PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA-AMDAL, UKL/UPL ATAU ISO 14001 PADA INDUSTRI KIMIA DI KABUPATEN BOGOR
AGUS DWI WAHYONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
i
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis yang berjudul Pengelolaan Lingkungan Pasca-AMDAL, UKL/UPL atau ISO 14001 pada Industri Kimia di Kabupaten Bogor adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir dari tesis ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bogor, Januari 2009
Agus Dwi Wahyono (P 051064154)
ii
ABSTRACT Agus Dwi Wahyono, 2009. The Environmental Management of Post AMDAL, UKL/UPL or ISO 14001 for Chemical Industry in Bogor Regency. Under direction of Imam Santosa and Surjono H.Sutjahjo. Chemical industrial existence in Bogor Regency can support economic activities and region original income it self. On the other hand these activities can also make some problems to the environment especially for nature and environment resources degradation. The government has been made some instruments to prevent and handle the environmental impact there are mandatory rule names “AMDAL” (environmental impact assessment) or UKL/UPL (environmental management and monitoring effort) and voluntary rule names environmental management system (ISO 14001). The environmental management and monitoring implementation that had been reported routinely by the industries is still low (6 % from total industry). This research is aimed to know the environmental management performance, regulation compliance fidelity and formulating the environmental management strategic after implementation of AMDAL, UKL/UPL or ISO 14001 rules. The methods of the research are: 1) trend analysis 2) descriptive analysis and 3) analytical hierarchy process. Result of the research indicated that the environmental performance for 50% sampling industries includes in “blue-” criteria, 37.5% includes in “red+” criteria and 12.5% includes in “blue+“ criteria which is ISO 14001 certified industry. Based on the environmental compliance criteria by Proper, generally the uncertified chemical industries have been followed the environmental management but not all of environmental aspect complied with the regulation of environmental standard. The periodically environmental monitoring indicated that the industries have been fulfilled the environmental compliance, but some environmental parameter still exceed the standard such as BOD, COD, TSS, fenol, total particulate and noise. The implementation report still not fulfilled the technical guidance that mentioned on the Decree of Regional Planning and Environmental Office Head of Bogor Regency number 03C year 2007. The result of analytical hierarchy process show that the highest priority strategy of environmental management is environmental management follow up with 0.496 score, the implementation mechanism of environmental management reporting with 0.289 score and increasing communication forum on environmental management with 0.215 score. Key words : environmental performance, environmental degradation, environmental management system, environmental monitoring program, chemical industry.
iii
RINGKASAN Agus Dwi Wahyono, 2009. Pengelolaan Lingkungan Pasca-AMDAL, UKL/UPL atau ISO 14001 pada Industri Kimia di Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan Imam Santosa dan Surjono Hadi Sutjahjo. Keberadaan industri kimia di Kabupaten Bogor dapat menunjang kegiatan perekonomian dan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten. Namun di lain pihak kegiatan tersebut juga menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan hidup yaitu degradasi sumberdaya alam dan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dimaksud adalah degradasi sumberdaya alam dan lingkungan seperti pencemaran air, polusi udara, degradasi lahan, dan keterbatasan sumberdaya alam serta masalah sosial. Dokumen yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan lingkungan ini adalah AMDAL/UKL-UPL yang sifatnya wajib (mandatory) dan sertifikasi SML ISO 14001 yang sifatnya sukarela (voluntary). Meskipun telah disusun kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup, namun hingga saat ini masih terdapat permasalahan lingkungan yang muncul. Kondisi tersebut disebabkan oleh karena masih belum optimalnya kegiatan implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait baik dari segi pelaku industri, instansi pengawas kegiatan pasca-AMDAL, UKL/UPL maupun instansi lainnya serta masyarakat. Berdasarkan data dari Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor (2007), tercatat bahwa kuantitas implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilaporkan secara rutin dari industri masih sangat kecil (6%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja lingkungan industri kimia terhadap pengelolaan lingkungan hidup terutama pasca-AMDAL, UKL/UPL atau sistem manajemen lingkungan ISO 14001, mengetahui tingkat ketaatan perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang tertera pada dokumen AMDAL, UKL/UPL atau sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan merumuskan strategi kebijakan pengelolaan lingkungan hidup pasca-AMDAL, UKL/UPL atau sistem manajemen lingkungan ISO 14001 pada sektor industri kimia. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Desember 2008. Metode pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder, data primer berupa hasil wawancara dengan responden karyawan perusahaan, masyarakat di sekitar industri penelitian dan pihak pemangku kepentingan (stakeholder). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 1) analisis kecenderungan menggunakan software SPSS versi 15 dan dilanjutkan dengan penilaian skoring berdasarkan modifikasi kriteria proper (KLH, 2008), 2) analisis ketataan menggunakan analisis deskriptif terhadap baku mutu lingkungan dan 3) analisis kebijakan menggunakan analisis hirarki proses dengan software expert choice versi 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan lingkungan industri secara umum (50%) termasuk dalam kriteria ”biru-”; 37,5% perusahaan termasuk ”merah+” dan 12,5% perusahaan yang telah bersertifikat ISO 14001 termasuk dalam kriteria ”biru+”. Berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan
iv
bahwa perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Berdasarkan kriteria ketaatan lingkungan dari Proper, maka sebagian besar perusahaan penelitian yang belum bersertifikat ISO 14001 telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. Hasil pemantauan lingkungan kualitas air secara berkala mengindikasikan bahwa sebagian industri telah memenuhi persyaratan ketaatan lingkungan, namun masih ada beberapa parameter yang melebihi baku mutu sesuai SK Gubernur Jawa Barat No. 6 tahun 1999 yaitu parameter BOD, COD, TSS dan fenol. Pemantauan kualitas udara ambien menunjukkan bahwa parameter debu masih ada yang melebihi baku mutu PP 41 tahun 1999 dan kebisingan masih ada yang melebihi baku tingat kebisingan yang tertuang dalam Kep 48/MENLH/II/1996. Dilihat dari sistematika pelaporan masih belum memenuhi petunjuk teknis sesuai SK Kepala Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DTRLH) Kabupaten Bogor No. 03C tahun 2007. Hasil analisis hirarki proses menunjukkan bahwa sebagai aktor yang lebih berperan di dalam penentuan kebijakan pengelolaan lingkungan adalah instansi pembina dalam hal ini DTRLH Kabupaten Bogor (0.542), dibandingkan dengan kedua aktor lainnya yaitu industri kimia (0.238) dan masyarakat (0.219). Sedangkan prioritas tertinggi strategi kebijakan pengelolaan lingkungan adalah tindak lanjut pengelolaan lingkungan dengan skor 0.496, penyempurnaan mekanisme pelaporan implementasi pengelolaan lingkungan dengan skor 0,289 dan peningkatan peranan forum komunikasi dalam pengelolaan lingkungan dengan skor 0,215. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar perusahaan penelitian yang belum bersertifikat ISO 14001 telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kinerja yang belum tercapai dengan baik adalah dokumentasi lingkungan dan masalah sosial terutama terkait dengan keterlibatan tenaga kerja dan pemberdayaan masyarakat. Aktor yang lebih berperan di dalam penentuan kebijakan pengelolaan lingkungan adalah DTRLH Kabupaten Bogor, sedangkan strategi kebijakan yang menjadi prioritas utama adalah tindak lanjut pengelolaan lingkungan. Saran dalam penerapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup adalah 1) perlu perhatian lebih dari industri terhadap masyarakat sekitarnya untuk dapat terlibat di dalam kegiatan operasional perusahaan dan melaksanakan program sosial yang lebih bermanfaat seperti pemberdayaan masyarakat, 2) perlu dilakukan sosialisasi lanjut tentang petunjuk teknis sesuai SK Kepala DTRLH Kabupaten Bogor No. 03C tahun 2007, 3) upaya tindak lanjut berupa sanksi (punishment) dan penghargaan (reward) bagi perusahaan perlu mulai diterapkan oleh DTRLH Kabupaten Bogor untuk lebih meningkatkan tercapainya pembangunan yang berwawasan lingkungan 4) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama bagi sektor kegiatan lainnya di luar industri kimia yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
v
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber : a. Pengutipam hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang menggunakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
vi
PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA-AMDAL, UKL/UPL ATAU ISO 14001 PADA INDUSTRI KIMIA DI KABUPATEN BOGOR
Oleh : Agus Dwi Wahyono (P 051064154)
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sains Pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
vii
Penguji Luar Ujian Tesis : Dr. Ir. Etty Riani, MS
viii
Judul Tesis
: Pengelolaan Lingkungan Pasca AMDAL, UKL/UPL atau ISO 14001 pada Industri Kimia di Kabupaten Bogor
Nama
: Agus Dwi Wahyono
NRP
: P 051064154
Program Studi : Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Disetujui : Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Imam Santosa, MS Ketua
Prof.Dr.Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS Anggota
Diketahui : Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Dekan Pascasarjana
Prof.Dr.Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS
Prof.Dr.Ir. Khairil A.Notodiputro, MS
Tanggal Ujian :
Tanggal Lulus :
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas dielesaikannya tesis ini yang berjudul ”Pengelolaan Lingkungan Pasca AMDAL, UKL/UPL atau ISO 14001 pada Industri Kimia di Kabupaten Bogor”. Penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.Ir. Imam Santosa MS selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Prof. Dr.Ir. Surjono Hadi Sutjahjo MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan penelitian di lapangan dan penyusunan tesis ini, semoga amal ibadahnya mendapat ridho dari Allah swt.
