VARIABILITAS DATA SIFAT FISIK TANAH SEBAGAI AKIBAT PENGGUNAAN DUA UKURAN RING SAMPLER BERBEDA PADA LATOSOL DRAMAGA
ROYEKA PRATAMA
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Variabilitas Data Sifat Fisik Tanah Sebagai Akibat Penggunaan Dua Ukuran Ring Sampler Berbeda Pada Latosol Dramaga adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2015 Royeka Pratama NIM A14090054
ABSTRAK ROYEKA PRATAMA. Variabilitas Data Sifat Fisik Tanah Sebagai Akibat Penggunaan Dua Ukuran Ring Sampler Berbeda Pada Latosol Dramaga. Dibimbing oleh WAHYU PURWAKUSUMA dan ENNI DWI WAHJUNIE. Perbedaan ukuran diameter ring sampler dapat mempengaruhi tingkat gangguan pada contoh tanah utuh. Adanya gangguan pada contoh tanah dapat memberikan sumbangan variasi terhadap data sifat fisik tanah yang dihasilkan yang pada gilirannya dapat mempengaruhi validitas data. Penelitian bertujuan menganalisis variabilitas data sifat fisik tanah akibat penggunaan dua ukuran ring sampler berbeda dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan pada Latosol Dramaga, di kebun percobaan IPB, Cikabayan Dramaga, Bogor. Contoh tanah utuh diambil secara systemic sampling pada kedalaman 0-20 cm pada petakan tanah seluas 50m2 menggunakan ring sampler berdiameter 4.8cm dan 7.4cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan data sifat fisik tanah akibat penggunaan ring sampler berbeda dimensi. Penggunaan ring sampler kecil menghasilkan variasi data sifat fisik tanah yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan ring sampler besar. Secara umum bentuk distribusi data sifat fisik tanah pada ring sampler kecil dan ring sampler besar tidak simetris. Dominasi distribusi data tidak berada pada nilai rataannya. Kata kunci : Ring sampler, latosol, sifat fisik tanah, variabilitas
ABSTRACT ROYEKA PRATAMA. Variability Data of Physical Soil Properties as The Effect of Using Two Different Size of Ring Sampler on Latosol Dramaga. Supervised by WAHYU PURWAKUSUMA and ENNI DWI WAHJUNIE. Different ring sampler diameter may affect level of disturbance on undisturbed soil sample. The disturbance on soil sample could contribute to the variation of soil physical properties data. Therefore may influence the validity of data. The aims of this research is to analyze the variability of soil physical data resulted by two different size of ring sampler and factors that influence it. Research was done on Latosol Dramaga, Cikabayan research field, Dramaga, Bogor. Undisturbed soil sample was taken sistemically of 0-20 cm depth on 50m2 land plot using 4,8 cm and 7,4 cm ring sampler diameter. The result of analysis shows that generally the use of different size of ring sampler does not indicate significant difference in physical soil properties data. Generally, smaller ring sampler has smaller data variation than the bigger one. Smaller ring sampler tend to produce lower bulk density and water content at various pF than than the bigger one. Whereas, it has higher total pore space and soil permeability. Generally, soil physical properties data distribution on smaller and bigger ring sampler are not symetric. Domination of data distribution is not on the average value. Keywords: Ring sampler, physical soil properties, variability
VARIABILITAS DATA SIFAT FISIK TANAH SEBAGAI AKIBAT PENGGUNAAN DUA UKURAN RING SAMPLER BERBEDA PADA LATOSOL DRAMAGA
ROYEKA PRATAMA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2013 hingga Juni 2014 ini ialah Variabilitas Data Sifat Fisik Tanah Sebagai Akibat Penggunaan Dua Ukuran Ring Sampler Berbeda Pada Latosol Dramaga Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Ibu, Ayah, dan Nenek tercinta atas do’a, kasih sayang, dukungan, dan semangat yang tiada henti-hentinya kepada penulis. Ucapan terima kasih diucapkan kepada Ir. Wahyu Purwakusuma, M.Sc dan Dr. Ir. Enni Dwi Wahjunie, M.Si selaku pembimbing dan Dr. Ir. Yayat Hidayat, M.Si yang telah banyak memberi saran. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada rekan-rekan MSL serta seluruh staf Laboratorium dan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2015 Royeka Pratama
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
METODE
2
Waktu dan Tempat Penelitian
2
Alat dan Bahan
2
Tahapan Penelitian
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Bobot Isi
7
Kurva pF
9
Ruang Pori Total dan Distribusi Pori Tanah
10
Permeabilitas
12
KESIMPULAN
14
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran
16
DAFTAR TABEL 1 2 3 4
Metode analisis sifat fisik tanah Variabilitas data bobot isi Variabilitas data kadar air pada tekanan pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 Variabilitas data ruang pori total (RPT), pori drainase (PD), pori air tersedia (PAT) dan pori air tidak tersedia (PATT) tanah 5 Variabilitas data permeabilitas
4 7 9 11 13
DAFTAR GAMBAR 1 Lokasi pengambilan sampel tanah: Lahan kebun percobaan Cikabayan 2 Ring sampler yang digunakan dalam penelitian a) diameter 7.4 cm dan b) diameter 4.8 cm 3 Peralatan pengukuran sifat fisik tanah: A) pressure plate, B) oven, C) timbangan digital, D) gelas ukur, dan E) alat ukur permeabilitas tanah 4 Systemic sampling dalam bentuk segi empat dengan luas 1m2 pada masing-masing cluster 5 Boxplot data bobot isi 6 Boxplot data pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 7 Boxplot data ruang pori total 8 Boxplot data permeabilitas
2 2 3 4 8 9 11 12
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Hasil pengukuran sifat fisik tanah ring kecil (RK) dan ring besar (RB) Data boxplot bobot isi (BI) Data boxplot ruang pori total (RPT) Data boxplot pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 Data boxplot permeabilitas
16 19 19 19 20
