ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN
1. Bahan-bahan yang Digunakan
.
- Asam askorbat/vitamin C p.a. (E. Merck) - Kolesterol p.a. (E. Merck) - Asam asetat glasial p.a. (E. Merck) - Asetat anhidrida p.a. (E. Merck) - Asam sulfat pekat p.a. (Riedel de Haen) - Natrium sulfat anhidrat p.a. (Ferak) - Heparin (Leo) - Mangan klorida tetrahidrat p.a. (E. Merck) 2. Alat-alat yang Digunakan - Spectrofotometer Hitachi dual wavelength
double beam
type 557 - Fisher melting point apparatus - Tabung pemusing - Labu ukur - Pipet volume - Mikropipet - Timbangan analitik Sartorius-Werke GMBH Type 2472 3.Cara Kerja 3.1. Analisis
Kualitatif terhadap Vitamin C
3.1.1. Pemeriksaan Organoleptis Meliputi
pemeriksaan warna, bentuk, bau dan
rasa.
27
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
3.1.2. Reaksi Warna - Larutan dalam air
mereduksi perak nitrat
dengan
segera dalam keadaan dingin, menghasilkan endapan hitam [28]. - 2 ml dari suatu larutan
2,0%
ditambah 2 ml air,
0,1 g natrium bikarbonat dan kurang lebih 0,02
g
ferro sulfat, kocok dan biarkan, dihasilkan warna deep-violet
(lembayung
tua), yang
hilang
pada
penambahan 5 ml asam sulfat encer [28]. - Larutan dalam air diberi 1 tetes larutan nitroprussid
dan
encer,
pada
maka
3
tetes
natrium
penambahan
natrium
hidroksida
hidrogen
klorida
encer tetes demi tetes terjadi warna biru [293 - Dalam
keadaan dingin, mereduksi
dengan
terbentuk
endapan
merah
larutan Fehling coklat
sampai
jingga kuning [29], - Larutan dalam
air
diberi
1
tetes larutan biru
metilen, maka lama-lama warna akan menjadi
pucat
bila diletakkan di tempat yang terang [29]. 3.1.3. Pemeriksaan Titik Lebur Kurang lebih 1 mg serbuk vitamin C dalam
pipa kapiler berdinding gelas
panjang
8
ujungnya ujung pipa
SKRIPSI
tipis
cm dan diameter 1 mm, yang tertutup.
pipa
Bahan didorong
kapiler yang terbuka,
yang tertutup diketuk-ketukkan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
dimasukkan dengan
salah
masuk
satu
melalui
kemudian
ujung
sampai
bahan
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
mencapai
ujungnya. Pipa kapiler ini dipasang
pada
tempatnya, kemudian penangas air, dipanaskan perlahan-lahan. Ketika temperatur sekitar 15°C di titik leburnya, atur nyala api sehingga meningkat
dengan
kecepatan
1-2°C
bawah
temperatur per
menit.
Temperatur saat bahan mulai melebur sampai
melebur
sempurna disebut jarak titik lebur. Titik
lebur vitamin C adalah
190°C,
diikuti
dekomposisi [13, 14]. 3.2. Hewan Percobaan 3.2.1. Rancangan Percobaan heirirt percobun (tin o U
dipuasikia s e lm
I2-H jii
•
(files kolesterol to tii din kolesterol H#L
Grnp pertata
Keloipok I
(Ip. I I . 1
SKRIPSI
Grup kedua
Keloipok 11
(lp . 11.2
(lp . I I . 3
(elotpok I I I
(Ip. IV.l
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
Keloipok IV
Kip. IV.2
Kip. IV.3
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Keterangan : Kelompok
I
: makanan dasar
Kelompok II.l : makanan dasar + vitamin C dosis 1 Kelompok II.2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2 Kelompok II.3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3 Kelompok
III : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 1 Kelompok IV.2 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 2 Kelompok IV.3 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 3 Dalam penelitian ini digunakan 40 ekor (Cavia Jl.
porcellus) yang diperoleh dari
Raya
Selecta No. 37,
Batu,
marmot
Peternakan,
dengan
kriteria
sebagai berikut : - berjenis kelamin jantan - berumur 2-3 bulan - bobot badan 250-400 gram - berada dalam keadaan normal dan sehat Pada dibagi
awal percobaan, 40 ekor marmot
tersebut
menjadi 8 kelompok (masing-masing
kelompok
5 ekor marmot) sebagai berikut : I.
