Validitas Pengukuran Lemak Tubuh yang Menggunakan Skinfold Caliper di 2, 3, 4, 7 Tempat terhadap Cara Bod Pod Iwan Budiman
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Abstract
Early in the new millennium there is an epidemic of the metabolic syndrome world wide with obesity as the main factor. Obesity will be accompanied by pathologic conditions like hypertension, glucose intolerance, dyslipidemia and cardiovascular disease. Obesity is excess body fat and body fat can be measured by using Bod Pod which has an accuracy near DEXA’s accuracy. The body fat can also be measured by skinfold caliper with lower accuracy than Bod Pod. Obesity will always be accompanied by impairment of lipid metabolism, so that blood lipids profile will be abnormal as well. The aims of this research is validating body fat measurement with skinfold method in 2, 3, 4, 7, sites with Bod Pod method and obtain the correlation between body fat and blood lipids profile. Also to find out body fat measurement with skinfold method that is accurate enough and reliable. The subjects are 52 premenopausal woman, with mean age of 38.1 years (sd=8.41 years), height 152.4 cm (sd=6 cm), weight 60.41 kg (sd=4.27 kg), BMI 25.94 kg/m2 (sd=4.27 kg/m2). They underwent weight, height and body fat measurement. The study design is analytic observational and cross sectional design with correlational analysis and the data is analyzed with Wilcoxon Signed Ranks Test, Spearman’s Rho coefficient correlation and Fisher Zr transformation , all test is set with α = 5%. The result of body fat measurement by Bod Pod method = 36.2% (sd = 5.54%), by F21 equation = 31% (sd = 5.95%), by F22 equation = 36.3% (sd = 9.71%), by F31 equation = 34.4% (sd = 4.59%), by F32 equation = 35.8% (sd = 5.78%), by F33 equation = 34.5% (sd = 4.84%), by F41 equation = 34.8% (sd = 5.73%), by F42 equation = 39.8% (sd = 4.06%), by F43 equation = 35.6% (sd = 5.95%), by F7 equation = 37% (sd = 5.71%). This study resulted in four equations for body fat measuring using skinfold method, which are valid according to Wilcoxon Signed Ranks Test (p > 0.05) and all of the 9 equations are reliable according to Spearman’s Rho with Bod Pod method (p < 0.000). These 4 equations have the same strength and same high correlation with Bod Pod method according to Fisher Zr transformation (p < 0.05). This study obtained four equations for body fat measurement with skinfold method, which are valid, reliable and have the same strength relationship with Bod Pod method. These four equations are, one equation with two sites on triceps and subscapula; one equation with three sites on triceps, suprailiaca and thigh; one equation with four sites on triceps, suprailiaca, abdomen and thigh and one equation with seven sites on triceps, subscapula, suprailiaca, abdomen, thigh, chest and midaxillary. Keywords: Validity, Body Fat, Skinfold, Bod Pod.
Pendahuluan Milenium baru menjadi saksi atas timbulnya epidemi modern yaitu Metabolic Syndrome (MetS) atau Insulin Resistance Syndrome dengan konsekuensi yang menakutkan bagi kesehatan manusia di seluruh dunia, dengan
obesitas merupakan faktor utama dalam terjadinya MetS. 1 MetS merupakan suatu sindrom yang terdiri dari abdominal obesity di tambah 2 dari 4 kelainan lagi yaitu hipertensi, glucose intolerance, hipertrigliseridemia dan hipo HDL.2,3,4,5,6,7 Penduduk USA yang
1
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
