`
Mata Kuliah :Sistem Informasi Manajemen Dosen
: Arif Imam Suroso, Ir, Msc, CS, DR
URGENCY KONVERSI SISTEM DIDALAM MENUNJANG KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN
Oleh: ` Marza Riyandika Nugraha
P056132311.51
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2 DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 3 BAB I ......................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4 1.2. Tujuan ................................................................................................................. 4 BAB 2 ........................................................................................................................ 5 2.1. Sistem Informasi ................................................................................................. 5 2.2. Konversi Sistem .................................................................................................. 7 BAB 3 ...................................................................................................................... 13 3.1. Konversi Sistem Informasi Di Perusahaan ....................................................... 13 BAB 4 ...................................................................................................................... 16 4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 17
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
DAFTAR GAMBAR No Gambar Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8
Judul Gambar Komponen Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi Konversi Langsung Konversi Paralel Konversi Bertahap Konversi Pilot Logo Freeport Logo Accenture
Halaman 6 6 8 8 9 10 13 13
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
3
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebuah organisasi atau perusahaan tentunya berharap dapat terus sustainable dan berkembang seiring semakin lamanya mereka beroperasi, tentunya perubahan sumber dayapun harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan organisasi, dan skalabilitas perusahaan yang semakin besar dan komplek. Khususnya sebuah sistem informasi dan teknologi yang sangat cepat dan dinamis perkembangannya dan mengahruskan sebuah organisasi untuk dapat terus keep-itup agar dapat merespon pasar dan mencapai tujuan organisasi. Sehingga tidak bisa dihindari perubahan pada sistem atau konversi sistem akan dihadapi suatu perusahaan nantinya seiring berkembanganya perusahaan tersebut. Dalam paper ini akan menjelaskan bagaimana sebuah urgency konversi sebuah sistem lama menjadi sistem baru yang diterapkan oleh perusahaan tambang FreeportMcMoran Copper & Gold, dimana dengan semakin berkembangnya operasi bisnis dijalankan mereka membutuhkan Entreprise Resource Planning (ERP) yang baru dimana sistem Entreprise Resource Planning yang telah berjalan di perusahaan ini dirasa tidak bisa lagi mengikuti agenda pertumbuhan perusahaan kedepan. Sehingga Freeport bekerjasama dengan pihak eksternal yang berpengalaman dalam bidang sistem ini yaitu Accenture, CISCO dan NETApp untuk dapat mentransformasi infrastructure IT Frreepoer agar tercipta sebuah sistem baru yang dapat mengoptimalkan proses internal bisnis yang semakin berkembang. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, juga dilakukan untuk : 1. Mengetahui bagaimana konversi sistem ERP pada Freeport-McMoran Copper & Gold.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
4
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Sistem sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan karena sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2005:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.Informasi juga berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Kristanto, 2007:7). Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen (Webopedia, 2014). Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2004) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Dalam pengertian ini, istilah sistem informasi ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 2. Berikut penjelasan komponen-komponen Sistem Informasi yang terdapat pada Gambar 2:
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
5
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
Perangkat keras komputer : CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data. 1. Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dan lain-lain). 2. Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer. 3. Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem. 4. Personil : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Gambar 1. Komponen Sistem Informasi
Sumber:(O’Brien, 2004). Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu 1. Mendukung proses bisnis dan operasional 2. Mendukung pengambilan keputusan 3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif Gambar 2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Sumber: (O’Brien, 2004). Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2004) adalah: 1. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
6
