Edisi 1/ Thn.V/2014
Agenda UI Terkini
UI Peduli Kembali Bergerak
UI Update Edisi I/V | 1
Edisi 1/ Thn.V/2014
Agenda UI Terkini
UI Peduli Kembali Bergerak
Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ir. Tommy Ilyas, M.Eng. Pemimpin Redaksi: Dra. Farida Haryoko, M.Psi. Redaksi: Wanda Ayu Agustin R.A. Khairun Nisa Rizky R. Salerino Ardiansyah M. Rachmat R. Inung Imtihani Kontributor: Dinda Larasati | Dodi Prananda | Gisantia Bestari | Hana Talita M. | Imas Arumsari | Robi Irfani M. | Ircham M. Aganovi | Rara Firlina | Annisa Aulia J. | Ibnu Budiman | Susryandini Novraswinda | Riche Theodora | Marlena Djamsari | Fitria Sis N Penyunting Bahasa: Inung Imtihani Fotografer: Ubaydillah Fandi PN Agus Ramanda Tata Letak: Adithia Ramadhan Baster Gunawan
Pengantar Redaksi Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Dalam beberapa waktu terakhir, bencana silih berganti melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Sebut saja bencana meletusnya Gunung Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang di Kota Manado, dan banjir yang menggenangi sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya. Tergerak untuk ikut turun tangan membantu korban bencana, UI melalui Subdirektorat Pengabdian Masyarakat membentuk gerakan “UI Peduli”. Melalui gerakan ini, sivitas akademika UI bahumembahu di antaranya untuk menyalurkan bantuan logistik dan memberikan pelayanan medis. Rangkaian kegiatan UI Peduli ini kami sajikan sebagai liputan utama dalam UIUpdate edisi pertama tahun 2014. Di samping itu, kami juga mengangkat tulisan mengenai Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa (Pemira IKM) UI. Liputan lain yang tidak kalah penting adalah tentang kebijakan baru UI, yaitu adanya Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk mahasiswa yang lulus mulai semester gasal 2013/2014. Selanjutnya, menarik pula disimak berita menggembirakan dari tim UI Super Mileage Vehicle (UI-SMV). Tim ini berhasil memecakan rekor di Indonesia dengan mobil prototipe karyanya yang mampu menempuh 1.027 kilometer dengan satu liter bensin. Akhirnya, besar harapan kami agar informasi yang kami sajikan dapat membuka cakrawala pengetahuan dan menyajikan informasi terkini seputar kampus Universitas Indonesia. Selamat membaca. Pemimpin Redaksi Dra. Farida Haryoko, M.Psi.
Kami menerima artikel atau tulisan tentang UI dan kegiatan di lingkungan UI. Kritik, saran, dan tulisan dapat dikirimkan melalui alamat surel di atas.
2 | UI Update Edisi I/V
Liputan Utama Gerakan UI Peduli: Wujud Solidaritas untuk Korban Banjir Jakarta | 3 Kegiatan Medis Tim UI Peduli di Kampung Manggis | 4 Sumbangsih UI Peduli untuk Bencana di Luar Jakarta | 4 Bagaimana Geofisika Menjelaskan Fenomena Banjir dan Longsor? | 4 UI Peduli Turun Lapangan Salurkan Bantuan | 5 UI Beri Pembekalan Kepada Dekan dan Wakil Dekan Baru | 6 Apa Pentingnya Audit Informasi? | 6 Sistem E-Vote Pemira UI 2013 | 7 Ini Dia Hasil Pemira IKM UI 2013 | 8 Rusa di UI Dihibahkan ke Bandung dan Bogor | 8 Kebijakan Baru UI: Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) | 9 Acara Integrasi Ekspedisi NKRI dan K2N UI di Tahun 2014 | 10 UI Undang Kerja Sama Industri dan Pemda | 11 Seputar Keberlanjutan Green Campus dan Greenmetric di UI | 11 Sambut Homecoming Day 2014, Iluni UI Gelar Fun Bike | 13 Seminar DGB UI: Mengupas Gagasan Kepemimpinan Para Tokoh Nasional | 13 Seminar DGB UI Seri II “Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang” | 14 Prestasi UI Kembali Ukir Prestasi di Ajang OSN Pertamina | 16
UIUpdate Edisi I/Thn. V/2014 UIUpdate diterbitkan oleh Kantor Komunikasi UI: Gd. Pusat Administrasi UI lt. 6 Kampus UI, Depok Telp. 021-7867222 ekst. 100604 Faks. 021-78849060 Surel:
[email protected]
Daftar Isi
UI Luncurkan Tim Mobil Irit Masa Depan: UI Supermileage Vehicle Team | 17 Karir Akademis
Untuk dapat mengakses berita-berita yang disajikan, Anda cukup membuka alamat http://humas.ui.ac.id/node/ lalu diikuti dengan kode yang tertera pada bagian akhir setiap berita. Contoh : http://humas.ui.ac.id/node/7869 untuk mengakses berita dengan kode 7869.
Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Teknik Universitas Indonesia | 18 Menurunkan Peluang Terjadinya Kematian Pasien Gagal Jantung Melalui Model “PrOMiSe” | 19 Angkat Sumpah dan Pelepasan Dokter Gigi, Dokter Spesialis, dan Doktor FKG UI | 19 Promosi Doktor Enie Novieastari | 19
Liputan Utama
Ui gerakan
Peduli
Gerakan UI Peduli: Wujud Solidaritas untuk Korban Banjir Jakarta
B
anjir yang terjadi di Jakarta tahun ini telah menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan turut mewujudkan solidaritas kemanusiaannya melalui gerakan “UI Peduli”. Gerakan UI Peduli dimotori oleh sivitas akademika UI. Gerakan tersebut dibentuk untuk menyelaraskan, mengintegrasikan, dan mengoordinasikan seluruh bantuan agar bisa tepat guna, tepat sasaran, dan merata. Gerakan yang dilakukan pun lebih bersifat taktis tergantung kebutuhan tiap-tiap daerah. “Jadi, sebelum kami turun lapangan, kami akan melakukan proses asesmen dulu di titik-titik banjir. Setelah itu, berdasarkan data asesmen tersebut kami akan mengirimkan bantuan, baik berupa baju, pakaian, obat-obatan atau relawan,“ ungkap Dr. rer. nat. Agustino Zulys selaku koordinator gerakan UI Peduli. Gerakan UI Peduli memberikan bantuan dalam bentuk tiga operasi, yaitu evakuasi, logistik, dan medis. Tidak hanya berpartisipasi menyumbangkan bantuan, para sivitas akademika UI juga bergabung sebagai relawan dalam Tim Siaga UI. Tim siaga diperuntukkan mencari tahu kebutuhan tiap-tiap daerah
melalui asesmen dengan menanyakan langsung kepada korban bencana. Bantuan terfokus pada sejumlah titik banjir di Jakarta seperti Kapuk, Kebagusan, Pesing, Kampung Pulo, Cililitan, Santa Maria, Rawa Buaya, dan Kampung Dalam. Tim UI Peduli terus melakukan kegiatan sampai tanggal 2 Februari 2013. “Ini menyesuaikan dengan tanggal situasi gawat darurat yang dicanangkan Pemprov DKI dan juga menimbang dari jadwal masuk mahasiswa-mahasiswa UI,” Agustino menjelaskan. Gerakan UI Peduli juga memusatkan kegiatannya di situation room yang ada di Ruang Rapat 1 DRPM Gedung PAU Rektorat UI, Depok. Situation room atau posko UI Peduli menjadi tempat pusat koordinasi, pendataan, dan pengumpulan barang. “Di ruangan inilah kami menerima bantuan-bantuan dari seluruh pihak yang ingin memberikan donasi seperti logistik dan obat-obatan. Di ruangan ini juga kami menyimpan peralatanperalatan evakuasi dan memberi pengarahan kepada para relawan,” pungkas Agustino. (WND)
UI Update Edisi I/V | 3
Liputan Utama
Kegiatan Medis Tim UI Peduli di Kampung Manggis
K
amis (23/1), tim UI Peduli kembali melakukan kegiatan bakti sosial pascabanjir ke daerah Manggarai, tepatnya di Kampung Manggis. Tim UI Peduli menyalurkan bantuan yang di antaranya berupa obat-obatan, perlengkapan bayi, dan makanan instan dari para donatur. Selain itu, tim ini melakukan kegiatan terapi bermain, manajemen terpadu balita sakit,