menderita MetS sebesar 25 – 50% dari seluruh populasi.2 Menurut survei yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Survey tahun 2000, 64.5 % penduduk USA dewasa overweight atau obesitas dengan prevalensi obesitas secara keseluruhan sebesar 30.5%.4,5 Penduduk British dewasa 50% dengan BMI > 25 dan 15% dengan BMI > 30.8 Menurut WHO lebih dari 1 milyar orang dewasa di dunia ini yang overweight dan lebih dari 300 juta adalah obese.6 Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh akibat ketidakseimbangan energi yang masuk dan yang keluar. Menurut Williams (1992) disebut obesitas bila lemak tubuh pada laki-laki ≥ 25% dan pada wanita ≥ 30%.9 MetS berhubungan kuat dengan premature morbiditas dan mortalitas terutama penyakit kardiovaskuler dan DM tipe 2. MetS meningkatkan risiko Penyakit Jantung Iskemik lebih dari 20 kali pada laki-laki 50 tahunan.6 National Cholesterol Education Panel (NCEP) telah mengidentifikasi faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler yaitu: (1). Abdominal obesity (WC > 102 cm pada laki-laki, WC > 88 cm pada wanita). (2). Hipertrigliseridemia ( TG ≥ 150 mg/dL). (3). Hipo HDL (HDL < 40 mg/dL). (4). Hipertensi (tekanan darah ≥ 130/85 mm Hg). (5). Glukosa darah puasa tinggi dan gangguan toleransi glukosa (glukosa darah ≥ 110 mg/dL).3,10,11,12 Konsensus menyatakan bahwa mekanisme patologi MetS adalah resistensi insulin dan obesitas.1,6 Proses MetS dimulai dini pada awal kehidupan, menetap pada masa kanak-kanak sampai ke masa pubertas dan dewasa, selanjutnya bertendensi menghasilkan DM tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Gejala MetS tidak
tergantung dari usia dan timbul pada latar belakang predisposisi yang telah terjadi sejak usia muda. Predisposisi yang berbahaya disertai dengan trend diet dan pola kebiasaan modern akan mempengaruhi kesehatan dan perilaku pada populasi yang bertambah muda. Faktor utama yang mendorong meningkatnya prevalensi resistensi insulin adalah diet Western modern. Etiologi obesitas merupakan interaksi multifaktorial seperti genetik, metabolik, perilaku, dan pengaruh lingkungan, tetapi yang terpenting adalah pada epidemi obesitas sekarang ini adalah pengaruh perilaku dan lingkungan dibandingkan perubahan Dalam perilaku dan biologi.13,14 lingkungan yang memegang peranan adalah peningkatan konsumsi energi dan penurunan pengeluaran energi yang menyebabkan positive energy balance, yang pada akhirnya akan meningkatkan obesitas.14 Keseimbangan energi yang positif ini terutama disebabkan oleh tingginya energi per kapita yang tersedia, peningkatan konsumsi makanan di luar rumah terutama fast food, konsumsi soft drink yang meningkat tinggi, ukuran porsi makanan yang bertambah besar, meningkatnya sedentary activities seperti, main video game, menonton televisi, bekerja dengan komputer. Pada MetS kelainan utamanya adalah obesitas yang merupakan penimbunan lemak di subkutis dan visceral yang berlebih. Kelebihan lemak tubuh ini dapat diukur dengan cara Bod Pod atau cara skinfold. Pengukuran lemak tubuh cara Bod Pod merupakan cara air displacement plethysmography dengan akurasi yang hampir sama dengan cara standard underwater weighing method dan cara DEXA. Cara Bod Pod ini sangat akurat, tetapi tidak
2
Identifikasi Protein Hemaglutinin Pili Proteus Mirabilis P 355 (Diana Chusna Mufida)
dapat dibawa kemana-mana dan mahal biayanya. Cara skinfold merupakan cara pemeriksaan lemak tubuh yang cukup akurat, praktis dan dapat dilakukan hanya dengan sedikit latihan.5,15,16,17,18 Pengukuran lemak tubuh dengan cara skinfold sering dilakukan di lapangan terutama di bidang olahraga untuk memonitor persentase lemak tubuh atlet selama latihan dan pada masa pertandingan serta di tempat senam untuk memonitor hasil olahraga yang ditujukan untuk menurunkan berat badan dari komponen lemak. Pengukuran dengan skinfold dapat dilakukan pada 2, 3, 4 dan 7 tempat pengukuran, makin banyak jumlah tempat pengukuran, maka hasil pengukurannya makin baik. Rumusrumus lemak tubuh dengan cara skinfold yang dipakai disini adalah rumus-rumus yang merupakan Generalized Equations, sehingga dapat digunakan pada rentang umur yang luas. Rumus-rumus untuk pengukuran lemak tubuh yang menggunakan skinfold caliper dalam penelitian ini ada 9 rumus, yaitu rumusrumus F21, F22, F31, F32, F33, F41, F42, F43, dan F7. Rumus F32 artinya rumus ini menggunakan 3 tempat dan merupakan rumus ke 2.
