M t a s kernanan, pnhgkatan k d u n m dm kqedulim s o s d peaingkatm partisipasi sosial %ertakiditas hgkungan. Dab kmkks penelitian hi hal-hd diatas diliExat t>ekh derajat tin#mt m a a m q pengemIan responden atas m a s y d t di hgkungm tesnpat m y a , keterhbatmnp
dalam kegiatan wsid s m a cam pnmgmm sampah. 7.1.1. Aspek Kertmanaa
Penbghtan krimhalitas di Kota Batm dari khun ke tahun s l d u dihubgkan
den-
~~~ p~kemban.ngannhi.
Hal ini ti&
saja m q a k m w p m
{slereotype) dari sebagian be= masyarakat dm apmtur pemerintah, tetagi juga d
&
g
I &am~ pberitaan media mnssa loM. Realitas sfereappe selurgran masymht
ib, m&a lain twlihat pada c h p h m y 8 j d a h responden p u k i m l a n resrrd ymg
mmsa tergzmggu hrem admya ruli (35%). Idmtiknya p u k m a n Iiar sebagai swnber
. . "
l a n m a h s (gaggum wsidj
Kspoltabes Bmlang pa&
di Batam mtara lain b a t didekati c h i dab lahidim
Eahun 2001, dimma diyataJran babwa kebanyakan peldm
kejahatan herd d a i kdangan pekerja bun& (33.78%) dm penpggwau (23.12%). Sedangkan para bunxh
dm pagangpan di Kata Batam umumnya k k m p a t tin&
di
ruli, wbagainma &pat dilihat pada Tabel 24, bahwa 35% respondera prnukinm Iiar
If 5
adalafr buruh. %lain itu data krimina$&s ymg tejadi s
e rentang ~ ~1997-2001,
menunjukan bahwa daxi sebe1as jenis kejahabn ymg sering terjadi, m a t dari h a j m i s kejahatan yang dominan adafah kejahatan motif ekonomi, yaih curanmr ( p u r i a n
kendamn bermotmj, curat (pczlsian dengan ~ dmgm kekeraan) dm
a h a t ) , curas y (penclrrim ~
pncurian b h . Tkgginya kejahatan b t i f k a n ekonomi
tersebut sering dihubwgkm dengan rela43 tmgg&ya perhmbuhm ruli dan tu&t
kerniskinan ymg ctidami wilayah tersebut. W a i l p r h h g m kore1asi parson anma vmhbel perkembangan I-&dan perkembangan krimidtas dari t&un 1998 hingga 2W1, menunjuiclcan Bahwa kedw variabei tersebut memilib &ttm
ymrg Hat, yaltu h g a n
nilai korefasi sebesar 0,945 dan signifikansi Q,05.kmikian pula visualiasi s a m grafis kedua vmiak1 tersebut (W G m b x 161, manper&& bahwa s l o p k w kedua
variakl tersebut menunjukkan ayang m a .
I 3 9 4 1995 1 9 B Ta hun
*bar
I 6 . Perkembangan R d i d m Knminalitas di Kota Batam TAW t 993-21101. Sumkr : DloW dan Data Kapobbes Barekg RWTD 20UUDWI Kata Batam; FJM 1996/1997-2W0/%001Kata Batam, h t p m QB,at Kimpraswd Otorita H a m .
krirminditas di Kota Batam, khususnya di kawasan yang ksangkutm. Herdasarkan
tingkat keamman, yaitu dari 76% mmjadi 99%. Meskipun jmhh respanden yang
mettgangap tmjadinya pwingkatm m a nmrm tidak taldu besar (2?%), namttn d e d i m d i b dari p h d i n g m responden yang m m a Gdak aman k e h mas& b e d di ruli
&au se&£um pdakmam grog~zun dmgan k e a h sdeM pelaksanaan program relokasi/pma&m, rnaka krlihat penunman yang cukup ksar jmhh resgonden ymg m m s a ti&
aman,yutu da-i 24% mmjadi 0,8% Penurunan m a tidak aman tedinggi
terdapat p d a pemuhmm refokasi, ystitu dari 33% menjadi 1,1% S e d a n g b wtuk
pemukhm pmataan, pnurunan t e ~ s e htidak tedah signimCm, yaitu &xi 2.5% responden m j a d i 0 responden yang meraakan p
n
m rasa tidak aman.
Hasil tmum di atas dibandingkm dengan persqsi responden & pem* resmi dan pemukiman liar temyata tidak 'tserhda jauh, dimzma jumM responden yang
men@
merm man aiau m g a t aman pa& kedw pemwkhm itw adalah 93%
SPA. %dangkm Jumlah responden yang memsa tidak aman atau =gat
ti&
dm
aman pada
kedua p e m u b m itu addab 7% dan 11%. Rebtif leb& tingginya ram tidak antau di pem*
liar yang ads sa;d sekam~~g&%anbWdeng;m pm-
relokas@ma&m dm ptzmuhman resmi mmguatkan dugam Iebih rmdahnya tingkat keammm di hgkmgan tersebut. Hal ini selaras dmgm tesis ymg dikernukan oieh
Taylor (1 972) tentang mta-rata tingkat kejahatm, kenakalm remaja dm d a h sosid Iainnya y a q Iebifi tin@ di lokasi pmuldman liar &hdin@an dmgm bagim-bagian lain kota. Dugam tersebut jugs d J k u a h oieh pen&um respmdea di pemkkmn liar
(kexuali Xahi W i t Bemnhmg) ttentang pan& terjaiinya m s t i w a perk;eIahkan massd di lokasi tmeht, yaih 20% di lokasi K
w Aceh, 28% dilokasi Tangjug b y u d m
Sinpang Frengki serta 100% di lokasi s e k Pasar Segulung-hskesms Batu Aji. Jmis
perkelahian y m g pernah twjadi itu adalalr p
~
e mtar l suku, ~ perkehhkm an&
pram dm perkdllhian antam pmduduk &ngm p t u g s C)taritn Batam. Sdingkan untuk lakasi rel~kwdpenatm~ k e c d di iokasi relokasi Kavling lama,tidak s-un
responden yang mengakui penaaBmynterjadi pakelSriafl m a s 4 di tingkungm merela. m g b g a k m up chi-square j u g mmmjukkm hJ
I h i l pengum den-
m d e n p gambaran di ahs. Bedasarkan atas pengujim antam "vaiakl tin&&
yang s
keattman" dengan " h i a h 1pelaksanm relokasi/pena&m*, diperoleh bahwa asosiasi atau hubungm ymg sigdXm afltara ke&a wwbbel diatas h y a krjadi pada
peldcsanmn kegia~anrelokasi g d i m liar. %&gkan
pada k e g i m penatatrn
p e m u b m liar, kedua v a i a k l tersebut Mas seem statstk (indqmdmt). Hal ini
rjitunjuPrkan okh nilar
2 hdmg p
tahl (7,814), dengm &@at
ko~ti-i untdi
d
b ~elukasi(35,85)
y aag lebih besar
asosiasi yang cutrup b a r , yaitu 0,408 mtuk koeisien
dengm kw5sien kon~gensirmlksimum 0,707.Dan meskipun rtih
pm-tl
kese1uruAan ndai
dari 2
penahan Iebih kecif &ri
2 tabel, yaihr
1.02, &an
2
t-pi
hitmg
wars
2 himg untuk. kedua pemlrlrdman d i m addah 1ebIh tine dari d
tabel, yaitu 33, tetapi & i m p derajat awsiasi y m g lebih reaidah dimma d a i koekien
kantigmsiqa adalah 0,336. Hasil pengujian di atas memtlljddm h y a p"b&m k d s kcam;inan antma ke&m & $ a 3 ; s m b y a pxa-
perbedm yang nyata d
s e b h pel-
program dengan e e l a h
pala jenis kegiatan reloknsi, dan kuraug menunjjukan
k kegataxx p a h m , daupun mnra keselt~ruhmnya
perbedam itu a&. Unt& hubungaar mtwa ' M a b i h g b t keamanan" d e w "variabel lokasi
pna&nan", hasit penghitmgrm dengan uji chi-,vquare menunjukkm &ya yang cukup kuat
amma kedua variabl tersebut. H d hi ditunjukkan aleh nilai
(44,671 ymg kbih besw
d2u
huh-
2 hitung
2 tabel ((1 6,919)3tetapi dewan derajat asosiasi yang 118
kwmg kuat, yaitu 0,352 mtuIr koefisien kontigmsi dengan koef~ien kmtgeffsi
maksimum 0,866. Hal ini rnmunjukkm meskipun .terdapat perbedan tingkat k w a n a n pada ketiga jmis lokasi pem-
ti&
di atas, namm d m & h perbedaan tersebut relatif
xeflalu j d , %bagaimma tmefleksi pa& pengalcum responden prtda ketiga j m i s
pernukhan itu. 7.1.2.
Aspek Ke@dian dan Partisipotsi S d a l Tmujudnya dinamika pembgunm di suatu d
stabilitas sosial yang a&, pemhgunan, maka ti& mmperkwt
stabibis
d sangat dipengar& oleh
Oleh sbab itu, untuk kelmrm dan kebwbjuhn
&pat tidak, s e l d poknsi yang a& hsrus d i a d k m wtuk wsidl, dan
sebdiknya
m m p e ; r i ~ y hams a diiegah atau s&&hya
sehh
poknsi
yang
&pat
diminirnalkan. K~kuatmsbbilitas srrsial
tenhi saja sangat bergantung pada kualitzts htrbungan sosial yang ter~adimtar warga,
serta peran serta selunxh masyarakat @&ipasi].
Dalam -yardcat
yang tm-hgmentasi
a&u dmpn kadar kohesif~tasImah, pebng bmturm antar kcbmpok karma berrturan . . krbagai kepevltkgm sangat mudah krsdtlt. l k '
ap;ttisme wsid dan individualisme jika ti&
juga pa& j&
masyarakat ini,
diabsi &pat menjufus kqa& hen&-
bentuknya yang &strim.
Dalm kerangka, pemirciran di atas, pelakmmn p r o m reIakasi dan penatam pemukiman liar
diharapkan dapat mengurmgi k&&anp-k&egamgm sasial yang
t j d antar w a r p atau antmi warga dengm pmerinhh. Bmikian jup, d m p
progun ini drhqkan tingkat hubunp sosial dimma para wwga dapai menjadi lebih em, kepeddian sasial
menjadi lebih W .
&in
tinggi,
sehhgga bani sosial dapat dithgkatkm
B w h k a n hasil t~jichi-sqwre antara -be1
"sifat hubungan sosial" dam
v;triabd ' @ e l h a a n rdoWpenataEbn" , dikdahui bahwa hubzmgan yang nyata xcara stEthtik h y a texdapat pada pernuban reiokasi.
