FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN : Dr. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc
DISUSUN OLEH :
MOCHAMAD BAGUS SYAHRIAL [P056132152.46E]
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1 DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 2 I.
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3 I.1.
LATAR BELAKANG................................................................................. 3
I.2.
PERUMUSAN MASALAH ....................................................................... 4
I.3.
TUJUAN ..................................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6 II.1.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ..................................................... 6
II.2.
TEKNOLOGI INFORMASI ....................................................................... 12
II.3.
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS .................................................. 18
III. PEMBAHASAN ..................................................................................................... 22 III.1. KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ..................................... 22 III.2.
KETERKAITAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN PROSES BISNIS ....................................................................................... 23
III.3. FAKTOR-FAKTOR KESUKSESAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI ............................................................................................... 25 IV. PENUTUP ............................................................................................................... 30 IV.1. KESIMPULAN ........................................................................................... 30 IV.2. SARAN ....................................................................................................... 31 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 32
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
1
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1. Komponen Sistem Informasi 1 .............................................................. 11 Gambar II.2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi....................................................... 12 Gambar II.3. Komponen Sistem Informasi 2 .............................................................. 14 Gambar II.4. Siklus Pengembangan Sistem Informasi ............................................... 21 Gambar III.1. Model Definisi SIM ............................................................................... 23
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
2
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam perkembangan teknologi yang pesat saat ini, kemajuan suatu perusahaan salah satunya tergantung pada Teknologi dan Sistem Informasi yang digunakan. Faktor ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan agar dapat selalu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Untuk menghadapi banyaknya tantangan yang ada, maka perusahaan dapat mengimplementasikan sebuah sistem informasi.
Penggunaan
sistem
informasi
diharapkan
dapat
memberikan
keunggulan kompetitif bagi sebuah perusahaan di dunia bisnis, serta teknologi informasi yang diimplementasikan dengan tepat dapat menjadi faktor kunci keberhasilan bisnis mereka. Dalam sebuah perusahaan, informasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan bisnis. Namun, di samping itu sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh terkoordinasi yang secara nasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan mutu yang telah ditingkatkan. Dengan kata lain, SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Berbagai perusahaan kini memerlukan SIM. Dengan pengelolaan SIM
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
3
yang tepat, tentunya perusahaan tersebut akan berkembang. Namun, meskipun telah mengeluarkan biaya yang besar, pengembangan SIM pada suatu perusahaan banyak yang tidak berhasil. Sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan sendirinya, tetapi perlu di dukung banyak faktor-faktor yang mampu menjadikan efektifitas sistem akan tercapai. Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kessesuaian harapan antara system analyst, pemakai (user), sponsor dan customer. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi mengenai hal-hal apa sajakah yang dapat menyebabkan kegagalan pada pengembangan SIM di perusahaan serta menganalisis hal-hal yang menyebabkan suksesnya penerapan SIM di suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, paper ini akan mengulas “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Kesuksesan dalam Pembangunan dan Penerapan Sistem Informasi di Suatu Perusahaan”.
I.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam paper kali ini penulis akan mencoba untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep Sistem Informasi Manajemen dan apa saja komponenkomponennya? 2. Bagaimana keterkaitan atau hubungan antara sistem informasi dengan proses bisnis suatu perusahaan? 3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan? 4. Apa saja solusi yang bisa dijalankan untuk menanggulangi hambatan dalam penerapan sistem informasi di perusahaan?
