i
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH NAFISATUZ ZUMROH NIM 11106058
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
ii
ii
iii
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH NAFISATUZ ZUMROH NIM 11106058
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 iii
iv PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Nafisatuz Zumroh
NIM
: 11106058
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 7 Agustus 2010 Pembimbing
Winarno, S. Si, M.Pd. NIP. 19730526 199903 1 004
iv
v PENGESAHAN
v
vi PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Nafisatuz zumroh
NIM
: 11106058
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 Agustus 2010 Yang Menyatakan,
Nafisatuz Zumroh
vi
vii
MOTTO
ٌْ نَا وَاَنذِيٍَ يَ ْعهًَُىٌَ اَنذِيٍَ َيسْ َتىِي َهمْ ُقم َ إِ ًََا يَ ْعهًَُى .ُب ُأ ْونُىا يَ َتذَّكَر ِ انَْأنْثَا Artinya: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Az-Zumar: 9)
Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.
vii
viii PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Untuk Bapak Ahmad dan Ibu Rahyuni tercinta yang menjadi pendidik pertama bagi saya dengan segala pengorbanan serta doa tulus yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilan buah hatinya, semoga Allah senantiasa meridhoi. 2. Bapak Drs. K.H. Ahmad Nuh Muslim (Alm), Bapak K.H. Syamsuddin, dan Ibu Hj. Siti Fatimah yang senantiasa memberikan semangat dan mau’idhoh hasanahnya untuk terus belajar. 3. Adikku sayang “Adek Fia Nur Rahayu” yang semoga menjadi anak yang sholihah yang dapat memberi manfaat bagi keluarga dan sekitarnya. 4. Untuk Ukhti Isni Ariyanti yang telah menemani dan selalu memberi motivasi dalam penulisan ini. 5. Seluruh pengurus Pondok Pesantren An-Nida yang telah mencurahkan perhatian serta bantuannya yang tiada batasnya. 6. Sahabat-sahabatku keluarga besar Pondok Pesantren Putra Putri An-Nida terutama; Ukhti Sofwatul Q, Fitri N.A, Siti Aliyah, Ratih I.P, Siti Zuriyah, Asri, Sofi, adik Sausan Nabila, Ainun Nuha jazakukullah atas bantuannya. Mas Nur, Mas Jamal yang telah memberi dorongan serta semuanya saja. 7. Keluarga besar LDK Darul Amal STAIN Salatiga yang tiada kata lelah untuk berdakwah, “Teruslah Semangat!”.
viii
ix 8. Saudara-saudaraku seperjuangan dalam “Halaqoh Cinta”, ukhti Hamidah, ukhti Anah, Anis, Endah, Isni, Aliyah Tiwi, & Ulfa, semoga menjadi muslimah teladan 24 karat. 9. Seluruh generasi Robbany terutama Ukhti Tari, Sani, Ummi, ana, April, dan Mbak Yana. 10. Teman-teman angkatan 2006 terutama kelas B, merekalah teman dalam merintis perjuangan ini yang telah memberi motivasi dalam penulisan ini. 11. Ustadz/ustadzah TPQ “An-Nida” dan santriwan santriwati yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 12. Keluarga kecil KKN, yaitu Ibu Samini tersayang, Mbak Isti, Titis, Tintis, Mas Rifki, lanjutkan perjuangan semoga berhasil.
ix
x KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Sang Penguasa alam Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak henti-hentinya sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh barokah. Berkat anugerah dari Allah SWT, penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. Juga tak lupa penulis sampaikan ucapan jazakumulloh khoiran katsiron serta penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga
2.
Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pai dan Bapak Fatchurrahman, S.Ag. M.Pd. yang telah demisioner.
3.
Bapak Winarno, S.Si,M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang dengan tulus meluangkan waktu dan sabar untuk membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.
4.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas Akademika STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi.
5.
Bapak dan Ibuku tercinta yang telah membiayai perkuliahan ini dan senantiasa mendoakan langkah perjuangan selama ini serta adikku tercinta.
x
xi 6.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga Bapak H. Yudi Haryono, S.Pd. yang telah memberikan izin penelitian serta semua guru dan pengelola terutama Bapak Drs. Mulyono yang telah memberikan bimbingan dalam berjalannya proses pembelajaran.
7.
Siswa-siswi SMP Muhammadiyah Salatiga kelas VIII C yang telah membantu pengumpulan data dalam penelitian ini.
8.
Segenap pengurus Pondok Pesantren An-Nida serta semua santriwan santriwati yang telah memberikan sarana, dukungan, saran dan kritik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini. Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima
oleh Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan pahala yang berlipat ganda. Semoga skripsi yang sederhana ini bisa memberikan manfaat, dan sebagai manusia biasa penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 7 Agustus 2010 Penulis
Nafisatuz Zumroh xi
xii ABSTRAK
Zumroh, Nafisatuz. 2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh melalui Metode Everyone Is A Teacher Here pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Winarno, S. Si, M. Pd. Kata kunci: Prestasi belajar Fiqh dan metode Everyone Is A Teacher Here.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan metode everyone is a teacher here pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah apakah metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota salatiga Tahun 2010?. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dengan jumlah siswa 32 anak. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi guru dan siswa, tes tertulis dengan pre test dan post test. Teknik pengumpulan data dengan Observasi dan tes, adapun analisis datannya dengan rumus t test dan kenaikan rata-rata pre test dan post test. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam belajar Fiqh dengan menggunakan metode everyone is a teacher here dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada tiga tingkatan yaitu siklus I, II dan III yang menghasilkan nilai pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata pre test yaitu 25,9 sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 69,4, jadi hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 43,5. Pada siklus II nilai rata-rata pre test yaitu 46,6, sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 83,8, jadi hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 37,2. Pada siklus III nilai rata-rata pre test yaitu 61,9, sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 86,6, jadi hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 24,7.
xii
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................
iv
MOTTO ..........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
viii
ABSTRAK ......................................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
5
C. Tujuan Penelitian...........................................................................
6
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan .........................
6
E. Kegunaan Penelitian ......................................................................
6
F. Definisi Operasional ......................................................................
8
G. Metode Penelitian ..........................................................................
10
1. Rancangan Penelitian .............................................................
10
2. Subjek Penelitian .....................................................................
11
xiii
xiv 3. Langkah-langkah .....................................................................
12
4. Instrumen penelitian ................................................................
15
5. Pengumpulan Data ...................................................................
16
6. Analisis Data ...........................................................................
17
H. Sistematika Penulisan ...................................................................
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA a.
Upaya peningkatan ........................................................................
20
b.
Prestasi Belajar .............................................................................
20
1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................
20
2. Fungsi Prestasi Belajar .............................................................
24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi Belajar...
c.
d.
26
4. Kemampuan Berprestasi Anak ................................................
28
5. Upaya Peningkatan Prestasi Anak ...........................................
29
Fiqh .............................................................................................
30
1. Pengertian Fiqh .........................................................................
30
2. Obyek Pembahasan Ilmu Fiqh dan Fiqh .................................
31
3. Tujuan Mempelajari Fiqh ........................................................
32
Metode...........................................................................................
36
1. Pengertian Metode Pembelajaran .............................................
36
2. Syarat-syarat Metode Pembelajaran ........................................
37
3. Faktor-faktor Pemilihan Metode Pembelajaran .......................
38
4. Klasifikasi Metode Mengajar ..................................................
38
xiv
xv e.
Metode Everyone Is A Teacher Here ...........................................
40
1. Prinsip Pokok Metode Everyone Is A Teacher Here ................
41
2. Landasan Pemikiran Penggunaan Metode Every One is a
f.
Teacher Here ...........................................................................
41
3. Langkah-langkah Metode Every One is a Teacher Here ........
43
Manfaat Metode Everyone Is A teacher Here pada Mata Pelajaran Fiqh ...............................................................................................
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ...........................................................................
46
1. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga ..................
46
2. Waktu Penelitian ......................................................................
48
3. Karakteristik Siswa...................................................................
48
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus ...................................................
49
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.................................................
49
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..............................................
57
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .............................................
63
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................
70
1. Siklus I ......................................................................................
70
2. Siklus II ....................................................................................
73
3. Siklus III ...................................................................................
76
xv
xvi B. Pembahasan ..................................................................................
78
1. Siklus I ......................................................................................
78
2. Siklus II ....................................................................................
81
3. Siklus III ..................................................................................
85
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................
89
B. Saran ............................................................................................
90
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
xvii DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru SMP Muhammadiyah Salatiga ....................................
47
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ......................
48
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...............................................
54
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .............................................
55
Tabel 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Siklus I ...............................................
55
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..............................................
60
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .............................................
61
Tabel 3.8 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II ..............................................
62
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III .............................................
67
Tabel 3.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ...........................................
68
Tabel 3.11 Lembar Hasil Pengamatan Siklus III ...........................................
68
Tabel 4.1 Nilai Siswa pada Siklus I .............................................................
72
Tabel 4.2 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus I ...............................
73
Tabel 4.3 Nilai Siawa pada Siklus II .............................................................
74
Tabel 4.4 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus II .............................
76
Tabel 4.5 Nilai Siswa pada Siklus III ...........................................................
77
Tabel 4.6 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus III ............................
78
Tabel 4.7 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I dan Pembahasannya
79
Tabel 4.8 Nilai Siswa dalam Bentuk Persentase pada Siklus I .....................
81
Tabel 4.9 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II dan Pembahasannya
82
Tabel 4.10 Nilai Siswa dalam Bentuk Persentase pada Siklus II ...................
84
xvii
xviii Tabel 4.11 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III dan Pembahasannya 85 Tabel 4.12 Nilai Siswa dalam Bentuk Persentase pada Siklus III ..................
87
Tabel 4.13 Nilai Rata-rata Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I, II, dan III .......................
87
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan t-tes Siklus I, II, dan III dalam Pembelajaran Fiqh melalui Metode Everyone Is A Teacher Here ...............................
xviii
88
xix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran IV
Soal Pre Test dan Post Test Siklus I
Lampiran V
Soal Pre Test dan Post Test Siklus II
Lampiran VI
Soal Pre Test dan Post Test Siklus III
Lampiran VII Lembar Jawaban Soal Siklus I Lampiran VIII Lembar Jawaban Soal Siklus II Lampiran IX
Lembar Jawaban Soal Siklus III
Lampiran X
Gambar Siklus I, dan II
Lampiran XI
gambar siklus III dan Gedung SMP Muhammadiyah Salatiga
Lampiran XI
Tabel Nilai Kritis Distribusi t
xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No.20 Th 2003 , 2007:3) Marimba mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Marimba dalam Tafsir, 2008:6). Dalam hal ini Abuddin Nata (2003:135) mengemukakan “Pendidikan merupakan proses interaksi antara guru (pendidik) dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan” Sebenarnya “Inti dari proses pendidikan
secara formal adalah
mengajar. Sedangkan inti proses pengajaran adalah siswa belajar. Sehingga dalam peristilahan kependidikan kita mengenal ungkapan Proses Belajar Mengajar atau disingkat PBM ” (Ali, 1992:1). Menurut Joice & Weil dalam bukunya Muhammad Ali (1992:9) mengatakan bahwa „Mengajar dalam prakteknya merupakan suatu proses penciptaan lingkungan, baik dilakukan guru maupun siswa agar terjadi proses belajar. Penciptaan lingkungan meliputi
1
2 juga penataan nilai-nilai dan kepercayaan yang akan diupayakan untuk dicapai.‟ Setiap proses mengajar menuntut upaya pencapaian suatu tujuan tertentu. Setiap tujuan menuntut pula suatu model “bimbingan” untuk terciptanya situasi belajar tertentu pula. Oleh sebab itu, kemampuan seorang guru meliputi juga kemampuan memilih suatu model mengajar yang diperkirakan sesuai untuk memberikan bantuan dalam membimbing belajar siswanya. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama yang berlangsung tidak jarang biasanya berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asyik bermain atau bersendaugurau dengan teman sebelahnya. Faktor ini dominan dipengaruhi oleh peran guru yang berkedudukan sebagai fasilitator dan motivator bagi para siswanya. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru. (Asnawir dan M. Bassyiruddin, 2002:1). Disamping peran serta guru dalam membimbing proses belajar mengajar, metode pembelajaran juga harus diperhatikan guna meningkatkan mutu pendidikan.
2
3 Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan/materi pelajaran kepada peserta didik dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Sebuah adigum mengatakan bahwa „al-Thariqat Ahamm Min al-Maddah’ (metode jauh lebih penting dibanding materi), adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien (Arief, 2002:39) Ilmu Fiqh merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki posisi amat penting di jajaran ilmu Islam. Mempelajari ilmu Fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum Islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar siswa didik dapat mengenal ajaran Islam secara baik dan benar. Namun proses pembelajaran ilmu ini belum memperlihatkan hasil yang merata, kebanyakan keberhasilan yang dicapai masih didominasi oleh siswa yang berprestasi saja. Hal ini terlihat di sekolah yang peneliti jadikan obyek penelitian yaitu pada pelajaran
3
4 Fiqh/Ibadah di terutama di kelas VIII C menunjukkan bahwa prestasi terbaik selalu didominasi oleh kelas A sebagai kelas unggulan. Kondisi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu kemampuan intelektual siswa yang beragam dalam menangkap penjelasan guru, dan juga penerapan metode pembelajaran yang kurang sesuai sehingga belum menumbuhkan semangat belajar siswa. Rendahnya percaya diri siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan berdampak pada kemampuan siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran. Terkadang guru hanya menggunakan metode ceramah
dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun
diskusi baik guru dengan siswa ataupun antar siswa yang dapat memicu tingkat pemahaman mereka. Dari uraian di atas mengisyaratkan adanya permasalahan yang harus segera diselesaikan. Untuk itu peneliti mencoba mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui metode pembelajaran everyone is a teacher here (semua bisa menjadi guru) dengan sistem pendapat/tanya jawab.