Ini ditunjukkila oleh d i 2 b i h q
2 takf (5,991),
dmgm dmjat asosiasi yang culnrp
(28,941 yang Iebib besar dari nil&
kuat, yaitu 0,373 mtuk kmfisien kmtigensi dmgm lcaefisien kmtigensi maksimum
0,707. Pada pernukhan p e n a m hubmgm kedua miabeI dr atas
stafistik, h e m lebih kwilnyn nilai
2 fritung,
y h i
ti&
n m secara
0,M. Dediinn juga untrik
bubungan mtara d a b e l "pdsipflasi s o d " d e n p variabel 'pelaksanaan kegiatztn
relokasilpmataafi", hubmgan ymg h a t juga hanya terdapat pada kasus plaksmaan keptan relohi, dunma ailai
2 hrtung (24,Jl) yang lebih besar dari h i 2 tabel
(5,953 f ), d m p dera~aeasosiasi ymg c h p kuat, yaitu 0,346 untuk k d s l m Icontipsi
d a p ko&slen Irontigem1 maksimum 0,707. Sedangkan tmtuk kegiatan penatam pem-,
d a i 2 m g n y a (0 .O3) jauh clibawah d a i 2 $&el. Meskipun hubmgan anma variabel ''sxfat hubungan s o s f l ctengm variabel
''pel-
relakasilpn&mn, sma vvaxiabl '>&sipasi
sasU h g m 4 a b I
LLpelaksmsrsmre$ohilpenataann pda kegatan penatam pemukiman liar addah bebas secara stahstik, namun demikian secara kaelunhnnya (gabmgau kegiatan relokasi dm
pn-n),
h u h g a n antam d h l - v a r i a b e l di atas adalnh d a p sigdkan t-pi
d e n p derajat asosiasi ymg reldf l e d . Hal ini di~unjukkandefx niIi yang lebih besar dari d a i
2 tabel. Nirai 2 htung untuk
2 hitungnya
hubungan vasiakl-variabel
diatas adatah 21,27 d m I8,W dmgm n i h kmfisien konhgensi ~nsinp-masmgnya
adalah 0,276 dm 026 1 . Hwil analisis uji chi-square di atas mmkrisran Wjuk bahwa scam
h u b v d m partisipas wsid warga. Akan tetstpi dari kedw jmis kegatan kmbrrt, hanya kegiahn ~elokasiyyrm pmganhya nyata terhadq pembahan kuabtas hubungan
dm patkipasi sosial antam p r i d e seklum dan wsudah dil&snn&armp program. Kesimpulan ymg ditarik befdasarirm hail uji di atas, dibukhkan juga oleh jumlah p e & w
partisipasi sasial
respunden tentang a& axtm
tidakt~yap~utdlarlkualitas Ilubungar~ dan
sebehrm clan s e d & pelairsanam program pada kedua j m s
pernukhan tersebut. &cia b u s pemukiman xfokasi, 42% respaden metigaku adanya
p i n g l a t a n kditas hubugan sosial, yakni dari scklwmya rnengenal sebagim kecil war@ menjadi menged s e w a n k n r atau seImh warm atau dari mengenal sebagki
be5w wxga anjadi menged seluruh warga. Untuk Partisipas1 sosial, 39% mengah
ahnya pningkatan
kualjm
parhsiipai sasial, yalh dari seblumflya ti&
pernafr
baprhsipasi menjadi j m g atau selalu tse'parhsipasi, atau dari seklmnya jamng
t#rrpartrsigasi menjadi selalu bqabsipasi pada evenl-eveni s o s a di Iingkmgamya. Wmgkan untulr pmukirnan penatan, jumlah responden yang m e n g a b admya peningkatan untuk v&l
msingnya hanya 5%. Sel-ya 'I'akl34.
" " s ~ ah t u h q p soshl"
dan '"partisipmi ~asial"~ masing-
t a n g g a p responden tersebut &pat dilihat pads
7-1 3 . Aspek Kebersihan I,ing£cumglm
Pemukiman liar yang sebagian h s m ya memifilri kdcteristik yang sama
den=
slrrm, u m m y a d p e m - m d h y m g culrup h
t dalm
~~
kebersfian lingkungm, q r t i p s o a l m sampah, drainase, air bersih, dm fasititas MCK. Temuan sehgian be= para palcar sejakr lama telah m
e
n
~ &@an j ~ kebewan
pemyataan di atas, seperti yang di~mgkapkanoleh Adams f1964), Taylor (19721, Baros
(l980), Smidr (1981), Aldrich dm Smdhu (19953
sert;t S a b h
(2001). Oleh s e h b ku,
sebzlgian b s a ~p m e n t a h kota di b r b a ~ i t q a t bmsaha untuk mengatmi #&an
di abs antara lain dengm melakukim rehztbilitasi lmgkuqaq baik dm*
rnenjdikannya ba@
dari paket: program relokasi atau penataim, maupm brik-an
merupairlm paket program r t ; ~ o ~ i l ~ m t (=cam a a n indiviud).
Dalam kmteks Kota Batam, untuk mextgatasi persnalm tersehi maka sebagkm k s a r pmukiman liar tchh dircfokasi ke tmpat y m g barn, mu sbgiannya ti&
dkelokasi tehpi ditata kembali sehgga memenuhi syarat hgkmgan pemukhm ymg
%hat, Dan pala sebgian k s a lokasi pemukiman y m g direlokib.ci atau d i m itu, tdah dibmgun sebagian fasilitas yang d~perltikanoleh masyarakat set anpat. Sebagai program
yang j u g bemifat stimulzrtif, dx7rarrtph ter-
perubahan pok hidup k s i h rfari
masyarakat yang terkc~aprogram tersebut Hal ini mengingat bslhwa bagian k s a r dari pnduduk p u k h m liar addah para pendatang (76,9% lebih) ymg k m g
memperhtikm pola hidup hrsih, seperti &am sod panganan sampah, air bersih dm MCK. Kmdahnya tingkat kehidupan ekonomi d m ditambah oleh kebiasaan dari tempat asal, sering mdorong wbagiamya k m g mengambil seriw persodan-pasoah atas.
di
Bw&ssrkm abs d e n p vahiabel "laksmaan
uji ~ h ~ - ~ ~ g tteddap larc mriM "'pangman snmpah"
relokadpenatwan", &pat dikatakan bahwa secara
kesetunxhm program relakasi/pwhn memililci hubunljrm swam statist& dmgm prilairu pnangman sampah rnasyamkat. Hal ini ditunjukkan oleh d a i (21,06) yang lehk besar h i nilai
2 Label (5,991),
2 hitungnya
tetapr dengin &rajat asosrasl y m g
l a a h karena relatif jaubya jar& d a i koefisien konhgensi (0,274) dengan llilrti L' Muhimum (0,707).DiliImt k i jenis lokasi pakmnan program, mka sma &ngan
dua h u s tmdahulu di atas, pclaksanaan program relokasi iebih berhubwp secara statistik dibandingkan dengan program penatam. Keshpulan irti ditrmjukh oleh d a i
2M
g pernukhan relokasi (23,383 ymg lebih besar d m nilai
2 tabel (5.941),
dmgm dmjat hubmgm ymg cukup kuat, karma jarak nilai kaefisien kontigensinya crikup dekat dengym nilai C: Mm.,yaitu 0,340 dengan 0,707. Adapun untuk pmukirnan
pen-,
hubwigan kedua variak1 di atas ti&
nyah secara shlistik, seb@
&&at
2 hitungnya, yaitu 2,47.
Iebih kecilnya d&
Kesknpulzm her- atas taJi chi-square &&is, juga s c h s dengan proporsi
respanden yimg menyatak-an merum p'ilinku &lam menangmi samp;ilt, terhadap total respunden dari lokasi pengambb sampel. Pada Iukasi pemdciman relkasi, sebmyak 28% responden magaku menrfagr prilairrmya setelah ~~y
a program relokasi,
yaitu dari membwg smph ke parit, atau tanah k m g menjd mabuang s m p h ketempat s q a h mdiri a%auke TPS y m g dikelola oleh Dinas Kebrslhm. Proporsi ini
refatif lebih hew drkdmgkm d e n w bmyaknya responden y q mn&u menibah prilakmya di l o h i pmukiman penman, yakmi 13%. T)emtkian juga jlka set>ehm direlokrtsi 72% responden m e n h a n g ampah kc 1-t
sampah sendiri, maka setelah
relohi &anyak
98% responden mn&u membwng m p a h ke temp& s;dmpdmya
sendili.
Dibmditlgkm den*
prilaku respormden dari pemulriman Ear; prilaku
penarrgmm smp& responden pa& lakasi yang tel& direloknsi ahu d i m tmnyatnjauh
lebih baik. Jika pada iokasi rel&si/penatam total responden yang m a h a n g sari@ ke
parit addah 7,796 d m ke tempat sampah, sentjiri 82%, maka di lakasi pemukimm liar, jmhh responden prig membuang sampah ke parit atm -ah
kosong jauh lebih b a r ,
balkan mempkm pdaku yang d o h , yaicni 73% d m ymg membunng ke tempat samp& sen&ri a d a h 26%. IA~b.ih baiknya pFilaku responden di Iokasi
~~~
relokasUpmataan dari lohsi gemukhm Ear hi, tentusaja m e n y e k b b perkclaan
kuditas k e s e h kedm lokasi ini. Pedxdam ini dqat dilihat pada p g a k u m r e p d e n tentang terjadinya wabah peayakit seperti mmtaber, malaria d m deman krdarah, di 1ingkwg-m mereka, yaitu 3% menyahkm pmafr ~11tub;k3XEasi pernukhan
r i : 1 0 k ~ cJan ~ ,14% mtuk lakasi pemukiman fix.
7.2. 7.2.1.
h m p k E k m m i Kebijakm Rdokmi d m PmaSslan Pemukimam Lhr. Pmgrtmb Terhadrp Poh dam &ragaman Kommsi Sebagai bagian d a i peldamam pemtmgmm daerah, propam relohi dan
penahan pernukhan 'pendud&
masyaraktat. Den@
fumah liar bmtujuan mxtxxk; meningkatkan kesejhtecm
b t a lain, tujum utama ymg juga hendak diraih h i
pye1mgamm program di &as addah unhk pengentasan kemiskirran {pruverty ulieviuticlnf, y a h i pengentasan keluarga miskin meldui pemhgunan lingkungm yang
ihtegmsi den-
pemtwxlgman ekunomi dan susial (Sqadmo, 1 997).