Kontrol
normal : hewan
pecobaan
diberi
makanan dasar (kangkung, ubi dan jagung). II.
SKRIPSI
Dengan pemberian makanan dasar dan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
vita-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
min C, yang dikelompokkan atas : 11.1. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 1. 11.2. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 2. 11.3. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 3. III. Dengan pemberian makanan dasar dan sterol 3% IV.
kole
1 ml.
Dengan pemberian makanan dasar, rol 3% dan vitamin C, yang
koleste
dikelompokkan
atas : IV.1. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 1. IV.2. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 2. IV.3. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 3. Kolesterol dengan Vitamin
0.5% C
diberikan
dalam
bentuk
akasia
sebagai
bahan
diberikan
dalam
bentuk
suspensi
pensuspensi. larutan
yang
selalu dibuat baru. Masing-masing bulan secara
sesuai per
marmot diperlakukan selama
dengan oral.
Pada
dilakukan pengambilan
SKRIPSI
kelompok awal
dengan
pemberian
sebelum
penelitian
sampel darah
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
se-
dengan
terle-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
bih
dahulu
marmot dipuasakan
selama
12-14
jam.
Pada akhir penelitian juga diambil sampel darah. 3.2.2. Pemilihan Dosis Dosis bahan penelitian yang digunakan merupakan dosis untuk
manusia yang dikonversikan pada
bina-
tang percobaan. Nilai konversi dosis manusia terha dap marmot 400 g adalah 0,031 [31]. Pada penelitian ini digunakan dosis 500 mg, 1 g dan 1,5 g. Dosis setara 500 mg = (500 mg x 0,031) : 400 g = 0,039 mg/g BB marmot Dengan cara yang sama, untuk dosis yang setara dengan 1 g dan 1,5 g diperoleh 0,078 mg/g BB marmot dan
0,116 mg/g BB marmot.
4. Uji Validasi 4.1. Kelurusan
Kelurusan didapatkan dari perhitungan
persamaan
garis regresi. n. Zxy - (2x) (Zy) r = ------------------------------^n.Zx2 - (Zx)a ) (n.2y2~ (SyT2 )' di mana :
r = koefisien korelasi x = kadar zat dalam larutan y = serapan yang terbaca
Persamaan garis : Y = bX + a di mana : a = Y - bx
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
n.Sxy - Zx.Zy b = -------------n.Zx2 - (Zx)2 4.2. Sensitivitas [27]
Untuk analisis instrumental harga LOD ditentukan dengan
cara menganalisa sejumlah sampel
blanko
dan
menghitung simpangan baku dari hasil yang didapatkan. Simpangan
baku
ini dikalikan dengan
suatu
faktor,
biasanya 2 atau 3, menghasilkan perkiraan dari LOD. Untuk
penentuan harga LOQ, simpangan
baku
ini
dikalikan dengan 10. 4.3. Presisi
Harga dingan
s
presisi dengan
didapatkan x
atau
berdasarkan
dengan
prosen
perbankoefisien
variasi. s % KV = — — x
. 100
/Z(x-x )2 s
= n-1
Keterangan : x = kadar sampel x = kadar sampel rata-rata n = jumlah sampel s = simpangan baku
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
4.4. Akurasi
Akurasi
metode
ini
dinyatakan
dalam
prosen