PENDAHULUAN Latar Belakang Informasi mengenai tanah merupakan komponen utama dalam menentukan pengambilan keputusan suatu perencanaan penggunaan lahan. Keakuratan data mengenai sifat-sifat tanah sebagai dasar penyusunan informasi tanah sangat diperlukan. Oleh karena itu, keakuratan data sifat-sifat tanah sangat ditentukan oleh keakuratan cara pengambilan, alat yang digunakan dan kesesuaian persyaratan pengambilan contoh tanah. Pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan baik dan benar. Diperlukan cara-cara tertentu dalam proses pengambilan contoh tanah agar contoh tanah tersebut dapat mewakili sifat-sifat tanah dilapangan. Hasil analisis tanah akan bernilai baik dan secara tepat menggambarkan sifat-sifat tanah yang sedang diteliti jika contoh tanah tidak berubah sebelum dianalisis dan contoh tanah yang diambil tepat mewakili keseluruhan tanah. Untuk dapat memperoleh contoh tanah yang representatif diperlukan pemahaman terhadap faktor-faktor pembentuk tanah, yaitu: bahan induk, iklim, topografi, organisme dan waktu. Analisis sifat fisik tanah seperti bobot isi, ruang pori total, permeabilitas dan kadar air (KA) pada berbagai tekanan memerlukan contoh tanah utuh. Contoh tanah utuh adalah contoh tanah yang kondisinya persis seperti kondisi dilapangan. Untuk itu diperlukan alat bantu khusus untuk mendapatkan contoh tanah ini yaitu berupa ring sampler. Ring sampler merupakan alat berupa tabung berbahan kuningan atau besi stainless. Perbedaan ukuran diameter ring akan mempengaruhi tingkat gangguan pada contoh tanah. Ring sampler dengan diameter besar akan lebih efektif dibanding ring sampler dengan diameter lebih kecil dalam mengurangi gangguan pada contoh tanah utuh. Hal ini dikarenakan volume tanah yang dapat diambil menggunakan ring kecil lebih sedikit dibanding penggunaan ring besar sehingga tingkat heterogenitas tanah akan lebih tinggi (Bagarello dan Sgroi, 2004). Adanya gangguan pada contoh tanah dapat memberikan sumbangan variasi terhadap data sifat fisik tanah yang dihasilkan yang pada gilirannya dapat mempengaruhi validitas data. Untuk meminimalisir terjadinya variabilitas data diperlukan pengetahuan mengenai ukuran diameter ring sampler yang tepat dalam pengambilan contoh tanah utuh. Berdasarkan uraian tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian dan kajian terkait pengaruh ukuran ring sampler sebagai alat pengambil contoh tanah utuh di lapang terhadap variabilitas dan nilai sifat-sifat fisik tanah yang menggunakan ring sampler dalam penetapannya. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan menganalisis variabilitas dan nilai data sifat fisik tanah akibat penggunaan dua ukuran ring sampler berbeda dan faktor yang mempengaruhinya.
2
METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan sejak bulan Oktober tahun 2013 sampai Juni tahun 2014. Penelitian dilakukan pada Latosol Dramaga, di kebun percobaan Cikabayan (Gambar 1) dan laboratorium fisika tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel tanah: Lahan kebun percobaan Cikabayan Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah ring sampler dengan ukuran diameter ± 4.8 cm (ring kecil) dan 7.4 cm (ring besar) (Gambar 2), cangkul, pisau, sedangkan alat analisis sifat-sifat fisik tanah yang digunakan antara lain pressure plate, timbangan digital, bak perendam, gelas ukur, gelas piala, oven, dan peralatan pendukung lainnya (Gambar 3).
a)
b)
Gambar 2. Ring sampler yang digunakan dalam penelitian a) diameter 7.4 cm dan b) diameter 4.8 cm
3
(A)
(B)
(C)
(D) (E) Gambar 3. Peralatan pengukuran sifat fisik tanah: A) pressure plate, B) oven, C) timbangan digital, D) gelas ukur, dan E) alat ukur permeabilitas tanah Tahapan Penelitian 1. Pengambilan contoh tanah utuh Pengambilan contoh tanah utuh di lapang dilakukan secara hati-hati pada petakan lahan seluas 50 m2 secara systemic sampling (Gambar 4). Teknik systemic sampling yang dilakukan adalah dengan meng-clusterkan (mengelompokkan) lahan dalam bentuk segi empat dengan jarak 1 m secara teratur agar contoh tanah yang diambil mewakili keadaan tanah sebenarnya. Pada masing-masing cluster diambil satu contoh tanah utuh untuk tiap ukuran ring sampler. Secara keseluruhan sample tanah utuh yang diambil sebanyak 50 sample untuk tiap ukuran ring sampler (Kurnia et al, 2006).
4
Gambar 4. Systemic sampling dalam bentuk segi empat dengan jarak 1m 2. Pengukuran sifat fisik tanah Contoh tanah utuh yang telah diambil dilapang dianalisis sifat-sifat fisik tanahnya yaitu seperti tersaji pada tabel 1: Tabel 1.Metode analisis sifat fisik tanah Sifat Fisik Tanah Bobot Isi (g/cm3) 3
Porositas (g/cm ) Kurva pF
Permeabilitas
Alat Oven, desikator, timbangan
Metode Core (Blake &Hartge, 1986) Kalkulasi dari Bobot Isi dan Bobot Jenis Partikel (Danielson & Sutherland, 1986)
Oven, desikator, timbangan pressure plate apparatus,plate, pressure membrane apparatus, timbangan, oven Bak perendam, alat permeabilitas, gelas ukur, gelas piala, jam, mistar
Pressure plate (Klute A, 1986)
Constant Head (Klute & Dirksen, 1986)
3. Analisis variabilitas datasifat fisik tanah Analisis variabilitas sifat fisik tanah dilakukan dengan membandingkan data masing-masing sifat fisik tanah setiap ring sampler. Parameter yang dianalisis adalah rataan, standar deviasi dan koefisien variasinya. Jika ada n sampel yang memiliki nilai dari x1, x2,... xn maka nilai rata-rata ( ̅ ) dan standar deviasinya (Sd) dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini (Sugiyono, 2011): ̅ =∑ ∑
Sd = √( dimana:
(
̅)
Xi = Nilai x ke-i sampai ke-n n = jumlah pengamatan
)