Penhghtm kesejahemn masyambat dapat did&&
dengarr melitrat poh
konsumsi masyarakat b~sangkutan.PoIa konsumsi masyarakat nrnmmya ddiM dari propami konsmsi mmeka t&&p
h
g pangan
dan b m g non pangan, d h a
twcmin pada b s m pengelman m a b t q g a tmhadap makanan
detlgan bukm
mairanan. Rasio antaa kommi paxrgan dengan nun p a p masyardcat ini u m m y a
discbut sebagai Good Servgce Hatin (GSRj, dinana jib nilainya satu maka besaran pendapatm yang d i k h j a m~ukkoflsumsi pangan d m non pangan d a h h sama. iblrcnn t-gi
jika nilai trrasio terseb1rt > I , maka b c r d konsumsi p a n p lebih besar dari non
pangan, dcmikian sebdhya. Scmakin besx nlai rasio m h r a k u n s m i pangan dm nm
pangan, m&a b
d semakin h a n g sejahtma keluarga tersebut. Ha1 hi karma bagial
terbesar pndaptan yang diterima hbiskrtn untuk memenuhi kebutuhan pary,m. Berhat.lran h a d perhitungin p p o r s i konsumsi pangan dm non p a n p bri data primer, diketahui bahwa p r o p s i kmumsi pangan d m non pangan di lokasi
p m i k k a n rel#kas.i/penahan, baik secm kedwuhan mupun menunrt j&s petaksanaan p r o m ternyak ti&
lakai
Iehih baik dibandingkm deagan k d a m sehetum
dilakmakmya program reiokasi/patam pernuban. Jika sebelum pel-
program, praparsl konsum~ipangan dm non pangan rmtuk selunrlr lakasi perukhan relokasi dm penakin srdalah 37,80% dm 62,20%, rtlaka setelah dddsmakm program
tersebut, propami konsmsi umtttk, selwh lukasi ~Iokasilpenataanrnebgkat menjadi 43.14% dan 56,86%. Sejalan dmgan its, nilai GSR antar;n kedu;l perinde tersebut j u g
ikut mngdami kmaikan c h i 0,61 sebelm pelaksanaan program, kcmudm menjadi 0,76 sfAeli%h &Zaksm-yit
proflam ~ e ~ ~ k ~ i l pptXWkbm. e 1 1 ; ~ s& ~ l&ll
jika
dilihat menun~tjexris lokasi atau menunrt jcnis plaksmaan program, maka proporsi ka~lsumsipangan dan non pangal pala Iokasi pmukiman relokasi addah 36,58?4 dan
63,42% mtuk seb1um pe1aks;maan program, cfan 42,35% dm 57,65% mtukr s m h h pel&mam
program. Pada lokasi pernulaman pmataan, proporsi konsumsi addah
40,3896 dm 59,627'0 wtuic wblum pelaks-
program, dm 45,40% dm 54,60% mtuk
sesudah plaksanaan program. Nilai GSR sebelum dm s e s w pI&san;ian program bag^ kedw j&
lakasi pem-
tersebut adalah O,S& dm 0,73 wtdc panubman
relokasi, sw& 0,68 dan Q,83 mtuk p m k h p a t a a n . D e n p dmikian jalas, bahwa perbandmgm kdua jenis Iokasi ini menur~jukka~bshwa tin&&
kesejahtersan
masyarakat di lakasi pemkhan relokasi, rektif Iebih baik: c J i b m dengm ~ ~ lokasi pemukirnanpeaataan.
Penimmm ymg tajadi par3;n pols k u n s m i di p u k b m ~Iokasilpataan tmyata tidak b b d a jauh dengan
apa yang krjadi swam kewlunrhzu1ny-a di Kota
Batam. M hi &pat kita &at pada nihi GSR keselmuhan Iakasi tasebut y m g ti&& bwb& jauh dari nilai GSR Kuta Battun sekb krisis f 1996) y h O,6U. Diperkimkm,
tejadinya peningkatan proporsi kmsmsi p a n p di lokasi tersebut tidak talepas dari pengin& mghm lcrisis ekmmi yang 4 mempmgamhi perekonoian wilayah secara keselmhan. Dalam level mikro ( d tanggal, pnganrh krisis di Kata Batam
&pat k h kita pda nihi GSR ymg semah meningkat semenjak t a h u terjadinya krisis
fiingga 1999 dm se&it men-
p& talrun 2000. Peningkatan ymg terJadj pada nilai
GSR ini ternyata bemanam d e n p pnmm;rn penbpatnn perkqita ntas h a r e konstan pada periode yang sarna, kecuali tahm 1999 dm 2000. Secara visual, gambarm perkembangan d a i GSR serta pendapatm pdkapb dap& d d b t Gambar 17.
'
Gm'bar 17.
Pmbandmp Pertumbuhw Pendapatan Per G p h a Berdasarlcan Warp Kmstan TAM 1993 (Mam %) d m G o d S m c a Raho Kota Batam tnhun 1995 2000. (Sumhr . halah berbafkm B a r n &lam Angka 2000,PenReg mat B a r n t iS93 - 1696 d m P&palan dm Pengslurcunn Konsumsi Pendud& Batam 1999)
Wahupun nilai GSR mtar penode s&lm dan sesudah d i l z d w m b y a
nilai GSR pemkan liar yang ada s e k m g , maka bk secara k e s e maupw ~ ~ menurut jenis gddaanaau progrq r3ai GSR pemtihxan ~'1akasilpenatxm&I&
lebih readah. NiEai GSR pemutciman liar addah 0,99, dimana proporsi k o m m i
~~ liar, besarztn pendapatm yang c S i k e 1 ~UXI&
pmgafi &pip.
setam
dengan yang dikeluwkan unhk keltutuhan nan pangan, atau hampir separuh dai total
pdapatm yang ditcrima. S e h g k w j b dibandingkm dengan niXai GSR pada pernukhan resmi,
d a i GSR pernukhan relaka,dpwat;am mmmg jauh Ieih b s a r .
(36,539/) jauh 'beradadiiawzih kunstullsi non pangan (43,472'0).
Gambaran t m k h i x ini menmjukkan realitas k e t h p a n p ekanomi yang cueFug besar klmgsnng pada ketiga jenis lokasi gemiikiman di atas. Selain rtu r d i k s ymg
yaih laisis ekonomi yaag terjadinya temyata Iebh k s a r dm lebih fama pen@
negabhya dirasakan oIeh golongan masyardcat ekmami 1 d . kmikim juga hisis
e k o n u telah memberikan kmtribusi terhadap peningkah terjadinya k & m p g a n
eiranaml masynrakat. Data distribusi pdapatan penduduk dan g h i rasio KO& B a r n
tahm 1992 - 1399 juga mmbwikan gambaran p g s;im;i dam p r i m a n di atas (lihat Tabel 351, Berdasarh tabel tersebut, diiretahwi meshpm pasatase p d a p a b n ymg diterim o1&
20% pemhrtuk bepghasilan tin@ pada Mun 1995 (26,67%)
mengalami p e n m a n dibahgkan tatrun 1992 (31 ,I 8%), narnun tamyotta k e W
mc:qpkm kenakm pada tahrm 1999 (28,560/0). Hal an&
m a juga dapat
gini mslo w u rmmg waktu di atas.
Sum&:
Pendan Pengelmau Konsumi Penduduk Batam (Hasil Survey Pula Komumsi 19991, oleh Bappko &tam dan BPS Rota B m . Sdain memat kepada p'qmsi kansmsi pmgan dan
in-or
kita baca pada
no31
pangan sebagai
kesejahtmaan masyrakat, d d m dirnensi koflsmrsi i n i kesejahteraan
masyamkat juga d a p t &at
dari variasi
diversitas j m i s ko11sumSj (dai D) ytmg
ada. Hal tmakk ini merupakan hasil eksp~msialnitai Maksimisasi entropy (nilai H) konsumsi. S d n besar nilai diversitas konsramsinya, b e d s m d m tin= kesejakman k&arga atau masyardat b
m
w (Soepdmo, 1997).
tingkat
B e r m a n amalisis data primer untuk diversitas k o ~ m pangan i dm non p u p ,d i o I e h hasil %bag&berikut; Ndai &e~~iPtts kawwnsi mtuk lokasi pemukimm reIokasilpenahm
adalah 4,36 untuk periode sebelum pejaksanaan program dm mmmght menjndi 4,6 1 stetah pelaksanam program, =
Nilai dimsitas konsurrrsi mtuk l a h i
liar (dl addah 3,83.
Ndai diversitas konsumsi u n a lokasi peanukim resmi a&
5,46.
Drnri hi1 ymg dipaparkan dims, kesimpulan ymg dapat diW tidak baW jauh dengm kasus propsi konsumsi pangan dan non pangan, ph thgkat krngmmm konsmsi t s t q j g i terletak pa& lokasi pemuEam resrm, kemudim pmuhmm
r e l o k a s i l ~dan ~ t.erakhiF pernukhan lk.Pasisi perten&an diversitas kms&
kesejakmm ~~t
pemubm
relokasilpenatam
pemuiuman
daipada in&ks
menwjukkan
h&at
reloWpemhm yang relaH leb& rendah
dibanding pemukiman remi, t&pi lebib kggi diidingkm dengm pernukman Ear.
hi juga b e d bahwa progrm refokasi/penatam cukup b e r W menstirnufir penhahaan thgkat kesejahkman penducfuk ynng s e h l m y a k d a pada pernukhan liar, d e n p
kenyataan ideks divasitas, dan nilai GSRnya ymg ternyata lebih t i n e dihdingkm
d a p pemurciman bar.
7.2.2. Pengsrnrh Terhrdap Pekrjaan dan 'H~gkoltPendapafrmn
Pekerjaan m e n r p a b smha utama y m g men^^ pmdqatan kepada setiap m g . Oleh sebab itu, W jamg kita t e m W bbagai p e r b a t m kegenthm s q ~ r k prebutm i ruang pcrkdaan, wring M
m pads pada fialg sah ini @ramley 1978;
dm Amma 2001). Para pekej a sektor informal perkokm, seperti @gang
kaki lima
dm tukang baa lmtahm hais-habisan dari pengpurm ymg dihkukan oleh qarat
add& dalam rangka mmpahhanatm scrmber pengh~wnnnpipek.rjammya). Ba&m berbagai gelambang migrasi penduduk &a-kota, sebagian h a r berkaitan erat hp persoah pekajaan, h i bmpa t e k pekerjam dr pedesaan maupun baupa p l m g k g a di perkota%rl(Rachhi dm Hmid I 994). J h & b juga bmbagai kanflik yaug terkait dm-
pengustwan pemukimm, peminMan
b&km penatam pemukimm kumuh
prkataafi,
~~ (relokasi) ahu
selain dipicu aleh brbagai M&Kbin,
juga swing muncd karma rakyat yang mnjadi sasaran pengpurzm atau pemindahm
merasa g m m g d m p Zrdangamgan pekerjmya p c n p e n g p m m atm prelokasian. C)IeR sbab ku bdak jarang krepgalan program relokasi sering berpmgkal pada yang satu ini, dimma m n s y d a t y-ang dk1akasi sering kemk1i ke tempat s e m h
hanya karma bkasz ymg baru ti& kondusif unhk kctangsungan pekerjaan merela. PeIaks;mann prowam reIohi atau pnataan pemul_ciman liar di Batam lmlu saja
h a s maqmhbmgkm 'Taktm pekerjaan" tersebut agar bisa M a s i l mencapai sasam-sa-an
yang diharapb. Terlebih-lebth I@ unbk program relokasi, rnengkgat
program mi &pat bersifztt "mjarakkan"
s e s m g d a i pekerjmya. Padaha3 sebagh
penduduk pemukiman liar add& termasuk kelompk masyarakat m i s h a&m berpendapkn rend&, dimma bagi kelumpok ini lo&
tanpat lkggd membki m h
strategis bag kelangsmgm pekwjaan m m h (Turner dalam Panudjn, 1998).