Cara ini menggunakan skinfold Caliper untuk mengukur lemak subkutan pada daerah ekstremitas dan batang tubuh. Dasar pemikirannya adalah bahwa 50% lemak tubuh total terdapat di subkutan.18 Lipatan kulit yang diukur diambil pada tubuh bagian kanan. Cara ini murah, mudah dilakukan, tidak butuh waktu lama dan tidak invasif. Jumlah tempat pengukuran dapat di 2, 3, 4, 6, 7, 10 tempat.15,17,21,22,23 Akurasi pengukuran dengan skinfold adalah ± 97%.5,18,19,21,24 Akurasi skinfold ± 97%, dengan validitas 7 tempat r = 0.90 dan 3 tempat r = 0.89.21,20 Pengukuran cara skinfold pada semua umur berkorelasi dengan predicted % body fat sebesar r = Rumus Durnin-Womersley 0.8.25 berkorelasi dengan total adipose tissue dengan r = 0.79 dan subcutaneus adipose tissue dengan r = 0.75. 26 Pengukuran lemak tubuh dengan cara skinfold menghasilkan pengukuran yang overestimate dibandingkan dengan cara Hydrostatic Weighing (HW).16 Pengukuran dengan cara skinfold akan lebih akurat dengan tempat pengukuran yang lebih banyak.27 Pada lemak tubuh 40 – 50%, maka HW lebih akurat daripada cara skinfold, pada lemak tubuh 15 – 40%, akurasi HW sama dengan cara skinfold dan pada lemak tubuh < 15%, maka cara skinfold merupakan metode yang paling akurat. 28 Pengukuran cara skinfold ini digunakan untuk mencari densitas tubuh dengan asumsi densitas FFm dan FM relatif konstan yaitu densitas FFM = 1.100 g/cm3 dan densitas FM = 0.9007 g/cm3.
Komposisi Tubuh Komposisi tubuh adalah persentasi FFM (Fat Free Mass) / Lean Body Mass (LBM) dan Fat Mass (FM) / Body Fat (BF). Komposisi tubuh ini atau FM sekarang penting dalam menilai status nutrisi dan kebugaran secara umum. FM dapat diukur dengan beberapa cara. 16,19,20
2. Bod Pod (Air Displacement Plethysmography) Memakai suatu kapsul dengan prinsip hukum Boyle. Cara ini
1. Anthropometri dengan pengukuran skinfold
3
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
menggunakan perbedaan densitas lemak tubuh dan densitas fat-free mass untuk menentukan persentasi lemak tubuh yang ’direndam’ di dalam udara. Dibandingkan dengan Underwater Hydrostatic Weighing Method, cara ini lebih nyaman untuk ditempuh, karena subjek tidak perlu berendam di dalam air dan menjadi basah karenanya. Penghitungan dilakukan berdasarkan volume udara yang ’tumpah’, dengan menggunakan hukum Boyle. Validitas Bod Pod terhadap HW adalah r = 0.93. Akurasinya adalah 97%.19,20,29,30,31,32,33 Akurasi Bod Pod ± 98% terhadap HW dan presisinya ± 2%.34
tubuh dengan mekanisme displacement plethysmography.