Sumbangsih UI Peduli untuk Bencana di Luar Jakarta
P
ada mulanya, kegiatan UI Peduli hanya difokuskan pada penyaluran bantuan di Jakarta. Hal ini terkait kondisi Jakarta yang masih diliputi bencana banjir. Namun, dalam perkembangannya, tim asesmen UI Peduli banyak mendapatkan permohonan bantuan terkait bencana yang terjadi di luar Jakarta. Karena itulah, tim UI Peduli akhirnya menyalurkan bantuan untuk sejumlah wilayah di luar Jakarta yang terkena bencana. “Selama itu masih bisa kita jangkau, operasi bantuan yang diberikan bisa berupa tenaga relawan atau logistik. Namun, bila sudah di luar jangkauan, mungkin yang akan kami berikan adalah bantuan berupa uang,” ungkap Dr. rer. nat. Agustino Zulys selaku koordinator gerakan UI Peduli. “Yang terpenting adalah niat kepedulian dari gerakan ini sendiri,” tambahnya. Tim UI Peduli mengirimkan bantuan ke beberapa desa di Indramayu seperti Desa Cemara Kulon, Cemara Bong, dan Cemara Wetan. Bersama dengan BEM UI, Mapala, dan UI Mengajar,
pemeriksaan maternitas, dan pengecekan tekanan darah, kadar asam urat serta kolesterol. Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah bayi, balita, ibu hamil, dan lansia. Tim relawan yang diturunkan berasal dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Farmasi UI. (WND)
tim UI Peduli memberikan bantuan logistik pada Sabtu (25/01). Bantuan logistik juga dikirimkan tim UI Peduli ke Desa Cibadak dan Desa Sukamakmur di Kabupaten Bogor yang mengalami tanah longsor dan gempa ringan pada Jumat (24/01). Tim UI Peduli memilih lokasi-lokasi tersebut karena masih minimnya bantuan yang diterima di lokasi-lokasi ini. “Semua lokasi ini diambil dan diberikan kebutuhan berdasarkan rekomendasi yang disampaikan oleh tim-tim asesmen UI Peduli. Seperti desa-desa di Indramayu yang memang lokasinya terputus dengan jalur darat sehingga bantuan jarang datang” ungkap Adik sebagai perwakilan dari tim UI Peduli. Khusus untuk Sinabung dan Manado, tim UI Peduli memberikan bantuan dalam bentuk uang. Tim UI Peduli juga mendapatkan bantuan logistik dari berbagai pihak, di antaranya seperti bantuan 50 dus mi instan dan air mineral dari Kapolres serta bantuan 50 dus susu dari Sari Husada. (WND)
Bagaimana Geofisika Menjelaskan Fenomena Banjir dan Longsor?
P
Beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini ditimpa bencana banjir dan tanah longsor. Sebut saja bencana banjir di Jabodetabek dan Tomohon serta longsor di Jombang. Tak dapat dimungkiri, bencana tersebut meminta korban dan menimbulkan banyak kerugian. Apa sebenarnya penyebab banjir dan tanah longsor? Menurut Drs. M. Syamsu Rosid, Ph.D., ahli geofisika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), terjadinya banjir dan longsor dapat dijelaskan menjadi beberapa hal. Ia pertama-tama menekankan bahwa apa yang terjadi pada iklim dan cuaca bukanlah ranah ilmu geofisika. Ilmu geofisika lebih mengurusi apa yang terdapat pada permukaan bumi. Sementara cuaca merupakan ranah klimatologi. “Geofisika lebih pada apa efek ketika curah hujan itu tinggi, misalnya longsor di mana-mana,” kata Syamsu. Banjir salah satunya disebabkan oleh faktor curah hujan yang tinggi. Hal tersebut diperburuk dengan tidak cukupnya kapasitas sungai menampung limpahan air. Syamsu mengatakan, hal mendasar yang menjadi penyebab meluapnya air di sungai adalah pendangkalan dan penyempitan sungai. Saat ini daerah aliran sungai banyak yang sudah dialihfungsi4 | UI Update Edisi I/V
kan menjadi permukiman penduduk. Belum lagi pendangkalan karena adanya sedimentasi. Menurutnya, masalah ini bersumber dari hulu Sungai Ciliwung, yaitu daerah Puncak Bogor yang mengalami deforestasi. Deforestasi, lanjutnya, semakin memperparah keadaan karena telah mengurangi jumlah pohon atau tanaman di wilayah bantaran sungai secara signifikan. Deforestasi akhirnya menyebabkan air hujan yang turun tidak diserap dengan baik oleh akar tanaman. Selain itu, deforestasi juga mengakibatkan air sungai menjadi keruh, yang merupakan indikator bahwa humus tanah sudah terbawa aliran sungai. Padahal, seharusnya humus tidak terbawa karena tertahan oleh akar tanaman. “Air tanah yang berkontribusi ke sungai sudah membawa humus, karena tidak lagi tercengkeram oleh akar-akar pohon,” jelasnya. Belum lagi perilaku masyarakat dan industri yang membuang limbah ke sungai. Hal ini mengakibatkan warna air sungai menjadi keruh. Syamsu kemudian menyarankan, dalam membangun rumah, masyarakat perlu memerhatikan resapan air. Artinya, harus ada tanah yang tidak ditutup. Lalu, bagaimana dengan tanah longsor? Longsor, menurut Syamsu, diakibatkan oleh tanah pasir yang ada di atas bidang
Liputan Utama gelincir. Umumnya bahannya adalah lempung. Ketika bongkahan tanah ini ada di bidang miring, kondisinya menjadi labil. Sebenarnya, bidang gelincir yang licin dan massa batuan saja tidak cukup menyebabkan longsor. Perlu ada faktor lain. Tak jarang, longsor terjadi pada saat musim hujan dan sangat jarang terjadi pada musim kemarau. Pada musim hujan, tanah dan rongga-rongga batuan yang ada di bidang miring akan terisi air. Karena itulah, bebannya menjadi semakin berat. Hal tersebut menjadi lebih berbahaya
ketika ada aktivitas manusia di sekitarnya. Potensi longsor juga menjadi lebih besar ketika bidang miring tersebut terdapat di pinggir jalan. “Bertambah bahaya ketika ada aktivitas manusia di sekitar bidang miring tersebut,” kata Syamsu lagi. Hal lain yang dapat membuat potensi longsor semakin tinggi adalah kemiringan. Semakin curam sebuah bidang miring, semakin besar potensi terjadinya longsor. “Kalau di tebing pinggir jalan, maka lebih baik tebingnya jangan dibuat curam, tapi bikinlah agak landai,” pungkasnya. (KHN)
UI Peduli Turun Lapangan Salurkan Bantuan
D
alam dua minggu terakhir Januari 2014, tim UI Peduli turun memberikan bantuan secara langsung di sejumlah titik banjir di Jakarta. Semua operasi yang dilakukan UI Peduli adalah bentuk kerja sama sivitas akademika UI yang meliputi mahasiswa, dosen, pimpinan, dan karyawan. Sejumlah organisasi dan komunitas di UI seperti Tim Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana) FISIP UI, tim kesehatan FK UI, Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI, Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) UI, dan School of Volunteer (SoV) Sosmas BEM UI juga turut terlibat dalam kegiatan UI Peduli. Operasi logistik dititikberatkan pada pemberian bantuan secara langsung berupa makanan, obat-obatan, dan pakaian. Operasi ini dilakukan di daerah Binawan Cililitan pada Selasa (21/01) dan di daerah Condet serta Karet Tengsin pada Rabu (22/01). “Semua barang logistik kami dapatkan dari bantuanbantuan yang diberikan para penyumbang dan donatur,” ungkap Adik, salah satu panitia UI Peduli.