perolehan kembali (% Recovery) dengan persamaan :
% Recovery =
dimana :
-------CA + CB
. 100
= kadar sampel mula-mula Cg = kadar larutan baku yang ditambahkan Cjr = kadar sampel setelah penambahan larutan baku
5. Pembuatan Kurva Baku
Pada dan
penelitian ini diperlukan larutan baku induk
beberapa
larutan baku kerja. Larutan
baku
induk
dibuat dengan kadar 5000,0 ppm dengan pembuatan sebagai berikut : - Ditimbang dengan seksama 250,0 mg kolesterol dimasukk.an
ke
dengan
dalam asam
labu ukur 50
ml,
kemudian
asetat glasial sampai garis
ditambah tanda
dan
dikocok sampai homogen. - Larutan baku kerja
dibuat
dari pengenceran
larutan
baku induk, sehingga didapatkan beberapa maeam yaitu 1500.0
200,0 ppm; 400,0 ppm; 500,0 ppm:
kadar
1000,0
ppm; 2000,0 ppm; 2500,0 ppm; 3000,0
ppm
ppm; dan
4000.0 ppm.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
5.1. Pemilihan Panjang Gelombang Maksimum Pada pemilihan panjang gelombang maksimum gunakan dua macam larutan baku kerja.
meng
Pelaksanaannya
sebagai berikut : - Dipipet dalam
0,2 ml tabung
larutan baku kerja reaksi yang
berisi
dimasukkan pereaksi
ke
warna
Liebermann-Burchard yang sebelumnya tabung direndam dalam
air es, kemudian dikocok sampai homogen
dibiarkan 30 menit dalam
pada suhu kamar, dimasukkan
kuvet dan dibaca serapannya, dicari
gelombang
dan
maksimum dengan
alat
ke
panjang
spektrofotometer.
Sebagai titik nol -digunakan blanko aquadest
ditam-
bah pereaksi warna Liebermann-Burchard yang
selan-
jutnya diperlakukan sama dengan larutan baku
kerja
kolesterol. 5.2. Pembuatan Kurva Baku Kurva kolesterol 200,0 ppm;
baku dalam
dibuat
dari
larutan
asam asetat glasial
baku
kerja
dengan
kadar
ppm; 400.0 ppm; 500,0 ppm; 1000,0 ppm; 2500,0 ppm; 3000,0 ppm; 4000,0 ppm
dan
ppm. Masing-masing larutan baku kerja tersebut
1500,0 5000,0 dire-
aksikan seperti pada (5.1) dan dibaca serapannya pada panjang
gelombang maksimum yang didapat dari
perco-
baaan (5.1). Dari data akan diperoleh persamaan garis regresi.
Sebagai titik nol digunakan larutan
blanko
dengan menggunakan aquadest ditambah pereaksi.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
Liebermann
Burchard, yang
selanjutnya
diperlakukan
sama dengan larutan baku kerja kolesterol. 6. Pengambilan Sampel Darah Sebelum dilakukan pengambilan sampel darah, marmot yang akan diambil darahnya dipuasakan selama 12-14 sebelumnya.
Masing-masing
marmot
yang
akan
jam
diambil
darahnya secara intrakardial dianestesi dengan inhalasi eter (Aether anaestheticus) dengan painya
diperkirakan terca-
irama pernapasan yang teratur.
ditelentangkan
marmot
depan,
kemudian
diraba
bagian jantung yang memberikan denyut
terkuat.
Dengan
menggunakan
sebanyak
3
dengan posisi dada di
Setelah
spuit
disposable
darah
diambil
m l , kemudian darah dipindahkan
ke
tabung pemusing tanpa antikoagulan. Darah yang pul
dibiarkan
selama
30 menit pada
suhu
dalam terkum-
kamar
dan
kemudian dipusingkan selama 20 menit, sehingga serumnya terpisah.