Metode ini akrab dikenal di
dunia pendidikan dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, serta menyenangkan (Joyfull teaching and learning) yang telah
banyak
dikembangkan oleh para ilmuan dengan sebutan active learning. Metode ini berindikator siswa dapat aktif saling berkomunikasi antar siswa dan guru, baik secara lisan maupun tertulis, dengan cara mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan
dan
memberikan
gagasan,
siswa
dapat
berinteraksi/memanfaatkan sumber belajar secara maksimal dalam proses
4
5 pembelajaran. Dengan metode ini diharapkan dapat membangun daya pikir siswa dengan berpendapat/tanya jawab yang melibatkan semua siswa, sehingga pembelajaran menjadi aktif tidak hanya terbatas bagi siswa yang berprestasi saja, akan tetapi melibatkan semuanya baik yang berkemampuan rendah, sedang, maupun tinggi. Tehnik ini peneliti rancang mula-mula dengan membagikan bahan materi kemudian membagikan kartu indek pada semua siswa untuk menulis sebuah pertanyaan dan menemukan jawaban dari pertanyaan temannya sebagai pemacu terciptanya diskusi dalam kelas, begitu seterusnya. Dari pembelajaran melalui metode everyone is a teacher here ini diharapkan siswa dapat bebas mengeluarkan pendapat dan melatih untuk menjadi siswa pemberani, strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi siswa yang lain. Dalam mengatasi masalah tersebut peneliti terdorong untuk melakukan sebuah penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqh melalui metode everyone is a teacher here dengan judul “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah Apakah Metode everyone is a teacher here
5
6 dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Fiqh kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa penerapan strategi pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Fiqh kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010, karena siswa terlibat langsung seolah-olah mereka sebagai guru bagi teman-temannya. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah setiap siswa dapat memenuhi nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) 65, dan mencapai kriteria ketuntasan yang baik yaitu sebesar 75 % dari semua siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010.
6
7 E. Kegunaan Penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang implementasi metode everyone is a teacher here sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh sebagai dasar penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat : 1) Meningkatkan motivasi belajar siswa 2) Menjadikan siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 3) Siswa tertarik terhadap mata pelajaran Fiqh 4) Meningkatkan hasil belajar siswa. b. Manfaat bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada guru dalam hal : 1) Meningkatkan pembelajaran
motivasi menjadi
guru lebih
dalam aktif,
menyenangkan. 2) Meningkatkan mutu profesionalitas guru
7
memperbaiki kreatif,
strategi
efektif,
dan
8 3) Lebih percaya diri dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya. c. Manfaat bagi sekolah Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi sekolah sebagai lembaga pengelola pendidikan, antara lain : 1) Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah 2) Dapat digunakan untuk perbaikan strategi dalam proses belajar mengajar 3) Dapat meningkatkan kualitas out put sekolah.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu: 1. Upaya Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud (Poerwadarminta, 2006:1345) 2. Peningkatan Peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan, meningkatkan (Poerwadarminta, 2006:1281)
8
9 3. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (Poerwadarminta, 2006:910). Belajar adalah berubah. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku (Sardiman A. M, 2009:21) Menurut teori ilmu Jiwa Daya; belajar ialah usaha melatih dayadaya agar berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat, dan sebagainya. Menurut teori ini jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti; daya berfikir, mengingat, perasaan, mengenal, kemauan dan sebagainya. (Usman, 2002:21). Prestasi belajar adalah hasil belajar berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (i) kemampuan dan kebiasaan, (ii) pengetahuan dan pengertian, (iii) sikap dan cita-cita (Sudjana, 2009:2) 4. Fiqh Pengertian ilmu Fiqh, dirumuskan oleh Umar bin Ahmad Baraja dalam kitabnya yang berjudul “Sullamul Fiqh” juz II halaman 2 sebagai berikut : “ Ilmu Fiqh ialah suatu ilmu yang dibahas di dalamnya persoalan hukum-hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadist Nabi.” (Mahjuddin, 1995:1). Fiqh adalah ilmu tentang hukum amali (hukum positip) dalam Islam yang bersumber dari dalil-dalil tafsili (terurai) (Mahjuddin, 1995:1). Para
9
10 fuqoha mengartikan Fiqh dengan “Ilmu yang menerapkan hukum-hukum syara‟ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (perinci) (Asshiddieqy, 1999:15). Pelajaran Fiqh yang diajarkan di SMP Muhammadiyah Kota Salatiga disebut dengan Pelajaran Ibadah. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan materi pada hukum mengenai muamalah madaniah (hukumhukum yang dibuat untuk mengatur hubungan manusia dalam bidang kekayaan, harta dan tasharruf). Diantaranya yaitu materi tentang Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf . 5. Metode Everyone Is A Teacher Here Metode adalah cara yang teratur dan terfikir baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:117). Sedangkan metode mengajar ialah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran (Usman, 2002:22). Adapun metode yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah everyone is a teacher here dalam terjemah active learning artinya setiap siswa bisa menjadi guru disini. Metode ini merupakan strategi yang mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi siswa yang lain (Silberman, 2004;196)
10
11 G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pendidikan Agama Islam dalam Ilmu Fiqh, rancangan penelitian yang dibuat adalah sebagai berikut : a. Melihat kondisi riil proses pembelajaran dan hasil ulangan siswa . b. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung metode pembelajaran. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d. Membuat panduan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mata pelajaran Fiqh. 2. Subjek Penelitian a. Siswa Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, subyek yang menjadi penelitian adalah siswa siswi kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga. Di bawah ini tabel data jumlah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2009/2010 Tabel 2.1 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga
KELAS
SISWA
JUMLAH
Putra
Putri
VIII A
19
18
37
VIII B
21
15
36
VIII C
21
11
32
11
TOTAL
105
12 b. Peneliti Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Fiqh. Peneliti mengaplikasikan metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran Fiqh, dan dibantu oleh guru mata pelajaran Fiqh sebagai pengamat. 3. Langkah-langkah Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena jenis penelitian ini mampu menawarkan
cara
dan
prosedur
baru
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya (Arikunto dan Suhardjono, dan Supardi. 2009:102) Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahapan tiap siklusnya, dan terdiri dari tiga siklus.
12
13
Perencanaan
Refleksi Tindakan/ Perbaikan
Observasi
Rencana
Refleksi
Tindakan/ Observasi Perbaikan Rencana Refleksi
Tindakan/ Observasi Dan seterusnya Gambar 1. Spiral penelitian tindakan kelas (Hopkins dalam Arikunto dan Suhardjono, dan supardi. 2009:105)
a. Perencanaan (Planning) 1) Merencanakan materi pembelajaran Fiqih tentang materi Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf. 2) Menentukan kompetensi dasar dalam RPP 3) Peneliti menetapkan penggunaan metode everyone is a teacher here dalam pemecahan masalah.
13
14 4) Peneliti merancang strategi dan skenario penerapan pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan meningkatkan hasil belajar. 5) Membuat alat peraga penunjang pembelajaran. 6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes. b. Penerapan Tindakan (Action) Pada tahap ini, rancangan skenario dan strategi penerapan pembelajaran diterapkan di kelas. Gambaran skenario tindakan yang akan dilakukan: 1) Penerapan metode everyone is a teacher here dengan aktivitas membaca materi dan menuliskan pertanyaan dalam kartu indeks, kemudian dibagi secara acak lalu dipresentasikan jawabannya. 2) Proses kegiatan pembelajaran di bagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 3) Guru memberikan kesimpulan terhadap hasil jawaban yang didiskusikan. 4) Guru mengadakan evaluasi atas hasil dari proses pembelajaran tersebut. Penilaian siswa diperoleh melalui pre test dan post test pada tiap-tiap siklus, kemudian di bandingkan antara pre test dan post test sehingga akan diketahui adanya peningkatan atau penurunan. c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) Pengumpulan data kegiatan pembelajaran melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa melalui penilaian. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang
14
15 terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung dalam pengumpulan data siswa mengenai aspek di atas secara cermat. Adapun pengamatan guru dilaksanakan dengan meminta guru mata pelajaran Fiqih untuk menjadi pengamat pada setiap siklus selama proses pembelajaran dilaksanakan dengan berpedoman pada lembar observasi yang disediakan. d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan data yang telah terkumpul peneliti menganalisis, merefleksi dan mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan. Jika terdapat masalah atau kendala yang muncul dari proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan, melalui siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang telah dilaksanakan. 4. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data (Instrumen) yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penilaian prasiklus yang diambil dari nilai ulangan siswa. b. Lembar observasi siswa terdiri dari keaktifan siswa. c. Lembar observasi guru terdiri dari penggunaan media dan menerapan metode. d. Tes tertulis dengan pre test dan post test (soal tes terlampir).
15
16 5. Pengumpulan Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pengumpulan data dilakukan melalui : a.
Observasi Observasi adalah sebagai pengamatan, pencatatandengan sistematis dari fenomena yang diselidiki (Arikunto, 1990:115). Pengamatan ini digunakan untuk melihat dan menyelidiki upaya yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan dan digunakan. untuk menggali data tentang perhatian, keaktifan dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran Fiqih dengan metode everyone is a teacher here.
b.
Dokumentasi Menurut Iqbal Hasan (2004:16) domumentasi adalah daftar yang berisikan patokan-patokan atau panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi. Yang terpenting dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah daftar nilai yang telah disepakati. Teknik dokumentasi bermanfaat dalam mengumpulkan nilai-nilai siswa, sebagai data sekunder untuk melihat kemajuan hasil belajar.
c.
Tes Tes dilakukan untuk mengukur peningkatan prestasi hasil belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Alat yang digunakan untuk mengumpul data
16
17 dalam penelitian tindakan kelas ini adalah butir soal tes dan lembar observasi. 6. Analisa Data a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu membandingkan tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja untuk ditemukan keberhasilan individu maupun keberhasilan klasikal. Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan menggunakan rumus t-tes. D
t D
2
2 D
N N N 1
Keterangan : T
= harga t untuk sampel berkorelasi
D
= perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu
D
= rerata dari nilai perbedaan
D²
= kuadrat dari D
N
= banyaknya subjek penelitian Rumus ini digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi
pembelajaran Fiqih pada materi Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf dengan melihat kenaikan nilai rata-rata antara pre test dan post test.
17
18 b. Data Kualitatif Data kualitatif ini berupa data informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran kenyataan/fakta secara cermat dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang lengkap dan dapat menghasilkan informasi sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengatahui hasil belajar yang dicapai siswa. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan dari proses pembelajaran serta dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan observasi dan refleksi.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini: Bab I
PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, kerangka berfikir, hipotesis tindakan, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang pengertian upaya peningkatan, pengertian prestasi belajar, pengertian fiqh, pengertian metode, dan pengertian metode everyone is a teacher here.
18
19 Bab III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab ini dilaporkan tentang gambaran umum lokasi, subyek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III dan table hasil pengamatan. Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan (tiap siklus). Bab V PENUTUP Pada bab ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian terakhir daftar pustaka, daftar riwayat hidup, dan lampiran-lampiran.
19
20 BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Upaya Peningkatan Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud (Poerwadarminta, 2006:1345). Begitu juga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahwa “Upaya: usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb) (UU RI No.20 Th 2003, 2007:1250) Sedangkan Peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan, meningkatkan (Poerwadarminta, 2006:1281). Dari uarian di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa upaya peningkatan adalah suatu proses, cara, perbuatan serta usaha untuk mencapai suatu maksud tertentu agar memperoleh sutu peningkatan (perbaikan).
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. a. Prestasi Poerwadarminta (2006:910) menyatakan prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Adapun menurut Soetomo, prestasi adalah kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui
20
21 sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang (Soetomo, 1993:246). b. Belajar „Belajar adalah berubah‟. Dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, dalam hal ini berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sardiman A.M., 2009:21) Beberapa definisi belajar yang dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi modern yang dikemukakan oleh Mulyati (2005:4), antara lain: 1) Hilgard …as the process by which an activity originates or is changed through responding to asituation. 2) Morgan Learning is any relatively permanent change in behavior that is a resultof past esperience.