air
Variabel Penelitian Variabel untuk hipotesis 1 – 9 adalah persen lemak tubuh hasil pengukuran dengan cara Bod Pod dan persen lemak tubuh hasil pengukuran cara skinfold pada 2, 3, 4, 7 tempat. Lokasi Tempat Pengukuran Skinfold (1). Triceps = lengan tergantung bebas dengan telapak tangan menghadap ke depan. Pada linea mediana lengan atas posterior, skinfold vertikal di titik pertengahan acromion dan olecranon atau pertengahan bahu dan siku bagian posterior; (2). Biceps = posisi sama dengan triceps, skinfold vertikal di titik tengah acromion dan olecranon bagian anterior; (3). Thigh = Front thigh = Anterior mid thigh = lutut fleksi 90°, skinfold vertikal di titik tengah antara inguinal dan batas atas patella atau antara panggul (hip) dan patella ; (4). Chest = Pectoral = skinfold obliq atau diagonal di titik 1/3 proksimal antara linea axillaris anterior dan nipple (papilla mammae); (5). Midaxillary = Axilla = skinfold vertikal pada linea axillaris media setinggi processus Xiphoideus ; (6). Subscapula = skinfold diagonal yang membentuk sudut 45° membuka ke medial, 1 cm di bawah angulus inferior scapula; (7). Abdomen = skinfold vertical 2 cm lateral dari umbilicus; (8). Suprailiaca = skinfold horizontal atau diagonal dari laterosuperior ke medioinferior, di atas crista iliaca pada linea axillaris anterior
Bahan dan Cara Subjek Penelitian Subjek penelitian diambil dari anggota grup senam di KONI Kodya Bandung di jalan Jakarta nomor 18, jumlah anggota grup senam pada hari senin, rabu dan sabtu berjumlah 250 orang, untuk sampel dipilih sebanyak 52 orang dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi: (1). wanita dalam masa reproduksi (belum menopause); (2). wanita yang kelihatan gemuk; (3).wanita yang tidak mengkonsumsi obat penurun lemak; (4). wanita yang tidak mengkonsumsi obat penurun berat badan; (5). wanita yang tidak memakai KB hormonal. Kriteria eksklusi: subjek tidak mengikuti prosedur penelitian secara lengkap. Alat- alat dan Bahan Penelitian Alat-alat dan bahan yang digunakan adalah: (1). Timbangan geser berdiri untuk berat badan dan tinggi badan (International Health Meter), presisi 0.1 kg. (2). Skinfold caliper merek ”Lafayette” yang memenuhi standard internasional dengan tekanan 10 g/mm2. (3). Bod Pod, suatu alat pengukur lemak
Rumus-rumus yang dipakai dalam penelitian ini Rumus untuk Mencari %Fat: 35 Siri 1956, %Fat = (495/D–450 )% Brozek 1963, %Fat = (457/D – 414.2)%
4
Identifikasi Protein Hemaglutinin Pili Proteus Mirabilis P 355 (Diana Chusna Mufida)
Rathburn & Pace 1945, %Fat = (554.8/D – 504.4)% D = Densitas tubuh.
rumus untuk %Fat memakai rumus “SIRI”, bila memakai satuan atau rumus yang lain akan disebutkan.
Dalam penelitian ini satuan ukuran skinfold thickness dalam “MM”, dan A. Rumus dengan 2 tempat pengukuran: F21. Sloan-Weir, %Fat Brozek 36,37 triceps-suprailiaca. D = 1.0764 – ( 0.00081 x suprailiaca + 0.00088 x triceps). F22. DepKes RI (1994)38 , %Fat Rathburn & Pace, triceps–subscapula D = 1.0909 – (0.00101 x triceps + 0.00090 x subscapula).
B. Rumus dengan 3 tempat pengukuran: F31. triceps–suprailiaca-abdomen. 15, 17 %Fat = 0.41563 (∑ 3sf) – 0.00112 (∑ 3sf)2 + 0.03661x umur + 4.03653. F32. Jackson, Pollock and Ward (1980)15,17,18,21,22,39, triceps–suprailiaca–thigh. D = 1.0994921 – 0.0009929 (∑ 3sf) + 0.0000023 (∑ 3sf)2 - 0.0001392 x umur. F33. Jackson, Pollock and Schmidt (1980)17,40 triceps–suprailiaca-abdomen. D = 1.089733 – 0.0009245 (∑ 3sf) + 0.0000025 (∑ 3sf)2 - 0.0000979 x umur .