I.3. TUJUAN Adapun tujuan penulisan paper ini adalah selain sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, juga dilakukan untuk : 1. Mengetahui konsep Sistem Informasi Manajemen beserta komponenkomponen nya. 2. Mengetahui keterkaitan atau hubungan antara sistem informasi dengan proses
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
4
bisnis perusahaan. 3. Mengindentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi kegagalan maupun kesuksesan dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan 4. Menemukan solusi untuk faktor-faktor penghambat terhadap pembangunan dan penerapan sistem informasi di suatu perusahaan.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pengertian sistem adalah kumpulan komponen yang terintegrasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Karakter sistem berupa komponen, boundary (batasan), lingkungan luar (environment), penghubung (interface), input, proses, output, dan goal (tujuan). Informasi merupakan data yang diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi pemakai atau pembacany, menjadi sebuah informasi. Sistem Informasi adalah sistem dalam organisasi yang menyediakan report (laporan) bagi manajemen berdasarkan transaksi & operasi yang ada di organisasi. Definisi Sistem Informasi secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian Sistem Informasi menurut Robert dalam Jogiyanto (2000) adalah informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Karakter Sistem Informasi : 1. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem
yang merupakan
elemen - elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh bagian input adalah salesman memasukkan data penjualan bulan ini. 2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya. 3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut. 4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
6
dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi. Berikut ini merupakan manfaat dari Sistem Informasi, diantaranya adalah : 1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. 3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Berikut ini merupakan komponen dari Sistem Informasi, diantaranya adalah : a. Hardware Terdiri dari computer, peripheral (printer) dan jaringan. b. Software Merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memrintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi sistem operasi (windows 95 dan NT), aplikasi (akuntasi), utylitas (antivirus, speed disk), serta bahasa. c. Data Merupakan komponen dasar informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. d. Prosedur Dokumentasi prosedur / proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis. e. Manusia Manusia adalah komponen yang terlibat dalam komponen manusia, seperti operator, pemimpin sistem, informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
7
Sistem Informasi
Manajemen
(SIM)
adalah jaringan
prosedur
pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambil keputusan. Jika menurut Scanland & Bernard, SIM merupakan sistem formal mengenai reporting menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat di organisasi. Manfaat SIM yaitu, mempelajari bahwa nilai dari informasi amatlah berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang pengusaha (wirausaha), staf manajemen, atau lebih tingginya sebagai manajer, harus bisa menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan usaha atau perusahaannya. Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
8
yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi lain dari sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. Terdapat beberapa definisi Konsep Dasar Informasi, antara lain : 1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan. 3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
9
to fullfill company goals (the choice is called business decision making) Fungsi atau manfaat Sistem Informasi Manajemen adalah supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki
produktivitas
dalam
aplikasi
pengembangan
dan
pemeliharaan sistem. 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
10
dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. Tujuan SIM, yaitu: 1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan
informasi
yang
dipergunakan
dalam
perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. 4. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada gambar berikut.
Gambar II.1. Komponen Sistem Informasi 1 Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis, yaitu : 1. Mendukung proses bisnis dan operasional. 2. Mendukung pengambilan keputusan. 3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
11
Gambar II.2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin luas dan semakin canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up-to-date informasi. Hal yang menjadi dasar dalam aplikasi sistem informasi adalah adanya etika yang harus dijaga. Etika yang menjadi dasar itu salah satunya adalah sistem yang dibangun berdasarkan prinsip tanggung jawab dan moral yang dijaga. Dengan moral dan bertanggung jawab, sehingga informasi yang dibangun tidak melulu untuk kepentingan sesaat dan kepentingan yang memihak, namun untuk keberlangsungan dan kemaslahatan semua pihak. II.2. TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi informasi pada dasarnya adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah teknologi yang memungkinkan manusia untuk mencatat, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, mengirim, dan menerima suatu informasi yang diinginkannya. Teknologi Informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Teknologi informasi merujuk pada segala bentuk teknologi terapan untuk pengolahan, menyimpan, dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik (Lucas 2000). Secara lebih luas pengertian teknologi informasi adalah semua aspek yang berhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi,
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
12
mengirimkan, dan menerima suatu bentuk informasi. Teknologi informasi menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dengan bidang informasi seperti data, fakta, dan proses. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Dengan penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage dalam industrinya. Teknologi Informasi semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin bersaing dan maju, Teknologi Informasi tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan. Teknologi Informasi tampaknya bukan hanya merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan alat utama. Secara garis besar teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian : 1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer dan keyboard. 2. perangkat lunak (software). Perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksiinstruksi tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Menurut O’brien (2007) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada gambar berikut :
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
13
Gambar II.3. Komponen Sistem Informasi 2
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen Input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. Komponen Model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Komponen Output Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Komponen Teknologi Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
14
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Komponen Hardware Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. Komponen Software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. Komponen Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data
yang
baik
juga
berguna
untuk
efisiensi
kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). Komponen Kontrol Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Komponen Jaringan Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
15
jaringan terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router. Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network adapter drive, dan protokol jaringan.
II.2.1. PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan ( R. E. Indrajit, 2000). Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebutuhan manusia akan teknologi juga semakin banyak. Salah satu saat ini yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perusahaan. Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
16
di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas. 4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
17
II.3.