Bogor, Januari 2009
Agus Dwi Wahyono
x
RIWAYAT HIDUP
Agus Dwi Wahyono. Penulis lahir di Banjarnegara - Jawa Tengah pada tanggal 04 Agustus 1963. Penulis mengenyam pendidikan dasar di SD Taman Maluku Semarang diselesaikan pada tahun 1976, kemudian dilanjutkan di SMPN 2 Semarang dan selesai pada tahun 1979 serta lulus dari SMAN 1 Semarang pada tahun 1982.
Gelar sarjana diperoleh pada tahun 1987 dari Institut Pertanian
Bogor, Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan pada tahun 2007 mengikuti pendidikan Magister (S2) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Penulis juga telah mengikuti pendidikan informal antara lain : Kursus DasarDasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (tipe A) yang dilaksanakan di PSL UNILA Lampung pada tahun 1988, Kursus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan bidang PU di Jakarta pada tahun 1991, Kursus Pemodelan / Simulasi Hydrodinamika yang dilaksanakan di ITB Bandung pada tahun 1993, Kursus Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (tipe B) yang dilaksanakan di PPLH-LP IPB Bogor pada tahun 1994, Pelatihan Pengenalan ISO 14001 yang dilaksanakan di Jakarta tahun 1997 dan Pelatihan Audit Internal Sistem Manajemen Mutu 9001 : 2000 yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2006. Riwayat pekerjaan penulis yaitu sebagai Kepala Pabrik PT Umas Jaya Farm di Lampung dari tahun 1987 sampai 1990. Sejak tahun 1990 sampai saat ini penulis bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi PT Wiratman & Associates di Jakarta, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Teknik Lingkungan. Bogor, Januari 2009 Agus Dwi Wahyono
xi
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ix DAFTAR TABEL................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 3 1.3. Perumusan Masalah ................................................................................... 6 1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................8
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................9 2.1. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup .............................................. 9 2.2. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 ........................................... 11 2.3. Studi Lingkungan.....................................................................................15 2.4. Hasil Penelitian Terdahulu.......................................................................16
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ..............................................18 3.1. Geografis Kabupaten Bogor ....................................................................18 3.2. Perkembangan Kondisi Industri di Kabupaten Bogor ............................. 18 3.2.1. Industri Nonfasilitas ..................................................................... 20 3.2.2. Industri dengan Fasilitas................................................................20 3.3. Permasalahan Industri di Kabupaten Bogor............................................. 21 3.4. Deskripsi Singkat Perusahaan Penelitian................................................. 24
xii
Halaman IV. METODE PENELITIAN .............................................................................32 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 32 4.2. Lingkup Penelitian ................................................................................... 32 4.2.1. Industri yang Diteliti ..................................................................... 32 4.2.2. Wilayah Studi ................................................................................ 33 4.2.3. Obyek Penelitian ........................................................................... 33 4.2.4. Populasi Sampel ...........................................................................35 4.3. Rancangan Penelitian............................................................................... 36 4.3.1. Studi Kinerja Pengelolaan Lingkungan ........................................36 4.3.2. Studi Tingkat Ketaatan Pengelolaan Lingkungan .........................42 4.3.3. Perumusan Strategi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan..............44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................47 5.1. Kinerja Pengelolaan Lingkungan Industri Kimia .................................... 47 5.1.1. Dokumentasi Lingkungan ............................................................. 47 5.1.2. Kinerja Pengendalian Limbah Cair ...............................................52 5.1.3. Kinerja Pengendalian Kualitas Udara ........................................... 