PERKEMBANGAN DAN PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARUKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada Acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2016
Jakarta, 16 Februari 2016
GAMBARAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM Tahun 2010 - 2014
2.749.259
2010
2.995.310
2011
3.234.634
2012
3.435.299
2013*
3.522.851
2014* Sumber : BPS, 2011 – 2014 * data sementara (IM) 3
Jumlah Usaha Industri Manufaktur Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit) Skala Usaha
91,2
•
Industri Mikro
•
Industri Kecil
•
Industri Menengah
•
Industri Besar
Usaha 3,220,563 284,501
8,1
Industri Mikro Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar
0,2 0,5
Jumlah
17,787
7,113 3,529,964 4
KOMPOSISI PERSEBARAN JUMLAH UNIT USAHA IKM TAHUN 2014 146.210
307.204 12.717
44.669 482.238 Sumber : BPS; diolah
2.193.799 116.408
219.604
5
Komposisi Persebaran 9.030.134 Tenaga Kerja IKM Tahun 2014 309.808
654.401 37.394
71.928 1.191.757 5.953.596 270.405
540.845 Sumber : BPS 6
Kontribusi PDB IKM terhadap PDB Industri Tahun 2014
PDB INDUSTRI BESAR 65,44%
2011
PDB IKM 34,56%
2012
2013
2014
PDB IKM (Triliun Rp)
193.8
203.4
212.9
222.5
PDB Industri (Triliun Rp)
576.0
598.6
621.2
643.8
Kontribusi PDB IKM (%)
33.65
33.98
34.27
34.56 Sumber : BPS 7
PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU IKM
Dasar Hukum
UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian “Pembangunan Wirausaha Industri yang berkarakter dan bermental kewirausahaan serta mempunyai kompetensi”
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, dilanjutkan dengan Pencanangan Gerakan Kewirausahaan Nasional Tanggal 2 Februari 2011”
Perpres No.27 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha
9
Visi, Misi, dan Tujuan Ditjen IKM Visi : Mewujudkan Industri Kecil dan Menengah yang Berdaya Saing Global
Misi: meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM
berbasis kompetensi; mendorong tumbuhnya WUB IKM; mendorong peningkatan penguasaan dan penerapan teknologi modern; mendorong peningkatan perluasan pasar; mendorong peningkatan nilai tambah; mendorong perluasan akses pembiayaan; mendorong penyebaran IKM di luar Pulau Jawa
Tujuan : bertambahnya SDM IKM yang kompeten;
meningkatnya jumlah WUB IKM; meningkatnya IKM berbasis teknologi modern; meningkatnya IKM yang mampu memenuhi pasar DN dan LN; meningkatnya peran IKM dalam menyeimbangkan nilai tambah dengan industri besar 10
Kegiatan Prioritas dan Kegiatan Pendukung Direktorat Jenderal IKM
KEGIATAN PRIORITAS
KEGIATAN PENDUKUNG
Pengembangan Produk
BPIPI Sidoarjo
Pengembangan Sentra IKM
TPL – IKM Program Beasiswa
Pembangunan Wirausaha Industri
Desa Industri Mandiri
Restrukturisasi Mesin dan Peralatan IKM
Swarna Festival
Fasilitasi Pelayanan Peningkatan UPT
Bali Creative Industry Center (BCIC)
Fasilitasi Promosi dan Pameran
OVOP
11
TARGET RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015 - 2019 Terkait dengan pertumbuhan industri, pada RPJMN 2015 – 2019 diamanatkan :
Penumbuhan populasi industri dengan menambah paling tidak sekitar 9.000 unit usaha industri berskala menengah dan besar dimana 50% tumbuh di luar Pulau Jawa dan tumbuhnya industri kecil sekitar 20.000 unit usaha
12
Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM
Menurut Global Entrepreneurship Monitor (2010), setidaknya setiap negara membutuhkan sejumlah 2% wirausaha dari total populasinya agar perekonomian stabil dan maju.