Analisis menggmakm uji chr-,~qtrart: tmhadap miabef "'pkajaan" dan variabel
"plaksanam program relokasilpemtam" tern-
s-l
den=
rnmunjukan hubtmgan yang cukup
s c c m Wstilr mmk pemuk-imrm relokzdpenatann secara k e s e l e tetapi
derajat msiasi ymg relatif land. h s i l tersebut ditunjukkm okh d a i
2 hitlme;
(20,251 ymg sedikit I&& be= dari nilai ,$ tabel (1 7 3351, d m d a i kodsien kontigensi
kontigensi (0,3 11) ymg cuhp jautl d~ nilai C' max (0,707). S&&m
dari kdua jenis
lokasi srtsaran p r o w hubungan yang cuk~rpnyata smara statist& hanya pada
pmukimm ~eldrasi,dm mgat ti&
nyata denm pemzikirnan p e n a m . Ini beraxti
bahwa pelaksit~lzmkegatan mlokasi cukup m c m W a n penganih terhadap pkcrjaan
macyaakag sgdangkm kegiatan penataan b
g ~~.
Kesimpdan ini kmyata
diperhat oleh fakta bahwa 43% responden pemukimztn relukasi baganti pekerjaan
setelah p e l h a program rel-i
pemukunan, sedangkan di pem*
penatam
adalah 30%.
LO&
Low
M k
High
a. Pendapataa Nominal
Cambar 18.
#-lkjrPest
-.1
k w
Middie
Wih
Highest
b Pendapatan Rid
%mhr Pmdapabn Pmduduk Lokasi Pemukim RelokasiiPenataan kbelum dm Sesudah Pcl&smam Elsogram. f Hasil o l a h data primer).
tersebut terdzlpat fiubmgan yang w g a t nyata. Ini d i t u n j b oleh nilai
2 hitung
(55,BO) yang Iebih hem dilxi nilai
2 tabel (9,488).
Dern17rian @a dmjat hbungan
d a i kwfsien kmtingensi 0,477 dm d a i C M u 0,747.
k d m y a c&up kuat, &ana
Apbila aelusuri, dari dua jenis kegatan krsebut (relokasi p d i h m Par dart penatam pemukiman liar), &a
hubungan ymg nyata antam k&
v h b e l itu, hanya
W a i e h p& pmmkixlafi reiakasi, dam tidak nyata pada pem&iman pmataan. Hal hi karma nilai ngai
tdbel,
rjan
2 hhmg pemukiman ~elakasi(52,XO)
yang f ebih besar dari n i k
,$
sebaliknya dengin niIni 2 hitug pemukirnan penataan, yakni 7,04. Adanyn
pcngaruh pelnkwmm p r o w relohsilpataan terhadap perubalran pendapatan yang
diterima responden, dapat dilikat pada kurva stnrktur p e n d a m pmukiman reiokasdpemhm a t a m p i o d e sst;br;lmd m sesudah petalrszmaan program ( l i b 1 panel a
Ganrbar 18).
Ber*
kurva t d u t krlihat h&wa jika seblurn p i h a a n
propam, jumlah responden terbeszrr adalah kelornpuk ?xrpendapatan mc;nmb& maka
setelah pelaksanam program j d a h k&sar responden adalah kelumpok berpendapatan hgi.Meskipun dcmkim, kesirrrpnlan yang ditrmjulrkan oleh gambar tmseht hams
&pahami xcam hati-&,
karma perb-w
pbpatm antar dua periode w&tu
di
was hanya madasarkan diri pada d a i nominal pendapatan yang c3jterlma oleh
responden. Adapun ap&iIa perbandingan peridaptan antar dua paiorfi; wakhl di stas, g m b m yang d h h a
dikoceksi oleh deflator (hdeks Eiarga #onsumen),
meqjadi ?xrkda (W panel b G ; r m k 18). J h b e r w k a n dnl nominal pmdapatm
t e r m a h y a p e r u b h psi*
maka seteiah &defiasi terlihat adanya p e m h h
negatif: yaitu Mambah besarnya j d a h responden yang tergolong kedatam p a d a p t a n yang sagat rend& dan midah. Tni mert~jukscanbhwa j d a h pendapatm riel yang
&rim
oleh
responden ~ e l a ~ i fl e i
kecil
setdah
pelaksamm
propun
relokasilpenataan. Terjadigya perrurcman pendqatan riel responden kbih tepat dikatakan
xbagai dampak dari laisis ekommi yang mash ~ ~ u nDafam g . bgk& y q lebih fuas yaitu Kota EWm, dm@ Wsis mmeter tehh mmyebnMFafi terjdhya pemmmm pendapam perkapita masyarakat, di Kota R a m xmenjak d u n 1997 hingga 2 W .
Hubungan antam vxikbel pendapatan b viwiabd pelaksamm program j u g @at
drlihat pada hgsil m i i s i s dengan mmgpakan regress1 bganda.
repessi ini, variabel. pendapatnn mt:wp&an variairel dependen, d m pel-
model variakl
program rclokasi/pataan d i p t i rnmjndi vruiabel lokasi pmukimm, yimg
m q a k a n vwhbe1 bebas ymg bemifat bun&
(dummy variable). MeMui model ini
ingin, diChat sebmpa besa h u h g a n mtm pe'laksanam program relokas#penata;m
dengan pdawan masya~akat bersangkutan. Tlnluk kepeluan itu maka variakI program relhi/pen;ataan d i m d f k s i m e n j d variabel l o h i pe-
dmgm
mmasukkan responden pada g m u k h n liar sbagai referemi. H a i l analisis h g a n menggunakan h t u a n program a p h s i -3
baik seb*
&trm&kan
aleh
m e n u n j h model ini temyab &up
~ulrtrpbmyaknp
vaxiabe1 bebas yang sigmf%an
p& Zevel a 0,OS (7 vmaXTabe1, pkni p d a h tangguagm, jam kaja m i , jam kwja
l o k i pemukiznan, pek:erjnan wkmalra, pekerjann dagang dm peke~jaankayawm),d m s i g n i h pada level a 0-1 (2 varlabef; pendidikan dan pekerjaan wpir). nil& F hitung c h i
model h i adalah 7,002 dmgan tin&t
~~juga
s i g d b s i 0,000 yang jauh
lebib kecit dari a 0,05. h i mentmjukkm bahwa modd remssi dapat di,unakan unh& memprediksi miabei pendapatm, atau dengan kab lain miabel-mbei k b a s d e l
regressi -a nihi P - d u e
basama-sama b
~ terhalqgpefidapntan. ~ Meskipmi dilihat
d m F hitung m d e l tersebut &p
rjari
kik, namun d d h t dmi dari R ' ymg
refatif kecil (0.3303), &pat dkiltrtkan bahwa kemampm variabel bebas menjelaskan
varizlsi pendapataa (mhbel terikat) adalzlh 33,03%. Selagbpnya has4 aaaIisk model
8 9
Asat (Sumbar) (D4) Asal (Jawa) (D5)
10 11 12 13 14 15 16
Asal (Katimin) (D6) Pekerjam {Wirausaha) (D7) Peiserjaan (Dagang) f D8) Pekeqam (Sopir) (DI)) Pekwjaan(Kiiiryaw;tn){DIQ) Pekerjaan (Bunrh) (Dt I) Konstanta
R* = 0,3303
0,39387 0,32996 Q,5Q476
0,213 0,289 0,945 O,M~ O,MO 0,094 4012
0,IW 0,1371 0,1588 0,1432 0,1525 0,1962 0,fW
-0,1306T
Q,336
-0,38503 fm=?,002
0,216
O,f3!54 0,3f 06
a=O,l
DW=j,'ir636
0,19362 0,14579 11053 0,3625
0,0273 0,0260
0,0010 0 - m
0,0,0211 0,0254 -0,0325 -0,2961
Dwi gambaran yang lexdapat pada Tabd 36 di atas, diketahui bahwa variabel-
mrkbe1 ymg berpengmh nyata (u0,1) ~ b a d a ppendapatan adalah jam k q a istri, jam
s%bes;u
82.724 dan 71,967. fni 'berarti bahwa penrbahan sfllu satuan jam k q a perhari 134
suamj atau
82.724
rm*
iski akan rnmyebab'trtdn p c m b h p d a p a t a nrmah tangga sebesac Rp. suami dan Rp. 71 .%7. Pm&m
ymg %ma juga dqat &empkm mtuk
d a b e l k q g u n p , nmun d e n w mlatmjika y m g mnjadi tanggungm tersebut telah
bekmja d m meriyurnhgkan sebagiart pghaalannya k q d a mi41bngga. Hal. ini sesuai h g a n kenyakin ymg d i k m h d i e g a n sc;rta h d dab primer yang ~
u&mal memJukkan ~ sebagian responden yang mmi2nki pendapatan ymg
g
bcsar me&
t m g g u a p yang telah bekerja, baik itu anak sendiri &upw s a u h .
& @at
Sedangkan mtuk nilai kmstmta yang ne*,
&pahami sebagai nilai
pmdapatm mbimd yang ham diperoleh scsoorang b& tinggal di d i maupun & lokasi minhumyit selanra sebulan (wtunumous
relokasi, un~ukbisa membiiyai pengel-
cnnsumpion). "Taudanewtif t d u t lebih kpat dkiikan, jika smrang tersebut ti& Merja, ti&
Mstri dm tidak punya tanggunp ymg bekerja, maka unhk
k e b u t u b y a sebulan, ia hams beflxtang sebesar 385.Q30 rupiah. Realitas p e n m a n hi dikrnikan oleh tauan data jnimer yang menmjukkan rah-mta n2ai pengel-
minimum pwbdan pendud& pent*
~
l
o
k
a dim s b r ~ yang ~ iidak
kpd
janh dengin riltai di atas, yaitu. Rp.3 13.000 rupiah.