C. Rumus dengan 4 tempat pengukuran: F41. triceps–suprailiaca-abdomen–thigh.15, 17 %Fat = 0.29669 (∑ 4sf) – 0.00043 (∑ 4sf)2 + 0.02963x umur + 1.4072. F42. Durnin-Rahaman (1967) - Durnin-Womersley (1974)22,23 triceps-biceps–subscapula–suprailiaca. D = 1.1581 – 0.0720 x log (∑ 4sf). F43. triceps–suprailiaca-abdomen–thigh. 5, 41 D = 1.096095 – 0.0006952 (∑ 4sf) + 0.0000011 (∑ 4sf)2 - 0.0000714 x umur. D. Rumus dengan 7 tempat pengukuran: F7. Jackson, Pollock and Ward (1980)15,17,22 triceps-subscapular–suprailiaca-abdomen–thigh-chest–midaxillary
5
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
D = 1.0970 - 0.00046971 (∑ 7sf) + 0.00000056 (∑ 7sf)2 – 0.00012828 x umur
BMI = Quetelet’s Index = (BB kg : TB2 m)5,7,42,43; Underweight < 18.5 ; Normal 18.5 – 24.9; Overweight 25 – 29.9 ; Obesity I 30–34.9; Obesity II 35–39.9; Obesity III ≥ 40. Indeks Brocca44, BBNormal = (TBcm – 100) kg; BBIdeal = (BBN -10%) kg = 0.9 BBN; Obese bila 115% BBN atau 120% BBI ; Bray: ♂ 15 – 18% ♀ 20 – 25%, Obese bila: ♂ ≥ 25% ♀ ≥ 30%9, 45
Kriteria Koefisien Korelasi46: <0.2, korelasi (correlation) sangat kecil, hubungan (relationship) dapat diabaikan; ≥ 0.2 - < 0.4 , korelasi rendah, hubungan kecil (tidak erat) tapi pasti; ≥ 0.4 - < 0.7, korelasi sedang, hubungan besar (cukup erat) , kokoh, kuat; ≥ 0.7 < 0.9, korelasi tinggi, hubungan nyata (erat), kuat dan mencolok; ≥ 0.9 – 1.0, korelasi sangat tinggi, hubungan kuat sekali (sangat erat), sangat dapat diandalkan.
seperti gelang, anting, kalung, cincin, arloji, ikat pinggang. (5) Alat Bod Pod dikalibrasi dengan tabung silinder dengan volume 50 liter. (6) OP masuk selama 60 detik. (7) Keluar hasilnya berupa berat lemak tubuh dalam persentase BB. Dari hasil pengukuran lemak tubuh dengan cara skinfold di 2, 3, 4, 7 tempat didapatkan rata-rata % lemak tubuh dengan rumus F22 lebih mendekati % lemak tubuh yang diukur dengan cara Bod Pod dibandingkan dengan 8 rumus yang lainnya Hasil pengujian validitas 9 rumus cara skinfold didapatkan 5 rumus yang tidak valid dan hanya 4 rumus yang valid, artinya hanya 4 rumus pengukuran yang tidak berbeda dengan metode pengukuran “Gold Standard” Bod Pod. Hasil pengujian reliabilitas 9 rumus, menunjukkan bahwa ke 9 rumus itu semuanya reliabel, artinya ke 9 rumus itu handal untuk digunakan dalam pengukuran. Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas 9 rumus, hanya didapatkan 4 rumus yang valid dan reliabel, yaitu rumus F22, F32, F43 dan F7, artinya ke 4 rumus ini mengukur apa yang hendak diukur yaitu persentase lemak tubuh serta ke 4 rumus ini reliabel, artinya ke 4 rumus ini akan tetap menghasilkan hasil
Prosedur Pemeriksaan Skinfold Pengukuran skinfold dilakukan pada tubuh bagian kanan, jaringan subkutis dijepit dan diangkat sampai dasar permukaan otot oleh jari ke 1 dan 2 tangan kiri. Kaliper menjepit dasar skinfold 1 cm distal dan tegak lurus terhadap jepitan. Pengukuran ini dibaca setelah 2-3 detik dijepit, pengukuran dilakukan 3 kali dengan selisih paling besar 1 mm dan hasilnya dirata-rata. Prosedur Pemeriksaan Bod Pod (1) OP memakai pakaian stretch yang ketat seperti baju renang dan topinya. (2) OP harus buang air kecil dulu sebelum pemeriksaan. (3) dua jam sebelum tes OP tidak boleh makan, minum atau exercise. (4) semua asesori yang mengandung logam harus dilepas
6
Identifikasi Protein Hemaglutinin Pili Proteus Mirabilis P 355 (Diana Chusna Mufida)
yang sama bila pengukuran dilakukan pada subjek yang sama berulang-ulang pada waktu yang berbeda.
Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Hasil Pengukuran Lemak Tubuh dengan Cara Bod Pod dan Cara Skinfold di 2, 3, 4, 7 Tempat Fat% %F21 %F22 %F31 %F32 36.2 31 36.3 34.4 35.8 Mean 5.54 5.95 9.71 4.59 5.78 SD 23.5 22.2 21.5 25 22.9 Min 53.5 53.6 71.2 43.3 49.9 Max %F33 %F41 %F42 %F43 %F7 34.5 34.8 39.8 35.6 37 Mean 4.84 5.73 4.06 5.95 5.71 SD 43.8 50.8 51.3 51.5 47.2 Max 24.7 22.7 30.8 22.9 24 Min
Tabel 2. Validitas Data Hasil Perhitungan dengan 9 Rumus dengan Wilcoxon Signed Ranks Test Z Fat% Statistik p value Signifika Valid F21 -5.728 0.0001 ** tidak F22 -0.355 0.722 ns ya F31 -3.005 0.003 ** tidak F32 -0.993 0.321 ns ya F33 -2.787 0.005 ** tidak F41 -2.404 0.016 * tidak F42 -5.291 0.0001 ** tidak F43 -1.348 0.178 ns ya F7 -1.366 0.172 ns ya
Tabel 3. Reliabilitas Data Hasil Perhitungan dengan 9 Rumus dengan Spearman’s Rho. Fat% r p value Signifika Reliabel F21 0.638 0.0001 ** ya F22 0.636 0.0001 ** ya F31 0.649 0.0001 ** ya F32 0.649 0.0001 ** ya
7
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
F33 F41 F42 F43 F7
0.652 0.679 0.689 0.681 0.672
0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
** ** ** ** **
ya ya ya ya ya
Tabel 4. Validitas dan Reliabilitas Data Hasil Perhitungandengan 9 Rumus Fat% Valid Reliabel Baik F21 tidak ya tidak F22 ya ya ya F31 tidak ya tidak F32 ya ya ya F33 tidak ya tidak F41 tidak ya tidak F42 tidak ya tidak F43 ya ya ya F7 ya ya ya Tabel 5. Uji Beda Koefisien Korelasi r Ke 4 Rumus yang Valid dan Reliabel dengan Transformasi Zr r X2h, df 3 X2 tab,5% Signifika Fat% 0.722 0.494579 7.815 ns F22 0.649 F32 0.681 F43 0.672 F7
Pengujian koefisien korelasi ke 4 rumus itu menunjukkan bahwa ke 4 koefisien korelasi itu tidak berbeda nyata, artinya ke 4 rumus itu sama kuatnya terhadap cara Bod Pod.
2.
Rumus itu terdiri dari rumus 2 tempat pada triceps-subscapula; rumus 3 tempat pada tricepssuprailiaca-thigh ; rumus 4 tempat pada triceps-suprailiaca-abdomenthigh serta rumus 7 tempat pada triceps-subscapula-suprailiacaabdomen-thigh-chest-midaxillary. Saran 1. Pengukuran lemak tubuh sebaiknya menggunakan cara skinfold dengan rumus 2 tempat pada triceps dan subscapula. 2. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan penelitian pengukuran dengan cara skinfold
Simpulan dan Saran Simpulan 1. Dari 9 rumus pengukuran lemak tubuh cara skinfold hanya 4 rumus yang valid dan reliabel serta sama kuatnya terhadap cara Bod Pod untuk digunakan sebagai alat ukur lemak tubuh.
8
Identifikasi Protein Hemaglutinin Pili Proteus Mirabilis P 355 (Diana Chusna Mufida)
3.
7.
dengan rumus-rumus pada berbagai tempat terhadap sampel normal dan obese dalam jumlah sampel yang lebih besar. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan penelitian tentang pengukuran dengan cara skinfold memakai sampel yang lebih besar dan dibandingkan dengan cara lain yang lebih akurat misalnya dengan memakai DEXA dengan cara pengukuran 4 kompartemen yang teliti.
8.
9.
10.