5 Nilai rata-rata menyatakan nilai rataan dari data dan nilai standar deviasi menunjukkan seberapa besar penyimpangan data dari rataanya tersebut. Sementara koefisien variasi (KV) menunjukkan variasi data atau sebaran data dari rata-ratanya, artinya semakin kecil KV maka data semakin seragam (Homogen). Sebaliknya semakin besar KV maka data semakin heterogen. Koefisien variasi ditentukan dengan persamaan berikut (Riduwan, 2011): KV = ( ̅ ) 4. Boxplot data Distribusi nilai-nilai data sifat fisik tanah disajikan dalam bentuk boxplot yang dibuat dengan menggunakan Software SPSS. Boxplot digunakan agar bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan dapat tergambarkan. Ukuran statistik yang dapat terbaca dari boxplot, yaitu: Nilai minimum: nilai observasi terkecil Q1: 25% data pengamatan lebih kecil atau sama dengan nilai Q1 Median: 50% data pengamatan lebih kecil atau sama dengan nilai median Q3: 75% data pengamatan lebih kecil atau sama dengan nilai Q1 Nilai maksimum: nilai observasi terbesar. IQRange: Box yang berisi 50% dari nilai data pengamatan. Semakin panjang bidang IQRange menunjukkan data semakin menyebar. IQRange = Q3 – Q1 Whisker: Garis perpanjangan dari box. Nilai whisker tertinggi didapat dari rumus = Q3 + (1.5 × IQR). Nilai whisker terendah didapat dari rumus = Q1 – (1.5 × IQR) Nilai outlier: Nilai data yang berada diluar boxplot dan whisker. 5. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang berarti tehadap data sifat fisik tanah yang dihasilkan dari penggunaan ring kecil dan ring besar. Uji persyaratan yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan uji t ialah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan data, apakah data sifat fisik tanah yang dihasilkan dari penggunaan ring kecil maupun ring besar menyebar normal atau tidakdan dinyatakan sebagai berikut: H0 : Data sifat fisik tanah menyebar normal H1 : Data sifat fisik tanah tidak menyebar normal Metode yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding sebagai berikut (Irianto, 2010): No Xi F F/n Z P≤Z Dhitung 1 2 dst
Keterangan:
Xi = Nilai x ke-i sampai ke-n n = Jumlah data F = Frekuensi komulatif
6 F/n = Frekuensi komulatif dibagi jumlah data ̅ Z = P ≤ Z = Probabilitas dibawah nilai Z dicari pada tabel Z Dhitung= F/n P ≤ Z
Kriteria pengujian ini adalah terima H0 (Menyebar normal) jika nilai Dhitung tertinggi ≤ Dtabel. Taraf signifikansi α=0,05. dimana: Dtabel = D(α,db) n = Jumlah data db = n Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varian antara data sifat fisik tanah yang dihasilkan dari penggunaan ring kecil dan ring besar dan dinyatakan sebagai berikut: H0 : Varian data sifat fisik tanah penggunaan ring sampler yang berbeda ukuran homogen H1 : Varian data sifat fisik tanah penggunaan ring sampler yang berbeda ukuran heterogen Metode yang digunakan yaitu uji Harley dengan rumus sebagai berikut (Irianto, 2010): Varian terbesar Varian terkecil Kriteria pengujian ini adalah terima H0 jika nilai α=0,05. dimana: Ftabel = F(α,db1,db2) n = Jumlah data db1 = db pembilang = n 1 db2 = db penyebut = n 1
< Ftabel. Taraf signifikansi
Uji t dinyatakan sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan data sifat fisik tanah akibat penggunaan ring sampler yang berbeda ukuran H1 : Ada perbedaan data sifat fisik tanah akibat penggunaan ring sampler yang berbeda ukuran Terdapat dua keadaan dimana apabila varian homogen dan varian heterogen. Pada varian homogen rumus uji t sebagai berikut (Irianto, 2010): ̅ ̅ √ dimana:
̅̅̅ = Rataan data pengamatan Ring Kecil ̅̅̅ = Rataan data pengamatan Ring Besar = VarianRing Kecil = Varian Ring Besar = Jumlah data Ring Kecil = Jumlah data Ring Besar
Kriteria pengujian ini adalah terima H0 jika nilai signifikansi α=0,05.
ttabel
ttabel. Taraf
7 dimana: thitung = Harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi dari distribusi t α = Taraf signifikasi db= ttabel = t(α,db) Sementara pada varian heterogen rumus uji t sebagai berikut: ̅ ̅ Kriteria pengujian ini adalah terima H0 jika nilai thitung
(
)
(
(
)
(
)
)
HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot Isi Bobot isi (BI) tanah adalah bobot kering suatu unit volume tanah dalam keadaan utuh, yang dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik. Nilai bobot isi latosol Dramaga di kebun percobaan Cikabayan disajikan padaTabel 2 dan Gambar 5. Tabel 2.Variabilitas data bobot isi tanah. Parameter analisis Rataan(g/cm3) Sd Varian Dhitung Dtabel Fhitung Ftabel thitung ttabel KV (%) n
Ring Kecil 1,05 0,04 0,002 0,062 0,192
3,97 50
Ring Besar 1,06 0,06 0,004 0,054 0,192
2,36 0,62 1,12 1,99
Keterangan: standar deviasi (Sd), koefisien variasi (KV)dan jumlah data (n)
6,04 50
8 1,20
Bobot Isi (g/cm3)
1,15
1,10
1,05
1,00
0,95
0,90 Ring Besar
Ring Kecil
Gambar 5. Boxplot data bobot isi Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi data BI tanah baik pada penggunaan ring kecil maupun ring besar menyebar normal yang dibuktikan dari nilai Dhitung lebih rendah dibanding Dtabel. Dan dari Tabel 2 juga diketahui bahwa varian data BI tanah heterogen yang dibuktikan dari nilai Fhitung (2,36) lebih tinggi dibanding Ftabel (0,62). Selain itu, Tabel 2 juga menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan berarti antara penggunaan ring sampler kecil dan ring sampler besar terhadap data bobot isi tanah yang dibuktikan dari nilai thitung( 1,12) lebih rendah dibanding nilai ttabel( ). Gambar 5 juga menunjukkan sebaran data pada ring besar lebih menyebar dibanding sebaran data pada ring kecil yang dibuktikan dari nilai IQRange (Lampiran 2) ring besar (0,091) lebih besar dibanding ring kecil (0,057) dan nilai KV (Tabel 2) ring besar (6,04%) lebih besar dibanding ring kecil (3,97%). Hal ini dikarenakan cakupan volume tanah yang terambil menggunakan ring besar lebih besar dari pada penggunaan ring kecil sehingga memungkinkan variasi data bobot isi tanah yang lebih besar. Nilai variasi data bobot isi ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Guma (1978) dalam Afrial (2001) yaitu sebesar 6,9% dan Nielsen et al (1973) dalam Afrial (2001) sebesar 6,8%. Bentuk distribusi data pada ring kecil tidak simetris yaitu distribusi data cenderung menjulur kearah bawah (negatif skewness) yang dibuktikan dari nilai panjang whisker bawah (0,048) lebih besar dari panjang whisker atas (0,042) (Lampiran 2). Artinya dominasi distribusi data berada dibawah rataannya. Adapun bentuk distribusi data ring besar lebih simetris (merata) yang dibuktikan dari nilai panjang whisker bawah (0,073) sama dengan panjang whisker atas (0,073) (Lampiran 2). Gambar 5 juga menunjukkan bahwa adanya nilai outlier pada penggunaan ring kecil. Hal ini kemungkinan dikarenakan heterogenitas tanah pada titik pengambilan sample tanah utuh. Pengaruh heterogenitas tanah terlihat jelas pada penggunaan ring kecil dikarenakan volume tanah yang dapat diambil menggunakan ring kecil lebih sedikit dibanding penggunaan ring besar.