Operasi evakuasi berupa penyelamatan korban banjir juga dilakukan di daerah Binawan Cililitan bersamaan dengan operasi logistik. “Kami melakukan operasi evakuasi menggunakan perahu-perahu karet yang kami punya, dan proses evakuasi ini kami lakukan dini hari karena proses evakuasi sangat bergantung pada tingkat naiknya air,“ jelas Adik lagi. Selanjutnya, Kamis (23/01), tim UI Peduli mengirimkan bantuan logistik berupa pakaian, obat-obatan, dan makanan ke wilayah Bukit Duri, Tebet. Pada saat tim UI Peduli diturunkan, wilayah ini masih tergenang banjir dengan kedalaman 2 meter. Pengungsi berjumlah 217 jiwa yang sebagian besar terdiri atas anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Selain penyaluran bantuan ke lokasi banjir, ada pula pelatihan Psychological First Aid (PFA) untuk para relawan yang terdiri atas para mahasiswa. Pelatihan diberikan oleh tim UI Peduli dari Pusat Krisis Psikologi UI agar para relawan dapat lebih siap ketika harus diterjunkan ke lapangan. (WND)
Kegiatan UI Peduli di sejumlah tempat di Jakarta dan Bogor
UI Update Edisi I/V | 5
Liputan Utama
P
ada 22—25 Januari 2014, Universitas Indonesia (UI) memberikan pembekalan kepada dekan, wakil dekan, ketua program, dan wakil ketua program yang baru terpilih. Bertempat di Bogor, Jawa Barat, pembekalan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam organisasi, mengasah keterampilan untuk mengambil keputusan-keputusan strategis, dan menghadapi kompleksitas di fakultas masing-masing. Selain itu, pembekalan juga bertujuan mempererat kebersamaan antarpimpinan di UI. Acara dibuka dengan sambutan Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. Para peserta mengikuti sejumlah sesi, di antaranya sesi yang bertajuk “Masa Depan Pendidikan Tinggi Indonesia: Tantangan dan Peluang” yang dibawakan oleh mantan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, sesi “Good University Governance” yang di bawakan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Prof. Eko Prasojo, dan sesi “Organization Management and Leadership: Strategic Planning and Key Performance Indicator” yang dibawakan oleh Managing Director of Commerce Kereta Api Indonesia (Persero), Sulistyo Wimbo Hardjito. Ada pula materi dari CEO General Electric Indonesia, Handry Santriago, tentang “Organizational Development in Complex Environments” dan dari CEO Nanyang Innovation, Dr. Lim Jui, tentang “University Enterpreneurship, Creativi
UI Beri Pembekalan Kepada Dekan dan Wakil Dekan Baru ty, and Innovation”. Sekretaris Universitas, Prof. Dr. Ir. Tommy Ilyas, M.Eng., berharap, usai pembekalan ini para dekan dan wakil dekan dapat mengantarkan UI menuju tata kelola yang lebih baik sebagai universitas berkelas dunia. Ia juga berharap para pemimpin fakultas tersebut dapat menghasilkan visi-visi strategis, inovasi, serta fleksibilitas dalam mengelola sumber daya tanpa dibebani dengan birokrasi yang rumit. (KHN)
Prof. Eko Prasojo (kiri) dan Prof. Tommy Ilyas (kanan) beri materi pembekalan, Rabu (22/1)
Apa Pentingnya Audit Informasi?
U
niversitas Indonesia (UI) melalui Kantor Komunikasi tengah menggalakkan audit informasi pada seluruh unit di UI. Apa saja yang dilakukan dan apa tujuannya? Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), publik mempunyai hak mendapatkan informasi secara cepat dan tetap dari badanbadan publik. Hal tersebut tercantum dalam UU KIP Pasal 2 yang berbunyi, “Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik”. Oleh karena itu, setiap badan publik yang pembiayaannya berasal dari keuangan negara—dalam hal ini termasuk UI—mempunyai kewajiban memberikan informasi yang transparan kepada publik. Berdasarkan UU KIP tersebut, UI kemudian melakukan audit informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi publik. 6 | UI Update Edisi I/V
Audit informasi ini sekaligus merupakan tahapan untuk mengidentifikasi aset informasi yang dimiliki setiap unit kerja di UI. UI menjadi perguran tinggi pertama di Indonesia yang melakukan kegiatan audit informasi. Kepala Kantor Komunikasi UI, Dra. Farida Haryoko, M.Psi. berharap kegiatan ini dapat mendukung penerapan tata kelola organisasi yang baik di UI dan membantu mewujudkan visi UI sebagai World Class University. Ia juga berharap UI dapat menjadi badan publik paling akuntabel dan transparan di Indonesia. Komisioner Komisi Informasi Pusat, Henny S. Widyaningsih yang juga mantan Kepala Humas dan Protokol UI, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan audit informasi yang saat ini tengah dilaksanakan di UI. Menurut Henny, dengan adanya
Liputan Utama keterbukaan informasi, pemetaan informasi akan semakin jelas. Berdasarkan pemetaan tersebut, nantinya informasi dapat dibagi menjadi informasi yang terbuka dan yang tertutup untuk publik. Informasi yang tertutup, lanjutnya, harus melalui proses uji konsekuensi. “Kita punya segudang informasi. Mana yang buat publik, mana yang mau ditutup. Yang ditutup harus melalui uji konsekuensi. Harus mulai memilah-milah dari sekarang,” kata Henny dalam Workshop Audit Informasi, Jumat (8/11) di Hotel Acacia, Jakarta. Lebih lanjut, Henny mengatakan, informasi yang berisi perjanjian dengan pihak ketiga wajib dibuka, termasuk laporan keuangan yang harus diumumkan secara berkala. Informasi yang perlu dibuka juga meliputi informasi kegiatan dan kinerja badan publik serta informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. “Nggak ada lagi yang nggak bisa transparan. Nggak ada lagi dikit-dikit rahasia. Orang mau tanya informasi harus dilayani,” tambahnya.
Dalam UU KIP disebutkan bahwa ada informasi publik yang bersifat ketat dan terbatas. Informasi tersebut bersifat rahasia dan harus melewati uji konsekuensi. Uji konsekuensi harus dilakukan untuk mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar. Hasil audit informasi yang dilaksanakan oleh UI akan berbentuk daftar aset informasi di setiap unit di UI, status informasi (terbuka atau tertutup), dan pihak yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi tersebut. Sebelumnya, Kantor Komunikasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan acara sosialiasi program audit aset informasi bagi seluruh unit terkait di Pusat Administrasi Universitas (PAU) dan fakultas di UI pada Senin (21/10). Acara sosialiasi ini merupakan tahap awal proses audit aset informasi yang akan dilakukan Kantor Komunikasi UI, dengan tujuan acara agar seluruh unit di UI menyadari arti penting audit aset informasi dan dapat mempersiapkan data-data yang dibutuhkan terkait proses tersebut. (KHN/WND) #7821
Panitia dan peserta Workshop Audit Informasi berfoto bersama usai kegiatan, Sabtu (9/11)
Sistem E-Vote Pemira UI 2013 P
emilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (Pemira IKM UI) adalah acara tahunan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI untuk memilih ketua dan wakil ketua BEM yang baru. Dalam Pemira tahun ini, proses pemungutan suara dilakukan pada 2—6 Desember 2013, sementara penghitungan suara—yang sekaligus menjadi akhir dari Pemira—dilakukan pada 9 Desember 2013. Setelah dilakukan penghitungan suara, pasangan Ivan Riansa dan Ahmad Mujahid dinyatakan menang dengan perolehan suara 60,5 persen.