Daftar Pustaka 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Furukawa, Shigetada, Takuya Fujita, Michio Shimabukuro, Manasori Iwaki, Yukio Yamada, Yoshimitsu Nakajima et al. Increased Oxidative Stress in Obesity and Its Impact On Metabolic Syndrome. J. Clin Invest. 2004 December 15;114(12):1752-1761. Basciano, Heather, Lisa Federico, and Khosrow Adeli. Fructose, Insulin Resistance, and Metabolic Dyslipidemia. Nutr Metab (Lond), 2005; 2: 5. Carr, Molly C, and John D Brunzell. Abdominal Obesity and Dyslipidemia in The Metabolic Syndrome: Importance of Type 2 Diabetes and Familial Combined Hyperlipidemia in Coronary Artery Disease Risk. The Journal of Endocrinology & Metabolism 2004; 89(6): 2601-2607. Lofgren, Ingrid, Kristin Herron, Tosca Zern, Kristy West, Madhu Patalay, Neil S. Shachter et al. Waist Circumference Is a Better Predictor than Body Mass Index of Coronary Heart Disease Risk in Overweight Premenopausal Women. J. Nutr. 2004; 134: 1071-1076. McArdle, William D., Frank I Katch, and Victor L.Katch. Sports & Exercise Nutrition. 2nd Ed. Baltmore. Lippincott Williams Wilkins, 2005. Melisa Intan B dan Andi Wijaya. Obesitas dan Sindroma Metabolik. Dalam:Forum Diagnosticum No.5/2004. Prodia Diagnostics Educational Services.
11. 12.
13.
14. 15. 16. 17.
18.
9
Carson, Jo Ann S. Pocket Tape Measure for Waist Circumference: Training Medical Students and Residents on a Simple Assessment of Body Composition. J.Nutr.2003;133:547s-549s. Lean, MEJ, TS Han and CE Morrison. Waist Circumference as a Measure for Indicating Need for Weight Management. BMJ 1995; 311: 158-161. Neovius, Martin G, Yvonne M Linne, Britta S Barkeling, and Stephan O Rossner. 2004. Sensitivity And Specificity Of Classification Systems For Fatness In Adolescents. Am J Clin Nutr 2004; 80: 597-603. Alenezi, Mohammad Y, Michel Marcil, David Blank, Mark Sherman, and Jaques Genest, Jr. Is The Decreased HighDensity Lipoprotein Cholesterol in The Metabolic Syndrome Due to Cellular Lipid Efflux Defect? The Journal of Endocrinology & Metabolism 2004; 89 (2): 761-764. Htpp:www.peanut-institute.org. Metabolic Syndrome; 2005. Grundy, Scott M. Obesity, Metabolic Syndrome, and Cardiovascular Disease. The Journal of Endocrinology & Metabolism 2004; 89 (6) : 2595-2600 . Shils, Maurice E, Moshe Shike, A. Catharine Ross, Benjamin Caballero, and Obert J. Cousins (Editor). Modern Nutrition in Health and Disease. 10th Ed. Baltimore. Lippincott Williams & Wilkins,2006. Stein, Cynthia J, and Graham A. Colditz. The Epidemic of Obesity. J Clin Endocrin & Met 2004; 89 (6): 2522-2525 ACSM. ACSM’s Guidelines For Exercise Testing and Prescription. 5th Ed. Baltmore. Williams & Wilkins, 1995. Wilmore, Jack H., and David L. Costill. Physiology of Sport and Exercise. ChampaignIllionis.HumanKinetics, 1994. Pollock, Michael L., and Jack H. Wilmore. Exercise In Health and Disease. 2nd Ed. Phildelphia. WB Saunder Company, 1990. Lamb, David R. Physiology of Exercise: Responses and adaptations. 2nd London. MacMillan Publishing Company, 1984.