9 Kurva pF Kurva pF menggambarkan hubungan antara kadar air (KA) yang terkandung dalam tanah dalam berbagai tekanan. Semakin tinggi tekanan yang diberikan maka KA dalam tanah akan semakin berkurang. Hasil pengukuran KA pF disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 6. Tabel 3. Variabilitas data kadar air pada tekanan pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 pF 1 Parameter analisis RK RB Rataan(%) 54,7 56,5 Sd 4,0 7,0 Varian 16,18 49,06 KV (%) 7,4 12,4 Dhitung 0,09 0,13 Dtabel Fhitung 3,03 Ftabel thitung 1,55 ttabel 1,99 n 50 50
pF 2
RK 49,6 3,2 10,25 6,5 0,08
pF 2.54 RK RB 47,7 48,7 3,4 5,7 11,56 31,93 7,1 11,6 0,10 0,06
RB 50,7 5,4 28,92 10,6 0,08 0,19 2,82 2,76 0,62 1,22 1,08 1,99 1,99 50 50 50 50
pF 4.2 RK RB 44,4 44,9 4,6 6,0 10,3 0,09
13,4 0,11 1,72
0,46 1,99 50 50
Keterangan: RK (ring kecil), RB (ring besar), Sd (standar deviasi), KV (koefisien variasi) dan n (jumlah data)
Kadar Air (% b/b)
70
60
50
40
30 Grup
RB
RK pF 1
RB
RK pF 2
RB RK pF 2.54
RB RK pF 4.2
Gambar 6. Boxplot data pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 Tabel 3 menunjukkan bahwa distribusi data KA tanah pada berbagai tekanan baik pada penggunaan ring kecil maupun ring besar menyebar normal yang dibuktikan dari nilai Dhitung lebih rendah dibanding Dtabel. Varian data KA tanah pada berbagai tekanan heterogen yang dibuktikan dari nilai Fhitung lebih tinggi dibanding Ftabel. Secara statistik tidak ada perbedaan berarti antara penggunaan ring sampler kecil dan ring sampler besar terhadap data KA tanah pada berbagai tekanan yang dibuktikan dari nilai thitung lebih rendah dibanding nilai ttabel. Secara umum keseluruhan kadar air pada penggunaan ring besar nilainya lebih besar dari pada kadar air pada penggunaan ring kecil (Tabel 3). Perbedaan kadar air antara ring besar dan ring kecil selisihnya tidak jauh berbeda pada masing-masing pF. Selisih kadar air terlihat lebih besar pada pF 1. Hal ini
10 menyebabkan perbedaan jumlah pori-pori berukuran besar antara penggunaan ring besar dan ring kecil lebih besar dibanding perbedaan jumlah pori-pori berukuran kecil (Tabel 4). Pori-pori berukuran besar sangat dipengaruhi nilai kadar air pada pF 1. Di dalam sistem tanah, masing-masing karakter pori tanah tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri dalam mempengaruhi pergerakan air, karena terjadinya perubahan dalam karakter yang satu akan berpengaruh terhadap karakter yang lain (Wahjunie, 2009). Gambar 6 menunjukkan sebaran data KA pada ring besar lebih menyebar dibanding sebaran data pada ring kecil yang dibuktikan dari nilai IQRange ring besar pada masing-masing pF lebih besar dibanding ring kecil dan nilai KV (Tabel 3) ring besar pada masing-masing pF lebih besar dibanding ring kecil. Secara umum bentuk distribusi data pada ring kecil dan ring besar tidak simetris. Artinya dominasi distribusi data berada tidak pada nilai rataannya (Lampiran 4). Bentuk distribusi data KA pada pF 1 penggunaan ring kecil cenderung menjulur kearah kiri (negatif skewness) yaitu dominasi distribusi data berada dibawah nilai rataannya sedangkan pada ring besar bentuk distribusi data cenderung menjulur kearah kanan (positive skewness) yaitu dominasi distribusi data berada diatas nilai rataannya. Bentuk distribusi data KA pada pF 2 penggunaan ring kecil maupun ring besar cenderung menjulur kearah kiri (negatif skewness). Bentuk distribusi data KA pada pF 2,54 penggunaan ring kecil cenderung menjulur kearah kanan (positive skewness) sedangkan pada ring besar bentuk distribusi data cenderung menjulur kearah kiri (negatif skewness). Adapun bentuk distribusi data KA pada pF 4,2 penggunaan ring kecil cenderung menjulur kearah kiri (negatif skewness) sedangkan pada ring besar bentuk distribusi data cenderung menjulur kearah kanan (positive skewness) (Lampiran 4). Gambar 6 juga menunjukkan adanya nilai outlier pada kadar air masingmasing pF baik penggunaan ring kecil maupun ring besar. Hal ini kemungkinan dikarenakan heterogenitas tanah pada titik pengambilan sample tanah utuh. Ruang Pori Total dan Distribusi Pori Tanah Ruang pori total (RPT) merupakan salah satu sifat fisik tanah yang penting diperhatikan karena berhubungan dengan aerasi dan drainase yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ruang pori total ditempati oleh air dan atau udara (Soepardi, 1983). Persentase sebaran ukuran pori (distribusi ukuran pori) dibedakan menjadi pori drainase, pori air tersedia dan pori air tidak tersedia. Hasil pengukuran RPT dan distribusi pori tanah disajikan pada Gambar 7 dan Tabel 4.