21
22 Perbedaan kedua definisi adalah Morgan menekankan pada tetapnya perubahan tingkah laku (secara relative) sesudah belajar, sedangkan Hilgard menekankan pada mengorganisasikan perubahan dalam merespons suatu situasi. Jadi, perbedaan dilihat dari penggunaan langsung belajar untuk merespons. Namun, keduanya menunjukkan adanya perubahan sesudah belajar. Para pedagog dan para psikolog berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku. Perilaku mengundang arti yang sangat
luas,
meliputi
pengetahuan
kemampuan
berpikir,
skill/keterampilan, penghargaan terhadap sesuatu sikap, minat dan semacamnya. Namun Tidak semua prilaku merupakan hasil belajar, karena
sebagian
diakibatkan
oleh
proses
perkembangan
dan
pertumbuhan, seperti antara lain kematangan (maturation; tetapi hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar(. Karena belajar merupakan suatu proses, ia membutuhkan waktu serta usaha; dan usaha itu memerlukan waktu, cara, dan metode. Dalam pengertian sempit, belajar adalah “The process of acquirring knowledge” (proses memperoleh pengetahuan).”(Syah, 1999:61). Sementara Sardiman (2009:20) memberikan pengertian belajar (dalam arti sempit) “…sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.” Dari kedua pengertian ini, dapat dipahami
22
23 bahwa belajar dalam arti sempit hanya terbatas pada perolehan dan penguasaan ilmu pengetahuan saja. c. Prestasi Belajar Dari pengertian “prestasi” dan “belajar” tersebut di atas, dapat diambil suatu pengertian, bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam pengertian yang lebih praktis, prestasi belajar dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan oleh seorang siswa yang dikembangkan melalui mata pelajaran dan indikatornya ditunjukkan dengan nilai hasil tes yang diberikan oleh guru. Zainal Arifin (1988:3) menambahkan bahwa prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Sehingga prestasi belajar dapat dimaksudkan dengan hasil belajar yang didapatkan melalui tes tertentu untuk mendapatkan hasil atau kepuasan dari usaha belajar baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Hasil
belajar
merupakan
penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993)
23
24 Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab XVI pasal 58 ayat (1) menyebutkan bahwa “evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan” Demikian juga Keputusan Mendiknas Nomor 012/U/2002, menyebutkan bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan bertujuan untuk: (1) menilai hasil belajar di sekolah; (2) mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat; (3) mengetahui mutu pendidikan pada sekolah. Kemudian fungsi penilaian hasil belajar adalah: (1) alat penjamin, pengawasan,
dan
pengendalian
mutu
pendidikan;
(2)
bahan
pertimbangan dalam penentuan kenaikan kelas, kelulusan, dan tamat belajar siswa pada sekolah; (3) bahan pertimbangan masuk pendidikan yang lebih tinggi; (4) umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran
pada
sekolah;
dan
(5)
alat
pendorong
dalam
meningkatkan kemampuan siswa (Menteri Pendidikan Nasional, 2007:44) 2. Fungsi Prestasi Belajar Arifin (1988:3-4) dalam hal ini menyatakan bahwa ada beberapa fungsi dari prestasi belajar, yaitu; a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
24
25 didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan
merupakan
kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum
yang
digunakan
relevan
pula
dengan
kebutuhan
pembangunan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
25
26 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi Belajar Perbedaan kemampuan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bedanya tingkat prestasi belajar siswa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi adalah sebagai berikut: a. Faktor Internal Dalam hal ini yang mempunyai dorongan kuat untuk berprestasi adalah berasal dari keluarga-keluarga yang memiliki standar tinggi dalam berprestasi, yang memberikan imbalan hadiah terhadap keberhasilan prestasi dan yang memberikan dorongan untuk mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Adapun faktor internal yang sering mempengaruhi tingkat prestasi adalah sebagai berikut: 1) Takut Gagal Takut gagal seringkali berupa perasaan cemas seperti apabila menempuh ujian. Dalam istilah psikologi, hal semacam itu disebut konflik angguk-geleng (approach-avoidance conflict) yaitu di satu pihak motivasi mendorong seseorang untuk mencapai sukses, dilain pihak takut gagal mempengaruhi seseorang untuk menghindari kegagalan. Motif untuk menghindari kegagalan itu dapat melemahkan motif untuk meraih keberhasilan. 2) Takut Sukses Rasa takut sukses dapat merongrong motivasi seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi yang baik. Menurut
Dweck
dan
Light,
26
apabila
orang
mengkaitkan
27 kegagalannya dengan kurang giatnya usaha, maka dia akan berusaha keras untuk menghadapi tugas-tugas yang akan datang, tetapi apabila kegagalan tersebut dihubungkan dengan faktor-faktor yang dianggapnnya tidak dapat diubah seperti nasib buruk, kecerdasan kurang, sukarnya tugas. Maka dia akan merasa tidak berdaya dan kurang bergairah (Mahmud, 1990:84-85) b. Faktor Eksternal Faktor eksternal di sini adalah kesempatan dan faktor-faktor situasional atau lingkungan. Adapun menurut Purwanto (1988:107), ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar antara lain adalah: 1) Faktor individual, yang meliputi: a) Kematangan b) Kecerdasan c) Latihan d) Motivasi e) Pribadi 2) Faktor sosial Faktor sosial yaitu faktor yang timbul akibat pengaruh sosial atau yang datang dari luar individu anak. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan memuaskan harus ada dorongan dari dalam diri pribadi anak yaitu adanya suatu kesempatan yang
27
28 dikeluarkan oleh anak tersebut, sehingga akan menimbulkan gairah belajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik. 3) Faktor lingkungan Lingkungan mempunyai peranan penting dalam pendidikan, lingkungan disini adalah orang tua, keluarga, masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan, semuanya dapat meberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa (Syah, 1999:137-138) 4) Faktor kesehatan Kesehatan menunjukkan pada keadaan fisik dan psikis siswa. Dengan fisik dan psikis yang sehat akan sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar. 4. Kemampuan Berprestasi Anak Pada umumnya masalah yang dihadapi peserta didik berkisar pada ketidakmampuan berprestasi di sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, yaitu: a. Anak tidak berusaha dan tidak memiliki disiplin dalam belajar b. Tidak sungguh-sungguh belajar misalnya banyak melamun, berkhayal atau suka mengantuk pada saat pendidik (guru) menerangkan. c. Persiapan anak untuk belajar tidak ada, maksudnya bahan atau materi atau topik yang akan dipelajari tidak dimengerti anak. d. Tingkah laku anak di kelas pada saat pendidik menerangkan tidak siap maksudnya kadangkala anak suka mengganggu teman-teman atau
28
29 membuat gambar gurunya (pendidik) waktu mengajar. 5. Upaya Peningkatan Prestasi Anak Salah satu faktor penunjang prestasi belajar anak di sekolah adalah adanya proses belajar yang efektif. Dengan belajar anak berproses menjadi dewasa, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Proses belajar dapat berlangsung dengan efektif bila orang tua bersama dengan pendidik (guru) mengetahui tugas apa yang akan dilaksanakan mengenai proses belajar. dalam hal ini Soepartinah Pakasi dalam Simanjuntak (1993:53) menguraikan dengan jelas sifat-sifat proses belajar, antara lain: a.
Belajar merupakan suatu „interaction‟ antara anak dan lingkungan. Dari lingkungannya si anak memilih apa yang ia butuhkan dan apa yang dapat ia pergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
b.
Belajar berarti berbuat. Belajar adalah suatu kegiatan, dengan bermain, berbuat, bekerja dengan alat-alat banyak hal menjadi jelas, karena dengan berbuat anak menghayati sesuatu dengan seluruh indra dan jiwanya.
c.
Belajar berarti mengalami. Mengalami berarti menghayati sesuatu aktual penghayatan mana yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak peserta didik.
d.
Belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan.
e.
Belajar memerlukan motivasi.
f.
Belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak didik.
g.
Belajar adalah berpikir dan belajar menggunakan daya pikir.
29
30 h.
Proses belajar dengan ingatan.
i.
Proses belajar dan latihan (drill).
C. Fiqh 1. Pengertian Fiqh Al Jurjani mengatakan dalam bukunya “At Ta’rifat” mengenai kata-kata “Fiqih” bahwa: “Fiqih menurut bahasa, berarti faham terhadap tujuan seseorang pembicara dari dari pembicaranya. Menurut istilah, fiqih ialah mengetahui hukum-hukum Syara’ yang mengenai perbuatan dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fiqih adalah ilmu yang dihasilkan oleh fikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan kepada pemikiran dan perenungan. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa disebut sebagai “faqih” (ahli dalam fiqih), karena bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas (Hanafi, 1970:10)
Sedangkan Imam Muhammad Abu Zahrah dalam kitabnya yang berjudul “Ushulul Fiqh” merumuskan pengertian Fiqh sebagai berikut: a. Pengertian secara Lughat (Ethimologi):
انفقه نغة هىانفهى انعًيق انُافذانذي يتعرف غايات األقىال واألفعال Artinya: “Fiqh menurut pengertian lughat ialah paham yang dalam dan luas yang dapat mengerti maksud perkataan dan perbuatan nabi”
b. Pengertian secara istilah (Terminologi)
انفقه هىانعهى تاألحكاو انشرعية انعًهية يٍ ادنتها انتفصيهية 30
31 Artinya: “Fiqh ialah ilmu tentang hukum amali (hukum positip) dalam Islam yang bersumber dari dalil-dalil tafsili (terurai)” (Mahjuddin, 1995:1-2)
Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai
aspek
kehidupan
manusia,
baik
kehidupan
pribadi,
bermasyarakat maupun hubungan manusia dengan Penciptanya. Ada beberapa definisi fiqh yang dikemukakan ulama fiqh sesuai dengan perkembangan arti fiqh itu sendiri yang mana definisi tersebut meliputi semua aspek kehidupan, yaitu aqidah, syariat dan akhlak. 2. Obyek Pembahasan Ilmu Fiqh dan Fiqh. Obyek pembahasan Ilmu Fiqh meliputi obyek pembahasan Ushul Fiqh, Qawaid, Fiqhiyah dan Fiqh. Adapun pembahasan obyek Fiqh meliputi perbuatan orang-orang mukallaf dalam masalah ubudiyah, muamalah dan jinayah (uqubah) mengenai hukum wajib, sunnat, haram, makruh, mubah, shah dan bathal atau fasid. (Mahjuddin, 1995:4) Sedangkan Daradjat (1995:1-2) menyebutkan bahwa ilmu tentang hukum-hukum yang bertalian dengan perbuatan manusia dapat juga syari‟at dalam arti khusus, yang umumnya para fuqaha menyebutnya dengan Fiqh Islam, atau Ilmu Fiqh saja. Diantara pembahasan Ilmu Fiqh itu meliputi: a. Hukum-hukum yang bertalian dengan pendekatan diri manusia kepada Tuhannya seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, yang disebut ibadah.
31
32 b. Hukum-hukum yang bertalian dengan aturan tentang keluarga seperti perkawinan, perceraian, pemeliharaan anak, waris dan washiyah, yang disebut Al ahwal ash shakhshiyyah. c. Hukum yang bertalian dengan harta, hak milik, perjanjian, jual-beli, utang-piutang dan sebagainya. Juga hukum yang mengatur urusan keuangan perorangan dan kelompok yang semuanya itu disebut mu‟amalah. d. Hukum yang bertalian dengan kejahatan dan dera yang disebut hudud dan ta’zirat. e. Hukum yang bertalian dengan peradilan dan tata cara pengajuan perkara di muka pengadilan, yang disebut ahkamul qadla dan ahkamul murafaat. f. Hukum yang bertalian dengan pemerintahan dan hubungan antar Negara yang disebut ahkamul dusturiyah dan ahkamuldualiyah. 3. Tujuan mempelajari Fiqh Tujuan mempelajari Fiqh adalah: a. Untuk mengetahui sesuatu yang diperintahkan Allah dan yang dilarangNya serta sesuatu yang dibolehkan-Nya. b. Untuk mengetahui hal-hal yang shah diperbuat dan yang bathal atau fasid. c. Untuk mengetahui cara-cara beribadah kepada Allah SWT. agar dapat diterima-Nya dan diberi pahala yang setimpal. (Mahjuddin, 1995:4)
32
33 Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun hubungan manusia dengan Penciptanya. Dalam mata pelajaran Fiqh ini, peneliti hanya mengerucut pada materi dalam bidang muamalah kaitannya dengan
hablun minannas
(hubungan horisontal) yaitu materi Infaq, Sedekah, Wakaf, Hadiah, dan Hibah. a. Infaq Infaq berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu anfaqa, yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut istilah syari‟at, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan/penghasilan
untuk
suatu
kepentingan
yang
diperintahkan agama Islam. Pengertian infaq yaitu pengeluaran sejumlah harta yang mencakup zakat maupun non-zakat. Allah
amat
menyayangi
orang-orang
yang
bersedia
mengeluarkan infaq karena Allah, sebagaimana tercantum dalam Al_Qur‟an berikut.
ٍ ِ ٍَ ع َ ظ وَانْعَافِي َ ٍْ انْغَي َ ٍ يُُفِقُىٌَ فِي انسَرَاء وَانّضَرَاء وَانْكَاظًِِي َ انَذِي ١٣٤ ٍَة انًُْحْسُِِي ُ ِس وَانهّ ُه يُح ِ انَُا Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.
33
Allah
34 menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS. Ali Imran (4): 134)
b. Sedekah Sedekah atau sadaqah adalah sebuah pemberian dari seseorang kepada orang lain dengan benar-benar mengharapkan keridaan Allah swt. Semata. Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Menurut istilah syari‟at, pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk dalam hal hukum dan ketentuan-ketentuannya. Perbedaan keduanya adalah infaq sering kali dikaitkan dengan materi. Adapun sedekah memiliki makna yang lebih luas, yaitu pemberian berupa materiil maupun nonmaterial. Sedekah dapat bermakna infaq, zakat, dan kebaikan nonmateri. Rasulullah saw. bersabda dalam Hadits Arba‟in An-Nawawiyah yang ke-25 yang berarti: “Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, amar ma’ruf sedekah, nahi munkar sedekah dan menyalurkan syahwat kepada istri juga sedekah”. (HR. muslim)
c. Wakaf Wakaf berasal dari kata al-waqfu, yang menurut bahasa artinya “menahan” atau “mengekang”. Wakaf menurut istilah syara‟ ialah menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya sedangkan
bendanya
masih
34
tetap
karena
adanya
perpindahan
35 kepemilikan (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2008: 66-70) d. Hadiah Hadiah adalah pemberian kepada orang lain untuk memberikan penghormatan. Rasulullah saw. Menganjurkan kepada umatnya agar saling memberikan
hadiah,
karena
yang
demikian
itu
dapat
menumbuhkan kecintaan dan saing menghormati antarsesama. Hukum hadiah adalah sunnah. Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Abu Hurairah dari nabi saw. Beliau bersabda: “Andaikan saya diundang untuk makan sepotong kaki atau lengan binatang pasti akan saya kabulkan undangan itu begitu juga apabila juga apabila sepotong kaki atau lengan binatang itu dihadiahkan kepada saya, akan saya terima. (HR. albukhori) e. Hibah Hibah secara bahasa berarti pemberian. Sedangkan menurut istilah, yaitu pemberian kepada orang lain tanpa adanya imbalan. Hukum
hibah
adalah
mubah
(dibolehkan),
sebagaiman
sabda
Rosulullah saw. berikut: “Sesungguhnya Nabi saw. Telah bersabda: “Siapa yang diberi kebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak karena yang diminta maka hendaklah diterima dan jangan ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu adalah rezeki yang diberikan oleh allah kepadanya.” (HR. Ahmad)
35
36 D. Metode Pmbelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani „metodos‟. Kata ini terdiri dari dua suku kata: yaitu „metha‟ yang berarti melalui atau melewati dan „hodos‟ yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab metode disebut „Thariqat‟, dalam kamus besar bahasa Indonesia, „metode‟ adalah:‟Cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud‟ sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran (Arief, 2002:40) Keberhasilan penggunaan metode dalam suatu metode merupakan keberhasilan proses pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai diterminasi kualitas pendidikan. Sehingga metode pendidikan Islam yang dikehendaki akan membawa kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan ddan keterampilan. Secara fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan (Arief, 2002:39) Bertitik tolak pada pengertian metode pengajaran, yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses
36
37 belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran (Usman, 2002:31) 2. Syarat-syarat Metode Pembelajaran Sebuah metode yang digunakan oleh pendidik akan berhasil dengan baik, apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Diantaranya adalah yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam Nasma (2000:9) yaitu: a. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar siswa b. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa c. Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya d. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan) e. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalamn atau situasi yang nyata dan bertujuan f. Metode mengajar yang diperguanakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
37
38 3. Faktor-faktor Pemilihan Metode Pembelajaran Oleh Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar dalam bukunya Usman (2002:32) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran: 1) Tujuan yang hendak dicapai, 2) Kemampuan guru, 3) Anak didik, 4) Situasi dan kondisi pengajaran di mana berlangsung, 5) Fasilitas yang tersedia, 6) Waktu yang tersedia, dan 7) Kebaikan dan kekurangan sebuah metode. “. …bila ditinjau secara lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain; tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Dengan kata lain penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. 4. Klasifikasi Metode Mengajar Alvin W. Howard dalam Slameto (1991:33) memberikan definisi mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, merubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni: a. Metode mengajar konvensional, dan b. Metode mengajar inkonvensional.