Ditihat dari jenk pekejam, maka jmk pekerjzlaa ymg pahng membmikan pendapab paling ksar di Iokasi pemuk-irzmn rtlokasj/pen&aan swta pm* adalah p k e r j m sebapi k a r y a m d m p nilai ko&sien &sar
liar
0,504. Setelah
Layawan, gekerjam yang p h g memberikan income y m g lebih ksar adalah dagang
(0,393), wkmsab (0,362) d;ur sapk (0,329).
S a h g k m bun& m q a k a n jenis
pekerjm ymg pahg mcrnbenkan p d q a t a n yang rendah, bahkan &%mctingkm dm~mjenis pekmjaan W y a (@
pernulung, ojek, W
g park= lpelaut
dan
Iahnya), ymg m m p k a n kategmi refere& untuk variabel pekerjaan dab model
regessi di atas. Tan& ~zegat~f pada nilai k h i a p m t a v;rxliabel pekerjm bwuh di atas mentrnjukkan bahwa perbedaan gaji bun& &%mdingkand e n p bukm hmh ( p h i
pkerjaan Iainnya) add& d s a r 4,13067. R e M I&% tersebut addah h
mdahnya pendnpatan b
d
a u m m y a b-unih & Kota Elatam addah h u h indnstri atau tenaga
operatar di pMk, d m p pfsymtan skill ymg reI&f rend& s m h h h y a r bmhwkw kekntuan Upab Minimum Regmal (UMR), yang pa& sat
in1
berkisar antara Rp.
550.OQQ rdd Rp. 8W.W rib per b h . Padatla1 Irasil w a w m c m pcnulis d e w bebmpa pmgqek di Rrrtam Center, Snn@ Pam?, Nagoya dan sekitar hawasan industri
S e k m mmunjukkm b&wa dmgm mngojek,
sexorang per b y a dapat
mengantongkm pdapatan bemi21ItW h a n g Rp.30 ribu- Rp.50 n%uper
ISalam konteks ~~i
kebijhn reiokadpenataan gem-
liar, maka
berdasakm had milisis di atas, &pat dijelaskan brttrwa besaran p m g d dari
pekhanam program reldradpataan t d a d a p padqatan p d h k yang direfakasi, dr%mhgka dengm pendrrpa~mpendud&
pemukhrm bar smt ini addah sebesr
0,146. Nilai ledisim pameter yang positif irtl memmjukkan W w a pdapatan
responden d~ panukhan relokasi/penatasnfebih b s m dari pada pdapatan respondtm
y m g Lras3a, di lokasxsi pernukhan liar. Hasif regessi h i juga s e h dm-
gmbaran
mbr p d a p a t m antara responden p d a tiga jenis lokasi pernuwan, yajtu
permhum ~lok.asi/perlataaqpemikimm liar d m pmukimm r a n i . Bedasarkan p e l (a)
Gambar 19 terlihat bahwa stwktw pmdapatan respondcn & pemuluman
r e b ~ i / p e jauk n ~ lebih b& dibandingkan d e n p pmukimm liar,
pads
pemukhm ~ e l o ~ e bm arn ~ terbesar , responden addah tergalang k&lm
pendqmhn thggi, stxbgkan. pa& j a u k h a n liar*br;ian terbem responden tquiong
kedalam p e n d a w menengah. Kesimpulan yang sama juga tmlihat pada perbandinga
stniktur pdapatan ymg kah dikareksi oleh &&tor
( i h t p a d b Embar 191, d i m
jika pztda pemukiman relokasilprma~,j d a h responden terbmyak berada pa&
golongan peridaptan menen@, maka pads p e m b liar bagan terlxsar r e p d m d a h . Sedangkan dibmdingkan dengan
tcrgolong p d a golongan pmdapatan -at
pmkimm
remi,
stfilldm
pdapatm
pads pem-
relukasi&matam
menimjukkm benhrk y any: relatif h p i r m a . Perbedm keduanya adalah jika pada
pemukim;an reloWpmakm, smktu pmhpatm respandm few h - a t
ke kiri
(golongan pndapatan menengah kebawah), maka pada lokasi pmkirnan resmj struktut pendapakmya lebih k
tk
e b ( g o l q pdapatan menen& ke atas). Penjekan
di &as, menunjukkan bahwa swara reheif tingkat kesejahtmaan responden pada
~~ relokasi@ewhan lebh pemukbman liar, mi lebih r&h
tinggi d i b d h g k a n &ngm
responden pada
dhandingkm b g r m responden pnda pemukfman
re&. Pmgamh p1aksanaan program reIokasi/ptam d e n p p m h h m rehtif tin&$ kesejakraan pendud& ymg bersangkutan &pat ditelusuri pa& ski hubmgsm
mmka &ngw l h n $empat t i n e . Ada,nya p r u g m reIukasi/pa&m seid&-tidaknya telah =mMkan ketenangm dan a s ~ klahan kepda pernduduk yang bmxh di pamkhm relokadpnataan. Meskipun
dan oleh penmintah
status Iahm
hukum kepastirm itu mas&rekitif I d , wring dinyaaan sebagai bmifat mentam
(TPS=Tempt P e n q u n g n Semetam), namun dmdcian secara de fa&o mereka sudah
tidak t m i k lag oteh isu-isu paggwuran. Falrtn Ie:bih sepuluh tahm sejamh program
relokasi pnduduk di Batam, h q i r dapt dikamkan tidak pemah trjadi perclokasian kcmhah pendud&
yang tehh direlokasi. Status quasi-legal 1ah;in yang &taima oleh
pendduk pmukhan relokasilpatam, setid&-ti&k
tel& menstimu1.ir sernangat
b&a
mereka
u11&
- .
unaqmb& hngkat kesejahtemamya, baik d e n p beralih
profesi rnaupun dengm cars Iabya. Penjelasm terakhir ini, selafas dmgan penjdasm Chambers (1989) &ha Moser dan R O W (1 W7), yaih "housingcm Be an important asset tioat cushions homeholds aminst severe poverty, Housing insecurity, a@
with u
luck of gmpbyment upprtunity, humuip capita/ endrrwmenb and other assets, mereaveey the ~ubtlrabrlqof the poor ". Hail penelitian Mum dm Hulland f 1997) di # a w m
mnunjukkm hubungan ymg emt anlam tin@& kemmm status lahan Qmd s e m t y
atrnu I@
title of lm@dengm peaingkatan kwlitw rumah, peningkatan daya jumg
mmgahsi kerniskinan, dan pmingkahn ksej&.taaan mengingat ac5anya rnsa aman ddam berush pa& keluarga pemukrman liar yang umumnya rnemiliki usaha krbasis ramah Wgga (home-bawd mterp~i~res,. Hal ini juga sejdan dagm studi yang dhkukifn
oleh Parker
C11, (1 995)
terhadq pernukiman liar rffPcekonrIer) di Turki, dimnana
b y a t a h hhwa legitimasi atas status lahan telah mendorung twjadinya geningkatan W i t a s Nnah dm perbaikm kunctisi 1kghnga;n p e m h m .
I)alam kama relok-rtsiilpenataan pemukiman fiar di Kata H a m s y m t
perubahan profesi Bi atas dapat ditermh pa& relatif hsamya j d & responden yang bcralih pmfai (pekerjw) F
a petaksanm program, s q m h dari b
d mnjadi
pedagaq, winusaha atau karyawan, tw~1taxm& p m w m relokasi. Namrm begik, teW saja peaingkatan p d q ~ t a nitu W sembmab
dhbabkan aleh pen&&=
pekerjaan (alh profed), k a n a brdasaTkan pmhdingan jxmbaKan pndqatan d m pekerjm respunden, diprokh bahwa jumlah respand~nyang b m h h pendapatamya tmy& lebih besar d&an&11&an dari prapo~siresponden yang bnrbnh p e k q m y a
pasca pel-
program (Iihat Tab1 37).
Fksaffnn
pubahan pdapatm itu &I&;
93,3% respondcn mengalami pmngkatan Ban 4,4X menurun di lokasi pernukhan
""t-
Lwnest
Low
Gmbar 19.
MWh
High
Hih&
b a t
Low
Illlid&
High
&t
Perbandin~S W Pendapatan Penctuctulr Pa& Tiga Jenis hkasi Pemukirnan (Hasif, olahan da& primer).
3 . Prefemnsi dan Mo#hasi fiiihrmn Xakasi T e m p t Tinggral.
Program retokzlsi atau penahan pmukiman liar mmpakan rapon pifiak pemegmg 0 t a - h ~di Kata Batam terhadap persodan perkembangan paulriman La yang sel& muncul s e w tahunnya. Timbulnya p d a n ini kntu s j j a m q a k a n hmil
inkmksi dari k h g a faktor ekmmi, sosial dm k e h h g a a n yary: a& di tingkat low, atatr di tingkat yang
leb& tiflggi. Oleh s e w
jhl
untuk lebih rnengerral secara baik
matomi pamalan tersebut, per111 wkali pnuihnmm yang utuh mmcakug hrhgai £ahor-faktor ymg memberikan konbibusi terhadap pakembmgannya. Bahkm Smith (1981)
mmegaskm hhwa pengetahuan tentang evolusi -a
%ik
phases
p~kmhganpemukhmn liar haus dilmghpi dengan pmahamazl tentang dimensi
ckonorru, poEeiir dan budaya perkohm. h g a n 'belral pmahamiw dr atas, d h q k m
pmnganstn pexsoalan itu ti&
majadi sekedar pennnganan simtornatik tzmpa
menyentuh akar permaIan s e h m y a . Dalm keraugka p&an
Q atas, =aka antara lain perlu didalarni tentang bal-
hal ymg mendorong sesearang untuk m i i i h tinggal di perspeklif p l a k u , b e h a p a studi ten-g
p e r k o w dimma sering mmy&
~~ liar.
aari
pemdaman rnasyarakat hrpendapatan rendah anbra p
e
h h r (squatter seltlcment) dan
slums, m m y a mmitikber~pa& f&tor--fakto~ek&
sehag& penyebab m
a
yang rndar0n.g seseamg mtuk me&
tuggal di pmdckan liar ( S o b h , 2001;
Panudju 1999). Sedangkan di pih& otoritas kota, pendekzltarr yang umum dipilifi addah
kwatit' dm repressif. Smentara itu hbagai f&or yang mmdwong bunculan yang
bemlmg d a i pmodm itu swing &%ia.rkwhgxtu saja. U
d memaham hal-hd yang mendurmg
meoratlg
w e d tin&
di
p d i m a n liar, maka penelitjan ini bemsaha mqetahui dan menpalisis mativasi
penduduk pernukinan liar tersebut md& tin&
di tmpainya
sekarmg,
&lam
konteb hubwngamya dmgan k h r a p a varintl sosial, ekotami clan spasid tertentu. Seb*
perbandingan maka d~lakukanjuga prbandingm dengm bemaha mengetahui
preferensi p*
lokasi p e m d i m n pendtrhlc di Kota Batam dengan mengmbil sampI
pada prnukhm liar dm pemukimm 1-1.
greferensi lokasi tempat k g & d
analisis d e m men&;rm
Seb@
dat bantu ar12ilk.k motivasl dan
a digunakm metode KuantZkasi Elasyahi U. H a d
metode Kuarxtifikasi Hayashi I3 mtuk rnotbsi pilihan
tinggal di pmukimmliar aadalah seperti tertm pada Tabel 38. Dari Tab1 38 di atas, diketahui bahwa d a i enam pred~utoritems y a g a&
dalam model, ternyata hanya variabel persepsi pgamhnya t d & p
harga rumah ymrg tidak nyaa
nhjective variabel. Selebiknya, yakni
vamhel p e n d a p m
pekajaan, tangpgm, gmdidkan d m status M m addah berpenrgaruh *an s i g n i b ct ~ 8,01. Kuak
e x 1l a d m y a
dilihat pada n i l i korelasi parsialnya.
hgkat
p e n g a d dari raasiry:-m&g wMxl dapt
Yak1 38. Hasit Adisis Hubungan m a Motivasi Tinggal di Pernukhan Liar dmgm Variabel Vainbe1 yang Mmpengmhkya
p g m h pred~tox itern ~~.