11
Ruang Pori Total (%)
65,0
62,5
60,0
57,5
55,0 Ring besar
Ring Kecil
Gambar 7. Boxplot data ruang pori total Tabel 4.Variabilitas data ruang pori total (RPT), pori drainase (PD), pori air tersedia (PAT) dan pori air tidak tersedia (PATT) tanah Parameter analisis Rataan (%) Sd Varian KV (%) Dhitung Dtabel Fhitung Ftabel thitung ttabel n
RPT
PD
PAT PATT RK RB RK RB RK RB RK RB 60,6 60,1 12,9 11,4 3,2 3,7 44,4 44,9 1,6 2,4 4,1 6,5 3,0 3,4 4,6 6,0 2,46 5,80 17,07 42,65 8,94 11,62 20,93 36,01 2,6 4,0 32,1 57,1 92,6 91,1 10,3 13,4 0,05 0,06 0,12 0,07 0,13 0,09 0,09 0,11 0,19 2,36 2,50 1,30 1,72 0,62 1,12 1,22 0,80 0,46 1,99 1,99 1,98 1,99 50 50 50 50 50 50 50 50
Keterangan: RK (ring kecil), RB (ring besar), Sd (standar deviasi), KV (koefisien variasi) dan n (jumlah data)
Tabel 4 menunjukkan bahwa distribusi data RPT, PD, PAT dan PATT tanah baik pada penggunaan ring kecil maupun ring besar menyebar normal yang dibuktikan dari nilai Dhitung lebih rendah dibanding Dtabel. Varian data RPT, PD, PAT dan PATT tanah heterogen yang dibuktikan dari nilai Fhitung lebih tinggi dibanding Ftabel. Secara statistik tidak ada perbedaan berarti antara penggunaan ring sampler kecil dan ring sampler besar terhadap data RPT, PD, PAT dan PATT tanah yang dibuktikan dari nilai thitung lebih rendah dibanding nilai ttabel. Nilai rataan RPT (Tabel 4) ring kecil (60,6%) tidak terlalu jauh berbeda dibanding nilai rataan ring besar (60,1 %). Nilai rataan pori drainase pada penggunaan ring kecil lebih tinggi dibanding ring besar (Tabel 4) dan nilai rataan pori air tersedia pada penggunaan ring kecil lebih rendah dibanding ring besar (Tabel 4). Hal ini mengakibatkan nilai rataan bobot isi pada penggunaan ring kecil juga tidak terlalu jauh berbeda dibanding ring besar (Tabel 2). Semakin rendah porositas total tanah maka bobot isinya semakin tinggi karena jumlah pori yang dapat memberikan pergerakan udara dan air secara cepat (pori drainase) yang ada dalam tanah akan menurun. Penurunan pori drainase ini akan meningkatkan daya menahan air sehingga ketersediaan air (pori air tersedia) untuk pertumbuhan tanaman
12 meningkat begitu juga sebaliknya semakin rendah bobot isi tanah maka porositas totalnya semakin tinggi karena jumlah pori drainasenya akan meningkat. Peningkatan pori drainase ini akan menurunkan pori air tersedia untuk pertumbuhan tanaman (Scholes et al, 1994). Hillel (1971) mengatakan nilai porositas dihitung berdasarkan perbandingan nilai bobot isi dan bobot jenis partikel. Sebaran data RPT pada ring besar lebih menyebar dibanding sebaran data pada ring kecil yang dibuktikan dari nilai IQRange (Lampiran 3) ring besar (3,75) lebih besar dibanding ring kecil (2,17) dan nilai KV (Tabel 3) ring besar (4,0%) lebih besar dibanding ring kecil (2,6%). Bentuk distribusi data pada ring kecil dan ring besar tidak simetris yaitu distribusi data cenderung menjulur kearah kanan (positive skewness) yang dibuktikan dari nilai panjang whisker atas lebih besar dari panjang whisker bawah (Lampiran 3). Artinya dominasi distribusi data berada diatas nilai rataannya. Selain itu, Gambar 7 juga menunjukkan adanya nilai outlier pada penggunaan ring kecil. Hal ini kemungkinan dikarenakan heterogenitas tanah pada titik pengambilan sample tanah utuh. Pengaruh heterogenitas tanah terlihat jelas pada penggunaan ring kecil dikarenakan volume tanah yang dapat diambil menggunakan ring kecil lebih sedikit dibanding penggunaan ring besar. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa pori mikro (pori air tidak tersedia) pada penggunaan ring besar (44,9%) lebih tinggi sedikit dibanding ring kecil (44,4%) dan pori makro (pori drainase) pada penggunaan ring besar (11,4%) lebih rendah dibanding ring kecil (12,9%). Artinya pada penggunaan ring besar pori mikro lebih dominan dari pada pori makro, jika dibandingkan ring kecil. Permeabilitas Permeabilitas merupakan kemampuan tanah untuk melalukan air pada media berpori (tanah) dalam keadaan jenuh. Permeabilitas umumnya diukur dengan laju aliran air melalui tanah dalam suatu waktu dan umumnya dinyatakan dalam cm/jam (Foth, 1988). Hasil pengukuran permeabilitas tanah disajikan pada Gambar 8 dan Tabel 5. 120
Permeabilitas (cm/jam)
100 80
60
40 20
0 Ring Besar
Ring Kecil
Gambar 8. Boxplot data permeabilitas
13 Tabel 5.Variabilitas data permeabilitas tanah Parameter analisis Rataan (cm/jam) Sd Varian Dhitung Dtabel Fhitung Ftabel thitung ttabel KV (%) n
Ring Kecil 6,76 8,66 75,04 0,198 0,200
128 46
1,27 0,61 2,77 1,99
Ring Besar 11,97 9,77 95,42 0,128 0,192