38
39 Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya. Berikut ini akan dibahas beberapa metode mengajar konvensional, antara lain: a. Metode ceramah b. Metode diskusi c. Metode tanya jawab d. Metode demonstrasi dan eksperimen e. Metode resitasi f. Metode kerja kelompok g. Metode sosio-drama dan bermain peranan. h. Metode karya wisata i. Metode drill j. Metode sistim regu (Slameto, 1991:33) Untuk mengukur sejauh mana keefektifan suatu metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan pengajaran, harus dilihat nilai dan kriteria metode yang digunakan tersebut, antara lain menyangkut:
39
40 a. Bagaimana sifat dan ciri-ciri metode tersebut; b. Kapan metode tersebut tepat digunakan; c. Apa saja keunggulan dan kelemahannya; d. Bagaimana cara penggunaannya; (Usman, 2002;33) Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode konvensional
namun
dilaksanakan
melalui
sebuah
pendekatan
pembelajaran aktif dengan sebutan metode everyone is a teacher here.
E. Metode Everyone Is A Teacher Here Adapun metode yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah everyone is a teacher here dalam terjemah active learning artinya setiap siswa bisa menjadi guru disini. Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya pencapaian tujuan yaitu meliputi aspek; kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa
masalah,
kemampuan
menuliskan
pendapat-pendapatnya
(kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain. Metode ini merupakan strategi yang mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi siswa yang lain (Silberman, 2004;196). Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut aktif serta dalam pembelajaran. 40
41 1. Prinsip Pokok Metode Every One is a Teacher Here Dalam hal metode every one is a teacher here menjelaskan bahwa: terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu: a. Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya b. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan c. Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik d. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik e. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir f. Menjadikan
proses
pendidikan
sebagai
pengalaman
yang
menggembirakan bagi anak didik g. Menegakkan contoh yang baik (Uswatun Hasanah) (Siswandi, 2009) 2. Landasan Pemikiran Penggunaan Metode Every One is a Teacher Here Keberhasilan tujuan pembelajaran dilihat dari prestasi hasil belajar siswa, misalnya dalam mata pelajaran Fiqh. Hubungan guru dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh, sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan para guru dalam memilih metode pembelajaran yang digunakannya. Oleh karena itu, ketepatan metode
41
42 pembelajaran yang digunakan sangat menentukan tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka salah satu metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar Fiqh, selain metode yang sudah umum dilakukan para guru. Metode every one is a teacher here sudah diujicobakan pada Madrasah Terpadu di Jakarta pada tahun 2001, hasilnya menunjukkan bahwa metode tersebut sangat baik, sehingga siswa dapat dengan mudah mengikuti proses belajar mengajar, karena metode tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan memiliki keberanian mengemukakan pendapatnya. Hubungan antara metode pembelajaran yang digunakan dengan keberhasilan prestasi belajar siswa digambarkan dalam alur pemikiran sebagai berikut: Input Guru Sumber bacaan sesuai dengan pokok bahasan
Proses KBM
output
Kegiatan Belajar Mengajar
Metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here
Misalnya: Membedak an kelas yang diberi tindakan dengan yang tidak
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang berupa: Kemampuan: 1. Mempresentasikan 2. Mengemukakan pendapat 3. Mengakui dan membenarkan pendapat orang lain
Gambar 2. Proses langkah pembelajaran melalui metode everyone is a teacher here.
(Siswandi, 2009)
42
43 Gambar di atas, menjelasan bahwa dengan menggunakan metode “every one is a teacher here, bahwa guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar tersebut, diperlukan persiapan sebagaimana peran guru di kelas, yaitu mempersiapkan materi/pokok bahasan, membuat tujuan pembelajaran, dan lain-lain yang akan diajarkan. Kemudian menentukan metode pembelajaran “every one is a teacher here”. 3. Langkah-langkah Metode Every One is a Teacher Here Penerapan metode every one is a teacher here dimulai dari guru mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Metode every one is a teacher here yaitu dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan. Pertanyaan tersebut dibuat dalam suatu kartu yang sebelumnya telah kartu tersebut dituliskan nomor absensi siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah selesai siswa membuat pertanyaan, kartu pertanyaan (card quest) tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali kepada siswa secara acak. Selanjutnya, yaitu masing-masing siswa diberi tugas untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Guru pada tahapan ini dapat mengevaluasi (memberikan penilaian).
43
44 Penerapan metode Everyone Is A teacher Here tersebut digunakan model atau strategi metode digambarkan sebagai berikut: Proses Kegiatan Pembelajaran Siswa Aktif Guru membuat bahan bacaan sesuai dengan materi pokok bahasan
Siswa membaca sebentar Masing-masing siswa membuat sebuah pertanyaan dalam sebuah kartu (card quest)
Card Quest berbentu Pertanyaan&Jawa ban Kartu dibagikan kepada semua siswa secara acak
Setiap siswa membaca pertanyaan& jawaban bergantian Siswa lain diberi kesempatan memberi tanggapan
Gambar 3. Aplikasi metode everyone is a teacher here. (Siswandi, 2009)
Gambar di atas, menjelaskan bahwa penerapan dari metode every one is a teacher here yaitu dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan. F. Manfaat Metode Everyone Is A teacher Here pada Mata Pelajaran Fiqh
Berdasarkan uraian tersebut, melalui strategi pembelajaran metode every one is a teacher here, diharapkan siswa akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran Fiqh/ibadah yang pada gilirannya tujuan pembelajaran ini dapat tercapai. Dengan demikian, melelui metode every one is a teacher here tersebut, hasil yang diharapkan adalah:
44
45 1. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang diberikan. 2. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas. 3. Siswa lain berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah. 4. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.
45
46 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga a. Lokasi penelitian Tempat Penelitian
: SMP Muhammadiyah Salatiga
NSS
: 202036204018
Status Sekolah
: Swasta
Alamat Penelitian
: Jl. Cempaka No. 5-7, RT. 01/RW. 03 Jetis Timur, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Telepon (0298) 321802
Mata pelajaran
: Fiqih
Materi Pokok
: Pemberian Harta non Zakat meliputi Infaq, Sedekah, Wakaf, Hadiah, dan Hibah.
Kelas/Semester
: VIII C/II
b. Keadaan SMP Muhammadiyah Salatiga Guru di SMP Muhammadiyah Salatiga semuanya berjumlah 23 pengajar, lima tenaga TU (Tata Usaha), satu penjaga keamanan dan satu pembantu pelaksana. Disamping mengajar masing-masing guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
4646
47 Tabel 3.1 Data Guru SMP Muhammadiyah Salatiga
No.
Nama
L/P
Jabatan
L
Kepala Sekolah/Guru
Pend. Terakhir
Mengajar
S1 Matematika
Pend.
Guru
Sarmud Ekonomi
Pend.
Guru
PGSMTP Ket. Jasa
Ket. TI Kom. & Senirupa
P
Guru
S1 Pend. B. Inggris
B. Inggris
Sri Harmoni,Amd.Pd
P
Guru
D III / PKn
PPKn
6
Emy Setyowati,S.Pd
P
Guru
S1 Pend. Biologi
Biologi
7
Sriyono,S.Pd
L
Guru
S1 Penjaskes
8
Bambang Susmoyo,S.Ag
L
Guru
S1 PAI
9
Drs. Mulyono
L
Guru
10
Suparmi
P
Guru
11
Sri Suryani,S.Pd
P
Guru
S1 PKn
12
Nur Indah Widyastuti
P
Guru
D II KET. JASA
B. Indonesia
13
Noor Khanah,BA
P
Guru
D II Dikdak Kurikulum
B. Jawa
14
Puji Hastuti
P
Guru
D II Ket. Jasa
Ekonomi
15
Neni Junaeda,S.Pd
P
Guru
16
Raharjo,S.Pd
L
Guru
17
Savitri Dewi,S.Psi
P
Guru
S1/ PSIKOLOG
BP/BK Agama
18
Tri Rahayu,S.Pd
P
Guru
S1 Matematika
Fisika
19
Sri Wuryantini,S.Pd
P
Guru
S1 FKIP FISIKA
Fisika Matematika
P
Guru
S1 Pend. B. Inggris
B. Inggris
P
Guru
S1 PAI
Agama Islam
L
Guru
S1 Geografi
P. Geografi
SMK
TIK
1
Yudi Haryono,S.Pd
2
Thoniek Fathonah,BA
3
Khadzikkul Fikri
4
Suci Rahayu,S.Pd
5
20 21 22
Khaliyatul Husna,S.Pd.I Mursyidatun Ni'mah,S.Pd.I Taufikur Rahman,S.Pd
P L
Matematika B. Indonesia
Olahraga & Kesehatan B. Indonesia Agama
S1 IAIN F.Tarbiyah PGSLP TATA BUKU
S1/ Pend. Matematika S1 Pend. Matematika
Pend.
TARBIYAH
PAI Geografi, Sejarah PKn dan Seni Musik
Matematika Matematika Dan
23
Nova Tri Juhana
L
Guru
24
Erna Setyowati
P
Ketua TU
SMEA
-
25
Supono
L
Tata Usaha
PGAP
-
47
&
48
No.
Nama
L/P
Jabatan
Pend. Terakhir
Mengajar
26
Siti Arofah
P
Tata Usaha
PGAP
-
27
Yuli Pratiwi
P
Tata Usaha
SMA
-
28
Kuncoro Prasetyo
L
Tata Usaha
SMK
29
Ismail
L
Penjaga
30
Edy Triwanto
L
Pemb. PLKS
Broto
Tapak Suci
SD
-
SMP
-
c. Keadaan siswa SMP Muhammadiyah Salatiga Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga Kelas
Bulan
VII VIII IX
Januari
A
B
C
D
E
F
Jumlah
Pa
Pi
Pa
Pi
Pa
Pi
Pa
Pi
Pa
Pi
Pa
Pi
19
13 19
14
23
14
22
14
-
-
-
-
138
19
18
21
15
21
11
-
-
-
-
-
-
105
12
22 12
22
21
12
22
11
22
11
21
12
200
Total Keseluruhan
443
2. Waktu Penelitian a) Siklus I, tanggal 3 Mei 2010 b) Siklus II, tanggal 10 Mei 2010 c) Siklus III, tanggal 24 Mei 2010 3. Karakteristik Siswa Jumlah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga, yang dijadikan subyek penelitian adalah 32 anak, terdiri dari 21 laki – laki dan 11 perempuan. Karakteristik siswa ini secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut:
48
49 a. Usia siswa rata – rata 14 tahun. b. Latar belakang pendidikan orang tua atau keluarga sebagian besar berpendidikan rendah. c. Latar belakang ekonomi orang tua termasuk menengah ke bawah, kebanyakan berprofesi sebagai buruh tani dan buruh pabrik. d. Tingkat kemampuan siswa rata-rata sedang.
B. Deskripsi Pelaksanan Per Siklus Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Siklus 1 dilaksanakan pada hari senin, 3 Mei 2010 dengan waktu pelaksanaan 2 jam pelajaran (2x40 menit). 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan (Planning) Dalam siklus I rencana pembelajaran yang dilakukan adalah melakukan appersepsi dan
pre test untuk siswa sebagai penjajagan
kemampuan siswa (soal latihan terlampir) mata pelajaran Fiqh dengan materi Infaq dan Sedekah. Setelah itu, masuk pada kegiatan inti yaitu dengan membagikan materi tentang
Infaq dan Sedekah.
Materi
disajikan semenarik mungkin dilengkapi dengan gambar-gambar, kemudian siswa diberi waktu kurang lebih sepuluh menit untuk membaca. Setelah itu guru membagikan kartu Indeks kepada setiap siswa, masing-masing siswa harus menuliskan nomor absensi dan
49
50 membuat satu soal mengenai materi tersebut. Kemudian kartu indeks tersebut dikumpulkan dan dibagi secara acak untuk dicari jawabannya, dengan himbauan setiap siswa tidak diperkenankan memegang soalnya sendiri. Langkah selanjutnya guru menunjuk siswa untuk membacakan soal dan jawabannya secara acak disesuaikan dengan tanggal, bulan maupun tahun agar suasana kelas tetap hidup dan komunikatif. Hal ini dilakukan sampai akhir dan siswa lain diberi kesempatan untuk menambahkannya dengan dibantu oleh guru. Dengan demikian setiap siswa berkesempatan untuk berbicara dan menanggapi jawaban temannya sehingga keberanian untuk berbicara tidak hanya didominasi oleh siswa yang pandai saja. Untuk menambah semangat siswa dalam belajar guru membagikan reward atau doorprice didalam pembelajaran bagi mereka yang aktif dan mempunyai keberanian lebih. Sebagai bagian penutupnya guru memberikan kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi. Pembelajaran ini diakhiri dengan dilakukannya post test untuk mengetahui prestasi siswa sesudah pelaksanaan tindakan kelas dan siswa diberi tugas membaca untuk persiapan materi dipertemuan berikutnya. Setelah mengetahui hasilnya, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran. Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah : 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari senin tanggal 3 Mei 2010
50
51 2) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas (RPP terlampir). 3) Menyiapkan alat peraga. 4) Membuat instrumen penelitian : a) Lembar observasi
kegiatan
guru
dan
siswa
yaitu
untuk
mengumpulkan data tentang proses berlangsungnya pembelajaran, perhatian, serta keaktifan siswa yang terdapat dalam pedoman pengamatan yang diisi oleh guru mata pelajaran Fiqih kelas VIII C. b) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata pelajaran Fiqih materi Infaq dan Sedekah.(terlampir). 5) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas. 6) Guru/peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran Fiqih untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan
tindakan
yang
dilakukan
peneliti
untuk
meningkatkan prestasi pelajaran Fiqih pada materi Infaq dan Sedekah bagi siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah adalah sebagai berikut: 1) Pra pembelajaran a) Menyiapkan bahan pembelajaran berupa materi yang berkenaan dengan pengertian, ketentuan-ketentuan,dll. mengenai Infaq dan Sedekah.
