BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR 4.1.
Perkembangan Industri Kecil dan Menengah Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Data dari Biro Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia (2010) menunjukkan bahwa selama tahun 2007 dan 2008, usaha mikro mengalami pertumbuhan 2,86% dari 49.287.276 unit pada tahun 2007 menjadi 50.697.659 unit pada tahun 2008. Selama periode yang sama usaha kecil mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 4,34% dari 498.565 unit pada tahun 2007 menjadi 520.221 unit. Usaha menengah juga mengalami pertumbuhan dari 38.282 unit pada tahun 2007 menjadi 39.657 unit pada tahun 2008, suatu pertumbuhan sebesar 3,59% . Data Pertumbuhan Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2007-2008 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pertumbuhan Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2007-2008. Skala Usaha Usaha Mikro (unit) Usaha Kecil (unit) Usaha Menengah (unit) Total (unit)
Tahun 2007
2008
Perkembangan (%)
49.287.276
50.697.659
2,86
498.565
520.221
4,34
38.282
39.657
3,59
49.824.123
51.257.537
Sumber : Biro Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia (2010)
Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dibina oleh Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor mengalami peningkatan sebesar 276 % selama tahun 2003-2007, yaitu dari 997 unit usaha pada tahun 2003 menjadi 3.751 unit usaha pada tahun 2007. Sampai dengan tahun 2007, berdasarkan kriteria permodalan
18
dan omzet, dari 203 UKM yang dievaluasi, 37 UKM diklasifikasikan sebagai UKM Unggul, 104 UKM Mandiri, dan 62 UKM Tangguh. 4.2.
Kontribusi UKM terhadap PDRB Usaha Kecil Menengah (UKM ) memberikan kontribusi Rp 2.121,3 triliun
atau 53,6 persen dari Total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2007 yang mencapai Rp 3.957,4 triliun. Jadi dibandingkan 2006, pertumbuhan PDB UKM hanya 5,7% dan PDB usaha besar hanya 5,2%. Sementara itu, pertumbuhan PDB UKM 2007 terjadi pada semua sektor ekonomi. Dari sisi ekspor, hasil ekspor produksi UKM selama 2007 mencapai Rp 142,8 triliun atau 20 persen terhadap ekspor non-migas nasional sebesar Rp 713,4 triliun. Nilai investasi fisik UKMB yang dinyatakan dengan angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada 2007 mencapai Rp 462,01 triliun atau 46,96 persen terhadap total PMTB Indonesia. Terkait dengan Kabupaten Bogor, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2002-2005. No
Tahun
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
1
2002
4,48
2
2003
4,81
3
2004
5,56
4
2005
5,85
Sumber: Kabupaten Bogor Dalam Angka (2005)
Perekonomian Kabupaten Bogor pada tahun 2005 ditandai dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85% meningkat bila dibandingkan tahun 2005 sebesar 5,56%. Pada tahun 200, sektor yang mengalami pertumbuhan paling
19
tinggi adalah sektor keuangan dan jasa (perusahaan) dengan pertumbuhan sebesar 9,69%, naik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 6,08%. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan pertumbuhan sebesar minus 10,11%. Tabel 4 menunjukkan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan lapangan usaha adalah sebagai berikut: Tabel 4.