82 50
Keterangan: standar deviasi (Sd), koefisien variasi (KV) dan n (jumlah data)
Tabel 5 menunjukkan bahwa distribusi data permeabilitas tanah baik pada penggunaan ring kecil maupun ring besar menyebar normal yang dibuktikan dari nilai Dhitung lebih rendah dibanding Dtabel. Varian data permeabilitas tanah heterogen yang dibuktikan dari nilai Fhitung (1,27) lebih tinggi dibanding Ftabel (0,61). Secara statistik tidak ada perbedaan berarti antara penggunaan ring sampler kecil dan ring sampler besar terhadap data permeabilitas tanah yang dibuktikan dari nilai thitung ( 2,77) yang tidak berada diantara nilai ttabel (1,99). Nilai data permeabilitas Ring besar tidak jauh berbeda dengan penelitian Abidin (2012) yaitu sebesar 11,76 cm/jam dan Winarti (2012) yaitu sebesar 12,77cm/jam. Sebaran data permeabilitas tanah lebih menyebar dibanding data pada sifat fisik tanah lainnya yang dibuktikan dari nilai IQRange (Lampiran 5) dan KV (Tabel 5) permeabilitas tanah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan IQRange dan KV sifat fisik tanah lainnya. Bagarello dan Sgroi (2004), mengungkapkan bahwa tingginya variasi permeabilitas tanah secara spasial tergantung pada karakteristik pori tanah.Adapun menurut Hillel (1980) faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah antara lain: tekstur, porositas, struktur, stabilitas agregat, distribusi ukuran pori, kekontinyuan pori, serta kandungan bahan organik. Faktor lain yang mempengaruhi besarnya nilai variasi dan deviasi permeabilitas tanah (Tabel 5) pada penelitian ini ialah adanya sarang-sarang semut pada sebagian sample tanah utuh yang menyebabkan gangguan pada struktur, stabilitas agregat, dan kekontinyuan pori tanah. Permeabilitas tanah yang bervariasi dari titik ke titik dalam tanah atau sangat heterogen, dikatakan memiliki permeabilitas yang inhomogenous. Selain itu, bentuk distribusi data pada ring kecil dan ring besar tidak simetris yaitu distribusi data cenderung menjulur kearah kanan (positive skewness) yang dibuktikan dari nilai panjang whisker atas lebih besar dari panjang whisker bawah (Lampiran 5). Artinya dominasi distribusi data berada diatas nilai rataannya. Gambar 8 juga menunjukkan adanya nilai outlier baik penggunaan ring kecil maupun ring besar. Penggunaan ring kecil juga menunjukkan adanya nilai ekstrim outlier.
14
KESIMPULAN Kesimpulan 1. Tidak terdapat perbedaan signifikan data sifat fisik tanah akibat penggunaan ring sampler berbeda dimensi. 2. Penggunaan ring sampler kecil menghasilkan variasi data sifat fisik tanah yang lebihrendah dibanding penggunaan ring sampler besar. 3. Secara umum bentuk distribusi data sifat fisik tanah pada ring sampler kecil dan ring sampler besar tidak simetris. Dominasi distribusi data tidak berada pada nilai rataannya.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, L. 2012.Permeabilitas tanah lahan pertanian, semak, dan hutan sekunder pada tanah latosol Dramaga [Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Afrial, H. 2000. Variabilitas spasial dari kohesi tanah in situ pada tanah latosol Dramaga, Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bagarello, V dan A. Sgroi. 2004. Using the Single-Ring Infiltrometer Method to Detect Temporal Changes in Surface Soil Field-Saturated Hydraulic Conductivity. Jurnal.Soil & Tillage Research. 76: 13–24. Blake, G.R. dan K.H. Hartge. 1986. Bulk Density. In A. Klute (eds) Methods of Soil Analysis. Am. Soc. Agron. Inc, Soil Sci. Soc. Am. Inc Madison, Wisconsin USA Danielson, R.E dan P.L. Sutherland. 1986. Porosity. In A. Klute (eds) Methods of Soil Analysis. Am. Soc. Agron. Inc, Soil Sci. Soc. Am. Inc Madison, Wisconsin USA Foth DH. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta(ID): Terjemahaan Gadjah Mada University Press. Hardjowigeno, H.C. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Medyatama Sarana Perkasa Hillel, D. 1971. Soil and Water, Physical Prinsiples and Process.New York (US): Academic Pr. ______. 1980. Fundamental of Soil Physics. Academic Press.New York-London. Irianto, A. 2010. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta (ID): Kencana. Klute, A. 1986.Methods of Soil Analysis. Am. Soc. Agron. Inc, Soil Sci. Soc. Am. Inc Madison, Wisconsin USA. _______. dan C. Dirksen. 1986. Hydraulic conductivity and diffusivity: laboratory methods. In A. Klute (eds) Methods of Soil Analysis. Am. Soc. Agron. Inc, Soil Sci. Soc. Am. Inc Madison, Wisconsin USA. Kurnia U, Agus F, Adimihardja A dan Dariah A. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Bogor (ID): BALITTAN. Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung (ID): Alfabeta. Scholes, MC, Swift OW, Heal PA, Sanchez JSI, Ingram dan Dudal R. 1994. Soil Fertility research in response to demand for sustainability. In The