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
31. Fields, David A., Michael I Goran, and Megan A. McCrory. Body-Composition Assessment Via Air-Displacement Plethysmography In Adult and Children:A Review.The American Journal of Clinical Nutrition 2002; 75:453-67 32. Dewit, Odile, NJ Fuller, Mary S Fewtrell, M. Elia, JCK Welis. Whole Body Air Displacement Plethysmography Compared With Hydrodensitometry for Body Composition Analysis. MRC Dunn Clinical Nutrition Centre, Cambridge UK, 1999. 33. McCrory, Megan A., Terri D. Gomez, Edmund M. Bernauer, and Paul A. Mole. Evaluation of A New Air Displacement Plethysmograph for Measuring Human Body Composition. Medicine And Science In Sports And Exercise 1995 December; 27 (12) 34. Bod Pod Manual. Body Composition Tracking System. Life Measurement, Inc 35. Gibson, Rosalind S. Principles of Nutritional Assessment. New York. Oxford University Press, 1990. 36. Fox, Edward L. Richard W. Bowers, and Merle L. Foss. The Physiological Basis of Physical Education and Athletics. 4th Ed. New York. Saunders College Publishing, 1988. 37. Clarke, David H. Exercise Physiology. London. Prentice-Hall, Inc, 1975. 38. DepKes RI. Pedoman Pengukuran Kesegaran Jasmani, 1994. 39. Howley, Edward T., and B. Don Franks. Health Fitness Instructor’s Handbook. 2nd Ed. Champaign Illionis. Human Kinetics Books, 1992. 40. Powers, Scott K., and Edward T. Howley. Exercise Physiology. Dubuque. Wm.C. Brown Publishers, 1990 41. Bowers, Richard W., and Edward L. Fox. Sports Physiology. 3rd Ed. Dubuque. Wm. C. Brown Publishers, 1992. 42. Xenical-Orlistat. Product Monograph, 2000. 43. Mahan, L. Kathleen and Sylvia EscottStump. Krause’s Food, Nutrition, & Diet Therapy. 11th Ed. Philadelphia. aunders Elsevier, 2004.
19. Georgia State University. Body Composition. In: The Exercise And Physical Fitness Page. http://www.gsu.edu, 2005. 20. Tutorial-BFA 001. Body Fat Analysis. http://www.invisionimaging.com,2005. 21. Foss, Merle L., and Steven J. Keteyian. Fox’s Physiological Basis For Exercise and Sport. Dubuque.McGraw-Hill, 1998. 22. Eston, Roger, and Thomas Reilly (ed). Kinanthropometry. 1st Ed. London. E & FN Spon, Chapman & Hall, 1996. 23. Watson, A.W.S. Physical Fitness And Athletics Performance. London. Longman House, 1983. 24. Griffin, John C. Client-Centered Exercise Prescription. Champaign Illionis. Human Kinetics, 1998. 25. Schroeder, Dirk G, and Reynaldo Martorell. Fatness and Body Mass Index From Birth to Young Adulthood in a Rural Guatemalan Population. Am J Clin Nutr 1999; 70 (suppl): 137s-44s 26. Andrade, Shireen, Shu Jan J Lan, Ellen S Engelson, Denise Agin, Jack Wang, Steven B Heymsfield and Donald P Kotler. Use of a Durnin-Womersley Formula to Estimate Change in subcutaneous Fat Content in HIV-Infected Subjects. Am J Clin Nutr 2002; 75: 587-92 27. Wright, Richard A., Steven Heymfield, Clifford B. McManus (Ed). Nutritional Assessment. Boston. Blackwell Scientific Publications, 1984. 28. Donoghue, Wallace C. How To Measure Your % BodyFat. Michigan. Creative Health Products, Inc, 1990. 29. Ellis, Kenneth J. Selected Body Composition Methids Can Be Used In Field Studies. Journal Of Nutrition 2001; 131: 1589S-1595 30. Boye, Kai R, Triantafillia Dimitriou, Friedrich Manz, Eckhard Schoenau, Christina Neu, Stefan Wudy, and Thomas R. Anthropometric Assessment of Muscularity During Growth: Estimating Fat-Free Mass With 2 Skinfold-Thickness Measurement is Superior to Measuring Midupper Arm Muscle Area in Healthy Prepubertal Children. Am J Clin Nutr 2002;76:628-32
10
Identifikasi Protein Hemaglutinin Pili Proteus Mirabilis P 355 (Diana Chusna Mufida)
(Editor). Jakarta. Komisi Pengembangan Riset dan Perpustakaan FKUI, 1981. 46. Guilford, J.P. Fundamental Statistic in Psychology and Education. 3rd Ed. New York. McGraw- Hill Book Company, Inc.,1956.
44. Rachmad Pengaturan Diet pada Obesitas. Dalam: Obesitas. 1981. Arjatmo Tjokronegoro (Editor). Jakarta. Komisi Pengembangan Riset dan Perpustakaan FKUI, 1981. 45. Syahbanar S. Zahir & Hendrik K.Wullur. Mekanisme dan Patogenesis Obesitas. Dalam: Obesitas. 1981. Arjatmo Tj.
11
12
12