Dan dxi k m a m vnrlabel ymg nyrxta
pengmhya, temydrt yang palmg tin=
nilai komfasi parsidnya addah variak1 status
lat*ur (0,35022). Variakl k&ubrya yang jugs tinggi adalah tanggmgan (0,33217),
p d q a t m (0,32384), pekwjaan (0,30041) dm pm&dxkan (0,28658).Tni b ~ a r t bahwa i ternyata @tor ekmomi b u l r W xmata-mta Eaktoc yang mmyebabkan hrnbulaya
Faiaor lain adalah befsifat kelembagaan (shhrs lafian) &n
p a k i m a n liar.
sosial
(tanggmp dim pendddw).
Untub. mengetzhui besmya p g a m h dmi masing-masing predictor item chapas, maka &pat dilihat pada
d a i kisaramya (range). Nilai mi &pat ditafsirkan
sebagai Eingkat kepe,kann (elastisitas)
u&jcdrve v~irbbleterhadap pergwxm
kategorj &lam predktor item. Dari kelima variabel yang signifikan diatas, talihat bnhwa wiabel pekqaan mempdm v a r k h l ymg
~ 1 akkarm i terhggi yaitu
2,19133, dikuti kemudim d a b e l pdzrpm (1,93673), dm status lhan (1,81100). kdmgknn ymg tmmhh adalah variabel tanggmgm. Ini hem% bahwa mmvasi seseorang
tinggal d~ pemuluman liar memilikj kepekm yang h g g i terbadtlp
tlntuk
perubahan jenis peke:rjmy;5 &%mdbgh&ngm d a k l 'lainnya, Sed;tngkaa dari keenam kategori v a d x l pkerjm, ymg memilib skor kategwi tertinggi addah
karyawau, diikuti kemubn oleh wkusaha dm pekedm lairmyn ( s e p d puItmg, ojek, t&mg parlur clan Iainnya).
Dm*
m@andin#m
&or kategori m&kIpkerjaan diatas den*
kategori pada predictor ifem (lihat Gmbar 201, d t-ipat mentara
k&im
&or
b y ang t h g g i da1al-i htegorl
hampan kavbg, maka dapat dipahmi motivasii s e s m g
dengan pkerjaan karyawm di pmukiman liar cmdemmg untuk menjadikmya sebagu tempat smmka
h f m rnerdaptkan pem*
yang l e g 4
~~ pada
p&mbmgm
tempt wmmtm sebe1um mmptxoieh p e m k b n ymg ~ s m i .
Terpakmya mereka menempati pemukrman liar dapat dzkaitkan d e n p hasil penghihmgm data primer tentmg persepsi responden t d a d q pmmhoattn khan dan
harga rumah, dimana b@
krbsar responden ymg menjaw& sangat sulit (41%) mtuk:
prosedm permahom lafxan dan sangat d d (23%) untuk persqsi lare nrmah. hidcim juga hal ini dapat h i t k a n d m p tmuan bahwa 31,76% daai respanden yang
ada & p u b m a n r a n i , A l m y a thggd di
pukimrsla
Ear, h g a n a b m
tmpat wmenta~a3 1,03%dan f&ur kedekatan kerja 4328%. Ufituk goloap yang bap~dapatmrendah dan ssdang, mdvasi m e k a rmtuk
tinggd di d i adniah centsmmg karma perthbangan kedekatm dmgan lokasi kerja. Hal ini logis, h n a mmmqa s&gb
dari me&
memiliki pekajaan sebagai b
d dm
dagari~;,dimam f a o r @ ke lohsi kerja merupakan hal ymg diuhmakan. Adapm
u t u k golongan yang bqenda-
skor kategwi pads d b e l tujmm, m d a m g karem
*lcemu-
bggi, malra d e n p m e m M - y a
term
@at rSrpaharni m o W mmka mtuk tinggal di ruli
mdapatkm ruli. Adanya kmladdm mndapahn
niii, dm d t w i a n g aleh kmmpuitn ekmmni mereka ylang s e w Meblh, dapt
rnmdarmg mereka mtuk k s p e k u h i mmginv~taskmmgnya ke pemukim liar. Terlebih lagi karem ti&
hsamya bkya membaugm nlli y m g
seadmya.
P d d d ruIi ymg s e a h y a itu, jika h u d i i f ~ ldisewakan h menjadi amber p g k w h yang &p
menggiur%an. kdasxkan has2 wawmcm lisan penulis
dengan sebagim warp rdi a&u w q p di pemkhm resmi yang maddci mh, d i k d u i W w n harm wwa d i ymg sebagh besar &&gnya
get& tanpa $ismi dm s
add& triplek, atap
m mtdc 1 kamar &ngm luas 2x3 M &lah
Rp. 100.000
pmbulan. b p a t dibayangkam j h seseorang rnemizih 3 b h nrli, dmgm rata-mta 3
kam;~,mka akan m e n d m p~~ Rp 900.080 per Man.Behun la@ jika tqadi ~ m m , m a k a a k m m e n ~ u a n g g d n i sebewRp. gi 1 juts-Rp. 1,5jutaatau kavling bau
T)an jika
Mum diginti rugi, d i tersebut mxih &pat &jUat h g a n hwga
Rp. 2,5 juta tanpa kamar,dm Rp.3 juter a m lebihjika sudah ada kamar.
~~ isyaat kep&
Wasil andisis mtuk variabl stabs betapa status khan telah ikut m~~
i n w i &haclap tamh-kinah ekonomi &a
motivasi seseorang uot&
news di
Kota Batam meskipun
Ma
h tm e l a
bmgkdi dui segi
relatf kuat. DiEhat dari nilai &or kakategorinya, h a kategori ymg
tine addah
tanah mil& negara nan
lindmg dm
tzlnnh milik swash. D e n p
membandhgkan skar kateguri ini dmgm &or kakgmi pads variElbe1 htujuan,maka dapat
d
i
m mtivasi sewrang ymg tingal di tanah miWr swash ummmya kar-
pdmbangan sematara. Sdmgkan untuk s m e m g ymg tin@
di taarah milik n e p a
nun findung, mdc~rnotivasi mreka cendmg untuk men-an
kavling atau
pemutihan. ini wajar, h e m paktek s e h ini ymg ddziksmakan addah pem'berian
ka-
siap 'bangun kepnda pmdm liar
ymg dqgtsur attau me-
penataan.
Meskipun padn dasamya d s u d h tujuan dari kebijakan tersebut a d a h W, tetapi kenyatamya tern d m m h a f h aleh sebqian
Terlebih Iagi h g a n
stahis tan&
mtdc maczrri kemtunp.
adalah tanah negara, maka tkhk ada smrangpm
k%u& negara, yang m m s a brkepenhgan untuk mmpertahankannya dari s~buan para calon penduduk. p u h m liar. Dengan men&m
p p e k t i f tewi tentang the
commou property righis, k e a h &atas tdah mauyebabkan sumber &ya l a b cJi Kuta Batam sebagian k a m y a mmjadi quasi-open acces resources. Anwar (2000) m e n j e l a h bihwa pa& kondisi suatu s m k daya
p g b e d a t Wusr open awes,
maka m u a p W berudu mtuk m m - m
kemhganqa dari smberdaya
tersebut, s&gim
ti&
s~ltupunymg peduii atau m u mr:mtiha kelestariamya.
Ddam konteks fahan di Batam, meskipun neua, &lam ha1 ini atantas di Kota Batam telah mmgemhkan k m a m m y a mtuk mnegakm Maim kcqmdkm n e w , namm
karm refatif luasnya rmtang wilayab dam basmya biaya transaksi (monitming,
enforcement) tehh menyebablcan
~~ Maim tersebut s d i t diwujudkm,
dim
akh-irnya t a p saja negara kalah eepat dibanbgkm kemamp~lanahu daya invasi d m
para caion pwkm Sw. K o d k i Inimengkgdcm kiOa b the tragedy qf'lfnecommons
yang pmah dijelaskan aleh Gmet Hadin lebk hrang 3,5 dasawma lahi.
Bt~dazwkmd r S KuantifdM Hayash L1 atas prekremi pilihan lokasi
dipa01eh had sebagaimana pada Tabel 39. D a i delapiur variabel bebas,
tmpat tin&, tenlyata j d n h
vxhbeI yang signifikzm pada a 0,05 hampir sama banydmya dengan
yang tidalr nyata, Vari&d yang nyata tersebut addah variabel pekerjtzan, grapinsi ad,
p n d q a t m , pmMskan dm ~ ~ g aWmgkan n . variabel umm, pempsi h a p m
d m posedur p e m o h ~ wl a b tidak nyab
~~ terhadap pilihrm
h
fuhsi
pxmkhm. Namun deb swam kemlurufim model ini c u k q baik. Nilai eta-qmre
gbesar 0,63796 mencamidan bahwa kemamp~~an predicted item wtuk rneneragkan v a k i daripada objecirve vuriuble addah seksar 63,80%.