15 biological managemant of tropical soil fertility. New York (US): John Wiley & Sons. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sugiyoo. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung (ID): Alfabeta. Wahjunie, E.D. 2009. Pergerakan air pada berbagai karakteristik pori tanah dan hubungannya dengan kadar hara N, P, K [Disesrtasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Winarti, E. 2012. Karakteristik fisik tanah dan dinamika kadar air tanah pada berbagai penggunaan lahan (studi kasus: kebun percobaan Cikabayan). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
16
Lampiran1. Hasil pengukuran sifat fisik tanah ring kecil (RK) dan ring besar (RB)
Kode Ring RK1 RK2 RK3 RK4 RK5 RK6 RK7 RK8 RK9 RK10 RK11 RK12 RK13 RK14 RK15 RK16 RK17 RK18 RK19 RK20 RK21 RK22 RK23 RK24 RK25 RK26 RK27 RK28 RK29 RK30 RK31 RK32 RK33 RK34 RK35 RK36 RK37 RK38
BI RPT (%) (g/cm3) 1,17 1,07 1,06 1,07 1,09 1,00 1,11 1,04 1,10 1,06 1,09 1,09 1,05 1,10 1,10 1,04 1,05 1,08 1,05 1,03 1,02 1,00 1,00 0,98 1,06 0,96 1,07 1,00 1,01 0,98 1,03 1,06 1,01 1,03 1,06 1,01 1,01 1,07
55,97 59,73 60,20 59,67 58,86 62,37 58,09 60,64 58,39 60,01 58,75 58,88 60,57 58,43 58,56 60,75 60,27 59,26 60,50 61,04 61,38 62,39 62,21 63,06 59,89 63,64 59,83 62,29 62,06 63,10 61,10 59,91 61,88 61,15 60,12 61,78 62,09 59,55
pF1 (%)
pF2 (%)
56,72 55,73 53,41 54,05 57,78 51,42 57,85 53,66 58,14 53,29 49,01 46,13 51,42 54,01 58,77 59,46 57,99 52,67 53,75 47,73 57,08 55,44 55,38 54,35 49,90 42,67 46,40 57,72 59,03 59,03 56,97 56,45 53,16 59,50 55,25 57,97 56,15 58,21
50,17 51,45 48,97 46,47 53,47 48,03 50,16 45,84 49,63 44,96 47,64 46,20 50,91 52,62 50,53 58,37 57,62 49,95 46,20 47,20 46,38 48,13 48,97 43,93 49,24 42,58 46,73 46,77 49,57 50,80 52,53 52,32 51,08 49,77 49,93 47,30 48,47 53,75
pF2.54 (%) 49,17 49,96 46,36 45,76 51,74 47,01 49,28 44,26 48,14 44,20 44,36 44,15 49,43 49,03 49,76 57,69 57,01 45,23 44,62 45,18 45,41 46,20 46,78 42,71 47,50 41,34 43,79 46,23 47,35 48,07 49,25 54,62 47,97 48,22 46,77 45,72 46,35 51,86
pF4.2 (%) 40,15 43,70 46,27 38,06 47,87 45,45 43,54 34,74 42,49 36,43 44,79 44,28 50,14 48,46 45,40 56,63 56,70 44,94 40,47 44,20 41,54 41,28 43,48 39,60 45,05 40,46 44,07 42,21 41,71 42,35 48,08 51,35 46,97 41,32 45,74 40,38 42,65 47,60
K (cm/jam)
KK*
10,02 1,44 5,41 0,17 0,31 0,22 2,96 1,27 11,22 3,37 0,52 7,17 21,87 9,62 7,08 23,76 24,87 117,87 6,87 9,55 12,06 21,83 0,00 34,38 0,49 7,07 0,98 5,96 0,01 106,31 0,00 0,00 37,17 2,89 0,65 0,00 0,32 50,85
AC AL S L L L S AL AC S AL AC C AC AC C C SC AC AC AC C SL SC L AC AL S SL SC SL SL SC S AL SL L SC
17
Lampiran1. Hasil pengukuran sifat fisik tanah ring kecil (RK) dan ring Kode Ring RK39 RK40 RK41 RK42 RK43 RK44 RK45 RK46 RK47 RK48 RK49 RK50 RB1 RB2 RB3 RB4 RB5 RB6 RB7 RB8 RB9 RB10 RB11 RB12 RB13 RB14 RB15 RB16 RB17 RB18 RB19 RB20 RB21 RB22 RB23 RB24 RB25 RB26
besar (RB) (Lanjutan) BI pF1 pF2 RPT (%) (g/cm3) (%) (%) 1,05 1,02 0,98 1,11 1,08 1,04 1,01 1,06 0,99 1,05 1,06 1,02 1,06 1,08 1,00 1,15 0,99 1,01 1,08 0,93 1,16 1,06 1,18 1,12 1,06 1,15 1,02 1,04 1,17 1,12 1,06 1,08 1,02 1,10 1,10 1,07 0,93 1,09
60,54 61,38 63,04 58,10 59,44 60,67 61,78 60,12 62,56 60,23 60,06 61,41 60,01 59,12 62,21 56,51 62,82 62,08 59,35 64,79 56,37 59,87 55,60 57,81 59,95 56,77 61,39 60,66 55,84 57,90 60,02 59,17 61,42 58,52 58,34 59,81 64,75 58,77
51,55 59,38 51,53 56,29 54,24 55,78 56,67 59,82 47,12 55,80 54,05 60,65 57,10 55,65 62,7 59,54 59,33 54,86 56,82 34,00 60,68 44,10 59,95 60,20 54,95 59,14 37,19 62,12 61,04 56,46 53,87 57,58 43,96 61,50 62,87 60,05 60,67 67,13
51,42 50,24 51,64 55,43 49,07 55,21 48,02 50,80 46,15 49,26 47,64 50,73 47,87 50,29 60,16 52,85 48,22 49,05 46,48 36,47 51,47 43,21 53,79 60,79 53,58 52,12 39,30 51,32 52,10 48,35 47,31 47,08 44,31 54,47 55,07 51,69 49,25 61,45
pF2.54 (%) 50,03 49,14 51,14 51,47 48,65 48,72 40,81 49,32 44,15 46,15 46,47 48,63 47,82 49,23 55,58 47,38 46,81 45,69 46,41 35,50 49,38 42,29 48,95 56,77 51,27 50,50 37,83 49,28 52,00 46,92 45,89 46,26 39,56 52,42 52,94 50,21 46,91 63,98
pF4.2 (%) 51,70 44,11 50,33 49,71 46,67 47,81 41,35 42,38 42,34 45,40 35,10 44,27 38,63 39,74 51,23 47,53 40,02 44,69 43,68 35,71 46,56 41,32 48,81 56,34 48,87 46,04 40,10 44,18 49,55 42,41 36,60 43,11 40,44 46,46 48,78 45,01 41,16 63,28
K (cm/jam)
KK*