No
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2002-2005 Lapangan Usaha
Tahun 2002
2003
2004
2005
1
Pertanian
-0,08
-5,41
0,15
2,95
2
Pertambangan
-2,27
8,22
-7,50
-10,11
3
Industri
4,85
5,34
5,96
5,82
4
LGA
4,86
5,11
5,92
7,23
5
Bangunan
5,22
5,81
6,68
5,12
6
Perdagangan
5,26
6,20
6,69
8,01
7
Angkutan
5,62
6,46
7,34
7,30
8
Keuangan
5,22
5,68
6,08
9,69
9
Jasa-jasa
5,02
5,44
6,19
4,25
PDRB
4,48
4,81
5,56
5,85
Sumber: Kabupaten Bogor Dalam Angka (2005)
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dikelompokkan menurut sektor yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Tabel 5 menunjukkan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor menurut kelompok sektor selama 2002-2005. Dari Tabel 5 nampak bahwa sektor tersier mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan sektor tersier pada tahun 2005 sebesar 7,39% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 6,63%. Kelompok sektor sekunder tumbuh melambat pada tahun 2005 sebesar 5,87% bila
20
dibandingkan tahun 2004 sebesar 5,99%. Sektor primer dari tahun ke tahun cenderung mengalami pertumbuhan negatif, tetapi pada tahun 2005 terjadi pertumbuhan positif sebesar 0,47%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Menurut Kelompok Sektor Tahun 2002-2005 No
Kelompok Sektor
Tahun 2002
2003
2004
2005
1 Primer
-0,48
-2,94
-1,39
0,47
2 Sekunder
4,87
5,35
5,99
5,87
3 Tersier
5,26
6,06
6,63
7,39
PDRB
4,48
4,81
5,56
5,85
Sumber: Kabupaten Bogor Dalam Angka (2005)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen pendapatan pemerintah daerah kabupaten yang sangat penting, terutama dengan otonomi di daerah kabupaten. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor yang tinggi tentunya merupakan potensi yang sangat menguntungkan bagi pemerintah daerah untuk menaikkan PAD-nya dari tahun ke tahun. Perbandingan PDRB dan PAD Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Tabel 6 berikut.. Tabel 6. Perbandingan PDRB dan PAD Kabupaten Bogor Tahun 2002-2005 Nilai Absolut (juta Rp.) PAD
PDRB
% terhadap PDRB
2002
122.394,33
22.566.874,32
0,54
2003
148.921,78
25.369.472,89
0,59
2004
166.260,11
28.832.435,46
0,58
2005 198.923,70 35.893.216,72 Sumber: Kabupaten Bogor Dalam Angka 2006
0,55
Tahun
21
Pada tahun 2004, PAD Kabupaten Bogor tercatat sebesar Rp. 166.260,11 juta meningkat menjadi Rp. 198.923,70 juta pada tahun 2005 atau naik sebesar 19,65 %. Jika dihitung persentase PAD terhadap PDRB cenderung mengalami peningkatan, namun pada tahun 2005 persentase PAD terhadap PDRB sebesar 0,55%, turun bila dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar 0,58% Perkembangan unit usaha industri kecil di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Perkembangan Unit Usaha Industri Kecil Kabupaten Bogor dari 20042008 Jumlah Unit Usaha Kelompok Komoditas
200 4
2005
2006
2007
2008
Industri Logam
136
141
149
156
161
Industri mesin
60
61
65
68
68
Industri Alat Angkut
20
23
26
33
40
Industri Elektronika
3
4
5
6
6
Industri tekstil dan produk tekstil
333
333
339
347
352
Industri Aneka
17
17
7
9
10
Industri barang dari kulit
136
137
137
145
153
Industri kimia dan barang kimia
37
44
50
56
62
Industri plastik dan barang plastic
11
18
18
20
20
Industri karet dan barang karet
2
3
3
3
3
Industri kertas dan barang kertas
56
77
78
80
90
Industri bahan bangunan dan bahan galian
24
40
40
43
46
Industri agro
256
263
276
296
313
Industri hasil hutan
95
96
98
106
185
Jumlah
118 6
1257
1291
1368
1509
5.65
2.63
5.63
9.34
Persen (%)
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kab. Bogor (2009)
22
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan julah unit usaha industri kecil di kabupaten selama periode 2004–2008. Jumlah industri pada tahun 2004 adalah 1.186 unit, meningkat 5.65% menjadi 1.257 unit pada tahun 2005. Terjadi peningkatan sebesar 2.63% menjadi 1.291 unit dari 2005 ke 2006,. Jumlah ini terus mengalami peningkatan sebesar 5.63% pada tahun 2007 dan meningkat kembali sebesar 9.34% pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa industri kecil mengalami pertumbuhan signifikan di Kabupaten Bogor. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri kecil di Kabupaten Bogor mampu menyerap tenaga kerja cukup besar.
Data mengenai perkembangan
penyerapan tenaga kerja industri kecil di Kabupaten Bogor dari 2004 - 2008 ditunjukkan pada Tabel 8.
23
Tabel 8. Perkembangan Penyerapan tenaga kerja Industri Kecil Kabupaten Bogor dari 2004 - 2008 Kelompok Komoditas Industri Logam Industri mesin Industri Alat Angkut Industri Elektronika Industri tekstil dan produk tekstil Industri Aneka Industri barang dari kulit Industri kimia dan barang kimia Industri plastik dan barang plastic Industri karet dan barang karet Industri kertas dan barang kertas Industri bahan bangunan dan galian Industri agro Industri hasil hutan Jumlah Persen (%)
Penyerapan Tenaga Kerja ( orang ) 2004 1.625 971 236 34
2005 1.690 979 267 39
2006 1.723 1.012 280 42
2007 1.788 1.039 359 55
2008 1.815 1.039 417 55
7.775
7.775
7.828
7.940
8.045
172 3.158
78 3.168
92 3.168
110 3.251
114 3.472
115
119
163
88
135
182
199
163
55
55
3
4
10
10
10
64
68
94
102
144
113
120
163
189
217
7.839 644
1.941 654
2.030 676
2.207 782
2.384 861
22.931
17.101
17.444
17.975
18.763
-34.09
1.97
2.95
4.20
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kab. Bogor (2009)
Pada tahun 2004, serapan industri kecil terhadap tenaga kerja di Kabupaten Bogor mencapai 22.931 orang, jumlah ini menurun sebesar -34.09 % menjadi 17.101 orang pada tahun 2005, meningkat kembali (1.97%) menjadi17.444 orang pada tahun 2006, meningkat menjadi 17.975 pada tahun 2007 dan meningkat kembali menjadi 18.763 pada tahun 2008.
Hal ini
menunjukkan bahwa industri kecil mampu menyerab tenaga kerja cukup besar sehingga turut menciptakan lapangan kerja dan menurunkan pengangguran.
24
Perkembangan nilai investasi industri kecil di Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Tabel 9. Perkembang nilai investasi menunjukkan trend positif selama periode 2004–2008. Tabel 9. Perkembangan Nilai Investasi Industri Kecil Kabupaten Bogor dari 2004-2008 Kelompok Komoditas Industri Logam Industri mesin Industri Alat Angkut Industri Elektronika Industri tekstil dan produk tekstil Industri Aneka Industri barang dari kulit Industri kimia dan barang kimia Industri plastik dan barang plastik Industri karet dan barang karet Industri kertas dan barang kertas Industri bahan bangunan dan galian Industri agro Industri Hasil Hutan Jumlah Persen (%)
Nilai Investasi ( dalam juta Rupiah ) 2004 35285 42
2005
2006
2007
2008
2923 1174 176
3978 2973 1339 268
4331 3360 1440 318
4843 3677 1863 367
5251 3677 2362 367
13159 661 5365
13159 231 5465
13443 781 5465
13955 850 5808
14262 1 6670
767
1077
1265
1612
2092
583
821
821
917
917309
24
38
38
38
37834
1283
1547
1552
1651
2048
339 10101 6921
659 10463 6964
659 19937 7182
829 20926 7855
1 0 8296
47004
48981
60591
65191
69973
4,04
19,16
7,06
6,83
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kab. Bogor (2009)
Tabel 9 di atas menunjukkan terjadinya peningkatan nilai investasi sebesar 4.04% dari tahun 2004 ke 2005 yaitu dari 47.004 milyar menjadi 48.980 milyar. Dari tahun 2005 ke 2006, terjadi peningkatan nilai investasi yang cukup besar
25
yaitu 19.16%, menjadi 60.591 milyardan terus meningkat menjadi 65.191 milyar dan pada tahun 2008 menjadi 69.972 milyar. Menurut jenis komoditi industri, terdapat delapan kelompok industri kecil di Kabupaten Bogor. Data mengenai jenis komoditi industri kecil Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2008 ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Data Jenis Komoditi Industri Kecil Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2008. No
Jenis Industri
Jumlah (unit)
Nilai Investasi (Juta)
Tenaga Kerja (orang)
1
Industri Bata Merah
264
5.571
2.501
2
Industri Batako
38
942
285
3
Industri Meubeul & Kerajinan
637
647
1.439
4
Industri Pangan
493
2.173
1.961
5
Industri Kerajinan Umum
36
43
147
6
Industri Sandang dan Kulit
1001
11.556
6.255
7
Industri Logam
644
996
1.298
8
Industri Alat Angkut
20
100
50
Menurut jenis industrinya, industri sandang dan kulit memiliki jumlah tertinggi (1.001 unit) dibandingkan industri lainnya dengan nilai investasi 11.556 juta rupiah dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 6.255 orang. Industri logam menempati posisi kedua dengan jumlah 644 unit dengan nilai investasi 996 juta dan serapan tenaga kerja mencapai 1.298 orang. Jenis industri yang terkecil dalam menyerap tenaga kerja adalah industri batako yang berjumlah 38 unit dengan nilai investasi 942 juta dan serapan tenaga kerja 285 orang.
26