Denm melihat nilai kmefasi parsialrtya, maka dikcahui mriabd yang paling Impen&
dianhm k q a t v a r i h l y m g nyata di atas acialah miabel p d a p t m
(0,50861),
kmudian varkbd pekerjaan (0,484121, propinsi asd (0,31764) d m
pendidlan (0,13504). Sedarrgkan v&I
ymg peka tdadap pihhm l h s r tempt
tinggal d a h variabel pndapatan (1,535911, pekerjaan (1J0314) dan proplnsi asd,
dirnana yangtmakhbini dmgm nIlailrisaranyangre:htifkwl(0,85363),
Dianhra katepri mhk mrhtrel pdapatan, kategmi p-
tinggi d m
sangat tinggi mempdlran kategori yang m d k i skm t d n g g i . Jika d a i ini
variakl tujmn rfimaJla h g o r i ymg memiiiki
d i h u k n g b d m p skor kabgari
skar palkg ringgi addah pemukinm lcgal ( h b 1 Gambar 211, maka dapat dipahmi bahwa umumnya p d &
den*
tinw pendapatm tin@ d m =gat
thggi (dhtas
Rp. 1,2 juh) mnderuy unhrk memilib tinggal di lakasi pernuban remi, bark mifik mdiri maupun dengan menyewa. e g k a n p d u d u k d e n w galmqp p&tptan sangat rendah, redah dam menen*
cmderung untuk tinggd di pemkiman
kanwhhm m a d a p b n n&, k
d
&N,karma
e tempat ~ keja, atnu h e m i men&mpk-;m
kavlin&emuh%m. 13al ini xlaras dmgm analisis mtivnsi di atas, dimana disehthi:an bahwa motivasi penduduk den-
&patau
sangat tinggi
di pernukhan liar ddah
sew&tempat sementail, Sedmgkan bagi penducsuk golongan pendapatan sangat
mdah, rendah dm sedang, cmdenmg mi&motimi karma pertimbaqp hampan
kavXmg/pernutihmdm kedekatan den~m lokasi kerja.
I M h t dari variatKI pmpinsi asd, maka Wgori ymg mmi1iki n i k skw yang
bsar addah propinsi Sumatera Barat, Jawa dm Riau. h i menun~ukkanbahwa pendudsuk dwi 4iga prophsi hi cendmmg d i i h untuk tin& dmgm pmukiman gar. S&&an
di pmukman mmi dit>andingkm
pduduk ymg bemd
propinsi Swnatera Utara,
propimi lainnya cfi Smatma, serta Kawman Indmsia "Timur cederung mtulr Iebih
m
d hggd dr
~~h.T a u a n I&
ymg mt:nguat kesimpulan di ms,rfapat
dihhat pa& kornposisi p d u r t u k p e m u k k liar ymg dominan bamai dari prapinsi Sumatera Utara (21%o), SumatmIahya (21%),dmKawasan Timur Indonesia (1 9%).
Gmbw 2 L. Diagram Hnbungan mtara Kategari Vatiabel Bebns &n Vmiabel Tenknt pada Andisis Preferensi PiW tohi Tempat Tin@ (An* dalm m d a kunmg adal& nifai skor kategori).
y a q terakhir ini terns mengalami pningkatan seiring h g a n k m m j m yang d i r d ~ .
Kastoer (20QO) menjakkan bahwa =if&
dhmika pmbaagmm iru dapat
dirlustrasjkan dalm s e b m p r a s m kota yang tlhitkan d m p distnibusi 'pendud&
dm pemutiim. Dhamrka perkemhgan kata i4u dapat alctifim kegiatan sosid-ekoncrmi Etan pergemkm
m 5
ditinjau dari pingkatan
m u b h s pduduk kota, yang
pa& gilirrmnya menuntut k e k h d m t&adap ruang bag panukhan yang xmai dagan
kaidah lingklmgan sehat. Pentingnya segi pemukiman d a m perkembangan kata r n m p k n n t e m m yang banyak dhmgkapkan oleh para shli. M m e l dalam ''f,md use in 106 Large Cities" mmjehkm bahwa dakasi t&slrr
pmggwm khan di Kata Besrrr bqendxxduk letnh
barn dari 250.000 orang &lah
mtuk permahan, yaitu 32,3% (Warlina, 2001).
Dermkian juga shrdi penggumm Wan +&am
yang ddairukm oleh N u g o b (2001)
d m Sudewct (200 L ), menjelaskan alakasi lahan untuk pemmahm di DK1 Jakarta hhun 1995 s e r h Kdmadya Di jogyakam tahw 1998 a d a h yzmg p h g ksar
dibadmgkm
dokasi mtuk jenis pn;una;m lainnya, yai.tu masing-masing sebmar 59,94% d m 63,51%. Meskipun k s c e n & u n p umum diatas m e n u n j b praporsi ymg km unhk
perurnahan, aamw demhm, h a d perhrtmgaa evalmi master plan Kata Batam ti&
menunjukan M yang sama untuk kondisi tahm t998. Alokasi lakan cksisting berdasarkan Tabel 10, mnunjukkm bahwa jcnis pmggmm l fasm
h texbesar addah mtuk
(26,280/0), hdustri (21,92%) dan pnrlwisata (21,870rO). Sedmgkan permahan
adalah sebesas 19,71%. Dmikian juga h x i l analisis optimasi mcana alokasi lahan Knta Batam tahm 2006 oleh Ijemtek UI, menunjukm prwgorsi terbesar addah jenis p g g m mtttk
alakasi I&
pariwlsata f21,6%). Namun dem~kianpa& penide ini propmi
unt& p m a h a n ( 1 9,4%), mnelampaui unkk inbustri (14,8%), dm fasilitas
u m m 118,70/0).
Penhgkakm a k h i l a h a untuIr pernukhan ti&
&pat ~
~ darik
pwturnb~zhan p e ~ ~ Kota l e Batam yang tin@ dari tahun ke tahuri. Tingginya pertrrmbuhzln pad*
d d a n juga kegiatm-kegiatan ekonomi &an
sangat
rnmbdan t ~ h m yang c u l q besar tmhadap persediaan l a b di Kota Bataan.
P e r m a d a h y m g mrmcul karena itu adatah kmisteisi d m k o m i 3 l t untuk tern mmprtahankarr 'kebijaksnnaan spasid ddengm fteksibilitas tata m
mtisiptif krhadap proses dm d h a m h W
m
g yang bersifat
i ymg relatif cepat di bmtlagai
s e h r pemtuxngman perkom. lntegrasi yang seimbmg antara alcselerasi aktifattxs sosial ekonmi yang berlmgsmg dan dapat m d e g r a b cuang, sata keb'jaksmaau kelestarian dam tenhi saja h a s nrtmpak pada impIemmtasi pwencanam tata rum8
wilny&_ Untuk ity proporsi 40% lahm t q a k a i fluilb up area) dmgan 6Q% Man hijau @on huitd up area) secara legal formal d~prbhaakm,apalalrj mengkgat kedudukm
hutan Iindung dan hutan payangga ymg sangat strategis sebagai dm&
r e s q m air
ymg secara almiah mensuplai air ke delepan waduk ymg a b . Sehubungan dengan ha1 tesebut di atas, makst alokasi M a n & Kota Batam kentu saja haws dihkdan s e m
berhati-hak karena kansfisi wilayahnya yang men~akandmrah kepulauan yang relatif kmil. Untuk memenuhi kebuFufi;rm ptmdm penduduk di Kata Ratam, pala yang
u m m y a xlma ini dijahkm aleh pemegang otafitas di Kok Batam adalah detlgm m e m M PL kepda p dcw1opcr untuk d i b g u n kawam prumzlhan. Nmm dmkian ktmyatazmnya kemmpuan developer mtuk menyediakm perumahan, jauh d;ui
~
~A@@ karma i sehgian . ksaf nrmah yang dib%ngmtersebut rnemiIiki h g z t
yang relatif rnahal dilihat dari kemampuan kmtong sebagian besar pendud&, K e ; t h ini banyak ddansir mempdm salah satu pendorung krkernhgnya nrli. fisamping itu,
m
pmbangunan p e d m di B a r n juga diupayah oleh pemwhtah h g a n
mmylapkan kavhg siap bangun (kasiba), yaug umrrmnya d
i
~
~ bagi a n
pmhmn tias yang direlakmi. Hingp tahun 2001, plaksanmn kegatan relokasi telah
ddaIrukau & Eibagai tempat, yaitu di Sejdmg, Tanjrmg h y u , dm Batu Aji. Sedan@m untuk kegiahm pemhm, plaksammnya b m pertama kali yaitu di T r h Lana. Ke emgat ldkasi tersebut d g - m s k g
berada di Kecamtan Nml;sa, KRcmatan %i
Be&, d m Kecmatan Sehpmg. Total L w 1-i
yang dislapkan untuk area relokasi p e m d c h n I k adalak 245
ha, d e n p r i n h & Sejdmlg 15 'fra, K a m p ~ gBecek 40 Ha,Bah A j Baru 30 Ha, Tanjug Rayu 50, Batu Aji Refomtasi 90
kqiatm puttam Dip-
dan Batu Aji Lanaa 20 ha. Sedangkan untuk
~~ liar di T r h Lam mencakup has areal sebesar 80 ha.
kapasitas tamp-
kawasan relakasi tersebut add& sebesar 22.71 4 KK,
dan h i n w saal ini telalt nlmmptmg sebmyak 17.714 KK. Sdangkan mtuk k a w m
~~Ihr y m g di&@ ter&
d a i 7,331 jiwq mu 1.833 KK (data desembr 1998).
Selmgkqmyn rincian luas dan kapmitas kawasm relokasi dan penahan dapat dihl~at
pada Tabel 40. M j a u dari SU&
p e r e ~ l ~ mtata m mmg whyah kata Batam, dapat d i k a h h
Wwa p e l h a a n kegmtm relohi atau penatwin pemukiman liar tel& & s e m i d e n p fungsi bwasm y m g b m g k u t a ~@hat ~ C h b a r 22). B e r d a s r h Master Plaa
Pulau Batam 199 1 ymg k d m &euisi lagi pa& tahm '1 999,1ok.;tsl relukaseatartm pm*
liar diatas m a d kedafam Sub Wilayah Pembmgmm (SWP)Sekupaqg dm
SWP Mukakmkg. K e b SWP ini s e b memiliki hgsi-funga lain,
dipmntulrlran sebagni kawasan pemukiman. Luas ka-m
juga
yang dapat dibangun
kxdwwkan kelempmyn pada kedua kawasm di atas adalah, SWP Sekupmg 2.452,48
Ha d m p kelmmgan maksimtmm 20% Clan S W F Mubkung 5.268,93
Ha rmtuk.
kdaenganmaksimm 40Y4 d m 805 ,O4% mhk kelmgan di stas 40%.