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar
mampu melayani tugas utama. Tujuan Sistem Informasi Manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan horisontal. Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Arus informasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin luas dan semakin canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up-to-date informasi. Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan (R. E. Indrajit, 2000). Untuk menjawab segala tantangan bisnis dan dalam mengahadapi globalisasi, sistem informasi menjadi solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para mengambil keputusan dalam membantu proses pengembangan dan memajukan perusahaan. Dalam hal pengembangan bisnis, seseorang dapat mendesain dan menganalisis suatu permasalahan suatu aplikasi sistem informasi berdasarkan kebutuhan yang ada. Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil dan mampu mengatasi masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
18
mengajukan
atau
meningkatkannya
mengembangkan bagi
perusahaan.
teknologi Adapun
informasi untuk
baru
seorang
atau
manajer
bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau beberapa siklus seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini (O’Brien, 2011) :
Gambar II.4. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena : 1. Kurang organisasi yang wajar 2. Kurangnya perencanaan yang memadai 3. Kurang personil yang handal 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
19
perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Kunci keberhasilan dari penerapan sistem informasi manajemen adalah pengintegrasian dari seluruh sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Beberapa keuntungan dari penerapan pengintegrasian sistem informasi manajemen : 1. Membaiknya arus informsi dalam sebuah organisasi sehingga dapat diterima informasi yang benar pada saat yang tepat. 2. Sifatnya
yang
mendorong
manajer
untuk
membagikan
(mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke sistem lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk keperluan manajemen.
Integrasi sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki. Di dalam organisasi tradisional umumnya terdapat 4 level manajemen, yaitu : 1.
Manajemen Tingkat Atas (Manajemen Strategis), merupakan manajemen pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan.
2.
Manajemen Tingkat Menengah (Manajemen Taktis), merupakan keputusan-keputusan
yang
mengimplementasikan
sasaran-sasaran
strategis suatu organisasi. 3.
Manajemen Tingkat Bawah, merupakan manajemen yang bertanggung
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
20
jawab terhadap kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama kejadian-kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakantindakan koreksi jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 4.
Pegawai Non-Manajemen, merupakan semua pegawai yang tidak termasuk dalam manajemen.
Gambar II.5. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
21
BAB III PEMBAHASAN III.1. KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut Robert G. Murdick & Joel E Ross, SIM adalah proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambialn keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian. Sedangkan Gordon B Davis menyatakan bahwa SIM merupakan sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Gambar III.1. Model Definisi SIM
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
22
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi. Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
KARAKTERISTIK: 1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information System/Sistem Informasi Berbasis Komputer). 2. Merupakan tujuan untukmempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi. 3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output 4. Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.
III.2. KETERKAITAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN PROSES BISNIS Keberhasilan
perusahaan
merupakan
gabungan
antara
kemahiran
manajerial dan keterampilan teknis para pelaksana kegiatan operasional. Keterampilan
teknis
yang
dimaksud
salah
satunya
adalah
bagaimana
memanfaatkan ilmu dan teknologi yang sedang berkembang. Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
23
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi. Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang. Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi. Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi. Berikut alasan mengapa SIM saat ini saat dibutuhkan tim manajerial untuk kelangsungan perusahaan, antara lain: a. Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat yaitu: 1. Pengaruh Ekonomi Internasional 2. Persaingan Dunia
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
24
3. Kompleksitas Teknologi yang Meningkat 4. Batas waktu yang Singkat 5. Kendala kendala Sosial b. Kemampuan komputer yang semakin baik. Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen bisa di bilang akibat tuntutan pekerjaan yang terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. keberadaan alat untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan. Untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer. Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah.