Serum yang telah terpisah ini dimasukkan
daiam botol yang tertutup rapat, selanjutnya
ke
dilakukan
penentuan kadar [33]. 7. Penentuan Kadar 7-1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum Kadar kolesterol total serum ditentukan metode
Huang
dan
kawan-kawan
pereaksi Liebermann-Burchard.
SKRIPSI
dengan
menurut
menggunakan
Metode ini menggunakan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
satu
pereaksi warna yang dibuat dengan cara
sebagai
berikut : Ke dalam bejana yang direndam dalam air es, masukkan asam asetat glasial p.a., asetat drida
anhi
p.a., asam sulfat pekat p.a. dengan
bandingan 3:6:1, dicampur sampai homogen. dian
di
Kemu
ditambahkan ke dalamnya 2% Natrium
anhidrat
p.a.,
kemudian
per-
sulfat
dikocok
sampai
homogen. Penentuan kadar kolesterol total serum dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ke
dalam tabung-tabung reaksi yang berisi 5
ml
pereaksi Liebermann-Burchard (sebelumnya
tabung
direndam dalam air es), dimasukkan dengan
hati-
hati
masing-masing 0,2 ml serum. Untuk
blanko
digunakan
aquadest
Liebermann-Burchard. tercampur pada
suhu
ditambah
Campuran
Serapan
pereaksi
dikocok
merata, kemudian dibiarkan kamar.
larutan
dari
sampai 30
menit
masing-masing
larutan tersebut dibaca dalam waktu tidak 10
menit pada panjang gelombang
lebih
maksimum
yang
terpilih, dengan menggunakan alat spektrofotometer [23]. Perhitungan
:
Untuk menghitung kadar kolesterol total, diguna kan
SKRIPSI
persamaan garis regresi yang diperoleh dari
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
percobaan (5.2). Catatan : Sebelum maka
mengalami
perlakuan,
dilakukan dulu penentuan kadar
kolesterol
total
hewan
dan
percobaan
kolesterol HDL
serum
sebagai
pem-
banding, 7.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL Serum
Untuk
penentuan
kadar
kolesterol
HDL
serum,
terlebih dahulu dilakukan teknik pengendapan selektif menggunakan
pereaksi
heparin
dan
Mangan
klorida.
Pengendapan
selektif ini berdasarkan sifat
lipopro
tein, yaitu kemampuannya untuk bereaksi dengan kation bervalensi proses
dua (Mn^+ ) dan polianion (heparin).
ini
lipoprotein-lipoprotein
dalam
serum akan diendapkan, kecuali
serum
yang
mengandung
HDL
ini
Pada
yang
terdapat
HDL,
kemudian
ditentukan
kadar
penentuan kadar kolesterol HDL ini,
serum
digunakan adalah serum yang diambil dari
hewan
kolesterol HDL-nya . Pada yang
percobaan yang telah dipuasakan sebelumnya selama 12 14
jam. Pelaksanaan penentuan kadar
kolesterol
HDL
serum adalah sebagai berikut : Sebanyak pemusing,
1 ml serum dimasukkan ke dalam kemudian
ditambahkan
tabung
berturut-turut
larutan heparin 5000 unit/ml sebanyak 40 nl, dan larutan
SKRIPSI
Mangan
klorida 16,4
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
gram/dl
sebanyak
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
50
nl. Campuran dikocok sampai homogen dan
diamkan menit,
30
menit pada suhu kamar.
