AKHLAQ BISNIS ISLAMI ٔ تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag
Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188)
ْ َ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ ُ َن-َ 2ْ #ُ 5ْ وا2ِ 6 ِ +ِ ِس3% " ُ! ُ ا َ ِ ً ِ ْ ا ْ َ ِال ا#َ ِ & ِم% 'ُ َ* ِإ ( ا+ِ ا,ْ -ُ َو/ِ 0ِ 1َ +ِ 2ْ &ُ 3َ ْ +َ 2ْ &ُ " ُ! ُ ا ا ْ َ ا-َ َ َو Dan janganlah kaliam memakan harta sebagian yang lain dengan cara yang bathil. Dan janganlah pula kalian membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian dari harta manusia dengan cara yang dosa sedangkan kalian mengetahui. Ayat ini berada persis setelah ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan (QS. 2 : 183, 184, 185, 186 & 187), di mana output dari Ramadhan itu adalah TAQWA.. Sehingga ayat ini menunjukkan bahwa salah satu ciri mendasar orang yang taqwa adalah senantiasa bermuamalah dengan Muamalah Islami.
Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (2) Mendatangkan Keberkahan Allah SWT berfirman (QS. 7 : 92)
ََ َ ْ َ % َ ُ َ ٓ ْ َ ْ ُ َى% ْ َ َ % َ " َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ % َ ا+8! &ِ ض ِ◌ و ِ ! ٍت ِ ا = ِء وا ◌ر+ 2*ِ ? 3'#@ ا- ْ ا وا3 ا َ ُ ا/Cَو َ ْا َن ا َن1ُ =ِ & َ ا5 ! َ +ِ 2ْ Cُ 58
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan baik akan mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga pemanfaatan harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagi orang lain. Sebaliknya, harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal atau tidak baik, meskipun berjumlah banyak namun tidak mendatangkan manfaat bahkan senantiasa menimbulkan kegelisahan dan selalu merasa kurang.
Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (3) Mendapatkan Derajat Seperti Para Nabi, Shiddiqin & Syuhada. Rasulullah SAW bersabda :
ُ ,ُ F% ُ اG #% َل اHَ 2َ % َ َوIِ ْ َ ?َ Iُ % ( ا% Jَ ّ 13% َ? ْ ا,ٍ َ ّ 13% اEَ َ ُ ◌ِ وق ا ٔ َم ِ ِِ ِ ِ (ي8 # اO ِاء )روا,َ *َ LK َوا
ِ َ +ِ َ? ْ ا َ ِ ,ِّ Fّ ِ َوا
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pebisnis yang jujur lagi dipercaya (amanah) akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi) Islam memberikan penghargaan yang besar terhadap pebisnis yang shaleh, karena baik secara makro maupun mikro pebisnis yang shaleh akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian suatu negara, yang secara langsung atau tidak akan membawa kemaslahatan bagi umat Islam.
Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (4) Berbisnis Merupakan Sarana Ibadah Kepada Allah SWT Banyak ayat yang menggambarkan bahwa aktivitas bisnis merupakan sarana ibadah, bahkan perintah dari Allah SWT. Diantaranya adalah (QS.9 : 105) :
َ دK َ #ُ َ َن َو3ُ ِ Tْ ُ ْ َواIُ ُ ُ َو َر2ْ &ُ َ َ ?َ Iُ % ْا? َ ُ ا َ َ= َ َ ى ا/Hُ َو َ +ِ 2ْ &ُ Vُ 1ِّ 3َ ُ َ َ* َد ِةL% َواRِ ْ Sَ ْ ا2ِ ِ ?َ ( َ ون ِإ ِ ُ ْ َ َن-َ 2ْ #ُ 3ْ !ُ
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".
Bagaimana Akhlaq Bisnis Islami ? 1.
( ا )ا Niat Ikhlas Mengharap Ridha Allah SWT
2.
( ) ا* ) ن Profesional
3.
( / 01ق وا4 ) ا Jujur & Amanah
4.
( ; <= ?>ق ا1 @ A< B ) ا Mengedepankan Etika Sebagai Seorang Muslim
5.
( 0>F*ا GHI @ )JK0 ) Tidak Melanggar Prinsip Syariah
6.
( 0>F*ة اO?1) ا Ukhuwah Islamiyah.
1. Niat Ikhlas Mengharap Ridha Allah SWT ٔ ( - W F X ا3 ا ول ا Rasulullah SAW bersabda :
َ ْ َ ُ ُ َْ ُ َ ُ َُ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ّ ْ ئ% َ % ّ ُ َ ْ َٔ ْ َ % ( * او ِإ1 Fِ 5 ِإ ( دI- YCِ Z5 ! ى5 ٍ ِ ا/ِ & ِ 5 ِت و ِإ3ِ +ِ ا ع◌ ل5ِإ َ َ َ َ َ َ ُ َُ ْ َ َ ُ َْ َ ْ ْ ي و ( رX1 اO )ر اIِ ِإG C ( ِإI- Y*ِ *'&ِ 3 ا ا ٍة Bahwasanya segala amal perbuatan manusia itu tergantung dari niatnya. Dan bahwasanya bagi setiap orang (akan mendapatkan) dari apa yang telah diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya mengharapkan dunia, atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu hanya akan mendapatkan apa yang telah diniatkannya. (HR Bukhari)
2. Profesional / ن ا- ا: 5 ]ا Rasulullah SAW bersabda :
ُ َل َر ُ ْ لHَ ،Zْ َ Hَ *َ 3ْ ?َ ﷲ َ ُ ( % Jَ ﷲ ُ َ ْ ْIِ َ ?َ ﷲ َ َ َ a ر L b ? ِ ِ ِ ?َ َ ن% إ2َ % َ َو ُI3َ ِ #ْ ُ َ? َ ً ا ْن2ْ !ُ ,ُ cَ ا/َ ?َ ِإ َذاRK 'ِ ُ ﷲ ِ ِ ( 5 ا1e اO)روا Dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila dia beramal, dia menyempurnakan amalnya. (HR. Thabrani)
3. Jujur & Amanah
ٔ 5 ق وا,F ا: f ] ا
Rasulullah SAW bersabda :
ُ ,ُ F% ُ اG #% َل اHَ 2َ % َ َوIِ ْ َ ?َ Iُ % ( ا% Jَ ّ 13% َ? ْ ا,ٍ ِ َ ُ ◌ِ وق ا ٔ َم ِ ِ ِ (ي8 # اO ِاء )روا,َ *َ LK ِ َ َوا,ِّ Fّ ِ َ َوا
+ِ َ? ْ ا ِّ 1ِ 3% اEَ َ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pebisnis yang jujur lagi dipercaya (amanah) akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi)
4. Mengedepankan Etika Seorang Muslim ٔ = ق ا+ g X# ا: E+ا ا Rasulullah SAW bersabda :
ً5 َ َ إ3ِ Tْ ُ ْ ا/ُ َ !ْ ا2َ % َ َوI ْ َ ?َ Iُ % ( ا% Jَ I % َل َر ُ ُل اHَ َلHَ َ ْ َ َةCُ +َ? ْ ا ِ ِ ِ ِ ِ ُ ُ ُ ُ ً ُ ً َ ْ ْ ْ َ َ َ ُ ُ (ي8 # اO )روا2*ِ bِ =3ِ ِ 2! ِ ر2! ُ و ِ ر2ْ *ُ 3ُ =َ cْ ا Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istriistrinya. (HR. Turmudzi)
5. Tidak Melanggar Prinsip Syariah اL + 1e : h X ا Allah SWT berfirman (QS. 47 : 33)
ْ2&ُ َ َ ?ْ ُ ا اeِ 1ْ -ُ َ ُ َل َو% ُ ا ا0ِ َواIَ % ُ ا ا0ِ ْ ا ا3ُ َ َ ٓا8ِ % َ* اK َ ا Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.
6. Ukhuwah Islamiyah ٔ ا ةا Rasulullah SAW bersabda : ْ ْ Iِ % ِ ْ ا2ْ *ِ 5ِ &َ َ +ِ ِ َ َ ِ ُاء َ ْ َم ا,َ *َ LK َ ُء َوا1ِ 5ْ ا2ْ *ُ eُ 1ِ Sْ َ َاء,َ *َ iُ َ َ َء َو1ِ 5ْ +ِ 2ْ Cُ َ ً 5َ j Iِ % ِد ا1َ ?ِ ْ ِ ن% ِإ ُ َ َو َ ا ْ َ ٍال2ْ *ُ 3َ ْ +َ ٍمcَ ْ ِ ا ْرkَ ( َ ?َ Iِ % ُ و ِح ا+ِ ا+K 'َ -َ ْ ٌمHَ 2ْ Cُ َلHَ 2ْ Cُ ْ َ 5َ ُ 1ِ Xْ -ُ Iِ % ا َ َر ُ َل اHَ ( َ -َ َ ُس3% َن اoِ cَ َن ِإ َذا5ُoَ 'ْ َ َ ُس َو3% ُ َن ِإ َذا َ َف اXَ َ َ ٍر5ُ ( َ ?َ 2ْ *ُ 5% ٌر َو ِإ3ُ 2ْ *ُ Cَ Gُ ن ُو% ِإIِ % َ* َ َ ا5َ ْ 0َ َ #َ َ ( داود+ ٔاO)روا Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah ada sekelompok manusia yang mereka itu bukan para nabi dan bukan pula orang-orang yang mati syahid, namun posisi mereka pada hari kiamat membuat nabi dan syuhada’ menjadi iri. Sahabat bertanya, ‘beritahukan kepada kami, siapa mereka itu?. Rasulullah menjawab, ‘mereka adalah satu kaum yang saling mencintai karena Allah meskipun diantara mereka tidak ada hubungan kekerabatan dan tidak pula ada motivasi duniawi. Demi Allah wajah mereka bercahaya dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak takut tatkala manusia takut, dan mereka tidak bersedih hati. (HR. Abu Daud)
ٔ ٔ وﷲ ( -ا? 2وا? F + 2اب وا ' W ,رب ا