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan 3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis 4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global 5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita 6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yangmembentuk jaringan 2.2. Konversi Sistem Konversi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. Jika sistem baru merupakan paket perangkat lunak terbungkus (canned) yang akan berjalan pada komputernya yang baru, maka konversi akan relatif lebih mudah. Jika konversi memanfaatkan perangkat lunak terkustomisasi baru, database baru, perangkat komputer dan perangkat lunak kendali baru, jaringan baru dan perubahan drastis dalam prosedurnya, maka konversi menjadi agak sulit dan menantang.Fenomena kegagalan pada konversi sistem terjadi karena: 1. Sistem yang dikembangkan tidak atau kurang sesuai dengan keinginan user, karena proses investigasi, analisa design sistem yang dikembangkan kurang tajam. 2. Adanya perilaku yang cenderung menolak atau sulit menerima setiap perubahan dalam organisasi perusahaan, khususnya yang sistem informasi baru yang memerlukan peningkatan pengetahun dan keterampilan. 3. Adanya kekhawatiran dari karyawan perusahaan apabila sistem informasi baru (komputerisasi) diimplementasikan akan terjadi ‘lay-off’ karyawan perusahaan. (pengurangan pegawai).. 4. Tidak dibarengi dengan ‘business re-engineering process’, sehingga sistem komputerisasi kurang memberikan dampak effisiensi dan efektivitas yang maksimal bagi perusahaan. 5. Perencanaan aktivitas implementasi tidak dipersiapkan secara comprehensive dan integrated yang meliputi aktivitas : • Hardware, software and services acquisition • Software development or modification • End user training • System documentation & Conversion methode : pilot project, paralllel cut-over, phase-in cut over, direct cut over (plunge). Ada empat metode konversi sistem, yaitu : 1. Konversi Langsung (Direct Conversion) Konversi jenis ini dilakukan langsung dengan cara menghentikan sistem lama digantikannya dengan sistem baru. Resiko yang besar timbul dengan cara ini, akan tetapi memakai biaya murah. Konversi Iangsung merupakan
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang juga disebut pendekatan cold turkey. Dengan sistem ini apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama. Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila : Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain • Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai • Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya • Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti. Kelebihan cara ini : relatif murah. Kelemahan : bisa menimbulkan risiko kegagalan yang tinggi. Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.
Gambar 3. Konversi Langsung 2. Konversi Paralel (Parallel Conversion) Konversi ini menerapkan dimana sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah pada masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, sehingga sistem lama segera dihentikan. Cara pengunaan sistem ini adalah pendekatan yang paling aman, tetapi paling mahal, karena adanya kegiatan menjalankan dua sistem sekaligus. Konversi Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi secara serentak untuk beberapa periode waktu. la kebalikan dari konversi langsung. Dalam mode konversi paralel, output dari masing-masing sistem tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi.
Gambar 4. Konversi Paralel
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
8
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
Kelebihan : dapat memberikan derajad proteksi yang tinggi terhadap organisasi dari kegagalan sistem baru. Kelemahan : besarnya biaya untuk pemakaian dua fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut. Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. Mereka harus menentukan tanggal atau waktu penerimaan dalam tempo yang wajar dan memutus sistem lama. 3. Konversi Bertahap (Phase-In Conversion) Konversi ini dengan cara menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Apabila ada sesuatu terjadi, bagian yang baru diterapkan dapat diganti kembali dengan yang sistem lama. Masalah dalam modul-modul baru terjadi dapat dipasangkan lagi untuk mengganti modulmodul lama yang lain. Pendekatan dalam sistem ini dapat membuat sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Pada netode konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara bertahap dan sedikit-sedikit mengganti yang lama sehingga menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang cukup bagi pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi. Aktivitas pengumpulan data baru diimplementasikan, dan mekanisme interface dengan sistem lama dikembangkan. Interface ini memungkinkan sistem lama beroperasi dengan data input baru. Kemudian aktivitas-aktivitas akses database baru, penyimpanan, dan pemanggilan diimplementasikan. Sekali lagi, mekanisme interface dengan sistem lama dikembangkan. Segmen lain dari sistem baru tersebut di-instal sampai keseluruhan sistem diimplementasikan.