51
52 b) Menyiapkan
card
kosong
untuk
menuliskan
pertanyaan-
pertanyaan siswa. 2) Kegiatan awal a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama-sama. b) Presensi c) Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran. d) Melaksanakan pre test dengan cara siswa menjawab pertanyaanpertanyaan tertulis yang disediakan oleh guru. 3) Kegiatan inti a) Guru membagikan materi bacaan tentang Infaq dan Sedekah, kemudian memberi kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh menit. b) Guru membagikan card kepada masing-masing siswa untuk membuat sebuah pertanyaan yang sebelumnya dituliskan nomor absen. Pertanyaan tersebut dapat diambil dari appersepsi guru, materi bacaan, maupun dari pengalaman pribadi siswa yang masih berkaitan dengan materi yang dibahas. c) Guru meminta siswa untuk berdiri dan saling bertukar card yang berisi pertanyaan kepada temannya dengan cara digeser sesuai hitungan. Ditekankan setiap siswa tidak memegang pertanyaannya sendiri.
52
53 d) Guru menunjuk kepada satu per satu siswa untuk membacakan pertanyaan serta menjawabnya secara acak sesuai tanggal, bulan, tahun, dll. dan meminta yang lain untuk melengkapi dan menanggapinya. e) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan materi dari jawaban siswa. 4) Kegiatan Akhir a) Guru membagikan soal post test untuk mengetahui hasil dari pembelajaran tadi. b) Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah bersama dan diakhiri salam. c. Pengamatan (Observasing) Selama proses pembelajaran, guru melakukan pengamatan pada siswa dan pengamatan diri yaitu mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan
berlangsung.
Untuk
mengurangi
subyektifitas
maka
pengamatan penelitian dengan meminta tolong pada guru lain untuk mengamati
yaitu
guru
mata
pelajaran
Fiqih.
observasi/pengamatan ini menggunakan lembar pengamatan skala penilaian sebagai berikut: K = kurang = 41-60 C = cukup
= 61-80
B = baik
= 81-100
53
Dalam dengan
54 Adapun lembar pengamatan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No.
Kemampuan Guru
1
Perencanaan Pembelajaran Membuka Pelajaran
2.
3 4
5
Menyajikan Materi Ajar Menggunakan Media Pembelajaran
Ketepatan Penerapan Metode
6
Pengelolaan Kelas
7
Penguasaan Materi Ajar Sikap dan Kemampuan Berbahasa
8
9
10
Pelaksanakan Evaluasi Pembelajaran Menutup Pelajaran
Indikator 1. Membuat RPP 2. Membuat media sesuai dengan metode 1. Mempersiapkan siswa a. Do‟a pembuka b. Presensi 2. Melalui pelajaran a. Melakukan appersepsi b. Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas Menyajikan materi sesuai RPP 1.penggunaan media lancar 2.Media digunakan secara tepat, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3. Penggunaan media memperjelas penyampaian materi. 1.Metode yang dipilih mendukung keberhasilan PBM. 2.Metode yang dipilih efektif dan efisien. 3.Penggunaan metode sesuai dengan situasi dan kondisi siswa/kelas. 1. Memberi petunjuk dan penjelasan 2. Berbicara sopan, wajar dan jelas 3. Memberi penguatan jawaban yang benar 1. Materi diajarkan tepat waktu 2. Materi diajarkan sesuai tujuan 1.Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar 2.Intonasi suara dilakukan dengan tepat sesuai situasi dan kondisi. 3.Posisi saat berbicara menghadap ke seluruh siswa. 1.Memberi pertanyaan secara lisan 2. Melakukan pre test 3. Melakukan post test 1. Memberi penguatan terhadap materi yang sudah disampaikan/kesimpulan
54
Skala Penilaian K C B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
55 2) Lembar Pengamatan Siswa Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Penilaiaan No
Aspek penilaian
Catatan
K
C
B
1
Perhatian Siswa
√
-
-
2.
Keaktifan Siswa
-
√
-
Masih terdapat siswa yang berbicara sendiri -
Tabel 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Siklus I No
Aspek yang Diamati
1
Pengembangan kegiatan belajar mengajar
2
Ketepatan mengelola waktu Pengelolaan kelas
3
4
6
Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menggunakan media pembelajaran Penguasaan materi
7
Ketepatan metode
8
Berbahasa dan menulis di papan tulis
9
Perhatian Siswa
10
Kelancaran menjawab pertanyaan
5
Hal-hal yang Mendukung Guru mempunyai inovasi dalam menyampaikan materi -
Post test berjalan lancar Menarik, berwarna-warni dan beraneka macam bentuk Guru dapat menyampaikan dengan baik, terarah sesuai tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran Menarik, sesuai dengan usia anak Bahasa dengan baik dan benar, serta intonasinya tepat Siswa antusias dalam pembelajaran Semua soal dcapat dijawab dengan benar
Masalah yang Muncul -
Pengelolaan waktu kurang optimal Kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara sendiri -
Belum tertib Masih menggunakan sapaan anda Suara yang kurang keras dan lantang
d. Refleksi ( Reflecting) Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran, dan hasil perbandingan
55
56 antara hasil nilai post test dengan nilai pre test. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus pertama ini,
peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Pengelolaan waktu kurang optimal 2) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara sendiri 3) Siswa belum terlatih berbicara dengan keras di hadapan temantemannya 4) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu metode everyone is a teacher here 5) Hasil dari tes formatif siklus I belum sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah : 1) Guru memberikan tugas membaca untuk pertemuan siklus II, guna menunjang penguasaan materi 2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 3) Guru lebih terampil mengelola kelas. 4) Pemilihan, dan pemanfaatan alat peraga dengan tepat. 5) Proses pembelajaran dilakukan dengan metode everyone is a teacher here yaitu dengan pembagian materi dan kartu indeks, namun dibentuk berkelompok untuk meminimalisir keramaiaan sehingga perhatian siswa lebih fokus terutama pada kelompoknya.
56
57 6) Instruksi diperjelas sehingga dapat dipahami semua siswa 7) Skenario pembelajaran diperbaiki sehingga pemanfaatan waktu lebih terencana dan maksimal. 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari senin tanggal 10 Mei 2010 2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus I 3) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran yaitu: a) Siswa dapat menjelaskan pengertian Wakaf b) Siswa dapat menjelaskan rukun-rukun Wakaf c) Siswa dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan wakaf 4) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan di siklus I (RPP terlampir). 5) Menyiapkan alat pembelajaran, meliputi : a) Buku sumber: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan judul Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk kelas VIII.
57
58 b) Materi dibuat bergambar semenarik mungkin dalam Microsoft Office Powerpoint c) Card berupa pertanyaan dan jawaban 6) Membuat instrumen penelitian : a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan keaktifan siswa b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang ketepatan guru dalam menggunakan metode everyone is a teacher here c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada materi Wakaf.(Soal terlampir) 7) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas. 8) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II pada hakekatnya sama dengan tindakan siklus I. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasaran tindakan
adalah peningkatan prestasi belajar
melalui perbaikan pada penggunaan metode dengan mempersempit lingkup pembelajaran dan penyediaan card pertanyaan dan jawabannya disediakan
oleh
guru,
kemudian
58
siswa
menggabungkan
serta
59 mempresentasikannya. Target persentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 50 % menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Pra Pembelajaran Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran dan card 2) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan membaca basmalah bersama b) Presensi c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran serta pemberian doorprice. d) Melaksanakan pre test soal dibacakan guru sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif. 3) Kegiatan Inti a) Guru membagikan materi bacaan tentang materi Wakaf untuk dibaca dan dipahami b) Guru mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok sesuai dengan hitungan dan menentukan ketua kelompoknya c) Guru membagikan card yang sebagian berisi pertanyaan dan jawaban, siswa mencari jawaban atas pertanyaannya kemudian menempelkan pada kertas yang telah disediakan guru
59
60 d) Siswa mempresentasikan pertanyaan dan jawaban masing-masing dalam kelompoknya e) Guru meminta ketua kelompok untuk menempelkan hasil kerja kelompoknya di papan tulis dan dibacakan secara keseluruhan 4) Kegiatan Akhir a) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan materi yang telah dipelajari b) Guru membagikan soal post test (soal terlampir) c) Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan salam. c. Pengamatan Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar pengamatan dengan skala penilaiannya sebagai berikut : K = kurang = 41-60 C = cukup
= 61-80
B = baik
= 81-10
1) Lembar Pengamatan Guru Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No. 1 2.
Kemampuan Guru Perencanaan Pembelajaran Membuka Pelajaran
Indikator 1. Membuat RPP 2. Membuat media sesuai dengan metode 1. Mempersiapkan siswa a.Do‟a pembuka b.Presensi 4. Melalui pelajaran a.Melakukan appersepsi b.Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas
60
Skala Penilaian K C B √ √ √ √ √ √ √
61
No.
Kemampuan Guru
3
Menyajikan Materi Ajar Menggunakan Media Pembelajaran
4
5
Ketepatan Penerapan Metode
6
Pengelolaan Kelas
7
Penguasaan Materi Ajar Sikap dan Kemampuan Berbahasa
8
9
Pelaksanakan Evaluasi Pembelajaran Menutup Pelajaran
10
Skala Penilaian K C B √
Indikator Menyajikan materi sesuai RPP
√
1.penggunaan media lancar 2.Media digunakan secara tepat, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3. Penggunaan media memperjelas penyampaian materi. 1.Metode yang dipilih mendukung keberhasilan PBM. 2.Metode yang dipilih efektif dan efisien. 3.Penggunaan metode sesuai dengan situasi dan kondisi siswa/kelas. 1.Memberi petunjuk dan penjelasan 2.Berbicara sopan, wajar dan jelas 3. Memberi penguatan jawaban yang benar 1. Materi diajarkan tepat waktu 2. Materi diajarkan sesuai tujuan 1.Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar 2.Intonasi suara dilakukan dengan tepat sesuai situasi dan kondisi. 3.Posisi saat berbicara menghadap ke seluruh siswa. 1. memeberi pertanyaan secara lisan 2. Melakukan pre test 3. Melakukan post test 1. Memberi penguatan terhadap materi yang sudah disampaikan/kesimpulan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2) Lembar Pengamatan Siswa Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Penilaiaan No
Aspek penilaian
1 2.
Catatan
Perhatian Siswa
K -
C -
B √
Keaktifan Siswa
-
√
-
61
Adanya siswa yang menggantungkan kelompoknya
62 Tabel 3.8 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II No
Aspek yang Diamati
1
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar Ketepatan mengelola waktu Pengelolaan kelas Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menggunakan media
2 3 4 5
pembelajaran 6
Penguasaan materi
7
Ketepatan metode
8
Berbahasa dan menulis di papan tulis
9
Perhatian Siswa
Masalah yang Muncul -
Hal-hal yang Mendukung Guru mempunyai inovasi dalam menyampaikan materi Suasana kelas kondusif Pre test dan Post test berjalan lancar dan terdapat peningkatan Alat peraga cukup maksimal karena mengharuskan siswa untuk aktif Guru dapat menyampaikan dengan baik, terarah sesuai tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran Menarik, sesuai dengan usia anak Bahasa dengan baik dan benar, intonasinya tepat, tulisan arab jelas Siswa antusias dalam pembelajaran
Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan Adanya siswa yang menggantungkan teman sekelompoknya -
Persentasi suara kurang keras -
-
d. Refleksi (Reflecting) Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
menilai
seluruh
kegiatan
pembelajaran dengan penerapan metode everyone is a teacher here dalam pemanfaatan media dan alat peraga serta proses pembelajaran, lebih konkretnya
untuk mengetahui seberapa besar
persentase
perubahan prestasi mata pelajaran Fiqih materi Wakaf pada siklus II diperlukan adanya refleksi akan tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil dari siklus II ini sudah menunjukkan adanya perubahan, bertambahnya motivasi siswa untuk mempelajari mata pelajaran Fiqih.
62
63 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran
pada siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan 2) Keaktifan
siswa
belum
maksimal,
karena
masih
ada
yang
manggantungkan kelompoknya 3) Kurangnya pengerasan suara ketika persentasi, sehingga belum bisa jelas didengar oleh semua siswa Berdasarkan hasil di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus ke III adalah : 1) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 2) Pemilihan dan pembuatan card lebih variatif lagi, dan tugas dibentuk per individu agar semua siswa dapat aktif 3) Dalam proses pembelajaran guru selalu memacu agar siswa terlatih berbicara dengan baik dan keras dihadapan teman-temannya. 5. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III a. Perencanaaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari senin tanggal 24 Mei 2010 2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus II
63
64 3) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan di siklus II (RPP terlampir). 4) Menyiapkan alat peraga dan pendukung pembelajaran a) Card sebagian berupa pertanyaan dan jawaban agar saling mencari pasangan kemudian mempersentasikan b) Hadiah bagi yang memperoleh nilai tertinggi pada pre test dan post test siklus I dan II 5) Membuat instrumen penelitian : a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan keaktifannya disertai dengan catatancatatan b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang ketepatan guru dalam menggunakan metode everyone is a teacher here c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata pelajaran Fiqih materi Hadiah dan Hibah (soal terlampir). 6) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui
hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas. 7) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran.
64
65 b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus III pada hakekatnya sama dengan tindakan siklus II. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasaran tindakan adalah meningkatkan prestasi siswa dengan perbaikan penerapan metode agar siswa benar-benar berperan aktif. Target persentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 50% menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Pra Pembelajaran Menyiapkan materi tentang Hadiah dan Hibah serta alat pembelajaran berupa card 2) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan basmalah bersama b) Presensi c) Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran. d) Guru memberikan hadiah pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi pada siklus I dan II e) Melaksanakan pre test dengan membagikan lembar soal dan jawaban
65
66 3) Kegiatan Inti a) Guru membagikan materi bacaan tentang Hadiah dan Hibah, kemudian siswa diberi kesempatan untuk membacanya b) Guru membagikan card pada setiap siswa yang soal serta jawabannya telah disediakan guru agar waktu lebih efisien c) Guru memberikan intruksi penggunaan card tersebut, yaitu setiap siswa mencari pertanyaan ataupun jawaban yang terdapat dalam card. Setelah itu setiap pasangan menempelkan pertanyaan dan jawabannya di papan tulis secara berdampingan diikuti oleh semua siswa d) Guru meminta setiap pasangan dengan bergantian secara acak untuk mempresentasikan hasil pencariaannya dan ditanggapi siswa yang lain sampai selesai 4) Kegiatan Akhir a) Guru memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang ada b) Guru membagikan lembar soal dan jawaban post test c) Pembelajaran ditutup dengan pemberian kesan pesan serta do‟a bersama dan salam. c. Pengamatan Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar pengamatan dengan skala penilaiannya sebagai berikut :
66
67 K = kurang = 41-60 C = cukup
= 61-80
B = baik
= 81-100
1) Lembar Pengamatan Guru Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III
No.