III.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI Keberhasilan penerapan sistem teknologi informasi tidak semestinya diukur hanya melalui efisiensi dalam hal menimalkan biaya, waktu, dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektifitas teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi , memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan. Tantangan utama para manajer bisnis dan praktisi bisnis adalah mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis. Secara umum, ada 3 isu pokok / hal yang paling mendasar dalam permasalahn kegagalan dan kesuksesan dalam pengembangan teknologi informasi di suatu perusahaan, yakni : 1. Tenaga, waktu dan nilai investasi yang sudah ditanamkan perusahanperusahaan untuk membangun sistem TI sangat besar namun dalam penerapannya selalu low utilization atau idle. 2. Penerapan TI yang tepat didunia bisnis akan membawa manfaat yang
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
25
signifikan. Terdapat 4 fase yang harus dilalui perusahaan dalam pengelolaan manfaat TI : Tahap Visi, pada tahap ini perusahaan harus melihat kembali tujuan implementasi TI. Untuk itu perusahaan dituntut membentuk arsitektur TI dan arsitektur bisnis agar keduanya dapat berjalan menuju sasaran yang sama yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan. Masa Investasi, pada fase ini perusahaan dituntut mampu memisahkan account TI dengan account lainnya. Pengolahan, selain memonitor implementasi dan memperbaiki implementasi TI yang belum berjalan dengan baik dan sesuai dengan sasaran,
perusahaan
management
untuk
juga
harus
mempersiapkan
membuat SDM
program dari
sisi
change persepsi,
pengetahuan maupun keahlian lewat program pelatihan, komunikasi maupun team building. Saat memanen semua tahap yang telah dilalui, yang diperkirakan dapat terjadi antara dua hingga tiga tahun. 3. Mulai menurunnya nilai investasi di bidang TI karena rendahnya pemahaman TI dikalangan pemimpin perusahaan, keterbatasan pendanaan, langkanya tenaga TI yang berpengalaman dan terampil, lemahnya infrastruktur komunikasi, dan masih murahnya tenaga kerja manual, Marginal cost cenderung meningkat sementara marginal revenue tetap (flat). Untuk mengukur keberhasilan sebuah proyek umumnya menggunakan metode evaluasi ekonomi standar untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan proyek sistem informasi karena kompleksitas dari proses pelaksanaan proyek sistem informasi dan dampak jangka panjang dari proyek pada organisasi. Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan metode kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja sistem informasi tidak dapat dinilai sebagai baik atau buruk tanpa keberhasilan pelaksanaan proyek. Evaluasi proyek sistem informasi bisa sangat bermasalah dan kadang-kadang bisa sangat subyektif dan tidak ada satu metode evaluasi sistem informasi yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Evaluasi menjadi subyektif dan dapat bergantung pada keadaan termasuk waktu. Secara umum, enam jenis kegagalan sistem informasi dapat diidentifikasi
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
26
sebagai berikut : 1. Kegagalan Teknis 2. Kegagalan Proyek 3. Kegagalan Organisasi 4. Kegagalan Lingkungan 5. Kegagalan Pembangunan 6. Kegagalan Penggunaan Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena : 1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar 2. Kurangnya perencanaan yang memadai 3. Kurang personil yang handal 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Ada beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan proyek sistem informasi. Menurut Rosemary Cassafo dalam O’Brien (1999), kegagalan penerapan sistem informasi disebabkan karena beberapa hal berikut : 1.
Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
2.
Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus dilakukan
3.
Inkompetensi secara teknologi
4.
Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi
5.
Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
27
Sementara
itu,
ada
tujuh
faktor
penentu
kesuksesan
dalam
memformulasikan suatu strategi TI yang paling efektif, yaitu : 1.
Scale dan Scope
2.
Necessity dan Speed
3.
Principles dan Increments
4.
Update dan Review
5.
Fit dan Timing
6.
Resources dan Skill
7.
Support dan Consensus
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
dan
kegagalan
implementasi TI hampir umum bagi semua perusahaan. Namun prioritas dan pentingnya faktor mungkin berbeda dari perusahaan ke perusahaan yang lain berdasarkan budaya mereka, wilayah, struktur organisasi, lingkungan dan bisnis utama yang mereka hadapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 5 faktor utama, yaitu : 1. Faktor-Faktor Lingkungan (Globalisasi, Lingkungan dinamis, Kompetisi) 2. Faktor Struktur Organisasi Internal a. Keselarasan strategis antara struktur dan infrastruktur organisasi dengan struktur dan infrastruktur sistem informasi b. Dukungan dan komitmen manajemen puncak untuk sistem informasi c. Partisipasi pengguna dalam proyek sistem informasi d. Pencocokan kemampuan TI untuk kebutuhan dan tujuan organisasi e. Konteks struktur organisasi f. Keterampilan teknis dan manajerial yang mencukupi 3. Faktor Struktur Tim Proyek a. Umpan balik pemimpin proyek untuk tim b. Pengalaman pemimpin proyek c. Pemantauan dan pengendalian proyek d. Pelatihan yang memadai untuk anggota tim e. Peer review atas kemajuan proyek