Gambar 5. Konversi Bertahap Kelebihan sistem ini : mampu memberikan waktu untuk terjadinya perubahan dalam organisasi tertentu sehingga kece[atan dapat diminimasi, dan sumber-sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikitselama periode waktu yang lebih panjang. Kelemahan : memerlukan biaya untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, dengan daya terapnya terbatas, dan dapat menimbulkan adanya kemunduran semangat di organisasi, karena adanya rasa tidak dapat menyelesaikan sistem.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
9
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
4. Konversi Pilot (Pilot Conversion) Metode ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu untuk menjadi pelopor. Jika cara konversi ini berhasil, maka akan diberlakukan pada tempat-tempat yang lain. Cara ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. dimana hanya sebagian dari organisasi yang mencoba mengembangkan sistem baru. Beda antara metode phase-in yang mensegmentasi sistem, metode pilot mensegmentasi organisasi. Metode konversi ini lebih sedikit berisiko dibandingkan dengan metode langsung, dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel. Segala kesalahan dapat dilokalisir dan dikoreksi sebelum implementasi lebih jauh ditakukan. Apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat lunaknya, metode pilot ini akan lebih cocok digunakan. Selain berfungsi sebagai tempat pengujian (test site), sistem pilot juga digunakan untuk melatih pemakai seluruh organisasi dalam menghadapi lingkungan “live” (hidup atau sebenarnya) sebelum sistem tersebut diimplementasikan di lokasi mereka sendiri.
Gambar 6. Konversi Pilot Konversi sistem berhasil tergantung pada seberapa bisanya profesional sistem menyiapkan penciptaan dan pengkonversian file data yang diperlukan untuk sistem baru. Dengan mengkorversi suatu file, maksudnya adalah bahwa file yang tetah ada (existing) harus dimodifikasi setidaknya dalam : Format file tersebut, Isi file tersebut, Media penyimpanan dimana file ditempatkan. Dalam suatu konversi sistem, kemungkinan beberapa file bisa mengalami ketiga aspek konversi tersebut secara serentak. Ada dua metode dasar yang bisa digunakan untuk menjalankan konversi file : 1. Konversi File Total Jika file sistem baru dan file sistem lama berada pada media yang bisa dibaca komputer, maka bisa dituliskan program sederhana untuk mengkonversi file dari format lama ke format baru. Umumnya pengkonversian dari satu sistem komputer ke sistem yang lain akan melibatkan tugas-tugas yang tidak bisa dikerjakan secara otomatis. Rancangan file baru hampir selalu mempunyai field-field record tambahan, struktur pengkodean baru, dan cara baru perelasian item-item data (misalnya, file-file relasional). Seringkali, selama konversi file, kita
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
10
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
perlu mengkonstruksi prosedur kendali yang rinci untuk memastikan integritas data yang bisa digunakan setelah konversi itu. Dengan menggunakan klasifikasi file berikut, perlu diperhatikan jenis prosedur kendali yang digunakan selama konversi : • File Master, Ini adalah file utama dalam database. Biasanya paling sedikit satu file master diciptakan atau dikonversi dalam setiap konversi sistem. • File Transaksi, File ini selalu diciptakan dengan memproses suatu sub-sistem individual di dalam sistem informasi. Akibatnya, is harus dicek secara seksama selama pengujian sistem informasi. • File Indeks, File ini berisi kunci atau alamat yang menghubungkan berbagai file master. File indeks baru harus diciptakan kapan saja file master yang berhubungan dengannya mengalami konversi. • File Tabel, File ini dapat juga diciptakan dan dikonversi selama konversi sistem. File tabel bisa juga diciptakan untuk mendukung pengujian perangkat lunak. • File Backup, Kegunaan file backup adalah untuk memberikan keamanan bagi database apabila terjadi kesalahan pemrosesan atau kerusakan dalam pusat data. Oleh karenanya, ketika suatu file dikonversi atau diciptakan, file backup harus diciptakan. 