Andriani Kusumawati
Variabel Kepada konstruk dapat dikenakan nilai yang bermacam-macam. Konstruk yang sudah memiliki nilai disebut variabel.
VARIABEL • Variabel dapat diartikan sebagai suatu karakteristik, ciri, sifat, watak, milik, atau keadaan, yang melekat pada beberapa subyek, orang, atau barang, yang dapat berbeda beda intensitasnya/ banyaknya, atau kategorinya • sesuatu yang bervariasi pada beberapa subyek, baik orang, barang, atau kasus. Bervariasi artinya berbeda-beda atau tidak sama intensitasnya, banyaknya, atau kategorinya
TEORI KONSEP A
KONSEP B
PROPOSISI
KONSTRUK
KONSTRUK OPERASIONALISASI
NILAI
VARIABEL X DAPAT DIUKUR
X1 X2 X3 dst
HIPOTESIS
VARIABEL Y
SINGLE DEDUCTIVE SYSTEM
Y1 Y2 Y3 dst
MULTIPLE DEDUCTIVE SYSTEM
KONSTRUK DAN INDIKATOR/PROKSI
INDIKATOR
INDIKATOR
KONSTRUK
INDIKATOR
INDIKATOR
INDIKATOR
VARIABEL menurut sifat nilainya 1. Variabel Kategorik (diskrit) Yaitu variabel yang dibagi menjadi golongangolongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan atau ketegori 2. Variabel Kontinyu Yaitu variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilainilai lain secara bersambung
VARIABEL menurut dapat tidaknya dimanipulasi 1. Variabel aktif (nonsubjek) Yaitu variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan), seperti temperatur ruangan 2. Variabel Atribut (subjek) Yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti, umur, tingkat kecerdasan, status sosial.
VARIABEL menurut variasinya 1. Variabel Dikotomis Yaitu variabel yang variasinya terbatas pada hanya salah satu di antara dua pilihan saja. Misalnya wanita atau pria, tua atau muda, tinggi atau rendah, berat atau ringan, dsb. 2. Variabel Polikotomis Yaitu variabel yang variasi jawabnya salah satu dari di antara tiga pilihan atau lebih pilihan. Misalnya: pilihan tentang agama, pasti ada yang menjawab Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha.
VARIABEL menurut variasinya 3. Variabel kuantitatif Yaitu variabel yang jika ditanyakan dapat dijawab dengan angka. 4. Variabel Kualitatif (variabel Kategori) Yaitu variabel yang Jika ditanyakan tidak mungkin berbentuk angka tapi dalam bentuk nama.
VARIABEL menurut jenisnya 1. Variabel yang sifatnya ”Publik dan Private” • Variabel bersifat publik jika suatu obyek mempunyai ciri-ciri yang telah diketahui oleh umum, misalnya jenis kelamin, ras, pekerjaan, • Variabel bersifat private jika suatu obyek mempunyai ciri-ciri yang dapat diketahui tetapi orang lain tidak berhak untuk mengetahuinya serta bersifat ciri pribadi. Misalnya IQ, penghasilan, dan ciri lain yang sifatnya pribadi sekali.
VARIABEL menurut jenisnya 2. Variabel yang sifatnya ”Permanen dan Temporal” • Variabel permanen adalah variabel yang ciricirinya tetap tidak berubah/permanen (jenis kelamin, ras, dan asal-usul) atau dalam jangka waktu tertentu tidak berubah (pekerjaan, kekayaan, kepribadian). • Variabel temporal ialah variabel yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang cukup mudah berubah-ubah (misalnya: sikap dan tingkah laku).
VARIABEL menurut jenisnya 3. Variabel menurut sebab-akibat ”Variabel Independent dan Dependent” • Variabel independent adatah ciri-ciri tertentu dari obyek yang dipandang merupakan sebab dan pada umumnya datam urutan tata waktu terjadi teriebih dahulu. • Variabel dependent adalah ciri-ciri tertentu dari obyek yang merupakan akibat dan pada umumnya datam urutan tata waktu terjadi lebih atau kemudian.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL 1. hubungan bivariat (bivariate relationship) satu variabel dengan satu variabel saja 2. hubungan variabel ganda (multivariate relationship) hubungan antara satu atau lebih variabel dengan lainnya baik satu atau lebih variabel
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Dalam hubungan atau keterkaitan antara satu atau lebih variabel terdapat variabel yang menjadi sebab terjadinya variabel lainnya, atau variabel yang satu berubah menjadi sebab perubahan pada variabel lain.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL 1. Variabel kausal (causal variable) jika variabel tersebut merupakan variabel sebab bagi variabel yang lain 2. Variabel terikat (dependent variable, variabel tergantung) atau variabel yang dipengaruhi (effected variable) jika variabel tersebut diakibatkan oleh variabel yang lain
3 kemungkinan Hubungan Antar Variabel dilihat dari bentuknya 1. Hubungan Simetris (symetrical relationship) bilamana tidak satupun variabel yang mempengaruhi variabel yang lain, serta dapat berubah bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula
VB
VT
2. Hubungan Asimetris (Asymetrical relationship) bilamana salah satu dari variabel mempengaruhi variabel yang lain. Jadi dapat diketahui mana variabel yang menjadi sebab (kausal) dan mana variabel yang menerima akibatnya (variabel terikat, tergantung, dependent)
VB
VT
3. Hubungan Timbal Balik/Resiprokal (reciprocal relationship) bilamana kedua variabel yang berkaitan tersebut saling mempengaruhi antar satu dengan yang lain. Jika hubungan antar variabel yang saling mempengaruhi tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel itu samasama naik, atau sama-sama turun maka disebut hubungan positif. Sedangkan jika hubungan antar variabel tersebut menunjukkan bahwa salah satu variabel naik, dan variabel lainnya turun atau sebaliknya maka hubungan itu disebut hubungan negatif.