Kemampuan Guru
1
Perencanaan Pembelajaran Membuka Pelajaran
2.
3 4
5
6
7 8
9
10
Menyajikan Materi Ajar Menggunakan Media Pembelajaran
Ketepatan Penerapan Metode
Pengelolaan Kelas
Penguasaan Materi Ajar Sikap dan Kemampuan Berbahasa
Pelaksanakan Evaluasi Pembelajaran Menutup Pelajaran
Indikator 1. Membuat RPP 2. Membuat media sesuai dengan metode 1. Mempersiapkan siswa a.Do‟a pembuka b.Presensi 6. Melalui pelajaran a.Melakukan appersepsi b.Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas Menyajikan materi sesuai RPP 1.penggunaan media lancar 2.Media digunakan secara tepat, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3. Penggunaan media memperjelas penyampaian materi. 1.Metode yang dipilih mendukung keberhasilan PBM. 2.Metode yang dipilih efektif dan efisien. 3.Penggunaan metode sesuai dengan situasi dan kondisi siswa/kelas. 1.Memberi petunjuk dan penjelasan 2.Berbicara sopan, wajar dan jelas 3. Memberi penguatan jawaban yang benar 1. Materi diajarkan tepat waktu 2. Materi diajarkan sesuai tujuan 1.Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar 2.Intonasi suara dilakukan dengan tepat sesuai situasi dan kondisi. 3.Posisi saat berbicara menghadap ke seluruh siswa. 1. Memberi pertanyaan secara lisan 2. Melakukan pre test 3. Melakukan post test 1. Memberi penguatan terhadap materi yang sudah disampaikan/kesimpulan
67
Skala Penilaian K C B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
68 2) Lembar Pengamatan Siswa Tabel 3.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Penilaiaan No
Aspek penilaian
1 2.
Catatan
Perhatian Siswa
K -
C -
B √
-
Keaktifan Siswa
-
-
√
-
3) Lembar Hasil Pengamatan Tabel 3.11 Lembar Hasil Pengamatan Siklus III No
Aspek yang Diamati
Hal-hal yang Mendukung
1
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar Ketepatan mengelola waktu Pengelolaan kelas Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menggunakan media
Guru mempunyai inovasi dalam menyampaikan materi
2 3 4 5
pembelajaran 6
Penguasaan materi
7
Ketepatan metode
8
Berbahasa dan menulis di papan tulis
9
Perhatian Siswa
Suasana kelas kondusif Post test berjalan lancar Alat peraga maksimal karena siswa sudah berperan aktif, Chart menarik. Guru dapat menyampaikan dengan baik, terarah sesuai tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran Menarik, sesuai dengan usia anak Bahasa dengan baik dan benar, intonasinya tepat, tulisan arab jelas Siswa antusias dalam pembelajaran
Masalah yang Muncul -
Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan Siswa ada yang belum jelas sehingga pemilihan pasangannya keliru -
-
-
d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus III ini, banyak peningkatan kebaikan dibanding pada siklus II dengan didapatkan pengelolaan waktu sudah maksimal dan efisien, 68
69 media lebih menarik menuntut siswa untuk lebih aktif, serta prestasi belajar siswa lebih meningkat. Hanya saja, masih ada satu siswa yang belum memenuhi di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Pada siklus III didapatkan bahwa metode everyone is a teacher here tepat digunakan pada pelajaran Fiqih khususnya pada materi Infaq, Sedekah, Wakaf, Hadiah dan Hibah. Pada siklus III semua siswa telah berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode everyone is a teacher here ini. Prestasi siswa pada materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terjadi peningkatan dilihat dari indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran selesai.
69
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan pada siswa dan pengamatan diri yaitu mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung baik aktivitas siswa dan aktivitas guru sendiri dengan ditulis pada lembar pengamatan siswa dan guru. Untuk mengurangi kesubyektifan maka pengamatan penelitian dengan meminta bantuan pada guru lain untuk mengamati, yaitu guru mata pelajaran Fiqih kelas VIII C. Dalam observasi/pengamatan terhadap guru dengan bantuan guru lain, menggunakan lembar pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan siswa, guru serta hasil perbandingan antara hasil nilai pre test dengan nilai post test. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: a.
Pengelolaan waktu kurang optimal
b.
Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara sendiri
c.
Siswa belum terlatih berbicara dengan keras di hadapan temantemannya
70 70
71 d.
Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu metode everyone is a teacher here
e.
Hasil dari tes formatif siklus I belum sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan
perbaiki pada siklus ke dua adalah : 1) Guru memberikan tugas membaca untuk pertemuan siklus II, guna menunjang penguasaan materi 2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 3) Guru lebih terampil mengelola kelas. 4) Pemilihan, dan pemanfaatan alat peraga dengan tepat. 5) Proses pembelajaran dilakukan dengan metode everyone is a teacher here yaitu dengan pembagian materi dan kartu indeks, namun dibentuk berkelompok untuk meminimalisir keramaiaan sehingga perhatian siswa lebih fokus terutama pada kelompoknya. 6) Instruksi diperjelas sehingga dapat dipahami semua siswa 7) Skenario pembelajaran diperbaiki sehingga pemanfaatan waktu lebih terencana dan maksimal. Adapun nilai pre test dan nilai post test siswa dalam siklus I adalah sebagai berikut :
71
72 Tabel 4.1 Nilai Siswa pada Siklus I
No.
Nama
1. Ahmad Alifudin 2. Akbar Wicaksono 3. Andan Heri Feriyanda 4. Anugrah Damara G.R 5. Aryana Wahyu Safrita 6. Christian Selja B. 7. Didik Yuni Setyawan 8. Edi Suprapto 9. Eka Wati 10. Fadilah Fateyah 11. Fiqi Bagus Setiawan 12. Hana Septiani 13. Heri Ahmad Saputro 14. Heru Purwanto 15. Muhammad Nur Kholis 16. Mulyani 17. Nina Setiyowati 18. Nugroeho Dwi N. 19. Nur Lailantai 20. Nurul Nuraini 21. Nurul Zanah 22. Puguh Ariyanto 23. Rizki Sulistyawati 24. Rizza Jazid Fadholi 25. Rudi Pratama 26. Sariyati 27. Septiana Dwi A 28. Titisan Panji Pratama 29. Wahyu Sulistyo 30. Wildan Sara Sinta 31. Yudha Septiyanto 32. Amalia Rizkityafirin Jumlah Nilai Rata-rata
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
10 30 20 10 40 30 20 20 10 50 30 40 30 20 40 40 10 10 30 70 10 20 10 10 20 50 30 10 20 20 30 40 830 25,9
50 70 60 60 70 70 40 50 70 90 70 90 50 60 80 70 80 80 90 90 70 70 90 70 70 90 70 60 60 70 60 50 2220 69,4
Hasil observasi siswa menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode everyone is a teacher here pada mata pelajaran Fiqih 72
73 materi Infaq dan Sedekah, hal ini sebagai bukti adanya pengaruh tidaknya metode everyone is a teacher here terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan observasi diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.2 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus I No.
Aspek Penilaian
1.
Perhatian Siswa
2.
Keaktifan Siswa
Skala Penilaian Kurang
Cukup
Baik
√
√
Perhatian siswa pada siklus pertama ini dinilai masih tergolong kurang, masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebelahnya, namun keaktifan siswa dinilai cukup hal ini terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah terlihat aktif mengerjakan apa yang diinstruksikan guru. 2. Siklus II Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
menilai
seluruh
kegiatan
pembelajaran dengan penerapan metode everyone is a teacher here dalam pemanfaatan media dan alat peraga serta proses pembelajaran yang didalamnya menggunakan pendekatan individual dan klasikal, lebih konkretnya
untuk mengetahui seberapa besar
persentase perubahan
prestasi belajar siswa pada siklus II diperlukan adanya refleksi akan tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil dari siklus II ini sudah menunjukkan adanya perubahan, bertambahnya prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan gemar belajar ilmu Fiqih.
73
74 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan 2) Keaktifan
siswa
belum
maksimal,
karena
masih
ada
yang
manggantungkan kelompoknya 3) Kurangnya pengerasan suara ketika persentasi, sehingga belum bisa jelas didengar oleh semua siswa Berdasarkan hasil di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus ke III adalah: 1) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 2) Pemilihan dan pembuatan card lebih variatif lagi, dan tugas dibentuk per individu agar semua siswa dapat aktif 3) Dalam proses pembelajaran guru selalu memacu agar siswa terlatih berbicara dengan baik dan keras dihadapan teman-temannya. Adapun nilai pre test dan nilai post test siswa dalam siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Nilai Siswa pada Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Ahmad Alifudin Akbar Wicaksono Andan Heri Feriyanda Anugrah Damara G.R Aryana Wahyu Safrita Christian Selja B. Didik Yuni Setyawan Edi Suprapto 74
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
30 40 50 50 50 60 40 40
100 80 70 60 100 90 70 90
75
No.
Nama
9. Eka Wati 10. Fadilah Fateyah 11. Fiqi Bagus Setiawan 12. Hana Septiani 13. Heri Ahmad Saputro 14. Heru Purwanto 15. Muhammad Nur Kholis 16. Mulyani 17. Nina Setiyowati 18. Nugroeho Dwi N. 19. Nur Lailantai 20. Nurul Nuraini 21. Nurul Zanah 22. Puguh Ariyanto 23. Rizki Sulistyawati 24. Rizza Jazid Fadholi 25. Rudi Pratama 26. Sariyati 27. Septiana Dwi A 28. Titisan Panji Pratama 29. Wahyu Sulistyo 30. Wildan Sara Sinta 31. Yudha Septiyanto 32. Amalia Rizkityafirin Jumlah Nilai Rata-rata
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
30 50 50 60 40 60 70 60 30 50 60 50 40 40 30 30 70 60 40 40 40 40 30 60 1490 46,6
60 90 100 90 70 80 80 90 100 70 90 90 100 100 70 70 80 100 90 80 60 90 90 80 2680 83,8
Hasil observasi siswa menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode everyone is a teacher here pada mata pelajaran Fiqih materi Wakaf. Hal ini sebagai bukti adanya pengaruh tidaknya metode everyone is a teacher here terhadap meningkatnya prestasi anak dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi diperoleh data sebagai berikut :
75
76 Tabel 4.4 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus II No.
Skala Penilaian
Aspek Penilaian
1.
Perhatian Siswa
2.
Keaktifan Siswa
Kurang
Cukup
Baik
√ √
Hasil observasi siswa pada siklus kedua ini dinilai cukup bagus, siswa sudah mulai faham dengan metode everyone is a teacher here. Hal ini sebagaimana terlihat dalam tabel perhatian dan keaktifan siswa, di dalamnya menunjukkan bahwa perhatian siswa cukup bagus dan keaktifan siswa dinilai lebih baik dari siklus pertama karena siswa mulai mudah dikondisikan. 3. Siklus III Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran baik siswa maupun guru pada siklus III ini, terjadi peningkatan yang cukup bagus, hambatan atau permasalahan yang muncul pada siklus I dan II sudah tidak terlihat pada siklus III ini, tetapi masih ada beberapa yang perlu ditingkatkan yaitu : a. Alat peraga dapat dibuat lebih bervariasi lagi supaya siswa lebih tertarik dalam pembelajaran. b. Pembiasaan berpendapat pada siswa, agar persentasi berjalan maksimal c. Ketegasan guru dalam mengelola kelas d. Pemberian hadiah pada siswa yang berprestasi, yaitu bagi siswa yang prestasinya bagus sebagai motivasi bagi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar dan dapat menyukai pelajarannya 76
77 Adapun hasil pre test dan post test pada siklus III adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Nilai Siswa pada Siklus III
No.
Nama
1. Ahmad Alifudin 2. Akbar Wicaksono 3. Andan Heri Feriyanda 4. Anugrah Damara G.R 5. Aryana Wahyu Safrita 6. Christian Selja B. 7. Didik Yuni Setyawan 8. Edi Suprapto 9. Eka Wati 10. Fadilah Fateyah 11. Fiqi Bagus Setiawan 12. Hana Septiani 13. Heri Ahmad Saputro 14. Heru Purwanto 15. Muhammad Nur Kholis 16. Mulyani 17. Nina Setiyowati 18. Nugroeho Dwi N. 19. Nur Lailantai 20. Nurul Nuraini 21. Nurul Zanah 22. Puguh Ariyanto 23. Rizki Sulistyawati 24. Rizza Jazid Fadholi 25. Rudi Pratama 26. Sariyati 27. Septiana Dwi A 28. Titisan Panji Pratama 29. Wahyu Sulistyo 30. Wildan Sara Sinta 31. Yudha Septiyanto 32. Amalia Rizkityafirin Jumlah Nilai Rata-rata
77
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
50 70 50 70 80 60 70 60 60 70 60 40 60 80 60 70 60 60 70 60 70 60 30 50 70 80 80 40 70 70 30 70 1980 61,9
80 90 80 80 90 90 100 100 80 90 90 70 100 90 90 100 100 80 90 80 90 80 60 90 80 100 90 80 80 90 70 90 2770 86,6
78 Hasil observasi siswa menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode everyone is a teacher here pada mata pelajaran Fiqih materi Hadiah dan Hibah, hal ini sebagai bukti adanya pengaruh tidaknya metode everyone is a teacher here terhadap prestasi anak dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6 Perhatian dan Keaktifan Siswa pada Siklus III No.
Skala Penilaian
Aspek Penilaian
Kurang
Cukup
Baik
1.