Yang menarik, pemungutan suara pada Pemira tahun ini dilakukan dengan sistem electronic voting (e-vote) yang terintegrasi dengan SIAK-NG. Hal ini berbeda dengan tahuntahun sebelumnya. Biasanya, Pemira IKM UI dilakukan dengan sistem manual menggunakan kertas sebagai media pemungutan suara. Sistem pemilihan menggunakan e-vote cukup mudah. Mahasiswa UI yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya perlu mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di fakultas masing-masing atau TPS terdekat (tidak harus di UI Update Edisi I/V | 7
Liputan Utama fakultas asal). Selanjutnya, di dalam TPS, mahasiswa tersebut akan diminta memasukkan NPM untuk mendapatkan token (password) untuk mengakses pilihan. Setelah login menggunakan NPM dan token, mahasiswa tinggal memilih kandidat yang diinginkan. Dengan menggunakan e-vote, UI bermaksud menjadi kampus percontohan bagi kampus-kampus lain dalam pemanfaatan teknologi. Harapannya, selain mendukung pro-
gram berbasis lingkungan, penggunaan e-vote dapat menjadi satu bentuk adaptasi UI terhadap kemajuan teknologi. Keuntungan lain yang bisa didapatkan dengan penerapan e-vote di antaranya adalah efektivitas waktu dalam penghitungan suara serta berkurangnya biaya pengadaaan kertas atau peralatan pemungutan suara yang lain. Pemilih pun diharapkan mendapat kemudahan dalam memberikan suaranya. (WND)
Ini Dia Hasil Pemira IKM UI 2013 S
enin (6/1), bertempat di Ruang Terapung Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) berlangsung pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI 2014, anggota independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI 2014, dan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unsur Mahasiswa 2014. Pelantikan tersebut sekaligus menutup rangkaian kegiatan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI yang berlangsung akhir tahun 2013 lalu. Hadir dalam
Pelantikan anggota independen DPM UI, Senin (6/1)
acara tersebut Direktur Kemahasiswaan UI, Arman Nefi, S.H., M.M., dan lebih dari seratus mahasiswa dari berbagai fakultas. Lewat penerapan sistem electronic vote (e-vote), Ivan Riansa dan Ahmad Mujahid terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2014. Sementara itu, anggota independen terpi-lih DPM UI adalah Rahmi Wahyuni, Rina Cahyani, Dekaria Alamanda, Wahid Mizan Annifari, Ruli Endepe Al Faizin, Marissa Damayanti, Fachriza Fathan, dan Muhammad Rifki Trias. Selanjutnya, anggota MWA Unsur Mahasiswa terpilih adalah Moh. Amar Khoerul Umam. Secara resmi, pelantikan ditandai dengan pembacaan sumpah jabatan secara bergantian. Arman Nefi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang telah dilantik. Ia berharap tim yang terbentuk ini dapat terus mengisi perjuangan bangsa dengan hal-hal positif. Selain pelantikan, sebelumnya berlangsung pula pembacaan evaluasi akhir tahun. (KHN)
Rusa di UI Dihibahkan ke Bandung dan Bogor A
da pemandangan yang menarik perhatian di kandang rusa Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu. Beberapa rusa tampak tergeletak tidak bergerak di dalam kandang. Ada apa ini? Ismail dari PLK (Pembinaan Lingkungan Kampus) UI menjelaskan, “Keadaan rusa-rusa yang seperti itu adalah bagian dari proses pemindahan 18 rusa di UI ini ke Bandung dan Bogor. Jadi, kami menembak mereka dengan obat bius satu-persatu agar lebih mudah dipindahkan ke tempat mereka yang baru. Proses ini sudah 8 | UI Update Edisi I/V
dimulai sejak Kamis minggu lalu,” ungkapnya ketika ditemui pada Senin (02/12) di Gedung Biru UI. Lebih lanjut, Ismail menjelaskan, pemindahan ini dilakukan karena UI menghibahkan rusa-rusa tersebut ke penangkaran di Ranca Upas (Bandung) dan Cariu (Bogor). Kedua penangkaran tersebut berada di bawah pengawasan Perhutani. “Kami meyakini bahwa Perhutani mempunyai kapabilitas dan knowledge yang lebih baik dibandingkan kita dalam menangani rusa,” jelasnya. Selain alasan tersebut, hibah
Liputan Utama
Rusa-rusa di UI sebelum dipindahkan ke Bandung dan Bogor
dilakukan karena rusa-rusa sering kabur dari kandang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pencurian besi—termasuk besi kandang rusa—di UI. Penangkaran rusa di UI pada mulanya ditujukan untuk kepentingan riset mahasiswa. Terkait hal tersebut, PLK berharap, penghibahan rusa-rusa ini tidak menyulitkan mahasiswa untuk melakukan riset di kemudian hari. “Kami akan selalu membantu dan mempermudah mahasiswa yang ingin melakukan riset tentang rusa-rusa ini,“ tegas Ismail. Dalam pasal kerja sama antara UI-Perhutani, disebutkan bahwa UI berhak mengirimkan mahasiswa untuk melakukan riset tentang rusa-rusa yang telah dihibahkan tanpa dipungut bayaran. “Mahasiswa UI yang ingin datang untuk riset, tinggal datang ke kami (PLK) untuk mendapatkan surat pengantar,” tutur Ismail. Sementara itu, lahan yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai tempat penangkaran rusa di UI rencananya akan ditanami kembali oleh PLK dengan pohon-pohon. (WND)
Kebijakan Baru UI:
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
T
ugas utama seorang mahasiswa adalah belajar, itu sudah menjadi sesuatu yang umum diketahui. Namun pernahkah berpikir bahwa berbagai kegiatan di luar kelas formal juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa? Ya, dalam perkembangannya, institusi atau perusahaan tidak lagi hanya melihat nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seorang mahasiswa, tetapi juga prestasi, pengalaman kerja, dan riwayat organisasi melalui curriculum vitae yang dicantumkan pelamar. Biasanya, hal ini dilakukan perusahaan untuk menilai kemampuan sosial, manajerial, dan kepemimpinan si calon pegawai. Melihat perkembangan tersebut, sebagai institusi pendidikan yang terus berupaya mengakomodasi perkembangan zaman, Universitas Indonesia (UI) membuat suatu sistem dokumentasi rekam jejak prestasi mahasiswa yang dapat diakses di http://sipresma.ui.ac.id. “Di laman ini, mahasiswa dapat memasukkan kegiatan-
kegiatan organisasi, magang, ataupun prestasi yang dihasilkannya selama ini agar hal-hal tersebut mendapat pengakuan secara resmi dari universitas,” tutur Arman Nefi S.H., M.M., Direktur Kemahasiswaan UI, ketika menjelaskan sistem ini. “Proses yang harus dijalani untuk dapat mencetak biodata prestasi ini adalah dengan cara mengisi terlebih dahulu secara online. Lalu, mahasiswa tersebut harus menyerahkan sertifikatsertifikat atau bukti-bukti lainnya atas kegiatan dan prestasiprestasi tersebut ke pihak mahalum. Baru kemudian mahalum menyetujui dan kemudian rektorat akan mencetaknya menjadi dokumen resmi,” lanjut Arman. Diakuinya bahwa sistem yang dibuat pada 2008 ini belum dijalankan secara masif. Banyak mahasiswa yang belum mengetahui karena tidak ada kewajiban untuk mengisi data di sipresma. “Namun, pada tahun 2013 ini, Dikti menerbitkan peraturan bahwa setiap perguruan tinggi negeri di Indonesia
Tampilan muka laman http://sipresma.ui.ac.id
UI Update Edisi I/V | 9
Liputan Utama harus mengeluarkan semacam surat keterangan pendamping resmi untuk kegiatan-kegiatan dan prestasi yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswanya sekaligus menjelaskan tentang kualitas suatu universitas tempat lulusan tersebut menimba ilmu. Di sinilah UI akan menerbitkan apa yang disebut dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau suplemen diploma. Dan prestasi mahasiswa adalah salah satu komponen di dalam SKPI ini,” terang Arman lagi. SKPI atau suplemen diploma nantinya akan terdiri atas dua lembar halaman, yaitu lembar rekaman prestasi mahasiswa dan lembar halaman penjelasan isi keterangan level kualifikasi universitas. “Lembar halaman penjelasan SKPI ini dibuat agar dapat memberikan penjelasan tambahan, terutama kepada pihak di luar negeri, tentang proses pendidikan di Indonesia, khususnya di UI. Dengan membaca SKPI, universitas atau calon pegawai di luar negeri dapat memperoleh gambaran utuh tentang kualifikasi lulusan-lulusan alumni UI,” tutur Karyaman Muchtar dari Direktorat Pendidikan. Untuk tujuan tersebut, SKPI dibuat dalam bahasa Inggris
dan diberikan secara resmi kepada semua mahasiswa yang lulus pada semester gasal 2013/2014. “Tapi, masalah mau menggunakannya atau tidak, itu kembali kepada hak masingmasing,” ujarnya. Secara teknis, proses dan mekanisme pengisian SKPI atau suplemen diploma sampai saat ini memang belum diputuskan. Namun, menurut Arman Nefi, yang paling penting dari proses ini nantinya adalah verifikasi. “Dalam artian, mahasiswa tersebut harus dapat menunjukkan bukti kegiatan dan prestasi-prestasinya dalam bentuk sertifikat atau surat resmi. Ini yang paling penting,” ujarnya. Prof. Riri Fitri Sari, Kepala PPSI UI, menambahkan, “Sejak awal, seorang mahasiswa haruslah tekun mencatat dan me nyimpan dokumen-dokumen kegiatan dan pencapaian- pencapaiannya dengan baik. Agar kelak dokumen-dokumen tersebut dapat dikonversi menjadi data diri yang lengkap yang dapat menyatakan rekam jejak pencapaian yang diraih.” Jadi, jangan ragu, mari kita berprestasi dan berorganisasi! (WND)
Integrasi Ekspedisi NKRI dan K2N UI di Tahun 2014 U
niversitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kopassus TNI AD) menggelar Sosialisasi Ekspedisi NKRI 2014 Koridor Maluku dan Maluku Utara pada Rabu (8/1) lalu di Balai Sidang UI. Sosialisasi dihadiri oleh Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A., Direktur Kemahasiswaan UI, Arman Nefi, S.H., M.M., dan Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Wadanjen Kopassus) TNI AD, Muhammad Herindra, M.A. Selain mahasiswa UI, sosialisasi ini juga mengundang mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Paramadina. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Wadanjen Kopassus. Bambang Wibawarta mengemukakan pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara bagi mahasiswa. UI sebagai ins titusi pendidikan tinggi turut mendukung penanaman sikap bela negara pada diri mahasiswanya, termasuk melalui mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) untuk mahasiswa di tingkat awal dan Ekspedisi NKRI yang tahun ini dilaksanakan di Maluku. Sementara itu, dalam sambutannya, Muhammad Herindra mengemukakan peran mahasiswa sebagai pemimpin. Ekspedisi NKRI adalah salah satu langkah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Ekspedisi NKRI yang tahun ini mengambil tema “Peduli dan
10 | UI Update Edisi I/V
Acara sosialisasi Ekspedisi NKRI 2014 bersama Kopassus TNI AD, Rabu (8/1)
Lestarikan Alam Indonesia” akan dilaksanakan di 11 kabupaten di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Sebelas kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Buru, Maluku Tenggara Barat, Kota Ternate, Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah, Morotai, Halmahera Utara, dan Halmahera Selatan. Ekspedisi dilaksanakan pada 6 Februari sampai 26 Juni 2014. Arman Nefi mengatakan, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (K2N) UI yang rutin diselenggarakan setiap tahun akan digabungkan dengan Ekspedisi NKRI tahun ini. “Sehingga kegiatan dapat diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir yang sudah selesai melakukan penelitian atau yang masih dalam persiapan penelitian. Namun, tidak menutup kemungkinan mahasiswa tingkat tiga juga dapat mengikutinya. Pengumuman terkait teknis K2N kami sampaikan segera di tiap fakultas,” imbuhnya. (IMS)
Acara
UI Undang Kerja Sama Industri dan Pemda D
alam Temu Bisnis 2013, Universitas Indonesia (UI) lewat Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis (DKIB) membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan industri dan pemerintah daerah. Temu Bisnis terselenggara di Balai Kartini. Acara yang berlangsung pada Kamis (28/11) tersebut mengundang sejumlah industri seperti PT Mahakam Beta Farma, PT Kalbe Farma, PT Indofarma, PT Chandra Asri Petrochemical, dan banyak industri lainnya. Temu Bisnis ini bertujuan mempertemukan pihak industri, pemerintah daerah, dan para peneliti dari UI. Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., dalam sambutannya, menyampaikan bahwa sejak 2008, UI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 400 pemerintah daerah dan 200 industri dari dalam dan luar negeri. Dari 2500 staf pengajar yang juga peneliti, UI telah menghasilkan banyak penelitian. Penelitian apli katif bagi pemerintah daerah dan industri, lanjutnya, merupakan tugas Tridharma perguruan tinggi yang diprioritaskan UI. “Perguruan tinggi bukan menara gading, dan UI siap berkontribusi bagi kemakmuran bangsa,” ucapnya. Setelah sambutan Rektor, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang UKM, Erwin Aksa, dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD(K). Bertindak sebagai moderator ialah Direktur Kemitraan dan Inkubator Bisnis, Prof. Wiku Adisasmito, Ph.D. Di dalam acara Temu Bisnis ini, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD(K) menyampaikan paparan bertajuk “Universitas Indonesia untuk Indonesia”. Ia menekankan pentingnya peran perguruan tinggi seba gai rumah para ilmuwan dan sumber daya manusia yang berkualitas. Sementara itu, industri melakukan pengolahan barang untuk
(Dari kiri ke kanan) Prof. Wiku Adisasmito, Erwin Aksa, Prof. Siti Setiati dalam acara Temu Bisnis, Kamis (28/11)
menghasilkan produk yang bernilai komersial. Hal tersebut, lanjutnya, merupakan kesempatan bagi perguruan tinggi dan industri untuk melakukan kerja sama. UI, misalnya, menghasilkan berbagai temuan dan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat dimanfaatkan oleh industri. Setelah pemaparan dari pembicara, acara dilanjutkan dengan pertemuan antara pihak industri, pemerintah daerah, peneliti UI, dan perwakilan dari sejumlah pusat riset di UI untuk membicarakan peluang kerja sama dan pengembangan penelitian. Dalam acara tersebut, dipamerkan pula sejumlah karya atau invensi dari peneliti-peneliti UI. (KHN) #7883
Seputar Keberlanjutan Green Campus dan Greenmetric di UI M
elalui program Green Campus, Universitas Indonesia (UI) terus mendorong seluruh warganya untuk turut memelihara dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau. Terkait dengan pemeringkatan universitas di dunia berdasarkan Greenmetric yang dicanangkan UI sejak 2010, UI telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Green Campus. Upaya tersebut meliputi pengelolaan hutan kota, penghematan energi, dan pengurangan polusi udara. Apa yang ingin UI capai dengan menerapkan program Green Campus? Program ini antara lain diharapkan dapat menjadikan kampus sebagai pusat kegiatan dalam mengupayakan pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah pencemaran dan kerusakan, dan menciptakan kampus yang bersih serta hijau. Keberlanjutan penilaian dan evaluasi penerapan Green Campus
di UI dimotori oleh Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) UI bersama Subdirektorat Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) UI. Salah satu kegiatan yang telah dilakukan bertajuk “Workshop Keberlanjutan Lingkungan”. Lokakarya tersebut berlangsung pada Selasa (8/10) hingga Rabu (9/10) di Bandung, Jawa Barat, dan diikuti oleh sivitas dari berbagai fakultas dan unit di UI. Lokakarya terdiri atas tiga sesi. Hadir sebagai pembicara pada sesi pertama Dewan Penasihat Greenmetric UI, Prof. Gunawan Tjahjono, dan Sekretaris Universitas, Prof. Tommy Ilyas, dengan mode rator Prof. Riri Fitri Sari. Pada sesi tersebut, ditekankan pentingnya peran serta warga UI dalam menerapkan Green Campus. Pada sesi kedua, hadir sebagai pembicara dosen Fakultas Teknik UI, Dr. Nyoman Suwartha, S.T., M.T., M.Agr. dan Ismail Sumawijaya, S.Sos. dari Subdit PLK UI. Sesi kedua dimoderatori UI Update Edisi I/V | 11
Acara oleh Daru Widya Kusumo dari PPSI UI. Pada sesi tersebut dibicarakan 5 program penting dalam penerapan Green Campus, yaitu program pemanfaatan air, program pemanfaatan energi, pengurangan timbulan sampah, penanggulangan pencemaran udara, dan pemanfaatan lahan. Pemaparan dilanjutkan dalam sesi ketiga dengan pembicara Budi Prayitno dari Subdirektorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset, Direktorat Umum dan Fasilitas UI. Ia menyampaikan bahwa pemakaian energi listrik di UI sebesar sepertiga pemakaian listrik di Kota Depok. Pemakaian paling besar di lingkungan UI terjadi pada Mei dan Juni, sementara pengguna listrik terbesar adalah Fakultas Teknik. Untuk memanfaatkan energi listrik dengan baik, kata dia, saat ini UI merancang konservasi energi dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya. Ke depannya, lanjut Budi, akan digalakkan penghematan listrik pada peralatan yang memerlukan daya listrik besar dengan menggunakannya hanya pada siang hari. Program Green Campus yang dicanangkan di UI antara lain didasari oleh Surat Keputusan (SK) Rektor UI Nomor 1303/SK/R/ UI/2011 tentang Kebijakan Transportasi di Kampus UI, SK Rektor UI Nomor 1304/SK/R/UI/2011 tentang Kebijakan Penggunaan Sepeda dan Jalur Pejalan Kaki di Kampus UI, SK Rektor UI Nomor 1305/SK/R/UI/2013 tentang Kebijakan Pengelolaan Sampah dan Limbah yang Mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kampus UI, SK Rektor UI Nomor 1805/SK/R/UI/2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok UI, dan SK Rektor UI Nomor 1308/SK/R/ UI/2011 tentang Kebijakan untuk Mengurangi Penggunaan Kertas dan Plastik di Kampus UI. Masih terkait dengan komitmen UI terkait program Green Campus dan pemeringkatan Greenmetric, UI menggelar International Workshop of UI Greenmetric 2013 pada Kamis (21/11) lalu.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. dalam International Workshop of UI Greenmetric 2013
Lokakarya ini menghadirkan pembicara dari berbagai institusi di luar negeri yang menaruh perhatian pada isu sustainability di dunia pendidikan. Pembicara yang hadir di antaranya adalah Wakil Presiden International Ranking Expert Group (IREG), Prof. Serban Agachi; Chief Estates dan Facilities Officer dari Nottingham University, Chris Jagger; Wakil Presiden Mahidol University, Prof. Suwanna Ruangkanchanasetr; Wakil Rektor Universitat fur Bodenkultur Wien, Prof. Dr. Josef Glossl; dan Presiden King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), Prof. Dr. Sakarindr Bhumiratana. Sementara itu, dari UI hadir Prof. Gunawan Tjahjono yang menyajikan presentasi mengenai infrastruktur UI sebagai World Class Green University. (KHN/GSB)
Prof. Gunawan Tjahjono memberikan pemaparan dalam Workshop Keberlanjutan Lingkungan
12 | UI Update Edisi I/V
Acara
Sambut Homecoming Day 2014, Iluni UI Gelar Fun Bike I
katan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menggelar acara Fun Bike pada Minggu (08/12) pagi. Kegiatan bersepeda ini diikuti oleh alumni UI dan masyarakat umum. Fun Bike Iluni UI mengambil rute dari Kampus UI Salemba menuju Jalan Gresik kemudian Jalan Sabang, Thamrin, Tosari, Karet, Ambasador, Diponegoro, dan kembali lagi ke Kampus UI Salemba. Acara Fun Bike Iluni UI digelar dalam rangka menyambut Homecomingday UI 2014. Homecomingday UI adalah acara reuni akbar tahunan dari Direktorat Alumni UI yang bertujuan mempererat tali silaturahmi antaralumni UI di seluruh pelosok tanah air. Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis. M.Met. dalam sambutannya sangat mengapresiasi digelarnya acara Fun Bike ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Iluni UI, dan saya mem-
batalkan dua acara untuk lebih memilih menghadiri acara ini, karena acara ini sangat penting nilainya untuk UI,” kata Rektor yang disambut tepuk tangan para peserta Fun Bike. Selain itu, Ketua Iluni UI, Chandra Motik, mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan Fun Bike merupakan ajang silaturahmi dan temu kangen bagi para iluni UI. Yang menarik, dalam acara ini turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi. Sedianya Jokowi hanya diminta untuk melepas peserta Fun Bike. Namun, ia memutuskan untuk turut bersepeda bersama peserta yang lain. Kegiatan Fun Bike diakhiri dengan pemberian door prize yang di antaranya berupa sepeda, TV, jam tangan, kipas angin, dan mikser bagi para peserta yang hadir. (WND)
Abraham Samad (kiri) saat menjadi pembicara dalam Seminar DGB UI seri pertama
Seminar DGB UI: Mengupas Gagasan Kepemimpinan Para Tokoh Nasional D
ewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) menggelar rangkaian seminar bertema “Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang” pada 26—30 November 2013. Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua DGB UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG(K) dan dibuka oleh Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. Seminar yang berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran UI tersebut dihadiri oleh mahasiswa, rekan pers, para dekan fakultas di UI, para pimpinan UI, dan para guru besar UI. Dalam sambutannya, Biran Affandi menjelaskan keprihatinannya terhadap kondisi Indonesia saat ini. Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa tujuan DGB UI mengadakan seminar adalah untuk melakukan review keberadaan Indonesia saat ini, melakukan
analisis masalah, dan merumuskan strategi besar untuk menjawab tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dalam sambutannya, Muhammad Anis juga menuturkan hal senada. Ia mengungkapkan bahwa seminar ini mengingatkan kembali keberadaan UI sebagai kampus perjuangan. Hari Pertama Rangkaian seminar yang diselenggarakan DGB UI ini mengundang sejumlah tokoh nasional sebagai pembicara. Pada hari pertama, pembicara yang hadir adalah Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Moh. Mahfud M.D., S.H. Seminar ini juga mengundang dosen UI, Effendi Gazali, Ph.D. sebagai MC dan Faisal Basri, S.E, M.A. sebagai moderator. UI Update Edisi I/V | 13
Acara Dalam pemaparannya, Abraham Samad mengatakan bahwa di satu sisi, Indonesia telah memenuhi syarat sebagai bangsa pemenang karena sumber daya alamnya yang begitu kaya. Namun, di sisi lain, Indonesia dapat dikatakan miskin karena rata-rata penghasilan masyarakatnya yang masih rendah. Selain itu, Abraham Samad berbicara tentang perbaikan sektor strategis yang terkait dengan kepentingan nasional (national interest) yang di antaranya meliputi sektor pangan, kesehatan, pendidikan, dan energi. Pemaparan berikutnya disampaikan oleh Mahfud M.D. Ia berbicara tentang tumpulnya penegakan hukum di Indonesia. Hari Kedua Di hari kedua Seminar DGB UI, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyorot masa depan Indonesia dan tantangan yang dihadapi Indonesia menuju bangsa pemenang. Ketiga tokoh tersebut seide dalam hal mengoptimalkan segala potensi yang ada di Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Prabowo mendukung adanya industri pengolahan nasional yang bisa mengelola komoditi seperti nikel, batubara, bauksit, dan minyak bumi. Menurutnya, apabila industri pengolahan ada di dalam negeri, kemungkinan bagi Indonesia untuk mengantongi nilai tambahan lebih besar dibandingkan apabila sumber daya alam mentah dibiarkan lepas ke pasar dunia. Gita Wirjawan juga mengusung semangat agar orang Indonesia jangan menjadi kuli, melainkan inovator. Menurut Gita, penting untuk meningkatkan produk dari Indonesia agar menjadi aset yang membawa negara ini sebagai negara pemenang. Sementara itu, Dahlan Iskan memiliki gagasan bahwa Indonesia butuh tempat untuk mengaplikasikan kepintarannya. Menurut Dahlan, untuk menjadi bangsa yang kompetitif, yang diperlukan bukan hanya bisa lulus kuliah. “Harus bisa praktikkan ilmunya di industri. Intensif aplikasi keilmuan, mendapatkan nilai tambah, keunggulan, sumber daya alam bukan hanya dari sistem pendidikan,” ujarnya. Hari Ketiga Pada hari ketiga, seminar DGB UI menghadirkan empat tokoh nasional. Mereka ialah politikus dari partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh; politikus dari partai Hati Nurani Rakyat
(Hanura), Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo; dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta. Dalam pemaparannya, Surya Paloh menekankan, Indonesia harus memiliki pemimpin yang benar-benar memperhatikan national interest, memberikan keteladanan, menjunjung kedisiplinan, kejujuran, dan keadilan. Di sesi berikutnya, Wiranto memaparkan sejarah serta masa depan bangsa dan membandingkannya dengan negara-negara lain. Menurutnya, untuk memajukan Indonesia, semangat kesatuan bangsa harus diperkuat. Sejalan dengan penjelasan Wiranto, Hari Tanoesoedibjo mengatakan bahwa Indonesia harus sudah siap disejajarkan dengan beberapa negara maju di kawasan Asia. Sementara itu, di sesi ter akhir, Anis Matta di antaranya menyampaikan apresiasi terhadap UI. Menurut Anis, seminar DGB adalah salah satu langkah untuk mengajak para pemimpin politik mempertanggungjawabkan pemikirannya secara akademis. Hari Keempat Guru Besar Departemen Susastra UI, Prof. Riris K. Toha-Sarumpaet, M.Sc., Ph.D. terkesan mendengar pemaparan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di hari keempat Seminar Series Dewan Guru Besar UI. Tri Rismaharini dianggap berhasil memimpin Surabaya di segala sektor dengan melakukan pendekatan kemanusiaan. Nama wali kota Surabaya ini disebut-sebut sebagai salah satu calon pemimpin masa depan. Itu tak lain berkat keberhasilannya menjadikan Kota Surabaya seperti sekarang. Tri Rismaharini adalah perempuan pertama yang diundang dalam seminar DGB UI. Hari Kelima Seminar Series Dewan Guru Besar UI yang diselenggarakan pada Sabtu (30/11) menjadi penutup dari rangkaian seminar yang telah berlangsung sejak Selasa (26/11). Dalam kesempatan tersebut, hadir Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sebagai narasumber. Seminar yang dipandu oleh Effendi Gazali ini berlangsung meriah karena Megawati dan Jokowi sangat atraktif dalam memaparkan materi. Keduanya mampu berulang kali memancing gelak tawa peserta seminar. Secara keseluruhan, gagasan yang disampaikan para tokoh dalam seminar DGB UI nantinya akan ditulis menjadi sebuah buku
Seminar DGB UI Seri II
“Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang”
S
ebagai kelanjutan dari Seminar Dewan Guru Besar Seri I yang telah diselenggarakan pada 26—30 November 2013, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) menyelenggarakan Seminar Dewan Guru Besar UI Seri II pada 19 Desember—20 Desember 2013. Bertempat di Aula Fakultas Kedokteran (FK) UI Salemba, acara ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan yang dihadapi bangsa dan mengoreksi arah pembangunan nasional secara menyeluruh. 14 | UI Update Edisi I/V
Jusuf Kalla hadir sebagai pembicara pada hari pertama Seminar DGB UI Seri II. Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla yang akrab disapa JK di antaranya berbicara tentang sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. Menurut JK, untuk mewujudkan bangsa pemenang, Indonesia harus punya pemimpin yang kuat, yang mampu membawa Indonesia ke arah dan tujuannya. Selanjutnya, hari kedua seminar diisi oleh empat pembi-
Acara cara. Pembicara pada sesi pertama adalah Rhoma Irama, bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam pidatonya selama 30 menit, Rhoma Irama—yang selama ini dikenal publik sebagai penyanyi dangdut—berbicara tentang tata kelola negara Indonesia yang saat ini masih rapuh. Dimoderatori oleh Dr. Effendi Ghazali, acara berlanjut dengan tanya jawab. Dalam setiap pertanyaan yang diajukan para panelis, Rhoma Irama menjawabnya dengan mengacu pada ayat-ayat Alquran. Jika menjadi presiden, Rhoma ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang rahmatan lil alamin atau ‘rahmat untuk seluruh alam’. Sesi kedua dimulai pada pukul 14.00 dan dibuka oleh pidato singkat Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG(K). Dalam pidato singkatnya, Biran Affandi menyatakan tujuan penyelenggaraan acara ini. Ada tiga pertanyaan mendasar yang melandasi penyelenggaraan seminar DGB UI, yaitu “Di mana kita?”, “Kita akan ke mana?”, dan “Apa yang akan kita lakukan untuk menuju ke sana?”.
Ada tiga pembicara dalam seminar series sesi kedua ini. Pembicara pertama adalah Abu Rizal Bakrie sebagai bakal calon presiden dari Partai Golongan Karya (Golkar), kedua adalah Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, dan ketiga adalah Soekarwo sebagai Gubernur Jawa Timur. Abu Rizal Bakrie yang akrab disapa Ical ini menjelaskan visi Indonesia 2045. Visi tersebut mencakup keseluruhan elemen kehidupan. Ical mendapatkan rekomendasi mengenai visi ini dari para ahli di berbagai universitas di Indonesia. Sementara itu, Ganjar Pranowo berbicara tentang kemampuan negosiasi bangsa yang saat ini masih rendah. Untuk menjadi bangsa yang kokoh, yang diperlukan adalah mengencangkan “sekrup”, yaitu keyakinan pada kemandirian bangsa. Merespons tema seminar ini, Soekarwo sebagai pembicara terakhir menjabarkan bahwa Indonesia tidak saja harus menjadi bangsa pemenang, tetapi juga harus menjadi bangsa petarung. Tidak ada kemenangan tanpa pertarungan. (FSN)
AGENDA MENDATANG
UI Update Edisi I/V | 15
Prestasi
UI Kembali Ukir Prestasi di Ajang OSN Pertamina U
niversitas Indonesia kembali mengukir prestasi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina tahun 2013. Mengangkat tema “Inovasi Sobat Bumi, Prestasi untuk Negeri”, ajang ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. OSN Pertamina 2013 terselenggara pada November hingga Desember 2013. Ajang ini diawali dengan seleksi tingkat provinsi yang dilanjutkan dengan seleksi tingkat nasional. Menyusul keberhasilan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini UI kembali menyabet prestasi. Prestasi tersebut di antaranya juara I kategori fisika teori atas nama Muhammad Avicenna Naradipa, juara II kategori biologi teori atas nama Eny Mahfudhoh, dan juara III kategori matematika teori atas nama Tubagus Dhafin Rukmanda. Selain itu, tim yang terdiri atas Abinubli Tariswafi Mawarid, Ricky Karta Atmadja, dan Siska Yuliana Sari berhasil meraih juara II kategori proyek sains bidang produk unggulan dengan penelitian yang berjudul “Penapisan Bakteri Termofilik dari Geyser di Cisolok, Jawa Barat, sebagai Penghasil Enzim Lignoselulase menjadi Bioetanol di Indonesia”.