2. Konversi File Gradual Beberapa perusahaan mengkonversi file-file data mereka secara gradual (sedikit demi sedikit). Record-record akan dikonversi hanya ketika mereka menunjukkan beberapa aktivitas transaksi. Record-record lama yang tidak menunjukkan aktivitas tidak pernah dikonversi. Metode ini bekerja dengan cara berikut : • Suatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem. • Program mencari file master baru (misalnya file inventarisasi atau file account receivable) untuk record yang tepat yang akan di update oleh transaksi itu. Jika record tersebut telah siap dikonversi, berarti peng-update-an record telah selesai. • Jika record tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk record yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan di update. • Jika transaksi tersebut adalah record baru, yakni record yang tidak dijumpai pada file lama maupun file baru (misalnya, pelanggan baru), maka record baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru Cara-cara yang dapat dilakukan agar kesalahan alih sistem informasi dapat dihindari: • Melihat visi saat pembangunan dengan mengoptimalkan peranti yang sudah dikembangkan. Sehingga aplikasi yang ada dapat menyesuaikan dengan aplikasi sebelumnya dan menunjang kegiatan yang ditetapkan dalan visis pengembangannya. • Adanya kerjasama antara orang yang mengoperasian sistem dengan pengembang sistem, sehingga perubahan yang terjadi mampu diketahui sehingga tidak menimbulkan masalah baru.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
11
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan • • •
•
Jangan sampai perancangan sistem yang baru dapat menimbulkan rasa takut di pihak pegawai maupun manajerakan kegagalan proyek pengembangan dan pengoperasian. Melakukan sosialisasi akan cara yang baru yang dapat dilakukan oleh manajemen puncak pada tahap awal maupun tahap penerapan Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan manajemen. Sehingga tidak ada rasa saling menyalahkan dan saling mencurigai yang dapat membuang waktu dalam pengembangan sistem baru yang lebih baik Menyelaraskan harapan akan kebutuhan pegawai sebagai penguna dengan tujuan perusahaan. Dan membuat kenyaman penguna diluar perusahaan sehingga menciptakan pandangan yang positif terhadap sistem yang baru dikembangkan
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
12
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan BAB 3 PEMBAHASAN
3.1. Konversi Sistem Informasi Di Perusahaan
Gambar 7. Logo Freeport Freeport-Mcmoran Copper and Gold adalah salah satu perusahaan tembaga dunia, dengan asetnya berupa tembaga, emas, cobalt dan molybdenum. Pendapatannya melebihi 19 miliar dollar dan memiliki 30.000 karyawan. Perusahaan ini beroperasi di 6 benua dan memiliki operasi pertambangan yang besar Amerika Utara dan Selatan, distrik mineral di Kongo dan pertambangan tembaga dan emas terbesar dunia di Papua, Indonesia. Dengan akuisisnya sebesar 28 miliar dollar Freeport merasa perlu secara besar-besaran meningkatkan skalabilitas sistem dan model performanya. dikarenakan infrastruktur ERP Freeport saat ini dirasa tidak dapat mengikuti agenda pertumbuhan Freeport dimana hal ini penting untuk memanfaatkan teknologi yang baru dan mengoptimisasi proses internal perusahaan. Freeport telah meluncurkan sebuah inisiatif untuk ekspansi secara luas, melibatkan transformasi ERP keseluruhan dan standarisasi storage/penyimpanan dan komputasi platform di seluruh operasi global Freeport. Perusahaan ingin meningkatkan infrastruktur umum di seluruh platform sistem operasi dan menciptakan arsitektur referensi yang bisa mendukung operasi jarak jauh yang beragam geografisnya Freeport membutuhkan infrastruktur yang baru yang dapat menyederhankan manageability dan serviceability, meningkatkan resiliency dan standardized tools, sembari juga berkembang menjadi sistem lanskap cloudenabled system . Freeport juga menginginkan fleksibilitas untuk operasi outsource data center kepada para pihak ketiga ketika tranformasi infrastukur ini berjalan. Pengalaman accenture khususnya pada SAP menjadi faktor penting Freeport memiliki Accenture sebagai penyedia jasa outsourcing information systemnya. Dimana Accenture memiliki keahlian infrastruktur yang dapat membimbing Freeport melalui proyek dan membantu tujuan jangka pendek maupun panjang yang dimiliki Freeport