0,70 6,90 0,14 18,61 0,41 6,71 0,75 2,46 2,95 8,38 27,92 0,61 5,11 7,94 2,82 25,60 19,73 6,20 27,01 16,46 14,94 7,50 14,86 12,65 14,57 17,60 30,62 11,93 8,27 7,76 3,25 4,12 6,57 2,38 5,26 2,56 16,55 18,06
AL AC L C L AC AL S S AC SC AL S AC S SC C S SC C C AC C C C C SC AC AC AC S S AC S S S C C
18
Lampiran1. Hasil pengukuran sifat fisik tanah ring kecil (RK) dan ring besar (RB) Kode Ring RB27 RB28 RB29 RB30 RB31 RB32 RB33 RB34 RB35 RB36 RB37 RB38 RB39 RB40 RB41 RB42 RB43 RB44 RB45 RB46 RB47 RB48 RB49 RB50 ̅ RK ̅ RB Sd RK Sd RB KV RK KV RB
(Lanjutan) BI RPT (%) (g/cm3) 1,05 0,93 1,16 0,96 1,00 1,10 1,08 0,97 1,00 1,01 0,99 1,10 1,04 1,10 1,04 1,12 1,13 1,05 1,11 0,98 1,00 1,05 1,06 1,02 1,05 1,06 0,04 0,06 3,97% 6,04%
60,30 64,84 56,06 63,93 62,35 58,48 59,26 63,56 62,23 61,89 62,75 58,32 60,66 58,41 60,87 57,85 57,56 60,44 58,23 62,93 62,13 60,47 60,09 61,49 60,55 49,41 1,6 2,4 2,59% 4,01%
pF1 (%)
pF2 pF2.54 pF4.2 (%) (%) (%) 48,97 47,91 36,55 54,59 58,13 55,67 53,46 70,57 56,48 54,48 48,31 62,65 59,67 60,25 58,21 60,33 47,66 44,59 44,01 47,65 47,52 45,29 44,33 55,75 53,47 50,62 44,50 62,1 50,94 50,05 49,00 52,27 53,59 51,89 47,63 58,68 38,25 36,19 32,23 50,69 56,22 57,35 56,34 59,01 48,30 46,71 34,79 56,07 52,95 50,75 46,60 58,58 52,70 51,77 39,67 60,85 53,23 46,56 45,16 56,32 53,63 53,38 47,18 61,49 49,84 48,59 43,26 55,84 57,87 55,15 48,39 64,45 47,98 43,34 44,29 48,61 45,21 44,26 40,31 58,21 47,19 44,79 42,48 48,14 45,55 40,88 40,71 46,19 50,78 47,81 42,97 61,18 50,21 47,28 45,52 51,11 54,73 49,60 47,66 44,43 56,50 50,69 48,67 44,92 4,0 3,2 3,4 4,6 7,0 5,4 5,7 6,0 7,35% 6,45% 7,13% 10,30% 12,40% 10,61% 11,61% 13,36%
K (cm/jam) 2,93 11,23 1,41 0,19 5,58 5,11 26,84 2,24 20,06 51,72 16,26 10,01 1,80 17,73 4,55 3,30 19,77 12,02 5,31 11,97 21,43 0,66 14,32 21,91 12,46 11,97 23,419 9,77 188% 82%
KK* S AC AL L S S SC S C SC C AC AL C S S C AC S AC C AL C C
Keterangan: BI (Bobot Isi), K (Permeabilitas), ̅ (Rataan), Sd (Standar deviasi), KV( Koefisien Variasi) KK (Klasifikasi permeabilitas), SL (Sangat Lambat), L (Lambat), AL (Agak Lambat), S (Sedang), AC (Agak Cepat), C (Cepat), dan SC (Sangat Cepat)
19 Lampiran 2. Data boxplot bobot isi (BI) Parameter Boxplot
Ukuran Ring
Q1
Median
Q3
IQRange
RK RB
1,012 1,005
1,046 1,059
1,069 1,104
0,057 0,099
Whisker Whisker Nilai terendah tertinggi Outlier 0,964 0,932
Keterangan: RK (Ring Kecil) dan RB (Ring Besar)
1,111 1,177
1,17 -
Panjang whisker bawah 0,048 0,073
Panjang whisker atas 0,042 0,073
Lampiran 3. Data boxplot ruang pori total (RPT) Parameter Boxplot
Ukuran Ring
Q1
Median
Q3
IQRange
RK RB
59,64 58,34
60,52 60,01
61,80 62,09
2,17 3,75
Whisker Whisker Nilai terendah tertinggi Outlier 58,09 55,60
Keterangan: RK (Ring Kecil) dan RB (Ring Besar)
63,64 64,84
55,97 -
Panjang whisker bawah 1,55 2,74
Lampiran 4. Data boxplot pF 1, pF 2, pF 2.54 dan pF 4.2 pF 1
Parameter analisis
RK
Q1 Median Q3 IQRange WR WT PWB PWA
53,04 55,58 57,88 4,84 46,13 60,65 6,91 2,77
Nilai Outlier
42,66
pF 2
RB
RK
RB
54,41 58,39 60,89 6,48 46,19 70,57 8,22 9,68 34,0; 37,19; 43,96
47,27 49,60 51,17 3,89 42,58 55,43 4,69 4,26
47,63 50,86 53,60 5,97 39,30 61,45 8,33 7,85
57,62; 58,37
36,47; 38,25
pF 2.54 pF 4.2 RK RB RK RB ...%... 45,36 45,84 41,49 40,64 47,43 48,25 44,16 44,42 49,29 53,91 47,13 48,33 3,93 6,07 5,63 7,69 40,81 37,83 34,74 32,23 54,62 60,25 51,70 58,21 4,55 8,01 6,75 8,41 5,33 6,34 4,57 9,88 35,50; 57,01; 56,63; 36,19; 63,28 57,69 56,70 63,98
Keterangan: RK (Ring Kecil), RB (Ring Besar), WR (Whisker terendah), WT (Whisker tertinggi), PWB (Panjang Whisker Bawah) dan PWA (Panjang Whisker Atas)
Panjang whisker atas 1,84 2,75
20 Lampiran 5. Data boxplot permeabilitas Ukuran Ring
Q1
Median
Q3
Whisker Whisker IQRange terendah tertinggi
Nilai Outlier
Ring Kecil
0,51
4,39
11,43
10,92
0
24,87
27,92; 34,38; 37,17; 50,85; 106,31; 117,89
Ring Besar
4,44
10,62
17,63
13,19
0,19
30,62
51,72
Panjang whisker bawah
Panjang whisker atas
0,51
13,44
4,25
12,99
21
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 26 April 1992 dari Ibu Afridayuni dan Ayah Yulital. Penulis adalah putra tunggal. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Rumbai dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif di kepanitiaan dan organisasi. Tingkat Persiapan Bersama penulis aktif di klub Mega Enterpreneur, dan Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Riau. Memasuki Fakultas penulis aktif di Mitra Desa sebagai ketua, Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Inayah sebagai wakil ketua, dan klub Tangan Di Atas Bogor Raya sebagai anggota.