VB
VT
Hubungan Simetris (Symetrical Relationship)
1. Alternative indicators of the same concept 2. Effect of common cause 3. Functional interdependent 4. Part of a common system or complex 5. Fortuitous
Hubungan Asimetris (Asymetrical Relationship) a. Ada perbedaan waktu atau saat mengenai terjadinya perubahan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jadi variabel bebas terjadi terlebih dahulu, kemudian variabel terikat mengikutinya. Contohnya: kemarin hujan, baru sekarang tampak tumbuhan menjadi segar dan subur. Jadi hujan berpengaruh terhadap kesuburan tanaman.
Hubungan Asimetris (Asymetrical Relationship) b. Dua variabel itu menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh adalah variabel yang nilai skalanya tidak mungkin berubah dari semula hingga kapanpun (permanen); sedangkan yang terikat skalanya dapat berubah atau dapat diubah (alterability). Contohnya: nilai skala yang tetap yang menjadi ciri yang melekat atau sifat pada orang seperti jenis kelamin, kebangsaan, agama, dan tempat tinggal. Orang yang dikategorikan laki-laki, selamanya akan tetap pria dan tidak mungkin menjadi wanita.
Tipe-tipe Hubungan Asimetris (Asymetrical Relationship)
a. Hubungan antara stimulus dengan respons (perilaku) Contohnya: kenaikan harga menyebabkan penjualan menurun b. Hubungan antara sifat (disposition) dengan respons (perilaku) Contohnya: kepuasan kerja dan prestasi kerja c. Hubungan antara ciri yang melekat (property) dengan sifat (disposition) Contohnya: jenis kelamin dengan kebiasaan berpakaian
d. Hubungan antara ciri yang melekat (property) dengan respons (perilaku) Contohnya: baiknya sarana belajar dengan semangat belajar e. Hubungan immanent Contohnya: bagian keuangan dan bagian akuntansi suatu perusahaan f. Hubungan prakondisi (precondition) Contohnya: tahap siklus keluarga dan pembelian perabot rumah tangga g. Hubungan antara alat (means) dan tujuan (ends) Contohnya: hubungan antara pembuatan sarang burung dengan kelangsungan kehidupan dari anak-anak burung
Variabel-variabel Penguji a. Variabel Ekstranus (extranous) variabel yang terjadinya mendahului dua variabel yang berhubungan
Variabel A Sebelum ada variabel C
berpengaruh terhadap Variabel B
Dengan adanya variabel C maka variabel C berpengaruh terhadap keduaduanya, variabel A dan variabel B
Variabel A tidak berpengaruh terhadap Variabel B
b. Variabel Komponen (component) variabel yang sebenarnya terkandung di dalam variabel bebas (independent) yang berpengaruh
Variabel Budaya Organisasi (komponen; etos kerja, loyalitas, nilai kerja) Variabel Bebas
Variabel Produktivitas
Variabel Terikat
c. Variabel Sela (intervening) variabel yang ada di tengah-tengah antara variabel bebas yang berpengaruh dan variabel terikat
A
B Variabel Terikat
Variabel Bebas
A Variabel Bebas
C Variabel Sela
B Variabel Terikat
d. Variabel Pendahulu atau anteseden (antecedent) Variabel anteseden ini seperti variabel ekstranus tetapi berbeda akibatnya jika diterapkan sebagai penguji, selain itu letak variabel anteseden berada sebelum variabel bebas sedangkan variabel ekstranus berada di antara variabel bebas dan variabel terikat. A
B Variabel Terikat
Variabel Bebas C Variabel Antiseden C mjd Var.Bebas
A Variabel Sela A mjd Var.Terikat
B Variabel Terikat B tetap mjd Var.Terikat
e. Variabel Lanjutan atau Konsekuen (sequent, consequent) Sesudah dilakukan pengujian dengan menggunakan variabel C sebagai pengontrol pada suatu hubungan antar variabel. Hubungan itu akan menghasilkan hubungan yang menunjukkan bahwa variabel C merupakan variabel lanjutan dari hubungan tersebut A
B Variabel Terikat
Variabel Bebas
A Variabel Bebas
B Variabel Terikat
C Variabel Terikat
f. Variabel Penekan (supressor) variabel yang melemahkan suatu hubungan, suatu variabel yang menyembunyikan kekuatan hubungan yang sesungguhnya. Variabel suppressor dapat melemahkan, menghilangkan, mengurangi hubungan yang sesungguhnya antara dua variabel. Variabel ini digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi adalah benar-benar nyata atau menunjukkan bahwa korelasi itu adalah tidak nampak. A
B Variabel Terikat
Variabel Bebas
Angka korelasi 0,70 (kuatnya hubungan) A
C Variabel Kepuasan Kerja
Variabel Motivasi
Angka korelasi menjadi 0,65 (kuatnya hubungan berkurang)
B Variabel Produktivitas
g. Variabel Pengganggu (distorter, confounding) variabel yang jika diterapkan sebagai faktor penguji menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat malah menjadi kebalikannya dan sebaliknya. Suatu penelitian jika dimasukkan variabel diluar dua variabel dan hasil penelitiannya berubah secara drastis atau berbalik maka variabel tersebut disebut variabel pengganggu. A
B
Variabel Kerukunan
Variabel Produktivitas 0,67
A
C Variabel Kompensasi/Upah
Variabel Kerukunan
0,23
B Variabel Produktivitas