Gambar 8. Logo Accenture
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
13
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
Accenture merupakan perusahaan global dalam jasa konsultasi management, teknologi dan outsourcing dengan pegawai lebih dari 281.000 dan beroperasi di lebih dari 200 kota di 56 negara. Accenture berhasil membukukan pendapatan bersih pada tahun 2013 sebesar 28,6 miliar dollar. Accenture saat ini berada di posisi pertama menurut International Asscociation of Outsourcing Professional (IAOP) sebagai Penyedia jasa outsourcing terbaik, dan prestasi ini berhasil dipertahankan oleh Accenture selama 5 tahun berturut-turut.Accenture memiliki platforms utama mereka yaitu Accenture Strategy, Accenture Digital, Accenture Teknology dan Accenture Business Pricess outsourcing. Dimana platform-platform ini adalah mesin inovasi mereka untuk dapat membangun kemampuan berkelas dunia untuk dapat mengembangkan pengetahuan untuk menciptakan, mendapatkan dan mengelola aset penting untuk pengembangan pelaynan yang terintegeasi dan solusi pada klien klien mereka. Dan dalam paper ini akan dijabarkan beberapa studi kasus mengenai implementasi Accenture pada perusahaan-perusahaan klien sehingga mereka dapat mewujudkan operasional & service excellence pada perusahaan mereka. Accenture dan CISCO Business Group bekerjasama mempersiapkan implementasi ERP yang baru dan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh Freeport. CISCO dengan CISCO Unified Computing System dan NetApp Unified Storage Solution diharapkan dapat secara dramatis meningkatkan proses implementasi ERP ini. Accenture menyediakan solusi pada arsitektur data center, keahlian desain dan implementasi, dan proyek yang layak serta management resiko untuk dapat secara sukses memindahkan infrastuktur lama ke infrastruktur baru. Dengan para partner, Accenture menciptakan arsitektur cloud privat yang berupa kombinasi NetApp Unified Storage and Data Management, Vmware vSphere dan CISCO UCS dengan SAP Software. Dan untuk dapat memenuhi permintaan Freeport lainnya yaitu untuk skalabilitas infrastuktur, fleksibilitas dan manageability. Accenture akan mengoperasikan data center menggunakan CISCO UCS untuk menjalankan lingkungan yang bermacam-mcam baik fisik atau virtual. Selama transformasi ERP ini. Arsitektur cloud privat dapat meningkatkan proses implementasi ERP dengan mengurangi testing window, meningkatkan system refreshes dan memungkinkan untut secara cepat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang baru. Freeport dapat menghindari tambahan biaya dengan menggunakan platform yang fleksible dan scalable yang membantu dalam inflight ERP Initiative ditambah dengan konsolidasi arsitektur dan pergerakan data center. Accenture membantu freeport untuk dapat mengurangi resiko dengan memanfaatkan arsitektur cloud privat untuk dengan mudah mengalokasikan tambahan space dan kekuatan komputingnya. Dan pada akhirnya proyek berhasil selsesai sesuai yang dijadwalkan, infrastuktur yang baru dimana selesai dalam waktu 8 bulan untuk dapat membantu transformasi ERP. Arsitektur Cloud Privat memungkinkan penyediaan yang cepat akan sistem lanskap untuk mendukung pengembangan secara on-demand dan pengujian lingkungan.Dengan kemampuan baru ini, freeport meningkatkan utilisasi platform dan mampu memaksimalkan investasi infrastrukturnya sembari juga menyederhanakan managemen dan operasional yang sedang berlangsung untuk SAP. Banyak perbaikan operaasional yang dilakukan untuk menciptakan lingkuangan ERP yang lebih responsif dan berkinerja tinggi. Deployment yang cepat dan skaling SAP menggunakan profile service, aplikasi berjalan lebih cepat
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
14
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan
dan lead time untuk restorasi SAP berkurang dari jam ke menit. Siklus uji yang lebih cepat menggunakan rapid refresh of test environment memungkinakn untuk uji-uji lainya untuk selesai. Virtualisasi dari server dan storage menghasilkan hardware yang lebih kecil dan mengurangi platfrom storage. Menyederhanakan manajemen storage telah meningkatkan efisiensi dan arsitektur storage yang baru yang dapat mendukung lanskap campuran aplikasi. Para penguna di Freeport sekarang dapat membuat beberapa snapshot unruk proteksi data tanpa memperngaruhi produksi atau pengujian formal. Selain itu kelangsungan bisnis dan disaster recovery tersedia untuk sistem individu. Dengan arsitektur platform yang fleksibel, efisien dan terbuka. Accenture telah memberikan Freeport kesempatan untuk merevisi model operasi, mengoptimalisasi proses internal dan teknologi yang baru. Freeport secara sukses mentransisi dari satu sistem SAP ke sistem yang baru dengan operasi global yang terstandarisasi, membantu posisi perusahaan untuk beroperasi lebih efisien dan fokus pada operasi tambang secara mendunia.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
15
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan BAB 4 KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan Studi Kasus diatas adalah salah satu contoh bagaimana sebuah perusahaan memiliki urgency untuk dapat mengkonversi sistem lamanya ke sistem baru dikarenakan sistem lama yang sudah tidak bisa mendukung dengan optimal atas berkembangnya susatu perusahaan. Freeport membutuhkan sistem Entreprise Resource Planning yang baru yang bisa mengintegrasikan operasi global yang berbeda area geografis sehingga proses bisnis Freeport dapat meningkat. Dalam studi kasus ini Freeport menggunakan jasa Accenture sebagai perusahaan konsultan dibidang IT dan IS untuk dapat membantu mereka melwati tahap implementasi ERP, dikarenakan implementasi atau konversi sistem lama ke sistem baru sangat riskan jika dilakukan tanpa keahlian dan perencanaan yang matang. Accenture dibantu dengan CISCO dan NETApp menggunakan proses konversi paralel, dimana sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Dan proses implementasi ini dengan sukses dilakukan dengan arsitektur cloud privat Accenture sehingga proses implementasi ini menguntungkan Freeport, selain dikarenakan berhasilnya implementasi sistem, freeport juga dapat mengefisiensi biaya. Sehingga dengan konversi sistem lama ke sistem baru ini membuktikan bahwa sebuah perubaham inovasi teknologi adalah hal yang penting dan secara berkelanjutan diperbaharui untuk mencapai keunggulan operasional untuk mencapai standar performa yang tinggi dimana efektifitas kinerja dan efisiensi biaya tercapai pada Freeport.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
16
Marza Nugraha
Urgency Maintainability Dalam Pembangunan Sistem Informasi Di Perusahaan DAFTAR PUSTAKA
Accenture.2013. Case Studies :Delivering Value to Our Customer. [Internet] http://www.accenture.com/us-en/Pages/success-freeport-mcmoran-erpimplementation-summary.aspx. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. Adwirman.2010.Fenomena Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru. [intenet]. http://adwirman.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/27/fenomena-konversisistem-lama-ke-sistem-baru/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. O’Brien. J. 2008. Management Infornation Systems; International Edition. Mc Graw Hill. New York.Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta O’Brien, James A. 2004. Management Information System : Managing Information Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition. Mc. Graw-Hill. New York, USA. O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Suhendi.2010.Konversi Sistem dalam teknologi informasi dan fenomenanya. http://suhendi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/29/konversi[intenet]. sistem-dalam-teknologi-informasi-dan-fenomenanya-2/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014.
AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
17