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
28
f. Pengalaman anggota tim g. Komitmen anggota tim h. Kontrol diri anggota tim 4. Teknologi yang Sesuai dan Metodologi Proyek a. Tujuan yang jelas b. Rencana proyek yang detail c. Lingkup proyek yang tepat d. Memanfaatkan metodologi yang efektif e. Penggunaan teknologi yang tepat f. Implementasi sistem yang efektif 5. Dukungan Pasca Proyek a. Pelatihan pengguna b. Dukungan software c. Pelatihan staf TI d. Bantuan tepat waktu pada pengguna
Ada hubungan yang kuat antara keberhasilan proyek dengan teknologi dan metodologi yang dipilih untuk mengembangkan dan melaksanakan proyek TI yang dibutuhkan. Jika perusahaan gagal untuk memilih teknologi dan metodologi yang tepat sangat mungkin bagi mereka untuk mengalami kegagalan pada akhir proyek. Untuk mendapatkan keberhasilan perusahaan harus mulai berpikir tentang proyek dengan mendefinisikan tujuan secara jelas yang juga dapat membantu mereka untuk menentukan ruang lingkup proyek yang tepat. Dengan tujuan dan lingkup proyek yang didefinisikan dengan baik, mereka dapat memilih teknologi dan metodologi yang tepat yang disertai dengan tujuan dan ruang lingkup. Penerapan metodologi yang dipilih mungkin berhubungan dengan kemampuan manajerial dan teknis perusahaan serta kemampuan umum dari tim proyek.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
29
BAB IV PENUTUP IV.1. KESIMPULAN Peran dari sistem informasi tentunya sangat menunjang berbagai aspek baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal suatu perusahaan. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi perusahaan karena dapat lebih meningkatkan kualitas bagi para pelanggannya. Dan dengan sistem tersebut, transparansi dalam hal pengelolahan informasi akan lebih termonitor sehingga dapat lebih mengendalikan pengelolaannya. Berdasarkan pembahasan masalah diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Manajemen adalah adalah serangkaian sub sistem informasi berbasis komputer yang menyeluruh dan terkoordinasi, sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas, yang kegiatannya meliputi perencanaan, kemudian diimplementasikan, melakukan pengendalian, dan tentunya juga dilakukan pengambilan keputusan. 2. SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. 3. Banyak perusahaan/ organisasi yang gagal karena disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya perencanaan, kurangnya personil handal serta perlunya perbaikan pada sistem lama. Sistem informasi sangat penting bagi keberlangsungan hidup sebuah perusahaan saat ini. Penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan tidak selalu berhasil dengan baik. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek sistem informasi. Beberapa diantaranya adalah faktor lingkungan, struktur organisasi internal, struktur tim proyek, teknologi yang
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
30
sesuai dan metodologi proyek, serta dukungan pasca proyek. Selain kesuksesan, dalam penerapan sistem informasi juga terdapat kegagalan. Kegagalan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yang penting adalah rasa memiliki perusahaan yang kurang bersama, ketidakmampuan teknisi TI yang dipekerjakan oleh perusahaan, dan ketidakcocokan TI yang dikembangkan oleh teknisi dengan tujuan perusahaan akibat ketidaktahuan manajer perusahaan mengenai TI yang ingin dikembangkan.
IV.2. SARAN Melihat dari beberapa faktor-faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan penerapan sistem informasi di suatu perusahaan, penulis menyarankan bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam pengelolaan SIM di perusahaan, sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap manajemen perusahaan tersebut, guna mengetahui lebih lanjut faktor manakah yang lebih mempengaruhi perkembangan SIM di perusahaan dan kemudian dicarikan solusi yang paling tepat. Selain itu, perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan kegagalan SIM perusahaan dengan mengambil langkah-langkah berikut: 1. Mengerti kerumitan organisasi, 2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan, 3. Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan sistem informasi perusahaan.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
31
DAFTAR PUSTAKA Indrajit. R. E. 2000. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Elex Media Koputindo. Jakarta. Ismail, M. 2004. Konsep Sistem Informasi Manajemen. http://www.library.usu.ac.id , diakses pada tanggal 30 Oktober 2013, 22:48. Sugiarsono, J. 2003. Poteret Kebingungan Investasi TI. Majalah SWA. SWA02/XIX/23 Januari – 5 Februari 2003. Wijaya, S. F. 2011. Pengaruh Teknologi Informasi Dan Perubahan Organisasi Dalam Bisnis. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) Yogyakarta, 17-18 Juni 201 Windarto, A. 2003. Mantra Baru Investasi Teknologi Informasi. Majalah Swa(sembada). Edisi 23 Januari-5 Februari 2003. No. 02/XIX/23. Yudiman, M, Firdanianty, Akbar F dan Sudarmadi, 2003. Bedah Kasus Kebijakan TI. Majalah SWA. SWA 02/XIX/23 Januari-5 Februari 2003. Mohammad, A. 2003. AIG Lippo: Investasi Miliaran Tak Sia-sia. Majalah SWA. SWA02/XIX/23 Januari - 5 Februari 2003. O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Salemba Empat. Jakarta. O’Brien, J. A. and Marakas, G. M. 2011. Management Information System Tenth Edition. New York: Mc.Graw-Hill Companies.
Sistem Informasi Manajemen, Mochamad Bagus Syahrial, P056132132.46E, 2013
32