66 5.1.4. Kinerja Pengendalian Limbah Padat B3........................................77 5.1.5. Masalah Sosial............................................................................... 79 5.1.6. Rangkuman Penilaian Kinerja Lingkungan Perusahaan ............... 83 5.2. Ketaatan Lingkungan Organisasi ............................................................. 87 5.2.1. Pengendalian Limbah Cair ............................................................ 87 5.2.2. Pengendalian Kualitas Udara ........................................................89 5.2.3. Sistematika Pelaporan Implementasi..................... ........................90 5.3. Strategi Kebijakan Implementasi Pengelolaan Lingkungan .................... 91 5.3.1. Hasil Analisis Kebijakan ..............................................................92 5.3.2. Tindak Lanjut Pengelolaan Lingkungan ......................................95 5.3.3. Penyempurnaan Mekanisme Pelaporan Implementasi Pengelolaan Lingkungan ...............................................................98 5.3.4. Peningkatan Peranan Forum Komunikasi dalam Pengelolaan Lingkungan.............................................................100
xiii
Halaman VI. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................102 6.1. Kesimpulan ...........................................................................................102 6.2. Saran.......................................................................................................103 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................104 LAMPIRAAN ....................................................................................................107
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Teks
Halaman
1. Penelitian yang telah dilakukan terkait dengan kinerja lingkungan dan implementasi AMDAL/UKL-UPL dan ISO 14001................................ 17 2. Frekuensi pelaporan dokumen pasca-AMDAL atau UKL/UPL .................... 23 3. Distribusi responden masyarakat di sekitar industri....................................... 36 4. Kategori penilaian kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan ....................42 5.
Responden stakeholder...................................................................................44
6.
Penilaian kriteria berdasarkan skala perbandingan Saaty (1993)...................46
7. Hasil penilaian kinerja berdasarkan dokumentasi lingkungan .......................51 8.
Kecenderungan konsentrasi pH...................................................................... 54
9.
Kecenderungan konsentrasi TSS....................................................................55
10. Kecenderungan konsentrasi BOD .................................................................. 57 11. Kecenderungan konsentrasi COD .................................................................. 59 12. Kecenderungan konsumsi energi listrik dan air ............................................. 62 13. Hasil penilaian kinerja berdasarkan pengelolaan limbah cair ........................ 65 14. Kecenderungan konsentrasi CO ..................................................................... 67 15. Kecenderungan konsentrasi NO2 ...................................................................69 16. Kecenderungan konsentrasi SO2.................................................................... 70 17. Kecenderungan konsentrasi debu ................................................................... 71 18. Kecenderungan tingkat kebisingan................................................................. 73 19. Hasil penilaian kinerja berdasarkan pengelolaan polusi udara....................... 76 20. Hasil penilaian kinerja berdasarkan pengelolaan limbah B3 dan masalah sosial .......................................................................................... 78 21. Hasil penilaian kinerja lingkungan perusahaan ..............................................84
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Teks
Halaman
1.
Diagram alir kerangka pemikiran penelitian ................................................... 5
2.
Diagram alir perumusan masalah .................................................................... 7
3.
Perkembangan jumlah industri kimia di Kabupaten Bogor .......................... 20
4. Kondisi kualitas BOD Sungai Cileungsi (2005-2007) ................................... 22 5. Kondisi kualitas COD Sungai Cileungsi (2005-2007) ................................... 22 6.