K m m t q m fun&-hgsl kawatzm di atas s e mh -
p u k r m a n dan
laiany~,juga telah dilega3-fomalkan dmgan Peraiman D a d Nornor 20 tnhm 2QQI teatang Rencana Tata Ruang Wdayah Rota Batam. Badas*
Perda ini ditetapkm
bahwa W p g d m Mdduning mmpak.an A& satu lakasi dari pusat ke@t;m utama
km yaItu seb@ pusat: indus~di-g Batu A m p , S e r n W ~M
idrasi Wil, Tmjq Umang, Sagdung,
u R q a n g dan P u l a b h g . B a r n Pas4 35 Per&
tersebut semra e b p h i t menyebutkan bahwa h a s a n Batu Aji, Tanjung h y u , Kabil, r;tan
T&m maupak-crm kawasan ymg & a l o k d m mtuk tempat relokasi rramah-rumah
liar meialui pmyediaan kavling siap b a n p (kanba), penyediaan nrmah derhana dan pyediaan nrmah susun. Sefah lokasi di atas* lokasi ymg m m y h g frmgsi ymg sama adalah kawssan S e l q m g , ! b g u h p dan B& Ampar.
hple~nentasikebijakan relalcasi p
pada dasamyn m e r x r p h bagkan intef
e
h liar abu penahan pemkimm Iiar
dai kebijdm mengtai masalafx pemukirnrYx
liar yang wm&h akut dari tahun ke tahm di KO& Batam. Pelakwwamya s e b a lebih k m g sepuRzh t&m ini ternyata tidak mnyebabkan genyelesaian trnatas akar persortlan p g a&
yaiarr tumbhyt pe~~ulrimtmliar, Baik &spM m a u p ~ u x imphit,
impImmtasi k e b i p h relokasi atau p a t a a n panulaman liar &h&hqgppi swara
negatif oleh sebagiaa masyaraIcat atau n p m h r .
Tabef. 40.Pmukbm Relokasi dm Penatam brdasarkan Luas dan Kqasitas Kawasan A10
L
Lokasi Pemuklmm
A m
Kapaska
C dimlo.
(unfti
krl& dbta
[ha) t
Ptrmuklman Rmlukst
-
I Sejulung Telaga Punggur
15
1
1.500
Tahun
LUIIS K.dIng
FadUbs
taka4 Tingqel
Ralokarl
&balrrrnnya
1996-1997 TgUrns,BatuAmpar,
1.500 0 x f O M
KETERANGAAI i
Li&ik, air
cunh, jrlan
Balul
asp1 2 Kampung Beoek Swulung
40
3.500 5 x 10 M
3.500
i
1996
jDurlanghng, Bt Ampar,
LWik 80%
~WiuAlf
I&ourafi,
Qalanaspal. _
3.500 6 x 10 M
3 Kavling Batu Aji 8aru
19.
I~&rn center,81 Ampar,
L U k 80% atcwah,
ekwng
sebeiurnnya adakh SxB td
jalrn ;awl 4 Tg Playu
50
2.714 B x 10 M
2.714
18981f900 Durtangkang.
~ktrlk, ak
~ d sKSB l plus
FAM,jalan
aspal
BO
5 Bsltu Ajl Refonad
BxlOM
5.0DO
10.000
2002
Drhm profees Marrlh dfm p r ~ land s
Bahm mntar, drn
Batu ajl (yang ~
I
W
pembangunan dearlng, 8 #bagtan telah djfempati.
p y e k jalan)
20
1.500 10xlOFd
A.500
Bt Ampar,
,mair
Sehlumnya adalah
pan-
~PAM, jalan
FM M
/=pa\ ttrlpon.
80
4.880
2,OW 8 x l Q M
1999
1
325
27.5W
1
19.714
1
Tlban Karnpung
LWfrlk air cu-
wh,jalan as-
10xtOM
1
pat.
G a m k 22. Lolcasi PelaksanasmKegiatanRelokasi/PenataauPemnkimsn Liar dalamP-anasa @umberPerta :BappedsKota Baht).
Tats Ruang W%q& Kota Batam
A b y a k e b i j h r e l a k a s ~ ~ t apernukhan m k, tmpa &sdari telalr menjadi semacam stmuIan bagi mmg-omg terknb mtuk mmdinkrm n n d
liar b m , b d
untulr m a l a d k ~ n e r s i a h s i mtuk , maIrsud mendapkm khan re10lcnsi mu pernutiban mefahi program penatam a t q m mmmg k m a faktw cksakan kebutuhan p e m d m ymg
sulit @nuhi d e w jdm legal. Hal ini p s i s qd spa p g terjadi dengan
kebijakan pernuthan (Pardmmg Puhcy) atas nunah-rumah liar { g e c e k d ) di Turk -es
te-
d a m Undang-
No 2981
t&tm
1985. Parker et al(1895j
rnmgmmmi secm shi& atas kebiJakan ini dam rnenyatakan "pardoning the
huiIJing of illegal gecekondzrs is deafing only with the r e d t . , not witk the muses of the
phenommcm. In ather words, each purdunrng become m excuse .fm fitrthe~
p r h n i n g s ...Pardankg way n d a Iong-tem solarti#
to the gecekundu problem.
Pardoning ..... only encourages gecekondu btlijding, direct& pwrrshmg crfizens who obey thc Im und r(?wardhgtkose who do mt ".
B m M a d m p penempan kebi-
ini p d a sebagian besm kawasan kmuh
(slum) di b e h p a koh, seperti Jogpkata, Sumbayit, Peica~~banl, Jakarta dan W y a ,
b m relatif a k q bedmil mengumgi p d a k kawasan shrm di perkotaan, untulc b u s EWaq siring d q a n hplenmhsi k e b i j h ini
~~pemukkm liar
d a i hhun ke tahm miah semhn mmingkat. Tabd 32 mmunpkkan betap jwnlah rumah Ziar bdcmya semakin berkuang, tetapi sebal~hyasemakin meningkat &jam.
A p i t a pada tahun 1992 y d a h rum& t&m
adal& kbih kmmg 7000 wit, maka squluh
kemwtim jdahnya m m i w h q i r 8 kdi b a t (55.000 unit).
Piidah1
e di atas p e l a k m m xelokasi dan pen-
liar tel&
sqmjang r m h g w
ddakukan beberap ka4, mencalccrp 14.714 unit nunafi
pem*
linr. Dnn pert,m&gm swam
""
rn
+Rumahljar
+RaIoksilPematazm
5Wt)
S a m
-
P
ru
zm
4 m
m
5 2
.E:
3MMo
I -
f
7
5 -
mom
73 = L
.ro ow
0
m
1
1-
G a m k 23
la -
5
m m 19%'
39%
9999
2002
Tahun ~dexnbmganJ d a h Rumah Liar y a q Direlokasrmitaba d e n w R m a h Liar ymg Bdum Bmlokas~dan Ditata & KO&Batam ?'shun 19!J&2200,7au& sebenamya).(Sumber htpam Otorjta Batam dan Ditkirnpswil Otorib Batam)
Pertambahan pemukiman liar wiring d e n p kegiatan reIakasi/penataan ymg dilakukan ol& institusi -fin&
dm
m,sefta P
di Kota Batam juga diikuti oleh w a h s peningkatm
d m Bm&r Sri Mas Raya Sei -P;m
dekat lokasi &-tih
industri
dm perdapganlpawr (stperti kawasan hduski Ba$amjndo Mukakuning kawasm hidushi h d e Sagdung, kawasan Pasar Sagdung Batu Aji, dm irawam Paar
Batam Center), serta brads di kawasm ymg dipmmhkkm sebagai hutm kok atau
daerah h@apan air (cacthment area), sepefti sekitax wadi& Muka Kmhg dm waduk I h r h g h g . JEka pada hhun 1997, s e k a n p m ~ m a nI k mliputi 65 titik lokasi,
maka pada tahun 2000 mrmingkat mmjA 72 tit& lokasi, dim mtuk t a b 2001
S&
menyebmya pernukianan liar secara kmduruhan di Kota Batam, juga
d i t m j u k h aleh kil perhitungat entropy &hat Tabel 41). Prarfa tahn 1997, entropy rumah liar di Kuta Batm addah s e k a r 0,6834.
Ni4i ini rnenirgkat mnjadi 0,6936
p d a tahun 2000, dm kemudian meningkat men*
0,6986 @ t&tm 2001. Meskipun
rektif kecil, pmhgkmn ndai entropy pmukimm liar di aatas tnexxgizldikasikan ti& sbtisnya sebam rumah liar dari tahun ke tahm di Kota B-.
di Kota B a r n kjadinya kansenfmsi per* K e m t a n Lubuk
Wrr dm Kecamatm Baku
Dari k e r n kwmam
liar y a g mhtif meningbt addah di Ampar. Pa&
K w m a t a n Luhk Baja,
wmkk krkansentmsinya pernukinan liar dihjukkan oleh h i entropy yanbr, smakin kecif, yaitu darl 0,1487 tahm 1997, mmjadi 0,1285 p& t&un 2001. S&&m
Kwamtan BaSu Ampar, nilai entropy tahun 1997 &?ah
di
0,1526 mnjadi 0,1363 pada
callun 2WT. %mkh amusa.tlaya p u k i m a n bar di kedua kectumam ini @at
dipahami, mengingat kwamatnn ini me-
kw-
yang p h g padat
pduduknya di Kota Batam, dm paltng kecil luas wilayahnyq nmm paling m;aJu aktifitas e k o n b y a . R e M lebih mqjunya kertdazln ekonomi di kedua k e c m t m ini,
teldh mjadikannya almktif tmhadap p&
pmdatmg srtau pd&&
ymg s e h g
mmcai kerja, usaha atau ynng beicwja tetqi sm@ mementmgkm WMproxinitas 'lokasi k g @ dengan lakasi kaja. Mengingat sem&
tabartas luas l a h a ymg dam
diinvasi, mnyebabkan pemngkatzln penumpukm nrmab bar pada kawamu-kawasan tertentu di kedua kecamahn ini rnenjndi tidak terhinrfarlran.
B w W dengztn kedua kecmatm di atas, p k m h g a n pmukiman liar di
Kecamatan Sei Bed&, dm Sekupang menwjukkm sifat fluhuatif f3i Kwamat-an Sci Wuk pmukiman Liar eenderimg memusat g&
tahm 20QO dan kmudian Iebih
menyebar pada I&M 200 1. Di Kecamatan Sekupang, setelah lebih m n y e h pa& tah.w 2000, kemudian c m d m g memusat pada takm 2001. Sedan*
di Keca~natmNongsa,
perkembmp pemukimm gar cenderung lebih tneayebzu. Terjadinya p n i n g k w
sebaran pemulrjman liar di Kwamtan ini dimun-
karena wilayahya
h, smta relatif iebih banyak~yatanah kosong yang k h x m tergarap.
yang Iebih
,r
31
.-
L o ,
Faunahan PTK
/
I80
/
260
1 I
260
1 -I
Pus, My Illlarf. Depan Pmk n Kp. &gk