13
PERBANDINGAN JUMLAH WIRAUSAHA
Singapura
Indonesia
Wirausaha 7%
1,5%
98,5%
Non-Wirausaha Wirausaha
Jepang dan China
NonWirausaha 93%
Amerika Serikat
NonWirausaha 89%
NonWirausaha 90% Wirausaha Non-Wirausaha
Wirausaha 11%
Wirausaha 10%
Wirausaha Non-Wirausaha
Wirausaha Non-Wirausaha
Jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan
dengan negara-negara maju di dunia 14
PERMASALAHAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
Modal
Permasalahan Yang Dihadapi
Karakter dan Budaya
• Belum ada lembaga keuangan yang menyediakan Start Up Capital Business • Perbankan mempersyaratkan agunan dan biasanya usaha harus sudah berjalan selama 2 tahun lebih. • Karakter dan budaya masyarakat yang lebih menyukai menjadi perkerja dari pada menjadi wirausaha (mencari Zona Nyaman). • Merasa lebih nyaman dengan menjadi pekerja denga pendapatan bulann tetap dan Resiko Kecil/Risk Averter (tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian yang terjadi)
15
Arah Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan WUB 1. Meningkatkan kemampuan potensi jiwa kewirausahaan dari setiap individu/kelompok untuk melakukan perubahan barang/jasa agar memberikan nilai tambah. 2. Meningkatkan kualitas dan kompetensi individu/kelompok agar memiliki jiwa wirausaha kompetitif dan produktif. 3. Memfasilitasi sarana prasarana untuk fasilitas pelatihan dan peningkatan ketrampilan target group calon wirausaha 4. Mempersiapkan tenaga ahli, fasilitator, instruktur dan pendamping yang profesional sesuai kebutuhan target group. 5. Menyediakan anggaran melalui alokasi kegiatan di setiap daerah.
Maksud Program Penumbuhan & Pengembangan WUB IKM
17
Bentuk Program Pengembangan WUB IKM 1. Memberikan pelatihan kewirausahaan kepada: a. Para Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) Beasiswa agar setelah mereka menyelesaikan kontrak kerja dengan Ditjen IKM dapat langsung menjadi wirausaha baru, b. Para Mahasiswa dan Alumni Perguruan Tinggi untuk menjadi wirausaha baru c. Kelompok masyarakat tertentu (Pedagang Kaki Lima, Lembaga Keagamaan, dsb) 2. Memberikan pelatihan kewirausahaan dan teknis produksi di bidang : a. Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur; b. Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan; serta c. Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut. 18
Bentuk Program Pengembangan WUB IKM 3. 4. 5.
Memberikan pendampingan oleh Tenaga Ahli kepada Wirausaha baru IKM Memberikan bantuan mesin peralatan sederhana sebagai langkah awal memulai usaha Memberikan fasilitasi pameran bagi produk WUB IKM
Berbagai Kegiatan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan: • Balai-balai di lingkungan Kementerian Perindustrian, • Lembaga pelatihan daerah, serta • Perguruan Tinggi.