Perhatian Siswa
-
-
√
2.
Keaktifan Siswa
-
-
√
Hasil observasi siswa pada siklus ketiga ini dinilai baik, siswa sudah banyak faham dengan metode everyone is a teacher here. Hal ini sebagaimana terlihat dalam tabel perhatian dan keaktifan siswa, di dalamnya menunjukkan bahwa perhatian siswa lebih baik dan keaktifan siswa dinilai lebih baik lagi dari siklus pertama dan kedua. Artinya, perhatian serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus ketiga ini lebih meningkat dari sebelumnya.
B. Pembahasan 1. Siklus I Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ini dapat diketahui kemampuan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa adanya kenaikan
78
79 antara nilai pre test dan post test serta kenaikan pada tiap siklusnya. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.7 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I dan Pembahasannya
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama Siswa Ahmad Alifudin Akbar Wicaksono Andan Heri Feriyanda Anugrah Damara G.R Aryana Wahyu Safrita Christian Selja B. Didik Yuni Setyawan Edi Suprapto Eka Wati Fadilah Fateyah Fiqi Bagus Setiawan Hana Septiani Heri Ahmad Saputro Heru Purwanto Muhammad Nur Kholis Mulyani Nina Setiyowati Nugroeho Dwi N. Nur Lailantai Nurul Nuraini Nurul Zanah Puguh Ariyanto Rizki Sulistyawati Rizza Jazid Fadholi Rudi Pratama Sariyati Septiana Dwi A Titisan Panji Pratama Wahyu Sulistyo Wildan Sara Sinta Yudha Septiyanto Amalia Rizkityafirin Jumlah
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Nilai Beda (D)
10 30 20 10 40 30 20 20 10 50 30 40 30 20 40 40 10 10 30 70 10 20 10 10 20 50 30 10 20 20 30 40 Σ 830
50 70 60 60 70 70 40 50 70 90 70 90 50 60 80 70 80 80 90 90 70 70 90 70 70 90 70 60 60 70 60 50 Σ 2220
-40 -40 -40 -50 -30 -40 -20 -30 -60 -40 -40 -50 -20 -40 -40 -30 -70 -70 -60 -20 -60 -50 -80 -60 -50 -40 -40 -50 -40 -50 -30 -10
Rerata D = -1390:32=43,4 D t 2 D 2 D N N N 1 79
Σ -1390
Beda Kuadrat D² +1600 +1600 +1600 +2500 +900 +1600 +400 +900 +3600 +1600 +1600 +2500 +400 +1600 +1600 +900 +4900 +4900 +3600 +400 +3600 +2500 +6400 +3600 +2500 +1600 +1600 +2500 +1600 +2500 +900 +100 Σ 68100
80
43,4
t
68100
13902
32 3232 1
43,4
t
68100
1932100
32 3231
t
t
t
t
43,4 68100 60378 ,1 992 43,4 7721 ,9 992
43,4 7,78 43,4 2,79
t 15,6 Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 15,6, kemudian t tabel dengan db = N-1 maka N = 31; taraf signifikansi 5 % t tabel = 2,042. Berdasarkan hal tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebagai berikut :
80
81 Tabel 4.8 Nilai Siswa dalam bentuk persentase pada Siklus I
Interval Nilai
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
0 – 14 15 – 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 100 Jumlah
Pre Test 9 8 7 5 2 1 32
Nilai Persentase Post Test (%) 28,125 25 21,875 15,625 1 6,25 4 6 3,125 12 3 6 100 32
Persentase (%) 3,125 12,5 18,75 37,5 9,375 18,75 100
Dari nilai pre test diketahui bahwa hanya 1 siswa yang telah tuntas, masih ada 31 siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Setelah diadakan pembelajaran siswa yang tuntas sebanyak 21 orang. Jadi, pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 65,625% dari nilai pre test siklus I. Rata-rata kelas pre test adalah 25,9 sedangkan untuk post test-nya adalah 69,4. Jadi, peningkatan nilai pada siklus I adalah dari nilai pre test dan post test yaitu sebesar 43,5. Dalam siklus I ini siswa yang belum tuntas mencapai 11 siswa, akan tetapi dibandingkan dengan nilai pre test, pada siklus ini sudah terjadi peningkatan, meskipun belum memenuhi kriteria ketuntasan yang baik yaitu sebesar 75 % dari semua siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah. 2. Siklus II Dalam siklus ini dari aspek guru juga mengalami peningkatan. Lembar observasi kegiatan guru diketahui bahwa guru dalam memberikan 81
82 instruksi dan mengatur presentasi siswa telah baik. Ketepatan dalam mengorganisir waktu dan kontrol terhadap suasana di kelas juga dalam kategori cukup baik. Tabel 4.9 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II dan Pembahasannya No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Ahmad Alifudin Akbar Wicaksono Andan Heri Feriyanda Anugrah Damara G.R Aryana Wahyu Safrita Christian Selja B. Didik Yuni Setyawan Edi Suprapto Eka Wati Fadilah Fateyah Fiqi Bagus Setiawan Hana Septiani Heri Ahmad Saputro Heru Purwanto Muhammad Nur Kholis Mulyani Nina Setiyowati Nugroeho Dwi N. Nur Lailantai Nurul Nuraini Nurul Zanah Puguh Ariyanto Rizki Sulistyawati Rizza Jazid Fadholi Rudi Pratama Sariyati Septiana Dwi A Titisan Panji Pratama Wahyu Sulistyo Wildan Sara Sinta Yudha Septiyanto Amalia Rizkityafirin Jumlah
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nilai Pre Test 30 40 50 50 50 60 40 40 30 50 50 60 40 60 70
Nilai Post Test 100 80 70 60 100 90 70 90 60 90 100 90 70 80 80
Nilai Beda (D) -70 -40 -20 -10 -50 -30 -30 -50 -30 -40 -50 -30 -30 -20 -10
Beda Kuadrat D² +4900 +1600 +400 +100 +2500 +900 +900 +2500 +900 +1600 +2500 +900 +900 +400 +100
60 30 50 60 50 40 40 30 30 70 60 40 40 40 40 30 60 Σ 1490
90 100 70 90 90 100 100 70 70 80 100 90 80 60 90 90 80 Σ 2680
-30 -70 -20 -30 -40 -60 -60 -40 -40 -10 -40 -50 -40 -20 -50 -60 -20
+900 +4900 +400 +900 +1600 +3600 +3600 +1600 +1600 +100 +1600 +2500 +1600 +400 +2500 +3600 +400 Σ52900
Rerata D = -1190:32=37,2
82
Σ-1190
83
D
t D
2 D
2
N N N 1
37,2
t
52900
11902
32 3232 1
37,2
t
52900
1416100
32 3231
t
t
t
t
37 ,2 52900 44253 ,1 992 37 ,2 8646 ,9 992
37 ,2 8,72 37 ,2 2,95
t 12,6
Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 12,6, kemudian t tabel dengan db = N-1 maka N = 31; taraf signifikansi 5 % t tabel = 2,042. Berdasarkan hal tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel.
83
84 Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebagai berikut : Tabel 4.10 Nilai Siswa dalam bentuk persentase pada Siklus II
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Interval Nilai 0 – 14 15 – 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 100 Jumlah
Pre Test 6 10 7 7 2 32
Nilai Persentase Post Test (%) 18,75 31,25 21,875 21,875 3 6,25 6 6 17 100 32
Persentase (%) 9,375 18,75 18,75 53,125 100
Dari nilai pre test diketahui bahwa hanya 2 siswa (6,25%) yang telah tuntas, masih ada 30 siswa (93,75%) yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Setelah diadakan pembelajaran siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa (90,625%). Jadi, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 84,375% dari nilai pre test siklus II. Rata-rata kelas pre test adalah 46,6 sedangkan untuk post test-nya adalah 83,8. Jadi, peningkatan nilai pada siklus II adalah dari nilai pre test dan post test yaitu sebesar 37,2.
84
85 3. Siklus III Tabel 4.11 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III dan Pembahasannya
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama Siswa Ahmad Alifudin Akbar Wicaksono Andan Heri Feriyanda Anugrah Damara G.R Aryana Wahyu Safrita Christian Selja B. Didik Yuni Setyawan Edi Suprapto Eka Wati Fadilah Fateyah Fiqi Bagus Setiawan Hana Septiani Heri Ahmad Saputro Heru Purwanto Muhammad Nur Kholis Mulyani Nina Setiyowati Nugroeho Dwi N. Nur Lailantai Nurul Nuraini Nurul Zanah Puguh Ariyanto Rizki Sulistyawati Rizza Jazid Fadholi Rudi Pratama Sariyati Septiana Dwi A Titisan Panji Pratama Wahyu Sulistyo Wildan Sara Sinta Yudha Septiyanto Amalia Rizkityafirin Jumlah
Nilai Pre Test 50 70 50 70 80 60 70 60 60 70 60 40 60 80 60 70 60 60 70 60 70 60 30 50 70 80 80 40 70 70 30 70 Σ 1980
Rerata D = -790:32=24,7 D t 2 D 2 D N N N 1
85
Nilai Post Test 80 90 80 80 90 90 100 100 80 90 90 70 100 90 90 100 100 80 90 80 90 80 60 90 80 100 90 80 80 90 70 90 Σ 2770
Nilai Beda (D) -30 -20 -30 -10 -10 -30 -30 -40 -20 -20 -30 -30 -40 -10 -30 -30 -40 -20 -20 -20 -20 -20 -30 -40 -10 -20 -10 -40 -10 -20 -40 -20 Σ -790
Beda Kuadrat D² +900 +400 +900 +100 +100 +900 +900 +1600 +400 +400 +900 +900 +1600 +100 +900 +900 +1600 +400 +400 +400 +400 +400 +900 +1600 +100 +400 +100 +1600 +100 +400 +1600 +400 Σ 22700
86
t
24,7 2 790 22700
32 3232 1
24,7
t
22700
624100 32
3231 t
t
t
t
24 ,7 22700 19503 ,1 992 24 ,7 3196 ,9 992
24 ,7 3,22 24 ,7 1,79
t 13,8 Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 13,8, kemudian t tabel dengan db = N-1 maka N = 31; taraf signifikansi 5 % t tabel = 2,042. Berdasarkan hal tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebagai berikut :
86
87 Tabel 4.12 Nilai Siswa dalam bentuk persentase pada Siklus III
Interval Nilai
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
0 – 14 15 – 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 100 Jumlah
Pre Test 2 2 3 10 11 4 32
Nilai Persentase Post Test (%) 6,25 6,25 9,375 31,25 1 34,375 2 12,5 10 19 100 32
Persentase (%) 3,125 6,25 31,25 59,375 100
Nilai rata-rata pre test adalah 61,9 dan nilai post test adalah 86,6, Jadi kenaikan antara pre test dan post test adalah sebesar 24,7. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,125%. Dan siswa yang mendapatkan nilai di atas 65 sebanyak 31 siswa atau 96,875%. Artinya pada siklus III siswa yang tuntas mengalami peningkatan. Pada siklus III ketuntasan siswa lebih dari 75%. Berikut ini adalah tabel perkembangan hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test dan juga tabel hasil perhitungan t-tes yang diperoleh siswa pada siklus I, II, dan III. Tabel 4.13 Nilai Rata-rata Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I, II, dan III
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Pre Test
Post Test
Pre Test
Post Test
Pre Test
Post Test
25,9
69,4
46,6
83,8
61,9
86,6
87
88
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan t-tes Siklus I, II, dan III dalam Pembelajaran Fiqh melalui Metode Everyone Is A Teacher Here
Hasil t-Hitung Siklus I
Siklus II
Siklus III
15,6 > t-tabel
12,6 > t-tabel
13,8 > t-tabel
88
t-Tabel
db
2,042
N-1= 31
89 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di SMP Muhammadiyah Kota Salatiga, maka akan penulis sajikan kesimpulannya. Adapun kesimpulannya menunjukkan bahwa metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqh materi Infaq, Sedekah, Wakaf, Hadiah dan Hibah di kelas VIII C SMP Muhammadiyah Kota Salatiga tahun 2010. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada tiga tahapan yaitu siklus I, II dan III dengan menggunakan lembar soal pre test dan post test. Pada siklus I hasil perhitungan diperoleh t hitung = 15,6, siklus II t hitung = 12,6, dan siklus III t hitung = 13,8. Kemudian t tabel dengan db = N1 maka N = 31; taraf signifikansi 5 % t tabel = 2,042. Berdasarkan hal tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukkan bahwa metode everyone is a teacher here sangat efektif diterapkan pada mata pelajaran Fiqh materi Infaq, Sedekah, Wakaf, Hadiah dan Hibah.
89 89
90 B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti peroleh, maka terdapat beberapa saran, antara lain: 1. Bagi Guru a. Guru lebih selectif dalam memilih dan menerapkan metode yang sesuai dengan materi pelajaran. b. Guru harus terampil demi terlaksananya proses belajar mengajar serta dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. c. Guru selalu mensuport/membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya diri dalam berinteraksi dengan sesama siswa. d. Para guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. e. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pembelajaran Fiqh maupun mata pelajaran lain. 2. Bagi Siswa a. Siswa bisa lebih serius, aktif dan produktif dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Selalu berupaya untuk meningkatkan semangat belajarnya agar penguasaan materi yang diajarkan memperoleh out put lebih baik. c. Siswa berlatih untuk berani berbicara keras dihadapan guru dan temantemannya.
90
91 d. Berusaha untuk meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3. Bagi Sekolah a. Mengadakan survise kepada semua guru dalam mengajar. b. Sekolah memberikan sarana dan prasarana yang cukup memadai agar hasil belajar siswa bisa meningkat. c. Sekolah berperan aktif dengan mengikutsertakan guru dalam pelatihanpelatihan dan mengadakan studi banding di sekolah-sekolah yang dirasa lebih unggul, hal ini sebagai bekal keilmuan guru dalam perkembangan pembelajaran. d. Mendukung guru-guru untuk mengembangkan macam-macam model pembelajaran dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar siswa. e. Memotivasi guru untuk menulis karya ilmiah dengan salah satu cara melaksanakan penelitian tindakan kelas.