Muhammad Avicenna, sang juara pertama kategori fisika teori mengatakan, pada tahap terakhir penyisihan, ia membahas lebih lanjut soal angin. Ia antara lain menjelaskan fenomena angin, cara kerja turbin, hingga bagaimana angin bisa sampai pada manusia. Ia mengaku, kemenangannya adalah hasil berguru kepada dosen dan rekan-rekannya di Departemen Fisika UI. Sebelumnya, pada tahun 2012, UI juga meraih juara pertama dalam kategori fisika teori atas nama David Sipanyu. Karena itu, Avicenna belajar banyak dari David yang tidak lain adalah seniornya tersebut. “Belajar tips dan trik sama dia,” ucapnya. Lebih lanjut Avicenna berharap, dengan diselenggarakannya ajang ini, kecintaan pada sains dapat meningkat. Saat ini peminat sains dinilainya masih sedikit. Ia sendiri mengaku menyukai fisika karena menurutnya bidang ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak fenomena fisika yang menarik untuk ditelaah. Selanjutnya, juara I, II, dan III di OSN Pertamina 2013 akan langsung diikutsertakan dalam Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) pada 2014. (KHN)
Suasana seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina di Balairung UI
16 | UI Update Edisi I/V
Prestasi
Peluncuran tim UI Supermileage Vehicle di FT UI, Rabu (04/12)
UI Luncurkan Tim Mobil Irit Masa Depan: UI Supermileage Vehicle Team
U
niversitas Indonesia resmi meluncurkan tim “UI Supermileage Vehicle (UI-SMV)” di Ruang Chevron Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), Depok, Rabu (04/12). Sebelumnya, tim mobil ini mendapatkan penghargaan di ajang Indonesia Energy Marathon Challenge 2013 (IEMC) dalam kategori prototype bensin dengan mobil Keris RV-nya. Keris RV berhasil mencetak rekor nasional karena hanya memerlukan satu liter bensin untuk menempuh jarak 1.027 km. Tim UI-SMV dibentuk untuk menghasilkan mobil irit bensin dengan desain aero dinamis yang ringan sekaligus kuat. Pada Februari 2014, tim ini akan dikirim UI untuk mengikuti perlombaan Shell Eco-marathon (SEM) tingkat Asia di Filipina. SEM adalah perlombaan internasional di bidang otomotif untuk mahasiswa dari seluruh dunia. Dalam kompetisi ini, para peserta ditantang untuk mendesain dan menciptakan mobil hemat energi. Dalam acara peluncuran, tim UI-SMV memamerkan kemampuan Keris RV dan Kalabia evo-4 dengan melakukan
test drive dua mobil tersebut. Ketua tim UI-SMV, Muhammad Fikri, menjelaskan, pada dasarnya Keris RV dan Kalabia evo4 mempunyai tujuan pembuatan yang sama, yaitu menempuh jarak terjauh dengan seminimal mungkin bahan bakar. Perbedaannya, kategori prototype bensin yang diwakili oleh Keris RV lebih menekankan kepada desain yang futuristik, sedangkan kategori prototype urban menekankan kepada desain kendaraan konvensional yang sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Acara peluncuran dibuka oleh Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. dan Dekan FT UI, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng. Dalam sambutannya, Bambang menceritakan kesulitan dan suka duka tim UI-SMV selama proses pembuatan mobil irit bensin tersebut. Yang istimewa, Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, turut hadir dalam acara peluncuran tim UI-SMV. Ia memberikan sambutan serta apresiasi atas usaha UI memajukan teknologi nasional. (WND)
UI Update Edisi I/V | 17
Karier Akademis
Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Teknik Universitas Indonesia
F
akultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, D.E.A. dari bidang ilmu transportasi dan Prof. Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng. dari bidang ilmu rekayasa nanomaterial sebagai guru besar tetap FT UI, Rabu (4/12), di Balai Sidang UI, Kampus Depok. Upacara pengukuhan dipimpin oleh Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. Dalam kesempatan tersebut, Sigit Pranowo menyampaikan pidato singkatnya yang berjudul ”Pemberdayaan Audit Kelayakan Jalan untuk Mengoptimasi Peran dan Fungsi Jalan dalam Meningkatkan Perekonomian Nasional”. Sigit menekankan, diperlukan pengawasan fungsi jalan dengan cara melakukan audit kelayakan jalan. Hal ini diharapkan mampu menjawab tujuan pengelolaan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Selanjutnya, Akhmad Herman Yuwono menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul ”Peranan Riset Nanomaterial Semikonduktor Oksida di Bidang Energi dan Lingkungan untuk Mendukung Ketahanan Bangsa Indonesia”. Dalam pidato tersebut, Akhmad menegaskan, Indonesia harus berkontribusi lebih aktif di bidang rekayasa nanomaterial dan NST (Nano Sain dan Teknologi). Jika tidak, masyarakat Indonesia hanya akan menjadi konsumen di tanah air sendiri. (GSB) 18 | UI Update Edisi I/V
Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, D.E.A. (kiri) dan Prof. Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng. (kanan) usai dikukuhkan sebagai guru besar FT
Karier Akademis
Menurunkan Peluang Terjadinya Kematian Pasien Gagal Jantung Melalui Model “PrOMiSe”
P
HUMAS//UBY
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian terbesar di dunia. Selama ini, penanggulangannya cenderung berfokus pada tindakan medis. Padahal, banyak alternatif yang dapat ditempuh, misalnya dengan melakukan pencegahan. Atau, melalui cara lain seperti yang dipaparkan Rita Sekarsari dalam disertasinya yang berjudul “Efektivitas Model “PrOMiSe”: Integrasi Edukasi dan Konseling Terhadap Perawatan Mandiri, Pengetahuan, Tahap Perubahan, Readmission dan Atau Kematian Pasien Gagal Jantung”. Disertasi tersebut disusun dengan bimbingan promotor Prof. Dra. Elly Nurachmah, S.Kp., M.App.SC., D.N.Sc. serta kopromotor Dr. Ratna Sitorus, M.App. Sc. dan Dr. dr. Anwar Santoso, Sp.JP., FIHA.
Rita mengangkat penelitian ini berdasarkan fakta bahwa pengetahuan masyarakat mengenai gagal jantung masih sangat rendah. Untuk itulah, Rita, yang saat ini bekerja di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, melakukan penelitian mengenai model edukasi dan konseling mandiri bagi para pasien gagal jantung. Sidang dipimpin oleh Dekan FIK UI, Dewi Irawati, M.A., Ph.D. dan tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. dr. Budi Setianto, Sp.JP., FIHA., Prof. Dr. dr. Dede Kusmana, Sp.JP., FIHA., Suriadi, M.S.N., A.W.C.S., Ph.D. serta Dr. Nana Mulyana, M.Kes. Rita Sekarsari berhasil lulus dengan IPK 3,8. Ia resmi menjadi doktor ke-14 yang lulus dari Program Doktoral FIK UI. (IRH)
Angkat Sumpah dan Pelepasan Dokter Gigi, Dokter Spesialis, dan Doktor FKG UI
F
akultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menggelar acara Angkat Sumpah Dokter Gigi Baru dan Pelepasan Dokter Gigi Spesialis dan Doktor pada Sabtu (23/11) lalu. Bertempat di Balai Sidang Universitas Indonesia, acara ini mengusung tema “Fly to the Future”. Pengangkatan sumpah dan pelepasan turut dihadiri oleh pejabat Rektor UI, Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Dekan FKG UI Prof. Bambang Irawan, drg., Ph.D., Wakil Dekan FKG UI Prof. Dr. M. Suharsini Soetopo, drg., S.U., Sp.KGA, Ketua Iluni FKG UI drg. Andi Gatot, Sp.Ort., Ketua PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) yang diwakili oleh Bendahara Umum PDGI Dr. Yosi Kusuma Eriwati,
drg., M.Si., Dewan Guru Besar FKG UI, dan Anggota Senat Akademik FKG UI. Sebanyak 33 dokter gigi baru diambil sumpahnya di hadapan Rektor UI, Dekan UI, Wakil Dekan FKG UI, ILUNI FKG UI, PDGI, dan seluruh orang tua mahasiswa yang hadir. Selain melepas dokter gigi baru, tahun ini FKG UI juga melepas 18 dokter spesialis dan 2 doktor. FKG UI Award tahun ini diberikan kepada drg. Rizky Aditiya Irwandi sebagai lulusan terbaik dari program profesi dan drg. Atika Zairina Tambunan, Sp.Ort. sebagai lulusan terbaik dari program spesialis. (IMS)
Promosi Doktor Enie Novieastari
D
r. Enie Novieastari, S.Kp., M.S.N. (46) meraih gelar doktor di bidang ilmu keperawatan setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Model Asuhan Keperawatan Peka Budaya terhadap Kepuasan Pasien Diabetes Melitus” dalam sidang terbuka, Kamis (24/10), di Gedung Pendidikan dan Laboratorium Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Depok. Sidang dipimpin oleh Dekan FIK UI, Dewi Irawati, M.A., Ph.D., yang sekaligus menjadi kopromotor. Bertindak sebagai promotor ialah Prof. Dra. Elly Nurachmah, D.N.Sc. dan sebagai kopromotor ialah Prof. Dr. Dra. Sudarti, S.K.M., M.A. Sementara,
dewan penguji terdiri atas Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H., Dr. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A., Dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc., Dr. Nana Mulyana, S.K.M., M.Kes., dan Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D. Penelitian Enie bertujuan mengembangkan Model Asuhan Keperawatan Peka Budaya (Model AKPB) dan mengidentifikasi pengaruh model tersebut terhadap kepuasan pasien diabetes melitus. Penelitian ini membuktikan bahwa Model AKPB terbukti dapat meningkatkan kepuasan pasien diabetes melitus. Enie berhasil lulus dengan IPK 3,78. (RTS)
UI Update Edisi I/V | 19