Peta lokasi penelitian......................................................................................32
7. Kecenderungan konsentrasi pH pada outlet IPAL (sertifikat ISO 14001).....................................................................................54 8. Kecenderungan konsentrasi pH pada outlet IPAL (nonsertifikat ISO 14001)...............................................................................54 9. Kecenderungan konsentrasi TSS pada outlet IPAL (sertifikat ISO 14001)....................................................................................56 10. Kecenderungan konsentrasi TSS pada outlet IPAL (nonsertifikat ISO 14001)...............................................................................56 11. Kecenderungan konsentrasi BOD pada outlet IPAL (sertifikat ISO 14001).....................................................................................57 12. Kecenderungan konsentrasi BOD pada outlet IPAL (nonsertifikat ISO 14001)...............................................................................58 13. Kecenderungan konsentrasi COD pada outlet IPAL (sertifikat ISO 14001)......................................................................................59 14. Kecenderungan konsentrasi COD pada outlet IPAL (nonsertifikat ISO 14001)................................................................................59 15. Kecenderungan pemakaian listrik (sertifikat ISO 14001) ...............................61 16. Kecenderungan pemakaian listrik (nonsertifikat ISO 14001) .........................62 17. Kecenderungan pemakaian air (sertifikat ISO 14001) ....................................63 18. Kecenderungan pemakaian air (nonsertifikat ISO 14001) .............................. 64 19. Kecenderungan konsentrasi CO (sertifikat ISO 14001) .................................. 67 20. Kecenderungan konsentrasi CO (nonsertifikat ISO 14001)............................68
xvi
Gambar
Teks
Halaman
21. Kecenderungan konsentrasi NO2 (sertifikat ISO 14001).................................69 22. Kecenderungan konsentrasi NO2 (nonsertifikat ISO 14001)...........................69 23. Kecenderungan konsentrasi SO2 (sertifikat ISO 14001)..................................70 24. Kecenderungan konsentrasi SO2 (nonsertifikat ISO 14001)............................71 25. Kecenderungan konsentrasi debu (sertifikat ISO 14001)................................72 26. Kecenderungan konsentrasi debu (nonsertifikat ISO 14001)..........................72 27. Kecenderungan tingkat kebisingan (sertifikat ISO 14001)..............................73 28. Kecenderungan tingkat kebisingan (nonsertifikat ISO 14001)........................74 29. Distribusi bantuan sosial kepada masyarakat...................................................80 30. Jenis dampak yang dirasakan masyarakat sekitar............................................81 31. Persentase penilaian kinerja pengelolaan lingkungan (ISO14001)..................86 32. Persentase penilaian kinerja pengelolaan lingkungan (nonISO14001)............86 33. Strategi kebijakan implementasi pengelolaan lingkungan industri kimia .......94
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Teks
Halaman
1. Daftar industri kimia yang melakukan implementasi pengelolaan lingkungan .....................................................................................................106 2. Panduan penilaian kinerja lingkungan industri kimia di Kabupaten Bogor.. 108 3. Hasil penilaian kinerja perusahaan................................................................115 4. Data hasil pemantauan air limbah periode 2004-2007 PT SU ...................... 118 5. Hasil analisis regressi pemantauan kualitas air PT SU ................................. 120 6. Hasil pemantauan kualitas air PT DW ........................................................ 124 7. Hasil analisis regressi pemantauan kualitas air PT DW............................... 125 8. Hasil pemantauan kualitas air PT IND .......................................................... 129 9. Hasil analisis regressi pemantauan kualitas air PT IND ............................... 130 10. Hasil Pemantauan kualitas air PT AG ........................................................... 133 11. Hasil analisis regressi pemantauan kualitas air PT AG................................. 134 12. Hasil pemantauan kualitas air PT M3 ........................................................... 138 13. Hasil analisis regressi pemantauan kualitas air PT M3 ................................. 139 14. Penilaian pengetahuan karyawan tentang lingkungan (sertifikat ISO 14001)) ..................................................................................143 15. Penilaian pengetahuan karyawan tentang lingkungan (nonsertifikat ISO 14001)..............................................................................149 16. Hasil pemantauan kualitas udara (sertifikat ISO 14001)...............................153 17. Hasil pemantauan kualitas udara (nonsertifikat ISO 14001)......................... 154 18. Hasil analisis regresi kualitas udara (sertifikat ISO 14001) ..........................153 19. Hasil analisis regresi kualitas udara (nonsertifikat ISO 14001) ....................160 20. Hasil analisis AHP kinerja pengelolaan lingkungan .....................................165 21. Kuesioner kinerja dan ketaatan lingkungan ..................................................167 22. Daftar isian karyawan....................................................................................171 23. Kuesioner masyarakat sekitar industri........................................................... 175 24. Panduan pelaksanaan AHP............................................................................179