19
Strategi Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM KRITERIA Sifat Penumbuhan
BY DESIGN
FAST TRACK
Jangka Menengah
Jangka Pendek
Lokasi Sasaran Perguruan Tinggi/Sekolah Obyek Peserta
Sentra/Kelompok
Calon/Lulusan PT/SMK
Karyawan IKM
Tingkat Teknologi
Menengah/Modern
Sederhana
Content Pelatihan
Motivasi/Kewirausahaan dan Teknis Produksi
Teknis Produksi
Pembinaan Lanjutan
Kemitraan Produksi, Pasar, Teknologi, Modal, SDM
Kemitraan Produksi dan Pemasaran 20
PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU MELALUI POLA BY DESIGN
21
Tahapan Program Penumbuhan & Pengembangan Kewirausahaan (By Design) Identifikasi
• Inventarisasi Perguruan Tinggi • Seleksi Perguruan Tinggi
Sosialisasi
• Kunjungan pada Perguruan tinggi yang telah diidentifikasi • Temu wicara dengan calon pengelola kewirausahaan • Penjelasan umum tentang program kewirausahaan kepada para mahasiswa
Seleksi
• Seleksi
administratif berupa formulir pendaftaran dan ide usaha (Business plan)
•Seleksi akhir berupa tes psikologi dan wawancara oleh psikolog, dengan 4 komponen utama : Kapasitas Intelegensi Kreatifitas/ inovasi Sikap Kerja Jiwa Kepemimpinan
Pelatihan Kewirausahaan & Teknik Produksi Peserta yang lolos seleksi diberikan pelatihan Kewirasahaan/ AMT dan Teknik Produksi (bidang pangan, fashion dan Teknologi Tepat Guna)
Fasilitasi Start Up
Peserta pelatihan yang berprestasi dan prospektif ide usahanya diberikan bantuan mesin/peralat an sebagai start up dalam memulai usaha baru
Pendampi ngan
Peserta yang mulai merintis usahanya diberikan pendampingan oleh Tenaga Ahli sesuai dengan bidangnya serta diberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi
INKUBATORINKUBATOR TEKNOLOGITEKNOLOGI INFORMASI INFORMASI
Temu Bisnis Pelatihan Kewirausahaan dan Teknis Seleksi/ Rekruitmen
Fasilitasi prasarana dan perangkat penunjang inkubator
WUB TI
Monitoring dan Koordinasi untuk mencari Solusi atas permasalahan yang muncul
• Pelaksanaan dilakukan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi 23
PENGEMBANGAN TENAGATENAGA PENYULUH (TPL) (TPL) PENGEMBANGAN PENYULUH
Pendidikan Tenaga Penyuluh Lapangan
Workshop Softskill Jaringan Bisnis
Tenaga Penyuluh Lapangan IKM Selama 2 Tahun
Pelatihan Kewirausah aan dan Teknis
Fasilitasi Pendirian Usaha untuk Business Plann Terbaik
WUB TPL
Seleksi • • •
Peserta Seleksi berasal dari lulusan SMU/SMK yang Berprestasi dan Berasal dari Keluarga Kurang Mampu Pendidikan TPL dilakukan di Sekolah-sekolah tinggi di Lingkungan Kementerian Perindustrian Keahlian Softskill yang ditanamkan adalah keahlian Komunikasi Massa, Pengembangan Jati Diri,
24
PENGEMBANGAN TENAGA PENYULUHMELALUI (TPL) PENGEMBANGAN WIRAUSAHA BCIC 24 Orang
Fasilitasi
WUB
Inkubator Champion
Kompetisi
Outwall
Inwall
1. 2.
Pendampingan Captive Market
Sosialisasi di Perguruan Tinggi 22 WUB
25
PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU MELALUI POLA FAST TRACK
26
Program Pengembangan WUB Melalui Pola Fast Track
Pelatihan Teknis dan Kewirausahaan
Pembentukan Kelompok Usaha Bersama
Magang
Fasilitasi Mesin dan Peralatan
Pendampingan Manajemen dan Teknis
Seleksi
Mesin Peralatan untuk Start Up Capital berupa: bahan baku, alat sederhana dan diberikan kepada kelompok usaha, bukan perseorangan
Fasilitasi Usaha
diberikan Fasilitasi Peningkatan Mutu dan Kemasan (Pelatihan GMP, Fasilitasi Sertifikasi, Fasilitasi HKI, Fasilitasi Bahan dan Alat Kemasan)
27
Contoh Pengembangan WUB Melalui Pola Fast Track 1. Program Pengembangan Kewirausahaan Jasa Perbengkelan; 2. Program Pengembangan WUB Wanita/ Kerajinan; 3. Program Penumbuhan WUB IKM Pangan.
28
Penutup 1. Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan WUB akan berhasil apabila terjadi sinergitas program antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Diharapkan dalam kurun waktu 5 tahun, akan tumbuh IKM baru di berbagai wilayah yang memanfaatkan potensi lokal dan berdaya saing. 3. Diperlukan dukungan dari berbagai intansi terkait dalam mendukung program penumbuhann dan pengembangan WUB.
29
TERIMA KASIH ikm.kemenperin.go.id www.smallindustry-indonesia.com 30