91
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers. Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Karya. Arikunto dan Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Asnawir dan Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta, Ciputat Pres. Daradjat, Zakiah dkk. 1995. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hanafi, Ahmad. 1970. Pengantar dan Sejarah Hukum Islam. Jakarta: NV Bulan Bintang. Hasbi, Asshiddieqy, Muhammad, Teungku. 1999. Pengantar ILmu Fiqh. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra. Mahjuddin. 1995. Dirosah Ilmu Bagian Ilmu Fiqh. Pasuruan: PT. garoeda Buana Indah. Mahmud, M, Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2008. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Yogyakarta: Mentari Pustaka. Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: C.V. Andi Ofsett. Nata, Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
2 Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, M, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remadja Karya. Sardiman A. M, 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sardiman A. M, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Silberman. 2004. Active learning 101 Cara Belajar Aktif. Bandung: Nusa Media dan Mansa Camp. Simanjuntak, Lisnawaty dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta: PT Rineka Cipta. Siswandi. 2009. Pembelajaran Every One is a Teacher Here, (online), ( http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/09/30/pembelajaran-every-oneis-a-teacher-here, diakses 28 April 2010). Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. 2007. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pres.
3 Lampiran I SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran
: Fiqh
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
:I
STANDAR KOMPETENSI: Memahami ketentuan-ketentuan tentang Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf. KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan pengertian dan ketentuan-ketentuan tentang Infaq dan Sedekah.
INDIKATOR
:
1. Menjelaskan pengertian Infaq 2. Menjelaskan pengertian Sedekah 3. Membedakan antara Infaq dan Sedekah I.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menjelaskan pengertian Infaq 2. Siswa dapat Menjelaskan pengertian Sedekah 3. Siswa dapat Membedakan antara Infaq dan Sedekah
II.
Materi Pembelajaran : Infaq dan Sedekah.
III. Metode Pembelajaran : Ceramah Everyone Is A Teacher Here (Tanya Jawab dan Kartu Indeks) Resitasi
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Langkah Awal Doa Bersama-sama
4 Presensi Appersepsi Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas Pre test 2. Kegiatan Inti Dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan. Pertanyaan tersebut dibuat dalam suatu kartu yang sebelumnya kartu tersebut dituliskan nomor absensi siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah selesai siswa membuat pertanyaan, kartu pertanyaan (card quest) tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali
kepada
siswa
secara
acak.
Selanjutnya, yaitu dari masing-masing siswa diberi tugas untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. 3. Kegiatan Akhir Guru memberikan kesimpulan Guru membagikan lembar soal Post test V.
Alat/Sumber Belajar : Alat
: Kartu Indeks
Sumber : Al-Islam
dan
Kemuhammadiyahan
Muhammadiyah Kelas VIII Semester 2 Fiqh sunnah oleh Sayyid Sabiq LKS Star Sholeh untuk kelas VIII VI. Penilaian 1. Prosedur a. Penilaian awal : ada (terlampir) b. Penilaian proses: ada (terlampir)
untuk
SMP/MTs
5 c. Penilaian akhir : ada (terlampir) 2. Jenis tes a. Penilaian awal : tertulis (Pre test) b. Penilaian proses: pengamatan c. Penilaian akhir : tertulis (Post test)
Salatiga, 3 Mei 2010
Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
H. Yudi Haryono, S. Pd.
Nafisatuz Zumroh
NBM. 553 961
NIM. 11106058
6 Lampiran II SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran
: Fiqh
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
: II
STANDAR KOMPETENSI: Memahami ketentuan-ketentuan tentang Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan pengertian dan ketentuan-ketentuan tentang Wakaf.
INDIKATOR
:
1. Menjelaskan pengertian Wakaf 2. Menjelaskan Rukun Wakaf 3. Menjelaskan ketentuan-ketentuan Wakaf I.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menjelaskan pengertian Wakaf 2. Siswa dapat Menjelaskan Rukun Wakaf 3. Siswa dapat Membedakan ketentuan-ketentuan Wakaf
II.
Materi Pembelajaran : Wakaf
III. Metode Pembelajaran : Ceramah Everyone Is A Teacher Here (Tanya Jawab dan Kartu Indeks) Resitasi
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Langkah Awal Salam & doa bersama-sama
7 Presensi Appersepsi Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas Pre test 2. Kegiatan Inti Kegiatan ini tetap mengacu pada metode everyone is a teacher here, namun di dalamnya terdapat modifikasi metode sebagai langkah perbaikan
siklus
I.
Mula-mula
guru
memulainya
dengan
mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, dibentuk dengan cara berhitung dan berkelompok sesuai dengan nomor undi masing-masing serata memilih ketua kelompoknya. Kemudian guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Setelah itu siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan memahami materi kurang lebih sepuluh menit, dan dilanjutkan dengan membagikan kartu indeks yang berbeda kepada masing-masing siswa dari tiap-tiap kelompok yang di dalamnya sebagian terdapat sebuah soal dan jawaban. Kemudian masing-masing siswa mencari soal atau pun jawaban yang cocok diantara teman sekelompoknya lalu card tersebut ditempelkan di kertas karton telah disediakan guru disesuaikan dengan urutan yang benar dari tiap pernyataan tersebut. Setelah selesai mencari jawaban dan menempelnya, kemudian pernyataan dan jawaban tersebut dipresentasikan di masing-masing kelompok. Setelah selesai ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain mengenai urutan dari hasil kerja kelompoknya, dan kelompok lain memberi tanggapan serta diikuti oleh kelompok yang lain. Dalam siklus kedua peneliti memodifikasi metode dari refleksi siklus I dengan pengelompokan agar siswa lebih faham dan tidak terlalu rumit. 3. Kegiatan Akhir Guru memberikan kesimpulan Guru membagikan lembar soal Post test
8 V.
Alat/Sumber Belajar : Alat
: Kartu Indeks
Sumber : Al-Qur‟an dan terjemahnya Al-Islam
dan
Kemuhammadiyahan
untuk
SMP/MTs
Muhammadiyah Kelas VIII Semester 2 Buku PAI yang relevan LKS VI. Penilaian 1. Prosedur a. Penilaian awal
: ada (terlampir)
b. Penilaian proses: ada (terlampir) c. Penilaian akhir
: ada (terlampir)
2. Jenis tes a. Penilaian awal
: tertulis (Pre test)
b. Penilaian proses: pengamatan c. Penilaian akhir
: tertulis (Post test)
Salatiga, 10 Mei 2010
Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
H. Yudi Haryono, S. Pd.
Nafisatuz Zumroh
NBM. 553 961
NIM. 11106058
9 Lampiran III SIKLUS III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah Salatiga
Mata Pelajaran
: Fiqh
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
: III
STANDAR KOMPETENSI: Memahami ketentuan-ketentuan tentang Infaq, Sedekah, Hadiah, Hibah dan Wakaf KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan pengertian dan ketentuan-ketentuan tentang Hadiah dan Hibah.
INDIKATOR
:
1. Menjelaskan pengertian Hadiah 2. Menjelaskan pengertian Hibah 3. Membedakan antara Hadiah dan Hibah I.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menjelaskan pengertian Hadiah 2. Siswa dapat Menjelaskan pengertian Hibah 3. Siswa dapat Membedakan antara Hadiah dan Hibah
II.
Materi Pembelajaran : Hadiah dan Hibah
III. Metode Pembelajaran : Ceramah Everyone Is A Teacher Here (Tanya Jawab dan Kartu Indeks) Resitasi
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Langkah Awal Salam & doa bersama-sama
10 Presensi Appersepsi Menyampaikan pokok masalah yang akan dibahas Pre test 2. Kegiatan Inti Dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan memahami materi, kemudian guru membagikan kartu indeks kepada masing-masing siswa yang di dalamnya sebagian terdapat sebuah pertanyaan dan yang sebagian lagi memuat jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam siklus kedua ini pertanyaan dan jawaban disajikan oleh guru, dan siswa yang mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Setelah selesai mencari jawaban siswa mempresentasikan jawaban yang diperolehnya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan., selanjutnya kartu tersebut di tempelkan di papan tulis disesuaikan dengan poin-poin yang disediakan guru. 3. Kegiatan Akhir Guru memberikan kesimpulan Guru membagikan lembar soal Post test V.
Alat/Sumber Belajar : Alat
: Kartu Indeks
Sumber : Al-Qur‟an dan terjemahnya Al-Islam
dan
Kemuhammadiyahan
Muhammadiyah Kelas VIII Semester 2 Buku PAI yang relevan LKS VI. Penilaian 1. Prosedur a. Penilaian awal
: ada (terlampir)
b. Penilaian proses: ada (terlampir)
untuk
SMP/MTs
11 c. Penilaian akhir : ada (terlampir) 2. Jenis tes a. Penilaian awal : tertulis (Pre test) b. Penilaian proses: pengamatan c. Penilaian akhir : tertulis (Post test)
Salatiga, 24 Mei 2010
Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
H. Yudi Haryono, S. Pd.
Nafisatuz Zumroh
NBM. 553 961
NIM. 11106058
12 Lampiran IV LEMBAR SOAL PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS I
Nama
:…………………………
No. Absen
:…………………………
Kelas/Semester
:………………………….
Materi
: Infaq dan Sedekah
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Infaq berasal dari bahasa Arab yaitu anfaqa. Artinya…………………………. 2. Pembagian Infaq terbagi menjadi dua macam, yaitu…………..dan…………... 3. Pemberian sesuatu kepada fakir miskin, sesama muslim, dan untuk korban bencana alam termasuk dalam golongan Infaq……………… 4. Suatu pemberian yang berupa uang (materiil) saja disebut…………… 5. Sedekah atau sadaqah. Artinya………………………………………………. 6. Bersedekah dalam Islam hukumnya………………. 7. Dalam bersedekah harus ada orang yang memberi, orang yang diberi, serta ijab dan qabul. Ketiga ini temasuk dalam……………………sedekah. 8. Tasbih, takbir, tahmid, tahlil dsb. Merupakan wujud dari…………………non materiil. 9. Suatu
pemberian
yang
tidak
terdapat
ketentuan
kadar/nishabnya
disebut…………….dan…………… 10. Pada dasarnya infaq dan sedekah adalah sama. Namun yang membedakannya adalah ……………………………………………………….
13 Lampiran V LEMBAR SOAL PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II
Nama
:………………………
No. Absen
:………………………
Materi
: Wakaf
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1) ( الوقفAl-Waqfu) adalah bahasa Arab dari kata……………………. 2) Menahan atau mengekang adalah pengertian wakaf menurut……………… 3) Menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya, sedangkan bendanya masih tetap karena adanya perpindahan kepemilikan adalah pengertian dari……………….. 4) Sebutkan salah satu dari rukun yang harus dipenuhi dalam wakaf!………………………………………………………………………. 5) Sighot dalam rukun wakaf artinya………………………………………… 6) Sah/tidakkah hukum bagi seseorang yang mewakafkan hartanya dibatasi oleh waktu tertentu?.................... 7) Sesuai dengan hadits dari Imam Muslim, diantara lrangan-larangan wakaf yaitu………………………………………………………………………… 8) Bolehlah seseorang yang berniat mewakafkan hartanya nanti bila sewaktuwaktu dia meninggal dunia?..................... 9) Amal yang tidak akan terputus ketika seseorang meninggal dunia terdapat ………….perkara. 10) Nama lain dari wakaf disebut…………………………………
14 Lampiran VI LEMBAR SOAL PRETEST DAN POSTEST SIKLUS III Nama
:………………………
No. Absen
:………………………
Materi
: Hadiah dan Hibah
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1) Jenis pemberian apakah yang dimaksudkan untuk penghormatan?... 2) Bagaimana hukumnya jika memberikan hadiah kepada teman yang juara kelas? … 3) Menghilangkan rasa dendam dalam jiwa merupakan …………..dari pemberian hadiah. 4) Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits Rosul, bahwa etika seseorang ketika diberi hadiah tidak diperbolehkan untuk …. 5) Suatu bentuk pemberian kepada orang lain tanpa adanya imbalan disebut… 6) Rukun hibah terdapat……..macam. 7) Barang yang dihibahkan adalah miliknya sendiri termasuk salah satu syarat bagi…. 8) Seorang nabi yang meminta pada Allah swt. agar dihibahkan keturunan yang baik adalah nabi… 9) Wujud hibah selain harta dapat juga berupa…. 10) Suatu pemberian biasa yang dimaksudkan agar dapat menambah rasa kasih sayang disebut dengan…
15 Lampiran VII Lembar Jawaban Soal Siklus I 1. Mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu 2. Wajib dan Sunnah 3. Sunnah 4. Infaq 5. Suatu pemberian dari seseorang kepada orang lain dengan benar-benar mengharap keridhaan Allah 6. Sunnah 7. Rukun 8. Sedekah 9. Infaq dan Sedekah 10. Bentuknya, infaq hanya materiil, sedangkan shadaqah boleh materiil dan non materiil.
16 Lampiran VIII Lembar Jawaban Soal Siklus II 1. Wakaf 2. Bahasa 3. Wakaf secara istilah 4. Orang yang berwakaf 5. Pernyataan orang yang berwakaf 6. Tidak sah 7. Dilarang dijual 8. Boleh 9. Tiga 10. Sedekah jariyah
17 Lampiran IX Lembar Jawaban Soal Siklus III 1. Hadiah 2. Sunnah 3. Keutamaan 4. Menolaknya 5. Hibah 6. Empat 7. Penghibah 8. Zakaria 9. Bukan harta (keturunan, rahmat, dsb) 10. Hibah/sedekah
18 Lampiran X GAMBAR SIKLUS I
GAMBAR SIKLUS II
19 GAMBAR SIKLUS III
GAMBAR GEDUNG SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
20 Lampiran XI Daftar Tabel Nilai Kritis Distribusi t
21
22
23
24 RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nafisatuz Zumroh
Tempat/Tanggal Lahir: Grobogan, 17 Juni 1988 Alamat
: Penjalinan Plosorejo RT 01/07 Tawangharjo Grobogan
Nama Ayah
: Ahmad
Nama Ibu
: Rahyuni
Agama
: Islam
Pendidikan
: 1. TK Penjalinan
Lulus Tahun 1994
2. SDN 1 Plosorejo
Lulus Tahun 2000
3. MTs Sunniyyah Selo
Lulus Tahun 2003
4. MA Darut Taqwa Semarang
Lulus Tahun 2006
5. S1 STAIN Salatiga
Lulus Tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis tulis dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 7 Agustus 2010 Penulis
Nafisatuz Zumroh NIM. 11106058