Setelah
larutan disentrifugasi selama 20
di30
menit,
kemudian supernatannya dipisahkan. Bila supernatan
masih kelihatan keruh
kurang
sempurna,
berarti
maka harus
pengendapan
direaksikan
sampai pengendapan sempurna. Supernatan 0,2
ml dimasukkan ke dalam tabung
berisi 5 ml pereaksi warna yang
lagi
dipipet
reaksi
yang
Liebermann-Burchard,
sebelumnya tabung direndam dulu dalam
air
es. Selanjutnya kadar kolesterol HDL
ditentukan
sama
kolesterol
seperti
pada penentuan
kadar
total serum [23]. 8. Analisis data
Setelah didapatkan data hasil percobaan, dilakukan uji
statistik yaitu uji anakova
(analisis
kovarian),
dengan a = 0,05 [34, 35, 36].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
I X
II Y
IV
III
X
X
Y
Y
X
Y
X 11 Y 11 X 12 Y 12 X 13 Y 13 X 14 Y 14 X21 Y21 X22 Y22 X23 Y23 X24 Y24 X31 Y31 X32 Y32 X33 Y33 X34 Y34 X41 Y41 X42 Y42 X43 Y43 X44 Y44 X51 Y51 X52 Y52 X53 Y53 X54 Y54 Total 2X Rata^
X
ZY
ZX
2Y
2X
ZY
SX
2Y
Y
X
Y
X
Y
X
Y
I, II, III, IV = kelompok X = kadar
kolesterol total
atau
kolesterol
HDL
atau
kolesterol
HDL
sebelum perlakuan Y = kadar
kolesterol total
* setelah perlakuan i = kolom 1, 2, ..., t j = baris 1. 2, ..., n
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
Tabel Anakova Pro CRD Sumber
Dikoreksi
JK db
variasi
2xx
Zxy
2yy
t-1
Txx
Txy
Tyy
N-t
Exx
Exy
Eyy
JKS
db
RJK
Antar kelompok Dalam SE
N-t-1
St +E
N-2
ST+E~
t-1
kelompok Jumlah
Sxx
N-l
Sxy
Syy
SE
SE db
ST+E“SE t-1
( St +E - Sg )/(t-1) F hitung Anava = -----------------SE/(N-t-l) db :
= t-1 V2 = N-t-1
E2xy/Exx F hitung regresi = ---------Sg/(N—t—1) db : v1 = 1 V2 = N-t-1 Keterangan : db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat JKS = Jumlah kuadrat sisa RJK = Rata-rata jumlah kuadrat
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
Sxx = koreksi jumlah total kuadrat dari X t n (2 2 X±i )2 t n i=l j= l = 2 . 2 X*i d ----------------i=l j=l t 2 n i=l Sxy = koreksi jumlah total hasil dari X dan Y t
n
t
n
, (i=l * j-1 * XU >(i=l * j=l * Yid } t n = 2 2 Xij Yi j ---------------------------i=l j=l t 2 n i=l Syy = koreksi jumlah total kuadrat dari Y t (2
n 2
Yi j )2
t n i=l j=l = 2 2 Y - i j -----------------i=l j=l t 2n i=l Txx = perlakuan jumlah kuadrat dari X t ! i= l
n j=1 n
SKRIPSI
t n <2 Z Xij i=l j= l t 2n i=l
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
Txy = perlakuan jumlah hasil dari X dan Y t n n 2 { Z Xi(j )( 2 Yid ) i=l j=l j=l
t n t n (2 Z Xid )( Z Z i=l j=l i=l j=i
n
t Z n i=l
Tyy = perlakuan jumlah kuadrat dari Y t n Z ( Z Yi(j >■ i=l j=l
t n ( Z Z Yij )» i-1 j~l
n
t Z n i=l
Exx = Sxx - Txx Exy = Sxy - Txy Eyy - Syy - Tyy E2xy Sj? = E y y ----~ Exx
^T+E “ ' Jika
F hitung
mengetahui atau
S* xy — --Sxx
tidak.
>
F tabel (ada perbedaan),
apakah perbedaan yang terjadi itu dilakukan uji HSD
(Honestly
untuk
bermakna
Significant
Difference). /RJiT HSD “ q a,k,N - k.\
SKRIPSI
n
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
Jika
beda mean > HSD, berarti ada beda yang
ber-
makna dan jika beda mean < HSD, berarti tidak ada
beda
yang bermakna.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA